SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Download to read offline
1
Strategic Management ACHMAD SUSMIYANTO 55118010001
“Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG Matrix
”
STRATEGIC MANAGEMENT
“Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG Matrix”
NAMA : ACHMAD SUSMIYANTO
NIM : 55118010001
DOSEN : Prof. Dr. Ir. HAPZI ALI, MM, CMA
2
Strategic Management ACHMAD SUSMIYANTO 55118010001
“Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG Matrix
”
Daftar Isi
Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG Matrix
3
Strategic Management ACHMAD SUSMIYANTO 55118010001
“Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG Matrix
”
PEMBAHASAN
PORTER’S FIVE COMPETITIVENESS FORCE MODEL
Five Forces Model atau yang lebih dikenal dengan Porter Five Forces adalah suatu
metode untuk menganalisis industri dan pengembangan strategi bisnis atau lingkungan
persaingan yang dipublikasikan oleh Michael E Porter, seorang profesor dari Harvard
Business School pada tahun 1979. Menurut Five Forces Model ada lima hal yang dapat
menentukan tingkat persaingan dan daya tarik pasar dalam suatu industri. Daya tarik dalam
konteks ini mengacu pada profitabilitas industri secara keseluruhan. Hasilnya, setelah analisis
dilakukan maka akan dapat di nilai apakah industri tersebut masih “menarik” atau “tidak
menarik”.
Analisis Lima Kekuatan Porter atau dalam bahasa Inggris disebut denggan Portes’s Five
Forces Analysis adalah suatu alat yang sederhana namun sangat berguna untuk memahami
dimana letak kekuatan perusahaan kita dalam menghadapi situasi persaingan di dunia bisnis.
Dengan mengunakan Analisis Lima Kekuatan ini, kita dapat memahami kekuatan posisi
persaingan saat ini dan kekuatan posisi persaingan pada bisnis yang sedang direncanakan.
Five Forces Model Porter adalah strategi bisnis yang digunakan untuk melakukan
analisis dari sebuah struktur industri. Analisis tersebut dibuat berdasarkan 5 kekuatan
kompetitif yaitu:
Masuknya Kompetitor. Bagaimana Cara yang mudah atau sulit untuk kompetitor baru untuk
mulai bersaing industri yang sudah ada.
Ancaman Produk atau Jasa pengganti. Cara mudah masuknya produk atau jasa yang
dapat menjadi alternatif dari produk atau jasa yang sudah ada, khususnya yang dibuat dengan
biaya lebih murah.
Daya tawar dari pembeli. Bagaimana kuatnya posisi pembeli. Pembeli mempunyai
kekuatan utk menentukan kemana dia akan melakukan transaksi.
Daya tawar dari supplier. Bagaimana kuatnya posisi penjual. Apakah ada banyak
supplier atau hanya beberapa supplier saja, bisa jadi mereka memonopoli supply barang.
Persaingan di antara pemain yang sudah ada. Bagaimana kuatnya persaingan diantara
pemain yang sudah ada.Apaka ada pemain yang sangat dominan atau semuanya sama.
Kadang ditambahkan kekuatan kompetitif yang ke-enam yaitu: Pemerintah.
4
Strategic Management ACHMAD SUSMIYANTO 55118010001
“Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG Matrix
”
Five Forces Model Porter merupakan salah satu yang paling sering digunakan dalam
strategi bisnis. Model ini telah banyak digunakan dalam berbagai macam kesempatan. Model
Porter ini sangat kuat baik dari dalam maupun luar industri.
Menurut Five Forces Model, sebuah industri disebut “tidak menarik” bila kombinasi
dari five forces menurunkan profitabilitas secara keseluruhan. Sebuah industri disebut
menarik bila kombinasinya menunjukkan profitabilitas yang menjanjikan. Tiga dari lima Five
Forces merujuk pada persaingan dari sumber eksternal. Sisanya adalah ancaman internal.
Five Forces Model
A. Threat of New Entrants
Hambatan masuk (entry barriers) merupakan berbagai faktor yang akan menghambat
pendatang baru (potential new entrants) memasuki suatu industri di Five Forces Model.
Hambatan masuk yang rendah akan mengakibatkan suatu industri mengalami penurunan
profitabilitas dengan cepat karena semakin meningkatnya persaingan di antara perusahaan
dalam satu industri. Sebaliknya dalam Five Forces Model hambatan masuk industri yang
tinggi, diasumsikan akan dapat mempertahankan daya tarik industri untuk jangka waktu yang
panjang. Sebagai contoh, identitas merek (brand identity) yang kuat seperti yang dimiliki Teh
Botol Sosro dan Coca-Cola telah turut melindungi produk-produk tersebut dari serangan
5
Strategic Management ACHMAD SUSMIYANTO 55118010001
“Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG Matrix
”
pesaing baru sehingga kedua produk tersebut masih dapat mempertahankan posisinya di
pasar.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam hal ini antara lain :
– Skala Ekonomi (Economies of Scale)(apakah produk bisa dibuat dalam jumlah kecil atau
harus dalam jumlah yang besar, misal: dalam pabrik kertas, nilai efisiensi yang
menguntungkan baru bisa dicapai dalam skala yang besar sehingga sulit bagi pesaing baru
jika ingin masuk dengan skala industri yang kecil).
– Kurva Pembelajaran (Learning or Experience Effect). Dalam proses produksi, semakin
lama akan semakin diperoleh tingkat efisiensi yang semakin tinggi. Sehingga dengan
demikian akan didapat biaya yang semakin murah dalam memproduksi. Sehingga perlu
dipertimbangkan apakah hal ini dapat dicapai dalam waktu yang cepat atau lama karena akan
mempengaruhi biaya produksi secara keseluruhan.
– Cost Disadvantages Independent of Scale. Adalah keuntungan yang tidak terkait dengan
skala produksi. Misalnya: hak patent, kemudahan akses ke bahan baku, hak pengelolaan /
perijinan, kemudahan dari pemerintah, dll
– Diferensiasi Produk. Adalah keunikan yang dimiliki baik dalam bentuk fisik produk atau
positioning produk yang membedakannya dari produk pesaing yang berada dalam industri
yang sama. Perlu dipertimbangkan pula oleh new entrant untuk mengantisipasi loyalitas
merek dari produk yang telah ada.
– Kebutuhan Modal (Capital Requirement). Adalah biaya yang dibutuhkan untuk memasuki
bisnis ini. Untuk industri dengan skala yang massif (contoh: semen) maka dibutuhkan modal
yang luar biasa besar.
– Switching Cost. Adalah biaya yang dibutuhkan untuk melakukan perpindahan dari satu pos
ke pos lain. Biaya ini termasuk pula biaya psikologis akibat perpindahan yang terjadi.
Misalnya: ketika melakukan ‘pemindahan’ dari suplier A ke suplier B.
– Akses ke Jalur Distribusi (Access to Distribution Channels). Dalam industri tertentu
akses ke jalur distribusi memegang peranan yang krusial. Dalam bisnis distribusi minuman
ringan menurut Five Forces Model misalnya, bagi pemain baru akan sulit untuk meminta
space lebih ke armada distribusi (pihak III) bila pemain yang sudah mapan menggunakan
distributor yang sama. Sehingga dengan demikian pengaruhnya di dalan five forces model
akan sangat besar.
– Antisipasi Pertumbuhan (Anticipated Growth). Perlu diantisipasi pula dalam kerangkan
five forces model ini kemungkinan pertumbuhan industri yang dapat terjadi dengan melihat
6
Strategic Management ACHMAD SUSMIYANTO 55118010001
“Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG Matrix
”
data-data pendukung yang ada. Karena, bagi pemain yang baru memasuki bisnis tersebut
dapat besar sekali pengaruhnya atau malah sangat kecil. Pengaruhnya akan besar bisa
pertumbuhan industri kecil dan pemainnya banyak sehingga kue yang sedikit akan dibagi
menjadi bagian yang lebih kecil. Semantara jika baru ada sedikit pemain dan pasarnya cukup
besar maka pengaruhnya akan kecil terhadap pendatang baru.
B. Bargaining Power of Suppliers
Dalam Five Forces Model Pemasok memiliki posisi tawar-menawar (bargaining
position) yang berbeda-beda terhadap perusahaan di dalam Five Forces Model. Kemampuan
pemasok untuk menentukan syarat-syarat perdagangan yang menguntungkan kedua belah
pihak sangat dipengaruhi oleh elemen-elemen struktur industri sebagai berikut: differentiation
of inputs, switching costs of supplier and firms in the industry, presence of substitute inputs,
supplier concentration, importance of volume to supplier, cost relative to total purchases in
the industry, impact of inputs on cost or differentiation, threat of forward integration. Apabila
perusahaan dapat memperoleh pasokan bahan baku dari beberapa pemasok maka kedudukan
perusahaan relatif lebih kuat dibandingkan pemasok sehingga pemasok tidak akan
memberikan ancaman berarti bagi perusahaan di Five Forces Model. Tetapi apabila
perusahaan bergantung hanya kepada satu pemasok maka kedudukan pemasok menjadi kuat
dan dapat menimbulkan ancaman bagi perusahaan.
C. Bargaining Power of Buyers/Consumers
Dalam Five Forces Model pembeli memiliki posisi penting terhadap keberlangsungan
hidup perusahaan karena sales revenue yang diperoleh perusahaan berasal dari penjualan
produk perusahaan kepada buyer. Posisi tawar menawar pembeli terhadap perusahaan yang
menjual barang dan jasa ditentukan oleh dua hal utama yakni bargaining leverage dan price
sensitivity. Bargaining Leverage pembeli selanjutnya ditentukan oleh beberapa faktor sebagai
berikut: buyer concentration vs firm concentration, buyer volume, buyer integrate, substitute
products.
Para pengusaha hasil bumi di daerah Lampung akan memiliki bargaining power yang
rendah seandainya mereka menjual hasil buminya seperti kopi, cengkeh, lada hitam maupun
damar hanya kepada satu pembeli besar di Jakarta, karena dengan struktur perdagangan
seperti ini para pengusaha hasil bumi tidak memiliki alternatif harga jual selain yang
ditetapkan oleh pembeli besar dari Jakarta tersebut.
Faktor lain yang menjadi determinan kekuatan pembeli adalah sensitivas harga yang
7
Strategic Management ACHMAD SUSMIYANTO 55118010001
“Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG Matrix
”
ditentukan oleh beberapa faktor seperti: price/total purchases, product differences, brand
identity, buyer profits & decision makers’ incentives.
D. Threat of Subtitute Products
Dalam Five Forces Model Persaingan terhadap produk dihasilkan perusahaan tidak
hanya berasal dari perusahaan yang memproduksi produk yang sama sehingga menimbulkan
persaingan langsung(direct competition), melainkan bisa juga berasal dari perusahaan yang
memproduksi produk yang memiliki kesamaan fungsi dengan produk yang dihasilkan
perusahaan. Produk seperti itu dinamakan produk subsitusi (substitute products).
Contoh: Perusahaan bis yang melayani rute AKAP (Antar Kota Antar Propinsi) tidak
hanya menghadapi persaingan dari perusahaan bis lainnya, namun juga menghadapi
persaingan dari moda transportasi lainnya seperti kereta api, perusahaan penerbangan,
maupun perusahaan travel. Saat ini perusahaan otobis seperti Prima Jasa, Kramat Jati, dan
sebagainya yang melayani rute Bandung-Jakarta saingannya tidak hanya maskapai
penerbangan yang melayani rute penerbangan Bandung-Jakarta,tapi jua memperoleh saingan
yang sangat berat dari berbagai perusahaan travel seperti Cipaganti, Baraya, dan lain-lain
yang melayani rute yang sama.
E. Competitive Rivalry Within the Industry
Di dalam industri Five Forces Model sendiri, terjadi persaingan antara satu perusahaan
dengan perusahaan lainnya. Menurut Porter pencetus Five Forces Model, intensitas
persaingan (intensity of rivalry) antar perusahaan dalam satu industri sangat dipengaruhi oleh
faktor-faktor sebagai berikut: industry growth, fixed costs/value added, intermitten
overcapacity, product differiencies, brand identity, switching costs, concentration & balance,
informational complexity, diversity of competitors, corporate stakes, dan exit
barriers. Perusahaan yang melakukan inovasi dapat menikmati profit yang besar pada saat
pesaing lain belum memasuki pasar yang sama. Tetapi sebagaimana dinyatakan oleh
Hermawan Kartajaya,, persaingan saat ini sudah memasuki tahap wild. Hal ini ditandai
dengan semakin cepatnya pesaing memperoleh akses teknologi sehingga dalam waktu yang
relatif singkat mereka akan dapat menghasilkan produk yang serupa dengan produk yang
dihasilkan oleh perusahaan innovator.
8
Strategic Management ACHMAD SUSMIYANTO 55118010001
“Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG Matrix
”
BCG MATRIX
Matriks BCG atau BCG Matrix adalah alat analisis bisnis yang digunakan untuk
membantu perusahaan dalam mempertimbangkan peluang pertumbuhan dengan perencanaan
strategis jangka panjang dan meninjau portofolio produk perusahaan tersebut agar dapat
mengambil keputusan untuk berinvestasi, mengembangkan atau menghentikan produknya.
Matrik BCG ini juga membantu perusahaan dalam menentukan pengalokasian sumber daya
dan sebagai alat analisis dalam pemasaran merek, manajemen produk, manajemen strategis
dan analisis Portofolio.
Matriks BCG dikembangkan oleh Bruce Henderson pada tahun 1970-an. Bruce
Henderson juga merupakan pendiri Boston Consulting Group (BCG) yaitu sebuah perusahaan
konsultan manajemen global yang terkemuka yang pernah menduduki peringkat ketiga
perusahaan terbaik untuk bekerja versi Forbes pada tahun 2014.
Karena Matriks ini dikembangkan oleh pendiri Boston Consulting Group (BCG) maka
matriks ini dinamakan dengan Matrik BCG yang singkatan dari Boston Consulting Group.
Matriks BCG ini juga berkaitan erat dengan siklus hidup produk (Products life cycle)
sehingga sering disebut juga dengan Product Portfolio Matrix (Matriks Portofolio Produk).
Nama-nama lain Matriks BCG diantaranya adalah BCG Growth-Share Matrix (Matriks
Pertumbuhan dan Pangsa Pasar BCG), Boston Box dan Portfolio Diagram (Diagram
Portofolio).
Matriks BCG terdiri dari matriks yang berukuran 2 baris x 2 kolom atau terdiri dari 4
sel (4 kuadran). 4 sel tersebut pada dasarnya mewakili 4 kategori portofolio produk
perusahaan dari 2 dimensi klasifikasi bisnis unit yaitu Relative Market Share (pangsa pasar
relatif) dan Market Growth Rate (tingkat pertumbuhan pasar). Kategori-kategori tersebut
masing-masing diwakili oleh Bintang (Star), Sapi Perah (Cash Cows), Anjing (Dogs) dan
Tanda Tanya (Question Marks).
9
Strategic Management ACHMAD SUSMIYANTO 55118010001
“Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG Matrix
”
Stars (Bintang) : Yang termasuk dalam kategori Stars atau Bintang adalah produk atau unit
bisnis yang memiliki pangsa pasar yang dominan dan pertumbuhan yang cepat serta
menghasilkan uang (pendapatan) yang besar. Ini berarti produk-produk yang dihasilkan
merupakan produk-produk terkemuka yang diminati oleh pasar. Perusahaan membutuhkan
banyak investasi untuk mempertahankan posisi produk-produk tersebut dan untuk mendukung
pertumbuhan lebih lanjut serta mempertahankan keunggulan-keunggulan atas produk tersebut
agar dapat tetap bersaing dengan produk kompetitor lainnya. Produk-produk di kategori
Bintang ini dapat berubah menjadi kategori Sapi perah (Cash Cows) apabila mereka tetap
dapat mempertahankan keberhasilan mereka hingga tingkat pertumbuhannya mengalami
penurunan.
Cash Cows (Sapi Perah) : Yang termasuk dalam kategori Cash Cows atau Sapi Perah adalah
produk atau unit bisnis yang merupakan pemimpin pasar, menghasilkan uang atau pendapatan
yang lebih banyak dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaannya. Produk
atau unit bisnis pada kategori ini memiliki pangsa pasar yang tinggi namun prospek
pertumbuhan kedepan akan sangat terbatas. Pendapatan yang didapat pada tingkat Cash
Cows ini biasanya digunakan sebagai pendanaan untuk penelitian dan pengembangan produk-
produk baru yang masih berada di kategori Question Marks (Tanda Tanya) atau membayar
hutang-hutang perusahaan serta membayar dividen kepada pemegang saham. Perusahaan
disarankan untuk tetap berinvestasi pada produk-produk dalam kategori Cash Cows ini untuk
mempertahankan produktivitas dan kualitas atau dapat juga dijadikan pendapatan pasif bagi
perusahaan.
10
Strategic Management ACHMAD SUSMIYANTO 55118010001
“Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG Matrix
”
Dogs (Anjing) : Dogs (Anjing) atau juga dikenal dengan istilah hewan peliharaan, yang
termasuk pada kategori Dogs ini adalah produk atau unit bisnis yang memiliki pangsa pasar
rendah dan mengalami tingkat pertumbuhan yang rendah. Produk-produk pada kategori ini
biasanya hanya memberikan kontribusi keuntungan yang sangat rendah atau bahkan harus
menderita kerugian. Produk atau bisnis unit kategori Dogs ini umumnya merupakan beban
bagi perusahaan karena dapat menguras waktu manajemen dan sebagian besar sumber daya
perusahaan. Unit bisnis atau produk yang telah berada pada kategori ini biasanya akan
mengalami pengurangan, divestasi ataupun likuidasi oleh manajemen perusahaan.
Question Marks (Tanda Tanya) : Kategori Question Marks kadang-kadang disebut juga
dengan problem children atau wildcats). Yang termasuk dalam kategori Question Marks ini
adalah produk atau bisnis unit yang memiliki prospek pertumbuhan yang tinggi tetapi pangsa
pasarnya masih sangat rendah. Penghasilan (uang) yang didapat umumnya tidak sebanding
dengan biaya-biaya yang dikeluarkan (lebih banyak pengeluaran daripada pendapatan).
Namun karena prospek pertumbuhannya sangat pesat sehingga berpotensi untuk berubah
menjadi Stars atau Bintang. Manajemen perusahaan tersebut disarankan untuk tetap
berinvestasi pada produk atau bisnis unit yang berada dalam kategori Question Marks ini
karena pertumbuhan yang tinggi.
Dari penjelasan 4 kategori pada Matriks BCG diatas, terlihat bahwa analisis matriks BCG
memiliki hubungan yang erat dengan Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) seperti pada
gambar dibawah ini.
Strategi setelah Analisis Matriks BCG
Setelah mengetahui posisi produk dan bisnis unit kita berada, tahap selanjutnya adalah
menerapkan strategi yang sesuai dengan kondisi pasar dan tingkat persaingan yang ada.
Berikut ini terdapat empat strategi yang dapat diterapkan pada bisnis unit atau produk-produk
yang berada dalam Matriks BCG.
1. Build atau Membangun, yaitu meningkatkan investasi pada produk atau unit bisnis
agar dapat meningkatkan pangsa pasar. Strategi ini biasanya dilakukan untuk
mendorong produk-produk dalam kategori Question Marks menjadi Stars dan
akhirnya menjadi Cash Cows.
11
Strategic Management ACHMAD SUSMIYANTO 55118010001
“Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG Matrix
”
2. Hold atau Mempertahankan, yaitu strategi untuk mempertahankan produk-produk
agar tetap pada kategori yang sama. Strategi tersebut biasanya digunakan pada
kategori Stars.
3. Harvest atau Memanen, yaitu strategi untuk mengurangi investasi dan mencoba
untuk mendapatkan uang tunai (cash) semaksimum mungkin dari produk atau
meningkatkan profitabilitas secara keseluruhan. Strategi ini biasanya digunakan pada
produk-produk atau unit bisnis yang berada di kategori Cash Cows.
4. Divest atau Melakukan Divestasi, yaitu strategi yang melakukan penutupan usaha
atau likuidasi terhadap unit bisnis atau produk yang mengalami kerugian atau produk
yang memiliki pangsa pasar rendah. Strategi Divestasi ini biasanya dilakukan pada
produk atau unit bisnis yang berada di kategori Dogs.
12
Strategic Management ACHMAD SUSMIYANTO 55118010001
“Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG Matrix
”
Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
Hapzi Ali, 2019. Modul Manajemen Strategic, UMB Jakarta.
Alex Miller, Strategic Management, Pengantar Manajemen (Ismail Solihin)
http://chandraekapurwanto.blogspot.com/2013/03/five-forces-model-porter.html
(diakses pada 18 Juni 2019 pukul 07.20 WIB)
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-analisis-matriks-bcg-dan-contohnya/
(diakses pada 18 Juni 2019 pukul 07.30 WIB)
https://kotaawan.wordpress.com/2011/12/16/matriks-bcg-boston-consulting-group/
(diakses pada 18 Juni 2019 pukul 07.35 WIB)
13
Strategic Management ACHMAD SUSMIYANTO 55118010001
“Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG Matrix
”
PORTER’S FIVE COMPETITIVENESS FORCE MODEL
DAN
BCG MATRIX
Pada PT. AQUA
PORTER’S FIVE COMPETITIVENESS FORCE MODEL
Pada PT. AQUA
1. Persaingan antar Perusahaan Saingan
Kebutuhan masyarakat akan air minum meningkat seiring dengan meningkatnya
pertumbuhan penduduk. Kesadaran masyarakat akan butuhnya air minum yang bersih dan
menyehatkan berpengaruh pada persepsi masyarakat akan konsumsi Air Minum Dalam
Kemasan. Atas dasar itulah, banyak pemain baru yang masuk dalam industri ini.
Menurut data Aspadin(Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia), tercatat
lebih dari 400 perusahaan AMDK dan lebih dari 600 merek yang ada di pasaran. Hal ini
menjelaskan bahwa beberapa perusahaan memiliki lebih dari satu merek untuk merespon
tuntutan pasar yang beragam mulai dari harga sampai dengan kualitas. Sebagai contoh, PT.
Golden Aqua Mississipi yang memproduksi Aqua juga memproduksi VIT.
Pemain dalam Industri butuh usaha ekstra keras untuk meningkatkan produk yang berbeda,
kualitas yang terjamin dan brand image. Kondisi persaingan sangat ketat karena banyak
pesaing menjual produk AMDK yang sama. Untuk itu diperlukan informasi pasar dan kondisi
pesaing terutama kelemahan dan kekuatan pesaing. Informasi itu penting berhubungan dengan
penggunaan kebijakan tentang produk, harga, promosi dan distribusi.
2. Potensi masuknya pesaing baru
Di Indonesia Dari tahun ke tahun konsumsi air kemasan terus meningkat, tercatat
tahun 1973 kapasitas produksi hanya 6 juta liter per tahun. Tahun 2001 meningkat tajam
menjadi 5,4 milyar liter. Setahun kemudian naik 31,5% menjadi 7,1 milyar liter. Lalu pada
2003 meningkat 14,1% mencapai 8,1 milyar liter. Tahun 2011 konsumsi air kemasan
mencapai 17,3 milyar liter meningkat 23% di bandingkan tahun 2010. Tahun 2012
diperkirakan konsumsi air kemasan meningkat menjadi 19,88 milyar liter per tahun.
Dengan data di atas maka terdapat potensi masuknya pesaing baru di indonesia, karena
permintaan akan AMDK semakin meningkat. Tetapi dengan banyaknya merk atau produk
yang sudah ada sekarang, maka pemerintah harus ekstra ketat mengawasi keberlangsungan
produk tersebut, karena banyak survey yang menyatakan terdapat produk AMDK yang
14
Strategic Management ACHMAD SUSMIYANTO 55118010001
“Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG Matrix
”
membahayakan untuk konsumen. Sehingga proses pengolahan dan pembuatan AMDK harus
mempunyai standart khusus yang sudah ditetapkan. Dan pendatang baru juga harus
memperhatikan skala ekonomi, perbedann produk yang eksklusif, identitas merek, kebutuhan
modal, akses ke dalam distribusi, keuntungan dari biaya absolute, akses yang dibutuhkan,
kebijakan pemerintah, dan balasan yang diharapkan. Dengan demikian tidak semakin
bertambah merek AMDK yang ada dalam pasaran, dan akan mengurangi persaingan di
industry.
3. Potensi pengembangan produk-produk pengganti
Salah satu ancaman dalam industri AMDK adalah air isi ulang. Meskipun merek-
merek tertentu telah memberi peringatan untuk tidak boleh mengisi dengan produk lain, tetapi
hal itu tidak berpengaruh karena pengawasan tidak ketat dalam aplikasinya. Terlebih harga air
mineral isi ulang yang lebih murah dan tetap praktis. Apalagi melihat harga kebutuhan pokok
semakin meningkat, tentu masyarakat menengah ke bawah lebih memilih alternative tersebut
karena kebutuhan akan air mineral tidak mungkin dikurangi.
4. Daya tawar pemasok
Dalam industri AMDK tentu pemasok mempunyai daya tawar yang tinggi, karena
kebutuhan akan bahan baku plastik untuk membuat kemasan (galon, botol, dan gelas) tidak
ada penggantinya. Dan tentu akan berpengaruh terhadap persangan dan juga biaya yang di
keluarkan perusahaan.
5. Daya tawar konsumen
Dalam industri AMDK daya tawar pembeli cukup tinggi, mengingat banyak
alternative lain yang tersedia di pasaran. Tetapi tidak terlalu mengancam dalam industri
terutama merk AQUA karena berorientasi terhadap kualitas. Jika konsumen sudah percaya
dan loyal terhadap air mineral yang di konsumsi pasti ia tidak akan mudah beralih. Apalagi
produk yang di konsumsi berkaitan dengan kesehatan, pasti tidak akan main-main dalam
menetukan pilihannya, meskipun banyak merek yang ada.
Kesimpulan
Berdasarkan model lima factor kekuatan porter di atas maka dapat disimpulkan
bahwa, industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) tidak mempunyai ancaman yang
cukup serius dalam persaingan baik dalam industry maupun pendatang baru, karena orientasi
konsumen cenderung terhadap kualitas produk. Dan hanya sebagian kecil dari konsumen yang
orientasinya terhadap harga. Tetapi masalah yang menjadi ancaman bagi industri AMDK
15
Strategic Management ACHMAD SUSMIYANTO 55118010001
“Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG Matrix
”
adalah faktor lingkungan. Mengingat industri ini yang mengakibatkan limbah plastik semakin
meningkat dan hampir tidak bisa dimusnahkan. Meskipun berbagai alternative telah dilakukan
tetapi belum dapat dirasakan keberhasilannya.
Peluang dalam industri Air Mineral Dalam Kemasan sangat baik, yaitu dapat kita lihat
semakin bertambahnya penduduk Indonesia baik dilihat dalam tingkat kehamilan dan
kelahiran, maka memberi peluang yang cemerlang karena dapat meningkatkan penjualan yang
berdampak terhadap peningkatan produksi, peningkatan tenaga kerja, peningkatan
pendapatan dan peningkatan laba bagi perusahaan. Dan juga peran pemerintah untuk
mensosialisasikan cara hidup sehat untuk minum air 10-11 gelas per hari per orang juga
mendatangkan peluang bagi industri AMDK untuk meningkatkan produksinya.
BCG MATRIX
Pada PT. AQUA
AQUA
AQUA REFLECTION
MIZONE
AQUA 50
16
Strategic Management ACHMAD SUSMIYANTO 55118010001
“Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG Matrix
”
1. Tanda tanya (Question Mark): memiliki posisi pangsa pasar relatif yang rendah, tetapi
mereka bersaing dalam industri yang bertumbuh pesat. Pertumbuhan produk turunan Aqua
yaitu Aqua Reflection terbilang rendah tetapi juga bersaing di industri yang bertumbuh
pesat.
2. Bintang (Star): memiliki peluang jangka panjang terbaik untuk pertumbuhan dan
profitabilitas bagi organisasi. Dalam hal ini produk Aqua merupakan produk unggulan
yang pertumbuhannya terus meningkat dan memiliki pangsa pasar yang luas.
3. Sapi perah (Cash Cow): memiliki pangsa pasar relatif yang tinggi tetapi bersaing dalam
industri yang pertumbuhannya lambat. Meskipun pangsa pasar Aqua tinggi, namun salah
satu produknya yaitu Mizone mengalami pertumbuhan yang masih rendah.
4. Anjing (Dog): memiliki pangsa pasar relatif yang rendah dan bersaing dalam industri yang
pertumbuhannya rendah atau tidak tumbuh. Pertumbuhan produk turunan Aqua yaitu
AQUA 50 terbilang rendah, begitu juga dengan pangsa pasarnya.
Referensi:
https://andyseptianwibisono.wordpress.com/2013/06/25/tugas-manajemen-strategik-pt-aqua-
golden-mississippi-tbk/
http://wawancigul.blogspot.com/2015/12/analisismanajemen-strategik-pt.html

More Related Content

What's hot

Extracting Consumer Surplus
Extracting Consumer SurplusExtracting Consumer Surplus
Extracting Consumer SurplusRidwan Ichsan
 
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian SahamSuku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian SahamNinnasi Muttaqiin
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasitonyherman87
 
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN SyaifLasvera Eroer
 
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat SektorMakalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat SektorDwi Andriyanto
 
Analisis visi misi pt telkom tbk
Analisis visi misi pt telkom tbkAnalisis visi misi pt telkom tbk
Analisis visi misi pt telkom tbkDesy Rahmawati
 
Biaya+modal+k el+3 edit sendiri
Biaya+modal+k el+3 edit sendiriBiaya+modal+k el+3 edit sendiri
Biaya+modal+k el+3 edit sendiriKristine M H
 
Economic order quantity
Economic order quantityEconomic order quantity
Economic order quantityTito Riyanto
 
Contoh Soal Ekonomi Manajerial
Contoh Soal Ekonomi ManajerialContoh Soal Ekonomi Manajerial
Contoh Soal Ekonomi ManajerialAshari Arnan
 
Analisis laporan keuangan
Analisis laporan keuanganAnalisis laporan keuangan
Analisis laporan keuanganYusuf Darismah
 
Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Lia Ivvana
 
Keseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektorKeseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektorSudirman Jie
 
Risk and return
Risk and returnRisk and return
Risk and returnyy rahmat
 
Dampak merger & akuisisi thdp lapkeu
Dampak merger & akuisisi thdp lapkeuDampak merger & akuisisi thdp lapkeu
Dampak merger & akuisisi thdp lapkeuyogieardhensa
 
Manajemen keuangan bab 04
Manajemen keuangan bab 04Manajemen keuangan bab 04
Manajemen keuangan bab 04Lia Ivvana
 
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)Dayana Florencia
 
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanyunisarosa
 

What's hot (20)

Extracting Consumer Surplus
Extracting Consumer SurplusExtracting Consumer Surplus
Extracting Consumer Surplus
 
penerimaan total dan fungsi produksi
penerimaan total dan fungsi produksipenerimaan total dan fungsi produksi
penerimaan total dan fungsi produksi
 
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian SahamSuku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
 
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
 
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat SektorMakalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
 
Analisis visi misi pt telkom tbk
Analisis visi misi pt telkom tbkAnalisis visi misi pt telkom tbk
Analisis visi misi pt telkom tbk
 
Biaya+modal+k el+3 edit sendiri
Biaya+modal+k el+3 edit sendiriBiaya+modal+k el+3 edit sendiri
Biaya+modal+k el+3 edit sendiri
 
Economic order quantity
Economic order quantityEconomic order quantity
Economic order quantity
 
Contoh Soal Ekonomi Manajerial
Contoh Soal Ekonomi ManajerialContoh Soal Ekonomi Manajerial
Contoh Soal Ekonomi Manajerial
 
AD-AS
AD-ASAD-AS
AD-AS
 
Analisis laporan keuangan
Analisis laporan keuanganAnalisis laporan keuangan
Analisis laporan keuangan
 
Latihan soal
Latihan soalLatihan soal
Latihan soal
 
Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06
 
Keseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektorKeseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektor
 
Risk and return
Risk and returnRisk and return
Risk and return
 
Dampak merger & akuisisi thdp lapkeu
Dampak merger & akuisisi thdp lapkeuDampak merger & akuisisi thdp lapkeu
Dampak merger & akuisisi thdp lapkeu
 
Manajemen keuangan bab 04
Manajemen keuangan bab 04Manajemen keuangan bab 04
Manajemen keuangan bab 04
 
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
 
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatan
 

Similar to 10, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, porter model dan bcg matrix, universitas mercubuana, 2019

12,sm, lusianasari, prof. dr. ir. hapzi ali. mm. cma, porter's five force mod...
12,sm, lusianasari, prof. dr. ir. hapzi ali. mm. cma, porter's five force mod...12,sm, lusianasari, prof. dr. ir. hapzi ali. mm. cma, porter's five force mod...
12,sm, lusianasari, prof. dr. ir. hapzi ali. mm. cma, porter's five force mod...ana_sari
 
12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...
12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...
12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...lia_auriga
 
Five Force Porters. Universitas Mercu Buana. 2019
Five Force Porters. Universitas Mercu Buana. 2019Five Force Porters. Universitas Mercu Buana. 2019
Five Force Porters. Universitas Mercu Buana. 2019Donna Wibiananda Suryaman
 
6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...
6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...
6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...Ali Nico Gerard Doan
 
12, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, porters fiv...
12, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, porters fiv...12, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, porters fiv...
12, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, porters fiv...MaharaniGustianingty
 
SM, Khoirul Anwar, Hapzi Ali, Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG ...
SM, Khoirul Anwar, Hapzi Ali, Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG ...SM, Khoirul Anwar, Hapzi Ali, Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG ...
SM, Khoirul Anwar, Hapzi Ali, Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG ...khoirulanwar99
 
Xii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, porter's five competitiveness force m...
Xii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, porter's five competitiveness force m...Xii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, porter's five competitiveness force m...
Xii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, porter's five competitiveness force m...Nurrul Tiara Dinni
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...triwahyunugroho3
 
12, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Porter’s Five Competitiveness Force ...
12, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Porter’s Five Competitiveness Force ...12, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Porter’s Five Competitiveness Force ...
12, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Porter’s Five Competitiveness Force ...AkfikaRizkySabilla
 
Strategic management12
Strategic management12Strategic management12
Strategic management12Nurul ihsani
 
12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...
12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...
12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...Rame Priyanto
 
12, sm, agus daman, hapzi ali, porter five competitiveness force model, bcg m...
12, sm, agus daman, hapzi ali, porter five competitiveness force model, bcg m...12, sm, agus daman, hapzi ali, porter five competitiveness force model, bcg m...
12, sm, agus daman, hapzi ali, porter five competitiveness force model, bcg m...Agus Daman
 
Resume Teori Porter's Five Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup dan Projek ole...
Resume Teori Porter's Five Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup dan Projek ole...Resume Teori Porter's Five Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup dan Projek ole...
Resume Teori Porter's Five Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup dan Projek ole...Dian Mardiana
 
The Five Competitive Forces That Shape Strategy
The Five Competitive Forces That Shape StrategyThe Five Competitive Forces That Shape Strategy
The Five Competitive Forces That Shape Strategyfnukezx
 
Resume Teori Porter's Five Force Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup Produk d...
Resume Teori Porter's Five Force Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup Produk d...Resume Teori Porter's Five Force Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup Produk d...
Resume Teori Porter's Five Force Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup Produk d...Dian Mardiana
 
12, sm, adrianto, hapzi ali, porter's competitiveness five force model, bcg m...
12, sm, adrianto, hapzi ali, porter's competitiveness five force model, bcg m...12, sm, adrianto, hapzi ali, porter's competitiveness five force model, bcg m...
12, sm, adrianto, hapzi ali, porter's competitiveness five force model, bcg m...Adrianto Dasoeki
 
Makalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persainganMakalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persainganSeptian Muna Barakati
 
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGANMAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGANAndi Hass
 

Similar to 10, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, porter model dan bcg matrix, universitas mercubuana, 2019 (20)

12,sm, lusianasari, prof. dr. ir. hapzi ali. mm. cma, porter's five force mod...
12,sm, lusianasari, prof. dr. ir. hapzi ali. mm. cma, porter's five force mod...12,sm, lusianasari, prof. dr. ir. hapzi ali. mm. cma, porter's five force mod...
12,sm, lusianasari, prof. dr. ir. hapzi ali. mm. cma, porter's five force mod...
 
12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...
12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...
12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...
 
five force porters. umb. 2019
five force porters. umb. 2019five force porters. umb. 2019
five force porters. umb. 2019
 
Five Force Porters. Universitas Mercu Buana. 2019
Five Force Porters. Universitas Mercu Buana. 2019Five Force Porters. Universitas Mercu Buana. 2019
Five Force Porters. Universitas Mercu Buana. 2019
 
6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...
6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...
6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...
 
12, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, porters fiv...
12, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, porters fiv...12, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, porters fiv...
12, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, porters fiv...
 
SM, Khoirul Anwar, Hapzi Ali, Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG ...
SM, Khoirul Anwar, Hapzi Ali, Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG ...SM, Khoirul Anwar, Hapzi Ali, Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG ...
SM, Khoirul Anwar, Hapzi Ali, Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG ...
 
Xii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, porter's five competitiveness force m...
Xii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, porter's five competitiveness force m...Xii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, porter's five competitiveness force m...
Xii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, porter's five competitiveness force m...
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...
 
12, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Porter’s Five Competitiveness Force ...
12, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Porter’s Five Competitiveness Force ...12, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Porter’s Five Competitiveness Force ...
12, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Porter’s Five Competitiveness Force ...
 
Strategic management12
Strategic management12Strategic management12
Strategic management12
 
Bcg
BcgBcg
Bcg
 
12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...
12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...
12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...
 
12, sm, agus daman, hapzi ali, porter five competitiveness force model, bcg m...
12, sm, agus daman, hapzi ali, porter five competitiveness force model, bcg m...12, sm, agus daman, hapzi ali, porter five competitiveness force model, bcg m...
12, sm, agus daman, hapzi ali, porter five competitiveness force model, bcg m...
 
Resume Teori Porter's Five Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup dan Projek ole...
Resume Teori Porter's Five Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup dan Projek ole...Resume Teori Porter's Five Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup dan Projek ole...
Resume Teori Porter's Five Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup dan Projek ole...
 
The Five Competitive Forces That Shape Strategy
The Five Competitive Forces That Shape StrategyThe Five Competitive Forces That Shape Strategy
The Five Competitive Forces That Shape Strategy
 
Resume Teori Porter's Five Force Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup Produk d...
Resume Teori Porter's Five Force Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup Produk d...Resume Teori Porter's Five Force Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup Produk d...
Resume Teori Porter's Five Force Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup Produk d...
 
12, sm, adrianto, hapzi ali, porter's competitiveness five force model, bcg m...
12, sm, adrianto, hapzi ali, porter's competitiveness five force model, bcg m...12, sm, adrianto, hapzi ali, porter's competitiveness five force model, bcg m...
12, sm, adrianto, hapzi ali, porter's competitiveness five force model, bcg m...
 
Makalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persainganMakalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persaingan
 
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGANMAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
 

More from Achmad Susmiyanto

Sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, analisis swot ma annajah, unive...
Sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, analisis swot ma annajah, unive...Sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, analisis swot ma annajah, unive...
Sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, analisis swot ma annajah, unive...Achmad Susmiyanto
 
Sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, analisis swot ma annajah, unive...
Sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, analisis swot ma annajah, unive...Sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, analisis swot ma annajah, unive...
Sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, analisis swot ma annajah, unive...Achmad Susmiyanto
 
14, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, disruption era, universitas...
14, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, disruption era, universitas...14, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, disruption era, universitas...
14, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, disruption era, universitas...Achmad Susmiyanto
 
13, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, digital era, universitas me...
13, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, digital era, universitas me...13, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, digital era, universitas me...
13, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, digital era, universitas me...Achmad Susmiyanto
 
12,sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, business ethic, universitas ...
12,sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, business ethic, universitas ...12,sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, business ethic, universitas ...
12,sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, business ethic, universitas ...Achmad Susmiyanto
 
11, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, global economy, universitas...
11, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, global economy, universitas...11, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, global economy, universitas...
11, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, global economy, universitas...Achmad Susmiyanto
 
9, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, canvas business model, unive...
9, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, canvas business model, unive...9, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, canvas business model, unive...
9, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, canvas business model, unive...Achmad Susmiyanto
 
5, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, strategi perusahaan, univers...
5, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, strategi perusahaan, univers...5, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, strategi perusahaan, univers...
5, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, strategi perusahaan, univers...Achmad Susmiyanto
 
4, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, internal environment analysi...
4, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, internal environment analysi...4, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, internal environment analysi...
4, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, internal environment analysi...Achmad Susmiyanto
 
3, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, eksternal micro environment ...
3, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, eksternal micro environment ...3, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, eksternal micro environment ...
3, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, eksternal micro environment ...Achmad Susmiyanto
 
2, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, vision and company mission, ...
2, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, vision and company mission, ...2, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, vision and company mission, ...
2, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, vision and company mission, ...Achmad Susmiyanto
 
1, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, strategic management concept...
1, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, strategic management concept...1, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, strategic management concept...
1, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, strategic management concept...Achmad Susmiyanto
 

More from Achmad Susmiyanto (12)

Sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, analisis swot ma annajah, unive...
Sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, analisis swot ma annajah, unive...Sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, analisis swot ma annajah, unive...
Sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, analisis swot ma annajah, unive...
 
Sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, analisis swot ma annajah, unive...
Sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, analisis swot ma annajah, unive...Sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, analisis swot ma annajah, unive...
Sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, analisis swot ma annajah, unive...
 
14, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, disruption era, universitas...
14, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, disruption era, universitas...14, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, disruption era, universitas...
14, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, disruption era, universitas...
 
13, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, digital era, universitas me...
13, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, digital era, universitas me...13, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, digital era, universitas me...
13, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, digital era, universitas me...
 
12,sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, business ethic, universitas ...
12,sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, business ethic, universitas ...12,sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, business ethic, universitas ...
12,sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, business ethic, universitas ...
 
11, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, global economy, universitas...
11, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, global economy, universitas...11, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, global economy, universitas...
11, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, global economy, universitas...
 
9, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, canvas business model, unive...
9, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, canvas business model, unive...9, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, canvas business model, unive...
9, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, canvas business model, unive...
 
5, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, strategi perusahaan, univers...
5, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, strategi perusahaan, univers...5, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, strategi perusahaan, univers...
5, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, strategi perusahaan, univers...
 
4, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, internal environment analysi...
4, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, internal environment analysi...4, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, internal environment analysi...
4, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, internal environment analysi...
 
3, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, eksternal micro environment ...
3, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, eksternal micro environment ...3, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, eksternal micro environment ...
3, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, eksternal micro environment ...
 
2, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, vision and company mission, ...
2, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, vision and company mission, ...2, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, vision and company mission, ...
2, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, vision and company mission, ...
 
1, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, strategic management concept...
1, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, strategic management concept...1, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, strategic management concept...
1, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, strategic management concept...
 

Recently uploaded

Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 

Recently uploaded (20)

Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 

10, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, porter model dan bcg matrix, universitas mercubuana, 2019

  • 1. 1 Strategic Management ACHMAD SUSMIYANTO 55118010001 “Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG Matrix ” STRATEGIC MANAGEMENT “Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG Matrix” NAMA : ACHMAD SUSMIYANTO NIM : 55118010001 DOSEN : Prof. Dr. Ir. HAPZI ALI, MM, CMA
  • 2. 2 Strategic Management ACHMAD SUSMIYANTO 55118010001 “Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG Matrix ” Daftar Isi Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG Matrix
  • 3. 3 Strategic Management ACHMAD SUSMIYANTO 55118010001 “Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG Matrix ” PEMBAHASAN PORTER’S FIVE COMPETITIVENESS FORCE MODEL Five Forces Model atau yang lebih dikenal dengan Porter Five Forces adalah suatu metode untuk menganalisis industri dan pengembangan strategi bisnis atau lingkungan persaingan yang dipublikasikan oleh Michael E Porter, seorang profesor dari Harvard Business School pada tahun 1979. Menurut Five Forces Model ada lima hal yang dapat menentukan tingkat persaingan dan daya tarik pasar dalam suatu industri. Daya tarik dalam konteks ini mengacu pada profitabilitas industri secara keseluruhan. Hasilnya, setelah analisis dilakukan maka akan dapat di nilai apakah industri tersebut masih “menarik” atau “tidak menarik”. Analisis Lima Kekuatan Porter atau dalam bahasa Inggris disebut denggan Portes’s Five Forces Analysis adalah suatu alat yang sederhana namun sangat berguna untuk memahami dimana letak kekuatan perusahaan kita dalam menghadapi situasi persaingan di dunia bisnis. Dengan mengunakan Analisis Lima Kekuatan ini, kita dapat memahami kekuatan posisi persaingan saat ini dan kekuatan posisi persaingan pada bisnis yang sedang direncanakan. Five Forces Model Porter adalah strategi bisnis yang digunakan untuk melakukan analisis dari sebuah struktur industri. Analisis tersebut dibuat berdasarkan 5 kekuatan kompetitif yaitu: Masuknya Kompetitor. Bagaimana Cara yang mudah atau sulit untuk kompetitor baru untuk mulai bersaing industri yang sudah ada. Ancaman Produk atau Jasa pengganti. Cara mudah masuknya produk atau jasa yang dapat menjadi alternatif dari produk atau jasa yang sudah ada, khususnya yang dibuat dengan biaya lebih murah. Daya tawar dari pembeli. Bagaimana kuatnya posisi pembeli. Pembeli mempunyai kekuatan utk menentukan kemana dia akan melakukan transaksi. Daya tawar dari supplier. Bagaimana kuatnya posisi penjual. Apakah ada banyak supplier atau hanya beberapa supplier saja, bisa jadi mereka memonopoli supply barang. Persaingan di antara pemain yang sudah ada. Bagaimana kuatnya persaingan diantara pemain yang sudah ada.Apaka ada pemain yang sangat dominan atau semuanya sama. Kadang ditambahkan kekuatan kompetitif yang ke-enam yaitu: Pemerintah.
  • 4. 4 Strategic Management ACHMAD SUSMIYANTO 55118010001 “Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG Matrix ” Five Forces Model Porter merupakan salah satu yang paling sering digunakan dalam strategi bisnis. Model ini telah banyak digunakan dalam berbagai macam kesempatan. Model Porter ini sangat kuat baik dari dalam maupun luar industri. Menurut Five Forces Model, sebuah industri disebut “tidak menarik” bila kombinasi dari five forces menurunkan profitabilitas secara keseluruhan. Sebuah industri disebut menarik bila kombinasinya menunjukkan profitabilitas yang menjanjikan. Tiga dari lima Five Forces merujuk pada persaingan dari sumber eksternal. Sisanya adalah ancaman internal. Five Forces Model A. Threat of New Entrants Hambatan masuk (entry barriers) merupakan berbagai faktor yang akan menghambat pendatang baru (potential new entrants) memasuki suatu industri di Five Forces Model. Hambatan masuk yang rendah akan mengakibatkan suatu industri mengalami penurunan profitabilitas dengan cepat karena semakin meningkatnya persaingan di antara perusahaan dalam satu industri. Sebaliknya dalam Five Forces Model hambatan masuk industri yang tinggi, diasumsikan akan dapat mempertahankan daya tarik industri untuk jangka waktu yang panjang. Sebagai contoh, identitas merek (brand identity) yang kuat seperti yang dimiliki Teh Botol Sosro dan Coca-Cola telah turut melindungi produk-produk tersebut dari serangan
  • 5. 5 Strategic Management ACHMAD SUSMIYANTO 55118010001 “Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG Matrix ” pesaing baru sehingga kedua produk tersebut masih dapat mempertahankan posisinya di pasar. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam hal ini antara lain : – Skala Ekonomi (Economies of Scale)(apakah produk bisa dibuat dalam jumlah kecil atau harus dalam jumlah yang besar, misal: dalam pabrik kertas, nilai efisiensi yang menguntungkan baru bisa dicapai dalam skala yang besar sehingga sulit bagi pesaing baru jika ingin masuk dengan skala industri yang kecil). – Kurva Pembelajaran (Learning or Experience Effect). Dalam proses produksi, semakin lama akan semakin diperoleh tingkat efisiensi yang semakin tinggi. Sehingga dengan demikian akan didapat biaya yang semakin murah dalam memproduksi. Sehingga perlu dipertimbangkan apakah hal ini dapat dicapai dalam waktu yang cepat atau lama karena akan mempengaruhi biaya produksi secara keseluruhan. – Cost Disadvantages Independent of Scale. Adalah keuntungan yang tidak terkait dengan skala produksi. Misalnya: hak patent, kemudahan akses ke bahan baku, hak pengelolaan / perijinan, kemudahan dari pemerintah, dll – Diferensiasi Produk. Adalah keunikan yang dimiliki baik dalam bentuk fisik produk atau positioning produk yang membedakannya dari produk pesaing yang berada dalam industri yang sama. Perlu dipertimbangkan pula oleh new entrant untuk mengantisipasi loyalitas merek dari produk yang telah ada. – Kebutuhan Modal (Capital Requirement). Adalah biaya yang dibutuhkan untuk memasuki bisnis ini. Untuk industri dengan skala yang massif (contoh: semen) maka dibutuhkan modal yang luar biasa besar. – Switching Cost. Adalah biaya yang dibutuhkan untuk melakukan perpindahan dari satu pos ke pos lain. Biaya ini termasuk pula biaya psikologis akibat perpindahan yang terjadi. Misalnya: ketika melakukan ‘pemindahan’ dari suplier A ke suplier B. – Akses ke Jalur Distribusi (Access to Distribution Channels). Dalam industri tertentu akses ke jalur distribusi memegang peranan yang krusial. Dalam bisnis distribusi minuman ringan menurut Five Forces Model misalnya, bagi pemain baru akan sulit untuk meminta space lebih ke armada distribusi (pihak III) bila pemain yang sudah mapan menggunakan distributor yang sama. Sehingga dengan demikian pengaruhnya di dalan five forces model akan sangat besar. – Antisipasi Pertumbuhan (Anticipated Growth). Perlu diantisipasi pula dalam kerangkan five forces model ini kemungkinan pertumbuhan industri yang dapat terjadi dengan melihat
  • 6. 6 Strategic Management ACHMAD SUSMIYANTO 55118010001 “Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG Matrix ” data-data pendukung yang ada. Karena, bagi pemain yang baru memasuki bisnis tersebut dapat besar sekali pengaruhnya atau malah sangat kecil. Pengaruhnya akan besar bisa pertumbuhan industri kecil dan pemainnya banyak sehingga kue yang sedikit akan dibagi menjadi bagian yang lebih kecil. Semantara jika baru ada sedikit pemain dan pasarnya cukup besar maka pengaruhnya akan kecil terhadap pendatang baru. B. Bargaining Power of Suppliers Dalam Five Forces Model Pemasok memiliki posisi tawar-menawar (bargaining position) yang berbeda-beda terhadap perusahaan di dalam Five Forces Model. Kemampuan pemasok untuk menentukan syarat-syarat perdagangan yang menguntungkan kedua belah pihak sangat dipengaruhi oleh elemen-elemen struktur industri sebagai berikut: differentiation of inputs, switching costs of supplier and firms in the industry, presence of substitute inputs, supplier concentration, importance of volume to supplier, cost relative to total purchases in the industry, impact of inputs on cost or differentiation, threat of forward integration. Apabila perusahaan dapat memperoleh pasokan bahan baku dari beberapa pemasok maka kedudukan perusahaan relatif lebih kuat dibandingkan pemasok sehingga pemasok tidak akan memberikan ancaman berarti bagi perusahaan di Five Forces Model. Tetapi apabila perusahaan bergantung hanya kepada satu pemasok maka kedudukan pemasok menjadi kuat dan dapat menimbulkan ancaman bagi perusahaan. C. Bargaining Power of Buyers/Consumers Dalam Five Forces Model pembeli memiliki posisi penting terhadap keberlangsungan hidup perusahaan karena sales revenue yang diperoleh perusahaan berasal dari penjualan produk perusahaan kepada buyer. Posisi tawar menawar pembeli terhadap perusahaan yang menjual barang dan jasa ditentukan oleh dua hal utama yakni bargaining leverage dan price sensitivity. Bargaining Leverage pembeli selanjutnya ditentukan oleh beberapa faktor sebagai berikut: buyer concentration vs firm concentration, buyer volume, buyer integrate, substitute products. Para pengusaha hasil bumi di daerah Lampung akan memiliki bargaining power yang rendah seandainya mereka menjual hasil buminya seperti kopi, cengkeh, lada hitam maupun damar hanya kepada satu pembeli besar di Jakarta, karena dengan struktur perdagangan seperti ini para pengusaha hasil bumi tidak memiliki alternatif harga jual selain yang ditetapkan oleh pembeli besar dari Jakarta tersebut. Faktor lain yang menjadi determinan kekuatan pembeli adalah sensitivas harga yang
  • 7. 7 Strategic Management ACHMAD SUSMIYANTO 55118010001 “Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG Matrix ” ditentukan oleh beberapa faktor seperti: price/total purchases, product differences, brand identity, buyer profits & decision makers’ incentives. D. Threat of Subtitute Products Dalam Five Forces Model Persaingan terhadap produk dihasilkan perusahaan tidak hanya berasal dari perusahaan yang memproduksi produk yang sama sehingga menimbulkan persaingan langsung(direct competition), melainkan bisa juga berasal dari perusahaan yang memproduksi produk yang memiliki kesamaan fungsi dengan produk yang dihasilkan perusahaan. Produk seperti itu dinamakan produk subsitusi (substitute products). Contoh: Perusahaan bis yang melayani rute AKAP (Antar Kota Antar Propinsi) tidak hanya menghadapi persaingan dari perusahaan bis lainnya, namun juga menghadapi persaingan dari moda transportasi lainnya seperti kereta api, perusahaan penerbangan, maupun perusahaan travel. Saat ini perusahaan otobis seperti Prima Jasa, Kramat Jati, dan sebagainya yang melayani rute Bandung-Jakarta saingannya tidak hanya maskapai penerbangan yang melayani rute penerbangan Bandung-Jakarta,tapi jua memperoleh saingan yang sangat berat dari berbagai perusahaan travel seperti Cipaganti, Baraya, dan lain-lain yang melayani rute yang sama. E. Competitive Rivalry Within the Industry Di dalam industri Five Forces Model sendiri, terjadi persaingan antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Menurut Porter pencetus Five Forces Model, intensitas persaingan (intensity of rivalry) antar perusahaan dalam satu industri sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut: industry growth, fixed costs/value added, intermitten overcapacity, product differiencies, brand identity, switching costs, concentration & balance, informational complexity, diversity of competitors, corporate stakes, dan exit barriers. Perusahaan yang melakukan inovasi dapat menikmati profit yang besar pada saat pesaing lain belum memasuki pasar yang sama. Tetapi sebagaimana dinyatakan oleh Hermawan Kartajaya,, persaingan saat ini sudah memasuki tahap wild. Hal ini ditandai dengan semakin cepatnya pesaing memperoleh akses teknologi sehingga dalam waktu yang relatif singkat mereka akan dapat menghasilkan produk yang serupa dengan produk yang dihasilkan oleh perusahaan innovator.
  • 8. 8 Strategic Management ACHMAD SUSMIYANTO 55118010001 “Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG Matrix ” BCG MATRIX Matriks BCG atau BCG Matrix adalah alat analisis bisnis yang digunakan untuk membantu perusahaan dalam mempertimbangkan peluang pertumbuhan dengan perencanaan strategis jangka panjang dan meninjau portofolio produk perusahaan tersebut agar dapat mengambil keputusan untuk berinvestasi, mengembangkan atau menghentikan produknya. Matrik BCG ini juga membantu perusahaan dalam menentukan pengalokasian sumber daya dan sebagai alat analisis dalam pemasaran merek, manajemen produk, manajemen strategis dan analisis Portofolio. Matriks BCG dikembangkan oleh Bruce Henderson pada tahun 1970-an. Bruce Henderson juga merupakan pendiri Boston Consulting Group (BCG) yaitu sebuah perusahaan konsultan manajemen global yang terkemuka yang pernah menduduki peringkat ketiga perusahaan terbaik untuk bekerja versi Forbes pada tahun 2014. Karena Matriks ini dikembangkan oleh pendiri Boston Consulting Group (BCG) maka matriks ini dinamakan dengan Matrik BCG yang singkatan dari Boston Consulting Group. Matriks BCG ini juga berkaitan erat dengan siklus hidup produk (Products life cycle) sehingga sering disebut juga dengan Product Portfolio Matrix (Matriks Portofolio Produk). Nama-nama lain Matriks BCG diantaranya adalah BCG Growth-Share Matrix (Matriks Pertumbuhan dan Pangsa Pasar BCG), Boston Box dan Portfolio Diagram (Diagram Portofolio). Matriks BCG terdiri dari matriks yang berukuran 2 baris x 2 kolom atau terdiri dari 4 sel (4 kuadran). 4 sel tersebut pada dasarnya mewakili 4 kategori portofolio produk perusahaan dari 2 dimensi klasifikasi bisnis unit yaitu Relative Market Share (pangsa pasar relatif) dan Market Growth Rate (tingkat pertumbuhan pasar). Kategori-kategori tersebut masing-masing diwakili oleh Bintang (Star), Sapi Perah (Cash Cows), Anjing (Dogs) dan Tanda Tanya (Question Marks).
  • 9. 9 Strategic Management ACHMAD SUSMIYANTO 55118010001 “Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG Matrix ” Stars (Bintang) : Yang termasuk dalam kategori Stars atau Bintang adalah produk atau unit bisnis yang memiliki pangsa pasar yang dominan dan pertumbuhan yang cepat serta menghasilkan uang (pendapatan) yang besar. Ini berarti produk-produk yang dihasilkan merupakan produk-produk terkemuka yang diminati oleh pasar. Perusahaan membutuhkan banyak investasi untuk mempertahankan posisi produk-produk tersebut dan untuk mendukung pertumbuhan lebih lanjut serta mempertahankan keunggulan-keunggulan atas produk tersebut agar dapat tetap bersaing dengan produk kompetitor lainnya. Produk-produk di kategori Bintang ini dapat berubah menjadi kategori Sapi perah (Cash Cows) apabila mereka tetap dapat mempertahankan keberhasilan mereka hingga tingkat pertumbuhannya mengalami penurunan. Cash Cows (Sapi Perah) : Yang termasuk dalam kategori Cash Cows atau Sapi Perah adalah produk atau unit bisnis yang merupakan pemimpin pasar, menghasilkan uang atau pendapatan yang lebih banyak dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaannya. Produk atau unit bisnis pada kategori ini memiliki pangsa pasar yang tinggi namun prospek pertumbuhan kedepan akan sangat terbatas. Pendapatan yang didapat pada tingkat Cash Cows ini biasanya digunakan sebagai pendanaan untuk penelitian dan pengembangan produk- produk baru yang masih berada di kategori Question Marks (Tanda Tanya) atau membayar hutang-hutang perusahaan serta membayar dividen kepada pemegang saham. Perusahaan disarankan untuk tetap berinvestasi pada produk-produk dalam kategori Cash Cows ini untuk mempertahankan produktivitas dan kualitas atau dapat juga dijadikan pendapatan pasif bagi perusahaan.
  • 10. 10 Strategic Management ACHMAD SUSMIYANTO 55118010001 “Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG Matrix ” Dogs (Anjing) : Dogs (Anjing) atau juga dikenal dengan istilah hewan peliharaan, yang termasuk pada kategori Dogs ini adalah produk atau unit bisnis yang memiliki pangsa pasar rendah dan mengalami tingkat pertumbuhan yang rendah. Produk-produk pada kategori ini biasanya hanya memberikan kontribusi keuntungan yang sangat rendah atau bahkan harus menderita kerugian. Produk atau bisnis unit kategori Dogs ini umumnya merupakan beban bagi perusahaan karena dapat menguras waktu manajemen dan sebagian besar sumber daya perusahaan. Unit bisnis atau produk yang telah berada pada kategori ini biasanya akan mengalami pengurangan, divestasi ataupun likuidasi oleh manajemen perusahaan. Question Marks (Tanda Tanya) : Kategori Question Marks kadang-kadang disebut juga dengan problem children atau wildcats). Yang termasuk dalam kategori Question Marks ini adalah produk atau bisnis unit yang memiliki prospek pertumbuhan yang tinggi tetapi pangsa pasarnya masih sangat rendah. Penghasilan (uang) yang didapat umumnya tidak sebanding dengan biaya-biaya yang dikeluarkan (lebih banyak pengeluaran daripada pendapatan). Namun karena prospek pertumbuhannya sangat pesat sehingga berpotensi untuk berubah menjadi Stars atau Bintang. Manajemen perusahaan tersebut disarankan untuk tetap berinvestasi pada produk atau bisnis unit yang berada dalam kategori Question Marks ini karena pertumbuhan yang tinggi. Dari penjelasan 4 kategori pada Matriks BCG diatas, terlihat bahwa analisis matriks BCG memiliki hubungan yang erat dengan Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) seperti pada gambar dibawah ini. Strategi setelah Analisis Matriks BCG Setelah mengetahui posisi produk dan bisnis unit kita berada, tahap selanjutnya adalah menerapkan strategi yang sesuai dengan kondisi pasar dan tingkat persaingan yang ada. Berikut ini terdapat empat strategi yang dapat diterapkan pada bisnis unit atau produk-produk yang berada dalam Matriks BCG. 1. Build atau Membangun, yaitu meningkatkan investasi pada produk atau unit bisnis agar dapat meningkatkan pangsa pasar. Strategi ini biasanya dilakukan untuk mendorong produk-produk dalam kategori Question Marks menjadi Stars dan akhirnya menjadi Cash Cows.
  • 11. 11 Strategic Management ACHMAD SUSMIYANTO 55118010001 “Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG Matrix ” 2. Hold atau Mempertahankan, yaitu strategi untuk mempertahankan produk-produk agar tetap pada kategori yang sama. Strategi tersebut biasanya digunakan pada kategori Stars. 3. Harvest atau Memanen, yaitu strategi untuk mengurangi investasi dan mencoba untuk mendapatkan uang tunai (cash) semaksimum mungkin dari produk atau meningkatkan profitabilitas secara keseluruhan. Strategi ini biasanya digunakan pada produk-produk atau unit bisnis yang berada di kategori Cash Cows. 4. Divest atau Melakukan Divestasi, yaitu strategi yang melakukan penutupan usaha atau likuidasi terhadap unit bisnis atau produk yang mengalami kerugian atau produk yang memiliki pangsa pasar rendah. Strategi Divestasi ini biasanya dilakukan pada produk atau unit bisnis yang berada di kategori Dogs.
  • 12. 12 Strategic Management ACHMAD SUSMIYANTO 55118010001 “Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG Matrix ” Daftar Pustaka DAFTAR PUSTAKA Hapzi Ali, 2019. Modul Manajemen Strategic, UMB Jakarta. Alex Miller, Strategic Management, Pengantar Manajemen (Ismail Solihin) http://chandraekapurwanto.blogspot.com/2013/03/five-forces-model-porter.html (diakses pada 18 Juni 2019 pukul 07.20 WIB) https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-analisis-matriks-bcg-dan-contohnya/ (diakses pada 18 Juni 2019 pukul 07.30 WIB) https://kotaawan.wordpress.com/2011/12/16/matriks-bcg-boston-consulting-group/ (diakses pada 18 Juni 2019 pukul 07.35 WIB)
  • 13. 13 Strategic Management ACHMAD SUSMIYANTO 55118010001 “Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG Matrix ” PORTER’S FIVE COMPETITIVENESS FORCE MODEL DAN BCG MATRIX Pada PT. AQUA PORTER’S FIVE COMPETITIVENESS FORCE MODEL Pada PT. AQUA 1. Persaingan antar Perusahaan Saingan Kebutuhan masyarakat akan air minum meningkat seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk. Kesadaran masyarakat akan butuhnya air minum yang bersih dan menyehatkan berpengaruh pada persepsi masyarakat akan konsumsi Air Minum Dalam Kemasan. Atas dasar itulah, banyak pemain baru yang masuk dalam industri ini. Menurut data Aspadin(Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia), tercatat lebih dari 400 perusahaan AMDK dan lebih dari 600 merek yang ada di pasaran. Hal ini menjelaskan bahwa beberapa perusahaan memiliki lebih dari satu merek untuk merespon tuntutan pasar yang beragam mulai dari harga sampai dengan kualitas. Sebagai contoh, PT. Golden Aqua Mississipi yang memproduksi Aqua juga memproduksi VIT. Pemain dalam Industri butuh usaha ekstra keras untuk meningkatkan produk yang berbeda, kualitas yang terjamin dan brand image. Kondisi persaingan sangat ketat karena banyak pesaing menjual produk AMDK yang sama. Untuk itu diperlukan informasi pasar dan kondisi pesaing terutama kelemahan dan kekuatan pesaing. Informasi itu penting berhubungan dengan penggunaan kebijakan tentang produk, harga, promosi dan distribusi. 2. Potensi masuknya pesaing baru Di Indonesia Dari tahun ke tahun konsumsi air kemasan terus meningkat, tercatat tahun 1973 kapasitas produksi hanya 6 juta liter per tahun. Tahun 2001 meningkat tajam menjadi 5,4 milyar liter. Setahun kemudian naik 31,5% menjadi 7,1 milyar liter. Lalu pada 2003 meningkat 14,1% mencapai 8,1 milyar liter. Tahun 2011 konsumsi air kemasan mencapai 17,3 milyar liter meningkat 23% di bandingkan tahun 2010. Tahun 2012 diperkirakan konsumsi air kemasan meningkat menjadi 19,88 milyar liter per tahun. Dengan data di atas maka terdapat potensi masuknya pesaing baru di indonesia, karena permintaan akan AMDK semakin meningkat. Tetapi dengan banyaknya merk atau produk yang sudah ada sekarang, maka pemerintah harus ekstra ketat mengawasi keberlangsungan produk tersebut, karena banyak survey yang menyatakan terdapat produk AMDK yang
  • 14. 14 Strategic Management ACHMAD SUSMIYANTO 55118010001 “Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG Matrix ” membahayakan untuk konsumen. Sehingga proses pengolahan dan pembuatan AMDK harus mempunyai standart khusus yang sudah ditetapkan. Dan pendatang baru juga harus memperhatikan skala ekonomi, perbedann produk yang eksklusif, identitas merek, kebutuhan modal, akses ke dalam distribusi, keuntungan dari biaya absolute, akses yang dibutuhkan, kebijakan pemerintah, dan balasan yang diharapkan. Dengan demikian tidak semakin bertambah merek AMDK yang ada dalam pasaran, dan akan mengurangi persaingan di industry. 3. Potensi pengembangan produk-produk pengganti Salah satu ancaman dalam industri AMDK adalah air isi ulang. Meskipun merek- merek tertentu telah memberi peringatan untuk tidak boleh mengisi dengan produk lain, tetapi hal itu tidak berpengaruh karena pengawasan tidak ketat dalam aplikasinya. Terlebih harga air mineral isi ulang yang lebih murah dan tetap praktis. Apalagi melihat harga kebutuhan pokok semakin meningkat, tentu masyarakat menengah ke bawah lebih memilih alternative tersebut karena kebutuhan akan air mineral tidak mungkin dikurangi. 4. Daya tawar pemasok Dalam industri AMDK tentu pemasok mempunyai daya tawar yang tinggi, karena kebutuhan akan bahan baku plastik untuk membuat kemasan (galon, botol, dan gelas) tidak ada penggantinya. Dan tentu akan berpengaruh terhadap persangan dan juga biaya yang di keluarkan perusahaan. 5. Daya tawar konsumen Dalam industri AMDK daya tawar pembeli cukup tinggi, mengingat banyak alternative lain yang tersedia di pasaran. Tetapi tidak terlalu mengancam dalam industri terutama merk AQUA karena berorientasi terhadap kualitas. Jika konsumen sudah percaya dan loyal terhadap air mineral yang di konsumsi pasti ia tidak akan mudah beralih. Apalagi produk yang di konsumsi berkaitan dengan kesehatan, pasti tidak akan main-main dalam menetukan pilihannya, meskipun banyak merek yang ada. Kesimpulan Berdasarkan model lima factor kekuatan porter di atas maka dapat disimpulkan bahwa, industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) tidak mempunyai ancaman yang cukup serius dalam persaingan baik dalam industry maupun pendatang baru, karena orientasi konsumen cenderung terhadap kualitas produk. Dan hanya sebagian kecil dari konsumen yang orientasinya terhadap harga. Tetapi masalah yang menjadi ancaman bagi industri AMDK
  • 15. 15 Strategic Management ACHMAD SUSMIYANTO 55118010001 “Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG Matrix ” adalah faktor lingkungan. Mengingat industri ini yang mengakibatkan limbah plastik semakin meningkat dan hampir tidak bisa dimusnahkan. Meskipun berbagai alternative telah dilakukan tetapi belum dapat dirasakan keberhasilannya. Peluang dalam industri Air Mineral Dalam Kemasan sangat baik, yaitu dapat kita lihat semakin bertambahnya penduduk Indonesia baik dilihat dalam tingkat kehamilan dan kelahiran, maka memberi peluang yang cemerlang karena dapat meningkatkan penjualan yang berdampak terhadap peningkatan produksi, peningkatan tenaga kerja, peningkatan pendapatan dan peningkatan laba bagi perusahaan. Dan juga peran pemerintah untuk mensosialisasikan cara hidup sehat untuk minum air 10-11 gelas per hari per orang juga mendatangkan peluang bagi industri AMDK untuk meningkatkan produksinya. BCG MATRIX Pada PT. AQUA AQUA AQUA REFLECTION MIZONE AQUA 50
  • 16. 16 Strategic Management ACHMAD SUSMIYANTO 55118010001 “Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG Matrix ” 1. Tanda tanya (Question Mark): memiliki posisi pangsa pasar relatif yang rendah, tetapi mereka bersaing dalam industri yang bertumbuh pesat. Pertumbuhan produk turunan Aqua yaitu Aqua Reflection terbilang rendah tetapi juga bersaing di industri yang bertumbuh pesat. 2. Bintang (Star): memiliki peluang jangka panjang terbaik untuk pertumbuhan dan profitabilitas bagi organisasi. Dalam hal ini produk Aqua merupakan produk unggulan yang pertumbuhannya terus meningkat dan memiliki pangsa pasar yang luas. 3. Sapi perah (Cash Cow): memiliki pangsa pasar relatif yang tinggi tetapi bersaing dalam industri yang pertumbuhannya lambat. Meskipun pangsa pasar Aqua tinggi, namun salah satu produknya yaitu Mizone mengalami pertumbuhan yang masih rendah. 4. Anjing (Dog): memiliki pangsa pasar relatif yang rendah dan bersaing dalam industri yang pertumbuhannya rendah atau tidak tumbuh. Pertumbuhan produk turunan Aqua yaitu AQUA 50 terbilang rendah, begitu juga dengan pangsa pasarnya. Referensi: https://andyseptianwibisono.wordpress.com/2013/06/25/tugas-manajemen-strategik-pt-aqua- golden-mississippi-tbk/ http://wawancigul.blogspot.com/2015/12/analisismanajemen-strategik-pt.html