SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
Pemeriksaan Orthopaedi
Kelompok 5
Feni Andriyani 12100120
Erika Yulia Rahmah 12100120604
Alieska Fitria Dewi 12100120682
Anamnesis
01
● Karakteristik Nyeri → berdenyut, menusuk, terbakar, dsb.
● Tingkat keparahan nyeri → VAS visual analog scale (1-10) atau sistem
Grade I-IV:
○ Grade I → ringan
○ Grade II → sedang
○ Grade III → berat
○ Grade IV → excruciating
● Lokasi Nyeri → berkaitan juga dengan referred pain dan autonomic pain.
Gejala - Nyeri
● Lokasi kekakuan → generalisata atau lokalisata
● Onset terjadinya kekakuan
● Locking → menandakan adanya hambatan mekanis.
Gejala - Kekakuan (Stiffness)
● Pembengkakan dapat terjadi pada jaringan lunak, sendi atau tulang
● Perhatikan onset:
○ Setelah cedera → cepat (hematoma atau hemartrosis), lambat
(inflamasi, efusi, infeksi, atau tumor)
● Nyeri → jika ya, ungkin inflamasi akut, infeksi, atau tumor
● Perubahan ukuran → menetap, membesar, atau hilang-timbul
Gejala - Pembengkakan (Swelling)
● Deformitas yang umum dideskripsikan oleh pasien adalah:
○ Bahu yang melengkung
○ Lekukan tulang belakang yang tidak normal
○ Knock knees → Lutut yang saling bertemu
○ Bow legs → Jari-jari kaki yang menghadap ke dalam
○ Flat feet → telapak kaki yang datar.
Gejala - Deformitas
● Kelemahan umum merupakan gejala penyakit kronis
● Kelemahan otot murni, terutama jika terbatas pada satu kelompok otot saja → diduga
kelainan neuromuskuler
● Pertanyaan difokuskan pada pergerakan yang terganggu sehingga dapat diperkirakan
lokasi lesi.
Gejala - Kelemahan (Weakness)
● Pasien mengeluhkan sendi berubah posisi → dugaan kelemahan sendi, kapsul atau
ligamen, atau kelainan internal seperti robekan meniskus atau sendi yang longgar
Gejala - Instabilitas
● Kesemutan atau mati rasa pada area yang disuplai suatu saraf.
● Dapat terjadi akibat penekanan struktur, iskemia lokal, atau neuropati perifer.
● Faktor pemicu, memperburuk dan memeprbaiki → terutama berkaitan dengan
perubahan posisi → dapat membantu memfokuskan pemeriksaan pada satu lokasi
Gejala - Perubahan Sensibilitas
● Keterangan pasien berkaitan gejala ini dapat beragam, sesuai dengan kebutuhan dan
aktivitas pasien.
● Tingkat keparahan atau mengganggunya dari fungsi yang hilang dapat berbeda pada
masing-masing pasien
● Pertanyaan penting: apa ada kegiatan yang tidak bisa dilakukan sekarang, namun dulu
dapat dilakukan?
Gejala - Kehilangan Fungsi
● Apakah pasien sangat kurus atau sangat gemuk?
● Apakah postur secara keseluruhan terlihat normal?
● Apakah tulang belakang memiliki lekukan abnormal?
● Apakah bahu sejajar?
● Apakah ekstremitas terletak pada posis normal?
● Pemeriksaan look selalu dilakukan dengan membandingkan sisi normal dengan
abnormal.
● Perhatikan pembengkakan atau penurunan berat badan.
Look - Bentuk dan Postur
● Tanya lebih spesifik bekaitan dengan: kelainan semasa kanak-kanak, periode
incapacity, dan cedera lama.
● Penyakit lain juga dapat menjadi clue untuk kondisi yang sekarang dialami pasien:
○ Penyakit pencernaan → berkaitan dengan ankylosing spondylitis atau
osteoporosis
○ Keganasan
● Konsumsi obat-obatan jangka panjang → terutama kortikosteroid
● Konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang
Riwayat Terdahulu
● Pasien cenderung khawatir membawa penyakit keturunan atau menurunkan penyakit
ke keturunannya → dapat ditanyakan untuk membantu diagnosis dan memberikan
konseling berkaitan penyakit tersebut.
● Jika discurigai infeksi → tanyakan berkaitan infeksi TB atau penyakit menular seksual
pada anggota keluarga.
Riwayat Keluarga
● Nutrisi dan perawatan diri
● Faktor risiko merokok, konsumsi alkohol,dan penyalahgunaan zat
● Kegiatan pasien → pekerjaan, riwayat bepergian, dan rekreasi
● Kondisi rumah pasien
● Dukungan keluarga dan kerabt
● Akumulasi dari informasi → apa yang hilang dari pasien dan diharapkan untuk
kembali?
Latar Belakang Sosial
Pemeriksaan Fisik
02
● Warna → menggambarkan status vaskuler atau pigmentasi, sebagai contoh:
○ Pucat → iskemia
○ Sianosis → hipoksemia
○ Kemerahan → inflamasi
○ Ungu gelap → memar lama
● dan tepi dari lesi (jika ada)
● Memar, luka, dan ulserasi
● Bekas luka → informasi cedera atau operasi terdahulu
Look - Kulit
● Mencari sendi atau struktur lain yang mungkin terganggu juga pada kondisi cedera
pasien.
Look - Penampakan Umum
● Kulit → hangat atau dingin? Basah atau kering? Bagaimana sensasi?
● Soft tissue → apakah ada benjolan? Karakteristik benjolan (ukuran, tepi, warna,
konsistensi, mobilitas, nyeri tekan, dan denyutan)? Pulsasi?
● Tulang dan sendi → tepi, penebalan sinovium, cairan sendi
● Nyeri tekan → perhatikan ekspresi pasien sesuai lokasi yang ditekan
Feel
● Pasien menggerakkan ekstremitas tanpa bantuan
● Dapat menunjukkan derajat mobilitas dan nyeri yang muncul
● Dapat digunakan juga untuk menilai kekuatan otot.
Move - Gerak Aktif
● Pemeriksa membantu menggerakkan sendi sesuai bidang anatomis
● Perhatikan perbedaan ruang gerak pada pergerakan pasif atau aktif
● Derajat pergerakkan dicatat dalam besar derajat dari posisi netral (derajat nol), contoh:
○ Fleksi lutut → 0-140, berarti dimulai dari sudut 0 hingga 140
● Akurasi penilaian dapat dilakukan dengan goniometer
● Perhatikan juga krepitasi.
Move - Gerak Pasif
● Pergerakan tidak fisiologis yang terjadi di luar bidang pergerakan normal
● Pergerakan abnormal dapat terlihat jelas, namun terkadang butuh manuver
pemeriksaan khusus untuk melihat instabilitas
Move - Gerak Tidak Stabil
● Memposisikan pasien menuju ke posisi yang memunculkan keluhan nyeri.
● Pasien terkadang dapat mengingat kemiripan gerakkan dengan posisi yang
memunculkan nyeri pada kegiatan sehari-hari.
Move - Gerak Provokatif
Pemeriksaan Neurologi
03
- Dilakukan jika ada gejala kelemahan, koordinasi terganggu, perubahan
sensasi
- Pemeriksaan
- General Appearance
- Penilaian fungsi motorik (muscle tone, power, reflex)
- Tes fungsi sensory
Pemeriksaan Neurologi
- Claw hand? Drop wrist? Waiter’s tip deformity?
- Fokus pada daerah yang terkena → tanda perubahan tropik yg
menandakan hilangnya sensibilitas
- Kulit yang halus, tidak berambut yang terlihat diregangkan dengan kuat
- Atrofi ujung jari dan kuku
- Bekas luka setelah luka bakar
- Ulkus yang tidak menyembuh
- Muscle wasting
General Appearance
- Pemeriksaan tonus otot
- Jika ada peningkatan (spastisitas) → lesi
UMN spt cerebral palsy atau stroke
- Jika ada penurunan (flaccidity) → lesi LMN
spt poliomyelitis
- Power
- Tendon reflexes → dibandingkan 2 sisi
- Superficial reflexes → abdominal, cremastric,
and anal reflex (corticospinal reflex)
- Plantar reflexes → babinski
Pemeriksaan motorik
- Selalu bandingkan 2 sisi
- Tes sentuhan dan tusukan jarum di daerah pola dermatom
- Perkusi cepat pada daerah saraf yang terkena → bisa ada tingling sensation
pada distal sarafnya (tinel sign)
- Tes suhu
- Tes getraran → garpu tala pada tulang yang menonjol
- Position sense test
- Stereognosis → kemampuan untuk mengenali ukuran dan tekstur sesuatu
- Romberg test
Tes Sensibilitas
Pemeriksaan Bayi dan Anak
04
- Lihat tanda lahir, deformitas, dan
abnormalitas atau hilangnya pergerakan
- Jika tdk ada urgensi → periksa kepala dan
leher
- Periksa back & limb → abnormalitas
posisi/ bentuk?
- Neonatus → pemeriksaan hip wajib
dilakukan
- Mirip dengan pemeriksaan dewasa
- Penekanannya pada → posture dan gaya
berjalan
Pemeriksaan Bayi dan Anak
Infant and Small Children Older Children
29
05 Pencitraan (Imaging)
Semakin padat dan tidak tembus jaringan akan Semakin
besar redaman sinar-X dan oleh karena itu semakin
kosong, atau putih, gambar yang ditangkap.
● Tulang rawan : sedikit atenuasi → area gelap di
antara ujung tulang yang berdekatan (biasanya
disebut ruang sendi)
● Area 'radiolusen' lainnya : dihasilkan oleh kista
berisi cairan di tulang.
● Satu tulang di atas tulang lainnya (misalnya kepala
femoralis di dalam soket acetabular) menghasilkan
gambar yang tumpang tindih; kelainan apa pun
yang terlihat pada gambar gabungan yang
dihasilkan dapat terjadi di salah satu tulang
Radiographic Image
● Arthography: injeksi zat kontras radiopak atau udara ke dalam rongga sinovial untuk
mendeteksi cedera atau kelainan lain pada tulang rawan artikular, meniskus fibrokartilaginosa,
kapsul dan ligamen
● Myelography: → ke dalam ruang subarachnoid dapat mendeteksi penonjolan nukleus
pulposus atau neoplasma jaringan lunak yang meluas ke kanalis vertebralis
● Discography : → ke dalam diskus intervertebralis yang dicurigai abnormal dengan anestesi
lokal dapat membantu melokalisir diskus tertentu yang menyebabkan gejala pasien.
● Sinography: → sinus eksternal untuk mengikuti jalur sinus, film menunjukkan jalur dan
apakah itu mengarah ke tulang atau sendi yang mendasarinya atau tidak.
● Scintigraphy: mendeteksi kondisi jinak, tumor ganas primer, metastasis tulang, osteomielitis
dini → area peningkatan serapan radionuklida (hot spot). nekrosis avaskular dari tulang pada
stadium awal → penurunan serapan radionuklida (cold spot)
Contrast radiography
Pemeriksaan Darah
(Blood Test)
06
● Anemia hipokromik : pada artritis reumatoid, perdarahan saluran cerna karena obat anti inflamasi.
● Leukositosis : infeksi, leukositosis ringan pada artritis reumatoid
● Tingkat sedimentasi eritrosit (ESR): meningkat pada gangguan inflamasi akut dan kronis dan
setelah cedera jaringan
● Protein C-reaktif : meningkat pada radang sendi kronis dan (sementara) setelah cedera atau
operasi. Tes ini sering digunakan untuk memantau kemajuan dan aktivitas rheumatoid arthritis dan
infeksi kronis.
● Plasma gamma globulin
● Tes faktor reumatoid : autoantibodi IgM, terdapat pada sekitar 75% orang dewasa dengan artritis
reumatoid.
● Pengetikan jaringan Human leukocyte antigens (HLA)
○ dapat dideteksi dalam sel darah putih
○ sering digunakan sebagai tes konfirmasi pada pasien yang diduga menderita ankylosing
spondylitis atau penyakit Reiter
Blood Test
Synovial Fluid Analysis
07
Fungsi: memberikan informasi yang berguna jika dilakukan pada indikasi yang tepat
Indikasi
1. Acute joint swelling after injury → untuk membedakan antara synovitis dan
bleeding
2. Acute atraumatic synovitis in adults → untuk membedakan antara infeksi, gout,
dan pseudogout dengan pemeriksaan karakteristik kristal pada mikroskop cahaya
terpolarisasi
3. Suspected infection → sebagai diagnosis awal
4. Chronic synovitis → tidak mendesak, salah satu prosedur diagnosis kemungkinan
TB atau atipikal rheumatic disorders
1. Dilakukan pada keadaan aseptik
2. Beri lokal anestesi
3. Gunakan needle 20 gauge
4. Catat volume cairan, warna, dan
tampakannya
5. Analisis makroskopis dan taruh
single drop pada glass slide untuk
pemeriksaan pada mikroskop
Teknik Aspirasi
- Pemeriksaan lab untuk mendeteksi sel, biokimia, kultur bakteri
- Spesimen darah memungkinkan perbandingan antara konsentrasi gula synovial dan gula darah
- Menurunnya synovial glucose menandakan infeksi
- Leukosit tinggi → infeksi
- Moderate leukositosis ---> gout, inflammtory arthritis
- Kultur bakteri dan pemerksaan sensitivitas antibiotik untuk kasus infeksi
Pemeriksaan Lab
Bone Biopsy
08
Fungsi: untuk diagnosis atau membedakan jenis kerusakan lokal (infeksi, fraktur, tumor tulang),
tumor (jinak atau ganas, radikal atau metastasis)
Indikasi:
- Infeksi tulang → untuk bukti histologi, pemeriksaan bakteri, dan sensitivitas antibiotik
- Penyakit tulang metabolik → tetracycline-labelled bone biopsy untuk memeriksa tipe
abnormalitas (osteoporosis, osteomalacia, hyperparathyroidism), keparahan dari penyakit
Teknik Biopsi Tulang
Arthroscopy
09
Fungsi: Dilakukan untuk diagnostik
dan terapi
- Dapat dilakukan pada hampir
semua sendi.
- Biasanya pada lutut, pundak,
pergelangan tangan,
pergelangan kaki, panggul
- Jika lesi dapat dioperasi,
seringkali dapat ditangani tanpa
perlu operasi
TERIMA KASIH
44

More Related Content

Similar to Pemeriksaan Orthopaedi - kel 5.pptx

Pemeriksaan Fisik Neurologis.ppt
Pemeriksaan Fisik Neurologis.pptPemeriksaan Fisik Neurologis.ppt
Pemeriksaan Fisik Neurologis.pptssuserc20266
 
LBP penyuluhan.pptx
LBP penyuluhan.pptxLBP penyuluhan.pptx
LBP penyuluhan.pptxReza Hambali
 
PPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptx
PPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptxPPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptx
PPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptxfotocopy6
 
Pengkajian Kebutuhan Aktivitas Akibat Gangguan Saraf dan Integumen
Pengkajian  Kebutuhan Aktivitas Akibat Gangguan Saraf dan IntegumenPengkajian  Kebutuhan Aktivitas Akibat Gangguan Saraf dan Integumen
Pengkajian Kebutuhan Aktivitas Akibat Gangguan Saraf dan IntegumenAbdul Rivai Saleh Dunggio
 
Ruang 8- Kasus 1 Modul Penurunan Kesadaran
Ruang 8- Kasus 1 Modul Penurunan KesadaranRuang 8- Kasus 1 Modul Penurunan Kesadaran
Ruang 8- Kasus 1 Modul Penurunan KesadaranAmelia Manatar
 
REVISI 2 PEMERIKSAAN
REVISI 2 PEMERIKSAANREVISI 2 PEMERIKSAAN
REVISI 2 PEMERIKSAANzara larasati
 
Keterampilan general examination (general survey, vital sign, kepala, leher, ...
Keterampilan general examination (general survey, vital sign, kepala, leher, ...Keterampilan general examination (general survey, vital sign, kepala, leher, ...
Keterampilan general examination (general survey, vital sign, kepala, leher, ...cokordawahyu
 
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS ssuserf778e8
 
Pencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.ppt
Pencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.pptPencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.ppt
Pencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.pptZulkifliThamrin
 
refleksi-kasus-cts-sandy-nur-vania-3.pptx
refleksi-kasus-cts-sandy-nur-vania-3.pptxrefleksi-kasus-cts-sandy-nur-vania-3.pptx
refleksi-kasus-cts-sandy-nur-vania-3.pptxmalisalukman
 
PPT lapsus bedah bari Dindappt appendisitiss / appendikular infiltrat x.pptx
PPT lapsus bedah bari Dindappt appendisitiss / appendikular infiltrat x.pptxPPT lapsus bedah bari Dindappt appendisitiss / appendikular infiltrat x.pptx
PPT lapsus bedah bari Dindappt appendisitiss / appendikular infiltrat x.pptxDindaNafatilana
 
PPT Case LBP.pptx
PPT Case LBP.pptxPPT Case LBP.pptx
PPT Case LBP.pptxNikoTobing1
 
Asuhan keperwatan pada pasien dengan fraktur
Asuhan keperwatan pada pasien dengan frakturAsuhan keperwatan pada pasien dengan fraktur
Asuhan keperwatan pada pasien dengan frakturYuni Wulandari
 
ASKEP KOLIK ABDOMEN.pptx
ASKEP KOLIK ABDOMEN.pptxASKEP KOLIK ABDOMEN.pptx
ASKEP KOLIK ABDOMEN.pptxAhmadRosuli
 
6. trauma musculoscletal
6. trauma musculoscletal6. trauma musculoscletal
6. trauma musculoscletalagus raharjo
 

Similar to Pemeriksaan Orthopaedi - kel 5.pptx (20)

Laporan Kasus OA.pptx
Laporan Kasus OA.pptxLaporan Kasus OA.pptx
Laporan Kasus OA.pptx
 
Pemeriksaan Fisik Neurologis.ppt
Pemeriksaan Fisik Neurologis.pptPemeriksaan Fisik Neurologis.ppt
Pemeriksaan Fisik Neurologis.ppt
 
LBP penyuluhan.pptx
LBP penyuluhan.pptxLBP penyuluhan.pptx
LBP penyuluhan.pptx
 
PPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptx
PPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptxPPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptx
PPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptx
 
Pengkajian Kebutuhan Aktivitas Akibat Gangguan Saraf dan Integumen
Pengkajian  Kebutuhan Aktivitas Akibat Gangguan Saraf dan IntegumenPengkajian  Kebutuhan Aktivitas Akibat Gangguan Saraf dan Integumen
Pengkajian Kebutuhan Aktivitas Akibat Gangguan Saraf dan Integumen
 
7 artritis-rhematoi-67-73
7 artritis-rhematoi-67-737 artritis-rhematoi-67-73
7 artritis-rhematoi-67-73
 
Ruang 8- Kasus 1 Modul Penurunan Kesadaran
Ruang 8- Kasus 1 Modul Penurunan KesadaranRuang 8- Kasus 1 Modul Penurunan Kesadaran
Ruang 8- Kasus 1 Modul Penurunan Kesadaran
 
REVISI 2 PEMERIKSAAN
REVISI 2 PEMERIKSAANREVISI 2 PEMERIKSAAN
REVISI 2 PEMERIKSAAN
 
Keterampilan general examination (general survey, vital sign, kepala, leher, ...
Keterampilan general examination (general survey, vital sign, kepala, leher, ...Keterampilan general examination (general survey, vital sign, kepala, leher, ...
Keterampilan general examination (general survey, vital sign, kepala, leher, ...
 
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
 
Pencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.ppt
Pencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.pptPencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.ppt
Pencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.ppt
 
Lbp anak, web201220
Lbp anak, web201220Lbp anak, web201220
Lbp anak, web201220
 
portofolio.pptx
portofolio.pptxportofolio.pptx
portofolio.pptx
 
refleksi-kasus-cts-sandy-nur-vania-3.pptx
refleksi-kasus-cts-sandy-nur-vania-3.pptxrefleksi-kasus-cts-sandy-nur-vania-3.pptx
refleksi-kasus-cts-sandy-nur-vania-3.pptx
 
PPT lapsus bedah bari Dindappt appendisitiss / appendikular infiltrat x.pptx
PPT lapsus bedah bari Dindappt appendisitiss / appendikular infiltrat x.pptxPPT lapsus bedah bari Dindappt appendisitiss / appendikular infiltrat x.pptx
PPT lapsus bedah bari Dindappt appendisitiss / appendikular infiltrat x.pptx
 
PPT Case LBP.pptx
PPT Case LBP.pptxPPT Case LBP.pptx
PPT Case LBP.pptx
 
Asuhan keperwatan pada pasien dengan fraktur
Asuhan keperwatan pada pasien dengan frakturAsuhan keperwatan pada pasien dengan fraktur
Asuhan keperwatan pada pasien dengan fraktur
 
Pemeriksaan Lumbar Spine.pptx
Pemeriksaan Lumbar Spine.pptxPemeriksaan Lumbar Spine.pptx
Pemeriksaan Lumbar Spine.pptx
 
ASKEP KOLIK ABDOMEN.pptx
ASKEP KOLIK ABDOMEN.pptxASKEP KOLIK ABDOMEN.pptx
ASKEP KOLIK ABDOMEN.pptx
 
6. trauma musculoscletal
6. trauma musculoscletal6. trauma musculoscletal
6. trauma musculoscletal
 

Recently uploaded

Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdfAndiCoc
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramTitaniaUtami
 
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptDemokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptretno12886
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxAmmar Ahmad
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxrandikaakbar11
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8RiniWulandari49
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptRahmaniaPamungkas2
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...Kanaidi ken
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)Ammar Ahmad
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bSisiliaFil
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanTitaniaUtami
 

Recently uploaded (20)

Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptDemokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 

Pemeriksaan Orthopaedi - kel 5.pptx

  • 1. Pemeriksaan Orthopaedi Kelompok 5 Feni Andriyani 12100120 Erika Yulia Rahmah 12100120604 Alieska Fitria Dewi 12100120682
  • 3. ● Karakteristik Nyeri → berdenyut, menusuk, terbakar, dsb. ● Tingkat keparahan nyeri → VAS visual analog scale (1-10) atau sistem Grade I-IV: ○ Grade I → ringan ○ Grade II → sedang ○ Grade III → berat ○ Grade IV → excruciating ● Lokasi Nyeri → berkaitan juga dengan referred pain dan autonomic pain. Gejala - Nyeri
  • 4. ● Lokasi kekakuan → generalisata atau lokalisata ● Onset terjadinya kekakuan ● Locking → menandakan adanya hambatan mekanis. Gejala - Kekakuan (Stiffness)
  • 5. ● Pembengkakan dapat terjadi pada jaringan lunak, sendi atau tulang ● Perhatikan onset: ○ Setelah cedera → cepat (hematoma atau hemartrosis), lambat (inflamasi, efusi, infeksi, atau tumor) ● Nyeri → jika ya, ungkin inflamasi akut, infeksi, atau tumor ● Perubahan ukuran → menetap, membesar, atau hilang-timbul Gejala - Pembengkakan (Swelling)
  • 6. ● Deformitas yang umum dideskripsikan oleh pasien adalah: ○ Bahu yang melengkung ○ Lekukan tulang belakang yang tidak normal ○ Knock knees → Lutut yang saling bertemu ○ Bow legs → Jari-jari kaki yang menghadap ke dalam ○ Flat feet → telapak kaki yang datar. Gejala - Deformitas
  • 7. ● Kelemahan umum merupakan gejala penyakit kronis ● Kelemahan otot murni, terutama jika terbatas pada satu kelompok otot saja → diduga kelainan neuromuskuler ● Pertanyaan difokuskan pada pergerakan yang terganggu sehingga dapat diperkirakan lokasi lesi. Gejala - Kelemahan (Weakness)
  • 8. ● Pasien mengeluhkan sendi berubah posisi → dugaan kelemahan sendi, kapsul atau ligamen, atau kelainan internal seperti robekan meniskus atau sendi yang longgar Gejala - Instabilitas
  • 9. ● Kesemutan atau mati rasa pada area yang disuplai suatu saraf. ● Dapat terjadi akibat penekanan struktur, iskemia lokal, atau neuropati perifer. ● Faktor pemicu, memperburuk dan memeprbaiki → terutama berkaitan dengan perubahan posisi → dapat membantu memfokuskan pemeriksaan pada satu lokasi Gejala - Perubahan Sensibilitas
  • 10. ● Keterangan pasien berkaitan gejala ini dapat beragam, sesuai dengan kebutuhan dan aktivitas pasien. ● Tingkat keparahan atau mengganggunya dari fungsi yang hilang dapat berbeda pada masing-masing pasien ● Pertanyaan penting: apa ada kegiatan yang tidak bisa dilakukan sekarang, namun dulu dapat dilakukan? Gejala - Kehilangan Fungsi
  • 11. ● Apakah pasien sangat kurus atau sangat gemuk? ● Apakah postur secara keseluruhan terlihat normal? ● Apakah tulang belakang memiliki lekukan abnormal? ● Apakah bahu sejajar? ● Apakah ekstremitas terletak pada posis normal? ● Pemeriksaan look selalu dilakukan dengan membandingkan sisi normal dengan abnormal. ● Perhatikan pembengkakan atau penurunan berat badan. Look - Bentuk dan Postur
  • 12. ● Tanya lebih spesifik bekaitan dengan: kelainan semasa kanak-kanak, periode incapacity, dan cedera lama. ● Penyakit lain juga dapat menjadi clue untuk kondisi yang sekarang dialami pasien: ○ Penyakit pencernaan → berkaitan dengan ankylosing spondylitis atau osteoporosis ○ Keganasan ● Konsumsi obat-obatan jangka panjang → terutama kortikosteroid ● Konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang Riwayat Terdahulu
  • 13. ● Pasien cenderung khawatir membawa penyakit keturunan atau menurunkan penyakit ke keturunannya → dapat ditanyakan untuk membantu diagnosis dan memberikan konseling berkaitan penyakit tersebut. ● Jika discurigai infeksi → tanyakan berkaitan infeksi TB atau penyakit menular seksual pada anggota keluarga. Riwayat Keluarga
  • 14. ● Nutrisi dan perawatan diri ● Faktor risiko merokok, konsumsi alkohol,dan penyalahgunaan zat ● Kegiatan pasien → pekerjaan, riwayat bepergian, dan rekreasi ● Kondisi rumah pasien ● Dukungan keluarga dan kerabt ● Akumulasi dari informasi → apa yang hilang dari pasien dan diharapkan untuk kembali? Latar Belakang Sosial
  • 16. ● Warna → menggambarkan status vaskuler atau pigmentasi, sebagai contoh: ○ Pucat → iskemia ○ Sianosis → hipoksemia ○ Kemerahan → inflamasi ○ Ungu gelap → memar lama ● dan tepi dari lesi (jika ada) ● Memar, luka, dan ulserasi ● Bekas luka → informasi cedera atau operasi terdahulu Look - Kulit
  • 17. ● Mencari sendi atau struktur lain yang mungkin terganggu juga pada kondisi cedera pasien. Look - Penampakan Umum
  • 18. ● Kulit → hangat atau dingin? Basah atau kering? Bagaimana sensasi? ● Soft tissue → apakah ada benjolan? Karakteristik benjolan (ukuran, tepi, warna, konsistensi, mobilitas, nyeri tekan, dan denyutan)? Pulsasi? ● Tulang dan sendi → tepi, penebalan sinovium, cairan sendi ● Nyeri tekan → perhatikan ekspresi pasien sesuai lokasi yang ditekan Feel
  • 19. ● Pasien menggerakkan ekstremitas tanpa bantuan ● Dapat menunjukkan derajat mobilitas dan nyeri yang muncul ● Dapat digunakan juga untuk menilai kekuatan otot. Move - Gerak Aktif
  • 20. ● Pemeriksa membantu menggerakkan sendi sesuai bidang anatomis ● Perhatikan perbedaan ruang gerak pada pergerakan pasif atau aktif ● Derajat pergerakkan dicatat dalam besar derajat dari posisi netral (derajat nol), contoh: ○ Fleksi lutut → 0-140, berarti dimulai dari sudut 0 hingga 140 ● Akurasi penilaian dapat dilakukan dengan goniometer ● Perhatikan juga krepitasi. Move - Gerak Pasif
  • 21. ● Pergerakan tidak fisiologis yang terjadi di luar bidang pergerakan normal ● Pergerakan abnormal dapat terlihat jelas, namun terkadang butuh manuver pemeriksaan khusus untuk melihat instabilitas Move - Gerak Tidak Stabil
  • 22. ● Memposisikan pasien menuju ke posisi yang memunculkan keluhan nyeri. ● Pasien terkadang dapat mengingat kemiripan gerakkan dengan posisi yang memunculkan nyeri pada kegiatan sehari-hari. Move - Gerak Provokatif
  • 24. - Dilakukan jika ada gejala kelemahan, koordinasi terganggu, perubahan sensasi - Pemeriksaan - General Appearance - Penilaian fungsi motorik (muscle tone, power, reflex) - Tes fungsi sensory Pemeriksaan Neurologi
  • 25. - Claw hand? Drop wrist? Waiter’s tip deformity? - Fokus pada daerah yang terkena → tanda perubahan tropik yg menandakan hilangnya sensibilitas - Kulit yang halus, tidak berambut yang terlihat diregangkan dengan kuat - Atrofi ujung jari dan kuku - Bekas luka setelah luka bakar - Ulkus yang tidak menyembuh - Muscle wasting General Appearance
  • 26. - Pemeriksaan tonus otot - Jika ada peningkatan (spastisitas) → lesi UMN spt cerebral palsy atau stroke - Jika ada penurunan (flaccidity) → lesi LMN spt poliomyelitis - Power - Tendon reflexes → dibandingkan 2 sisi - Superficial reflexes → abdominal, cremastric, and anal reflex (corticospinal reflex) - Plantar reflexes → babinski Pemeriksaan motorik
  • 27. - Selalu bandingkan 2 sisi - Tes sentuhan dan tusukan jarum di daerah pola dermatom - Perkusi cepat pada daerah saraf yang terkena → bisa ada tingling sensation pada distal sarafnya (tinel sign) - Tes suhu - Tes getraran → garpu tala pada tulang yang menonjol - Position sense test - Stereognosis → kemampuan untuk mengenali ukuran dan tekstur sesuatu - Romberg test Tes Sensibilitas
  • 29. - Lihat tanda lahir, deformitas, dan abnormalitas atau hilangnya pergerakan - Jika tdk ada urgensi → periksa kepala dan leher - Periksa back & limb → abnormalitas posisi/ bentuk? - Neonatus → pemeriksaan hip wajib dilakukan - Mirip dengan pemeriksaan dewasa - Penekanannya pada → posture dan gaya berjalan Pemeriksaan Bayi dan Anak Infant and Small Children Older Children 29
  • 31. Semakin padat dan tidak tembus jaringan akan Semakin besar redaman sinar-X dan oleh karena itu semakin kosong, atau putih, gambar yang ditangkap. ● Tulang rawan : sedikit atenuasi → area gelap di antara ujung tulang yang berdekatan (biasanya disebut ruang sendi) ● Area 'radiolusen' lainnya : dihasilkan oleh kista berisi cairan di tulang. ● Satu tulang di atas tulang lainnya (misalnya kepala femoralis di dalam soket acetabular) menghasilkan gambar yang tumpang tindih; kelainan apa pun yang terlihat pada gambar gabungan yang dihasilkan dapat terjadi di salah satu tulang Radiographic Image
  • 32. ● Arthography: injeksi zat kontras radiopak atau udara ke dalam rongga sinovial untuk mendeteksi cedera atau kelainan lain pada tulang rawan artikular, meniskus fibrokartilaginosa, kapsul dan ligamen ● Myelography: → ke dalam ruang subarachnoid dapat mendeteksi penonjolan nukleus pulposus atau neoplasma jaringan lunak yang meluas ke kanalis vertebralis ● Discography : → ke dalam diskus intervertebralis yang dicurigai abnormal dengan anestesi lokal dapat membantu melokalisir diskus tertentu yang menyebabkan gejala pasien. ● Sinography: → sinus eksternal untuk mengikuti jalur sinus, film menunjukkan jalur dan apakah itu mengarah ke tulang atau sendi yang mendasarinya atau tidak. ● Scintigraphy: mendeteksi kondisi jinak, tumor ganas primer, metastasis tulang, osteomielitis dini → area peningkatan serapan radionuklida (hot spot). nekrosis avaskular dari tulang pada stadium awal → penurunan serapan radionuklida (cold spot) Contrast radiography
  • 34. ● Anemia hipokromik : pada artritis reumatoid, perdarahan saluran cerna karena obat anti inflamasi. ● Leukositosis : infeksi, leukositosis ringan pada artritis reumatoid ● Tingkat sedimentasi eritrosit (ESR): meningkat pada gangguan inflamasi akut dan kronis dan setelah cedera jaringan ● Protein C-reaktif : meningkat pada radang sendi kronis dan (sementara) setelah cedera atau operasi. Tes ini sering digunakan untuk memantau kemajuan dan aktivitas rheumatoid arthritis dan infeksi kronis. ● Plasma gamma globulin ● Tes faktor reumatoid : autoantibodi IgM, terdapat pada sekitar 75% orang dewasa dengan artritis reumatoid. ● Pengetikan jaringan Human leukocyte antigens (HLA) ○ dapat dideteksi dalam sel darah putih ○ sering digunakan sebagai tes konfirmasi pada pasien yang diduga menderita ankylosing spondylitis atau penyakit Reiter Blood Test
  • 36. Fungsi: memberikan informasi yang berguna jika dilakukan pada indikasi yang tepat Indikasi 1. Acute joint swelling after injury → untuk membedakan antara synovitis dan bleeding 2. Acute atraumatic synovitis in adults → untuk membedakan antara infeksi, gout, dan pseudogout dengan pemeriksaan karakteristik kristal pada mikroskop cahaya terpolarisasi 3. Suspected infection → sebagai diagnosis awal 4. Chronic synovitis → tidak mendesak, salah satu prosedur diagnosis kemungkinan TB atau atipikal rheumatic disorders
  • 37. 1. Dilakukan pada keadaan aseptik 2. Beri lokal anestesi 3. Gunakan needle 20 gauge 4. Catat volume cairan, warna, dan tampakannya 5. Analisis makroskopis dan taruh single drop pada glass slide untuk pemeriksaan pada mikroskop Teknik Aspirasi
  • 38. - Pemeriksaan lab untuk mendeteksi sel, biokimia, kultur bakteri - Spesimen darah memungkinkan perbandingan antara konsentrasi gula synovial dan gula darah - Menurunnya synovial glucose menandakan infeksi - Leukosit tinggi → infeksi - Moderate leukositosis ---> gout, inflammtory arthritis - Kultur bakteri dan pemerksaan sensitivitas antibiotik untuk kasus infeksi Pemeriksaan Lab
  • 40. Fungsi: untuk diagnosis atau membedakan jenis kerusakan lokal (infeksi, fraktur, tumor tulang), tumor (jinak atau ganas, radikal atau metastasis) Indikasi: - Infeksi tulang → untuk bukti histologi, pemeriksaan bakteri, dan sensitivitas antibiotik - Penyakit tulang metabolik → tetracycline-labelled bone biopsy untuk memeriksa tipe abnormalitas (osteoporosis, osteomalacia, hyperparathyroidism), keparahan dari penyakit
  • 43. Fungsi: Dilakukan untuk diagnostik dan terapi - Dapat dilakukan pada hampir semua sendi. - Biasanya pada lutut, pundak, pergelangan tangan, pergelangan kaki, panggul - Jika lesi dapat dioperasi, seringkali dapat ditangani tanpa perlu operasi

Editor's Notes

  1. Pemeriksaan pediatric butuh skill khusus
  2. Depression or absence of the reflex signifies interruption of the pathway at the posterior nerve root, the anterior horn cell, the motor nerve root or the peripheral nerve.
  3. Infant and small children Pemeriksaan bayi dilakukan dengan baju terbuka, di ruangan hangat Lihat tanda lahir, deformitas, dan abnormalitas atau hilangnya pergerakan Jika tidak ada urgensi → periksa kepala & leher Lalu periksa back & limb → abnormalitas posisi atau bentuk? Pemeriksaan pergerakan sendi → aktif dan pasif Aktif → distimulasi dg membelai ekstremitas Pasif → hati2 krn untuk mencegah mencederai anak Pada neonatus → pemeriksaan panggul (hip) wajib dilaksanakan → biar tau kalo ada tanda2 DDH yg gak kentara(developmental dysplasia of the hips) pada stage awal Older children → sama kek dewasa tpi penekanannya di postur dan gaya berjalan
  4. Single drop ditaruh di glass slide dan diperiksa pada mikroskop Periksa: darah, leukosit, kristal Dry smear dipersiapkan dengan cairan heparin Spesimen bisa di sentrifugasi Staining (wrights dan gram) untuk memeriksa organisme dan leukosit
  5. Namun, artroskopi adalah prosedur invasif dan penguasaannya membutuhkan keterampilan dan latihan; dia tidak boleh digunakan hanya sebagai alternatif untuk klinis pemeriksaan dan pencitraan