SlideShare a Scribd company logo
1 of 71
By. Triana Septianti P, M.Keb
By. Triana Septianti P 1
By. Triana Septianti P 2
Perdarahan
1.Perdarahan
Nadi ( Arteri )
2. Perdarahan
Balik ( Vena )
3. Perdarahan
Rambut ( kapiler )
- Berasal dari pembuluh
nadi
- keluarnya memancar
seirama denyut nadi
- berwarna merah terang
.
- Darah keluar
mengalir
- Berwarna
merah gelap
- Darah keluar
merembes
- Berwarna merah
gelap
Terjadi akibat rusaknya dinding pembuluh
darah yang dapat disebabkan oleh ruda
paksa (trauma) atau penyakit.
Klasifikasi sumber perdarahan/Golongan
Perdarahan
Jenis Perdarahan
2. Perdarahan Dalam1. Perdarahan Luar
Biasanya tak terlihat
dan kulit tampak rusak,
kadang-kadang terlihat
dibawah permukaan kulit
berupa memar.
Perdarahan yang
tampak/terlihat jelas
keluar dari luka
terbuka.
Penanganan
Gunakan APD
Jangan menyentuh
mulut, hidung, mata,
makanan sewaktu
memberi perawatan.
Buang bahan yang
telah ternoda
A.Perlindungan
terhadap Infeksi
pada penanganan
perdarahan :
Penanganan
Tekan Langsung (5 – 15 menit )
Elevasi (dilakukan
bersamaan tekan
langsung) dan tekan
pada titik tekan.
Cara lain yaitu imobilisasi
dengan /tanpa bidai/
Torniket.
B. Mengendalikan
Perdarahan Luar :
Perawatan Perdarahan
2.Pada Perdarahan
ringan/terkendali
Gunakan tekanan
langsung dg penutup luka
01
Tekan sampai
perdarahan terkendali
05
Jangan melepas penutup
luka atau balutan pertama.
06
1. Pada perdarahan besar :
Tutup langsung luka.
01
Pertahankan dan tekan
cukup kuat.
.
02
Rawat luka setelah
perdarahan terkendali
03
Perawatan Perdarahan
Jangan beri makan &
minum
d
Rawat cedera laine
Beri O2 & Rujukf
3. Perdarahan dalam / curiga
ada perdarahan dalam :
Baringkan & Istirahatkan
penderita
.
03
Buka jalan nafas &
pertahankan. b
Perawatan Syok jika ada
Periksa berkala
pernapasan & denyut
nadi
c
Teknik Pengendalian Perdarahan
1.Tekan langsung tepat diatas luka
dengan penutup luka. Umumnya
perdarahan akan berhenti ± 5 s.d.15
menit. Jika perdarahan belum
berhenti, tambahkan penutup luka
tanpa melepas penutup luka
sebelumnya.
2. Tinggikan
daerah cedera
lebih tinggi dari
jantung.
(biasanya hanya
pada cedera alat
gerak saja).
3.Tekan pada
pembuluh
nadi diantara
luka dengan
jantung.
Teknik Lain Pengendalian
Perdarahan Luar
1.Immobilisasi dengan
atau tanpa bidai.
2. Torniket
(sebagai
alternatif
terakhir & hanya
pada kasus
tertentu saja)
3. Kompres
dingin
Dimana Sistem peredaran darah ( Sirkulasi )
gagal mengirimkan darah yang mengandung
oksigen dan bahan nutrisi ke organ vital.
1. Kegagalan jantung memompa darah
2. kehilangan darah dalam jumlah besar
3. Pelebaran pembuluh darah yang luas.
4. Kekurangan cairan tubuh.
By. Triana Septianti P 11
a. Pernafasan : cepat dan dangkal
b. Nadi : Cepat dan lemah
c. Kulit : Pucat,dingin & lembab
d. Wajah : Pucat, sianosis pada bibir, lidah dan cuping
telinga.
e. Mata : Pandangan hampa, pupil melebar.
a. Mual & mungkin muntah
b. Haus
c. Lemah
d. Pusing
e. Gelisah & takut matiBy. Triana Septianti P 12
1. Bawa penderita ketempat teduh &
aman
2. Tidurkan telentang,tungkai tinggikan
20–30 cm
3. Pakaian dilonggarkan
4. Beri selimut
5. Tenangkan penderita
By. Triana Septianti P 13
6. Pastikan jalan nafas & Pernafasan
baik
7. Kontrol perdarahan & rawat cedera
lainnya
8. Beri Oksigen sesuai protokol
9. Jangan beri makan & minum
10.Periksa berkala tanda vital
11.Rujuk ke fasilitas kesehatan.
By. Triana Septianti P 14
By. Triana Septianti P 15
Cedera yang melibatkan jaringan kulit, otot,
saraf / pembuluh darah
akibat suatu ruda paksa
By. Triana Septianti P 16
1. Luka Terbuka
2. Luka Tertutup
1. Luka lecet
2. Luka sayat /iris
3. Luka robek
4. Luka tusuk
5. Avulsi ( sobek )
6. Amputasi
7. Gititan/sengatan
8. Luka bakar
By. Triana Septianti P 17
Luka Lecet & Luka Sayat / Iris
By. Triana Septianti P 18
Luka Sobek/Avulsi & Luka Robek
By. Triana Septianti P 19
Luka Tusuk, luka Tembus & Luka Gigitan Binatang
By. Triana Septianti P 20
Luka Amputir (Amputasi)
By. Triana Septianti P 21
Luka Bakar
By. Triana Septianti P 22
1. Memar
2. Cedera karena himpitan
3. Cedera remuk
By. Triana Septianti P 23
Luka memar & Hematoma
By. Triana Septianti P 24
Bahan yang diletakkan tepat diatas luka.
Jenis : 1. Penutup luka oklusif ( kedap )
2. Penutup luka tebal
Fungsi: 1. Membantu mengendalikan darah
2. Mencegah kontaminasi
3. Mempercepat penyembuhan
4. Mengurangi nyeri
By. Triana Septianti P 25
Bahan yang digunakan untuk mempertahankan
penutup luka.
1. Penekanan untuk membantu menghentikan perdarahan.
2. mempertahankan penutup luka pada tempatnya.
3. Menjadi penopang untuk bagian tubuh yang cedera.
1. Pembalut pita / gulung
2. Pembalut segitiga ( mitella )
3. Pembalut tabung / tubuler
4. Pembalut penekan
By. Triana Septianti P 26
1. Pastikan daerah luka terlihat.
2. Bersihkan daerah sekitar luka.
3. Kontrol perdarahan bila ada.
4. Lakukan penatalaksanaan syok pada luka yang
parah.
5. Cegah kontaminasi lanjut.
6. Beri penutup luka & balut bila perlu.
7. Baringkan penderita bila kehilangan banyak
darah dan lukanya cukup parah.
8. Tenangkan penderita.
9. Rujuk ke fasilitas kesehatan.
Perawatan Luka Terbuka
By. Triana Septianti P 27
1. Pastikan daerah cedera terlihat.
2. Perawatan luka tertutup dilakukan seperti
halnya perdarahan dalam.
3. Khusus untuk memar dapat dilakukan :
R = rest
I = ice pack
C = compressed
E = elevation
4. Tenangkan penderita.
5. Rujuk ke fasilitas kesehatan.
Perawatan Luka Tertutup
By. Triana Septianti P 28
1. Penutupan meliputi seluruh permukaan
luka.
2. Upayakan permukaan luka sebersih
mungkin sebelum menutup luka, kecuali
bila luka disertai perdarahan yang
masih mengalir
3. Pemasangannya harus memenuhi prinsip
aseptik
4. Jangan dipasang pembalut sebelum
perdarahan terhenti, kecuali pembalutan
penekanan.
Prinsip Penutupan & Pembalutan Luka
By. Triana Septianti P 29
5. Balutan tidak terlalu kencang/longgar &
jangan biarkan ujung sisa terurai.
6. Jangan menutup ujung jari. Bagian itu
bisa jadi petunjuk.
7. Bila luka kecil upayakan untuk
memperluas daerah pembalutan
8. Untuk anggota gerak balut dari distal
ke proksimal
9. Lakukan pembalutan dalam posisi yang
diinginkan
Prinsip Penutupan & Pembalutan Luka
By. Triana Septianti P 30
By. Triana Septianti P 31
- Tulang
- Sendi
- Jaringan ikat
- Otot
Cedera pada Alat Gerak :
1. Patah Tulang (Fraktur )
2. Urai Sendi (Dislokasi )
3. Terkilir Otot (Strain)
4. Terkilir Sendi (Sprain)
By. Triana Septianti P 32
Terputusnya jaringan tulang baik sebagian atau seluruh.
Penyebabnya : Gaya melampaui batas Destisitas :
- Gaya Langsung
- Gaya Tak langsung
- Gaya puntir
Gejala dan Tanda :
- Perubahan bentuk
- Nyeri dan kaku
- Bengkak
- Gangguan Fungsi gerak
- Krepitasi
- Mungkin terlihat tulang yg patahBy. Triana Septianti P 33
1. Patah Tulang Tertutup : Permukaan
kulit utuh
2. Patah Tulang terbuka : Permukaan
kulit ada luka/robek
By. Triana Septianti P 34
Patah tulang By. Triana Septianti P 35
Penyebabnya : Teregang melebihi batas
normal.
Gejala dan Tandanya : sama dengan Patah
Tulang
Keluarnya kepala sendi dari
mangkok sendi/keluarnya ujung
tulang dari Sendi
By. Triana Septianti P 36
Robek atau putusnya jaringan ikat sekitar sendi
karena teregang melebihi normal.
Penyebab :
- Terpeleset
- Gerakan salah
Gejala dan tanda :
- Nyeri - Nyeri tekan
- Bengkak - Kulit merah kebiruan
By. Triana Septianti P 37
Robeknya jaringan otot pada tendon (ekor otot)
Penyebabnya: pembebanan tiba-tiba pada otot
tertentu.
Gejala & tanda :
-Nyeri yg tajam dan mendadak
-Nyeri menyebar dg kejang
-Bengkak
By. Triana Septianti P 38
Cedera Sistem Otot RangkaBy. Triana Septianti P 39
By. Triana Septianti P 40
Upaya menstabilkan + Immobilisasi bagian cedera
Tujuan :
- Mencegah gerakan
- Mengurangi cedera baru
- Memberi istirahat
- Mengurangi nyeri
- Mempercepat penyembuhan
By. Triana Septianti P 41
By. Triana Septianti P 42
Macam-Macam Bidai :
• Bidai keras
• Bidai traksi
• Bidai Improvisasi
• Gendongan/belat & bebat
By. Triana Septianti P 43
By. Triana Septianti P 44
1. Informasikan kepada penderita.
2. Eksposure
3. Nilai GSS pada distal
4. Siapkan alat-alat
5. Membidai sesuai dg posisi saat ditemukan
6. Meliputi dua sendi atau dua tulang
7. Lapisi bidai dg bahan lunak
8. Ikatan jangan terlalu keras/longgar
9. Ikatan cukup jumlahnya
10.Nilai GSS kembali
By. Triana Septianti P 45
Pembidaian Untuk Cedera Alat Gerak Bawah
By. Triana Septianti P 46
1. Istirahatkan bagian cedera
2. Tinggikan bagian cedera
3. Kompres dingin max 30
menit, ulangi setiap jam.
4. Balut tekan
5. Bila perlu rujuk
By. Triana Septianti P 47
1. Letakkan lengan bawah di dada,
telapak tangan menghadap keluar.
2. Pasang bidai L/Bidai spesial siku
3. Ikat diatas & dibawah tulang yg
patah
4. Lengan bawah digendong
5. Jika siku oatah, tangan jangan dilipat,
bidai lurus ke bawah
6. Rujuk
By. Triana Septianti P 48
Pembidaian Untuk Cedera Alat Gerak Atas
By. Triana Septianti P 49
1. Letakkan lengan pada dada
2. Pasang bidai dari siku ke tangan
3. Ikat di atas & dibawah tulang yg patah
4. Lengan di gendong
5. Rujuk
By. Triana Septianti P 50
Tanda-tandanya :
- Nyeri diatas kemaluan baik saat duduk maupun bendiri
- Kaki sulit digerakkan & kesemutan
Pertolongannya :
1. Diangkat dg papan kedua kakinya diikat jadi satu.
2. Beri bantal dibawah lutut dan kanan kiri pinggul
3. Ikat pada tulang pinggul & pergelangan kaki.
4. Rujuk
By. Triana Septianti P 51
• Pasang bidai di dua tempat :
- Ketiak sampai telapak kaki
- Lipat paha sampai telapak kaki
• Beri bantalan
• Bila perlu ikat kedua tungkai diatas lutut &
pergelangan kaki.
• Rujuk
By. Triana Septianti P 52
Hampir sama deengan tungkai atas, tetapi bidai
Hanya dari lipat paha sampai telapak kaki.
By. Triana Septianti P 53
Cedera Kepala :
Cedera pada kepala gangguan pada Otak :
Ringan/Berat.
Penyebab : Bentrokan
Pembagian :
1. Cedera Kepala Sederhana
2. Patah Tulang Tengkorak
3. Cedera Otak
By. Triana Septianti P 54
1. Perubahan respon
2. Gangguan Napas
3. Sakit kepala
4. Mual, muntah (muntah proyektil)
5. Gangguan penglihatan, pupil tak simetris
6. Kejang
By. Triana Septianti P 55
7. Perubahan tanda vital
8. Nyeri
9. Luka terbuka/tertutup
10. Darah/cairan otak keluar dari hidung/telinga.
11. Memar dibelakang telinga (Battle Sign)
12. Memar disekitar mata (raccoon eyes)
13. Postur abnormal
By. Triana Septianti P 56
1. Penilaian Dini
2. Immobilisasi Kepala & Leher
3. Beri O2 bila ada
4. Tutup dan balut Luka
5. Pantau tanda vital secara berkala
6. Rujuk
By. Triana Septianti P 57
Cedera dari tulang leher sampai tulang ekor termasuk
persyarafan di dalamnya
Penyebabnya : benturan, jatuh, laka lantas
Gejala dan Tanda :
1. Perubahan bentuk
2. Mati rasa, kesemutan atau lumpuh pada alat gerak
3. Nyeri saat menggerakan lengan/tungkai
4. BAK dan BAB tidak terkontrol
5. Sulit Napas
6. Priapismus (ereksi yg menentap selama 6 jam)
7. Cedera lumpuh.
By. Triana Septianti P 58
Penyulit : 1. Henti Napas
2. Kelumpuhan Umum
3. Syok
By. Triana Septianti P 59
Penanganan :
1. Analisa terjadi cedera
2. Stabilisasi manual bila ada pasal neck collar
3. Penilaian dini
4. Beri O2
5. Pemeriksaan fisik
6. Stabilisasi leher sampai dimobilisasi pada papan spinal
dengan baik.
7. Periksa tanda vital
8. Rujuk
By. Triana Septianti P 60
Gejala dan Tanda
• Luka /memar
• Sukar bicara
• Sumbatan Jalan napas
• Tenggorokan bengkak
• Kripitasi udara
Dapat terjadi imboli udara
By. Triana Septianti P 61
1. Penilaian Dini
2. Bila luka terbuka lebar tutup dg penutup kedap
(kasa oklusif)
3. Miringkan kekiri bila ada emboli udara.
4. Bila ada benda menancap stabilkan jika
mengganggu jalan napas cabut
5. Rawat syok bila ada
6. Rujuk
By. Triana Septianti P 62
Tertutup dan terbuka
Penyulit : 1. Pnemotoralis
2. Hemotoralis
3. Gabungan Keduanya.
By. Triana Septianti P 63
Gejala dan Tanda :
1. Sesak napas
2. Nyeri saat napas
3. Gejala lain sesuai cederanya
Penanganan cedera dada tertutup :
1. Penilaian dini (Buka jalan napas)
2. Nilai respon beri O2 bila ada
3. Atasi perdarahan luas bila ada
4. Biarkan posisi pasien (paling nyaman
5. Periksa tanda vital dan rujuk
By. Triana Septianti P 64
By. Triana Septianti P 65
• Bisa patah pada 1 tempat/beberapa tempat.
• Bila 1 iga/beberapa iga patah pada beberapa
tempat sekaligus disebut : Flail Chest
PATAH TULANG IGA
By. Triana Septianti P 66
GUARDING
POSITION
By. Triana Septianti P 67
Gejala dan Tanda :
1. Nyeri saat napas
2. Perubahan bentuk diding dada
3. Dada tidak mengembang dengan baik
4. Gerakan paradoks
5. Batuk Darah
6. Guarding position
7. Memar didada
8. Dilatasi vero leher, mata merah, sianosis,
tubuh atas bengkak
9. Tanda-tanda syok
By. Triana Septianti P 68
Pertolongannya :
1. Beri bantalan pada bagian patah
2. Pada Flail Ches, ganjal bag. yg Patah
3. Pasang gendongan
4. Rujuk
By. Triana Septianti P 69
CEDERA DADA TERBUKA :
Hati-hati thd sucking chest womnd (luka hisap
dada) keadaan mengancam nyawa.
Penanganannya :
• Penilaian dini
• Jangan cabut bila benda menancap
• Tutup luka dg penutup kedap
• Rujuk
By. Triana Septianti P 70
By. Triana Septianti P 71

More Related Content

What's hot

perubahan fisiologi masa nifas
perubahan fisiologi masa nifasperubahan fisiologi masa nifas
perubahan fisiologi masa nifas
Ludse Intan
 
Powerpoint Perawatan Perineum Pada Ibu Nifas-Rosita (Stikes Muhammadiyah Kudus)
Powerpoint Perawatan Perineum Pada Ibu Nifas-Rosita (Stikes Muhammadiyah Kudus)Powerpoint Perawatan Perineum Pada Ibu Nifas-Rosita (Stikes Muhammadiyah Kudus)
Powerpoint Perawatan Perineum Pada Ibu Nifas-Rosita (Stikes Muhammadiyah Kudus)
rosita
 
KDPK "Body Mekanik"
KDPK "Body Mekanik"KDPK "Body Mekanik"
KDPK "Body Mekanik"
hoshirami
 
Pemeriksaan penunjang nifas
Pemeriksaan penunjang nifasPemeriksaan penunjang nifas
Pemeriksaan penunjang nifas
NilaHayati3
 

What's hot (20)

perubahan fisiologi masa nifas
perubahan fisiologi masa nifasperubahan fisiologi masa nifas
perubahan fisiologi masa nifas
 
Powerpoint Perawatan Perineum Pada Ibu Nifas-Rosita (Stikes Muhammadiyah Kudus)
Powerpoint Perawatan Perineum Pada Ibu Nifas-Rosita (Stikes Muhammadiyah Kudus)Powerpoint Perawatan Perineum Pada Ibu Nifas-Rosita (Stikes Muhammadiyah Kudus)
Powerpoint Perawatan Perineum Pada Ibu Nifas-Rosita (Stikes Muhammadiyah Kudus)
 
KDPK "Body Mekanik"
KDPK "Body Mekanik"KDPK "Body Mekanik"
KDPK "Body Mekanik"
 
Kb2 kebutuhan psikologis ibu hamil
Kb2 kebutuhan psikologis ibu hamilKb2 kebutuhan psikologis ibu hamil
Kb2 kebutuhan psikologis ibu hamil
 
KB 2 Konsep Gender dalam Kesehatan Reproduksi Perempuan
KB 2 Konsep Gender dalam Kesehatan Reproduksi PerempuanKB 2 Konsep Gender dalam Kesehatan Reproduksi Perempuan
KB 2 Konsep Gender dalam Kesehatan Reproduksi Perempuan
 
Rps psikologi
Rps psikologi Rps psikologi
Rps psikologi
 
Risk assessment
Risk assessmentRisk assessment
Risk assessment
 
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
 
Kehamilan dengan sifilis
Kehamilan dengan sifilisKehamilan dengan sifilis
Kehamilan dengan sifilis
 
Faktor penghambat KIP/K
Faktor penghambat KIP/KFaktor penghambat KIP/K
Faktor penghambat KIP/K
 
Kunjungan ulang hamil
Kunjungan ulang hamilKunjungan ulang hamil
Kunjungan ulang hamil
 
Antenatal care-ppt
Antenatal care-pptAntenatal care-ppt
Antenatal care-ppt
 
Kontrasepsi suntik
Kontrasepsi suntikKontrasepsi suntik
Kontrasepsi suntik
 
Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...
Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...
Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...
 
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IVKegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
 
Soal soal ukom
Soal   soal ukomSoal   soal ukom
Soal soal ukom
 
Informed choice & informed consent
Informed choice & informed consentInformed choice & informed consent
Informed choice & informed consent
 
Kontrasepsi IUD
Kontrasepsi IUDKontrasepsi IUD
Kontrasepsi IUD
 
Pemeriksaan penunjang nifas
Pemeriksaan penunjang nifasPemeriksaan penunjang nifas
Pemeriksaan penunjang nifas
 
INFERTILITAS
INFERTILITASINFERTILITAS
INFERTILITAS
 

Similar to Basic Life Support ed.2 Kebidanan Magetan

P3K Healthtalk.pptx
P3K Healthtalk.pptxP3K Healthtalk.pptx
P3K Healthtalk.pptx
XKaizen
 
FISRT AID PRINT.pptx
FISRT AID PRINT.pptxFISRT AID PRINT.pptx
FISRT AID PRINT.pptx
Nuranto4
 

Similar to Basic Life Support ed.2 Kebidanan Magetan (20)

Pp dasar (peri heriyanto)
Pp dasar (peri heriyanto)Pp dasar (peri heriyanto)
Pp dasar (peri heriyanto)
 
Pertolongan cemas dan
Pertolongan cemas danPertolongan cemas dan
Pertolongan cemas dan
 
Luka perdarahan syok dan penanganannya
Luka perdarahan syok dan penanganannyaLuka perdarahan syok dan penanganannya
Luka perdarahan syok dan penanganannya
 
MATERI KAK RINNA FIXXXXX.ppt
MATERI KAK RINNA FIXXXXX.pptMATERI KAK RINNA FIXXXXX.ppt
MATERI KAK RINNA FIXXXXX.ppt
 
Sukatan PBSM thn 5 by fazlina adama
Sukatan PBSM thn 5 by fazlina adamaSukatan PBSM thn 5 by fazlina adama
Sukatan PBSM thn 5 by fazlina adama
 
P3K DOKCIL_PPT. PERAWAT.pptx
P3K DOKCIL_PPT. PERAWAT.pptxP3K DOKCIL_PPT. PERAWAT.pptx
P3K DOKCIL_PPT. PERAWAT.pptx
 
PPT Pertolongan Luka dan Perdarahan.pptx
PPT Pertolongan Luka dan Perdarahan.pptxPPT Pertolongan Luka dan Perdarahan.pptx
PPT Pertolongan Luka dan Perdarahan.pptx
 
Pertolongan cemas pendidikan jasmani dan kesihatan
Pertolongan cemas pendidikan jasmani dan kesihatanPertolongan cemas pendidikan jasmani dan kesihatan
Pertolongan cemas pendidikan jasmani dan kesihatan
 
03. Cedera Jaringan Lunak.ppt
03. Cedera Jaringan Lunak.ppt03. Cedera Jaringan Lunak.ppt
03. Cedera Jaringan Lunak.ppt
 
P.cemas belia
P.cemas beliaP.cemas belia
P.cemas belia
 
P3 k
P3 kP3 k
P3 k
 
P3K Healthtalk.pptx
P3K Healthtalk.pptxP3K Healthtalk.pptx
P3K Healthtalk.pptx
 
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan  fisikPemeriksaan  fisik
Pemeriksaan fisik
 
BASIC LIFE SUPPOR REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU.ppt
BASIC LIFE SUPPOR REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU.pptBASIC LIFE SUPPOR REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU.ppt
BASIC LIFE SUPPOR REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU.ppt
 
Cedera jaringan lunak
Cedera jaringan lunakCedera jaringan lunak
Cedera jaringan lunak
 
FISRT AID PRINT.pptx
FISRT AID PRINT.pptxFISRT AID PRINT.pptx
FISRT AID PRINT.pptx
 
Tetanus
TetanusTetanus
Tetanus
 
P3 k
P3 kP3 k
P3 k
 
Dasar-Dasar P3K.pptx
Dasar-Dasar P3K.pptxDasar-Dasar P3K.pptx
Dasar-Dasar P3K.pptx
 
PPT P3K ke-2.pptx
PPT P3K ke-2.pptxPPT P3K ke-2.pptx
PPT P3K ke-2.pptx
 

More from Triana Septianti

More from Triana Septianti (20)

Kesehatan Ibu Anak dalam Krisis Bencana.pdf
Kesehatan Ibu Anak dalam Krisis Bencana.pdfKesehatan Ibu Anak dalam Krisis Bencana.pdf
Kesehatan Ibu Anak dalam Krisis Bencana.pdf
 
Pengenalan Kekerasan Seksual.pdf
Pengenalan Kekerasan Seksual.pdfPengenalan Kekerasan Seksual.pdf
Pengenalan Kekerasan Seksual.pdf
 
Konsep dasar remaja
Konsep dasar remajaKonsep dasar remaja
Konsep dasar remaja
 
Gizi seimbang mendukung sistem imun pada masa pandemi
Gizi seimbang mendukung sistem imun pada masa pandemiGizi seimbang mendukung sistem imun pada masa pandemi
Gizi seimbang mendukung sistem imun pada masa pandemi
 
Gizi seimbang anak dengan stunting
Gizi seimbang anak dengan stuntingGizi seimbang anak dengan stunting
Gizi seimbang anak dengan stunting
 
Gizi seimbang untuk dewasa
Gizi seimbang untuk dewasaGizi seimbang untuk dewasa
Gizi seimbang untuk dewasa
 
Full body massage new
Full body massage newFull body massage new
Full body massage new
 
Pemeriksaan sitologi ginekologi
Pemeriksaan sitologi ginekologi Pemeriksaan sitologi ginekologi
Pemeriksaan sitologi ginekologi
 
Pre post operasi
Pre post operasiPre post operasi
Pre post operasi
 
Pengambilan darah
Pengambilan darahPengambilan darah
Pengambilan darah
 
Konsep hukum yang melandasi fungsi dan tugas bidan
Konsep hukum yang melandasi fungsi dan tugas bidanKonsep hukum yang melandasi fungsi dan tugas bidan
Konsep hukum yang melandasi fungsi dan tugas bidan
 
Aspek legal
Aspek legalAspek legal
Aspek legal
 
Standar praktek bidan
Standar praktek bidanStandar praktek bidan
Standar praktek bidan
 
Otonomi kebidanan
Otonomi kebidananOtonomi kebidanan
Otonomi kebidanan
 
Masalah kesehatan remaja dan penanganannya
Masalah kesehatan remaja dan penanganannyaMasalah kesehatan remaja dan penanganannya
Masalah kesehatan remaja dan penanganannya
 
Masalah kesehatan reproduksi remaja
Masalah kesehatan reproduksi remajaMasalah kesehatan reproduksi remaja
Masalah kesehatan reproduksi remaja
 
Gizi seimbang usia lanjut
Gizi seimbang usia lanjutGizi seimbang usia lanjut
Gizi seimbang usia lanjut
 
Gizi seimbang ibu nifas
Gizi seimbang ibu nifasGizi seimbang ibu nifas
Gizi seimbang ibu nifas
 
Gizi seimbang bagi ibu bersalin
Gizi seimbang bagi ibu bersalinGizi seimbang bagi ibu bersalin
Gizi seimbang bagi ibu bersalin
 
LAKTASI
LAKTASILAKTASI
LAKTASI
 

Recently uploaded

UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
csooyoung073
 
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh  Visum et Repertum.pptPresentasi contoh  Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
SuwandiKhowanto1
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
cels17082019
 
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptxseminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
sariakmida
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
haslinahaslina3
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
Safrina Ramadhani
 

Recently uploaded (20)

Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencanaasuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh  Visum et Repertum.pptPresentasi contoh  Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
 
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptxseminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptx
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptxPenyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptx
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptx
 
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
 

Basic Life Support ed.2 Kebidanan Magetan

  • 1. By. Triana Septianti P, M.Keb By. Triana Septianti P 1
  • 3. Perdarahan 1.Perdarahan Nadi ( Arteri ) 2. Perdarahan Balik ( Vena ) 3. Perdarahan Rambut ( kapiler ) - Berasal dari pembuluh nadi - keluarnya memancar seirama denyut nadi - berwarna merah terang . - Darah keluar mengalir - Berwarna merah gelap - Darah keluar merembes - Berwarna merah gelap Terjadi akibat rusaknya dinding pembuluh darah yang dapat disebabkan oleh ruda paksa (trauma) atau penyakit. Klasifikasi sumber perdarahan/Golongan Perdarahan
  • 4. Jenis Perdarahan 2. Perdarahan Dalam1. Perdarahan Luar Biasanya tak terlihat dan kulit tampak rusak, kadang-kadang terlihat dibawah permukaan kulit berupa memar. Perdarahan yang tampak/terlihat jelas keluar dari luka terbuka.
  • 5. Penanganan Gunakan APD Jangan menyentuh mulut, hidung, mata, makanan sewaktu memberi perawatan. Buang bahan yang telah ternoda A.Perlindungan terhadap Infeksi pada penanganan perdarahan :
  • 6. Penanganan Tekan Langsung (5 – 15 menit ) Elevasi (dilakukan bersamaan tekan langsung) dan tekan pada titik tekan. Cara lain yaitu imobilisasi dengan /tanpa bidai/ Torniket. B. Mengendalikan Perdarahan Luar :
  • 7. Perawatan Perdarahan 2.Pada Perdarahan ringan/terkendali Gunakan tekanan langsung dg penutup luka 01 Tekan sampai perdarahan terkendali 05 Jangan melepas penutup luka atau balutan pertama. 06 1. Pada perdarahan besar : Tutup langsung luka. 01 Pertahankan dan tekan cukup kuat. . 02 Rawat luka setelah perdarahan terkendali 03
  • 8. Perawatan Perdarahan Jangan beri makan & minum d Rawat cedera laine Beri O2 & Rujukf 3. Perdarahan dalam / curiga ada perdarahan dalam : Baringkan & Istirahatkan penderita . 03 Buka jalan nafas & pertahankan. b Perawatan Syok jika ada Periksa berkala pernapasan & denyut nadi c
  • 9. Teknik Pengendalian Perdarahan 1.Tekan langsung tepat diatas luka dengan penutup luka. Umumnya perdarahan akan berhenti ± 5 s.d.15 menit. Jika perdarahan belum berhenti, tambahkan penutup luka tanpa melepas penutup luka sebelumnya. 2. Tinggikan daerah cedera lebih tinggi dari jantung. (biasanya hanya pada cedera alat gerak saja). 3.Tekan pada pembuluh nadi diantara luka dengan jantung.
  • 10. Teknik Lain Pengendalian Perdarahan Luar 1.Immobilisasi dengan atau tanpa bidai. 2. Torniket (sebagai alternatif terakhir & hanya pada kasus tertentu saja) 3. Kompres dingin
  • 11. Dimana Sistem peredaran darah ( Sirkulasi ) gagal mengirimkan darah yang mengandung oksigen dan bahan nutrisi ke organ vital. 1. Kegagalan jantung memompa darah 2. kehilangan darah dalam jumlah besar 3. Pelebaran pembuluh darah yang luas. 4. Kekurangan cairan tubuh. By. Triana Septianti P 11
  • 12. a. Pernafasan : cepat dan dangkal b. Nadi : Cepat dan lemah c. Kulit : Pucat,dingin & lembab d. Wajah : Pucat, sianosis pada bibir, lidah dan cuping telinga. e. Mata : Pandangan hampa, pupil melebar. a. Mual & mungkin muntah b. Haus c. Lemah d. Pusing e. Gelisah & takut matiBy. Triana Septianti P 12
  • 13. 1. Bawa penderita ketempat teduh & aman 2. Tidurkan telentang,tungkai tinggikan 20–30 cm 3. Pakaian dilonggarkan 4. Beri selimut 5. Tenangkan penderita By. Triana Septianti P 13
  • 14. 6. Pastikan jalan nafas & Pernafasan baik 7. Kontrol perdarahan & rawat cedera lainnya 8. Beri Oksigen sesuai protokol 9. Jangan beri makan & minum 10.Periksa berkala tanda vital 11.Rujuk ke fasilitas kesehatan. By. Triana Septianti P 14
  • 16. Cedera yang melibatkan jaringan kulit, otot, saraf / pembuluh darah akibat suatu ruda paksa By. Triana Septianti P 16
  • 17. 1. Luka Terbuka 2. Luka Tertutup 1. Luka lecet 2. Luka sayat /iris 3. Luka robek 4. Luka tusuk 5. Avulsi ( sobek ) 6. Amputasi 7. Gititan/sengatan 8. Luka bakar By. Triana Septianti P 17
  • 18. Luka Lecet & Luka Sayat / Iris By. Triana Septianti P 18
  • 19. Luka Sobek/Avulsi & Luka Robek By. Triana Septianti P 19
  • 20. Luka Tusuk, luka Tembus & Luka Gigitan Binatang By. Triana Septianti P 20
  • 21. Luka Amputir (Amputasi) By. Triana Septianti P 21
  • 22. Luka Bakar By. Triana Septianti P 22
  • 23. 1. Memar 2. Cedera karena himpitan 3. Cedera remuk By. Triana Septianti P 23
  • 24. Luka memar & Hematoma By. Triana Septianti P 24
  • 25. Bahan yang diletakkan tepat diatas luka. Jenis : 1. Penutup luka oklusif ( kedap ) 2. Penutup luka tebal Fungsi: 1. Membantu mengendalikan darah 2. Mencegah kontaminasi 3. Mempercepat penyembuhan 4. Mengurangi nyeri By. Triana Septianti P 25
  • 26. Bahan yang digunakan untuk mempertahankan penutup luka. 1. Penekanan untuk membantu menghentikan perdarahan. 2. mempertahankan penutup luka pada tempatnya. 3. Menjadi penopang untuk bagian tubuh yang cedera. 1. Pembalut pita / gulung 2. Pembalut segitiga ( mitella ) 3. Pembalut tabung / tubuler 4. Pembalut penekan By. Triana Septianti P 26
  • 27. 1. Pastikan daerah luka terlihat. 2. Bersihkan daerah sekitar luka. 3. Kontrol perdarahan bila ada. 4. Lakukan penatalaksanaan syok pada luka yang parah. 5. Cegah kontaminasi lanjut. 6. Beri penutup luka & balut bila perlu. 7. Baringkan penderita bila kehilangan banyak darah dan lukanya cukup parah. 8. Tenangkan penderita. 9. Rujuk ke fasilitas kesehatan. Perawatan Luka Terbuka By. Triana Septianti P 27
  • 28. 1. Pastikan daerah cedera terlihat. 2. Perawatan luka tertutup dilakukan seperti halnya perdarahan dalam. 3. Khusus untuk memar dapat dilakukan : R = rest I = ice pack C = compressed E = elevation 4. Tenangkan penderita. 5. Rujuk ke fasilitas kesehatan. Perawatan Luka Tertutup By. Triana Septianti P 28
  • 29. 1. Penutupan meliputi seluruh permukaan luka. 2. Upayakan permukaan luka sebersih mungkin sebelum menutup luka, kecuali bila luka disertai perdarahan yang masih mengalir 3. Pemasangannya harus memenuhi prinsip aseptik 4. Jangan dipasang pembalut sebelum perdarahan terhenti, kecuali pembalutan penekanan. Prinsip Penutupan & Pembalutan Luka By. Triana Septianti P 29
  • 30. 5. Balutan tidak terlalu kencang/longgar & jangan biarkan ujung sisa terurai. 6. Jangan menutup ujung jari. Bagian itu bisa jadi petunjuk. 7. Bila luka kecil upayakan untuk memperluas daerah pembalutan 8. Untuk anggota gerak balut dari distal ke proksimal 9. Lakukan pembalutan dalam posisi yang diinginkan Prinsip Penutupan & Pembalutan Luka By. Triana Septianti P 30
  • 32. - Tulang - Sendi - Jaringan ikat - Otot Cedera pada Alat Gerak : 1. Patah Tulang (Fraktur ) 2. Urai Sendi (Dislokasi ) 3. Terkilir Otot (Strain) 4. Terkilir Sendi (Sprain) By. Triana Septianti P 32
  • 33. Terputusnya jaringan tulang baik sebagian atau seluruh. Penyebabnya : Gaya melampaui batas Destisitas : - Gaya Langsung - Gaya Tak langsung - Gaya puntir Gejala dan Tanda : - Perubahan bentuk - Nyeri dan kaku - Bengkak - Gangguan Fungsi gerak - Krepitasi - Mungkin terlihat tulang yg patahBy. Triana Septianti P 33
  • 34. 1. Patah Tulang Tertutup : Permukaan kulit utuh 2. Patah Tulang terbuka : Permukaan kulit ada luka/robek By. Triana Septianti P 34
  • 35. Patah tulang By. Triana Septianti P 35
  • 36. Penyebabnya : Teregang melebihi batas normal. Gejala dan Tandanya : sama dengan Patah Tulang Keluarnya kepala sendi dari mangkok sendi/keluarnya ujung tulang dari Sendi By. Triana Septianti P 36
  • 37. Robek atau putusnya jaringan ikat sekitar sendi karena teregang melebihi normal. Penyebab : - Terpeleset - Gerakan salah Gejala dan tanda : - Nyeri - Nyeri tekan - Bengkak - Kulit merah kebiruan By. Triana Septianti P 37
  • 38. Robeknya jaringan otot pada tendon (ekor otot) Penyebabnya: pembebanan tiba-tiba pada otot tertentu. Gejala & tanda : -Nyeri yg tajam dan mendadak -Nyeri menyebar dg kejang -Bengkak By. Triana Septianti P 38
  • 39. Cedera Sistem Otot RangkaBy. Triana Septianti P 39
  • 41. Upaya menstabilkan + Immobilisasi bagian cedera Tujuan : - Mencegah gerakan - Mengurangi cedera baru - Memberi istirahat - Mengurangi nyeri - Mempercepat penyembuhan By. Triana Septianti P 41
  • 43. Macam-Macam Bidai : • Bidai keras • Bidai traksi • Bidai Improvisasi • Gendongan/belat & bebat By. Triana Septianti P 43
  • 45. 1. Informasikan kepada penderita. 2. Eksposure 3. Nilai GSS pada distal 4. Siapkan alat-alat 5. Membidai sesuai dg posisi saat ditemukan 6. Meliputi dua sendi atau dua tulang 7. Lapisi bidai dg bahan lunak 8. Ikatan jangan terlalu keras/longgar 9. Ikatan cukup jumlahnya 10.Nilai GSS kembali By. Triana Septianti P 45
  • 46. Pembidaian Untuk Cedera Alat Gerak Bawah By. Triana Septianti P 46
  • 47. 1. Istirahatkan bagian cedera 2. Tinggikan bagian cedera 3. Kompres dingin max 30 menit, ulangi setiap jam. 4. Balut tekan 5. Bila perlu rujuk By. Triana Septianti P 47
  • 48. 1. Letakkan lengan bawah di dada, telapak tangan menghadap keluar. 2. Pasang bidai L/Bidai spesial siku 3. Ikat diatas & dibawah tulang yg patah 4. Lengan bawah digendong 5. Jika siku oatah, tangan jangan dilipat, bidai lurus ke bawah 6. Rujuk By. Triana Septianti P 48
  • 49. Pembidaian Untuk Cedera Alat Gerak Atas By. Triana Septianti P 49
  • 50. 1. Letakkan lengan pada dada 2. Pasang bidai dari siku ke tangan 3. Ikat di atas & dibawah tulang yg patah 4. Lengan di gendong 5. Rujuk By. Triana Septianti P 50
  • 51. Tanda-tandanya : - Nyeri diatas kemaluan baik saat duduk maupun bendiri - Kaki sulit digerakkan & kesemutan Pertolongannya : 1. Diangkat dg papan kedua kakinya diikat jadi satu. 2. Beri bantal dibawah lutut dan kanan kiri pinggul 3. Ikat pada tulang pinggul & pergelangan kaki. 4. Rujuk By. Triana Septianti P 51
  • 52. • Pasang bidai di dua tempat : - Ketiak sampai telapak kaki - Lipat paha sampai telapak kaki • Beri bantalan • Bila perlu ikat kedua tungkai diatas lutut & pergelangan kaki. • Rujuk By. Triana Septianti P 52
  • 53. Hampir sama deengan tungkai atas, tetapi bidai Hanya dari lipat paha sampai telapak kaki. By. Triana Septianti P 53
  • 54. Cedera Kepala : Cedera pada kepala gangguan pada Otak : Ringan/Berat. Penyebab : Bentrokan Pembagian : 1. Cedera Kepala Sederhana 2. Patah Tulang Tengkorak 3. Cedera Otak By. Triana Septianti P 54
  • 55. 1. Perubahan respon 2. Gangguan Napas 3. Sakit kepala 4. Mual, muntah (muntah proyektil) 5. Gangguan penglihatan, pupil tak simetris 6. Kejang By. Triana Septianti P 55
  • 56. 7. Perubahan tanda vital 8. Nyeri 9. Luka terbuka/tertutup 10. Darah/cairan otak keluar dari hidung/telinga. 11. Memar dibelakang telinga (Battle Sign) 12. Memar disekitar mata (raccoon eyes) 13. Postur abnormal By. Triana Septianti P 56
  • 57. 1. Penilaian Dini 2. Immobilisasi Kepala & Leher 3. Beri O2 bila ada 4. Tutup dan balut Luka 5. Pantau tanda vital secara berkala 6. Rujuk By. Triana Septianti P 57
  • 58. Cedera dari tulang leher sampai tulang ekor termasuk persyarafan di dalamnya Penyebabnya : benturan, jatuh, laka lantas Gejala dan Tanda : 1. Perubahan bentuk 2. Mati rasa, kesemutan atau lumpuh pada alat gerak 3. Nyeri saat menggerakan lengan/tungkai 4. BAK dan BAB tidak terkontrol 5. Sulit Napas 6. Priapismus (ereksi yg menentap selama 6 jam) 7. Cedera lumpuh. By. Triana Septianti P 58
  • 59. Penyulit : 1. Henti Napas 2. Kelumpuhan Umum 3. Syok By. Triana Septianti P 59
  • 60. Penanganan : 1. Analisa terjadi cedera 2. Stabilisasi manual bila ada pasal neck collar 3. Penilaian dini 4. Beri O2 5. Pemeriksaan fisik 6. Stabilisasi leher sampai dimobilisasi pada papan spinal dengan baik. 7. Periksa tanda vital 8. Rujuk By. Triana Septianti P 60
  • 61. Gejala dan Tanda • Luka /memar • Sukar bicara • Sumbatan Jalan napas • Tenggorokan bengkak • Kripitasi udara Dapat terjadi imboli udara By. Triana Septianti P 61
  • 62. 1. Penilaian Dini 2. Bila luka terbuka lebar tutup dg penutup kedap (kasa oklusif) 3. Miringkan kekiri bila ada emboli udara. 4. Bila ada benda menancap stabilkan jika mengganggu jalan napas cabut 5. Rawat syok bila ada 6. Rujuk By. Triana Septianti P 62
  • 63. Tertutup dan terbuka Penyulit : 1. Pnemotoralis 2. Hemotoralis 3. Gabungan Keduanya. By. Triana Septianti P 63
  • 64. Gejala dan Tanda : 1. Sesak napas 2. Nyeri saat napas 3. Gejala lain sesuai cederanya Penanganan cedera dada tertutup : 1. Penilaian dini (Buka jalan napas) 2. Nilai respon beri O2 bila ada 3. Atasi perdarahan luas bila ada 4. Biarkan posisi pasien (paling nyaman 5. Periksa tanda vital dan rujuk By. Triana Septianti P 64
  • 66. • Bisa patah pada 1 tempat/beberapa tempat. • Bila 1 iga/beberapa iga patah pada beberapa tempat sekaligus disebut : Flail Chest PATAH TULANG IGA By. Triana Septianti P 66
  • 68. Gejala dan Tanda : 1. Nyeri saat napas 2. Perubahan bentuk diding dada 3. Dada tidak mengembang dengan baik 4. Gerakan paradoks 5. Batuk Darah 6. Guarding position 7. Memar didada 8. Dilatasi vero leher, mata merah, sianosis, tubuh atas bengkak 9. Tanda-tanda syok By. Triana Septianti P 68
  • 69. Pertolongannya : 1. Beri bantalan pada bagian patah 2. Pada Flail Ches, ganjal bag. yg Patah 3. Pasang gendongan 4. Rujuk By. Triana Septianti P 69
  • 70. CEDERA DADA TERBUKA : Hati-hati thd sucking chest womnd (luka hisap dada) keadaan mengancam nyawa. Penanganannya : • Penilaian dini • Jangan cabut bila benda menancap • Tutup luka dg penutup kedap • Rujuk By. Triana Septianti P 70