Agus supriyono, hapzi ali, forum 7 minggu 11, ut, 2017
1. EKMO 5102.03 – FORUM 7 MINGGU 11
AGUS SUPRIYONO Page 1
530001542
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (EKMO5102.03)
Nama Mahasiswa: Agus Supriyono
NIM : 530001542
Tutor : Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir., MM, CMA
Kegiatan Belajar (KB) 1 Sistem Informasi Pemasaran (Marketing Information System)
Department Store Rembulan telah membuka gerainya di Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan
dan Denpasar. Selama ini Department Store tersebut memasarkan produk dalam dan luar
negeri dengan komposisi 70% : 30%. Pembayaran dilakukan dengan tunai, kartu kredit, kartu
debit ditunjang billing system berkomputer yang sederhana. Perusahaan membuat estimasi
perputaran setiap produk per merk secara manual unutk menentukan saat barang didiscount.
Tidak pernah melakukan promosi lewat media apapun karena sangat menggantungkan diri
pada lokasi strategis di plasza besar. Semakin lama cara tersebut dirasakan tidak efektif dan
tidak menguntungkan. Hal tersebut disebabkan dinamika lingkungan eksternal yang sulit
ditebak dan strategi hebat dari para pesaing.
Department Store Rembulan dapat menggunakan aplikasi sistem informasi pemasaran
berbasis computer untuk membuat keputusan penetapan harga, meningkatkan produktivitas
tenaga penjual, menganalisis penjualan dan tren, serta perencanaan produk baru dan
pemasaran. Agar pemakai dapat menggunakan aplikasi sistem informasi pemasaran , maka
database harus berisi data mengenai laporan penjualan, laporan pasar, laporanm industry,
laporan pemerintah, berita persaingan (intelijen pemasaran), dan pertimbangan para ahli.
Data dalam database tersebut diolah menjadi informasi dengan menggunakan model
pendukung dan model pemasaran. Model pendukung yang dapat digunakan antara lain ilmu
manajemen, statistic, dan keuangan. Model pemasaran meliputi media mix, lokasi, rancangan
produk dan anggaran periklanan. Dua model tersebut dimasukkan ke dalam aplikasi software
sehingga mampu mentransformasi data menjadi informasi yang berguna bagi pemakai.
2. EKMO 5102.03 – FORUM 7 MINGGU 11
AGUS SUPRIYONO Page 2
530001542
Pendukung Keputusan Pemasaran
Pemakai dapat mengambil keputusan pemasaran dengan didukung teknologi computer.
1. Penetapan Harga
Volume penjualan banyak ditentukan oleh harga barang atau jasa. Harga juga merupakan
penentu dominan keuntungan yang diperoleh. Penetapan harga merupakan keputusan yang
sulit, dan mungkin harga harus sering berubah. Anyak perusahaan menggunakan online
analytical processing untuk mendukung keputusan penetapan harga dan keputusan lainnya.
2. Produktivitas Tenaga Penjual
Produktivitas tenaga penjual dapat meningkat tajam dengan adanya otomasi penjualan (sales
force automation), di mana menyediakan tenaga penjual dengan computer portabel untuk
dapat mengakses database agar mudah melakukan pekerjaannya.
3. Analisis Profitabilitas Produk – Pelanggan
Informasi frofitabilitas dapat diperoleh dari sistem akuntansi biaya. Identifikasi konsumen
yang menguntungkan dan frekuensi konsumen berinteraksi dengan organisasi dapat diperoleh
dari program prmosi khusus, sepeerti the frequent flyer programs yang digunakan perusahaan
penerbangan dan hotel. Baik operasi maupun analisa program semacam ini sepenuhnya
berbasis computer.
3. EKMO 5102.03 – FORUM 7 MINGGU 11
AGUS SUPRIYONO Page 3
530001542
4. Analisis Penjualan dan Tren
TPS di pemasaran mengumpulkan gambaran penjualan yang dapat dipisahkan oleh sistem
informasi eksekutif sebagai deteksi awal atas masalah dan peluang. Teknologi computer yang
dapat mendukung analisis penjualan adalah sistem informasi geografis (a geographical
information system/ GIS).
5. Perencanaan Produk Baru dan Pemasaran
Pengenalan produk baru atau penyempurnaannya membutuhkan biaya yang mahal dan sangat
berisiko. Apakah produk baru atau penyempurnaannya tersebut akan laku terjual dapat
terjawab melalui analisis, perencanaan , dan peramalan secara hati-hati. Hal tersebut dapat
dilakukan dengan hasil yang optimal bila didukung adanya teknologi informasi karena
melibatkan banyaknya faktor penentu dan ketidakpastian.
Model Sistem Informasi Pemasaran
Model Sistem Informasi Pemasaran dapat digambarkan pada gambar berikut :
Model ini terdiri dari perpaduan subsistem input (masukan) dan subsistem output (luaran)
yang dihubungkan oleh database.
4. EKMO 5102.03 – FORUM 7 MINGGU 11
AGUS SUPRIYONO Page 4
530001542
A. SUBSISTEM INPUT
Subsistem input terdiri dari :
1) Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
SIA memberikan informasi analisis penjualan mengenai:
a) Produk terjual
b) Konsumen yang membeli produk
c) Tenaga penjual yang melakukan penjualan
d) Analisis khusus berupa informasi mengenai tenaga penjual degan keahlian tertentu
Pada Department Store Rembulan, Sistem Informasi Akuntansi harus diperbaiki sehingga
memberikan informasi yang lengkap untuk analisis penjualan. Hal yang perlu diperbaiki
adalah billing system komputer sederhana yang sudah ada diperbaharui sehingga memiliki
data-data yang dapat diintegrasikan dengan SIA.
2) Subsistem Penelitian Pemasaran
Digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai kebutuhan dan keinginan pelanggan
dan calon pelanggan. Dengan cara pengumpulan data primer dan sekunder. Data primer
didapat dari wawancara mendalam dan survei, sedangkan data sekunder didapat dari literatur-
literatur yang relevan.
Untuk menentukan strategi promosi yang tepat, maka diperlukan data-data mengenai
kebutuhan dan selera konsumen. Data tersebut dapat diperoleh dengan membentuk suatu tim
survei untuk meneliti selera pasar. Pada Dept. Store Rembulan, strategi diskon yang selama
ini sudah dijalankan cukup baik, namun akan lebih baik apabila dikombinasikan dengan
pengetahuan mengenai kebutuhan dan selera pasar, sehingga diketahui produk apa saja yang
dapat di promosikan pada periode tertentu.
3) Subsistem Intelijen Pemasaran
Mengumpulkan informasi tentang pesaing. Misalnya informasi mengenai siklus hidup produk
pesaing, promosinya, area pemasaran, dan omzet pesaing.
Lingkungan eksternal perusahaan berubah dengan cepat dalam artian berfluktuasi. Untuk
mengetahui pergerakan produk pesaing diperlukan riset mengenai product mix pesaing,
seperti promosi apa saja yang dilakukan, produk apa yang menjadi andalan pesaing, strategi
harga yang dilakukan pesaing.
5. EKMO 5102.03 – FORUM 7 MINGGU 11
AGUS SUPRIYONO Page 5
530001542
B. DATABASE
Data yang digunakan oleh subsistem output berasal dari database. Sebagian data dalam
database merupakan data yang khusus digunakan untuk fungsi pemasaran, sebagian lainnya
digunakan bersama-sama dengan area fungsional lainnya.
C. SUBSISTEM OUTPUT
1. Subsistem Produk
Dapat membantu dalam pengambilan keputusan dalam menetapkan pilihan produk baru yang
menjadi andalan Dept Store Rembulan melalui teknik-teknik dalam subsistem produk.
2. Subsistem Tempat
Pada Dept. Store Rembulan, Subsistem Tempat membantu pengambilan keputusan distribusi
dari pemasok dan pabrikan, selain itu juga dapat dikembangkan saluran informasi untuk
terhubung dengan konsumen untuk mencapai keunggulan bersaing, misalnya dengan
membuat website yang menampilkan produk-produk yang dipasarkan, sehingga menarik
minat calon konsumen.
3. Subsistem Promosi
Para tenaga pemasar dibekali dengan komputer dan hubungan jaringan internet dan intranet
sehingga dengan mudah mengakses informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan
terkait promosi.
4. Subsistem Harga
Penentuan harga bisa berdasarkan cost based pricing dan demand based pricing. Dalam hal
ini Subsistem Harga bisa mendapatkan informasi mengenai tingkat permintaan suatu barang,
apabila permintaan sedang tinggi, maka penentuan harga berdasarkan demand based pricing,
dengan penetapan harga yang masih wajar tentunya supaya konsumen tidak beralih ke
penjual lain. Apabila permintaan turun, barang tetap harus terjual, maka bisa ditetapkan harga
dengan cost based pricing.
5. Subsistem Bauran Pemasaran
Untuk menganalisis daata melalui model yang komprehensif mengenai product mix sehingga
bisa mensimulasi aktifitas-aktifitas Dept. Store di tengah persaingan pasar yang ketat. Dalam
simulasi ini dapat dilihat pengaruh aktifitas Dept. Store dan respon dari aktifitas tersebut.
Simulasi ini akan membantu dalam pengambilan keputusan strategi yang akan dijalankan
melalui peramalan.
6. EKMO 5102.03 – FORUM 7 MINGGU 11
AGUS SUPRIYONO Page 6
530001542
Penggunaan Sistem Informasi Pemasaran oleh Para Manajer
Pengguna sistem informasi pemasaran tidak terbatas pada manajer-manajer di bidang
pemasaran saja, melainkan juga manajer bidang lainnya dalam Department Store Rembulan.
Bagi Manajer Pemasaran, informasi yang didapatkan dari Sistem Informasi Pemasaran
berguna untuk menganalisis pemberdayaan sumber daya perusahaan dalam strategi
pemasaran. Strategi itu terkait dengan product mix (bauran pemasaran) yang meliputi produk,
tempat, promosi, harga.
Terhadap manajer fungsional lainnya, database dapat berbagi kegunaan, karena isis dari
database tidak hanya spesifik atau unik mengenai pemasaran saja. Misalnya pada Manajer
Sumber Daya Manusia, dapat diperoleh informasi mengenai kinerja tenaga pemasar, yang
dapat menjadi pertimbangan pemberian bonus dan kenaikan gaji.
Kegiatan Belajar (KB) 2 Database Pemasaran
Perusahaan cold storage yang telah memasarkan produknya ke manca negara belum memiliki
sistem informasi yang menunjang pemasarannya. Perusahaan selama ini melakukan kontak
dengan calon pembeli hanya melalui telepon untuk menawarkan produknya. Sebenarnya
mereka memiliki catatan penjualan per pembeli, jenis produk, asal Negara, kuantitas, harga,
tanggal transaksi, serta tanggal pengirimannya, perusahaan ekspedisi yang digunakan, dan
nama kapal. Selama tiga tahun terakhir penjualan perusahaan menurun dan mengakibatkan
banyaknya penumpukan persediaan di gudang.
Kategori Database
a) Operations Database
Bertujuan untuk pencatatan transaksi, memiliki struktur aplikasi terikat dan sulit dimodifikasi
serta digunakan tidak hanya oleh departemen pemasaran namun juga oleh fungsional lainnya,
pengkinian data berlangsung terus menerus sehingga didapat informasi yang real-time, rinci,
namun kualitas data meragukan, tipe data berbasis pada transaksi.
Keuntungan: sangat cepat karena volume transaksi yang tinggi.
Kelemahan: karena tidak dikhususkan pada bidang tertentu, maka data-data tidak fokus pada
bagian pemasaran.
7. EKMO 5102.03 – FORUM 7 MINGGU 11
AGUS SUPRIYONO Page 7
530001542
b) Data Warehouse
Bertujuan untuk pengambilan keputusan, struktur aplikasi tidak terikat dan dapat
dimodifikasi, pengikinian dilakukan secara periodik seperti mingguan atau bulanan, level
data tidak selalu rinci bisa juga berupa ringkasan dengan kualitas data telah teruji, tipe data
deskriptif.
Keuntungan: database terpusat sehingga mudah mendeteksi tempat penyimpanan
Kelemahan: sulit diimplementasikan dengan benar, karena masih memerlukan tambahan
informasi mengenai bidang pemasaran.
c) Marketing Database
Bertujuan untuk memahami perilaku dalam bidang pemasaran, struktur aplikasi tidak terikat
namun hanya dikhususkan pada pemasaran, pengkinian secara periodik (bulanan atau
triwulanan), level data ringkas, dengan kualitas data telah teruji (rasional).
Keuntungan: diorganisasi atau dikhususkan untuk tujuan pemasaran
Kelemahan: berorientasi pada analisis, kurang mendukung dalam pengambilan keputusan
secara realtime.
Marketing Transaction Database (MTD)
MTD memiliki konsep untuk menghubungkan langsung (interaktif) dengan konsumen,
sehingga pemasar bisa memonitor selera dan kebutuhan konsumen. Informasi yang didapat
dari hubungan langsung ini bisa medukung pengambilan keputusan untuk menciptakan
produk baru.
MTD bertujuan untuk membuat target dan memenuhi selera pelanggan, struktur aplikasinya
mudah dimodifikasi, pengkinian secara realtime, level data rinci, kualitas data terfokus pada
data per konsumen.
Keuntungan : Dapat menganalisis dan mendukung pengambilan keputusan secara realtime
Kelemahan : Tidak terintegrasi dengan sistem lainnya dalam perusahaan.
Untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain sejenis, pada perusahaan cold storage, media
hubungan dengan pelanggan dan calon pelanggan harus diperbaiki, caranya adalah dengan
mengembangkan MTD yang berupa database yang lebih komplit, dan terhubung dengan
internet sehingga dapat berinteraksi langsung dengan konsumen. Dari media interaksi
langsung tersebut akan memudahkan komunikasi perusahaan dengan konsumen, dapat
8. EKMO 5102.03 – FORUM 7 MINGGU 11
AGUS SUPRIYONO Page 8
530001542
diinformasikan produk-produk perusahaan, penyampaian informasi insentif-insentif apa yang
ditawarkan perusahaan terhadap konsumen, dan penyampaian pesan-pesan pemasaran dari
perusahaan. Selain itu diketahui kebutuhan dari konsumen dan calon konsumen, sehingga
dapat disusun strategi bauran pemasaran. Kesemua hal di atas akan membuka peluang untuk
peningkatan penjualan, hingga peningkatan positioning perusahaan di industrinya.
Kegiatan Belajar (KB) 3 Electronic Commerce (E-Commerce)
Perusahaan otomotof yang baru dibangun tiga tahun lalu di Kalimantan Selatan, telah
memiliki sistem informasi pemasaran yang memadai. Tahun depan perusahaan berencana
memasuki e-commerce untuk bertransaksi dengan pihak eksternal terkait. Untuk e-commerce
tersebut dipilih teknologi komputer.
Transaksi yang mungkin terjadi antara perusahaan dengan pihak eksternal.
a) Transaksi pembelian barang pasokan,
b) Transaksi penjualan produk ke konsumen,
c) Transaksi penyewaan aset untuk operasional perusahaan,
d) Transaksi investasi antara perusahaan dengan investor,
e) Transaksi pendanaan antara perusahaan dengan investee.
Yang harus dipersiapkan perusahaan dalam memasuki e-commerce
4 hal yang harus dipersiapkan oleh suatu perusahaan jika hendak memasuki dunia e-
commerce :
1) Accessibility: Kemudahan mengakses web, kemudahan bertransaksi serta waktu
pengiriman yang singkat menjadi faktor penting dalam pertumbuhan sebuah e-
commerce. Dan yang tak kalah penting tentu saja pemasaran dijital yang tepat sasaran.
2) Engagement: Engagement yang dimaksud di sini adalah engagement di dalam
web/webcontent yang mampu membuat pengunjung betah berlama-lama di dalam
web dan kembali lagi untuk mencari produk yang dibutuhkan. Selain konten
berbentuk teks, juga bisa dibuat konten aplikasi yang mengarah ke pembelian. Contoh
misal: sebuah web fashion memiliki aplikasi “what to wear this week” yaitu sebuah
9. EKMO 5102.03 – FORUM 7 MINGGU 11
AGUS SUPRIYONO Page 9
530001542
aplikasi yang memungkinkan pengunjung mix and match baju selama seminggu dan
mengirimkan reminder nya via email/social media kepada orang yang sudah
memainkan aplikasi tersebut. Setiap item yang dipilih, akan dilengkapi dengan tombol
“BUY NOW”
3) Social: Jakarta dan Bandung jadi kota “tercerewet” di dunia untuk media sosial
Twitter, Indonesia jadi negara keempat tertinggi pengguna Facebook, 7 dari 10
website yang paling banyak dikunjungi di Indonesia adalah social media . 3 fakta di
atas berujung pada tuntutan bagi hampir semua brand untuk “menjadi sosial” dengan
memiliki presence di sosial media. Gunakan sosial media untuk berinteraksi dan
memahami insight konsumen sehingga terjalin “kedekatan” yang berujung pada
semakin kuatnya presence sebuah brand di benak konsumennya.
4) Teknologi dan Infrastruktur: Saat pertama memasuki e-commerce, pemilik brand
tak jarang beranggapan bahwa membangun e-commerce sesederhana membangun
website jualan tanpa perlu persiapan teknologi dan infrastuktur yang kuat. Akibatnya,
ketika mendapat respondyang tinggi, website jebol dan peluang transaksi pun hilang.
Dampak positif dan negatif dari e-commerce
Dampak positif dari e-commerce, yaitu :
1) Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak
bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.
2) Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
3) Menurunkan biaya operasional (operating cost).
4) Melebarkan jangkauan (global reach).
5) Meningkatkan customer loyality.
6) Meningkatkan supplier management.
7) Memperpendek waktu produksi.
8) Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan).
Dampak negatif dari e-commerce adalah :
1) Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu
mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti
semua data finansial yang ada.
10. EKMO 5102.03 – FORUM 7 MINGGU 11
AGUS SUPRIYONO Page 10
530001542
2) Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap
semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat
mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
3) Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat
kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
4) Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker
yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia memindahkan
sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
5) Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor
seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha
menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
6) Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan
sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan faktor manusia,
kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik
Referensi :
Daniel, Debby Ratna dan Wiwik Supratiwi. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Universitas
Terbuka, Jakarta.
Ali, Hapzi. 2010. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Teknologi Informasi. Harta Cipta
Mandiri. Jakarta.