SlideShare a Scribd company logo
1 of 75
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK



  PANGESTU CHAESAR S.

         KDM 1
KONSEP TEORI
Pemeriksaan fisik merupakan peninjauan
dari ujung rambut sampai ujung kaki pada
setiap system tubuh yang memberikan
informasi objektif tentang klien dan
memungkinkan perawat untuk mebuat
penilaian klinis. Keakuratan pemeriksaan
fisik mempengaruhi pemilihan terapi yang
diterima klien dan penetuan
respon terhadap terapi tersebut.(Potter
dan Perry, 2005)
Pemeriksaan fisik dalah pemeriksaan tubuh klien
secara keseluruhan atau hanya bagian tertentu
yang dianggap perlu, untuk memperoleh data yang
sistematif dan komprehensif,
memastikan/membuktikan hasil anamnesa,
menentukan masalah dan merencanakan tindakan
keperawatan yang tepat bagi klien.

( Dewi Sartika, 2010)
TEKNIK PEMERIKSAAN
       FISIK

INSPEKSI   PALPASI

PERKUSI    AUSKULTASI
INSPEKSI
Inspeksi adalah pemeriksaan dengan
menggunakan indera penglihatan,
pendengaran dan penciuman. Inspeksi
umum dilakukan saat pertama kali bertemu
pasien

Fokus inspeksi pada setiap bagian tubuh
meliputi : ukuran tubuh, warna, bentuk,
posisi, kesimetrisan, dan penonjolan /
bengkak.
Berdiri di samping kanan tempat tidur,Bila
perlu merendah / duduk untuk melihat
kontur.
PALPASI
• Palpasi adalah pemeriksaan dengan
  menggunakan indera peraba dengan meletakkan
  tangan pada bagian tubuh yang dapat di jangkau
  tangan.

• Hal yang di deteksi adalah suhu, kelembaban,
  tekstur, gerakan, vibrasi, pertumbuhan atau
  massa, edema (meningkatnya volume cairan di
  luar sel)
PERKUSI

adalah pemeriksaan dengan jalan mengetuk
bagian permukaan tubuh tertentu untuk
membandingkan dengan bagian tubuh
lainnya (kiri/kanan) dengan menghasilkan
suara.
AUSKULTASI
Adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan
dengan cara mendengarkan suara yang
dihasilkan oleh tubuh. Biasanya
menggunakan alat yang disebut dengan
stetoskop. Hal-hal yang didengarkan adalah :
bunyi jantung, suara nafas, dan bising usus
PRINSIP – PRINSIP PEMERIKSAAN
               FISIK
1. Meliputi mencuci tangan, memasang
   sarung tangan steril, memasang
   masker, dan membantu klien
   mengenakan baju
2. Kontrol lingkungan
    Yaitu memastikan ruangan dalam
   keadaan nyaman, hangat, dan cukup
   penerangan untuk melakukan
   pemeriksaan fisik
3. Komunikasi (penjelasan prosedur)

4. Privacy dan kenyamanan klien

5. Sistematis dan konsisten ( head to toe, dr

   eksternal ke internal, dr normal ke abN)

6. Berada di sisi kanan klien
TUJUAN PEMERIKSAAN FISIK
1. Mengumpulkan data sistematis dan
   komperhensif
2. Membuktikan hasil ANAMNESA
3. Melaksanakan diagnosa
4. Untuk mengevaluasi hasil fisiologis dari
   asuhan.
HEAD TO TOE
PENGUKURAN TTV
•   Posisi klien : duduk/ berbaring
•   Suhu tubuh (Normal : 36,5-37,5)
•   Tekanan darah (Normal : 120/80 mmHg)
•   Nadi
•   a) Frekuensi = Normal : 60-100x/menit ; Takikardia: >100 ; Bradikardia: <6
•   b) Keteraturan= Normal : teratur
•   c) Kekuatan= 0: Tidak ada denyutan; 1+:denyutan kurang teraba; 2+:
    Denyutan mudah teraba, tak mudah lenyap; 3+: denyutan kuat dan mudah
    teraba

•   Pernafasan
•   a) Frekuensi: Normal= 15-20x /menit; >20: Takipnea; <15 Bradipnea
•   b) Keteraturan= Normal : teratur
•   c) Kedalaman: dalam/dangkal
•   d) Penggunaan otot bantu pernafasan: Normal : tidak ada
•   setelah diadakan pemeriksaan tanda-tanda vital evaluasi hasil yang di dapat
    dengan membandikan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil
    pemeriksaan yang didapat.
PEMERIKSAAN KULIT
Tujuan
a) Mengetahui kondisi kulit.
b) Mengetahui perubahan oksigenasi,
      sirkulasi, kerusakan jaringan setempat, dan
      hidrasi.
Inspeksi : kebersihan, warna,
  pigmentasi,lesi/perlukaan, pucat, sianosis, dan
  ikterik.
  Normal: kulit tidak ada ikterik/pucat/sianosis.
Palpasi : kelembapan, suhu permukaan kulit,
tekstur, ketebalan, turgor kulit, dan edema.
Normal: lembab, turgor baik/elastic, tidak ada
edema.
setelah diadakan pemeriksaan kulit, evaluasi
hasil yang di dapat dengan membandikan
dengan keadaan normal, dan dokumentasikan
hasil pemeriksaan yang didapat tersebut
PEMERIKSAAN RAMBUT
Tujuan : mengetahui karakterisitik rambut dan
  mengetahui kelainan pada rambut.
inspeksi : penyebaran, ketebalan, tekstur dan
  lubrikasi. Rambut biasanya tersebar merata,
  tidak terlalu kering, tidak terlalu berminyak dan
  liat.
Palpasi : lesi, luka , erupsi dan pustular pada kulit
  kepala dan folikel rambut. Perhatikan adanya
  kutu kepala ( yang tubuhnya kecil berwarna
  putih keabuan), kutu kepiting berkaki merah dan
  telur kutu ( seperti partikel oval ketombe ).
PEMERIKSAAN KEPALA
a. Tujuan
   · Mengetahui bentuk dan fungsi kepala.
   · Mengetahui kelainan yang terdapat dikepala.
c. Prosedur pelaksanaan.
• Inspeksi
   · Atur posisi klien duduk atau berdiri.
   · Anjurkan untuk melepas penutup kepala,           kaca mata, dll.
   · Lakukan inspeksi mengamati bentuk kepala, kesimetrisan dan
        keadaan kulit kepala.
   · Inspeksi penyebaran, ketebalan, kebesihan        dan tekstur,
        warna rambut.
   · Ukuran, bentuk dan posisi kepala terhadap tubuh, Normal
   kepala tegak lurus dan digaris tengah tubuh. Tulang kepala umumnya
   bulat dengan tonjolan frontal dibagian anterior dan oksipital
   dibagian posterior.
PALPASI
· Lakukan palpasi dengan gerakan memutar
 yang lembut menggunakan ujung jari, lakukan
 mulai dari depan turun kebawah melalui garis
 tengah kemudian palpasi setiap sudut garis
 kepala.
· Rasakan apakah terdapat benjolan / massa,
 tanda bekas luka dikepala, pembengkakan, nyeri
 tekan. Jika hal itu ditemukan perhatikan berapa
 besrnya / luasnya, bagaimana konsistensinya,
 dan dimana kedudukannya, apakahdidalam
 kulit, pada tulang atau dibawah kulit terlepas
 dari tulang.
PEMERIKSAAN WAJAH
- MATA-
• Tujuan
  a) Mengetahui bentuk dan fungsi mata
  b) Mengetahui adanya kelainan pada mata
Inspeksi: bentuk, kesimestrisan, alis mata, bulu
  mata, kelopak mata, kesimestrisan, bola mata,
  warna konjunctiva dan sclera (anemis/ikterik),
  penggunaan kacamata / lensa kontak, dan respon
  terhadap cahaya.
PALPASI
• Anjurkan klien untuk memejamkan mata.
• Palpasi kedua mata dengan jari telunjuk di
  atas kelopak mata sisi kiri dan sisi kanan.
• Dengan menekan – nekan bola mata, periksa
  nilai konsistensinya dan (adanya) nyeri tekan.
- TELINGA -
Tujuan : Mengetahui keadaan telinga luar, saluran
  telinga, gendang telinga, dan fungsi
  pendengaran.
• Inspeksi : bentuk dan ukuran telinga,
  kesimetrisan, integritas, posisi telinga, warna,
  liang telinga (cerumen/tanda-tanda infeksi), alat
  bantu dengar..
  Normal: bentuk dan posisi simetris kika,
  integritas kulit bagus, warna sama dengan kulit
  lain, tidak ada tanda-tanda infeksi, dan alat
  bantu dengar.
• Palpasi : nyeri tekan aurikuler, mastoid,
  dan tragus
• Normal: tidak ada nyeri tekan.
• setelah diadakan pemeriksaan telinga evaluasi
  hasil yang di dapat dengan membandikan
  dengan keadaan normal, dan dokumentasikan
  hasil pemeriksaan yang didapat tersebut.
- HIDUNG -
    Tujuan
   a) Mengetahui bentuk dan fungsi hidung
   b) Menentukan kesimetrisan struktur dan
   adanya inflamasi atau infeksi
• Inspeksi : hidung eksternal (bentuk, ukuran,
   warna, kesimetrisan), rongga, hidung ( lesi,
   sekret, sumbatan, pendarahan), hidung internal
   (kemerahan, lesi, tanda2 infeksi)
• Normal: simetris kika, warna sama dengan warna
   kulit lain, tidak ada lesi, tidak ada sumbatan,
   perdarahan dan tanda-tanda infeksi.
• Palpasi dan Perkusi frontalis dan,
  maksilaris (bengkak, nyeri, dan septum
  deviasi)
• Normal: tidak ada bengkak dan nyeri tekan.
• setelah diadakan pemeriksaan hidung dan
  sinus evaluasi hasil yang di dapat dengan
  membandikan dengan keadaan normal, dan
  dokumentasikan hasil pemeriksaan yang
  didapat tersebut.
- MULUT -
• Tujuan : Mengetahui bentuk kelainan mulut
1. Inspeksi dan palpasi struktur luar : warna mukosa
   mulut dan bibir, tekstur , lesi, dan stomatitis.
   Normal: warna mukosa mulut dan bibir pink, lembab,
   tidak ada lesi dan stomatitis.
2. Inspeksi dan palpasi strukur dalam : gigi
   lengkap/penggunaan gigi palsu, perdarahan/ radang
   gusi, kesimetrisan, warna, posisi lidah, dan keadaan
   langit2.
   Normal: gigi lengkap, tidak ada tanda-tanda gigi
   berlobang atau kerusakan gigi, tidak ada perdarahan
   atau radang gusi, lidah simetris, warna pink, langit2
   utuh dan tidak ada tanda infeksi.
PEMERIKSAAN LEHER
Tujuan
a) Menentukan struktur integritas leher
b) Mengetahui bentuk leher serta organ yang
      berkaitan
c) Memeriksa system limfatik
• 1. Inspeksi leher: warna integritas, bentuk
  simetris.
• Normal: warna sama dengan kulit lain, integritas
  kulit baik, bentuk simetris, tidak ada pembesaran
  kelenjer gondok.
2. Inspeksi dan palpasi kelenjer tiroid (nodus/difus,
pembesaran,batas, konsistensi, nyeri,
gerakan/perlengketan pada kulit), kelenjer limfe
(letak, konsistensi, nyeri, pembesaran), kelenjer
parotis (letak, terlihat/ teraba)
Normal: tidak teraba pembesaran kel.gondok, tidak
ada nyeri, tidak ada pembesaran kel.limfe, tidak ada
nyeri.
3. Auskultasi : bising pembuluh darah.
Setelah diadakan pemeriksaan leher evaluasi hasil
yang di dapat dengan membandikan dengan
keadaan normal, dan dokumentasikan hasil
pemeriksaan yang didapat tersebut.
PEMERIKSAAN KUKU
Tujuan : Menjaga kebersihan kuku dan
  mencegah timbulnya luka-luka infeksi akibat
  kuku yang panjang.
Inspeksi : kebersihan, bentuk, dan warna kuku
  Normal: bersih, bentuk normaltidak ada
  tanda-tanda jari tabuh (clubbing finger), tidak
  ikterik/sianosis.
Palpasi : ketebalan kuku dan capillary refile (
  pengisian kapiler ).
  Normal: aliran darah kuku akan kembali < 3
  detik.
  setelah diadakan pemeriksaan kuku evaluasi
  hasil yang di dapat dengan membandikan
  dengan keadaan normal, dan dokumentasikan
  hasil pemeriksaan yang didapat tersebut.
Intervensi
Tujuan :
a) Mengetahui bentuk, kesimetrisas, ekspansi,
  keadaan kulit, dan dinding dada
b) Mengetahui frekuensi, sifat, irama
  pernafasan,
c) Mengetahui adanya nyeri tekan, masa,
  peradangan.
1.      Inspeksi : kesimetrisan, bentuk/postur dada,
     gerakan nafas (frekuensi, irama, kedalaman, dan
     upaya pernafasan/penggunaan otot-otot bantu
     pernafasan), warna kulit, lesi, edema,
     pembengkakan/ penonjolan.
     Normal: simetris, bentuk dan postur normal,
     tidak ada tanda-tanda distress pernapasan,
     warna kulit sama dengan warna kulit lain, tidak
     ikterik/sianosis, tidak ada
     pembengkakan/penonjolan/edema
2.   Palpasi: Simetris, pergerakan dada, massa dan
  lesi, nyeri, tractile fremitus.
  Normal: integritas kulit baik, tidak ada nyeri
  tekan/massa/tanda-tanda peradangan, ekspansi
  simetris, taktil vremitus cendrung sebelah kanan
  lebih teraba jelas.
3. Perkusi: paru, eksrusi diafragma (konsistensi dan
  bandingkan satu sisi dengan satu sisi lain pada tinggi
  yang sama dengan pola berjenjang sisi ke sisi)
  Normal: resonan (“dug dug dug”), jika bagian padat
  lebih daripada bagian udara=pekak (“bleg bleg
  bleg”), jika bagian udara lebih besar dari bagian
  padat=hiperesonan (“deng deng deng”), batas
  jantung=bunyi rensonan----hilang>>redup.
4. Auskultasi: suara nafas, trachea, bronchus,
paru. (dengarkan dengan menggunakan
stetoskop di lapang paru kika, di RIC 1 dan 2, di
atas manubrium dan di atas trachea)
Normal: bunyi napas vesikuler, bronchovesikuler,
brochial, tracheal.
Setelah diadakan pemeriksaan dada evaluasi
hasil yang di dapat dengan membandikan dengan
keadaan normal, dan dokumentasikan hasil
pemeriksaan yang didapat tersebut.
PEMERIKSAAN PAYUDARA
Tujuan
a) Mengetahui adanya masa atau ketidak teraturan dalam
  jaringan payudara
b) Mendeteksi awal adanya kanker payudara

  1.   Inspeksi payudara: Integritas kulit
  2.   Palpasi payudara: Bentuk, simetris, ukuran, aerola,
      putting, dan penyebaran vena
  3. Inspeksi dan palpasi aksila: nyeri, perbesaran nodus
      limfe, konsistensi.
  Setelah diadakan pemeriksaan dadadan aksila evaluasi
  hasil yang di dapat dengan membandikan dengan keadaan
  normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang
  didapat tersebut.
Inspeksi
Palpasi
PEMERIKSAAN KARDIOVASKULER
Tujuan
a) Mengetahui ketifdak normalan denyut
     jantung
b) Mengetahui ukuran dan bentuk jantug secara
     kasar
c)   Mengetahui bunyi jantung normal dan
     abnormal
d) Mendeteksi gangguan kardiovaskuler
1.   Inspeksi : Muka bibir, konjungtiva, vena
      jugularis, arteri karotis
2. Palpasi: denyutan
  Normal untuk inspeksi dan palpasi: denyutan
  aorta teraba.
3. Perkusi: ukuran, bentuk, dan batas jantung
  (lakukan dari arah samping ke tengah dada,
  dan dari atas ke bawah sampai bunyi redup)
4.      Auskultasi: bunyi jantung, arteri karotis.
     (gunakan bagian diafragma dan bell dari
     stetoskop untuk mendengarkan bunyi jantung. )
     Normal: terdengar bunyi jantung I/S1 (lub) dan
     bunyi jantung II/S2 (dub), tidak ada bunyi
     jantung tambahan (S3 atau S4).
     Setelah diadakan pemeriksaan system
     kardiovaskuler evaluasi hasil yang di dapat
     dengan membandikan dengan keadaan normal,
     dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang
     didapat tersebut.
PEMERIKSAAN ABDOMEN
• Tujuan
• a) Mengetahui betuk dan gerakan-gerakan
  perut
• b) Mendengarkan suara peristaltic usus
• c) Meneliti tempat nyeri tekan, organ-organ
  dalam rongga perut benjolan dalam perut.
Abdomen dibagi dalam 4
kwadran yaitu:
1. kwadran I => kanan atas
2. kwadran II => kanan bawah
3. kwadran III => kiri atas
4. kwadran IV => kiri bawah
1, 3 = hypokondrium ka/ki
2 = ephigastrium
4, 6 = lumbal ka/ki
5 = umbilicus
7,9 = iliaka ka/ki
8 = hypogastrium


•Hati terdapat pada 1 dan 2
•Lambung di daerah 2
•Limfa di daerah 3
•Kandung empedu pada batas 6 dan 2
•Kandung kencing pada daerah 8
•Apendik pada 7 dan bawah 6,5.
•Bifurkasio aorta 2 cm bawah umbilicus
ke kiri
1.    Inspeksi : kuadran dan simetris, contour, warna
  kulit, lesi, scar, ostomy, distensi, tonjolan, pelebaran
  vena, kelainan umbilicus, dan gerakan dinding
  perut.
  Normal: simetris kika, warna dengan warna kulit
  lain, tidak ikterik tidak terdapat ostomy, distensi,
  tonjolan, pelebaran vena, kelainan umbilicus.
2. Auskultasi : suara peristaltik (bising usus) di
  semua kuadran (bagian diafragma dari stetoskop)
  dan suara pembuluh darah dan friction rub :aorta,
  a.renalis, a. illiaka (bagian bell).
  Normal: suara peristaltic terdengar setiap 5-
  20x/dtk, terdengar denyutan arteri renalis, arteri
  iliaka dan aorta.
3. Palpasi semua kuadran (hepar, limfa, ginjal
  kiri dan kanan): massa, karakteristik organ,
  adanya asistes, nyeri irregular, lokasi, dan
  nyeri.dengan cara perawat menghangatkan
  tangan terlebih dahulu
• Normal: tidak teraba penonjolan tidak ada
  nyeri tekan, tidak ada massa dan penumpukan
  cairan
4. Perkusi
  - Untuk memperkirakan ukuran hepar, adanya
  udara pada lambung dan usus (timpani atau
  redup)
  - Untuk mendengarkan atau mendeteksi adanya
  gas, cairan atau massa dalam perut
  - bunyi perkusi pada perut yang normal adalah
  timpani, tetapi bunyi ini dapat berubah pada
  keadaan-keadaan tertentu misalnya apabila
  hepar danlimpa membesar, maka bunyi perkusi
  akanmenjadi redup, khususnya perkusi di
  daerah bawah arkus kosta kanan dan kiri.
inspeksi
auskultasi
perkusi
palpasi
PEMERIKSAAN RENAL (GINJAL)
Tujuan : mengetahui gejala kerusakan ginjal
  melakukan perawatan ginjal
Inspeksi
1) Kaji kebiasaan pola BAK, output/jumlah urine 24
  jam, warna,kekeruhan dan ada/tidaknya sedime
2) Kaji keluhan gangguan frekuensi BAK,
3) Kaji kembali riwayat pengobatan dan pengkajian
  diagnostik yangterkait dengan sistem perkemihan
Palpasi
   1) Palpasi adanya distesi bladder (kandung kemih)
2.     Untuk melakukan palpasi Ginjal Kanan: Posisi
   di sebelah kanan pasien. Tangan kiri diletakkan di
   belakang penderita, paralel padacosta ke-12, ujung
   cari menyentuh sudut costovertebral (angkat
   untuk mendorong ginjal ke depan). Tangan kanan
   diletakkan dengan lembut pada kuadran kanan
   atas di lateral otot rectus, minta pasien
   menarik nafas dalam, pada puncak inspirasi tekan
   tangan kanan dalam-dalamdi bawah arcus aorta
   untuk menangkap ginjal di antar kedua
   tangan(tentukan ukuran, nyeri tekan ga). Pasien
   diminta membuang nafasdan berhenti napas,
   lepaskan tangan kanan, dan rasakan
   bagaimanaginjal kembali waktu ekspirasi
PEMERIKSAAN GENETALIA
Tujuan :
  1) Melihat dan mengetahui organ organ yang
  termasuk dalam genetalia
  2) Mengetahui adanya abnormalitas pada
  genetalia, misalnya varises, edema. Tumor, atau
  benjolan, infeksi, luka, atau iritasi, pengeluaran
  cairan atau darah dan sebagainya.
  3) Melakukan perawatan genetalia
  4) Mengetahui kemajuan proses persalinan
  pada ibu hamil atau persalinan
PRIA
1)       Inspeks
     a) Pertama tama inspeksi rambut pubis,
     perhatikan penyebaran dan pola pertumbuhan
     rambut pubis. Catat bila rambut pubis tumbuh
     sedikit atau tidak sama sekali.
     b) Inspeksi kulit, ukuran, dan adanya
     kelainan lain yang tampak pada penis.
     C) Inspeksi skotrum dan perhatikan bila ada
     tanda kemerahan, bengkak, ulkus, eksoriasi,
     atau nodular. Angkat skrotrum dan amati area
     di belakang skrotrum.
2)     Palpasi

     a)    Lakukan palpasi penis untuk mengetahui adanya nyeri
     tekan, benjolan , dan kemungkinan adanya cairan kental yang
     keluar.
     b) Palpasi stroktum dan testis dengan menggunakan jempol
     dan tiga jari pertama. Palpasi tiap testis dan perhatikan
     ukuran, konstitensi, bentuk, dan kelicinannya. Testis normalnya
     teraba elastis, licin, tidak ada benjolan atau massa, dan
     berukuran sekitar 2-4 cm.

     c) Papasi epidemis yang memanjang dari puncak testis ke
     belakang. Normalnya epididimis teraba lunak.
     d) Palpasi saluran sperma dengan jempol dan jari telunjuk.
     Saluran sperma biasanya ditemukan pada puncak bagian
     lateral skrotum dan teraba lebih keras daripada epidedimis.
inspeksi
Palpasi (rektum pria)
WANITA
1. INSPEKSI
   a) Pertumbuhan rambut membentuk
   segitiga
   b) Kulit perineal sedikit lebih gelap, halus
   dan bersih
   c) Membrane tampak merah muda dan
   lembab
   d. Amati kulit dan area pubis, perhatikan
   apakah ada lesi, luka,leukoplakia dan eksoria
2. Palpasi
  Pada wanita, palpasi serviks uterus melalui
  dinding rektal anterior. Normalnya, teraba
  licin, melingkar, tegas, dan dapat digerakan.
PEMERIKSAAN EKSTERMITAS BAWAH
1. Inspeksi struktur muskuloskletal : simetris dan
pergerakan, integritas kulit, posisi dan letak, ROM,
kekuatan dan tonus otot
Normal: simetris kika, integritas kulit baik, ROM aktif,
kekuatan otot penuh
2. Palpasi : a. femoralis, a. poplitea, a. dorsalis pedis:
denyutan
Normal: teraba jelas
3. Tes reflex :tendon patella dan archilles.
Normal: reflex patella dan archiles positif
Setelah diadakan pemeriksaan ekstermitas bawah evaluasi
hasil yang di dapat dengan membandingkan dengan
keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan
yang didapat tersebut.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Pemeriksaan fisik bayi baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi baru lahirPemeriksaan fisik bayi baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi baru lahirChaicha Ceria
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptSyscha Lumempouw
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatanpjj_kemenkes
 
Pemeriksaan fisik pada sistem muskuloskeletal
Pemeriksaan fisik pada sistem muskuloskeletalPemeriksaan fisik pada sistem muskuloskeletal
Pemeriksaan fisik pada sistem muskuloskeletalOkta-Shi Sama
 
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantungPemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantungVerar Oka
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Perkemihan
Pemeriksaan Fisik Sistem PerkemihanPemeriksaan Fisik Sistem Perkemihan
Pemeriksaan Fisik Sistem PerkemihanFransiska Oktafiani
 
4. askep diare akut dehidrasi sedang
4. askep diare akut dehidrasi sedang4. askep diare akut dehidrasi sedang
4. askep diare akut dehidrasi sedangEllyeUtami
 
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanAbdul Rochman
 
Askep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluarga
Askep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluargaAskep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluarga
Askep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluargaSarjan unissula
 
Oksigenasi [pmi] untuk umum
Oksigenasi [pmi] untuk umumOksigenasi [pmi] untuk umum
Oksigenasi [pmi] untuk umumArnas Pamungkas
 
Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik Rahayu Pratiwi
 
Konsep dasar pemberian obat
Konsep dasar pemberian obatKonsep dasar pemberian obat
Konsep dasar pemberian obatRetno Wulan
 

What's hot (20)

pemeriksaan fisik
pemeriksaan fisikpemeriksaan fisik
pemeriksaan fisik
 
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi baru lahirPemeriksaan fisik bayi baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir
 
Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 
Pemeriksaan fisik pada sistem muskuloskeletal
Pemeriksaan fisik pada sistem muskuloskeletalPemeriksaan fisik pada sistem muskuloskeletal
Pemeriksaan fisik pada sistem muskuloskeletal
 
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantungPemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
 
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu HamilPemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
 
Huknah tinggi & rendah
Huknah tinggi & rendahHuknah tinggi & rendah
Huknah tinggi & rendah
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Perkemihan
Pemeriksaan Fisik Sistem PerkemihanPemeriksaan Fisik Sistem Perkemihan
Pemeriksaan Fisik Sistem Perkemihan
 
4. askep diare akut dehidrasi sedang
4. askep diare akut dehidrasi sedang4. askep diare akut dehidrasi sedang
4. askep diare akut dehidrasi sedang
 
5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga
 
12 nervus cranial
12 nervus cranial 12 nervus cranial
12 nervus cranial
 
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
 
Askep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluarga
Askep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluargaAskep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluarga
Askep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluarga
 
Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
 
Oksigenasi [pmi] untuk umum
Oksigenasi [pmi] untuk umumOksigenasi [pmi] untuk umum
Oksigenasi [pmi] untuk umum
 
Ppt perawatan luka ot
Ppt perawatan luka otPpt perawatan luka ot
Ppt perawatan luka ot
 
Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik
 
Konsep dasar pemberian obat
Konsep dasar pemberian obatKonsep dasar pemberian obat
Konsep dasar pemberian obat
 

Similar to PEMERIKSAAN FISIK

materi head to toe smk keperawatan.pptx
materi head to toe smk keperawatan.pptxmateri head to toe smk keperawatan.pptx
materi head to toe smk keperawatan.pptxssusera9f8c0
 
scribfree.com_head-to-toe.pptx
scribfree.com_head-to-toe.pptxscribfree.com_head-to-toe.pptx
scribfree.com_head-to-toe.pptxmarwanfebrian2
 
Keterampilan general examination (general survey, vital sign, kepala, leher, ...
Keterampilan general examination (general survey, vital sign, kepala, leher, ...Keterampilan general examination (general survey, vital sign, kepala, leher, ...
Keterampilan general examination (general survey, vital sign, kepala, leher, ...cokordawahyu
 
Konsep_Pemeriksaan_Fisik_dan_Proses_Kepe.docx
Konsep_Pemeriksaan_Fisik_dan_Proses_Kepe.docxKonsep_Pemeriksaan_Fisik_dan_Proses_Kepe.docx
Konsep_Pemeriksaan_Fisik_dan_Proses_Kepe.docxMajelisTalimAlQudsDB
 
pemeriksaan fisik
pemeriksaan fisik pemeriksaan fisik
pemeriksaan fisik indahsen31
 
1 & 2. KONSEP MANUSIA & KDM.ppt
1 & 2. KONSEP MANUSIA & KDM.ppt1 & 2. KONSEP MANUSIA & KDM.ppt
1 & 2. KONSEP MANUSIA & KDM.pptViaRahmah3
 
Format pemeriksaan fisik
Format pemeriksaan fisikFormat pemeriksaan fisik
Format pemeriksaan fisiksalis khoeriyah
 
PENYAKIT PADA SISTEM INDRA.pptx
PENYAKIT PADA SISTEM INDRA.pptxPENYAKIT PADA SISTEM INDRA.pptx
PENYAKIT PADA SISTEM INDRA.pptxherlinaina2
 
penyakitpadasistemindra-221127130133-7c84cd05-1.pdf
penyakitpadasistemindra-221127130133-7c84cd05-1.pdfpenyakitpadasistemindra-221127130133-7c84cd05-1.pdf
penyakitpadasistemindra-221127130133-7c84cd05-1.pdfregunaginting
 
MATERI II FR RISIKO PTM.pptx
MATERI II FR RISIKO PTM.pptxMATERI II FR RISIKO PTM.pptx
MATERI II FR RISIKO PTM.pptxmilaintan
 

Similar to PEMERIKSAAN FISIK (20)

materi head to toe smk keperawatan.pptx
materi head to toe smk keperawatan.pptxmateri head to toe smk keperawatan.pptx
materi head to toe smk keperawatan.pptx
 
pemeriksaan fisik.pptx
pemeriksaan fisik.pptxpemeriksaan fisik.pptx
pemeriksaan fisik.pptx
 
Pemeriksaan fisik 1
Pemeriksaan fisik 1Pemeriksaan fisik 1
Pemeriksaan fisik 1
 
PEMERIKSAAN FISIK.pptx
PEMERIKSAAN FISIK.pptxPEMERIKSAAN FISIK.pptx
PEMERIKSAAN FISIK.pptx
 
scribfree.com_head-to-toe.pptx
scribfree.com_head-to-toe.pptxscribfree.com_head-to-toe.pptx
scribfree.com_head-to-toe.pptx
 
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik
 
Makro 2 bener
Makro 2 benerMakro 2 bener
Makro 2 bener
 
Keterampilan general examination (general survey, vital sign, kepala, leher, ...
Keterampilan general examination (general survey, vital sign, kepala, leher, ...Keterampilan general examination (general survey, vital sign, kepala, leher, ...
Keterampilan general examination (general survey, vital sign, kepala, leher, ...
 
Dokumentasi kebidanan AKPER PEMKAB MUNA
Dokumentasi kebidanan  AKPER PEMKAB MUNA Dokumentasi kebidanan  AKPER PEMKAB MUNA
Dokumentasi kebidanan AKPER PEMKAB MUNA
 
Konsep_Pemeriksaan_Fisik_dan_Proses_Kepe.docx
Konsep_Pemeriksaan_Fisik_dan_Proses_Kepe.docxKonsep_Pemeriksaan_Fisik_dan_Proses_Kepe.docx
Konsep_Pemeriksaan_Fisik_dan_Proses_Kepe.docx
 
pemeriksaan fisik
pemeriksaan fisik pemeriksaan fisik
pemeriksaan fisik
 
1 & 2. KONSEP MANUSIA & KDM.ppt
1 & 2. KONSEP MANUSIA & KDM.ppt1 & 2. KONSEP MANUSIA & KDM.ppt
1 & 2. KONSEP MANUSIA & KDM.ppt
 
Kb 1
Kb 1Kb 1
Kb 1
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Format pemeriksaan fisik
Format pemeriksaan fisikFormat pemeriksaan fisik
Format pemeriksaan fisik
 
PENYAKIT PADA SISTEM INDRA.pptx
PENYAKIT PADA SISTEM INDRA.pptxPENYAKIT PADA SISTEM INDRA.pptx
PENYAKIT PADA SISTEM INDRA.pptx
 
penyakitpadasistemindra-221127130133-7c84cd05-1.pdf
penyakitpadasistemindra-221127130133-7c84cd05-1.pdfpenyakitpadasistemindra-221127130133-7c84cd05-1.pdf
penyakitpadasistemindra-221127130133-7c84cd05-1.pdf
 
Pemeriksaan fisik 2
Pemeriksaan fisik 2Pemeriksaan fisik 2
Pemeriksaan fisik 2
 
Pengkajian fisik new
Pengkajian fisik newPengkajian fisik new
Pengkajian fisik new
 
MATERI II FR RISIKO PTM.pptx
MATERI II FR RISIKO PTM.pptxMATERI II FR RISIKO PTM.pptx
MATERI II FR RISIKO PTM.pptx
 

More from Pangestu S

Narkoba by Pangestu Chaesar S (promkes)
Narkoba by Pangestu Chaesar S (promkes)Narkoba by Pangestu Chaesar S (promkes)
Narkoba by Pangestu Chaesar S (promkes)Pangestu S
 
Batik yogyakarta - Seni Batik (by Pangestu Chaesar S)
Batik yogyakarta - Seni Batik (by Pangestu Chaesar S)Batik yogyakarta - Seni Batik (by Pangestu Chaesar S)
Batik yogyakarta - Seni Batik (by Pangestu Chaesar S)Pangestu S
 
Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...
Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...
Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...Pangestu S
 
Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar
Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar
Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar Pangestu S
 
Pengertian Kehilangan dan Berduka. KDM 1. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
Pengertian Kehilangan dan Berduka. KDM 1. By. Pangestu Chaesar S. DkkPengertian Kehilangan dan Berduka. KDM 1. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
Pengertian Kehilangan dan Berduka. KDM 1. By. Pangestu Chaesar S. DkkPangestu S
 
Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau. Sosiologi. By. Pangest...
Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau. Sosiologi. By. Pangest...Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau. Sosiologi. By. Pangest...
Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau. Sosiologi. By. Pangest...Pangestu S
 
Globalisasi dan Penguatan Dunia Kesehatan. Sosiologi. By Pangestu Chaesar S. Dkk
Globalisasi dan Penguatan Dunia Kesehatan. Sosiologi. By Pangestu Chaesar S. DkkGlobalisasi dan Penguatan Dunia Kesehatan. Sosiologi. By Pangestu Chaesar S. Dkk
Globalisasi dan Penguatan Dunia Kesehatan. Sosiologi. By Pangestu Chaesar S. DkkPangestu S
 
Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk Pangestu S
 
ASKEP PADA KLIEN DENGAN PREOPERASI DAN POSTOPERASI SISTEM PERNAPASAN DAN KARD...
ASKEP PADA KLIEN DENGAN PREOPERASI DAN POSTOPERASI SISTEM PERNAPASAN DAN KARD...ASKEP PADA KLIEN DENGAN PREOPERASI DAN POSTOPERASI SISTEM PERNAPASAN DAN KARD...
ASKEP PADA KLIEN DENGAN PREOPERASI DAN POSTOPERASI SISTEM PERNAPASAN DAN KARD...Pangestu S
 
Pitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar S
Pitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar SPitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar S
Pitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar SPangestu S
 
Sistem THT (Polip). Dokumentasi Keperawatan. By.Pangestu Chaesar S
Sistem THT (Polip). Dokumentasi Keperawatan. By.Pangestu Chaesar S Sistem THT (Polip). Dokumentasi Keperawatan. By.Pangestu Chaesar S
Sistem THT (Polip). Dokumentasi Keperawatan. By.Pangestu Chaesar S Pangestu S
 
Pengorganisasian. Manajemen Keperawatan. By Pangestu Chaesar S.
Pengorganisasian. Manajemen Keperawatan. By Pangestu Chaesar S. Pengorganisasian. Manajemen Keperawatan. By Pangestu Chaesar S.
Pengorganisasian. Manajemen Keperawatan. By Pangestu Chaesar S. Pangestu S
 
Cuci Tangan 7 Langkah pakai Sabun, Promkes by Pangestu Chaesar S
Cuci Tangan 7 Langkah pakai Sabun, Promkes by Pangestu Chaesar S Cuci Tangan 7 Langkah pakai Sabun, Promkes by Pangestu Chaesar S
Cuci Tangan 7 Langkah pakai Sabun, Promkes by Pangestu Chaesar S Pangestu S
 
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar S
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar SStandar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar S
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar SPangestu S
 
Penanganan reaksi alergi obat (farmakologi) by Pangestu Chaesar DKK
Penanganan reaksi alergi obat (farmakologi) by Pangestu Chaesar DKK Penanganan reaksi alergi obat (farmakologi) by Pangestu Chaesar DKK
Penanganan reaksi alergi obat (farmakologi) by Pangestu Chaesar DKK Pangestu S
 
Promkes Cuci tangan benar 7 langkah pakai sabun by Pangestu chaesar dkk
Promkes Cuci tangan benar 7 langkah pakai sabun by Pangestu chaesar dkk Promkes Cuci tangan benar 7 langkah pakai sabun by Pangestu chaesar dkk
Promkes Cuci tangan benar 7 langkah pakai sabun by Pangestu chaesar dkk Pangestu S
 
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...Pangestu S
 
Makalah biokimia Analisis penyakit Bulimia Nervosa by Pangestu Chaesar
Makalah biokimia Analisis penyakit Bulimia Nervosa by Pangestu Chaesar Makalah biokimia Analisis penyakit Bulimia Nervosa by Pangestu Chaesar
Makalah biokimia Analisis penyakit Bulimia Nervosa by Pangestu Chaesar Pangestu S
 
Makalah Biokimia penyakit Niemann pick dan penyakit farber by Pangestu Chaesar
Makalah Biokimia penyakit Niemann pick dan penyakit farber by Pangestu ChaesarMakalah Biokimia penyakit Niemann pick dan penyakit farber by Pangestu Chaesar
Makalah Biokimia penyakit Niemann pick dan penyakit farber by Pangestu ChaesarPangestu S
 

More from Pangestu S (20)

Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Narkoba by Pangestu Chaesar S (promkes)
Narkoba by Pangestu Chaesar S (promkes)Narkoba by Pangestu Chaesar S (promkes)
Narkoba by Pangestu Chaesar S (promkes)
 
Batik yogyakarta - Seni Batik (by Pangestu Chaesar S)
Batik yogyakarta - Seni Batik (by Pangestu Chaesar S)Batik yogyakarta - Seni Batik (by Pangestu Chaesar S)
Batik yogyakarta - Seni Batik (by Pangestu Chaesar S)
 
Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...
Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...
Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...
 
Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar
Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar
Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar
 
Pengertian Kehilangan dan Berduka. KDM 1. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
Pengertian Kehilangan dan Berduka. KDM 1. By. Pangestu Chaesar S. DkkPengertian Kehilangan dan Berduka. KDM 1. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
Pengertian Kehilangan dan Berduka. KDM 1. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
 
Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau. Sosiologi. By. Pangest...
Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau. Sosiologi. By. Pangest...Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau. Sosiologi. By. Pangest...
Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau. Sosiologi. By. Pangest...
 
Globalisasi dan Penguatan Dunia Kesehatan. Sosiologi. By Pangestu Chaesar S. Dkk
Globalisasi dan Penguatan Dunia Kesehatan. Sosiologi. By Pangestu Chaesar S. DkkGlobalisasi dan Penguatan Dunia Kesehatan. Sosiologi. By Pangestu Chaesar S. Dkk
Globalisasi dan Penguatan Dunia Kesehatan. Sosiologi. By Pangestu Chaesar S. Dkk
 
Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
 
ASKEP PADA KLIEN DENGAN PREOPERASI DAN POSTOPERASI SISTEM PERNAPASAN DAN KARD...
ASKEP PADA KLIEN DENGAN PREOPERASI DAN POSTOPERASI SISTEM PERNAPASAN DAN KARD...ASKEP PADA KLIEN DENGAN PREOPERASI DAN POSTOPERASI SISTEM PERNAPASAN DAN KARD...
ASKEP PADA KLIEN DENGAN PREOPERASI DAN POSTOPERASI SISTEM PERNAPASAN DAN KARD...
 
Pitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar S
Pitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar SPitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar S
Pitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar S
 
Sistem THT (Polip). Dokumentasi Keperawatan. By.Pangestu Chaesar S
Sistem THT (Polip). Dokumentasi Keperawatan. By.Pangestu Chaesar S Sistem THT (Polip). Dokumentasi Keperawatan. By.Pangestu Chaesar S
Sistem THT (Polip). Dokumentasi Keperawatan. By.Pangestu Chaesar S
 
Pengorganisasian. Manajemen Keperawatan. By Pangestu Chaesar S.
Pengorganisasian. Manajemen Keperawatan. By Pangestu Chaesar S. Pengorganisasian. Manajemen Keperawatan. By Pangestu Chaesar S.
Pengorganisasian. Manajemen Keperawatan. By Pangestu Chaesar S.
 
Cuci Tangan 7 Langkah pakai Sabun, Promkes by Pangestu Chaesar S
Cuci Tangan 7 Langkah pakai Sabun, Promkes by Pangestu Chaesar S Cuci Tangan 7 Langkah pakai Sabun, Promkes by Pangestu Chaesar S
Cuci Tangan 7 Langkah pakai Sabun, Promkes by Pangestu Chaesar S
 
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar S
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar SStandar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar S
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar S
 
Penanganan reaksi alergi obat (farmakologi) by Pangestu Chaesar DKK
Penanganan reaksi alergi obat (farmakologi) by Pangestu Chaesar DKK Penanganan reaksi alergi obat (farmakologi) by Pangestu Chaesar DKK
Penanganan reaksi alergi obat (farmakologi) by Pangestu Chaesar DKK
 
Promkes Cuci tangan benar 7 langkah pakai sabun by Pangestu chaesar dkk
Promkes Cuci tangan benar 7 langkah pakai sabun by Pangestu chaesar dkk Promkes Cuci tangan benar 7 langkah pakai sabun by Pangestu chaesar dkk
Promkes Cuci tangan benar 7 langkah pakai sabun by Pangestu chaesar dkk
 
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
 
Makalah biokimia Analisis penyakit Bulimia Nervosa by Pangestu Chaesar
Makalah biokimia Analisis penyakit Bulimia Nervosa by Pangestu Chaesar Makalah biokimia Analisis penyakit Bulimia Nervosa by Pangestu Chaesar
Makalah biokimia Analisis penyakit Bulimia Nervosa by Pangestu Chaesar
 
Makalah Biokimia penyakit Niemann pick dan penyakit farber by Pangestu Chaesar
Makalah Biokimia penyakit Niemann pick dan penyakit farber by Pangestu ChaesarMakalah Biokimia penyakit Niemann pick dan penyakit farber by Pangestu Chaesar
Makalah Biokimia penyakit Niemann pick dan penyakit farber by Pangestu Chaesar
 

Recently uploaded

PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 

Recently uploaded (19)

PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 

PEMERIKSAAN FISIK

  • 2. PEMERIKSAAN FISIK PANGESTU CHAESAR S. KDM 1
  • 3. KONSEP TEORI Pemeriksaan fisik merupakan peninjauan dari ujung rambut sampai ujung kaki pada setiap system tubuh yang memberikan informasi objektif tentang klien dan memungkinkan perawat untuk mebuat penilaian klinis. Keakuratan pemeriksaan fisik mempengaruhi pemilihan terapi yang diterima klien dan penetuan respon terhadap terapi tersebut.(Potter dan Perry, 2005)
  • 4. Pemeriksaan fisik dalah pemeriksaan tubuh klien secara keseluruhan atau hanya bagian tertentu yang dianggap perlu, untuk memperoleh data yang sistematif dan komprehensif, memastikan/membuktikan hasil anamnesa, menentukan masalah dan merencanakan tindakan keperawatan yang tepat bagi klien. ( Dewi Sartika, 2010)
  • 5. TEKNIK PEMERIKSAAN FISIK INSPEKSI PALPASI PERKUSI AUSKULTASI
  • 6. INSPEKSI Inspeksi adalah pemeriksaan dengan menggunakan indera penglihatan, pendengaran dan penciuman. Inspeksi umum dilakukan saat pertama kali bertemu pasien Fokus inspeksi pada setiap bagian tubuh meliputi : ukuran tubuh, warna, bentuk, posisi, kesimetrisan, dan penonjolan / bengkak.
  • 7. Berdiri di samping kanan tempat tidur,Bila perlu merendah / duduk untuk melihat kontur.
  • 8. PALPASI • Palpasi adalah pemeriksaan dengan menggunakan indera peraba dengan meletakkan tangan pada bagian tubuh yang dapat di jangkau tangan. • Hal yang di deteksi adalah suhu, kelembaban, tekstur, gerakan, vibrasi, pertumbuhan atau massa, edema (meningkatnya volume cairan di luar sel)
  • 9.
  • 10. PERKUSI adalah pemeriksaan dengan jalan mengetuk bagian permukaan tubuh tertentu untuk membandingkan dengan bagian tubuh lainnya (kiri/kanan) dengan menghasilkan suara.
  • 11.
  • 12. AUSKULTASI Adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara mendengarkan suara yang dihasilkan oleh tubuh. Biasanya menggunakan alat yang disebut dengan stetoskop. Hal-hal yang didengarkan adalah : bunyi jantung, suara nafas, dan bising usus
  • 13.
  • 14. PRINSIP – PRINSIP PEMERIKSAAN FISIK 1. Meliputi mencuci tangan, memasang sarung tangan steril, memasang masker, dan membantu klien mengenakan baju 2. Kontrol lingkungan Yaitu memastikan ruangan dalam keadaan nyaman, hangat, dan cukup penerangan untuk melakukan pemeriksaan fisik
  • 15. 3. Komunikasi (penjelasan prosedur) 4. Privacy dan kenyamanan klien 5. Sistematis dan konsisten ( head to toe, dr eksternal ke internal, dr normal ke abN) 6. Berada di sisi kanan klien
  • 16. TUJUAN PEMERIKSAAN FISIK 1. Mengumpulkan data sistematis dan komperhensif 2. Membuktikan hasil ANAMNESA 3. Melaksanakan diagnosa 4. Untuk mengevaluasi hasil fisiologis dari asuhan.
  • 18. PENGUKURAN TTV • Posisi klien : duduk/ berbaring • Suhu tubuh (Normal : 36,5-37,5) • Tekanan darah (Normal : 120/80 mmHg) • Nadi • a) Frekuensi = Normal : 60-100x/menit ; Takikardia: >100 ; Bradikardia: <6 • b) Keteraturan= Normal : teratur • c) Kekuatan= 0: Tidak ada denyutan; 1+:denyutan kurang teraba; 2+: Denyutan mudah teraba, tak mudah lenyap; 3+: denyutan kuat dan mudah teraba • Pernafasan • a) Frekuensi: Normal= 15-20x /menit; >20: Takipnea; <15 Bradipnea • b) Keteraturan= Normal : teratur • c) Kedalaman: dalam/dangkal • d) Penggunaan otot bantu pernafasan: Normal : tidak ada • setelah diadakan pemeriksaan tanda-tanda vital evaluasi hasil yang di dapat dengan membandikan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat.
  • 19. PEMERIKSAAN KULIT Tujuan a) Mengetahui kondisi kulit. b) Mengetahui perubahan oksigenasi, sirkulasi, kerusakan jaringan setempat, dan hidrasi. Inspeksi : kebersihan, warna, pigmentasi,lesi/perlukaan, pucat, sianosis, dan ikterik. Normal: kulit tidak ada ikterik/pucat/sianosis.
  • 20. Palpasi : kelembapan, suhu permukaan kulit, tekstur, ketebalan, turgor kulit, dan edema. Normal: lembab, turgor baik/elastic, tidak ada edema. setelah diadakan pemeriksaan kulit, evaluasi hasil yang di dapat dengan membandikan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat tersebut
  • 21.
  • 22.
  • 23. PEMERIKSAAN RAMBUT Tujuan : mengetahui karakterisitik rambut dan mengetahui kelainan pada rambut. inspeksi : penyebaran, ketebalan, tekstur dan lubrikasi. Rambut biasanya tersebar merata, tidak terlalu kering, tidak terlalu berminyak dan liat. Palpasi : lesi, luka , erupsi dan pustular pada kulit kepala dan folikel rambut. Perhatikan adanya kutu kepala ( yang tubuhnya kecil berwarna putih keabuan), kutu kepiting berkaki merah dan telur kutu ( seperti partikel oval ketombe ).
  • 24. PEMERIKSAAN KEPALA a. Tujuan · Mengetahui bentuk dan fungsi kepala. · Mengetahui kelainan yang terdapat dikepala. c. Prosedur pelaksanaan. • Inspeksi · Atur posisi klien duduk atau berdiri. · Anjurkan untuk melepas penutup kepala, kaca mata, dll. · Lakukan inspeksi mengamati bentuk kepala, kesimetrisan dan keadaan kulit kepala. · Inspeksi penyebaran, ketebalan, kebesihan dan tekstur, warna rambut. · Ukuran, bentuk dan posisi kepala terhadap tubuh, Normal kepala tegak lurus dan digaris tengah tubuh. Tulang kepala umumnya bulat dengan tonjolan frontal dibagian anterior dan oksipital dibagian posterior.
  • 25. PALPASI · Lakukan palpasi dengan gerakan memutar yang lembut menggunakan ujung jari, lakukan mulai dari depan turun kebawah melalui garis tengah kemudian palpasi setiap sudut garis kepala. · Rasakan apakah terdapat benjolan / massa, tanda bekas luka dikepala, pembengkakan, nyeri tekan. Jika hal itu ditemukan perhatikan berapa besrnya / luasnya, bagaimana konsistensinya, dan dimana kedudukannya, apakahdidalam kulit, pada tulang atau dibawah kulit terlepas dari tulang.
  • 26.
  • 27. PEMERIKSAAN WAJAH - MATA- • Tujuan a) Mengetahui bentuk dan fungsi mata b) Mengetahui adanya kelainan pada mata Inspeksi: bentuk, kesimestrisan, alis mata, bulu mata, kelopak mata, kesimestrisan, bola mata, warna konjunctiva dan sclera (anemis/ikterik), penggunaan kacamata / lensa kontak, dan respon terhadap cahaya.
  • 28. PALPASI • Anjurkan klien untuk memejamkan mata. • Palpasi kedua mata dengan jari telunjuk di atas kelopak mata sisi kiri dan sisi kanan. • Dengan menekan – nekan bola mata, periksa nilai konsistensinya dan (adanya) nyeri tekan.
  • 29. - TELINGA - Tujuan : Mengetahui keadaan telinga luar, saluran telinga, gendang telinga, dan fungsi pendengaran. • Inspeksi : bentuk dan ukuran telinga, kesimetrisan, integritas, posisi telinga, warna, liang telinga (cerumen/tanda-tanda infeksi), alat bantu dengar.. Normal: bentuk dan posisi simetris kika, integritas kulit bagus, warna sama dengan kulit lain, tidak ada tanda-tanda infeksi, dan alat bantu dengar.
  • 30. • Palpasi : nyeri tekan aurikuler, mastoid, dan tragus • Normal: tidak ada nyeri tekan. • setelah diadakan pemeriksaan telinga evaluasi hasil yang di dapat dengan membandikan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat tersebut.
  • 31.
  • 32. - HIDUNG - Tujuan a) Mengetahui bentuk dan fungsi hidung b) Menentukan kesimetrisan struktur dan adanya inflamasi atau infeksi • Inspeksi : hidung eksternal (bentuk, ukuran, warna, kesimetrisan), rongga, hidung ( lesi, sekret, sumbatan, pendarahan), hidung internal (kemerahan, lesi, tanda2 infeksi) • Normal: simetris kika, warna sama dengan warna kulit lain, tidak ada lesi, tidak ada sumbatan, perdarahan dan tanda-tanda infeksi.
  • 33. • Palpasi dan Perkusi frontalis dan, maksilaris (bengkak, nyeri, dan septum deviasi) • Normal: tidak ada bengkak dan nyeri tekan. • setelah diadakan pemeriksaan hidung dan sinus evaluasi hasil yang di dapat dengan membandikan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat tersebut.
  • 34. - MULUT - • Tujuan : Mengetahui bentuk kelainan mulut 1. Inspeksi dan palpasi struktur luar : warna mukosa mulut dan bibir, tekstur , lesi, dan stomatitis. Normal: warna mukosa mulut dan bibir pink, lembab, tidak ada lesi dan stomatitis. 2. Inspeksi dan palpasi strukur dalam : gigi lengkap/penggunaan gigi palsu, perdarahan/ radang gusi, kesimetrisan, warna, posisi lidah, dan keadaan langit2. Normal: gigi lengkap, tidak ada tanda-tanda gigi berlobang atau kerusakan gigi, tidak ada perdarahan atau radang gusi, lidah simetris, warna pink, langit2 utuh dan tidak ada tanda infeksi.
  • 35. PEMERIKSAAN LEHER Tujuan a) Menentukan struktur integritas leher b) Mengetahui bentuk leher serta organ yang berkaitan c) Memeriksa system limfatik • 1. Inspeksi leher: warna integritas, bentuk simetris. • Normal: warna sama dengan kulit lain, integritas kulit baik, bentuk simetris, tidak ada pembesaran kelenjer gondok.
  • 36. 2. Inspeksi dan palpasi kelenjer tiroid (nodus/difus, pembesaran,batas, konsistensi, nyeri, gerakan/perlengketan pada kulit), kelenjer limfe (letak, konsistensi, nyeri, pembesaran), kelenjer parotis (letak, terlihat/ teraba) Normal: tidak teraba pembesaran kel.gondok, tidak ada nyeri, tidak ada pembesaran kel.limfe, tidak ada nyeri. 3. Auskultasi : bising pembuluh darah. Setelah diadakan pemeriksaan leher evaluasi hasil yang di dapat dengan membandikan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat tersebut.
  • 37.
  • 38. PEMERIKSAAN KUKU Tujuan : Menjaga kebersihan kuku dan mencegah timbulnya luka-luka infeksi akibat kuku yang panjang. Inspeksi : kebersihan, bentuk, dan warna kuku Normal: bersih, bentuk normaltidak ada tanda-tanda jari tabuh (clubbing finger), tidak ikterik/sianosis.
  • 39. Palpasi : ketebalan kuku dan capillary refile ( pengisian kapiler ). Normal: aliran darah kuku akan kembali < 3 detik. setelah diadakan pemeriksaan kuku evaluasi hasil yang di dapat dengan membandikan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat tersebut.
  • 40.
  • 42. Tujuan : a) Mengetahui bentuk, kesimetrisas, ekspansi, keadaan kulit, dan dinding dada b) Mengetahui frekuensi, sifat, irama pernafasan, c) Mengetahui adanya nyeri tekan, masa, peradangan.
  • 43. 1. Inspeksi : kesimetrisan, bentuk/postur dada, gerakan nafas (frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya pernafasan/penggunaan otot-otot bantu pernafasan), warna kulit, lesi, edema, pembengkakan/ penonjolan. Normal: simetris, bentuk dan postur normal, tidak ada tanda-tanda distress pernapasan, warna kulit sama dengan warna kulit lain, tidak ikterik/sianosis, tidak ada pembengkakan/penonjolan/edema
  • 44. 2. Palpasi: Simetris, pergerakan dada, massa dan lesi, nyeri, tractile fremitus. Normal: integritas kulit baik, tidak ada nyeri tekan/massa/tanda-tanda peradangan, ekspansi simetris, taktil vremitus cendrung sebelah kanan lebih teraba jelas. 3. Perkusi: paru, eksrusi diafragma (konsistensi dan bandingkan satu sisi dengan satu sisi lain pada tinggi yang sama dengan pola berjenjang sisi ke sisi) Normal: resonan (“dug dug dug”), jika bagian padat lebih daripada bagian udara=pekak (“bleg bleg bleg”), jika bagian udara lebih besar dari bagian padat=hiperesonan (“deng deng deng”), batas jantung=bunyi rensonan----hilang>>redup.
  • 45. 4. Auskultasi: suara nafas, trachea, bronchus, paru. (dengarkan dengan menggunakan stetoskop di lapang paru kika, di RIC 1 dan 2, di atas manubrium dan di atas trachea) Normal: bunyi napas vesikuler, bronchovesikuler, brochial, tracheal. Setelah diadakan pemeriksaan dada evaluasi hasil yang di dapat dengan membandikan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat tersebut.
  • 46.
  • 47. PEMERIKSAAN PAYUDARA Tujuan a) Mengetahui adanya masa atau ketidak teraturan dalam jaringan payudara b) Mendeteksi awal adanya kanker payudara 1. Inspeksi payudara: Integritas kulit 2. Palpasi payudara: Bentuk, simetris, ukuran, aerola, putting, dan penyebaran vena 3. Inspeksi dan palpasi aksila: nyeri, perbesaran nodus limfe, konsistensi. Setelah diadakan pemeriksaan dadadan aksila evaluasi hasil yang di dapat dengan membandikan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat tersebut.
  • 50.
  • 51. PEMERIKSAAN KARDIOVASKULER Tujuan a) Mengetahui ketifdak normalan denyut jantung b) Mengetahui ukuran dan bentuk jantug secara kasar c) Mengetahui bunyi jantung normal dan abnormal d) Mendeteksi gangguan kardiovaskuler
  • 52. 1. Inspeksi : Muka bibir, konjungtiva, vena jugularis, arteri karotis 2. Palpasi: denyutan Normal untuk inspeksi dan palpasi: denyutan aorta teraba. 3. Perkusi: ukuran, bentuk, dan batas jantung (lakukan dari arah samping ke tengah dada, dan dari atas ke bawah sampai bunyi redup)
  • 53. 4. Auskultasi: bunyi jantung, arteri karotis. (gunakan bagian diafragma dan bell dari stetoskop untuk mendengarkan bunyi jantung. ) Normal: terdengar bunyi jantung I/S1 (lub) dan bunyi jantung II/S2 (dub), tidak ada bunyi jantung tambahan (S3 atau S4). Setelah diadakan pemeriksaan system kardiovaskuler evaluasi hasil yang di dapat dengan membandikan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat tersebut.
  • 54. PEMERIKSAAN ABDOMEN • Tujuan • a) Mengetahui betuk dan gerakan-gerakan perut • b) Mendengarkan suara peristaltic usus • c) Meneliti tempat nyeri tekan, organ-organ dalam rongga perut benjolan dalam perut.
  • 55. Abdomen dibagi dalam 4 kwadran yaitu: 1. kwadran I => kanan atas 2. kwadran II => kanan bawah 3. kwadran III => kiri atas 4. kwadran IV => kiri bawah
  • 56. 1, 3 = hypokondrium ka/ki 2 = ephigastrium 4, 6 = lumbal ka/ki 5 = umbilicus 7,9 = iliaka ka/ki 8 = hypogastrium •Hati terdapat pada 1 dan 2 •Lambung di daerah 2 •Limfa di daerah 3 •Kandung empedu pada batas 6 dan 2 •Kandung kencing pada daerah 8 •Apendik pada 7 dan bawah 6,5. •Bifurkasio aorta 2 cm bawah umbilicus ke kiri
  • 57. 1. Inspeksi : kuadran dan simetris, contour, warna kulit, lesi, scar, ostomy, distensi, tonjolan, pelebaran vena, kelainan umbilicus, dan gerakan dinding perut. Normal: simetris kika, warna dengan warna kulit lain, tidak ikterik tidak terdapat ostomy, distensi, tonjolan, pelebaran vena, kelainan umbilicus. 2. Auskultasi : suara peristaltik (bising usus) di semua kuadran (bagian diafragma dari stetoskop) dan suara pembuluh darah dan friction rub :aorta, a.renalis, a. illiaka (bagian bell). Normal: suara peristaltic terdengar setiap 5- 20x/dtk, terdengar denyutan arteri renalis, arteri iliaka dan aorta.
  • 58. 3. Palpasi semua kuadran (hepar, limfa, ginjal kiri dan kanan): massa, karakteristik organ, adanya asistes, nyeri irregular, lokasi, dan nyeri.dengan cara perawat menghangatkan tangan terlebih dahulu • Normal: tidak teraba penonjolan tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa dan penumpukan cairan
  • 59. 4. Perkusi - Untuk memperkirakan ukuran hepar, adanya udara pada lambung dan usus (timpani atau redup) - Untuk mendengarkan atau mendeteksi adanya gas, cairan atau massa dalam perut - bunyi perkusi pada perut yang normal adalah timpani, tetapi bunyi ini dapat berubah pada keadaan-keadaan tertentu misalnya apabila hepar danlimpa membesar, maka bunyi perkusi akanmenjadi redup, khususnya perkusi di daerah bawah arkus kosta kanan dan kiri.
  • 64. PEMERIKSAAN RENAL (GINJAL) Tujuan : mengetahui gejala kerusakan ginjal melakukan perawatan ginjal Inspeksi 1) Kaji kebiasaan pola BAK, output/jumlah urine 24 jam, warna,kekeruhan dan ada/tidaknya sedime 2) Kaji keluhan gangguan frekuensi BAK, 3) Kaji kembali riwayat pengobatan dan pengkajian diagnostik yangterkait dengan sistem perkemihan
  • 65. Palpasi 1) Palpasi adanya distesi bladder (kandung kemih) 2. Untuk melakukan palpasi Ginjal Kanan: Posisi di sebelah kanan pasien. Tangan kiri diletakkan di belakang penderita, paralel padacosta ke-12, ujung cari menyentuh sudut costovertebral (angkat untuk mendorong ginjal ke depan). Tangan kanan diletakkan dengan lembut pada kuadran kanan atas di lateral otot rectus, minta pasien menarik nafas dalam, pada puncak inspirasi tekan tangan kanan dalam-dalamdi bawah arcus aorta untuk menangkap ginjal di antar kedua tangan(tentukan ukuran, nyeri tekan ga). Pasien diminta membuang nafasdan berhenti napas, lepaskan tangan kanan, dan rasakan bagaimanaginjal kembali waktu ekspirasi
  • 66.
  • 67. PEMERIKSAAN GENETALIA Tujuan : 1) Melihat dan mengetahui organ organ yang termasuk dalam genetalia 2) Mengetahui adanya abnormalitas pada genetalia, misalnya varises, edema. Tumor, atau benjolan, infeksi, luka, atau iritasi, pengeluaran cairan atau darah dan sebagainya. 3) Melakukan perawatan genetalia 4) Mengetahui kemajuan proses persalinan pada ibu hamil atau persalinan
  • 68. PRIA 1) Inspeks a) Pertama tama inspeksi rambut pubis, perhatikan penyebaran dan pola pertumbuhan rambut pubis. Catat bila rambut pubis tumbuh sedikit atau tidak sama sekali. b) Inspeksi kulit, ukuran, dan adanya kelainan lain yang tampak pada penis. C) Inspeksi skotrum dan perhatikan bila ada tanda kemerahan, bengkak, ulkus, eksoriasi, atau nodular. Angkat skrotrum dan amati area di belakang skrotrum.
  • 69. 2) Palpasi a) Lakukan palpasi penis untuk mengetahui adanya nyeri tekan, benjolan , dan kemungkinan adanya cairan kental yang keluar. b) Palpasi stroktum dan testis dengan menggunakan jempol dan tiga jari pertama. Palpasi tiap testis dan perhatikan ukuran, konstitensi, bentuk, dan kelicinannya. Testis normalnya teraba elastis, licin, tidak ada benjolan atau massa, dan berukuran sekitar 2-4 cm. c) Papasi epidemis yang memanjang dari puncak testis ke belakang. Normalnya epididimis teraba lunak. d) Palpasi saluran sperma dengan jempol dan jari telunjuk. Saluran sperma biasanya ditemukan pada puncak bagian lateral skrotum dan teraba lebih keras daripada epidedimis.
  • 72. WANITA 1. INSPEKSI a) Pertumbuhan rambut membentuk segitiga b) Kulit perineal sedikit lebih gelap, halus dan bersih c) Membrane tampak merah muda dan lembab d. Amati kulit dan area pubis, perhatikan apakah ada lesi, luka,leukoplakia dan eksoria
  • 73. 2. Palpasi Pada wanita, palpasi serviks uterus melalui dinding rektal anterior. Normalnya, teraba licin, melingkar, tegas, dan dapat digerakan.
  • 74. PEMERIKSAAN EKSTERMITAS BAWAH 1. Inspeksi struktur muskuloskletal : simetris dan pergerakan, integritas kulit, posisi dan letak, ROM, kekuatan dan tonus otot Normal: simetris kika, integritas kulit baik, ROM aktif, kekuatan otot penuh 2. Palpasi : a. femoralis, a. poplitea, a. dorsalis pedis: denyutan Normal: teraba jelas 3. Tes reflex :tendon patella dan archilles. Normal: reflex patella dan archiles positif Setelah diadakan pemeriksaan ekstermitas bawah evaluasi hasil yang di dapat dengan membandingkan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat tersebut.