SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
1
PEMIKIRAN TOKOH PEMBELAJARAN
BERWAWASAN KEMASYARAKATAN
1.Pandangan teori belajar humanistik
2.Pandangan progresif dalam pembelajaran
3.Pandangan sosio kultural konstruktivis dalam
pembelajaran
4.Pandangan Ki Hajar Dewantara terhadap pendidikan
2
Belajar: Memanusiakan Manusia
PBM : Pengalaman
Kritik : Lebih dekat ke filsafat dari pada
pendidikan
Ilmu
Pengetahuan
Kegiatan Belajar 1 : Pandangan Kritik Sosial dalam Pembelajaran
(Teori Belajar Humanistik)
Tipe Belajar
Belajar Teknis
Belajar Praktis
Belajar Emansipatoris
Kelompok Belajar
•Kelompok Aktivis
•Kelompok Reflektor
•Kelompok Teroris
•Kelompok Pragmatis
Tahap-tahap Belajar
Tahap Pengalaman Konkrit
Aktif dan Reflektif
Konseptualisasi
Eksperimentasi Aktif
Kolb
Honey dan Mumford
Habermas
4
Jurgen Habermas berpandangan bahwa proses belajar harus dimulai dan
ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri.
Menurut Kolb, belajar dibagi menjadi 4 tahap, yaitu :
1. Tahap pengalaman konkret. Seseorang mampu atau dapat mengalami
suatu peristiwa atau suatu kejadian sebagaimana adanya.
2. Tahap pengamatan aktif dan reflektif, seseorang makin lama akan
semakin mampu melakukan observasi secara aktif terhadap peristiwa
yang dialaminya.
3. Tahap konseptualisasi, seseorang sudah mulai berupaya untuk
membuat abstraksi, mengembangkan suatu teori, konsep atau hukum
dan prosedur tentang suatu yang menjadi objek pengamatannya.
4. Tahap eksperimentasi aktif. Seseorang sudah mampu mengaplikasikan
konsep-konsep, teori-teori atau aturan-aturan ke dalam situasi nyata.
Teori Humanistik
5
Habermas membagi tipe belajar ke dalam tiga
bagian, yaitu (1) belajar teknis, (2) belajar
praktis, dan (3) belajar emansipatoris
Honey dan Mumford menggolongkan orang
yang belajar ke dalam empat kelompok, yaitu:
(1) kelompok aktivis
(2) kelompok reflektor
(3) kelompok teoris
(4) kelompok pragmatis
6
1. Menentukan tujuan pembelajaran
2. Menentukan materi pelajaran
3. Mengidentifikasi “entry behavior”
mahasiswa
4. Mengidentifikasi topik-topik yang
memungkinkan mahasiswa mempelajarinya
secara aktif (mengalami)
5. Mendesain wahana (lingkungan, media, fasilitas, dsb)
yang akan digunakan mahasiswa untuk belajar;
6. Membimbing mahasiswa belajar secara aktif;
7. Membimbing mahasiswa memahami hakikat makna dari
pengalaman belajar mereka;
8. Membimbing mahasiswa membuat konseptualisasi
pengalaman tersebut;
9. Membimbing mahasiswa sampai mereka mampu
mengaplikasikan konsep baru ke situasi yang baru;
10. Mengevaluasi proses dan hasil belajar-mengajar
8
Peserta Didik : dipandang sebagai bagian dari
masyarakat, pendidikan orientasi
terhadap
masyarakat
PD :
Masyarakat
Orientasi
Masyarakat
Pandangan Progresif dalam Pembelajaran
Pandangan progresivisme berasal dari pikiran John Dewey.
Peserta didik dipandang sebagai orang yang merupakan
bagian dari masyarakat, sehingga proses pendidikan harus
memiliki orientasi terhadap masyarakat.
Terdapat 3 tingkatan kegiatan yang biasa dipergunakan di sekolah, yaitu :
1. Untuk anak pendidikan pra-sekolah diperlukan latihan berkenaan
dengan pengembangan kemampuan panca indera dan
pengembangan koordinasi fisik.
2. Menggunakan bahan belajar yang bersumber dari lingkungan yang
dapat merangsang minat anak belajar agar mampu membangun,
mencoba dan mengambangkan kretivitas.
3. Anak menemukan ide-ide atau gagasan, mengujinya, dan
menggunakan ide-ide atau gagasan tersebut untuk memecahkan
persoalan yang sama.
Pikiran-pikiran progresivisme berbeda dalam cara pandang terhadap
pendidikan tradisional, dalam hal ; (1) guru memiliki kendali dalam
pembelajaran, (2) hanya percaya bahwa buku sebagai satu-satunya
sumber informasi, (3) belajar yang pasif, dan cenderung tidak faktual,
(4) memisahkan sekolah dengan masyarakat, dan (5) menggunakan
hukuman fisik dalam menegakkan disiplin.
Terdapat lima prinsip pendidikan progresif, yaitu (1) berikan kebebasan
pada anak untuk berkembang secara alamiah, (2) minat dan
pengalaman langsung merupakan rangsangan paling baik untuk
belajar, (3) guru memiliki peran sebagai narasumber dan pembimbing
kegiatan belajar, (4) mengembangkan kerja sama antara sekolah
dengan keluarga, (5) sekolah progresif harus menjadi laboratorium
reformasi dan pengujian pendidikan.
11
1. Memberikan kebebasan kepada anak untuk berkembang
secara alamiah
2. Minat, pengalaman langsung merupakan rangsangan
yang paling baik dalam belajar
3. Peran guru sebagai nara sumber dan pembimbing
kegiatan belajar
4. Kerjasama antara sekolah dan keluarga
5. Sekolah progresif harus menjadi laboratorium reformasi
dan pengujian pendidikan.
12
Belajar : Siswa harus secara individu menemukan
dan
menstransfer informasi2.
PBM : Siswa
: Pengajaran Terpusat Pada Siswa
Student Center
Insruction
Tokoh : Piaget dan Vigotsky
Kegiatan Belajar 3 : Pandangan Sosiokultural Konstruktivis dalam
Pendidikan
13
Resolusi Konstruktivis memiliki akar yang kuat di dalam sejarah
pendidikan. Konstruktivisme lahir dari gagasan Piaget dan Vygotsky,
yang keduanya menekankan bahwa perubahan kognitif hanya terjadi
jika konsepsi-konsepsi yang telah dipahami sebelumnya diolah melalui
suatu proses ketidakseimbangan dalam upaya memahami informasi-
informasi baru.
Ide-ide konstruktivisme modern banyak berlandaskan kepada teori
Vygotsky yang telah digunakan dalam menunjang metode pengajaran
yang menekankan pada pembelaaran kooperatif, pembelajaran
berbasis proyek, dan penemuan (Mohamad Nur: 1999).
14
1. Penekanan pada hakekat sosial dari pembelajaran
2. Ide Bahwa belajar paling baik apabila konsep berada
pada zona perkembangan peserta didik
3. Pemagangan Kognitif (Penekanan pada hakekat sosial
dan Zona Perkembangan)
4. Proses pembelajaran menekankan pada kemandirian
dalam belajar.
15
 Menurut teori konstruktivis, pengetahuan bukanlah kumpulan fakta dari suatu
kenyataan yang sedang dipelajari, melainkan sebagai konstruksi kognitif
seseorang terhadap objek, pengalaman, maupun lingkungannya.
 Von Galserfeld mengemukakan beberapa kemampuan yang diperlukan
dalam proses kognitif pengetahuan, yaitu (1) kemampuan mengingat dan
mengungkapkan kembali pengalaman, (2) kemampuan membandingkan dan
mengambil keputusan akan kesamaan dan perbedaan, (3) kemampuan untuk
lebih menyukai suatu pengalaman yang satu dari yang lainnya.
 Paradigma kontruktivistik memandang siswa sebagai pribadi yang sudah
memiliki kemampuan awal sebelum mempelajari sesuatu. Kemampuan awal
tersebut menjadi dasar dalam mengonstruksi pengetahuan yang baru.
 Pendekatan Vygotsky menganjurkan pengetesan lapisan bawah dan atas
zona, sehingga mengetahui tentang tingkat status dan kemampuan normal
siswa saat ini. Di samping juga berapa banyak siswa mendapatkan manfaat
dari jenis-jenis bantuan tertentu.
Penerapan Pandangan Konstruktivis
dalam PBK
1. Kedudukan Siswa : Memiliki Kemampuan Awal
2. Peran Guru : Membantu Proses Pengkonstruksian
Pengetahuan siswa
3. Sarana Belajar : Disediakan, media, bahan, peralatan dan
lingkungan.
4. Evaluasi Belajar : Memaknai pembelajaran
17
Pendidikan : Upaya memerdekakan
manusia dalam arti menjadi mandiri tidak
tergantung orang lain (lahir dan batin)
 Kemerdekaan : 1. Berdiri sendiri
2. tidak tergantung orang lain
3. dapat mengatur diri sendiri
Pandangan Ki Hadjar Dewantoro terhadap
Pendidikan
18
 Pendidikan adalah upaya untuk memerdekakan manusia dalam
arti bahwa menjadi manusia yang mandiri, agar tidak tergantung
kepada orang lain baik lahir ataupun batin. Kemerdekaan yang
dimaksud dari 3 macam, yaitu: berdiri sendiri, tidak bergantung
pada orang lain, dan dapat mengatur dirinya sendiri.
 Lahirnya pendidikan Taman Siswa juga diilhami oleh model
pendidikan Barat yang tidak menyelesaikan persoalan
peningkatan kualitas sumber daya manusia waktu itu. Menurutnya
Pendidikan barat memiliki ciri: perintah, hukuman dan ketertiban.
 Hasil pendidikan Barat melahirkan anak dengan budi pekerti rusak
sebagai akibat dari anak yang hidup di bawah paksaan dan
hukuman, yang biasanya tidak setimpal dengan kesalahannya.
Beberapa falsafah Ki Hadjar Dewantoro berkenaan dengan
pendidikan, yaitu :
1. Segala alat, usaha dan juga cara pendidikan harus sesuai
dengan kodratnya
2. Kodratnya itu tersimpan dalam adat istiadat setiap
masyarakat dengan berbagai kekhasan, yang kesemuanya
itu bertujuan untuk mencapai hidup tertib dan damai
3. Adat istiadat sifatnya selalu berubah (dinamis)
4. Untuk mengetahui karakteristik masyarakat saat ini
diperlukan kajian tentang kehidupan masyarakat tersebut di
masa lampau, sehingga dapat diprediksi kehidupan yang
akan datang pada masyarakat tersebut.
5. Perkembangan budaya masyarakat akan dipengaruhi oleh
unsur-unsur lain. Hal ini terjadi karena terjadinya pergaulan
bangsa
20

More Related Content

What's hot

RPP KELAS 2 TEMA 4 PPG.docx
RPP KELAS 2 TEMA 4 PPG.docxRPP KELAS 2 TEMA 4 PPG.docx
RPP KELAS 2 TEMA 4 PPG.docx
JihanNF1
 
Ppt kepemimpinan lembaga pendidikan islam
Ppt kepemimpinan lembaga pendidikan islamPpt kepemimpinan lembaga pendidikan islam
Ppt kepemimpinan lembaga pendidikan islam
Ade Mufti Kholil
 
PPT KEL. 5 PRINSIP EFISIENSI PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM.pptx
PPT KEL. 5 PRINSIP EFISIENSI PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM.pptxPPT KEL. 5 PRINSIP EFISIENSI PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM.pptx
PPT KEL. 5 PRINSIP EFISIENSI PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM.pptx
MariatulQibtiyah22
 
Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita
Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kitaPendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita
Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita
devi harisandi
 

What's hot (20)

RPP KELAS 2 TEMA 4 PPG.docx
RPP KELAS 2 TEMA 4 PPG.docxRPP KELAS 2 TEMA 4 PPG.docx
RPP KELAS 2 TEMA 4 PPG.docx
 
AKSI NYATA Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
AKSI NYATA Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAKSI NYATA Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
AKSI NYATA Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
LK4- RESUME .docx
LK4- RESUME .docxLK4- RESUME .docx
LK4- RESUME .docx
 
Dinamika pendidikan di indonesia
Dinamika pendidikan di indonesiaDinamika pendidikan di indonesia
Dinamika pendidikan di indonesia
 
CONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docx
CONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docxCONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docx
CONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docx
 
2. kurikulum 2
2. kurikulum 22. kurikulum 2
2. kurikulum 2
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran
 
Ppt kepemimpinan lembaga pendidikan islam
Ppt kepemimpinan lembaga pendidikan islamPpt kepemimpinan lembaga pendidikan islam
Ppt kepemimpinan lembaga pendidikan islam
 
PPT KEL. 5 PRINSIP EFISIENSI PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM.pptx
PPT KEL. 5 PRINSIP EFISIENSI PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM.pptxPPT KEL. 5 PRINSIP EFISIENSI PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM.pptx
PPT KEL. 5 PRINSIP EFISIENSI PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM.pptx
 
Landasan hukum pendidikan
Landasan hukum pendidikanLandasan hukum pendidikan
Landasan hukum pendidikan
 
Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita
Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kitaPendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita
Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita
 
Teori belajar konstruktivisme dan penerapannya
Teori belajar konstruktivisme dan penerapannyaTeori belajar konstruktivisme dan penerapannya
Teori belajar konstruktivisme dan penerapannya
 
Tema 1, diriku 1-kurikulum 2013-buku guru-bse kelas 1 sd
Tema 1, diriku 1-kurikulum 2013-buku guru-bse kelas 1 sdTema 1, diriku 1-kurikulum 2013-buku guru-bse kelas 1 sd
Tema 1, diriku 1-kurikulum 2013-buku guru-bse kelas 1 sd
 
Pengertian dan kawasan teknologi pendidikan
Pengertian dan kawasan teknologi pendidikan Pengertian dan kawasan teknologi pendidikan
Pengertian dan kawasan teknologi pendidikan
 
Definisi tep tahun 1977 1994 2008
Definisi tep tahun 1977 1994 2008Definisi tep tahun 1977 1994 2008
Definisi tep tahun 1977 1994 2008
 
Contoh RPP MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD
Contoh RPP MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SDContoh RPP MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD
Contoh RPP MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD
 
Rpp ttg globalisasi
Rpp ttg globalisasiRpp ttg globalisasi
Rpp ttg globalisasi
 
Peran Guru dalam Manajemen Kelas
Peran Guru dalam Manajemen KelasPeran Guru dalam Manajemen Kelas
Peran Guru dalam Manajemen Kelas
 
Ppt landasan perkembangan kurikulum
Ppt landasan perkembangan kurikulumPpt landasan perkembangan kurikulum
Ppt landasan perkembangan kurikulum
 
MODUL 1 PDGK4202 PEMBELAJARAN IPA DI SD.pdf
MODUL 1  PDGK4202   PEMBELAJARAN IPA  DI  SD.pdfMODUL 1  PDGK4202   PEMBELAJARAN IPA  DI  SD.pdf
MODUL 1 PDGK4202 PEMBELAJARAN IPA DI SD.pdf
 

Similar to Sesi 1.Teori yg mendasari Pemb. Berwawasan Kemasy.ppt

Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivismeTeori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Bun Faris
 
Makalah Teori Belajar Humanistik
Makalah Teori Belajar HumanistikMakalah Teori Belajar Humanistik
Makalah Teori Belajar Humanistik
Akhmad Muzaka
 
Konstruktivisme dan desain pembelajaran (dipakai)
Konstruktivisme dan desain pembelajaran (dipakai)Konstruktivisme dan desain pembelajaran (dipakai)
Konstruktivisme dan desain pembelajaran (dipakai)
Dedi Yulianto
 

Similar to Sesi 1.Teori yg mendasari Pemb. Berwawasan Kemasy.ppt (20)

RANGKUMAN MERDEKA MENGAJAR YANG MEMERDEKAKAN.docx
RANGKUMAN MERDEKA MENGAJAR YANG MEMERDEKAKAN.docxRANGKUMAN MERDEKA MENGAJAR YANG MEMERDEKAKAN.docx
RANGKUMAN MERDEKA MENGAJAR YANG MEMERDEKAKAN.docx
 
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivismeTeori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
 
MAKALAH TEORI BELAJAR HUMANISME DAN KONSTRUKTIVISME
MAKALAH TEORI BELAJAR HUMANISME DAN KONSTRUKTIVISMEMAKALAH TEORI BELAJAR HUMANISME DAN KONSTRUKTIVISME
MAKALAH TEORI BELAJAR HUMANISME DAN KONSTRUKTIVISME
 
Hakekat belajar
Hakekat belajarHakekat belajar
Hakekat belajar
 
Hakekat belajar
Hakekat belajarHakekat belajar
Hakekat belajar
 
Teori Konstruktivisme
Teori KonstruktivismeTeori Konstruktivisme
Teori Konstruktivisme
 
TEORI KONSTRUKTIVISME [Repaired].pptx
TEORI KONSTRUKTIVISME [Repaired].pptxTEORI KONSTRUKTIVISME [Repaired].pptx
TEORI KONSTRUKTIVISME [Repaired].pptx
 
Teori belajar humanistik
Teori belajar humanistikTeori belajar humanistik
Teori belajar humanistik
 
Teori belajar konstruktivisme
Teori belajar konstruktivismeTeori belajar konstruktivisme
Teori belajar konstruktivisme
 
Makalah Teori Belajar Humanistik
Makalah Teori Belajar HumanistikMakalah Teori Belajar Humanistik
Makalah Teori Belajar Humanistik
 
Konstruktivisme dan desain pembelajaran (dipakai)
Konstruktivisme dan desain pembelajaran (dipakai)Konstruktivisme dan desain pembelajaran (dipakai)
Konstruktivisme dan desain pembelajaran (dipakai)
 
RESUME KB 2.pdf
RESUME KB 2.pdfRESUME KB 2.pdf
RESUME KB 2.pdf
 
Teori humanistic
Teori humanisticTeori humanistic
Teori humanistic
 
Teori konsruktivis
Teori konsruktivisTeori konsruktivis
Teori konsruktivis
 
Teori humanis
Teori humanisTeori humanis
Teori humanis
 
Konsep dasar teori konstruktivistik
Konsep dasar teori konstruktivistikKonsep dasar teori konstruktivistik
Konsep dasar teori konstruktivistik
 
Teori humanistik
Teori humanistikTeori humanistik
Teori humanistik
 
Teori Belajar Humanistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Humanistik dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Humanistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Humanistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
 
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
 
KB2.pdf
KB2.pdfKB2.pdf
KB2.pdf
 

Recently uploaded

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 

Sesi 1.Teori yg mendasari Pemb. Berwawasan Kemasy.ppt

  • 1. 1 PEMIKIRAN TOKOH PEMBELAJARAN BERWAWASAN KEMASYARAKATAN 1.Pandangan teori belajar humanistik 2.Pandangan progresif dalam pembelajaran 3.Pandangan sosio kultural konstruktivis dalam pembelajaran 4.Pandangan Ki Hajar Dewantara terhadap pendidikan
  • 2. 2 Belajar: Memanusiakan Manusia PBM : Pengalaman Kritik : Lebih dekat ke filsafat dari pada pendidikan Ilmu Pengetahuan Kegiatan Belajar 1 : Pandangan Kritik Sosial dalam Pembelajaran (Teori Belajar Humanistik)
  • 3. Tipe Belajar Belajar Teknis Belajar Praktis Belajar Emansipatoris Kelompok Belajar •Kelompok Aktivis •Kelompok Reflektor •Kelompok Teroris •Kelompok Pragmatis Tahap-tahap Belajar Tahap Pengalaman Konkrit Aktif dan Reflektif Konseptualisasi Eksperimentasi Aktif Kolb Honey dan Mumford Habermas
  • 4. 4 Jurgen Habermas berpandangan bahwa proses belajar harus dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri. Menurut Kolb, belajar dibagi menjadi 4 tahap, yaitu : 1. Tahap pengalaman konkret. Seseorang mampu atau dapat mengalami suatu peristiwa atau suatu kejadian sebagaimana adanya. 2. Tahap pengamatan aktif dan reflektif, seseorang makin lama akan semakin mampu melakukan observasi secara aktif terhadap peristiwa yang dialaminya. 3. Tahap konseptualisasi, seseorang sudah mulai berupaya untuk membuat abstraksi, mengembangkan suatu teori, konsep atau hukum dan prosedur tentang suatu yang menjadi objek pengamatannya. 4. Tahap eksperimentasi aktif. Seseorang sudah mampu mengaplikasikan konsep-konsep, teori-teori atau aturan-aturan ke dalam situasi nyata. Teori Humanistik
  • 5. 5 Habermas membagi tipe belajar ke dalam tiga bagian, yaitu (1) belajar teknis, (2) belajar praktis, dan (3) belajar emansipatoris Honey dan Mumford menggolongkan orang yang belajar ke dalam empat kelompok, yaitu: (1) kelompok aktivis (2) kelompok reflektor (3) kelompok teoris (4) kelompok pragmatis
  • 6. 6 1. Menentukan tujuan pembelajaran 2. Menentukan materi pelajaran 3. Mengidentifikasi “entry behavior” mahasiswa 4. Mengidentifikasi topik-topik yang memungkinkan mahasiswa mempelajarinya secara aktif (mengalami)
  • 7. 5. Mendesain wahana (lingkungan, media, fasilitas, dsb) yang akan digunakan mahasiswa untuk belajar; 6. Membimbing mahasiswa belajar secara aktif; 7. Membimbing mahasiswa memahami hakikat makna dari pengalaman belajar mereka; 8. Membimbing mahasiswa membuat konseptualisasi pengalaman tersebut; 9. Membimbing mahasiswa sampai mereka mampu mengaplikasikan konsep baru ke situasi yang baru; 10. Mengevaluasi proses dan hasil belajar-mengajar
  • 8. 8 Peserta Didik : dipandang sebagai bagian dari masyarakat, pendidikan orientasi terhadap masyarakat PD : Masyarakat Orientasi Masyarakat Pandangan Progresif dalam Pembelajaran
  • 9. Pandangan progresivisme berasal dari pikiran John Dewey. Peserta didik dipandang sebagai orang yang merupakan bagian dari masyarakat, sehingga proses pendidikan harus memiliki orientasi terhadap masyarakat. Terdapat 3 tingkatan kegiatan yang biasa dipergunakan di sekolah, yaitu : 1. Untuk anak pendidikan pra-sekolah diperlukan latihan berkenaan dengan pengembangan kemampuan panca indera dan pengembangan koordinasi fisik. 2. Menggunakan bahan belajar yang bersumber dari lingkungan yang dapat merangsang minat anak belajar agar mampu membangun, mencoba dan mengambangkan kretivitas. 3. Anak menemukan ide-ide atau gagasan, mengujinya, dan menggunakan ide-ide atau gagasan tersebut untuk memecahkan persoalan yang sama.
  • 10. Pikiran-pikiran progresivisme berbeda dalam cara pandang terhadap pendidikan tradisional, dalam hal ; (1) guru memiliki kendali dalam pembelajaran, (2) hanya percaya bahwa buku sebagai satu-satunya sumber informasi, (3) belajar yang pasif, dan cenderung tidak faktual, (4) memisahkan sekolah dengan masyarakat, dan (5) menggunakan hukuman fisik dalam menegakkan disiplin. Terdapat lima prinsip pendidikan progresif, yaitu (1) berikan kebebasan pada anak untuk berkembang secara alamiah, (2) minat dan pengalaman langsung merupakan rangsangan paling baik untuk belajar, (3) guru memiliki peran sebagai narasumber dan pembimbing kegiatan belajar, (4) mengembangkan kerja sama antara sekolah dengan keluarga, (5) sekolah progresif harus menjadi laboratorium reformasi dan pengujian pendidikan.
  • 11. 11 1. Memberikan kebebasan kepada anak untuk berkembang secara alamiah 2. Minat, pengalaman langsung merupakan rangsangan yang paling baik dalam belajar 3. Peran guru sebagai nara sumber dan pembimbing kegiatan belajar 4. Kerjasama antara sekolah dan keluarga 5. Sekolah progresif harus menjadi laboratorium reformasi dan pengujian pendidikan.
  • 12. 12 Belajar : Siswa harus secara individu menemukan dan menstransfer informasi2. PBM : Siswa : Pengajaran Terpusat Pada Siswa Student Center Insruction Tokoh : Piaget dan Vigotsky Kegiatan Belajar 3 : Pandangan Sosiokultural Konstruktivis dalam Pendidikan
  • 13. 13 Resolusi Konstruktivis memiliki akar yang kuat di dalam sejarah pendidikan. Konstruktivisme lahir dari gagasan Piaget dan Vygotsky, yang keduanya menekankan bahwa perubahan kognitif hanya terjadi jika konsepsi-konsepsi yang telah dipahami sebelumnya diolah melalui suatu proses ketidakseimbangan dalam upaya memahami informasi- informasi baru. Ide-ide konstruktivisme modern banyak berlandaskan kepada teori Vygotsky yang telah digunakan dalam menunjang metode pengajaran yang menekankan pada pembelaaran kooperatif, pembelajaran berbasis proyek, dan penemuan (Mohamad Nur: 1999).
  • 14. 14 1. Penekanan pada hakekat sosial dari pembelajaran 2. Ide Bahwa belajar paling baik apabila konsep berada pada zona perkembangan peserta didik 3. Pemagangan Kognitif (Penekanan pada hakekat sosial dan Zona Perkembangan) 4. Proses pembelajaran menekankan pada kemandirian dalam belajar.
  • 15. 15  Menurut teori konstruktivis, pengetahuan bukanlah kumpulan fakta dari suatu kenyataan yang sedang dipelajari, melainkan sebagai konstruksi kognitif seseorang terhadap objek, pengalaman, maupun lingkungannya.  Von Galserfeld mengemukakan beberapa kemampuan yang diperlukan dalam proses kognitif pengetahuan, yaitu (1) kemampuan mengingat dan mengungkapkan kembali pengalaman, (2) kemampuan membandingkan dan mengambil keputusan akan kesamaan dan perbedaan, (3) kemampuan untuk lebih menyukai suatu pengalaman yang satu dari yang lainnya.  Paradigma kontruktivistik memandang siswa sebagai pribadi yang sudah memiliki kemampuan awal sebelum mempelajari sesuatu. Kemampuan awal tersebut menjadi dasar dalam mengonstruksi pengetahuan yang baru.  Pendekatan Vygotsky menganjurkan pengetesan lapisan bawah dan atas zona, sehingga mengetahui tentang tingkat status dan kemampuan normal siswa saat ini. Di samping juga berapa banyak siswa mendapatkan manfaat dari jenis-jenis bantuan tertentu.
  • 16. Penerapan Pandangan Konstruktivis dalam PBK 1. Kedudukan Siswa : Memiliki Kemampuan Awal 2. Peran Guru : Membantu Proses Pengkonstruksian Pengetahuan siswa 3. Sarana Belajar : Disediakan, media, bahan, peralatan dan lingkungan. 4. Evaluasi Belajar : Memaknai pembelajaran
  • 17. 17 Pendidikan : Upaya memerdekakan manusia dalam arti menjadi mandiri tidak tergantung orang lain (lahir dan batin)  Kemerdekaan : 1. Berdiri sendiri 2. tidak tergantung orang lain 3. dapat mengatur diri sendiri Pandangan Ki Hadjar Dewantoro terhadap Pendidikan
  • 18. 18  Pendidikan adalah upaya untuk memerdekakan manusia dalam arti bahwa menjadi manusia yang mandiri, agar tidak tergantung kepada orang lain baik lahir ataupun batin. Kemerdekaan yang dimaksud dari 3 macam, yaitu: berdiri sendiri, tidak bergantung pada orang lain, dan dapat mengatur dirinya sendiri.  Lahirnya pendidikan Taman Siswa juga diilhami oleh model pendidikan Barat yang tidak menyelesaikan persoalan peningkatan kualitas sumber daya manusia waktu itu. Menurutnya Pendidikan barat memiliki ciri: perintah, hukuman dan ketertiban.  Hasil pendidikan Barat melahirkan anak dengan budi pekerti rusak sebagai akibat dari anak yang hidup di bawah paksaan dan hukuman, yang biasanya tidak setimpal dengan kesalahannya.
  • 19. Beberapa falsafah Ki Hadjar Dewantoro berkenaan dengan pendidikan, yaitu : 1. Segala alat, usaha dan juga cara pendidikan harus sesuai dengan kodratnya 2. Kodratnya itu tersimpan dalam adat istiadat setiap masyarakat dengan berbagai kekhasan, yang kesemuanya itu bertujuan untuk mencapai hidup tertib dan damai 3. Adat istiadat sifatnya selalu berubah (dinamis) 4. Untuk mengetahui karakteristik masyarakat saat ini diperlukan kajian tentang kehidupan masyarakat tersebut di masa lampau, sehingga dapat diprediksi kehidupan yang akan datang pada masyarakat tersebut. 5. Perkembangan budaya masyarakat akan dipengaruhi oleh unsur-unsur lain. Hal ini terjadi karena terjadinya pergaulan bangsa
  • 20. 20