Kenaikan harga cabai di Gresik berdampak pada peningkatan biaya produksi usaha rumah makan dan penurunan permintaan konsumen. Faktor utama kenaikan harga adalah cuaca ekstrem yang menurunkan produksi. Solusi yang disarankan adalah stabilisasi harga, mengendalikan rantai pasokan, serta peningkatan perhatian pada petani.
Kenaikan Harga Cabai dan Dampaknya bagi Usaha Rumah Makan
1. KENAIKAN HARGA CABAI
BAGI USAHA RUMAH MAKAN
DI GRESIK
NAMA KELOMPOK :
ABU THOLIB 12312028
DWI WAHYU AGUSTIN
12311066
MITA ARSILA
12311090
2. HARGA CABAI
Di sejumlah pasar
tradisional Kabupaten Gresik
mengalami kenaikan Rp5.000
per kilogramnya. Artinya, harga
yang sebelumnya, Rp35 ribu,
kini melonjak menjadi Rp40 ribu.
Kenaikan harga
merupakan suatu masalah klasik
yang hampir selalu terjadi di
dalam dunia ekonomi, dan sudah
pasti kenaikan harga ini akan
memberikan dampak terhadap
semua elemen yang terlibat
dalam kegiatan ekonomi.
3. RUMUSAN MASALAH
Apa dampak yang ditimbulkan
dari kenaikan harga cabai bagi
usaha makanan?
Apa faktor penyebab melonjaknya
harga cabai?
Bagaimana rantai pemasaran
cabai?
Apa solusi terbaik untuk
mengatasi kenaikan harga cabai?
4. Untuk memberikan
Informasi kepada semua
orang tentang kenaikan
harga cabai, apa saja
dampak yang ditimbulkannya
terutama bagi usaha rumah
makan dan bagaimana cara
mengatasinya karena hal ini
merupakan suatu fenomena
tahunan yang kerap terjadi
dan harus ditangani dengan
serius karena dapat
merugikan petani,
masyarakat dan negara
Manfaat secara
umumnya adalah
tidak hanya bagi para
konsumen melainkan
penjual juga dapat
menambah wawasan
pengetahuan dan
pengalaman jika
menghadapi
kenaikan cabai.
Tujuan penelitian Manfaat
5. HIPOTESIS
Biaya produksi semakin meningkat.
penjualan mereka terganggu karena cost
jadi naik sedangkan belum tentu mereka
bisa jual lebih mahal
Kenaikan harga tersebut mengurangi
permintaan konsumen akan cabai tersebut.
Harga cabe merah sampai hari ini telah
mencapai 40rb per kilonya. Harga cabai
yang melonjak ini sekarang telah menjadi
sorotan pemerintah
6. Metode
Pengumpulan
data
Observasi
Wawancara
Tinjauan
Pustakaka
peneliti langsung terjun
kelapangan untuk mengetahui
bagaimana dampak kenaikan
harga cabai bagi usaha rumah
makan di gresik
peneliti akan melakukan
wawancara kepada pihak
pihak yang langsung berkaitan
yaitu: sebagaian penjual cabai
di pasar tradisional gresik dan
sebagian usaha rumah makan
di kota gresik
Peneliti mencari sumber-
sumber yang berkaitan dengan
pengetahuan seputar kenaikan
harga cabai dari beberapa
sumber dan beberapa situs di
internet
7. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Penelitian ini
dilaksanakan 2
kecamatan yang
terdapat di kota
Gresik, yaitu pasar
tradisional gresik
dan kecamatan
manyar.
Waktu Penelitian
Observasi
dilaksanakan :
tanggal 30 Maret
2013
Wawancara
dilaksanakan :
tanggal 31 Maret
2013
8. Populasi pada penelitian
ini adalah
produsen,distibutor dan
konsumen cabai di Kota
Gresik. Jumlah populasi
sangat banyak dan tidak
diketahui secara angka
pasti.
Sempel pada penelitian
ini adalah 2 kecamatan
yang terdapat di kota
Gresik, pasar tradisional
gresik dan kecamatan
manyar.
Variabel bebas :
Kenaikan cabai
Variabel terikat :
Usaha Rumah Makan
di Gresik
Variabel kontrol :
Kualitas Masakan
Populasi dan Sampel Variabel Penelitian
9. ANALISA DATA
Tehnik analisis data yang dipergunakan dalam
penelitian in adalah analisa Deskriptif kualitatif, yaitu
menganalisis data-data yang sudah terkumpul
kemudian mengkaitkan antara data-data yang sudah
terkumpul dari proses pengumpulan data yaitu
melalui wawancara dan observasi dengan sumber
datanya.
mula-mula dilakukan penyusunan kategori-
kategori yang sesuai dengan kualifikasi yang ada.
Setelah kategori tersusun kemudian dihubungkan
dengan satu yang lain sehingga membentuk tipologi
yang berhubungan dengan pemikiran yang teliti.
Dalam penerapannya, tehnik ini digunakan untuk
menganalisa kenaikan harga cabai bagi usah rumah
10. Banyak keluhan dari para penjual
makanan yang terpaksa harus mengurangi
penggunaan cabe rawit.
kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok
masyarakat itu telah memicu inflasi dan
membebani daya beli masyarakat
sehingga kondisi ini harus menjadi
perhatian pemerintah.
DAMPAK YANG DITIMBULKAN DARI KENAIKAN
HARGA CABAI BAGI USAHA MAKANAN
11. FAKTOR PENYEBAB KENAIKAN
HARGA CABAI
Faktor cuaca yang ekstrem (musim hujan yang
berkepanjangan). Meningkatnya curah hujan
menyebabkan pembusukan sehingga produksi cabai
berkurang
Hama/penyakit, gagalnya panen cabai juga disebabkan
oleh serangan hama dan penyakit (hama patek, virus
kuning, virus mozaik, jamur, dan ulat buah)
Rantai pemasaran yang tidak adil
Tidak adanya keseimbangan antara pemasokan dengan
permintaan (pasokan pedagang cabai yang menipis dari
pemasok)
13. SOLUSI MENGATASI KENAIKAN
HARGA CABAI
Melakukan stabilisasi harga pangan nasional, memotong
mata rantai tengkulak, mengendalikan stok pangan
nasional, mengembangkan industri baru pengolahan
cabai
Melakukan Penyuluhan yang dilakukan rutin terhadap
kelompok tani cabai, menghimbau masyarakat untuk
menanam cabai di rumahnya masing-masing
Mengurangi proporsi cabai pada proses produksi
Memprioritaskan permintaan lokal dari pada ekspor
Petani adalah kunci dari penyelesaian melonjaknya
harga pangan (cabai) ini. Seharusnya yang dilakukan
oleh pemerintah adalah meningkatkan perhatian kepada
14. KESIMPULAN
Penyebab utama tingginya harga cabai adalah faktor
cuaca yang ekstrem (musim hujan yang
berkepanjangan). Meningkatnya curah hujan
menyebabkan pembusukan sehingga produksi cabai
berkurang.
Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi kenaikan
harga cabai adalah dengan melakukan stabilisasi harga
pangan nasional, memotong mata rantai tengkulak,
mengendalikan stok pangan nasional, mengembangkan
industri baru pengolahan cabai, dll.
Petani adalah kunci dari penyelesaian melonjaknya
harga pangan (cabai) ini. Seharusnya yang dilakukan
oleh pemerintah adalah meningkatkan perhatian kepada
para petani miskin yang ada di Negara ini.
15. SARAN
Menggalakkan gerakan
tanam cabai di pekarangan
rumah sehingga ketika
daerah‐daerah sentra produksi
cabai terkena bencana,
masyarakat masih dapat
mengonsumsi cabai dari hasil
pekarangannya.