2. Pengertian Cedera
Cedera diartikan sebagai keadaan bagian tubuh mengalami gangguan
dan menimbulkan rasa sakit. Akibat cedera, gerak tubuh kita
terhambat. Cedera merupakan kerusakan pada struktur atau fungsi
tubuh akibat tekanan fisik berlebihan.
3. Jenis Cidera Saat Berolahraga
Memar adalah keadaan cedera yang terjadi
pada jaringan ikat di bawah kulit. Memar
biasanya karena benturan atau pukulan
pada kulit. Memar menimbulkan daerah
kebiru-biruan atau kehitaman pada kulit.
Nyeri karena luka memar biasanya ringan
sampai sedang dan pembengkakan yang
menyertai sedang sampai berat.
1. Kompres dengan es dan air panas bergantian tiap
tiga jam sekali selama 12–24 jam. Pengompresan
untuk menghentikan pendarahan kapiler
2. Istirahat untuk mencegah cedera lebih lanjut.
Istirahat juga mempercepat pemulihan jaringan
lunak yang rusak.
3. Hindari benturan di daerah cedera saat beraktivitas
fisik
4. Cedera Otot adalah cedera otot tendon dan
cedera otot ligamen. Otot tendon
menghubungkan otot dan sendi atau otot dan
tulang. Otot ligamen mengikat tulang dan
persendian.
Cedera otot lain adalah keram otot.
Penyebab keram adalah kelelahan otot,
kurangnya pemanasan dan peregangan,
serta gangguan sirkulasi darah menuju otot.
Keram otot menyebabkan rasa nyeri
Penanggulangan cedera otot
dengan mengistirahatkan bagian
cedera dan mengompresnya
dengan es.
5. Jenis Cidera Saat Beraktivitas
Jenis Luka Berdasarkan Penyebabnya
1. Luka Iris
2. Luka Gigitan Binatang
3. Luka Gores/Parut
4. Luka Bakar
5. Luka Tusuk
6. Luka Akibat Zat Kimia
Jenis Luka Berdasarkan Tempat Luka:
1. Luka Dalam
2. Luka Luar
6. Penanganan Luka Iris
1. Bersihkan luka dengan air
2. Taburkan obat antiseptik luka
3. Pasang plester pada luka agar mulut luka tertutup rapat
4. Jika diperlukan, pasang pembalut dan tekan pada luka untuk
menghentikan pendarahan
7. Penanganan Luka
Memar
1. Kompres bagian memar dengan air dingin (es) sekira 10 menit. Bagian memar sedikit
ditekan untuk mengurangi pembengkakan. Cara ini dilakukan jika luka memar tanpa
terjadi pendarahan.
2. Jika terjadi pendarahan pada luka, kompres bagian memar dengan air hangat dahulu
selama 15–20 menit. Tujuannya agar pembuluh darah melebar dan aliran darah ke
bagian tubuh yang luka lancar. Dengan demikian, proses penyembuhan bisa relatif lebih
cepat.
3. Setiap tiga jam sekali, ulangi pengompresan dengan air dingin dan panas bergantian.
Pengompresan dilakukan hingga memar atau bengkaknya hilang. Kompres dingin untuk
menghilangkan rasa nyeri. Kompres hangat untuk menghilangkan memar.
8. Penanganan Luka Tusuk
1. Jika masih terdapat benda tajam pada luka,
sebaiknya jangan dicabut. Benda tajam yang
tertancap mencegah pendarahan lebih
banyak.
2. Lakukan penekanan pada sekitar benda
tersebut untuk mencegah pendarahan lebih
banyak pada luka.
3. Segera bawa korban ke rumah sakit atau
klinik untuk mendapat pertolongan medis.
9. Penanganan Luka
Gigitan
1. Antara luka gigitan dengan jantung harus dipasang bebat putar
(penasat/tornikuet)
2. Pada luka hewan biasa (bukan ular/binatang berbisa) luka
dibersihkan yodium/air yang mengalir;
3. Pada luka gigitan binatang berbisa, jangan banyak diganggu, dan
jangan dihisap sembarangan, korban juga jangan banyak bergerak
karena dapat mempercepat nadi, sehingga bisa (racun) dapat
semakin cepat menyebar, dan segeralah bawa ke dokter atau
ahlinya
4. Pada gigitan anjing, cepat berangkat ke dokter, rumah sakit untuk
di vaksin/suntik, dan anjing yang menggigit harus ditangkap
(dikarantina) untuk mengetahui apakah anjing itu mengidap rabies
atau tidak.
10. Penanganan Luka Bakar
1. Hilangkan penyebabnya terlebih dahulu. Misalkan,
memadamkan api dengan cara menggulingkan badan si
korban, dengan kain basah/pasir;
2. Cegahlah luka dari kemungkinan infeksi
3. Tutuplah luka dengan kain steril
4. Pembalut agak longgar (pada luka bakar tingkat III, tidak
perlu dibalut)
5. Berilah minum sebanyak-banyaknya dengan air gula hangat
(mengembalikan cairan yang hilang)
6. Tutuplah si korban dengan selimut, agar tidak kedinginan
dan mencegah gangguan serangga
7. Cepat bawa ke ahlinya/dokter.
11. Perdarahan
Peristiwa keluar darah dari pembuluh
darah karena pembuluh tersebut
mengalami kerusakan. Kerusakkan ini
bisa disebabkan oleh benturan fisik,
sayatan, atau pecahanya pembulu
darah yang tersumbat.
12. Berdasarkan letak
keluarnya darah
Perdarahan Terbuka : darah
keluar dari dalam tubuh. Tekanan
dan warna darah tergantung dari
jeenis pembuluh darah yang rusak.
1. Arteri (Pembuluh Darah Nadi) : Darah akan
memancar dan berwarna merah terang
2. Vena (Pembuluh Darah Balik) : Mengalir dan
berwarna merah tua
3. Kapiler : merembes seperti titik embun
berwarna merah terang.
13. Perdarahan Tertutup : Darah
keluar dari pembuluh darah dan
mengisi daerah sekitarnya,
terutama dalam jaringan otot.
Tanda-tanda perdarahan tertutup :
1. Setelah cidera korban mengalami syok, tapi
tidak ada perdarahan
2. Tempat cidera mungkin terlihat memar yang
berpola
3. Lubang tubuh mungkin mengeluarkan darah
14. Pertolongan Perdarahan
Perdarahan terbuka
1. Tekan langsung pada cidera
2. Elevasi
3. Tekan pada titik nadi
4. Immobilisasi
5. Tourniquet
Perdarahan tertutup
1. Rest
2. Ice
3. Comppresion
4. Elevation
15. Pengkajian
Pengkajian Primer
1. Airway : adanya sumbatan dan obstruksi
2. Breathing : kepatenan jalan nafas
3. Circulation : kapilari refill, temperatur kulit, adakah
perdarahan aktif
4. Disability : Penurunan kesadaran (pada pasien
dengan perdarahan aktif)
5. Exposure : suhu tubuh (suhu tubuh meningkat jika
terjadi perdarahan aktif)
Pengkajian Sekunder :
Pengkajian fokus pada luka
(besar kecilnya luka, kedalaman
luka), jenis perdarahan.
16. Diagnosa
Keperawatan
1. Resiko perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan trauma
2. Resiko ketidakseimbangan cairan berhubungan dengan
trauma/perdarahan
3. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (trauma)
4. Risiko perdarahan ditandai dengan factor risiko trauma
5. Risiko infeksi ditandai dengan factor risiko efek prosedur invasive
(hecting)