SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Pertolongan Korban
dengan Luka dan
Perdarahan
Nurhayati, SST, M.Tr.Kep
Pengertian Cedera
Cedera diartikan sebagai keadaan bagian tubuh mengalami gangguan
dan menimbulkan rasa sakit. Akibat cedera, gerak tubuh kita
terhambat. Cedera merupakan kerusakan pada struktur atau fungsi
tubuh akibat tekanan fisik berlebihan.
Jenis Cidera Saat Berolahraga
Memar adalah keadaan cedera yang terjadi
pada jaringan ikat di bawah kulit. Memar
biasanya karena benturan atau pukulan
pada kulit. Memar menimbulkan daerah
kebiru-biruan atau kehitaman pada kulit.
Nyeri karena luka memar biasanya ringan
sampai sedang dan pembengkakan yang
menyertai sedang sampai berat.
1. Kompres dengan es dan air panas bergantian tiap
tiga jam sekali selama 12–24 jam. Pengompresan
untuk menghentikan pendarahan kapiler
2. Istirahat untuk mencegah cedera lebih lanjut.
Istirahat juga mempercepat pemulihan jaringan
lunak yang rusak.
3. Hindari benturan di daerah cedera saat beraktivitas
fisik
Cedera Otot adalah cedera otot tendon dan
cedera otot ligamen. Otot tendon
menghubungkan otot dan sendi atau otot dan
tulang. Otot ligamen mengikat tulang dan
persendian.
Cedera otot lain adalah keram otot.
Penyebab keram adalah kelelahan otot,
kurangnya pemanasan dan peregangan,
serta gangguan sirkulasi darah menuju otot.
Keram otot menyebabkan rasa nyeri
Penanggulangan cedera otot
dengan mengistirahatkan bagian
cedera dan mengompresnya
dengan es.
Jenis Cidera Saat Beraktivitas
Jenis Luka Berdasarkan Penyebabnya
1. Luka Iris
2. Luka Gigitan Binatang
3. Luka Gores/Parut
4. Luka Bakar
5. Luka Tusuk
6. Luka Akibat Zat Kimia
Jenis Luka Berdasarkan Tempat Luka:
1. Luka Dalam
2. Luka Luar
Penanganan Luka Iris
1. Bersihkan luka dengan air
2. Taburkan obat antiseptik luka
3. Pasang plester pada luka agar mulut luka tertutup rapat
4. Jika diperlukan, pasang pembalut dan tekan pada luka untuk
menghentikan pendarahan
Penanganan Luka
Memar
1. Kompres bagian memar dengan air dingin (es) sekira 10 menit. Bagian memar sedikit
ditekan untuk mengurangi pembengkakan. Cara ini dilakukan jika luka memar tanpa
terjadi pendarahan.
2. Jika terjadi pendarahan pada luka, kompres bagian memar dengan air hangat dahulu
selama 15–20 menit. Tujuannya agar pembuluh darah melebar dan aliran darah ke
bagian tubuh yang luka lancar. Dengan demikian, proses penyembuhan bisa relatif lebih
cepat.
3. Setiap tiga jam sekali, ulangi pengompresan dengan air dingin dan panas bergantian.
Pengompresan dilakukan hingga memar atau bengkaknya hilang. Kompres dingin untuk
menghilangkan rasa nyeri. Kompres hangat untuk menghilangkan memar.
Penanganan Luka Tusuk
1. Jika masih terdapat benda tajam pada luka,
sebaiknya jangan dicabut. Benda tajam yang
tertancap mencegah pendarahan lebih
banyak.
2. Lakukan penekanan pada sekitar benda
tersebut untuk mencegah pendarahan lebih
banyak pada luka.
3. Segera bawa korban ke rumah sakit atau
klinik untuk mendapat pertolongan medis.
Penanganan Luka
Gigitan
1. Antara luka gigitan dengan jantung harus dipasang bebat putar
(penasat/tornikuet)
2. Pada luka hewan biasa (bukan ular/binatang berbisa) luka
dibersihkan yodium/air yang mengalir;
3. Pada luka gigitan binatang berbisa, jangan banyak diganggu, dan
jangan dihisap sembarangan, korban juga jangan banyak bergerak
karena dapat mempercepat nadi, sehingga bisa (racun) dapat
semakin cepat menyebar, dan segeralah bawa ke dokter atau
ahlinya
4. Pada gigitan anjing, cepat berangkat ke dokter, rumah sakit untuk
di vaksin/suntik, dan anjing yang menggigit harus ditangkap
(dikarantina) untuk mengetahui apakah anjing itu mengidap rabies
atau tidak.
Penanganan Luka Bakar
1. Hilangkan penyebabnya terlebih dahulu. Misalkan,
memadamkan api dengan cara menggulingkan badan si
korban, dengan kain basah/pasir;
2. Cegahlah luka dari kemungkinan infeksi
3. Tutuplah luka dengan kain steril
4. Pembalut agak longgar (pada luka bakar tingkat III, tidak
perlu dibalut)
5. Berilah minum sebanyak-banyaknya dengan air gula hangat
(mengembalikan cairan yang hilang)
6. Tutuplah si korban dengan selimut, agar tidak kedinginan
dan mencegah gangguan serangga
7. Cepat bawa ke ahlinya/dokter.
Perdarahan
Peristiwa keluar darah dari pembuluh
darah karena pembuluh tersebut
mengalami kerusakan. Kerusakkan ini
bisa disebabkan oleh benturan fisik,
sayatan, atau pecahanya pembulu
darah yang tersumbat.
Berdasarkan letak
keluarnya darah
Perdarahan Terbuka : darah
keluar dari dalam tubuh. Tekanan
dan warna darah tergantung dari
jeenis pembuluh darah yang rusak.
1. Arteri (Pembuluh Darah Nadi) : Darah akan
memancar dan berwarna merah terang
2. Vena (Pembuluh Darah Balik) : Mengalir dan
berwarna merah tua
3. Kapiler : merembes seperti titik embun
berwarna merah terang.
Perdarahan Tertutup : Darah
keluar dari pembuluh darah dan
mengisi daerah sekitarnya,
terutama dalam jaringan otot.
Tanda-tanda perdarahan tertutup :
1. Setelah cidera korban mengalami syok, tapi
tidak ada perdarahan
2. Tempat cidera mungkin terlihat memar yang
berpola
3. Lubang tubuh mungkin mengeluarkan darah
Pertolongan Perdarahan
Perdarahan terbuka
1. Tekan langsung pada cidera
2. Elevasi
3. Tekan pada titik nadi
4. Immobilisasi
5. Tourniquet
Perdarahan tertutup
1. Rest
2. Ice
3. Comppresion
4. Elevation
Pengkajian
Pengkajian Primer
1. Airway : adanya sumbatan dan obstruksi
2. Breathing : kepatenan jalan nafas
3. Circulation : kapilari refill, temperatur kulit, adakah
perdarahan aktif
4. Disability : Penurunan kesadaran (pada pasien
dengan perdarahan aktif)
5. Exposure : suhu tubuh (suhu tubuh meningkat jika
terjadi perdarahan aktif)
Pengkajian Sekunder :
Pengkajian fokus pada luka
(besar kecilnya luka, kedalaman
luka), jenis perdarahan.
Diagnosa
Keperawatan
1. Resiko perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan trauma
2. Resiko ketidakseimbangan cairan berhubungan dengan
trauma/perdarahan
3. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (trauma)
4. Risiko perdarahan ditandai dengan factor risiko trauma
5. Risiko infeksi ditandai dengan factor risiko efek prosedur invasive
(hecting)
Intervensi
Keperawatan
Pencegahan
Syok
Perawatan
Sirkulasi
Resiko perfusi perifer
tidak efektif
berhubungan dengan
trauma
Resiko
ketidakseimbangan
cairan berhubungan
dengan
trauma/perdarahan
Manajemen
Cairan
Pemantauan
Cairan
Nyeri akut
berhubungan dengan
agen pencedera fisik
(trauma)
Manajemen Nyeri
Pemberian
Analgetik
Risiko perdarahan
ditandai dengan
factor risiko trauma
Pencegahan
Perdarahan
Risiko infeksi ditandai
dengan factor risiko
efek prosedur
invasive (hecting)
Pencegahan
Infeksi
PPT Pertolongan Luka dan Perdarahan.pptx

More Related Content

What's hot

Konsep dasar keperawatan gawat darurat
Konsep dasar keperawatan gawat daruratKonsep dasar keperawatan gawat darurat
Konsep dasar keperawatan gawat daruratMoch Jasin
 
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...aulia rahmah
 
PPT macam-macam syok
PPT macam-macam syokPPT macam-macam syok
PPT macam-macam syokesty lebi
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalHendrik Sutopo
 
Modul 4 kb 1 3 t bencana (triase treatment-transportation)
Modul 4 kb 1 3 t bencana (triase treatment-transportation)Modul 4 kb 1 3 t bencana (triase treatment-transportation)
Modul 4 kb 1 3 t bencana (triase treatment-transportation)Uwes Chaeruman
 
Makalah demartitis
Makalah demartitisMakalah demartitis
Makalah demartitisMJM Networks
 
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)Yabniel Lit Jingga
 
PEMBAHASAN SOAL MATERNITAS.pptx
PEMBAHASAN SOAL MATERNITAS.pptxPEMBAHASAN SOAL MATERNITAS.pptx
PEMBAHASAN SOAL MATERNITAS.pptxaanbudi1
 
Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Soal ukom perawat dan kunci jawaban Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Soal ukom perawat dan kunci jawaban Aidil Fitrisyah
 
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposal
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposalErsi setiani.21340027 p.ppt.proposal
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposalsukkmaladewilaura
 
Prosedur Pemasangan Infus
Prosedur Pemasangan InfusProsedur Pemasangan Infus
Prosedur Pemasangan InfusYanzhe River's
 
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanAbdul Rochman
 
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anakResusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anakArnas Pamungkas
 
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasien
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasienPenghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasien
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasienpjj_kemenkes
 

What's hot (20)

Konsep dasar keperawatan gawat darurat
Konsep dasar keperawatan gawat daruratKonsep dasar keperawatan gawat darurat
Konsep dasar keperawatan gawat darurat
 
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
 
PPT macam-macam syok
PPT macam-macam syokPPT macam-macam syok
PPT macam-macam syok
 
17 Triage
17 Triage17 Triage
17 Triage
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan Normal
 
Modul 4 kb 1 3 t bencana (triase treatment-transportation)
Modul 4 kb 1 3 t bencana (triase treatment-transportation)Modul 4 kb 1 3 t bencana (triase treatment-transportation)
Modul 4 kb 1 3 t bencana (triase treatment-transportation)
 
Perdarahan
PerdarahanPerdarahan
Perdarahan
 
Makalah demartitis
Makalah demartitisMakalah demartitis
Makalah demartitis
 
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
 
Luka Bakar
Luka BakarLuka Bakar
Luka Bakar
 
Makalah polihydramnion
Makalah polihydramnionMakalah polihydramnion
Makalah polihydramnion
 
Adaptasi post partum
Adaptasi post partumAdaptasi post partum
Adaptasi post partum
 
PEMBAHASAN SOAL MATERNITAS.pptx
PEMBAHASAN SOAL MATERNITAS.pptxPEMBAHASAN SOAL MATERNITAS.pptx
PEMBAHASAN SOAL MATERNITAS.pptx
 
Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Soal ukom perawat dan kunci jawaban Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Soal ukom perawat dan kunci jawaban
 
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposal
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposalErsi setiani.21340027 p.ppt.proposal
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposal
 
Prosedur Pemasangan Infus
Prosedur Pemasangan InfusProsedur Pemasangan Infus
Prosedur Pemasangan Infus
 
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
 
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anakResusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
 
Menjahit Luka Dengan Bermacam Teknik
Menjahit Luka Dengan Bermacam Teknik Menjahit Luka Dengan Bermacam Teknik
Menjahit Luka Dengan Bermacam Teknik
 
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasien
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasienPenghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasien
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasien
 

Similar to PPT Pertolongan Luka dan Perdarahan.pptx

Similar to PPT Pertolongan Luka dan Perdarahan.pptx (20)

MATERI KAK RINNA FIXXXXX.ppt
MATERI KAK RINNA FIXXXXX.pptMATERI KAK RINNA FIXXXXX.ppt
MATERI KAK RINNA FIXXXXX.ppt
 
P3 k
P3 kP3 k
P3 k
 
Trauma 1
Trauma 1Trauma 1
Trauma 1
 
Dasar-Dasar P3K.pptx
Dasar-Dasar P3K.pptxDasar-Dasar P3K.pptx
Dasar-Dasar P3K.pptx
 
Dasar dasar p3 k
Dasar dasar p3 kDasar dasar p3 k
Dasar dasar p3 k
 
Dasar dasar p3 k
Dasar dasar p3 kDasar dasar p3 k
Dasar dasar p3 k
 
asas_pertolongan_cemas1.pdf
asas_pertolongan_cemas1.pdfasas_pertolongan_cemas1.pdf
asas_pertolongan_cemas1.pdf
 
P3K.pptx
P3K.pptxP3K.pptx
P3K.pptx
 
PPT P3K ke-2.pptx
PPT P3K ke-2.pptxPPT P3K ke-2.pptx
PPT P3K ke-2.pptx
 
Pedarahan terbuka present
Pedarahan terbuka presentPedarahan terbuka present
Pedarahan terbuka present
 
Materi Luka Memar
Materi Luka MemarMateri Luka Memar
Materi Luka Memar
 
Bantu mula
Bantu mulaBantu mula
Bantu mula
 
Pp dasar (peri heriyanto)
Pp dasar (peri heriyanto)Pp dasar (peri heriyanto)
Pp dasar (peri heriyanto)
 
HSE Training P3K (26 sept 17)
HSE Training P3K (26 sept 17)HSE Training P3K (26 sept 17)
HSE Training P3K (26 sept 17)
 
P.cemas belia
P.cemas beliaP.cemas belia
P.cemas belia
 
Assignment kecederaan kulit
Assignment kecederaan kulitAssignment kecederaan kulit
Assignment kecederaan kulit
 
Cedera anggota gerak
Cedera anggota gerakCedera anggota gerak
Cedera anggota gerak
 
Basic Life Support ed.2 Kebidanan Magetan
Basic Life Support ed.2 Kebidanan MagetanBasic Life Support ed.2 Kebidanan Magetan
Basic Life Support ed.2 Kebidanan Magetan
 
Kasus ringan p3 k
Kasus ringan p3 kKasus ringan p3 k
Kasus ringan p3 k
 
CPR kaedah perubatan hebat yang boleh selamatkan jiwa manusia
CPR kaedah  perubatan hebat yang boleh selamatkan jiwa manusiaCPR kaedah  perubatan hebat yang boleh selamatkan jiwa manusia
CPR kaedah perubatan hebat yang boleh selamatkan jiwa manusia
 

Recently uploaded

FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaErdinataKusuma1
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 

Recently uploaded (20)

FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 

PPT Pertolongan Luka dan Perdarahan.pptx

  • 1. Pertolongan Korban dengan Luka dan Perdarahan Nurhayati, SST, M.Tr.Kep
  • 2. Pengertian Cedera Cedera diartikan sebagai keadaan bagian tubuh mengalami gangguan dan menimbulkan rasa sakit. Akibat cedera, gerak tubuh kita terhambat. Cedera merupakan kerusakan pada struktur atau fungsi tubuh akibat tekanan fisik berlebihan.
  • 3. Jenis Cidera Saat Berolahraga Memar adalah keadaan cedera yang terjadi pada jaringan ikat di bawah kulit. Memar biasanya karena benturan atau pukulan pada kulit. Memar menimbulkan daerah kebiru-biruan atau kehitaman pada kulit. Nyeri karena luka memar biasanya ringan sampai sedang dan pembengkakan yang menyertai sedang sampai berat. 1. Kompres dengan es dan air panas bergantian tiap tiga jam sekali selama 12–24 jam. Pengompresan untuk menghentikan pendarahan kapiler 2. Istirahat untuk mencegah cedera lebih lanjut. Istirahat juga mempercepat pemulihan jaringan lunak yang rusak. 3. Hindari benturan di daerah cedera saat beraktivitas fisik
  • 4. Cedera Otot adalah cedera otot tendon dan cedera otot ligamen. Otot tendon menghubungkan otot dan sendi atau otot dan tulang. Otot ligamen mengikat tulang dan persendian. Cedera otot lain adalah keram otot. Penyebab keram adalah kelelahan otot, kurangnya pemanasan dan peregangan, serta gangguan sirkulasi darah menuju otot. Keram otot menyebabkan rasa nyeri Penanggulangan cedera otot dengan mengistirahatkan bagian cedera dan mengompresnya dengan es.
  • 5. Jenis Cidera Saat Beraktivitas Jenis Luka Berdasarkan Penyebabnya 1. Luka Iris 2. Luka Gigitan Binatang 3. Luka Gores/Parut 4. Luka Bakar 5. Luka Tusuk 6. Luka Akibat Zat Kimia Jenis Luka Berdasarkan Tempat Luka: 1. Luka Dalam 2. Luka Luar
  • 6. Penanganan Luka Iris 1. Bersihkan luka dengan air 2. Taburkan obat antiseptik luka 3. Pasang plester pada luka agar mulut luka tertutup rapat 4. Jika diperlukan, pasang pembalut dan tekan pada luka untuk menghentikan pendarahan
  • 7. Penanganan Luka Memar 1. Kompres bagian memar dengan air dingin (es) sekira 10 menit. Bagian memar sedikit ditekan untuk mengurangi pembengkakan. Cara ini dilakukan jika luka memar tanpa terjadi pendarahan. 2. Jika terjadi pendarahan pada luka, kompres bagian memar dengan air hangat dahulu selama 15–20 menit. Tujuannya agar pembuluh darah melebar dan aliran darah ke bagian tubuh yang luka lancar. Dengan demikian, proses penyembuhan bisa relatif lebih cepat. 3. Setiap tiga jam sekali, ulangi pengompresan dengan air dingin dan panas bergantian. Pengompresan dilakukan hingga memar atau bengkaknya hilang. Kompres dingin untuk menghilangkan rasa nyeri. Kompres hangat untuk menghilangkan memar.
  • 8. Penanganan Luka Tusuk 1. Jika masih terdapat benda tajam pada luka, sebaiknya jangan dicabut. Benda tajam yang tertancap mencegah pendarahan lebih banyak. 2. Lakukan penekanan pada sekitar benda tersebut untuk mencegah pendarahan lebih banyak pada luka. 3. Segera bawa korban ke rumah sakit atau klinik untuk mendapat pertolongan medis.
  • 9. Penanganan Luka Gigitan 1. Antara luka gigitan dengan jantung harus dipasang bebat putar (penasat/tornikuet) 2. Pada luka hewan biasa (bukan ular/binatang berbisa) luka dibersihkan yodium/air yang mengalir; 3. Pada luka gigitan binatang berbisa, jangan banyak diganggu, dan jangan dihisap sembarangan, korban juga jangan banyak bergerak karena dapat mempercepat nadi, sehingga bisa (racun) dapat semakin cepat menyebar, dan segeralah bawa ke dokter atau ahlinya 4. Pada gigitan anjing, cepat berangkat ke dokter, rumah sakit untuk di vaksin/suntik, dan anjing yang menggigit harus ditangkap (dikarantina) untuk mengetahui apakah anjing itu mengidap rabies atau tidak.
  • 10. Penanganan Luka Bakar 1. Hilangkan penyebabnya terlebih dahulu. Misalkan, memadamkan api dengan cara menggulingkan badan si korban, dengan kain basah/pasir; 2. Cegahlah luka dari kemungkinan infeksi 3. Tutuplah luka dengan kain steril 4. Pembalut agak longgar (pada luka bakar tingkat III, tidak perlu dibalut) 5. Berilah minum sebanyak-banyaknya dengan air gula hangat (mengembalikan cairan yang hilang) 6. Tutuplah si korban dengan selimut, agar tidak kedinginan dan mencegah gangguan serangga 7. Cepat bawa ke ahlinya/dokter.
  • 11. Perdarahan Peristiwa keluar darah dari pembuluh darah karena pembuluh tersebut mengalami kerusakan. Kerusakkan ini bisa disebabkan oleh benturan fisik, sayatan, atau pecahanya pembulu darah yang tersumbat.
  • 12. Berdasarkan letak keluarnya darah Perdarahan Terbuka : darah keluar dari dalam tubuh. Tekanan dan warna darah tergantung dari jeenis pembuluh darah yang rusak. 1. Arteri (Pembuluh Darah Nadi) : Darah akan memancar dan berwarna merah terang 2. Vena (Pembuluh Darah Balik) : Mengalir dan berwarna merah tua 3. Kapiler : merembes seperti titik embun berwarna merah terang.
  • 13. Perdarahan Tertutup : Darah keluar dari pembuluh darah dan mengisi daerah sekitarnya, terutama dalam jaringan otot. Tanda-tanda perdarahan tertutup : 1. Setelah cidera korban mengalami syok, tapi tidak ada perdarahan 2. Tempat cidera mungkin terlihat memar yang berpola 3. Lubang tubuh mungkin mengeluarkan darah
  • 14. Pertolongan Perdarahan Perdarahan terbuka 1. Tekan langsung pada cidera 2. Elevasi 3. Tekan pada titik nadi 4. Immobilisasi 5. Tourniquet Perdarahan tertutup 1. Rest 2. Ice 3. Comppresion 4. Elevation
  • 15. Pengkajian Pengkajian Primer 1. Airway : adanya sumbatan dan obstruksi 2. Breathing : kepatenan jalan nafas 3. Circulation : kapilari refill, temperatur kulit, adakah perdarahan aktif 4. Disability : Penurunan kesadaran (pada pasien dengan perdarahan aktif) 5. Exposure : suhu tubuh (suhu tubuh meningkat jika terjadi perdarahan aktif) Pengkajian Sekunder : Pengkajian fokus pada luka (besar kecilnya luka, kedalaman luka), jenis perdarahan.
  • 16. Diagnosa Keperawatan 1. Resiko perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan trauma 2. Resiko ketidakseimbangan cairan berhubungan dengan trauma/perdarahan 3. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (trauma) 4. Risiko perdarahan ditandai dengan factor risiko trauma 5. Risiko infeksi ditandai dengan factor risiko efek prosedur invasive (hecting)
  • 19. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (trauma) Manajemen Nyeri Pemberian Analgetik
  • 20. Risiko perdarahan ditandai dengan factor risiko trauma Pencegahan Perdarahan Risiko infeksi ditandai dengan factor risiko efek prosedur invasive (hecting) Pencegahan Infeksi