Dokumen tersebut memberikan informasi tentang P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan) kepada anak-anak. Ia menjelaskan arti P3K, tujuannya, pedoman pelaksanaannya, peralatan yang dibutuhkan, langkah-langkah pertolongan dasar seperti memeriksa kesadaran, pernafasan, denyut nadi korban, dan perawatan luka awal. Dokumen tersebut juga menjelaskan teknik pembalutan
4. P3K Itu..
Memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan dengan
cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke tempat rujukan (dokter/
puskesmas/ rumah sakit)
6. Pedoman Pelaku P3K
• P : Penolong mengamankan diri sendiri lebih dahulu
sebelum bertindak
• A : Amankan korban dari gangguan di tempat kejadian
sehingga bebas dari bahaya
• T : Tandai tempat kejadian sehingga orang lain tahu bahwa
ditempat itu ada kecelakaan
• U : Usahakan menghubungi ambulans, dokter, rumah sakit,
atau yang berwajib (polisi/keamanan setempat)
• T : Tindakan pertolongan terhadap korban dilakukan dengan
urutan yang paling tepat.
P A T U T
7. Peralatan P3K
terdiri dari:
Bahan yang minimal harus tersedia
a. Bahan untuk membersihkan tangan,
misal: sabun, alkohol
b. Obat untuk mencuci luka, misal: air
bersih, boorwater, providone iodine
c. Obat untuk mengurangi rasa sakit,
misal: paracetamol
d. Bahan untuk menyadarkan, misal:
moniak, parfum
Alat yang harus tersedia
a. 10 pembalut cepat
b. Pembalut gulung
c. Pembalut segitiga
d. Kapas
e. Plester
f. Kassa steril
g. Gunting
h. Pinset
8.
9. Apa yang harus dilakukan
lebih dulu ya??????????
Pelaksanaan P3K
Langkah – langkah
Pemeriksaan Korban
Kecelakaan
10. Beritahu orang lain
bahwa ada korban dan membutuhkan bantuan
yang lebih ahli (Dokter/ Puskesmas/ Rumah sakit
11. 1. Periksa Kesadaran
Apakah korban sadar
atau tidak (pingsan,
gelisah atau acuh tak
acuh)
Cara Memeriksa Kesadaran:
a. Panggil nama korban
sambil menepuk pipi atau
mengguncangkan tubuh
korban
b. Cubit kulit korban dan
lihat reaksinya
c. Periksa reflek pupil
korban terhadap cahaya
12. 2. Periksa Pernafasan
Apakah pernafasan korbanberhenti, cepat atau
lambat.
Amati korban (lihat cuping hidung – dengar).
13. 3. Periksa tanda – tanda perdarahandan peredaran darah
Apakah teraba denyut jantung?
Tindakan yang harus dilakukan dengan segera adalah
menghentikan perdarahan
14. 4. Periksa Keadaan lokal (patah
tulang, luka)
Periksa keluhan:
a. Tanyakan pada korban apakah korban ada
rasa nyeri, linu, sakit? Minta ditunjukkan
tempat yang sakit
b. Apabila ada luka harus dilihat juga apakah
ada luka lain, beritahu korban bahwa ia akan
ditolong dan ajaklah bercakap-cakap
17. 1. PERAWATAN LUKA
1. Penolong harus mencuci tangan
2. Jangan menyentuh luka /darah secara
langsung. Pakai sarung tangan
3. Bersihkan luka dengan air/pembersih luka
(dettol yang diencerkan)
4. Kemudian berikan obat antiseptik (betadin)
18. Tutup dan tekan dengan
lembut bagian tubuh yang
terkena luka, menggunakan
kain yang steril
Angkat bagian tubuh yang
terluka sampai posisi diatas
jantung, agar darah tidak
terus mengalir
Bersihkan luka dengan kain
basah atau air yang
mengalir
Teteskan disinfektan atau
alkohol atau betadin
Tutup luka dengan perban
atau plester Hubungi dokter
jika terjadi infeksi
TAHAPANNYA
19. PEMBALUTAN
Adalah Suatu tindakan medis untuk menyangga atau
menahan bagian tubuh tertentu agar tidak bersegser
atau berubah dari posisi yang dikehendaki
TUJUAN PEMBALUTAN:
a. Menahan sesuatu, misalnya bidai, kasa penutup
luka
b. Menahan pembengkakan
c. Menunjang bagian tubuh yang cidera
d. Menjaga agar bagian tubuh cidera tidak bergerak
e. Menutup bagian tubuh agar tidak terkontaminasi
20. Contoh ( Macam
pembalutan ):
Mitella untuk
menggantungkan
lengan yang cedera
Macam-macam Alat Balut
1. Mitella
2. Dasi (Cravat)
3. Pita (Pembalu gulung)
4. Plester
5. Kassa
21. Cara menggunakan kain segitiga sebagai
alat untuk menggendong anggota badan
atas (tangan) jika terjadi patah tulang
25. 1. Mencegah gerakan bagian yang sakit
sehingga mengurangi nyeri dan
mencegah kerusakan lebih lanjut
2. Mempertahankan posisi yang aman
3. Mempermudah transportasi korban
4. Mengistirahatkan bagian tubuh yang
cidera
5. Mempercapat penyembuhan
TUJUAN
25
26. Bagaimana
cara
membidai?
▹ Siapkan bidai/ belat untuk lengan ( spalk
kayu, buku tebal, kain tebal atau
sebagainya)
▹ Hentikan perdarahan dan rawat luka
dengan kassa steril untuk menutup
perdarahan
▹ Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang
yang patah
▹ Memakai bantalan diantara bagian yang
patah agar tidak terjadi kerusakan jaringan
kulit, pembuluh darah / penekanan syaraf
terutama pada bagian tubuh yang ada
tonjolan tulang
26
27. Lanjutan ▹ Mengikat bidai dengan pengikat kain (kain, baju,
kopel, dll) dimulai dari atas dan bawah tulang yang
patah. Tidak boleh menyilang tepat diatas bagian
tulang yang patah. Simpul ikatan jatuh pada
permukaan bidainya, tidak pada permukaan
anggota tubuh yang dibidai
▹ Ikatan jangan terlalu keras atau kendor. Iakatan
harus cukup agar bagian tubuh tidak bergerak
▹ Anggota gerak ditinggikan setelah dibidai
▹ Sepatu, gelang, jam tangan dan alat pengikat tidak
perlu dilepas
27