Dokumen tersebut membahas tentang sistem harga pokok proses, yang meliputi karakteristiknya, perhitungan biaya per unit, dasar penjualan, contoh kasus, serta penjelasan tambahan mengenai unit hilang dan penambahan bahan baku pada departemen.
1. SISTEM HARGA POKOK PROSES
Disusun oleh :
Moch. Arif Setiawan 145020201111050
2. KARAKTERISTIK SISTEM HARGA POKOK PROSES
1. Kegiatan produksi dilakukan dengan tujuan mengisi
persediaan (produksi massa), sehingga bentuk produk
tergantung pada pembeli, bersifat homogen dan sifat
produksinya kontinyu.
2. Biaya produksi dikumpulkan secara periodik sehingga
perhitungan total biaya produksi dilakukan tiap akhir
periode dan biaya per unit dari hasil membagi total biaya
dengan jumlah unit.
3. unit ekuivalen yaitu unit yang disamakan dengan satuan
produk jadi untuk kepentingan perhitungan barang dalam
proses
3. KARAKTERISTIK SISTEM HARGA POKOK PROSES
4. Setiap akhir periode dibuat laporan harga pokok produksi
yang dibuat per cost center.
5. Laporan harga pokok produksi berisi tentang :
Skedul kuantitas yang berisi jumlah unit yang diproses, yang selesai
diproses dan dalam proses
Pembebanan biaya yang berisi total biaya produksi dan biaya
perunit
Perhitngan biaya yang menyangkut biaya yang dikeluarkan dan
dibebankan serta distribusi pada persedian barang
Keterangan yang berisi perhitungan ekuivalen dan biaya perunit
Perhitungan lainnya seperti penyesuaian terhadap produk hilang
6. Barang jadi departemen satu menjadi bahan jadi
departemen berikutnya sampai selesai
4. PERHITUNGAN
Bahan Baku = jumlah biaya bahan baku
unit ekuivalen bahan baku
Tenaga Kerja = jumlah biaya tenanga kerja
unit ekuivalen tenaga kerja
Overhead Pabrik = jumlah biaya overhead
pabrik
unit ekuivalen overhead
pabrik
Harga Pokok dan departemen sebelumnya =
jumlah biaya yang ditransfer
unit departemen yang bersangkutan
5. DASAR PENJUALAN PADA SISTEM HARGA POKOK PENJUALAN
1. Julnal pemakaian bahan baku
1 departemen
BDP-BBB xxx
persediaan BB xxx
2 departemen
BDP-BBB dept 1 xxx
BDP-BBB dept 2 xxx
persediaan BB xxx
6. DASAR PENJUALAN PADA SISTEM HARGA POKOK PENJUALAN
2. Julnal penggunaan tenaga kerja
1 departemen
BDP-BTK xxx
Biaya gaji & upah xxx
2 departemen
BDP-BTK dept 1 xxx
BDP-BTK dept 2 xxx
Biaya gaji & upah xxx
7. DASAR PENJUALAN PADA SISTEM HARGA POKOK PENJUALAN
3. Jurnal pembebanan overhead pabrik
1 departemen
BDP-OP xxx
BOP dibebankan xxx
2 departemen
BDP-OP dept 1 xxx
BDP-OP dept 2 xxx
BOP dibebankan dept 1 xxx
BOP dibebankan dept 2 xxx
8. CONTOH
PT Jomblo memproduksi produk X mempunyai sebuah departmen
produksi. Pada setiap akhir bulan membuat laporan HPP.
Berikut adalah informasi biaya produksunya
Pemakaian bahan baku Rp. 60.000
Pembayaran tenaga kerja Rp. 58.000
Overhead pabrik dibebankan Rp. 29.000
Jumlah Rp 147.000
Informasi produk dan penjualan
Masuk proses 15.000 unit
Selesai 12.500 unit
Dalamm proses 2.500 unit
Tingkat penyelesaian barang dalam proses
Bahan baku 100%
Tenaga kerja 80%
Overhead pabrik 80%
Penjualan 11.000 unit @Rp16
Biaya overhead sesungguhna Rp.30.000
9. JAWAB
1. membuat laporan harga pokok produksi
Skedul kuantitas
Masuk proses produksi 15.000
Produk selesai 12.500
Masih dalam proses 2.500 (15.000)
Jumlah 0
Pembebanan biaya
Bahan baku Rp.60.000 Rp.4
Tenaga Kerja Rp.58.000 Rp.4
Overhead Pabrik Rp.29.000 Rp.2
Jumlah Rp.147.000 Rp.10
Perhitungan biaya
Produk selesai 12.500 @Rp.10 Rp125.000
Barang dalam proses (2500 unit)
100% BB : 25000 unit @Rp 4 = Rp10.000
80% TK : 2.000 unit @Rp 4 = Rp 8.000
80% OP : 2.000 unit @Rp 2 = Rp 4.000 Rp 22.000
Jumlah Rp 147.000
11. TAMBAHAN BAHAN BAKU PADA DEPARTEMEN
tambahan bahan baku pada departemen setelah departemen
dapat mengakibatkan :
Naiknya harga pokok namaun unit yang dihasilkan tidak
berubah
Naiknya harga pokok dan naiknya unit yang dihasilkan
Naiknya unit yang dihasilkan namun harga pokok tidak
bertambah
12. UNIT HILANG DALAM PROSES PRODUKSI
Dalam proses produksi suatu produk munkin sekali
terjadi adanya unit yang hilang. Hilangnya unit yang
diproses dapat diakibatkan oleh adanya penguapan,
pengkristalan atau penyusutan. Dengan demikian hilang
yang dimaksud dalam hal ini adalah berkurangnya unit
yang dihasilkan akibat proses yang timbul akibat karena
hal-hal seperti menguap, mengkristal, menyusut dan lain
sebagainya.
13. UNIT HILANG SAAT PADA AWAL PROSES
Bila hilangnya dianggap terjadi pada awal proses maka dalam
laporan harga pokok produksi unit yang hilang tersebut berarti
Belum menikmati biaya produksi, sehingga unit ynag hilang
tidak dibebani harga pokok
Tidak diperhitungkan dalam perhitungan unit ekuivalen
Untuk yang hilang di departemen II (selanjutnya) maka
harus ada penyesuaian per unit pada departemen
selanjutnya tersebut
14. UNIT HILANG PADA AKHIR PROSES
Bila hilangnya dianggap terjadi pada akhir proses maka dalam
laporan harga pokok produksi unit yang hilang tersebut berarti
Dianggap telah menikmati biaya produksi
Diperhitungkan sebagai bagian dari unit ekuivalen
Biaya unit yang hilang akan menjadi beban produk jadi
Tidak diperlukan penyesuaian