Berdasarkan hasil identifikasi masalah, ditemukan bahwa rendahnya minat belajar peserta didik disebabkan oleh model pembelajaran yang digunakan guru. Setelah dieksplorasi, ditemukan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) atau metode demonstrasi dapat meningkatkan minat belajar peserta didik.
Best Practice Meningkatkan Motivasi dan Minat Belajar Peserta Didik.pdfDwiAstuti765533
Laporan Best Practice Meningkatkan motivasi dan minat belajar pesrta didik dalam materi jaringan pada tumbuhan dan hewan melalui model pembelajaran Problem Base Learning kelas X ATPH SMK Negeri Kintap. Laporan ini disajikan untuk memenuhi tugas Uji Kinerja Daljab PPG 2023
LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi SMP N 64 Bengkulu Utara
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan Motivasi dan Kemampuan Berbicara (Speaking Skill) Siswa Dalam Bahasa Inggris
Penulis Siswati,S.Pd
Tanggal 27 Agustus 2022 dan 12 September 2022
Situasi:
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
1. Latar Belakang Masalah:
Berdasarkan identifikasi masalah dan eksplorasi penyebab masalah dengan melakukan kajian literatur serta wawancara terhadap ahli, kepala sekolah, rekan sejawat dan siswa teridentifikasi masalah yang perlu penanganan segera yaitu rendahnya motivasi belajar dan kemampuan berbicara (Speaking Skill) siswa dalam Bahasa Inggris. Permasalahan tersebut terjadi karena beberapa faktor diantaranya:
A. Kondisi Siswa
1. Lemahnya kosa kata siswa.
2. Lemahnya literasi dan numerasi siswa.
3. Siswa sulit memahami materi yang diajarkan.
4. Siswa kurang percaya diri pada saat presentasi atua mengemukakan pendapat.
5. Siswa malas ketika mengerjakan tugas dari guru.
6. Siswa merasa bosan dengan pembelajaran.
7. Siswa sering ngobrol pada saat pembelajaran.
8. Siswa malas masuk kelas.
B. Kondisi Guru
1. Guru belum maksimal dalam merancang dan menerapkan model-model pembelajaran inovatif.
2. Guru belum maksimal dalam mempersiapkan media pembelajaran.
3. Guru masih mendominasi dari seluruh proses pembelajaran.
4. Guru kurang memberikan language exposure kepada siswa.
5. Guru belum memanfaatkan tekhnologi dalam pembelajaran (TPACK).
Ada beberapa model pembelajaran inovatif yang bisa diterapkan dalam pembelajaran diantaranya Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL).
Problem based learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student center) sehingga melibatkan siswa untuk terlibat dalam kegiatan diskusi dalam memecahkan masalah dan siswa dapat lebih memahami isi pelajaran maupun menguasai materi yang diberikan karena pemecahan masalah yang mereka temukan sendiri sehingga lebih mudah dalam mengingat materi esensial yang sedang dipelajari. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) membantu siswa untuk memahami hakekat belajar sebagai cara berpikir bukan hanya sekedar mengerti pembelajaran dari guru berdasarkan buku teks. Model pembelajaran PBL membantu siswa mengembangkan pengetahuannya dan membantu siswa untuk bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri serta merangsang siswa untuk belajar secara berkelanjutan (continue).
Project Based Learning (PjBL) adalah sebuah pendekatan dalam pembelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa untuk memperdalam pengetahuannya sekaligus mengembangkan kegiatan melalui problem solving dan investigasi.
MODEL-MODEL PEMBELAJARANINOVATIF
Usaha sadar seseorang untuk merubah tingkah laku, melaui interaksi dengan sumber belajar
Perubahan tingkah laku yang dihasilkan bersifat permanen dan ke arah positif.
Perubahan tingkah laku dapat berupa kognitif, afektif, psikhomotorik
Proses belajar hanya bisa berlangsung jika terjadi interaksi antara si belajar dengan sumber belajar
Terjadinya proses belajar tidak selalu harus ada orang yang mengajar
Kegiatan belajar tak dapat diwakili orang lain, harus dialami sendiri oleh si belajar
Mengajar merupakan upaya untuk membuat orang lain belajar
Peran utama (dosen/guru, tutor, Instruktur) adalah menciptakan kondisi agar terjadi kegiatan belajar pada si belajar
“Model Pembelajaran” adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang terorganisir secara sistemik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi dosen dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar.
Syntax
Social System
Principle of Reaction
Support system
Instructional and Nurturant Effect
Ciri model pembelajaran
yang baik
Adanya keterlibatan intelektual – emosional peserta didik melalui kegiatan mengalami, menganalisis, berbuat, dan pembentukan sikap
Adanya keikutsertaan peserta didik secara aktif dan kreatif selama pelaksanaan model pembelajaran
Dosen bertindak sebagai fasilitator, koordinator, mediator dan motivator dalam kegiatan belajar
Penggunaan berbagai metode, alat dan media pembelajaran
Pendekatan pembelajaran adalah suatu rancangan /kebijaksanaan dlm memulai serta melaksanakan pengajaran suatu materi pembelajaran yang memberi arah & corak pd metode pengajarannya.
Fungsinya: sbg pedoman umum dan langsung bagi langkah-Iangkah metode pengajaran yg akan digunakan
Pendekatan Pembelajaran berpusat pada Dosen(Teacher Centered Approach)
Pendekatan Pembelajaran berpusat pada Mahasiswa (Student Centered Approach)
Strategi pembelajaran adalah siasat atau kiat yang sengaja direncanakan oleh dosen, berkenaan dengan segala persiapan pembelajaran agar pelaksanaan nya lancar dan tujuannya tercapai secara optimal.
Strategi pembelajaran dikelompokkan dalam :
Expository-Discovery Learning
Group-Individual Learning
Metode pembelajaran dpt dikatakan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Metode ceramah : penuturan secara lisan oleh dosen pada mahasiswa di depan kelas.
Metode tanya jawab : metode mengajar di mana dosen menanyakan hal-hal yang sifatnya faktual.
Metode diskusi: dosen memberikan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya menggunakan informasi yang telah dipelajari untuk memecahkan suatu masalah.
Metode kerja kelompok, dengan metode ini mahasiswa dalam suatu kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi atas kelompok-kelompok kecil untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Metode demonstrasi & eksperimen:
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Miftahus Surur LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
1. NAMA : MIFTAHUS SURUR, S.Kom
NO. UKG : 201699590315
NPM : 229012495299
LK. 2.2 Menentukan Solusi
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
Solusi yang
relevan
Analisis penentuan solusi
1 Kajian Literatur
1. Jaka Afriana, 2018.
Model pembelajaran PjBL
mampu meningkatkan
kualitas pembelajaran
siswa dalam materi
tertentu dan menjadikan
siswa mampu
mengaplikasikan satu
pengetahuan tertentu
dalam konteks tertentu
Referensi : Jurnal
Implementasi project
based learning (PJBL)
berpendekatan science
edutainment terhadap
kreativitas peserta didik
2. Ni Wayan Juniati, (2017).
Problem based learning
untuk mengatasi
permasalahan motivasi
belajar yang rendah
dengan menerapkan salah
satu model pembelajaran
Berdasarkan hasil eksplorasi
alternatif solusi, alternatif solusi
yang sesuai atau
memungkinkan untuk
diterapkan dikelas saya adalah
sebagai berikut:
Penerapan model Project
Based Learning. Mengapa?
Model pembelajaran project
based learning merupakan
pembelajaran inovatif yang
berpusat pada siswa (student
centered) dan menempatkan
guru sebagai motivator dan
fasilitator, dimana siswa diberi
peluang bekerja secara otonom
mengkonstruksi belajarnya
Kelebihan Model PjBL antara
lain:
1. Melatih siswa dalam
memperluas pemikirannya
mengenai masalah dalam
kehidupan yang harus
diterima;
Penerapan
model
pembelajaran
berbasis
proyek
(project based
learning)
Berdasarkan hasil identifikasi masalah
pembelajaran di SMK N 1 Pakem ditemukan
bahwa peserta didik memiliki minat belajar
yang rendah. Kurangnya rasa suka peserta
didik terhadap mata pelajaran, perhatian
peserta didik yang masih rendah, rendahnya
prestasi belajar peserta didik. Setelah
dieksplorasi dan dianalisis (kajian literatur
dan wawancara) ditemukan bahwa yang
menjadi akar penyebab masalah adalah model
pembelajaran yang digunakan guru selama
ini adalah tidak menumbuhkan minat belajar
peserta didik.
Melalui berbagai kajian literatur dan
wawancara, ditemukan bahwa salah satu
model pembelajaran yang dapat dijadikan
sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan
tersebut dengan menerapkan model
pembelajaran berbasis proyek Project Based
Learning (PjBL). Mengapa ?
Problem based learning untuk mengatasi
permasalahan motivasi belajar yang rendah
dengan menerapkan salah satu model
pembelajaran yang mampu memberikan
pengalaman belajar yang melibatkan proses
2. yang mampu memberikan
pengalaman belajar yang
melibatkan proses mental
dan fisik melalui interaksi
antara siswa dengan guru,
siswa dengan siswa,
lingkungan, dan sumber
belajar lainnya dalam
situasi yang
menyenangkan bagi siswa.
Referensi : Jurnal
Penerapan model
pembelajaran problem
based learning (PBL) untuk
meningkatkan hasil belajar
dan kreatifitas siswa
3. Wahyu Bagja
Sulfemi1.(2019).
Untuk mengatasi
permasalahan di atas
peneliti mencoba
menerapkan model
pembelajaran yang
mengarah pada peserta
didik dengan memfasilitasi
alat bantu, untuk itu
dilakukan penggunaan
model Discovery Learning
atau pembelajaran
penemuan
Referensi : Jurnal
Model-Model
Pembelajaran Inovatif
2. Memberikan pelatihan
langsung kepada siswa
dengan cara mengasah serta
membiasakan mereka
melakukan berpikir kritis
serta keahlian dalam
kehidupan sehari-hari;
3. Penyesuaian dengan prinsip
modern yang
pelaksanaannya harus
dilakukan dengan mengasah
keahlian siswa, baik melalui
praktek, teori serta
pengaplikasiannya
Kekurangan PjBL antara lain:
1. Sikap aktif peserta didik
dapat menimbulkan situasi
kelas yang kurang kondusif,
oleh karena itu memberikan
peluang beberapa menit
diperlukan untuk
membebaskan siswa
berdiskusi. Jika dirasa
waktu diskusi mereka
sudah cukup maka proses
analisa dapat dilakukan
dengan tenang;
2. Penerapan alokasi waktu
untuk siswa telah
diterapkan namun tetap
membuat situasi pengajaran
tidak kondusif. Maka
pendidik berhak
mental dan fisik melalui interaksi antara
siswa dengan guru, siswa dengan siswa,
lingkungan, dan sumber belajar lainnya
dalam situasi yang menyenangkan bagi siswa.
Menurut Ni Wayan Juniati, (2017).
PjBL merupakan strategi pembelajaran
dimana siswa harus membangun
pengetahuan konten mereka sendiri dan
mendemonstrasikan pemahaman baru
melalui berbagai bentuk representasi.
Menurut NYC Departement of Education
(2009).
Dengan demikian, sudah jelas bahwa jika
model Project Based Learning (PjBL) ini
diterapkan, maka permasalahan rendahnya
minat belajar peserta didik dapat teratasi.
Sebaliknya, jika model Project Based Learning
(PjBL) ini tidak diterapkan maka harapan
untuk mengembangkan minat belajar peserta
didik sulit untuk diwujudkan. Padahal,
minat belajar ini penting dimiliki peserta didik
bukan hanya untuk meningkatkan
pemahaman peserta didik mengenai materi
yang berfokus pada kreatifitas berfikir,
pemecahan masalah, dan interaksi antara
peserta didik dengan kawan sebaya untuk
menciptakan dan menggunakan pengetahuan
baru, tetapi minat belajar juga memiliki
pengaruh terhadap hasil belajar peserta didik.
Hal ini dibuktikan oleh Hadi Sucipto (2017)
melalui penelitian yang menyimpulkan bahwa
“Hasil belajar atau prestasi belajar akan
menjadi optimal kalau ada motivasi. Semakin
3. 4. Ermaniatu Nyihana, M.Pd
(2018:105)
“Model pembelajaran
adalah sebagai suatu
desain yang
menggambarkan proses
rincian dan penciptaan
situasi lingkungan yang
memungkinkan siswa
berinteraksi sehingga
terjadi perubahan atau
perkembangan pada diri
siswa”. Model
pembelajaran adalah
suatu pola atau langkah
langkah pembelajaran
tertentu yang diterapkan
dan dilaksanakan agar
tujuan atau kompetensi
dari hasil belajar yang
diharapkan akan cepat
dicapai dengan lebih efektif
dan efisien.
Referensi : Buku
METODE PjBL (Project
Based Learning)
BERBASIS SCIENTIFIC
APPROACH DALAM
BERPIKIR KRITIS DAN
KOMUNIKATIF BAGI
SISWA
memberikan waktu
tambahan secara bergantian
pada tiap kelompok
tepat motivasi yang diberikan, akan semakin
berhasil pula pelajaran itu, untuk
meningkatkan minat belajar peserta didik
sehingga diharapkan juga hasil belajar yang
didapatkan peserta didik maksimal dengan
penerapan model pembelajaran yang tepat.”
Kelebihan atau keunggulan Model PjBL
antara lain: Melatih siswa dalam memperluas
pemikirannya mengenai masalah dalam
kehidupan yang harus diterima. Memberikan
pelatihan langsung kepada siswa dengan cara
mengasah serta membiasakan mereka
melakukan berpikir kritis serta keahlian
dalam kehidupan sehari-hari. Penyesuaian
dengan prinsip modern yang pelaksanaannya
harus dilakukan dengan mengasah keahlian
siswa, baik melalui praktek, teori serta
pengaplikasiannya
4. 5. Lisenia Monika Saragih
(2004:2624). Model yang
tepat diharapkan dapat
meningkatkan
pemahaman dan
kreativitas serta dapat
bersosialisasi dan
berkomunikasi pada saat
pembelajaran. Dari hasil
pengamatan dilihat bahwa
masih banyak siswa yang
kurang kreatif dan aktif
pada saat pembelajaran.
Maka guru dan siswa perlu
melukan pembenahan
untuk mencari dan
menemukan solusinya
agar hasil belajar siswa
dapat tercapai secara
optimal. Agar siswa belajar
dengan baik, maka model
pembelajaran yang
digunakan harus tepat,
efesien, dan efektif,
Referensi : Buku
Inovasi model
pembelajaran
6. NYC Departement of
Education (2009), PjBL
merupakan strategi
pembelajaran dimana
siswa harus membangun
pengetahuan konten
5. mereka sendiri dan
mendemonstrasikan
pemahaman baru melalui
berbagai bentuk
representasi (hlm. 8)
Referensi : Buku
Pengertian pendekatan,
strategi, metode, teknik,
taktik, dan model
pembelajaran
Wawancara
1. Guru
Project based
learning menjadi yang
menarik karena
menekankan pada
efektivitas pembelajaran.
Metode ini memungkinkan
guru untuk mengembangk
an
proses pembelajaran yang
inovatif dan bisa menjadi
salah satu
alternatif dalam melaksana
kan kegiatan belajar
mengajar
2. Teman Sejawat
Model pembelajaran yang
fokus pada permasalahan
untuk penguasaan konsep
penting dalam pelajaran
6. 3. Kepala Sekolah
Model pembelajaran
Peserta didik mengetahui
dan memahami konteks
yang ada di dunia nyata
karena permasalahannya
pun berawal dari
lingkungan sekitar.
4. Pengawas
Salah satu model yang
efektif untuk dipakai
adalah Project Based
Learning. Untuk siswa
lebih tertarik lagi, guru
bisa angkat masalah dalam
kehidupan sehari-hari, dan
guru bisa menyelipkan
metode-metode menarik
dalam proses pembelajaran
5. Pakar
a. Guru harus mengetahui
karakteristik
pembelajaran apa yang
harus diterapkan
didalam kelas
b. salah satu model
pembelajaran yg bisa
diterapkan yaitu
"Project Based
Learning" karena model
pembelajaran tersebut
mampu mendorong
7. atau meningkatkan
minat belajar siswa.
Penyajian model PjBL yg
tepat dan sesuai
sintaks-nya dpt
memacu semua peserta
didik untuk ikut
berperan aktif,
berdiskusi dan
berkreasi menghasilkan
sebuah projek/inovasi
sederhana. Ketertarikan
siswa dlm merancang
serta membuat suatu
projek/karya secara
langsung atau tdk
langsung dpt
meningkatkan minat
belajarnya.
2. Kajian Literatur
1. Fitri Gusti Ayu (2020)
melalui metode
Demonstrasi untuk
meningkatkan hasil belajar
peserta didik. Suasana
belajar peserta didik yang
efektif, aktif dan kreatif
meningkatkan keinginan
peserta didik untuk belajar
dan turut aktif dan ikut
serta dalam pembelajaran
untuk mendapatkan
perubahan kearah yang
Berdasarkan hasil eksplorasi
alternatif solusi,alternatif solusi
yang sesuai atau
memungkinkan untuk
diterapkan dikelas saya adalah
sebagai berikut:
Penerapan metode demostrasi.
Mengapa?
Pembelajaran menggunakan
metode demostrasi, yaitu
pembelajaran yang
mengaktifkan peserta didik,
sehingga dengan menggunakan
metode demonstrasi
Metode
pembelajaran
demonstrasi
Berdasarkan hasil identifikasi masalah
pembelajaran di SMK N 1 Pakem ditemukan
bahwa peserta didik memiliki minat belajar
yang rendah. Kurangnya rasa suka peserta
didik terhadap mata pelajaran, perhatian
peserta didik yang masih rendah, rendahnya
prestasi belajar peserta didik. Setelah
dieksplorasi dan dianalisis (kajian literatur
dan wawancara) ditemukan bahwa yang
menjadi akar penyebab masalah adalah model
pembelajaran yang digunakan guru selama
ini adalah tidak menumbuhkan minat belajar
peserta didik.
8. lebih baik. Sebagian besar
peserta didik yang
sebelumnya tidak tuntas
dalam belajarnya
berkurang menjadi tuntas
Referensi : Jurnal
Penerapan Metode
Pembelajaran
Demonstrasi untuk
Meningkatkan Hasil
Belajar Elektronika Dasar
2. Ayu Purwandira (2018)
dalam upaya guru dalam
menerapkan dan
menggunakan metode
pembelajaran demonstrasi
pada mata pelajaran
kearsipan kelas X di SMK
Negeri 4 Pangkep sudah
berjalan cukup efektif.
Dikatakan cukup efektif
sebab jika dilihat dari
ketiga indikator dalam
penelitian ini yaitu tahap
persiapan, tahap
pelaksanaan dan tahap
mengakhiri, setiap
indikator dinilai sudah
cukup efektif dalam
pelaksanaannya.
Referensi : Jurnal
Efektivitas
Menurut Moedjiono (2006)
langkah-langkah metode
pembelajaran demonstrasi
adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan dengan jelas
kecakapan dana tau
keterampilan apa yang
diharapkan dicapai oleh siswa
sesudah demonstrasi itu
dilakukan.
2. Mempertimbangkan dengan
sungguh-sungguh, apakah
metode itu wajar dipergunakan,
dan apakah ia merupakan
metode yang paling efektif untuk
mencapai tujuan yang di
rumuskan.
3. Alat-alat yang diperlukan
untuk demonstrasi itu bisa
didapat dengan mudah, dan
sudah dicoba terlebih dahulu
supaya waktu diadakan
demonstrasi tidak gagal.
4. Jumlah siswa memungkinkan
untuk diadakan demonstrasi
dengan jelas.
5. Menetapkan garis-garis besar
langkah-langkah yang akan
dilaksanakan, sebaiknya
sebelum demonstrasi dilakukan,
sudah dicoba terlebih dahulu
supaya tidak gagal pada
waktunya.
Melalui berbagai kajian literatur dan
wawancara, ditemukan bahwa salah satu
model pembelajaran yang dapat dijadikan
sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan
tersebut dengan menerapkan metode
pembelajaran demonstrasi. Mengapa ?
melalui metode Demonstrasi untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Suasana belajar peserta didik yang efektif,
aktif dan kreatif meningkatkan keinginan
peserta didik untuk belajar dan turut aktif
dan ikut serta dalam pembelajaran untuk
mendapatkan perubahan kearah yang lebih
baik. Sebagian besar peserta didik yang
sebelumnya tidak tuntas dalam belajarnya
berkurang menjadi tuntas.
Menurut Fitri Gusti Ayu (2020)
dalam upaya guru dalam menerapkan dan
menggunakan metode pembelajaran
demonstrasi sudah berjalan cukup efektif.
Dikatakan cukup efektif sebab jika dilihat
dari ketiga indikator dalam penelitian ini
yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan
dan tahap mengakhiri, setiap indikator dinilai
sudah cukup efektif dalam pelaksanaannya.
Menurut Ayu Purwandira (2018)
Dengan demikian, sudah jelas bahwa jika
Metode pembelajaran demonstrasi ini
diterapkan, maka permasalahan peserta didik
kesulitan dalam pembelajaran komputer
grafis dapat teratasi.
9. Penggunaan Metode
Pembelajaran
Demonstrasi di SMK Negeri
4 Pangkep
3. Syah (2000)
“metode demonstrasi
adalah metode mengajar
dengan cara
memperagakan barang,
kejadian, aturan, dan
urutan melakukan suatu
kegiatan, baik secara
langsung maupun melalui
penggunaan media
pengajaran yang relevan
dengan pokok bahasan
atau materi yang sedang
disajikan”.
Referensi : Jurnal
Penerapan Metode
Pembelajaran
Demonstrasi pada Mata
Pelajaran K3 untuk
Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa
4. Rusminiati (2007) “metode
demonstrasi adalah
pertunjukan tentang
proses terjadinya suatu
peristiwa, pada sampai
penampilan tingkah laku
6. Memperhitungkan waktu
yang dibutuhkan, apakah
tersediah waktu untuk memberi
kesempatan kepada siswa
mengajukan pertanyaan-
pertanyaan dan komentar
selama dan sesudah
demonstrasi.
Kelebihan metode demostrasi
antara lain:
1. Perhatian murid dapat
dipusatkan.
2. Dapat membimbing siswa
kearah berpikir yang sama
3. Ekonomis dalam jam
pelajaran.
4. Siswa lebih mendapatkan
gambaran yang jelas dari hasil
pengamatan.
5. Persoalan yang menimbulkan
pertanyaan dapat diperjelas
pada saat proses demonstrasi.
Kekurangan metode demostrasi
antara lain:
1. Derajat vasibilitasnya kurang,
kadang-kadang terjadi
perubahan yang tidak
terkontrol.
2. Memerlukan alat-alat khusus
yang terkadang alat itu suka
didapat.
3. Tidak semua hal dapat
Sebaliknya, jika Metode pembelajaran
demonstrasi ini tidak diterapkan maka
harapan untuk mengatasi kesulitan belajar
peserta didik dalam mengoperasikan
komputer sulit untuk diwujudkan. Padahal,
mengatasi kesulitan belajar ini menjadi hal
penting dalam meningkatkan prestasi belajar
peserta didik, menciptakan suasana belajar
peserta didik yang aktif, dan menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan.
Kelebihan atau keunggulan
Perhatian murid dapat dipusatkan. Dapat
membimbing siswa kearah berpikir yang
sama. Ekonomis dalam jam pelajaran. Siswa
lebih mendapatkan gambaran yang jelas dari
hasil pengamatan. Persoalan yang
menimbulkan pertanyaan dapat diperjelas
pada saat proses demonstrasi.
Dengan demikian, sudah jelas bahwa jika
Metode pembelajaran demonstrasi ini
diterapkan, maka permasalahan rendahnya
hasil belajar peserta didik pada mata
pelajaran desain grafis.
Sebaliknya, jika Metode pembelajaran
demonstrasi ini tidak diterapkan maka
harapan untuk rendahnya hasil belajar
peserta didik pada mata pelajaran desain
grafis sulit untuk diwujudkan. Padahal,
Metode pembelajaran demonstrasi ini penting
dimiliki peserta didik bukan hanya untuk
meningkatkan pemahaman peserta didik
mengenai materi yang berfokus pada
10. yang dicontohkan agar
dapat dipahami peserta
didik baik secara nyata
maupun tiruan”.
Referensi : Buku
Pengertian Model, Metode,
Strategi, Pendekatan dan
Teknik Pembelajaran
5. Darhim (2006) Proses
sistematis dan teratur
yang dilakukan oleh guru
dalam menyajikan materi
kepada siswa. Dapat
diartikan juga sebagai
sebuah strategi dalam
melaksanakan kegiatan
belajar mengajar di kelas
agar
tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan dapat
tercapai dengan baik.
Referensi : Buku
Strategi Mengajar Multiple
Intelligences
6. Bahri (2002) Metode
pembelajaran yang baik
dan efektif mutlak
memenuhi empat kriteria
dasar yakni;
1) Dapat membangkitkan
rasa ingin tahu para
pebelajar,
didemonstrasikan didalam
kelas.
4. Kadang demonstrasi didalam
kelas beda dengan demonstrasi
dalam situasi nyata.
5. Memerlukan ketelitian dan
kesabaran.
kreatifitas berfikir, pemecahan masalah, dan
interaksi antara peserta didik menciptakan
dan menggunakan pengetahuan baru, tetapi
minat belajar juga memiliki pengaruh
terhadap hasil belajar peserta didik.
11. 2) Dapat membangkitkan
optimisme positif dalam
diri pebelajar,
3) Dapat menumbuhkan
kreativitas pebelajar dan
4) Dapat diaplikasikan
secara efektif.
Referensi : Buku
Metode
Pembelajaran Modern Dan
Konvensional Pada
Sekolah Menengah Atas
Wawancara
1. Guru
Menerapkan metode
pembelajaran yang inovatif
akan meningkatkan hasil
belajar siswa terutama
dalam penerapan metode
pembelajaran untuk
memudahkan peserta
didik dalam belajar
2. Teman sejawat
Dengan Metode
demonstrasi siswa akan
mendapatkan gambaran
yang jelas dari hasil
pembelajaran
3. Kepala sekolah
Metode demonstrasi
memperlihatkan proses
12. terjadinya suatu peristiwa
sesuai materi ajar, cara
pencapaiannya dan
kemudahan untuk
dipahami oleh siswa dalam
pembelajaran dikelas.
4. Pengawas
Metode pembelajaran yang
baik akan
Membuat pembelajaran
menjadi lebih jelas dan
lebih konkret.
Memusatkan perhatian
peserta didik.
Lebih mengarahkan proses
belajar peserta didik pada
materi yang sedang
dipelajari.
5. Pakar
Metode pembelajaran
sangat efektif digunakan
untuk meningkatkan hasil
belajar