Kelembagaan untuk peningkatan indeks pertanaman di lahan marjinal (lahan kering dan sawah tadah hujan). Presentasi di depan peneliti dan penyuluh BPTP se Indonesia 10 Maret 2020
2. Tujuan kegiatan “Inovasi Teknologi untuk Peningkatan IP”:
2
1. Meningkatnya diversifikasi pola
tanam dan indeks pertanaman
dengan memperhatikan kalender
tanam terpadu
2. Ketersediaan sarana dan prasarana
3. Peningkatan kondisi sosial ekonomi
masyarakat
4. Penerapan inovasi teknologi
spesifik lokasi
5. Penyusunan rekomendasi pola
tanam Peningkatan produktivitas
usaha tani (tanaman pangan di
lahan kering, dan tadah hujan)
Kegiatan dimulai tahun 2017
Lokasi lahan sawah tadah hujan,
lahan kering, lahan rawa
Mencakup seluruh propinsi
Ruang lingkup kegiatan pada tahun
2020 :
1. Koordinasi, komunikasi dan monitoring
2. Pengumpulan dan analisis data serta
pelaporan
3. Tim Pelaksana:
3
Tim Penyusunan Kalender Tanam
Terpadu (di pusat):
Badan Litbang + BMKG
Bertugas memprediksi iklim MT 1 -
3
Menyusun informasi teknologi
pertanian
Mengunggah ke dalam sistem
informasi kalender tanam terpadu
(KATAM).
Tim Gugus Tugas KATAM (di
BPTP):
Melaksanakan sosialisasi dan
verifikasi
Merancang rencana pola tanam
setahun (?)
Menyusun rencana kerja lapang
(?)
Menyusun REKAYASA
KELEMBAGAAN (?)
Melaksanakan Demplot (?)
Melaporkan kegiatan (?)
4. Alternatif pola tanam setahun:
4
Agro
ekosistem
IP MT I/
MH
MT II/ MK I MT III/ MK II
Sawah
tadah hujan
300 Padi gogo
rancah
Padi walik jerami Padi/ Palawija
PTT padi sawah Padi walik jerami Padi/ Palawija
PTT padi sawah Turiman Padi/ Palawija
Tabela Tabela Padi/ Palawija
Lahan
kering
200 PTT padi gogo Padi/ Palawija
PTT padi gogo Padi Ratun
Turiman Padi/ Palawija
5. Materi:
1. Apa KELEMBAGAAN ?
2. ASSESSMENT kapasitas kelembagaan agribisnis untuk
REKAYASA KELEMBAGAAN
3. Dari DEMPLOT menuju KELEMBAGAAN Agribisnis
4. RANCANGAN KELEMBAGAAN pada Kegiatan “Penerapan Inovasi
Teknologi Pertanian untuk Peningkatan Indeks Pertanaman”
5
7. MELURUSKAN KONSEP:
7
“Kelembagaan petani” = SALAH.
Di google tidak ada “farmer
institution”
Ada “marketting institution”
“Organisasi petani” = BENAR.
Di google ada “farmer organization”
Ada “young farmer organization”
Kelembagaan ....... = diikuti kata
kerja.
Kelembegaan penyediaan air irigasi
Kelembagaan penyediaan pupuk
Kelembagaan pemasaran
Organisasi ........ = diikuti kata
benda
Organisasi kelompok tani
Organisasi wanita tani
Organisasi pengelola airi irigasi
(P3A)
8. 8
Kelembagaan (institution) =
“are composed of cultured-cognitive, normative, and regulative elements
that, together with associated activities and resources, provide stability
and meaning of social live” (Scott, 2008: 48).
Organisasi (organization) =
“adalah kelompok sosial yg sengaja dibentuk oleh sekelompok
orang, memiliki anggota yang jelas, dibentuk untuk mencapai
tujuan tertentu, dan memiliki aturan yang dinyatakan tegas
(biasanya tertulis). Organisasi adalah aktor sosial dalam
masyarakat sebagaimana individu. Contoh: koperasi, kelompok
tani, Gabungan kelompok tani, dan kelompok wanita tani”
9. 9
Kelembagaan yang bagus adalah =
= RELASI antar aktor yang EFEKTIF
Yaitu:
- Terpola, predictable
- Tepat (cara, waktu, bentuk dll)
- Berbiaya murah (cost transaction)
- Dapat dipercaya, tidak menzalimi
- Bukan kelompok tani yang maju, Gapoktan bagus, korporasi hebat.
- Dan lain-lain
10. ORGANISASI =
10
1. Dibentuk secara sengaja
2. Punya anggota yang dapat diidentifikasi secara jelas
3. Punya pengurus yang sengaja dibentuk (ketua, sekretaris, dst)
4. Organization border dapat diidentfikasi
5. Memiliki tujuan organisasi
6. Memiliki struktur internal (peran, otoritas, penggunaan SD, dll)
Contoh:
Kelompok Tani, Gapoktan, KWT, P3A, BPP, Kantor Dinas, BPTP,
Pemda, negara, dll
12. Langkah-langkah rancang bangun
kelembagaan:
(3) How
Bagaimana melakukan nya ?
(2) Who
Siapa yang akan melakukan ?
ASSESSMENT : (1) teknis – possible, (2) ekonomi – provitable,
(3) manajememen - capable
(1) What
Apa yang mau dilakukan ?
12
1. INDIVIDU ?
2. GROUP ?
2.1. Formal
2.1.1. Individual org (KT, dll) ?
2.1.2. Secondary org
(Gapoktan)
2.2. Non formal (subak) ?
1. Dipenuhi sendiri ?
2. Melalui relasi individual
(RI) ?
3. Melalui relasi kolektif (RK)
?
Pemenuhan lahan ?
Pemenuhan saprodi ?
Pemenuhan irigasi ?
Pemnuhan modal ?
Pemenuhan TK ?
Alsintan ?
Pengolahan ?
Pemasaran ?
Teknologi dan informasi ?
13. Kerangka kerja rekayasa:
I. PENGUMPULAN
DATA DAN
INFORMASI
Identifikasi aktivitas agribisnis yang akan dilakukan
II. ANALISIS Pertimbangan teknis (possible), ekonomi (profitable), manajemen (capable)
III. PILIHAN
KELEMBAGAAN 1. Dipenuhi secara
sendiri (mandiri)
2. Melalui relasi
individual (dengan
kios saprodi,
pedagang gabah, dll)
3. Melalui relasi kolektif (kelompok tani,
Gapoktan, koperasi, perusahaan petani, dll)
Menggunakan
organisasi petani yg
ada
Membentuk organisasi
baru
IV. KEBUTUHAN
PEMBERDAYAAN
-Pelatihan
keterampilan
-Pelatihan bisnis
-Pendampingan PPL
-Penguatan
manajemen
--Penguatan modal
--Pelatihan
-Revitalisasi
organisasi
-Penyegaran
pengurus
-pelatihan
manajemen,
kepemimpinan,
keuangan, dll
-Pemilihan pengurus
-Badan hukum
-Pelatihan
manajemen,
kepemimpinan,
keuangan dll
-Pendampingan
konsultan13
14. Data yang dibutuhkan untuk assessment TEKNIS “Program
peningkatan IP”:
14
1. Lokasi demplot/percontohan
2. Analisis tanah
3. Data curah hujan dan hari hujan
4. Potensi layanan bangunan penampung air
5. Data dukung analisis pola tanam setahun
6. Data primer keragaan tanaman di demplot
15. Pertimbangan teknis, ekonomi, dan kelembagaan yang digunakan:
Pertimbangan VS opsi
kelembagaan
DIPENUHI SENDIRI
(petani dan anggota keluarganya)
RELASI INDIVIDUAL
(kios saprodi, pedagang
gabah, penggilingan, dll)
RELASI KOLEKTIF
(KT, Gapoktan, koperasi
petani, perusahaan petani)
Nilai : 1- 2- 3- 4- 5 Nilai : 1- 2- 3- 4- 5 Nilai : 1- 2- 3- 4- 5
TEKNIS (possible)
tidak sanggup (1) s/d sangat
sanggup (5) secara teknis
tidak sanggup (1) s/d sangat
sanggup (5) secara teknis
tidak sanggup (1) s/d sangat
sanggup (5) secara teknis
EKONOMI (profitable)
tidak merugikan (=1) s/d sangat
menguntungkan (=5) secara
ekonomi
tidak merugikan (=1) s/d
sangat menguntungkan (=5)
secara ekonomi
tidak merugikan (=1) s/d
sangat menguntungkan (=5)
secara ekonomi
MANAJEMEN (capable)
tidak sanggup (=1) s/d sangat
sanggup (=5) secara organisasi
dan manajemen
tidak sanggup (=1) s/d sangat
sanggup (=5) secara
organisasi dan manajemen
tidak sanggup (=1) s/d sangat
sanggup (=5) secara
organisasi dan manajemen
15
16. Deskripsi indikator TEKNIS (contoh: kegiatan pemenuhan benih):
Pilihan Nilai 1= (tidak
sanggup)
Nilai 2 (= agak
sanggup)
Nilai 3 (= cukup
sanggup)
Nilai 4 (=sanggup) Nilai (5= sangat
sanggup)
1. Dipenuhi
secara
mandiri
Petani/RT tani belum
pernah memproduksi
benih, belum terbukti,
tidak terampil
Petani pernah
mencoba, belum
memberi hasil bagus
Pernah dapat
pelatihan, pernah
mencoba, hasil benih
belum baik
Sudah dapat pelatihan,
sudah berproduksi, hasil
cukup bagus, belum
bersertifikat BPSB,
belum memasarkan
Petani/RT tani sudah
biasa, terampil, dan
berhasil memproduksi
benih bermutu, sudah
biasa memasarkan
2. Melalui
relasi
individual
Tidak ada penjual/kios
benih di desa
Ada kios, tidak paham
aspek benih, kualitas
benih yang dijual
tidak terjamin
Ada kios, faham
teknologi benih,
kualitas benih yang
dijual cukup baik
Ada kios saprodi, faham
teknologi benih, kualitas
benih baik dan terjamin
Ada banyak kios
saprodi tersedia,
kualitas benih yang
dijual baik, mampu
memberi saran ke
petani
3. Melalui
relasi kolektif
Kelompok penangkar
belum ada di desa,
organisasi petani (KT,
Gapoktan) tidak
memproduksi dan
melayani penyediaan
benih
Ada petani penangkar,
berpotensi
membentuk kelompok
penangkar, belum
produksi
Ada kelompok
penangkar, pernah
produksi, hasil
belum bagus,
organisasi petani (KT,
Gapoktan) belum
melayani pengadaan
benih
Ada kelompok
penangkar, pernah
produksi, hasil cukup
bagus, belum
bersertifikat, organisasi
petani (KT, Gapoktan)
melayani benih, cukup
faham kualitas benih
Ada kelompok
penangkar, sudah
terlatih, berproduksi,
bersertifikat, dan
memasarkan benih;
organisasi petani (KT,
Gapoktan) melayani
benih, faham aspek
kualitas dan teknis
benih16
17. Deskripsi Indikator EKONOMI:
(contoh: kegiatan pemenuhan benih):
Nilai 1 (=
merugikan)
Nilai 2 (= agak
menguntungkan)
Nilai 3 (= cukup
menguntungkan)
Nilai 4 (=
menguntungkan)
Nilai 5 (= sangat
menguntungkan)
1. Dipenuhi
secara mandiri
Rugi jika
memproduksi
benih sendiri,
karena mutu
benih buruk
Rugi jika
memproduksi
sendiri, mutu
cukup bagus
Cukup untung,
mutu benih
belum bagus
Untung jika
memproduksi
sendiri, kualitas
benih bersaing
Sangat
menguntungkan
jika
menggunakan
benih sendiri
2. Melalui relasi
individual
Tidak ada
penyedia di desa
(petani atau kios),
sehingga harga
benih mahal
Ada penjual
benih, agak
mahal
Ada penyedia
benih, cukup
mahal, tidak
sesuai dengan
kualitas benih
Ada penyedia
benih, cukup
mahal sesuai
dengan mutu
Ada beberapa
penyedia benih,
harga bersaing,
kualitas terjamin
(bersertifikat)
3. Melalui relasi
kolektif
KT penangkar
tidak tersedia di
desa, belum
pernah produksi
Ada KT
panangkar,
pernah produksi,
harga tinggi,
mutu buruk
Ada KT
panangkar,
pernah produksi,
harga masih
mahal, mutu
buruk
Ada KT
panangkar, sudah
produksi, harga
bersaing, mutu
lumayan
Ada beberapa KT
panangkar,
pernah produksi,
harga renah,
mutu terjamin,
kontinyu17
18. Deskripsi Indikator MANAJERIAL:
(contoh: kegiatan pemenuhan benih):
Nilai 1= (tidak
sanggup)
Nilai 2 (= agak
sanggup)
Nilai 3 (= cukup
sanggup)
Nilai 4 (=sanggup) Nilai (5= sangat
sanggup)
1. Dipenuhi
secara mandiri
Petani/RT tani belum
pernah memroduksi
benih sendiri, tidak
memiliki manajemen
menjadi penangkar
benih
peani pernah
mencoba, manajemen
belum bagus
Pernah dapat
pelatihan, pernah
mencoba,
manajemen cukup
baik
Sudah memproduksi
benih, manajemen
(administrasi,
keuanganm dll) baik
Petani/RT tani terampil
memproduksi benih,
sudah roduksi, bermutu,
manajemen efisien dan
rapih
2. Melalui relasi
individual
Tidak ada
penjual/kios benih di
desa
Ada kios, manajemen
pembelian,
penyimpanan dan
penjualan belum baik
Ada kios, faham
aspek benih,
manajemen
pembelian,
penyimpanan dan
penjualan cukup
baik
Ada kios saprodi,
faham teknologi
benih, manajemen
pembelian,
penyimpanan dan
penjualan baik
Ada banyak kios saprodi,
kualitas baik, mampu
memberi saran,
manajemen pembelian,
penyimpanan dan
penjualan sangat baik
3. Melalui relasi
kolektif
Kelompok penangkar
belum ada di desa,
organisasi petani (KT,
Gapoktan) tidak
memproduksi dan
melayani penyediaan
benih
Ada potensi petani
penangkar untuk
berkelompok, belum
produksi, organisasi
petani berminat
melayani benih
Ada kelompok
penangkar , pernah
produksi, hasil
belum bagus,
manajemen cukup,
organisasi petani
mulai melayani benih
untuk petani
Ada kelompok
penangkar, pernah
produksi, bagus,
organisasi petani bisa
melayani benih,
manajemen baik
Ada beberapa kelompok
penangkar, sudah
terlatih, berproduksi,
organisasi petani (KT,
gapoktan) bisa melayani
benih, manajemen efisien
18
19. Form “90 cell” hasil assessement kelembagaan eksisting :
Fungsi agribisnis Nilai Aspek TEKNIS
(1/2/3/4/5)
Nilai Aspek EKONOMI
(1/2/3/4/5)
Nilai Aspek MANAJERIAL
(1/2/3/4/5)
M RI RK M RI RK M RI RK
1. Penyediaan benih 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ?
2. Penyediaan pupuk dan obat-obatan 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ?
3. Penyediaan modal 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ?
4.Penyediaan alsintan 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ?
5.Penyediaan/pengurangan air 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ?
6.Penyediaan tenaga kerja 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ?
7.Pengolahan hasil panen 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ?
8.Pemasaran hasil panen 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ?
9.Penyediaan informasi pasar 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ?
10.Penyediaan informasi
teknologi
1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ? 1-5 ?
*) M= dilakukan sec mandiri, RI = melalui relasi individual, RK =melalui relasi
kolektif19
20. CONTOH: Hasil assessment kondisi kelembagaan agribisnis padi di “Unit
Serasi Kec Muara Telang I”, tahun 2019
20
Aktifitas agribisnis Nilai Aspek TEKNIS
(nilai)
Nilai Aspek EKONOMI
(nilai)
Nilai Aspek MANAJERIAL (nilai)
M RI RK M RI RK M RI RK
1. Penyediaan benih 2 2 3 2 3 4 1 2 3
2. Penyediaan pupuk
dan obat-obatan
1 3 3 1 3 3 1 1 3
3. Penyediaan modal 2 3 3 2 3 3 2 3 3
4.Penyediaan alsintan 1 3 4 1 4 3 1 4 4
5.Penyediaan air
irigasi
1 2 4 1 3 3 1 3 4
6.Penyediaan tenaga
kerja
1 2 4 1 3 5 1 2 4
7.Pengolahan hasil
panen
2 3 4 2 3 5 2 4 5
8.Pemasaran hasil
panen
2 4 4 2 4 4 2 3 4
9.Penyediaan
informasi pasar
3 3 4 3 3 5 2 3 5
10.Penyediaan
informasi teknologi
3 3 3 2 3 4 2 4 5
21. CONTOH: Kondisi kelembagaan agribisnis padi eksisting dan rancangan
ke depan untuk Program Serasi di “Unit Serasi Kec Muara Telang I”
21
Aktifitas agribisnis Kelembagaan eksisting Rancangan kelembagaan SERASI
M RI RK M RI RK
1. Penyediaan benih >50% var lokal beli di kios (var
unggul)
var lokal Kelompok penangkar benih (var
unggul)
2. Penyediaan pupuk
dan obat-obatan
obat2 an di kios pupuk RDKK RDKK, korporasi kerjasama
dengan kios saprodi
3. Penyediaan modal 50% modal
sendiri
50% yarnen kios
saprodi
modal sendiri Perbankan (BRI,
BNI, KUR)
Korporasi sebagai penangung (avalis)
4.Penyediaan alsintan Punya sendiri Alsintan swasta UPJA Sebagian Punya
sendiri
sebagian Alsintan
swasta
Korporasi mengelola Alsintan
bersama UPJA
5.Penyediaan air irigasi P3A P3A
6.Penyediaan tenaga
kerja
keluarga sendiri buruh tani upahan keluarga sendiri buruh tani upahan
7.Pengolahan hasil
panen
giling gabah untuk
konsumsi sendiri
huller milik, korporasi
8.Pemasaran hasil
panen
jual gabah GKP ke
pedagang
Korporasi menjual beras ke off
taker
9.Penyediaan informasi
pasar
searching sendiri bertanya ke petani
maju, tetangga
diskusi di KT dan Gapoktan
10.Penyediaan
informasi teknologi
bertanya ke petani
maju, tetangga
PPL di KT BPTP, PPL pem, PPL swasta,
perguruan tinggi melalui KT dan
Gapoktan
*) M= dilakukan sec mandiri, RI = melalui relasi individual, RK =melalui relasi
22. CONTOH: Rancangan kelembagaan agribisnis padi ke depan untuk Program Serasi di “Unit Serasi Kec
Muara Telang I” berdasarkan LEVEL manajemen kewilayahan
22
Level individual
(RT petani)
Level kelompok/dusun
(KT, KWT, P3A)
Level desa
(Gapoktan)
Level SERASI (Korporasi)
1. Penyediaan benih Kel penangkar memproduski
benih var unggul (Inpari,
Ciherang, dll)
Korporasi membeli calon benih, lalu
mengolah menjadi benih
2. Penyediaan pupuk
dan obat-obatan
RDKK melalui kelompok tani Gapoktan merekap RDKK Korporasi sebagai penyalur sapordi
RDKK, kerjasama dengan kios saprodi
3. Penyediaan modal Sebagian petani
menggunakan modal sendiri
Petani didorong ke perbankan
komersial (KUR)
4.Penyediaan alsintan UPJA Korporasi kerjasama dengan UPJA
5.Penyediaan air
irigasi
P3A (areal saluran tersier) P3A (areal saluran
sekunder)
6.Penyediaan tenaga
kerja
Dari TK dalam keluarga, dan
upahan
7.Pengolahan hasil
panen
Pengolahan huller Menggunakan jasa pengolahan huller
milik korporasi
8.Pemasaran hasil
panen
KT mengkoordinasikan
pembelian gabah petani GKP
Korporasi membeli gabah,
mengeringkan, mengolah, dan menjual
beras
9.Penyediaan
informasi (pasar dll)
Petani mencari sendiri Diskusi di kelompok tani Diskusi di Gapoktan tentang
jadwal tanam dll
10.Penyediaan
informasi teknologi
Petani mencari sendiri Dari BPTP dan PPL, melalui
kelompok tani
24. Kerangka kerja :
DEMPLOT – diseminasi – rekayasa kelembagaan
Demplot
berhasil
-Uji persepsi
dan preferensi
teknologi
Rencana
adopsi
teknologi
(paket atau
komponen) oleh
petani:
komponen
teknologi, skala,
lokasi
Analisis
kelembagaan:
1. Teknis
2. Ekonomi
3. manajerial
Rancangan
kelembagaan:
1. APA yg
akan dilakukan
2. SIAPA yg
akan
melakukan
3.
BAGAIMANA
melakukannya
24
Pelaksanaa
n Demplot
Analisis
kebutuhan
teknologi
25. CONTOH: Kesepakatan scalling up teknologi demplot
Desa Tamban Baru Tengah (Kalteng):
Komponen teknologi Teknologi Demplot Rencana adopsi pada MK I tahun
2019
1. Benih unggul Varietas lokal dan unggul Masih menggunakan varietas lokal
2. Aplikais ameliorasi Kapur dolomit 1-4 ton/ha Penggunaan kapur dan pupuk
kandang pada …. orang petani
(sumber modal sendiri, menabung di
Gapoktan)
3. Aplikasi pupuk hayati Biotara dosis .... Adopsi pada …… orang petani
4. Pengolahan lahan Adopsi pada …… orang petani
5. Aplikasi bahan organik Penggunaan jerami, dan .... (untuk
menekan pirit)
Adopsi pada …… orang petani
6. Aplikasi pestisida Pestisida nabati Tarasida Adopsi pada …… orang petani
7. Jarak tanam Tapin (Tegel, Jarwo), sebar
(Tabela)
Tapin tradisional = ..... Ha
Tapin umur muda = ..... Ha
Tabela = .... ha
8. Teknologi panen Dengan combine (untuk menekan
kehilangan hasil)
Adopsi pada …… ha25
26. CONTOH: Model pengembangan kelembagaan agribisnis PADI di Kec Tamban Catur :
26
Aktifitas agribisnis Rancangan kelembagaan
Mandiri (RT
petani)
RI (dipenuhi sendiri) RK (melalui kelompok)
1. Penyediaan benih Varietas lokal Varietas unggul = melalui korporasi
2. Penyediaan pupuk
dan obat-obatan
Pupuk bantuan (Urea, SP36, Ponska) serta kapur dan pupuk kandang =
pembelian oleh korporasi , distribusi ke petani melalui KT
3. Penyediaan modal Modal sendiri (upah
TK, dll)
Menyimpan uang di KT dan Gapoktan, meminjam dari korporasi dan Bumdes
4.Penyediaan TK dan
alsintan
Pembibitan,
menyiang,
memupuk,
menyemprot,
Pengolahan lahan dan memanen
(TK manusia)
Pengolahan lahan (traktor) dan panen (combine harvester) milik UPJA yang
dikelola korporasi
5.Penyediaan air
irigasi
MT I (Asep ) = butuh pompa utk pembuangan air, P3A
MT II (Okmar) = Sept butuh pompa utk pengolahan lahan, dan poma untuk
pembuangan (Tipe B)P3A
6.Pengolahan hasil
panen dan
pemasaran hasil
Pedagang pemilik huller Koperasi dan BUMdes
7.Penyediaan
informasi pasar dan
teknologi
Dari media massa,
elektronik
Bertanya ke petani lain Diksusi di KT dan Gapoktan, Posluhdes (pelayanan 1 x sebulan)
27. CONTOH: Pembagian peran organisasi petani dalam agribisnis padi:
Aktivitas agribisnis Kelompok Tani Gapoktan P3A UPJA Koperasi Tani
(KORPORASI)
Bumdes
1. Penyediaan benih Penyediaan benih
padi unggul
2. Penyediaan saprodi
(kapur, pupuk, obat-
obatan,)
Penyediaan kapur
dan pupuk
kandang, penyalur
pupuk anorganik
3. Penyediaan modal Simpan pinjam Simpan pinjam
(yarnen)
4.Penyediaan TK dan
alsintan
Jasa traktor dan
combine harvester
5.Penyediaan air irigasi Supali air,
terutama MT II
(dari sungai dan
polder)
6.Pengolahan hasil panen
dan pemasaran hasil
Pembelian dan
pengolahan
gabah
Pemasaran beras
7.Penyediaan informasi
pasar dan teknologi
Penyediaan
sumber dan
diskusi
Penyediaan
sumber dan
diskusi
27
28. CONTOH: Action plan peningkatan kapasitas ORGANISASI petani:
Organisasi petani Kebutuhan (manajerial dan sarana prasarana)
1. Kelompok tani dan
Gapoktan
-Pembenahan administrasi
-Regenerasi pengurus,
-Pelatihan
-Pendampingan pengurus
2. UPJA -Optimalisasi Alsintan yang dimiliki
-Peningkatan jumlah Alsintan
-,Penepatan besar dan sistem pembayaran jasa Alsintan
-Kebutuhan pemeliharaan dan perawatan
-Pengelolaan keuangan dan keuntungan UPJA (pelaporan)
-Pendampingan
3. P3A -Manajemen alat dan prasarana yang dikelola
-Besar dan sistem pembayaran jasa air
-Peningkatan kapasitas pengurus
-Pemeliharaan dan perawatan
-Rencana pengembangan
-Pengelolaan keuangan dan keuntungan
4. Koperasi -Kebutuhan untuk koperasi (bentuk dan jenis usaha)
-Pembentukan
-Pendaftaran
-Pendampingan (manajerial)
5. BUMDES -Pengembangan jenis usaha yang akan dijalankan
-Peran dalam sistem agribisnis
-Penguatan modal (dari Dana Desa)
- Pendampingan (manajerial)
28
30. TABEL 1: Analisis preferensi dan finansial tiap teknologi
Desa ………, Komoditas ……, Musim tanam: MH/MK I/MK II, tahun ………
30
Teknologi Kelebihan/kekurangan Potensi pendapatan /penurunan
biaya dari penerapan teknologi
(Rp/ha/musim)
1. Sumber air ………………… …………………
2. Aplikasi benih unggul ………………… …………………
3. Aplikais ameliorasi ………………… …………………
4. Aplikasi pupuk hayati ………………… …………………
5. Pengolahan lahan ………………… …………………
6. Aplikasi bahan organik ………………… …………………
7. Aplikasi pestisida ………………… …………………
8. Jarak tanam ………………… …………………
9. Teknologi panen ………………… …………………
10. ………………………….. ………………… …………………
TOTAL (Rp) xxxxx …………………
31. TABEL 2. Kesepakatan scalling up teknologi Demplot
Desa ………, Komoditas ……, Luas = ………ha, Musim tanam …… tahun
………
Komponen teknologi Teknologi Demplot Rencana adopsi pada MK I tahun
2020
1. Sumber air Pemanfaatan embung (?) Pada luas … Ha, …… orang petani
2. Aplikasi benih unggul …………………………….. Pada luas … Ha, …… orang petani
3. Aplikais ameliorasi …………………………….. Pada luas … Ha, …… orang petani
4. Aplikasi pupuk hayati …………………………….. Pada luas … Ha, …… orang petani
5. Pengolahan lahan …………………………….. Pada luas … Ha, …… orang petani
6. Aplikasi bahan organik …………………………….. Pada luas … Ha, …… orang petani
7. Aplikasi pestisida …………………………….. Pada luas … Ha, …… orang petani
8. Jarak tanam …………………………….. Pada luas … Ha, …… orang petani
9. Teknologi panen …………………………….. Pada luas … Ha, …… orang petani
10. ………………………….. …………………………….. Pada luas … Ha, …… orang petani
31
32. TABEL 3: Model pengembangan kelembagaan agribisnis
Desa ………, Komoditas ……, Luas = ………ha, Musim tanam …… tahun ………
32
Aktifitas
agribisnis
Rancangan kelembagaan
Mandiri (RT
petani)
RI (dipenuhi sendiri) RK (melalui kelompok)
1. Penyediaan
benih
……………………. ……………………. ………………………………………………..
2. Penyediaan
pupuk dan obat-
obatan
……………………. ……………………. ………………………………………………..
3. Penyediaan
modal
……………………. ……………………. ………………………………………………..
4.Penyediaan TK
dan alsintan
……………………. ……………………. ………………………………………………..
5.Penyediaan air
irigasi
……………………. ……………………. ………………………………………………..
6.Pengolahan hasil
panen dan
pemasaran hasil
……………………. ……………………. ………………………………………………..
7.Penyediaan
informasi pasar dan
teknologi
……………………. ……………………. ………………………………………………..
33. TABEL 4: Pembagian peran organisasi petani dalam agribisnis
Desa ………, Komoditas ……, Luas = ………ha, Musim tanam …… tahun ………
Aktivitas agribisnis Kelompok Tani Gapoktan P3A UPJA Koperasi Tani Bumdes
1. Penyediaan benih ………………. ………………. ………………. ………………. ………………. ……………….
2. Penyediaan saprodi
(kapur, pupuk, obat-
obatan,)
………………. ………………. ………………. ………………. ………………. ……………….
3. Penyediaan modal ………………. ………………. ………………. ………………. ………………. ……………….
4.Penyediaan TK dan
alsintan
………………. ………………. ………………. ………………. ………………. ……………….
5.Penyediaan air irigasi ………………. ………………. ………………. ………………. ………………. ……………….
6.Pengolahan hasil panen
dan pemasaran hasil
………………. ………………. ………………. ………………. ………………. ……………….
7.Penyediaan informasi
pasar dan teknologi
………………. ………………. ………………. ………………. ………………. ……………….
8. ………………. ………………. ………………. ………………. ………………. ………………. ……………….
9. ………………. ………………. ………………. ………………. ………………. ………………. ……………….
33