SlideShare a Scribd company logo
1 of 104
Download to read offline
BAHAN AJAR
MATA KULIAH DASAR-DASAR
PENYULUHAN PERTANIAN
Sri Peni Wastutiningsih
Materi Kuliah
• Pegertian penyuluhan pertanian
• Sejarah, Fungsi, Prinsip dan Falsafah
Penyuluhan
• Kebijakan penyuluhan
• Unsur-unsur penyuluhan
• Programa penyuluhan
• Pembiayaan penyuluhan
• Kelembagaan penyuluhan
Lanjutan …
• Perencanaan Penyuluhan
• Evaluasi penyuluhan
• Keberhasilan Penyuluhan
Negara Makna
USA Mengajar(i) orang untuk
memecahkan masalahnya sendiri
Belanda Voorlichting : penerangan jalan
Malaysia Perkembangan
Inggris Advisory work
Jerman Beratung = nasehat
Perancis konsultan
DEFINISI PENYULUHAN
Negara Makna
Austria aufklaerung (pencerahan),
erziehung (pendidikan)
Korea rural guidence
Spanyol capacitacion
Indonesia Penyuluhan:obor
Australia Communication for innovation
Communication for development
DEFINISI PENYULUHAN
Definisi Penyuluhan
• Extension may be defined as the
science of making people
innovative for sustainable
improvement in their quality of
live
Ray (1998)
Penyuluhan Pertanian
Proses pembelajaran bagi pelaku utama dan pelaku
usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan
mengorganisasi dirinya dalam mengakses informasi
pasar, teknologi, permodalan dan sumberdaya
lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan
produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan
kesejahteraan serta meningkatkan kesadaran dalam
pelestarian fungsi lingkungan hidup
(UUSP3K, 2006)
Lanjutan …
• Pelaku utama: masyarakat di dalam dan di
sekitar kawasan hutan, petani, pekebun,
peternak, nelayan, pembudidaya ikan,
pengolah ikan, beserta keluarganya
• Pelaku usaha: perorangan warga negara
Indonesia atau korporasi yang dibentuk
menurut hukum Indonesia yang mengelola
usaha pertanian
PENYULUHAN
PENDIDIKAN PARTNERSHIP
PARTISIPASI
TANGGUNG JAWAB NILAI
SEJARAH PENYULUHAN
1871 Didirikannya Kebun Raya Bogor
sebagai tempat mendemonstrasikan
cara mengusahakan beberapa
tanaman
1905 Mulai kegiatan penyuluhan di
Departemen Pertanian, tidak
langsung kepada petani tetapi
melalui Pangreh praja (perintah
kepada petani  belum penyuluhan
dalam arti sebenarnya)
LANJUTAN …
1910 Pada beberapa tingkatan daerah
didirikan dinas penyuluhan.
Metode Olie Vlek (tetesan minyak)
mulai digunakan pada saat itu.
1921-
1942
Penyelenggaraan penyuluhan mulai
diperluas. Dalam pelaksanaannya
ditemukan berbagai masalah
kekurangan bugget, personalia dan
peralatan).
Mulai didirikan sekolah pertanian.
LANJUTAN …
1942-
1945
Pada saat ini adalah masa penjajahan
Jepang. Sebenarnya tidak ada kegiatan
penyuluhan, karena kegiatan pertanian
dilakukan secara paksaan untuk memenuhi
kebutuhan pangan. Mulai dikenalkan
metode peningkatan produksi secara paket.
1947 Kegiatan penyuluhan dimulai lagi
dengan didirikannya BPMD (Balai
Pendidikan Masyarakat Desa).
LANJUTAN …
1959-
1961
Usaha intensifikasi dengan mendirikan Padi Sentra.
Setiap sentra seluas 1000 ha. Petani di lingkungan
itu mendapat penyuluhan dan kredit. Kredit
dikembalikan dalam bentuk padi. Metode olie vlek
mulai ditinggalkan, mulai menggunakan
penyuluhan secara paket
1962 IPB mempunyai program yang dikenal dengan
Demonstrasi Massal/ BIMAS(Bimbingan Massal).
Prinsipnya sama dengan padi sentra, hanya
luasannya 50 ha dan pengorganisasiannya tidak
hanya satu badan, tetapi dilakukan oleh berbagai
badan. Kegiatan penyuluhan oleh Dinas Pertanian,
Kredit oleh BRI, Penyedia saprodi PN Pertani.
LANJUTAN …
1965 /
1966
Program BIMAS/INMAS (Intensifikasi Massal)
yang bertujuan untuk meningkatkan produksi
sekaligus meningkatkan pendapatan.
Pelaksanaannya oleh berbagai badan, sampai
tingkat desa yang dikenal dengan Koperta
(Koperasi Produksi Pertanian). 1968/1969
pemerintah kesulitan dana, mengadakan
kerjasama dengan pihak asing  dikenal BIMAS
Gotong Royong.
1970 /
1971
Diciptakan BIMAS-yang disempurnakan.
Pada program ini sudah melibatkan satuan
Wilayah Unit Desa (WILUD) dalam
pelaksanaannya.
LANJUTAN …
1974 Didirikan BLPP (Balai Latihan, Pendidikan
dan Penyuluhan Pertanian) yang
dimaksudkan untuk memperbaiki kondisi
penyuluhan dan pertanian.
1976 /
1977
Dengan bantuan Worldbank melalui
National Food Crops Extension Programm
yang dilanjutkan dengan National
Agricultural Extension Programm
diperkenalkan sistem LAKU
LANJUTAN …
(Latihan dan Kunjungan). Penyuluhan ini
dilakukan melalui kelompok dengan latihan
untuk PPL-Petani dan kunjungan ke
kelompok oleh PPL. Sebagai base camp PPL
dibentuk BPP (Balai Penyuluhan Pertanian)
1986 Surat Keputusan Bersama Mentan dan
Mendagri yang intinya BPP sebagai home
base PPL yang mempunyai wilayah
(Wilayah Kerja Balai Penyuluhan
Pertanian- WKBPP).
LANJUTAN …
1 WKBPP terdapat  16 WKPP
(Wilayah Kerja Penyuluhan
Pertanian). 1 WKPP terdiri atas 1-3
desa.
1991 Surat Keputusan Bersama Mentan
dan Mendagri yang intinya BPP tidak
lagi sebagai home base PPL. BPP
hanya sebagai kantor saja. Di tiap
kecamatan dipilih koordinator PPL.
LANJUTAN …
1996 Surat Keputusan Bersama Mentan dan
Mendagri yang lebih menegaskan
pelaksanaan penyuluhan sub sektor dan
kepala daerah sebagai penanggung
jawab pelaksanaan penyuluhan
1999 Dengan adanya Otonomi Daerah
kegiatan penyuluhan beserta
lembaganya tergantung dari Kepala
Daerah masing-masing
LANJUTAN …
2002 DAFEP (Decentralization Agricultural &
Forestry Extension Project), Proyek dari
Bank Dunia yang membuat perubahan
paradigma penyuluhan (partisipatif,
penyuluh dalam satu tim, dll.)
2005 RPPK (Revitalisasi Pertanian Perikanan
dan Kehutanan)  menempatkan
kembali pertanian sebagai bidang
utama dalam pembangunan (termasuk
penyuluhan pertanian)
LANJUTAN …
2006 Ke luar UUSP3K (Undang-Undang
Sistem Penyuluhan Pertanian, Prikanan
dan Kehutanan)  diamanahkan
masing-masing daerah membentuk
kelembagaan penyuluhan
FUNCTION OF EXTENSION
to bring about desirable changes in human
behaviour by means of education
1. Change in knowledge
2. Change in skill
3. Change in attitude
4. Change in understanding
5. Change in goal
6. Change in action
7. Change in confidence
(Ray, 1998)
PRINCIPLES OF EXTENSION
Principles of cultural difference
Grass root principles
Principles of indigenous
knowledge
Principles of interests and needs
Principles of learning by doing
Family principles
Lanjutan …
Principles of leadership
Principles of adaptability
Principles of satisfaction
Principles of participation
Principles of evaluation
• (Ray, 1998)
Prinsip-Prinsip Penyuluhan
• Kesukarelaan
• Otonom
• Keswadayaan
• Partisipatif
• Egaliter
• Demokrasi
• Keterbukaan
• kebersamaan
• Akuntabilitas
• Desentralisasi
(Soedijanto, 2001)
Falsafah Penyuluhan
• Helping people to themselves (membantu
masyarakat agar dapat membantu dirinya
sendiri) – Kelsey dan Hearne dalam
Mardikanto, 2007
Artinya: Penyuluhan tidak boleh menciptakan
ketergantungan
• Problem solving
• Sustainable improvement
Lanjutan ….
• Penyuluhan mengacu pada terwujudnya
kesejahteraan masyarakat dan peningkatan
harkatnya sebagai manusia
• Penyuluh harus beerjasama dengan
masyarakat, dan bukan bekerja untuk
masyarakat (Aicondro dalam Mardikanto,
2007)
Kebijakan Penyuluhan
• Kebijakan penyuluhan ditetapkan oleh
pemerintah dengan memperhatikan asas dan
tujuan sistem penyuluhan
• Kebijakan penyuluhan sudah berganti
beberapa kali
• Sejak tahun 2006 penyelenggaraan
penyuluhan mengacu pada UUSP3K
Unsur-Unsur Penyuluhan
• Penyuluh pertanian
• Sasaran penyuluhan
• Materi penyuluhan
• Metode penyuluhan
• Media penyuluhan
• Tempat dan waktu
Penyuluh Pertanian
• penyuluh pertanian hadir untuk
membantu petani dalam
mengembangkan atau menata ulang
perilakunya agar menjadi petani yang
modern, tangguh dan efisien (Adjid,
2001)
 UU SP3K : penyuluh PNS, swadaya dan
swasta
Kategori Penyuluh Pertanian
• Penyuluh PNS  pegawai pemerintah yang diberi
tugas untuk melakukan kegiatan penyuluhan
• Penyuluh swasta  berasal dari dunia usaha
dan/atau lembaga yang mempunyai kompetensi
dalam bidang penyuluhan
• Penyuluh swadaya pelaku utama yang berhasil
dalam usahanya dan warga masyarakat lainnya
yang dengan kesadarannya sendiri mau dan
mampu menjadi penyuluh
(UU SP3K, 2006)
Tugas Penyuluh
Antara lain:
• Menyusun dan mengimplementasikan rencana kerja
penyuluhan
• Menyebarkan informasi dan teknologi yang
bermanfaat kepada petani
• Bekerjasama dengan petani dalam mengidentifikasi
permasalahan dan mencari solusinya
• Bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang terkait
dengan kegiatan penyuluhan
• Penyuluh pertanian masa depan yang dibutuhkan
masyarakat adalah penyuluh yang kompeten
→bukan hanya berkapasitas sesuai kebutuhan
masyarakat pengguna, tetapi juga mengarah pada
spesialisasi pelayanan
• penyuluhan berbasis agribisnis (agribusiness
extension),
• penyuluhan berbasis ICT (cyber extension),
• penyuluhan berbasis komunitas (community
based extension),
• penyuluhan ramah lingkungan (green extension)
dsb.
Penyuluh Pertanian
Peran-Peran Penyuluh
 Memfasilitasi (Fasilitator)
 Menginformasikan (Informator)
 Memotivasi (Motivator)
 Mendinamiskan (Dinamisator)
 Mendampingi (Pendamping)
 Memediasi (Mediator)
 Membimbing (Mentor)
 Melatih (Tutor)
 Memberi Nasehat (Counsellor)
 Melayani Konsultasi (Consulting
Agent)
 Menasehati (Advisor)
 Menginisiasi (Innisiator)
 Menginovasi (Innovator)
 Mengkreasi (Creator)
 Mengorganisasi (Organisator)
 Menawarkan Alternatif Solusi
(Sollutor)
 Memberi Contoh (Role Model)
 Mengadvokasi (Advocator)
 Menginspirasi (Inspirator)
STANDAR KEBUTUHAN PENYULUH MENURUT
KELEMBAGAAN PENYULUHAN PERTANIAN
1. Pusbangluhtan BPSDMP : 32 orang
2. Sekretariat Bakorluh : 12 orang
3. Bapelluh : 12 orang
4. BP3K : 4 orang
5. Posluhtan : 1 orang
34
Catatan:
• Penyuluh pada Bakorluh dan Bapelluh terdiri dari Penyuluh Pertanian Ahli yang
menangani 4 sub sektor dengan keahlian 1). sarana produksi dan budidaya;
2). pasca panen dan pengolahan; 3). Pemasaran;
• Penyuluh pada BP3K terdiri dari Penyuluh Pertanian Ahli dengan latar belakang
pendidikan sarjana peternakan, perkebunan, tanaman pangan dan hortikultura;
• Penyuluh pada Posluhtan adalah Penyuluh Polivalen, minimal berpendidikan
SLTA bidang pertanian (SPP/SMK)
TOTAL KEBUTUHAN PENYULUH PERTANIAN
35
1. Pusbangluhtan BPSDMP : 32 orang
2. Sekretariat Bakorluh : 396 orang
3. Bapelluh : 5.976 orang
4. BP3K : 21.100 orang
5. Posluhtan : 70.169 orang
Total 97.673 orang
(Kementrian Pertanian)
Sasaran Penyuluhan
• Seseorang yang berperan sebagai
partner penyuluh pertanian
• Bukan sebagai obyek penyuluhan
• Pihak yang berhak memperoleh
manfaat penyuluhan
Sasaran utama
• Petani dan keluarganya
• Langsung terlibat dalam kegiatan
• Petani: tidak bodoh; mempunyai harga diri;
memiliki banyak pengalaman; menjunjung
norma, adat istiadat, dll.; memerlukan bukti
nyata
• Perlu dilakukan identifikasi sebelum
melaksanakan penyuluhan
Sasaran penentu
• Tidak terlibat langsung/bukan pelaksana kegiatan
bertani, tetapi secara langsung /tidak langsung
terlibat dalam penentuan kebijakan dan/atau
menyediakan kemudahan-kemudahan pelaksanaan
dan pengelolaan usahatani
• Pimpinan lembaga pertanian, peneliti/ilmuwan,
lembaga perkreditan, pedagang, produsen dan
penyalur saprodi-alsintan, pengusaha/industri
pengolahan hasil pertanian
Sasaran Pendukung
• Secara langsung atau tidak langsung tidak
memiliki hubungan dengan kegiatan pertanian
tetapi dapat dimintai bantuan guna
kelancaran penyuluhan pertanian
• Pekerja sosial, seniman, biro iklan, konsumen
hasil pertanian
Materi Penyuluhan
• Segala sesuatu yang disampaikan dalam
penyuluhan pertanian
• Dalam bahasa teknis penyuluhan, materi
penyuluhan seringkali disebut sebagai
informasi pertanian (suatu data/bahan yang
diperlukan penyuluh, petani-nelayan, dan
masyarakat tani)
Bentuk Materi Penyuluhan
Antara lain:
• Pengalaman  misalnya pengalaman petani
yang sukses mengembangkan komoditas
tertentu
• Hasil pengujian/hasil penelitian
• Keterangan pasar
• Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah
Kelayakan Materi Penyuluhan
• Secara ekonomi menguntungkan
• Secara teknis dapat diterapkan
• Secara sosial dapat dipertanggungjawabkan
• Tidak merusak lingkungan
 Tercipta better living, better farming, better
business, dan better environment
Syarat Materi Penyuluhan
Antara lain:
• Memberikan keuntungan secara nyata bagi sasaran
• Memiliki resiko kegagalan yang relatif kecil dan biaya
rendah
• Dapat diperoleh dengan mudah
• Tidak bertentangan dengan nilai dan norma yang ada
• Tidak mempunyai efek samping yang merugikan
• Mudah dilakukan/dipergunakan dan segera
memberikan hasil
Metode Penyuluhan
Metode :
cara kerja yang bersistem untuk
memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan
guna mencapai tujuan yang telah
ditentukan (KBBI, 2000)
Metode penyuluhan: cara-cara penyampaian
materi penyuluhan secara sistematis, shg
materi tsb dapat dimengerti dan diterima
sasaran (Ibrahim, 2003)
Faktor-faktor yang perlu
Dipertimbangkan dalam
Pemilihan Metode:
• Keadaan peserta
• Tujuan yang akan dicapai
• Fasilitas
• Bahan yang akan dipelajari
• Kemampuan fasilitator
Setiap Metode yang Digunakan perlu
Diusahakan:
• Memberikan suasana yang hidup dan tidak
menjemukan
• Menjadi sarana yang mendorong peserta
menilai dan melaksanakan sendiri
• Menjadi sarana berfungsinya materi yang
dipelajari
Lanjut …
Lanjutan …
• Memungkinkan peserta memahami dan
memecahkan permasalahan yang ada serta
mengembangkan penalarannya sendiri
• Dapat menjadi alat yang memberikan
kesempatan peserta menguji dan
mempergunakan pikirannya untuk
memperoleh kesimpulan terbaik
Lanjutan …
Jadi pada intinya setiap metode yang digunakan
perlu diusahakan untuk dapat menciptakan:
MOTIVASI
DAN
PARTISIPASI
Klasifikasi Metode Penyuluhan
• Berdasarkan banyaknya sasaran yang disuluh
- Metode perseorangan: dilakukan dengan
mengunjungi sasaran di rumah atau
lahannya, memberi surat, dll.
- Metode kelompok: pertemuan
kelompok, kursus-kursus, demonstrasi,
dll.
Lanjutan …
• Metode lewat media massa: penyuluhan
menggunakan media massa seperti
radio, tv, surat kabar, majalah, dll.
 media massa dapat
mempercepat proses perubahan,
tetapi jarang dapat mewujudkan
perilaku
Lanjutan ….
• Berdasarkan teknik komunikasi
- Metode yang langsung: penyuluh
berhadapan langsung dengan
sasarannya, seperti pembicaraan di
rumah, gubuk kelompok, dll.
- Metode yang tidak langsung:
penyuluh tidak berhadapan langsung,
misal lewat media massa, media
elektronik, dll.
Lanjutan ….
• Berdasarkan indera penerima
- Metode yang dapat dilihat: metode
publikasi, surat menyurat, dll.
- Metode yang dapat didengar: siaran lewat
radio, tape recorder, ceramah, dll.
- Metode yang dapat dilihat dan didengar:
siaran lewat televisi, karyawisata,
demonstrasi, dll.
Media Penyuluhan
Menurut bentuknya dibedakan :
a. Media visual : madia yang sifatnya dapat
dilihat (slide, transparansi, gambar mati)
b. Media audio : media yang sifatnya dapat
didengar (radio, peta didengar)
c. Media audio visual : media yang sifatnya
dapat didengar dan dilihat (televisi, film)
Lanjutan…
• Media tempat memeragakan (papan tulis,
papan tempel, OHP, papan planel)
• Media pengalaman nyata atau media tiruan
(simulasi, contoh benda nyata)
• Media cetakan (bukubacaan, leaflet, folder,
poster, brosur)
(Samsudin)
Waktu dan Tempat
Penyuluhan Pertanian
Setiap kegiatan selalu
membutuhkan waktu dan
tempat, demikian juga
kegiatan penyuluhan pertanian.
Programa Penyuluhan
• Rencana penyuluhan yang dibuat secara
tertulis
• Di dalam rencana tersebut memuat kondisi
daerah, tujuan penyuluhan, masalah, materi
penyuluhan, tempat pelaksanaan, pendanaan,
penanggung jawab yang ditulis secara rinci
• Manfaat penyusunan programa: penyuluhan
lebih tertib, mempermudah monitoring dan
evaluasi.
Pembiayaan Penyuluhan
• Penyelenggaran penyuluhan diperlukan
pendanaan
• Sumber keuangan dapat dari APBN dan APBD
maupun swadaya
• Untuk APBN  tata penyelenggaraan keuangan
dalam pelaksanaan anggaran belanja negara; ini
yang biasanya disamakan untuk setiap daerah.
Contoh untuk BOP sama Rp. 250000/bln yang
habis hanya untuk transportasi saja
Fase Pengelolaan Keuangan
• Perencanaan
 perencanaan dan penyusunan anggaran
 RKAT
• Pelaksanaan
• Pertanggung jawaban
 pertanggungjawaban rutin
 kontrol keuangan
Kelembagaan Penyuluhan
Terdiri atas:
• Kelembagaan penyuluhan
pemerintah
• Kelembagaan penyuluhan swasta
• Kelembagaan penyuluhan swadaya
(UUSP3K, 2006)
Kelembagaan Penyuluhan Pemerintah
• Pada tingkat pusat berbentuk badan yang
menangani penyuluhan
• Pada tingkat provinsi berbentuk badan
koordinasi penyuluhan
• Pada tingkat kabupaten/kota badan pelaksana
penyuluhan
• Pada tingkat kecamatan berbentuk balai
penyuluhan
Kelembagaan penyuluhan swasta
• Kelembagaan penyuluhan swasta dapat
dibentuk oleh pelaku usaha dengan
memperhatikan kepentingan pelaku
utama serta pembangunan pertanian,
perikanan, dan kehutnan setempat.
Kelembagaan penyuluhan swadaya
• Kelembagaan penyuluhan swadaya
dapat dibentuk atas dasar kesepakatan
antara pelaku utama dan pelaku usaha
Kelembagaan tingkat desa
• Kelembagaan penyuluhan pada tingkat
desa/kelurahan berbentuk pos
penyuluhan desa/kelurahan yang
bersifat non struktural.
Kelembagaan lainnya
Antara lain:
• Perguruan tinggi
• LSM
• Lembaga adat
• Badan diklat swasta
• Production house
• Lembaga pemasaran
Perencanaan Penyuluhan
• Merupakan proses kegiatan yang mengandung
pemilihan usaha-usaha yang akan dilakukan di
masa mendatang berdasarkan kondisi saat ini
• Merupakan proses untuk mendesain &
mengimplementasikan melalui tindakan-
tindakan guna mencapai tujuan penyuluhan
secara efisien & efektif.
(Ibrahim, et all., 2003)
Arti Penting Perencanaan Program
Antara lain:
• Memberikan acuan pelaksanaan
• Adanya acuan tertulis, diharapkan dapat
mencegah terjadinya kesalahan dan dapat
dikaji ulang setiap saat
• Sebagai pedoman pengambilan keputusan
terhadap adanya usul atau saran
penyempurnaan yang baru
Lanjutan …
• Menghindarkan pemborosan sumberdaya
• Menjamin kelayakan kegiatan yang dilakukan
• Sebagai bahan dan memudahkan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi
• Memberikan kelangsungan/kontinyuitas
dalam personalia/pelaksana.
 Lebih efektif dan efisien.
STEPS IN EXTENSION PROGRAMME
PLANNING
1. Collection of facts
2. Analysis of situation
3. Identification of problems
4. Determination of objectives and
goals
Lanjutan …
5. Developing plan of work and calendar
of operations
6. Follow through plan of work and
calendar of operation
7. Evaluation of progress
8. Reconsideration and revision of the
programme
(Ray, 1998)
Collection of facts
• Langkah awal dari perencanaan
• Dilakukan dengan metode yang
cocok
• Informasi diperoleh dari wawancara
dengan petani ataupun dari lembaga
Analysis of situation
• Data dianalisis dengan alat analisis yang sesuai
• Merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi suatu
proyek
• Fungsi utama analisis situasi: 1) to identify
potential development areas; 2) to make
planning at the different stages of a project as
realistic as possible (Nagel, 1993)
Identification of problem
Definisi masalah
• Perbedaan data potensial dan data aktual
• Suatu keadaan yang tidak memuaskan
Determination of objectives and goals
Acuan perumusan tujuan (Bredfield):
• Pertimbangkan semua kemungkinan yang
dapat diusahakan untuk memecahkan
masalah
• Kesampingkan pemecahan-pemecahan
masalah yang di luar batas kemampuan
penyuluhnya sendiri atau di luar batas
kewenangan lingkup kegiatan penyuluhan
Lanjut …
Lanjutan …
• Rumuskan hasil atau sasaran kegiatan yang
akan dicapai dari setiap alternatif pemecahan
masalah, dengan mempertimbangkan:
- tingkat kemudahan dan kompleksitas
pemecahan masalah
- tingkat penerimaan masyarakat atas
pemecahan masalah yang direncanakan
dan ingin dicapai
Developing plan of work and calendar of operations
and Follow through plan of work and calendar
of operation
Rencana kerja diupayakan agar
(Mardikanto):
1. Metode yang dipilih benar-benar efektif
dengan jumlah korbanan paling kecil
2. Jumlah unit dan frekuensi kegiatan
disesuaikan dengan kebutuhan
3. Pihak-pihak yang dilibatkan dipilih dari
sumber yang terpercaya, terlatih dan
komunikatif
Lanjutan …
4. Menggunakan bahan dan peralatan yang
sudah tersedia/mudah disediakan dan
mudah dioperasionalkan
5. Lokasi kegiatan disesuaikan dengan tujuan
yang hendak dicapai, dengan selalu
mempertimbangkan sumberdaya yang
tersedia
Lanjut …
Lanjutan ….
6. Waktu kegiatan tidak terlalu
mengganggu kegiatan sasaran dan
disesuaikan dengan
kebutuhan/pemanfaatan sasaran
7. Jumlah dana sekecil mungkin-
memanfaatkan swadaya masyarakat
Jadwal Kegiatan
• Rencana kegiatan ini dijabarkan dalam jadwal
kegiatan
- jadwal kegiatan tahunan
- jadwal kegiatan musiman
Penyuluh membuat jadwal kerja
Rencana kegiatan memuat:
1. Masalah khusus 8. Sasaran
2. Tujuan kegiatan 9. Petugas
3. Metode 10. Waktu
4. Lokasi 11. Perlengkapan
5. Unit 12. Biaya
6. Frekuensi 13. Sumber biaya
7. Volume
Evaluation of progress
• Tujuan evaluasi:
- untuk mengkaji keterandalan program
dalam pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan
- agar semua pihak yang terlibat dalam
pelaksanaan program ikut bertang-
gung jawab
Lanjutan ….
• Yang dievaluasi:
- proses perumusan program
- unsur-unsur program (pengumpulan
data, analisis situasi, perumusan
masalah, perumusan tujuan, cara
untuk mencapai tujuan
Reconsideration and revision of the
programme
Dari hasil evaluasi dipertimbangkan kembali
rumusan perencanaan  Revisi program
Pelaksana adalah peserta yang terlibat
(adminidtrator, penyuluh, petani, tokohm
masyarakat, dll.)
Harapannya program lebih efektif.
Pengertian Evaluasi Penyuluhan
• Evaluasi penyuluhan pertanian: Proses
pemberian nilai (scoring) secara terus-
menerus dan sistematis terhadap penyuluhan
Pertanian (Ibrahim, dkk. 2003)
• Evaluasi dalam program penyuluhan
merupakan umpan balik dalam proses
komunikasi (Van den Ban dan Hawkins, 1999)
Tujuan Evaluasi
• Tujuan umum evaluasi penyuluhan pertanian:
memperbaiki manajemen dan penyampaian program-
program pertanian
• Tujuan khusus: memperbaiki metode pengajaran,
memperbaiki prosedur perencanaan,
memperhitungkan peran pengawas dan pengelola
program penyuluhan, memutuskan pembiayaan
program-program penyuluhan, memperluas,
melanjutkan dan bahkan menghentikan program-
program penyuluhan pertanian
(Ibrahim, dkk. 2003)
Pelaksana Evaluasi
• Pembuat keputusan
• Perencana program
• Peserta program
• Pemerintah
• Masyarakat pada umumnya
• Instruktur
• dll.
Tipe/Jenis Evaluasi
• Berdasarkan Pelaku Evaluasi
• Berdasarkan Obyek Evaluasi
• Berdasarkan Tahapan Evaluasi
(Anonim, 2001)
Berdasarkan Pelaku Evaluasi
- Evaluasi Intern:
Evaluasi yang dilakukan oleh orang yang
terlibat langsung dengan program yang
bersangkutan
- Evaluasi Ekstern:
Evaluasi yang dilaksanakan oleh pihak
luar
Berdasarkan Obyek Evaluasi
1. Evaluasi Rencana Kegiatan: bagaimana
kecocokan rencana kegiatan dalam
pelaksanaan penyuluhan yang efektif
(seperti: tujuan yang ingin dicapai wajar,
berwujud/abstrak, kesesuaian materi
dengan tujuan, menilai perubahan
perilaku yang direncanakan)
Lanjutan …
2. Evaluasi Pelaksanaan
Evaluasi ini biasanya dilaksanakan berkaitan
dengan bagaimana pelaksanaan program
itu berjalan. Pertanyaan yang biasa
digunakan misalnya: apa yang harus
diperhatikan mengenai faktor waktu?,
satuan (unit) apa yang digunakan?
Lanjutan …
3. Evaluasi Dampak
Pada evaluasi ini perlu diketahui apakah
kondisinya betul-betul sudah diperbaiki dan
apakah perbaikan tersebut secara keseluruhan
atau sebagian. Pertanyaan yang diusahakan
dijawab misalnya: Apakah kondisi sasaran
berubah secara nyata?, Ke mana arah
perubahannya?, Sejauh mana perubahannya?
Berdasarkan Tahapan Evaluasi
1. On-going Evaluation: analisis yang
berorientasi pada kegiatan mengenai efek-
efek dan dampak proyek, mengantisipasi
perubahan-perubahan yang berlangsung
dan berusaha menyelesaikan
permasalahan-permasalahan selama
kegiatan berlangsung
Lanjutan …
2. Ex-post Evaluation.: usaha menganalisis
setelah berakhirnya suatu kegiatan
penyuluhan. Dalam evaluasi ini terdapat
ringkasan dan kaji ulang secara komprehensif
mengenai pengalaman-pengalaman dan
dampak-dampak kegiatan sebagai dasar
perumusan kebijakan dan mendesain kegiatan
berikutnya
Cenea & Tepping (1977)
Faktor Pendukung
• Kerelaan bekerjasama, memberi data
• Kecakapan untuk menganalisis data yang
ada
• Kepemimpinan yang kuat
• Sistem perencanaan yang “kuat”
• SDM yang qualified
• Fasilitas
Faktor penghambat
• Perencanaan (planner) yang tidak cakap
• Petugas pengumpul data yang kurang jeli dan
teliti
• Koordinasi di antara unit-unit dalam organisasi
yang lemah.
• Komitmen yang lemah
• Perlawanan untuk berubah
• Kurang adanya pengawasan baik secara
preventif maupun secara represive
Berdasarkan Pelaku Evaluasi
- Evaluasi Intern:
Evaluasi yang dilakukan oleh orang yang
terlibat langsung dengan program yang
bersangkutan
- Evaluasi Ekstern:
Evaluasi yang dilaksanakan oleh pihak
luar
ANALISIS KEBERHASILAN PENYULUHAN
IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR
YANG MENDORONG
KEBERHASILAN PENYULUHAN
IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR
YANG MENGHAMBAT KEBERHASILAN
PENYULUHAN
Identifikasi faktor-faktor yang
mendorong atau menghambat
keberhasilan penyuluhan sebenarnya
ditentukan oleh unsur-unsur
penyuluhan, yaitu : Penyuluh pertanian,
sasaran, metode, media, materi, waktu,
dan tempat dilaksanakannya
penyuluhan pertanian.
Penyuluhan dapat dianggap berhasil apabila :
• Pengetahuan petani mengenai sesuatu yang
berguna bertambah.
• Ada penerimaan (adopsi) petani terhadap
hal-hal yang dianjurkan penyuluh.
• Petani bersedia bekerjasama dengan
penyuluh.
• Petani bersedia memberi sesuatu balas jasa
kepada penyuluh.
Lanjutan
• Penyuluh dapat merubah sifat petani yang
merugikan.
• Pengetahuan praktis yang ada pada
penyuluh bertambah.
• Penyuluh dapat memberitahukan sesuatu
yang berguna di luar tujuan proyek tertentu.
• Ada perkembangan keinginan pada kedua
pihak untuk mempetahankan hubungan.
Faktor yang Menghambat KeberhasilanPenyuluhan :
• Komunikasi antara penyuluh dan petani
kurang baik.
• Kerjasama penyuluh dan petani kurang
harmonis.
• Penyuluh kurang memahami karakter sosial
budaya sasarannya.
• Petani tidak memiliki kemampuan adopsi
terhadap inovasi yang diberikan penyuluh.
Upaya Mengurangi HambatanKeberhasilanPenyuluhan
:
• Menumbuhan saling pengertian dan kerjasama
antara petani penyuluh pertanian.
• Penyuluh pertanian hendaknya dapat mencari
cara berkomunikasi yang menarik petani.
• Penyuluh pertanian wajib memahami karakter
sosio budaya wilayahnya.
• Teknologi yang ditransfer ke petani hendaknya
yang bersifat tepat guna.
Dampak Keberhasilan Penyuluhan,
antara lain:
• Tercipta kemandirian masyarakat
• Perbaikan berkelanjutan
• Kehidupan sosial yang semakin baik
• “peningkatan kesejahteraan”
• “peningkatan pendapatan”
• “peningkatan kesadaran bersama”
Indikator keberhasilan
• Tersusunnya programa PP
• Tersusunnya RKT
• Tersusunnya data peta wilayah
• Terdesiminasinya informasi
• Tumbuh kembangnya kebudayaan dan
kemandirian petani
• Terwujudnya kemitraan usaha pelaku
utama dan pelaku usaha yang
menguntungkan
Lanjutan …
• Terwujudnya akses pelaku utama dan pelaku
usaha ke kelembagaan keuangan,informasi
dan sarana produksi
• Meningatkan produktivitas agribisnis
komoditas unggulan di wilayahnya
• Meningatkatnya pendapatan dan
kesejahteraan pelaku utama
(Departemen Pertanian)

More Related Content

What's hot

pertanian organik_ Novia Anjani
pertanian organik_ Novia Anjanipertanian organik_ Novia Anjani
pertanian organik_ Novia AnjaniNovia Anjani
 
5. sumberdaya-dalam-pertanian
5. sumberdaya-dalam-pertanian5. sumberdaya-dalam-pertanian
5. sumberdaya-dalam-pertanianMuhammad Sabrin
 
PPT SEMINAR PROPOSAL DZUHRI
PPT SEMINAR PROPOSAL DZUHRIPPT SEMINAR PROPOSAL DZUHRI
PPT SEMINAR PROPOSAL DZUHRIDzuhri06
 
UNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIAN
UNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIANUNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIAN
UNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIANtani57
 
Koperasi Pertanian materi 5.ppt
Koperasi Pertanian materi 5.pptKoperasi Pertanian materi 5.ppt
Koperasi Pertanian materi 5.pptLailaVabiell
 
Materi penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianMateri penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianHerry Mulyadie
 
Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan Pertanian Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan Pertanian Sri Wahyuni
 
Metode penyuluhan pertanian seri 2
Metode penyuluhan pertanian seri 2Metode penyuluhan pertanian seri 2
Metode penyuluhan pertanian seri 2wika_wibowo
 
Dasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan Rogomulyo
Dasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan RogomulyoDasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan Rogomulyo
Dasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan RogomulyoAndrew Hutabarat
 
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN Muhammad Eko
 
DASAR-DASAR PENYULUHAN PERTANIAN.pptx
DASAR-DASAR PENYULUHAN PERTANIAN.pptxDASAR-DASAR PENYULUHAN PERTANIAN.pptx
DASAR-DASAR PENYULUHAN PERTANIAN.pptxGOLDAGARA
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANRepository Ipb
 
Pertanian berkelanjutan di era society 5.0
Pertanian berkelanjutan di era society 5.0Pertanian berkelanjutan di era society 5.0
Pertanian berkelanjutan di era society 5.0Sugeng Budiharsono
 
Brosur Penyuluhan Pestisida Nabati
Brosur Penyuluhan Pestisida NabatiBrosur Penyuluhan Pestisida Nabati
Brosur Penyuluhan Pestisida Nabatigalang7813
 
URBAN FARMING
URBAN FARMINGURBAN FARMING
URBAN FARMINGtani57
 
PRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENYULUHAN
PRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENYULUHANPRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENYULUHAN
PRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENYULUHANSri Wahyuni
 
3 Dimensi Pertanian Perkotaan.pptx
3 Dimensi Pertanian Perkotaan.pptx3 Dimensi Pertanian Perkotaan.pptx
3 Dimensi Pertanian Perkotaan.pptxpastiniasih1
 

What's hot (20)

pertanian organik_ Novia Anjani
pertanian organik_ Novia Anjanipertanian organik_ Novia Anjani
pertanian organik_ Novia Anjani
 
5. sumberdaya-dalam-pertanian
5. sumberdaya-dalam-pertanian5. sumberdaya-dalam-pertanian
5. sumberdaya-dalam-pertanian
 
PPT SEMINAR PROPOSAL DZUHRI
PPT SEMINAR PROPOSAL DZUHRIPPT SEMINAR PROPOSAL DZUHRI
PPT SEMINAR PROPOSAL DZUHRI
 
UNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIAN
UNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIANUNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIAN
UNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIAN
 
Koperasi Pertanian materi 5.ppt
Koperasi Pertanian materi 5.pptKoperasi Pertanian materi 5.ppt
Koperasi Pertanian materi 5.ppt
 
Materi penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianMateri penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanian
 
Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan Pertanian Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan Pertanian
 
Metode penyuluhan pertanian seri 2
Metode penyuluhan pertanian seri 2Metode penyuluhan pertanian seri 2
Metode penyuluhan pertanian seri 2
 
Dasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan Rogomulyo
Dasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan RogomulyoDasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan Rogomulyo
Dasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan Rogomulyo
 
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN
 
DASAR-DASAR PENYULUHAN PERTANIAN.pptx
DASAR-DASAR PENYULUHAN PERTANIAN.pptxDASAR-DASAR PENYULUHAN PERTANIAN.pptx
DASAR-DASAR PENYULUHAN PERTANIAN.pptx
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
 
Pertanian berkelanjutan di era society 5.0
Pertanian berkelanjutan di era society 5.0Pertanian berkelanjutan di era society 5.0
Pertanian berkelanjutan di era society 5.0
 
Brosur Penyuluhan Pestisida Nabati
Brosur Penyuluhan Pestisida NabatiBrosur Penyuluhan Pestisida Nabati
Brosur Penyuluhan Pestisida Nabati
 
URBAN FARMING
URBAN FARMINGURBAN FARMING
URBAN FARMING
 
Pertanian organik
Pertanian organikPertanian organik
Pertanian organik
 
Kultur teknis
Kultur teknisKultur teknis
Kultur teknis
 
Ilmu Usahatani
Ilmu UsahataniIlmu Usahatani
Ilmu Usahatani
 
PRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENYULUHAN
PRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENYULUHANPRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENYULUHAN
PRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENYULUHAN
 
3 Dimensi Pertanian Perkotaan.pptx
3 Dimensi Pertanian Perkotaan.pptx3 Dimensi Pertanian Perkotaan.pptx
3 Dimensi Pertanian Perkotaan.pptx
 

Similar to Bahan ajar dpkp 2015

Kelembagaan petani 1
Kelembagaan petani 1Kelembagaan petani 1
Kelembagaan petani 1Bbpp Ketindan
 
Penyuluhan baru unand (yuti) - #2
Penyuluhan baru   unand (yuti) - #2Penyuluhan baru   unand (yuti) - #2
Penyuluhan baru unand (yuti) - #2Syahyuti Si-Buyuang
 
DASAR -DASAR PENYULUHAN AHLI DI PENYULUH PERTANIAN
DASAR -DASAR PENYULUHAN AHLI DI PENYULUH PERTANIANDASAR -DASAR PENYULUHAN AHLI DI PENYULUH PERTANIAN
DASAR -DASAR PENYULUHAN AHLI DI PENYULUH PERTANIANssuser4fd4ff2
 
Pelatihan penyuluh lembang 1 (yuti)
Pelatihan penyuluh   lembang 1 (yuti)Pelatihan penyuluh   lembang 1 (yuti)
Pelatihan penyuluh lembang 1 (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Seminar ppl swadaya swasta (yuti)
Seminar   ppl swadaya swasta (yuti)Seminar   ppl swadaya swasta (yuti)
Seminar ppl swadaya swasta (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Arti dan tujuan penyuluhan Pertanian & Peternakan
Arti dan tujuan penyuluhan Pertanian & PeternakanArti dan tujuan penyuluhan Pertanian & Peternakan
Arti dan tujuan penyuluhan Pertanian & PeternakanHerry Mulyadie
 
Chapter ii feronitacion
Chapter ii feronitacionChapter ii feronitacion
Chapter ii feronitacionbustomibustom
 
Peran dompet dhuafa dalam mendukung tujuan & target sdg's (2)
Peran dompet dhuafa dalam mendukung tujuan & target sdg's (2)Peran dompet dhuafa dalam mendukung tujuan & target sdg's (2)
Peran dompet dhuafa dalam mendukung tujuan & target sdg's (2)F W
 
Modul Inkubasi Bisnis Pertanian Gerbang Tani
Modul Inkubasi Bisnis Pertanian Gerbang TaniModul Inkubasi Bisnis Pertanian Gerbang Tani
Modul Inkubasi Bisnis Pertanian Gerbang TaniYossy Suparyo
 
Ppt teori pemba.kl6
Ppt teori pemba.kl6Ppt teori pemba.kl6
Ppt teori pemba.kl6AbdulAzizm5
 
etika penyuluh pertanian (panca dan prinsip) (1).pptx
etika penyuluh pertanian (panca dan prinsip) (1).pptxetika penyuluh pertanian (panca dan prinsip) (1).pptx
etika penyuluh pertanian (panca dan prinsip) (1).pptxIqbalPuteraMahari
 
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptxKuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
BAB 1 zulia binfes luar sekolah .docx
BAB 1 zulia binfes luar sekolah .docxBAB 1 zulia binfes luar sekolah .docx
BAB 1 zulia binfes luar sekolah .docxzuliasaputra2
 
Pemberdayaan p4 s denpasar b (yuti)
Pemberdayaan p4 s   denpasar b (yuti)Pemberdayaan p4 s   denpasar b (yuti)
Pemberdayaan p4 s denpasar b (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 

Similar to Bahan ajar dpkp 2015 (20)

Pengantar dpkp
Pengantar dpkpPengantar dpkp
Pengantar dpkp
 
Kelembagaan petani 1
Kelembagaan petani 1Kelembagaan petani 1
Kelembagaan petani 1
 
Penyuluhan baru unand (yuti) - #2
Penyuluhan baru   unand (yuti) - #2Penyuluhan baru   unand (yuti) - #2
Penyuluhan baru unand (yuti) - #2
 
DASAR -DASAR PENYULUHAN AHLI DI PENYULUH PERTANIAN
DASAR -DASAR PENYULUHAN AHLI DI PENYULUH PERTANIANDASAR -DASAR PENYULUHAN AHLI DI PENYULUH PERTANIAN
DASAR -DASAR PENYULUHAN AHLI DI PENYULUH PERTANIAN
 
Pelatihan penyuluh lembang 1 (yuti)
Pelatihan penyuluh   lembang 1 (yuti)Pelatihan penyuluh   lembang 1 (yuti)
Pelatihan penyuluh lembang 1 (yuti)
 
Jadi kel afinitas
Jadi kel afinitasJadi kel afinitas
Jadi kel afinitas
 
Seminar ppl swadaya swasta (yuti)
Seminar   ppl swadaya swasta (yuti)Seminar   ppl swadaya swasta (yuti)
Seminar ppl swadaya swasta (yuti)
 
Arti dan tujuan penyuluhan Pertanian & Peternakan
Arti dan tujuan penyuluhan Pertanian & PeternakanArti dan tujuan penyuluhan Pertanian & Peternakan
Arti dan tujuan penyuluhan Pertanian & Peternakan
 
Terobosan penyuluhan (yuti)
Terobosan penyuluhan (yuti)Terobosan penyuluhan (yuti)
Terobosan penyuluhan (yuti)
 
Bpp rasa lokal (yuti) copy
Bpp rasa lokal (yuti)   copyBpp rasa lokal (yuti)   copy
Bpp rasa lokal (yuti) copy
 
Chapter ii feronitacion
Chapter ii feronitacionChapter ii feronitacion
Chapter ii feronitacion
 
Peran dompet dhuafa dalam mendukung tujuan & target sdg's (2)
Peran dompet dhuafa dalam mendukung tujuan & target sdg's (2)Peran dompet dhuafa dalam mendukung tujuan & target sdg's (2)
Peran dompet dhuafa dalam mendukung tujuan & target sdg's (2)
 
Modul Inkubasi Bisnis Pertanian Gerbang Tani
Modul Inkubasi Bisnis Pertanian Gerbang TaniModul Inkubasi Bisnis Pertanian Gerbang Tani
Modul Inkubasi Bisnis Pertanian Gerbang Tani
 
Promosi kesehatan
Promosi kesehatanPromosi kesehatan
Promosi kesehatan
 
Ppt teori pemba.kl6
Ppt teori pemba.kl6Ppt teori pemba.kl6
Ppt teori pemba.kl6
 
etika penyuluh pertanian (panca dan prinsip) (1).pptx
etika penyuluh pertanian (panca dan prinsip) (1).pptxetika penyuluh pertanian (panca dan prinsip) (1).pptx
etika penyuluh pertanian (panca dan prinsip) (1).pptx
 
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptxKuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
 
BAB 1 zulia binfes luar sekolah .docx
BAB 1 zulia binfes luar sekolah .docxBAB 1 zulia binfes luar sekolah .docx
BAB 1 zulia binfes luar sekolah .docx
 
Pemberdayaan p4 s denpasar b (yuti)
Pemberdayaan p4 s   denpasar b (yuti)Pemberdayaan p4 s   denpasar b (yuti)
Pemberdayaan p4 s denpasar b (yuti)
 
Strategi Promkes batch 15
Strategi Promkes batch 15Strategi Promkes batch 15
Strategi Promkes batch 15
 

More from Andrew Hutabarat

More from Andrew Hutabarat (20)

Jabs 0910 213
Jabs 0910 213Jabs 0910 213
Jabs 0910 213
 
Format proposal 2
Format proposal 2Format proposal 2
Format proposal 2
 
Format laporan acara 1
Format laporan acara 1Format laporan acara 1
Format laporan acara 1
 
Sistem Komputer
Sistem KomputerSistem Komputer
Sistem Komputer
 
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada TanamanKonsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
 
Contoh proposal penelitian ilmiah
Contoh proposal penelitian ilmiahContoh proposal penelitian ilmiah
Contoh proposal penelitian ilmiah
 
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
 
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 indKuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
 
Integrated weed
Integrated weedIntegrated weed
Integrated weed
 
Ekotan 15
Ekotan 15Ekotan 15
Ekotan 15
 
The biodiversity budiastuti 2014
The biodiversity budiastuti 2014The biodiversity budiastuti 2014
The biodiversity budiastuti 2014
 
Site dan mode of action
Site dan mode of actionSite dan mode of action
Site dan mode of action
 
Seed bank
Seed bankSeed bank
Seed bank
 
Managemen gulma
Managemen gulmaManagemen gulma
Managemen gulma
 
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
 
I gulma l2
I gulma l2I gulma l2
I gulma l2
 
Ecologi gulma
Ecologi gulmaEcologi gulma
Ecologi gulma
 
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
 
Ekotanjut1
Ekotanjut1Ekotanjut1
Ekotanjut1
 
The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015
 

Recently uploaded

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 

Recently uploaded (20)

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 

Bahan ajar dpkp 2015

  • 1. BAHAN AJAR MATA KULIAH DASAR-DASAR PENYULUHAN PERTANIAN Sri Peni Wastutiningsih
  • 2. Materi Kuliah • Pegertian penyuluhan pertanian • Sejarah, Fungsi, Prinsip dan Falsafah Penyuluhan • Kebijakan penyuluhan • Unsur-unsur penyuluhan • Programa penyuluhan • Pembiayaan penyuluhan • Kelembagaan penyuluhan
  • 3. Lanjutan … • Perencanaan Penyuluhan • Evaluasi penyuluhan • Keberhasilan Penyuluhan
  • 4. Negara Makna USA Mengajar(i) orang untuk memecahkan masalahnya sendiri Belanda Voorlichting : penerangan jalan Malaysia Perkembangan Inggris Advisory work Jerman Beratung = nasehat Perancis konsultan DEFINISI PENYULUHAN
  • 5. Negara Makna Austria aufklaerung (pencerahan), erziehung (pendidikan) Korea rural guidence Spanyol capacitacion Indonesia Penyuluhan:obor Australia Communication for innovation Communication for development DEFINISI PENYULUHAN
  • 6. Definisi Penyuluhan • Extension may be defined as the science of making people innovative for sustainable improvement in their quality of live Ray (1998)
  • 7. Penyuluhan Pertanian Proses pembelajaran bagi pelaku utama dan pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasi dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraan serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup (UUSP3K, 2006)
  • 8. Lanjutan … • Pelaku utama: masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan hutan, petani, pekebun, peternak, nelayan, pembudidaya ikan, pengolah ikan, beserta keluarganya • Pelaku usaha: perorangan warga negara Indonesia atau korporasi yang dibentuk menurut hukum Indonesia yang mengelola usaha pertanian
  • 10. SEJARAH PENYULUHAN 1871 Didirikannya Kebun Raya Bogor sebagai tempat mendemonstrasikan cara mengusahakan beberapa tanaman 1905 Mulai kegiatan penyuluhan di Departemen Pertanian, tidak langsung kepada petani tetapi melalui Pangreh praja (perintah kepada petani  belum penyuluhan dalam arti sebenarnya)
  • 11. LANJUTAN … 1910 Pada beberapa tingkatan daerah didirikan dinas penyuluhan. Metode Olie Vlek (tetesan minyak) mulai digunakan pada saat itu. 1921- 1942 Penyelenggaraan penyuluhan mulai diperluas. Dalam pelaksanaannya ditemukan berbagai masalah kekurangan bugget, personalia dan peralatan). Mulai didirikan sekolah pertanian.
  • 12. LANJUTAN … 1942- 1945 Pada saat ini adalah masa penjajahan Jepang. Sebenarnya tidak ada kegiatan penyuluhan, karena kegiatan pertanian dilakukan secara paksaan untuk memenuhi kebutuhan pangan. Mulai dikenalkan metode peningkatan produksi secara paket. 1947 Kegiatan penyuluhan dimulai lagi dengan didirikannya BPMD (Balai Pendidikan Masyarakat Desa).
  • 13. LANJUTAN … 1959- 1961 Usaha intensifikasi dengan mendirikan Padi Sentra. Setiap sentra seluas 1000 ha. Petani di lingkungan itu mendapat penyuluhan dan kredit. Kredit dikembalikan dalam bentuk padi. Metode olie vlek mulai ditinggalkan, mulai menggunakan penyuluhan secara paket 1962 IPB mempunyai program yang dikenal dengan Demonstrasi Massal/ BIMAS(Bimbingan Massal). Prinsipnya sama dengan padi sentra, hanya luasannya 50 ha dan pengorganisasiannya tidak hanya satu badan, tetapi dilakukan oleh berbagai badan. Kegiatan penyuluhan oleh Dinas Pertanian, Kredit oleh BRI, Penyedia saprodi PN Pertani.
  • 14. LANJUTAN … 1965 / 1966 Program BIMAS/INMAS (Intensifikasi Massal) yang bertujuan untuk meningkatkan produksi sekaligus meningkatkan pendapatan. Pelaksanaannya oleh berbagai badan, sampai tingkat desa yang dikenal dengan Koperta (Koperasi Produksi Pertanian). 1968/1969 pemerintah kesulitan dana, mengadakan kerjasama dengan pihak asing  dikenal BIMAS Gotong Royong. 1970 / 1971 Diciptakan BIMAS-yang disempurnakan. Pada program ini sudah melibatkan satuan Wilayah Unit Desa (WILUD) dalam pelaksanaannya.
  • 15. LANJUTAN … 1974 Didirikan BLPP (Balai Latihan, Pendidikan dan Penyuluhan Pertanian) yang dimaksudkan untuk memperbaiki kondisi penyuluhan dan pertanian. 1976 / 1977 Dengan bantuan Worldbank melalui National Food Crops Extension Programm yang dilanjutkan dengan National Agricultural Extension Programm diperkenalkan sistem LAKU
  • 16. LANJUTAN … (Latihan dan Kunjungan). Penyuluhan ini dilakukan melalui kelompok dengan latihan untuk PPL-Petani dan kunjungan ke kelompok oleh PPL. Sebagai base camp PPL dibentuk BPP (Balai Penyuluhan Pertanian) 1986 Surat Keputusan Bersama Mentan dan Mendagri yang intinya BPP sebagai home base PPL yang mempunyai wilayah (Wilayah Kerja Balai Penyuluhan Pertanian- WKBPP).
  • 17. LANJUTAN … 1 WKBPP terdapat  16 WKPP (Wilayah Kerja Penyuluhan Pertanian). 1 WKPP terdiri atas 1-3 desa. 1991 Surat Keputusan Bersama Mentan dan Mendagri yang intinya BPP tidak lagi sebagai home base PPL. BPP hanya sebagai kantor saja. Di tiap kecamatan dipilih koordinator PPL.
  • 18. LANJUTAN … 1996 Surat Keputusan Bersama Mentan dan Mendagri yang lebih menegaskan pelaksanaan penyuluhan sub sektor dan kepala daerah sebagai penanggung jawab pelaksanaan penyuluhan 1999 Dengan adanya Otonomi Daerah kegiatan penyuluhan beserta lembaganya tergantung dari Kepala Daerah masing-masing
  • 19. LANJUTAN … 2002 DAFEP (Decentralization Agricultural & Forestry Extension Project), Proyek dari Bank Dunia yang membuat perubahan paradigma penyuluhan (partisipatif, penyuluh dalam satu tim, dll.) 2005 RPPK (Revitalisasi Pertanian Perikanan dan Kehutanan)  menempatkan kembali pertanian sebagai bidang utama dalam pembangunan (termasuk penyuluhan pertanian)
  • 20. LANJUTAN … 2006 Ke luar UUSP3K (Undang-Undang Sistem Penyuluhan Pertanian, Prikanan dan Kehutanan)  diamanahkan masing-masing daerah membentuk kelembagaan penyuluhan
  • 21. FUNCTION OF EXTENSION to bring about desirable changes in human behaviour by means of education 1. Change in knowledge 2. Change in skill 3. Change in attitude 4. Change in understanding 5. Change in goal 6. Change in action 7. Change in confidence (Ray, 1998)
  • 22. PRINCIPLES OF EXTENSION Principles of cultural difference Grass root principles Principles of indigenous knowledge Principles of interests and needs Principles of learning by doing Family principles
  • 23. Lanjutan … Principles of leadership Principles of adaptability Principles of satisfaction Principles of participation Principles of evaluation • (Ray, 1998)
  • 24. Prinsip-Prinsip Penyuluhan • Kesukarelaan • Otonom • Keswadayaan • Partisipatif • Egaliter • Demokrasi • Keterbukaan • kebersamaan • Akuntabilitas • Desentralisasi (Soedijanto, 2001)
  • 25. Falsafah Penyuluhan • Helping people to themselves (membantu masyarakat agar dapat membantu dirinya sendiri) – Kelsey dan Hearne dalam Mardikanto, 2007 Artinya: Penyuluhan tidak boleh menciptakan ketergantungan • Problem solving • Sustainable improvement
  • 26. Lanjutan …. • Penyuluhan mengacu pada terwujudnya kesejahteraan masyarakat dan peningkatan harkatnya sebagai manusia • Penyuluh harus beerjasama dengan masyarakat, dan bukan bekerja untuk masyarakat (Aicondro dalam Mardikanto, 2007)
  • 27. Kebijakan Penyuluhan • Kebijakan penyuluhan ditetapkan oleh pemerintah dengan memperhatikan asas dan tujuan sistem penyuluhan • Kebijakan penyuluhan sudah berganti beberapa kali • Sejak tahun 2006 penyelenggaraan penyuluhan mengacu pada UUSP3K
  • 28. Unsur-Unsur Penyuluhan • Penyuluh pertanian • Sasaran penyuluhan • Materi penyuluhan • Metode penyuluhan • Media penyuluhan • Tempat dan waktu
  • 29. Penyuluh Pertanian • penyuluh pertanian hadir untuk membantu petani dalam mengembangkan atau menata ulang perilakunya agar menjadi petani yang modern, tangguh dan efisien (Adjid, 2001)  UU SP3K : penyuluh PNS, swadaya dan swasta
  • 30. Kategori Penyuluh Pertanian • Penyuluh PNS  pegawai pemerintah yang diberi tugas untuk melakukan kegiatan penyuluhan • Penyuluh swasta  berasal dari dunia usaha dan/atau lembaga yang mempunyai kompetensi dalam bidang penyuluhan • Penyuluh swadaya pelaku utama yang berhasil dalam usahanya dan warga masyarakat lainnya yang dengan kesadarannya sendiri mau dan mampu menjadi penyuluh (UU SP3K, 2006)
  • 31. Tugas Penyuluh Antara lain: • Menyusun dan mengimplementasikan rencana kerja penyuluhan • Menyebarkan informasi dan teknologi yang bermanfaat kepada petani • Bekerjasama dengan petani dalam mengidentifikasi permasalahan dan mencari solusinya • Bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang terkait dengan kegiatan penyuluhan
  • 32. • Penyuluh pertanian masa depan yang dibutuhkan masyarakat adalah penyuluh yang kompeten →bukan hanya berkapasitas sesuai kebutuhan masyarakat pengguna, tetapi juga mengarah pada spesialisasi pelayanan • penyuluhan berbasis agribisnis (agribusiness extension), • penyuluhan berbasis ICT (cyber extension), • penyuluhan berbasis komunitas (community based extension), • penyuluhan ramah lingkungan (green extension) dsb. Penyuluh Pertanian
  • 33. Peran-Peran Penyuluh  Memfasilitasi (Fasilitator)  Menginformasikan (Informator)  Memotivasi (Motivator)  Mendinamiskan (Dinamisator)  Mendampingi (Pendamping)  Memediasi (Mediator)  Membimbing (Mentor)  Melatih (Tutor)  Memberi Nasehat (Counsellor)  Melayani Konsultasi (Consulting Agent)  Menasehati (Advisor)  Menginisiasi (Innisiator)  Menginovasi (Innovator)  Mengkreasi (Creator)  Mengorganisasi (Organisator)  Menawarkan Alternatif Solusi (Sollutor)  Memberi Contoh (Role Model)  Mengadvokasi (Advocator)  Menginspirasi (Inspirator)
  • 34. STANDAR KEBUTUHAN PENYULUH MENURUT KELEMBAGAAN PENYULUHAN PERTANIAN 1. Pusbangluhtan BPSDMP : 32 orang 2. Sekretariat Bakorluh : 12 orang 3. Bapelluh : 12 orang 4. BP3K : 4 orang 5. Posluhtan : 1 orang 34 Catatan: • Penyuluh pada Bakorluh dan Bapelluh terdiri dari Penyuluh Pertanian Ahli yang menangani 4 sub sektor dengan keahlian 1). sarana produksi dan budidaya; 2). pasca panen dan pengolahan; 3). Pemasaran; • Penyuluh pada BP3K terdiri dari Penyuluh Pertanian Ahli dengan latar belakang pendidikan sarjana peternakan, perkebunan, tanaman pangan dan hortikultura; • Penyuluh pada Posluhtan adalah Penyuluh Polivalen, minimal berpendidikan SLTA bidang pertanian (SPP/SMK)
  • 35. TOTAL KEBUTUHAN PENYULUH PERTANIAN 35 1. Pusbangluhtan BPSDMP : 32 orang 2. Sekretariat Bakorluh : 396 orang 3. Bapelluh : 5.976 orang 4. BP3K : 21.100 orang 5. Posluhtan : 70.169 orang Total 97.673 orang (Kementrian Pertanian)
  • 36. Sasaran Penyuluhan • Seseorang yang berperan sebagai partner penyuluh pertanian • Bukan sebagai obyek penyuluhan • Pihak yang berhak memperoleh manfaat penyuluhan
  • 37. Sasaran utama • Petani dan keluarganya • Langsung terlibat dalam kegiatan • Petani: tidak bodoh; mempunyai harga diri; memiliki banyak pengalaman; menjunjung norma, adat istiadat, dll.; memerlukan bukti nyata • Perlu dilakukan identifikasi sebelum melaksanakan penyuluhan
  • 38. Sasaran penentu • Tidak terlibat langsung/bukan pelaksana kegiatan bertani, tetapi secara langsung /tidak langsung terlibat dalam penentuan kebijakan dan/atau menyediakan kemudahan-kemudahan pelaksanaan dan pengelolaan usahatani • Pimpinan lembaga pertanian, peneliti/ilmuwan, lembaga perkreditan, pedagang, produsen dan penyalur saprodi-alsintan, pengusaha/industri pengolahan hasil pertanian
  • 39. Sasaran Pendukung • Secara langsung atau tidak langsung tidak memiliki hubungan dengan kegiatan pertanian tetapi dapat dimintai bantuan guna kelancaran penyuluhan pertanian • Pekerja sosial, seniman, biro iklan, konsumen hasil pertanian
  • 40. Materi Penyuluhan • Segala sesuatu yang disampaikan dalam penyuluhan pertanian • Dalam bahasa teknis penyuluhan, materi penyuluhan seringkali disebut sebagai informasi pertanian (suatu data/bahan yang diperlukan penyuluh, petani-nelayan, dan masyarakat tani)
  • 41. Bentuk Materi Penyuluhan Antara lain: • Pengalaman  misalnya pengalaman petani yang sukses mengembangkan komoditas tertentu • Hasil pengujian/hasil penelitian • Keterangan pasar • Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah
  • 42. Kelayakan Materi Penyuluhan • Secara ekonomi menguntungkan • Secara teknis dapat diterapkan • Secara sosial dapat dipertanggungjawabkan • Tidak merusak lingkungan  Tercipta better living, better farming, better business, dan better environment
  • 43. Syarat Materi Penyuluhan Antara lain: • Memberikan keuntungan secara nyata bagi sasaran • Memiliki resiko kegagalan yang relatif kecil dan biaya rendah • Dapat diperoleh dengan mudah • Tidak bertentangan dengan nilai dan norma yang ada • Tidak mempunyai efek samping yang merugikan • Mudah dilakukan/dipergunakan dan segera memberikan hasil
  • 44. Metode Penyuluhan Metode : cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan (KBBI, 2000) Metode penyuluhan: cara-cara penyampaian materi penyuluhan secara sistematis, shg materi tsb dapat dimengerti dan diterima sasaran (Ibrahim, 2003)
  • 45. Faktor-faktor yang perlu Dipertimbangkan dalam Pemilihan Metode: • Keadaan peserta • Tujuan yang akan dicapai • Fasilitas • Bahan yang akan dipelajari • Kemampuan fasilitator
  • 46. Setiap Metode yang Digunakan perlu Diusahakan: • Memberikan suasana yang hidup dan tidak menjemukan • Menjadi sarana yang mendorong peserta menilai dan melaksanakan sendiri • Menjadi sarana berfungsinya materi yang dipelajari Lanjut …
  • 47. Lanjutan … • Memungkinkan peserta memahami dan memecahkan permasalahan yang ada serta mengembangkan penalarannya sendiri • Dapat menjadi alat yang memberikan kesempatan peserta menguji dan mempergunakan pikirannya untuk memperoleh kesimpulan terbaik
  • 48. Lanjutan … Jadi pada intinya setiap metode yang digunakan perlu diusahakan untuk dapat menciptakan: MOTIVASI DAN PARTISIPASI
  • 49. Klasifikasi Metode Penyuluhan • Berdasarkan banyaknya sasaran yang disuluh - Metode perseorangan: dilakukan dengan mengunjungi sasaran di rumah atau lahannya, memberi surat, dll. - Metode kelompok: pertemuan kelompok, kursus-kursus, demonstrasi, dll.
  • 50. Lanjutan … • Metode lewat media massa: penyuluhan menggunakan media massa seperti radio, tv, surat kabar, majalah, dll.  media massa dapat mempercepat proses perubahan, tetapi jarang dapat mewujudkan perilaku
  • 51. Lanjutan …. • Berdasarkan teknik komunikasi - Metode yang langsung: penyuluh berhadapan langsung dengan sasarannya, seperti pembicaraan di rumah, gubuk kelompok, dll. - Metode yang tidak langsung: penyuluh tidak berhadapan langsung, misal lewat media massa, media elektronik, dll.
  • 52. Lanjutan …. • Berdasarkan indera penerima - Metode yang dapat dilihat: metode publikasi, surat menyurat, dll. - Metode yang dapat didengar: siaran lewat radio, tape recorder, ceramah, dll. - Metode yang dapat dilihat dan didengar: siaran lewat televisi, karyawisata, demonstrasi, dll.
  • 53. Media Penyuluhan Menurut bentuknya dibedakan : a. Media visual : madia yang sifatnya dapat dilihat (slide, transparansi, gambar mati) b. Media audio : media yang sifatnya dapat didengar (radio, peta didengar) c. Media audio visual : media yang sifatnya dapat didengar dan dilihat (televisi, film)
  • 54. Lanjutan… • Media tempat memeragakan (papan tulis, papan tempel, OHP, papan planel) • Media pengalaman nyata atau media tiruan (simulasi, contoh benda nyata) • Media cetakan (bukubacaan, leaflet, folder, poster, brosur) (Samsudin)
  • 55. Waktu dan Tempat Penyuluhan Pertanian Setiap kegiatan selalu membutuhkan waktu dan tempat, demikian juga kegiatan penyuluhan pertanian.
  • 56. Programa Penyuluhan • Rencana penyuluhan yang dibuat secara tertulis • Di dalam rencana tersebut memuat kondisi daerah, tujuan penyuluhan, masalah, materi penyuluhan, tempat pelaksanaan, pendanaan, penanggung jawab yang ditulis secara rinci • Manfaat penyusunan programa: penyuluhan lebih tertib, mempermudah monitoring dan evaluasi.
  • 57. Pembiayaan Penyuluhan • Penyelenggaran penyuluhan diperlukan pendanaan • Sumber keuangan dapat dari APBN dan APBD maupun swadaya • Untuk APBN  tata penyelenggaraan keuangan dalam pelaksanaan anggaran belanja negara; ini yang biasanya disamakan untuk setiap daerah. Contoh untuk BOP sama Rp. 250000/bln yang habis hanya untuk transportasi saja
  • 58. Fase Pengelolaan Keuangan • Perencanaan  perencanaan dan penyusunan anggaran  RKAT • Pelaksanaan • Pertanggung jawaban  pertanggungjawaban rutin  kontrol keuangan
  • 59. Kelembagaan Penyuluhan Terdiri atas: • Kelembagaan penyuluhan pemerintah • Kelembagaan penyuluhan swasta • Kelembagaan penyuluhan swadaya (UUSP3K, 2006)
  • 60. Kelembagaan Penyuluhan Pemerintah • Pada tingkat pusat berbentuk badan yang menangani penyuluhan • Pada tingkat provinsi berbentuk badan koordinasi penyuluhan • Pada tingkat kabupaten/kota badan pelaksana penyuluhan • Pada tingkat kecamatan berbentuk balai penyuluhan
  • 61. Kelembagaan penyuluhan swasta • Kelembagaan penyuluhan swasta dapat dibentuk oleh pelaku usaha dengan memperhatikan kepentingan pelaku utama serta pembangunan pertanian, perikanan, dan kehutnan setempat.
  • 62. Kelembagaan penyuluhan swadaya • Kelembagaan penyuluhan swadaya dapat dibentuk atas dasar kesepakatan antara pelaku utama dan pelaku usaha
  • 63. Kelembagaan tingkat desa • Kelembagaan penyuluhan pada tingkat desa/kelurahan berbentuk pos penyuluhan desa/kelurahan yang bersifat non struktural.
  • 64. Kelembagaan lainnya Antara lain: • Perguruan tinggi • LSM • Lembaga adat • Badan diklat swasta • Production house • Lembaga pemasaran
  • 65. Perencanaan Penyuluhan • Merupakan proses kegiatan yang mengandung pemilihan usaha-usaha yang akan dilakukan di masa mendatang berdasarkan kondisi saat ini • Merupakan proses untuk mendesain & mengimplementasikan melalui tindakan- tindakan guna mencapai tujuan penyuluhan secara efisien & efektif. (Ibrahim, et all., 2003)
  • 66. Arti Penting Perencanaan Program Antara lain: • Memberikan acuan pelaksanaan • Adanya acuan tertulis, diharapkan dapat mencegah terjadinya kesalahan dan dapat dikaji ulang setiap saat • Sebagai pedoman pengambilan keputusan terhadap adanya usul atau saran penyempurnaan yang baru
  • 67. Lanjutan … • Menghindarkan pemborosan sumberdaya • Menjamin kelayakan kegiatan yang dilakukan • Sebagai bahan dan memudahkan pelaksanaan monitoring dan evaluasi • Memberikan kelangsungan/kontinyuitas dalam personalia/pelaksana.  Lebih efektif dan efisien.
  • 68. STEPS IN EXTENSION PROGRAMME PLANNING 1. Collection of facts 2. Analysis of situation 3. Identification of problems 4. Determination of objectives and goals
  • 69. Lanjutan … 5. Developing plan of work and calendar of operations 6. Follow through plan of work and calendar of operation 7. Evaluation of progress 8. Reconsideration and revision of the programme (Ray, 1998)
  • 70. Collection of facts • Langkah awal dari perencanaan • Dilakukan dengan metode yang cocok • Informasi diperoleh dari wawancara dengan petani ataupun dari lembaga
  • 71. Analysis of situation • Data dianalisis dengan alat analisis yang sesuai • Merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi suatu proyek • Fungsi utama analisis situasi: 1) to identify potential development areas; 2) to make planning at the different stages of a project as realistic as possible (Nagel, 1993)
  • 72. Identification of problem Definisi masalah • Perbedaan data potensial dan data aktual • Suatu keadaan yang tidak memuaskan
  • 73. Determination of objectives and goals Acuan perumusan tujuan (Bredfield): • Pertimbangkan semua kemungkinan yang dapat diusahakan untuk memecahkan masalah • Kesampingkan pemecahan-pemecahan masalah yang di luar batas kemampuan penyuluhnya sendiri atau di luar batas kewenangan lingkup kegiatan penyuluhan Lanjut …
  • 74. Lanjutan … • Rumuskan hasil atau sasaran kegiatan yang akan dicapai dari setiap alternatif pemecahan masalah, dengan mempertimbangkan: - tingkat kemudahan dan kompleksitas pemecahan masalah - tingkat penerimaan masyarakat atas pemecahan masalah yang direncanakan dan ingin dicapai
  • 75. Developing plan of work and calendar of operations and Follow through plan of work and calendar of operation Rencana kerja diupayakan agar (Mardikanto): 1. Metode yang dipilih benar-benar efektif dengan jumlah korbanan paling kecil 2. Jumlah unit dan frekuensi kegiatan disesuaikan dengan kebutuhan 3. Pihak-pihak yang dilibatkan dipilih dari sumber yang terpercaya, terlatih dan komunikatif
  • 76. Lanjutan … 4. Menggunakan bahan dan peralatan yang sudah tersedia/mudah disediakan dan mudah dioperasionalkan 5. Lokasi kegiatan disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai, dengan selalu mempertimbangkan sumberdaya yang tersedia Lanjut …
  • 77. Lanjutan …. 6. Waktu kegiatan tidak terlalu mengganggu kegiatan sasaran dan disesuaikan dengan kebutuhan/pemanfaatan sasaran 7. Jumlah dana sekecil mungkin- memanfaatkan swadaya masyarakat
  • 78. Jadwal Kegiatan • Rencana kegiatan ini dijabarkan dalam jadwal kegiatan - jadwal kegiatan tahunan - jadwal kegiatan musiman Penyuluh membuat jadwal kerja
  • 79. Rencana kegiatan memuat: 1. Masalah khusus 8. Sasaran 2. Tujuan kegiatan 9. Petugas 3. Metode 10. Waktu 4. Lokasi 11. Perlengkapan 5. Unit 12. Biaya 6. Frekuensi 13. Sumber biaya 7. Volume
  • 80. Evaluation of progress • Tujuan evaluasi: - untuk mengkaji keterandalan program dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan - agar semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program ikut bertang- gung jawab
  • 81. Lanjutan …. • Yang dievaluasi: - proses perumusan program - unsur-unsur program (pengumpulan data, analisis situasi, perumusan masalah, perumusan tujuan, cara untuk mencapai tujuan
  • 82. Reconsideration and revision of the programme Dari hasil evaluasi dipertimbangkan kembali rumusan perencanaan  Revisi program Pelaksana adalah peserta yang terlibat (adminidtrator, penyuluh, petani, tokohm masyarakat, dll.) Harapannya program lebih efektif.
  • 83. Pengertian Evaluasi Penyuluhan • Evaluasi penyuluhan pertanian: Proses pemberian nilai (scoring) secara terus- menerus dan sistematis terhadap penyuluhan Pertanian (Ibrahim, dkk. 2003) • Evaluasi dalam program penyuluhan merupakan umpan balik dalam proses komunikasi (Van den Ban dan Hawkins, 1999)
  • 84. Tujuan Evaluasi • Tujuan umum evaluasi penyuluhan pertanian: memperbaiki manajemen dan penyampaian program- program pertanian • Tujuan khusus: memperbaiki metode pengajaran, memperbaiki prosedur perencanaan, memperhitungkan peran pengawas dan pengelola program penyuluhan, memutuskan pembiayaan program-program penyuluhan, memperluas, melanjutkan dan bahkan menghentikan program- program penyuluhan pertanian (Ibrahim, dkk. 2003)
  • 85. Pelaksana Evaluasi • Pembuat keputusan • Perencana program • Peserta program • Pemerintah • Masyarakat pada umumnya • Instruktur • dll.
  • 86. Tipe/Jenis Evaluasi • Berdasarkan Pelaku Evaluasi • Berdasarkan Obyek Evaluasi • Berdasarkan Tahapan Evaluasi (Anonim, 2001)
  • 87. Berdasarkan Pelaku Evaluasi - Evaluasi Intern: Evaluasi yang dilakukan oleh orang yang terlibat langsung dengan program yang bersangkutan - Evaluasi Ekstern: Evaluasi yang dilaksanakan oleh pihak luar
  • 88. Berdasarkan Obyek Evaluasi 1. Evaluasi Rencana Kegiatan: bagaimana kecocokan rencana kegiatan dalam pelaksanaan penyuluhan yang efektif (seperti: tujuan yang ingin dicapai wajar, berwujud/abstrak, kesesuaian materi dengan tujuan, menilai perubahan perilaku yang direncanakan)
  • 89. Lanjutan … 2. Evaluasi Pelaksanaan Evaluasi ini biasanya dilaksanakan berkaitan dengan bagaimana pelaksanaan program itu berjalan. Pertanyaan yang biasa digunakan misalnya: apa yang harus diperhatikan mengenai faktor waktu?, satuan (unit) apa yang digunakan?
  • 90. Lanjutan … 3. Evaluasi Dampak Pada evaluasi ini perlu diketahui apakah kondisinya betul-betul sudah diperbaiki dan apakah perbaikan tersebut secara keseluruhan atau sebagian. Pertanyaan yang diusahakan dijawab misalnya: Apakah kondisi sasaran berubah secara nyata?, Ke mana arah perubahannya?, Sejauh mana perubahannya?
  • 91. Berdasarkan Tahapan Evaluasi 1. On-going Evaluation: analisis yang berorientasi pada kegiatan mengenai efek- efek dan dampak proyek, mengantisipasi perubahan-perubahan yang berlangsung dan berusaha menyelesaikan permasalahan-permasalahan selama kegiatan berlangsung
  • 92. Lanjutan … 2. Ex-post Evaluation.: usaha menganalisis setelah berakhirnya suatu kegiatan penyuluhan. Dalam evaluasi ini terdapat ringkasan dan kaji ulang secara komprehensif mengenai pengalaman-pengalaman dan dampak-dampak kegiatan sebagai dasar perumusan kebijakan dan mendesain kegiatan berikutnya Cenea & Tepping (1977)
  • 93. Faktor Pendukung • Kerelaan bekerjasama, memberi data • Kecakapan untuk menganalisis data yang ada • Kepemimpinan yang kuat • Sistem perencanaan yang “kuat” • SDM yang qualified • Fasilitas
  • 94. Faktor penghambat • Perencanaan (planner) yang tidak cakap • Petugas pengumpul data yang kurang jeli dan teliti • Koordinasi di antara unit-unit dalam organisasi yang lemah. • Komitmen yang lemah • Perlawanan untuk berubah • Kurang adanya pengawasan baik secara preventif maupun secara represive
  • 95. Berdasarkan Pelaku Evaluasi - Evaluasi Intern: Evaluasi yang dilakukan oleh orang yang terlibat langsung dengan program yang bersangkutan - Evaluasi Ekstern: Evaluasi yang dilaksanakan oleh pihak luar
  • 96. ANALISIS KEBERHASILAN PENYULUHAN IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG KEBERHASILAN PENYULUHAN IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHAMBAT KEBERHASILAN PENYULUHAN
  • 97. Identifikasi faktor-faktor yang mendorong atau menghambat keberhasilan penyuluhan sebenarnya ditentukan oleh unsur-unsur penyuluhan, yaitu : Penyuluh pertanian, sasaran, metode, media, materi, waktu, dan tempat dilaksanakannya penyuluhan pertanian.
  • 98. Penyuluhan dapat dianggap berhasil apabila : • Pengetahuan petani mengenai sesuatu yang berguna bertambah. • Ada penerimaan (adopsi) petani terhadap hal-hal yang dianjurkan penyuluh. • Petani bersedia bekerjasama dengan penyuluh. • Petani bersedia memberi sesuatu balas jasa kepada penyuluh.
  • 99. Lanjutan • Penyuluh dapat merubah sifat petani yang merugikan. • Pengetahuan praktis yang ada pada penyuluh bertambah. • Penyuluh dapat memberitahukan sesuatu yang berguna di luar tujuan proyek tertentu. • Ada perkembangan keinginan pada kedua pihak untuk mempetahankan hubungan.
  • 100. Faktor yang Menghambat KeberhasilanPenyuluhan : • Komunikasi antara penyuluh dan petani kurang baik. • Kerjasama penyuluh dan petani kurang harmonis. • Penyuluh kurang memahami karakter sosial budaya sasarannya. • Petani tidak memiliki kemampuan adopsi terhadap inovasi yang diberikan penyuluh.
  • 101. Upaya Mengurangi HambatanKeberhasilanPenyuluhan : • Menumbuhan saling pengertian dan kerjasama antara petani penyuluh pertanian. • Penyuluh pertanian hendaknya dapat mencari cara berkomunikasi yang menarik petani. • Penyuluh pertanian wajib memahami karakter sosio budaya wilayahnya. • Teknologi yang ditransfer ke petani hendaknya yang bersifat tepat guna.
  • 102. Dampak Keberhasilan Penyuluhan, antara lain: • Tercipta kemandirian masyarakat • Perbaikan berkelanjutan • Kehidupan sosial yang semakin baik • “peningkatan kesejahteraan” • “peningkatan pendapatan” • “peningkatan kesadaran bersama”
  • 103. Indikator keberhasilan • Tersusunnya programa PP • Tersusunnya RKT • Tersusunnya data peta wilayah • Terdesiminasinya informasi • Tumbuh kembangnya kebudayaan dan kemandirian petani • Terwujudnya kemitraan usaha pelaku utama dan pelaku usaha yang menguntungkan
  • 104. Lanjutan … • Terwujudnya akses pelaku utama dan pelaku usaha ke kelembagaan keuangan,informasi dan sarana produksi • Meningatkan produktivitas agribisnis komoditas unggulan di wilayahnya • Meningatkatnya pendapatan dan kesejahteraan pelaku utama (Departemen Pertanian)