Makalah ini membahas implementasi sistem informasi manajemen pada PT Pos Indonesia. Sistem informasi manajemen digunakan untuk menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk memudahkan pengambilan keputusan. PT Pos Indonesia membangun jaringan komputer antar bagian untuk meningkatkan pelayanan dan memonitor logistik. Makalah ini juga membahas sejarah, definisi, dan perkembangan sistem informasi manajemen secara umum.
SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Informas...
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PT POS
1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Implementasi Sistem Informasi Pada
PT Pos Indonesia
Disusun Oleh :
Aprilia Wahyu Perdani (43116110355)
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA 2017
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
karuniaNya-lah penulis masih diberi kesehatan dan dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Sistem Informasi Manajemen pada PT. POS
Indonesia“. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas
dari dosen mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali,
MM, CMA
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk menambah refesensi
mahasiswa maupun siapa saja yang ingin memahami evaluasi tentang sistem
informasi manajemen pada PT. POS Indonesia.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam
menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah
memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.
Makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca demi
penyempurnaan makalah selanjutnya. Besar harapan penulis semoga karya
tulis ini bermanfaat bagi kita semua.
Jakarta, Oktober 2017
Penulis
Aprilia Wahyu Perdani
3. Abstrak
Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan bidang ilmu yang
semakin berkembang. Perkembangan bidang ini semakin cepat dan penting
untuk diterapkan dalam setiap organisasi. Perkembangan ilmu teknologi
sekarang ini semakin maju dan pesat, yang tidak terlepas dari jasa informasi
dan komputer. Kemajuan tersebut juga berpengaruh pada persaingan bisnis.
Sebagai upaya untuk meningkatkan kecepatan dalam pelayanan
terhadap konsumen dan untuk memonitoring logistic, PT Pos Indonesia
membentuk jaringan komputer antar bagian yaitu, bagian informasi,
administrasi, dan supervisor logistik. Meskipun pada setiap bagian tersebut
terdapat program computer yang sama, namun program computer pada
masing – masing bagian tersebut hanya diaktifkan sesuai dengan kebutuhan
setiap bagian.
Dengan memanfaatkan teknologi computer yang terus berkembang,
sebaiknya lebih di tunjang dengan fasilitas internet dalam menjalin hubungan
dengan pelanggan serta untuk mendapatkan informasi tentang kedatangan
paket yang lebih cepat.
Keyword: Sistem informasi, PT Pos Indonesia
4. BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Peran Sistem Informasi Manajemen akan lebih terasa bagi perusahaan-
perusahaan besar. Bagi perusahaan-perusahaan besar, kebutuhan untuk
mengumpulkan data dan informasi secara skala besar dan dalam waktu yang
cepat lebih dirasakan kepentinganya berbanding dengan perusahaan-
perusahaan menengah apalagi kecil.
PT.POS Indonesia pada awalnya bergerak dibidang pengiriman surat yg
sangat diperlukan bagi masyarakat Indonesia pada saat itu yang ingin
berkomunikasi tanpa terhalang jarak yg berjauhan walaupun makan waktu
dalam hal pengirimannya Namun seiring dengan perkembangan teknologi
informasi diera globalisasi ini misalnya dengan hadirnya telpon,pager &
handphone maka masyarakat Indonesia mulai meninggalkan tradisi saling
mengirim surat . Sehingga, PT.POS mulai melebarakan sayapnya di bidang
pengiriman barang Belakangan ini, PT.POS mulai tersaingi dengan hadirnya
perusahaan asing yang bergerak dalam bidang jasa pengiriman barang
seperti TIKI. Karena, PT.POS Indonesia merupakan salah satu perusahaan
terbesar diindonesia maka dengan mengambil proyek Sisem Informasi
PT.POS ini dengan harapan agar masyarakat Indonesia lebih mencintai
perusahaan dalam negri dan menggunakan jasa PT.POS Indonesia.
Banyak perusahaan di Indonesia sekarang dituntut untuk mempersiapkan
diri dengan berbagai perangkat e-business sebagai bagian baru dari pola
interaksinya dengan pelanggan, pemasok, dan karyawan. Salah satunya
adalah PT. Pos Indonesia (Persero), sebagai perusahaan jasa pengiriman
ternama di Indonesia. Perkembangan teknologi khususnya ICT (Information,
Communication,Technology) yang demikian pesat, menjadi suatu ancaman
sekaligus opportunity business bagi Pos saat ini dan di masa depan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang
akan kami bahas antara lain :
1. Mengapa kita perlu mempelajari Sistem Informasi Manajemen ?
2. Bagaimana sejarah terciptanya Sistem Informasi Manajemen?
3. Apa tujuan diciptakannya Sistem Informasi Manajemen?
4. Bagaimana Implementasi atau penerapan Sistem Informasi dalam
perusahaan?
C. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui seberapa penting sistem
informasi manajemen dalam bisnis. mengembangkan sistem layanan terpadu
yang diimplementasi melalui E-bisnis PT Pos Indonesia (Persero) yaitu
sebagai penyedia layanan inovasi berbasis teknologi informasi, yang mudah,
aman, dan memberikan nilai tambah tinggi bagi pelanggan.
5. BAB II
Tinjauan Pustaka
A. Sejarah Sistem Informasi Manajemen (Steven Gunawan, 2016)
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma)
yang berarti suatu kesatuan yang terdiri komponen yang dihubungkan
bersama untuk memudahkanaliran informasi, materi atau energi. Sedangkan
informasi adalah proses lebih lanjut dari data yang memiliki arti bagi
pengguna untuk pengambilan keputusan. Jadi, sistem informasi dapat
dikatakan sebagai sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari
komponen dalam organisasi untuk mnyajikan informasi bagi pengguna.
Sistem informasi manajemen mempunyai pengertian sebagai suatu
metode formal untuk menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu
bagi manajemen, yang diperlukan untuk mempermudah proses pengambilan
keputusan dan memungkinkan fungsi-fungsi perencanaan, pengendalian dan
operasional organisasi yang bersangkutan dapat dilakukan secara efektif
(Stoner JAF., 1991).
Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan
piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi,
penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-
sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan
ketiga terdiri dari sumber daya sistem informasi untuk membantu
perencanaan dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen.
Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung
perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen (Head,1967).
Sebuah sistem terpadu haruslah terdapat hubungan antara data dan
pengolahan. Hubungan atau integrasi data dicapai melalui “data base”. Pada
sebuah sistem pengolahan informasi, “data base” terdiri dari semua data yang
dapat dijangkau oleh sistem. Pada SIM istilah “data base” biasanya dipakai
khusus untuk data yang dapat dijangkau secara langsung oleh komputer.
Manajemen sebuah “data base” adalah sebuah sistem perangkat lunak
komputer yang disebut sebagai sebuah sistem manajemen “data base”.
Model-model pembantu keputusan yang dipakai dalam sistem dapat
berupa model cerdas (intelligence model) untuk menemukan persoalan,
model keputusan (decision model) utnuk mengenali dan menganalisis
penyelesaian yang mungkin, dan berbagai model pilihan seperti model
optimisasi (optimization model) yang memberikan suatu penyelesaian optimal
atau metode pemuas untuk memutuskan sebuah penyelesaian yang
memuaskan. Dengan kata lain, diperlukan berbagai rancangan analitis dan
permodelan untuk memenuhi berbagai situsi yang memerlukan keputusan.
Kemajuan komputer sangatlah mendukung dalam proses pengolahan
data. Pemrosesan data elektronik (Electronic DataProcessing disingkat EDP)
adalah metode dalam suatu pemrosesan data komersial. Sebagai bagian dari
teknologi informasi, EDP melakukan pemrosesan data secara berulang kali
terhadap data yang sejenis dengan bentuk pemrosesan yang sederhana.
6. Selain itu, pengertian Electronic Data Processing ( EDP ) secara umum
adalah penggunaan metode otomatis dalam pengolahan data komersil.
Perkembangan EDP kemudian berkembang menjadi konsep Computer
Based Information System (CBIS) atau Sistem Informasi Berbasis Komputer
yang merupakan suatu sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang
berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan
keputusan.Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa
komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem pembangkit
informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem
informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat
dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.
Sistem informasi manajemen atau disingkat dengan SIM menjadi tolak
ukur keputusan organisasi atau kelompok. Melalui sistem informasi
manajemen, sebuah bidang pekerjaan yang menyangkut analisis manajemen
dapat diselesaikan. Dibalik perlunya ilmu sistem informasi manajemen, ada
tujuan pentingnya penggunaan ilmu tersebut. Tiga tujuan penting yang harus
dicermati dari sistem informasi antara lain untuk perhitungan harga,
perencanaan, serta pengambilan dari keputusan. Dengan memegang tiga
tujuan tersebut, maka analisis yang dilakukan dapat dikerjakan dan
ditemukan penyelesaiannya. Ilmu sistem informasi manajemen terbilang
dapat diterapkan secara luas. Tidak hanya dari manajemen sendiri, dapat
pula dipelajari dalam ilmu kedokteran, pendidikan, industri, dan lainnya.
Berbicara mengenai pengertian mengenai sistem informasi manajemen itu
sendiri, sebenarnya sudah ada sejak tahun enam puluhan. Namun karena
perkembangan ilmu pengetahuan, maka terjadilah perkembangan definisi
atau pengertian mengenai sistem informasi manajemen. Dan berikut tiga
pengertian yang dijabarkan berbeda dengan inti yang sama.
B. Definisi Sistem Informasi Manajemen (Steven Gunawan, 2016)
Sebuah sistem informasi manajemen, atau SIM, adalah sebuah sistem
informasi yang selain melakukan semua pengolahan transaksi yang perlu
untuk sebuah organisasi, juga memberi dukungan informasi dan pengolahan
untuk fungsi manajemen dan pengambilan keputusannya. Gagasan sebuah
sistem informasi yang demikian itu telah ada sebelum munculnya komputer.
namun komputer membuat gagasan tersebut menjadi kenyataan. Organisasi
selalu membutuhkan sistem-sistem untuk mengumpulkan, mengolah,
menyimpan, melihat kembali, dan menyalurkan informasi. Komputer telah
menambahkan sebuah teknologi baru dan ampuh pada system informasi.
Akibatnya sebuah sistem informasi berdasarkan komputer akan betul-betul
berbeda dengan sistem-sistem yang diolah secara manual atau elektro-
mekanis. Dan suatu organisasi yang sedang mengubah sistem informasi
mereka dalam mengikuti teknologi ini, dalam penerapannya sering kurang
memahami sifat perubahan yang sedang diadakan (Davis, 2002).
Sistem Informasi Manajemen (SIM) didefinisikan sebagai sistem
berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi para pengguna yang
memiliki kebutuhan yang sama. Informasi adalah data yang telah diolah
7. sehingga lebih bermakna. Informasi juga biasanya menyampaikan sesuatu
yang baru dan belum diketahui oleh pengguna. Pengguna SIM umumnya
terdiri dari anggota organisasi-organisasi formal, seperti perusahaan dan sub
unitnya. Informasi menyampaikan apa saja yang telah, sedang, dan akan
terjadi di perusahaan serta system utamanya. Output informasi digunakan
oleh orang dalam perusahaan yang membuat keputusan untuk memecahkan
berbagai masalah organisasi.
C. Perkembangan Sistem Informasi Manajemen (Elva dkk, 2013)
Konsep sistem informasi telah ada sebelum munculnya komputer.
Sebelum pertengahan abad ke-20, pada saat itu masih digunakan kartu
punch, pemakaian komputer terbatas pada aplikasi akuntansi yang kemudian
dikenal sebagai sistem informasi akuntansi. Namun demikian para pengguna
– khususnya di lingkungan perusahaan masih mengesampingkan kebutuhan
informasi bagi para manajer. Aplikasi akuntansi yang berbasis komputer
tersebut diberi nama pengolahan data elektronik (PDE).
Pada tahun 1964, komputer generasi baru memperkenalkan
prosesorbaru yang menggunakan silicon chip circuitry dengan kemampuan
pemrosesan yang lebih baik. Untuk mempromosikan generasi komputer
tersebut, para produsen memperkenalkan konsep system informasi
manajemen dengan tujuan utama yaitu aplikasi komputer adalah untuk
menghasilkan informasi bagi manajemen. Ketika itu mulai terlihat jelas bahwa
komputer mampu mengisi
kesenjangan terhadap alat bantu yang mampu menyediakan informasi
manajemen. Konsep SIM ini dengan sangat cepat diterima oleh beberapa
perusahaan dan institusi pemerintah dengan skala besar seperti Departemen
Keuangan ( saat ini Kementerian Keuangan) khususnya untuk menangani
pengelolaan anggaran, pembiayaan dan penerimaan negara.Namun
demikian, para pengguna yang mencoba SIM pada tahap awal menyadari
bahwa penghalang terbesar justru datang dari para lapisan manajemen
tingkat menengah atas.
Perkembangan konsep ini masih belum mulus dan banyak organisasi
mengalami kegagalan dalam aplikasinya karena adanya beberapa hambatan,
misalnya:
1. Kekurangpahaman tentang komputer oleh pengguna sistem informasi
2. Kekurangpahaman spesialis bidang informasi tentang bisnis
3. Relatif mahalnya harga perangkat computer serta terlalu berambisinya
para pengguna yang yakin dapat membangun sistem informasi secara
lengkap sehingga dapat mendukung semua lapisan manajer.
Sementara konsep SIM terus berkembang, Morton, Gorry, dan Keendari
Massachussets Institute of Technology (MIT) mengenalkan konsepbaru yang
diberi nama Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems -
DSS). DSS adalah sistem yang menghasilkan informasi Yang ditujukan pada
masalah tertentu yang harus dipecahkan atau keputusan yang harus dibuat
oleh manajer.
8. Perkembangan yang lain adalah munculnya aplikasi lain,
yaituOtomatisasi Kantor (office automation - OA), yang memberikan fasilitas
untuk meningkatkan komunikasi dan produktivitas para manajer dan staf
kantor melalui penggunaan peralatan elektronik.
Belakangan timbul konsep baru yang dikenal dengan nama Artificial
Intelligence (AI), sebuah konsep dengan ide bahwa komputer bisadiprogram
untuk melakukan proses logic menyerupai otak manusia. Suatu jenis dari AI
yang banyak mendapat perhatian adalah Expert Systems (ES), yaitu suatu
aplikasi yang mempunyai fungsi sebagaispesialis dalam area tertentu.Semua
konsep di atas, baik PDE, SM, OA, DSS, EIS, maupun AI merupakan aplikasi
pemrosesan informasi dengan menggunakan komputer dan bertujuan
menyediakan informasi untuk pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan (Sutono, 2007).
D. Peranan Sistem Informasi Manajemen (Elva dkk, 2013)
O’ Brien ( 2005) menyebutkan bahwa sistem informasi memiliki tiga
peranan penting untuk sebuah perusahaan yaitu :
a) Mendukung proses bisnis
Dengan adanya sistem informasi, maka semua kegiatan operasional
dalam suatu perusahaan agar terasa lebih mudah karena sistem informasi
akan mendukung semua kegiatan proses bisnis secara keseluruhan sehingga
data- data yang penting milik perusahaan akan tersusun dengan rapi dan baik
di pendataan system informasi perusahaan tersebut.
b) Mendukung pengambilan keputusan pegawai dan manajer
Sistem Informasi juga dapat mempengaruhi seorang manajer ataupun
pegawai dalam mengambil suatu keputusan. Keputusan yang diambil oleh
manajer dan pegawai akan di dukung dengan adanya sistem informasi
berupa informasi yang dibutuhkan dalam mengambil keputusan agar
keputusan yang diambil tidak merugikan orang lain atau kedua belah pihak.
c) Mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif
Perusahaan berusaha menghasilkan produk atau jasa sesuai dengan
yang dibutuhkan oleh pelanggannya dan mendapatkan keuntungan lebih
banyak dibanding dengan pesaingnya. Perusahaan bisa mendapatkan
keuntungan ini dengan berbagai strategi, misalnya menyediakan barang dan
jasa dengan harga lebih murah dan bermutu dibanding pesaing.
Tidak dapat dipastikan bahwa perusahaan dapat mencapai keunggulan
dalam persaingan melalui penggunaan sumberdaya konseptualnya. Dalam
bidang system informasi, keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan
informasi untuk meningkatkan pangsa pasar. Satu hal yang penting harus
disadari, manager perusahaan menggunakan sumberdaya fisik dan
konseptual untuk mencapai tujuan strategis perusahaan.
Sistem informasi menurut O’Brien (2005) :
a) Area fungsional utama yang mendukung keberhasilan bisnis, seperti
fungsi akuntansi, keuangan, manajemen operasional, pemasaran dan
manajemen sumber daya manusia.
9. b) Kontribusi penting dalam efisiensi operasional, produktivitas, dan moral
pegawai serta layanan kepuasan pelanggan.
c) Sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk
menyebarluaskan pengambilan keputusan yang efektif oleh manajer
dan praktisi bisnis.
d) Komponen penting dari sumber daya, infrastruktur, dan kemampuan
perusahaan bisnis membentuk jaringan.
E. Peran Dasar Sistem Informasi dalam Bisnis (Elva dkk, 2013)
Terdapat tiga alasan mendasar untuk semua aplikasi bisnis dalam teknologi
informasi. Mereka dapat dirumuskan dalam tiga peran penting yang dapat
dilakukan sistem informasi untuk sebuah perusahaan bisnis. Berikut adalah
tiga peran penting tersebut :
1. Mendukung proses dan operasi bisnis
Sebagai seorang pelanggan, anda harus berhubungan secara teratur dengan
system informasi yang mendukung proses dan operasi bisnis di banyak took
dan ritel tempat anda berbelanja. Contohnya, kebanyakan took ritel kini
menggunakan sistem informasi berbasis komputer untuk membantu mereka
mencatat pembelian pelanggan, penelusuran persediaan, membayar
pegawai, membeli barang dagangan baru dan lain sebagainya. Operasi toko
akan mati jika tidak ada dukungan dari sitem informasi semacam ini.
2. Mendukung pengambilan keputusan para pegawai dan
manajernya
Sistem informasi juga membantu para manajer took dan praktisi bisnis
lainnya untuk membuat keputusan yang lebih baik. Contohnya, keputusan
mengenai lini barang dagangan apa yang perlu ditambah atau dihentikan,
atau mengenal jenis investasi apa yang mereka butuhkan, biasanya dibuat
setelah sebuah analisis diberikan sistem berbasis komputer
3. Mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif
Sistem informasi dapat mendukung berbagai staretegi untuk keunggulan
kompetitif dimana dengan adanya adanya sistem informasi dapat mengetahui
kompetitor kita serta hal-hal apa saja yang dilakukan untuk dapat bersaing
dengan kompetitor yang dimana memanfaatkan teknologi informasi saat ini.
Contohnya, kita ingin mengetahui harga suatu produk di pasaran berada pada
kisaran harga berapa, dengan kita memanfaatkan sistem informasi kita dapat
mengetahui harga pasaran dan peluang serta potensi kita dalam melakukan
bisnis tersebut.
F. Tujuan Sistem Informasi Manajemen
1. Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga
pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
2. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan,
pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
10. 3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna
lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan
mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi
manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah,
menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi
dibutuhkan dan dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk
perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).
11. BAB III
Tinjauan Umum Perusahaan dan Metode
A. Profil Perusahaan
1. Sejarah PT POS INDONESIA (Anonim, 2014)
Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang,
Kantorpos pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur
Jenderal G.W Baron van Imhoff pada tanggal 26 Agustus 1746 dengan tujuan
untuk lebih menjamin keamanan surat-surat penduduk, terutama bagi mereka
yang berdagang dari kantor-kantor di luar Jawa dan bagi mereka yang datang
dari dan pergi ke Negeri Belanda. Sejak itulah pelayanan pos telah lahir
mengemban peran dan fungsi pelayanan kepada publik.Setelah Kantorpos
Batavia didirikan, maka empat tahun kemudian didirikan Kantorpos Semarang
untuk mengadakan perhubungan pos yang teratur antara kedua tempat itu
dan untuk mempercepat pengirimannya. Rute perjalanan pos kala itu ialah
melalui Karawang, Cirebon dan Pekalongan.
Pos Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan status mulai dari
Jawatan PTT (Post, Telegraph dan Telephone). Badan usaha yang dipimpin
oleh seorang Kepala Jawatan ini operasinya tidak bersifat komersial dan
fungsinya lebih diarahkan untuk mengadakan pelayanan publik.
Perkembangan terus terjadi hingga statusnya menjadi Perusahaan Negara
Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Mengamati perkembangan zaman
dimana sektor pos dan telekomunikasi berkembang sangat pesat, maka pada
tahun 1965 berganti menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan
Giro), dan pada tahun 1978 berubah menjadi Perum Pos dan Giro yang sejak
ini ditegaskan sebagai badan usaha tunggal dalam menyelenggarakan dinas
pos dan giropos baik untuk hubungan dalam maupun luar negeri. Selama 17
tahun berstatus Perum, maka pada Juni 1995 berubah menjadi Perseroan
Terbatas dengan nama PT Pos Indonesia (Persero).
Dengan berjalannya waktu, Pos Indonesia kini telah mampu
menunjukkan kreatifitasnya dalam pengembangan bidang perposan
Indonesia dengan memanfaatkan insfrastruktur jejaring yang dimilikinya yang
mencapai sekitar 24 ribu titik layanan yang menjangkau 100 persen
kota/kabupaten, hampir 100 persen kecamatan dan 42 persen
kelurahan/desa, dan 940 lokasi transmigrasi terpencil di Indonesia. Seiring
dengan perkembangan informasi, komunikasi dan teknologi, jejaring Pos
Indonesia sudah memiliki lebih dari 3.800 Kantorpos online, serta dilengkapi
electronic mobile pos di beberapa kota besar. Semua titik merupakan rantai
yang terhubung satu sama lain secara solid & terintegrasi. Sistem Kode Pos
diciptakan untuk mempermudah processing kiriman pos dimana tiap jengkal
daerah di Indonesia mampu diidentifikasi dengan akurat.
12. 1.1Visi dan Misi PT POS INDONESIA
Visi:
Menjadi pemimpin pasar di Indonesia dengan menyediakan layanan suratpos,
paket, dan logistik yang handal serta jasa keuangan yang terpercaya.
Misi:
1. Berkomitmen kepada pelanggan untuk menyediakan layanan yang
selalu tepat waktu dan nilai terbaik
2. Berkomitmen kepada karyawan untuk memberikan iklim kerja yang
aman, nyaman dan menghargai kontribusi
3. Berkomitmen kepada pemegang saham untuk memberikan hasil usaha
yang menguntungkan dan terus bertumbuh
4. Berkomitmen untuk berkontribusi positif kepada masyarakat.
5. Berkomitmen untuk berperilaku transparan dan terpercaya kepada
seluruh pemangku kepentingan.
Produk Pos
• Kiriman Internasional
• Filateli
• Hybrid Mail
• Ritel
• Logistik
• Keuangan
• Paket Pos
• Surat Pos
B. Aplikasi Utama E-business
Aplikasi-aplikasi utama e-business dan hubungannya satu sama lain diringkas
dalam arsitektur perusahaan. Aplikasi-aplikasi ini terintegrasi lintas fungsi
perusahaan, contohnya seperti Enterprise Resource Planning (ERP),
Manajemen Hubungan Pelanggan/ Customer Relationship Management
(CRM), dan Manajemen Rantai Pasokan/ Supply Chain Manajemen(SCM),
Enterprise Aplication Integration (EAI), Transaction Processing
Systems(TPS), Enterprise Collaboration System (ECS).
a) Sistem Enterprise Resource Planning (ERP)
Sistem informasi ERP (Entreprise Resource Planning) merupakan
suatusistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahan manufaktur
maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses
bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi
di perusahaan bersangkutan.
b) Sistem Customer Relationship Management (CRM)
Sistem CRM adalah suatu sistem, metodologi, strategi, perangkat
lunak(software) dan aplikasi berbasis web yang mampu membantu sebuah
13. perusahaan untuk mengelola hubungannya dengan para pelanggan. CRM
terdiri atas tiga unsur pokok yaitu manusia, teknologi dan proses.
c) Sistem Supply Chain Management (SCM)
Sistem SCM adalah suatu sistem, metodologi, strategi, perangkat
lunak(software) dan aplikasi berbasis web yang mampu membantu sebuah
perusahaan untuk mengelola hubungannya dengan para pemasok.
d) Sistem Enterprise Application Integration (EAI)
Software EAI memungkinkan para pemakai membuat model berbagai
proses bisnis yang dilibatkan dalam interaksi yang harus terjadi antar aplikasi
bisnis. EAI juga menyediakan middleware yang melakukan konversi dan
koordinasi data, komunikasi aplikasi dan layanan pesan, serta akses ke
berbagai interface aplikasi yang terlibat. Jadi, software EAI dapat
mengintegrasikan berbagai kelompok aplikasi perusahaan dengan
memungkinkan user bertukar data sesuai dengan peraturan dari model
proses bisnis yang dikembangkan oleh user.
e) Sistem Transaction Processing Systems (TPS)
TPS adalah sistem informasi lintas fungsi yang memproses data
dariterjadinya transaksi bisnis. Transaksi adalah berbagai kegiatan yang
terjadi sebagai bagian dari aktivitas bisnis, seperti penjualan, pembelian,
penyimpanan, penarikan, pengembalian dan pembayaran.
f) Sistem Enterprise Collaboration System (ECS)
ECS adalah sistem informasi lintas fungsi yang meningkatkan
komunikasi,koordinasi, dan kerjasama antar anggota tim bisnis dan kelompok
kerja. Teknologi informasi, terutama teknologi Internet, memberikan berbagai
alat untuk membantu perusahaan bekerjasama untuk mengomunikasikan
berbagai ide, berbagi sumber daya dan mengkoordinasikan usaha kegiatan
kerjasama sebagai anggota dari proses formal dan informal, tim proyek, dan
kelompok kerja yang membentuk organisasi.
C. Metode Penelitian
Metode penilitian ini adalah metode Kualitatif dengan studi literature dalam
bidang keilmuan Manajemen System Information (MIS) dan Information
Technology (IT). Disamping itu berdasarkan pengalaman serta pengamatan
langsung pada objek penelitian PT.Pos Indonesia. Dan pada unit analisis
Departemen/ bagian MIS/EDP.
14. BAB IV
Result & Discussion
A. SIM Yang Akan Dikomunikasikan
Sistem Electronic Business PT Pos Indonesia (Persero) E-Business
merupakan salah satu bisnis dengan prospek besar dan Pos telah memiliki
kompetensi di bidang ini, antara lain:
a) Aplikasi Enterprise Resource Planning (ERP)
PT. Pos Indonesia (Persero) memanfaatkan sistem ERP ini pada operasi jasa
dan distribusi, dengan mempertimbangkan pengoprasian perusahaan pada
proses internal melalui manajemen sumber daya manusia perusahaan,
akuntansi, keuangan, logistik dan distribusi secara tepat waktu.
ERP dibutuhkan perusahaan untuk bisa mendapatkan efisiensi, kecepatan,
dan responsivitas yang dibutuhkan dalam mencapai keberhasilan di
lingkungan bisnis yang dinamis saat ini.
Beberapa contoh aplikasi ERP pada PT. Pos Indonesia adalah untuk
mendukung:
• IT (Information Technology)
Teknologi Informasi sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan di karena
adanya pengintegrasian berbagai proses dan entitas bisnis. Esensi dari
pengintegrasian tersebut adalah melakukan share terhadap informasi yang
dimiliki dan dihasilkan oleh berbagai pihak. Sebagai contoh
adalahpengembangan jaringan sebagai alatpenunjang kinerja dari produk-
produk EBusiness. Hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan IT
adalah scaleable solution & open system, ini diperlukan agar sistem setiap
saat dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Dalam hal keterkaitan dengan
proses bisnis, maka ketepatan IT yang digunakan akan
mendorong/menentukan proses bisnis yang excellent.
• Business Process / Proses Bisnis
Proses bisnis merupakan nilai pembeda (distinction) yang
menciptakankeunggulan bersaing. Proses bisnis dalam E-Business sangat
kental diwarnai oleh IT untuk menghasilkan mutu layanan yang akurat dan
excellent. Sebuah proses bisnis yang baik, tentunya selain didukung dengan
IT juga harus didukung oleh SDM yang berkompeten dan equipment yang
sesuai dengan proses bisnis yang bertalian. Peran SDM tidak saja ditentukan
oleh kemampuan teknis semata melainkan juga perilaku yang mencerminkan
kerja keras, mandiri, jujur dan teamwork oriented.
• Perfomance Standard / Standar Kinerja
Untuk dapat masuk dan bertahan dalam suatu bisnis minimal harus memiliki
standar output yang sama dengan dengan standar yang berlaku umum di
15. industri. Beberapa performance standard yang berlaku umum tidak terlepas
dari faktor-faktor accuracy, speed, efficiency, dan flexibility.
• Targeting
Arahan penggunaan pasar diarahkan berasarkan STP :
Segmentasi
Pembagian segmentasi dilakukan berdasarkan lingkup bisnis serta sumber
daya yang ada di lingkup bisnis PT. Pos Indonesia :
• Lingkup Nasional
• Lingkup UPT
• Lingkup Wilpos
Targeting
Targeting pembagian bisnis mengarah pada lingkup arahan target yang
potensial.
• Target para pelaku Bisnis
Bagi para pelaku bisnis mengarah pada private sector yaitu sektor swasta
dan bisnis yang berorientasi pada profit.
• Target Government
Untuk target lingkup pemerintah target mengarah pada lembaga
pemerintahan, serta mengarah pada instansi pemerintahan. Untuk yang lain
target juga terfokus pada perusahaan Nirlaba.
• Individu
Arahan tertarget pada perseorangan seperti constumer individu serta para
pengguna teknologi informasi seperti ICT (Information, Communication,
Technology).
b) Aplikasi Customer Relationship Management (CRM)
PT. Pos Indonesia (Persero) memanfaatkan sistem CRM secara cukup
intensif. Antara lain pemanfaatannya adalah untuk mengelola program-
program dibawah ini:
• Program e-fila.com. Khususnya dalam forum filateli.
Selainmenguntungkan pelanggan, program ini juga menguntungkan
PT. Pos Indonesia (Persero), karena dengan demikian dapat
mengetahui perilaku pelanggan, melakukan perbaikan berdasarkan
masukan dari pelanggan, merespon permintaan atau keluhan
pelanggan dengan cepat dan terarah.
• Program Kontak Kami, yakni bagi pelanggan yang inginmenyampaikan
komentar, kritik, saran, pertanyaan atau pengaduan kiriman, kepada
pihak perusahaan.
• Program Jejak Pendapat sebagai sarana untuk berkomunikasidengan
PT. Pos Indonesia tentang kiriman maupun informasi Jasa pos
Indonesia,yakni melalui Email, Facebook dan Twitter, yang dapat
diakses secara langsung dari website PT Pos Indonesia.
c) Aplikasi Supply Chain Management (SCM)
16. PT. Pos saat ini memiliki outlet belanja produk–produk lengkap
khasIndonesia secara online yang bernama Plaza Pos yang dapat diakses
melalui alamat website www.plazapos.com. Serta memiliki program e-fila.com
yang menjual produk perangko Indonesia.
PT. Pos Indonesia memanfaatkan sistem SCM untuk mengelola akun-
akun pemasoknya. Pemasok-pemasok utama yang telah diisyaratkan
mempunyai pengetahuan memadai mengenai sitem informasi dan
internetworking, serta mempunyai akses jaringan yang baik, dapat memantau
data dan kegiatan pasokan mereka secara online dan realtime. Sedangkan
pemasok konvensional yang masih menggunakan telepon atau cash and
carry dikelola datanya oleh karyawan mitra utama, dimana transaksi
dilakukan.
PT. Pos Indonesia melakukan sosialisasi mengenai program SCM inikepada
para pemasok, dan menjelaskan berbagai nilai tambah (added value) antara
lain membantu para pemasok mengatur transaksi, adanya prediksi kebutuhan
PT. Pos Indonesia yang lebih akurat, dan diperluasnya jaringan kerja dari
para pemasok.
d) Aplikasi Integrasi Perusahaan/ Enterprise Application
Integration(EAI)
Aplikasi EAI pada PT. Pos Indonesia salah satunya adalah pada
layananPlaza Pos yakni pelanggan diminta untuk mengisi Member Area, lalu
melakukan submit. Dengan demikian, perusahaan mengetahui informasi
pelanggan yang mengunjungi Plaza Pos.
Contoh lain adalah dalam sistem pembelian pelanggan pada program
PlazaPos, yang akan membuat permintaan elektronik, setelah permintaan
tersebut disetujui secara online oleh pelanggan, pesanan pembelian yang
dibuat oleh komputer akan melintas di internet kembali ke perusahaan PT
Pos Indonesia.
e) Aplikasi Sistem Pemrosesan Transaksi/ Transaction Processing
Systems(TPS)
Sistem Pemrosesan Transaksi di PT. Pos Indonesia mendukung program
Plaza Pos, contohnya dalam akses pembayaran secara online, yakni aktivitas
pemrosesan transaksi dibutuhkan untuk menangkap dan memproses data
pelanggan, hingga transaksi pembayaran belanjanya melalui jaringan
internet.
f) Aplikasi Sistem kerjasama Perusahaan/ Enterprise
CollaborationSystem (ECS)
Sistem kerjasama perusahaan pada PT. Pos Indonesia contohnya dalam
hubungan Kemitraan. Kemitraan merupakan kebutuhan yang mendasar
dalam aktivitas Probis E-Business, karena hampir tidak mungkin aktivitas
bisnis dapat dijalankan tanpa kemitraan. Sebagai contoh dalam aktivitas
Limited Communication Technology Services (eCom) dimana dalam
17. pelaksanaan diperlukan adanya beberapa kerjasama terhadap perusahaan
yang menggunakan jaringan PTSN, CDMA, GSM maka mutlak diperlukan
kemitraan dengan pihak perusahaan itu.
B. Kelebihan dan Kelemahan SIM Pada Perusahaan PT Pos
Indonesia (Siti Hadijah, 2016)
Kelebihan sistem informasi pada perusahaan PT Pos Indonesia adalah
sebagai berikut:
1. Jika dibandingkan dengan perusahaan pengiriman barang lainnya,
maka tarif yang dikenakan oleh Pos Indonesia lebih terjangkau dan
bisa bersaing dengan baik dengan perusahaan lainnya.
2. Pos Indonesia memiliki jangkauan pengiriman yang sangat luas,
bahkan menjadi yang terluas di antara yang lainnya, sebab Pos
Indonesia bahkan bisa mencapai pelosok dan pedalaman yang jarang
diakses oleh perusahaan lainnya.
3. Pos Indonesia juga telah memiliki layanan online sejak tahun 2010 dan
bisa diakses dengan mudah untuk berbagai kepentingan lainnya.
4. Kantor pos terdapat di hampir setiap kecamatan di seluruh Indonesia,
dan ini menjadi jaminan jangkauannya yang luas dan menjadi yang
terbaik
Kelemahan sistem informasi pada perusahaan PT Pos Indonesia adalah
sebagai berikut:
1. Kurangnya sarana promosi, sehingga orang jauh lebih mengenal
perusahaan swasta lainnya sebagai perusahaan pengiriman barang.
2. Sebagian besar orang lebih mengenal dan mengingat Pos Indonesia
sebagai perusahaan pengiriman surat dan uang, bukan sebagai
perusahaan pengiriman barang.
3. Pelayanannya terkadang kurang cepat dan tepat waktu, jika
dibandingkan dengan perusahaan pengiriman barang lainnya.
C. Rekomendasi Untuk Mengatasi Kelemahan – Kelemahan Sistem
Informasi Pada PT Pos Indonesia Yang Akan Datang
1. Mengedepankan kualitas pelayanan. Seperti : kualitas, layanan,
kecepatan, dan fleksibilitas.
2. Dapat memilih strategi untuk pasar yang lebih focus dan perlu
memasukkan segmen pasar yang baru untuk dapat meningkatkan
market share nya.
18. BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sistem Electronic Business yang dirancang PT. Pos Indonesia
(Persero)mampu meningkatkan praktek bisnis jasa dan pemasarannya
secara global.
2. Perangkat Electronic Business mendukung pola interaksi perusahaan
PT.Pos (Persero) dengan pelanggan, pemasok, dan karyawannya.
3. Sistem Electronic Business yang dirancang PT. Pos Indonesia
(Persero) mampu menunjang perkembangan industri jasa pengiriman
dan belanjasecara online produk kerajinan khas Indonesia di berbagai
daerahIndonesia bahkan ke mancanegara.
B. Saran
Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan selama ini, maka pada
kesempatan ini penulis mencoba menyusun saran, walaupun penulis
menyadari bahwa saran yang penulis kemukakan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Namun penulis berharap agar saran ini nantinya
dapatdijadikan bahan pertimbangan yang mungkin berguna dikemudian hari.
Saran tersebut adalah:
1. Untuk mendapatkan informasi tentang kedatangan paket, customer
bisa mencarinya pada daftar buku manualyang telahdisediakan.
Namun penulis ingin memberikan saran untuk menambahkan denah
yang sesuai dengan nomor Resi paket pada komputer informasi,
sehingga pencarian kedatangan paket akan semakin mudah terutama
untuk customer.
2. Seharusnya ditambah rak untuk menaruh paket pos,sehingga jenis
paket pos yang sangat banyak itu menjadilebih mudah dalam men-
display, karena selama ini penulis perhatikan paket pos yang mudah
rusak seperti bala pecahpaling sulit untuk diperbaiki (di-display).
3. Dalam memberikan label atau pelabelan pada paket pos diusahakan
pihak labeler menempelkannya pada paket pos bukan pada plastik
pembungkus paket karena customer sering membuka bungkus plastik
paket pos dan tidak memperhatikan bahwa padaplastik pembungkus
tersebut tertempellabel paket pos. tanpa sepengetahuan petugas pos,
customer langsung membawa paket pos dan tidak membawa labelke
loket sehingga hal ini menyebabkan keterlambatan pada waktu
pembayaran diloket. Karena kasir harus menyediakan ulang kembali
label tersebut terlebih dahulu.
4. Dalammelakukan pemindahan paket pos ke rak lain hendaknya
petugas pos tidak lupa melakukan elord (electronic order) pada
komputer informasi,sehingga informasi mengenai paket pos (letak)
yang ada dikomputer informasi sesuai dengan keadaan.
5. Dengan memanfaatkan teknologi komputer yang terus berkembang.
Penulis menyarankan untuk menggunakan fasilitas internet dalam
menjalin hubungan dengan pemasok.
19. DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim, 2014. http://www.posindonesia.co.id/index.php/sejarah-pos/
(10 Oktober 2017, 10.31)
2. Steven Gunawan, 2016.http://sti3pan.blogspot.co.id/2016/07/sejarah-
sim.html (10 Oktober 2017, 10.41)
3. Elvadkk,2013.http://simposindonesiakelompok7.blogspot.co.id/2013/12
/makalah-sistem-informasi-manajemen.html (8 Oktober 2017, 20.44)
4. Siti Hadijah, 2016. https://www.cermati.com/artikel/perbedaan-jasa-
pengiriman-pos-indonesia-jne-tiki-fedex-dan-online (10 October 2017,
13.30)
5. O’brien, James A. 2005. Introduction to Information System. Mc Grow
Hill: USA
6. Oetomo, Budi. 2001. Perspektif e-Business: Tinjauan Teknis,
Manajerial, dan
7. Strategi. Penerbit Andi Yogyakarta: Yogyakarta.