SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Poligami Menurut Hukum Islam dan
Hukum Positif
Di susun oleh:
Rizki Gumilar 201129002
Arie Sugara 201129023
Pandu Yuda P 201129041
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dari wikipedia dijelaskan bahwa Poligami merupakan praktik pernikahan kepada lebih dari
satu suami atau istri (sesuai dengan jenis kelamin orang bersangkutan).
Poligami merupakan perkawinan seorang laki-laki dengan lebih dari satu wanita atau
perkawinan yang banyak atau pemahaman tentang seorang laki-laki yang membagi kasih
sayangnya atau cintanya dengan beberapa wanita dengan menyunting atau menikahi
wanita lebih dari satu dan hal ini dapat mengundang persepsi setiap orang baik negatif
atau positif tentang baik buruknya moral seseorang yang melakukan poligami.
Poligami sendiri berasal dari bahasa Yunani. Kata ini merupakan penggalan kata poli dan
polus yang artinya banyak, dan kata gamein atau gamos, yang artinya kawin atau
perkawinan. Maka, ketika kedua kata ini digabungkan akan berarti suatu perkawinan yang
banyak.
Dalam Islam, poligami mempunyai arti perkawinan yang lebih dari satu,
dengan batasan, umumnya dibolehkan hanya sampai empat wanita.
Walaupun ada juga yang memahami ayat tentang poligami dengan
batasan lebih dari empat atau bahkan lebih dari sembilan istri. Poligami
dengan batasan empat nampaknya lebih didukung oleh bukti sejarah.
Karena Nabi melarang menikahi wanita lebih dari empat orang.
Tujuan hidup keluarga adalah untuk mendapatkan kebahagiaan lahir dan
batin. Namun dengan adanya Polligami yang dilakukan sang suami,
kebahagiaan dalam keluarga dapat menjadi hilang. Hal ini tentunya
merugikan bagi kaum istri dan anak-anaknya karena mereka
beranggapan tidak akan mendapatkan perlakuan yang adil dari sang
suami
Identifikasi masalah
Dalam penulisan makalah ini, permasalahan-permasalahan yang akan
dibahas adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah pelaksanaan poligami dan sejauh apa kaitannya
dengan hokum islam dan hukum positif ?
2. Bagaimanakah akibat hukum terhadap Poligami dalam hokum
positif Indonesia ?
Rumusan Masalah
Rumusan yang dibuat adalah yang dikutip dari internet ataupun buku
rujukan mengenai Poligami adalah sebagai suatu lembaga hukum yang
menyebabkan seorang beralih ke hubungan kekeluargaan lain, sehingga
timbul hubungan-hubungan hukum yang sah dengan isteri kedua
ataupun seterusnya sesuai jumlah istrinya, Ditambahkan bahwa
Poligami itu dilakukan sedemikian rupa, sehingga Suami itu baik secara
lahir maupun batin harus bias berlaku adil terhadap isteri-isterinya
sebagaimana yang di tentukan oleh ahlulkitab.
Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini diantaranya adalah untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Kapsel Hukum Islam. Selain itu, penulisan
makalah ini bertujuan untuk menelaah lebih jauh, menambah
pemahaman serta memperluas pengetahuan mengenai Poligami
menurut Hukum Islam dan Hukum Positif.
Manfaat Penulisan Makalah
1. Secara Teoretis
Makalah ini diharapkan dapat memperluas serta menambah
khazanah pengetahuan dalam bidang Hukum Keluarga khususnya
mengenai Poligami menurut hokum Islam dan hukum positif
2. Secara Praktis
Diharapkan uraian dalam makalah ini dapat memberikan dasar
dan pengarahan dalam pemahaman mengenai Poligami dikaitkan
dengan hokum positif dan hokum islam
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Poligami
Dari wikipedia dijelaskan bahwa Poligami merupakan praktik pernikahan
kepada lebih dari satu suami atau istri (sesuai dengan jenis kelamin orang
bersangkutan).
Poligami merupakan perkawinan seorang laki-laki dengan lebih dari satu
wanita atau perkawinan yang banyak atau pemahaman tentang seorang
laki-laki yang membagi kasih sayangnya atau cintanya dengan beberapa
wanita dengan menyunting atau menikahi wanita lebih dari satu dan hal ini
dapat mengundang persepsi setiap orang baik negatif atau positif tentang
baik buruknya moral seseorang yang melakukan poligami.
Poligami sendiri berasal dari bahasa Yunani. Kata ini merupakan penggalan
kata poli dan polus yang artinya banyak, dan kata gamein atau gamos,
yang artinya kawin atau perkawinan. Maka, ketika kedua kata ini
digabungkan akan berarti suatu perkawinan yang banyak.
B. Poligami Menurut Pandangan Hukum Islam
Poligami adalah isyarat islam yang merupakan sunah Rasulullah
SAW tentunya dengan syarat sang suami memiliki kemampuan untuk
adil diantara para isteri. Sebagai mana pada ayat yang artiya :
“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap(hak-hak)
perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya),maka kawinilah
wanita-wanita (lain) yang kamu senang, dua, tiga atau empat.
Kemudian jika kamu takut tidak dapat berlaku adil,maka (kawinilah)
seorang saja, atau budak-budak yangkamu miliki. Yang demikian itu
adalah lebih dekat daripada tidak berbuat aniaya.” (QS.An-Nisa ayat
ke-3)
Factor –faktor Yang Mempengeruhi Poligami
1. Fator Biologis
a) Istri yang Sakit
b) Hasrat Seksual yang Tinggi
c) Rutinitas Alami Setiap Wanita
d) Masa Subur Kaum Pria Lebih Lama
2. Faktor Internal Rumah Tangga
a) Kemandulan
b) Istri yang Lemah
c) Kepribadian yang Buruk
3. Faktor Sosial
a) Banyaknya Jumlah Wanita
b) Kesiapan Menikah dan Harapan Hidup pada Wanita
c) Berkurangnya Jumlah Kaum Pria
d) Lingkungan dan Tradisi
e) Kemapanan Ekonomi
Dampak Negatif Poligami
1. Terhadap Kehidupan Rumah Tangga
a) Dampak poligami terhadap kehidupan rumah tangga antara
lain
b) Ketidakharmonisan hubungan anggota keluarga.
c) Sering timbul permasalahan atau percek-cokan.
d) Tidak adanya rasa saling pecaya.
e) Tidak adanya kepedulian yang besar dari suami terhadap
anak dan isteri.
f) Kemungkinan dapat menyebabkan perceraian.
Poligami Mneurut Pandangan Hukum
Positif
Poligami sendiri mempunyai arti suatu sistem perkawinan antara satu orang pria dengan
lebih dari seorang istri. (Dikutip dari Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 tahun 1974).
Pada dasarnya dalam Undang-Undang Perkawinan No. 1/1974 menganut adanya asas
monogami dalam perkawinan. Hal ini disebut dengan tegas dalam pasal 3 ayat 1 yang
menyebutkan bahwa ¿Pada asasnya seorang pria hanya boleh mempunyai seorang istri
dan seorang wanita hanya boleh mempunyai seorang suami. Akan tetapi asas monogami
dalam UU Perkawinan tidak bersifat mutlak, artinya hanya bersifat pengarahan pada
pembentukan perkawinan monogami dengan jalan mempersulit dan mempersempit
penggunaan lembaga poligami dan bukan menghapus sama sekali sistem poligami. Ini
dapat diambil sebuah argumen yaitu jika perkawinan poligami ini dipermudah maka setiap
laki-laki yang sudah beristri maupun yang belum tentu akan beramai-ramai untuk
melakukan poligami dan ini tentunya akan sangat merugikan pihak perempuan juga anak-
anak yang dilahirkannya nanti dikemudian hari.
Syarat-syarat diperbolehkanya Poligami
1. Istri tidak dapat menjalankan kewajiban sebagai istri
2. Istri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak dapat
disembuhkan
3. Istri tidak dapat melahirkan keturunan
Syarat-syarat pendukung
diperbolehkanya Poligami
Adanya persetujuan dari istri
Ada kepastian bahwa suami mampu menjamin keperluan hidup istri
dan anak-anaknya
Ada jaminan bahwa suami berlaku adil terhadap para istri dan anak-
anaknya.
Dalam PP Nomor 10 tahun 1983 pejabat
dari Pegawai Negeri Sipil yang
bersangkutan akan memberikan ijin
apabila ternyata :
1. Tidak bertentangan dengan ajaran atau peraturan agama yang dianut
oleh Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan.
2. Memenuhi syarat alternatif dan semua syarat komulatif
3. Tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku.
4. Tidak bertentangan dengan akal sehat.
5. Tidak ada kemungkinan mengganggu tugas kedinasan yang
dinyatakan dalam surat keterangan atasan langsung Pegawai Negeri
Sipil yang bersangkutan, serendah-rendahnya pejabat eselon IV atau
setingkat dengan itu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan :
Dari data-data yang saya peroleh, baik dari buku, internet serta
dari teman-teman yang saya mintai pendapat, Saya dapat
menyimpulkan bahwa pada dasarnya poligami diperbolehkan oleh
agama apabila tujuannya baik dan sang suami dapat berlaku adil
terhadap istri-istrinya dan jumlah istrinya tidak melebihi 4 orang.
Namun masyarakat masih beranggapan negatif kepada orang-orang
yang berpoligami. Hal ini terjadi karena masalah poligami masih tabu di
masyarakat.
B. Saran :
Sebaiknya masyarakat tidak selalu beranggapan negatif terhadap seseorang yang
melakukan poligami karena ia pasti memiliki alasan-alasan serta faktor-faktor yang jelas
untuk melakukan poligami. Selain itu, sebaiknya para suami jangan melakukan poligami
apabila tidak dapat berlaku adil bagi istri-istrinya karena hukuman bagi suami yang tidak
bisa berlaku adil sangatlah pedih.
Nabi bersabda, “Barang siapa beristri dua dan tidak berlaku adil pada keduanya maka ia
akan datang pada hari kiamat dalam keadaan tubuhnya.” (HR Tirmidzi dan Al Hakim)
Pemakalah juga memberikan saran, khususnya kepada para suami yang ada di Negara
Indonesia sebaiknya :
a) Janganlah melakukan poligami, jika isteri masih dapat memenuhi kebutuhan baik
secara lahir dan bathin.
b) Disamping itu pula jika ingin melakukan poligami, maka bersikaplah adil terhadap
isteri dan anak – anak, dan juga harus mendapatkan persetujuan dari isteri baik
secara lisan maupun tulisan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam UU No. 1
Tahun 1974 Tentang Perkawinan
Wasalamualaikum Wr. Wb.

More Related Content

What's hot

Makalah mahar dalam perkawinan
Makalah mahar dalam perkawinanMakalah mahar dalam perkawinan
Makalah mahar dalam perkawinanWarnet Raha
 
Konsep kepemilikan dalam islam
Konsep kepemilikan dalam islamKonsep kepemilikan dalam islam
Konsep kepemilikan dalam islamSifa Siti Mukrimah
 
Hijab dalam Kewarisan
Hijab dalam KewarisanHijab dalam Kewarisan
Hijab dalam KewarisanRia Widia
 
Talak, iddah, rujuk
Talak, iddah, rujukTalak, iddah, rujuk
Talak, iddah, rujukayudinss
 
Hukum Jual Beli dalam Islam
Hukum Jual Beli dalam IslamHukum Jual Beli dalam Islam
Hukum Jual Beli dalam IslamDerina Ellya R
 
Kaidah2 fiqh Al yaqini yuzalu bi syak dan kebolehan dalam darurat
Kaidah2 fiqh Al yaqini yuzalu bi syak dan kebolehan dalam daruratKaidah2 fiqh Al yaqini yuzalu bi syak dan kebolehan dalam darurat
Kaidah2 fiqh Al yaqini yuzalu bi syak dan kebolehan dalam daruratArif Arif
 
Fikih - Talaq, Khuluk, Fasakh, Iddah dan Rujuk
Fikih - Talaq, Khuluk, Fasakh, Iddah dan RujukFikih - Talaq, Khuluk, Fasakh, Iddah dan Rujuk
Fikih - Talaq, Khuluk, Fasakh, Iddah dan RujukHaafizha Kiromi
 
Presentasi Agama - RIBA
Presentasi Agama - RIBAPresentasi Agama - RIBA
Presentasi Agama - RIBAAini29
 
HUKUM PERNIKAHAN
HUKUM PERNIKAHANHUKUM PERNIKAHAN
HUKUM PERNIKAHANNur Huda
 

What's hot (20)

Makalah mahar dalam perkawinan
Makalah mahar dalam perkawinanMakalah mahar dalam perkawinan
Makalah mahar dalam perkawinan
 
Konsep kepemilikan dalam islam
Konsep kepemilikan dalam islamKonsep kepemilikan dalam islam
Konsep kepemilikan dalam islam
 
Mudharabah
MudharabahMudharabah
Mudharabah
 
Hijab dalam Kewarisan
Hijab dalam KewarisanHijab dalam Kewarisan
Hijab dalam Kewarisan
 
Ppt jual beli
Ppt jual beliPpt jual beli
Ppt jual beli
 
Zina
ZinaZina
Zina
 
Talak, iddah, rujuk
Talak, iddah, rujukTalak, iddah, rujuk
Talak, iddah, rujuk
 
Fiqh Muamalah Akad kafalah
Fiqh Muamalah Akad kafalahFiqh Muamalah Akad kafalah
Fiqh Muamalah Akad kafalah
 
Makalah nikah beda agama
Makalah nikah beda agamaMakalah nikah beda agama
Makalah nikah beda agama
 
Hukum Jual Beli dalam Islam
Hukum Jual Beli dalam IslamHukum Jual Beli dalam Islam
Hukum Jual Beli dalam Islam
 
Hukum Keluarga
Hukum KeluargaHukum Keluarga
Hukum Keluarga
 
Hukum Taklifi Wadh'i
Hukum Taklifi Wadh'iHukum Taklifi Wadh'i
Hukum Taklifi Wadh'i
 
Kaidah2 fiqh Al yaqini yuzalu bi syak dan kebolehan dalam darurat
Kaidah2 fiqh Al yaqini yuzalu bi syak dan kebolehan dalam daruratKaidah2 fiqh Al yaqini yuzalu bi syak dan kebolehan dalam darurat
Kaidah2 fiqh Al yaqini yuzalu bi syak dan kebolehan dalam darurat
 
Fikih - Talaq, Khuluk, Fasakh, Iddah dan Rujuk
Fikih - Talaq, Khuluk, Fasakh, Iddah dan RujukFikih - Talaq, Khuluk, Fasakh, Iddah dan Rujuk
Fikih - Talaq, Khuluk, Fasakh, Iddah dan Rujuk
 
Presentasi Agama - RIBA
Presentasi Agama - RIBAPresentasi Agama - RIBA
Presentasi Agama - RIBA
 
Qardh dan Ariyah
Qardh dan AriyahQardh dan Ariyah
Qardh dan Ariyah
 
PPT PERNIKAHAN
PPT PERNIKAHANPPT PERNIKAHAN
PPT PERNIKAHAN
 
Maqashid Syariah
Maqashid SyariahMaqashid Syariah
Maqashid Syariah
 
HUKUM PERNIKAHAN
HUKUM PERNIKAHANHUKUM PERNIKAHAN
HUKUM PERNIKAHAN
 
murabahah
murabahahmurabahah
murabahah
 

Viewers also liked

Kebaikan dan keburukan poligami
Kebaikan dan keburukan poligamiKebaikan dan keburukan poligami
Kebaikan dan keburukan poligamiabidinzaenal420
 
From Massmailing to Storytelling
From Massmailing to StorytellingFrom Massmailing to Storytelling
From Massmailing to StorytellingFlorent Diverchy
 
Have you received your JCPenny's free $1000 Gift Card? Hurry Up!
Have you received your JCPenny's free $1000 Gift Card? Hurry Up! Have you received your JCPenny's free $1000 Gift Card? Hurry Up!
Have you received your JCPenny's free $1000 Gift Card? Hurry Up! Bhavesh Shah
 
Psychometrics of Types of goal Scale (TGS)
Psychometrics of Types of goal Scale (TGS)Psychometrics of Types of goal Scale (TGS)
Psychometrics of Types of goal Scale (TGS)Meenakshi Singh
 
Effect of Perceived Goal Difficulty, Perceived Exercise Exertion and Sub-Goal...
Effect of Perceived Goal Difficulty, Perceived Exercise Exertion and Sub-Goal...Effect of Perceived Goal Difficulty, Perceived Exercise Exertion and Sub-Goal...
Effect of Perceived Goal Difficulty, Perceived Exercise Exertion and Sub-Goal...Meenakshi Singh
 
Herramientas innovadoras (1)
Herramientas innovadoras (1)Herramientas innovadoras (1)
Herramientas innovadoras (1)segarralinet
 

Viewers also liked (13)

Poligami
PoligamiPoligami
Poligami
 
Kebaikan dan keburukan poligami
Kebaikan dan keburukan poligamiKebaikan dan keburukan poligami
Kebaikan dan keburukan poligami
 
p0ligami
p0ligamip0ligami
p0ligami
 
From Massmailing to Storytelling
From Massmailing to StorytellingFrom Massmailing to Storytelling
From Massmailing to Storytelling
 
Have you received your JCPenny's free $1000 Gift Card? Hurry Up!
Have you received your JCPenny's free $1000 Gift Card? Hurry Up! Have you received your JCPenny's free $1000 Gift Card? Hurry Up!
Have you received your JCPenny's free $1000 Gift Card? Hurry Up!
 
Psychometrics of Types of goal Scale (TGS)
Psychometrics of Types of goal Scale (TGS)Psychometrics of Types of goal Scale (TGS)
Psychometrics of Types of goal Scale (TGS)
 
Ch01
Ch01Ch01
Ch01
 
Famous Baseball Jerseys!
Famous Baseball Jerseys!Famous Baseball Jerseys!
Famous Baseball Jerseys!
 
Literator April 2008
Literator April 2008Literator April 2008
Literator April 2008
 
Effect of Perceived Goal Difficulty, Perceived Exercise Exertion and Sub-Goal...
Effect of Perceived Goal Difficulty, Perceived Exercise Exertion and Sub-Goal...Effect of Perceived Goal Difficulty, Perceived Exercise Exertion and Sub-Goal...
Effect of Perceived Goal Difficulty, Perceived Exercise Exertion and Sub-Goal...
 
Parts of a Baseball Uniform
Parts of a Baseball UniformParts of a Baseball Uniform
Parts of a Baseball Uniform
 
Rhythm Select
Rhythm SelectRhythm Select
Rhythm Select
 
Herramientas innovadoras (1)
Herramientas innovadoras (1)Herramientas innovadoras (1)
Herramientas innovadoras (1)
 

Similar to Poligami menurut hukum islam dan hukum positif

Similar to Poligami menurut hukum islam dan hukum positif (20)

MEMANFAATKAN POLIGAMI DI ERA MILENIAL: KAJIAN DALAM TAFSIR AL-MISBAH
MEMANFAATKAN POLIGAMI DI ERA MILENIAL: KAJIAN DALAM TAFSIR AL-MISBAHMEMANFAATKAN POLIGAMI DI ERA MILENIAL: KAJIAN DALAM TAFSIR AL-MISBAH
MEMANFAATKAN POLIGAMI DI ERA MILENIAL: KAJIAN DALAM TAFSIR AL-MISBAH
 
Poligami dan Poliandri Dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
Poligami dan Poliandri Dalam Perspektif Masail FiqhiyahPoligami dan Poliandri Dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
Poligami dan Poliandri Dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
 
Ketentuan islam tentang hukum keluarga
Ketentuan islam tentang hukum keluargaKetentuan islam tentang hukum keluarga
Ketentuan islam tentang hukum keluarga
 
Poligami
PoligamiPoligami
Poligami
 
Pernikahan
PernikahanPernikahan
Pernikahan
 
Makalah pernikahan
Makalah pernikahanMakalah pernikahan
Makalah pernikahan
 
Munakahat kelompok 7
Munakahat   kelompok 7Munakahat   kelompok 7
Munakahat kelompok 7
 
LK- RESUME KB 2.pdf
LK- RESUME KB 2.pdfLK- RESUME KB 2.pdf
LK- RESUME KB 2.pdf
 
Poligami dalam Islam: Opini
Poligami dalam Islam: OpiniPoligami dalam Islam: Opini
Poligami dalam Islam: Opini
 
Munahakat 12ipa 2
Munahakat 12ipa 2Munahakat 12ipa 2
Munahakat 12ipa 2
 
PROBLEMATIKA PERKAWINAN DI INDONESIA, BY ARZ3N
PROBLEMATIKA PERKAWINAN DI INDONESIA, BY ARZ3NPROBLEMATIKA PERKAWINAN DI INDONESIA, BY ARZ3N
PROBLEMATIKA PERKAWINAN DI INDONESIA, BY ARZ3N
 
Asas Hukum Keluarga - Usman Jambak
Asas Hukum Keluarga - Usman JambakAsas Hukum Keluarga - Usman Jambak
Asas Hukum Keluarga - Usman Jambak
 
Fiqh munakahat
Fiqh munakahatFiqh munakahat
Fiqh munakahat
 
Fiqih Rangkuman Bab Nikah
Fiqih Rangkuman Bab NikahFiqih Rangkuman Bab Nikah
Fiqih Rangkuman Bab Nikah
 
MATERI PAI MUNAKAHAT.pptx
MATERI PAI MUNAKAHAT.pptxMATERI PAI MUNAKAHAT.pptx
MATERI PAI MUNAKAHAT.pptx
 
Poligami
PoligamiPoligami
Poligami
 
Munakahat
MunakahatMunakahat
Munakahat
 
Munakahat
MunakahatMunakahat
Munakahat
 
Bab munakahat 12
Bab munakahat 12Bab munakahat 12
Bab munakahat 12
 
Pro dan Kontra UU Poligami
Pro dan Kontra UU PoligamiPro dan Kontra UU Poligami
Pro dan Kontra UU Poligami
 

More from Rizki Gumilar

Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1Rizki Gumilar
 
Teori Anomie jika dihubungkan dengan Kejahatan Bunuh Diri
Teori Anomie jika dihubungkan dengan Kejahatan Bunuh Diri Teori Anomie jika dihubungkan dengan Kejahatan Bunuh Diri
Teori Anomie jika dihubungkan dengan Kejahatan Bunuh Diri Rizki Gumilar
 
Transgender menurut pandangan hukum islam
Transgender menurut pandangan hukum islamTransgender menurut pandangan hukum islam
Transgender menurut pandangan hukum islamRizki Gumilar
 
Sejarah, pengertian dan lingkup perburuhan
Sejarah, pengertian dan lingkup perburuhanSejarah, pengertian dan lingkup perburuhan
Sejarah, pengertian dan lingkup perburuhanRizki Gumilar
 
Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan
Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum KetenagakerjaanLingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan
Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum KetenagakerjaanRizki Gumilar
 
Istilah-Istilah dan Ruang lingkup hukum perburuhan
Istilah-Istilah dan Ruang lingkup hukum perburuhanIstilah-Istilah dan Ruang lingkup hukum perburuhan
Istilah-Istilah dan Ruang lingkup hukum perburuhanRizki Gumilar
 
Hukum Perburuhan “hubungan kerja dan hubungan industrial”
Hukum Perburuhan “hubungan kerjadan hubungan industrial”Hukum Perburuhan “hubungan kerjadan hubungan industrial”
Hukum Perburuhan “hubungan kerja dan hubungan industrial”Rizki Gumilar
 
Slide Ruang terbuka hijau kab. Garut
Slide Ruang terbuka hijau kab. GarutSlide Ruang terbuka hijau kab. Garut
Slide Ruang terbuka hijau kab. GarutRizki Gumilar
 
Peranan Otonomi Daerah
Peranan Otonomi Daerah Peranan Otonomi Daerah
Peranan Otonomi Daerah Rizki Gumilar
 
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di IndonesiaHak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di IndonesiaRizki Gumilar
 
Cultural universal pada masyarakat yogyakarta
Cultural universal pada masyarakat yogyakartaCultural universal pada masyarakat yogyakarta
Cultural universal pada masyarakat yogyakartaRizki Gumilar
 
Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)
Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)
Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)Rizki Gumilar
 
Pengakuan hukum internasional
Pengakuan hukum internasionalPengakuan hukum internasional
Pengakuan hukum internasionalRizki Gumilar
 
Ham kekerasan terhadap perempuan
Ham kekerasan terhadap perempuanHam kekerasan terhadap perempuan
Ham kekerasan terhadap perempuanRizki Gumilar
 

More from Rizki Gumilar (18)

Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1
 
Teori Anomie jika dihubungkan dengan Kejahatan Bunuh Diri
Teori Anomie jika dihubungkan dengan Kejahatan Bunuh Diri Teori Anomie jika dihubungkan dengan Kejahatan Bunuh Diri
Teori Anomie jika dihubungkan dengan Kejahatan Bunuh Diri
 
Transgender menurut pandangan hukum islam
Transgender menurut pandangan hukum islamTransgender menurut pandangan hukum islam
Transgender menurut pandangan hukum islam
 
Sejarah, pengertian dan lingkup perburuhan
Sejarah, pengertian dan lingkup perburuhanSejarah, pengertian dan lingkup perburuhan
Sejarah, pengertian dan lingkup perburuhan
 
Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan
Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum KetenagakerjaanLingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan
Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan
 
Istilah-Istilah dan Ruang lingkup hukum perburuhan
Istilah-Istilah dan Ruang lingkup hukum perburuhanIstilah-Istilah dan Ruang lingkup hukum perburuhan
Istilah-Istilah dan Ruang lingkup hukum perburuhan
 
Hukum Perburuhan “hubungan kerja dan hubungan industrial”
Hukum Perburuhan “hubungan kerjadan hubungan industrial”Hukum Perburuhan “hubungan kerjadan hubungan industrial”
Hukum Perburuhan “hubungan kerja dan hubungan industrial”
 
Slide Ruang terbuka hijau kab. Garut
Slide Ruang terbuka hijau kab. GarutSlide Ruang terbuka hijau kab. Garut
Slide Ruang terbuka hijau kab. Garut
 
Peranan Otonomi Daerah
Peranan Otonomi Daerah Peranan Otonomi Daerah
Peranan Otonomi Daerah
 
Presentation kps
Presentation kpsPresentation kps
Presentation kps
 
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di IndonesiaHak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia
 
Cultural universal pada masyarakat yogyakarta
Cultural universal pada masyarakat yogyakartaCultural universal pada masyarakat yogyakarta
Cultural universal pada masyarakat yogyakarta
 
Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)
Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)
Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)
 
Pengakuan hukum internasional
Pengakuan hukum internasionalPengakuan hukum internasional
Pengakuan hukum internasional
 
Hukum humaniter
Hukum humaniterHukum humaniter
Hukum humaniter
 
Ham kekerasan terhadap perempuan
Ham kekerasan terhadap perempuanHam kekerasan terhadap perempuan
Ham kekerasan terhadap perempuan
 
Hk.pidana
Hk.pidanaHk.pidana
Hk.pidana
 
Hukum internasional
Hukum internasionalHukum internasional
Hukum internasional
 

Recently uploaded

aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 

Recently uploaded (20)

aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 

Poligami menurut hukum islam dan hukum positif

  • 1. Poligami Menurut Hukum Islam dan Hukum Positif Di susun oleh: Rizki Gumilar 201129002 Arie Sugara 201129023 Pandu Yuda P 201129041
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dari wikipedia dijelaskan bahwa Poligami merupakan praktik pernikahan kepada lebih dari satu suami atau istri (sesuai dengan jenis kelamin orang bersangkutan). Poligami merupakan perkawinan seorang laki-laki dengan lebih dari satu wanita atau perkawinan yang banyak atau pemahaman tentang seorang laki-laki yang membagi kasih sayangnya atau cintanya dengan beberapa wanita dengan menyunting atau menikahi wanita lebih dari satu dan hal ini dapat mengundang persepsi setiap orang baik negatif atau positif tentang baik buruknya moral seseorang yang melakukan poligami. Poligami sendiri berasal dari bahasa Yunani. Kata ini merupakan penggalan kata poli dan polus yang artinya banyak, dan kata gamein atau gamos, yang artinya kawin atau perkawinan. Maka, ketika kedua kata ini digabungkan akan berarti suatu perkawinan yang banyak.
  • 3. Dalam Islam, poligami mempunyai arti perkawinan yang lebih dari satu, dengan batasan, umumnya dibolehkan hanya sampai empat wanita. Walaupun ada juga yang memahami ayat tentang poligami dengan batasan lebih dari empat atau bahkan lebih dari sembilan istri. Poligami dengan batasan empat nampaknya lebih didukung oleh bukti sejarah. Karena Nabi melarang menikahi wanita lebih dari empat orang. Tujuan hidup keluarga adalah untuk mendapatkan kebahagiaan lahir dan batin. Namun dengan adanya Polligami yang dilakukan sang suami, kebahagiaan dalam keluarga dapat menjadi hilang. Hal ini tentunya merugikan bagi kaum istri dan anak-anaknya karena mereka beranggapan tidak akan mendapatkan perlakuan yang adil dari sang suami
  • 4. Identifikasi masalah Dalam penulisan makalah ini, permasalahan-permasalahan yang akan dibahas adalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah pelaksanaan poligami dan sejauh apa kaitannya dengan hokum islam dan hukum positif ? 2. Bagaimanakah akibat hukum terhadap Poligami dalam hokum positif Indonesia ?
  • 5. Rumusan Masalah Rumusan yang dibuat adalah yang dikutip dari internet ataupun buku rujukan mengenai Poligami adalah sebagai suatu lembaga hukum yang menyebabkan seorang beralih ke hubungan kekeluargaan lain, sehingga timbul hubungan-hubungan hukum yang sah dengan isteri kedua ataupun seterusnya sesuai jumlah istrinya, Ditambahkan bahwa Poligami itu dilakukan sedemikian rupa, sehingga Suami itu baik secara lahir maupun batin harus bias berlaku adil terhadap isteri-isterinya sebagaimana yang di tentukan oleh ahlulkitab.
  • 6. Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan makalah ini diantaranya adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kapsel Hukum Islam. Selain itu, penulisan makalah ini bertujuan untuk menelaah lebih jauh, menambah pemahaman serta memperluas pengetahuan mengenai Poligami menurut Hukum Islam dan Hukum Positif.
  • 7. Manfaat Penulisan Makalah 1. Secara Teoretis Makalah ini diharapkan dapat memperluas serta menambah khazanah pengetahuan dalam bidang Hukum Keluarga khususnya mengenai Poligami menurut hokum Islam dan hukum positif 2. Secara Praktis Diharapkan uraian dalam makalah ini dapat memberikan dasar dan pengarahan dalam pemahaman mengenai Poligami dikaitkan dengan hokum positif dan hokum islam
  • 8. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Poligami Dari wikipedia dijelaskan bahwa Poligami merupakan praktik pernikahan kepada lebih dari satu suami atau istri (sesuai dengan jenis kelamin orang bersangkutan). Poligami merupakan perkawinan seorang laki-laki dengan lebih dari satu wanita atau perkawinan yang banyak atau pemahaman tentang seorang laki-laki yang membagi kasih sayangnya atau cintanya dengan beberapa wanita dengan menyunting atau menikahi wanita lebih dari satu dan hal ini dapat mengundang persepsi setiap orang baik negatif atau positif tentang baik buruknya moral seseorang yang melakukan poligami. Poligami sendiri berasal dari bahasa Yunani. Kata ini merupakan penggalan kata poli dan polus yang artinya banyak, dan kata gamein atau gamos, yang artinya kawin atau perkawinan. Maka, ketika kedua kata ini digabungkan akan berarti suatu perkawinan yang banyak.
  • 9. B. Poligami Menurut Pandangan Hukum Islam Poligami adalah isyarat islam yang merupakan sunah Rasulullah SAW tentunya dengan syarat sang suami memiliki kemampuan untuk adil diantara para isteri. Sebagai mana pada ayat yang artiya : “Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap(hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya),maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senang, dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak dapat berlaku adil,maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yangkamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat daripada tidak berbuat aniaya.” (QS.An-Nisa ayat ke-3)
  • 10. Factor –faktor Yang Mempengeruhi Poligami 1. Fator Biologis a) Istri yang Sakit b) Hasrat Seksual yang Tinggi c) Rutinitas Alami Setiap Wanita d) Masa Subur Kaum Pria Lebih Lama 2. Faktor Internal Rumah Tangga a) Kemandulan b) Istri yang Lemah c) Kepribadian yang Buruk 3. Faktor Sosial a) Banyaknya Jumlah Wanita b) Kesiapan Menikah dan Harapan Hidup pada Wanita c) Berkurangnya Jumlah Kaum Pria d) Lingkungan dan Tradisi e) Kemapanan Ekonomi
  • 11. Dampak Negatif Poligami 1. Terhadap Kehidupan Rumah Tangga a) Dampak poligami terhadap kehidupan rumah tangga antara lain b) Ketidakharmonisan hubungan anggota keluarga. c) Sering timbul permasalahan atau percek-cokan. d) Tidak adanya rasa saling pecaya. e) Tidak adanya kepedulian yang besar dari suami terhadap anak dan isteri. f) Kemungkinan dapat menyebabkan perceraian.
  • 12. Poligami Mneurut Pandangan Hukum Positif Poligami sendiri mempunyai arti suatu sistem perkawinan antara satu orang pria dengan lebih dari seorang istri. (Dikutip dari Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 tahun 1974). Pada dasarnya dalam Undang-Undang Perkawinan No. 1/1974 menganut adanya asas monogami dalam perkawinan. Hal ini disebut dengan tegas dalam pasal 3 ayat 1 yang menyebutkan bahwa ¿Pada asasnya seorang pria hanya boleh mempunyai seorang istri dan seorang wanita hanya boleh mempunyai seorang suami. Akan tetapi asas monogami dalam UU Perkawinan tidak bersifat mutlak, artinya hanya bersifat pengarahan pada pembentukan perkawinan monogami dengan jalan mempersulit dan mempersempit penggunaan lembaga poligami dan bukan menghapus sama sekali sistem poligami. Ini dapat diambil sebuah argumen yaitu jika perkawinan poligami ini dipermudah maka setiap laki-laki yang sudah beristri maupun yang belum tentu akan beramai-ramai untuk melakukan poligami dan ini tentunya akan sangat merugikan pihak perempuan juga anak- anak yang dilahirkannya nanti dikemudian hari.
  • 13. Syarat-syarat diperbolehkanya Poligami 1. Istri tidak dapat menjalankan kewajiban sebagai istri 2. Istri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan 3. Istri tidak dapat melahirkan keturunan
  • 14. Syarat-syarat pendukung diperbolehkanya Poligami Adanya persetujuan dari istri Ada kepastian bahwa suami mampu menjamin keperluan hidup istri dan anak-anaknya Ada jaminan bahwa suami berlaku adil terhadap para istri dan anak- anaknya.
  • 15. Dalam PP Nomor 10 tahun 1983 pejabat dari Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan akan memberikan ijin apabila ternyata : 1. Tidak bertentangan dengan ajaran atau peraturan agama yang dianut oleh Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan. 2. Memenuhi syarat alternatif dan semua syarat komulatif 3. Tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku. 4. Tidak bertentangan dengan akal sehat. 5. Tidak ada kemungkinan mengganggu tugas kedinasan yang dinyatakan dalam surat keterangan atasan langsung Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan, serendah-rendahnya pejabat eselon IV atau setingkat dengan itu.
  • 16. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan : Dari data-data yang saya peroleh, baik dari buku, internet serta dari teman-teman yang saya mintai pendapat, Saya dapat menyimpulkan bahwa pada dasarnya poligami diperbolehkan oleh agama apabila tujuannya baik dan sang suami dapat berlaku adil terhadap istri-istrinya dan jumlah istrinya tidak melebihi 4 orang. Namun masyarakat masih beranggapan negatif kepada orang-orang yang berpoligami. Hal ini terjadi karena masalah poligami masih tabu di masyarakat.
  • 17. B. Saran : Sebaiknya masyarakat tidak selalu beranggapan negatif terhadap seseorang yang melakukan poligami karena ia pasti memiliki alasan-alasan serta faktor-faktor yang jelas untuk melakukan poligami. Selain itu, sebaiknya para suami jangan melakukan poligami apabila tidak dapat berlaku adil bagi istri-istrinya karena hukuman bagi suami yang tidak bisa berlaku adil sangatlah pedih. Nabi bersabda, “Barang siapa beristri dua dan tidak berlaku adil pada keduanya maka ia akan datang pada hari kiamat dalam keadaan tubuhnya.” (HR Tirmidzi dan Al Hakim) Pemakalah juga memberikan saran, khususnya kepada para suami yang ada di Negara Indonesia sebaiknya : a) Janganlah melakukan poligami, jika isteri masih dapat memenuhi kebutuhan baik secara lahir dan bathin. b) Disamping itu pula jika ingin melakukan poligami, maka bersikaplah adil terhadap isteri dan anak – anak, dan juga harus mendapatkan persetujuan dari isteri baik secara lisan maupun tulisan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam UU No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan