SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Abu Tholib (12311099)
Khusnul Khotima (12311062)
Meylinda Aviyani (12311063)
Okky Yolanda A.H (12311061)
Adi Susilo Arief Wiranata (12311045)
Wahyu Dwi Kurniawan (12311085)
Ismatul Khotimah (12311054)
Nanik Eliza (12311089)
Doris Roif (12311068)
Di buat oleh
Pengambilan keputusan dalam kondisi berisiko adalah pengambilan
keputusan dimana terjadi hal-hal sebagai berikut :
• Alternatif yang harus dipilih mengandung lebih dari satu
kemungkinan hasil.
• Pengambilan keputusan memiliki lebih dari satu alternatif tindakan.
• Diasumsikan bahwa pengambil keputusan mengetahui peluang
yang akan terjadi terhadap berbagai tindakan dan hasil.
• Risiko terjadi karena hasil pengumpulan keputusan tidak dapat
diketahui dengan pasti, walaupun diketahui nilai probabilitasnya.
• Pada kondisi ini, keadaan alam sama dengan kondisi tidak pasti.
Bedanya dalam kondisi ini, ada informasi atau data yang akan
mendukung dalam membuat keputusan, berupa besar atau nilai
peluang terjadinya bermacam-macam keadaan.
Pengertian Pengambilan Keputusan
dalam Keadaan Risiko
Besar kecilnya risiko dapat diukur dengan konsep
statistik, yaitu teori probabilitas (Pi), variance (σ 2) /standar
deviasi (σ). Probabilitas (Pi) adalah peluang timbulnya
kejadian anyara 0 < Pi < 1, Besarnya probabilitas suatu
kejadian antara 0 dan 1. Jumlah probabilitas dari seluruh
kejadian yang mungkin terjadi adalah 1 (ΣPi = 1).
Jenis kejadian (event) menurut probabilitas adalah:
• Kejadian yang pasti terjadi (certainty event) bila Pi = 1
• Kejadian yang tidak mungkin terjadi (impossible event)
bila Pi = 0
• Kejadian yang mungkin terjadi (possible event) bila 0 <
Pi < 1
Biasanya akar dari varian disebut simpangan baku
(standard deviation), yang digunakan untuk mengukur
Bentuk penyelesaian tersebut, dapat
dilakukan dengan beberapa pendekatan
yaitu dengan cara :
• pendekatan penentuan nilai harapan,
• nilai kesempatan yang hilang,
• dan nilai harapan informasi sempurna.
Teknik Penyelesaian
Pengambil Keputusan dalam Keadaan Risiko
Nilai harapan adalah jumlah dari kemungkinan nilai-
nilai yang diharapkan terjadi terhadap probabilitas masing
– masing dari suatu kejadian yang tidak pasti. Rumus yang
digunakan ditulis sebagai berikut :
• EV = ∑Q ij x Pi
• Ev1= a11 x P1 + a12 x P2 +……+a1n x Pn
Nilai Harapan yang Maximum
• Untuk hal – hal yang sifatnya menguntungkan laba,
penjualan, penerimaan dsb maka nilai EV harus
maximum.
• Untuk hal – hal yang sifatnya merugikan, kekalahan ,
Sebuah perusahaan dihadapkan pada persoalan untuk memilih 3
alternatif Investasi A,B, dan C. Keuntungan yang diperoleh dari 3 alternatif
tersebut tergantung pada situasi pasar dengan:
• prospek pasar yang lesu dengan probabilitas 15 %
• prospek pasar yang normal dengan probabilitas 30 %
• prospek pasar yang cerah dengan probabilitas 55 %
• EV. A = (0,15 x 45.000) + (0,30 x 15.000) + (0,55 x 20.000) = 22. 250
• EV. B = (0,15 x 25.000) + (0,30 x 20.000) + (0,55 x {-10.000}) = 4.250
• EV. C = (0,15 x 35.000) + (0,30 x 60.000) + (0,55 x 50.000) = 50.750
maksimum
jadi, perusahaan tersebut akan memilih alternatif investasi C, dengan prospek
pasar yang cerah dengan probabilitas 55%.
Alternatif
Investasi
Prospek Pasar
Lesu 0,15 Normal 0,30 Cerah 0,55
A 45.000 15.000 20.000
B 25.000 20.000 -10.000
C 35.000 60.000 50.000
• Sejumlah pay off yang oleh karena tidak dipilihnya suatu
alternatif / tindakan dengan pay off terbesar bagi
kejadian yang tidak pasti yang sebenarnya terjadi.
• Untuk menentukan nilai keputusan didasarkan pada nilai
kesempatan hilang (Expect opportunity Loss = EOL)
yang dipilih dari nilai minimum hal ini untuk menghindari
rasa penyesalan atau ketidakpuasan.
• Setiap peristiwa diindentifikasi tindakan terbaik untuk
setiap peristiwa kemudian mengurangi Pay off dengan
pay off yang lainnya dengan nilai yang paling
maksimum.
Menghitung EOL untuk setiap alternatif tindakan
• EOL. A = (0,15 x 0) + ( 0,30 x 45.000) + (0,55 x 30.000) = 30.000
• EOL. B = (0,15 x 20.000) + (0,30 x 40.000) + (0,55 x 60.000)= 48.000
• EOL. C = (0,15 x 10.000) + (0,30 x 0) + (0,55 x 0) = 1500
minimum.
Alternatif
Investasi
Prospek Pasar
Lesu 0,15 Normal 0,30 Cerah 0,55
A 0 45.000 30.000
B 20.000 40.000 60.000
C 10.000 0 0
Nilai harapan informasi sempurna (Expected value of perfect information, EV of PI
(EVPI) adalah selisih antara nilai harapan dengan nilai informasi sempurna ( Expeceted value with
perfect information, EV with PI (EVWPI)) dan nilai harapan tanpa informasi sempurna (Expected
value without perfect information, EV without PI (EV). Rumus yang digunakan ditulis sebagai
berikut :
EVPI = Ev with PI – Ev Without PI
atau
EVPI = Ev with PI – Ev
EV with PI : Pengambilan keputusan mencoba untuk menghilangkan unsur unsur
ketidakpastian yang didasarkan pada adanya infomasi sempurna / tambahan tepat dan lengkap
tentang kondisi dimasa yang akan datang.
EV Without PI : Nilai rata –rata terbesar setiap alternatif tindakan jumlah maksimum
yang dapat dibayarkan oleh pengambil keputusan untuk mendapatkan informasi sempurna.
EV with PI = (0,15 x 45.000) + (0,30 x 60.000) + (0,55 x 50.000) = 52,250
EV = nilai Max EP adalah 50,750
Secara umum, proses pengambilan
keputusan dibagi menjadi 6 langkah, yaitu :
• Pembatasan Masalah
• Penentuan Tujuan
• Pencarian Alternatif
• Peramalan Dampak
• Penentuan Pilihan
Sebuah perusahaan dihadapkan pada
persoal-an untuk memilih tiga alternatif
investasi A,B, dan C. Keuntungan yang
diperoleh dari ketiga jenis investasi
tersebut tergantung pada situasi pasar,
yaitu lesu, normal, dan cerah, masing-
masing 15%, 30%, dan 55%.
Komponen-komponen situasi tersebut
disajikan pada Tabel berikut ini.
Berdasarkan Tabel di atas jenis investasi manakah yang
harus dipilih jika digunakan keteria opportunity loss ?
Prospek Pasar
Alternatif
Investasi
Lesu
P=0,15
Normal
P=0,30
Cerah
P=0,55
A 45000 15000 20000
B 25000 20000 -10000
C 35000 60000 50000
Lanjutan...
Sebuah perusahaan dihadapkan pada
persoalan untuk memilih tiga alternatif
investasi A,B, dan C. Keuntungan yang
diperoleh dari ketiga jenis investasi tsb
tergantung situasi pasar, yaitu lesu,
normal, dan cerah, masing-masing 15%,
30%, dan 55%.
Komponen-komponen situasi pasar di
sajikan pada Tabel berikut :
Berdasarkan Tabel di atas jenis investasi manakah
yang harus dipilih jika digunakan keteria EVPI ?
Prospek Pasar
Alternatif
Investasi
Lesu
P=0,15
Normal
P=0,30
Cerah
P=0,55
A 45000 15000 20000
B 25000 20000 -10000
C 35000 60000 50000
Lanjutan...
 Penyelesaian soal 1 :
EOLA = 0(0,15)+45000(0,30)+30000(0,55)=30.000
EOLB = 20000(0,15)+40000(0,30)+60000(0,55)=48000
EOLC = 10000(0,15)+0(0,30)+0(0,55) = 1500
Jadi : Nilai EOL terkecil adalah 1500, maka investasi
yang dipilih adalah investasi C.
Kejadian Probabilitas
Tindakan Lesu
P=0,15
Normal
P=0,30
Cerah
P=0,55
A 0 45000 30000
B 20000 40000 60000
C 10000 0 0
Selamat Mencoba
Good Luck
 Penyelesaian soal 2 :
Berdasarkan Tabel di atas jenis investasi manakah yang
harus dipilih jika digunakan keteria EVPI ?
Prospek Pasar
Alternatif
Investasi
Lesu
P=0,15
Normal
P=0,30
Cerah
P=0,55
A 45000 15000 20000
B 25000 20000 -10000
C 35000 60000 50000
Maks. Baris 45000 60000 50000
EV. A = (0,15 x 45.000) + (0,30 x 15.000) +
(0,55 x 20.000) = 22. 250
EV. B = (0,15 x 25.000) + (0,30 x 20.000) +
(0,55 x {-10.000}) = 4.250
EV. C = (0,15 x 35.000) + (0,30 x 60.000)
+ (0,55 x 50.000) = 50.750
maksimum
EVPI = 45000(0,15)+60000(0,30)+50000(0,55)
= 52250
EV = 35000(0,15)+60000(0,30)+50000(0,55)
= 50750
EVPI = EVWPI – EV
= 52250 – 50750 = 1500
Lanjutan...
SEMOGA BERMANFAAT

More Related Content

What's hot

Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiYasmin Pambudi Putri
 
Analisis regresi-sederhana
Analisis regresi-sederhanaAnalisis regresi-sederhana
Analisis regresi-sederhanaAchmad Alphianto
 
Kuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomi
Kuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomiKuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomi
Kuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomiMukhrizal Effendi
 
Probabilitas - Statistik 2
Probabilitas - Statistik 2Probabilitas - Statistik 2
Probabilitas - Statistik 2Deni Wahyu
 
Riset operasi
Riset operasiRiset operasi
Riset operasiyy rahmat
 
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakKeseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakAnzilina Nisa
 
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku KonsumenTeori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumenvadilla mutia
 
Peramalan Forecasting
Peramalan ForecastingPeramalan Forecasting
Peramalan ForecastingINDAHMAWARNI1
 
Pert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomiPert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomiNovia Putri
 
Strategi generik porter
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porterAdityoDwinanto
 
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiUji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiRosmaiyadi Snt
 
Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8Haidar Bashofi
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasionalHenry Guns
 

What's hot (20)

Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2
 
Bab 8 multiplier
Bab 8   multiplierBab 8   multiplier
Bab 8 multiplier
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
 
Analisis regresi-sederhana
Analisis regresi-sederhanaAnalisis regresi-sederhana
Analisis regresi-sederhana
 
Kuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomi
Kuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomiKuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomi
Kuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomi
 
Probabilitas - Statistik 2
Probabilitas - Statistik 2Probabilitas - Statistik 2
Probabilitas - Statistik 2
 
Teori produksi
Teori produksiTeori produksi
Teori produksi
 
Riset operasi
Riset operasiRiset operasi
Riset operasi
 
Materi 8 analisis time series
Materi 8 analisis time seriesMateri 8 analisis time series
Materi 8 analisis time series
 
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakKeseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
 
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku KonsumenTeori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumen
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
 
Peramalan Forecasting
Peramalan ForecastingPeramalan Forecasting
Peramalan Forecasting
 
4. metode transportasi
4. metode transportasi4. metode transportasi
4. metode transportasi
 
Pert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomiPert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomi
 
Bahan lengkap
Bahan lengkapBahan lengkap
Bahan lengkap
 
Strategi generik porter
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porter
 
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiUji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
 
Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasional
 

More from Abu Tholib

Corporate Social Responsibility
Corporate Social ResponsibilityCorporate Social Responsibility
Corporate Social ResponsibilityAbu Tholib
 
Sistem dan Strategi Operasi
Sistem dan Strategi OperasiSistem dan Strategi Operasi
Sistem dan Strategi OperasiAbu Tholib
 
Keputusan dan Multi kreteria
Keputusan dan Multi kreteriaKeputusan dan Multi kreteria
Keputusan dan Multi kreteriaAbu Tholib
 
HAKI Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
HAKI Desain Tata Letak Sirkuit TerpaduHAKI Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
HAKI Desain Tata Letak Sirkuit TerpaduAbu Tholib
 
Pajak Bumi dan Bangunan
Pajak Bumi dan BangunanPajak Bumi dan Bangunan
Pajak Bumi dan BangunanAbu Tholib
 
Peraturan Pemerintah Mobil Murah Sudah Terbit
Peraturan Pemerintah Mobil Murah Sudah TerbitPeraturan Pemerintah Mobil Murah Sudah Terbit
Peraturan Pemerintah Mobil Murah Sudah TerbitAbu Tholib
 
Daya Beli Masyrakat Terhadap Produk Mie Sedaap di Lamongan
Daya Beli Masyrakat Terhadap Produk Mie Sedaap di LamonganDaya Beli Masyrakat Terhadap Produk Mie Sedaap di Lamongan
Daya Beli Masyrakat Terhadap Produk Mie Sedaap di LamonganAbu Tholib
 
Kenaikan Harga Cabai Bagi Usaha Rumah Makanan Di Gresik
Kenaikan Harga Cabai Bagi Usaha Rumah Makanan Di GresikKenaikan Harga Cabai Bagi Usaha Rumah Makanan Di Gresik
Kenaikan Harga Cabai Bagi Usaha Rumah Makanan Di GresikAbu Tholib
 
Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaPerencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaAbu Tholib
 
Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses
Perhitungan Biaya Berdasarkan ProsesPerhitungan Biaya Berdasarkan Proses
Perhitungan Biaya Berdasarkan ProsesAbu Tholib
 
Pembiayaan konsumen
Pembiayaan konsumenPembiayaan konsumen
Pembiayaan konsumenAbu Tholib
 
Pelanggaran Etika Bisnis Hak Kekayaan Intelektual
Pelanggaran Etika Bisnis Hak Kekayaan IntelektualPelanggaran Etika Bisnis Hak Kekayaan Intelektual
Pelanggaran Etika Bisnis Hak Kekayaan IntelektualAbu Tholib
 
Analisis Lingkungan, Industri dan Persaingan
 Analisis Lingkungan, Industri dan Persaingan  Analisis Lingkungan, Industri dan Persaingan
Analisis Lingkungan, Industri dan Persaingan Abu Tholib
 
Mengembangkan Kepercayaan Diri
Mengembangkan Kepercayaan DiriMengembangkan Kepercayaan Diri
Mengembangkan Kepercayaan DiriAbu Tholib
 
Studi Kasus Leadership
Studi Kasus LeadershipStudi Kasus Leadership
Studi Kasus LeadershipAbu Tholib
 
Regresi Data Panel
Regresi Data PanelRegresi Data Panel
Regresi Data PanelAbu Tholib
 
Menangani Konflik Perusahaan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
Menangani Konflik Perusahaan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)Menangani Konflik Perusahaan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
Menangani Konflik Perusahaan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)Abu Tholib
 
Hutang Luar Negeri
Hutang Luar NegeriHutang Luar Negeri
Hutang Luar NegeriAbu Tholib
 

More from Abu Tholib (20)

PKM K
PKM KPKM K
PKM K
 
Corporate Social Responsibility
Corporate Social ResponsibilityCorporate Social Responsibility
Corporate Social Responsibility
 
Sistem dan Strategi Operasi
Sistem dan Strategi OperasiSistem dan Strategi Operasi
Sistem dan Strategi Operasi
 
Keputusan dan Multi kreteria
Keputusan dan Multi kreteriaKeputusan dan Multi kreteria
Keputusan dan Multi kreteria
 
HAKI Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
HAKI Desain Tata Letak Sirkuit TerpaduHAKI Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
HAKI Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
 
Pajak Bumi dan Bangunan
Pajak Bumi dan BangunanPajak Bumi dan Bangunan
Pajak Bumi dan Bangunan
 
PKM GT
PKM GTPKM GT
PKM GT
 
Peraturan Pemerintah Mobil Murah Sudah Terbit
Peraturan Pemerintah Mobil Murah Sudah TerbitPeraturan Pemerintah Mobil Murah Sudah Terbit
Peraturan Pemerintah Mobil Murah Sudah Terbit
 
Daya Beli Masyrakat Terhadap Produk Mie Sedaap di Lamongan
Daya Beli Masyrakat Terhadap Produk Mie Sedaap di LamonganDaya Beli Masyrakat Terhadap Produk Mie Sedaap di Lamongan
Daya Beli Masyrakat Terhadap Produk Mie Sedaap di Lamongan
 
Kenaikan Harga Cabai Bagi Usaha Rumah Makanan Di Gresik
Kenaikan Harga Cabai Bagi Usaha Rumah Makanan Di GresikKenaikan Harga Cabai Bagi Usaha Rumah Makanan Di Gresik
Kenaikan Harga Cabai Bagi Usaha Rumah Makanan Di Gresik
 
Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaPerencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusia
 
Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses
Perhitungan Biaya Berdasarkan ProsesPerhitungan Biaya Berdasarkan Proses
Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses
 
Pembiayaan konsumen
Pembiayaan konsumenPembiayaan konsumen
Pembiayaan konsumen
 
Pelanggaran Etika Bisnis Hak Kekayaan Intelektual
Pelanggaran Etika Bisnis Hak Kekayaan IntelektualPelanggaran Etika Bisnis Hak Kekayaan Intelektual
Pelanggaran Etika Bisnis Hak Kekayaan Intelektual
 
Analisis Lingkungan, Industri dan Persaingan
 Analisis Lingkungan, Industri dan Persaingan  Analisis Lingkungan, Industri dan Persaingan
Analisis Lingkungan, Industri dan Persaingan
 
Mengembangkan Kepercayaan Diri
Mengembangkan Kepercayaan DiriMengembangkan Kepercayaan Diri
Mengembangkan Kepercayaan Diri
 
Studi Kasus Leadership
Studi Kasus LeadershipStudi Kasus Leadership
Studi Kasus Leadership
 
Regresi Data Panel
Regresi Data PanelRegresi Data Panel
Regresi Data Panel
 
Menangani Konflik Perusahaan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
Menangani Konflik Perusahaan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)Menangani Konflik Perusahaan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
Menangani Konflik Perusahaan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
 
Hutang Luar Negeri
Hutang Luar NegeriHutang Luar Negeri
Hutang Luar Negeri
 

Recently uploaded

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 

Recently uploaded (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 

keputusan dalam keadaan risiko

  • 1. Abu Tholib (12311099) Khusnul Khotima (12311062) Meylinda Aviyani (12311063) Okky Yolanda A.H (12311061) Adi Susilo Arief Wiranata (12311045) Wahyu Dwi Kurniawan (12311085) Ismatul Khotimah (12311054) Nanik Eliza (12311089) Doris Roif (12311068) Di buat oleh
  • 2. Pengambilan keputusan dalam kondisi berisiko adalah pengambilan keputusan dimana terjadi hal-hal sebagai berikut : • Alternatif yang harus dipilih mengandung lebih dari satu kemungkinan hasil. • Pengambilan keputusan memiliki lebih dari satu alternatif tindakan. • Diasumsikan bahwa pengambil keputusan mengetahui peluang yang akan terjadi terhadap berbagai tindakan dan hasil. • Risiko terjadi karena hasil pengumpulan keputusan tidak dapat diketahui dengan pasti, walaupun diketahui nilai probabilitasnya. • Pada kondisi ini, keadaan alam sama dengan kondisi tidak pasti. Bedanya dalam kondisi ini, ada informasi atau data yang akan mendukung dalam membuat keputusan, berupa besar atau nilai peluang terjadinya bermacam-macam keadaan. Pengertian Pengambilan Keputusan dalam Keadaan Risiko
  • 3. Besar kecilnya risiko dapat diukur dengan konsep statistik, yaitu teori probabilitas (Pi), variance (σ 2) /standar deviasi (σ). Probabilitas (Pi) adalah peluang timbulnya kejadian anyara 0 < Pi < 1, Besarnya probabilitas suatu kejadian antara 0 dan 1. Jumlah probabilitas dari seluruh kejadian yang mungkin terjadi adalah 1 (ΣPi = 1). Jenis kejadian (event) menurut probabilitas adalah: • Kejadian yang pasti terjadi (certainty event) bila Pi = 1 • Kejadian yang tidak mungkin terjadi (impossible event) bila Pi = 0 • Kejadian yang mungkin terjadi (possible event) bila 0 < Pi < 1 Biasanya akar dari varian disebut simpangan baku (standard deviation), yang digunakan untuk mengukur
  • 4. Bentuk penyelesaian tersebut, dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan yaitu dengan cara : • pendekatan penentuan nilai harapan, • nilai kesempatan yang hilang, • dan nilai harapan informasi sempurna. Teknik Penyelesaian Pengambil Keputusan dalam Keadaan Risiko
  • 5. Nilai harapan adalah jumlah dari kemungkinan nilai- nilai yang diharapkan terjadi terhadap probabilitas masing – masing dari suatu kejadian yang tidak pasti. Rumus yang digunakan ditulis sebagai berikut : • EV = ∑Q ij x Pi • Ev1= a11 x P1 + a12 x P2 +……+a1n x Pn Nilai Harapan yang Maximum • Untuk hal – hal yang sifatnya menguntungkan laba, penjualan, penerimaan dsb maka nilai EV harus maximum. • Untuk hal – hal yang sifatnya merugikan, kekalahan ,
  • 6. Sebuah perusahaan dihadapkan pada persoalan untuk memilih 3 alternatif Investasi A,B, dan C. Keuntungan yang diperoleh dari 3 alternatif tersebut tergantung pada situasi pasar dengan: • prospek pasar yang lesu dengan probabilitas 15 % • prospek pasar yang normal dengan probabilitas 30 % • prospek pasar yang cerah dengan probabilitas 55 % • EV. A = (0,15 x 45.000) + (0,30 x 15.000) + (0,55 x 20.000) = 22. 250 • EV. B = (0,15 x 25.000) + (0,30 x 20.000) + (0,55 x {-10.000}) = 4.250 • EV. C = (0,15 x 35.000) + (0,30 x 60.000) + (0,55 x 50.000) = 50.750 maksimum jadi, perusahaan tersebut akan memilih alternatif investasi C, dengan prospek pasar yang cerah dengan probabilitas 55%. Alternatif Investasi Prospek Pasar Lesu 0,15 Normal 0,30 Cerah 0,55 A 45.000 15.000 20.000 B 25.000 20.000 -10.000 C 35.000 60.000 50.000
  • 7. • Sejumlah pay off yang oleh karena tidak dipilihnya suatu alternatif / tindakan dengan pay off terbesar bagi kejadian yang tidak pasti yang sebenarnya terjadi. • Untuk menentukan nilai keputusan didasarkan pada nilai kesempatan hilang (Expect opportunity Loss = EOL) yang dipilih dari nilai minimum hal ini untuk menghindari rasa penyesalan atau ketidakpuasan. • Setiap peristiwa diindentifikasi tindakan terbaik untuk setiap peristiwa kemudian mengurangi Pay off dengan pay off yang lainnya dengan nilai yang paling maksimum.
  • 8. Menghitung EOL untuk setiap alternatif tindakan • EOL. A = (0,15 x 0) + ( 0,30 x 45.000) + (0,55 x 30.000) = 30.000 • EOL. B = (0,15 x 20.000) + (0,30 x 40.000) + (0,55 x 60.000)= 48.000 • EOL. C = (0,15 x 10.000) + (0,30 x 0) + (0,55 x 0) = 1500 minimum. Alternatif Investasi Prospek Pasar Lesu 0,15 Normal 0,30 Cerah 0,55 A 0 45.000 30.000 B 20.000 40.000 60.000 C 10.000 0 0
  • 9. Nilai harapan informasi sempurna (Expected value of perfect information, EV of PI (EVPI) adalah selisih antara nilai harapan dengan nilai informasi sempurna ( Expeceted value with perfect information, EV with PI (EVWPI)) dan nilai harapan tanpa informasi sempurna (Expected value without perfect information, EV without PI (EV). Rumus yang digunakan ditulis sebagai berikut : EVPI = Ev with PI – Ev Without PI atau EVPI = Ev with PI – Ev EV with PI : Pengambilan keputusan mencoba untuk menghilangkan unsur unsur ketidakpastian yang didasarkan pada adanya infomasi sempurna / tambahan tepat dan lengkap tentang kondisi dimasa yang akan datang. EV Without PI : Nilai rata –rata terbesar setiap alternatif tindakan jumlah maksimum yang dapat dibayarkan oleh pengambil keputusan untuk mendapatkan informasi sempurna. EV with PI = (0,15 x 45.000) + (0,30 x 60.000) + (0,55 x 50.000) = 52,250 EV = nilai Max EP adalah 50,750
  • 10. Secara umum, proses pengambilan keputusan dibagi menjadi 6 langkah, yaitu : • Pembatasan Masalah • Penentuan Tujuan • Pencarian Alternatif • Peramalan Dampak • Penentuan Pilihan
  • 11. Sebuah perusahaan dihadapkan pada persoal-an untuk memilih tiga alternatif investasi A,B, dan C. Keuntungan yang diperoleh dari ketiga jenis investasi tersebut tergantung pada situasi pasar, yaitu lesu, normal, dan cerah, masing- masing 15%, 30%, dan 55%. Komponen-komponen situasi tersebut disajikan pada Tabel berikut ini.
  • 12. Berdasarkan Tabel di atas jenis investasi manakah yang harus dipilih jika digunakan keteria opportunity loss ? Prospek Pasar Alternatif Investasi Lesu P=0,15 Normal P=0,30 Cerah P=0,55 A 45000 15000 20000 B 25000 20000 -10000 C 35000 60000 50000 Lanjutan...
  • 13. Sebuah perusahaan dihadapkan pada persoalan untuk memilih tiga alternatif investasi A,B, dan C. Keuntungan yang diperoleh dari ketiga jenis investasi tsb tergantung situasi pasar, yaitu lesu, normal, dan cerah, masing-masing 15%, 30%, dan 55%. Komponen-komponen situasi pasar di sajikan pada Tabel berikut :
  • 14. Berdasarkan Tabel di atas jenis investasi manakah yang harus dipilih jika digunakan keteria EVPI ? Prospek Pasar Alternatif Investasi Lesu P=0,15 Normal P=0,30 Cerah P=0,55 A 45000 15000 20000 B 25000 20000 -10000 C 35000 60000 50000 Lanjutan...
  • 15.  Penyelesaian soal 1 : EOLA = 0(0,15)+45000(0,30)+30000(0,55)=30.000 EOLB = 20000(0,15)+40000(0,30)+60000(0,55)=48000 EOLC = 10000(0,15)+0(0,30)+0(0,55) = 1500 Jadi : Nilai EOL terkecil adalah 1500, maka investasi yang dipilih adalah investasi C. Kejadian Probabilitas Tindakan Lesu P=0,15 Normal P=0,30 Cerah P=0,55 A 0 45000 30000 B 20000 40000 60000 C 10000 0 0
  • 17.  Penyelesaian soal 2 : Berdasarkan Tabel di atas jenis investasi manakah yang harus dipilih jika digunakan keteria EVPI ? Prospek Pasar Alternatif Investasi Lesu P=0,15 Normal P=0,30 Cerah P=0,55 A 45000 15000 20000 B 25000 20000 -10000 C 35000 60000 50000 Maks. Baris 45000 60000 50000
  • 18. EV. A = (0,15 x 45.000) + (0,30 x 15.000) + (0,55 x 20.000) = 22. 250 EV. B = (0,15 x 25.000) + (0,30 x 20.000) + (0,55 x {-10.000}) = 4.250 EV. C = (0,15 x 35.000) + (0,30 x 60.000) + (0,55 x 50.000) = 50.750 maksimum EVPI = 45000(0,15)+60000(0,30)+50000(0,55) = 52250 EV = 35000(0,15)+60000(0,30)+50000(0,55) = 50750 EVPI = EVWPI – EV = 52250 – 50750 = 1500 Lanjutan...