SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
MUNAKAHAT
• Pengertian secara bahasa ; munakahat
  berasal dari kata “nikah” yang berarti
  berkumpul atau bersatu.

• Pengertian secara istilah (syari’at) ; nikah
  berarti melakukan suatu akad atau
  perjanjian untuk mengikatkan diri antara
  seorang laki-laki dengan seorang
  perempuan serta menghalalkan hubungan
  keduanya untuk terwujudnya keluarga
  bahagia yang diridhoi oleh Allah swt.
HUKUM NIKAH
• Hukum dasar nikah adalah mubah, artinya boleh
  dikerjakan dan boleh ditinggalkan. Namun jika
  ditinjau dari segi kondisi orang yang akan
  melakukan pernikahan, hukum nikah bisa menjadi
  sunat, wajib, makruh atau haram.
• Sunat ; apabila mampu menikah, mampu
  mengendalikan diri dari perbuatan zina.
• Wajib ; apabilamampu menikah dan ia khawatir
  berbuat zina jika tidak segera menikah.
• Makruh ; apabila belum mampu memberi nafkah
  terhadap isteri dan anak-anaknya.
• Haram ; apabila menikah dimaksudkan untuk
  menyakiti wanita yang akan dinikahi.
TUJUAN PERNIKAHAN
1.   Secara umum tujuan pernikahan menurut Islam
     adalah untuk memenuhi hajat manusia (pria thd
     wanita atau sebaliknya) dlm rangka mewujudkan
     rumah tangga yg bahagia sesuai dg ketentuan-
     ketentuan agama Islam.
2.   Secara rinci tujuan diatas dapat dijabarkan
     sebagai berikut :
•    Untuk memperoleh rasa cinta kasih.
•    Untuk memperoleh ketenangan hidup.
•    Untuk memenuhi kebutuhan seksual.
•    Untuk memperoleh keturunan yang sah.
•    Untuk mewujudkan keluarga bahagia di dunia dan
     akhirat.
RUKUN NIKAH
1.   Ada calon suami, dg syarat : laki-laki yg sudah dewasa,
     beragama Islam, tidak dipaksa/terpaksa, tdk sedang
     dlm ihram haji atau umrah dan bukan mahram calon
     isterinya.
2.   Ada calon isteri, dg syarat : wanita yang cukup
     dewasa, bukan perempuan musyrik, tdk dlm ikatan
     perkawinan dg org lain, bukan mahram bagi calon
     suami dan tdk dlm keadaan ihram haji atau umrah.
3.   Ada wali nikah, yaitu orang yang menikahkan mempelai
     laki-laki dg mempelai wanita atau mengizinkan
     pernikahannya. Wali ada 2 macam, yaitu wali nasab
     dan wali hakim.
4.   Ada 2 orang saksi dg syarat : beragama Islam, laki-laki,
     baligh dan berakal, dapat mendengar, berbicara,
     melihat, adil dan tidak sedang ihram haji atau umrah.
5.   Ada akad nikah yaitu ucapan ijab qabul
SYARAT-SYARAT WALI

1.   Beragama Islam
2.   Laki-laki
3.   Baligh dan berakal
4.   Merdeka (bukan budak)
5.   Bersifat adil
6.   Tidak sedang ihram haji atau
     umrah
MUHRIM
(wanita yang haram
dinikahi)
1.   Karena keturunan (ibu kandung dan seterusnya ke
     atas, anak perempuan kandung dan seterusnya ke
     bawah, saudara perempuan bapak, saudara perempuan
     ibu, anak perempuan dari saudara laki-laki dan
     seterusnya ke bawah, anak perempuan dari saudara
     perempuan dan seterusnya ke bawah.
2.   Karena hubungan sesusuan (ibu yg menyusui, saudara
     perempuan sesusuan).
3.   Karena perkawinan (ibu dari isteri, anak tiri, ibu tiri).
4.   Karena mempunyai pertalian muhrim dengan isteri,
     misalnya haram melakukan poligami thd 2 orang
     bersaudara, thd seorang perempuan dg bibinya, thd
     seorang perempuan dengan kemenakannya. (No. 1 s.d.
     4 lihat surah An-Nisa ayat 23).
KEWAJIBAN SUAMI
1.   Memberi nafkah lahir kepada isteri dan
     anak-anak sesuai dg kemampuan yg
     diusahakan secara maksimal.
2.   Memimpin dan membimbing isteri dan
     anak-anak untuk menjadi lebih baik.
3.   Bergaul dg isteri dan anak-anak dg baik
     (ma’ruf).
4.   Memelihara isteri dan anak-anak dari
     bencana, lahir batin, duniawi ukhrawi.
5.   Membantu isteri dalam tugas sehari-hari.
KEWAJIBAN ISTERI
1.   Taat kpd suami dalam batas-batas yg sesuai
     dengan ajaran Islam.
2.   Memelihara diri, kehormatan dan harta benda
     suami, baik di hadapan maupun di belakang
     suami.
3.   Membantu suami dalam memimpin, membangun
     kesejahteraan dan keselamatan keluarga.
4.   Menerima dan menghormati pemberian suami
     walaupun sedikit serta mencukupkan nafkah yg
     diberikan suami.
5.   Hormat dan sopan kepada suami dan
     keluarganya.
6.   Memelihara, mengasuh dan mendidik anak agar
     menjadi anak yang shaleh.
PERCERAIAN

• Perceraian berarti lepasnya ikatan
  perkawinan antara suami dan isteri
  sebagai akibat meninggalnya salah
  seorang suami atau isteri atau
  adanya perselisihan atau
  pertengkaran suami-isteri yang tidak
  dapat didamaikan lagi, walaupun
  sudah didatangkan hakin (juru
  damai) dari pihak suami dan isteri.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
PUTUSNYA IKATAN PERKAWINAN

1.    Talak, yaitu melepaskan ikatan perkawinan dengan
      mengucapkan secara suka rela ucapan talak dari pihak
      suami kepada isteri. Talak terbagi 2 :
     a. Talak Raj’i, yaitu talak yg dijatuhkan suami
      terhadap isterinya untuk pertama kalinya atau kedua
      kalinya dan suami boleh rujuk kepada isteri yg telah
      ditalaknya selama masih dalam masa ‘iddah.
     b. Talak Ba’in, yaitu talak suami untuk yang ketiga
      kalinya kepada isterinya dan sesudah itu suami tidak
      boleh rujuk (kembali), kecuali dengan akad nikah baru.
2.   Fasakh, yaitu pembatalan pernikahan antara suami
      isteri karena sebab-sebab tertentu. Fasakh dilakukan
      oleh hakim agama karena adanya pengaduan dari pihak
      isteri atau suami, dan sesudah fasakh, suami tidak
      boleh rujuk kecuali dengan akad nikah baru.
3. Khulu’, yaitu talak yang dijatuhkan suami kepada
   isterinya dengan jalan tebusan dari pihak isteri,
   baik dengan jalan mengembalikan mas kawin
   kepada suaminya atau dengan jalan sejumlah uang
   (harta) yang disetujui oleh keduanya. Khulu dapat
   mempengaruhi bilangan atau jumlah talak.
4. Li’an, yaitu sumpah suami yang menuduh isterinya
   berzina (karena suami tidak dapat menghadirkan 4
   org saksi yg melihat isterinya berzina). Dg
   mengangkat sumpah 4 kali di depan hakim, dan
   pada ucapan kelima dia mengatakan : “laknat Allah
   akan ditimpakan atas diriku apabila tuduhanku itu
   dusta”. Apabila suami telah menjatuhkan li’an,
   berlakulah hukum rajam terhadap isterinya. Setelah
   li’an, suami isteri tidak boleh rujuk lagi.
5. Ila’, yaitu sumpah suami yg mengatakn bahwa ia
   tdk akan meniduri isterinya selama 4 bulan atau
   lebih atau dalam masa yg tdk ditentukan. Jika dlm
   waktu tdk sampai 4 bulan ia kembali kepada
   isterinya, maka suami harus membayar denda
   sumpah (kafarat). Akan tetapi jika setelah 4 bulan
   ia tetap tdk kembali, maka hakim menyuruh suami
   untuk memilih kembali atau mentalak isterinya.
6. Zihar, yaitu ucapan suami yang menyerupakan
   isterinya dengan ibunya, misalnya : “Punggungmu
   sama dengan punggung ibuku”. Jika ucapan itu
   tidak dilanjutkan dengan mentalak isterinya, wajib
   baginya membayar kafarat dan haram meniduri
   isterinya sebelum kafarat dibayar.
‘IDDAH

1. ‘Iddah berarti masa menunggu bagi
   isteri yg ditinggal mati atau
   bercerai dengan suaminya untuk
   dibolehkan menikah kembali
   dengan laki-laki lain.
2. Lama/jenis masa ‘iddah :
    a. ‘Iddah karena suami meninggal
    b. ‘Iddah karena talak, fasakh dan
   khulu’
‘Iddah karena suami
   meniggal
1. Bagi isteri yg tdk sedang hamil,
   baik telah campur dg suaminya
   atau belum dg suaminya yg telah
   meninggal, masa ‘iddahnya adalah
   4 bulan 10 hari (Q.S. Al-Baqarah :
   234)
2. Bagi isteri yang sedang hamil,
   masa ‘iddahnya adalah sampai
   melahirkan (Q.S. Ath-Thalaq : 4)
‘Iddah karena talak, fasakh
dan khulu’
1.   Bagi isteri yg belum campur dg suami yg baru
     saja bercerai dengannya, tidak ada masa ‘iddah
     (Q.S. Al-Ahzab : 49)
2.   Bagi isteri yg sudah campur, masa ‘iddahnya
     adalah :
•    Bagi yg masih mengalami menstruasi, masa
     ‘iddahnya adalah 3 kali suci (Q.S. Al-Baqarah :
     228)
•    Bagi isteri yg tdk mengalami menstruasi (misal
     menopause), masa ‘iddahnya 3 bulan (Q.S. Ath-
     Thalaq : 4)
•    Bagi isteri yang sedang hamil, masa ‘iddahnya
     sampai melahirkan (Q.S. Ath-Thalaq : 4)
RUJUK

• Rujuk berarti kembali, yaitu
  kembalinya suami kepada ikatan
  nikah dengan isterinya sebagaimana
  semula selama isterinya berada
  dalam masa ‘iddah raj’iyyah (Q.S. Al-
  Baqarah : 228)
• Hukum rujuk asalnya mubah, artinya
  boleh rujuk boleh tidak.
RUKUN RUJUK

1. Isteri sudah bercampur dg suami yg
   mentalaknya dan masih berada
   dalam masa ‘iddah raj’iyyah.
2. Keinginan rujuk suami atas
   kehendak sendiri, bukan karena
   dipaksa.
3. Ada 2 orang saksi, yaitu laki-laki yg
   adil.
4. Ada sighat atau ucapan rujuk, misal
   : “Saya rujuk kepada engkau”.
HIKMAH PERNIKAHAN
1.   Memenuhi kebutuhan seksual dg cara
     yang diridhoi Allah swt dan menghindari
     cara yg dimurkai Allah swt.
2.   Merupakan cara yg legal untuk
     memperoleh dan mengembangkan
     keturunan.
3.   Suami-isteri dapat memupuk rasa
     tanggung jawab masing-masing.
4.   Menjalin hubungan silaturrahim antara
     keluarga suami dan keluarga isteri,
     sehingga dapat saling tolong menolong
     dlm kebaikan dan taqwa.

More Related Content

What's hot

Aliran wahabi
Aliran wahabiAliran wahabi
Aliran wahabiaswajanu
 
Bab 2.tauhid paksi kehidupan
Bab 2.tauhid paksi kehidupanBab 2.tauhid paksi kehidupan
Bab 2.tauhid paksi kehidupanMohamad Sahiedan
 
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)Marhamah Saleh
 
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM : MUNAKAHAT
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM : MUNAKAHATPENDIDIKAN AGAMA ISLAM : MUNAKAHAT
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM : MUNAKAHATNURLIDYAWATI JASMIN
 
Hak dan Kewajiban Suami Istri
Hak dan Kewajiban Suami IstriHak dan Kewajiban Suami Istri
Hak dan Kewajiban Suami IstriAbdul Azis
 
HARTA DALAM ISLAM
HARTA DALAM ISLAMHARTA DALAM ISLAM
HARTA DALAM ISLAMNurul Husna
 
Fiqh Ibadat : Cara Pembahagian Zakat
Fiqh Ibadat : Cara Pembahagian ZakatFiqh Ibadat : Cara Pembahagian Zakat
Fiqh Ibadat : Cara Pembahagian ZakatHafezah Yusof
 
Akhlak & etika bekerja dalam islam
Akhlak & etika bekerja dalam islamAkhlak & etika bekerja dalam islam
Akhlak & etika bekerja dalam islamNorita Rosdi
 
Konsep maslahah dalam syariat dan perlaksanaannya dalam masyarakat
Konsep maslahah dalam  syariat dan perlaksanaannya dalam masyarakatKonsep maslahah dalam  syariat dan perlaksanaannya dalam masyarakat
Konsep maslahah dalam syariat dan perlaksanaannya dalam masyarakatIeta Sa'ad
 
Presentation Fiqh Muamalat
Presentation Fiqh MuamalatPresentation Fiqh Muamalat
Presentation Fiqh MuamalatRazma
 

What's hot (20)

Aliran wahabi
Aliran wahabiAliran wahabi
Aliran wahabi
 
Simpanan (Wadi'ah)
Simpanan (Wadi'ah)Simpanan (Wadi'ah)
Simpanan (Wadi'ah)
 
Bab 2.tauhid paksi kehidupan
Bab 2.tauhid paksi kehidupanBab 2.tauhid paksi kehidupan
Bab 2.tauhid paksi kehidupan
 
Ushul fiqh 2
Ushul fiqh 2Ushul fiqh 2
Ushul fiqh 2
 
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
 
Talak
TalakTalak
Talak
 
RUJUK
RUJUKRUJUK
RUJUK
 
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM : MUNAKAHAT
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM : MUNAKAHATPENDIDIKAN AGAMA ISLAM : MUNAKAHAT
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM : MUNAKAHAT
 
Hak dan Kewajiban Suami Istri
Hak dan Kewajiban Suami IstriHak dan Kewajiban Suami Istri
Hak dan Kewajiban Suami Istri
 
HARTA DALAM ISLAM
HARTA DALAM ISLAMHARTA DALAM ISLAM
HARTA DALAM ISLAM
 
Syukur dan sabar
Syukur dan sabarSyukur dan sabar
Syukur dan sabar
 
RUJUK
RUJUKRUJUK
RUJUK
 
Fiqh Ibadat : Cara Pembahagian Zakat
Fiqh Ibadat : Cara Pembahagian ZakatFiqh Ibadat : Cara Pembahagian Zakat
Fiqh Ibadat : Cara Pembahagian Zakat
 
Akhlak & etika bekerja dalam islam
Akhlak & etika bekerja dalam islamAkhlak & etika bekerja dalam islam
Akhlak & etika bekerja dalam islam
 
Kaifiah perkahwinan
Kaifiah perkahwinanKaifiah perkahwinan
Kaifiah perkahwinan
 
fasakh
fasakhfasakh
fasakh
 
Talak dan perceraian
Talak dan perceraianTalak dan perceraian
Talak dan perceraian
 
Konsep maslahah dalam syariat dan perlaksanaannya dalam masyarakat
Konsep maslahah dalam  syariat dan perlaksanaannya dalam masyarakatKonsep maslahah dalam  syariat dan perlaksanaannya dalam masyarakat
Konsep maslahah dalam syariat dan perlaksanaannya dalam masyarakat
 
Fiqh munakahat
Fiqh munakahatFiqh munakahat
Fiqh munakahat
 
Presentation Fiqh Muamalat
Presentation Fiqh MuamalatPresentation Fiqh Muamalat
Presentation Fiqh Muamalat
 

Viewers also liked

Munakahat, talaq.
Munakahat, talaq.Munakahat, talaq.
Munakahat, talaq.jimoh370
 
Fikih - Talaq, Khuluk, Fasakh, Iddah dan Rujuk
Fikih - Talaq, Khuluk, Fasakh, Iddah dan RujukFikih - Talaq, Khuluk, Fasakh, Iddah dan Rujuk
Fikih - Talaq, Khuluk, Fasakh, Iddah dan RujukHaafizha Kiromi
 
Pendidikan Islam tingkatan 5 - Perkahwinan dalam Islam - SPM
Pendidikan Islam tingkatan 5 - Perkahwinan dalam Islam - SPMPendidikan Islam tingkatan 5 - Perkahwinan dalam Islam - SPM
Pendidikan Islam tingkatan 5 - Perkahwinan dalam Islam - SPMMuhammad Fareez Iqmal
 
Hukum islam, ham dan pembinaan hukum nasional
Hukum islam, ham dan pembinaan hukum nasionalHukum islam, ham dan pembinaan hukum nasional
Hukum islam, ham dan pembinaan hukum nasionalLinda Falasifah
 
Nikah, talaq, cerai, & rujuk
Nikah, talaq, cerai, & rujukNikah, talaq, cerai, & rujuk
Nikah, talaq, cerai, & rujukAlfin Berrtrand
 
it Salud comunitaria y sociedad
it Salud comunitaria y sociedadit Salud comunitaria y sociedad
it Salud comunitaria y sociedadbibliopsicouy
 
lockheed martin 2006 Annual Report
lockheed martin 2006 Annual Reportlockheed martin 2006 Annual Report
lockheed martin 2006 Annual Reportfinance6
 
Fundamentos do design_de_interacao (1)
Fundamentos do design_de_interacao (1)Fundamentos do design_de_interacao (1)
Fundamentos do design_de_interacao (1)Renan Pinheiro
 
Biotek pengolahan limbah_cair
Biotek pengolahan limbah_cairBiotek pengolahan limbah_cair
Biotek pengolahan limbah_cairShoetiaone
 
介绍 上海市级控平台实现
介绍 上海市级控平台实现介绍 上海市级控平台实现
介绍 上海市级控平台实现libing1979
 

Viewers also liked (20)

Munakahat, talaq.
Munakahat, talaq.Munakahat, talaq.
Munakahat, talaq.
 
Fikih - Talaq, Khuluk, Fasakh, Iddah dan Rujuk
Fikih - Talaq, Khuluk, Fasakh, Iddah dan RujukFikih - Talaq, Khuluk, Fasakh, Iddah dan Rujuk
Fikih - Talaq, Khuluk, Fasakh, Iddah dan Rujuk
 
Pendidikan Islam tingkatan 5 - Perkahwinan dalam Islam - SPM
Pendidikan Islam tingkatan 5 - Perkahwinan dalam Islam - SPMPendidikan Islam tingkatan 5 - Perkahwinan dalam Islam - SPM
Pendidikan Islam tingkatan 5 - Perkahwinan dalam Islam - SPM
 
Hukum islam, ham dan pembinaan hukum nasional
Hukum islam, ham dan pembinaan hukum nasionalHukum islam, ham dan pembinaan hukum nasional
Hukum islam, ham dan pembinaan hukum nasional
 
Nikah, talaq, cerai, & rujuk
Nikah, talaq, cerai, & rujukNikah, talaq, cerai, & rujuk
Nikah, talaq, cerai, & rujuk
 
Tm31
Tm31Tm31
Tm31
 
Thanksgiving day
Thanksgiving dayThanksgiving day
Thanksgiving day
 
it Salud comunitaria y sociedad
it Salud comunitaria y sociedadit Salud comunitaria y sociedad
it Salud comunitaria y sociedad
 
lockheed martin 2006 Annual Report
lockheed martin 2006 Annual Reportlockheed martin 2006 Annual Report
lockheed martin 2006 Annual Report
 
Fundamentos do design_de_interacao (1)
Fundamentos do design_de_interacao (1)Fundamentos do design_de_interacao (1)
Fundamentos do design_de_interacao (1)
 
Stop aids
Stop aidsStop aids
Stop aids
 
Biotek pengolahan limbah_cair
Biotek pengolahan limbah_cairBiotek pengolahan limbah_cair
Biotek pengolahan limbah_cair
 
Agus ppt
Agus pptAgus ppt
Agus ppt
 
Storyboards
StoryboardsStoryboards
Storyboards
 
Sistem gerak jadi
Sistem gerak jadiSistem gerak jadi
Sistem gerak jadi
 
Goal worksheet
Goal worksheetGoal worksheet
Goal worksheet
 
Me[1][1]
Me[1][1]Me[1][1]
Me[1][1]
 
Qui
QuiQui
Qui
 
介绍 上海市级控平台实现
介绍 上海市级控平台实现介绍 上海市级控平台实现
介绍 上海市级控平台实现
 
Cumpleaños especial (pasado)
Cumpleaños especial (pasado)Cumpleaños especial (pasado)
Cumpleaños especial (pasado)
 

Similar to Munakahat

Ketentuan islam tentang hukum keluarga
Ketentuan islam tentang hukum keluargaKetentuan islam tentang hukum keluarga
Ketentuan islam tentang hukum keluargaYulia Fauzi
 
BAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptx
BAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptxBAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptx
BAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptxahmadsamsularifin
 
BAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptx
BAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptxBAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptx
BAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptxIsmayantiYanti
 
Munakahat (pernikahan)
Munakahat (pernikahan)Munakahat (pernikahan)
Munakahat (pernikahan)Micing
 
fikih munakahat- hal hal yang berkaitan dengan hukum nikah
fikih munakahat- hal hal yang berkaitan dengan hukum nikahfikih munakahat- hal hal yang berkaitan dengan hukum nikah
fikih munakahat- hal hal yang berkaitan dengan hukum nikahTohirQolby1
 
Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )
Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )
Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )Dian Anisa Putri
 
Pernikahan menurut Islam
Pernikahan menurut IslamPernikahan menurut Islam
Pernikahan menurut IslamRani Jambak
 
Bab5pernikahan 121115080312-phpapp01
Bab5pernikahan 121115080312-phpapp01Bab5pernikahan 121115080312-phpapp01
Bab5pernikahan 121115080312-phpapp01sugino_stain
 
Bab5 fiqih munakahat
Bab5 fiqih munakahatBab5 fiqih munakahat
Bab5 fiqih munakahatbandongan
 
Kelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptx
Kelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptxKelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptx
Kelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptxShalsaNurliza
 
Fiqih Rangkuman Bab Nikah
Fiqih Rangkuman Bab NikahFiqih Rangkuman Bab Nikah
Fiqih Rangkuman Bab Nikahheckaathaya
 
HUKUM PERNIKAHAN
HUKUM PERNIKAHANHUKUM PERNIKAHAN
HUKUM PERNIKAHANNur Huda
 

Similar to Munakahat (20)

Ketentuan islam tentang hukum keluarga
Ketentuan islam tentang hukum keluargaKetentuan islam tentang hukum keluarga
Ketentuan islam tentang hukum keluarga
 
Munahakat 12ipa 2
Munahakat 12ipa 2Munahakat 12ipa 2
Munahakat 12ipa 2
 
BAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptx
BAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptxBAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptx
BAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptx
 
BAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptx
BAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptxBAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptx
BAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptx
 
Munakahat (pernikahan)
Munakahat (pernikahan)Munakahat (pernikahan)
Munakahat (pernikahan)
 
Munakahat
MunakahatMunakahat
Munakahat
 
fikih munakahat- hal hal yang berkaitan dengan hukum nikah
fikih munakahat- hal hal yang berkaitan dengan hukum nikahfikih munakahat- hal hal yang berkaitan dengan hukum nikah
fikih munakahat- hal hal yang berkaitan dengan hukum nikah
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Pernikahan
PernikahanPernikahan
Pernikahan
 
Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )
Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )
Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )
 
Pernikahan menurut Islam
Pernikahan menurut IslamPernikahan menurut Islam
Pernikahan menurut Islam
 
MATERI PAI MUNAKAHAT.pptx
MATERI PAI MUNAKAHAT.pptxMATERI PAI MUNAKAHAT.pptx
MATERI PAI MUNAKAHAT.pptx
 
Pernikahan
PernikahanPernikahan
Pernikahan
 
Bab5pernikahan 121115080312-phpapp01
Bab5pernikahan 121115080312-phpapp01Bab5pernikahan 121115080312-phpapp01
Bab5pernikahan 121115080312-phpapp01
 
Pernikahan dalam islam
Pernikahan dalam islamPernikahan dalam islam
Pernikahan dalam islam
 
Bab5 fiqih munakahat
Bab5 fiqih munakahatBab5 fiqih munakahat
Bab5 fiqih munakahat
 
Kelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptx
Kelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptxKelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptx
Kelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptx
 
Fiqih Rangkuman Bab Nikah
Fiqih Rangkuman Bab NikahFiqih Rangkuman Bab Nikah
Fiqih Rangkuman Bab Nikah
 
HUKUM PERNIKAHAN
HUKUM PERNIKAHANHUKUM PERNIKAHAN
HUKUM PERNIKAHAN
 
6-munakahat (1).ppt
6-munakahat (1).ppt6-munakahat (1).ppt
6-munakahat (1).ppt
 

More from Ryan Imutz

Syarat dan rukun sholat
Syarat dan rukun sholatSyarat dan rukun sholat
Syarat dan rukun sholatRyan Imutz
 
Sumber ajaran islam
Sumber ajaran islamSumber ajaran islam
Sumber ajaran islamRyan Imutz
 
Sholat jama' qashar
Sholat jama' qasharSholat jama' qashar
Sholat jama' qasharRyan Imutz
 
Sholat berjamaah
Sholat berjamaahSholat berjamaah
Sholat berjamaahRyan Imutz
 
Pengertian agama
Pengertian agamaPengertian agama
Pengertian agamaRyan Imutz
 
Kompetensi guru
Kompetensi guruKompetensi guru
Kompetensi guruRyan Imutz
 
Kerangka ajaran islam
Kerangka ajaran islamKerangka ajaran islam
Kerangka ajaran islamRyan Imutz
 
Jenis jenis air dan najis
Jenis jenis air dan najisJenis jenis air dan najis
Jenis jenis air dan najisRyan Imutz
 
Sholat berjamaah
Sholat berjamaahSholat berjamaah
Sholat berjamaahRyan Imutz
 
Pengertian agama
Pengertian agamaPengertian agama
Pengertian agamaRyan Imutz
 
Sholat jama' qashar
Sholat jama' qasharSholat jama' qashar
Sholat jama' qasharRyan Imutz
 
Kompetensi guru
Kompetensi guruKompetensi guru
Kompetensi guruRyan Imutz
 
Kerangka ajaran islam
Kerangka ajaran islamKerangka ajaran islam
Kerangka ajaran islamRyan Imutz
 

More from Ryan Imutz (20)

Syarat dan rukun sholat
Syarat dan rukun sholatSyarat dan rukun sholat
Syarat dan rukun sholat
 
Sumber ajaran islam
Sumber ajaran islamSumber ajaran islam
Sumber ajaran islam
 
Sholat jama' qashar
Sholat jama' qasharSholat jama' qashar
Sholat jama' qashar
 
Sholat berjamaah
Sholat berjamaahSholat berjamaah
Sholat berjamaah
 
Sholat
SholatSholat
Sholat
 
Rukun iman
Rukun imanRukun iman
Rukun iman
 
Pengertian agama
Pengertian agamaPengertian agama
Pengertian agama
 
Munakahat
MunakahatMunakahat
Munakahat
 
Kompetensi guru
Kompetensi guruKompetensi guru
Kompetensi guru
 
Kerangka ajaran islam
Kerangka ajaran islamKerangka ajaran islam
Kerangka ajaran islam
 
Jenis jenis air dan najis
Jenis jenis air dan najisJenis jenis air dan najis
Jenis jenis air dan najis
 
Wudhu
WudhuWudhu
Wudhu
 
Tayammum
TayammumTayammum
Tayammum
 
Sholat berjamaah
Sholat berjamaahSholat berjamaah
Sholat berjamaah
 
Rukun iman
Rukun imanRukun iman
Rukun iman
 
Pengertian agama
Pengertian agamaPengertian agama
Pengertian agama
 
Sholat jama' qashar
Sholat jama' qasharSholat jama' qashar
Sholat jama' qashar
 
Sholat
SholatSholat
Sholat
 
Kompetensi guru
Kompetensi guruKompetensi guru
Kompetensi guru
 
Kerangka ajaran islam
Kerangka ajaran islamKerangka ajaran islam
Kerangka ajaran islam
 

Munakahat

  • 1. MUNAKAHAT • Pengertian secara bahasa ; munakahat berasal dari kata “nikah” yang berarti berkumpul atau bersatu. • Pengertian secara istilah (syari’at) ; nikah berarti melakukan suatu akad atau perjanjian untuk mengikatkan diri antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan serta menghalalkan hubungan keduanya untuk terwujudnya keluarga bahagia yang diridhoi oleh Allah swt.
  • 2. HUKUM NIKAH • Hukum dasar nikah adalah mubah, artinya boleh dikerjakan dan boleh ditinggalkan. Namun jika ditinjau dari segi kondisi orang yang akan melakukan pernikahan, hukum nikah bisa menjadi sunat, wajib, makruh atau haram. • Sunat ; apabila mampu menikah, mampu mengendalikan diri dari perbuatan zina. • Wajib ; apabilamampu menikah dan ia khawatir berbuat zina jika tidak segera menikah. • Makruh ; apabila belum mampu memberi nafkah terhadap isteri dan anak-anaknya. • Haram ; apabila menikah dimaksudkan untuk menyakiti wanita yang akan dinikahi.
  • 3. TUJUAN PERNIKAHAN 1. Secara umum tujuan pernikahan menurut Islam adalah untuk memenuhi hajat manusia (pria thd wanita atau sebaliknya) dlm rangka mewujudkan rumah tangga yg bahagia sesuai dg ketentuan- ketentuan agama Islam. 2. Secara rinci tujuan diatas dapat dijabarkan sebagai berikut : • Untuk memperoleh rasa cinta kasih. • Untuk memperoleh ketenangan hidup. • Untuk memenuhi kebutuhan seksual. • Untuk memperoleh keturunan yang sah. • Untuk mewujudkan keluarga bahagia di dunia dan akhirat.
  • 4. RUKUN NIKAH 1. Ada calon suami, dg syarat : laki-laki yg sudah dewasa, beragama Islam, tidak dipaksa/terpaksa, tdk sedang dlm ihram haji atau umrah dan bukan mahram calon isterinya. 2. Ada calon isteri, dg syarat : wanita yang cukup dewasa, bukan perempuan musyrik, tdk dlm ikatan perkawinan dg org lain, bukan mahram bagi calon suami dan tdk dlm keadaan ihram haji atau umrah. 3. Ada wali nikah, yaitu orang yang menikahkan mempelai laki-laki dg mempelai wanita atau mengizinkan pernikahannya. Wali ada 2 macam, yaitu wali nasab dan wali hakim. 4. Ada 2 orang saksi dg syarat : beragama Islam, laki-laki, baligh dan berakal, dapat mendengar, berbicara, melihat, adil dan tidak sedang ihram haji atau umrah. 5. Ada akad nikah yaitu ucapan ijab qabul
  • 5. SYARAT-SYARAT WALI 1. Beragama Islam 2. Laki-laki 3. Baligh dan berakal 4. Merdeka (bukan budak) 5. Bersifat adil 6. Tidak sedang ihram haji atau umrah
  • 6. MUHRIM (wanita yang haram dinikahi) 1. Karena keturunan (ibu kandung dan seterusnya ke atas, anak perempuan kandung dan seterusnya ke bawah, saudara perempuan bapak, saudara perempuan ibu, anak perempuan dari saudara laki-laki dan seterusnya ke bawah, anak perempuan dari saudara perempuan dan seterusnya ke bawah. 2. Karena hubungan sesusuan (ibu yg menyusui, saudara perempuan sesusuan). 3. Karena perkawinan (ibu dari isteri, anak tiri, ibu tiri). 4. Karena mempunyai pertalian muhrim dengan isteri, misalnya haram melakukan poligami thd 2 orang bersaudara, thd seorang perempuan dg bibinya, thd seorang perempuan dengan kemenakannya. (No. 1 s.d. 4 lihat surah An-Nisa ayat 23).
  • 7. KEWAJIBAN SUAMI 1. Memberi nafkah lahir kepada isteri dan anak-anak sesuai dg kemampuan yg diusahakan secara maksimal. 2. Memimpin dan membimbing isteri dan anak-anak untuk menjadi lebih baik. 3. Bergaul dg isteri dan anak-anak dg baik (ma’ruf). 4. Memelihara isteri dan anak-anak dari bencana, lahir batin, duniawi ukhrawi. 5. Membantu isteri dalam tugas sehari-hari.
  • 8. KEWAJIBAN ISTERI 1. Taat kpd suami dalam batas-batas yg sesuai dengan ajaran Islam. 2. Memelihara diri, kehormatan dan harta benda suami, baik di hadapan maupun di belakang suami. 3. Membantu suami dalam memimpin, membangun kesejahteraan dan keselamatan keluarga. 4. Menerima dan menghormati pemberian suami walaupun sedikit serta mencukupkan nafkah yg diberikan suami. 5. Hormat dan sopan kepada suami dan keluarganya. 6. Memelihara, mengasuh dan mendidik anak agar menjadi anak yang shaleh.
  • 9. PERCERAIAN • Perceraian berarti lepasnya ikatan perkawinan antara suami dan isteri sebagai akibat meninggalnya salah seorang suami atau isteri atau adanya perselisihan atau pertengkaran suami-isteri yang tidak dapat didamaikan lagi, walaupun sudah didatangkan hakin (juru damai) dari pihak suami dan isteri.
  • 10. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PUTUSNYA IKATAN PERKAWINAN 1. Talak, yaitu melepaskan ikatan perkawinan dengan mengucapkan secara suka rela ucapan talak dari pihak suami kepada isteri. Talak terbagi 2 : a. Talak Raj’i, yaitu talak yg dijatuhkan suami terhadap isterinya untuk pertama kalinya atau kedua kalinya dan suami boleh rujuk kepada isteri yg telah ditalaknya selama masih dalam masa ‘iddah. b. Talak Ba’in, yaitu talak suami untuk yang ketiga kalinya kepada isterinya dan sesudah itu suami tidak boleh rujuk (kembali), kecuali dengan akad nikah baru. 2. Fasakh, yaitu pembatalan pernikahan antara suami isteri karena sebab-sebab tertentu. Fasakh dilakukan oleh hakim agama karena adanya pengaduan dari pihak isteri atau suami, dan sesudah fasakh, suami tidak boleh rujuk kecuali dengan akad nikah baru.
  • 11. 3. Khulu’, yaitu talak yang dijatuhkan suami kepada isterinya dengan jalan tebusan dari pihak isteri, baik dengan jalan mengembalikan mas kawin kepada suaminya atau dengan jalan sejumlah uang (harta) yang disetujui oleh keduanya. Khulu dapat mempengaruhi bilangan atau jumlah talak. 4. Li’an, yaitu sumpah suami yang menuduh isterinya berzina (karena suami tidak dapat menghadirkan 4 org saksi yg melihat isterinya berzina). Dg mengangkat sumpah 4 kali di depan hakim, dan pada ucapan kelima dia mengatakan : “laknat Allah akan ditimpakan atas diriku apabila tuduhanku itu dusta”. Apabila suami telah menjatuhkan li’an, berlakulah hukum rajam terhadap isterinya. Setelah li’an, suami isteri tidak boleh rujuk lagi.
  • 12. 5. Ila’, yaitu sumpah suami yg mengatakn bahwa ia tdk akan meniduri isterinya selama 4 bulan atau lebih atau dalam masa yg tdk ditentukan. Jika dlm waktu tdk sampai 4 bulan ia kembali kepada isterinya, maka suami harus membayar denda sumpah (kafarat). Akan tetapi jika setelah 4 bulan ia tetap tdk kembali, maka hakim menyuruh suami untuk memilih kembali atau mentalak isterinya. 6. Zihar, yaitu ucapan suami yang menyerupakan isterinya dengan ibunya, misalnya : “Punggungmu sama dengan punggung ibuku”. Jika ucapan itu tidak dilanjutkan dengan mentalak isterinya, wajib baginya membayar kafarat dan haram meniduri isterinya sebelum kafarat dibayar.
  • 13. ‘IDDAH 1. ‘Iddah berarti masa menunggu bagi isteri yg ditinggal mati atau bercerai dengan suaminya untuk dibolehkan menikah kembali dengan laki-laki lain. 2. Lama/jenis masa ‘iddah : a. ‘Iddah karena suami meninggal b. ‘Iddah karena talak, fasakh dan khulu’
  • 14. ‘Iddah karena suami meniggal 1. Bagi isteri yg tdk sedang hamil, baik telah campur dg suaminya atau belum dg suaminya yg telah meninggal, masa ‘iddahnya adalah 4 bulan 10 hari (Q.S. Al-Baqarah : 234) 2. Bagi isteri yang sedang hamil, masa ‘iddahnya adalah sampai melahirkan (Q.S. Ath-Thalaq : 4)
  • 15. ‘Iddah karena talak, fasakh dan khulu’ 1. Bagi isteri yg belum campur dg suami yg baru saja bercerai dengannya, tidak ada masa ‘iddah (Q.S. Al-Ahzab : 49) 2. Bagi isteri yg sudah campur, masa ‘iddahnya adalah : • Bagi yg masih mengalami menstruasi, masa ‘iddahnya adalah 3 kali suci (Q.S. Al-Baqarah : 228) • Bagi isteri yg tdk mengalami menstruasi (misal menopause), masa ‘iddahnya 3 bulan (Q.S. Ath- Thalaq : 4) • Bagi isteri yang sedang hamil, masa ‘iddahnya sampai melahirkan (Q.S. Ath-Thalaq : 4)
  • 16. RUJUK • Rujuk berarti kembali, yaitu kembalinya suami kepada ikatan nikah dengan isterinya sebagaimana semula selama isterinya berada dalam masa ‘iddah raj’iyyah (Q.S. Al- Baqarah : 228) • Hukum rujuk asalnya mubah, artinya boleh rujuk boleh tidak.
  • 17. RUKUN RUJUK 1. Isteri sudah bercampur dg suami yg mentalaknya dan masih berada dalam masa ‘iddah raj’iyyah. 2. Keinginan rujuk suami atas kehendak sendiri, bukan karena dipaksa. 3. Ada 2 orang saksi, yaitu laki-laki yg adil. 4. Ada sighat atau ucapan rujuk, misal : “Saya rujuk kepada engkau”.
  • 18. HIKMAH PERNIKAHAN 1. Memenuhi kebutuhan seksual dg cara yang diridhoi Allah swt dan menghindari cara yg dimurkai Allah swt. 2. Merupakan cara yg legal untuk memperoleh dan mengembangkan keturunan. 3. Suami-isteri dapat memupuk rasa tanggung jawab masing-masing. 4. Menjalin hubungan silaturrahim antara keluarga suami dan keluarga isteri, sehingga dapat saling tolong menolong dlm kebaikan dan taqwa.