Pemeriksaan fisik merupakan proses medis untuk menilai kesehatan pasien dengan memeriksa tubuh secara sistematis melalui inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi untuk menemukan tanda-tanda penyakit dengan nilai normal yang sesuai.
3. Pengertian
sebuah proses dari seorang ahli
medis memeriksa tubuh pasien
untuk menemukan tanda klinis
penyakit.
KEPALA KAKI
Alat Gerak
4. – status kesehatan klien, mengidentifikasi
masalah dan mengambil data dasar
– mengkonfirmasi dan mengidentifikasi
diagnosa
– menambah, mengkonfirmasi dan
menyangkal data yang diperoleh dalam
riwayat keperawatan.
– mengevaluasi hasil fisiologi askep
5. - Ku2
- Kulit
- Rambut
- Mulut
- Kelenjar Getah Bening
- Kepala n leher (mata, hidung, mulut, n
telinga)
6. Lanjutan…
- Dada (payudara,paru, n Jantung)
- Abdomen
- Tulang belakang
- Genetalia
- neurologis
7. Tekhnik pemeriksaan fisik
Inspek :
melihat bagian tubuh yang diperiksa
melalui pengamatan
Mata + Cahaya
Palpasi :
menggunakan indera peraba
nyeri dipalpasi paling akhir
8. Sensitifitas
• Permukaan palmar jarii dan buku jari
untuk mengkaji posisi, tekstur, ukuran,
konsistensi, bentuk masa
• belakang tangan dan jari, tempat bagian
kulit yang paling tipis digunakan
pengukuran suhu.
• Telapak tangan atau permukaan ulnar
dari tangan lebih sensitif terhadap
getaran
• Perawat mengkaji posisi, konsistensi,
dan turgor dengan sedikit merenggut
bagian tubuh dengan ujung jari.
9. Lanjutan
- P. Ringan abnomalitas
permukaan
- P. dalam Organ dlm n masa
- P. Bimanual Organ dln rongga
abdomen
10. Lanjutan…
Perkusi :
mengetuk bagian permukaan tubuh
tertentu untuk membandingkan dengan
bagian tubuh lainnya
Dgn suarax
(lansung n tdk langsung)
Auskultasi :
Suara yang dihasilkan tubuh
(stetoskop)
11. t
- Tempat
- Waktu
- Alat (exp: stetoskop, bagan
mata, senter, garpu tala, dsb)
- Mental
12. Nilai normal pemeriksaan fisik
• Kulit (Inspeksi):
– Warna kulit sawomateng (sesuai ras)
– turgor kulit normal
– kulit lembab
– tidak terjadi edema dan sianosis
– tidak terjadi ikterus
13. – Pemeriksaan kuku
• Inspeksi :
- warna merah muda
- CVR kurang dari 2 detik
-Tidak terdapat jari tabuh
Pemeriksaan rambut
. Inspeksi :
- warna hitam tergantung ras
- tidak berketombe
Pemeriksaan kelenjar getah bening
- Inspeksi: tidak ada benjolan
- Palpasi: tidak ada nyeri tekan
14. – Pemeriksaan kepala dan leher
• Kepala
– Inspeksi :
» Lingkar kepala tergantung usia
» Ubun-ubun datar
• Wajah
– Inspeksi :
Simetris
Tidak terdapat edema
15. • Mata (Inspeksi) :
Palpebra simetris
Kornea jernih
Konjungtiva merah muda
Visus normal 6/6
• Telinga
– inspeksi: simetris, tidak terdapat
perforasi
• Hidung
– inspeksi: simetris, tidak terdapat
benjolan
– palpasi : tidak ada nyeri tekan
16. • Mulut
– inspeksi:
» simetris
» tidak terjadi edema pada gusi
» tidak terjadi tremor pada lidah
• Leher
– inspeksi:
» tidak ada tekanan vena jugularis
» tidak ada benjolan
» simetris
– palpasi:
» tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid dan tidak ada nyeri tekan
17. – Pemeriksaan dada
• Payudara
– inspeksi: simetris, tidak ada benjolan
– palpasi: tidak ada benjolan dan nyeri
tekan
• Paru
– inspeksi: simetris, tidak ada tarikan
dinding dada
– palpasi : tidak ada benjolan, fremitus
suara normal
– Perkusi: Suara paru sonor
– Auskultasi: Suara napas vesikuler
18. • Jantung
– Perkusi: Tidak ada pembesaran
pada jantung
– Pemeriksaan abdomen
– Inspeksi: Simetris, Tidak terdapat panu
– Auskultasi: bising usus 7x/menit
– Perkusi: Suara timpani
– Palpasi
» Dinding abdomen Tidak ada nyeri tekan
dan tidak terjadi ketegangan pada
dinding perut.
» Pada hati tidak terdapat nyeri tekan dan
konsistensi kenyal.
» Pada limpe tidak teraba
19. – Pemeriksaan genitalia
– Inspeksi: Simetris, tidak terlihat
adanya benjolan yang tidak normal
seperti candilomalata,dsb
– Pemeriksaan tulang belakang dan
ekstremitas
– Inspeksi
» Tidak ada kelainan seperti
skoliosis, lordosis dan kiposis
» Tidak ada perasaan nyeri pada
tulang belakang