2. PENDAHULUAN
• Penyakit jantung merupakan salah satu
penyebab kesakitan & kematian yg tinggi pd
kehamilan/persalinan. Di Indonesia, angka
kematian ibu akibat peny. jantung no.4 setelah
infeksi, hipertensi & perdarahan .
• Beban fisiologis yg berat saat kehamilan &
persalinan yg tidak dapat ditoleransi lagi oleh
jantung yg paling sering menyebabkan
mortalitas ibu dan janin
3. • Jantung adalah organ yg paling berat kerjanya
dalam tubuh manusia .
• Rata-rata 80x/mnt atau ± 115.000x/24 jam .
• Bahkan dalam istirahatpun organ ini terus
bekerja .
• Selama kehamilan perubahan yg terjadi pd
pembuluh darah & jantung menambah berat
beban jantung .
4. Normal Hemodynamic Changes During Pregnancy
Hemodinamic
Parameter
Change During Normal
Pregnancy
Change During Labor
& Delivery
Change During Post
Partum
Blood volume ↑ 40-50% ↑ ↓
Heart rate
↑ 10-15 beats per
minute
↑ ↓
Cardiac output
↑ 30-50% above
baseline
↑ additional 50% ↓
Blood pressure ↓ 10 mm Hg ↑ Returns to baseline
Stroke volume
↑ 1st and 2nd
trimester; slight ↓ 3rd
trimester
↑ (300-500 cc per
contraction)
↓
Systemic vascular
resistance
↓ ↑ Returns to baseline
Copyright 2003 The Cleveland Clinic Foundation
5. • Perubahan-perubahan ini normal selama
kehamilan untuk menjamin janin juga cukup
mendapat oksigen & nutrisi .
• Sebaiknya setiap wanita perlu mengetahui
kondisi jantungnya sebelum/selama
kehamilan karena derajat penyakit jantung
dapat meningkatkan risiko mortlitas pada
bumil .
6. • Penyakit jantung pada kehamilan
memperlihatkan suatu kondisi dimana seorang
bumil mengalami komplikasi yg diakibatkan oleh
kerusakan fungsi jantungnya .
• Angka kejadiannya makin meningkat dimana saat
ini 1-4 % dari seluruh kehamilan dg 1-2
mengalami mortalitas .
• Kadang-kadang penyakit jantung diketahui
sebelum kehamilan (preexistent) atau akibat dari
kehamilannya (induced) .
7. Gejala-gejala penyakit jantung
• Sesak nafas, terutama pd malam hari / saat tidak
beraktivitas ;
• Tidak mampu melakukan aktivitas yg normal ;
• Light-headedness or fainting ;
• Palpitasi (irregular heartbeat) ;
• Murmur jantung or click ;
• Pembesaran jantung ( > pembesaran jantung karena
kehamilan ) ;
• Cyanosis (kebiruan ok kadar oxigen yg rendah di
dalam darah ) .
8. NEW YORK HEART ASSOCIATION (NYHA)
HEART FUNCTIONAL CLASSIFICATION
Class I aktivitas tidak terganggu (tidak usah membatasi kegiatan fisik).
Class II aktivitas fisik terbatas, namun tak ada gejala saat istirahat (bila melakukan
aktifitas fisik maka terasa capai, jantung berdebar-debar, sesak nafas atau
terjadi angina pektoris).
Class III aktivitas ringan sehari-hari terbatas (kalau bekerja sedikit saja merasa capai,
sesak nafas dll).
Class IV waktu istirahat sudah menimbulkan keluhan (memperlihatkan gejala-gejala
dekompensasio walaupun dalam istirahat).
9. Diagnosis
• Sering ada kesulitan karena beberapa gejala
kehamilan sama dengan gejala-gejala penyakit
jantung ;
• Perlu ada pemeriksaa tambahan untuk
melengkapi hasil anamnesa & pemeriksaa fisik
dalam menegakan diagnosis penyakit jantung :
* Electrocardiogphy (ECG ) ;
* Echocardiography ;
* Foto thoraks .
10. Penilaian risiko
• Setiap wanita yang mengalami (preexisting)
penyakit jantung perlu mendapatkan
konseling yang meliputi :
– kontrasepsi ;
– risiko pada ibu & janin selama kehamilan ;
– potensial terjadinya maternal morbiditas dan
mortalitas jangka panjang .
• The New York Heart Association, sering
menggunakan prediktor luaran dimana
wanita dengan NYHA class III dan IV angka
mortalitas meningkat sampai 7% & angka
morbiditas > 30%
11. Risiko maternal akibat penyaki jantung selama
kehamilan
Low Risk (90 %) , NYHA class I & II
Intermediate Risk , NYHA class III
High Risk , NYHA class IV
12. Penatalsaknaan Risiko Rendah
• Biasanya kehamilan masih dapat mentoleransi ;
• Tidak dihubungkan dengan memperberat risiko penyakit
jantung ;
• Menghindari terjadinya infeksi sebelum & setelah
persalinan ;
• Wanita dengan mitral regurgitasi yang berat & aortic
regurgitasi yang berat disarankan dilakukan operasi
perbaikan katub jantung sebelum hamil ;
• Peny. Gagal jantung ok mitral / aortic regurgitation dapat
diobati dg digoxin, diuretics & vasodilators spt:
hydralazine
13. Penatalaksanaan Risiko Sedang
• Antibiotik prophylaxis sebelum persalinan ;
• Dilakukan koreksi & intervensi atas kelainan
jantungnya (Cardioversion or catheterisation)
• Perlu bantuan terapi oleh seorang cardiologist
.
14. Penatalaksanaan Risiko Tinggi
• Kondisinya sering berhubungan dengan
peningkatan mortalitas ibu & janin ;
• Tidak disarankan wanita ini hamil ;
• Jika terjadi kehamilan maka disarankan
dilakukan abortus medisinalis ;
• Pasien ini sebaiknya ditangani bersama
dengan seorang cardiologist .
16. Prinsip penanganan
• Tim ( Obgyn, Jantung, Anak, penunjang lainnya )
• KIE pasien & keluarga ;
• Pembatasan aktifitas ;
• Diet rendah garam, batasi cairan ;
• Medikamentosa .
17. Penanganan Persalinan
Kala I :
– Bila perlu pendampingan ahli jantung
– Edukasi
– Posisi ½ duduk miring kiri
– Oksigen 5 lt
– Buat daftar pengawasan ketat (tanda-tanda vital)
– Diuretik & digitalis diberikan bila Rr > 28, nadi > 115
– Nyeri persalinan : sedasi/analgesik morfin
– Bila perlu oksitosin drip .
18. Kala II :
– Sedapat mungkin tidak mengejan ;
– Akhiri dengan VE atau Forceps dan episotomi .
Kala III :
– Manajemen Kala III aktif ;
– Uterotonika (kecuali methergin), karena
Methergin kontraksi tonik Venous return meningkat
– Pengawasan setelah kala III :
• Pemasangan torniquet ;
• Pemberian diuretik ;
• Harus dimonitor tanda tanda terjadinya gagal jantung .
19. Pengawasan Nifas
• Pengawasan di RS minimal sampai 14 hari;
• Laktasi : Kelas III-IV tidak boleh ;
• Monitoring ketat terutama balans cairan ;
• Bila ada ancaman edema paru dapat diberikan diuretik ;
• Komplikasi yang dapat timbul:
anemia, pendarahan, infeksi, tromboemboli & edema paru
• Pemberian antibiotik adekuat ;
• Bila disertai anemi tranfusi tidak boleh diberikan 12 jam
postpartum,kecuali terjadi pendarahan
– Bahaya peningkatan volume darah akibat autotranfusi saat
kontraksi pada uterus saat kala III.
• KIE kontrasepsi