PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
SISTEM ETIKA KOMPUTER
1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
IMPLEMENTASI IMPLEMETASI/IMPLIKASI PERILAKU ETIS DARI PEMANFAATAN
TEKNOLOGI INFORMASI
Dosen Pengampu :
Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si
Disusun Oleh :
Achmat nurfauzi
43217010134
Kelas :
Sistem Informasi Manajemen (Selasa, 16.00 – 18.30, B-202)
Akuntansi S1
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mercu Buana
Jakarta
2018
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan karunia-Nya kami dapat
menyusun makalah ini. Sesuai dengan program pembelajaran mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen bahwa para mahasiswa harus menyerahkan tugas kelompok berupa makalah, maka
dengan ini penyusun membuat makalah yang berjudul “Implemetasi/Implikasi Perilaku Etis Dari
Pemanfaatan Teknologi Informasi”.
Makalah ini disusun sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku dari dosen pengajar.
Penyusun menyadari bahwa masih banyak keterbatasan dalam penyusunan makalah ini. Oleh
karena itu, penyusun mohon maaf atas kekurangan yang ada. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi pembacanya. Terima kasih.
Jakarta, Desember 2018
Penyusun
3. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem Informasi merupakan suatu kombinasi teratur dari orang-orang, hardware,
softwarejaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan,
mengubah,dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Sistem Informasi
adalah satu kesatuan data olahan yang terintegrasi dan saling melengkapi yang
menghasilkanoutput baik dalam bentuk gambar, suara maupun tulisan. Sistem
informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai
keterkaitan antara satukomponen dengan komponen lainnya yang bertujuan
menghasilkan suatu informasidalam suatu bidang tertentu. Tetapi Pengertian
Sistem Informasi Secara umum merupakan kegiatan atau aktifitas yang melibatkan
serangkaian proses dan berisi informasi- informasi yang digunakan untuk
mencapai tujuan. SISKO mampu memberikan kemudahan pihak pengelola
menjalankan kegiatannya dan meningkatkan kredibilitas dan akuntabilitas dalam
berbagai bidang.
Proses penggunaan teknologi informasi dan komunikasi merupakan dasar yang
muncul dan dikenal sebagai Informatika Masyarakat. Masyarakat informatika
melibatkan diri lebih dari sekedar pengadopsian teknologi informasi dan
komunikasidi dalamnya, tetapi ikut dalam penerapan teknologi informasi dan
komunikasi demi keuntungan masyarakat lokal. Masyarakat informatika tidak
hanya menghadapkan teknologi, tetapi juga gagasan sosial yang dikenal sebagai
modal sosial. Masyarakat informatika juga memperkenalkan dimensi baru ke
dalam konsep pembagian masyarakat berdasarkan modal budaya dan kelas sosial
yang menstratifikasi masyarakat. Michael Gurstein, (Gurstein, 2000),
mendeskripsikan masyarakat informasidengan cara berikut: Masyarakat
Informatika adalah aplikasi teknologi informasi dankomunikasi untuk
memungkinkan proses masyarakat dan pencapaian tujuan masyarakat yang
mencakup pembagian digital di dalam maupun antar masyarakat.
4. Masyarakat informatika muncul sebagai kerangka untuk mendekati Sistem
Informasi secara sistematis dari perspektif masyarakat dan sejajar dengan
SistemInformasi Manajemen dalam pengembangan strategi dan teknik untuk
manajemen penggunaan dan aplikasi sistem informasi masyarakat. Masyarakat
informatika mengatasi hubungan antara teori akademik danpenelitian, masalah
kebijakan dan pragmatis yang timbul dari puluhan ribu “JaringanMasyarakat”,
“Pusat Teknologi Masyarakat”, Telecentre, Pusat Komunikasi Masyarakat, dan
Telecottage yang saat ini berada secara global. Sebagai satu bidang akademik,
masyarakat informatika mengambil sumber daya dan partisipan dari serangkaian
latar belakang, termasuk Ilmu Komputer, Manajemen, Ilmu Informasi dan
Perpustakaan, Perencanaan, Sosiologi, Pendidikan, Kebijakan Sosial, dan
penelitian Pedesaan, Regional, dan Pembangunan. Sebagai suatu praktik,
masyarakat informatika merupakan kepentingan bagi mereka yang perhatian
dengan Pengembangan Masyarakat dan Ekonomi Lokal di Negara Berkembang
maupun Maju dan memiliki hubungan dekat dengan mereka yang bekerja di
bidang-bidang seperti Pembangunan Masyarakat, Pembangunan Ekonomi
Masyarakat, Informatika Kesehatan Berbasis Masyarakat, Pendidikan Dewasa dan
Lanjutan.
Masyarakat informatika adalah bagian dari struktur masyarakat di dunia yang
muncul dan memiliki peran di sejumlah tingkat fundamental dalam masyarakat
yang berkembang. Masyarakat informatika dapat dideskripsikan sebagai
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk praktik masyarakat, yang
didefinisikan oleh Glen (1993) sebagai Penyampaian Layanan Masyarakat, dan
Tindakan Masyarakat.Khususnya, Praktik Masyarakat semakin dianggap
fundamental untuk masalah-masalah sosial karena masyarakat di suatu tempat
menghadapi dunia perdagangan modern yang kurang menjadi subyek negara/
bangsa.
Komunikasi telah memainkan peranan penting dalam mengembangkan dan
mempertahankan kesehjateraan masyarakat secara geografis sepanjang sejarah.
Informatika Masyarakat adalah sebuah fenomena terkini pada masyarakat jaringan
modern, dapat dilacak pada pemrakarsa komunikasi masyarakat akhir 1980
sampaiawal 1990. Sejak permulaan, tujuan utama teknologi masyarakat adalah
untuk menggunakan prasarana, aplikasi, dan layanan informasi dan komunikasi
untuk memberdayakan dan melestarikan modal sosial masyarakat lokal (jaringan,
5. organisasi,kelompok, aktivitas, dan nilai yang mendasari kehidupan masyarakat).
Namun, terkadang terdapat beberapa pihak dalam masyarakat yang kurangtepat
menggunakan teknologi informasi secara bijak. Hal itu terlihat pada beberapa
penyalahgunaan mereka dalam beberapa hal yang tidak sesuai dengan nilai, dan
norma yang ada dalam masyarakat. Pentingnya pengetahuan etis dalam
penggunaan teknologi inormasi menjadi kajian lanjut yang perlu dipelajari demi
tercapainya tujuan awal teknologi informasi untuk mempermudah kehidupan
manusia.
B. Tujuan
1. Setelah mengikuti pelatihan jaringan Pendidikan Nasional diharapkan
mampu berketerampilan mengoprasikan Komputer yang berdiri sendiri (
Stand alone) dan komputer yang terhubung dengan jaringan lokal komputer
( LAN).
2. Mengidentifikasi komponen sistem komputer.
3. Menjalankan computer
C. Pembahasan
1. Apakah Pengertian dari moral, etika, dan hukum?
2. Mengapa perlunya budaya etika didalam teknologi informasi?
3. Apa hubungannya antara etika dan jasa informasi?
4. Apa saja hak sosial dan komputer?
5. Apa rencana tindakan yang dilakukan untuk mencapai operasi komputer
yang etis?
6. D. Metode Penulisan
1. Metode perpustakaan : Pengumpulan data melalui sumber buku.
2. Penelitian Kasus : Mempelajari latar belakang keadaan suatu objek.
3. Penelitian deskriptif : Mendeskripsikan suatu kejadian yang terjadi
sekarang.
BAB II
PEMBAHASAN
Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi khususnya komputer,
etika komputer dirasa sangat penting bagi masyarakat. Etika dalam penggunaan
komputer sedang mendapat perhatian yang lebih besar daripada sebelumnya. Etika
berkomputer amat penting karena masyarakat memiliki persepsi dan ketakutan
tertentu dengan penggunaan komputer. Fitur-fitur penggunaan komputer yang
mengkhawatirkan masyarakat adalah kemampuan untuk memprogram komputer
untuk melakukan apa saja, fakta bahwa komputer dapat mengubah kehidupan
sehari-hari dan fakta bahwa apa yang dilakukan komputer bisa jadi tidak terlihat
oleh orang yang menjadi korban. Masyarakat secara umum memberikan perhatian
terutama karena kesadaran bahwa komputer dapat mengganggu hak privasi
individual, properti dan akses. Sedangkan dalam dunia bisnis salah satu alasan
utama perhatian tersebut adalah masalah pembajakan perangkat alat lunak yang
dapat mengurangi pendapatan penjual perangkat lunak cukup signifikan. Namun
subyek etika komputer lebih dalam daripada masalah privasi dan pembajakan.
Komputer adalah peralatan sosial yang penuh daya, yang dapat membantu
atau mengganggu masyarakat dengan banyak cara yang semuanya itu tergantung
pada cara penggunaannya.
Perilaku kita diarahkan oleh moral, etika, dan hukum. Undang-undang
mengenai komputer telah diterapkan di banyak negara untuk mengatasi
kekhawatiran seperti hak mendapatkan akses data, hak akan privasi.
7. MORAL, ETIKA DAN HUKUM
Sebagai warga masyarakat yang berkesadaran sosial, kita ingin melakukan apa
yang benar secara moral,etika dan menurut hukum.
1. Definisi Moral, etika dan hukum
- Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai prilaku benar dan salah. Moral
adalah institusi sosial dengan suatu sejarah dan daftar peraturan. Kita mulai
mempelajari peraturan-peraturan dari prilaku moral sejak kecil atau anak-anak.
Walau berbagai masyarakat tidak mengikuti satu set moral yang sama, terdapat
keseragaman kuat yg mendasar. ”Melakukan apa yang benar secara moral”
merupakan landasan prilaku sosial kita.
- Kata Etika berasal dari bahasa Yunani Ethos, yang berarti karakter. Etika
adalah satu set kepercayaan, standar, atau pemikiran yang mengisi suatu individu,
kelompok atau masyarakat. Semua individu bertanggung jawab kepada masyarakat
atas prilaku mereka. Masyarakat dapat berupa suatu kota,negara atau profesi.
Tindakan kita juga diarahkan oleh etika.
Tidak seperti moral, etika dapat sangat berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat
lain. Kita melihat perbedaan ini di bidang komputer dalam bentuk perangkat lunak
bajakan (perangkat lunak yang digandakan secara illegal lalu digunakan atau
dijual). Pada tahun 1994 diperkirakan 35 % perangkat lunak yang digunakan di
Amerika Serikat telah dibajak, dan angka ini melonjak menjadi 92 % di Jepang dan
99 % di Tailand.
Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa para pemakai komputer di Jepang dan
Tailand kurang etis dibandingkan pemakai Amerika Serikat. Namun tidak pasti
demikian. Beberapa kebudayaan, terutama di negara-negara Timur yang
menganjurkan sikap berbagi.
- Hukum adalah peraturan prilaku formal yang dipaksakan oleh otoritas
berdaulat, seperti Pemerintah kepada rakyat atau warga negaranya. Hingga kini
sangat sedikit hukum yg mengatur penggunaan komputer. Hal ini karena komputer
merupakan penemuan baru dan sistem hukum kesulitan mengikutinya.
8. 2. Etika Komputer di Indonesia
Sebagai negara yang tidak bisa dilepaskan dari perkembangan teknologi
komputer, Indonesia pun tidak mau ketinggalan dalam mengembangkan etika di
bidang tersebut. Mengadopsi pemikir dunia di atas, etika di bidang komputer
berkembang menjadi kurikulum wajib yang dilakukan hampir semua perguruan
tinggi di bidang komputer di Indonesia.
a. ETIKA dan TEKNOLOGI INFORMASI
Perkembangan teknologi yang terjadi dalam kehidupan manusia, seperti revolusi
yang memberikan banyak perubahan pada cara berpikir manusia, baik dalam usaha
pemecahan masalah, perencanaan, maupun dalam pengambilan keputusan.
Perubahan yang terjadi pada cara berpikir manusia akan berpengaruh terhadap
pelaksanaan dan cara pandang manusia terhadap etika dan norma-norma dalam
kehidupannya. Orang yang biasanya berinteraksi secara fisik, melakukan
komunikasi secara langsung dengan orang lain, karena perkembangan teknologi
internet dan email maka interaksi tersebut menjadi berkurang.
Teknologi sebenarnya hanya alat yang digunakan manusia untuk menjawab
tantangan hidup. Jadi, faktor manusia dalam teknologi sangat penting. Ketika
manusia membiarkan dirinya dikuasai teknologi maka manusia yang lain akan
mengalahkannya. Oleh karena itu, pendidikan manusiawi termasuk pelaksanaan
norma dan etika kemanusiaan tetap harus berada pada peringkat teratas, serta tidak
hanya melakukan pemujaan terhadap teknologi belaka.
Ada beberapa dampak pemanfaatan teknologi informasi yang tidak tepat yaitu :
§ Ketakutan terhadap teknologi informasi yang akan menggantikan fungsi
manusia sebagai pekerja
§ Tingkat kompleksitas serata kecepatan yang sudah tidak dapat di tangani secara
manual
§ Pengangguran dan pemindahan kerja
§ Kurangnya tanggung jawab profesi
9. § Adanya golongan minoritas yang miskin informasi mengenai teknologi
informasi
Untuk mengatasi beberapa kendala tersebut maka dapat dilakukan :
§ Di rancang sebuah teknologi yang berpusat pada manusia
§ Adanya dukungan dari suatu organisasi, kompleksitas dapat ditangani dengan
Teknologi Informasi
§ Adanya pendidikan yang mengenalkan teknologi informasi sehingga dapat
meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kemajuan teknologi informasi.
§ Jika adanya peningkatan pendidikan maka akan adanya umpan balik dan
imbalan yang diberikan oleh suatu organisasi
§ Perkembangan teknologi akan semakin meningkat namun hal ini harus di
sesuaikan dengan hukum yang berlaku sehingga etika dalam berprofesi di bidang
teknologi informasi dapat berjalan dengan baik.
b. Etika Pemanfaatan Teknologi Informasi
1) Menurut James H. Moor ada tiga alasan utama mengapa masyarakat
berminat untuk menggunakan komputer yaitu;
a) Kelenturan logika (logical malleability),
Memiliki kemampuan untuk membuat suatu aplikasi untuk melakukan apapun
yang diinginkan oleh programmer untuk penggunannya.
b) Faktor Transformasi (transformation factors)
Memiliki kemampuan untuk bergerak dengan cepat kemanapun pengguna akan
menuju ke suatu tempat.
c) Faktor tak kasat mata (invisibility factors).
10. Memiliki kemampuan untuk menyembunyikan semua operasi internal computer
sehingga tidak ada peluang bagi penyusup untuk menyalahgunakan operasi
tersebut.
Dengan adanya ketiga faktor tersebut di atas maka terdapat implikasi etis terhadap
penggunaan teknologi informasi meliputi moral, etika dan hukum. Sebelum di
bahas mengenai hukum yang berlaku, ada hak sosial dan komputer (Deborah
Johnson) dan hak atas informasi (Richard O. Masson) yang harus dijabarkan:
2) Hak Sosial dan Komputer (Deborah Johnson)
a) Hak atas akses computer
Setiap orang berhak untuk mengoperasikan komputer dengan tidak harus
memilikinya.
b) Hak atas keahlian computer
Pada awal komputer dibuat, terdapat kekawatiran yang luas terhadap masyarakat
akan terjadinya pengangguran karena beberapa peran digantikan oleh komputer.
Tetapi pada kenyataannya dengan keahlian di bidang komputer dapat membuka
peluang pekerjaan yang lebih banyak;
c) Hak atas spesialis komputer,
Pemakai komputer tidak semua menguasai akan ilmu yang terdapat pada komputer
yang begitu banyak dan luas. Untuk bidang tertentu diperlukan spesialis bidang
komputer,
d) Hak atas pengambilan keputusan computer
Meskipun masyarakat tidak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan mengenai
bagaimana komputer diterapkan, namun masyarakat memiliki hak tersebut.
11. 3) Hak atas Informasi (Richard O. Masson)
a) Hak atas privasi,
Sebuah informasi yang sifatnya pribadi baik secara individu maupun dalam suatu
organisasi mendapatkan perlindungan atas hukum tentang kerahasiannya;
b) Hak atas Akurasi.
Komputer dipercaya dapat mencapai tingkat akurasi yang tidak bisa dicapai oleh
sistem nonkomputer, potensi ini selalu ada meskipun tidak selalu tercapai;
c) Hak atas kepemilikan.
Ini berhubungan dengan hak milik intelektual, umumnya dalam bentuk program-
program computer yang dengan mudahnya dilakukan penggandaan atau disalin
secara ilegal. Ini bisa dituntut di pengadilan;
d) Hak atas akses.
Informasi memiliki nilai, dimana setiap kali kita akan mengaksesnya harus
melakukan account atau izin pada pihak yang memiliki informasi tersebut. Sebagai
contoh kita dapat membaca data-data penelitian atau buku-buku online di Internet
yang harus bayar untuk dapat mengaksesnya.
Kedua hak tersebut tidak dapat diambil oleh siapapun, namun sebagai pengguna
teknologi ini, pengguna harus belajar bagaimana mempunyai etika yang baik
dalam berkomputer.
Berikut etika berkomputer, yang nantinya akan mengurangi dampak negatif dari
penggunaan komputer, yaitu
- Jangan menggunakan komputer untuk merugikan orang lain
- Jangan melanggar atau mengganggu hak atau karya komputer orang lain
- Jangan memata-matai file-file yang bukan haknya
- Jangan menggunakan komputer untuk mencuri
12. - Jangan menggunakan komputer untuk memberikan kesaksian palsu
- Jangan menduplikasi atau menggunakan software tanpa membayar
- Jangan menggunakan sumberdaya komputer orang lain tanpa sepengetahuan
yang bersangkutan
- Jangan mencuri kekayaan intelektual orang lain
- Pertimbangkan konsekuensi dari program yang dibuat atau sistem komputer
yang dirancang
- Selalu mempertimbangkan dan menaruh respek terhadap sesama saat
menggunakan Komputer.
c. Peranan Etika
Etika memiliki peranan atau fungsi diantaranya yaitu:
- Dengan etika seseorang atau kelompok dapat menegemukakan penilaian
tentang perilaku manusia.
- Menjadi alat kontrol atau menjadi rambu-rambu bagi seseorang atau
kelompok dalam melakukan suatu tindakan atau aktivitasnya sebagai mahasiswa.
- Etika dapat memberikan prospek untuk mengatasi kesulitan moral yang kita
hadapi sekarang.
- Etika dapat menjadi prinsip yang mendasar bagi mahasiswa dalam
menjalankan aktivitas kemahasiswaanya.
- Etika menjadi penuntun agar dapat bersikap sopan, santun, dan dengan etika
kita bisa di cap sebagai orang baik di dalam masyarakat.
3. HUKUM PADA TEKNOLOGI INFORMASI
Suatu perangkat aturan yang dibuat oleh Negara dan mengikat warga negaranya
untuk mengikuti aturan tersebut agar tercapai kedamaian yang didasarkan atas
keserasian antara ketertiban dengan ketentraman, yang secara umum disebut
Hukum.
13. Hukum dalam arti luas , sesungguhnya mencakup segala macam ketentuan hukum
yang ada, baik materi hukum tertulis ( tertuang dalam perundang-undangan ) dan
hukum tidak tertulis ( tertuang dalam kebiasaan ataupun praktek bisnis yang
berkembang). Keberadaan hukum sebagai rule of law berbanding lurus dengan
melihat sejauh mana pemahaman hukum dan kesadaran hukum masyarakat itu
sendiri terhadap informasi hukum yang tengah berlaku.
Sistem hukum yang baik belum tentu dapat terwujud dengan pembuatan
perundang-undangan yang baru terus menerus, melainkan memerlukan suatu
kajian yang mendalam mengenai sejauh mana sistem hukum yang berlaku dapat
dioptimalkan.
Pemanfaatan Teknologi Informasi, media, dan komunikasi telah mengubah baik
perilaku masyarakat maupun peradaban manusia secara global. Perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi telah pula menyebabkan hubungan dunia
menjadi tanpa batas (borderless) dan menyebabkan perubahan sosial, ekonomi, dan
budaya secara signifikan berlangsung demikian cepat. teknologi informasi saat ini
memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan, kemajuan, dan peradaban
manusia, sekaligus menjadi sarana efektif perbuatan melawan hukum..
Perkembangan teknologi ini menyebabkan munculnya suatu ilmu hukum baru
yang merupakan dampak dari pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
yang dikenal dengan hukum telematika atau cyber law.
a. Hukum Telematika
Pada saat ini banyak kegiatan sosial maupun komersial dilakukan melalui
jaringan sistem komputer dan sistem komunikasi, baik dalam lingkup lokal
maupun global (Internet), dimana permasalahan hukum seringkali dihadapi ketika
terkait dengan adanya penyampaian informasi, komunikasi, dan/atau transaksi
secara elektronik, khususnya dalam hal pembuktian dan hal yang terkait dengan
perbuatan hukum yang dilaksanakan melalui sistem elektronik, untuk
mengakomodasi permasalahan tersebut munculnya beberapa bidang hukum yaitu
hukum informatika, hukum telekomunikasi dan hukum media yang saat ini
dikenal dengan hukum telematika.
Masalah – masalah yang dihadapi pada hukum telematika sangat luas, karena tidak
lagi dibatasi oleh teritori suatu Negara, dan dapat diakses kapanpun dimanapun.
14. Salah satu contoh yaitu kerugian dapat terjadi baik pada pelaku transaksi maupun
pada orang lain yang tidak pernah melakukan transaksi, misalnya pencurian dana
kartu kredit melalui pembelanjaan di Internet. Di samping itu, pembuktian
merupakan faktor yang sangat penting, mengingat informasi elektronik bukan saja
belum terakomodasi dalam sistem hukum secara komprehensif, melainkan juga
ternyata sangat rentan untuk diubah, disadap, dipalsukan, dan dikirim ke berbagai
penjuru dunia dalam waktu hitungan detik. Dengan demikian, dampak yang
diakibatkannya pun bisa demikian kompleks dan rumit, sehingga perlu
diperhatikan sisi keamanan dan kepastian hukum dalam pemanfaatan teknologi
informasi, media, dan komunikasi agar dapat berkembang secara optimal. Oleh
karena itu, terdapat tiga pendekatan untuk menjaga keamanan di cyber space, yaitu
pendekatan aspek hukum, aspek teknologi, aspek sosial, budaya, dan etika. Untuk
mengatasi gangguan keamanan dalam penyelenggaraan sistem secara elektronik,
pendekatan hukum bersifat mutlak karena tanpa kepastian hukum, persoalan
pemanfaatan teknologi informasi menjadi tidak optimal.
b. Relevansi Etika dan Teknologi
Teknologi adalah segala sesuatu yang diciptakan manusia untuk memudahkan
pekerjaannya. Kemajuan teknologi telah membawa perubahan dan pergeseran yang
cepat dalam suatu kehidupan tanpa batas. Pemanfaatan teknologi tersebut telah
mendorong pertumbuhan bisnis yang pesat, karena berbagai informasi dapat
disajikan melalui hubungan jarak jauh dan mereka yang ingin mengadakan
transaksi tidak harus bertemu muka, akan tetapi cukup melalui peralatan komputer
dan telekomunikasi. Namun, dengan kemajuan teknologi informasi, harus tetap
memiliki peraturan, etika dan sopan santun yang harus dipahami. Maka dari itu,
seseorang harus berhati-hati dalam menulis di blog, mengirimkan suatu pesan dari
email atau mengirimkan gambar, video tanpa memperhatikan etika, cara orang
berkomunikasi, by email or by surat, membawa perubahan signifikan, dalam
sapaan/tutur kata.
15. Beberapa alasan mengenai pentingnya etika dalam teknologi informasi adalah
sebagai berikut :
- Bahwa pengguna teknologi informasi berasal dari berbagai negara yang
mungkin memiliki budaya, bahasa dan adat istiadat yang berbeda-beda.
- Pengguna teknologi informasi merupakan orang–orang yang hidup dalam
dunia anonymouse, yang tidak mengharuskan pernyataan identitas asli dalam
berinteraksi.
- Berbagai macam fasilitas yang diberikan dalam kemajuan teknologi
informasi memungkinkan seseorang untuk bertindak etis seperti misalnya ada juga
pengguna yang suka iseng dengan melakukan hal–hal yang tidak seharusnya
dilakukan.
- Harus diperhatikan bahwa pengguna teknologi informasi akan selalu
bertambah setiap saat dan memungkinkan masuknya “penghuni” baru.
Berikut di bawah ini adalah beberapa hal yang merupakan tantangan pelaksanaan
etika dalam dunia usaha bisnis teknologi informasi seiring dengan perubahan dan
perkembangan yang sering kali terjadi secara revolusioner :
- Tantangan inovasi dan perubahan yang cepat. Mengingat perubahan yang
begitu cepat dalam bidang teknologi informasi, sering kali perubahan yang terjadi
memberikan “tekanan” bagi masyarakat atau perusahaan untuk mengikuti
perubahan tersebut.
- Tantangan pasar dan pemasaran di era globalisasi. Globalisasi menciptakan
apa yang disebut lingkungan verikal di mana setiap perusahaan diibaratkan sebagai
pemain yang harus bertanding di atas tanah yang terus bergoyang.
- Tantangan pergaulan internasional. Sering terjadi bahwa perusahaan
internasional mengambil tindakan yang tak dapat diterima secara lokal di suatu
negara.
- Tantangan pengembangan sikap dan tanggung jawab pribadi. Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi cepat, memberikan tantangan penegakan nilai –
16. nilai etika dan moral setiap individu guna mengendalikan kemajuan dan penerapan
teknologi tersebut bagi kemanusiaan.
- Tantangan pengembangan sumber daya manusia sebuah institusi bisnis, tidak
hanya memiliki uang untuk kepentingan bisnis, tetapi juga sumber daya manusia
yang berguna bagi pengembangan bisnis tersebut.
4. Menetapkan Moral, Etika, dan Hukum dalam Perspektif
Kita dapat melihat bahwa penggunaan komputer dalam bisnis diarahkan oleh nilai-
nilai moral dan etika seorang manajer, spesialis informasi dan pemakai serta
hukum yang berlaku. Hukum paling mudah diinterpretasikan karena bentuknya
tertulis. Di pihak lain, etika tidak didefinisikan secara persis dan tidak disepakati
oleh semua anggota masyarakat. Bidang yang sukar dari etika komputer inilah
yang sedang memperoleh banyak perhatian.
a. PERLUNYA BUDAYA ETIKA
Pendapat umum dalam bisnis bahwa perusahaan mencerminkan kepribadian
pemimpinnya. Hubungan antara CEO dengan perusahaan merupakan dasar budaya
etika. Jika perusahaan harus etis, maka manajemen puncak harus etis dalam semua
tindakan dan kata-katanya. Manajemen puncak memimpin dengan memberi
contoh. Prilaku ini adalah budaya etika.
1) Bagaimana Budaya Etika Diterapkan
Tugas manajemen puncak adalah memastikan bahwa konsep etikanya menyebar di
seluruh organisasi, melalui semua tingkatan dan menyentuh semua pegawai. Hal
tersebut dicapai melalui metode tiga lapis yaitu :
a) Menetapkan credo perusahaan;
Merupakan pernyataan ringkas mengenai nilai-nilai etis yang ditegakkan
perusahaan, yang diinformasikan kepada orang-orang dan organisasi-organisasi
baik di dalam maupun di luar perusahaan.
17. b) Menetapkan program etika;
Suatu sistem yang terdiri dari berbagai aktivitas yang dirancang untuk
mengarahkan pegawai dalam melaksanakan lapis pertama. Misalnya pertemuan
orientasi bagi pegawai baru dan audit etika.
c) Menetapkan kode etik perusahaan
Setiap perusahaan memiliki kode etiknya masing-masing. Kadang-kadang kode
etik tersebut diadaptasi dari kode etik industri tertentu.
2) Etika Dan Jasa Informasi
Etika komputer, menurut James H. Moor merupakan analisis mengenai sifat dan
dampak sosial teknologi komputer, serta formulasi dan justifikasi kebijakan untuk
menggunakan teknologi tersebut secara etis. Oleh karena itu, etika komputer terdiri
dari dua aktivitas utama, yaitu :
- Waspada dan sadar bagaimana komputer mempengaruhi masyarakat;
- Memformulasikan kebijakan-kebijakan yang memastikan bahwa teknologi
tersebut digunakan secara tepat.
3) Kontrak sosial jasa informasi
Guna memecahkan permasalahan etika komputer, Mason menyarankan bahwa jasa
informasi harus msuk ke dalam suatu kontrak sosial yang memastikan bahwa
komputer akan digunakan untuk kebaikan sosial. Kontrak tersebut menyatakan
bahwa :
- Komputer tidak akan digunakan dengan sengaja untuk mengganggu privasi
seseorang.
- Setiap ukuran akan dibuat untuk memastikan akurasi pemrosesan komputer.
- Hak milik intelektual akan dilindungi.
18. - Komputer dapat diakses masyarakat sehingga anggota masyarakat terhindar
dari ketidaktahuan informasi.
Dengan demikian, masyarakat jasa informasi harus bertanggung jawab atas
kontrak sosial yang timbul dari sistem yang dirancang dan diterapkannya.
4) KODE ETIK
Ada empat asosiasi profesional komputer AS telah membuat kode etik sebagai
panduan bagi para anggotanya, yaitu :
a) Kode etik ACM (Association for Computing Machinery - 1947)
Kode perilaku profesionalnya menyatakan bahwa seorang anggota ACM selalu
bertindak dengan integritas, berusaha meningkatkan kemampuannya serta
kemampuan dan prestise profesinya, bertanggung jawab atas pekerjaannya,
bertindak dengan tanggung jawa profesional, dan menggunakan pengetahuan dan
keahlian khususnya untuk kesejahteraan umat manusia.
b) Kode etik DPMA (Data Processing Management Association – 1951)
Misi dari DPMA adalah menjunjung manajemen informasi yang efektif dan
bertanggung jawab untuk kebaikan para anggotanya, para pemberi kerja, dan
masyarakat bisnis. Kode etik DPMA terdiri dari standar prilaku yang menguraikan
kewajiban manajer pengolahan data pada manajemen perusahaan, rekan anggota
DPMA dan profesi, masyarakat dan pemberi kerja.
c) Kode etik ICCP (Institute for Certification of Komputer Professionals – 1973)
Maksud dari ICCP adalah memberi sertifikasi kepada para profesional komputer,
yang meliputi certified computer programmer (CCP), certified in data processing
(CDP). Hal tersebut harus ditempuh dengan ujian dan harus setuju dengan kode
etik ICCP. Kode etik ICCP ada yang bersifat permanen dan dapat diperbaharui
19. secara berkala. Kode etik ICCP yang menyatakan bahwa para anggotanya
bertanggung pada pprofesi, pemberi kerja dan kliennya. Bile terjadi pelanggaran
maka dapat mengakibatkan sertifikasinya dicabut.
d) Kode etik ITAA (Information Technology Association America – 1961)
ITAA merupakan suatu asosiasi bagi organisasi-organisasi yang memasarkan
perangkat lunak dan jasa yang berkaitan dengan komputer. Kode etik ITAA terdiri
dari prinsip-prinsip dasar yang mengatur penilaian, komunikasi, dan kualitas jasa
dengan klien. Perusahaan dan pegawai diharapkan menegakkan integritas
profesional industri komputer.
5) ETIKA DAN CIO (Chief Information Officer)
Perilaku CIO dipengaruhi oleh sejumlah faktor, yaitu hukum, budaya etika
perusahaan, kode etik profesional, tekanan sosial (orang atau kelompok di luar
perusahaan) dan tekanan pribadi (mungkin berala dari dalam perusahaan).
Berdasarkan hasil survey oleh Scott J. Vitell dan Donald L. Davis, diperoleh hasil :
· CIO tidak bertindak yang tidak etis, walaupun kesempatan untuk berbuat
yang tidak ada.
· CIO yang berhasil senantiasan berbuat etis.
· Perusahaan dan manajer memiliki tanggung jawa sosial.
· Manajer mendukung keyakinan etika mereka dengan tindakan
20. Menempatkan etika komputer dalam perspektif
Berbagai masalah sosial yang gawat ada sekarang ini, karena pemerintah dan
organisasi bisnis gagal untuk menegakkan standar etika tertinggi dalam
penggunaan komputer. Sepuluh langkah yang dianjurkan Paker dapat diikuti CIO
di perusahaan manapun untuk mengantisipasi penerapan etika jasa informasi.
Organisasi SIM dipercayakan pada program komputer, pasokan, data,
dokumentasi, dan fasilitas yang terus meningkat ukuran dan nilainya. Kita harus
memelihara standar kinerja, keamanan dan perilaku yang jelas membantu kita
dalam memastikan integritas dan perlindungan berbagai aktiva ini. Karena itu, hal-
hal berikut ini harus digunakan sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatan
kerja. Namun keberhasilan program ini tergantung pada kewaspadaan tiap anggota
organisasi SIM pada nilai aktiva yang dipercayakan kepadanya. Harus disadari
bahwa pelanggaran kepercayaan ini mengakibatkan tindakan pendisiplinan,
termasuk pemberhentian. Secara khusus para karyawan harus :
a. Melakukan semua kegiatan tanpa kecurangan. Hal ini mencakup pencurian
atau penyalahgunaan uang, peralatan, pasokan, dokumentasi, program
komputer, atau waktu komputer.
b. Menghindari segala tindakan yang mengkompromikan integritas mereka.
Misalnya pemalsuan catatan dan dokumen, modifikasi program dan file
produksi tanpa ijin, bersaing bisnis dengan organisasi, atau terlibat dalam
perilaku yang mungkin mempengaruhi perusahaan atau reputasinya. Para
karyawan tidak boleh menerima hadiah dari pemasok, agen dan pihak-pihak
seperti itu.
c. Menghindari segala tindakan yang mungkin menciptakan situasi berbahaya.
Termasuk membawa senjata tersembunyi di tempat kerja, mencederai orang
lain atau mengabaikan standar keselamatan dan keamanan.
d. Tidak menggunakan alkhohol atau obat terlarang saat bekerja dan tidak
bekerja di bawah pengaruh alkhohol atau obat terlarang atau kondisi lain
yang tidak bugar untuk bekerja.
e. Memelihara hubungan yang sopan dan profesional dengan para pemakai,
rekan kerja dan penyelia. Tugas pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan
permintaan supervisor dan manajemen serta harus sesuai dengan standar
21. keamanan bekerja. Setiap penemuan pelanggaran perilaku atau keamanan
harus segera dilaporkan.
f. Berpegang pada peraturan kerja dan kebijakan pengupahan lain.
g. Melindungi kerahasiaan atau informasi yang peka mengenai posisi
persaingan perusahaan, rahasia dagang atau aktiva.
h. Melakukan praktek bisnis yang sehat dalam mengelola sumber daya
perusahaan seperti sumber daya manusia, penggunaan komputer, atau jasa
luar.
Menerapkan teori pengambilan keputusan pemasaran yang etis pada sistem
informasi.
Softlifting ialah istilah untuk penggandaan ilegal perangkat lunak komputer.
Tidak ada teori dari sistem informasi untuk mengatur perilaku tidak etis tersebut.
Namun ada satu teori dari pemasaran dapat diterapkan yaitu teori yang
dikembangkan oleh S.D. hunt dan S.J. Vitell. Teori ini mencakup dua komponen
kunci dari pengambilan keputusan yang etis, yaitu
1. Komponen deontologis
Teori deontologis mengasumsikan bahwa ada satu set peraturan atau panduan
untuk mengarahkan perilaku etis. Aturan-aturan ini dapat didasarkan pada
keyakinan agama, intuisi atau faktor lain.
2. Komponen teleologis
Teori telelogis mengukur derajat kebenaran atau kesalahan berdasarkan
konsekuensinya. Konsekuensi tersebut dapat dilihat dari sudut pandang apa yang
terbaik bagi individu yang melakukan tindakan atau apa yang terbaik bagi
masyarakat secara keseluruhan.
22. BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Etika komputer mengharuskan CIO untuk waspada pada etika penggunaan
komputer dan menempatkan kebijakan yang memastikan kepatuhan pada budaya
etika. Manajer-manajer lain dan semua pegawai yang menggunakan komputer atau
yang terpengaruh oleh komputer turut bergabung dengan CIO dalam tanggung
jawab ini.
Masyarakat mementingkan etika komputer karena tiga alasan dasar, yaitu :
1. Logika kelenturan komputer
2. Komputer mengubah cara hidup dan kerja kita
3. Proses komputer tersembunyi dari penglihatan karena nilai-nilai
pemograman yang tidak terlihat.
Masyarakat memiliki hak tertentu berkaitan dengan komputer, yaitu :
1. Hak atas komputer
a. Hak atas akses komputer
b. Hak atas keahlian komputer
c. Hak atas spesialis komputer
d. Hak atas pengambilan keputusan komputer
2. Hak atas informasi :
a. Hak atas privasi
b. Hak atas akurasi
c. Hak atas kepemilikan
d. Hak atas akses
23. BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Donn B. Parker, “Ethics for Information Systems Personnel” Journal of
Information Systems Management 5 (Summer 1988), 46.
Sumber lain :
http://ajie-informatikajay.blogspot.com/2010/01/makalah-learning-implikasi-etis-
dari.html
http://Lamtiurs.blogspot.com/2008/03/etika-teknologi-informasi-
komunikasi.html.diunduh 09 Maret 2012.http://penerapanetikateknogi-
informasi.pdf.