1. Tugas :Askep 1 (kehamilan)
Dosen :Rosminah Mansyarif S.Si.T,M.Kes
SISTEM KARDIOVASKULER
OLEH:
RAHMATIA
RISNAWATI
NUR MISLAN
2. A. Latar Belakang
Kehamilan adalah peristiwa sementara dalam
kehidupan wanita, tetapi kehamilan dengan penyakit
jantung dapat menimbulkan perubahan yang mempunyai
akibat yang nyata. Kehamilan akan menimbulkan
perubahan pada system kardiovaskuler. Penyakit
kardiovaskuler dapat dijumpai pada wanita hamil atau
tidak hamil.
Kehamilan dapat mengubah fungsi serta fisiologis
kardiovaskuler sehingga dapat mempengaruhi tindakan
maupun prognosis terhadap jantungnya. Oleh karena
kelainan jantung dapat mempengaruhi kehamilan, maka
perlu dipertimbangkan tindakan apa yang harus diambil
serta nasihat apa yang perlu diberikan pada masa
kehamilan. Untuk hal tersebut perlu dipertimbangkan
akibat keadaan dan pengobatan jantung si ibu terhadap
keadaan fetus yang akan dilahirkan.
3. B. Pembahasan
Pada saat jantung mengalami perubahan yang
komlek yang berefek pada perubahan fisiologi tubuh
antara lain :
1) Pada minggu ke 10-20 volume jantung mengalami
peningkatan.
2) Volume plasma juga mengalami peningkatan sejak
usia kehamilan 6-8 minggu sampai dengan usia 32
minggu maksimal 4700-5200 ml ( sekitar 45 % ).
3) Peningkatan produksi sel darah merah sekitar 2030 %.
4) Peningkatan volume sirkulasi sekitar 45 %.
5) Peningkatan volume darah pada akhir tekanan
diastolik ( Trimester II, awal Trimester III )
4. Selain itu juga terjadi perubahan anatomi pada
sistem kardiovaskuler , antara lain :
1) Penebalan otot dinding ventrikel ( trimester I ).
2) Terjadi dilatasi ( pelebaran ) secara fisiologis pada
jantung.
3) Karena volume rongga perut
( abdomen )
meningkat menyebabkan hiper tropi jantung dan
atas kekiri.
4) Pada fonokardiogram terdapat : splitting ( bunyi
jantung tambahan ),murmur sistolik dan murmur
diastolik.
5) Perubahan tekanan darah.
5. Perubahan-perubahan tekanan darah
mengakibatkan :
Kebutuhan suplai Fe kepada ibu hamil meningkat
sekitar 500 mg/hari
Ibu hamil sering lebih cepat bila mengalami
kelelahan dalam beraktivitas
Bengkak padatungkai bawah , namun hati – hati
bila pembengkakan berlebihan dan terjadi di
tangan atau muka karena bisa merupakan gejala
preeklamsi.
Terjadinya anemia fisiologis ( keadaan normal Hb
12 gr% dan hematokrit 35 %).
10 % wanita hamil mengalami hipotensi dan
diaphoretic bila berada dalam posisi terlentang.
6. Efek Kehamilan Pada Sistem Kardiovaskuler
a.Aspek fisiologis
- Perubahan hemodinamik
Pada wanita hamil akan terjadi perubahan hemodinamik karena
peningkatan volume darah sebesar 30-50% yang dimulai sejak
trimester pertama dan mencapai puncaknya pada usia kehamilan
32-34 minggu dan menetap sampai aterm. Sebagian besar
peningkatan volume darah ini menyebabkan meningkatnya
kapasitas rahim, mammae, ginjal, otot polos dan system vascular
kulit dan tidak memberi beban sirkulasi pada wanita hamil yang
sehat. Peningkatan volume plasma (30-50%) relatif lebih besar
dibanding peningkatan sel darah (20-30%) mengakibatkan
terjadinya hemodilusi dan menurunya konsentrasi hemoglobin.
Peningkatan volume darah ini mempunyai 2 tujuan yaitu
pertama mempermudah pertukaran gas pernafasan, nutrien dan
metabolit ibu dan janin dan kedua mengurangi akibat kehilangan
darah yang banyak saat kelahiran.
7. -Distribusi Aliran Darah
Aliran darah pada wanita hamil tidak sepenuhnya
diketahui. Distribusi aliran darah dipengaruhi oleh
resistensi vaskuler lokal. Renal blood flow meningkat
sekitar 30 persen pada trimester pertama dan menetap
atau sedikit menurun sampai melahirkan. Aliran darah
kekulit meningkat 40 - 50 persen yang berfungsi untuk
menghilangkan panas. Mammary blood flow pada wanita
tanpa kehamilan kurang dari 1 persen dari cardiac output.
Dan dapat mencapai 2 persen pada saat kehamilan
aterm. Pada wanita yang tidak hamil aliran darah ke
rahim sekitar 100 ml/menit (2 persen dari cardiac output)
dan akan meningkat dua kali lipat pada kehamilan 28
minggu dan meningkat mencapai 1200 ml/menit pada
saat kehamilan aterm, mendekati jumlah nilai darah yang
mengalir ke ginjalnya sendiri.
8. Next..........
-Perubahan hemodinamik dengan exercise
Kehamilan akan merobah respons hemodinamik
terhadap exercise. Pada wanita hamil derajat exercise
yang diberikan pada posisi duduk menyebabkan
peningkatan cardiac output yang lebih besar dibanding
dengan wanita tanpa kehamilan dengan derajat exercise
yang sama. Dan maksimum cardiac output dicapai pada
tingkatan exercise yang lebih rendah. Peningkatan cardiac
output relatif lebih besar dari peningkatan konsumsi
oksigen, sehingga terdapat perbedaan oksigen arteriovenous yang lebih lebar dari yang dihasilkan pada wanita
tanpa kehamilan dengan derajat exercise yang sama.
Keadaan ini menunjukkan pelepasan oksigen ke perifer
sedikit kurang efisien selama kehamilan.
9. Lanjut,,,,,,,,
-Edema
Pada sebagian besar wanita hamil cairan edema
akan terkumpul di tungkai, pergelangan kaki, dapat
juga timbul di muka, tangan dan bagian-bagian lain
badan. Mekanisme terjadinya edema pada wanita
hamil normal belum diketahui. Diduga terjadi
peninggian tekanan hidrostatik vena sesuai dengan
peningkatan volume plasma. Tambahan pula tekanan
onkotik plasma menurun disebabkan oleh
pengenceran darah, namun demikian observasi ini
tidaklah adekuat untuk menjelaskan terjadinya
edema.
10. Next.......
-Anemia
Anemia dapat terjadi secara fisiologis pada
wanita hamil. Kadang-kadang wanita hamil akan
mengalami kesulitan karena adanya anemia sebelum
hamil ataupun yang baru terjadi setelah hamil.
Wanita hamil yang menderita anemia dapat
menimbulkan keluhan sesak napas, mudah
lelah, takikardia, ekstrasistol, peningkatan aliran
darah, yang terutama jelas terlihat pada waktu
bekerja. Dapat timbul bising sistolik fungsional.
Seringkali keadaan jantung pasien dapat pulih hanya
dengan mengatasi anemianya saja.
11. -Masalah Kardiovaskuler Pada Wanita Yang Berpenyakit Jantung
Dengan Kehamilan
Dahulu penyakit jantung pada wanita dengan kehamilan
merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas. Dengan kemajuan
diagnostik, pengobatan medik dan surgical dalam penatalaksanaan
penyakit jantung, secara nyata telah menurunkan morbiditas dan
mortalitas penderita penyakit jantung. Tindakan surgical pada penderita
penyakit jantung semasa kanak-kanak menyebabkan sebagian besar
wanita berpenyakit jantung dapat mengalami kehamilan dan
melahirkan. Meskipun demikian beberapa hal yang dihadapi wanita
berpenyakit jantung yang mengalami kehamilan masih menjadi
masalah, karena dapat mengancam jiwa si ibu dan mempengaruhi
keadaan janin. Pada tabel dibawah ini ditunjukkan beberapa masalah
pada wanita hamil dengan penyakit jantung.1,3,11.
12. -Penerapan klinis
Penerapan klinis berdasarkan data fisiologik di atas
sangat efektif untuk mengurangi angka mortalitas dan
morbiditas selama kehamilan. Jantung yang normal dapat
dengan mudah mengadakan kompensasi melalui mekanisme
seperti peningkatan stroke volume akibat beban jantung yang
timbul pada kehamilan tunggal. Pada kehamilan
kembar, masa peningkatan kerja jantung menjadi lebih
lama, walaupun kerja jantung tidak banyak bertambah. Pada
fase aterm, mekanisme yang kurang efisien seperti takikardia
timbul juga untuk mempertahankan curah jantung.
13. Next.......
Keluhan yang dapat mengarah pada
dugaan adanya gangguan jantung yang sering
terdapat pada kehamilan, adalah sebagai
berikut:
1.Sesak napas pada waktu bekerja
2.Peningkatan frekuensi pernapasan
3.Sesak napas pada posisi ½ duduk (seperti
ortopnea
4.pada kegagalan jantung kongestif)
5.Edema tungkai (terutama pada pertengahan
akhir dari kehamilan).
14. -Penyakit-Penyakit Jantung yang Mempengaruhi
Kehamilan
. Penyakit Jantung Reumatik
Sebagian besar penyakit jantung pada kehamilan
disebabkan oleh demam rematik.
Perubahan kehamilan yang menyulitkan diagnosis
demam rematik adalah nyeri sendi pada wanita hamil
mungkin oleh karena sikap tubuh yang memikul
beban yang lebih besar sehubungan dengan
kehamilannya serta meningkatnya laju endap darah
dan jumlah leukosit. Bila terjadi demam rematik pada
kehamilan, maka prognosisnya akan buruk.
15. Next.....
-Adanya aktivitas demam rematik dapat diduga
bila terdapat:
1.Suhu subfebris dengan takikardi yang lebih
cepat dari semestinya
2.Leukositosis dan laju endap darah yang tetap
tinggi
3.Terdengar desir jantung yang berubah-ubah
sifatnya maupun tempatnya dan
4.Kreaktif protein positif dan ASTO 300 Todd
unit atau lebih.
16. Kelainan Katup Jantung
Kelainan katup jantung yang sering dijumpai
pada kehamilan berturut-turut adalah mitral stenosis
(MS), gabungan MS dengan mitral insufisiensi (MSMI), mitral insufisiensi (MI), aorta stenosis (AS), aorta
insufisiensi (AI), gabungan antara AS dan AI (ASAI), penyakit katup pulmonal dan penyakit katup
trikuspidal.
Angka kejadian kelainan katup jantung di RSCM
(1983) berkisar 69%-79% dari penyakit jantung dalam
kehamilan. . Peneliti di luar negeri mendapatkan
angka antara 85%-95%, perbedaan ini kemungkinan
besar disebabkan oleh perbedaan tingkat sarana
diagnostik.
17. Kelainan Jantung Bawaan pada Kehamilan
. Pada umunya penderita kelainan jantung bawaan
tidak mengalami kesulitan dalam kehamilan asal
penderita tidak sianosis dan tidak menunjukkan
gejala-gejala lain di luar kehamilan.
Penyakit jantung bawaan dibagi atas :
a) Golongan Sianotik (right to left shunt)
Tetralogi fallot terdiri atas 4 kelainan yaitu defek
septum ventrikel, stenosis pulmonal, over riding
aorta, hipertrofi ventrikel kanan. Pada tekanan
tertentu darah akan mengalir ke ventrikel kiri sewaktu
systole sehingga aorta menerima darah campuran
antara darah arteri dan vena.
18. Next......
Dengan semakin lanjutnya proses, maka tekanan di
ventrikel kanan makin menngkat dan hipertrofi
bertambah sehingga sianosis bertambah. Keadaan ini
diperberat dengan terjadinya kehamilan.
Penyakit Eisenmenger. Pada penyakit ini
ditemukan kelainan berupa: defek septum ventrikel
(VSD), hipertrofi ventrikel kanan, aorta bergeser ke
kanan bersamaan dengan dilatasi arteria pulmonalis
dan resistensi pembuluh darah pulmonal yang
meningkat. Pada kehamilan terjadi penurunan
resistensi perifer, akibat kelainan ini maka terjadi
aliran darah dari kanan ke kiri. Prognosis penyakit ini
ditentukan oleh derajat hipertensi pulmonal.
19. b). Golongan Asianotik
Patent ductus arteriosus (PDA) adalah keadaan
dimana masih tetap ada hubungan aorta dengan a.
pulmonalis. Akibatnya darah dari aorta sebagian
masuk ke a.pulmonalis karena tekanan darah dalam
aorta lebih besar sehingga tekanan darah dalam
arteria pulmonalis bertambah.
Ventrikel septal defek (VSDadalah penutupan
sekat antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan tidak
sempurna. Bila lubang terletak di atas, kelainan sering
bersamaan dengan kelainan lain, seperti ASD dan
stenosis pulmonalis.
20. .
Koarktasio aortae adalah penyempitan
setempat aorta yang terletak antara a.subklavia kiri
dan muara duktus arteriosus. Terdapat dua bentuk
kelainan yaitu bentuk infantile dan bentuk dewasa.
Kematian pada koarktasio aortae disebabkan oleh
endokarditis bakterialis , gagal jantung dan rupture
aorta. Kehamilan mengakibatkan perubahan struktur
pembuluh darah.
21. Penyakit Jantung Koroner Pada kehamilan
Jumlah penyakit jantung koroner pada wanita
hamil tidak melebihi 2% dari semua penyakit jantung.
Aterosklerosis koroner jarang dijumpai pada wanita
dalam usia reproduktif. Akan tetapi pasien
hipertensi, diabetes mellitus, obesitas atau
hiperkolesterolemia familiar mempunyai predisposisi
untuk timbulnya penyakit jantung koroner. Efek
kehamilan terhadap sang ibu dengan penyakit jantung
koroner bervariasi. Ada laporan mengatakan angka
kematian ibu mendekati 20%. Penanggulangan angina
pectoris pada kehamilan, sama seperti pasien tidak
hamil.
22. Penyakit jantung Hipertensi
Penyakit jantung hipertensi sering dijumpai
pada kehamilan, terutama pada golongan usia lanjut
dan sulit diatasi. Apapun dasar penyakit ini, hipertensi
esensial, penyakit ginjal atau koaktasio
aorta, kehamilan akan mendapat komplikasi toksemia
pada 1/3 jumlah kasus disertai mortalitas yang tinggi
pada ibu maupun janin. Tujuan utama pengobatan
penyakit jantung hipertensi adalah mencegah
terjadinya gagal jantung. Pengobatan ditujukan
kepada penurunan tekanan darah dan control
terhadap cairan dan elektrolit.