3. Perdarahan
1.Perdarahan
Nadi ( Arteri )
2. Perdarahan
Balik ( Vena )
3. Perdarahan
Rambut ( kapiler )
- Berasal dari pembuluh
nadi
- keluarnya memancar
seirama denyut nadi
- berwarna merah terang
.
- Darah keluar
mengalir
- Berwarna
merah gelap
- Darah keluar
merembes
- Berwarna merah
gelap
Terjadi akibat rusaknya dinding pembuluh
darah yang dapat disebabkan oleh ruda
paksa (trauma) atau penyakit.
Klasifikasi sumber perdarahan/Golongan
Perdarahan
4. Jenis Perdarahan
2. Perdarahan Dalam1. Perdarahan Luar
Biasanya tak terlihat
dan kulit tampak rusak,
kadang-kadang terlihat
dibawah permukaan kulit
berupa memar.
Perdarahan yang
tampak/terlihat jelas
keluar dari luka
terbuka.
5. Penanganan
Gunakan APD
Jangan menyentuh
mulut, hidung, mata,
makanan sewaktu
memberi perawatan.
Buang bahan yang
telah ternoda
A.Perlindungan
terhadap Infeksi
pada penanganan
perdarahan :
6. Penanganan
Tekan Langsung (5 – 15 menit )
Elevasi (dilakukan
bersamaan tekan
langsung) dan tekan
pada titik tekan.
Cara lain yaitu imobilisasi
dengan /tanpa bidai/
Torniket.
B. Mengendalikan
Perdarahan Luar :
7. Perawatan Perdarahan
2.Pada Perdarahan
ringan/terkendali
Gunakan tekanan
langsung dg penutup luka
01
Tekan sampai
perdarahan terkendali
05
Jangan melepas penutup
luka atau balutan pertama.
06
1. Pada perdarahan besar :
Tutup langsung luka.
01
Pertahankan dan tekan
cukup kuat.
.
02
Rawat luka setelah
perdarahan terkendali
03
8. Perawatan Perdarahan
Jangan beri makan &
minum
d
Rawat cedera laine
Beri O2 & Rujukf
3. Perdarahan dalam / curiga
ada perdarahan dalam :
Baringkan & Istirahatkan
penderita
.
03
Buka jalan nafas &
pertahankan. b
Perawatan Syok jika ada
Periksa berkala
pernapasan & denyut
nadi
c
9. Teknik Pengendalian Perdarahan
1.Tekan langsung tepat diatas luka
dengan penutup luka. Umumnya
perdarahan akan berhenti ± 5 s.d.15
menit. Jika perdarahan belum
berhenti, tambahkan penutup luka
tanpa melepas penutup luka
sebelumnya.
2. Tinggikan
daerah cedera
lebih tinggi dari
jantung.
(biasanya hanya
pada cedera alat
gerak saja).
3.Tekan pada
pembuluh
nadi diantara
luka dengan
jantung.
10. Teknik Lain Pengendalian
Perdarahan Luar
1.Immobilisasi dengan
atau tanpa bidai.
2. Torniket
(sebagai
alternatif
terakhir & hanya
pada kasus
tertentu saja)
3. Kompres
dingin
11. Dimana Sistem peredaran darah ( Sirkulasi )
gagal mengirimkan darah yang mengandung
oksigen dan bahan nutrisi ke organ vital.
1. Kegagalan jantung memompa darah
2. kehilangan darah dalam jumlah besar
3. Pelebaran pembuluh darah yang luas.
4. Kekurangan cairan tubuh.
By. Triana Septianti P 11
12. a. Pernafasan : cepat dan dangkal
b. Nadi : Cepat dan lemah
c. Kulit : Pucat,dingin & lembab
d. Wajah : Pucat, sianosis pada bibir, lidah dan cuping
telinga.
e. Mata : Pandangan hampa, pupil melebar.
a. Mual & mungkin muntah
b. Haus
c. Lemah
d. Pusing
e. Gelisah & takut matiBy. Triana Septianti P 12
13. 1. Bawa penderita ketempat teduh &
aman
2. Tidurkan telentang,tungkai tinggikan
20–30 cm
3. Pakaian dilonggarkan
4. Beri selimut
5. Tenangkan penderita
By. Triana Septianti P 13
14. 6. Pastikan jalan nafas & Pernafasan
baik
7. Kontrol perdarahan & rawat cedera
lainnya
8. Beri Oksigen sesuai protokol
9. Jangan beri makan & minum
10.Periksa berkala tanda vital
11.Rujuk ke fasilitas kesehatan.
By. Triana Septianti P 14
16. Cedera yang melibatkan jaringan kulit, otot,
saraf / pembuluh darah
akibat suatu ruda paksa
By. Triana Septianti P 16
17. 1. Luka Terbuka
2. Luka Tertutup
1. Luka lecet
2. Luka sayat /iris
3. Luka robek
4. Luka tusuk
5. Avulsi ( sobek )
6. Amputasi
7. Gititan/sengatan
8. Luka bakar
By. Triana Septianti P 17
18. Luka Lecet & Luka Sayat / Iris
By. Triana Septianti P 18
25. Bahan yang diletakkan tepat diatas luka.
Jenis : 1. Penutup luka oklusif ( kedap )
2. Penutup luka tebal
Fungsi: 1. Membantu mengendalikan darah
2. Mencegah kontaminasi
3. Mempercepat penyembuhan
4. Mengurangi nyeri
By. Triana Septianti P 25
26. Bahan yang digunakan untuk mempertahankan
penutup luka.
1. Penekanan untuk membantu menghentikan perdarahan.
2. mempertahankan penutup luka pada tempatnya.
3. Menjadi penopang untuk bagian tubuh yang cedera.
1. Pembalut pita / gulung
2. Pembalut segitiga ( mitella )
3. Pembalut tabung / tubuler
4. Pembalut penekan
By. Triana Septianti P 26
27. 1. Pastikan daerah luka terlihat.
2. Bersihkan daerah sekitar luka.
3. Kontrol perdarahan bila ada.
4. Lakukan penatalaksanaan syok pada luka yang
parah.
5. Cegah kontaminasi lanjut.
6. Beri penutup luka & balut bila perlu.
7. Baringkan penderita bila kehilangan banyak
darah dan lukanya cukup parah.
8. Tenangkan penderita.
9. Rujuk ke fasilitas kesehatan.
Perawatan Luka Terbuka
By. Triana Septianti P 27
28. 1. Pastikan daerah cedera terlihat.
2. Perawatan luka tertutup dilakukan seperti
halnya perdarahan dalam.
3. Khusus untuk memar dapat dilakukan :
R = rest
I = ice pack
C = compressed
E = elevation
4. Tenangkan penderita.
5. Rujuk ke fasilitas kesehatan.
Perawatan Luka Tertutup
By. Triana Septianti P 28
29. 1. Penutupan meliputi seluruh permukaan
luka.
2. Upayakan permukaan luka sebersih
mungkin sebelum menutup luka, kecuali
bila luka disertai perdarahan yang
masih mengalir
3. Pemasangannya harus memenuhi prinsip
aseptik
4. Jangan dipasang pembalut sebelum
perdarahan terhenti, kecuali pembalutan
penekanan.
Prinsip Penutupan & Pembalutan Luka
By. Triana Septianti P 29
30. 5. Balutan tidak terlalu kencang/longgar &
jangan biarkan ujung sisa terurai.
6. Jangan menutup ujung jari. Bagian itu
bisa jadi petunjuk.
7. Bila luka kecil upayakan untuk
memperluas daerah pembalutan
8. Untuk anggota gerak balut dari distal
ke proksimal
9. Lakukan pembalutan dalam posisi yang
diinginkan
Prinsip Penutupan & Pembalutan Luka
By. Triana Septianti P 30
32. - Tulang
- Sendi
- Jaringan ikat
- Otot
Cedera pada Alat Gerak :
1. Patah Tulang (Fraktur )
2. Urai Sendi (Dislokasi )
3. Terkilir Otot (Strain)
4. Terkilir Sendi (Sprain)
By. Triana Septianti P 32
33. Terputusnya jaringan tulang baik sebagian atau seluruh.
Penyebabnya : Gaya melampaui batas Destisitas :
- Gaya Langsung
- Gaya Tak langsung
- Gaya puntir
Gejala dan Tanda :
- Perubahan bentuk
- Nyeri dan kaku
- Bengkak
- Gangguan Fungsi gerak
- Krepitasi
- Mungkin terlihat tulang yg patahBy. Triana Septianti P 33
34. 1. Patah Tulang Tertutup : Permukaan
kulit utuh
2. Patah Tulang terbuka : Permukaan
kulit ada luka/robek
By. Triana Septianti P 34
36. Penyebabnya : Teregang melebihi batas
normal.
Gejala dan Tandanya : sama dengan Patah
Tulang
Keluarnya kepala sendi dari
mangkok sendi/keluarnya ujung
tulang dari Sendi
By. Triana Septianti P 36
37. Robek atau putusnya jaringan ikat sekitar sendi
karena teregang melebihi normal.
Penyebab :
- Terpeleset
- Gerakan salah
Gejala dan tanda :
- Nyeri - Nyeri tekan
- Bengkak - Kulit merah kebiruan
By. Triana Septianti P 37
38. Robeknya jaringan otot pada tendon (ekor otot)
Penyebabnya: pembebanan tiba-tiba pada otot
tertentu.
Gejala & tanda :
-Nyeri yg tajam dan mendadak
-Nyeri menyebar dg kejang
-Bengkak
By. Triana Septianti P 38
41. Upaya menstabilkan + Immobilisasi bagian cedera
Tujuan :
- Mencegah gerakan
- Mengurangi cedera baru
- Memberi istirahat
- Mengurangi nyeri
- Mempercepat penyembuhan
By. Triana Septianti P 41
45. 1. Informasikan kepada penderita.
2. Eksposure
3. Nilai GSS pada distal
4. Siapkan alat-alat
5. Membidai sesuai dg posisi saat ditemukan
6. Meliputi dua sendi atau dua tulang
7. Lapisi bidai dg bahan lunak
8. Ikatan jangan terlalu keras/longgar
9. Ikatan cukup jumlahnya
10.Nilai GSS kembali
By. Triana Septianti P 45
47. 1. Istirahatkan bagian cedera
2. Tinggikan bagian cedera
3. Kompres dingin max 30
menit, ulangi setiap jam.
4. Balut tekan
5. Bila perlu rujuk
By. Triana Septianti P 47
48. 1. Letakkan lengan bawah di dada,
telapak tangan menghadap keluar.
2. Pasang bidai L/Bidai spesial siku
3. Ikat diatas & dibawah tulang yg
patah
4. Lengan bawah digendong
5. Jika siku oatah, tangan jangan dilipat,
bidai lurus ke bawah
6. Rujuk
By. Triana Septianti P 48
50. 1. Letakkan lengan pada dada
2. Pasang bidai dari siku ke tangan
3. Ikat di atas & dibawah tulang yg patah
4. Lengan di gendong
5. Rujuk
By. Triana Septianti P 50
51. Tanda-tandanya :
- Nyeri diatas kemaluan baik saat duduk maupun bendiri
- Kaki sulit digerakkan & kesemutan
Pertolongannya :
1. Diangkat dg papan kedua kakinya diikat jadi satu.
2. Beri bantal dibawah lutut dan kanan kiri pinggul
3. Ikat pada tulang pinggul & pergelangan kaki.
4. Rujuk
By. Triana Septianti P 51
52. • Pasang bidai di dua tempat :
- Ketiak sampai telapak kaki
- Lipat paha sampai telapak kaki
• Beri bantalan
• Bila perlu ikat kedua tungkai diatas lutut &
pergelangan kaki.
• Rujuk
By. Triana Septianti P 52
53. Hampir sama deengan tungkai atas, tetapi bidai
Hanya dari lipat paha sampai telapak kaki.
By. Triana Septianti P 53
54. Cedera Kepala :
Cedera pada kepala gangguan pada Otak :
Ringan/Berat.
Penyebab : Bentrokan
Pembagian :
1. Cedera Kepala Sederhana
2. Patah Tulang Tengkorak
3. Cedera Otak
By. Triana Septianti P 54
55. 1. Perubahan respon
2. Gangguan Napas
3. Sakit kepala
4. Mual, muntah (muntah proyektil)
5. Gangguan penglihatan, pupil tak simetris
6. Kejang
By. Triana Septianti P 55
56. 7. Perubahan tanda vital
8. Nyeri
9. Luka terbuka/tertutup
10. Darah/cairan otak keluar dari hidung/telinga.
11. Memar dibelakang telinga (Battle Sign)
12. Memar disekitar mata (raccoon eyes)
13. Postur abnormal
By. Triana Septianti P 56
57. 1. Penilaian Dini
2. Immobilisasi Kepala & Leher
3. Beri O2 bila ada
4. Tutup dan balut Luka
5. Pantau tanda vital secara berkala
6. Rujuk
By. Triana Septianti P 57
58. Cedera dari tulang leher sampai tulang ekor termasuk
persyarafan di dalamnya
Penyebabnya : benturan, jatuh, laka lantas
Gejala dan Tanda :
1. Perubahan bentuk
2. Mati rasa, kesemutan atau lumpuh pada alat gerak
3. Nyeri saat menggerakan lengan/tungkai
4. BAK dan BAB tidak terkontrol
5. Sulit Napas
6. Priapismus (ereksi yg menentap selama 6 jam)
7. Cedera lumpuh.
By. Triana Septianti P 58
59. Penyulit : 1. Henti Napas
2. Kelumpuhan Umum
3. Syok
By. Triana Septianti P 59
60. Penanganan :
1. Analisa terjadi cedera
2. Stabilisasi manual bila ada pasal neck collar
3. Penilaian dini
4. Beri O2
5. Pemeriksaan fisik
6. Stabilisasi leher sampai dimobilisasi pada papan spinal
dengan baik.
7. Periksa tanda vital
8. Rujuk
By. Triana Septianti P 60
61. Gejala dan Tanda
• Luka /memar
• Sukar bicara
• Sumbatan Jalan napas
• Tenggorokan bengkak
• Kripitasi udara
Dapat terjadi imboli udara
By. Triana Septianti P 61
62. 1. Penilaian Dini
2. Bila luka terbuka lebar tutup dg penutup kedap
(kasa oklusif)
3. Miringkan kekiri bila ada emboli udara.
4. Bila ada benda menancap stabilkan jika
mengganggu jalan napas cabut
5. Rawat syok bila ada
6. Rujuk
By. Triana Septianti P 62
64. Gejala dan Tanda :
1. Sesak napas
2. Nyeri saat napas
3. Gejala lain sesuai cederanya
Penanganan cedera dada tertutup :
1. Penilaian dini (Buka jalan napas)
2. Nilai respon beri O2 bila ada
3. Atasi perdarahan luas bila ada
4. Biarkan posisi pasien (paling nyaman
5. Periksa tanda vital dan rujuk
By. Triana Septianti P 64
66. • Bisa patah pada 1 tempat/beberapa tempat.
• Bila 1 iga/beberapa iga patah pada beberapa
tempat sekaligus disebut : Flail Chest
PATAH TULANG IGA
By. Triana Septianti P 66
68. Gejala dan Tanda :
1. Nyeri saat napas
2. Perubahan bentuk diding dada
3. Dada tidak mengembang dengan baik
4. Gerakan paradoks
5. Batuk Darah
6. Guarding position
7. Memar didada
8. Dilatasi vero leher, mata merah, sianosis,
tubuh atas bengkak
9. Tanda-tanda syok
By. Triana Septianti P 68
69. Pertolongannya :
1. Beri bantalan pada bagian patah
2. Pada Flail Ches, ganjal bag. yg Patah
3. Pasang gendongan
4. Rujuk
By. Triana Septianti P 69
70. CEDERA DADA TERBUKA :
Hati-hati thd sucking chest womnd (luka hisap
dada) keadaan mengancam nyawa.
Penanganannya :
• Penilaian dini
• Jangan cabut bila benda menancap
• Tutup luka dg penutup kedap
• Rujuk
By. Triana Septianti P 70