Dokumen tersebut membahas analisis proyek dengan kriteria mutually exclusive alternative project dan cross over discount rate. Pada mutually exclusive alternative project, proyek A dan B dinilai lebih baik dengan menghitung NPV, IRR, dan IRR selisih manfaat proyek untuk memilih proyek mana yang lebih optimal. Sedangkan pada cross over discount rate, dua cara pembukaan lahan dinilai lebih baik dengan menghitung biaya present value pada berbagai tingkat diskonto untuk menentukan batas tingkat
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Mutual Exclusive Alternative Project (Analisis Proyek BAB 5)
1. ANALISIS PROYEK – EKP1524
TM5-131009
MUTUALLY EXCLUSIVE
ALTERNATIVE PROJECT
Aisah Jumiati, SE, MP.
Ekonomi Pembangunan - UNEJ
ekonomi pembangunan – universitas jember
2. ANALISIS PROYEK – EKP1524
Mutually Exclusive Alternative Project
Kriteria investasi ini digunakan untuk memilih project yang saling
meniadakan karena keterbatasan dana investasi. Secara definisi
dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana terdapat beberapa
proyek yang tidak dapat dilaksanakan secara bersamaan.
Contoh:
Proyek A dan Proyek B merupakan proyek yang Mutually Exclusive, kedua
proyek tersebut mempunyai cost, benefit, NPV dan IRR sebagai berikut:
(SDR = 10%)
ekonomi pembangunan – universitas jember
5. ANALISIS PROYEK – EKP1524
Dari perhitungan NPV dan IRR
kedua proyek diperoleh:
Proyek A
Proyek B
NPV
79,06
110,72
IRR
18,17
14,09
PROYEK MANA YANG
LEBIH BAIK
?
Berdasarkan NPV Proyek B lebih baik dari Proyek A
Berdasarkan IRR Proyek A lebih baik dari Proyek B
Sampai tahap ini kita belum bisa menentukan proyek mana yang lebih
baik? Maka langkah selanjutnya kita IRR selisih benefit kedua proyek!
ekonomi pembangunan – universitas jember
6. ANALISIS PROYEK – EKP1524
Langkah II: Menghitung IRR selisih kedua proyek
Tahun Cash Flow Cash Flow Selisih
DF 10%
NPV 10% DF 12% NPV 12%
Proyek B Proyek A Cash Flow
0
-500
-300
-200
1
-200,00
1
-200,00
1
-400
100
-500
0,9090
-454,50
0,8928
-446,40
2
200
100
100
0,8264
82,64
0,7972
79,72
3
300
100
200
0,7513
150,26
0,7118
142,36
4
400
100
300
0,6830
204,90
0,6355
190,65
5
500
100
400
0,6209
248,36
0,5674
226,96
31,66
-6,71
Kriteria:
1. Jika IRR selisih lebih besar dari SDR, maka dipilih proyek dengan NPV yang lebih
besar (IRR kecil)
2. Jika IRR selisih lebih kecil dari SDR, maka dipilih proyek dengan IRR yang lebih
besar (NPV kecil)
Kesimpulan: karena IRR selisih benefit (11,65%) lebih besar dari SDR (10%),
maka proyek yang dipilih adalah proyek B (NPV besar)
ekonomi pembangunan – universitas jember
7. ANALISIS PROYEK – EKP1524
TM5-131009
CROSS OVER
DISCOUNT RATE
Aisah Jumiati, SE, MP.
Ekonomi Pembangunan - UNEJ
ekonomi pembangunan – universitas jember
8. ANALISIS PROYEK – EKP1524
Cross over discount rate
Analisis ini digunakan dalam rangka pemilihan cara dalam suatu
proyek, atau pemilihan beberapa teknologi dalam satu proyek yang
mempunyai kegunaan yang sama.
Contoh:
Proyek pembukaan lahan untuk transmigrasi. Dilihat dari sisi
cara pembukaan lahan bisa menggunakan mekanisasi (misal
traktor), atau dengan cara manual (dengan menggunakan
tenaga manusia), pemilihan cara ini akan berdampak pada
biaya yang diperlukan dalam rangka pembukaan lahan.
Dalam analisis ini digunakan perhitungan PV dari biaya pada tingkat SOCC
yang berlaku.
ekonomi pembangunan – universitas jember
9. ANALISIS PROYEK – EKP1524
Tabel A. Cara I (menggunakan tenaga kerja)
Tahun
Biaya Upah
Biaya Lain
Biaya Total
DF 10%
PV Biaya 10%
DF 15%
PV Biaya 15%
0
44.050
3.800
47.850
1
47.850
1
47.850
1
44.050
3.800
47.850
0,9091
43.500
0,8696
41.610
2
44.050
3.800
47.850
0,8264
39.543
0,7561
36.179
3
44.050
3.800
47.850
0,7513
35.950
0,6575
31.461
4
44.050
3.800
47.850
0,6830
32.682
0,5717
27.356
Total
220.250
19.000
239.250
199.525
184.457
Tabel B. Cara II (menggunakan mekanisasi)
Tahun
Biaya Upah
Biaya Lain
Biaya Total
DF 10%
PV Biaya 10%
DF 15%
PV Biaya 15%
0
90.700
21.586
112.286
1
112.286
1
112.286
1
-
25.134
25.134
0,9091
22.849
0,8696
21.857
2
-
25.134
25.134
0,8264
20.771
0,7561
19.004
3
-
26.227
26.227
0,7513
19.704
0,6575
17.244
4
-
26.227
26.227
0,6830
17.913
0,5717
14.994
90.700
124.308
215.008
Total
193.523
185.385
Dari perhitungan diatas diperoleh:
1. Pada DF 10%, cara I mempunyai PV biaya > PV biaya cara II
2. Pada DF 15%, cara I mempunyai PV biaya < PV biaya cara II
ekonomi pembangunan – universitas jember
10. ANALISIS PROYEK – EKP1524
Selanjutnya untuk menentukan cara mana yang akan dipilih, maka dipakai
metode cross over discount rate, sbb:
Tabel Perhitungan Cross Over Discount Rate
Tahun
Biaya I
Biaya II
Selisih
DF 10%
PV Biaya 10%
DF 15%
PV Biaya 15%
0
47.850
112.286
(64.436)
1
(64.436)
1
(64.436)
1
47.850
25.134
22.716
0,9091
20.651
0,8696
19.754
2
47.850
25.134
22.716
0,8264
18.773
0,7561
17.176
3
47.850
26.227
21.623
0,7513
16.245
0,6575
14.217
4
47.850
26.227
21.623
0,6830
14.769
0,5717
12.362
Total
239.250
215.008
24.242
6.001
(928)
1. Jika SOCC yang berlaku di atas 14,33%, maka dipilih cara I, karena
PV biaya I < PV biaya II
2. Jika SOCC yang berlaku di bawah 14,33%, maka dipilih cara II,
karena PV biaya II < PV biaya I
ekonomi pembangunan – universitas jember
11. ANALISIS PROYEK – EKP1524
Present value Cost
Kedua cara teknologi pembukaan lahan yang akan digunakan, beserta
biayanya jika digambarkan akan mempunyai bentuk dibawah ini:
Cross over
discount rate
14,33
Discount rate (%)
ekonomi pembangunan – universitas jember