SlideShare a Scribd company logo
Nama : Theodola Paskalis Winansi
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi
No
.
Masalah
terpilih yang
akan
diselesaikan
Akar Penyebab
masalah
Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
1 Motivasi
belajar
peserta didik
rendah
Guru belum
melakukan
Pembelajaran
inovatif
Kajian Literatur
1. Menurut Suyatno (2009: 6)
pembelajaran inovatif adalah
pembelajaran yang dikemas guru
atas dorongan gagasan baru untuk
melakukan langkah-langkah belajar
dengan metode baru sehingga
memperoleh kemajuan hasil belajar.
2. Nurdin dan Hamzah, 2015: 106).
Pembelajaran inovatif adalah suatu
proses pembelajaran yang dirancang
sedemikian rupa sehingga berbeda
dengan pembelajaran pada umumnya
yang dilakukan oleh guru
(konvensional) Pembelajaran
inovatif lebih mengarah pada
pembelajaran yang berpusat pada
siswa. Proses pembelajaran
dirancang, disusun, dan dikondisikan
untuk siswa agar belajar.
3. Normaliani, M. Arifuddin Jamal,
Suyidno menemukan bahwa
Model pengajaran langsung dengan
metode demonstrasi dapat
Analisis alternatif solusi berdasarkan hasil kajian
literatur dan wawancara:
Pembelajaran Inovatif
Keunggulan Pembelajaran Inovatif
a. Pembelajaran inovatif lebih mengarah pada
pembelajaran yang berpusat pada siswa;
b. Proses pembelajaran dirancang, disusun, dan
dikondisikan untuk siswa agar belajar;
c. Menuntut kreativitas guru dalam mengajar;
d. Hubungan antara guru dan siswa menjadi
hubungan yang saling belajar dan saling
membangun;
e. Bersifat menyenangkan atau rekreatif dan
membutuhkan kreativitas guru
dalam proses pembelajaran agar siswa
menjadi aktif mengikuti pembelajaran;
f. Siswa adalah penerima informasi secara aktif;
g. Pengetahuan dibangun dengan penemuan
terbimbing;
meningkatkan motivasi belajar siswa
https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/bipf
/article/download/853/pdf
4. Ninik Indarti dalam skripsinya
menemukan bahwa Metode
pembelajaran Discovery dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa
5. As’ad Furqon Syadzili1 , Sukainil
Ahzan2 , & Dwi Pangga3 1
Pemerhati Pendidikan Fisika
2&3Dosen Program Studi
Pendidikan Fisika dalam Jurnal
Ilmiah Pendidikan Fisika “Lensa”
menemukan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan dalam
pembelajaran fisika siswa dengan
menggunakan pendekatan scientific
tehadap motivasi dan hasil belajar
siswa.
6. Darudin dalam jurnalnya
mengatakan bahwa Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Jigsaw Dapat meningkatkan
Motivasi dan prestasi belajar peserta
didik
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/diadik
7. Aeda Kasrianti , Hairunnisyah
h. Pembelajaran lebih konkret dan praktis;
i. Perilaku dibangun atas pengalaman belajar;
j. Perilaku baik, berdasarkan motivasi interistik.
Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran inovatif dapat melatih siswa untuk
belajar mandiri dan mampu merangsang pikiran
siswa dalam kegiatan pembelajaran
Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw
Kelebihan
a. Meningkatkan rasa tanggung jawab siswa
terhadap pembelajarannya sendiri dan
pembelajaran orang lain
b. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang
diberikan, tetapi mereka juga harus siap
memberikan dan mengerjakan materi tersebut
pada anggota kelompok yang lain.
c. Menerima keragaman dan menjalin hubungan
sosial yang baik dalam hubungan belajar.
d. Meningkatkan kerjasama secara kooperatif
untuk mempelajari materi yang ditugaskan
Kekurangan
a. Jika guru tidak mengingatkan agar siswa
selalu menggunakan keterampilan-
keterampilan kooperatif dalam kelompok
masing–masing maka dikhawatirkan
kelompok akan macet dalam pelaksanaan
diskusi.
Sahidu , Ni Nyoman Sri Putu
Verawati dalam hasil penelitiannya
mengatakan bahwa Pengembangan
Perangkat Pembelajaran Model
Kooperatif Tipe Jigsaw dapat
Meningkatkan Motivasi Belajar
Fisika Peserta Didik.
https://doi.org/10.29303/jipp.v7i2b
Wawancara
a. Perangkat pembelajaran perlu
disiapkan dengan baik
b. Metode diskusi kelompok sangat
baik untuk diterapkan tapi harus
didampingi
c. Model Pembelajaran Kooperatif
sangat cocok dengan situasi dan
kondisi siswa saat ini
d. Pembelajaran discovery
learning penting untuk diterapkan
b. Jika anggota kelompoknya kurang akan
menimbulkan masalah.
c. Membutuhkan waktu yang lebih lama,
apalagi bila penataan ruang belum terkondisi
dengan baik sehingga perlu waktu untuk
merubah posisi yang dapat menimbulkan
kegaduhan.
Pembelajaran discovery learning
Kelebihannya:
a. Mendukung partisipasi aktif pembelajar
dalam proses pembelajaran.
b. Menumbuhkan rasa ingin tahu pembelajar
c. Memungkinkan perkembangan keterampilan-
keterampilan belajar sepanjang hayat dari
pembelajar.
d. Membuat pengalaman belajar menjadi lebih
bersifat personal
e. Membuat pembelajar memiliki motivasi yang
tinggi karena memberikan kesempatan
kepada mereka untuk melakukan eksperimen
dan menemukan sesuatu untuk diri mereka
sendiri.
f. Membangun pengetahuan berdasarkan pada
pengetahuan awal yang telah dimiliki oleh
pembelajar sehingga mereka dapat memiliki
pemahaman yang lebih mendalam.
g. Mengembangkan kemandirian dan otonomi
pada diri pembelajar
h. Membuat pembelajar bertanggungjawab
terhadap kesalahan-kesalahan dan hasil-hasil
yang mereka buat selama proses belajar
i. Merupakan cara belajar kebanyakan orang
dewasa pada pekerjaan dan situasi kehidupan
nyata
j. Merupakan suatu alasan untuk mencatat
prosedur-prosedur dan temuan-temuan -
seperti mengulang kesalahan-kesalahan,
sebagai suatu cara untuk menganalisis apa
yang telah terjadi, dan suatu cara untuk
mencatat atau merekam temuan yang luar
biasa.
k. Mengembangkan keterampilan-keterampilan
kreatif dan pemecahan masalah
l. Menemukan hal-hal baru yang menarik yang
belum terbayang sebelumnya setelah
pengumpulan informasi dan proses belajar
yang dilakukan
Kekurangannya:
a. kadangkala terjadi kebingungan pada para
pembelajar ketika tidak disediakan semacam
kerangka kerja.
b. terbentuknya miskonsepsi
c. pembelajar yang lemah mempunyai
kecenderungan untuk belajar di bawah
standar yang diinginkan, dan guru seringkali
gagal mendeteksi pembelajar semacam ini
(bahwa mereka membutuhkan remedi dan
scaffolding)
Kebanyakan para peneliti bidang pendidikan
mengatakan bahwa discovery
learning (pembelajaran penemuan yang benar-
benar murni) akan tidak berguna jika digunakan pada
pembelajar pemula.
Metode Demonstrasi
Kelebihannya:
a. Demonstrasi menarik dan menahan
perhatian
b. Demonstrasi menghadirkan subjek
dengan cara mudah dipahami
c. Demonstrasi menyajikan hal-hal yang
meragukan apakah dapat atau tidak
dapat dikerjakan.
d. Metode demonstrasi adalah objektif
dan nyata.
e. Metode demonstrasi menunjukkan
pelaksanaan ilmu pengetahuan dengan
contoh.
f. Demonstrasi mempercepat
penyerapan langsung dari sumbernya.
Kekurangannya:
g. Demonstrasi yang baik tidak mudah
dilaksanakan. Keterampilan yang
memadai diperlukan untuk
melaksanakan demonstrasi yang baik.
h. Metode demonstrasi terbatas hanya
untuk jenis pengajaran tertentu.
i. Demonstrasi hasil memerlukan waktu
yang banyak dan agak mahal.
j. Memerlukan banyak persiapan awal.
k. Dapat dipengaruhi oleh cuaca.
l. Dapat mengurangi kepercayaan jika
tidak berhasil
m. Tidak mengalami langsung.
Hasil Wawancara :
Sesuai dengan kondisi dan kemampuan siswa Model
Pembelajaran Kooperatif sangat cocok untuk
diterapkan di SMAN 1 Cibal , karena model ini
mengutamakan kerjasama diantara siswa untuk
mencapai tujuan bersama. Pembelajaran Kooperatif
juga dapat menciptakan saling ketergantungan antar
siswa, sehingga sumber belajar bagi siswa bukan
hanya guru dan buku ajar tetapi juga sesama siswa.
2 Kemampuan
peserta didik
menyelesaika
n soal soal
Fisika
rendah.
Guru Belum
menerapkan
pembelajaran
yang bisa
meningkatkan
kemampuan
pemecahan
masalah siswa
1. Budi Santoso, Desy Hanisa Putri, Rosane
Medriat menemukan bahwa
Model Pembelajaran PBL dapat
meningkatkan motivasi belajar dan
kemampuan pemecahan masalah siswa
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/kumpar
an
2. Putri Diana Amrita, Muhammad
Arifuddin Jamal, Misbah Misbah
menemukan bahwa
Model pengajaran langsung dapat
meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah pada pembelajaran fisika
http://dx.doi.org/10.20527/bipf.v4i3.1858
3. Dara Fitrah Dwi dalam penelitiannya
menemukan bahwa
Model pembelajaran PBL dapat
meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah fisika siswa
https://jurnal-
lp2m.umnaw.ac.id/index.php/JP2MIPA/artic
le/view/146
Model Pembelajaran Problem Based Learning
(PBL)
Kelebihannya :
1. Pemecahan masalah merupakan teknik yang
cukup bagus untuk lebih memahami isi
pelajaran sehingga pembelajaran lebih
bermakna.
2. Pemecahan masalah dapat menantang
kemampuan siswa serta memberikan
kepuasan untuk menemukan pengetahuan
baru bagi siswa.
3. Pemecahan masalah dapat meningkatkan
aktivitas pembelajaran siswa.
4. Pemecahan masalah dapat membantu siswa
bagaimana mentransfer pengetahuan siswa
untuk memahami masalah dalam kehidupan
nyata.
5. Pemecahan masalah dapat membantu siswa
untuk mengembangkan pengetahuan barunya
dan bertanggungjawab dalam pembelajaran
yang dilakukan. Disamping itu, pemecahan
masalah itu juga dapat mendorong untuk
melakukan evaluasi sendiri baik terhadap
hasil maupun proses belajarnya.
6. Melalui pemecahan masalah bisa
4. Viona Junita Sari, Connie Connie, Eko
Swistoro, menemukan bahwa
Penerapan Metode Cooperative Problem
Solving dapat meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah dan hasil belajar peserta
didik.
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/kumpar
an_fisika/article/view/5834
5. Tanti Jumaisyaroh Siregar, Siti
Khayroiyah
Menemukan bahwa
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
dapat meningkatkan kemampuan
Pemecahan Masalah Mahasiswa
https://doi.org/10.32696/jmn.v2i2.85
Wawancara
Perangkat pembelajaran perlu disiapkan
dengan baik
Metode diskusi kelompok sangat baik untuk
diterapkan tapi harus didampingi
Model Pembelajaran Kooperatif sangat
cocok dengan situasi dan kondisi siswa.
Perbanyak soal-soal latihan agar siswa
terbiasa dalam menyelesaikan soal.
memperlihatkan kepada siswa bahwa setiap
mata pelajaran pada dasarnya merupakan cara
berpikir, dan sesuatu yang harus dimengerti
oleh siswa, bukan hanya sekedar belajar dari
guru atau dari buku saja.
7. Pemecahan masalah dianggap lebih
menyenangkan dan disukai siswa.
8. Pemecahan masalah dapat mengembangkan
kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan
menyesuaikan dengan pengetahuan baru.
9. Pemecahan masalah dapat memberikan
kesempatan siswa untuk menerapkan
pengetahuan yang dimiliki dalam dunia
nyata.
10. Pemecahan masalah dapat mengembangkan
minat siswa untuk secara terus menerus
belajar, sekalipun belajar pada pendidikan
formal telah berakhir.
Kelemahannya :
1. Manakala siswa tidak memiliki minat atau
siswa berasumsi bahwa masalah yang
dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka akan
merasa enggan untuk mencoba.
2. Keberhasilan model pembelajaran melalui
Problem Based Learning membutuhkan
cukup waktu untuk persiapan.
3. Tanpa pemahaman mengapa siswa berusaha
memecahkan masalah yang dipelajari, maka
siswa tidak akan belajar apa yang ingin
dipelajari.
Metode problem solving
Kelebihannya :
1. Melatih siswa untuk mendesain suatu
penemuan.
2. Berpikir dan bertindak kreatif
3. Memecahkan masalah yang dihadapi secara
realistis
4. Mengidentifikasi dan melakukan
penyelidikan.
5. Menafsirkan dan mengevaluasi hasil
pengamatan.
6. Merangsang perkembangan kemajuan
berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah
yang dihadapi dengan tepat.
7. Dapat membuat pendidikan sekolah lebih
relevan dengan kehidupan, khususnya dunia
kerja.
Kekurangannya:
1. Memerlukan cukup banyak waktu,
2. Melibatkan lebih banyak orang
3. Dapat mengubah kebiasaan peserta didik belajar
dengan mendengarkan dan menerima informasi dari
guru.
Model pembelajaran langsung
Kelebihannya :
1. Dengan model pembelajaran langsung, guru
mengendalikan isi materi dan urutan informasi
yang diterima oleh siswa sehingga dapat
mempertahankan fokus mengenai apa yang
harus dicapai oleh siswa
2. Dapat diterapkan secara efektif dalam kelas
yang besar maupun kecil
3. Merupakan cara yang paling efektif untuk
mengajarkan konsep dan keterampilan-
keterampilan yang eksplisit kepada siswa yang
berprestasi rendah
4. Model Pembelajaran Direct Instruction
menekankan kegiatan mendengarkan (melalui
ceramah) sehingga membantu siswa yang cocok
belajar dengan cara – cara ini. Dengan Ceramah
dapat bermanfaat untuk menyampaikan
informasi kepada siswa yang tidak suka
membaca atau yang tidak memiliki
keterampilan dalam menyusun dan menafsirkan
informasi, serta untuk menyampaikan
pengetahuan yang tidak tersedia secara langsung
bagi siswa, termasuk contoh-contoh yang
relevan dan hasil-hasil penelitian terkini.
5. Model Pembelajaran Direct Instruction
(terutama kegiatan demonstrasi) dapat
memberikan tantangan untuk
mempertimbangkan kesenjangan antara teori
dan observasi. Dengan ini memungkinkan siswa
untuk berkonsentrasi pada hasil – hasil dari
suatu tugas dan bukan teknik – teknik dalam
menghasilkannya. Hal ini penting terutama jika
siswa tidak memiliki kepercayaan diri atau
keterampilan dalam melakukan tugas tersebut
6. Siswa yang tidak dapat mengarahkan diri sendiri
dapat tetap berprestasi apabila model
pembelajaran langsung digunakan secara
efektif.
Kekurangannya:
1. Dalam model pembelajaran langsung, sulit
untuk mengatasi perbedaan dalam hal
kemampuan, pengetahuan awal, tingkat
pembelajaran dan pemahaman, gaya belajar,
atau ketertarikan siswa
2. siswa hanya memiliki sedikit kesempatan untuk
terlibat secara aktif, sulit bagi siswa untuk
mengembangkan keterampilan sosial dan
interpersonal mereka
3. Karena guru memainkan peran pusat dalam
model ini, kesuksesan strategi pembelajaran ini
bergantung pada image guru. Jika guru tidak
tampak siap, berpengetahuan, percaya diri,
antusias, dan terstruktur, siswa dapat menjadi
bosan, teralihkan perhatiannya, dan
pembelajaran mereka akan terhambat
4. Model pembelajaran langsung sangat
bergantung pada gaya komunikasi guru.
Komunikator yang buruk cenderung
menghasilkan pembelajaran yang buruk pula
dan model pembelajaran langsung membatasi
kesempatan guru untuk menampilkan banyak
perilaku komunikasi positif
5. Jika model pembelajaran langsung tidak banyak
melibatkan siswa, siswa akan kehilangan
perhatian setelah 10-15 menit dan hanya akan
mengingat sedikit isi materi yang disampaikan
Hasil Wawancara :
Sesuai dengan kondisi dan kemampuan siswa Model
Pembelajaran Kooperatif sangat cocok untuk
diterapkan di SMAN 1 Cibal , karena model ini
mengutamakan kerjasama diantara siswa untuk
mencapai tujuan bersama. Pembelajaran Kooperatif
juga dapat menciptakan saling ketergantungan antar
siswa, sehingga sumber belajar bagi siswa bukan
hanya guru dan buku ajar tetapi juga sesama siswa.
Model pembelajaran Kooperatif akan sangat
membantu siswa yang kemampuan pemecahan
masalahnya rendah, karena mereka didorong dan
diberi motivasi untuk membantu temannya dalam
belajar, disamping itu mereka memegang tanggung
jawab bersama dalam belajar, baik sebagai anggota
kelompok atau individu.
L K 2. 1  Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf

More Related Content

What's hot

LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
AndiKhairuzaman1
 
LK 2.1 Eva-oke.docx
LK 2.1 Eva-oke.docxLK 2.1 Eva-oke.docx
LK 2.1 Eva-oke.docx
RakaArga1
 
lk 2.2 penentuan solusi.pdf
lk 2.2 penentuan solusi.pdflk 2.2 penentuan solusi.pdf
lk 2.2 penentuan solusi.pdf
OcaGitulo
 
LK. 1.1 identifikasi masalah mahdiyah al mutiah.pdf
LK. 1.1 identifikasi masalah mahdiyah al mutiah.pdfLK. 1.1 identifikasi masalah mahdiyah al mutiah.pdf
LK. 1.1 identifikasi masalah mahdiyah al mutiah.pdf
mutia171878
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
Andiqbal
 
LK. 1.1. Identifikasi Masalah.pdf
LK. 1.1. Identifikasi Masalah.pdfLK. 1.1. Identifikasi Masalah.pdf
LK. 1.1. Identifikasi Masalah.pdf
WayanSusane2
 
LK. 1.1. Identifikasi Masalah_ida nurlaila.pdf
LK. 1.1. Identifikasi Masalah_ida nurlaila.pdfLK. 1.1. Identifikasi Masalah_ida nurlaila.pdf
LK. 1.1. Identifikasi Masalah_ida nurlaila.pdf
IdaNurlaila4
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docxLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx
YANUARIZAI
 
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docx
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docxLK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docx
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docx
MaximusCarlesSeda
 
LK 2.1.docx
LK 2.1.docxLK 2.1.docx
LK 2.1.docx
KonsolataKula
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdf
MeilanieGitchuu
 
LK 1.1 Identifikasi Masalah (Zenny Virgian).pdf
LK 1.1 Identifikasi Masalah (Zenny Virgian).pdfLK 1.1 Identifikasi Masalah (Zenny Virgian).pdf
LK 1.1 Identifikasi Masalah (Zenny Virgian).pdf
ZennyVirgianII
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
LeniKurnia4
 
LK 2.2 ppg daljab.pdf
LK 2.2 ppg daljab.pdfLK 2.2 ppg daljab.pdf
LK 2.2 ppg daljab.pdf
umam100
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices HS.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices HS.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices HS.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices HS.pdf
Budiman '
 
LK. 1.1. Identifikasi Masalah - Berita.pdf
LK. 1.1. Identifikasi Masalah - Berita.pdfLK. 1.1. Identifikasi Masalah - Berita.pdf
LK. 1.1. Identifikasi Masalah - Berita.pdf
arba15
 
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.pdf
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.pdfLK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.pdf
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.pdf
riama11
 
LK 1.3 Penentuan Akar Penyebab Masalah - Umum.pdf
LK 1.3 Penentuan Akar Penyebab Masalah - Umum.pdfLK 1.3 Penentuan Akar Penyebab Masalah - Umum.pdf
LK 1.3 Penentuan Akar Penyebab Masalah - Umum.pdf
SriHertati1
 
LK 2.2 Penentuan Solusi.docx
LK 2.2 Penentuan Solusi.docxLK 2.2 Penentuan Solusi.docx
LK 2.2 Penentuan Solusi.docx
SDN1KARANGSARI
 
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docxLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docx
Cowe4
 

What's hot (20)

LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
 
LK 2.1 Eva-oke.docx
LK 2.1 Eva-oke.docxLK 2.1 Eva-oke.docx
LK 2.1 Eva-oke.docx
 
lk 2.2 penentuan solusi.pdf
lk 2.2 penentuan solusi.pdflk 2.2 penentuan solusi.pdf
lk 2.2 penentuan solusi.pdf
 
LK. 1.1 identifikasi masalah mahdiyah al mutiah.pdf
LK. 1.1 identifikasi masalah mahdiyah al mutiah.pdfLK. 1.1 identifikasi masalah mahdiyah al mutiah.pdf
LK. 1.1 identifikasi masalah mahdiyah al mutiah.pdf
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
 
LK. 1.1. Identifikasi Masalah.pdf
LK. 1.1. Identifikasi Masalah.pdfLK. 1.1. Identifikasi Masalah.pdf
LK. 1.1. Identifikasi Masalah.pdf
 
LK. 1.1. Identifikasi Masalah_ida nurlaila.pdf
LK. 1.1. Identifikasi Masalah_ida nurlaila.pdfLK. 1.1. Identifikasi Masalah_ida nurlaila.pdf
LK. 1.1. Identifikasi Masalah_ida nurlaila.pdf
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docxLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx
 
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docx
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docxLK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docx
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docx
 
LK 2.1.docx
LK 2.1.docxLK 2.1.docx
LK 2.1.docx
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdf
 
LK 1.1 Identifikasi Masalah (Zenny Virgian).pdf
LK 1.1 Identifikasi Masalah (Zenny Virgian).pdfLK 1.1 Identifikasi Masalah (Zenny Virgian).pdf
LK 1.1 Identifikasi Masalah (Zenny Virgian).pdf
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
 
LK 2.2 ppg daljab.pdf
LK 2.2 ppg daljab.pdfLK 2.2 ppg daljab.pdf
LK 2.2 ppg daljab.pdf
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices HS.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices HS.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices HS.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices HS.pdf
 
LK. 1.1. Identifikasi Masalah - Berita.pdf
LK. 1.1. Identifikasi Masalah - Berita.pdfLK. 1.1. Identifikasi Masalah - Berita.pdf
LK. 1.1. Identifikasi Masalah - Berita.pdf
 
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.pdf
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.pdfLK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.pdf
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.pdf
 
LK 1.3 Penentuan Akar Penyebab Masalah - Umum.pdf
LK 1.3 Penentuan Akar Penyebab Masalah - Umum.pdfLK 1.3 Penentuan Akar Penyebab Masalah - Umum.pdf
LK 1.3 Penentuan Akar Penyebab Masalah - Umum.pdf
 
LK 2.2 Penentuan Solusi.docx
LK 2.2 Penentuan Solusi.docxLK 2.2 Penentuan Solusi.docx
LK 2.2 Penentuan Solusi.docx
 
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docxLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docx
 

Similar to L K 2. 1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf

LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
neno38
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi NUNU.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi NUNU.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi NUNU.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi NUNU.pdf
NurulyDybala1
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii33335
 
ibva.pdf
ibva.pdfibva.pdf
ibva.pdf
RatihGinarti2
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices - Siswati.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices - Siswati.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices - Siswati.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices - Siswati.pdf
SiswatiSiswati5
 
LK. 2.2 Menentukan Solusi Egi Agustian.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi Egi Agustian.pdfLK. 2.2 Menentukan Solusi Egi Agustian.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi Egi Agustian.pdf
EgiAgustian5
 
LK. 2.2 Menentukan Solusi_Refisia Caturasa.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi_Refisia Caturasa.pdfLK. 2.2 Menentukan Solusi_Refisia Caturasa.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi_Refisia Caturasa.pdf
suciapriyanti641
 
LK 2.1 ANISSATUNNISWAH.docx
LK 2.1 ANISSATUNNISWAH.docxLK 2.1 ANISSATUNNISWAH.docx
LK 2.1 ANISSATUNNISWAH.docx
LrbSekuro
 
Lk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docx
Lk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docxLk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docx
Lk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docx
JunaiHunter
 
LK 3 best practic_Menulis Aksara Jawa_Mashudi.pdf
LK 3 best practic_Menulis Aksara Jawa_Mashudi.pdfLK 3 best practic_Menulis Aksara Jawa_Mashudi.pdf
LK 3 best practic_Menulis Aksara Jawa_Mashudi.pdf
MasHudi30
 
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...
noussevarenna
 
LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdfLK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
ARudhia
 
Kelompok 3 pembelajaran ipa modul 3.pptx
Kelompok 3 pembelajaran ipa modul 3.pptxKelompok 3 pembelajaran ipa modul 3.pptx
Kelompok 3 pembelajaran ipa modul 3.pptx
SDN1Wayhalom
 
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghariTugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Maryanto Sumringah SMA 9 Tebo
 
Makalah Model Pembelajaran Discovery Learning
Makalah Model Pembelajaran Discovery LearningMakalah Model Pembelajaran Discovery Learning
Makalah Model Pembelajaran Discovery Learning
silva a'yun
 
Model pembelajaran matematika
Model pembelajaran matematikaModel pembelajaran matematika
Model pembelajaran matematika
merisnuspita
 

Similar to L K 2. 1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf (20)

LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi NUNU.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi NUNU.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi NUNU.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi NUNU.pdf
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
ibva.pdf
ibva.pdfibva.pdf
ibva.pdf
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices - Siswati.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices - Siswati.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices - Siswati.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices - Siswati.pdf
 
LK. 2.2 Menentukan Solusi Egi Agustian.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi Egi Agustian.pdfLK. 2.2 Menentukan Solusi Egi Agustian.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi Egi Agustian.pdf
 
17630173.ppt
17630173.ppt17630173.ppt
17630173.ppt
 
LK. 2.2 Menentukan Solusi_Refisia Caturasa.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi_Refisia Caturasa.pdfLK. 2.2 Menentukan Solusi_Refisia Caturasa.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi_Refisia Caturasa.pdf
 
LK 2.1 ANISSATUNNISWAH.docx
LK 2.1 ANISSATUNNISWAH.docxLK 2.1 ANISSATUNNISWAH.docx
LK 2.1 ANISSATUNNISWAH.docx
 
Lk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docx
Lk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docxLk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docx
Lk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docx
 
LK 3 best practic_Menulis Aksara Jawa_Mashudi.pdf
LK 3 best practic_Menulis Aksara Jawa_Mashudi.pdfLK 3 best practic_Menulis Aksara Jawa_Mashudi.pdf
LK 3 best practic_Menulis Aksara Jawa_Mashudi.pdf
 
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...
 
LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdfLK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
 
Kelompok 3 pembelajaran ipa modul 3.pptx
Kelompok 3 pembelajaran ipa modul 3.pptxKelompok 3 pembelajaran ipa modul 3.pptx
Kelompok 3 pembelajaran ipa modul 3.pptx
 
Karya ilmiah nur sabaniah
Karya ilmiah nur sabaniahKarya ilmiah nur sabaniah
Karya ilmiah nur sabaniah
 
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghariTugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
 
Pkp
PkpPkp
Pkp
 
Pkp
PkpPkp
Pkp
 
Makalah Model Pembelajaran Discovery Learning
Makalah Model Pembelajaran Discovery LearningMakalah Model Pembelajaran Discovery Learning
Makalah Model Pembelajaran Discovery Learning
 
Model pembelajaran matematika
Model pembelajaran matematikaModel pembelajaran matematika
Model pembelajaran matematika
 

Recently uploaded

INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 

Recently uploaded (20)

INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 

L K 2. 1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf

  • 1. Nama : Theodola Paskalis Winansi LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi No . Masalah terpilih yang akan diselesaikan Akar Penyebab masalah Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi 1 Motivasi belajar peserta didik rendah Guru belum melakukan Pembelajaran inovatif Kajian Literatur 1. Menurut Suyatno (2009: 6) pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang dikemas guru atas dorongan gagasan baru untuk melakukan langkah-langkah belajar dengan metode baru sehingga memperoleh kemajuan hasil belajar. 2. Nurdin dan Hamzah, 2015: 106). Pembelajaran inovatif adalah suatu proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga berbeda dengan pembelajaran pada umumnya yang dilakukan oleh guru (konvensional) Pembelajaran inovatif lebih mengarah pada pembelajaran yang berpusat pada siswa. Proses pembelajaran dirancang, disusun, dan dikondisikan untuk siswa agar belajar. 3. Normaliani, M. Arifuddin Jamal, Suyidno menemukan bahwa Model pengajaran langsung dengan metode demonstrasi dapat Analisis alternatif solusi berdasarkan hasil kajian literatur dan wawancara: Pembelajaran Inovatif Keunggulan Pembelajaran Inovatif a. Pembelajaran inovatif lebih mengarah pada pembelajaran yang berpusat pada siswa; b. Proses pembelajaran dirancang, disusun, dan dikondisikan untuk siswa agar belajar; c. Menuntut kreativitas guru dalam mengajar; d. Hubungan antara guru dan siswa menjadi hubungan yang saling belajar dan saling membangun; e. Bersifat menyenangkan atau rekreatif dan membutuhkan kreativitas guru dalam proses pembelajaran agar siswa menjadi aktif mengikuti pembelajaran; f. Siswa adalah penerima informasi secara aktif; g. Pengetahuan dibangun dengan penemuan terbimbing;
  • 2. meningkatkan motivasi belajar siswa https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/bipf /article/download/853/pdf 4. Ninik Indarti dalam skripsinya menemukan bahwa Metode pembelajaran Discovery dapat meningkatkan motivasi belajar siswa 5. As’ad Furqon Syadzili1 , Sukainil Ahzan2 , & Dwi Pangga3 1 Pemerhati Pendidikan Fisika 2&3Dosen Program Studi Pendidikan Fisika dalam Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika “Lensa” menemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dalam pembelajaran fisika siswa dengan menggunakan pendekatan scientific tehadap motivasi dan hasil belajar siswa. 6. Darudin dalam jurnalnya mengatakan bahwa Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dapat meningkatkan Motivasi dan prestasi belajar peserta didik https://ejournal.unib.ac.id/index.php/diadik 7. Aeda Kasrianti , Hairunnisyah h. Pembelajaran lebih konkret dan praktis; i. Perilaku dibangun atas pengalaman belajar; j. Perilaku baik, berdasarkan motivasi interistik. Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran inovatif dapat melatih siswa untuk belajar mandiri dan mampu merangsang pikiran siswa dalam kegiatan pembelajaran Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw Kelebihan a. Meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan pembelajaran orang lain b. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengerjakan materi tersebut pada anggota kelompok yang lain. c. Menerima keragaman dan menjalin hubungan sosial yang baik dalam hubungan belajar. d. Meningkatkan kerjasama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan Kekurangan a. Jika guru tidak mengingatkan agar siswa selalu menggunakan keterampilan- keterampilan kooperatif dalam kelompok masing–masing maka dikhawatirkan kelompok akan macet dalam pelaksanaan diskusi.
  • 3. Sahidu , Ni Nyoman Sri Putu Verawati dalam hasil penelitiannya mengatakan bahwa Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Kooperatif Tipe Jigsaw dapat Meningkatkan Motivasi Belajar Fisika Peserta Didik. https://doi.org/10.29303/jipp.v7i2b Wawancara a. Perangkat pembelajaran perlu disiapkan dengan baik b. Metode diskusi kelompok sangat baik untuk diterapkan tapi harus didampingi c. Model Pembelajaran Kooperatif sangat cocok dengan situasi dan kondisi siswa saat ini d. Pembelajaran discovery learning penting untuk diterapkan b. Jika anggota kelompoknya kurang akan menimbulkan masalah. c. Membutuhkan waktu yang lebih lama, apalagi bila penataan ruang belum terkondisi dengan baik sehingga perlu waktu untuk merubah posisi yang dapat menimbulkan kegaduhan. Pembelajaran discovery learning Kelebihannya: a. Mendukung partisipasi aktif pembelajar dalam proses pembelajaran. b. Menumbuhkan rasa ingin tahu pembelajar c. Memungkinkan perkembangan keterampilan- keterampilan belajar sepanjang hayat dari pembelajar. d. Membuat pengalaman belajar menjadi lebih bersifat personal e. Membuat pembelajar memiliki motivasi yang tinggi karena memberikan kesempatan kepada mereka untuk melakukan eksperimen dan menemukan sesuatu untuk diri mereka sendiri. f. Membangun pengetahuan berdasarkan pada pengetahuan awal yang telah dimiliki oleh pembelajar sehingga mereka dapat memiliki pemahaman yang lebih mendalam. g. Mengembangkan kemandirian dan otonomi pada diri pembelajar h. Membuat pembelajar bertanggungjawab terhadap kesalahan-kesalahan dan hasil-hasil
  • 4. yang mereka buat selama proses belajar i. Merupakan cara belajar kebanyakan orang dewasa pada pekerjaan dan situasi kehidupan nyata j. Merupakan suatu alasan untuk mencatat prosedur-prosedur dan temuan-temuan - seperti mengulang kesalahan-kesalahan, sebagai suatu cara untuk menganalisis apa yang telah terjadi, dan suatu cara untuk mencatat atau merekam temuan yang luar biasa. k. Mengembangkan keterampilan-keterampilan kreatif dan pemecahan masalah l. Menemukan hal-hal baru yang menarik yang belum terbayang sebelumnya setelah pengumpulan informasi dan proses belajar yang dilakukan Kekurangannya: a. kadangkala terjadi kebingungan pada para pembelajar ketika tidak disediakan semacam kerangka kerja. b. terbentuknya miskonsepsi c. pembelajar yang lemah mempunyai kecenderungan untuk belajar di bawah standar yang diinginkan, dan guru seringkali gagal mendeteksi pembelajar semacam ini (bahwa mereka membutuhkan remedi dan scaffolding) Kebanyakan para peneliti bidang pendidikan mengatakan bahwa discovery
  • 5. learning (pembelajaran penemuan yang benar- benar murni) akan tidak berguna jika digunakan pada pembelajar pemula. Metode Demonstrasi Kelebihannya: a. Demonstrasi menarik dan menahan perhatian b. Demonstrasi menghadirkan subjek dengan cara mudah dipahami c. Demonstrasi menyajikan hal-hal yang meragukan apakah dapat atau tidak dapat dikerjakan. d. Metode demonstrasi adalah objektif dan nyata. e. Metode demonstrasi menunjukkan pelaksanaan ilmu pengetahuan dengan contoh. f. Demonstrasi mempercepat penyerapan langsung dari sumbernya.
  • 6. Kekurangannya: g. Demonstrasi yang baik tidak mudah dilaksanakan. Keterampilan yang memadai diperlukan untuk melaksanakan demonstrasi yang baik. h. Metode demonstrasi terbatas hanya untuk jenis pengajaran tertentu. i. Demonstrasi hasil memerlukan waktu yang banyak dan agak mahal. j. Memerlukan banyak persiapan awal. k. Dapat dipengaruhi oleh cuaca. l. Dapat mengurangi kepercayaan jika tidak berhasil m. Tidak mengalami langsung. Hasil Wawancara : Sesuai dengan kondisi dan kemampuan siswa Model Pembelajaran Kooperatif sangat cocok untuk diterapkan di SMAN 1 Cibal , karena model ini mengutamakan kerjasama diantara siswa untuk mencapai tujuan bersama. Pembelajaran Kooperatif
  • 7. juga dapat menciptakan saling ketergantungan antar siswa, sehingga sumber belajar bagi siswa bukan hanya guru dan buku ajar tetapi juga sesama siswa. 2 Kemampuan peserta didik menyelesaika n soal soal Fisika rendah. Guru Belum menerapkan pembelajaran yang bisa meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa 1. Budi Santoso, Desy Hanisa Putri, Rosane Medriat menemukan bahwa Model Pembelajaran PBL dapat meningkatkan motivasi belajar dan kemampuan pemecahan masalah siswa https://ejournal.unib.ac.id/index.php/kumpar an 2. Putri Diana Amrita, Muhammad Arifuddin Jamal, Misbah Misbah menemukan bahwa Model pengajaran langsung dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada pembelajaran fisika http://dx.doi.org/10.20527/bipf.v4i3.1858 3. Dara Fitrah Dwi dalam penelitiannya menemukan bahwa Model pembelajaran PBL dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah fisika siswa https://jurnal- lp2m.umnaw.ac.id/index.php/JP2MIPA/artic le/view/146 Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Kelebihannya : 1. Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran sehingga pembelajaran lebih bermakna. 2. Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa. 3. Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa. 4. Pemecahan masalah dapat membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan siswa untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata. 5. Pemecahan masalah dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggungjawab dalam pembelajaran yang dilakukan. Disamping itu, pemecahan masalah itu juga dapat mendorong untuk melakukan evaluasi sendiri baik terhadap hasil maupun proses belajarnya. 6. Melalui pemecahan masalah bisa
  • 8. 4. Viona Junita Sari, Connie Connie, Eko Swistoro, menemukan bahwa Penerapan Metode Cooperative Problem Solving dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan hasil belajar peserta didik. https://ejournal.unib.ac.id/index.php/kumpar an_fisika/article/view/5834 5. Tanti Jumaisyaroh Siregar, Siti Khayroiyah Menemukan bahwa Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dapat meningkatkan kemampuan Pemecahan Masalah Mahasiswa https://doi.org/10.32696/jmn.v2i2.85 Wawancara Perangkat pembelajaran perlu disiapkan dengan baik Metode diskusi kelompok sangat baik untuk diterapkan tapi harus didampingi Model Pembelajaran Kooperatif sangat cocok dengan situasi dan kondisi siswa. Perbanyak soal-soal latihan agar siswa terbiasa dalam menyelesaikan soal. memperlihatkan kepada siswa bahwa setiap mata pelajaran pada dasarnya merupakan cara berpikir, dan sesuatu yang harus dimengerti oleh siswa, bukan hanya sekedar belajar dari guru atau dari buku saja. 7. Pemecahan masalah dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa. 8. Pemecahan masalah dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan menyesuaikan dengan pengetahuan baru. 9. Pemecahan masalah dapat memberikan kesempatan siswa untuk menerapkan pengetahuan yang dimiliki dalam dunia nyata. 10. Pemecahan masalah dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus menerus belajar, sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir. Kelemahannya : 1. Manakala siswa tidak memiliki minat atau siswa berasumsi bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka akan merasa enggan untuk mencoba. 2. Keberhasilan model pembelajaran melalui Problem Based Learning membutuhkan cukup waktu untuk persiapan. 3. Tanpa pemahaman mengapa siswa berusaha memecahkan masalah yang dipelajari, maka siswa tidak akan belajar apa yang ingin
  • 9. dipelajari. Metode problem solving Kelebihannya : 1. Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan. 2. Berpikir dan bertindak kreatif 3. Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis 4. Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan. 5. Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan. 6. Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat. 7. Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja. Kekurangannya: 1. Memerlukan cukup banyak waktu, 2. Melibatkan lebih banyak orang 3. Dapat mengubah kebiasaan peserta didik belajar dengan mendengarkan dan menerima informasi dari guru. Model pembelajaran langsung Kelebihannya : 1. Dengan model pembelajaran langsung, guru mengendalikan isi materi dan urutan informasi
  • 10. yang diterima oleh siswa sehingga dapat mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa 2. Dapat diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar maupun kecil 3. Merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan- keterampilan yang eksplisit kepada siswa yang berprestasi rendah 4. Model Pembelajaran Direct Instruction menekankan kegiatan mendengarkan (melalui ceramah) sehingga membantu siswa yang cocok belajar dengan cara – cara ini. Dengan Ceramah dapat bermanfaat untuk menyampaikan informasi kepada siswa yang tidak suka membaca atau yang tidak memiliki keterampilan dalam menyusun dan menafsirkan informasi, serta untuk menyampaikan pengetahuan yang tidak tersedia secara langsung bagi siswa, termasuk contoh-contoh yang relevan dan hasil-hasil penelitian terkini. 5. Model Pembelajaran Direct Instruction (terutama kegiatan demonstrasi) dapat memberikan tantangan untuk mempertimbangkan kesenjangan antara teori dan observasi. Dengan ini memungkinkan siswa untuk berkonsentrasi pada hasil – hasil dari suatu tugas dan bukan teknik – teknik dalam menghasilkannya. Hal ini penting terutama jika siswa tidak memiliki kepercayaan diri atau keterampilan dalam melakukan tugas tersebut 6. Siswa yang tidak dapat mengarahkan diri sendiri
  • 11. dapat tetap berprestasi apabila model pembelajaran langsung digunakan secara efektif. Kekurangannya: 1. Dalam model pembelajaran langsung, sulit untuk mengatasi perbedaan dalam hal kemampuan, pengetahuan awal, tingkat pembelajaran dan pemahaman, gaya belajar, atau ketertarikan siswa 2. siswa hanya memiliki sedikit kesempatan untuk terlibat secara aktif, sulit bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial dan interpersonal mereka 3. Karena guru memainkan peran pusat dalam model ini, kesuksesan strategi pembelajaran ini bergantung pada image guru. Jika guru tidak tampak siap, berpengetahuan, percaya diri, antusias, dan terstruktur, siswa dapat menjadi bosan, teralihkan perhatiannya, dan pembelajaran mereka akan terhambat 4. Model pembelajaran langsung sangat bergantung pada gaya komunikasi guru. Komunikator yang buruk cenderung menghasilkan pembelajaran yang buruk pula dan model pembelajaran langsung membatasi kesempatan guru untuk menampilkan banyak perilaku komunikasi positif 5. Jika model pembelajaran langsung tidak banyak melibatkan siswa, siswa akan kehilangan perhatian setelah 10-15 menit dan hanya akan mengingat sedikit isi materi yang disampaikan
  • 12. Hasil Wawancara : Sesuai dengan kondisi dan kemampuan siswa Model Pembelajaran Kooperatif sangat cocok untuk diterapkan di SMAN 1 Cibal , karena model ini mengutamakan kerjasama diantara siswa untuk mencapai tujuan bersama. Pembelajaran Kooperatif juga dapat menciptakan saling ketergantungan antar siswa, sehingga sumber belajar bagi siswa bukan hanya guru dan buku ajar tetapi juga sesama siswa. Model pembelajaran Kooperatif akan sangat membantu siswa yang kemampuan pemecahan masalahnya rendah, karena mereka didorong dan diberi motivasi untuk membantu temannya dalam belajar, disamping itu mereka memegang tanggung jawab bersama dalam belajar, baik sebagai anggota kelompok atau individu.