Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah dasar-dasar penyuluhan pertanian yang mencakup pengertian, sejarah, fungsi, prinsip, falsafah, kebijakan, unsur-unsur, program, pembiayaan, dan lembaga penyuluhan pertanian."
4. Negara Makna
USA Mengajar(i) orang untuk
memecahkan masalahnya sendiri
Belanda Voorlichting : penerangan jalan
Malaysia Perkembangan
Inggris Advisory work
Jerman Beratung = nasehat
Perancis konsultan
DEFINISI PENYULUHAN
5. Negara Makna
Austria aufklaerung (pencerahan),
erziehung (pendidikan)
Korea rural guidence
Spanyol capacitacion
Indonesia Penyuluhan:obor
Australia Communication for innovation
Communication for development
DEFINISI PENYULUHAN
6. Definisi Penyuluhan
• Extension may be defined as the
science of making people
innovative for sustainable
improvement in their quality of
live
Ray (1998)
7. Penyuluhan Pertanian
Proses pembelajaran bagi pelaku utama dan pelaku
usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan
mengorganisasi dirinya dalam mengakses informasi
pasar, teknologi, permodalan dan sumberdaya
lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan
produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan
kesejahteraan serta meningkatkan kesadaran dalam
pelestarian fungsi lingkungan hidup
(UUSP3K, 2006)
8. Lanjutan …
• Pelaku utama: masyarakat di dalam dan di
sekitar kawasan hutan, petani, pekebun,
peternak, nelayan, pembudidaya ikan,
pengolah ikan, beserta keluarganya
• Pelaku usaha: perorangan warga negara
Indonesia atau korporasi yang dibentuk
menurut hukum Indonesia yang mengelola
usaha pertanian
10. SEJARAH PENYULUHAN
1871 Didirikannya Kebun Raya Bogor
sebagai tempat mendemonstrasikan
cara mengusahakan beberapa
tanaman
1905 Mulai kegiatan penyuluhan di
Departemen Pertanian, tidak
langsung kepada petani tetapi
melalui Pangreh praja (perintah
kepada petani belum penyuluhan
dalam arti sebenarnya)
11. LANJUTAN …
1910 Pada beberapa tingkatan daerah
didirikan dinas penyuluhan.
Metode Olie Vlek (tetesan minyak)
mulai digunakan pada saat itu.
1921-
1942
Penyelenggaraan penyuluhan mulai
diperluas. Dalam pelaksanaannya
ditemukan berbagai masalah
kekurangan bugget, personalia dan
peralatan).
Mulai didirikan sekolah pertanian.
12. LANJUTAN …
1942-
1945
Pada saat ini adalah masa penjajahan
Jepang. Sebenarnya tidak ada kegiatan
penyuluhan, karena kegiatan pertanian
dilakukan secara paksaan untuk memenuhi
kebutuhan pangan. Mulai dikenalkan
metode peningkatan produksi secara paket.
1947 Kegiatan penyuluhan dimulai lagi
dengan didirikannya BPMD (Balai
Pendidikan Masyarakat Desa).
13. LANJUTAN …
1959-
1961
Usaha intensifikasi dengan mendirikan Padi Sentra.
Setiap sentra seluas 1000 ha. Petani di lingkungan
itu mendapat penyuluhan dan kredit. Kredit
dikembalikan dalam bentuk padi. Metode olie vlek
mulai ditinggalkan, mulai menggunakan
penyuluhan secara paket
1962 IPB mempunyai program yang dikenal dengan
Demonstrasi Massal/ BIMAS(Bimbingan Massal).
Prinsipnya sama dengan padi sentra, hanya
luasannya 50 ha dan pengorganisasiannya tidak
hanya satu badan, tetapi dilakukan oleh berbagai
badan. Kegiatan penyuluhan oleh Dinas Pertanian,
Kredit oleh BRI, Penyedia saprodi PN Pertani.
14. LANJUTAN …
1965 /
1966
Program BIMAS/INMAS (Intensifikasi Massal)
yang bertujuan untuk meningkatkan produksi
sekaligus meningkatkan pendapatan.
Pelaksanaannya oleh berbagai badan, sampai
tingkat desa yang dikenal dengan Koperta
(Koperasi Produksi Pertanian). 1968/1969
pemerintah kesulitan dana, mengadakan
kerjasama dengan pihak asing dikenal BIMAS
Gotong Royong.
1970 /
1971
Diciptakan BIMAS-yang disempurnakan.
Pada program ini sudah melibatkan satuan
Wilayah Unit Desa (WILUD) dalam
pelaksanaannya.
15. LANJUTAN …
1974 Didirikan BLPP (Balai Latihan, Pendidikan
dan Penyuluhan Pertanian) yang
dimaksudkan untuk memperbaiki kondisi
penyuluhan dan pertanian.
1976 /
1977
Dengan bantuan Worldbank melalui
National Food Crops Extension Programm
yang dilanjutkan dengan National
Agricultural Extension Programm
diperkenalkan sistem LAKU
16. LANJUTAN …
(Latihan dan Kunjungan). Penyuluhan ini
dilakukan melalui kelompok dengan latihan
untuk PPL-Petani dan kunjungan ke
kelompok oleh PPL. Sebagai base camp PPL
dibentuk BPP (Balai Penyuluhan Pertanian)
1986 Surat Keputusan Bersama Mentan dan
Mendagri yang intinya BPP sebagai home
base PPL yang mempunyai wilayah
(Wilayah Kerja Balai Penyuluhan
Pertanian- WKBPP).
17. LANJUTAN …
1 WKBPP terdapat 16 WKPP
(Wilayah Kerja Penyuluhan
Pertanian). 1 WKPP terdiri atas 1-3
desa.
1991 Surat Keputusan Bersama Mentan
dan Mendagri yang intinya BPP tidak
lagi sebagai home base PPL. BPP
hanya sebagai kantor saja. Di tiap
kecamatan dipilih koordinator PPL.
18. LANJUTAN …
1996 Surat Keputusan Bersama Mentan dan
Mendagri yang lebih menegaskan
pelaksanaan penyuluhan sub sektor dan
kepala daerah sebagai penanggung
jawab pelaksanaan penyuluhan
1999 Dengan adanya Otonomi Daerah
kegiatan penyuluhan beserta
lembaganya tergantung dari Kepala
Daerah masing-masing
19. LANJUTAN …
2002 DAFEP (Decentralization Agricultural &
Forestry Extension Project), Proyek dari
Bank Dunia yang membuat perubahan
paradigma penyuluhan (partisipatif,
penyuluh dalam satu tim, dll.)
2005 RPPK (Revitalisasi Pertanian Perikanan
dan Kehutanan) menempatkan
kembali pertanian sebagai bidang
utama dalam pembangunan (termasuk
penyuluhan pertanian)
20. LANJUTAN …
2006 Ke luar UUSP3K (Undang-Undang
Sistem Penyuluhan Pertanian, Prikanan
dan Kehutanan) diamanahkan
masing-masing daerah membentuk
kelembagaan penyuluhan
21. FUNCTION OF EXTENSION
to bring about desirable changes in human
behaviour by means of education
1. Change in knowledge
2. Change in skill
3. Change in attitude
4. Change in understanding
5. Change in goal
6. Change in action
7. Change in confidence
(Ray, 1998)
22. PRINCIPLES OF EXTENSION
Principles of cultural difference
Grass root principles
Principles of indigenous
knowledge
Principles of interests and needs
Principles of learning by doing
Family principles
23. Lanjutan …
Principles of leadership
Principles of adaptability
Principles of satisfaction
Principles of participation
Principles of evaluation
• (Ray, 1998)
25. Falsafah Penyuluhan
• Helping people to themselves (membantu
masyarakat agar dapat membantu dirinya
sendiri) – Kelsey dan Hearne dalam
Mardikanto, 2007
Artinya: Penyuluhan tidak boleh menciptakan
ketergantungan
• Problem solving
• Sustainable improvement
26. Lanjutan ….
• Penyuluhan mengacu pada terwujudnya
kesejahteraan masyarakat dan peningkatan
harkatnya sebagai manusia
• Penyuluh harus beerjasama dengan
masyarakat, dan bukan bekerja untuk
masyarakat (Aicondro dalam Mardikanto,
2007)
27. Kebijakan Penyuluhan
• Kebijakan penyuluhan ditetapkan oleh
pemerintah dengan memperhatikan asas dan
tujuan sistem penyuluhan
• Kebijakan penyuluhan sudah berganti
beberapa kali
• Sejak tahun 2006 penyelenggaraan
penyuluhan mengacu pada UUSP3K
28. Unsur-Unsur Penyuluhan
• Penyuluh pertanian
• Sasaran penyuluhan
• Materi penyuluhan
• Metode penyuluhan
• Media penyuluhan
• Tempat dan waktu
29. Penyuluh Pertanian
• penyuluh pertanian hadir untuk
membantu petani dalam
mengembangkan atau menata ulang
perilakunya agar menjadi petani yang
modern, tangguh dan efisien (Adjid,
2001)
UU SP3K : penyuluh PNS, swadaya dan
swasta
30. Kategori Penyuluh Pertanian
• Penyuluh PNS pegawai pemerintah yang diberi
tugas untuk melakukan kegiatan penyuluhan
• Penyuluh swasta berasal dari dunia usaha
dan/atau lembaga yang mempunyai kompetensi
dalam bidang penyuluhan
• Penyuluh swadaya pelaku utama yang berhasil
dalam usahanya dan warga masyarakat lainnya
yang dengan kesadarannya sendiri mau dan
mampu menjadi penyuluh
(UU SP3K, 2006)
31. Tugas Penyuluh
Antara lain:
• Menyusun dan mengimplementasikan rencana kerja
penyuluhan
• Menyebarkan informasi dan teknologi yang
bermanfaat kepada petani
• Bekerjasama dengan petani dalam mengidentifikasi
permasalahan dan mencari solusinya
• Bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang terkait
dengan kegiatan penyuluhan
32. • Penyuluh pertanian masa depan yang dibutuhkan
masyarakat adalah penyuluh yang kompeten
→bukan hanya berkapasitas sesuai kebutuhan
masyarakat pengguna, tetapi juga mengarah pada
spesialisasi pelayanan
• penyuluhan berbasis agribisnis (agribusiness
extension),
• penyuluhan berbasis ICT (cyber extension),
• penyuluhan berbasis komunitas (community
based extension),
• penyuluhan ramah lingkungan (green extension)
dsb.
Penyuluh Pertanian
34. STANDAR KEBUTUHAN PENYULUH MENURUT
KELEMBAGAAN PENYULUHAN PERTANIAN
1. Pusbangluhtan BPSDMP : 32 orang
2. Sekretariat Bakorluh : 12 orang
3. Bapelluh : 12 orang
4. BP3K : 4 orang
5. Posluhtan : 1 orang
34
Catatan:
• Penyuluh pada Bakorluh dan Bapelluh terdiri dari Penyuluh Pertanian Ahli yang
menangani 4 sub sektor dengan keahlian 1). sarana produksi dan budidaya;
2). pasca panen dan pengolahan; 3). Pemasaran;
• Penyuluh pada BP3K terdiri dari Penyuluh Pertanian Ahli dengan latar belakang
pendidikan sarjana peternakan, perkebunan, tanaman pangan dan hortikultura;
• Penyuluh pada Posluhtan adalah Penyuluh Polivalen, minimal berpendidikan
SLTA bidang pertanian (SPP/SMK)
35. TOTAL KEBUTUHAN PENYULUH PERTANIAN
35
1. Pusbangluhtan BPSDMP : 32 orang
2. Sekretariat Bakorluh : 396 orang
3. Bapelluh : 5.976 orang
4. BP3K : 21.100 orang
5. Posluhtan : 70.169 orang
Total 97.673 orang
(Kementrian Pertanian)
36. Sasaran Penyuluhan
• Seseorang yang berperan sebagai
partner penyuluh pertanian
• Bukan sebagai obyek penyuluhan
• Pihak yang berhak memperoleh
manfaat penyuluhan
37. Sasaran utama
• Petani dan keluarganya
• Langsung terlibat dalam kegiatan
• Petani: tidak bodoh; mempunyai harga diri;
memiliki banyak pengalaman; menjunjung
norma, adat istiadat, dll.; memerlukan bukti
nyata
• Perlu dilakukan identifikasi sebelum
melaksanakan penyuluhan
38. Sasaran penentu
• Tidak terlibat langsung/bukan pelaksana kegiatan
bertani, tetapi secara langsung /tidak langsung
terlibat dalam penentuan kebijakan dan/atau
menyediakan kemudahan-kemudahan pelaksanaan
dan pengelolaan usahatani
• Pimpinan lembaga pertanian, peneliti/ilmuwan,
lembaga perkreditan, pedagang, produsen dan
penyalur saprodi-alsintan, pengusaha/industri
pengolahan hasil pertanian
39. Sasaran Pendukung
• Secara langsung atau tidak langsung tidak
memiliki hubungan dengan kegiatan pertanian
tetapi dapat dimintai bantuan guna
kelancaran penyuluhan pertanian
• Pekerja sosial, seniman, biro iklan, konsumen
hasil pertanian
40. Materi Penyuluhan
• Segala sesuatu yang disampaikan dalam
penyuluhan pertanian
• Dalam bahasa teknis penyuluhan, materi
penyuluhan seringkali disebut sebagai
informasi pertanian (suatu data/bahan yang
diperlukan penyuluh, petani-nelayan, dan
masyarakat tani)
41. Bentuk Materi Penyuluhan
Antara lain:
• Pengalaman misalnya pengalaman petani
yang sukses mengembangkan komoditas
tertentu
• Hasil pengujian/hasil penelitian
• Keterangan pasar
• Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah
42. Kelayakan Materi Penyuluhan
• Secara ekonomi menguntungkan
• Secara teknis dapat diterapkan
• Secara sosial dapat dipertanggungjawabkan
• Tidak merusak lingkungan
Tercipta better living, better farming, better
business, dan better environment
43. Syarat Materi Penyuluhan
Antara lain:
• Memberikan keuntungan secara nyata bagi sasaran
• Memiliki resiko kegagalan yang relatif kecil dan biaya
rendah
• Dapat diperoleh dengan mudah
• Tidak bertentangan dengan nilai dan norma yang ada
• Tidak mempunyai efek samping yang merugikan
• Mudah dilakukan/dipergunakan dan segera
memberikan hasil
44. Metode Penyuluhan
Metode :
cara kerja yang bersistem untuk
memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan
guna mencapai tujuan yang telah
ditentukan (KBBI, 2000)
Metode penyuluhan: cara-cara penyampaian
materi penyuluhan secara sistematis, shg
materi tsb dapat dimengerti dan diterima
sasaran (Ibrahim, 2003)
45. Faktor-faktor yang perlu
Dipertimbangkan dalam
Pemilihan Metode:
• Keadaan peserta
• Tujuan yang akan dicapai
• Fasilitas
• Bahan yang akan dipelajari
• Kemampuan fasilitator
46. Setiap Metode yang Digunakan perlu
Diusahakan:
• Memberikan suasana yang hidup dan tidak
menjemukan
• Menjadi sarana yang mendorong peserta
menilai dan melaksanakan sendiri
• Menjadi sarana berfungsinya materi yang
dipelajari
Lanjut …
47. Lanjutan …
• Memungkinkan peserta memahami dan
memecahkan permasalahan yang ada serta
mengembangkan penalarannya sendiri
• Dapat menjadi alat yang memberikan
kesempatan peserta menguji dan
mempergunakan pikirannya untuk
memperoleh kesimpulan terbaik
48. Lanjutan …
Jadi pada intinya setiap metode yang digunakan
perlu diusahakan untuk dapat menciptakan:
MOTIVASI
DAN
PARTISIPASI
49. Klasifikasi Metode Penyuluhan
• Berdasarkan banyaknya sasaran yang disuluh
- Metode perseorangan: dilakukan dengan
mengunjungi sasaran di rumah atau
lahannya, memberi surat, dll.
- Metode kelompok: pertemuan
kelompok, kursus-kursus, demonstrasi,
dll.
50. Lanjutan …
• Metode lewat media massa: penyuluhan
menggunakan media massa seperti
radio, tv, surat kabar, majalah, dll.
media massa dapat
mempercepat proses perubahan,
tetapi jarang dapat mewujudkan
perilaku
51. Lanjutan ….
• Berdasarkan teknik komunikasi
- Metode yang langsung: penyuluh
berhadapan langsung dengan
sasarannya, seperti pembicaraan di
rumah, gubuk kelompok, dll.
- Metode yang tidak langsung:
penyuluh tidak berhadapan langsung,
misal lewat media massa, media
elektronik, dll.
52. Lanjutan ….
• Berdasarkan indera penerima
- Metode yang dapat dilihat: metode
publikasi, surat menyurat, dll.
- Metode yang dapat didengar: siaran lewat
radio, tape recorder, ceramah, dll.
- Metode yang dapat dilihat dan didengar:
siaran lewat televisi, karyawisata,
demonstrasi, dll.
53. Media Penyuluhan
Menurut bentuknya dibedakan :
a. Media visual : madia yang sifatnya dapat
dilihat (slide, transparansi, gambar mati)
b. Media audio : media yang sifatnya dapat
didengar (radio, peta didengar)
c. Media audio visual : media yang sifatnya
dapat didengar dan dilihat (televisi, film)
54. Lanjutan…
• Media tempat memeragakan (papan tulis,
papan tempel, OHP, papan planel)
• Media pengalaman nyata atau media tiruan
(simulasi, contoh benda nyata)
• Media cetakan (bukubacaan, leaflet, folder,
poster, brosur)
(Samsudin)
55. Waktu dan Tempat
Penyuluhan Pertanian
Setiap kegiatan selalu
membutuhkan waktu dan
tempat, demikian juga
kegiatan penyuluhan pertanian.
56. Programa Penyuluhan
• Rencana penyuluhan yang dibuat secara
tertulis
• Di dalam rencana tersebut memuat kondisi
daerah, tujuan penyuluhan, masalah, materi
penyuluhan, tempat pelaksanaan, pendanaan,
penanggung jawab yang ditulis secara rinci
• Manfaat penyusunan programa: penyuluhan
lebih tertib, mempermudah monitoring dan
evaluasi.
57. Pembiayaan Penyuluhan
• Penyelenggaran penyuluhan diperlukan
pendanaan
• Sumber keuangan dapat dari APBN dan APBD
maupun swadaya
• Untuk APBN tata penyelenggaraan keuangan
dalam pelaksanaan anggaran belanja negara; ini
yang biasanya disamakan untuk setiap daerah.
Contoh untuk BOP sama Rp. 250000/bln yang
habis hanya untuk transportasi saja
58. Fase Pengelolaan Keuangan
• Perencanaan
perencanaan dan penyusunan anggaran
RKAT
• Pelaksanaan
• Pertanggung jawaban
pertanggungjawaban rutin
kontrol keuangan
59. Kelembagaan Penyuluhan
Terdiri atas:
• Kelembagaan penyuluhan
pemerintah
• Kelembagaan penyuluhan swasta
• Kelembagaan penyuluhan swadaya
(UUSP3K, 2006)
60. Kelembagaan Penyuluhan Pemerintah
• Pada tingkat pusat berbentuk badan yang
menangani penyuluhan
• Pada tingkat provinsi berbentuk badan
koordinasi penyuluhan
• Pada tingkat kabupaten/kota badan pelaksana
penyuluhan
• Pada tingkat kecamatan berbentuk balai
penyuluhan
61. Kelembagaan penyuluhan swasta
• Kelembagaan penyuluhan swasta dapat
dibentuk oleh pelaku usaha dengan
memperhatikan kepentingan pelaku
utama serta pembangunan pertanian,
perikanan, dan kehutnan setempat.
62. Kelembagaan penyuluhan swadaya
• Kelembagaan penyuluhan swadaya
dapat dibentuk atas dasar kesepakatan
antara pelaku utama dan pelaku usaha
63. Kelembagaan tingkat desa
• Kelembagaan penyuluhan pada tingkat
desa/kelurahan berbentuk pos
penyuluhan desa/kelurahan yang
bersifat non struktural.
65. Perencanaan Penyuluhan
• Merupakan proses kegiatan yang mengandung
pemilihan usaha-usaha yang akan dilakukan di
masa mendatang berdasarkan kondisi saat ini
• Merupakan proses untuk mendesain &
mengimplementasikan melalui tindakan-
tindakan guna mencapai tujuan penyuluhan
secara efisien & efektif.
(Ibrahim, et all., 2003)
66. Arti Penting Perencanaan Program
Antara lain:
• Memberikan acuan pelaksanaan
• Adanya acuan tertulis, diharapkan dapat
mencegah terjadinya kesalahan dan dapat
dikaji ulang setiap saat
• Sebagai pedoman pengambilan keputusan
terhadap adanya usul atau saran
penyempurnaan yang baru
67. Lanjutan …
• Menghindarkan pemborosan sumberdaya
• Menjamin kelayakan kegiatan yang dilakukan
• Sebagai bahan dan memudahkan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi
• Memberikan kelangsungan/kontinyuitas
dalam personalia/pelaksana.
Lebih efektif dan efisien.
68. STEPS IN EXTENSION PROGRAMME
PLANNING
1. Collection of facts
2. Analysis of situation
3. Identification of problems
4. Determination of objectives and
goals
69. Lanjutan …
5. Developing plan of work and calendar
of operations
6. Follow through plan of work and
calendar of operation
7. Evaluation of progress
8. Reconsideration and revision of the
programme
(Ray, 1998)
70. Collection of facts
• Langkah awal dari perencanaan
• Dilakukan dengan metode yang
cocok
• Informasi diperoleh dari wawancara
dengan petani ataupun dari lembaga
71. Analysis of situation
• Data dianalisis dengan alat analisis yang sesuai
• Merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi suatu
proyek
• Fungsi utama analisis situasi: 1) to identify
potential development areas; 2) to make
planning at the different stages of a project as
realistic as possible (Nagel, 1993)
73. Determination of objectives and goals
Acuan perumusan tujuan (Bredfield):
• Pertimbangkan semua kemungkinan yang
dapat diusahakan untuk memecahkan
masalah
• Kesampingkan pemecahan-pemecahan
masalah yang di luar batas kemampuan
penyuluhnya sendiri atau di luar batas
kewenangan lingkup kegiatan penyuluhan
Lanjut …
74. Lanjutan …
• Rumuskan hasil atau sasaran kegiatan yang
akan dicapai dari setiap alternatif pemecahan
masalah, dengan mempertimbangkan:
- tingkat kemudahan dan kompleksitas
pemecahan masalah
- tingkat penerimaan masyarakat atas
pemecahan masalah yang direncanakan
dan ingin dicapai
75. Developing plan of work and calendar of operations
and Follow through plan of work and calendar
of operation
Rencana kerja diupayakan agar
(Mardikanto):
1. Metode yang dipilih benar-benar efektif
dengan jumlah korbanan paling kecil
2. Jumlah unit dan frekuensi kegiatan
disesuaikan dengan kebutuhan
3. Pihak-pihak yang dilibatkan dipilih dari
sumber yang terpercaya, terlatih dan
komunikatif
76. Lanjutan …
4. Menggunakan bahan dan peralatan yang
sudah tersedia/mudah disediakan dan
mudah dioperasionalkan
5. Lokasi kegiatan disesuaikan dengan tujuan
yang hendak dicapai, dengan selalu
mempertimbangkan sumberdaya yang
tersedia
Lanjut …
77. Lanjutan ….
6. Waktu kegiatan tidak terlalu
mengganggu kegiatan sasaran dan
disesuaikan dengan
kebutuhan/pemanfaatan sasaran
7. Jumlah dana sekecil mungkin-
memanfaatkan swadaya masyarakat
78. Jadwal Kegiatan
• Rencana kegiatan ini dijabarkan dalam jadwal
kegiatan
- jadwal kegiatan tahunan
- jadwal kegiatan musiman
Penyuluh membuat jadwal kerja
79. Rencana kegiatan memuat:
1. Masalah khusus 8. Sasaran
2. Tujuan kegiatan 9. Petugas
3. Metode 10. Waktu
4. Lokasi 11. Perlengkapan
5. Unit 12. Biaya
6. Frekuensi 13. Sumber biaya
7. Volume
80. Evaluation of progress
• Tujuan evaluasi:
- untuk mengkaji keterandalan program
dalam pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan
- agar semua pihak yang terlibat dalam
pelaksanaan program ikut bertang-
gung jawab
81. Lanjutan ….
• Yang dievaluasi:
- proses perumusan program
- unsur-unsur program (pengumpulan
data, analisis situasi, perumusan
masalah, perumusan tujuan, cara
untuk mencapai tujuan
82. Reconsideration and revision of the
programme
Dari hasil evaluasi dipertimbangkan kembali
rumusan perencanaan Revisi program
Pelaksana adalah peserta yang terlibat
(adminidtrator, penyuluh, petani, tokohm
masyarakat, dll.)
Harapannya program lebih efektif.
83. Pengertian Evaluasi Penyuluhan
• Evaluasi penyuluhan pertanian: Proses
pemberian nilai (scoring) secara terus-
menerus dan sistematis terhadap penyuluhan
Pertanian (Ibrahim, dkk. 2003)
• Evaluasi dalam program penyuluhan
merupakan umpan balik dalam proses
komunikasi (Van den Ban dan Hawkins, 1999)
84. Tujuan Evaluasi
• Tujuan umum evaluasi penyuluhan pertanian:
memperbaiki manajemen dan penyampaian program-
program pertanian
• Tujuan khusus: memperbaiki metode pengajaran,
memperbaiki prosedur perencanaan,
memperhitungkan peran pengawas dan pengelola
program penyuluhan, memutuskan pembiayaan
program-program penyuluhan, memperluas,
melanjutkan dan bahkan menghentikan program-
program penyuluhan pertanian
(Ibrahim, dkk. 2003)
85. Pelaksana Evaluasi
• Pembuat keputusan
• Perencana program
• Peserta program
• Pemerintah
• Masyarakat pada umumnya
• Instruktur
• dll.
87. Berdasarkan Pelaku Evaluasi
- Evaluasi Intern:
Evaluasi yang dilakukan oleh orang yang
terlibat langsung dengan program yang
bersangkutan
- Evaluasi Ekstern:
Evaluasi yang dilaksanakan oleh pihak
luar
88. Berdasarkan Obyek Evaluasi
1. Evaluasi Rencana Kegiatan: bagaimana
kecocokan rencana kegiatan dalam
pelaksanaan penyuluhan yang efektif
(seperti: tujuan yang ingin dicapai wajar,
berwujud/abstrak, kesesuaian materi
dengan tujuan, menilai perubahan
perilaku yang direncanakan)
89. Lanjutan …
2. Evaluasi Pelaksanaan
Evaluasi ini biasanya dilaksanakan berkaitan
dengan bagaimana pelaksanaan program
itu berjalan. Pertanyaan yang biasa
digunakan misalnya: apa yang harus
diperhatikan mengenai faktor waktu?,
satuan (unit) apa yang digunakan?
90. Lanjutan …
3. Evaluasi Dampak
Pada evaluasi ini perlu diketahui apakah
kondisinya betul-betul sudah diperbaiki dan
apakah perbaikan tersebut secara keseluruhan
atau sebagian. Pertanyaan yang diusahakan
dijawab misalnya: Apakah kondisi sasaran
berubah secara nyata?, Ke mana arah
perubahannya?, Sejauh mana perubahannya?
91. Berdasarkan Tahapan Evaluasi
1. On-going Evaluation: analisis yang
berorientasi pada kegiatan mengenai efek-
efek dan dampak proyek, mengantisipasi
perubahan-perubahan yang berlangsung
dan berusaha menyelesaikan
permasalahan-permasalahan selama
kegiatan berlangsung
92. Lanjutan …
2. Ex-post Evaluation.: usaha menganalisis
setelah berakhirnya suatu kegiatan
penyuluhan. Dalam evaluasi ini terdapat
ringkasan dan kaji ulang secara komprehensif
mengenai pengalaman-pengalaman dan
dampak-dampak kegiatan sebagai dasar
perumusan kebijakan dan mendesain kegiatan
berikutnya
Cenea & Tepping (1977)
93. Faktor Pendukung
• Kerelaan bekerjasama, memberi data
• Kecakapan untuk menganalisis data yang
ada
• Kepemimpinan yang kuat
• Sistem perencanaan yang “kuat”
• SDM yang qualified
• Fasilitas
94. Faktor penghambat
• Perencanaan (planner) yang tidak cakap
• Petugas pengumpul data yang kurang jeli dan
teliti
• Koordinasi di antara unit-unit dalam organisasi
yang lemah.
• Komitmen yang lemah
• Perlawanan untuk berubah
• Kurang adanya pengawasan baik secara
preventif maupun secara represive
95. Berdasarkan Pelaku Evaluasi
- Evaluasi Intern:
Evaluasi yang dilakukan oleh orang yang
terlibat langsung dengan program yang
bersangkutan
- Evaluasi Ekstern:
Evaluasi yang dilaksanakan oleh pihak
luar
97. Identifikasi faktor-faktor yang
mendorong atau menghambat
keberhasilan penyuluhan sebenarnya
ditentukan oleh unsur-unsur
penyuluhan, yaitu : Penyuluh pertanian,
sasaran, metode, media, materi, waktu,
dan tempat dilaksanakannya
penyuluhan pertanian.
98. Penyuluhan dapat dianggap berhasil apabila :
• Pengetahuan petani mengenai sesuatu yang
berguna bertambah.
• Ada penerimaan (adopsi) petani terhadap
hal-hal yang dianjurkan penyuluh.
• Petani bersedia bekerjasama dengan
penyuluh.
• Petani bersedia memberi sesuatu balas jasa
kepada penyuluh.
99. Lanjutan
• Penyuluh dapat merubah sifat petani yang
merugikan.
• Pengetahuan praktis yang ada pada
penyuluh bertambah.
• Penyuluh dapat memberitahukan sesuatu
yang berguna di luar tujuan proyek tertentu.
• Ada perkembangan keinginan pada kedua
pihak untuk mempetahankan hubungan.
100. Faktor yang Menghambat KeberhasilanPenyuluhan :
• Komunikasi antara penyuluh dan petani
kurang baik.
• Kerjasama penyuluh dan petani kurang
harmonis.
• Penyuluh kurang memahami karakter sosial
budaya sasarannya.
• Petani tidak memiliki kemampuan adopsi
terhadap inovasi yang diberikan penyuluh.
101. Upaya Mengurangi HambatanKeberhasilanPenyuluhan
:
• Menumbuhan saling pengertian dan kerjasama
antara petani penyuluh pertanian.
• Penyuluh pertanian hendaknya dapat mencari
cara berkomunikasi yang menarik petani.
• Penyuluh pertanian wajib memahami karakter
sosio budaya wilayahnya.
• Teknologi yang ditransfer ke petani hendaknya
yang bersifat tepat guna.
102. Dampak Keberhasilan Penyuluhan,
antara lain:
• Tercipta kemandirian masyarakat
• Perbaikan berkelanjutan
• Kehidupan sosial yang semakin baik
• “peningkatan kesejahteraan”
• “peningkatan pendapatan”
• “peningkatan kesadaran bersama”
103. Indikator keberhasilan
• Tersusunnya programa PP
• Tersusunnya RKT
• Tersusunnya data peta wilayah
• Terdesiminasinya informasi
• Tumbuh kembangnya kebudayaan dan
kemandirian petani
• Terwujudnya kemitraan usaha pelaku
utama dan pelaku usaha yang
menguntungkan
104. Lanjutan …
• Terwujudnya akses pelaku utama dan pelaku
usaha ke kelembagaan keuangan,informasi
dan sarana produksi
• Meningatkan produktivitas agribisnis
komoditas unggulan di wilayahnya
• Meningatkatnya pendapatan dan
kesejahteraan pelaku utama
(Departemen Pertanian)