Dokumen ini membahas tentang pemeriksaan klinis untuk menemukan tanda-tanda kardinal penyakit. Pemeriksaan meliputi anamnesa, pemeriksaan fisik secara sistematis seperti periksa pandang, tes rasa, palpasi saraf, dan pemeriksaan fungsi saraf untuk mengevaluasi gangguan sensorik dan motorik. Pemeriksaan dilakukan dengan memperhatikan privasi pasien dan menggunakan peralatan seperti kapas, jarum
3. Syarat Pemeriksaan
Cahaya ---> Menggunakan Cahaya Matahari Tidak Langsung.
Seluruh tubuh diperiksa dengan tetap menghargai
privasi penderita ---> Privasi
Sistematis ---> Seluruh tubuh diperiksa secara sistematis.
4. Persiapan Pemeriksaan
● Kapas/ Jarum
● Bolpoint yang Ujungnya Tumpul
● Kartu Penderita
● Form PFS
● Form Evaluasi Reaksi Berat
7. Sistematika Pemeriksaan
2. Pemeriksaan
a. Periksa pandang: menyeluruh dan lengkap
(dari kepala sampai telapak kaki)
b. Tes mati rasa pada bercak
c. Palpasi saraf
d. Pemeriksaan fungsi saraf
8. PERIKSA PANDANG
Tujuan :
○ Melihat kelainan pada kulit al. Bercak,Infiltrat, Nodul dsb.
○ Melihat adanya cacat, baik mata, tangan ataupun kaki.
○ Melihat penebalan N. Auricularis magnus
16. Pemeriksaan Rasa Raba
Tujuan : Untuk mengetahui hilang / kurangnya
rasa pada kelainan kulit yang dicurigai.
Alat bantu : Kapas & Jarum
Cara :
kapas diruncingkan ujungnya atau jarum dan
disentuhkan secara tegak lurus ke bagian yang kita
curigai saat periksa pandang.
20. PEMERIKSAAN HARUS SISTEMATIS !
• Saraf Aurikularis magnus(di belakang telinga)
• Saraf Ulnaris (pada siku)
• Saraf Peroneus communis (Poplitea lateralis) di belakang lutut
• Saraf Tibialis posterior pada mata kaki sebelah dalam
21. Syarat-syarat :
Pemeriksa berhadapan dgn penderita
Perabaan dgn tekanan ringan
Pada saat meraba saraf, perhatikan :
a. Apakah ada penebalan
b. Apakah saraf kiri dan kanan sama besarnya atau berbeda
c. Apakah ada nyeri atau tidak pada perabaan saraf