Dokumen tersebut membahas tentang teori konstruktivisme dalam pembelajaran dimana siswa diberikan peran aktif untuk membangun pengetahuan mereka sendiri berdasarkan pengalaman, serta perbandingan antara teori konstruktivisme kognitif Piaget dan sosial Vygotsky."
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
OPTIMALKAN PPDP
1. TEORI KONSTRUKTIVISME
DAN IMPLEMENTASINYA
DALAM PEMBELAJARAN
PEMAHAMAN PESERTA DIDIK DAN PEMBELAJARAN NYA (PPDP)
KELOMPOK 1 :
• BAMBANG PRASETYO
• FAJRI NOVRIZAL
• LIZA PERMATA SARI
• NOVIYA SANTI
• NELI AGUSTIN
2. Teori Konstruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran
yang bersifat generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu
makna dari apa yang dipelajari. Beda dengan aliran
behavioristik yang memahami hakikat belajar sebagai
kegiatan yang bersifat mekanistik antara stimulus respon,
kontruktivisme lebih memahami belajar sebagai kegiatan
manusia membangun atau menciptakan pengetahuan
dengan memberi makna pada pengetahuannya sesuai
dengan pengalamanya.
Teori Belajar Konstruktivisme
3. Salah satu teori atau
pandangan yang sangat
terkenal berkaitan dengan
teori belajar konstruktivisme
adalah teori Kognitif Piaget
dan teori konstruktivisme
sosial Vygotsky.
Menurut teori ini
satu prinsip yang mendasar adalah guru
tidak hanya memberikan pengetahuan
kepada siswa, namun siswa juga harus
berperan aktif membangun sendiri
pengetahuan di dalam memorinya. Dalam
hal ini, guru dapat memberikan kemudahan
untuk proses ini, dengan memberi
kesempatan kepada siswa untuk
menemukan atau menerapkan ide – ide
mereka sendiri.
4. Aspek Konstruktivistik Kognitif Konstruktivistik
Sosial
Pengetahuan
Dibangun secara individual
dan
internal. Sistem
pengetahuan secara aktif
dibangun oleh pebelajar
berdasarkan
struktur yang sudah ada
Dibangun dalam
konteks sosial
sebelum
menjadi bagian
pribadi individu
Perbedaan kedua teori tersebut
dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
5. Aspek Konstruktivistik Kognitif Konstruktivistik
Sosial
Pandangan
terhadap
interaksi
Menimbulkan disequilibration
yang mendorong individu
mengadaptasi skema-skema
yang ada
Meningkatkan
pemahaman yang
telah ada
sebelumnya dari
hasil interaksi
Perbedaan kedua teori tersebut
dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
6. Aspek Konstruktivistik Kognitif Konstruktivistik
Sosial
Belajar
Proses asimilasi dan
akomodasi aktif
pengetahuan-pengetahuan
baru ke dalam struktur
kognitif yang sudah ada
Integrasi siswa ke
dalamkomunitas
pengetahuan.
Kolaborasi
informasi baru
untuk
meningkatkan
pemahaman
Perbedaan kedua teori tersebut
dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
7. Aspek Konstruktivistik Kognitif Konstruktivistik
Sosial
Strategi
belajar
Experience based &
discovery oriented
Sharing &
Cooperative
learning
Perbedaan kedua teori tersebut
dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
8. Aspek Konstruktivistik Kognitif Konstruktivistik
Sosial
Peran guru
Minimal & lebih membiarkan
siswa menemukan sendiri ide
sehingga posisi guru sebagai
pengajar menjadi kabur
Penting dalam
membantu
(scaffolding) siswa
mencapai
kemandirian
melalui interaksi
sosial.
Perbedaan kedua teori tersebut
dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
9. Teori Belajar
Konstruktivisme
Vygotsky
Salah satu konsep dasar pendekatan konstruktivisme dalam belajar adalah
adanya interaksi sosial individu dengan lingkungannya. Menurut Vygotsky,
belajar adalah sebuah proses yang melibatkan dua elemen penting.
Pertama, belajar merupakan proses secara biologi sebagai proses dasar.
Kedua, proses secara psikososial sebagai proses yang lebih tinggi dan
esensinya berkaitan dengan lingkungan sosial budaya. Munculnya perilaku
seseorang adalah karena keterlibatan dua hal tersebut.
1
2
10. PEMIKIRAN VYGOTSKY YANG SANGAT BERARTI DALAM
KONSEP PENDIDIKAN SALAH SATUNYA ADALAH ZONE
OF PROXIMAL DEVELOPMENT (ZPD) ATAU ZONA
PERKEMBANGAN PROKSIMAL.
ZONE ATAU ZONA YANG DIMAKSUD DISINI DIARTIKAN
SEBAGAI SEORANG ANAK YANG TIDAK DAPAT
MELAKUKAN SESUATU SENDIRI TETAPI MEMERLUKAN
BANTUAN KELOMPOK ATAU ORANG DEWASA
IDE DASAR LAIN DARI TEORI BELAJAR VYGOTSKY
ADALAH SCAFFOLDING. SCAFFOLDING ADALAH
MEMBERIKAN DUKUNGAN DAN BANTUAN KEPADA
SEORANG ANAK YANG SEDANG PADA AWAL
BELAJAR, KEMUDIAN SEDIKIT DEMI SEDIKIT
MENGURANGI DUKUNGAN ATAU BANTUAN
SETELAH ANAK MAMPU UNTUK MEMECAHKAN
MASALAH DARI TUGAS YANG DIHADAPINYA
1
Pengetahuan yang telah ada sebagai hasil dari proses elemen dasar
ini akan lebih berkembang ketika mereka berinteraksi dengan
lingkungan sosial budaya mereka. Oleh karena itu, Vygotsky
menekankan pentingnya peran interaksi sosial bagi perkembangan
belajar seseorang.
2
11. Ciri-Ciri Pembelajaran Secara
Konstuktivisme
• Memberi peluang kepada murid membina pengetahuan baru melalui penglibatan dalam
dunia sebenarnya.
• Menggalakkan soalan/idea yang dimulakan oleh murid dan menggunakannya sebagai
panduan merancang pengajaran.
• Menyokong pembelajaran secara koperatif mengambil kira sikap dan pembawaan murid.
• Mengambil kira dapatan kajian bagaimana murid belajar sesuatu ide.
• Menggalakkan & menerima daya usaha & autonomi murid.
• Menggalakkan murid bertanya dan berdialog dengan murid & guru.
• Menganggap pembelajaran sebagai suatu proses yang sama penting dengan hasil
pembelajaran.
• Menggalakkan proses inkuiri murid melalui kajian dan eksperimen.
12. Teori belajar konstruktivisme mengajarkan kepada seorang siswa agar mampu menggolah
pengetahuan yang dimiliki berdasarkan pemahamannya sendiri. Pemahaman yang berasal dari
pengalaman-pengalaman berikutnya akan tercipta pengetahuan yang kompleks.
Adapun prinsisp-prinsip dalam pembelajaran Konstruktivisme adalah:
• Wawasan diciptakan oleh siswa sendiri secara aktif
• Mengutamakan sebuah proses belajar dimana siswalah yang menjadi pelaku proses itu sendiri
• Kehadiran pendidik bukan satu satunya media belajar, karena pendidik hanya membantu saja.
• Tekanan dalam pembelajaran lebih pada proses bukan pada hasil akhir
• Fokus yang diterapkan pada kurikulum ini adalah partisipasi dari siswa itu sendiri, dan
• Guru adalah fasilitator.
Prinsip-prinsip pembelajaran
Kontruktivisme
13. Kelebihan Teori Kontruktivisme
• Pertama, guru dianggap satu satunya sumber belajar tetapi kenyataan
bukan hanya guru satu-satunya sumber belajar. Maksudnya adalah dalam
proses pembelajaran guru hanya sebagai fasilitator, siswa dituntut untuk
lebih aktif dalam proses pembelajaran.
• Kedua, Dengan pendekatan konstruktivisme siswa bisa lebih aktif dan kreatif
dalam proses pembelajaran. Maksudnya siswa di tuntut untuk
mengkolaborasikan antara pembelajaran yang didapat dari sekolah dan
dari luar sekolah.
• Ketiga, pembelajaran menjadi lebih bermakna. Maksudnya siswa mampu
mengkaitkan pelajaran yang didapatkan dari sekolah dengan pengalaman
pribadinya.
• Keempat, pendekatan konstruktivisme memiliki pembelajaran merdeka
belajar
14. Kekurangan Teori
Konstruktivisme
Siswa membuat pengetahuan dengan ide mereka masing-masing, oleh
karena itu pendapat siswa berbeda dengan pendapat para ahli
Teori ini menanamkan supaya siswa membangun pengetahuannya sendiri,
hal ini pasti membutuhkan waktu yang lama. Apalagi untuk siswa yang malas
Kondisi disetiap sekolah pun mempengaruhi keaktifan siswa dalam
membangun pengetahuan yang baru dan keaktifan siswa.
1
2
3
15. Penerapan Teori Konstruktivisme
dalam Pembelajaran
Mendorong kemandirian dan inisiatif siswa dalam belajar. Dengan menghargai
gagasan atau pemikiran siswa serta mendorong siswa berpikir mandiri, berarti
guru telah membantu siswa menemukan identitas intelektual mereka.
Guru mengajukan pertanyaan terbuka dan memberikan kesempatan beberapa
waktu kepada siswa untuk merespons. Berpikir reflektif memerlukan waktu yang
cukup dan seringkali atas dasar gagasan-gagasan dan komentar orang lain.
Mendorong siswa berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking).
1
2
3 Guru yang menerapkan konstruktivisme dalam pembelajaran memberikan
kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk menguji hipotesis mereka,
terutama melalui diskusi kelompok dan pengalaman nyata
4