Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
ย
Agus supriyono, hapzi ali, csf, ut, 2017
1. EKMO 5102.03
AGUS SUPRIYONO Page 1
530001542
FORUM DISKUSI MINGGU 8
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (EKMO5102.03)
Nama Mahasiswa: Agus Supriyono
NIM : 530001542
Tutor : Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir., MM, CMA
Critical success factors (CSF) merupakan sebuah strategi analisa yang membantu seorang
manajer untuk mencapai tujuan dari perusahaan, termasuk faktor-faktor yang akan
mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan pencapaian tujuan. CSF dapat ditentukan jika
objektif atau arah dan tujuan organisasi telah diidentifikasi. Tujuan dari CSF adalah
menginterpretasikan objektif secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus
dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan.
Analisa CSF menghubungkan sebuah Sistem Informasi yang akan diimplementasikan dengan
tujuan pembuatan Sistem Informasi itu sendiri. Dengan demikian, Sistem Informasi dapat
dibuat sejalan dengan strategi bisnis perusahaan.
2. EKMO 5102.03
AGUS SUPRIYONO Page 2
530001542
Jenis perusahaan yang akan saya ulas adalah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Tegal,
suatu kantor Pemerintah di bawah naungan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian
Keuangan. Visi KPP Pratama Tegal sama dengan visi yang telah ditetapkan oleh DJP yaitu
menjadi institusi penghimpun penerimaan negara yang terbaik demi menjamin kedaulatan dan
kemandirian negara. Sedangkan misi Visi KPP Pratama Tegal sama dengan misi yang telah
ditetapkan oleh DJP yaitu menjamin penyelenggaraan negara yang berdaulat dan mandiri
dengan:
1. mengumpulkan penerimaan berdasarkan kepatuhan pajak sukarela yang tinggi dan
penegakan hukum yang adil;
2. pelayanan berbasis teknologi modern untuk kemudahan pemenuhan kewajiban
perpajakan;
3. aparatur pajak yang berintegritas. kompeten dan profesional; dan
4. kompensasi yang kompetitif berbasis sistem manajemen kinerja
Jadi KPP Pratama Tegal memiliki tujuan untuk menghimpun penerimaan Negara dari sektor
perpajakan di wilayah kerjanya yang meliputi Kota Tegal, Kabupaten Tegal dan Kabupaten
Brebes.
Untuk mencapai tujuan organisasi, pimpinan memerlukan informasi akurat untuk membuat
perencanaan umum mengenai langkah-langkah konkrit yang harus dilakukan. Sistem informasi
digunakan untuk memilah informasi yang masuk, agar lebih sesuai dengan kebutuhan manajer.
Untuk memudahkan manajer membuat keputusan, data yang masuk itu dikaitkan dengan faktor
yang disebut sebagai critical success factor (CSF).
Beberapa critical succes factor (CSF) dalam KPP Pratama Tegal di antaranya adalah jumlah
pemutakhiran profil Wajib Pajak, jumlah aktivitas penggalian potensi dan jumlah aktivitas
selain penggalian potensi.
Untuk membantu pimpinan dalam mengolah informasi tersebut, DJP telah membuat sebuah
Aplikasi berbasis web yang dinamakan ApproweB (Aplikasi Profil Wajib Pajak Berbasis
Web).
3. EKMO 5102.03
AGUS SUPRIYONO Page 3
530001542
Tampilan awal ApproweB
Konsep Aplikasi
ApproweB merupakan aplikasi Profil Wajin Pajak (WP) dan Pengawasan Penerimaan untuk
membantu AR dalam melakukan penggalian potensi WP melalui kegiatan analisis data WP di
dalam Profil. Data-data yang ada dalam profil diharapkan dapat memberi gambaran lebih jelas
bagi pimpinan dalam mengawasi kepatuhan WP dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.
Fitur lainnya adalah mendokumentasikan kegiatan penggalian potensi sehingga kegiatan ini
lebih mudah diawasi.
Pengguna Aplikasi
Pengguna ApproweB terbagi pada beberapa tingkatan, yaitu pengguna di tingkat Kantor
Pelayanan Pajak, Kantor Wilayah DJP dan Kantor Pusat. Di masing-masing tingkatan
ditentukan siapa saja pengguna yang diberi akses dan seberapa besar akses yang diberikan.
Rinciannya sebagai berikut.
4. EKMO 5102.03
AGUS SUPRIYONO Page 4
530001542
Kebutuhan Sistem Minimal
Agar ApproweB dapat berjalan secara optimal, perangkat keras (hardware) dan perangkat
lunak (software) Anda harus memenuhi syarat kebutuhan minimal yang dianjurkan. Berikut ini
kebutuhan sistem minimal untuk menjalankan aplikasi:
1. Perangkat keras :
- pentium IV;
- memori 512 MB;
- ruang hard disk tersisa 200 M
2. Perangkat lunak :
- Operating system (windows XP/Vista/7/
- Google Chrome dan Mozilla Firefox (disarankan versi 10 keatas)
Sumber data yang digunakan ApproweB berasal dari basis data DJP. ApproweB menggunakan
data tersebut untuk membentuk profil WP yang diperkaya juga dengan isian manual oleh AR.
Alur Tampilan Informasi
Berikut ini bagan alur tampilnya informasi pada ApproweB.
5. EKMO 5102.03
AGUS SUPRIYONO Page 5
530001542
Sebagaimana terlihat dalam bagan alur tersebut, data yang tampil dalam ApproweB bersumber
dari data ODS. Data ODS sendiri berasal dari basis data (SI DJP/SIPMOD). Kuantitas dan
kualitas data yang ditampilkan dalam ApproweB ditentukan oleh basis data yang ada di dalam
ODS.
Pembahasan CSF pada ApproweB
1. Pemutakhiran Profil WP
Pada prinsipnya, pemutakhiran Profil WP dilakukan oleh dua pihak. Pertama,
pemutakhiran profil yang dilakukan sistem secara otomatis. Kedua, pemutakhiran profil
secara manual oleh AR. Pemutakhiran oleh sistem secara otomatis dilakukan secara
berkala dengan melakukan pemutakhiran basis data ApproweB yang bersumber dari
Operating Data Store (ODS) Direktorat TIP. Sedangkan bagian profil dimutakhirkan
secara manual oleh AR.
a) Pemutakhiran manual
Terdapat 2 jenis metode pemutakhiran profil secara manual, yaitu :
- Mengisi form tabel standar yang sudah disiapkan.
6. EKMO 5102.03
AGUS SUPRIYONO Page 6
530001542
- Mengisi uraian dalam bentuk teks secara bebas yang dapat dilampiri berbagai
macam jenis berkas (file upload).
7. EKMO 5102.03
AGUS SUPRIYONO Page 7
530001542
b) Pemutakhiran otomatis
Bagian profil yang datanya diperoleh dari SPT WP tidak perlu lagi diisi secara manual
kedalam aplikasi. Data tersebut secara berkala akan diisi secara otomatis ke dalam
aplikasi.
Data tersebut meliputi: Data Pemegang Saham, Data Dewan Komisaris, Data Dewan
Direksi, dan lain-lain.
2. Aktivitas Penggalian Potensi
Aktivitas AR terkait penggalian potensi pajak per WP dianggap sebagai sebuah proyek.
Proyek ini dimulai dari pengumpulan data, analisis data, pembuatan kertas kerja,
klarifikasi data hingga pengawasan atas penyelesaian proyek penggalian potensi pajak
tersebut.
Aktivitas penggalian potensi yang dilakukan AR saat ini dapat didokumentasikan di dalam
ApproweB. Dengan adanya dokumentasi ini, pengawasan kegiatan penggalian potensi
dapat lebih mudah dilakukan. AR juga akan memiliki dokumentasi terhadap apa yang telah
dilakukan terhadap WP. Pihak lain yang terlibat dalam kegiatan pengawasan penggalian
potensi (kepala seksi waskon, kepala kantor, kanwil) dapat menganalisis secara spesifik
sumber dan analisis potensi yang telah dilakukan oleh AR sebelum menanyakan langsung
ke AR.
Pengisian kegiatan pengalian potensi dimulai dengan pengisian Analisis Data yang
merupakan asal potensi pajak yang diperkirakan akan diperoleh. Kemudian pengisian
tindak lanjut atas Analisis Data tersebut, misalnya Himbauan dan Responnya, Konseling
yang dilakukan, Usul Pemeriksaan dan Realisasi Potensi dari kegiatan tersebut.
8. EKMO 5102.03
AGUS SUPRIYONO Page 8
530001542
3. Aktivitas selain Penggalian Potensi
Aktivitas AR yang masuk kategori aktivitas selain penggalian potensi dalam aplikasi ini
meliputi 4 subbagian yaitu:
- Konsultasi
- Korespondensi
- Kunjungan AR
- Aktivitas Lainnya
Referensi :
Daniel, Debby Ratna dan Wiwik Supratiwi. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Universitas
Terbuka. Jakarta.
Ali, Hapzi. 2010. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Teknologi Informasi. PT. HCM.
Jakarta.
Tim Penyusun Panduan Penggunaan ApproweB. 2012. Panduan Penggunaan ApproweB.
Direktorat Jenderal Pajak. Jakarta.
.