SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Uraian Materi 
Setelah Anda mempelajari 
kegiatan belajar 1 dan 2 tentang 
kegawatdaruratan pada persalinan 
kala I dan II serta penatalaksanaannya, 
sekarang Anda akan belajar tentang 
kegawatdaruratan pada persalinan kala 
III dan IV serta penatalaksanaannya. 
Secara tradisional perdarahan 
postpartum didefinisikan sebagai 
kehilangan darah sebanyak 500 mL 
atau lebih setelah selesainya kala 
III. Perdarahan obstetri merupakan 
penyebab utama kematian ibu hamil 
maupun ibu bersalin. Dinegara 
berkembang, kematian ibu bersalin 
akibat perdarahan antepartum 
mencapai 50% dari seluruh kematian 
ibu bersalin. 
Diseluruh dunia, 1 wanita meninggal 
setiap menit akibat komplikasi 
kehamilan. 
Yang termasuk kegawatdaruratan 
obstetrik : 
1. Atonia uteri 
2. Retensio Plasenta 
3. Robekan jalan lahir 
4. Perdarahan Post Partum (Primer) 
5. Syok Obstetrik 
Supaya Anda kompeten dalam 
pengelolaan kasus kegawatdaruratan 
maternal masa persalinan III dan 
IV , maka pelajarilah dengan baik 
uraian tentang teori dalam kasus 
kegawatdaruratan maternal masa 
persalinan kala III dan IV berikut ini : 
1. Atonia uteri 
Atonia uteri terjadi jika 
miometroium tidak berkontraksi. 
Dalam hal ini uterus menjadi lunak 
dan pembuluh darah pada daerah 
bekas perlekatan plasenta menjadi 
terbuka lebar. Penyebab perdarahan 
post partum ini lebih banyak (2/3 
dari semua kasus perdarahan post 
partum) oleh Atonia Uteri. 
Atonia uteri didefinisikan 
sebagai suatu kondisi kegagalan 
berkontraksi dengan baik setelah 
persalinan (Saifudin AB, 2002). 
Sedangkan dalam sumber lain 
atonia didefinisikan sebagai 
hipotonia yang mencolok setelah 
kelahiran placenta (Bobak, 2002). 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Dua definisi tersebut sebenarnya 
mempunyai makna yang hampir 
sama, intinya bahwa atonia uteri 
adalah tidak adanya kontraksi 
segera setelah plasenta lahir. 
Pada kondisi normal setelah 
plasenta lahir, otot – otot rahim akan 
berkontraksi secara sinergis. Otot – 
otot tersebut saling bekerja sama 
untuk menghentikan perdarahan 
yang berasal dari tempat implantasi 
plasenta. Namun sebaliknya pada 
kondisi tertentu otot – otot rahim 
tersebut tidak mampu untuk 
berkontraksi / kalaupun ada 
kontraksi kurang kuat. Kondisi 
demikian akan menyebabkan 
perdarahan yang terjadi dari 
tempat implantasi plasenta tidak 
akan berhenti dan akibatnya akan 
sangat membahayakan ibu. 
Sebagian besar perdarahan 
pada masa nifas (75 – 80%) 
adalah akibat adanya atonia 
uteri. Sebagaimana kita ketahui 
bahwa aliran darah uteroplasenta 
selama masa kehamilan adalah 
500 – 800 ml / menit, sehingga 
bisa kita bayangkan ketika uterus 
itu tidak berkontraksi selama 
beberapa menit saja, maka akan 
menyebabkan kehilangan darah 
yang sangat banyak. Sedangkan 
volume darah manusia hanya 
berkisar 5 – 6 liter saja. 
Gejala 
• Uterus tidak berkontraksi dan 
lembek. 
Gejala ini merupakan gejala 
terpenting / khas atonia dan 
yang membedakan atonia 
dengan penyebab perdarahan 
yang lainnya. 
• Perdarahan terjadi segera 
setelah anak lahir 
Perdarahan yang terjadi pada 
kasus atonia sangat banyak dan 
darah tidak merembes. Yang 
sering terjadi pada kondisi ini 
adalah darah keluar disertai 
gumpalan. Hal ini terjadi 
karena tromboplastin sudah 
tidak mampu lagi sebagai anti 
pembeku darah. 
• Tanda dan gejala lainnya adalah 
terjadinya syok, pembekuan 
darah pada serviks/posisi 
telentang akan menghambat 
aliran darah keluar 
- Nadi cepat dan lemah 
- Tekanan darah yang rendah 
- Pucat 
- Keringat/kulit terasa dingin 
dan lembab 
- Pernapasan cepat 
- G e l i s a h , b i n g u m , a t au 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
kehilangan kesadaran 
- Urin yang sedikit 
Pengaruh terhadap maternal 
Hal yang menyebabkan uterus 
meregang lebih dari kondisi normal 
antara lain : 
 Kemungkinan terjadi 
polihidranmion, kehamilan 
kembar dan makrosomia 
Peregangan uterus yang 
berlebihan karena sebab – sebab 
tersebut akan mengakibatkan 
uterus tidak mampu berkontraksi 
segera setelah plasenta lahir. 
 Persalinan lama. 
Pada partus lama uterus dalam 
kondisi yang sangat lelah, 
sehingga otot- otot rahim tidak 
mampu melakukan kontraksi 
segera setelah plasenta lahir. 
 Persalinan terlalu cepat 
 Persalinan dengan induksi atau 
akselerasi oksitosin 
 Infeksi intrapartum, dan 
 Paritas tinggi. 
Kehamilan seorang ibu yang 
berulang kali, maka uterus juga 
akan berulang kali teregang. 
Hal ini akan menurunkan 
kemampuan berkontraksi dari 
uterus segera setelah plasenta 
lahir. 
2. Retensio Plasenta 
Retensio plasenta merupakan sisa 
plasenta dan ketuban yang msih 
tertinggal dalam rongga rahim. Hal 
ini dapat menimbulkan perdarahan 
postpartum dini atau perdarahan 
pospartum lambat (6-10 hari) pasca 
postpartum. 
Penyebab 
Menurut Rustam Muchtar dalam 
bukunya Sinopsis Obstetri (1998) 
penyebab rentensio plasenta 
adalah : 
a. Plasenta belum terlepas 
dari dinding rahim karena 
tumbuh terlalu melekat lebih 
dalam, berdasarkan tingkat 
perlekatannya dibagi menjadi : 
 Plasenta adhesive, yang 
melekat pada desidua 
endometrium lebih dalam. 
Kontraksi uterus kurang kuat 
untuk melepaskan plasenta. 
 Plasentaa akreta, implantasi 
jonjot khorion memasuki 
sebagian miometriun 
 Plasenta inkreta, implantasi 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
menembus hingga 
miometriun 
 Plasenta perkreta, 
menembus sampai serosa 
atau peritoneum dinding 
rahim 
Plasenta normal biasanya 
menanamkan diri sampai batas 
atas lapisan miometrium. 
b. Plasenta sudah lepas tapi belum 
keluar, karena : 
 Atonia uteri adalah ketidak 
mampuan uterus untuk 
berkontraksi setelah 
bayi lahir. Hal ini akan 
menyebabkan perdarahan 
yang banyak 
 Adanya lingkaran kontriksi 
pada bagian rahim akibat 
kesalahan penanganan kala 
III sehingga menghalangi 
plasenta keluar (plasenta 
inkarserata) 
Manipulasi uterus yang tidak 
perlu sebelum terjadinya 
pelepasan plasenta dapat 
menyebabkan kontraksi 
yang tidak ritmik, pemberian 
uterotonika tidak tepat 
pada waktunya juga akan 
dapat menyebabkan 
serviks berkontraksi dan 
menahan plasenta. Selain 
itu pemberian anastesi yang 
dapat melemahkan kontraksi 
uterus juga akan menghambat 
pelepasan plasenta. 
Pembentukkan lingkaran 
kontriksi ini juga berhubungan 
dengan his. His yang tidak 
efektif yaitu his yang tidak ada 
relaksasinya maka segmen 
bawah rahim akan tegang terus 
sehingga plasenta tidak dapat 
keluar karena tertahan segmen 
bawah rahim tersebut. 
c. Penyebab lain : 
 Kandung kemih penuh atau 
rectum penuh 
Hal- hal diatas akan 
memenuhi ruang pelvis 
sehingga dapat menghalangi 
terjadinya kontraksi uterus 
yang efisien. Karena itu 
keduanya harus dikosongkan 
Bila plasenta belum lepas 
sama sekali tidak akan 
terjadi perdarahan, tapi bila 
sebagian plasenta sudah 
lepas akan terjadi perdarahan 
dan ini merupakan indikasi 
untuk segera dikeluarkan. 
Gejala 
♦ Plasenta belum lahir setelah 30 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
menit 
♦ Perdarahan segera (P3) 
♦ Uterus berkontraski dan keras, 
gejalan lainnya antara lain; 
♦ Tali pusat putus akibat traksi 
berlebihan 
♦ Inversio uteri akibat tarikan dan, 
♦ Perdarahan lanjutan 
3. Robekan jalan lahir 
Serviks mengalami laterasi pada 
lebih dari separuh pelahiran 
pervaginatum, sebagian besar 
berukuran kurang dari 0.5 cm. 
Robekan yang dalam dapat meluas 
ke sepertiga atas vagina. Cedera 
terjadi setelah setalah rotasi forceps 
yang sulit atau pelahiran yang 
dilakukan pada serviks yang belum 
membuka penuh dengan daun 
forseps terpasang pada serviks. 
Robekan dibawah 2 cm dianggap 
normal dan biasanya cepat sembuh 
dan jarang menimbulkan kesulitan. 
Gejala : 
♦ Darah segar yang mengalir 
segera setelah bayi lahir 
♦ Uterus kontraksi dan keras 
♦ Plasenta lengkap, dengan gejala 
lain; 
♦ Pucat, lemah, dan menggigil 
Berdasarkan tingkat robekan, maka 
robekan perineum, dibagi menadi 4 
tingkatan yaitu: 
1. Tingkat I : Robekan hanya 
terdapat pada selaput lendir 
vagina dengan atau tanpa 
mengenai kulit perineum 
2. Tingkat II : Robekan 
mengenai selaput lendir vagina 
dan otot perinei transversalis, 
tetapi tidak mengenai sfingter 
ani 
3. Tingkat III : Robekan 
menganai seluruh perineum 
dan otot sfringter ani 
4. Tingkat IV : Robekan sampai 
mukosa rektum 
4. Perdarahan Kala IV Primer 
Perdarahan kala IV atau primer 
adalah perdarahan sejak kelahiran 
sampai 24 jam pascapartum.atau 
kehilangan darah secara abnormal, 
rata-rata kehilangan darah selama 
pelahiran pervaginam yang 
ditolong dokter obstetrik tanpa 
komplikasi lebih dari 500 ml. 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Penyebab perdarahan kala IV 
Primer 
a. Atonia uteri 
b. Retensio plasenta 
c. Laserasi luas pada vagina dan 
perineum 
Sangat jarang laserasi segmen 
bawah uterus atau ruptur uterus 
5. Syok Obstetrik 
Syok adalah merupakan 
kegagalan sistem sirkulasi untuk 
mempertahankan perfusi yang 
adekuat keorgan - organ vital atau 
suatu kondisi yang mengancam 
jiwa dan membutuhkan tindakan 
segera dan intensif 
Gejala Syok : 
♦ Nadi cepat dan lemah (110 kali 
permenit atau lebih) 
♦ Tekanan darah yang rendah 
(sistolik kurang dari 90 mm/hg). 
♦ Pucat (khususnya pada kelopak 
mata bagian dalam, telapak 
tangan, atau sekitar mulut.) 
♦ Keringat atau kulit yang terasa 
dingin dan lembab 
♦ Pernapasan cepat (30 kali 
permenit atau lebih) 
♦ Gelisah,bingung,atau hilangnya 
kesadaran 
♦ Urine yang sedikit (kurang lebih 
dari 30ml perjam). 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Rangkuman 
 Dari uraian materi di atas dapat 
disimpulkan bawa atonia uteri 
adalah tidak adanya kontraksi 
segera setelah plasenta lahir. 
Sebagian besar perdarahan 
pada masa nifas (75 – 80%) 
adalah akibat adanya atonia 
uteri. 
 Retensio plasenta merupakan 
sisa plasenta dan ketuban 
yang msih tertinggal dalam 
rongga rahim. Hal ini dapat 
menimbulkan perdarahan 
postpartum dini atau 
perdarahan pospartum lambat 
(6-10 hari) pasca postpartum. 
 Robekan jalan lahir adalah 
keadaan dimana serviks 
mengalami laterasi pada 
lebih dari separuh pelahiran 
pervaginatum, sebagian besar 
berukuran kurang dari 0.5 cm. 
Robekan yang dalam dapat 
meluas ke sepertiga atas vagina. 
 Perdarahan kala IV atau 
primer adalah perdarahan 
sejak kelahiran sampai 24 jam 
pascapartum.atau kehilangan 
darah secara abnormal, rata-rata 
kehilangan darah selama 
pelahiran pervaginam yang 
ditolong dokter obstetrik tanpa 
komplikasi lebih dari 500 ml. 
 Syok obstetrik adalah 
merupakan kegagalan sistem 
sirkulasi untuk mempertahankan 
perfusi yang adekuat keorgan - 
organ vital atau suatu kondisi 
yang mengancam jiwa dan 
membutuhkan tindakan 
segera dan intensif pada kasus 
obstetrik. 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 9

More Related Content

What's hot

Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal NeonatalPembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal NeonatalAffiZakiyya
 
Konsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifasKonsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifasbundarererania
 
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptPerubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptmartaagustinasirait
 
Dokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidananDokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidananIrfa Kartini
 
Fisiologi kala iii
Fisiologi kala iiiFisiologi kala iii
Fisiologi kala iiineng elis
 
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinanMakalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinanSeptian Muna Barakati
 
PATOFISIOLOGI PADA KASUS KOMPLEKS-compressed.pptx
PATOFISIOLOGI PADA KASUS KOMPLEKS-compressed.pptxPATOFISIOLOGI PADA KASUS KOMPLEKS-compressed.pptx
PATOFISIOLOGI PADA KASUS KOMPLEKS-compressed.pptxMNabighnaufalshafiq
 
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)Chiyapuri
 
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan MudaKegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan Mudapjj_kemenkes
 
Dokumentasi Asuhan Pada Ibu Nifas
Dokumentasi Asuhan Pada Ibu NifasDokumentasi Asuhan Pada Ibu Nifas
Dokumentasi Asuhan Pada Ibu Nifaspjj_kemenkes
 
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,ppt
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,pptRespon orangtua terhadap bayi baru lahir,ppt
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,pptmartaagustinasirait
 
Kegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa NifasKegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa Nifaspjj_kemenkes
 
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatalmartaagustinasirait
 
Kb 1 penyulit dan komplikasi masa nifas
Kb 1 penyulit dan komplikasi masa nifasKb 1 penyulit dan komplikasi masa nifas
Kb 1 penyulit dan komplikasi masa nifasUwes Chaeruman
 
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilHetty Astri
 

What's hot (20)

Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal NeonatalPembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
 
Komplikasi persalinan
Komplikasi persalinanKomplikasi persalinan
Komplikasi persalinan
 
Konsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifasKonsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifas
 
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptPerubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
 
Dokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidananDokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidanan
 
kebutuhan ibu kala III
kebutuhan ibu kala IIIkebutuhan ibu kala III
kebutuhan ibu kala III
 
Fisiologi kala iii
Fisiologi kala iiiFisiologi kala iii
Fisiologi kala iii
 
Power Point Asuhan Persalinan Kala 1
Power Point Asuhan Persalinan Kala 1Power Point Asuhan Persalinan Kala 1
Power Point Asuhan Persalinan Kala 1
 
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinanMakalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
 
PATOFISIOLOGI PADA KASUS KOMPLEKS-compressed.pptx
PATOFISIOLOGI PADA KASUS KOMPLEKS-compressed.pptxPATOFISIOLOGI PADA KASUS KOMPLEKS-compressed.pptx
PATOFISIOLOGI PADA KASUS KOMPLEKS-compressed.pptx
 
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
 
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan MudaKegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
 
Dokumentasi Asuhan Pada Ibu Nifas
Dokumentasi Asuhan Pada Ibu NifasDokumentasi Asuhan Pada Ibu Nifas
Dokumentasi Asuhan Pada Ibu Nifas
 
OBSTRUKSI BILIARIS
OBSTRUKSI BILIARISOBSTRUKSI BILIARIS
OBSTRUKSI BILIARIS
 
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,ppt
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,pptRespon orangtua terhadap bayi baru lahir,ppt
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,ppt
 
Kegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa NifasKegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa Nifas
 
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
 
Proses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,pptProses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,ppt
 
Kb 1 penyulit dan komplikasi masa nifas
Kb 1 penyulit dan komplikasi masa nifasKb 1 penyulit dan komplikasi masa nifas
Kb 1 penyulit dan komplikasi masa nifas
 
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
 

Viewers also liked

Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IVPenatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IVpjj_kemenkes
 
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IVPenatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IVpjj_kemenkes
 
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Persalinan Kala I dan II
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Persalinan Kala I dan IIPenatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Persalinan Kala I dan II
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Persalinan Kala I dan IIpjj_kemenkes
 
Pelaksanaan Asuhan Kebidanan Kala I, II, III dan IV
Pelaksanaan Asuhan Kebidanan Kala I, II, III dan IVPelaksanaan Asuhan Kebidanan Kala I, II, III dan IV
Pelaksanaan Asuhan Kebidanan Kala I, II, III dan IVpjj_kemenkes
 
Penyulit kala iii persalinan
Penyulit kala iii persalinanPenyulit kala iii persalinan
Penyulit kala iii persalinanLilis c'Ben
 
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Persalinan Kala I dan II
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Persalinan Kala I dan IIPenatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Persalinan Kala I dan II
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Persalinan Kala I dan IIpjj_kemenkes
 
Retensio plasenta
Retensio plasentaRetensio plasenta
Retensio plasentaannisalh
 
Persalinan kala 3 dan 4
Persalinan kala 3 dan 4Persalinan kala 3 dan 4
Persalinan kala 3 dan 4Yuni Wulandari
 
Retensio sisa plasenta
Retensio sisa plasentaRetensio sisa plasenta
Retensio sisa plasentafebbylaela
 
Modul 5 kb 2 penyulit komplikasi persalinan kala iii dan iv persalinan
Modul 5 kb 2   penyulit komplikasi persalinan kala iii dan iv persalinanModul 5 kb 2   penyulit komplikasi persalinan kala iii dan iv persalinan
Modul 5 kb 2 penyulit komplikasi persalinan kala iii dan iv persalinanpjj_kemenkes
 
SALIN PENYULIT KALA III DAN IV
SALIN PENYULIT KALA III DAN IVSALIN PENYULIT KALA III DAN IV
SALIN PENYULIT KALA III DAN IVLilis c'Ben
 
Robekan jalan lahir
Robekan jalan lahirRobekan jalan lahir
Robekan jalan lahirdhewychabi
 
Pedoman praktikum deteksi gawat darurat maternatal neonatal
Pedoman praktikum deteksi gawat darurat maternatal neonatalPedoman praktikum deteksi gawat darurat maternatal neonatal
Pedoman praktikum deteksi gawat darurat maternatal neonatalpjj_kemenkes
 
KB 1 Komplikasi Persalinan dan Penatalaksanaannya
KB 1 Komplikasi Persalinan dan PenatalaksanaannyaKB 1 Komplikasi Persalinan dan Penatalaksanaannya
KB 1 Komplikasi Persalinan dan Penatalaksanaannyapjj_kemenkes
 

Viewers also liked (20)

Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IVPenatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
 
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IVPenatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
 
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Persalinan Kala I dan II
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Persalinan Kala I dan IIPenatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Persalinan Kala I dan II
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Persalinan Kala I dan II
 
Pelaksanaan Asuhan Kebidanan Kala I, II, III dan IV
Pelaksanaan Asuhan Kebidanan Kala I, II, III dan IVPelaksanaan Asuhan Kebidanan Kala I, II, III dan IV
Pelaksanaan Asuhan Kebidanan Kala I, II, III dan IV
 
Penyulit kala iii persalinan
Penyulit kala iii persalinanPenyulit kala iii persalinan
Penyulit kala iii persalinan
 
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Persalinan Kala I dan II
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Persalinan Kala I dan IIPenatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Persalinan Kala I dan II
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Persalinan Kala I dan II
 
Retensio plasenta
Retensio plasentaRetensio plasenta
Retensio plasenta
 
Persalinan kala 3 dan 4
Persalinan kala 3 dan 4Persalinan kala 3 dan 4
Persalinan kala 3 dan 4
 
Retensio sisa plasenta
Retensio sisa plasentaRetensio sisa plasenta
Retensio sisa plasenta
 
retensio plasenta
retensio plasentaretensio plasenta
retensio plasenta
 
Retensio plasenta
Retensio plasentaRetensio plasenta
Retensio plasenta
 
Retensio plasenta
Retensio plasentaRetensio plasenta
Retensio plasenta
 
Perdarahan kala IV
Perdarahan kala IVPerdarahan kala IV
Perdarahan kala IV
 
Modul 5 kb 2 penyulit komplikasi persalinan kala iii dan iv persalinan
Modul 5 kb 2   penyulit komplikasi persalinan kala iii dan iv persalinanModul 5 kb 2   penyulit komplikasi persalinan kala iii dan iv persalinan
Modul 5 kb 2 penyulit komplikasi persalinan kala iii dan iv persalinan
 
SALIN PENYULIT KALA III DAN IV
SALIN PENYULIT KALA III DAN IVSALIN PENYULIT KALA III DAN IV
SALIN PENYULIT KALA III DAN IV
 
Robekan jalan lahir
Robekan jalan lahirRobekan jalan lahir
Robekan jalan lahir
 
Asuhan Kegawat Daruratan
Asuhan Kegawat DaruratanAsuhan Kegawat Daruratan
Asuhan Kegawat Daruratan
 
Pedoman praktikum deteksi gawat darurat maternatal neonatal
Pedoman praktikum deteksi gawat darurat maternatal neonatalPedoman praktikum deteksi gawat darurat maternatal neonatal
Pedoman praktikum deteksi gawat darurat maternatal neonatal
 
KB 1 Komplikasi Persalinan dan Penatalaksanaannya
KB 1 Komplikasi Persalinan dan PenatalaksanaannyaKB 1 Komplikasi Persalinan dan Penatalaksanaannya
KB 1 Komplikasi Persalinan dan Penatalaksanaannya
 
PPT Rest Plasenta
PPT Rest PlasentaPPT Rest Plasenta
PPT Rest Plasenta
 

Similar to Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV

Similar to Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV (20)

Pp hdocx
Pp hdocxPp hdocx
Pp hdocx
 
Perdarahan postpartum paper
Perdarahan postpartum paperPerdarahan postpartum paper
Perdarahan postpartum paper
 
Perdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.pptPerdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.ppt
 
Neuro
NeuroNeuro
Neuro
 
86345062 makalah-plasenta-previa
86345062 makalah-plasenta-previa86345062 makalah-plasenta-previa
86345062 makalah-plasenta-previa
 
162970870 askep-hpp
162970870 askep-hpp162970870 askep-hpp
162970870 askep-hpp
 
162970870 askep-hpp
162970870 askep-hpp162970870 askep-hpp
162970870 askep-hpp
 
Haemorraghe post partum
Haemorraghe post partumHaemorraghe post partum
Haemorraghe post partum
 
Retensio plasenta AKPER PEMKAB MUNA
Retensio plasenta AKPER PEMKAB MUNA Retensio plasenta AKPER PEMKAB MUNA
Retensio plasenta AKPER PEMKAB MUNA
 
Retensio plasenta AKPER PEMKAB MUNA
Retensio plasenta AKPER PEMKAB MUNARetensio plasenta AKPER PEMKAB MUNA
Retensio plasenta AKPER PEMKAB MUNA
 
Beranda
BerandaBeranda
Beranda
 
86345062 makalah-plasenta-previa
86345062 makalah-plasenta-previa86345062 makalah-plasenta-previa
86345062 makalah-plasenta-previa
 
86345062 makalah-plasenta-previa
86345062 makalah-plasenta-previa86345062 makalah-plasenta-previa
86345062 makalah-plasenta-previa
 
Perdarahan postpartum rev.pptx
Perdarahan postpartum rev.pptxPerdarahan postpartum rev.pptx
Perdarahan postpartum rev.pptx
 
Penyulit kala 3 persalinan poltekkes surakarta
Penyulit kala 3 persalinan poltekkes surakartaPenyulit kala 3 persalinan poltekkes surakarta
Penyulit kala 3 persalinan poltekkes surakarta
 
Post partum
Post partumPost partum
Post partum
 
Perdarahan Post Partum
Perdarahan Post PartumPerdarahan Post Partum
Perdarahan Post Partum
 
Asuhan persalinan Kala 3 dan 4.pptx
Asuhan persalinan Kala 3 dan 4.pptxAsuhan persalinan Kala 3 dan 4.pptx
Asuhan persalinan Kala 3 dan 4.pptx
 
Plasenta Previa
Plasenta PreviaPlasenta Previa
Plasenta Previa
 
Abortus iminnens
Abortus iminnensAbortus iminnens
Abortus iminnens
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 

Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV

  • 1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Uraian Materi Setelah Anda mempelajari kegiatan belajar 1 dan 2 tentang kegawatdaruratan pada persalinan kala I dan II serta penatalaksanaannya, sekarang Anda akan belajar tentang kegawatdaruratan pada persalinan kala III dan IV serta penatalaksanaannya. Secara tradisional perdarahan postpartum didefinisikan sebagai kehilangan darah sebanyak 500 mL atau lebih setelah selesainya kala III. Perdarahan obstetri merupakan penyebab utama kematian ibu hamil maupun ibu bersalin. Dinegara berkembang, kematian ibu bersalin akibat perdarahan antepartum mencapai 50% dari seluruh kematian ibu bersalin. Diseluruh dunia, 1 wanita meninggal setiap menit akibat komplikasi kehamilan. Yang termasuk kegawatdaruratan obstetrik : 1. Atonia uteri 2. Retensio Plasenta 3. Robekan jalan lahir 4. Perdarahan Post Partum (Primer) 5. Syok Obstetrik Supaya Anda kompeten dalam pengelolaan kasus kegawatdaruratan maternal masa persalinan III dan IV , maka pelajarilah dengan baik uraian tentang teori dalam kasus kegawatdaruratan maternal masa persalinan kala III dan IV berikut ini : 1. Atonia uteri Atonia uteri terjadi jika miometroium tidak berkontraksi. Dalam hal ini uterus menjadi lunak dan pembuluh darah pada daerah bekas perlekatan plasenta menjadi terbuka lebar. Penyebab perdarahan post partum ini lebih banyak (2/3 dari semua kasus perdarahan post partum) oleh Atonia Uteri. Atonia uteri didefinisikan sebagai suatu kondisi kegagalan berkontraksi dengan baik setelah persalinan (Saifudin AB, 2002). Sedangkan dalam sumber lain atonia didefinisikan sebagai hipotonia yang mencolok setelah kelahiran placenta (Bobak, 2002). Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 3
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Dua definisi tersebut sebenarnya mempunyai makna yang hampir sama, intinya bahwa atonia uteri adalah tidak adanya kontraksi segera setelah plasenta lahir. Pada kondisi normal setelah plasenta lahir, otot – otot rahim akan berkontraksi secara sinergis. Otot – otot tersebut saling bekerja sama untuk menghentikan perdarahan yang berasal dari tempat implantasi plasenta. Namun sebaliknya pada kondisi tertentu otot – otot rahim tersebut tidak mampu untuk berkontraksi / kalaupun ada kontraksi kurang kuat. Kondisi demikian akan menyebabkan perdarahan yang terjadi dari tempat implantasi plasenta tidak akan berhenti dan akibatnya akan sangat membahayakan ibu. Sebagian besar perdarahan pada masa nifas (75 – 80%) adalah akibat adanya atonia uteri. Sebagaimana kita ketahui bahwa aliran darah uteroplasenta selama masa kehamilan adalah 500 – 800 ml / menit, sehingga bisa kita bayangkan ketika uterus itu tidak berkontraksi selama beberapa menit saja, maka akan menyebabkan kehilangan darah yang sangat banyak. Sedangkan volume darah manusia hanya berkisar 5 – 6 liter saja. Gejala • Uterus tidak berkontraksi dan lembek. Gejala ini merupakan gejala terpenting / khas atonia dan yang membedakan atonia dengan penyebab perdarahan yang lainnya. • Perdarahan terjadi segera setelah anak lahir Perdarahan yang terjadi pada kasus atonia sangat banyak dan darah tidak merembes. Yang sering terjadi pada kondisi ini adalah darah keluar disertai gumpalan. Hal ini terjadi karena tromboplastin sudah tidak mampu lagi sebagai anti pembeku darah. • Tanda dan gejala lainnya adalah terjadinya syok, pembekuan darah pada serviks/posisi telentang akan menghambat aliran darah keluar - Nadi cepat dan lemah - Tekanan darah yang rendah - Pucat - Keringat/kulit terasa dingin dan lembab - Pernapasan cepat - G e l i s a h , b i n g u m , a t au Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 4
  • 3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan kehilangan kesadaran - Urin yang sedikit Pengaruh terhadap maternal Hal yang menyebabkan uterus meregang lebih dari kondisi normal antara lain :  Kemungkinan terjadi polihidranmion, kehamilan kembar dan makrosomia Peregangan uterus yang berlebihan karena sebab – sebab tersebut akan mengakibatkan uterus tidak mampu berkontraksi segera setelah plasenta lahir.  Persalinan lama. Pada partus lama uterus dalam kondisi yang sangat lelah, sehingga otot- otot rahim tidak mampu melakukan kontraksi segera setelah plasenta lahir.  Persalinan terlalu cepat  Persalinan dengan induksi atau akselerasi oksitosin  Infeksi intrapartum, dan  Paritas tinggi. Kehamilan seorang ibu yang berulang kali, maka uterus juga akan berulang kali teregang. Hal ini akan menurunkan kemampuan berkontraksi dari uterus segera setelah plasenta lahir. 2. Retensio Plasenta Retensio plasenta merupakan sisa plasenta dan ketuban yang msih tertinggal dalam rongga rahim. Hal ini dapat menimbulkan perdarahan postpartum dini atau perdarahan pospartum lambat (6-10 hari) pasca postpartum. Penyebab Menurut Rustam Muchtar dalam bukunya Sinopsis Obstetri (1998) penyebab rentensio plasenta adalah : a. Plasenta belum terlepas dari dinding rahim karena tumbuh terlalu melekat lebih dalam, berdasarkan tingkat perlekatannya dibagi menjadi :  Plasenta adhesive, yang melekat pada desidua endometrium lebih dalam. Kontraksi uterus kurang kuat untuk melepaskan plasenta.  Plasentaa akreta, implantasi jonjot khorion memasuki sebagian miometriun  Plasenta inkreta, implantasi Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 5
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan menembus hingga miometriun  Plasenta perkreta, menembus sampai serosa atau peritoneum dinding rahim Plasenta normal biasanya menanamkan diri sampai batas atas lapisan miometrium. b. Plasenta sudah lepas tapi belum keluar, karena :  Atonia uteri adalah ketidak mampuan uterus untuk berkontraksi setelah bayi lahir. Hal ini akan menyebabkan perdarahan yang banyak  Adanya lingkaran kontriksi pada bagian rahim akibat kesalahan penanganan kala III sehingga menghalangi plasenta keluar (plasenta inkarserata) Manipulasi uterus yang tidak perlu sebelum terjadinya pelepasan plasenta dapat menyebabkan kontraksi yang tidak ritmik, pemberian uterotonika tidak tepat pada waktunya juga akan dapat menyebabkan serviks berkontraksi dan menahan plasenta. Selain itu pemberian anastesi yang dapat melemahkan kontraksi uterus juga akan menghambat pelepasan plasenta. Pembentukkan lingkaran kontriksi ini juga berhubungan dengan his. His yang tidak efektif yaitu his yang tidak ada relaksasinya maka segmen bawah rahim akan tegang terus sehingga plasenta tidak dapat keluar karena tertahan segmen bawah rahim tersebut. c. Penyebab lain :  Kandung kemih penuh atau rectum penuh Hal- hal diatas akan memenuhi ruang pelvis sehingga dapat menghalangi terjadinya kontraksi uterus yang efisien. Karena itu keduanya harus dikosongkan Bila plasenta belum lepas sama sekali tidak akan terjadi perdarahan, tapi bila sebagian plasenta sudah lepas akan terjadi perdarahan dan ini merupakan indikasi untuk segera dikeluarkan. Gejala ♦ Plasenta belum lahir setelah 30 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 6
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan menit ♦ Perdarahan segera (P3) ♦ Uterus berkontraski dan keras, gejalan lainnya antara lain; ♦ Tali pusat putus akibat traksi berlebihan ♦ Inversio uteri akibat tarikan dan, ♦ Perdarahan lanjutan 3. Robekan jalan lahir Serviks mengalami laterasi pada lebih dari separuh pelahiran pervaginatum, sebagian besar berukuran kurang dari 0.5 cm. Robekan yang dalam dapat meluas ke sepertiga atas vagina. Cedera terjadi setelah setalah rotasi forceps yang sulit atau pelahiran yang dilakukan pada serviks yang belum membuka penuh dengan daun forseps terpasang pada serviks. Robekan dibawah 2 cm dianggap normal dan biasanya cepat sembuh dan jarang menimbulkan kesulitan. Gejala : ♦ Darah segar yang mengalir segera setelah bayi lahir ♦ Uterus kontraksi dan keras ♦ Plasenta lengkap, dengan gejala lain; ♦ Pucat, lemah, dan menggigil Berdasarkan tingkat robekan, maka robekan perineum, dibagi menadi 4 tingkatan yaitu: 1. Tingkat I : Robekan hanya terdapat pada selaput lendir vagina dengan atau tanpa mengenai kulit perineum 2. Tingkat II : Robekan mengenai selaput lendir vagina dan otot perinei transversalis, tetapi tidak mengenai sfingter ani 3. Tingkat III : Robekan menganai seluruh perineum dan otot sfringter ani 4. Tingkat IV : Robekan sampai mukosa rektum 4. Perdarahan Kala IV Primer Perdarahan kala IV atau primer adalah perdarahan sejak kelahiran sampai 24 jam pascapartum.atau kehilangan darah secara abnormal, rata-rata kehilangan darah selama pelahiran pervaginam yang ditolong dokter obstetrik tanpa komplikasi lebih dari 500 ml. Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 7
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Penyebab perdarahan kala IV Primer a. Atonia uteri b. Retensio plasenta c. Laserasi luas pada vagina dan perineum Sangat jarang laserasi segmen bawah uterus atau ruptur uterus 5. Syok Obstetrik Syok adalah merupakan kegagalan sistem sirkulasi untuk mempertahankan perfusi yang adekuat keorgan - organ vital atau suatu kondisi yang mengancam jiwa dan membutuhkan tindakan segera dan intensif Gejala Syok : ♦ Nadi cepat dan lemah (110 kali permenit atau lebih) ♦ Tekanan darah yang rendah (sistolik kurang dari 90 mm/hg). ♦ Pucat (khususnya pada kelopak mata bagian dalam, telapak tangan, atau sekitar mulut.) ♦ Keringat atau kulit yang terasa dingin dan lembab ♦ Pernapasan cepat (30 kali permenit atau lebih) ♦ Gelisah,bingung,atau hilangnya kesadaran ♦ Urine yang sedikit (kurang lebih dari 30ml perjam). Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 8
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Rangkuman  Dari uraian materi di atas dapat disimpulkan bawa atonia uteri adalah tidak adanya kontraksi segera setelah plasenta lahir. Sebagian besar perdarahan pada masa nifas (75 – 80%) adalah akibat adanya atonia uteri.  Retensio plasenta merupakan sisa plasenta dan ketuban yang msih tertinggal dalam rongga rahim. Hal ini dapat menimbulkan perdarahan postpartum dini atau perdarahan pospartum lambat (6-10 hari) pasca postpartum.  Robekan jalan lahir adalah keadaan dimana serviks mengalami laterasi pada lebih dari separuh pelahiran pervaginatum, sebagian besar berukuran kurang dari 0.5 cm. Robekan yang dalam dapat meluas ke sepertiga atas vagina.  Perdarahan kala IV atau primer adalah perdarahan sejak kelahiran sampai 24 jam pascapartum.atau kehilangan darah secara abnormal, rata-rata kehilangan darah selama pelahiran pervaginam yang ditolong dokter obstetrik tanpa komplikasi lebih dari 500 ml.  Syok obstetrik adalah merupakan kegagalan sistem sirkulasi untuk mempertahankan perfusi yang adekuat keorgan - organ vital atau suatu kondisi yang mengancam jiwa dan membutuhkan tindakan segera dan intensif pada kasus obstetrik. Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 9