1. Mata Kuliah Filsafat Pendidikan
Dosen Pengampu: Prof. Dr. Achmad Daldiri, M.Hum.
PROGRESSIVISM
(dalam Buku Philosofical Alternatives in Education, karya Gerald Lee Gutek)
Oleh:
Urip Tisngati (NIM: 16703261064)
2. Dasar Pemikiran
Dalam aspek terminologi, progresivisme berasal dari kata
“progress”yang berarti kemajuan, perkembangan, terjadi
atau berkembang secara bertahap; melanjutkan langkah
demi langkah.
Dalam makna pergerakan berarti suatu upaya mendukung
dan melaksanakan reformasi sosial atau ide yang meningkat,
maju, dinamis, kreatif, aktif, berpikir ke depan
3. Dasar Pemikiran
Progresivisme merupakan sebuah aliran filsafat
pendidikan yang lahir dari dunia barat (Amerika)
sehingga corak progresivisme memiliki epistemologi
khas barat.
Namun, bukan berarti progresivisme tidak dapat
diterapkan di dunia timur
4. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pandangan Gutek terhadap
progresivisme, terkait dengan sejarah, sumber,
platformnya, kritik Dewey, serta pandangan
Kilpatrick serta metode proyeknya?
2. Bagaimanakah teori dan implikasi progresivisme
dalam pendidikan, terkait dengan esensi, tujuan,
kurikulum serta implikasinya bagi pendidikan di
Indonesia?
5. Telaah Progresivisme menurut Gutek
Lahirnya Progresivisme1. Lahirnya Progresivisme
Merupakan reaksi terhadap formalisme dan verbalisme dari
sekolah tradisional yang menekankan metode-metode formal
pengajaran, belajar mental (kejiwaan), dan kesusastraan
klasik peradaban Barat
Pada musim dingin tahun 1918-1919, sejumlah pendidik
progresif bertemu di Washington, DC dan membentuk the
Progressive Education Association (Asosiasi Pendidikan
Progresif), di bawah kepemimpinan Standwood Cobb
6. Telaah Progresivisme menurut Gutek
Lahirnya Progresivisme2. Sumber Progresivisme
Konsep “Progress” (kemajuan) telah dimulai pada masa pencerahan
(abad XVIII)
Progresivisme juga berakar dalam semangat reformasi sosial yang
merupakan bagian dari awal abad XX (Gerakan progresivisme dalam
politik Amerika), seperti : Woodrow Wilson "New Freedom,"Theodore
Roosevelt “New Nationalism," dan Robert LaFollette’s “Wisconsin Idea“
7. Telaah Progresivisme menurut Gutek
Lahirnya Progresivisme2. Sumber Progresivisme
Juga adanya reformis pendidikan utama Eropa Barat , seperti:
1. Jean Jacques.Rousseau, penulis Emile (Sebagai pemberontak awal
terhadap sekolah tradisional dan pendidikan klasik)
2. Johann Heinrich Pestalozzi, abad kesembilan belas, pembaharu
pendidikan Swiss, sebagai murid Rousseau, menegaskan bahwa
pendidikan harus lebih dari pembelajaran textbook…harus merangkul
seluruh emosi anak, kecerdasan, dan tubuh
8. Telaah Progresivisme menurut Gutek
Lahirnya Progresivisme2. Sumber Progresivisme
3. Sigmund Freud , memeriksa kasus hysteria,…Orang tua otoriter dan
lingkungan rumah menyebabkan banyak anak-anak menekan dorongan
mereka
Dan Penggerak Utama:
4. John Dewey, Pragmatis Instrumentalisme.
9. Telaah Progresivisme menurut Gutek
Lahirnya Progresivisme3. Platform Progresivisme
Junius L Meriam dari Universitas Missouri telah mengembangkan
kurikulum kegiatan yang terkait dengan kehidupan anak dan termasuk
kunjungan; kerja konstruktif, observasi, dan diskusi.
Marietta Johnson juga telah mendirikan the School of Organic Education
(Sekolah Pendidikan Organik) pada tahun 1907 di Mobile, Alabama. Teori
organik pendidikan Johnson menekankan kebutuhan anak, minat, dan
kegiatan
10. Telaah Progresivisme menurut Gutek
Lahirnya Progresivisme3. Platform Progresivisme
Prinsip-prinsip Asosiasi Pendidikan Progresif
1. Pendidikan progresif harus memberikan kebebasan yang akan mendorong
perkembangan alami anak, dan pertumbuhan melalui kegiatan yang menumbuhkan nya
inisiatif, kreativitas, dan ekspresi diri;
2. Semua instruksi harus dipandu oleh kepentingan anak itu sendiri, rangsangan oleh
kontak dengan dunia nyata;
3. Guru progresif adalah untuk membimbing pembelajaran anak sebagai pengarah kegiatan
penelitian, bukan melatih atau empu nya tugas.
4. Prestasi siswa yang akan diukur berupa perkembangan mental, fisik, moral, dan sosial;
5. Harus ada kerjasama yang lebih besar antara guru dan sekolah dan rumah dan keluarga
dalam memenuhi kebutuhan anak untuk pertumbuhan dan perkembangan;
6. Sekolah yang benar-benar progresif harus menjadi laboratorium ide/teori dan praktik
pendidikan yang inovatif (Meyer, 1949. pp. 64-74)
11. Telaah Progresivisme menurut Gutek
Lahirnya Progresivisme4. Kritik Dewey terhadap Pendidikan Progresivisme
Melalui, Dewey's Experience and Education, the Progressives' antagonism
Dewey memperingatkan bahwa kontroversi antara pendidik tradisional
dan progresif cenderung merosot
Banyak progresif yang hanya bereaksi terhadap praktek sekolah tradisional untuk
merumuskan falsafah pendidikan yang mampu melayani sebagai rencana pengerjaan
pragmatis.
Terlalu banyak Progresif mengabaikan masa lalu dan hanya peduli dengan masa
kini
12. Telaah Progresivisme menurut Gutek
Lahirnya Progresivisme4. Kritik Dewey terhadap Pendidikan Progresivisme
Melalui, Dewey's Experience and Education, the Progressives' antagonism
Banyak progresif menjadi begitu mempertentangkan pendidikan yang dikenakan oleh
orang dewasa pada anak-anak bahwa mereka mulai memenuhi keinginan kekanak-
kanakan, banyak yang tanpa tujuan sosial dan intelektual.
Pendidikan progresif seharusnya tidak menjadi begitu asyik dalam kegiatan sehingga
salah menanggapi sifat alamiah kegiatan
Kegiatan harus memiliki tujuan dan harus berisi kemungkinan sosial dan intelektual
yang berkontribusi terhadap pertumbuhan pembelajar
13. Telaah Progresivisme menurut Gutek
Lahirnya Progresivisme4. Kritik Dewey terhadap Pendidikan Progresivisme
Melalui, Dewey's Experience and Education, the Progressives' antagonism
Pendidik progresif yang benar adalah seorang guru yang terampil dalam
menghubungkan kondisi internal dari pengalaman pembelajar-
kebutuhannya, kepentingannya, tujuan-tujuannya, kapasitas dan
keinginan-keinginan-dengan kondisi objektif dari pengalaman-faktor-
faktor lingkungan seperti sejarah, fisik, ekonomi, dan sosiologi.
Pendidikan progresif harus mendorong penanaman/ pengolahan tujuan,
kebiasaan reflektif dari pertanyaan/ penyelidikan pelajar
14. Telaah Progresivisme menurut Gutek
Lahirnya Progresivisme5. William Heard Kilpatrick dan Metode Proyek
Seorang eksperimentalist dan Progresif
Memajukan filsafat pendidikan sendiri, yang mensintesis progresivisme dan
experimentalism ke apa yang kemudian dirujuk sebagai tujuan, tindakan,
atau metode proyek
Dosen populer di Teachers College of Columbia University
Lahir pada tahun 1871 di White Plains, di pedesaan Georgia, putra pendeta
Baptis
Memberi pengaruh dengan bentuk tertentu pada sebagian besar teori dan
praktik pendidikan Amerika.
Mengajar aljabar dan geometri di sekolah-sekolah umum Blakely di negara
asalnya
15. Telaah Progresivisme menurut Gutek
Lahirnya Progresivisme5. William Heard Kilpatrick dan Metode Proyek
Menurut Kilpatrick
Buku bukan merupakan pengganti untuk belajar melalui kehidupan
Siswa yang berhasil dalam sekolah tradisional sering sebagai kutu buku, dan
berhasil menghafal tetapi tidak selalu dapat memahami isi bacaan
Karena tekanan pada bookishness dan hafalan, sekolah konvensional merosot
menjadi sebuah kelompok rutinitas mekanik yang lemah di mana guru
menetapkan pelajaran dari buku teks, melatih siswa mereka berdasarkan tugas,
mendengar bacaan dari respon yang dihafal, dan mengevaluasi mereka atas
dasar kepatuhan mereka untuk rumus buku yg telah dicernakan.
Sekolah tersebut berbahaya, karena gagal untuk mendorong kreativitas individu,
memberikan kontribusi untuk kebosanan, dan itu adalah tanpa tujuan kerjasama
sosial
16. Telaah Progresivisme menurut Gutek
Lahirnya Progresivisme5. William Heard Kilpatrick dan Metode Proyek
Metode proyek
Siswa didorong untuk merencanakan, melangsungkan pekerjaan yang mereka
laksanakan dalam kegiatan atau proyek…..upaya terarah
Dalam simulasi teoretis, proyek ini adalah cara pemecahan.
Siswa, baik individu maupun kelompok, akan menentukan masalah yang timbul dalam
pengalaman mereka.
Usaha pembelajaran akan ditugasi-berpusat pada akses yang akan datang dengan
resolusi masalah dan pengujian dari solusi dengan bertindak atasnya.
Aksi yang dihasilkan dari menjalankan tujuan akan memenuhi tes pragmatis dan akan
dinilai oleh konsekuensi yang dihasilkan.
metode proyek memiliki tujuan pendidikan, seperti perbaikan dalam hal kreativitas,
konstruktif, menghargai, intelektual, dan kompetensi keterampilan
17. Telaah Progresivisme menurut Gutek
Lahirnya Progresivisme5. William Heard Kilpatrick dan Metode Proyek
Kilpatrick: Kurikulum sekolah diatur dalam empat kelas proyek utama
1. Proyek kreatif atau konstruksi melibatkan konkretisasi dari rencana
teoritis dalam bentuk eksternal
2. Apresiasi atau kenikmatan proyek dirancang untuk berkontribusi pada
budidaya pengalaman estetis
3. Proyek masalah adalah salah satu di mana siswa akan terlibat dalam
menyelesaikan suatu kesulitan intelektual
4. Proyek pembelajaran yang spesifik melibatkan perolehan keterampilan
atau bidang pengetahuan
18. Telaah Progresivisme menurut Gutek
Lahirnya Progresivisme5. William Heard Kilpatrick dan Metode Proyek
Buku karya Kilpatrick:
Feathers Kindergarten, Principles Critically Examined (1916),
Foundations of Method (1925),
Education for a Changing Civilization (1926),
Education and the Social Crisis (1932),
Educational Frontier (1933),
Group Education for a Democracy (1940),
Philosophy of Education (1951).
19. Telaah Progresivisme menurut Gutek
Lahirnya Progresivisme6. Guru yang Progresif
Guru progresif perlu tahu bagaimana untuk merangsang siswa agar
mereka memulai, merencanakan, dan melanjutkan proyek mereka
Guru progresif perlu tahu bagaimana menggunakan proses kelompok.
Guru yang terampil, dalam konteks progresif, bukan orang yang
mendominasi kelas sebagai titik fokus.
Guru progresif membuat kepentingan berpusat pada peserta didik.
Guru memandu untuk membahas, merencanakan, dan melaksanakan
pembelajaran
20. Telaah Progresivisme menurut Gutek
Lahirnya Progresivisme7. Simpulan Gutek tentang Progresivisme
Pendidikan Progresif adalah gerakan tertentu dalam kerangka luas pendidikan Amerika dan juga
sikap untuk pembebasan anak dari ikatan tradisi yang menekankan pembelajaran hafalan, bacaan
pelajaran, dan otoritas buku
Mengembangkan alternatif bentuk organisasi kurikuler.
Bereksperimen dengan bervariasi tetapi terkait alternatif seperti kegiatan, pengalaman, pemecahan
masalah, dan metode proyek
Pola umum pendidikan :
1. Fokus pada anak sebagai pelajar bukan pada subjek;
2. Penekanan pada kegiatan dan pengalaman daripada ketergantungan ekslusif pada keterampilan dan
pengetahuan verbal dan sastra; dan
3. Dorongan dari kegiatan belajar kelompok yang kooperatif daripada pembelajaran individual yang
kompetitif
Menanamkan relativisme budaya yang dinilai kritis dan sering menolak keyakinan dan nilai-nilai tradisional
21. B. Teori dan Implikasi Progresivisme dalam Pendidikan
Lahirnya Progresivisme1. Esensi Pendidikan
Esensi teori pendidikan menurut progresivisme adalah pengalaman, praktik, dan
membebaskan diri
Aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan yang benar pada masa kini mungkin tidak benar di
masa mendatang
Pendidikan harus terpusat pada anak (Student centered) bukannya memfokuskan pada guru
atau subject matter
Progresivisme menolak pendidikan yang : bersifat otoriter, menekankan atas disiplin yang keras,
menolak cara-cara belajar yang bersifat pasif
Progresivisme sebagai gerakan untuk perubahan sosial dan budaya dengan penekanan pada
perkembangan individual, dan mencakup cita-cita seperti: cooperation yaitu kerjasama dalam
berbagai aspek kehidupan, sharing yaitu berbagai peran dan turut ambil bagian dalam berbagai
kegiatan, dan adjusment yaitu fleksibel untuk dapat menyesuaikan diri dengan berbagai
perubahan yang terjadi, serta Survive
22. B. Teori dan Implikasi Progresivisme dalam Pendidikan
Lahirnya Progresivisme2. Tujuan Pendidikan
untuk mendidik indvidu berdasarkan pada minat dan kebutuhan siswa
Anak didik diberi kebebasan (pendidikan demokratis) baik secara fisik, mental,
cara berpikir atau akal guna mengembnagkan bakat dan potensi diri anak didik
tanpa terhambat oleh rintangan dari orang lain.
Individu pada dasarnya bukan manusia dewasa yang kecil-bukan miniatur orang
dewasa, karena anak adalah anak dengan dunianya sendiri.
Anak didik memiliki motivasi dan bekal untuk menghadapi dan memecahkan
masalah-masalahnya melalui pengalaman
Tujuan pendidikannya adalah memberikan keterampilan dan cara untuk
memecahkan masalah (problem solving) yang bermanfaat untuk berinteraksi
dengan lingkungan yang berada dalam proses perubahan secara terus-menerus.
23. B. Teori dan Implikasi Progresivisme dalam Pendidikan
Lahirnya Progresivisme3. Kurikulum Pendidikan
Pendidikan progresif menerapkan pendekatan collaborative dan cooperative
group, agar siswa aktif melalui interaksi sosial, dan menguji ide-ide sendiri
Metode scientific lebih dipentingkan daripada memorisasi. Praktek kerja di
laboratorium, di bengkel, di kebun/lapangan, merupakan kegiatan yang
dianjurkan dalam rangka terlaksananya “learning by doing” (belajar sambil
bekerja, terintegrasi dalam satu unit).
Kurikulum haruslah fleksibel, terbuka terhadap kemungkinan adanya peninjauan
dan penyempurnaan mempertimbangkan minat dan kebutuhan anak didik
Pendidikan adalah kehidupan itu sendiri, bukan persiapan untuk kehidupan
24. B. Teori dan Implikasi Progresivisme dalam Pendidikan
Lahirnya Progresivisme3. Kurikulum Pendidikan
Menurut Klipatrick, Suatu kurikulum yang dianggap baik didasarkan atas tiga prinsip:
1. Meningkatkan kualitas hidup anak didik pada tiap jenjang.
2. Menjadikan kehidupan aktual anak ke arah perkembangan dalam suatu
kehidupan yang bulat dan menyeluruh.
3. Mengembangkan aspek kreatif kehidupan sebagai suatu uji coba atas
keberhasilan sekolah sehingga anak didik dapat berkembang dalam
kemampuannya yang aktual untuk aktif memikirkan hal-hal baru yang baik untuk
diamalkan, dan dalam hal ini apa saja yang ingin berbuat serta kecakapan efektif
untuk mengamalkan secara bijaksana melalui pertimbangan yang matang
25. B. Teori dan Implikasi Progresivisme dalam Pendidikan
Lahirnya Progresivisme4. Karakteristik Teori Pendidikan Progresivisme
Kelebihan
Siswa diberi kebebasan untuk mengembangkan potensi minat, bakat sehingga
diharapkan menjadi individu yang kreatif, mandiri, inovatif, menyukai tantangan,
berkeksplorasi.
Siswa diberi kebebasan untuk mengemukakan pendapatnya, memecahkan masalah,
melakukan penyelidikan berbasis metode ilmiah.
Siswa belajar untuk mencari tahu sendiri jawaban dari masalah atau pertanyaan yang
timbul di awal pembelajaran. Dengan mendapatkan sendiri jawaban itu, siswa pasti
akan lebih mengingat materi yang sedang dipelajari.
Metode pendidikan yang diutamakan progresivisme adalah metode pemecahan
masalah (poblem solving method), serta metode penyelidikan dan penemuan (inquiry
and discovery method).
26. B. Teori dan Implikasi Progresivisme dalam Pendidikan
Lahirnya Progresivisme4. Karakteristik Teori Pendidikan Progresivisme
Kelebihan
Lulusan dengan pendidikan progresif memilki keahlian dan kecakapan yang
langsung dapat diterapkan di masyarakat luas karena dalam proses pembelajaran
lebih banyak learning by doing, melakukan aktivitas praktik, proyek, pemecahan
masalah yang berkaitan dengan permasalahan atau dunia sehari-hari.
Guru menjadi pribadi yang demokratis, humanis karena menjadi fasilitator,
motivator, pendamping bagi anak didik.
Kurikulum dikembangkan berbasis kebutuhan anak atau fleksibel. Kurikulum
dipusatkan pada pengalaman atau kurikulum eksperimental didasarkan atas
manusia dalam hidupnya selalu berinteraksi di dalam lingkungan yang kompleks.
Dengan pendidikan demokratis maka mengembangkan sikap toleransi, terbuka.
27. B. Teori dan Implikasi Progresivisme dalam Pendidikan
Lahirnya Progresivisme4. Karakteristik Teori Pendidikan Progresivisme
Kelebihan
Menghendaki mata pelajaran terintegrasi dalam unit, sehingga anak dapat
berkembang secara fisik maupun psikis dan dapat menjangkau aspek kognitif,
afektif, maupun psikomotorik.
Menghargai perbedaan
Berbasis masyarakat. Sekolah, keluarga, dan masyarakat menjadi mitra,
bekerjasama untuk memenuhi kebutuhan anak
28. B. Teori dan Implikasi Progresivisme dalam Pendidikan
Lahirnya Progresivisme4. Karakteristik Teori Pendidikan Progresivisme
Kelemahan
Karena Student Centered Learning maka mengutamakan/ dominan pada
pendidikan individu meskipun juga mengembangkan collaborative and
cooperative learning.
Mengurangi peran guru. Teori ini menuntut guru menjadi sosok yang
mengedepankan kecerdasan emosional (EQ) untuk dapat memotivasi,
membimbing anak didik sesuai dengan karakteristik siswa.
Mengabaikan kurikulum sekolah yang sudah mentradisi, berpeluang sering ganti
kurikulum, bisa mengurangi efektivitas manajemen sekolah.
Berpotensi melahirkan anak didik dan lulusan yang individualis, kurang
bertanggung jawab terhadap hasil pemikirannya..
29. B. Teori dan Implikasi Progresivisme dalam Pendidikan
Lahirnya Progresivisme4. Karakteristik Teori Pendidikan Progresivisme
Kelemahan
Berpotensi menghasilkan anak didik dan lulusan yang kurang mengetahui dan
mempratekkan budaya, warisan leluhur.
Dalam interaksi sosial kecerdasan emosional terhambat, karena anak terpolarisasi
dengan kemampuan untuk survive, karena harus berpikir maju, progress.
Mengabaikan alam supranatural, kurang mengembangkan aspek religiusitas,
kehidupan setelah dunia
Karakteristik individu diperhatikan dan dikembangkan, sehingga perhatian guru
harus optimal kepada tiap individu. Ini menjadi kesulitan tersendiri bagi guru
dengan kelas besar atau guru yang kurang siap menjadi guru progresif.
30. B. Teori dan Implikasi Progresivisme dalam Pendidikan
Lahirnya Progresivisme5. Implikasi Progresivisme untuk Pendidikan di Indonesia
Kurikulum Pendidikan di Indonesia berdasarkan pada karakteristiknya
mengadopsi teori/ filsafat progresivisme dalam makna eklektik, atau
kurikulum tidak hanya bersumber dari satu filosofi.
Pertama, CBSA sudah konsen pada proses siswa aktif dalam
pembelajaran, meskipun dalam praktek masih didominasi guru ketika di
kelas.
Kedua, KBK sudah konsen dalam memandang kompetensi-kompetensi,
atau potensi-potensi anak untuk dikembangkan lebih lanjut.
31. B. Teori dan Implikasi Progresivisme dalam Pendidikan
Lahirnya Progresivisme5. Implikasi Progresivisme untuk Pendidikan di Indonesia
Ketiga, KTSP juga memberikan peran sekolah untuk melaksanakan desentralisasi
pendidikan, di mana sekolah dan masyarakat bermitra melalui program
pemberdayaan untuk mewujudkan visi misi tujuan sekolah. Model-model
pembelajaran sudah mengadopsi pendidikan demokratis, melalui upaya
meningkatkan interaksi sosial antar siswa dalam colaborative and cooperative
learning.
Kurikulum 2013, dengan 5M nya, lebih kepada scientific method melalui model
pembelajaran berbasis proyek, berbasis masalah, berbasis instruksi, berbasis
penemuan, berbasis pemecahan masalah. Dikembangkannya Childs Friendly Schools
(Sekolah Ramah Anak), Sekolah Adhiwiyata, Kota/ Kabupaten Layak Anak, dan
program-program lain berbasis demokrasi menunjukkan bahwa Indonesia peduli
terhadap kebutuhan anak, baik jasmani maupun mental.
32. B. Teori dan Implikasi Progresivisme dalam Pendidikan
Lahirnya Progresivisme5. Implikasi Progresivisme untuk Pendidikan di Indonesia
Progresif memang lebih kepada berpikir maju, progress, ke depan.
Secara logis, kondisi ini mendukung upaya mewujudkan Indonesia
sebagai negara yang maju, siap menghadapi tantangan zaman,
persaingan global.
Namun tidak berarti melupakan warisan atau budaya atau sejarah
masa lalu.
Pengaruh globalisasi bagi pendidikan Indonesia pada akhirnya
menjadi problematika yang kompleks.
Nasionalisme tergerus dan dominan pada gaya materialistik, pada
pemenuhan kepentingan pribadi
33. B. Teori dan Implikasi Progresivisme dalam Pendidikan
Lahirnya Progresivisme5. Implikasi Progresivisme untuk Pendidikan di Indonesia
Pendidikan progresif tampak dalam pengelolaan semua tingkatan
dan jenjang sekolah di Indonesia