Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dengan pendekatan STEM (Science, Technology, Engineering And Mathematics) dengan menggunakan media Geogebra dalam pembelajaran yang menumbuhkan pemahaman fakta, konsep, prinsip dan operasi pada soal cerita.
LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi SMP N 64 Bengkulu Utara
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan Motivasi dan Kemampuan Berbicara (Speaking Skill) Siswa Dalam Bahasa Inggris
Penulis Siswati,S.Pd
Tanggal 27 Agustus 2022 dan 12 September 2022
Situasi:
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
1. Latar Belakang Masalah:
Berdasarkan identifikasi masalah dan eksplorasi penyebab masalah dengan melakukan kajian literatur serta wawancara terhadap ahli, kepala sekolah, rekan sejawat dan siswa teridentifikasi masalah yang perlu penanganan segera yaitu rendahnya motivasi belajar dan kemampuan berbicara (Speaking Skill) siswa dalam Bahasa Inggris. Permasalahan tersebut terjadi karena beberapa faktor diantaranya:
A. Kondisi Siswa
1. Lemahnya kosa kata siswa.
2. Lemahnya literasi dan numerasi siswa.
3. Siswa sulit memahami materi yang diajarkan.
4. Siswa kurang percaya diri pada saat presentasi atua mengemukakan pendapat.
5. Siswa malas ketika mengerjakan tugas dari guru.
6. Siswa merasa bosan dengan pembelajaran.
7. Siswa sering ngobrol pada saat pembelajaran.
8. Siswa malas masuk kelas.
B. Kondisi Guru
1. Guru belum maksimal dalam merancang dan menerapkan model-model pembelajaran inovatif.
2. Guru belum maksimal dalam mempersiapkan media pembelajaran.
3. Guru masih mendominasi dari seluruh proses pembelajaran.
4. Guru kurang memberikan language exposure kepada siswa.
5. Guru belum memanfaatkan tekhnologi dalam pembelajaran (TPACK).
Ada beberapa model pembelajaran inovatif yang bisa diterapkan dalam pembelajaran diantaranya Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL).
Problem based learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student center) sehingga melibatkan siswa untuk terlibat dalam kegiatan diskusi dalam memecahkan masalah dan siswa dapat lebih memahami isi pelajaran maupun menguasai materi yang diberikan karena pemecahan masalah yang mereka temukan sendiri sehingga lebih mudah dalam mengingat materi esensial yang sedang dipelajari. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) membantu siswa untuk memahami hakekat belajar sebagai cara berpikir bukan hanya sekedar mengerti pembelajaran dari guru berdasarkan buku teks. Model pembelajaran PBL membantu siswa mengembangkan pengetahuannya dan membantu siswa untuk bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri serta merangsang siswa untuk belajar secara berkelanjutan (continue).
Project Based Learning (PjBL) adalah sebuah pendekatan dalam pembelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa untuk memperdalam pengetahuannya sekaligus mengembangkan kegiatan melalui problem solving dan investigasi.
LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi SMP N 64 Bengkulu Utara
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan Motivasi dan Kemampuan Berbicara (Speaking Skill) Siswa Dalam Bahasa Inggris
Penulis Siswati,S.Pd
Tanggal 27 Agustus 2022 dan 12 September 2022
Situasi:
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
1. Latar Belakang Masalah:
Berdasarkan identifikasi masalah dan eksplorasi penyebab masalah dengan melakukan kajian literatur serta wawancara terhadap ahli, kepala sekolah, rekan sejawat dan siswa teridentifikasi masalah yang perlu penanganan segera yaitu rendahnya motivasi belajar dan kemampuan berbicara (Speaking Skill) siswa dalam Bahasa Inggris. Permasalahan tersebut terjadi karena beberapa faktor diantaranya:
A. Kondisi Siswa
1. Lemahnya kosa kata siswa.
2. Lemahnya literasi dan numerasi siswa.
3. Siswa sulit memahami materi yang diajarkan.
4. Siswa kurang percaya diri pada saat presentasi atua mengemukakan pendapat.
5. Siswa malas ketika mengerjakan tugas dari guru.
6. Siswa merasa bosan dengan pembelajaran.
7. Siswa sering ngobrol pada saat pembelajaran.
8. Siswa malas masuk kelas.
B. Kondisi Guru
1. Guru belum maksimal dalam merancang dan menerapkan model-model pembelajaran inovatif.
2. Guru belum maksimal dalam mempersiapkan media pembelajaran.
3. Guru masih mendominasi dari seluruh proses pembelajaran.
4. Guru kurang memberikan language exposure kepada siswa.
5. Guru belum memanfaatkan tekhnologi dalam pembelajaran (TPACK).
Ada beberapa model pembelajaran inovatif yang bisa diterapkan dalam pembelajaran diantaranya Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL).
Problem based learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student center) sehingga melibatkan siswa untuk terlibat dalam kegiatan diskusi dalam memecahkan masalah dan siswa dapat lebih memahami isi pelajaran maupun menguasai materi yang diberikan karena pemecahan masalah yang mereka temukan sendiri sehingga lebih mudah dalam mengingat materi esensial yang sedang dipelajari. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) membantu siswa untuk memahami hakekat belajar sebagai cara berpikir bukan hanya sekedar mengerti pembelajaran dari guru berdasarkan buku teks. Model pembelajaran PBL membantu siswa mengembangkan pengetahuannya dan membantu siswa untuk bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri serta merangsang siswa untuk belajar secara berkelanjutan (continue).
Project Based Learning (PjBL) adalah sebuah pendekatan dalam pembelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa untuk memperdalam pengetahuannya sekaligus mengembangkan kegiatan melalui problem solving dan investigasi.
Kampung Keluarga Berkualitas merupakan salah satu wadah yang sangat strategis untuk mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas Program Bangga Kencana secara utuh di lini
lapangan dalam rangka menyelaraskan pelaksanaan program-program yang dilaksanakan Desa
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rusyihan Anwary Rusdie 2sj (1).pptx
1. LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi
Rusyihan Anwary Rusdie, S.Pd
201800343274
SMAN 6 Banjarmasin
No.
Masalah
terpilih
yang akan
diselesaikan
Akar Penyebab
masalah
Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
1 Motivasi
siswa untuk
belajar masih
rendah.
1. Guru belum
menerapkan model
pembelajaran yang
mampu
membangkitkan
motivasi siswa untuk
belajar.
2. Media
pembelajarannya
belum interaktif dan
menarik dikelas.
Hasil Kajian Literatur :
1. Menurut Firmansyah, E , dkk (2020) Hasil analisis menunjukan: (1)
peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa dengan Problem Based
Learning (PBL) lebih baik dari pada siswa dengan pembelajaran konvensional,
(2) Motivasi belajar matematika siswa dengan Problem Based Learning
(PBL) lebih baik dari pada siswa dengan pembelajaran konvensional, (3)Terdapat
hubungan antara motivasi belajar matematika dengan pencapaian kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa yang sangat kuat.
Daftar Pustaka :
Firmansyh, E, dkk. 2020.Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk
Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Motivasi Belajar Siswa. EDU-MAT: Jurnal
Pendidikan Matematika ISSN: 2338-2759 (print) https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/edumat
ISSN: 2597-9051 (online).
Link : https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/edumat/article/download/7687/6170
2.Menurut Aini, S. (2010) bahwa penerapan model pembelajaran Project Based
Learning (PJBL) dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas XI
IPA SMAN 2 Tambang. Hal ini dapat dilihat dari analisis ketuntasan belajar
siswa kelas XI, khususnya kelas XI IPA setelah tindakan. Berdasarkan hasil
analisis ketuntasan secara individual dari 33 siswa, diperoleh 26 siswa tuntas dan
7 siswa yang belum tuntas, dengan rata-rata ketuntasan secara klasikal adalah
78,78%.
Daftar Pustaka :
Aini, S. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (Pjbl) Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Matematikasiswa Kelas Xi Ipa Sman 2 Tambamg Kabupaten Kampar. Pendidikan
Matematika Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Pekanbaru.
Link : http://repository.uin-suska.ac.id/11389/1/2010_2010283PMT.pdf
3.Menurut Lismasari (2022) bahwa penerapan media pembelajaran interaktif
pada pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar Matematika. Materi Program
Linear siswa Kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 3 Tualang. Sebaiknya guru
menerapkan media pembelajaran interaktif dalam pembelajaran program linear ini
disebabkan media ini dapat mengatasi kebosanan siswa dalam proses belajar
Dari eksplorasi alternatif masalah maka
dapat dilaksanakan beberapa solusi terbaik
untuk memotivasi siswa dalam kegiatan
pembelajaran adalah :
Agar pembelajaran berlangsung secara
menyenangkan, membuat siswa antusias
serta termotivasi mengikuti pembelajaran.
Sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai
secara maksimal, yaitu dengan menerapkan
model pembelajaran inovatif seperti :
1. Penerapan Model Pembelajaran
Project Based Learning (PjBL)
karena mampu meningkatkan
motivasi ,semangat siswa, keaktifan
siswa dan model pembelajaran ini
berbasis HOTS yang menumbuhkan
pemahaman fakta, konsep, prinsip
dan operasi pada siswa. serta
memiliki kelebihan lainnya yaitu :
Kelebihan:
1. Meningkatkan motivasi belajar
siswa untuk belajar, mendorong
kemampuan mereka untuk
melakukan pekerjaan penting, dan
mereka perlu untuk dihargai.
2. Meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah.
3. Membuat siswa menjadi lebih aktif
dan berhasil memecahkan problem-
problem kompleks.
4. Meningkatkan daya kolaborasi.
5. Mendorong siswa untuk
mengembangkan dan
mempraktikkan keterampilan
2. mengajar. Kepada peneliti selanjutnya hendaklah mencoba mengunakan media
pembelajaran ini pada matapelajaran yang lain, selain mata pelajaran Matematika.
Daftar Pustaka :
Lismasari. 2022. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Program Linier Dengan
Menggunakan Media Pembelajaran Interaktif Pada Siswa Kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 3 Tualang
Tahun 2021. INNOVATIVE: Volume 2 Nomor 2 Tahun 2022 Research & Learning in Primary
Education
Link :
https://www.researchgate.net/publication/364705180_Upaya_Meningkatkan_Hasil_Belajar_Matemat
ika_Program_Linier_Dengan_Menggunakan_Media_Pembelajaran_Interaktif_Pada_Siswa_Kelas_X
I_MIPA_1_SMA_Negeri_3_Tualang_Tahun_2021/fulltext/636d2fdb2f4bca7fd04bda47/Upaya-
Meningkatkan-Hasil-Belajar-Matematika-Program-Linier-Dengan-Menggunakan-Media-
Pembelajaran-Interaktif-Pada-Siswa-Kelas-XI-MIPA-1-SMA-Negeri-3-Tualang-Tahun-2021.pdf
4. Menurut Yusuf, I., Ma’rufi, Nurdin (2022) terdapat peningkatan kemampuan
berpikir kritis dan motivasi belajar siswa setelah diterapkan pendekatan
STEM dalam pembelajaran. Kemampuan berpikir kritis siswa setelah
diterapkan pendekatan STEM mengalami peningkatan dari kategori sangat
rendah menjadi tinggi. Motivasi belajar siswa meningkat dari kategori tinggi
menjadi sangat tinggi.
Daftar Pustaka :
Yusuf, I., Ma’rufi, Nurdin.(2022). Pendekatan STEM untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
dan Motivasi Belajar Siswa pada Pembelajaran Matematika.Kognitif: Jurnal Riset HOTS
Pendidikan Matematika,2(1), 26-40.
Link : https://etdci.org/journal/kognitif/article/view/404/205
Hasil Wawancara
Kepala Sekolah Dr. Hj. Djunaidah, M.Pd SMAN 6 Banjarmasin:
Berinovasi membuat model pembelajaran inovatif abad 21 yang menarik serta
memotivasi siswa.
Gunakan media pembelajaran berbasis TIK yang menciptakan semangat
siswa saat belajar.
Gunakan metode pembelajaran inovatif yang berbasis masalah kontekstual di
lingkungan sekitar kita.
Teman Sejawat Herawati, S.Si guru Matematika kelas XI dan XII SMAN 6
Banjarmasin
Menggunakan model pembelajaran yang dilengkapi dengan media
pembelajaran secara variatif yakni : media audio,visual, audio visual ataupun
serbaneka
Kenali gaya belajar dan minat anak.
Teman Sejawat Rapii Arsat, S.Si guru Matematika kelas X dan XI SMAN 6
Banjarmasin
Gunakan model berbasis masalah kontekstual dikelas mampu membuat siswa
termotivasi dalam kegiatan aktivitas belajar.
komunikasi.
6. Meningkatkan keterampilan siswa
dalam mengelola sumber.
7. Memberikan pengalaman kepada
siswa pembelajaran dan praktik
dalam mengorganisasi proyek, dan
membuat alokasi waktu dan
sumbersumber lain seperti
perlengkapan untuk menyelesaikan
tugas.
1. Penerapan Model Pembelajaran Problem-
Based Learning (PBL) karena mampu
meningkatkan motivasi, keaktifan siswa
dan model pembelajaran ini berbasis
HOTS yang menumbuhkan pemahaman
fakta, konsep, prinsip dan operasi pada
siswa, serta memiliki kelebihan lainnya
yaitu :
Kelebihan:
1. Menantang kemampuan siswa serta
memberikan kepuasan untuk
menemukan pengetahuan baru bagi
siswa.
2. Meningkatkan motivasi dan
aktivitas pembelajaran siswa.
3. Membantu siswa dalam mentransfer
pengetahuan siswa untuk
memahami masalah dunia nyata.
4. Membantu siswa untuk
mengembangkan pengetahuan
barunya dan bertanggung jawab
dalam pembelajaran yang mereka
lakukan.
5. Mengembangkan kemampuan
siswa untuk berpikir kritis dan
mengembangkan kemampuan
mereka untuk menyesuaikan
dengan pengetahuan baru.
2. Penerapan Media pembelajaran yang
menarik dan interkatif berbasis TIK
dapat mengatasi kebosanan siswa dan
meninngkatkan motivasi dalam proses
belajar mengajar seperti Geogebra,
Calculator Matrix, dl.
3. Gunakan metode yang menarik semangat siswa serta kenali gaya belajar
siswa.
3. Penerapan pendekatan STEM
(Science, Technology, Engineering And
Mathematics) dalam pembelajaran
dikelas karena mampu meningkatkan
motivasi , keaktifan siswa dan
memberikan pengalaman belajar yang
menyenangkan yang kontekstual, serta
memiliki kelebihan lainnya yaitu :
Kelebihan :
1. Menumbuhkan pemahaman tentang
hubungan antara prinsip, konsep,
dan keahlian suatu disiplin ilmu
tertentu,
2. Membangkitkan rasa ingin tahu
siswa dan mengaktifkan imajinasi
kreatif dan berpikir kritis,
3. Membantu siswa untuk memahami
dan bereksperimen dengan proses
ilmiah,
4. Mendorong kolaborasi pemecahan
masalah dan saling ketergantungan
dalam kerja kelompok,
5. Membangun pengetahuan aktif dan
ingatan melalui pembelajaran
mandiri,
6. Mengembangkan hubungan antara
berpikir, bertindak dan belajar,
7. Mengembangkan kemampuan siswa
untuk menerapkan ilmu yang telah
dipelajarinya.
2 Siswa
kesulitan
dalam
menyelesaikan
soal cerita
pada
pembelajaran
program linear
dan matriks
1. Guru belum
menerapkan model
pembelajaran inovatif
yang mampu
meningkatkan
pemahaman fakta,
konsep, prinsip dan
operasi pada soal
cerita.
2. Guru belum
menerapkan media
pembelajaran yang
interaktif dikelas.
3. LKPD yang didesain
Hasil Kajian Literatur :
1. Menurut Amini, I.I, dkk (2022) bahwa pembelajaran matematika pada materi
program linear dan matriks dengan menerapkan model PBL berbasis daring
dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik melalui proses
diskusi dalam menyelesaian masalah yang disajikan dalam lembar kerja.
Peningkatan kemampuan berpikir kritis juga dapat ditunjukan dengan
meningkatnya nilai rata-rata yang diperoleh.
Daftar Pustaka:
Amini, I.I, dkk. 2022. Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Berbasis Daring Untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Kelas XI MIPA 3 SMAN 77 Jakarta Pada
Materi Program Linear dan Matriks. JRPMS (Jurnal Riset Pembelajaran Matematika Sekolah)
Volume 6 Nomor 1 Tahun 2022 E-ISSN: 2621-4296
Link : http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jrpms/article/view/22363/12390
Dari eksplorasi alternatif masalah maka
dapat dilaksanakan beberapa solusi terbaik
untuk membantu siswa dalam meningkatkan
pemahaman fakta, konsep, prinsip dan
operasi pada soal cerita program linear dan
matriks. yaitu dengan menerapkan model
pembelajaran inovatif seperti :
1. Penerapan Model Pembelajaran
Project Based Learning (PjBL) atau
Pembelajaran Problem-Based
Learning (PBL) dengan pendekatan
STEM (Science, Technology,
Engineering And Mathematics)
dan penggunaan LKPD berbasis
4. oleh guru kurang
support dalam
menumbuh-
kembangkan
pembelajaran
berbasis HOTS.
4. Siswa kesulitan
dalam memahami
konsep materi
program linear dan
matriks.
2.Menurut Azainil (2012) Dari hasil analisis data diketahui bahwa nilai rata-rata
hasil sebagai berikut: siklus I sebesar 64,66, siklus II sebesar 68,09 dan siklus III
sebesar 71,93. Nilai rata-rata tes awal sebesar 56,80 dijadikan sebagai nilai dasar.
Nilai dasar ke siklus I mengalami peningkatan yaitu dari 56,80 menjadi 64,66.
Siklus I ke siklus II mengalami peningkatan dari 64,66 menjadi 68,09. Demikian
juga siklus II ke siklus III mengalami peningkatan dari nilai rata-rata hasil belajar
68,09 menjadi 71,93. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran berdasarkan masalah dapat meningkatkan hasil
belajar matematika siswa pada pokok bahasan program linear kelas XII SMA 2
Tenggarong Seberang.
Azainil. 2012. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Model Pembelajaran
Berdasarkan Masalah di Kelas XII Semester I Pada Pokok Bahasan Program Linear SMA Negeri 2
Tenggarong Seberang. Jurnal Pembelajaran Sains, Volume 10, Nomor 4, Juni 2012, 383-393
Link : https://www.researchgate.net/profile/Azainil-
Azainil/publication/345694220_Peningkatan_Hasil_Belajar_Matematika_Siswa_Melalui_Model_Pe
mbelajaran_Berdasarkan_Masalah_di_Kelas_XII_Semester_I_pada_Pokok_Bahasan_Program_Lini
er_SMA_Negeri_2_Tenggarong_Seberang/links/5faaf32e92851cf7dd0d8ab0/Peningkatan-Hasil-
Belajar-Matematika-Siswa-Melalui-Model-Pembelajaran-Berdasarkan-Masalah-di-Kelas-XII-
Semester-I-pada-Pokok-Bahasan-Program-Linier-SMA-Negeri-2-Tenggarong-Seberang.pdf
3.Menurut Styasih, A, dkk (2021) bahwa pengembangan LKS berbasis STEM
materi program linear dengan model Problem Based Learning untuk
meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa layak dan dapat digunakan
dalam kegiatan pembelajaran kelas XI jenjang SMA/ MA. Untuk penelitian lebih
lanjut diharapkan ada implementasi atau penerapan dari perangkat pembelajaran
yang dikembangkan. Untuk kedepannya dapat dikembangkan perangkat
pembelajaran lain disekolah yang terintegrasi STEM.
Styasih, A, dkk. 2021. Pengembangan LKS Berbasis STEM dengan Model Problem Based Learning
terhadap Kemampuan Koneksi Matematis Siswa. Prosiding Seminar Nasional Tadris Matematika
(SANTIKA) 2021. Universitas Negeri Semarang.
Link : https://proceeding.iainpekalongan.ac.id/index.php/santika/article/download/332/114/930
4.Menurut Amelia, Ana, dkk (2019) berdasarkan analisis data pada siklus I dan
II, keempat aspek yang dinilai dalam penelitian ini seluruhnya telah mencapai
kriteria keberhasilan minimal yang ditetapkan, yaitu: keterlaksanaan
pembelajaran oleh guru pada siklus I yaitu 75,35% dapat dikategorikan baik, pada
siklus II mengalami kenaikan menjadi 87,99% dapat dikategorikan sangat baik,
terlihat bahwa terjadi peningkatan sebesar 12,64%. Kegiatan siswa siklus I
mencapai 76,65% dengan taraf keberhasilan dikategorikan baik dan siklus II
STEM dalam pembelajaran
yang menumbuhkan pemahaman
fakta, konsep, prinsip dan operasi
pada soal cerita.
2. Penerapan Media pembelajaran
yang interkatif berbasis TIK.
seperti:
a. Geogebra karena aplikasi ini
membantu siswa memahami
konsep dalam penggambaran
grafik fungsi maupun operasi
perhitungan yang membantu
dalam penyelasaian soal cerita
program linear.
b. Matrix Calculator karena
aplikasi matrix calculator efektif
dalam meningkatkan
kemampuan pemahaman
konseptual siswa terkait materi
matriks, serta memudahkan
siswa menggunakan operasi
hitung pada matriks sehingga
dapat menyelesaikan soal cerita.
5. mencapai 91,33% dengan taraf keberhasilan dikategorikan sangat baik, terlihat
bahwa terjadi peningkatan sebesar 14,77%. Hasil wawancara siswa pada siklus I
mencapai 66,67%, data tersebut didapat dari 6 siswa yang telah diwawancarai,
ada 4 siswa menyatakan sangat senang terhadap metode pembelajaran Problem
Based Learning berbasis STEM, dan 2 siswa tidak senang terhadap metode
pembelajaran yang diterapkan, pada siklus II mencapai 83,33% 6 siswa ada 5
siswa yang merasa senang dengan penerapan metode pembelajaran Problem
Based Learning berbasis STEM. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
model yang diterapkan dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
Daftar Pustaka:
Amelia, Ana, dkk. 2019. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbasis Stem
(Science, Technology, Engineering And Mathematics) Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika Materi Program Linear Siswa Kelas Xi Ipa Ma Nasruddin Dampit Tahun
Akademik 2018/2019. ISSN 2337-6384JP3, Volume 13, No.x, Januari 2019. 3Program Studi
Pendidikan Matematika FKIP UNISMA
Link: http://riset.unisma.ac.id/index.php/jp3/article/view/2497/2328
5.Menurut Hermayuda, dkk (2017) berdasarkan analisis data dan pembahasan,
maka secara keseluruhan kemampuan pemahaman konseptual pada operasi
matriks melalui pembelajaran remedial berbantuan matrix calculator di kelas XI
SMAN 4 Pontianak mengalami peningkatan sebesar 34%, termasuk kategori
kurang. Berdasarkan indikator efektivitas yang telah ditetapkan dalam penelitian
ini, maka pembelajaran remedial berbantuan aplikasi matrix calculator dapat
dikatakan efektif dalam meningkatkan kemampuan pemahaman konseptual siswa
terkait materi matriks, khususnya operasi hitung pada matriks.
Hermayuda, dkk. 2017. PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEPTUAL PADA
OPERASI MATRIKS BERBANTUAN MATRIX CALCULATOR DI KELAS XI SMA. Program Studi
Pendidikan Matematika FKIP Untan Pontianak. Journal of Equatorial Education and
Learning published by Teaching and Education, Tanjungpura University, Pontianak, West
Kalimantan, Indonesia.
Link : https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/viewFile/23020/18220
6.Menurut Hadi , M.S., dkk (2018) bahwa penggunaan GeoGebra dapat
meningkatkan hasil belajar matematika siswa dan membantu siswa dalam
memahami konsep matematika dalam proses pembelajaran matematika.
Hadi , M.S., dkk . 2018. PENGGUNAAN GEOGEBRA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI PROGRAM LINIER. INDIKTIKA (Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika) P-ISSN : 2655-
2752 Desember 2018, Volume 1 No.1 Hal. 65-74 E-ISSN : 2655-2345.
Link : https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/indiktika/article/download/2236/4836
6. Hasil Wawancara
Teman Sejawat Herawati, S.Si guru Matematika kelas XI dan XII SMAN 6
Banjarmasin
Gunakan model pembelajaran dan metode yang dilengkapi dengan media
pembelajaran secara variatif yakni : media audio, visual, audio visual yang
berbasis TIK.
Gunakan RPP beserta kelengkapannya berbasis masalah yang dapat
meningkatkan pemahaman siswa
Gunakan asessment dalam pembelajaran.
Teman Sejawat Rapii Arsat, S.Si guru Matematika kelas X dan XI SMAN 6
Banjarmasin
Gunakan model problem based learning (PBL) atau project based learning
(PJBL) dikelas yang mampu meningkatkan pemahaman siswa.
Gunakan metode yang variatif berhubungan dengan teknologi terkini sehingga
anak-anak bersemangat dalam pembelajaran.
Gunakan media pembelajaran inovatif yang menarik