Korporasi petani merupakan kelembagaan ekonomi petani berbentuk badan hukum yang dimiliki sebagian besar oleh petani untuk meningkatkan skala usaha dan daya saing mereka. Dokumen ini membahas konsep korporasi petani menurut presiden Jokowi, peraturan pemerintah terkait, dan contoh rancangan korporasi petani di Kecamatan Jayakerta yang terdiri dari lima koperasi primer yang menjalankan sepuluh bisnis pertanian. D
1. KORPORASI PETANI:
terobosan baru kelembagaan dan
manajemen pembangunan pertanian berbasis kawasan
Bahan diskusi
SYAHYUTI – 11 November 2020
1
2. Korporasi petani menurut Pa Presiden :
2
Presiden Jokowi (2017):
“Tidak bisa lagi kita biarkan petani berjalan
sendiri-sendiri. Tidak Bisa! .... Petani harus
diorganisir. ..... Kenapa korporasi bisa menjual
dengan harga murah. Karena mereka
memproduksi dalam jumlah besar”.
Presiden Jokowi (pembukaan Asian Agriculture
and Food Forum / ASAFF 28 Juni 2018):
“Saya selalu menyampaikan, marilah yang
namanya petani, jangan sampai jalan sendiri-
sendiri. Buatlah kelompok tani, gabungan
kelompok tani. ...... Tapi itu pun belum cukup.
Untuk menjadi kekuatan besar, buatlah
kelompok lebih besar lagi. Kelompok besar
gabungan kelompok tani seperti itu sering
saya sampaikan, namanya korporasi petani.
Harus ada korporasi petani dalam jumlah
besar. Kalau swasta bisa, saya meyakini
Permentan No.
18/Permentan/RC.040/4/2018 tentang
Pedoman Pengembangan Kawasan
Pertanian Berbasis Korporasi Petani:
Korporasi Petani adalah “Kelembagaan Ekonomi
Petani berbadan hukum berbentuk koperasi atau
badan hukum lain dengan sebagian besar
kepemilikan modal dimiliki oleh petani”.
Kata kunci KORPORASI = business,
company, firm, enterprise, organization,
establishment, corporate body, perusahaan
yang besar, memiliki banyak anak
perusahaan, sudah berdiri lama, terbukti
tangguh, sukses memberikan keuntungan
yang besar.
5. KORPORASI PETANI = koperasi + kelompok tani + Gapoktan + petani
5
Koperasi
simpan
pinjam
6. Apa “PARADIGMA” baru yang dibawa KORPORASI PETANI ?
1. Era bantuan (charity) berubah menjadi era bisnis (pinjaman, jasa
komersial, dll)
2. Relasi horizontal dan vertikal berbasiskan relasi pasar (biaya,
pendapatan, margin, keuntungan, efisiensi, dll)
3. Skala pengorganisasian bisnis petani berubah dair level dusun (KT)
dan desa (Gapoktan) ke kecamatan
4. Agribisnis dan korporasi petani menjadi program nasional, tanggung
jawab semua pihak (Kementan dan Non Kementan)
6
7. Korporasi di kawasan/Kecamatan:
7
Pembangunan pertanian periode
Kabinet INDONESIA MAJU (TA
2020- 2024) berisi berbagai
program program berbasis
KORPORASI petani dan berbasis
unit KECAMATAN
Nama Program Dalam bentuk
Korporasi
Kecamatan sebagai
unit kegiatan
1. KOSTRATANI (5246 unit TA 2020) V V
2. MAJOR PROJECT Bapenas (350 unit dalam 5 tahun sesuai RPJM
2020-2024)
V
3. Pengembangan korporasi pada satuan 5.000 ha di seluruh
wilayah SERASI (total 500.000 ha)
V V
4. Inisiasi 1.000 unit KORPORASI (gabungan Bumdes dan Gapoktan
se kecamatan) oleh BUMN dan Kemendagri melalui PT MBN
(Mitra Bumdes Nusantara)
V V
4. Kawasan Pertanian Maju, Modern dan Mandiri (KAPET M3) V Lebih besar dari
kecamatan
5. Sapira Kawasan
9. Berapa potensi bisnis pertanian Kec Jayakerta?
9
Komoditas On farm (Rp) Off farm hulu (Rp) Off farm hilir (Rp)
1. Padi 152 milyar 16,3 milyar 36,9 milyar
2. Itik 5,1 milyar 1,7 milyar 11,5 milyar
Total pendapatan (per tahun) 157, 1 milyar 18,0 milyar 48,4 milyar
Rata-rata pendapatan petani
(Rp/orang/bulan)
1,39 juta 0,27 juta 0,73 juta
Data dasar:
Luas sawah = 3.018 ha
IP padi = 200%
Produktivitas = 6 ton/ha
Harga GKP = Rp 4.200/kg
Jumlah petani pemilik dan penggarap = 4000
orang
Buruh tani = 1.500 orang
total petani = 5.500 orang
Peningkatan pendapatan RT petani = 72 %
10. Pembagian peran antara PETANI dan KORPORASI:
10
Komoditas Off farm hulu On Farm Off farm hilir
1. PADI • Penyediaan benih
• Penyediaan pupuk
• Penyediaan modal usaha tani
• Pelayanan Alsintan
• Budidaya padi • Pembelian gabah (GKP)
• Pengeriangan gabah
• Pengolahan menjadi beras premium
• Penjualan beras premium
2. ITIK
• Penyediaan pakan
• Penyediaan DOD
• Penyediaan modal usaha
• Pemeliharaan itik
petelur
• Pembelian telur petani
• Pengolahan telur (telur asin, tepung
teur, dll)
3. Hortikultura sayuran
• Penyediaan benih
• Penyediaan pupuk dan obat-
obatan
• Penyediaan modal usahatani
• Pemeliharaan
sayuran
• Pembelian hasil petani
• Packing, grading, dll
• Penjualan ke pasar modern dll
Menjadi bisnis KORPORASI
(dengan harga lebih murah, pinjaman
bunga rendah)
Tetap dijalankan oleh
PETANI
(secara individual)
Menjadi bisnis KORPORASI
(harga beli lebih tinggi, jaminan pasar)
11. CONTOH RANCANGAN KORPORASI PETANI (DI KEC. JAYAKERTA, KAB KARAWANG)
11
Koperasi
#1: Sri
Jaya
Permata
Koperasi
#2: Sri
Asih
Mandiri
Koperasi
#3: Sri Nyi
Pohaci
Koperasi
#4:
Berkah
Tani Jaya
Koperasi
#5:
Medang
Asih Tani
Mandiri
Bisnis 1: Produksi
benih unggul
berlabel
Bisnis 10: Produksi
dan pemasaran
hortikultura
Bisnis 7:
Pengolahan hasil
itik
Bisnis 8: budidaya
itik intensif
Bisnis 9: produksi
Pakan dan DOD
itik
Bisnis 6: produksi
Beras Premium
(RMU)
Bisnisn 5:
Pelayanan Simpan
pinjam
Bisnis 4:
penyaluran pupuk
bersubsidi
Bisnis 3:
pengelolaan Irigasi
Bisnis 2: Jasa
Alsintan
12. Format koperasi:
12
1. Sepuluh bisnis dijalankan oleh 5
unit koperasi primer yang sejajar
kedudukannya, hanya berbeda
pada core bisnis
2. Setiap koperasi beroperasi seluas
kecamatan Jayakerta. Semua
petani sekecamatan boleh menjadi
anggota koperasi tersebut.
3. Setiap petani dapat mendaftar
menjadi anggota pada lebih dari 1
koperasi, bahkan kelima koperasi
sekaligus.
4. Kelompok tani dan Gapoktan
tidak dihapus, karena menjadi
mitra koperasi, yang berhubungan
dengan prinsip bisnis. Misal:
kelompok tani akan mendapat fee
jika membantu koperasi dalam
membeli (off taker) gabah dari
petani
5. Lima koperasi sekunder nanti akan
dipayungi oleh satu koperasi
SEKUNDER, minimal setelah 3
tahun = tahun 2023.
6. Koperasi sekunder = holding
company = KORPORASI
13. Pelaku dalam koperasi:
13
Diisi oleh
• Badan Pengawas Kepala desa, tokoh dalam desa
• Pengurus Petani, Tokoh Petani, pengurus
kelompok tani, pengurus Gapoktan
• Manajer koperasi Anak petani atau tenaga kerja
profesional, dibayar sesuai kontrak
kerja (gaji tetap atau bagi hasil)
• Staf administrasi Anak-anak petani pendidikan
komputer, akuntansi, dll
• Tenaga kerja produksi Anak-anak petani berpendidikan
sesuai
• Tenaga kerja pemasaran Anak-anak petani berpendidikan
sesuai
Korporasi petani:
“dimiliki bapak-bapaknya, …..
dijalankan anak-anaknya (milenial)”