1. LK. 2.2 Menentukan Solusi
Nama : A. RUDHIA
Kelas : BIOLOGI 001/Kelompok B
No. Eksplorasi alternatif solusi Solusi yang relevan Analisis penentuan solusi Analisis alternatif solusi
1 Agar masalah rendahnya
budaya literasi dan belum
terbiasanya guru dan siswa
dengan pembelajaran HOTS
dapat teratasi alternatif solusi
yang bisa digunakan adalah
sebagai berikut :
1. Guru harus menjelaskan
kepada siswa tentang
pentingnya budaya literasi
2. Guru dan siswa harus lebih
terbiasa dan lebih memahami
soal-soal HOTS.
3. guru selalu memberikan
pertanyaan-pertanyaan
pemantik yang memaksa
siswa untuk selalu berfikir
4. Guru menerapkan
pembelajaran inovatif Problem
Based Learning (PBL)
5. Guru menggunakan Model
Pembelajaran projek based
learning (PjBL)
6. Guru menggunakan model
pembelajaran kooperatif
learning
7. Guru menggunakan model
pembelajaran discovery/
inqury
Guru menggunakan
model pembelajaran
Problem Based Learning
(PBL) untuk mengatasi
rendahnya literasi dan
belum terbiasa dengan
pembelajaran HOTS
Kelebihanan dan Kelemahan Model
Problem Based Learning
Setiap model pembelajaran memiliki
kelebihan dan kekurangan, sebagaimana
model Problem Based Learning (PBL)
juga memiliki kelebihan dan kelemahan
yang perlu di cermati untuk
keberhasilan penggunaanya.
a. Kelebihan :
1. Menantang kemampuan siswa serta
memberikan kepuasan untuk
menemukan pengetahuan baru bagi
siswa.
2. Meningkatkan motivasi dan aktivitas
pembelajaran siswa.
3. Membantu siswa dalam mentransfer
pengetahuan siswa untuk memahami
masalah dunia nyata.
4. Membantu siswa untuk
mengembangkan pengetahuan
barunya dan bertanggung jawab
dalam pembelajaran yang mereka
lakukan
5. Mengembangkan kemampuan siswa
untuk berpikir kritis dan
mengembangkan kemampuan
mereka untuk menyesuaikan dengan
pengetahuan baru.
6. Memberikan kesempatan bagi siswa
1. Hasil penelitian suratno, S dkk menyimpulkan: 1)
Terdapat pengaruh penerapan model problem
based learning (PBL) terhadap kemampuan
berpikir tingkat tinggi (HOTS) siswa; 2) Terdapat
pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan
berpikir tingkat tinggi (HOTS) siswa; dan 3)
Terdapat pengaruh penerapan model problem
based learning (PBL) terhadap kemampuan
berpikir tingkat tinggi (HOTS) ditinjau dari
motivasi belajar siswa.
suratno, S., Kamid, K., & Sinabang, Y. (2020).
PENGARUH PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
(PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR
TINGKAT TINGGI (HOTS) DITINJAU DARI
MOTIVASI BELAJAR SISWA. JURNAL
MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN ILMU
SOSIAL, 1(1), 127-139.
https://doi.org/10.38035/jmpis.v1i1.249
2. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
yang dilakukan oleh dwi pratiwi dan sendi
ramdhani dengan judul PENERAPAN MODEL
PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI
MATEMATIS SISWA SMK pada tahun 2017 dapat
disimpulkan bahwa; (1) peningkatan kemampuan
literasi matematis siswa yang memperoleh model
PBL lebih baik daripada siswa yang memperoleh
pembelajaran biasa; (2) Persentase siswa dalam
menjawab soal aspek literasi matematis yang
mencakup indikator pertama, ketiga dan
2. untuk mengaplikasikan pengetahuan
yang mereka miliki dalam dunia
nyata.
7. Mengembangkan minat siswa untuk
secara terus menerus belajar
sekalipun belajar pada pendidikan
formal telah berakhir.
8. Memudahkan siswa dalam
menguasai konsep-konsep yang
dipelajari guna memecahkan masalah
dunia nyata(Sanjaya, 2007).
b. Kelemahan
Disamping kelebihan diatas, PBL juga
memiliki kelemahan, diantaranya :
1. Manakala siswa tidak memiliki niat
atau tidak mempunyai kepercayaan
bahwa masalah yang dipelajari sulit
untuk dipecahkan, maka mereka
akan merasa enggan untuk
mencobanya.
2. Untuk sebagian siswa beranggapan
bahwa tanpa pemahaman mengenai
materi yang diperlukan untuk
menyelesaikan masalah mengapa
mereka harus berusaha untuk
memecahkan masalah yang sedang
dipelajari, maka mereka akan belajar
apa yang mereka ingin pelajari
(Sanjaya, 2007).
Analisis pribadi:
a. Dengan penggunaan model
pembelajaran PBL, terdapat sintaks-
sintaks yang memicu literasi.
keempat lebih baik pada kelas kontrol sedangkan
kelas eksperimen lebih unggul di indikator
kedua.
3. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu
guru bidang studi bahasa indonesia senior di
SMKN 1 krui, yakni Bapak Riswandi, S.Pd. beliau
menjelaskan bahwa salah satu solusi alternatif
yang harus dilakukan guru untuk meningkatkan
literasi sains siswa adalah dengan pemberian
tugas-tugas yang menitik beratkan kepada
budaya literasi, Beliau juga menyarankan guru
untuk menindak lanjuti apa yang ditugaskan
kepada siswa, agar ada apresiasi dari apayang
dikerjakan oleh siswaa, beliau juga menyarankan
untuk mendoktrin siswa agar sadar pentingnya
membaca
3. mulai dari orientasi masalah, siswa
sudah mulai menggunakan
kemapuan literasi nya. Pada saat
diskusi atau menggali informasi
melalui proses diskusi, siswa juga
akan menggunakan kemampuan
literasinya. Dan ketika mengevaluasi
dan menganalisis proses pemecahan
masalahnya siswa juga dituntut
untuk menggunakan dan
membudayakan kemempuan
literasinya.
b. Pembelajaran menggunakan model
PBL ini juga saya rasa sudah
mengakomodir cara berfikir guru dan
siswa untuk berfikir tinggat tinggi.
Mulai dari orientasi masalah hingga
evaluasi dan analisis proses
penyelesaian maslahnya.
2 Untuk mengatasi masalah
siswa kesulitan menganalisis
peranan makhluk hidup dalam
lingkunagannya masing-
masing, maka diperlukan
alternatif solusi sebagai
berikut:
1. Guru menerapkan
pembelajaran inovatif
Problem Based Learning
(PBL)
2. Guru menggunakan Model
Pembelajaran projek based
learning (PjBL)
3. Guru menggunakan model
pembelajaran kooperatif
Guru menggunakan
Model Pembelajaran
projek based learning
(PjBL) untuk mengatasi
kesulitan siswa dalam
menganalisis peran
mahluk hidup dalam
lingkungan.
Kelebihan Project Based Learning
Menurut Daryanto dan Rahardjo (2012,
hlm. 162) model pembelajaran project
based learning mempunyai kelebihan
sebagai berikut.
1. Meningkatkan motivasi belajar peserta
didik untuk belajar, mendorong
kemampuan mereka untuk
melakukan pekerjaan penting, dan
mereka perlu untuk dihargai.
2. Meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah.
3. Membuat peserta didik menjadi lebih
aktif dan berhasil memecahkan
problem-problem kompleks.
4. Meningkatkan daya kolaborasi.
1. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Kezia
Londa, dan Ichdar Domu dengan judul Pengaruh
Model Pembelajaran Project Based Leaning
Berbasis Web Pada Kemampuan Higher Order
Thinking Skils (Hots)pada tahun
2020menunjukan hasil sebagai berikut : Data
hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan
uji-t dan menunjukan bahwa nilai =
2.067166357 > =1.66724 dengan taraf nyata α =
0.05 ini berarti tolak dan terima. Dengan
demikian, penggunaan model
pembelajaran Project Based Leaning berpengaruh
terhadap kemampuan Higher Order Thingking
Skills (HOTS) peserta didik.
2. Berdasarkan hasil wawancara dengan wakil
kepala sekolah bidang kurikulum SMKN 1 krui,
4. learning
4. Guru menggunakan model
pembelajaran discovery/
inqury
5. Mendorong peserta didik untuk
mengembangkan dan mempraktikkan
keterampilan komunikasi.
6. Meningkatkan keterampilan peserta
didik dalam mengelola sumber.
7. Memberikan pengalaman kepada
peserta didik pembelajaran dan
praktik dalam mengorganisasi proyek,
dan membuat alokasi waktu dan
sumber-sumber lain seperti
perlengkapan untuk menyelesaikan
tugas.
8. Menyediakan pengalaman belajar yang
melibatkan peserta didik secara
kompleks dan dirancang untuk
berkembang sesuai dengan dunia
nyata.
9. Membuat suasana belajar menjadi
menyenangkan, sehingga peserta didik
maupun pendidik menikmati proses
pembelajaran.
Kelemahan Project Based Learning
Menurut Widiasworo (2016, hlm. 189)
project based learning memiliki
kelemahan sebagai berikut.
1. Pembelajaran berbasis proyek
memerlukan banyak waktu yang
harus disediakan untuk
menyelesaikan permasalahan yang
kompleks
2. Banyak orang tua peserta didik yang
merasa dirugikan karena menambah
biaya untuk memasuki sistem baru.
3. Banyak instruktur merasa nyaman
dengan kelas tradisional, di mana
yakni Bapak muhammad hasim, S.Pd. beliau
menjelaskan bahwa salah satu solusi alternatif
yang harus dilakukan guru untuk meningkatkan
kemampuan HOTS siswa adalah dengan
penggunaan model pembelajaran yang inovatif,
Beliau juga menjelaskan bahwa, kemampuan
siswa untuk menganalisis sesuatu dapat di gali
dengan model pembelajaran inovatif seperti PjBL.
5. instruktur memegang peran utama di
kelas. Ini merupakan tradisi yang
sulit, terutama bagi instruktur yang
kurang atau tidak menguasai
teknologi.
4. Banyaknya peralatan yang harus
disediakan. Oleh karena itu,
disarankan untuk menggunakan team
teaching dalam pembelajaran.
5. Peserta didik memiliki kelemahan
dalam percobaan dan pengumpulan
informasi akan mengalami kesulitan.
6. Ada kemungkinan peserta didik yang
kurang aktif dalam kerja kelompok.
7. Apabila topik yang diberikan pada
masing-masing kelompok berbeda,
dikhawatirkan peserta didik tidak
memahami topik secara keseluruhan.
Mengatasi Kelemahan Project Based
Learning
Berbagai kelemahan dalam
pembelajaran berbasis proyek, dapat
diatasi dengan beberapa langkah berikut
1. Memfasilitasi peserta didik dalam
menghadapi masalah.
2. Membatasi waktu peserta didik
dalam menyelesaikan proyek.
3. Meminimalisir biaya.
4. Menyediakan peralatan sederhana
yang terdapat di lingkungan sekitar.
5. Memilih lokasi penelitian yang
mudah dijangkau.
6. Menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan sehingga guru dan
peserta didik merasa nyaman dalam
6. pembelajaran (Widiasworo, 2016,
hlm. 189).
Analisis pribadi :
1. Dengan model pembelajaran PjBL
selain siswa di tuntut untuk berfikir
tingkat tinggi, siswa juga akan lebih
tertarik untuk lebih dalam
menganalisa peranan mahluk hidup
dalam lingkungan melalui proyek
dan produk yang dihasilkan.
2. Karena adanya target produk yang
dihasilkan maka akan lebih
memotiasi siswa untuk berperan
aktif dalam pembelajaran.