Dokumen tersebut membahas tentang penyakit jantung pada kehamilan, termasuk etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi, klasifikasi, dan penanganannya. Penyakit jantung pada ibu hamil dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan bagi ibu dan janin.
4. Etiologi
Penyakit jantung disebabkan oleh
kelainan jantung kongenital dan penyakit
otot jantung
Penyakit jantung pada ibu hamil
mengakibatkan terjadinya peningkatan
volume plasma mencapai 22 %. Pada
keadaan ini dapat mengakibatkan anemia.
5. Patofisiologi
Hal ini menerangkan mengapa
penyakit jantung obstruksi sangat buruk
dalam toleransi kehamilan, terutama
toleransi terhadap peningkatan 30-50%
peningkatan curah jantung pada awal
trimester kedua.
6. Lanjutan
Selain itu, kompresi vena kava inferior
dan autotrensfusi dari perpindahan darah ke
plasenta dan kontraksi uterus akan
meningkatkan beban awal jantung (preload).
7. Manifestasi Klinis
• Penyakit jantung yang dialami ibu hamil
diawali oleh adanya kuman steptokokus
homolitikus yang menyerang orofaring,
hasofaring kulit. Yang menyebabkan
timbulnya demam rematik.
8. Lanjutan
• Perikarditis adalah peradangan
pembungkus jantung dan tempat jantung
berada.
• Sinkop adalah kehilangan kesadaran tiba-
tiba disebabkan oleh desakan darah yang
turun secara tiba-tiba.
9. Pemeriksaan Penunjang
• EKD untuk mengetahui kelainan irama
dan gangguan konduksi
• Ekokardiografi untuk mengetahui kelainan
fungsi dan anatomi dari bilik, katup, dan
pericardium
• Radiologi (namun harus dihindari pada ibu
hamil)
10. diagnosis
Burwell dan Metcalve mengajukan 4 kriteria.
Diagnosis ditegakkan bila ada 1 dari kriteria
:
• Bising diastolic, presistolik, atau bising
jantung terus menerus.
• Pembesaran jantung yang jelas
• Bising sistolik yang nyaring, terutama bila
disertai thrill
11. Komplikasi
Pada ibu dapat terjadi gagal jantung
kongestif, edema paru, hingga kematian.
Dapat pula terjadi abortus pada kehamilan
muda.
Pada janin dapat terjadi lahir
premature, berat badan lahir rendah,
hipoksia, gawat janin, lahir mati, nilai
APGAR rendah, dan pertumbuhan janin
terhambat.
12. Gejala
Penyakit Jantung pada Ibu Hamil
• Dyspnea yang progresif atau orthopnea
• Batuk pada malam hari
• Hemoptisis
• Sinkop
• Nyeri dada
13. Tanda Klinik
Penyakit Jantung pada Ibu Hamil
• Sianosis
• Clubbing pada jari-jari
• Distensi vena di daerah leher yang
menetap
• Bising sistolik derajat 3/6 atau lebih
14. LANJUTAN
• Bising diastolik
• Kardiomegali
• Aritmia persisten
• Terpisahnya bunyi jantung dua yang
persisten
• Adanya kriteria hipertensi pulmonal
15. Pengaruh kehamilan pada penyakit jantung
• Jantung dan diafragma terdorong ke atas
karena pembesaran rahim.
• Dalam kehamilan :
• Denyut jantung dan nadi meningkat
• Pukulan jantung meningkat
• Volume darah meningkat
• Tekanan darah menurun sedikit
16. Pengaruh penyakit jantung pada kehamilan
• Dapat terjadi abortus
• Prematuritas : lahir tidak cukup bulan
• Dismaturitas, lahir cukup bulan namun
dengan berat nadan lahir rendah
• Lahir dengan APGAR rendah atau mati
• Kematia janin dalam rahim (KJDR)
17. Klasifikasi Penyakit Jantung
• Kelas 1
Ibu hamil tidak dibatasi kegiatan fisik
dengan catatan tidak ada gejala kelainan
jantung .
• Kelas 2
Ibu hamil tidak dibatasi kegiatan
fisiknya, dengan catatan waktu istirahat
tidak ada keluhan (lelah, rasa berdebar-
debar, sesak napas, nyeri dada)
18. Lanjutan
• Kelas 3
Ibu hamil kegiatan fisiknya sudah
sangat dibatasi. Karena apabila ada
kegiatan fisik bisa menimbulkan penyakit
jantung
• Kelas 4
Ibu hamil biasanya dapat muncul kelainan
jantung pada kehamilan dan diperparah bila
ibu hamil melakukan kerja fisik serta
memerlukan istirahat.
19. Penanganan Penyakit Jantung pada Ibu Hamil
• Memberikan pengertian untuk kunjungan
antenatal teratur sesuai jadwal
• Kunjungan ANC :setiap 2 minggu
menjelang kehamilan 28 minggu dan 1 kali
seminggu setelahnya
• Kerjasama dengan ahli penyakit dalam
• Pencegahan peningkatan berat badan dan
retensi air yang berlebihan
20. Lanjutan
• Ibu hamil dengan hipertensi atau hipotensi
memberatkan kerja jantung dan harus
segera diobati
• Penderita harus cukup istirahat, cukup
tidur, diet rendah garam, dan pembatasan
jumlah cairan
• penderita dirawat 1-2 minggu sebelum
persalinan
21. Lanjutan
• Pengobatan khusus bergantung pada
kelas penyakit
Kelas I : tidak memerlukan pengobatan
tambahan
Kelas II : tidak memerlukan terapi
tambahan. Menguragi kerja fisik
terutama kehamilan 28-36 minggu
Kelas III : memerlukan digitalisasi
atau obat lainnya. Sebaiknya dirawat di
rumah sakit sejak kehamilan 28-30
minggu
22. Dampak kondisi jantung pada kehamilan
a. Gagal jantung peripartum yaitu gagal
jantung akibat mempertahankan sirkulasi
darah yang adekuat
Respon khas yang dihasilkan ialah
gagal jantung yang mereda dengan
pemberian furosemid(Lasix), diuretik, dan
koreksi komplikasi obstetri.
Tirah baring diprogramkan sejak awitan
penyakit sampai tiga bulan
23. Lanjutan
b. Endokarditis Tidak Efektif yaitu
inflamasi lapisan jantung akibat invasi
mikroorganisme
Umumnya terjadi pada wanita yang
mengonsumsi obat-obatan terlarang
secara intravena
Menyebabkan inkopetensia katup
jantung dan emboli serebral, dapat
mengkibatkan kematian.
24. LANJUTAN
c. Sindrom marfan yaitu gangguan
dominan autosom yang ditandai dengan
kelemahan jaringan penyambung
Terdapat peningkatan resiko diseksi
aorta, ruptur selama masa hamil dan
mortalitas maternal
Penatalaksanaan selama masa hamil
dengan membatasi aktivitas dan memberi
terapi propanolol.
25. LANJUTAN
d. Iskemia jaringan otak atau CVA terjadi
akibat oklusi pembuluh darah yang dalam
keadaaan normal memperfusi daerah otak
akibat hemoragi serebral atau adanya
embolus.
Hipertensi tidak terkontrol selama masa
hamil dapat menyebabkan hemoragi
serebral (
26. Jenis-jenis Penyakit Jantung pada ibu hamil
a. Mitral stenosis
Terjadinya peningkatan volume darah dan
peningkatan frekuensi denyut jantung
menyebabkan peningkatan tekanan serambi
kiri jantung yang menyebabkan edema paru.
27. Penanganan
a. Pemberian digitalis dan penyekat beta
b. Kardioversi elektrik terjadi perburukan
hemodinamik.
c. Anestesi epidural dan Antibiotik
profilaksis direkomendasi saat
persalinan
28. b. Aorta Stenosis
Disebabkan oleh kelainan bawaan yaitu
katup bikuspid
Penanganan :
- Dilakukan koreksi katup sebelum pasien
hamil
- Bila aorta stenosis berat ditemukan
sewaktu hamil, valvuloplasti balon aorta
harus dilakukan sebelum persalinan.
29. c. Mitral regurgasi, apabila kondisi
penyakitnya kronis biasanya bertoleransi
baik selama kehamilan. Namun, pada
kondisi akut dapat menyebabkan
kompensasi jantung lebih buruk.
Presentasi derajat beratnya penyakit
katup regurgitasi dalam kehamilan dapat
diketahui dengan pemeriksaan
kardiotografi
30. Penatalaksanaan :
• Pemberian antibiotik profilaksis,
mencegah terjadinya bakteriemia yang
menyebabkan endokarditis.
• Pemberian obat – obat diuretik dan
vasodilator (nitrat dan antagonis kalsium)
• Obat medikamentosa, dapat diberikan
apabila manfaat lebih besar daripada
risiko
31. d. Aorta Regurgitasi
Pada umumnya disebabkan oleh
dilatasi annulus aorta (seperti pada
sindrom Marfan), katup aorta bikuspid dan
riwayat endokarditis.
32. Penatalaksanaan :
- diberi vasodilatator dan diuretik
- bila terdapat komplikasi gangguan
fungsi ventrikel kiri (Fraksi Ejeksi < 40%)
dilakukan terminasi dini karena
kehamilan akan memperburuk gagal
jantungnya.
34. Penatalaksanaan :
Pemberian obat antimikroba sebagai
profilaksis selama persalinan untuk
memperkecil risiko endocarditis bakterialis
dan arteritis pada perempuan hamil dengan
katup prosthesis atau prolapse katup mitralis
35. DAFTAR PUSTAKA
• Bobak, dkk. 2004. Buku Ajar Keperawatan
Maternitas. Jakarta : EGC
• Gant, Norman dkk. 2010. Dasar-Dasar Ginekologi
& Obstetri. Jakarta : EGC
• Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri;
obstetric fisiologi, obstetric patoligis. Jakarta: EGC
• Prawirohardjo, Sarwono. 2008. ILMU
KEBIDANAN. Jakarta: PT BPSP
• Rukiyah, ai yeyeh. 2010. Asuhan Kebidanan
Patologi Kebidanan IV. Jakarta : TIM