4. • Usaha untuk mempertahankan pernafasan
dan sirkulasi yang adekuat.
By.Triana SP 4
5. • Th 1744, Tossach menyatakan keberhasilan
nafas mulut ke mulut
• Th 1878, Boehn melakukan pijat jantung
pertama kali dan berhasil pada beberapa kasus
henti jantung.
By.Triana SP 5
6. Th 1950 : Peter Safar memperkenalkan nafas
mulut ke mulut, bidan meresusitasi neonatus.
Th 1960 : Kouwenhoven dkk memperkenalkan
kompresi dada
Selanjutnya Peter Safar memperkenalkan
kombinasi keduanya, sebagai dasar RJP
By.Triana SP 6
8. • Jika pasien Cardiac arrest (hrs dibedakan dengan
apnue)
Tandanya ?
1. Tidak teraba nadi carotis
2. Cardiac arest ≠ ECG Flat ≠ Suara jantung ( - )
By.Triana SP 8
9. BEBERAPA BATASAN/DEFINISI
• PASIEN GAWAT DARURAT
pasien yg tiba-tiba dalam keadaan gawat/akan
mengalami gawat & terancam nyawanya/anggota
badannya (cacat) bila tidak mendapatkan pertolongan
secepatnya
• PASIEN GAWAT TIDAK DARURAT
pasien berada dlm keadaan gawat tetapi tdk memerlukan
tindakan darurat.
By.Triana SP 9
11. Definisi
yaitu jaringan yg kekurangan oksigen.
Merupakan awal dr kegawatan yg bisa menyebabkan
kematian mendadak/multiple organs disfunction
sindrom.
By.Triana SP 11
12. KENAPA..…??
1. Untuk tjdnya kehidupan, sel/jar. perlu O2
nutrien + O2 energi + H2O + CO2
untuk proses pembakaran
2. Bila kekurangan O2 (hipoksia) akan menyebabkan
injury pd sel/jar.yg akan berakhir kematian
By.Triana SP 12
13. SEL mitokondria : proses metabolisme
≠ O2 tdk bisa membuat energi
Maka akan tjd injury
Bila tdk diatasi Diatasi mjd normal
“Apotosis”
(kematian sel) tepat & cepat dlm
hitungan menit
By.Triana SP 13
14. TERMINOLOGI
• HIPOKSIA yaitu jaringan yg < O2
• HIPOKSEMIA yaitu kandungan O2 dlm darah yg
rendah (< normal)
O2 = 200 cc dlm 1 lt drh
Organ yg hipoksemia Pasti Hipoksia
Organ yg Hipoksia Belum Pasti hipoksemia
Tergantung jtg yg memompa & tgt pd
penyebabnya apa?
By.Triana SP 14
15. TOLERANCE TO HIPOKSIA OF VARIOUS
TISSUE
• Brain < 3 minute
• Kidney & liver < 15 – 20 minute
• Skelectal muscle 60 – 90 minute
• Vascular smoot muscle 24 – 72 hour
• Hair & nails sereval day
By.Triana SP 15
16. • Dalam waktu < 3 menit bila kita ≠ segera ditolong
maka akan terjadi kerusakan di otak shg hipoksia
prinsip penanganannya hrs cepat.
• Target pengelolaan ps. gawat/sakit kritis
mencukupi kebthan O2 dr sel/jaringan.
INTI PENANGANAN
By.Triana SP 16
17. • O2 adl “obat” yg terutama & sgt penting dlm proses
oksigenasi sel/jar.mutlak diutamakan terlebih dahulu.
• Oksigenasi jar. (proses oksigenasi) ≠ tx.O2
O2 smp pd tk.sel/jar. Hny salah satu cara
Hny sekunder krn blm tentu tx.O2 yg
kita berikan dpt smp pd tk.sel
By.Triana SP 17
18. PROSES OKSIGENASI
1. Jln nafas yg baik.
2. Bernafas s.d paru2 (smp alveoli)
3. Alveoli proses difusi lancar
Hrs ckp O2
Shg tekanan cukup (dr tekanan tinggi ke rendah)
4. Proses sirkulasi distribusi O2
Darah O2 yg diedarkan jtg ke slrh tb.
DIFUSI O2 dr darah ke sel/jar
By.Triana SP 18
19. PROSES OKSIGENASI
O2 yg cukup, organ pernafasan yg bagus,
ventilasi, distribusi yg baik, sirkulasi
adekuat & jaringan/sel yang sehat.
By.Triana SP 19
21. PENYEBAB
Ggn sistem pernafasan:
ggn.jln nafas, ggn perna
fasan (ggn.frek.nafas, gg
n.irama nafas, ggn.kedal
aman nafas)
Ggn.sist. sirkulasi: gg
n.vol.cairan intra vas
kuler, ggn.kontraksi
otot jtg, ggn.pembul
uh darah
Kekurangan
FiO2*
*Persentase oksigen yang dihantarkan dengan range antara 21%-100% untuk mengoptimalkan pertukaran gas pada pasien
25. 1. Gawat atau tidak ?
2. Bagaimana
kesadarannya?
3. Bagaimana jalan nafasnya?
4. Bagaimana Pernafasannya?
5. Bagaimana sirkulasinya?
By.Triana SP 25
26. Sopor
bisa dibangunkan bila
dirangsang dg kasar dan
terus menerus.
04
Soporocoma
hanya reflek motorik bila
dirangsang dg rangsangan nyeri.
05
Coma
tidak ada reflek walaupun
dirangsang dg nyeri hebat.
06
Composmentis (sadar penuh)
bereaksi dg orientasi sempurna.
01
Apatis
terlihat mengantuk tetapi
mudah dibangunkan & reaksi
penglihatan, pendengaran
(perabaan normal).
02
Somnolent
dpt dibangunkan bila
dirangsang dg & dpt diperintah
serta bisa menjawab
pertanyaan, namun bila
rangsangan berhenti, tidur lagi.
03
PASTIKAN KESADARANNYA
27. Reflek pertahanan tdk baik/tidak
ada : ggn.reflek batuk, ggn.reflek
menelan.
Ggn.jln nafas : mudah
tersumbat
Ggn.orientasi diri : mudah
jatuh, gaduh dan gelisah.
RESIKO/BAHAYA PD GGN.KESADARAN
28. 1. Gawat atau tidak ?
2. Bagaimana kesadarannya?
3. Bagaimana jalan
nafasnya?
4. Bagaimana Pernafasannya?
5. Bagaimana sirkulasinya?
By.Triana SP 28
29. KAJI JALAN NAFASNYA
• Nafas tidak berbunyi
• Tidak ada retraksi otot2 leher
• Tidak ada “supra sternal nocth”
• Tidak ada retraksi otot sela iga.
By.Triana SP 29
30. AIRWAY MANAGEMENT
• Tanpa alat : Head-tilt, Chin lift, Jauw-thrust,
triple maneuver.
• Dengan alat : pipa orofaringeal, nasofaringeal,
endotrakeal.
• Operatif : Krikotirotomi, Trakeostomi
By.Triana SP 30
31. 1. Gawat atau tidak ?
2. Bagaimana kesadarannya?
3. Bagaimana jalan nafasnya?
4. Bagaimana
Pernafasannya?
5. Bagaimana sirkulasinya?
By.Triana SP 31
32. KAJI PERNAFASANNYA
• Frekuensi nafas normal (sesuai umur).
• Kedalaman nafas cukup.
• Irama nafas teratur.
• Pemeriksaan penunjang “acceptable” : SaO2 > 90%
dan analisa gas darah baik.
By.Triana SP 32
33. BREATHING MANAGEMENT
• Target : agar O2 cukup masuk di alveoli dan CO2
sempat keluar dr alveoli.
• Tehnik :
Tanpa alat : dr mulut ke mulut, dr mulut ke hidung.
Dg alat sederhana : AMBU bag
Dg alat canggih : Mechanical ventilation.
By.Triana SP 33
34. 1. Gawat atau tidak ?
2. Bagaimana kesadarannya?
3. Bagaimana jalan nafasnya?
4. Bagaimana Pernafasannya?
5. Bagaimana
sirkulasinya?
By.Triana SP 34
35. KAJI SIRKULASI
• Utk mendistribusikan O2 ke slruh tb.perlu sirkulasi yg
adekuat.
• Fungsi sirkulasi baik : denyut jtg (frek.cukup, teratur),
vol.cairan cukup, pembuluh darah baik.
• CARDIAC OUTPUT ADEKUAT : jml.darah yg dipompa
keseluruh tb.dlm 1 menit mencukupi kebthan
metabolisme tb. (akral hangat, produksi urine cukup
0,5 – 1 cc/kg/jam, tensi dan nadi baik, fungsi organ
baik).
By.Triana SP 35
37. HENTI JANTUNG
Keadaan dimana jtg tdk berdenyut shg tidak ada
fungsi memompa darah dan akibatnya tidak ada
sirkulasi dg demikian tdk ada penyebaran O2
keseluruh tbh.
Tandanya : tidak ada denyut nadi karotis, tidak
berfungsinya organ2 tbh (tdk sadar, henti nafas
dsb)
By.Triana SP 37
40. Kunci keberhasilan RJP
Early access to
BLS - Call for
help
Early ( correct )
CPR – to buy
time
Early
Defibrilation
– to restart
the heart
Early ALS
– to
stabillize
44. Kita Jangan Menjadi Korban Berikut
Proteksi Diri
“ Pertolongan Pertama, Jangan Menambah
Cedera Tambahan ”
DANGEROUS
45. DANGER / BAHAYA
• PASTIKAN KESELAMATAN KORBAN
– PASTIKAN LINGKUNGAN TIDAK MEMBAHAYAKAN
– PINDAHKAN KE TEMPAT AMAN
– PASTIKAN TIDAK ADA CEDERA/PATAH LEHER
SEBELUM DIPINDAHKAN
• LIHAT JEJAS DI KEPALA DAN BADAN
– LAKUKAN TEKNIK PEMINDAHAN YANG TEPAT
• JANGAN MEMBUAT CEDERA LANJUT!
52. A : AIR WAY
• Buka Jalan nafas : Head tilt & Chin
lift atau Jaw thrust
a. Head tilt : kepala ditengadahkan
dgn menekan dahi
b. Chin lift : angkat dagu ke atas &
depan
c. Jaw thrust : dorong rahang
bawah ke atas & kedepan
(HATI-HATI)
59. ILCOR – Guidelines 2005
• Airway
Jangan neck – lift semua pasien
• Head-tilt, juga untuk pasien trauma
• Chin lift, juga untuk pasien trauma
• Jauw-thrust. Pilihan paling akhir
( untuk awam tidak boleh)
Pasang oro / naso pharyngeal tube
Pertimbangan intubasi dini
By.Triana SP 59
60. Periksa pernafasan
• Look – lihat pergerakan
dada naik turun
• Listen – dengar suara
nafas pada mulut pasien
• Feel – rasakan gerak hawa
pernafasan dengan pipi.
NORMAL breathing
By.Triana SP 60
65. BREATHING :
1. BERIKAN NAFAS PERTOLONGAN!
2. MOUTH TO MOUTH/
BARRIER/MOUTH TO NOSE
3. SETIAP NAFAS SELAMA 1 DETIK
4. PASTIKAN VOLUME YANG
DIBERIKAN CUKUP : LIHAT
PERGERAKAN DADA!
5. RASIO KOMPRESI : VENTILASI 30 : 2
66. Breathing
Bila tidak ada nafas :
Beri 2 kali tiupan awal
Tiap kali hembusan 1
detik, disusul dengan
hembusan ke dua setelah
exhalasi.
Usahakan dada terangkat
Beri oksigen 100% lebih
dini
By.Triana SP 66
74. • tidak perlu cek pulsasi arteri carotis,
lakukan kompresi saja tanpa ventilasi
non
medis
• cek arteri carotis (max 10s), lalu
langsung kompresi 30x ventilasi 2x.
Dengan 2 penolong bergantian tiap 5
siklus & cek pulsasi tiap 2 menit.
Lakukan kompresi 100x/menit
Medis
Cek nadi
75. • Titik pijat di tengah – tengan
sternum
• Tumit tangan satunya di atas
tangan yang sudah berada
tepat di titik pijat jantung.
• Penolong mengambil posisi
tegak lurus di atas dada
pasien dengan siku lengan
lurus menekan sternum
sedalam 4 – 5 cm
By.Triana SP 75
76.
77.
78. PIJAT JANTUNG LUAR
• pada 1/2 bawah
sternum, diantara 2
putting susu
• 4 - 5 cm (Dewasa)
• 2,5 – 3 cm (Anak-anak/
1 tangan)
• Rasio Pijat Jantung Luar
/ Nafas Bantu 30 : 2
80. Saat pijat jantung, hitung dengan
suara keras
• Satu, dua, tiga, empat, SATU
• Satu, dua, tiga, empat, DUA
• Satu, dua, tiga, empat, TIGA
• Satu, dua, tiga, empat, EMPAT
• Satu, dua, tiga, empat, LIMA
• Satu, dua, tiga, empat, ENAM
• Total = 30 x pijatan yang disela
dengan 2 x tiupan nafas
By.Triana SP 80
81.
82.
83. Setelah 5 x siklus 30 :2
nilai ulang sirkulasi
Sirkulasi ( - ) : teruskan PJL
Sirk (+) Nafas (-) : nafas buatan
10 – 12 X/Menit
Sirk (+) Nafas (+) : posisi sisi mantap
jaga jalan nafas
84. RJP DIHENTIKAN
• Kembalinya ventilasi & sirkulasi spontan
• Ada yang lebih bertanggung jawab
• Penolong lelah
• Adanya DNAR (Do Not Attempt Resuscitation)
• Tanda kematian yang irreversibel
• Bila dalam waktu 30 menit tidak ada respon
85. RJP TIDAK DILAKUKAN
• DNAR (Do Not Attempt Resuscitation)
• Tanda kematian : rigor mortis (kaku mayat),
lebam mayat
• Sebelumnya dengan fungsi vital yang sudah
sangat jelek dengan terapi maksimal
• Bila menolong korban akan membahayakan
penolong
90. BANTUAN HIDUP DASAR
• TERUS LAKUKAN BHD HINGGA
– BANTUAN DATANG
– TELAH DISERAHKAN KE TENAGA MEDIS
– TELAH DIEVAKUASI KE RUMAH SAKIT.
– JANGAN HENTIKAN KOMPRESI SEBISA
MUNGKIN!
91. MENEMUKAN
KORBAN
PASTIKAN TIDAK
ADA BAHAYA
CEK KESADARAN
DAN RESPON
TIDAK SADAR
PANGGIL
BANTUAN
TIDAK ADA NADI
MULAI KOMPRESI
JANTUNG 30 : 2
SADAR
OBSERVASI DAN
PERAWATAN
LANJUT
NILAI ULANG
KESADARAN
SETELAH 2 MENIT
TIDAK SADAR
SADAR
COMPRESI JANTUNG
CEPAT,KUAT TEPAT
Airway yang bebas
(Bebaskan Jalan Nafas)
Breathing, beri napas
bantuan yang cukup!ADA NADI
BERI NAFAS PERTOLONGAN
Kesadaran
Respon bicara
Respon nyeri
ORANG TERDEKAT
PANGGIL AMBULANS
PANGGIL PERTOLONGAN
CEK NADI
92. Tidak ada Respon
Tidak bernafas atau tidak ada nafas normal
(cth:megap2)
Aktifkan sistem respon gawat darurat
Ambil AED / Defibrilatior
Atau minta orang lain untuk melakukannya
Cek Nadi
Ada nadi tegas dalam 10 detik ?
Mulai siklus kompresi dada!
30 Kompresi dan 2 Nafas Bantuan
AED/Defibrilator Tiba
Cek Irama Jantung
Apakah shockable?
Beri 1 Shock / Kejutan
Lanjutkan CPR Segera selama 2 menit
Lanjutkan CPR segera selama 2 menit
Cek irama setiap 2 menit, lanjutkan hingga
petugas medis datang
• Berikan 1 kali nafas
setiap 5-6 detik
• Cek ulang nadi setiap 2
menit
CPR berkualitas
• Kecepatan minimal
100x/menit
• Kompresi setidaknya
kedalaman 5cm
• Pastikan dada mengembang
penuh setiap kali kompresi
• Minimalkan gangguan untuk
kompresi jantung
• Hindari pemberian bantuan
nafas berlebihan
1
2
3
4
5
6
7 8
3A
* Garis putus putus dilakukan
oleh petugas medis bukan oleh
penolong awam
96. 1. Periksa kesadaran
2. Panggil bantuan
3. Khusus ibu usia kehamilan > 20 minggu (uterus di atas
umbilikus), miringkan ibu dlm posisi berbaring ke sisi kiri
dg sudut 15-300 atau bila tdk memungkinkan dorong
uterus ke sisi kiri.
4. Bebaskan jln nafas.
By.Triana SP 96
98. 5. Bila ada sumbatan
benda padat di jln
nafas sapu keluar dg
jari atau lakukan
dorongan pd dada di
bag.tengah sternum
(CHEST THRUST).
Hindari menekan
px.xifoideus
By.Triana SP 98
99. 6. Sambil menjaga terbukanya jalan napas, “lihat – dengar –
rasakan” napas ibu (lakukan cepat, kurang dari 10 detik)
dengan cara mendekatkan kepala penolong ke wajah ibu.
Lihat pergerakan dada,dengar suara napas,
dan rasakan aliran udara dari hidung/mulut ibu.
Jika ibu bernapas normal, pertahankan posisi, berikan
oksigen sebagai tindakan suportif. Lanjutkan pemantauan
untuk memastikan ibu tetap bernapas normal.
By.Triana SP 99
100. 7. Jika ibu tidak bernapas atau bernapas tidak normal,
periksa pulsasi arteri karotis dengan cepat (tidak lebih
dari 10 detik).
By.Triana SP 100
101. 8. Bila nadi teraba namun ibu tidak bernapas atau megap-
megap (gasping), berikan bantuan napas (ventilasi)
menggunakan balon-sungkup atau melalui mulut ke mulut
dengan menggunakan alas (seperti kain, kasa) sebanyak
satu kali setiap 5-6 detik. Pastikan volume napas buatan
cukup sehingga pengembangan dada terlihat. Cek nadi
arteri karotis tiap 2 menit.
By.Triana SP 101
102. 9.Bila nadi tidak teraba, segera lakukan resusitasi
kardiopulmoner.
Resusitasi kardiopulmoner pada ibu dengan usia
kehamilan >20 minggu dilakukan dalam posisi ibu
miring ke kiri sebesar 15-300.
Penekanan dada dilakukan di pertengahan sternum.
Kompresi dilakukan dengan cepat dan mantap,
menekan sternum sedalam 5 cm dengan kecepatan
100-120x/menit.
By.Triana SP 102
103. Setelah 30 kompresi, buka kembali jalan napas lalu
berikan 2 kali ventilasi menggunakan balonsungkup atau
melalui mulut ke mulut dengan alas. Tiap ventilasi
diberikan dalam waktu 1 detik. Berikan ventilasi yang
cukup sehingga pengembangan dada terlihat.
Kemudian lanjutkan kompresi dada dan ventilasi dengan
perbandingan 30:2.
Pasang kanul intravena (2 jalur bila mungkin)
menggunakan jarum ukuran besar (no. 16 atau 18 atau
ukuran terbesar yang tersedia) dan berikan cairan sesuai
kondisi ibu.
By.Triana SP 103
105. 10. Tindakan resusitasi kardiopulmoner diteruskan hingga:Tim
yang lebih terlatih untuk menangani henti nafas dan henti
jantung telah datang dan mengambil alih tindakan, ATAU
Tidak didapatkannya respon setelah 30 menit, ATAU
Penolong kelelahan, ATAU
Ibu menunjukkan tanda-tanda kembalinya kesadaran,
misalnya batuk, membuka mata, berbicara atau bergerak
secara sadar DAN mulai bernapas normal. Pada keadaan
tersebut, lanjutkan tatalaksana dengan:
– Berikan oksigen.
– Pasang kanul intravena (bila sebelumnya tidak berhasil
dilakukan) dan berikan cairan sesuai kondisi ibu.
– Lanjutkan pemantauan untuk memastikan ibu tetap
bernapas normal.
By.Triana SP 105
106. 11. Setelah masalah jalan napas, pernapasan, dan sirkulasi
teratasi, pikirkan dan evaluasi kemungkinan penyebab
hilangnya kesadaran ibu, di antaranya:
– perdarahan hebat (paling sering)
– penyakit tromboemboli
– penyakit jantung
– sepsis
– keracunan obat (contoh: magnesium sulfat, anestesi lokal)
– eklampsia
– perdarahan intrakranial
– anafilaktik
– gangguan metabolik/elektrolit (contoh: hipoglikemia)
– hipoksia karena gangguan jalan napas dan/atau penyakit
paru.
By.Triana SP 106
107. 12. Lakukan pemeriksaan lanjutan, misalnya USG abdomen
untuk melihat perdarahan intraabdomen tersembunyi.
13. Atasi penyebab penurunan kesadaran atau rujuk bila
fasilitas tidak memungkinkan.
By.Triana SP 107