CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
Metode Ilmiah "antroposentris"
1.
2. Seluruh aspek peradaban tidaklah terbangun secara serampangan.
Terdapat kekuatan-kekuatan fundamental yang menggerakannya.
Setidaknya ada dua kekuatan yang telah lama dikenal umat manusia,
yaitu agama dan filsafat.
Pada masa abad modern ini berhasil menempatkan manusia pada tempat
yang sentral dalam pandanan kehidupan sehingga corak pemikirannya
antroposentris, yaitu pemikiran filsafatnya mendasarkan pada akal fikir
dan pengalaman.
3. Antroposentris
1. Antroposentris (anthropus =
manusia, centrum = pusat) adalah
anggapan bahwa manusialah yang
menjadi pusat segala-galanya.
Pandangan ini masih dalam tahap awal
perkembangan pikiran manusia.
2. Antroposentris menjelaskan
kecenderungan manusia untuk
menganggap diri mereka sebagai
entitas pusat dan yang paling penting
di alam semesta, atau penilaian
realitas melalui perspektif eksklusif
manusia.
3. Antroposentrisme adalah
sebuah konsep utama dalam
bidang etika lingkungan hidup
dan filsafat lingkungan, di
mana sering dianggap sebagai
akar penyebab masalah yang
diciptakan oleh interaksi
manusia dengan lingkungan.
4. Pada abad pertengahan, dunia barat masih dipengaruhi pikiran mitologis
yang berasal dari mitologi Yunani. Saat itu banyak filosof yang berpikiran
seolah-olah Tuhan membelenggu manusia dengan berbagai aturan dalam
agamaNya.
Antroposentrisme ini berasal dari pikiran rasionalisme yang tidak percaya
lagi bahwa hukum alam bersifat mutlak. Rasa percaya diri manusia kian
meningkat sehingga manusia berpikir bahwa kuasa atas sumber daya alam
dan lingkungan adalah miliknya.
Sejarah Filsafat
Antroposentris
5. Pandangan antroposentris dari segi agama dipercaya berasal dari ajaran agama
monotheis. Contohnya adalah dalam tradisi Yudeo-Kristen tampak pada kitab-
kitab Kejadian 1: 28.
Antroposentrisme dalam dimensi kajian Islam diduga bersumber dari prinsip-
prinsip dasar Islam yang berkaitan dengan konsep hakikat manusia sebagai
makhluk istimewa (super being), manusia sebagai makhluk yang diberi akal
(rasional), manusia makhluk yang paling kuasa atas alam (sukhriya’) dan konsep
khalifah fi al-ardl.
6. 1. Val Plumwood
Teori Antroposentrisme
mengenakan peran dalam teori
ekologi yang mirip dengan peran
dalam ruang lingkup
androcentrismul dalam teori feminis
dan etnosentrisme dalam teori anti-
rasis, karena itu mewakili suatu
diskriminasi terhadap spesies non-
manusia.
Val Plumwood merupakan
pemerhati spesies non-manusia
Tokoh Pendukung
Pemikiran Antroposentris
7. 2. Sebagai alasan mendasar
bahwa manusia mendominasi
dan melihat kebutuhan
untuk "mengembangkan"
sebagian besar wilayah bumi.
8. 3. SOCRATES
Socrates berpendapat, bahwa
kebenaran itu tetap dan harus
dicari.
Manusia dapat merefleksi,
mentransformasi, dan
menganalisis alam semesta
melalui metode dialog dan
debat. Hasil dari itulah yang
dijadikan pengetahuan pada
saat itu.
9. 4. PLATO
Untuk mendapatkan
pengetahuan yaitu melalui
dialegtika,
mempertentangkan sesuatu
kemudian mencari solusi
atau titik temu.
Jiwa merupakan pusat atau
intisari kepribadian
manusia
10. 1. Antroposentris menjelaskan kecenderungan manusia
untuk menganggap diri mereka sebagai entitas pusat
dan yang paling penting di alam semesta, atau
penilaian realitas melalui perspektif eksklusif
manusia.
2. Sejarah filsafat dengan pemikiran Antroposentris
dapat dilihat dari segi agama dan nonagama.
3. Pemikiran Antroposentris mengantarkan manusia
pada eksploitasi alam secara besar-besaran.