Tugas kelompok 3 tatap muka 3 sistem informasi manajemen-converted
Similar to TUGAS SIM, ACHMAT NURFAUZI, YANANTO MIHADI PUTRA S.E., M.Si., CMA, PEMANFAATAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PADA ORGANISASI PERUSAHAAN, 2018.
Similar to TUGAS SIM, ACHMAT NURFAUZI, YANANTO MIHADI PUTRA S.E., M.Si., CMA, PEMANFAATAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PADA ORGANISASI PERUSAHAAN, 2018. (20)
TUGAS SIM, ACHMAT NURFAUZI, YANANTO MIHADI PUTRA S.E., M.Si., CMA, PEMANFAATAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PADA ORGANISASI PERUSAHAAN, 2018.
1. PEMANFAATAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
PADA ORGANSASI PERUSAHAAN
(Studi Kasus Pizza Hut)
ARTIKEL
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen
Achmat Nurfauzi
43217010134
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2018
2. Pengertian Sistem Informasi
Sistem Informasi (SI) merupakan kombinasi dari teknologi
informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk
mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas,
istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi
antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian
ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan
organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga untuk
cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung
proses bisnis.
Sistem informasi memiliki banyak peranan dalam suatu
organisasi/institusi/perusahaan diantaranya adalah turut serta dalam
pelaksanaan tugas rutin seperti mengaitkan perencanaan, pengerjaan,
dan pengendalian dalam sistem, mengkoordinasikan subsistem-
subsistem, dan mengintegrasikan subsistem-subsistem yang ada.
Selain memiliki banyak peranan, sistem informasi memiliki banyak
kemampuan juga, dimana dengan kemampuan yang dimiliki diharapkan
dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya-biaya tertentu,
meningkatkan servis terhadap konsumen, dan yang tidak kalah
pentingnya adalah adanya peningkatan dalam pengambilan keputusan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan membuat
suatu sistem informasi adalah perusahaan perlu memperhitungkan
beberapa faktor dalam mengelola pengerjaan tersebut seperti besarnya
biaya investasi bagi pelatihan dan pengembangan, SDM yang handal,
hardware yang memadai serta waktu manajemen untuk memperhatikan
detil pengembangan system informasi dan lain sebagainya.
Pengelolaan system informasi yang banyak digunakan saat ini ada yang
3. berupa outsourcing dan ada yang berupa insourcing. Masing-masing
tentunya mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Definisi Outsourcing
Outsourcing yaitu penggunaan pihak ketiga atau vendor untuk
membangun dan mengembangkan suatu paket Sistem Informsi yang
dibutuhkan oleh perusahaan. Sehingga, pihak perusahaan cukup
membeli beberapa paket sistem aplikasi yang siap pakai, karena paket
aplikasi tersebut dibuat oleh vendor yang telah memiliki spesialisasi
dibidang sistem aplikasi.
Outsourcing sistem informasi merupakan pemindahan seluruh
atau sebagian fungsi atau proses sistem infromasi perusahaan pada
pihak luar (Benamati dan Rajkumar, 2002). Sementara Aalders (2002)
menyatakan outsourcing adalah mengontrak/menyewa pihak ketiga
untuk mengelola sebuah proses bisnis lebih efisien dan efektif
daripada yang bisa dilakukan di dalam perusahaan sendiri. Dari
pengertian tersebut menunjukkan bahwa outsourcing menyebabkan
terciptanya hubungan bisnis antara perusahaan dan suplier dari luar.
Penggunaan suplier luar untuk melaksanakan aktifitas bisnis
dimaksudkan untuk mencapai efisiensi dan manfaat-manfaat lainnya.
Sebuah rencana outsourcing diharapkan akan menghasilkan
produktifitas yang lebih tinggi dengan membiarkan setiap kelompok
lebih memfokuskan usaha dan modalnya pada kompetensi inti.
Sistem informasi saat ini berperan penting dalam strategi
organisasi sehingga banyak organisasi yang menggantungkan
kesuksesannya pada sistem informasiyang dimiliki. Perkembangan dan
perubahan teknologi yang sangat cepat telah menimbulkan kesulitan
dalam mengelola sumber daya vital tersebut. Dengan outsourcing
seluruh atau beberapa fungsi teknologi informasi, memberikan alternatif
4. untuk mengelola bidang organisasi yang sangat kompleks ini. Menurut
Benamati dan Rajkumar (2002), outsourcing sistem informasi
melibatkan pelepasan kendali atas sumber daya organisasi yang
penting pada pihak ekternal.
Dari semua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa dengan
melakukan outsourcing maka terdapat pekerjaan yang diserahkan
kepada pihak lain dalam jangka waktu tertentu. Umumnya pekerjaan
yang di-outsourcing-kan adalah pekerjaan yang sifatnya sebagai
penunjang. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kinerja pekerjaan
yang professional dan tenaga kerja internal organisasi dapat fokus
untuk melaksanakan pekerjaan intinya (core business). Menurut Dani,
(2010) outsourcing mempengaruhi suatu organisasi secara keseluruhan
dalam hal bentuk organisasi, pekerja, cara operasional, serta cara
pengukuran
Sistem outsourcing memiliki keuntungan sehingga banyak
perusahaan menggunakan jasa vendor untuk melakukan outsourcing
pada perusahaannnya dalam rangka meningkatkan kinerja usahanya
melalui pengelolaan organisasi yang efektif dan efisien, tetapi, sistem
outsourcing juga memiliki kelemahan. Keputusan perusahaan untuk
menggunakan outsourcing atau insourcing ditentukan oleh factor
kemampuan sumber daya perusahaan.
Metode outsourcing cocok digunakan jika kebutuhan
pembangunan TI bukan merupakan core competensi perusahaan tetapi
proyek besar yang membutuhkan keahlian IT yang tinggi. Selain itu,
perusahaan tidak memiliki sumberdaya manusia yang kompeten dan
jika mempekerjakan staff justru menambah biayaseperti biaya
operasional, biaya kerja, tunjangan, dll. Perusahaan tidak yakin dapat
merawat dan mengembangkan fungsi IT untuk memenuhi kebutuhan
5. perusahaan yang semakin tinggi, kemampuan re-engineering, ROI,
kemampuan untuk beradaptasi dengan teknologi terbaru dan
keberlanjutan sistem.
Risiko Outsourcing
Menurut Richardus Eko Indrajit dan Richardus Djokopranoto (2004:105)
risiko tersebut dapat dihubungkan dan dihadapkan dengan tujuan
outsourcing.
Tujuan Outsourcing Risiko Outsourcing
Mempercepat keuntungan
reengineering
Keuntungan tidak diperoleh
secara cepat, tidak diperoleh
dalam jumlah yang signifikan
Mendapatkan akses pada kelas
dunia
Akses tidak diperoleh karena
pemberi jasa tidak menunjukan
perusahaan kelas dunia
Memperoleh suntikan kas
Suntikan kas ternyata seret atau
tidak ada sama sekali
dikarenakan perusahaan
pemberi jasa kesulitan secara
keuangan
Membebaskan sumber daya
untuk kepentingan lain
Sumber daya harus ditransfer ke
atau perusahaan pemberi jasa,
sehingga tetap kekurangan
sumber daya
6. Membebaskan diri dari fungsi
yang sulit dikelola atau
dikendalikan
Perusahaan mungkin tidak dapat
bebas seluruhnya dari kesulitan
yang sebtulnya ingin dihindari
Memperbaiki focus perusahaan
Karena berbagai tujuan yang
ingin dicapai maka focus core
bisnis mungkin tidak tercapai
Mengurangi biaya operasi
Biaya sesudah outsourcing
mungkin tidak berkurang, tapi
tetap bahkan bertambah
Penerapan outsourcing dalam pengembangan sistem dan
teknologi informasi oleh perusahaan tetap masih tepat. Namun
perusahaan perlu memperhatikan hal-hal terkait dengan kesuksesan
dalam penerapan outsourcing TI. Sparrow, 2003 dalam mygreenworld
blog ; menyatakan bahwa untuk mendapatkan keberhasilan dalam
outsourcing IT, maka hal-hal yang harus dilakukan adalah:
Menentukan tujuan; tujuan utama-pengurangan biaya; beberapa
tujuan – value for money dan pengembangan teknologi;
manajemen krisis- untuk mengatasi kesulitan keuangan
Memahami tujuan dari para stakeholder
Menganalisa tujuan yang telah ditentukan
Menyeleksi vendor outsource
Benchmarking
Perbaikan internal; staff, system, proses, etc
Menentukan servis yang diinginkan dari vendor outsource
Analisa business case
Mentransfer staff
7. Manajemen outsourcing (pengelolaan outsourcing, pengukuran
keberhasilan, pembatasan dan alokasi resiko serta pengontrolan)
Dalam menentukan vendor hendaknya memperhatikan kriteria-
kriteria berikut:
Pemahaman terhadap kebutuhan bisnis klien
Pengalaman dan kompetensi sumber daya manusia
Adanya business case yang jelas
Adanya perjanjian service level yang jelas
Reputasi dan komitmen perusahaan outsourcer, mengingat
kontrak IT outsourcing biasanya dilakukan untuk jangka panjang.
Penerapan metode outsourcing dalam bidang sistim informasi dan
teknologi tetap masih layak digunakan. Namun perusahaan perlu
memperhatikan beberapa kriteria kesuksesan dalam hal itu, termasuk
dalam pemilihan vendor yang tepat. Mengingat resiko yang dihadapi
dalam outsourcing sistim informasi dan teknologi lebih tinggi dibanding
dengan outsourcing bidang lain. Termasuk kemungkinan bocornya
rahasia perusahaan ke pihak lain.
Definisi Insourcing
Kebalikan dari outsourcing adalah insourcing. Umumnya pekerja
akan lebih memilih model ini karena dianggap lebih berpihak kepada
mereka. Menurut Mia dalam blognya, insourcing adalah suatu usaha
pengembangan SI dan IT dalam perusahaan yang hanya melibatkan
sumber daya di dalam suatu organisasi atau suatu perusahaan dengan
membentuk divisi khusus yang berkompeten di bidangnya, seperti
8. departemen EDP (Electronic Data Processing). In-sourcing merupakan
model pengembangan dan dukungan sistem teknologi informasi yang
dilakukan oleh para pekerja di suatu area fungsional dalam organisasi
(misalnya Akunting, Keuangan, dan produksi) dengan sedikit bantuan
dari pihak spesialis sistem informasi atau tanpa sama sekali. Model ini
dikenal juga dengan istilah end-user computing atau end-user
development.
Kelebihandan Kelemahan Insourcing
Perbandingan Kelebihan dan Kekurangan Insourcing
Kelebihan Insourcing Kelemahan Insourcing
Requirement dapat dipahami secara
jelas.
Keterbatasan jumlah dan tingkat
kemampuan SDM yang menguasai
teknologi informasi mungkin tidak
mencukupi untuk membangun sistem
yang sesuai.
Penerapan software/hardware relative
lebih sesuai dengan kebutuhan
perusahaan.
Tidak ada batasan biaya dan waktu yang
jelas, karena tidak ada target. Dan
kalaupun ada target, tidak
ada punishment yang jelas ketika target
tidak tercapai.
Mengedepankan peran user dalam
menentukan tujuan dan sasaran
pengembangan infrastruktur sistem,
Minimnya dokumentasi, karena
dikerjakan oleh personel intern.
9. Meningkatkan partisipasi user dan
rasa memiliki pada infrastruktur yang
dikembangkan.
Kebocoran data mungkin dapat terjadi,
dikarenakan tidak
ada reward dan punishment yang jelas
khususnya kepada karyawan yang
menangani proyek SI.
Relatif mempercepat tahapan
pengembangan karena knowledge
transfer yang lebih mudah.
Pengembangan sistem dengan teknik
SDLC cenderung lambat dan mahal.
Respon yang cepat ketika terjadi
asalah dalam sistem.
Resiko
kerusakan software/hardware ditanggung
oleh perusahaan, begitu juga dengan
peralatan yang sudah lanjut usia.
Keamanan data relatif terjamin.
Perubahan kultur perusahaan relatif lebih
sulit dilakukan jika diatur oleh
karyawannya sendiri.
Cocok untuk pengembangan sistem
dan proyek yang bersifat kompleks
Pengambilan keputusan dapat
dikendalikan oleh perusahaan, tanpa
intervensi dari pihak luar.
10. Pengembangan sistem yang dilakukan sendiri akan
menghadapkan perusahaan kepada sejumlah risiko, yaitu:
Sasaran sistem yang buruk
Sistem yang dirancang dan didokumentasikan dengan buruk, karena
sepintar-pintarnya para pengguna tetap tidak akan bisa
mengalahkan profesionalisme speeialis informasi.
Pengguanaan sumber daya informasi yang tidak efisien, misalnya
karena ketidakcocokan hardware dengan software sehingga harus
mengulang sistem yang telah dibuat.
Hilangnya integritas data, misalnya pengguna akhir salah dalam
memasukan informasi sehingga berdampak kepada pengambilan
keputusan.
Hilangnya keamanan karena kecerobohan pengguna akhir dalam
menjaga data
Hilangnya kendali
Karena potensi yang dimilikinya, perusahaan harus
mengembangkan suatu rencana strategis sumber daya informasi
yang memungkinkan EUC berkembang dan tumbuh subur.
Sedangkan untuk risikonya, jenis-jenis pengendalian yang bekerja
begitu baik di layanan informasi juga harus diterapkan pada area-
area pengguna.
11. Sistem InformasiOrganisasi
Sistem informasi pada suatu organisasi dikembangkan untuk
memenuhi kebutuhan akan informasi yang berhubungan dengan
bagian-bagian tertentu dari organisasi. Sistem informasi organisasi
diterapkan pada area-area bisnis perusahaan untuk membantu para
manajer dalam mengambil keputusan dan memecahkan masalah.
Area Bisnis Perusahaan menggunakan basis data yang
diproduksi oleh sistem informasi transaksi, ditambah dari sumber-
sumber yang lain.
Sistem informasi pada suatu organisasi dikembangkan untuk
memenuhi kebutuhan akan informasi yang berhubungan dengan
bagian-bagian tertentu dari organisasi. Sistem informasi organisasi
diterapkan pada area-area bisnis perusahaan untuk membantu para
manajer dalam mengambil keputusan dan memecahkan masalah.
Setiap organisasi mempunyai tujuan yang hendak dicapainya
yaitu pertumbuhan dan kelangsungan hidup dengan memanfaatkan
atau mengelola sumber daya yang ada. Untuk mendukung itu perlu
suatu sistem guna mengarahkan agar aktivitas organiasasi searah
dengan tujuan, yaitu sistem pengendalian manajemen.
pengendalian manajemen adalah suatu proses yang menjamin
sumber daya dialokasikan secara terkendali dalam arti searah dengan
tujuan yang telah ditetapkan sehingga tercapai tujuan perusahaan.
Sistem pengendalian manajemen akan membawa keseragaman tujuan
diantara berbagai usaha sub unit didalam organisasi dan manajernya
kearah tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran.
Jika didalam organisasi tidak ada pengendalian maka masing-
masing akan bekerja demi kepentingan sendiri-sendiri tanpa
12. mengabaikan kepentingan perusahaan secara keseluruhan. Dengan
adanya pengendalian setiap tindakan akan dievaluasi, sudahkah sejalan
antara hasil tindakan dengan rencana tindakan. Jika terjadi
penyimpangan perlu dicari penyebabnya sebagai tindakan koreksi.
Pengendalian tidak bisa dilaksanakan pada hasil tindakan karena sudah
terjadi, yang perlu dikendalikan adalah perencanaan dan pelaksanaan
atau kegiatan yang sedang berjalan. Untuk itu diperlukan informasi yang
cepat dan tepat agar setiap tindakan yang menunjukkan gejala akan
lepas kendali bisa segera dideteksi. Kebutuhan informasi dalam
pengendalian manajemen akan berbeda sesuai dengan tingkat
pengendalian dalam manajemen proses.
Sistem Informasi secara umum mempunyai beberapa peranan
dalam perusahaan, diantaranya sebagai berikut:
Minimize risk
Setiap bisnis memiliki risiko, terutama berkaitan dengan factor-
faktor keuangan. Pada umumnya risiko berasal dari ketidakpastian
dalam berbagai hal dan aspek-aspek eksternal lain yang berada diluar
control perusahaan.. Saat ini berbagai jenis aplikasi telah tersedia untuk
mengurangi risiko-risiko yang kerap dihadapi oleh bisnis seperti
forecasting, financial advisory, planning expert dan lain-lain. Kehadiran
teknologi informasi selain harus mampu membantu perusahaan
mengurangi risiko bisnis yang ada, perlu pula menjadi sarana untuk
membantu manajemen dalam mengelola risiko yang dihadapi.
13. Reduce Costs
Peranan teknologi informasi sebagai katalisator dalam berbagai
usaha pengurangan biaya-biaya operasional perusahaan pada akhirnya
akan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.
Ada empat cara yang ditawarkan teknologi informasi untuk
mengurangi biaya-biaya kegiatan operasional yaitu:
1. Eliminasi Proses
Implementasi berbagai komponen teknologi informasi akan
mampu menghilangkan atau mengeliminasi proses-proses yang dirasa
tidak perlu. Contoh call center untuk menggantikan fungsi layanan
pelanggan dalam menghadapi keluhan pelanggan.
2. Simplifikasi Proses
Berbagai proses yang panjang dan berbelit-belit (birokratis)
biasanya dapat disederhanakan dengan mengimplementasikan
berbagai komponen teknologi informasi. Contoh order dapat dilakukan
melalui situs perusahaan tanpa perlu datang ke bagian pelayanan order.
3. Integrasi Proses
Teknologi informasi juga mampu melakukan pengintegrasian
beberapa proses menjadi satu sehingga terasa lebih cepat dan praktis
(secara langsung akan meningkatkan kepuasan pelanggan juga).
14. 4. Otomatisasi proses
Mengubah proses manual menjadi otomatis merupakan tawaran
klasik dari teknologi informasi.
Added- Value
Peranan selanjutnya dari teknologi informasi adalah untuk
menciptakan value bagi pelanggan perusahaan. Tujuan akhir dari
penciptaan value tidak sekedar untuk memuaskan pelanggan, tetapi
lebih jauh lagi untuk menciptakan loyalitas sehingga pelanggan tersebut
bersedia selalu menjadi konsumennya untuk jangka panjang.
Create New Realities
Perkembangan teknologi informasi terakhir yang ditandai dengan
pesatnya teknologi internet telah mampu menciptakan suatu arena
bersaing baru bagi perusahaan, yaitu di dunia maya. Berbagai konsep
e-business semacan e-commerce, e-procurement, e-customer, e-loyalty,
dan lain-lainnya pada dasarnya merupakan cara pandang baru dalam
menanggapi mekanisme bisnis di era globalisasi informasi.
Bagi beberapa perusahaan, sebuah strategi IT tidak selalu
pada kasus yang formal. Walaupun dinamakan perencanaan Sistem
Informasi (IS) “Strategic”, arsitektur aplikasi, data, teknologi dan proses
manajemen IS, yang terdiri dari standar pengembangan dan pelaporan,
semuanya disajikan dengan rencana, proses dan kebutuhan dari bisnis
yang ada saat ini. Tidak ada acuan baku untuk kegunaan teknologi di
perusahaan dan tidak terkesan adanya aturan yang signifikan dalam
menentukan strategi mana yang lebih efektif, menguntungkan dan dapat
15. dikerjakan dengan mudah.Jadi semua disesuaikan dengan kemampuan
dan keinginan perusahaan.
Perencanaan Strategis Sistem Informasi diperlukan agar sebuah
organisasi dapat mengenali target terbaik untuk melakukan pembelian
dan penerapan sistem informasi manajemen dan menolong untuk
memaksimalkan hasil dari investasi pada bidang teknologi informasi.
Sebuah sistem informasi yang dibuat berdasarkan Perancangan
Startegis Sistem Informasi yang baik, akan membantu sebuah
organisasi dalam pengambilan keputusan untuk melakukan rencana
bisnisnya dan merealisasikan pencapaian bisnisnya. Dalam dunia bisnis
saat ini, penerapan dari teknologi informasi untuk menentukan strategi
perusahaan merupaka salah satu cara yang paling efektif untuk
meningkatkan performa bisnis.
Perusahaan yang bertumbuh menjadi perusahaan yang tidak
sederhana membutuhkan teknologi system informasi untuk
mempermudah dalam operasional perusahaan dengan harapan profit
yang dihasilkan juga menjadi lebih baik, dan menciptakan strategi
persaingan. Ketika memutuskan membangun sebuah system informasi,
dibutuhkan banyak pertimbangan, dan tahap-tahap yang harus dilalui
untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan sesungguhnya demi
mencapai output yang diharapkan.
Jika sudah mengenali kebutuhan maka pertimbangan selanjutnya
akan diserahkan kepada siapa pembangunan system informasinya, oleh
karena itu banyak hal yang harus diketahui ketika akan menyerahkan
pekerjaan kepada ahlinya atau akan menjalankan pekerjaan itu sendiri,
insourcing atau outcourcing, keduanya harus dikenali dan dipahami
untung ruginya supaya tidak salah dalam memutuskan.
16. Insourcing dan outsourcing, keduannya memiliki kelebihan dan
kekurangan, dan hanya userlah yang paling mengetahui alasan
mengapa harus memilih insourcing dan mengapa harus memilih
outsourcing. Keduanya bisa memberi keuntungan kepada perusahaan
jika alasan pemilihannya tepat. Perhatian khusus ketika harus
memutuskan menggunakan outsourcing adalah perusahaan harus
mengathu benar dengan siapa perusahaan berpartner, jangan sampai
ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, kerahasiaan perusahaan
sendiri harus bisa terjaga dengan baik.
Setelah system dibuat, pemeliharaan system dan pengembangan
serta pengawasan system selanjutnya juga merupakan bagian dari
program ini , perhatian khusus apabila memilih insourcing, karena
pemeliharaan dan pemgawasan system ini yang sudah dibuat jauh lebih
sulit , jika hal ini tidak mendapat perhatian khusus, maka perhatian
karyawan akan terbagi bahkan terbuang, karena sibuk memikirkan
pemeliharaan system dan melupakan atau menjadi mengabaikan core
bisnis sesusungguhnya. Pergeresan focus ini tentu saja sangat
merugikan perusahaan, karena karwayan dan perusahaan menjadi tidak
focus kepada pekerjaan meraka yang sesungguhnya.
17. Area Bisnis Dalam Perusahaan
Pemasaran
Sistem informasi pemasaran memberikan informasi yang
berhubungan dengan aktivitas pemasaran perusahaan, seperti :
informasi mengenai kebutuhan pelanggan,
produk-produk perusahaan,
jaringan distribusi perusahaan,
iklan dan aktivitas penjualan,
ramalan penjualan,
keputusan harga.
SISTEM INFO
FUNGSIONAL
SISTEM
INFORMASI
SDM
SISTEM INFO
KEUANGAN
SISTEM INFO
PEMASARAN
SISTEM INFO
EKSEKUTIF
SISTEM INFO
MANUFAKTUR
18. Sumber Daya Manusia
Sistem informasi sumber daya manusia memberikan
informasi kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan
dengan sumber daya manusia perusahaan.
Sistem pemrosesan transaksi memberikan data input, sama
seperti subsistem riset sumber daya manusia yang melakukan
studi-studi khusus dan sub sistem inteligensi sumber daya manusia
yang mengumpulkan data lingkungan yang mengandung
permasalahan-permasalahan SDM.
Masing-masing subsistem output dari sistem informasi
sumber daya manusia akan menangani aspek-aspek tertentu dari
manajemen SDM:
perencanaan,
rekrutmen,
pengelolaan tenaga kerja;
kompensasi karyawan;
memberikantunjangan kepada karyawan
membuat laporan SDM perusahaan.
Manufaktur
Sistem informasi manufaktur memberikan informasi kepada
seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan operasi
manufaktur perusahaan. Subsistem rekayasa industri terdiri atas
aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh para teknisi industri yang
melakukan studi atas operasi manufaktur untuk memastikan
keefisiensiannya.
19. Empat sub sistem output memberikan laporan atas subjek-subjek
yang sangat besar kepentingannya dalam manufaktur :
– produksi,
– Persediaan,
– mutu,
– dan biaya.
Keuangan
Sistem informasi keuangan memberikan informasi kepada
seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan aktivitas
keuangan perusahaan. Subsistem audit internal terdiri atas aktivitas-
aktivitas oleh auditor internal perusahaan untuk menjaga integritas
sistem perusahaan.
Aktivitas-aktivitas output penting meliputi :
– peramalan tren perekonomian masa depan,
– mengelola aliran dana yang melalui perusahaan,
– dan mengendalikan keuangan perusahaan.
Eksekutif
Merupakan suatu sistem yang memberikan informasi kepada
para manajer di tingkat yang lebih tinggi atas kinerja perusahaan secara
keseluruhan.
20. Contoh Kasus
Pizza Hut Pada Tahun 1995 – Fast Food Information
Systems
Pizza Hut Inc. merupakan restoran pizza terbesar di dunia baik
dari segi jumlah outlet dan pangsa pasar yang dimilikinya (lebih dari
11.000 dan outlet pengiriman 90 negara di seluruh dunia). Pizza Hut Inc.
merupakan anak perusahaan dari PepsiCo Inc. dan pada bulan Oktober
1997, menjadi anak perusahaan dari Tricon Restaurant Global Inc.,
yang dibentuk dari pemisahaan kepemilikan restoran PepsiCo.
Pizza Hut didirikan pada tahun 1958 di Wichita oleh Frank
Carney. Dan mulai melakukan bisnis pertamanya bekerjasama dengan
mitra kerjanya yaitu John Bender. Pada malam pembukaan, mereka
memberikan pizza secara gratis sebagai media promosi. Setahun
kemudian Pizza Hut membuka restorannya di Kansas dan memulai
membuka unit waralaba pertamanya.
Pada awal 1960-an Pizza Hut tumbuh dengan strategi
pemasaran yang agresif dan pada tahun 1966, ketika jumlah unit
waralabanya mencapai 145, sebuah kantor rumah didirikan untuk
mengkoordinasikan bisnis dari Wichita. Dua tahun kemudian, waralaba
Pizza Hut pertama di buka di Kanada dan diikuti oleh pembentukan
Pizza Hut International Pemegang Asosiasi Franchise (IPHFHA). Hal ini
bertujuan untuk memperoleh keuntungan 40 persen dari operasi
waralaba perusahaan, atau 120 toko, dan menambahkan enam outlet
yang sepenuhnya dimiliki oleh Pizza Hut.
21. Strategi Pizza Hut, muncul pada tahun 1972. Carney
memperkenalkan struktur manajemen baru dan berusaha meyakinkan
PepsiCo, Inc. bahwa jaringan waralaba Pizza Hut layak untuk dibeli.
Prioritas pertama adalah strategi perusahaan meningkatkan penjualan
dan keuntungan dilanjutkan membangun basis keuangan yang kuat
bagi perusahaan untuk pembiayaan yang memadai bagi pertumbuhan
adalah prioritas kedua. Strategi ini juga disebut untuk membuka
restoran baru di negara berkembang. Pada tahun 1970 Pizza Hut
membuka unit di munich, Jerman dan Sydney, Australia. Pada tahun
yang sama, restoran 500 rantai dibuka di Nashville, Tennessee. Pada
tahun 1973, Pizza Hut diperluas lebih lanjut dengan membuka outlet di
Jepang dan Inggris. Tiga tahun kemudian mata rantai itu lebih dari 100
restoran di luar Amerika Serikat dan dua ribu unit dalam jaringan
waralabanya.
Tahun 1980-an muncul pesaing-pesaing baru Pizza Hut seperti,
Little Caesar, Domino Pizza International, dan Pizza Express, bersaing
untuk memperebutkan pangsa pasar di Amerika Serikat. Untuk
memperkuat brand-nya, Pizza Hut memperkenalkan menu “Pizza Pan”
pada tahun 1980 di seluruh jaringan outlet. Produk ini dengan kerak
tebal segera menjadi populer. Keberhasilan tambahan baru ke menu
Pizza Hut difasilitasi oleh sumber daya pemasaran yang disediakan oleh
PepsiCo. Sebagai contoh, pada tahun 1983 memperkenalkan “Pizza
Pan Pribadi”, dimana pelanggan mendapat jaminan lima menit pizza
mereka akan tiba dengan cepat dan panas. Tujuannya adalah untuk
membuat pizza, cepat terjangkau makan siang yang ideal.
22. Pada tahun 1990 Pizza Hut membuka restoran pertamanya di
Moskow dan diikuti di negara-negara Eropa Timur. Di tahun 1996 total
penjualan di seluruh dunia adalah $ 5.100.000.000 dan total karyawan
140.000.
Dalam persaingan yang ketat di bidang makanan cepat saji,
Pizza hut menerapkan keunggulan teknologi informasi seperti :
1) Penggunaan internet sebagai media promosi serta pemesanan
pizza.
2) Penggunaan sistem Point of Sales (POS) yang terintegrasi
dengan sistem otomatis oprasional “back of store”.
3) Melakukan pengembangan aplikasi “suite” untuk membantu store
manager dalam hal perencanaan dan peramalan bisnis,
manajemen inventorir dan manajemen sumberdaya manusia.
4) Menerapkan sistem untuk memberitahu manager terkait dengan
problem yang berpotensi akan terjadi serta terhubung ke kantor
pusat untuk memonitor performance dari tiap outlet.
5) Menerapkan perangkat nirkabel untuk sebagai bagian sistem
pemesanan
Pizza Hut Pada Saat Ini
Melalui peningkatan langkah-langkah pemasaran, seperti
program loyalitas Ponta poin dan kampanye promosi, Pizza Hut
berusaha untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Sistem pemesanan
melalui online menjadi salah satu gebrakan Pizza Hut dalam
peningkatkan kepuasan pelanggan, pelanggan dapat membayar
menggunakan kartu kredit, poin, dan kartu multi Ponta. Untuk saat ini,
23. terjadi peningkatan pemesanan dengan ponsel namun tidak diikuti
dengan waktu pelayanan. Dengan peningkatan layanan dan
kenyamanan dengan sistem online, Pizza Hut mengantisipasi
peningkatan pesanan online, sehingga mengurangi waktu yang
dihabiskan untuk pesanan telepon dan meningkatkan efesiensi
operasional. Selanjutnya, peningkatan sistem akan memungkinkan
Pizza Hut untuk memberikan berinteraksi dengan cepat ke lebih banyak
pelanggan dan terus menawarkan penawaran khusus.
Fitur sistem yang diaplikasikan oleh Pizza Hut di Amerika
dan Jepang meliputi :
1) Pertama kali di industri makanan cepat saji untuk sistem
pemesanan 24/7. Dengan sistem baru, Pizza Hut rantai pizza
pertama untuk menerima pesanan online untuk pengiriman
dalam waktu 24 jam sehari. Sistem akan menerima pesanan
sampai dua bulan di muka.
2) Sistem baru ini memungkinkan Pizza Hut untuk menerima
pesanan kartu kredit pembayaran, sehingga pelanggan dapat
menghindari kewajiban membayar tunai.
3) Pelanggan dapat menggunakan kartu Multi Ponta, yaitu mitra
multi-program, sehingga pelanggan dapat menggunakan
akumulasi poin mereka sebagai pengganti uang untuk melakukan
pembelian.
4) Kupon untuk pelanggan individu. Dengan mendaftar secara
online, pelanggan dapat menerima kupon disesuaikan melalui
email. Melalui fitur simulasi tabungan baru dijadwalkan untuk
ketersediaan pada awal Agustus, pelanggan menentukan set
makan menawarkan nilai terbaik atau mana yang kupon mereka
24. akan lebih baik untuk digunakan tergantung pada apa barang-
barang mereka telah memerintahkan, untuk tinggi layanan nilai
tambah.
5) Pemesanan menggunakan telepon selular. Pengguna Flash di
ponsel telah meningkatkan daya tarik visual, sehingga
pemesanan dapat pula menggunakan smartphone.
Melalui penggunaan sistem baru, Pizza Hut berusaha untuk
meningkatkan kepuasan pelanggan dengan membuat pemesanan
online lebih nyaman. Dengan pasar yang akan dituju adalah dua juta
pelanggan pengguna internet yang telah terdaftar. Rasio pengguna
internet yang tinggi akan memungkinkan Pizza Hut untuk lebih
meningkatkan kemampuan untuk menyediakan pelanggan informasi
yang lebih personal. Selanjutnya, Pizza Hut akan lebih cepat melayani
pesanan pelanggan lebih cepat
Kesimpulan Kasus
Dalam persaingan yang ketat di bidang makanan cepat saji,
Pizza Hut menerapkan keunggualan teknologi informasi yang lebih maju
dibandingkan pesaing-pesaingnya. Keunggulan teknologi dan
pemasaran yang jitu membuat Pizza Hut selangkah lebih maju dengan
melakukan beberapa gebrakan, diantaranya :
1) Penggunaan internet sebagai media promosi serta
pemesanan pizza.
2) Pertama kali di industri makanan cepat saji untuk sistem
pemesanan 24/7. Dengan sistem baru, Pizza Hut rantai
pizza pertama untuk menerima pesanan online untuk
25. pengiriman dalam waktu 24 jam sehari. Sistem akan
menerima pesanan sampai dua bulan di muka.
3) Sistem baru ini memungkinkan Pizza Hut untuk menerima
pesanan kartu kredit pembayaran, sehingga pelanggan
dapat menghindari kewajiban membayar tunai.
4) Menerapkan sistem untuk memberitahu manager terkait
dengan problem yang berpotensi akan terjadi serta
terhubung ke kantor pusat untuk memonitor performance
dari tiap outlet.
26. DAFTAR PUSTAKA
Putra, Yananto Mihadi. (2018). "Pengguna dan Pengembang Sistem Informasi". Modul
Kuliah Sistem Informasi Manajemen. FEB - Universitas Mercu Buana:
Jakarta.
http://romana54e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2015/01/08/pengelolaan-sistem-
informasi-dan-teknologi-outsourcinginsourcing-pada-perusahaan/#
(diunduh pada Sabtu, 29 September 2018 pukul 16:03 WIB)
http://suhartoyo50.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2013/08/28/sistem-informasi-pada-
pizza-hut/ (diunduh pada Sabtu, 29 September 2018 pukul 16:54
WIB)
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_manajemen (diunduh
pada Sabtu, 29 September 2018 pukul 16:58WIB)
https://wawanlaksito.wordpress.com/2015/04/18/sistem-informasi-
organisasi/ (diunduh pada Sabtu, 29 September 2018 pukul
17:05WIB)