SlideShare a Scribd company logo
1 of 80
PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIAN
BERBASIS KORPORASI PETANI DI “ERA 4.0”
DR. SYAHYUTI
Temu Tugas Peneliti Penyuluh BPTP Kalteng
Palangkaraya, 30 Januari 2020
1
Materi:
1. Apa KELEMBAGAAN, apa ORGANISASI ?
2. Metode menilai (ASSESSMENT) kapasitas kelembagaan ?
3. POTENSI BISNIS dan rekayasa kelembagan pengembangan garibisnis
kawasan pertanian
4. Apa KORPORASI petani ?
5. KOSTRATANI sebagai pendekatan pembangunan kawasan
6. Program-program pengembangan KORPORASI di KECAMATAN
7. Rancangan bisnis dan pendekatan PENDAMPINGAN KELEMBAGAAN
8. Dari DEMPLOT menuju Kelembagaan Agribisnis
2
# 1.
Apa KELEMBAGAAN, apa ORGANISASI ?
3
Meluruskan konsep:
4
 “Kelembagaan petani” = SALAH. Di google tidak ada “farmer institution”
 “Organisasi petani” = BENAR. Di google ada “farmer organization”
 Kelembagaan ....... = diikuti kata kerja
 Organisasi ........ = diikuti kata benda
 Farmer institution =
5
 Farmer organization =
6
7
Definisi semestinya:
8
 Lembaga (institution) =
“merupakan hal-hal yang menjadi penentu
dalam perilaku manusia dalam
masyarakat yakni berupa norma, nilai-
nilai, aturan formal dan nonformal, dan
pengetahuan kultural. Keseluruhan ini
menjadi pedoman dalam berperilaku aktor
(individu dan organisasi), memberi
peluang (empower) namun sekaligus
membatasi (constraint) aktor”
 Kelembagaan (institutional) =
“segala hal yang berkenaan dengan lembaga”
 Organisasi (organization) =
“adalah kelompok sosial yg sengaja
dibentuk oleh sekelompok orang, memiliki
anggota yang jelas, dibentuk untuk
mencapai tujuan tertentu, dan memiliki
aturan yang dinyatakan tegas (biasanya
tertulis). Organisasi adalah aktor sosial
dalam masyarakat sebagaimana individu.
Contoh: koperasi, kelompok tani, Gabungan
kelompok tani, dan kelompok wanita tani”
 Keorganisasian (organizational) =
“hal-hal berkenaan dengan organisasi
misalnya perihal kepemimpinan dalam
organisasi, keanggotaan, manajemen,
keuangan organisasi, kapasitas organisasi,
serta relasi dengan organisasi lain”
9
Apa kelembagaan (institution) ?
“are composed of cultured-cognitive, normative, and regulative elements
that, together with associated activities and resources, provide stability
and meaning of social live” (Scott, 2008: 48).
Apa Organisasi (organization) =
“adalah kelompok sosial yg sengaja dibentuk oleh sekelompok
orang, memiliki anggota yang jelas, dibentuk untuk mencapai
tujuan tertentu, dan memiliki aturan yang dinyatakan tegas
(biasanya tertulis). Organisasi adalah aktor sosial dalam
masyarakat sebagaimana individu. Contoh: koperasi, kelompok
tani, Gabungan kelompok tani, dan kelompok wanita tani”
Rekonseptualisasi “Lembaga” dan “Organisasi”
10
In English Biasa diterjemahkan
menjadi
Terminologi semestinya Batasan dan materinya
1. institution Kelembagaan, institusi Lembaga norma, regulasi, pengetahuan-kultural.
Menjadi pedoman dalam berperilaku aktor
2. institutional Kelembagaan, institusi Kelembagaan Hal-hal berkenaan dengan lembaga.
3. organization Organisasi, lembaga,
kelembagaan
Organisasi social group, yg sengaja dibentuk, punya
anggota, utk mencapai tujuan tertentu, aturan
dinyatakan tegas. (kelompok tani, koperasi,
Gapoktan)
4. organizational Keorganisasian,
kelembagaan
Keorganisasian Hal-hal berkenaan dengan organisasi (struktur
org, anggota, kepemimpinan, manajemen,
finansial, dll).
Institutions
(Lembaga) =
norma + aturan +
cultural cognitive
Organization =
organisasi
Network =
jaringan
= individu
11
Kelembagaan vs organisasi:
KELEMBAGAAN
= PERILAKU
aktor yg
EFEKTIF
NORMA
REGULASI
Kultural
KOGNITIF
ORGANISASI
12
KELEMBAGAAN diikuti KATA
KERJA:
Contoh: “kelembagaan
penyediaan benih bersertifikat”
ORGANISASI diikuti KATA
BENDA:
Contoh: “organisasi pemuda
tani”
13
 Apa yang disebut dengan “kelembagaan
yang bagus”?
= RELASI antar aktor
yang EFEKTIF
Yaitu:
- Terpola, predictable
- Tepat (cara, waktu, bentuk dll)
- Berbiaya murah (cost transaction)
- Dapat dipercaya, tidak menzalimi
- Bukan kelompok tani yang maju, Gapoktan
bagus, korporasi hebat.
- Dan lain-lain
• Bagaimana agar
relasi efektif?
1. Norma yang baik
2. Regulasi yang kuat
dan lengkap
3. Kultural kognitif
yang cukup,
dan/atau
4. Organisasi yang
kuat
(Teori New Institutionalism
Konsep dan Teori:
UU No 19 tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani:
 Kelembagaan Petani = lembaga yang ditumbuhkembangkan dari, oleh, dan untuk Petani guna memperkuat
dan memperjuangkan kepentingan petani (Pasal 1)
 Kelembagaan petani = Kelompok Tani, Gapoktan, Asosiasi Komoditas Pertanian, dan Dewan Komoditas
Pertanian Nasional (Pasal 70)
 Kelembagaan ekonomi petani (pasal 80-81) = Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) berupa badan usaha
milik petani (BUMP).
 Pasal 80:
 (1) BUMP dibentuk oleh, dari, dan untuk Petani melalui Gabungan Kelompok Tani dengan penyertaan
modal yang seluruhnya dimiliki oleh Gabungan Kelompok Tani.
 (2) BUMP berbentuk koperasi atau badan usaha lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
 (3) BUMP berfungsi untuk meningkatkan skala ekonomi, daya saing, wadah investasi, dan
mengembangkan jiwa kewirausahaan Petani.
Apa KP dan KEP ? (Harusnya OP dan OEP)
14
Apa Social ORGANIZATION?
15
1. Dibentuk secara sengaja
2. Punya anggota yang dapat diidentifikasi secara jelas
3. Punya pengurus yang sengaja dibentuk
4. Organization border dapat diidentfikasi
5. Memiliki tujuan organisasi
6. Memiliki struktur internal (peran, otoritas, penggunaan SD, dll)
Contoh:
Kelompok Tani, Gapoktan, KWT, P3A, BPP, Kantor Dinas, BPTP,
Pemda, negara, dll
#2
Metode menilai kapasitas kelembagaan
(Institutional Assessment Tool)
16
Langkah-langkah rancang bangun
kelembagaan:
(3) How
Bagaimana melakukan nya ?
(2) Who
Siapa yang akan melakukan ?
(1) What
Apa yang mau dilakukan ?
17
1. INDIVIDU
2. GROUP
2.1. Formal
2.1.1. Individual org
(KT, dll)
2.1.2. Secondary
org (Gapoktan)
2.2. Non formal (subak)
1. Dipenuhi sendiri
2. Relasi individual
3. Relasi kolektif
1. Apa yang mau dilakukan?
18
- Penyediaan lahan usaha
- Penyediaan benih
-Penyediaan pupuk dan obat-obatan
-Penyediaan modal
-Penyediaan/pengurangan airi irigasi
- Penyediasn TK
-Pelayanan Alsintan
-Pengolahan hasil produksi
-Penjualan/pemasaran
-Penyediaan teknologi-Penyediaan informasi
2. Siapa yang akan
melakukan? Opsi 2 = Individual organization:
1. Kelompok tani
2. KWT
3. Kelompok penangkar benih
4. P3A
5. Kelompok buruh tanam (non
formal)
6. Kel buruh panen (non formal)
7. Primer Koperasi
8. Perusahaan
Opsi 3 = Secondary level organization:
1. GAPOKTAN
2. Asosiasi KWT
3. Induk Koperasi
4. Korporasi ( = gabungan perusahaan)
Opsi 1 = Individu:
1. Petani
2. Buruh tani
3. Pedagang gabah
4. Pedagang kios saprodi
5. Pengusaha traktor
6. Pengusaha huller
19
3. Bagaimana akan dilakukan?
1. Dipenuhi sendiri = mandiri
2. Relasi individual = memutuskan
dan melakukan sendiri
3. Relasi kolektif = mewakilkan
kepada kelompok (organisasi
petani)
20
1. Secara teknis mampu
(possible)
Pilihan RELASI: Pertimbangan yang
digunakan:
2. Secara ekonomi
menguntungkan (provitable)
3. Secara manajemen sanggup
(capable)
Dasar pertimbangan assessment :
1. TEKNIS (possible):
 sanggup, mampu, terampil, punya sarana dan prasarana, menguasai
tekniknya, terbukti dari produknya, dll
2. EKONOMIS (profitable):
 tidak merugikan, lebih menguntungkan, lebih terjamin kontinyuitasnya, ada
nilai tambah bagi pelakunya, membuka lapangan usaha, menjanjikan
pendapatan, memiliki mitra usaha, dll.
3. MANAJEMEN (capable):
 eksistensi, manajemen siap, adminstrasi rapi, kepemimpinan kuat,
komitmen pengurus, kontiyuitas terjamin, lebih adil, bisa diandalkan, lebih
efisien, lebih cepat, dll.
21
Meneliti dan merekomendasikan kelembagaan agribisnis:
Fungsi agribisnis Kondisi eksistiing *) Kebutuhan ke depan (need
assessment) *)
1. Penyediaan benih 1 – 2 - 3 ? 1 – 2 - 3 ?
2. Penyediaan pupuk dan obat-obatan 1 – 2 - 3 ? 1 – 2 - 3 ?
3. Penyediaan modal 1 – 2 - 3 ? 1 – 2 - 3 ?
4.Penyediaan alsintan 1 – 2 - 3 ? 1 – 2 - 3 ?
5.Penyediaan/pengurangan air 1 – 2 - 3 ? 1 – 2 - 3 ?
6.Penyediaan tenaga kerja 1 – 2 - 3 ? 1 – 2 - 3 ?
7.Pengolahan hasil panen 1 – 2 - 3 ? 1 – 2 - 3 ?
8.Pemasaran hasil panen 1 – 2 - 3 ? 1 – 2 - 3 ?
9.Penyediaan informasi pasar 1 – 2 - 3 ? 1 – 2 - 3 ?
10.Penyediaan informasi teknologi 1 – 2 - 3 ? 1 – 2 - 3 ?
*) 1= dilakukan sec mandiri, 2= melalui relasi individual, 3=melalui relasi kolektif
22
Kerangka kerja studi:
I. PENGUMPULAN
DATA DAN
INFORMASI
Identifikasi aktivitas agribisnis yang akan dilakukan
II. ANALISIS Pertimbangan teknis (possible), ekonomi (profitable), manajemen (capable)
III. PILIHAN
KELEMBAGAAN 1. Dipenuhi secara
sendiri (mandiri)
2. Melalui relasi
individual (dengan
kios saprodi,
pedagang gabah, dll)
3. Melalui relasi kolektif (kelompok tani,
Gapoktan, koperasi, perusahaan petani, dll)
Menggunakan
organisasi petani yg
ada
Membentuk organisasi
baru
IV. KEBUTUHAN
PEMBERDAYAAN
-Pelatihan
keterampilan
-Pelatihan bisnis
-Pendampingan PPL
-Penguatan
manajemen
--Penguatan modal
--Pelatihan
-Revitalisasi
organisasi
-Penyegaran
pengurus
-pelatihan
manajemen,
kepemimpinan,
keuangan, dll
-Pemilihan pengurus
-Badan hukum
-Pelatihan
manajemen,
kepemimpinan,
keuangan dll
-Pendampingan
konsultan23
Pertimbangan teknis, ekonomi, dan kelembagaan yang digunakan:
Pertimbangan VS opsi
kelembagaan
DIPENUHI SENDIRI
(petani dan anggota keluarganya)
RELASI INDIVIDUAL
(kios saprodi, pedagang
gabah, penggilingan, dll)
RELASI KOLEKTIF
(KT, Gapoktan, koperasi
petani, perusahaan petani)
Nilai : 1- 2- 3- 4- 5 Nilai : 1- 2- 3- 4- 5 Nilai : 1- 2- 3- 4- 5
TEKNIS (possible)
tidak sanggup (1) s/d sangat
sanggup (5) secara teknis
tidak sanggup (1) s/d sangat
sanggup (5) secara teknis
tidak sanggup (1) s/d sangat
sanggup (5) secara teknis
EKONOMI (profitable)
tidak merugikan (=1) s/d sangat
menguntungkan (=5) secara
ekonomi
tidak merugikan (=1) s/d
sangat menguntungkan (=5)
secara ekonomi
tidak merugikan (=1) s/d
sangat menguntungkan (=5)
secara ekonomi
MANAJEMEN (capable)
tidak sanggup (=1) s/d sangat
sanggup (=5) secara organisasi
dan manajemen
tidak sanggup (=1) s/d sangat
sanggup (=5) secara
organisasi dan manajemen
tidak sanggup (=1) s/d sangat
sanggup (=5) secara
organisasi dan manajemen
24
Deskripsi indikator TEKNIS (contoh: kegiatan pemenuhan benih):
Pilihan 1= tidak sanggup 2=agak sanggup 3=cukup sanggup 4=sanggup 5= sangat sanggup
1. Dipenuhi
secara
mandiri
Petani/RT tani belum
pernah memproduksi
benih, belum terbukti,
tidak terampil
Petani pernah
mencoba, belum
memberi hasil bagus
Pernah dapat
pelatihan, pernah
mencoba, hasil benih
belum baik
Sudah dapat pelatihan,
sudah berproduksi, hasil
cukup bagus, belum
bersertifikat BPSB,
belum memasarkan
Petani/RT tani sudah
biasa, terampil, dan
berhasil memproduksi
benih bermutu, sudah
biasa memasarkan
2. Melalui
relasi
individual
Tidak ada penjual/kios
benih di desa
Ada kios, tidak paham
aspek benih, kualitas
benih yang dijual
tidak terjamin
Ada kios, faham
teknologi benih,
kualitas benih yang
dijual cukup baik
Ada kios saprodi, faham
teknologi benih, kualitas
benih baik dan terjamin
Ada banyak kios
saprodi tersedia,
kualitas benih yang
dijual baik, mampu
memberi saran ke
petani
3. Melalui
relasi kolektif
Kelompok penangkar
belum ada di desa,
organisasi petani (KT,
Gapoktan) tidak
memproduksi dan
melayani penyediaan
benih
Ada petani penangkar,
berpotensi
membentuk kelompok
penangkar, belum
produksi
Ada kelompok
penangkar, pernah
produksi, hasil
belum bagus,
organisasi petani (KT,
Gapoktan) belum
melayani pengadaan
benih
Ada kelompok
penangkar, pernah
produksi, hasil cukup
bagus, belum
bersertifikat, organisasi
petani (KT, Gapoktan)
melayani benih, cukup
faham kualitas benih
Ada kelompok
penangkar, sudah
terlatih, berproduksi,
bersertifikat, dan
memasarkan benih;
organisasi petani (KT,
Gapoktan) melayani
benih, faham aspek
kualitas dan teknis
benih25
Deskripsi Indikator EKONOMI:
(contoh: kegiatan pemenuhan benih):
1 = merugikan 2 = agak
menguntungkan
3 = cukup
menguntungkan
4 =
menguntungkan
5 = sangat
menguntungkan
1. Dipenuhi
secara mandiri
Rugi jika
memproduksi
benih sendiri,
karena mutu
benih buruk
Rugi jika
memproduksi
sendiri, mutu
cukup bagus
Cukup untung,
mutu benih
belum bagus
Untung jika
memproduksi
sendiri, kualitas
benih bersaing
Sangat
menguntungkan
jika
menggunakan
benih sendiri
2. Melalui relasi
individual
Tidak ada
penyedia di desa
(petani atau kios),
sehingga harga
benih mahal
Ada penjual
benih, agak
mahal
Ada penyedia
benih, cukup
mahal, tidak
sesuai dengan
kualitas benih
Ada penyedia
benih, cukup
mahal sesuai
dengan mutu
Ada beberapa
penyedia benih,
harga bersaing,
kualitas terjamin
(bersertifikat)
3. Melalui relasi
kolektif
KT penangkar
tidak tersedia di
desa, belum
pernah produksi
Ada KT
panangkar,
pernah produksi,
harga tinggi,
mutu buruk
Ada KT
panangkar,
pernah produksi,
harga masih
mahal, mutu
buruk
Ada KT
panangkar, sudah
produksi, harga
bersaing, mutu
lumayan
Ada beberapa KT
panangkar,
pernah produksi,
harga renah,
mutu terjamin,
kontinyu26
Deskripsi Indikator MANAJERIAL:
(contoh: kegiatan pemenuhan benih):
1= tidak sanggup 2=agak sanggup 3=cukup sanggup 4=sanggup 5= sangat sanggup
1. Dipenuhi secara
mandiri
Petani/RT tani belum
pernah memroduksi
benih sendiri, tidak
memiliki manajemen
menjadi penangkar
benih
peani pernah
mencoba, manajemen
belum bagus
Pernah dapat
pelatihan, pernah
mencoba, manajemen
cukup baik
Sudah memproduksi
benih, manajemen
(administrasi,
keuanganm dll) baik
Petani/RT tani
terampil
memproduksi benih,
sudah roduksi,
bermutu, manajemen
efisien dan rapih
2. Melalui relasi
individual
Tidak ada
penjual/kios benih di
desa
Ada kios, manajemen
pembelian,
penyimpanan dan
penjualan belum baik
Ada kios, faham
aspek benih,
manajemen
pembelian,
penyimpanan dan
penjualan cukup baik
Ada kios saprodi,
faham teknologi
benih, manajemen
pembelian,
penyimpanan dan
penjualan baik
Ada banyak kios
saprodi, kualitas baik,
mampu memberi
saran, manajemen
pembelian,
penyimpanan dan
penjualan sangat baik
3. Melalui relasi
kolektif
Kelompok penangkar
belum ada di desa,
organisasi petani (KT,
Gapoktan) tidak
memproduksi dan
melayani penyediaan
benih
Ada potensi petani
penangkar untuk
berkelompok, belum
produksi, organisasi
petani berminat
melayani benih
Ada kelompok
penangkar , pernah
produksi, hasil belum
bagus, manajemen
cukup, organisasi
petani mulai melayani
benih untuk petani
Ada kelompok
penangkar, pernah
produksi, bagus,
organisasi petani bisa
melayani benih,
manajemen baik
Ada beberapa
kelompok penangkar,
sudah terlatih,
berproduksi,
organisasi petani (KT,
gapoktan) bisa
melayani benih,
manajemen efisien
27
Form “90 cell” hasil assessement kelembagaan eksisting :
Fungsi agribisnis Nilai Aspek TEKNIS
(1/2/3/4/5)
Nilai Aspek EKONOMI
(1/2/3/4/5)
Nilai Aspek MANAJERIAL
(1/2/3/4/5)
M RI RK M RI RK M RI RK
1. Penyediaan benih ? ? ? ? ? ? ? ? ?
2. Penyediaan pupuk dan obat-obatan ? ? ? ? ? ? ? ? ?
3. Penyediaan modal ? ? ? ? ? ? ? ? ?
4.Penyediaan alsintan ? ? ? ? ? ? ? ? ?
5.Penyediaan/pengurangan air ? ? ? ? ? ? ? ? ?
6.Penyediaan tenaga kerja ? ? ? ? ? ? ? ? ?
7.Pengolahan hasil panen ? ? ? ? ? ? ? ? ?
8.Pemasaran hasil panen ? ? ? ? ? ? ? ? ?
9.Penyediaan informasi pasar ? ? ? ? ? ? ? ? ?
10.Penyediaan informasi
teknologi
? ? ? ? ? ? ? ? ?
*) M= dilakukan sec mandiri, RI = melalui relasi individual, RK =melalui relasi
kolektif28
# 3.
Menghitung POTENSI BISNIS dan menyusun rekayasa kelembagan
agribisnis nya
(RANCANG BANGUN KELEMBAGAAN Agribisnis Padi di Wilayah Program
Serasi)
29
Karakteristik 4 lokasi Serasi:
Kec Muara Telang I -
Sumsel
Kec Air Salek I -
Sumsel
Kec Sungai Tabuk I - Kalsel Kec Bumi Makmur - Kalsel
Luas SERASI (ha) 6.300 5.743 5.792 5.085
Luas sawah per kecamatan (ha) 20.650 26.540 10.405 5.085
Jumlah desa SERASI (unit) 3 6 9 11
Jumlah total desa per kec (unit) 16 14 21 11
Nama desa Prog SERASI 1. Telang karya
2. Telang Makmur
3. Telang Rejo
1. Damarwulan
2. Saleh Agung
3. Enggal Rejo
4. Saleh Mukti
5. Saleh Makmur
6. Bintaran
1. Gudang Tengah
2. Pejambuan
3. Tajau Landung
4. Keliling Benteng Ilir
5. Sei Dangkal
6. Lok Buntar
7. Pembantanan
8. Sei Pinang Baru
9. Ambumbun Jaya
1. Pantai Harapan
2. Sungai Rasau
3. Handil Maluka
4. Handil Labuhan Emas
5. Handil Suruk
6. Handil Gayam
7. Kurau Utara
8. Bumi Harapan
9. Handil Babirik
10. Handil Birayang Bawah
11. Handil Birayang Atas
Aksesibilitas wilayah( waktu
tempuh dan sarana trasnportasi)
2 jam dari Kota Palembang,
darat dan sungai
3-4 jam darat dan sungai
dari Kota Palembang
1 jam dari banjar Baru, darat 1 jam dari Banjar Baru, darat
30
Hasil assessment kondisi kelembagaan agribisnis padi di “Unit Serasi Kec
Muara Telang I”, tahun 2019
31
Aktifitas agribisnis Nilai Aspek TEKNIS
(nilai)
Nilai Aspek EKONOMI
(nilai)
Nilai Aspek MANAJERIAL (nilai)
M RI RK M RI RK M RI RK
1. Penyediaan benih 2 2 3 2 3 4 1 2 3
2. Penyediaan pupuk
dan obat-obatan
1 3 3 1 3 3 1 1 3
3. Penyediaan modal 2 3 3 2 3 3 2 3 3
4.Penyediaan alsintan 1 3 4 1 4 3 1 4 4
5.Penyediaan air
irigasi
1 2 4 1 3 3 1 3 4
6.Penyediaan tenaga
kerja
1 2 4 1 3 5 1 2 4
7.Pengolahan hasil
panen
2 3 4 2 3 5 2 4 5
8.Pemasaran hasil
panen
2 4 4 2 4 4 2 3 4
9.Penyediaan
informasi pasar
3 3 4 3 3 5 2 3 5
10.Penyediaan
informasi teknologi
3 3 3 2 3 4 2 4 5
Kondisi kelembagaan agribisnis padi eksisting dan rancangan ke depan
untuk Program Serasi di “Unit Serasi Kec Muara Telang I”
32
Aktifitas agribisnis Kelembagaan eksisting Rancangan kelembagaan SERASI
M RI RK M RI RK
1. Penyediaan benih >50% var lokal beli di kios (var
unggul)
var lokal Kelompok penangkar benih (var
unggul)
2. Penyediaan pupuk
dan obat-obatan
obat2 an di kios pupuk RDKK RDKK, korporasi kerjasama
dengan kios saprodi
3. Penyediaan modal 50% modal
sendiri
50% yarnen kios
saprodi
modal sendiri Perbankan (BRI,
BNI, KUR)
Korporasi sebagai penangung (avalis)
4.Penyediaan alsintan Punya sendiri Alsintan swasta UPJA Sebagian Punya
sendiri
sebagian Alsintan
swasta
Korporasi mengelola Alsintan
bersama UPJA
5.Penyediaan air irigasi P3A P3A
6.Penyediaan tenaga
kerja
keluarga sendiri buruh tani upahan keluarga sendiri buruh tani upahan
7.Pengolahan hasil
panen
giling gabah untuk
konsumsi sendiri
huller milik, korporasi
8.Pemasaran hasil
panen
jual gabah GKP ke
pedagang
Korporasi menjual beras ke off
taker
9.Penyediaan informasi
pasar
searching sendiri bertanya ke petani
maju, tetangga
diskusi di KT dan Gapoktan
10.Penyediaan
informasi teknologi
bertanya ke petani
maju, tetangga
PPL di KT BPTP, PPL pem, PPL swasta,
perguruan tinggi melalui KT dan
Gapoktan
*) M= dilakukan sec mandiri, RI = melalui relasi individual, RK =melalui relasi
Rancangan kelembagaan agribisnis padi ke depan untuk Program Serasi di “Unit Serasi Kec Muara Telang I”
berdasarkan LEVEL manajemen kewilayahan
33
Level individual
(RT petani)
Level kelompok/dusun
(KT, KWT, P3A)
Level desa
(Gapoktan)
Level SERASI (Korporasi)
1. Penyediaan benih Kel penangkar memproduski
benih var unggul (Inpari,
Ciherang, dll)
Korporasi membeli calon benih, lalu
mengolah menjadi benih
2. Penyediaan pupuk
dan obat-obatan
RDKK melalui kelompok tani Gapoktan merekap RDKK Korporasi sebagai penyalur sapordi
RDKK, kerjasama dengan kios saprodi
3. Penyediaan modal Sebagian petani
menggunakan modal sendiri
Petani didorong ke perbankan
komersial (KUR)
4.Penyediaan alsintan UPJA Korporasi kerjasama dengan UPJA
5.Penyediaan air
irigasi
P3A (areal saluran tersier) P3A (areal saluran
sekunder)
6.Penyediaan tenaga
kerja
Dari TK dalam keluarga, dan
upahan
7.Pengolahan hasil
panen
Pengolahan huller Menggunakan jasa pengolahan huller
milik korporasi
8.Pemasaran hasil
panen
KT mengkoordinasikan
pembelian gabah petani GKP
Korporasi membeli gabah,
mengeringkan, mengolah, dan menjual
beras
9.Penyediaan
informasi (pasar dll)
Petani mencari sendiri Diskusi di kelompok tani Diskusi di Gapoktan tentang
jadwal tanam dll
10.Penyediaan
informasi teknologi
Petani mencari sendiri Dari BPTP dan PPL, melalui
kelompok tani
Potensi bisnis usaha Korporasi di Unit Serasi “Kec Muara
Telang I” per tahun
Basis dan asumsi perhitungan:
 Potensi bisnis = nilai tambah bruto, belum menghitung biaya TK, penyusutan,
biaya modal, dll
 Luas sawah 6.300 ha, IP 200%
 Masa kerja alat per musim 30 hari
 Kapasitas kerja TR4 = 2 ha/hari, CH = 3 ha/hari
 Produksi gabah MT1 = 7 ton GKP/ha, MT 2 = 3,0 ton GKP/ha
 Konversi GKP ke GKG = 86,2%, GKG ke beras 64,002%, GKP ke beras =
55,2%
 Jumlah gabah dijual (marketable) = 80% dari produksi
 Harga gabah Rp 4000/kg GKP, harga beras medium Rp 9.300/kg, konversi
55,2%, potensi bisnis = Rp 1134 kg/GKP
34
35
Potensi bisnis usaha Korporasi di Unit Serasi “Kec Muara Telang I” per
tahun:
Bentuk usaha Kalkulasi Nilai bisnis (Rp) Manajemen
1. Produksi dan penjualan benih var
unggul
80 kg/ha x 6.300 ha x 50% x Rp
2000/kg x 2 MT
908 juta Produksi oleh kelompok petani penangkar, benih diolah
dan diproduksi oleh korporasi
2. Distributor pupuk inorganik Sp36
dan ZA (RDKK)
Pupuk Urea, TSP, ZA dan organik x
fee (Rp 50/kg).
535,5 juta Korporasi sebagai distributor, mendapat fee
3. Penjualan pupuk organik/hayati 2 l/ha x 6.300 ha x Rp. 10.000/l x 2
MT
252 juta Korporasi membeli dan menjual secara komersial ke
petani
4. Penjualan dolomit 200 kg/ha x 6.300 ha x Rp. 100/kg x
2 MT
252 juta Korporasi membeli dan menjual secara komersial ke
petani
5. Penjualan herbisida dan pestisida 5 botol/ha x 50% dari potensi pasar x
6.300 ha x Rp 50 rb/botol x 2MT
630 juta Korporasi membeli dan menjual secara komersial ke
petani
6.Jasa avalis KUR 50% dari modal usaha tani x 2 MT x 2 %
fee x 6300 ha x biaya usahatani Rp. 8
juta/ha/musim
1,0 M Korporasi sebagai avalis KUR
7. Jasa Alsin TR-4 30 hari kerja x 105 unit x Rp
500.000/ha x 2 MT
6,3 M Alsintan dikelola korporasi, sebagian alat kerjasama
dengan UPJA
8. Jasa Alsin Combine harvester 30 hari kerja x 70 unit x Rp 1,2
juta/ha x 2MT
15,1 M Alsintan dikelola korporasi, sebagian alat kerjasama
dengan UPJA
9. Jasa penggilingan 6300 ha x 20% x (7,0 +5,0 ton/ha) x
Rp 400 /beras
3,3 M Korporasi menerima jasa penggilingan beras konsumsi
RT petani
10. Perdagangan gabah - beras 6300 ha x 80% x (7,0 + 5,0 ton/ha) x
Rp.1134/kg GKP
37,8 M Korporasi membeli gabah, lalu mengolah menjadi
beras medium
TOTAL 66,7 M
#4
Apa KORPORASI petani?
36
37
1. Presiden Jokowi (2017): “Tidak bisa lagi kita biarkan petani berjalan sendiri-
sendiri. Tidak Bisa! .... Petani harus diorganisir. ..... Kenapa korporasi bisa
menjual dengan harga murah. Karena mereka memproduksi dalam jumlah
besar”.
2. Permentan No. 18/Permentan/RC.040/4/2018 tentang Pedoman
Pengembangan Kawasan Pertanian Berbasis Korporasi Petani:
Korporasi Petani adalah “Kelembagaan Ekonomi Petani berbadan hukum
berbentuk koperasi atau badan hukum lain dengan sebagian besar kepemilikan
modal dimiliki oleh petani”.
3. Kata kunci KORPORASI = business, company, firm, enterprise, organization,
establishment, corporate body, perusahaan yang besar, memiliki banyak anak
perusahaan, sudah berdiri lama, terbukti tangguh, sukses memberikan
keuntungan yang besar.
Korporasi adalah:
38
Apa “PARADIGMA” baru yang dibawa korporasi ?
1. Era bantuan (charity) berubah menjadi era bisnis (pinjaman, jasa
komersial, dll)
2. Relasi horizontal dan vertikal berbasiskan relasi pasar (biaya,
pendapatan, margin, keuntungan, efisiensi, dll)
3. Skala pengorganisasian bisnis petani berubah dair level dusun (KT)
dan desa (Gapoktan) ke kecamatan
4. Agribisnis dan korporasi petani menjadi program nasional, tanggung
jawab semua pihak (Kementan dan Non Kementan)
39
SASARAN PENGEMBANGAN KORPORASI PETANI
Percepatan Modernisasi
Pertanian
• Usaha Berskala Ekonomi
• Berorientasi Kawasan dan
Pasar
• Sinergi Manajemen Hulu-Hilir
BUMDES
Kelompok Tani
Petani
Gapoktan
Lembaga Ekonomi
Petani Lainnya
PERTANIAN KORPORASI
(Permentan No.18/2018)
SASARAN:
• Meningkatnya kapasitas dan
posisi tawar petani,
• Semakin kokohnya kelembagaan
petani,
• Meningkatnya akses petani
terhadap sumberdaya produktif;
dan
• Meningkatnya pendapatan
petani
PENGUATAN
KELEMBAGAAN
SINERGI MEMBANGUN KORPORASI PETANI DI KAWASAN
PERDESAAN
41
Tan Pangan
Hortikultura
PKH
Perkebunan
DIREKTORAT JENDERAL
LINGKUP KEMENTAN
PEMDA
Gapoktan
Lembaga
ekonomi
lainnyaPenyuluh
Swasta
Petani
Pedagang
Desa
Korporasi
Petani
Kelompok
Tani
MITRA BISNIS
STRATEGIS
•Bank Mandiri,
BRI, BNI dll
•Food Station
•Eksportir
•PT. Pertani
• dll
BKP
PSP
Barantan
KEMENKOP
& UKM
KEMENDES
& PDTT
BUMN K/L lainnya
Litbang
Pentahapan penumbuhan dan
pengembangan Korporasi :
42
I.
Persiapan
II.
Konsolidasi
III.
Perancangan
korporasi
IV. Penyusunan
model
bisnis
VI. Pemandirian
bisnis
V. Penguatan
binsis
I. Tahap PENUMBUHAN:
Kegiatan Deskripsi
Persiapan - penentuan lokasi
- konsolidasi lintas pemangku kepentingan
- penyiapan infrastruktur pendukung
- penyiapan SDM dan pembentukan kelembagaan petani
Konsolidasi - untuk menyatukan dan memperkuat hubungan antarpetani dan antarusahatani dalam
satu wilayah
Perancangan
korporasi
- untuk merancang struktur usaha, skala usaha, bentuk kelembagaan usaha dan model
kerjasama usaha
- didasarkan pada hasil analisis kelayakan usaha
Penyusunan model
bisnis
- dilakukan dengan menetapkan rencana bisnis (bisnis plan) berdasarkan prinsip
keekonomian
- memperhatikan kapasitas produksi, jenis bisnis, skala bisnis, ketersediaan bahan
baku, pembiayaan, teknologi dan pemasaran
43
Kegiatan Deskripsi
Penguatan bisnis - dilakukan melalui optimalisasi pemanfaatan sumber pembiayaan, pengembangan
jejaring usaha (networking), promosi dan perlindungan usaha.
- dilakukan dengan meningkatkan kapasitas produksi, meningkatkan efisiensi
penggunaan faktor produksi, meningkatkan skala bisnis, mengembangkan
diversifikasi usaha, dan perluasan jejaring pemasaran.
Pemandirian
korporasi petani
- dilakukan dengan penguatan manajemen badan usaha dan bisnis melalui penerapan:
- cara budidya yang baik (Good Agricultural Practices /GAP)
- cara penanganan hasil yang baik (Good Handling Practices/GHP)
- cara pengolahan yang baik (Good Manufacturing Practices/GMP),
- cara pemasaran yang baik (Good Distribution Practice/GDP),
- Good Corporate Practices (GCP).
II. Tahap PENGEMBANGAN:
44
Aktor dalam korporasi petani:
45
Koperas
i
simpan
pinjam
#5.
KOSTRATANI sebagai pendekatan kawasan :
46
Makna Kawasan:
 Kawasan atau wilayah = area di permukaan bumi yang memiliki ciri-ciri
homogen di dalamnya dan berbeda dengan luarnya.
 Kawasan formal = didefinisikan secara resmi berdasarkan kriteria
obyektif (= Kawasan Pertanian).
 Kawasan fungsional = memiliki fungsi tertentu yang tercipta karena
proses tertentu di dalamnya.
 Kawasan konseptual = area yang ditetapkan berdasarkan perasaan atau
kepercayaan tentang identitas unik yang dimilikinya, termasuk
kebudayaan, bahasa dan etnis.
47
KostraTani:
 Bertujuan menghidupkan kembali serta memperkuat peran serta kapasitas BPP
dan PPL di Tingkat Kecamatan
 Sebagai center of excellent pembangunan pertanian nasional
 Pusat kegiatan pembangunan pertanian tingkat kecamatan yang merupakan
optimalisasi tugas, fungsi dan peran BPP dalam mewujudkan kedaulatan
pangan nasional.
 Sebagai pusat data dan informasi
 Pusat gerakan pembangunan pertanian
 Pusat pembelajaran
 Pusat konsultasi agribisnis
 Pusat pengembangan jejaring kemitraan.
 Permentan Nomor 49 Tahun 2019 tentang Komando Strategis Pembangunan
Pertanian48
GERAKAN KOSTRATANI
DATA
 Areal tanam dan
produksi (TP,HOR,
BUN)
 Populasi dan produksi
(PKH)
 Komoditas ekspor
(BARANTAN)
 Harga komoditas
(BKP)
 SDM pertanian
CENTRE OF
EXCELLENCE
 Korporasi berbasis
Kawasan (TP)
 Demplot (HOR, BUN,
PKH, PSP, BKP)
 Demcar
(BARANTAN)
 Sekolah Lapang,
REL, Bimtek Tematik
(BPPSDMP)
EXPERT
SUPPORT
Tim Pejabat
Fungsional/
Petugas Bidang
Pertanian, Praktisi
Disesuaikan dgn
potensi wilayah
NETWORKING
TP, HOR, BUN,
PKH,PSP
TOKO TANI
INDONESIA-
BKP
FARMER FIELD
DAY-
BPPSDMP
BRIGADE
50
Korporasi adalah salah satu aktor penting dalam KOSTRA TANI (tingkat kecamatan):
51
DATA DAN INFORMASI
(wilayah dan pembangunan)
MANAJEMEN
PEMBANGUNAN
PENYULUHAN PERTANIAN BISNIS PERTANIAN
Aktivitas 1. Data statistik pertanian
wilayah kecamatan
2. Data administrasi
pembangunan
3. Data BASELINE
kecamatan
1. Perencanaan
pembangunan
kecamatan (pertanian
dan non pertanian)
2. Monitoring
3. Evaluasi
1. Adopsi teknologi
pertanian unggul
2. Demplot
3. Bimtek
4. Cyber extension
1. Pengembangan Kelembagaan Ekonomi
Petani (korporasi)
2. Peningkatan produksi dan
produktivitas
3. Menyusun bisnis plan
4. Pemasaran hasil pertanian
5. Value chain agribisnis
6. Jaringan kemitraan dan kelembagaan
bisnis
Pelaku 1. Mantri statistik (BPS)
2. Staf UPTD pertanian
1. Kantor kecamatan
2. Kepala UPTD Pertanian
1. PPL pemerintah
2. PPL swadaya
3. PPL swasta (Perusahaan,
perguruan tinggi, dll)
4. Poskeswan
5. BPTP
1. PPL swadaya
2. PPL swasta
3. KEP (korporasi petani)
4. Kelembagaan petani (KT, Gapoktan,
dll)
5. Pelaku usaha (input dan output
pertanian)
6. Gabungan Bumdes sekecamatan
7. BRI unit
Koordinator Mantri Statistik Kepala Kecamatan Kepala BPP KORPORASI petani (Perusahaan atau
koperasi)
KORPOR
ASI
Petani
52
Jenis PPL Fungsi penyuluhan (IT,
diseminasi, demplot, dll)
Pengembangan organisasi
petani (KT, Gapoktan,
koperasi, perusahaan
petani)
Fungsi Bisnis (informasi
pasar, pasar, value chain)
PPL pemerintah *** ** *
PPL swadaya ** ** **
PPL swasta * * ***
Pembagian peran Penyuluh Pertanian di BPP:
Struktur KOSTRA TANI:
53
CAMAT
Mantri
statistik (BPS)
Kecamatan Kepala BPP
Korporasi
petani
KORPOR
ASI
Petani
54
Target Kostratan 2019-2020:
KOSTRATAN 2019
2020 JUMLAH
REF.1 REF.2 REF.1 REF.2
KOSTRAWIL 33 33 33 33 33
KOSTRADA 100 250 414 350 514
KOSTRATANI 400 3054 5246 3454 5646
JUMLAH 533 3.337 5.693 3.837 6.193
#6.
Program-program pembangunan KORPORASI di KECAMATAN
55
Korporasi di Kecamatan:
56
Pembangunan pertanian periode
Kabinet INDONESIA MAJU (TA
2020- 2024) berisi berbagai
program program berbasis
KORPORASI petani dan berbasis
unit KECAMATAN
Dalam bentuk
Korporasi
Kecamatan sebagai
unit kegiatan
1. KOSTRATANI (5246 unit TA 2020) V V
2. MAJOR PROJECT Bapenas (350 unit dalam 5 tahun sesuai RPJM
2020-2024)
V
3. Pengembangan korporasi pada satuan 5.000 ha di seluruh
wilayah SERASI (total 500.000 ha)
V V
4. Inisiasi 1.000 unit KORPORASI (gabungan Bumdes dan Gapoktan
se kecamatan) oleh BUMN dan Kemendagri melalui PT MBN (Mitra
Bumdes Nusantara)
V V
4. Kawasan Pertanian Maju, Modern dan Mandiri (KAPET M3) V Lebih besar dari
kecamatan
5. Sapira Kawasan
Kecamatan sebagai unit bisnis Program Serasi (5.000 ha sawah):
GENERAL MANAGER
(Mengelola 5.000 Ha)
Manajer Operasional AlsintanManajer Keuangan/Pemasaran
Manajer
Produks i-1
(1.000 Ha)
Manajer
Produks i-2
(1.000 Ha)
Manajer
Produks i-5
(1.000 Ha)
Manajer
Produks i-4
(1.000 Ha)
Manajer
Produks i-3
(1.000 Ha)
Manajer-6 Pasca
Panen,
Pengolahan
Hasil
Catatan: di setiap 1.000 Ha terdapat usaha selain komoditas padi (Usaha Peternakan, Perkebunan,
Hortikultura dan tanaman pangan lainnya)
SPv SPv
SPv
SPv SPv
SPv
SPv SPv
SPv
SPv SPv
SPv
SPv SPv
SPv
SPv SPv
SPv
6
57
1.000 unit inisiasi korporasi oleh BUMN (PT MBN):
58
Skema korporasi petani inisiasi BUMN:
59
Major project Bapenas:
60
 RPJMN 2020-2024 diperkuat dengan Major
Project untuk memperkuat fokus dan
pengendalian program (delivery mechanism) =
350 unit dalam 5 tahun.
 Target = peningkatan produktivitas komoditas 5%,
peningkatan pendapatan petani Rp 36,2
juta/petani/tahun, nelayan Rp. 45,0
juta/nelayan/tahun
 Terbentuk piloting 3 klaster korporasi petani
 Anggaran = Rp 51 T
 Pelaksana: Kementan, KKP, KemenKUKM,
KemenPUPR, KemenATR/BPN, Kemenperin,
KemenBUMN, Kemendag, LIPI, Perguruan Tinggi,
Kemendes, PDT dan Trasmigrasi.
Pendekatan:
1. Penerapan Good Agricultural Practices dan
Pertanial Digital / Agro Maritim 4.0
2. Perkuatan kelembagaan petani
3. Investasi, pembiayaan, asuransi sektor pertanian
dan perikanan
4. Kemitraan KUKM dan wirausaha pertanian dan
perikanan
5. Fasilitasi pemasarans
Lokasi:
1. Tahun 2020 = 3 unit
2. Tahun 2021 = 33 unit
3. Tahun 2022 = 65 unit
4. Tahun 2023 -2014 = pengembangan dan
pemantapan 65 unit
Rumusan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan
Pertanian Tahun 2020 Jakarta, 27 Januari 2020:
 Pertanian maju, mandiri dan modern:
 MAJU = seluruh jajaran pertanian harus
lebih maju baik dari Pusat hingga desa,
harus lebih bergerak, lebih bersemangat,
dan lebih mempunyai kemampuan;
 MANDIRI = tidak selalu bergantung pada
impor
 MODERN = menggunakan berbagai
inovasi teknologi sehingga mampu
meningkatkan produktivitas, nilai tambah
dan daya saing
 Menggunakan pendekatan kawasan
yaitu: Kawasan Utama, Kawasan
Andalan, dan Kawasan Pengembangan
(??)
 Akan dibuat pilot project korporasi petani
antara Kemenkop dan Kementan untuk
membangun dan mengembangkan
korporasi petani dengan melibatkan
berbagai pihak seperti perbankan untuk
menghasilkan produk memiliki nilai
tambah, dan daya saing dengan
menyiapkan rencana model bisnis yang
modern
61
MOU Kementan dengan Kemenkop 2020:
Ruang lingkup Kesepakatan:
a. Penguatan dan pengembangan kelompok petani ke dalam KOPERASI
b. Pendampingan untuk pengembangan koperasi
c. Pengembangan jejaring kerjasama kemitraan usaha KORPORASI PETANI
d. Fasilitasi akses teknologi, permodalan dan pemasaran
e. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia (petani, koperasi dan
f. korporasi)
62
Pendirian koperasi primer dan sekunder:
Sesuai dengan UU 25 tahun 1992, PP No 4 tahun 1994, dan Permenkop
No 10 tahun 2015:
 Koperasi Primer = minimal 20 orang anggota
 Pusat Koperasi = minimal tdd 3 (5 ?) unit koperasi primer, wilayah
kabupaten/kota, setelah koperasi primer berdiri minimal 3 tahun
 Gabungan Koperasi = minimal tdd 3 Pusat Koperasi, level propinsi
 Induk Koperasi = minimal tdd 3 Gabungan Koperasi, level nasional
63
MOU Kementan dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi tahun 2020:
Ruang lingkup kesepakatan:
a. Perencanaan dan sinergitas program pemberdayaan masyarakat desa pada bidang
pertanian
b. Pengembangan produk unggulan kawasan perdesaan (PRUKADES)
c. Pengembangan SDM pertanian di perdesaan
d. Penguatan dan pengembangan KEP dan KORPORASI PETANI di perdesaan
e. Pengembangan dan penguatan infrastruktur dan ekonomi pertanian perdesaan
f. Peningkatan ketahanan dan keamanan pangan di kawasan perdesaan
g. Pengentasan daerah rentan rawan pangan dan pencegahan kekurangan gizi kronis
(stunting)
h. Penguatan Pposluhdes
i. Diseminasi dan implementasi inovasi teknologi pertanian di kawasan perdesaan yang
berlandaskan kearifan lokal
j. Pertukaran data dan informasi terkait pembangunan pertanian dan perdesaan64
#7.
Rancangan bisnis dan pendampingan kelembagaan
KORPORASI
(Kasus Demfarm Pengembangan Korporasi Petani di Kec Jayakerta Kab Karawang oleh Balitbangtan)
65
Pemenuhan
Input Saprodi
Onfarm Pengolahan Pemasaran
Benih Budidaya Padi
Ds KertaJaya*
Pupuk
Ds Ciptamarga*
Alsintan (UPJA)
Ds JayaMakmur*
Air/Irigasi
5 Desa*
DOD/Pakan mandiri
Ds Jayamakmur*
Dinas/
RDKK
Bahan
Pakan
Budidaya petani
untuk Benih Sumber
10 Ha
5 Desa *
Petani Demfarm 1000 Ha
5 Desa *
Petani Hortikultura 5,69 Ha
Desa Medangasem dan
Ciptamarga *
Peternak Itik 17 orang
Ds Kpg Sawah *
kandang Itik
Desa Jaya Makmur *
Benih Berlabel
Desa Jayakerta*
Pengolahan Beras
Premium
Desa Jayamakmur*
Hortikultura:
Packaging/Labelling
Desa Medang Asem*
Telur asin/daging
Desa Kampung
Sawah*
Petani lokal
dan Pasar
Food Station
Pasar Induk
Ekspor
Pasar Induk
Ekspor
Pasar
1 2 3 4 = Koperasi Primer
Skema bisnis Korporasi Petani Demfarm Kec Jayakerta Kab
Karawang
5
66
Jenis bisnis per koperasi:
67
BISNIS “Kop 1”
(Ds Jaya kerta)
“Kop 2”
(Ds Cipta
marga)
“Kop 3”
(Ds Jaya
makmur )
“Kop 4”
(Ds Kampung
Sawah)
“Kop 5”
(Ds Medang
asem)
1. Usaha benih padi berlabel V
2. Usaha produksi dan penjualan Saprodi V
3. Usaha pelayanan jasa Alsintan V
4. Usaha pakan (itik dan ikan) dan produksi
DOD
V
5. Usaha peternakan itik petelur V
6. Usaha pengolahan telur bebek, tepung
telur, dll
V
7. Usaha produksi dan penjualan beras
premium (RMU)
V
8. Usaha produksi, pengolahan dan
pemasaran hortikutura sayuran
V
9. Usaha SIMPAN PINJAM V
“Non Bisnis”:
9. Pengelolaan irigasi (P3A/GP3A)
Aktor dan struktur pendampingan:
68
Pendamping
kelembagaan
Pendamping
Teknis
Pendampi
ng lapang
(PPL, Tim
IT, dll)
Pengurus
koperasi (+
manajer, dll)
#8
Dari Demplot/Demarea menuju Kelembagaan Agribisnis:
69
Kerangka fikir:
DEMPLOT – diseminasi – rekayasa kelembagaan
Demplot
berhasil
Rencana adopsi
teknologi (paket
atau komponen)
oleh petani:
komponen
teknologi, skala,
lokasi
Analisis
kelembagaan:
1. teknis
2. Ekonomi
3. manajerial
Rancangan
kelembagaan:
1. APA yg akan
dilakukan
2. SIAPA yg
akan
melakukan
3. BAGAIMANA
melakukannya
70
Demfarm ke kelembagaan agribisnis:
DEMFARM
Analisis
kebutuhan
teknologi
Pelaksanaan
Demfarm
KELEMBAGAAN
Rencana
adopsi
teknologi
Analisis
kapasitas
kelembagaan
Uji persepsi
dan
preferensi
Rancangan/
kesepakatan
kelembagaan
71
Rancangan kelembagaan scalling up teknologi SUP Inovatif hasil
demplot (Desa Tamban Baru Tengah dan Sidomulyo):
Desa Tamban Baru Tengah: Desa Sidomulyo:
72
 Luas demplot 10 ha = 5 lahan
lama + 5 ha laman baru (sudah
lama diberakan)
 Demplot 2 MT = MK Asep 2019 +
MH Okmar 2019-20120
 Jumlah petani kooperator = ....
 Paket teknologi lengkap = tata air,
varietas, mutu benih, pengolahan
lahan, jarak tanam, input, dst
 Luas demplot 10 ha = 5 lahan
lama + 5 ha laman baru (sudah
lama diberakan)
 Demplot semenjak 2015 = 7 MT
 Jumlah petani kooperator = ....
 Paket teknologi lengkap = tata air,
varietas, mutu benih, pengolahan
lahan, jarak tanam, input, dst
Kesepakatan scalling up teknologi demplot
Desa Tamban Baru Tengah:
Komponen teknologi Teknologi Demplot Rencana adopsi
Benih Varietas lokal dan unggul Masih menggunakan varietas lokal
Ameliorasi Kapur dolomit 1-4 ton/ha Penggunaan kapur dan pupuk
kandang pada .... orang petani
(sumber modal sendiri, menabung di
Gapoktan)
Pupuk hayati Biotara dosis .... ??
Pengolahan lahan ??
Bahan organik Penggunaan jerami, dan .... (untuk
menekan pirit)
??
Pestisida Pestisida nabati Tarasida ??
Jarak tanam Tapin (Tegel, Jarwo), sebar
(Tabela)
Tapin tradisional = ..... Ha
Tapin umur muda = ..... Ha
Tabela = .... ha
Panen Dengan combine (untuk menekan
kehilangan hasil)
??
73
Kesepakatan scalling up teknologi demplot
Desa Sidomulyo:
Komponen teknologi Teknologi Demplot Rencana adopsi
Benih Varietas lokal dan unggul Varietas unggul = 25 ha (petani lokasi
demplot)
Ameliorasi Kapur dolomit 1-4 ton/ha Penggunaan kapur dan pupuk
kandang pada .... orang petani
(sumber modal sendiri, dan pinjaman
Bumdes)
Pupuk hayati Biotara dosis .... ??
Pengolahan lahan ??
Bahan organik Penggunaan jerami, dan .... (untuk
menekan pirit)
??
Pestisida Pestisida nabati Tarasida ??
Jarak tanam Tapin (Tegel, Jarwo), sebar (Tabela) Tapin tradisional = ..... Ha
Tapin umur muda = ..... Ha
Tabela = .... ha
Panen dengan combine (untuk
menekan kehilangan hasil)
...... Ha ??
Penanaman IP 200 (Okmar) Ada demplot oleh Dinas dll 45 ha74
POTENSI BISNIS usaha Korporasi Agribisnis di Kecamatan Tamban Catur per
tahun:
Basis dan asumsi perhitungan:
 Potensi bisnis = nilai tambah bruto, belum menghitung biaya TK, penyusutan,
biaya modal, dll
 Luas sawah 5.642 ha, IP 100%
 Menerapkan teknologi SUP Inovatif
 Masa kerja alat per musim 30 hari
 Kapasitas kerja TR4 = 2 ha/hari, CH = 3 ha/hari
 Produksi gabah var lokal 2,5 ton/ha
 Harga GKP = Rp 6.500/kg, GKG = Rp 7.000-9.000/kg, beras medium Rp
12.500/kg
 Konversi GKG-beras = 40% (20 l GKP = 8 l beras )
 Potensi nilai tambah GKG-beras = Rp 1.250 kg/GKG
75
76
Potensi bisnis usaha Korporasi Petani di Kec Tamban Catur per tahun
(luas 5.642 ha):
Bentuk usaha Kalkulasi Nilai bisnis (Rp) Manajemen
1. Penjualan kapur dan pupuk
kandang
Kebutuhan Rp 1,5 juta/ha = keuntungan
5.642 ha x Rp 50.000
282 juta Korporasi sebagai penyedia
2. Distributor pupuk anorganik
(Urea, Sp36 dan NPK)
5,642 ha x 300 kg x fee Rp 50/kg 84,6 juta Korporasi sebagai distributor, mendapat fee
3. Penjualan pupuk hayati 5.642 ha x 25 kg/ha x fee Rp.
10.000/l
112,8 juta Korporasi membeli dan menjual secara komersial ke
petani
4.Jasa avalis KUR 5.642 ha x Rp 3 juta (50% dari modal
usaha tani) x 2 % fee
338,5 juta Korporasi sebagai avalis KUR
5. Jasa Alsin transplanter 5.642 ha x Rp 1 juta 5,6 M Alsintan dikelola korporasi, sebagian alat kerjasama
dengan UPJA
6. Jasa Alsin Combine harvester 5.642 ha x 1,5 juta = 8,4 M Alsintan dikelola korporasi, sebagian alat kerjasama
dengan UPJA
7. Usaha penggilingan padi-beras 5642 ha x 2,5 ton/ha x Rp 1.250/kg 17,6 M Korporasi membeli GKP petani, mengeringkan,
menggiling, dan menjual dalam bentuk beras medium
TOTAL 32,4 M
Model pengembangan kelembagaan agribisnis PADI di Kec Tamban Catur :
77
Aktifitas agribisnis Rancangan kelembagaan
Mandiri (RT
petani)
RI (dipenuhi sendiri) RK (melalui kelompok)
1. Penyediaan benih Varietas lokal Varietas unggul = melalui korporasi
2. Penyediaan pupuk
dan obat-obatan
Pupuk bantuan (Urea, SP36, Ponska) serta kapur dan pupuk kandang =
pembelian oleh korporasi , distribusi ke petani melalui KT
3. Penyediaan modal Modal sendiri (upah
TK, dll)
Menyimpan uang di KT dan Gapoktan, meminjam dari korporasi dan Bumdes
4.Penyediaan TK dan
alsintan
Pembibitan,
menyiang,
memupuk,
menyemprot,
Pengolahan lahan dan memanen
(TK manusia)
Pengolahan lahan (traktor) dan panen (combine harvester) milik UPJA yang
dikelola korporasi
5.Penyediaan air
irigasi
MT I (Asep ) = butuh pompa utk pembuangan air, P3A
MT II (Okmar) = Sept butuh pompa utk pengolahan lahan, dan poma untuk
pembuangan (Tipe B)P3A
6.Pengolahan hasil
panen dan
pemasaran hasil
Pedagang pemilik huller Koperasi dan BUMdes
7.Penyediaan
informasi pasar dan
teknologi
Dari media massa,
elektronik
Bertanya ke petani lain Diksusi di KT dan Gapoktan, Posluhdes (pelayanan 1 x sebulan)
Peran organisasi petani dalam agribisnis padi:
Aktivitas agribisnis Kelompok Tani Gapoktan P3A UPJA Koperasi Tani
(KORPORASI)
Bumdes
1. Penyediaan benih Penyediaan benih
padi unggul
2. Penyediaan saprodi
(kapur, pupuk, obat-
obatan,)
Penyediaan kapur
dan pupuk
kandang, penyalur
pupuk anorganik
3. Penyediaan modal Simpan pinjam Simpan pinjam
(yarnen)
4.Penyediaan TK dan
alsintan
Jasa traktor dan
combine harvester
5.Penyediaan air irigasi Supali air,
terutama MT II
(dari sungai dan
polder)
6.Pengolahan hasil panen
dan pemasaran hasil
Pembelian dan
pengolahan
gabah
Pemasaran beras
7.Penyediaan informasi
pasar dan teknologi
Penyediaan
sumber dan
diskusi
Penyediaan
sumber dan
diskusi
78
Action plan peningkatan kapasitas ORGANISASI petani:
Organisasi petani Kebutuhan (manajerial dan sarana prasarana)
1. Kelompok tani dan
Gapoktan
-Pembenahan administrasi
-Regenerasi pengurus,
-Pelatihan
-Pendampingan pengurus
2. UPJA -Optimalisasi Alsintan yang dimiliki
-Peningkatan jumlah Alsintan
-,Penepatan besar dan sistem pembayaran jasa Alsintan
-Kebutuhan pemeliharaan dan perawatan
-Pengelolaan keuangan dan keuntungan UPJA (pelaporan)
-Pendampingan
3. P3A -Manajemen alat dan prasarana yang dikelola
-Besar dan sistem pembayaran jasa air
-Peningkatan kapasitas pengurus
-Pemeliharaan dan perawatan
-Rencana pengembangan
-Pengelolaan keuangan dan keuntungan
4. Koperasi -Kebutuhan untuk koperasi (bentuk dan jenis usaha)
-Pembentukan
-Pendaftaran
-Pendampingan (manajerial)
5. BUMDES -Pengembangan jenis usaha yang akan dijalankan
-Peran dalam sistem agribisnis
-Penguatan modal (dari Dana Desa)
- Pendampingan (manajerial)
79
80
http://webblogsyahyuti.blogspot.co.id/

More Related Content

What's hot

Korporasi petani lp3 es 11 nov 2020 (yuti)
Korporasi petani   lp3 es 11 nov 2020 (yuti)Korporasi petani   lp3 es 11 nov 2020 (yuti)
Korporasi petani lp3 es 11 nov 2020 (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Kelembagaan agb itik balitnak 4 des 2020 (yuti)
Kelembagaan agb itik   balitnak 4 des 2020 (yuti)Kelembagaan agb itik   balitnak 4 des 2020 (yuti)
Kelembagaan agb itik balitnak 4 des 2020 (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
MODEL PENYULUHAN DI FOOD ESTATE SECARA BERKELANJUTAN
MODEL PENYULUHAN DI FOOD ESTATE SECARA BERKELANJUTANMODEL PENYULUHAN DI FOOD ESTATE SECARA BERKELANJUTAN
MODEL PENYULUHAN DI FOOD ESTATE SECARA BERKELANJUTANNazaruddin Margolang
 
Rancangan korporasi petani cikedung (yuti)
Rancangan korporasi petani cikedung (yuti)Rancangan korporasi petani cikedung (yuti)
Rancangan korporasi petani cikedung (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Rancangan korporasi fe 20 okt 2020 (yuti) new
Rancangan korporasi  fe   20 okt 2020 (yuti) newRancangan korporasi  fe   20 okt 2020 (yuti) new
Rancangan korporasi fe 20 okt 2020 (yuti) newSyahyuti Si-Buyuang
 
Coffee morning konstrantani (yuti)
Coffee morning   konstrantani (yuti)Coffee morning   konstrantani (yuti)
Coffee morning konstrantani (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Kelembagaan utk swasembada (yuti)
Kelembagaan utk swasembada (yuti)Kelembagaan utk swasembada (yuti)
Kelembagaan utk swasembada (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Infrastruktur kelembagaan fgd serasi (yuti)
Infrastruktur kelembagaan   fgd serasi (yuti)Infrastruktur kelembagaan   fgd serasi (yuti)
Infrastruktur kelembagaan fgd serasi (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Bingkai workshop 28 des 20 (yuti)
Bingkai workshop 28 des 20 (yuti)Bingkai workshop 28 des 20 (yuti)
Bingkai workshop 28 des 20 (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Perkembangan demfarm januari 2021
Perkembangan demfarm   januari 2021Perkembangan demfarm   januari 2021
Perkembangan demfarm januari 2021Syahyuti Si-Buyuang
 
Pola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjang
Pola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjangPola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjang
Pola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjangKhairul Amri
 
Manajemen usaha pelayanan jasa alat mesin
Manajemen usaha pelayanan jasa alat mesinManajemen usaha pelayanan jasa alat mesin
Manajemen usaha pelayanan jasa alat mesinKhairul Amri
 
Potensi bisnis dan kelembagaaan klaster ii (yuti) 4 des 2020
Potensi bisnis dan kelembagaaan klaster ii (yuti) 4 des 2020Potensi bisnis dan kelembagaaan klaster ii (yuti) 4 des 2020
Potensi bisnis dan kelembagaaan klaster ii (yuti) 4 des 2020Syahyuti Si-Buyuang
 
Dukungan inovasi kelembagaan dalam mempercepat diseminasi
Dukungan inovasi kelembagaan dalam mempercepat diseminasiDukungan inovasi kelembagaan dalam mempercepat diseminasi
Dukungan inovasi kelembagaan dalam mempercepat diseminasiIAARD/Bogor, Indonesia
 
Pelatihan lebak kelembagaan (yuti)
Pelatihan lebak   kelembagaan (yuti)Pelatihan lebak   kelembagaan (yuti)
Pelatihan lebak kelembagaan (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 

What's hot (20)

Korporasi petani lp3 es 11 nov 2020 (yuti)
Korporasi petani   lp3 es 11 nov 2020 (yuti)Korporasi petani   lp3 es 11 nov 2020 (yuti)
Korporasi petani lp3 es 11 nov 2020 (yuti)
 
Kelembagaan agb itik balitnak 4 des 2020 (yuti)
Kelembagaan agb itik   balitnak 4 des 2020 (yuti)Kelembagaan agb itik   balitnak 4 des 2020 (yuti)
Kelembagaan agb itik balitnak 4 des 2020 (yuti)
 
MODEL PENYULUHAN DI FOOD ESTATE SECARA BERKELANJUTAN
MODEL PENYULUHAN DI FOOD ESTATE SECARA BERKELANJUTANMODEL PENYULUHAN DI FOOD ESTATE SECARA BERKELANJUTAN
MODEL PENYULUHAN DI FOOD ESTATE SECARA BERKELANJUTAN
 
Rancangan korporasi petani cikedung (yuti)
Rancangan korporasi petani cikedung (yuti)Rancangan korporasi petani cikedung (yuti)
Rancangan korporasi petani cikedung (yuti)
 
Rancangan korporasi fe 20 okt 2020 (yuti) new
Rancangan korporasi  fe   20 okt 2020 (yuti) newRancangan korporasi  fe   20 okt 2020 (yuti) new
Rancangan korporasi fe 20 okt 2020 (yuti) new
 
2 disertasi (syahyuti)
2   disertasi (syahyuti)2   disertasi (syahyuti)
2 disertasi (syahyuti)
 
Coffee morning konstrantani (yuti)
Coffee morning   konstrantani (yuti)Coffee morning   konstrantani (yuti)
Coffee morning konstrantani (yuti)
 
Kelembagaan utk swasembada (yuti)
Kelembagaan utk swasembada (yuti)Kelembagaan utk swasembada (yuti)
Kelembagaan utk swasembada (yuti)
 
Infrastruktur kelembagaan fgd serasi (yuti)
Infrastruktur kelembagaan   fgd serasi (yuti)Infrastruktur kelembagaan   fgd serasi (yuti)
Infrastruktur kelembagaan fgd serasi (yuti)
 
Bingkai workshop 28 des 20 (yuti)
Bingkai workshop 28 des 20 (yuti)Bingkai workshop 28 des 20 (yuti)
Bingkai workshop 28 des 20 (yuti)
 
Diskusi kp kep 7 mei (yuti)
Diskusi kp kep 7 mei (yuti)Diskusi kp kep 7 mei (yuti)
Diskusi kp kep 7 mei (yuti)
 
Terobosan penyuluhan (yuti)
Terobosan penyuluhan (yuti)Terobosan penyuluhan (yuti)
Terobosan penyuluhan (yuti)
 
Perkembangan demfarm januari 2021
Perkembangan demfarm   januari 2021Perkembangan demfarm   januari 2021
Perkembangan demfarm januari 2021
 
Pola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjang
Pola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjangPola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjang
Pola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjang
 
Manajemen usaha pelayanan jasa alat mesin
Manajemen usaha pelayanan jasa alat mesinManajemen usaha pelayanan jasa alat mesin
Manajemen usaha pelayanan jasa alat mesin
 
31157 65000-1-pb
31157 65000-1-pb31157 65000-1-pb
31157 65000-1-pb
 
Potensi bisnis dan kelembagaaan klaster ii (yuti) 4 des 2020
Potensi bisnis dan kelembagaaan klaster ii (yuti) 4 des 2020Potensi bisnis dan kelembagaaan klaster ii (yuti) 4 des 2020
Potensi bisnis dan kelembagaaan klaster ii (yuti) 4 des 2020
 
Dukungan inovasi kelembagaan dalam mempercepat diseminasi
Dukungan inovasi kelembagaan dalam mempercepat diseminasiDukungan inovasi kelembagaan dalam mempercepat diseminasi
Dukungan inovasi kelembagaan dalam mempercepat diseminasi
 
Pelatihan lebak kelembagaan (yuti)
Pelatihan lebak   kelembagaan (yuti)Pelatihan lebak   kelembagaan (yuti)
Pelatihan lebak kelembagaan (yuti)
 
E book orasi purna tugas rhy
E book orasi purna tugas rhyE book orasi purna tugas rhy
E book orasi purna tugas rhy
 

Similar to Korporasi petani bptp kalteng (yuti)

Kelembagaan utk Peningkatan INDEKS PERTANAMAN -10 Mar 2020i)
Kelembagaan utk Peningkatan INDEKS PERTANAMAN -10 Mar 2020i)Kelembagaan utk Peningkatan INDEKS PERTANAMAN -10 Mar 2020i)
Kelembagaan utk Peningkatan INDEKS PERTANAMAN -10 Mar 2020i)Syahyuti Si-Buyuang
 
Metode kelembagaan penyuluhan bp2 tp (yuti)
Metode kelembagaan   penyuluhan bp2 tp (yuti)Metode kelembagaan   penyuluhan bp2 tp (yuti)
Metode kelembagaan penyuluhan bp2 tp (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Korporasi petani - BOGOR (yuti).pptx
Korporasi petani  - BOGOR (yuti).pptxKorporasi petani  - BOGOR (yuti).pptx
Korporasi petani - BOGOR (yuti).pptxsyahyuti2
 
Korporasi petani - BOGOR (yuti).pptx
Korporasi petani  - BOGOR (yuti).pptxKorporasi petani  - BOGOR (yuti).pptx
Korporasi petani - BOGOR (yuti).pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Bangka tengah 3 korporasi sebagai organisasi petani (yuti)
Bangka tengah 3   korporasi sebagai organisasi petani (yuti)Bangka tengah 3   korporasi sebagai organisasi petani (yuti)
Bangka tengah 3 korporasi sebagai organisasi petani (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Bimtek psekp 3 organisasi (yuti)
Bimtek psekp 3   organisasi (yuti)Bimtek psekp 3   organisasi (yuti)
Bimtek psekp 3 organisasi (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
8ce509b72e44325fc783d6ce1e41ace8.pptx
8ce509b72e44325fc783d6ce1e41ace8.pptx8ce509b72e44325fc783d6ce1e41ace8.pptx
8ce509b72e44325fc783d6ce1e41ace8.pptxAkbarHidayatullahZai
 
Bangka tengah 1 kelembagaan vs organisasi (yuti)
Bangka tengah 1   kelembagaan vs organisasi (yuti)Bangka tengah 1   kelembagaan vs organisasi (yuti)
Bangka tengah 1 kelembagaan vs organisasi (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Kuliah ipb kelembagaan organisasi - 15 okt 2020 (yuti)
Kuliah ipb   kelembagaan organisasi - 15 okt 2020 (yuti)Kuliah ipb   kelembagaan organisasi - 15 okt 2020 (yuti)
Kuliah ipb kelembagaan organisasi - 15 okt 2020 (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Bangka tengah 2 kelembagaan agribisnis (yuti)
Bangka tengah 2   kelembagaan agribisnis (yuti)Bangka tengah 2   kelembagaan agribisnis (yuti)
Bangka tengah 2 kelembagaan agribisnis (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Kemitraan gapoktan bkp 17 maret (yuti)
Kemitraan gapoktan bkp 17 maret (yuti)Kemitraan gapoktan bkp 17 maret (yuti)
Kemitraan gapoktan bkp 17 maret (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Pelatihan lebak kepemimpinan (yuti)
Pelatihan lebak   kepemimpinan (yuti)Pelatihan lebak   kepemimpinan (yuti)
Pelatihan lebak kepemimpinan (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Pemberdayaan p4 s denpasar a (yuti)
Pemberdayaan p4 s   denpasar a (yuti)Pemberdayaan p4 s   denpasar a (yuti)
Pemberdayaan p4 s denpasar a (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Bimtek psekp 2 kelembagaan (yuti)
Bimtek psekp 2   kelembagaan (yuti)Bimtek psekp 2   kelembagaan (yuti)
Bimtek psekp 2 kelembagaan (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
1 lembaga dan organisasi penyuluhan (yuti)
1  lembaga dan organisasi penyuluhan (yuti)1  lembaga dan organisasi penyuluhan (yuti)
1 lembaga dan organisasi penyuluhan (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Kelembagaan petani 1
Kelembagaan petani 1Kelembagaan petani 1
Kelembagaan petani 1Bbpp Ketindan
 

Similar to Korporasi petani bptp kalteng (yuti) (20)

Kelembagaan utk Peningkatan INDEKS PERTANAMAN -10 Mar 2020i)
Kelembagaan utk Peningkatan INDEKS PERTANAMAN -10 Mar 2020i)Kelembagaan utk Peningkatan INDEKS PERTANAMAN -10 Mar 2020i)
Kelembagaan utk Peningkatan INDEKS PERTANAMAN -10 Mar 2020i)
 
Metode kelembagaan penyuluhan bp2 tp (yuti)
Metode kelembagaan   penyuluhan bp2 tp (yuti)Metode kelembagaan   penyuluhan bp2 tp (yuti)
Metode kelembagaan penyuluhan bp2 tp (yuti)
 
Korporasi petani - BOGOR (yuti).pptx
Korporasi petani  - BOGOR (yuti).pptxKorporasi petani  - BOGOR (yuti).pptx
Korporasi petani - BOGOR (yuti).pptx
 
Korporasi petani - BOGOR (yuti).pptx
Korporasi petani  - BOGOR (yuti).pptxKorporasi petani  - BOGOR (yuti).pptx
Korporasi petani - BOGOR (yuti).pptx
 
Bangka tengah 3 korporasi sebagai organisasi petani (yuti)
Bangka tengah 3   korporasi sebagai organisasi petani (yuti)Bangka tengah 3   korporasi sebagai organisasi petani (yuti)
Bangka tengah 3 korporasi sebagai organisasi petani (yuti)
 
Seminar kementan rawa (yuti)
Seminar kementan rawa (yuti) Seminar kementan rawa (yuti)
Seminar kementan rawa (yuti)
 
Bimtek psekp 3 organisasi (yuti)
Bimtek psekp 3   organisasi (yuti)Bimtek psekp 3   organisasi (yuti)
Bimtek psekp 3 organisasi (yuti)
 
8ce509b72e44325fc783d6ce1e41ace8.pptx
8ce509b72e44325fc783d6ce1e41ace8.pptx8ce509b72e44325fc783d6ce1e41ace8.pptx
8ce509b72e44325fc783d6ce1e41ace8.pptx
 
Bangka tengah 1 kelembagaan vs organisasi (yuti)
Bangka tengah 1   kelembagaan vs organisasi (yuti)Bangka tengah 1   kelembagaan vs organisasi (yuti)
Bangka tengah 1 kelembagaan vs organisasi (yuti)
 
Kuliah ipb kelembagaan organisasi - 15 okt 2020 (yuti)
Kuliah ipb   kelembagaan organisasi - 15 okt 2020 (yuti)Kuliah ipb   kelembagaan organisasi - 15 okt 2020 (yuti)
Kuliah ipb kelembagaan organisasi - 15 okt 2020 (yuti)
 
Bangka tengah 2 kelembagaan agribisnis (yuti)
Bangka tengah 2   kelembagaan agribisnis (yuti)Bangka tengah 2   kelembagaan agribisnis (yuti)
Bangka tengah 2 kelembagaan agribisnis (yuti)
 
Kemitraan gapoktan bkp 17 maret (yuti)
Kemitraan gapoktan bkp 17 maret (yuti)Kemitraan gapoktan bkp 17 maret (yuti)
Kemitraan gapoktan bkp 17 maret (yuti)
 
Bimtek psekp 1 pengantar (yuti)
Bimtek psekp 1   pengantar (yuti)Bimtek psekp 1   pengantar (yuti)
Bimtek psekp 1 pengantar (yuti)
 
Pelatihan lebak kepemimpinan (yuti)
Pelatihan lebak   kepemimpinan (yuti)Pelatihan lebak   kepemimpinan (yuti)
Pelatihan lebak kepemimpinan (yuti)
 
Pemberdayaan p4 s denpasar a (yuti)
Pemberdayaan p4 s   denpasar a (yuti)Pemberdayaan p4 s   denpasar a (yuti)
Pemberdayaan p4 s denpasar a (yuti)
 
Pelatihan lembang (yuti)
Pelatihan lembang (yuti)Pelatihan lembang (yuti)
Pelatihan lembang (yuti)
 
Bimtek psekp 2 kelembagaan (yuti)
Bimtek psekp 2   kelembagaan (yuti)Bimtek psekp 2   kelembagaan (yuti)
Bimtek psekp 2 kelembagaan (yuti)
 
1 lembaga dan organisasi penyuluhan (yuti)
1  lembaga dan organisasi penyuluhan (yuti)1  lembaga dan organisasi penyuluhan (yuti)
1 lembaga dan organisasi penyuluhan (yuti)
 
Kelembagaan petani 1
Kelembagaan petani 1Kelembagaan petani 1
Kelembagaan petani 1
 
Tot upja 1 feasibility (yuti)
Tot upja 1   feasibility (yuti)Tot upja 1   feasibility (yuti)
Tot upja 1 feasibility (yuti)
 

More from Syahyuti Si-Buyuang

My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat airMy lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat airSyahyuti Si-Buyuang
 
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpoint
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpointLukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpoint
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpointSyahyuti Si-Buyuang
 
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...Syahyuti Si-Buyuang
 
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...Syahyuti Si-Buyuang
 
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...Syahyuti Si-Buyuang
 
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdf
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdfBuku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdf
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdfSyahyuti Si-Buyuang
 
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptx
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptxGOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptx
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi (YUTI) .pptx
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi  (YUTI) .pptxPKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi  (YUTI) .pptx
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi (YUTI) .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptxRancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptxKPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptxMBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptxPKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptxPKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptxPendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptxRCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).pptFamily farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).pptSyahyuti Si-Buyuang
 
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptxPoint-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)Syahyuti Si-Buyuang
 
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptxBumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptxKuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptxSyahyuti Si-Buyuang
 

More from Syahyuti Si-Buyuang (20)

My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat airMy lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
 
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpoint
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpointLukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpoint
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpoint
 
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
 
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...
 
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...
 
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdf
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdfBuku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdf
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdf
 
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptx
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptxGOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptx
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptx
 
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi (YUTI) .pptx
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi  (YUTI) .pptxPKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi  (YUTI) .pptx
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi (YUTI) .pptx
 
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptxRancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
 
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptxKPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
 
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptxMBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
 
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptxPKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
 
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptxPKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
 
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptxPendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
 
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptxRCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx
 
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).pptFamily farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
 
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptxPoint-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
 
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
 
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptxBumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
 
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptxKuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
 

Recently uploaded

materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxFisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxPutriAriatna
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 

Recently uploaded (12)

materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxFisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 

Korporasi petani bptp kalteng (yuti)

  • 1. PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIAN BERBASIS KORPORASI PETANI DI “ERA 4.0” DR. SYAHYUTI Temu Tugas Peneliti Penyuluh BPTP Kalteng Palangkaraya, 30 Januari 2020 1
  • 2. Materi: 1. Apa KELEMBAGAAN, apa ORGANISASI ? 2. Metode menilai (ASSESSMENT) kapasitas kelembagaan ? 3. POTENSI BISNIS dan rekayasa kelembagan pengembangan garibisnis kawasan pertanian 4. Apa KORPORASI petani ? 5. KOSTRATANI sebagai pendekatan pembangunan kawasan 6. Program-program pengembangan KORPORASI di KECAMATAN 7. Rancangan bisnis dan pendekatan PENDAMPINGAN KELEMBAGAAN 8. Dari DEMPLOT menuju Kelembagaan Agribisnis 2
  • 3. # 1. Apa KELEMBAGAAN, apa ORGANISASI ? 3
  • 4. Meluruskan konsep: 4  “Kelembagaan petani” = SALAH. Di google tidak ada “farmer institution”  “Organisasi petani” = BENAR. Di google ada “farmer organization”  Kelembagaan ....... = diikuti kata kerja  Organisasi ........ = diikuti kata benda
  • 7. 7
  • 8. Definisi semestinya: 8  Lembaga (institution) = “merupakan hal-hal yang menjadi penentu dalam perilaku manusia dalam masyarakat yakni berupa norma, nilai- nilai, aturan formal dan nonformal, dan pengetahuan kultural. Keseluruhan ini menjadi pedoman dalam berperilaku aktor (individu dan organisasi), memberi peluang (empower) namun sekaligus membatasi (constraint) aktor”  Kelembagaan (institutional) = “segala hal yang berkenaan dengan lembaga”  Organisasi (organization) = “adalah kelompok sosial yg sengaja dibentuk oleh sekelompok orang, memiliki anggota yang jelas, dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu, dan memiliki aturan yang dinyatakan tegas (biasanya tertulis). Organisasi adalah aktor sosial dalam masyarakat sebagaimana individu. Contoh: koperasi, kelompok tani, Gabungan kelompok tani, dan kelompok wanita tani”  Keorganisasian (organizational) = “hal-hal berkenaan dengan organisasi misalnya perihal kepemimpinan dalam organisasi, keanggotaan, manajemen, keuangan organisasi, kapasitas organisasi, serta relasi dengan organisasi lain”
  • 9. 9 Apa kelembagaan (institution) ? “are composed of cultured-cognitive, normative, and regulative elements that, together with associated activities and resources, provide stability and meaning of social live” (Scott, 2008: 48). Apa Organisasi (organization) = “adalah kelompok sosial yg sengaja dibentuk oleh sekelompok orang, memiliki anggota yang jelas, dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu, dan memiliki aturan yang dinyatakan tegas (biasanya tertulis). Organisasi adalah aktor sosial dalam masyarakat sebagaimana individu. Contoh: koperasi, kelompok tani, Gabungan kelompok tani, dan kelompok wanita tani”
  • 10. Rekonseptualisasi “Lembaga” dan “Organisasi” 10 In English Biasa diterjemahkan menjadi Terminologi semestinya Batasan dan materinya 1. institution Kelembagaan, institusi Lembaga norma, regulasi, pengetahuan-kultural. Menjadi pedoman dalam berperilaku aktor 2. institutional Kelembagaan, institusi Kelembagaan Hal-hal berkenaan dengan lembaga. 3. organization Organisasi, lembaga, kelembagaan Organisasi social group, yg sengaja dibentuk, punya anggota, utk mencapai tujuan tertentu, aturan dinyatakan tegas. (kelompok tani, koperasi, Gapoktan) 4. organizational Keorganisasian, kelembagaan Keorganisasian Hal-hal berkenaan dengan organisasi (struktur org, anggota, kepemimpinan, manajemen, finansial, dll).
  • 11. Institutions (Lembaga) = norma + aturan + cultural cognitive Organization = organisasi Network = jaringan = individu 11
  • 12. Kelembagaan vs organisasi: KELEMBAGAAN = PERILAKU aktor yg EFEKTIF NORMA REGULASI Kultural KOGNITIF ORGANISASI 12 KELEMBAGAAN diikuti KATA KERJA: Contoh: “kelembagaan penyediaan benih bersertifikat” ORGANISASI diikuti KATA BENDA: Contoh: “organisasi pemuda tani”
  • 13. 13  Apa yang disebut dengan “kelembagaan yang bagus”? = RELASI antar aktor yang EFEKTIF Yaitu: - Terpola, predictable - Tepat (cara, waktu, bentuk dll) - Berbiaya murah (cost transaction) - Dapat dipercaya, tidak menzalimi - Bukan kelompok tani yang maju, Gapoktan bagus, korporasi hebat. - Dan lain-lain • Bagaimana agar relasi efektif? 1. Norma yang baik 2. Regulasi yang kuat dan lengkap 3. Kultural kognitif yang cukup, dan/atau 4. Organisasi yang kuat (Teori New Institutionalism Konsep dan Teori:
  • 14. UU No 19 tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani:  Kelembagaan Petani = lembaga yang ditumbuhkembangkan dari, oleh, dan untuk Petani guna memperkuat dan memperjuangkan kepentingan petani (Pasal 1)  Kelembagaan petani = Kelompok Tani, Gapoktan, Asosiasi Komoditas Pertanian, dan Dewan Komoditas Pertanian Nasional (Pasal 70)  Kelembagaan ekonomi petani (pasal 80-81) = Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) berupa badan usaha milik petani (BUMP).  Pasal 80:  (1) BUMP dibentuk oleh, dari, dan untuk Petani melalui Gabungan Kelompok Tani dengan penyertaan modal yang seluruhnya dimiliki oleh Gabungan Kelompok Tani.  (2) BUMP berbentuk koperasi atau badan usaha lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.  (3) BUMP berfungsi untuk meningkatkan skala ekonomi, daya saing, wadah investasi, dan mengembangkan jiwa kewirausahaan Petani. Apa KP dan KEP ? (Harusnya OP dan OEP) 14
  • 15. Apa Social ORGANIZATION? 15 1. Dibentuk secara sengaja 2. Punya anggota yang dapat diidentifikasi secara jelas 3. Punya pengurus yang sengaja dibentuk 4. Organization border dapat diidentfikasi 5. Memiliki tujuan organisasi 6. Memiliki struktur internal (peran, otoritas, penggunaan SD, dll) Contoh: Kelompok Tani, Gapoktan, KWT, P3A, BPP, Kantor Dinas, BPTP, Pemda, negara, dll
  • 16. #2 Metode menilai kapasitas kelembagaan (Institutional Assessment Tool) 16
  • 17. Langkah-langkah rancang bangun kelembagaan: (3) How Bagaimana melakukan nya ? (2) Who Siapa yang akan melakukan ? (1) What Apa yang mau dilakukan ? 17 1. INDIVIDU 2. GROUP 2.1. Formal 2.1.1. Individual org (KT, dll) 2.1.2. Secondary org (Gapoktan) 2.2. Non formal (subak) 1. Dipenuhi sendiri 2. Relasi individual 3. Relasi kolektif
  • 18. 1. Apa yang mau dilakukan? 18 - Penyediaan lahan usaha - Penyediaan benih -Penyediaan pupuk dan obat-obatan -Penyediaan modal -Penyediaan/pengurangan airi irigasi - Penyediasn TK -Pelayanan Alsintan -Pengolahan hasil produksi -Penjualan/pemasaran -Penyediaan teknologi-Penyediaan informasi
  • 19. 2. Siapa yang akan melakukan? Opsi 2 = Individual organization: 1. Kelompok tani 2. KWT 3. Kelompok penangkar benih 4. P3A 5. Kelompok buruh tanam (non formal) 6. Kel buruh panen (non formal) 7. Primer Koperasi 8. Perusahaan Opsi 3 = Secondary level organization: 1. GAPOKTAN 2. Asosiasi KWT 3. Induk Koperasi 4. Korporasi ( = gabungan perusahaan) Opsi 1 = Individu: 1. Petani 2. Buruh tani 3. Pedagang gabah 4. Pedagang kios saprodi 5. Pengusaha traktor 6. Pengusaha huller 19
  • 20. 3. Bagaimana akan dilakukan? 1. Dipenuhi sendiri = mandiri 2. Relasi individual = memutuskan dan melakukan sendiri 3. Relasi kolektif = mewakilkan kepada kelompok (organisasi petani) 20 1. Secara teknis mampu (possible) Pilihan RELASI: Pertimbangan yang digunakan: 2. Secara ekonomi menguntungkan (provitable) 3. Secara manajemen sanggup (capable)
  • 21. Dasar pertimbangan assessment : 1. TEKNIS (possible):  sanggup, mampu, terampil, punya sarana dan prasarana, menguasai tekniknya, terbukti dari produknya, dll 2. EKONOMIS (profitable):  tidak merugikan, lebih menguntungkan, lebih terjamin kontinyuitasnya, ada nilai tambah bagi pelakunya, membuka lapangan usaha, menjanjikan pendapatan, memiliki mitra usaha, dll. 3. MANAJEMEN (capable):  eksistensi, manajemen siap, adminstrasi rapi, kepemimpinan kuat, komitmen pengurus, kontiyuitas terjamin, lebih adil, bisa diandalkan, lebih efisien, lebih cepat, dll. 21
  • 22. Meneliti dan merekomendasikan kelembagaan agribisnis: Fungsi agribisnis Kondisi eksistiing *) Kebutuhan ke depan (need assessment) *) 1. Penyediaan benih 1 – 2 - 3 ? 1 – 2 - 3 ? 2. Penyediaan pupuk dan obat-obatan 1 – 2 - 3 ? 1 – 2 - 3 ? 3. Penyediaan modal 1 – 2 - 3 ? 1 – 2 - 3 ? 4.Penyediaan alsintan 1 – 2 - 3 ? 1 – 2 - 3 ? 5.Penyediaan/pengurangan air 1 – 2 - 3 ? 1 – 2 - 3 ? 6.Penyediaan tenaga kerja 1 – 2 - 3 ? 1 – 2 - 3 ? 7.Pengolahan hasil panen 1 – 2 - 3 ? 1 – 2 - 3 ? 8.Pemasaran hasil panen 1 – 2 - 3 ? 1 – 2 - 3 ? 9.Penyediaan informasi pasar 1 – 2 - 3 ? 1 – 2 - 3 ? 10.Penyediaan informasi teknologi 1 – 2 - 3 ? 1 – 2 - 3 ? *) 1= dilakukan sec mandiri, 2= melalui relasi individual, 3=melalui relasi kolektif 22
  • 23. Kerangka kerja studi: I. PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI Identifikasi aktivitas agribisnis yang akan dilakukan II. ANALISIS Pertimbangan teknis (possible), ekonomi (profitable), manajemen (capable) III. PILIHAN KELEMBAGAAN 1. Dipenuhi secara sendiri (mandiri) 2. Melalui relasi individual (dengan kios saprodi, pedagang gabah, dll) 3. Melalui relasi kolektif (kelompok tani, Gapoktan, koperasi, perusahaan petani, dll) Menggunakan organisasi petani yg ada Membentuk organisasi baru IV. KEBUTUHAN PEMBERDAYAAN -Pelatihan keterampilan -Pelatihan bisnis -Pendampingan PPL -Penguatan manajemen --Penguatan modal --Pelatihan -Revitalisasi organisasi -Penyegaran pengurus -pelatihan manajemen, kepemimpinan, keuangan, dll -Pemilihan pengurus -Badan hukum -Pelatihan manajemen, kepemimpinan, keuangan dll -Pendampingan konsultan23
  • 24. Pertimbangan teknis, ekonomi, dan kelembagaan yang digunakan: Pertimbangan VS opsi kelembagaan DIPENUHI SENDIRI (petani dan anggota keluarganya) RELASI INDIVIDUAL (kios saprodi, pedagang gabah, penggilingan, dll) RELASI KOLEKTIF (KT, Gapoktan, koperasi petani, perusahaan petani) Nilai : 1- 2- 3- 4- 5 Nilai : 1- 2- 3- 4- 5 Nilai : 1- 2- 3- 4- 5 TEKNIS (possible) tidak sanggup (1) s/d sangat sanggup (5) secara teknis tidak sanggup (1) s/d sangat sanggup (5) secara teknis tidak sanggup (1) s/d sangat sanggup (5) secara teknis EKONOMI (profitable) tidak merugikan (=1) s/d sangat menguntungkan (=5) secara ekonomi tidak merugikan (=1) s/d sangat menguntungkan (=5) secara ekonomi tidak merugikan (=1) s/d sangat menguntungkan (=5) secara ekonomi MANAJEMEN (capable) tidak sanggup (=1) s/d sangat sanggup (=5) secara organisasi dan manajemen tidak sanggup (=1) s/d sangat sanggup (=5) secara organisasi dan manajemen tidak sanggup (=1) s/d sangat sanggup (=5) secara organisasi dan manajemen 24
  • 25. Deskripsi indikator TEKNIS (contoh: kegiatan pemenuhan benih): Pilihan 1= tidak sanggup 2=agak sanggup 3=cukup sanggup 4=sanggup 5= sangat sanggup 1. Dipenuhi secara mandiri Petani/RT tani belum pernah memproduksi benih, belum terbukti, tidak terampil Petani pernah mencoba, belum memberi hasil bagus Pernah dapat pelatihan, pernah mencoba, hasil benih belum baik Sudah dapat pelatihan, sudah berproduksi, hasil cukup bagus, belum bersertifikat BPSB, belum memasarkan Petani/RT tani sudah biasa, terampil, dan berhasil memproduksi benih bermutu, sudah biasa memasarkan 2. Melalui relasi individual Tidak ada penjual/kios benih di desa Ada kios, tidak paham aspek benih, kualitas benih yang dijual tidak terjamin Ada kios, faham teknologi benih, kualitas benih yang dijual cukup baik Ada kios saprodi, faham teknologi benih, kualitas benih baik dan terjamin Ada banyak kios saprodi tersedia, kualitas benih yang dijual baik, mampu memberi saran ke petani 3. Melalui relasi kolektif Kelompok penangkar belum ada di desa, organisasi petani (KT, Gapoktan) tidak memproduksi dan melayani penyediaan benih Ada petani penangkar, berpotensi membentuk kelompok penangkar, belum produksi Ada kelompok penangkar, pernah produksi, hasil belum bagus, organisasi petani (KT, Gapoktan) belum melayani pengadaan benih Ada kelompok penangkar, pernah produksi, hasil cukup bagus, belum bersertifikat, organisasi petani (KT, Gapoktan) melayani benih, cukup faham kualitas benih Ada kelompok penangkar, sudah terlatih, berproduksi, bersertifikat, dan memasarkan benih; organisasi petani (KT, Gapoktan) melayani benih, faham aspek kualitas dan teknis benih25
  • 26. Deskripsi Indikator EKONOMI: (contoh: kegiatan pemenuhan benih): 1 = merugikan 2 = agak menguntungkan 3 = cukup menguntungkan 4 = menguntungkan 5 = sangat menguntungkan 1. Dipenuhi secara mandiri Rugi jika memproduksi benih sendiri, karena mutu benih buruk Rugi jika memproduksi sendiri, mutu cukup bagus Cukup untung, mutu benih belum bagus Untung jika memproduksi sendiri, kualitas benih bersaing Sangat menguntungkan jika menggunakan benih sendiri 2. Melalui relasi individual Tidak ada penyedia di desa (petani atau kios), sehingga harga benih mahal Ada penjual benih, agak mahal Ada penyedia benih, cukup mahal, tidak sesuai dengan kualitas benih Ada penyedia benih, cukup mahal sesuai dengan mutu Ada beberapa penyedia benih, harga bersaing, kualitas terjamin (bersertifikat) 3. Melalui relasi kolektif KT penangkar tidak tersedia di desa, belum pernah produksi Ada KT panangkar, pernah produksi, harga tinggi, mutu buruk Ada KT panangkar, pernah produksi, harga masih mahal, mutu buruk Ada KT panangkar, sudah produksi, harga bersaing, mutu lumayan Ada beberapa KT panangkar, pernah produksi, harga renah, mutu terjamin, kontinyu26
  • 27. Deskripsi Indikator MANAJERIAL: (contoh: kegiatan pemenuhan benih): 1= tidak sanggup 2=agak sanggup 3=cukup sanggup 4=sanggup 5= sangat sanggup 1. Dipenuhi secara mandiri Petani/RT tani belum pernah memroduksi benih sendiri, tidak memiliki manajemen menjadi penangkar benih peani pernah mencoba, manajemen belum bagus Pernah dapat pelatihan, pernah mencoba, manajemen cukup baik Sudah memproduksi benih, manajemen (administrasi, keuanganm dll) baik Petani/RT tani terampil memproduksi benih, sudah roduksi, bermutu, manajemen efisien dan rapih 2. Melalui relasi individual Tidak ada penjual/kios benih di desa Ada kios, manajemen pembelian, penyimpanan dan penjualan belum baik Ada kios, faham aspek benih, manajemen pembelian, penyimpanan dan penjualan cukup baik Ada kios saprodi, faham teknologi benih, manajemen pembelian, penyimpanan dan penjualan baik Ada banyak kios saprodi, kualitas baik, mampu memberi saran, manajemen pembelian, penyimpanan dan penjualan sangat baik 3. Melalui relasi kolektif Kelompok penangkar belum ada di desa, organisasi petani (KT, Gapoktan) tidak memproduksi dan melayani penyediaan benih Ada potensi petani penangkar untuk berkelompok, belum produksi, organisasi petani berminat melayani benih Ada kelompok penangkar , pernah produksi, hasil belum bagus, manajemen cukup, organisasi petani mulai melayani benih untuk petani Ada kelompok penangkar, pernah produksi, bagus, organisasi petani bisa melayani benih, manajemen baik Ada beberapa kelompok penangkar, sudah terlatih, berproduksi, organisasi petani (KT, gapoktan) bisa melayani benih, manajemen efisien 27
  • 28. Form “90 cell” hasil assessement kelembagaan eksisting : Fungsi agribisnis Nilai Aspek TEKNIS (1/2/3/4/5) Nilai Aspek EKONOMI (1/2/3/4/5) Nilai Aspek MANAJERIAL (1/2/3/4/5) M RI RK M RI RK M RI RK 1. Penyediaan benih ? ? ? ? ? ? ? ? ? 2. Penyediaan pupuk dan obat-obatan ? ? ? ? ? ? ? ? ? 3. Penyediaan modal ? ? ? ? ? ? ? ? ? 4.Penyediaan alsintan ? ? ? ? ? ? ? ? ? 5.Penyediaan/pengurangan air ? ? ? ? ? ? ? ? ? 6.Penyediaan tenaga kerja ? ? ? ? ? ? ? ? ? 7.Pengolahan hasil panen ? ? ? ? ? ? ? ? ? 8.Pemasaran hasil panen ? ? ? ? ? ? ? ? ? 9.Penyediaan informasi pasar ? ? ? ? ? ? ? ? ? 10.Penyediaan informasi teknologi ? ? ? ? ? ? ? ? ? *) M= dilakukan sec mandiri, RI = melalui relasi individual, RK =melalui relasi kolektif28
  • 29. # 3. Menghitung POTENSI BISNIS dan menyusun rekayasa kelembagan agribisnis nya (RANCANG BANGUN KELEMBAGAAN Agribisnis Padi di Wilayah Program Serasi) 29
  • 30. Karakteristik 4 lokasi Serasi: Kec Muara Telang I - Sumsel Kec Air Salek I - Sumsel Kec Sungai Tabuk I - Kalsel Kec Bumi Makmur - Kalsel Luas SERASI (ha) 6.300 5.743 5.792 5.085 Luas sawah per kecamatan (ha) 20.650 26.540 10.405 5.085 Jumlah desa SERASI (unit) 3 6 9 11 Jumlah total desa per kec (unit) 16 14 21 11 Nama desa Prog SERASI 1. Telang karya 2. Telang Makmur 3. Telang Rejo 1. Damarwulan 2. Saleh Agung 3. Enggal Rejo 4. Saleh Mukti 5. Saleh Makmur 6. Bintaran 1. Gudang Tengah 2. Pejambuan 3. Tajau Landung 4. Keliling Benteng Ilir 5. Sei Dangkal 6. Lok Buntar 7. Pembantanan 8. Sei Pinang Baru 9. Ambumbun Jaya 1. Pantai Harapan 2. Sungai Rasau 3. Handil Maluka 4. Handil Labuhan Emas 5. Handil Suruk 6. Handil Gayam 7. Kurau Utara 8. Bumi Harapan 9. Handil Babirik 10. Handil Birayang Bawah 11. Handil Birayang Atas Aksesibilitas wilayah( waktu tempuh dan sarana trasnportasi) 2 jam dari Kota Palembang, darat dan sungai 3-4 jam darat dan sungai dari Kota Palembang 1 jam dari banjar Baru, darat 1 jam dari Banjar Baru, darat 30
  • 31. Hasil assessment kondisi kelembagaan agribisnis padi di “Unit Serasi Kec Muara Telang I”, tahun 2019 31 Aktifitas agribisnis Nilai Aspek TEKNIS (nilai) Nilai Aspek EKONOMI (nilai) Nilai Aspek MANAJERIAL (nilai) M RI RK M RI RK M RI RK 1. Penyediaan benih 2 2 3 2 3 4 1 2 3 2. Penyediaan pupuk dan obat-obatan 1 3 3 1 3 3 1 1 3 3. Penyediaan modal 2 3 3 2 3 3 2 3 3 4.Penyediaan alsintan 1 3 4 1 4 3 1 4 4 5.Penyediaan air irigasi 1 2 4 1 3 3 1 3 4 6.Penyediaan tenaga kerja 1 2 4 1 3 5 1 2 4 7.Pengolahan hasil panen 2 3 4 2 3 5 2 4 5 8.Pemasaran hasil panen 2 4 4 2 4 4 2 3 4 9.Penyediaan informasi pasar 3 3 4 3 3 5 2 3 5 10.Penyediaan informasi teknologi 3 3 3 2 3 4 2 4 5
  • 32. Kondisi kelembagaan agribisnis padi eksisting dan rancangan ke depan untuk Program Serasi di “Unit Serasi Kec Muara Telang I” 32 Aktifitas agribisnis Kelembagaan eksisting Rancangan kelembagaan SERASI M RI RK M RI RK 1. Penyediaan benih >50% var lokal beli di kios (var unggul) var lokal Kelompok penangkar benih (var unggul) 2. Penyediaan pupuk dan obat-obatan obat2 an di kios pupuk RDKK RDKK, korporasi kerjasama dengan kios saprodi 3. Penyediaan modal 50% modal sendiri 50% yarnen kios saprodi modal sendiri Perbankan (BRI, BNI, KUR) Korporasi sebagai penangung (avalis) 4.Penyediaan alsintan Punya sendiri Alsintan swasta UPJA Sebagian Punya sendiri sebagian Alsintan swasta Korporasi mengelola Alsintan bersama UPJA 5.Penyediaan air irigasi P3A P3A 6.Penyediaan tenaga kerja keluarga sendiri buruh tani upahan keluarga sendiri buruh tani upahan 7.Pengolahan hasil panen giling gabah untuk konsumsi sendiri huller milik, korporasi 8.Pemasaran hasil panen jual gabah GKP ke pedagang Korporasi menjual beras ke off taker 9.Penyediaan informasi pasar searching sendiri bertanya ke petani maju, tetangga diskusi di KT dan Gapoktan 10.Penyediaan informasi teknologi bertanya ke petani maju, tetangga PPL di KT BPTP, PPL pem, PPL swasta, perguruan tinggi melalui KT dan Gapoktan *) M= dilakukan sec mandiri, RI = melalui relasi individual, RK =melalui relasi
  • 33. Rancangan kelembagaan agribisnis padi ke depan untuk Program Serasi di “Unit Serasi Kec Muara Telang I” berdasarkan LEVEL manajemen kewilayahan 33 Level individual (RT petani) Level kelompok/dusun (KT, KWT, P3A) Level desa (Gapoktan) Level SERASI (Korporasi) 1. Penyediaan benih Kel penangkar memproduski benih var unggul (Inpari, Ciherang, dll) Korporasi membeli calon benih, lalu mengolah menjadi benih 2. Penyediaan pupuk dan obat-obatan RDKK melalui kelompok tani Gapoktan merekap RDKK Korporasi sebagai penyalur sapordi RDKK, kerjasama dengan kios saprodi 3. Penyediaan modal Sebagian petani menggunakan modal sendiri Petani didorong ke perbankan komersial (KUR) 4.Penyediaan alsintan UPJA Korporasi kerjasama dengan UPJA 5.Penyediaan air irigasi P3A (areal saluran tersier) P3A (areal saluran sekunder) 6.Penyediaan tenaga kerja Dari TK dalam keluarga, dan upahan 7.Pengolahan hasil panen Pengolahan huller Menggunakan jasa pengolahan huller milik korporasi 8.Pemasaran hasil panen KT mengkoordinasikan pembelian gabah petani GKP Korporasi membeli gabah, mengeringkan, mengolah, dan menjual beras 9.Penyediaan informasi (pasar dll) Petani mencari sendiri Diskusi di kelompok tani Diskusi di Gapoktan tentang jadwal tanam dll 10.Penyediaan informasi teknologi Petani mencari sendiri Dari BPTP dan PPL, melalui kelompok tani
  • 34. Potensi bisnis usaha Korporasi di Unit Serasi “Kec Muara Telang I” per tahun Basis dan asumsi perhitungan:  Potensi bisnis = nilai tambah bruto, belum menghitung biaya TK, penyusutan, biaya modal, dll  Luas sawah 6.300 ha, IP 200%  Masa kerja alat per musim 30 hari  Kapasitas kerja TR4 = 2 ha/hari, CH = 3 ha/hari  Produksi gabah MT1 = 7 ton GKP/ha, MT 2 = 3,0 ton GKP/ha  Konversi GKP ke GKG = 86,2%, GKG ke beras 64,002%, GKP ke beras = 55,2%  Jumlah gabah dijual (marketable) = 80% dari produksi  Harga gabah Rp 4000/kg GKP, harga beras medium Rp 9.300/kg, konversi 55,2%, potensi bisnis = Rp 1134 kg/GKP 34
  • 35. 35 Potensi bisnis usaha Korporasi di Unit Serasi “Kec Muara Telang I” per tahun: Bentuk usaha Kalkulasi Nilai bisnis (Rp) Manajemen 1. Produksi dan penjualan benih var unggul 80 kg/ha x 6.300 ha x 50% x Rp 2000/kg x 2 MT 908 juta Produksi oleh kelompok petani penangkar, benih diolah dan diproduksi oleh korporasi 2. Distributor pupuk inorganik Sp36 dan ZA (RDKK) Pupuk Urea, TSP, ZA dan organik x fee (Rp 50/kg). 535,5 juta Korporasi sebagai distributor, mendapat fee 3. Penjualan pupuk organik/hayati 2 l/ha x 6.300 ha x Rp. 10.000/l x 2 MT 252 juta Korporasi membeli dan menjual secara komersial ke petani 4. Penjualan dolomit 200 kg/ha x 6.300 ha x Rp. 100/kg x 2 MT 252 juta Korporasi membeli dan menjual secara komersial ke petani 5. Penjualan herbisida dan pestisida 5 botol/ha x 50% dari potensi pasar x 6.300 ha x Rp 50 rb/botol x 2MT 630 juta Korporasi membeli dan menjual secara komersial ke petani 6.Jasa avalis KUR 50% dari modal usaha tani x 2 MT x 2 % fee x 6300 ha x biaya usahatani Rp. 8 juta/ha/musim 1,0 M Korporasi sebagai avalis KUR 7. Jasa Alsin TR-4 30 hari kerja x 105 unit x Rp 500.000/ha x 2 MT 6,3 M Alsintan dikelola korporasi, sebagian alat kerjasama dengan UPJA 8. Jasa Alsin Combine harvester 30 hari kerja x 70 unit x Rp 1,2 juta/ha x 2MT 15,1 M Alsintan dikelola korporasi, sebagian alat kerjasama dengan UPJA 9. Jasa penggilingan 6300 ha x 20% x (7,0 +5,0 ton/ha) x Rp 400 /beras 3,3 M Korporasi menerima jasa penggilingan beras konsumsi RT petani 10. Perdagangan gabah - beras 6300 ha x 80% x (7,0 + 5,0 ton/ha) x Rp.1134/kg GKP 37,8 M Korporasi membeli gabah, lalu mengolah menjadi beras medium TOTAL 66,7 M
  • 37. 37
  • 38. 1. Presiden Jokowi (2017): “Tidak bisa lagi kita biarkan petani berjalan sendiri- sendiri. Tidak Bisa! .... Petani harus diorganisir. ..... Kenapa korporasi bisa menjual dengan harga murah. Karena mereka memproduksi dalam jumlah besar”. 2. Permentan No. 18/Permentan/RC.040/4/2018 tentang Pedoman Pengembangan Kawasan Pertanian Berbasis Korporasi Petani: Korporasi Petani adalah “Kelembagaan Ekonomi Petani berbadan hukum berbentuk koperasi atau badan hukum lain dengan sebagian besar kepemilikan modal dimiliki oleh petani”. 3. Kata kunci KORPORASI = business, company, firm, enterprise, organization, establishment, corporate body, perusahaan yang besar, memiliki banyak anak perusahaan, sudah berdiri lama, terbukti tangguh, sukses memberikan keuntungan yang besar. Korporasi adalah: 38
  • 39. Apa “PARADIGMA” baru yang dibawa korporasi ? 1. Era bantuan (charity) berubah menjadi era bisnis (pinjaman, jasa komersial, dll) 2. Relasi horizontal dan vertikal berbasiskan relasi pasar (biaya, pendapatan, margin, keuntungan, efisiensi, dll) 3. Skala pengorganisasian bisnis petani berubah dair level dusun (KT) dan desa (Gapoktan) ke kecamatan 4. Agribisnis dan korporasi petani menjadi program nasional, tanggung jawab semua pihak (Kementan dan Non Kementan) 39
  • 40. SASARAN PENGEMBANGAN KORPORASI PETANI Percepatan Modernisasi Pertanian • Usaha Berskala Ekonomi • Berorientasi Kawasan dan Pasar • Sinergi Manajemen Hulu-Hilir BUMDES Kelompok Tani Petani Gapoktan Lembaga Ekonomi Petani Lainnya PERTANIAN KORPORASI (Permentan No.18/2018) SASARAN: • Meningkatnya kapasitas dan posisi tawar petani, • Semakin kokohnya kelembagaan petani, • Meningkatnya akses petani terhadap sumberdaya produktif; dan • Meningkatnya pendapatan petani PENGUATAN KELEMBAGAAN
  • 41. SINERGI MEMBANGUN KORPORASI PETANI DI KAWASAN PERDESAAN 41 Tan Pangan Hortikultura PKH Perkebunan DIREKTORAT JENDERAL LINGKUP KEMENTAN PEMDA Gapoktan Lembaga ekonomi lainnyaPenyuluh Swasta Petani Pedagang Desa Korporasi Petani Kelompok Tani MITRA BISNIS STRATEGIS •Bank Mandiri, BRI, BNI dll •Food Station •Eksportir •PT. Pertani • dll BKP PSP Barantan KEMENKOP & UKM KEMENDES & PDTT BUMN K/L lainnya Litbang
  • 42. Pentahapan penumbuhan dan pengembangan Korporasi : 42 I. Persiapan II. Konsolidasi III. Perancangan korporasi IV. Penyusunan model bisnis VI. Pemandirian bisnis V. Penguatan binsis
  • 43. I. Tahap PENUMBUHAN: Kegiatan Deskripsi Persiapan - penentuan lokasi - konsolidasi lintas pemangku kepentingan - penyiapan infrastruktur pendukung - penyiapan SDM dan pembentukan kelembagaan petani Konsolidasi - untuk menyatukan dan memperkuat hubungan antarpetani dan antarusahatani dalam satu wilayah Perancangan korporasi - untuk merancang struktur usaha, skala usaha, bentuk kelembagaan usaha dan model kerjasama usaha - didasarkan pada hasil analisis kelayakan usaha Penyusunan model bisnis - dilakukan dengan menetapkan rencana bisnis (bisnis plan) berdasarkan prinsip keekonomian - memperhatikan kapasitas produksi, jenis bisnis, skala bisnis, ketersediaan bahan baku, pembiayaan, teknologi dan pemasaran 43
  • 44. Kegiatan Deskripsi Penguatan bisnis - dilakukan melalui optimalisasi pemanfaatan sumber pembiayaan, pengembangan jejaring usaha (networking), promosi dan perlindungan usaha. - dilakukan dengan meningkatkan kapasitas produksi, meningkatkan efisiensi penggunaan faktor produksi, meningkatkan skala bisnis, mengembangkan diversifikasi usaha, dan perluasan jejaring pemasaran. Pemandirian korporasi petani - dilakukan dengan penguatan manajemen badan usaha dan bisnis melalui penerapan: - cara budidya yang baik (Good Agricultural Practices /GAP) - cara penanganan hasil yang baik (Good Handling Practices/GHP) - cara pengolahan yang baik (Good Manufacturing Practices/GMP), - cara pemasaran yang baik (Good Distribution Practice/GDP), - Good Corporate Practices (GCP). II. Tahap PENGEMBANGAN: 44
  • 45. Aktor dalam korporasi petani: 45 Koperas i simpan pinjam
  • 47. Makna Kawasan:  Kawasan atau wilayah = area di permukaan bumi yang memiliki ciri-ciri homogen di dalamnya dan berbeda dengan luarnya.  Kawasan formal = didefinisikan secara resmi berdasarkan kriteria obyektif (= Kawasan Pertanian).  Kawasan fungsional = memiliki fungsi tertentu yang tercipta karena proses tertentu di dalamnya.  Kawasan konseptual = area yang ditetapkan berdasarkan perasaan atau kepercayaan tentang identitas unik yang dimilikinya, termasuk kebudayaan, bahasa dan etnis. 47
  • 48. KostraTani:  Bertujuan menghidupkan kembali serta memperkuat peran serta kapasitas BPP dan PPL di Tingkat Kecamatan  Sebagai center of excellent pembangunan pertanian nasional  Pusat kegiatan pembangunan pertanian tingkat kecamatan yang merupakan optimalisasi tugas, fungsi dan peran BPP dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional.  Sebagai pusat data dan informasi  Pusat gerakan pembangunan pertanian  Pusat pembelajaran  Pusat konsultasi agribisnis  Pusat pengembangan jejaring kemitraan.  Permentan Nomor 49 Tahun 2019 tentang Komando Strategis Pembangunan Pertanian48
  • 49.
  • 50. GERAKAN KOSTRATANI DATA  Areal tanam dan produksi (TP,HOR, BUN)  Populasi dan produksi (PKH)  Komoditas ekspor (BARANTAN)  Harga komoditas (BKP)  SDM pertanian CENTRE OF EXCELLENCE  Korporasi berbasis Kawasan (TP)  Demplot (HOR, BUN, PKH, PSP, BKP)  Demcar (BARANTAN)  Sekolah Lapang, REL, Bimtek Tematik (BPPSDMP) EXPERT SUPPORT Tim Pejabat Fungsional/ Petugas Bidang Pertanian, Praktisi Disesuaikan dgn potensi wilayah NETWORKING TP, HOR, BUN, PKH,PSP TOKO TANI INDONESIA- BKP FARMER FIELD DAY- BPPSDMP BRIGADE 50
  • 51. Korporasi adalah salah satu aktor penting dalam KOSTRA TANI (tingkat kecamatan): 51 DATA DAN INFORMASI (wilayah dan pembangunan) MANAJEMEN PEMBANGUNAN PENYULUHAN PERTANIAN BISNIS PERTANIAN Aktivitas 1. Data statistik pertanian wilayah kecamatan 2. Data administrasi pembangunan 3. Data BASELINE kecamatan 1. Perencanaan pembangunan kecamatan (pertanian dan non pertanian) 2. Monitoring 3. Evaluasi 1. Adopsi teknologi pertanian unggul 2. Demplot 3. Bimtek 4. Cyber extension 1. Pengembangan Kelembagaan Ekonomi Petani (korporasi) 2. Peningkatan produksi dan produktivitas 3. Menyusun bisnis plan 4. Pemasaran hasil pertanian 5. Value chain agribisnis 6. Jaringan kemitraan dan kelembagaan bisnis Pelaku 1. Mantri statistik (BPS) 2. Staf UPTD pertanian 1. Kantor kecamatan 2. Kepala UPTD Pertanian 1. PPL pemerintah 2. PPL swadaya 3. PPL swasta (Perusahaan, perguruan tinggi, dll) 4. Poskeswan 5. BPTP 1. PPL swadaya 2. PPL swasta 3. KEP (korporasi petani) 4. Kelembagaan petani (KT, Gapoktan, dll) 5. Pelaku usaha (input dan output pertanian) 6. Gabungan Bumdes sekecamatan 7. BRI unit Koordinator Mantri Statistik Kepala Kecamatan Kepala BPP KORPORASI petani (Perusahaan atau koperasi) KORPOR ASI Petani
  • 52. 52 Jenis PPL Fungsi penyuluhan (IT, diseminasi, demplot, dll) Pengembangan organisasi petani (KT, Gapoktan, koperasi, perusahaan petani) Fungsi Bisnis (informasi pasar, pasar, value chain) PPL pemerintah *** ** * PPL swadaya ** ** ** PPL swasta * * *** Pembagian peran Penyuluh Pertanian di BPP:
  • 53. Struktur KOSTRA TANI: 53 CAMAT Mantri statistik (BPS) Kecamatan Kepala BPP Korporasi petani KORPOR ASI Petani
  • 54. 54 Target Kostratan 2019-2020: KOSTRATAN 2019 2020 JUMLAH REF.1 REF.2 REF.1 REF.2 KOSTRAWIL 33 33 33 33 33 KOSTRADA 100 250 414 350 514 KOSTRATANI 400 3054 5246 3454 5646 JUMLAH 533 3.337 5.693 3.837 6.193
  • 56. Korporasi di Kecamatan: 56 Pembangunan pertanian periode Kabinet INDONESIA MAJU (TA 2020- 2024) berisi berbagai program program berbasis KORPORASI petani dan berbasis unit KECAMATAN Dalam bentuk Korporasi Kecamatan sebagai unit kegiatan 1. KOSTRATANI (5246 unit TA 2020) V V 2. MAJOR PROJECT Bapenas (350 unit dalam 5 tahun sesuai RPJM 2020-2024) V 3. Pengembangan korporasi pada satuan 5.000 ha di seluruh wilayah SERASI (total 500.000 ha) V V 4. Inisiasi 1.000 unit KORPORASI (gabungan Bumdes dan Gapoktan se kecamatan) oleh BUMN dan Kemendagri melalui PT MBN (Mitra Bumdes Nusantara) V V 4. Kawasan Pertanian Maju, Modern dan Mandiri (KAPET M3) V Lebih besar dari kecamatan 5. Sapira Kawasan
  • 57. Kecamatan sebagai unit bisnis Program Serasi (5.000 ha sawah): GENERAL MANAGER (Mengelola 5.000 Ha) Manajer Operasional AlsintanManajer Keuangan/Pemasaran Manajer Produks i-1 (1.000 Ha) Manajer Produks i-2 (1.000 Ha) Manajer Produks i-5 (1.000 Ha) Manajer Produks i-4 (1.000 Ha) Manajer Produks i-3 (1.000 Ha) Manajer-6 Pasca Panen, Pengolahan Hasil Catatan: di setiap 1.000 Ha terdapat usaha selain komoditas padi (Usaha Peternakan, Perkebunan, Hortikultura dan tanaman pangan lainnya) SPv SPv SPv SPv SPv SPv SPv SPv SPv SPv SPv SPv SPv SPv SPv SPv SPv SPv 6 57
  • 58. 1.000 unit inisiasi korporasi oleh BUMN (PT MBN): 58
  • 59. Skema korporasi petani inisiasi BUMN: 59
  • 60. Major project Bapenas: 60  RPJMN 2020-2024 diperkuat dengan Major Project untuk memperkuat fokus dan pengendalian program (delivery mechanism) = 350 unit dalam 5 tahun.  Target = peningkatan produktivitas komoditas 5%, peningkatan pendapatan petani Rp 36,2 juta/petani/tahun, nelayan Rp. 45,0 juta/nelayan/tahun  Terbentuk piloting 3 klaster korporasi petani  Anggaran = Rp 51 T  Pelaksana: Kementan, KKP, KemenKUKM, KemenPUPR, KemenATR/BPN, Kemenperin, KemenBUMN, Kemendag, LIPI, Perguruan Tinggi, Kemendes, PDT dan Trasmigrasi. Pendekatan: 1. Penerapan Good Agricultural Practices dan Pertanial Digital / Agro Maritim 4.0 2. Perkuatan kelembagaan petani 3. Investasi, pembiayaan, asuransi sektor pertanian dan perikanan 4. Kemitraan KUKM dan wirausaha pertanian dan perikanan 5. Fasilitasi pemasarans Lokasi: 1. Tahun 2020 = 3 unit 2. Tahun 2021 = 33 unit 3. Tahun 2022 = 65 unit 4. Tahun 2023 -2014 = pengembangan dan pemantapan 65 unit
  • 61. Rumusan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian Tahun 2020 Jakarta, 27 Januari 2020:  Pertanian maju, mandiri dan modern:  MAJU = seluruh jajaran pertanian harus lebih maju baik dari Pusat hingga desa, harus lebih bergerak, lebih bersemangat, dan lebih mempunyai kemampuan;  MANDIRI = tidak selalu bergantung pada impor  MODERN = menggunakan berbagai inovasi teknologi sehingga mampu meningkatkan produktivitas, nilai tambah dan daya saing  Menggunakan pendekatan kawasan yaitu: Kawasan Utama, Kawasan Andalan, dan Kawasan Pengembangan (??)  Akan dibuat pilot project korporasi petani antara Kemenkop dan Kementan untuk membangun dan mengembangkan korporasi petani dengan melibatkan berbagai pihak seperti perbankan untuk menghasilkan produk memiliki nilai tambah, dan daya saing dengan menyiapkan rencana model bisnis yang modern 61
  • 62. MOU Kementan dengan Kemenkop 2020: Ruang lingkup Kesepakatan: a. Penguatan dan pengembangan kelompok petani ke dalam KOPERASI b. Pendampingan untuk pengembangan koperasi c. Pengembangan jejaring kerjasama kemitraan usaha KORPORASI PETANI d. Fasilitasi akses teknologi, permodalan dan pemasaran e. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia (petani, koperasi dan f. korporasi) 62
  • 63. Pendirian koperasi primer dan sekunder: Sesuai dengan UU 25 tahun 1992, PP No 4 tahun 1994, dan Permenkop No 10 tahun 2015:  Koperasi Primer = minimal 20 orang anggota  Pusat Koperasi = minimal tdd 3 (5 ?) unit koperasi primer, wilayah kabupaten/kota, setelah koperasi primer berdiri minimal 3 tahun  Gabungan Koperasi = minimal tdd 3 Pusat Koperasi, level propinsi  Induk Koperasi = minimal tdd 3 Gabungan Koperasi, level nasional 63
  • 64. MOU Kementan dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi tahun 2020: Ruang lingkup kesepakatan: a. Perencanaan dan sinergitas program pemberdayaan masyarakat desa pada bidang pertanian b. Pengembangan produk unggulan kawasan perdesaan (PRUKADES) c. Pengembangan SDM pertanian di perdesaan d. Penguatan dan pengembangan KEP dan KORPORASI PETANI di perdesaan e. Pengembangan dan penguatan infrastruktur dan ekonomi pertanian perdesaan f. Peningkatan ketahanan dan keamanan pangan di kawasan perdesaan g. Pengentasan daerah rentan rawan pangan dan pencegahan kekurangan gizi kronis (stunting) h. Penguatan Pposluhdes i. Diseminasi dan implementasi inovasi teknologi pertanian di kawasan perdesaan yang berlandaskan kearifan lokal j. Pertukaran data dan informasi terkait pembangunan pertanian dan perdesaan64
  • 65. #7. Rancangan bisnis dan pendampingan kelembagaan KORPORASI (Kasus Demfarm Pengembangan Korporasi Petani di Kec Jayakerta Kab Karawang oleh Balitbangtan) 65
  • 66. Pemenuhan Input Saprodi Onfarm Pengolahan Pemasaran Benih Budidaya Padi Ds KertaJaya* Pupuk Ds Ciptamarga* Alsintan (UPJA) Ds JayaMakmur* Air/Irigasi 5 Desa* DOD/Pakan mandiri Ds Jayamakmur* Dinas/ RDKK Bahan Pakan Budidaya petani untuk Benih Sumber 10 Ha 5 Desa * Petani Demfarm 1000 Ha 5 Desa * Petani Hortikultura 5,69 Ha Desa Medangasem dan Ciptamarga * Peternak Itik 17 orang Ds Kpg Sawah * kandang Itik Desa Jaya Makmur * Benih Berlabel Desa Jayakerta* Pengolahan Beras Premium Desa Jayamakmur* Hortikultura: Packaging/Labelling Desa Medang Asem* Telur asin/daging Desa Kampung Sawah* Petani lokal dan Pasar Food Station Pasar Induk Ekspor Pasar Induk Ekspor Pasar 1 2 3 4 = Koperasi Primer Skema bisnis Korporasi Petani Demfarm Kec Jayakerta Kab Karawang 5 66
  • 67. Jenis bisnis per koperasi: 67 BISNIS “Kop 1” (Ds Jaya kerta) “Kop 2” (Ds Cipta marga) “Kop 3” (Ds Jaya makmur ) “Kop 4” (Ds Kampung Sawah) “Kop 5” (Ds Medang asem) 1. Usaha benih padi berlabel V 2. Usaha produksi dan penjualan Saprodi V 3. Usaha pelayanan jasa Alsintan V 4. Usaha pakan (itik dan ikan) dan produksi DOD V 5. Usaha peternakan itik petelur V 6. Usaha pengolahan telur bebek, tepung telur, dll V 7. Usaha produksi dan penjualan beras premium (RMU) V 8. Usaha produksi, pengolahan dan pemasaran hortikutura sayuran V 9. Usaha SIMPAN PINJAM V “Non Bisnis”: 9. Pengelolaan irigasi (P3A/GP3A)
  • 68. Aktor dan struktur pendampingan: 68 Pendamping kelembagaan Pendamping Teknis Pendampi ng lapang (PPL, Tim IT, dll) Pengurus koperasi (+ manajer, dll)
  • 69. #8 Dari Demplot/Demarea menuju Kelembagaan Agribisnis: 69
  • 70. Kerangka fikir: DEMPLOT – diseminasi – rekayasa kelembagaan Demplot berhasil Rencana adopsi teknologi (paket atau komponen) oleh petani: komponen teknologi, skala, lokasi Analisis kelembagaan: 1. teknis 2. Ekonomi 3. manajerial Rancangan kelembagaan: 1. APA yg akan dilakukan 2. SIAPA yg akan melakukan 3. BAGAIMANA melakukannya 70
  • 71. Demfarm ke kelembagaan agribisnis: DEMFARM Analisis kebutuhan teknologi Pelaksanaan Demfarm KELEMBAGAAN Rencana adopsi teknologi Analisis kapasitas kelembagaan Uji persepsi dan preferensi Rancangan/ kesepakatan kelembagaan 71
  • 72. Rancangan kelembagaan scalling up teknologi SUP Inovatif hasil demplot (Desa Tamban Baru Tengah dan Sidomulyo): Desa Tamban Baru Tengah: Desa Sidomulyo: 72  Luas demplot 10 ha = 5 lahan lama + 5 ha laman baru (sudah lama diberakan)  Demplot 2 MT = MK Asep 2019 + MH Okmar 2019-20120  Jumlah petani kooperator = ....  Paket teknologi lengkap = tata air, varietas, mutu benih, pengolahan lahan, jarak tanam, input, dst  Luas demplot 10 ha = 5 lahan lama + 5 ha laman baru (sudah lama diberakan)  Demplot semenjak 2015 = 7 MT  Jumlah petani kooperator = ....  Paket teknologi lengkap = tata air, varietas, mutu benih, pengolahan lahan, jarak tanam, input, dst
  • 73. Kesepakatan scalling up teknologi demplot Desa Tamban Baru Tengah: Komponen teknologi Teknologi Demplot Rencana adopsi Benih Varietas lokal dan unggul Masih menggunakan varietas lokal Ameliorasi Kapur dolomit 1-4 ton/ha Penggunaan kapur dan pupuk kandang pada .... orang petani (sumber modal sendiri, menabung di Gapoktan) Pupuk hayati Biotara dosis .... ?? Pengolahan lahan ?? Bahan organik Penggunaan jerami, dan .... (untuk menekan pirit) ?? Pestisida Pestisida nabati Tarasida ?? Jarak tanam Tapin (Tegel, Jarwo), sebar (Tabela) Tapin tradisional = ..... Ha Tapin umur muda = ..... Ha Tabela = .... ha Panen Dengan combine (untuk menekan kehilangan hasil) ?? 73
  • 74. Kesepakatan scalling up teknologi demplot Desa Sidomulyo: Komponen teknologi Teknologi Demplot Rencana adopsi Benih Varietas lokal dan unggul Varietas unggul = 25 ha (petani lokasi demplot) Ameliorasi Kapur dolomit 1-4 ton/ha Penggunaan kapur dan pupuk kandang pada .... orang petani (sumber modal sendiri, dan pinjaman Bumdes) Pupuk hayati Biotara dosis .... ?? Pengolahan lahan ?? Bahan organik Penggunaan jerami, dan .... (untuk menekan pirit) ?? Pestisida Pestisida nabati Tarasida ?? Jarak tanam Tapin (Tegel, Jarwo), sebar (Tabela) Tapin tradisional = ..... Ha Tapin umur muda = ..... Ha Tabela = .... ha Panen dengan combine (untuk menekan kehilangan hasil) ...... Ha ?? Penanaman IP 200 (Okmar) Ada demplot oleh Dinas dll 45 ha74
  • 75. POTENSI BISNIS usaha Korporasi Agribisnis di Kecamatan Tamban Catur per tahun: Basis dan asumsi perhitungan:  Potensi bisnis = nilai tambah bruto, belum menghitung biaya TK, penyusutan, biaya modal, dll  Luas sawah 5.642 ha, IP 100%  Menerapkan teknologi SUP Inovatif  Masa kerja alat per musim 30 hari  Kapasitas kerja TR4 = 2 ha/hari, CH = 3 ha/hari  Produksi gabah var lokal 2,5 ton/ha  Harga GKP = Rp 6.500/kg, GKG = Rp 7.000-9.000/kg, beras medium Rp 12.500/kg  Konversi GKG-beras = 40% (20 l GKP = 8 l beras )  Potensi nilai tambah GKG-beras = Rp 1.250 kg/GKG 75
  • 76. 76 Potensi bisnis usaha Korporasi Petani di Kec Tamban Catur per tahun (luas 5.642 ha): Bentuk usaha Kalkulasi Nilai bisnis (Rp) Manajemen 1. Penjualan kapur dan pupuk kandang Kebutuhan Rp 1,5 juta/ha = keuntungan 5.642 ha x Rp 50.000 282 juta Korporasi sebagai penyedia 2. Distributor pupuk anorganik (Urea, Sp36 dan NPK) 5,642 ha x 300 kg x fee Rp 50/kg 84,6 juta Korporasi sebagai distributor, mendapat fee 3. Penjualan pupuk hayati 5.642 ha x 25 kg/ha x fee Rp. 10.000/l 112,8 juta Korporasi membeli dan menjual secara komersial ke petani 4.Jasa avalis KUR 5.642 ha x Rp 3 juta (50% dari modal usaha tani) x 2 % fee 338,5 juta Korporasi sebagai avalis KUR 5. Jasa Alsin transplanter 5.642 ha x Rp 1 juta 5,6 M Alsintan dikelola korporasi, sebagian alat kerjasama dengan UPJA 6. Jasa Alsin Combine harvester 5.642 ha x 1,5 juta = 8,4 M Alsintan dikelola korporasi, sebagian alat kerjasama dengan UPJA 7. Usaha penggilingan padi-beras 5642 ha x 2,5 ton/ha x Rp 1.250/kg 17,6 M Korporasi membeli GKP petani, mengeringkan, menggiling, dan menjual dalam bentuk beras medium TOTAL 32,4 M
  • 77. Model pengembangan kelembagaan agribisnis PADI di Kec Tamban Catur : 77 Aktifitas agribisnis Rancangan kelembagaan Mandiri (RT petani) RI (dipenuhi sendiri) RK (melalui kelompok) 1. Penyediaan benih Varietas lokal Varietas unggul = melalui korporasi 2. Penyediaan pupuk dan obat-obatan Pupuk bantuan (Urea, SP36, Ponska) serta kapur dan pupuk kandang = pembelian oleh korporasi , distribusi ke petani melalui KT 3. Penyediaan modal Modal sendiri (upah TK, dll) Menyimpan uang di KT dan Gapoktan, meminjam dari korporasi dan Bumdes 4.Penyediaan TK dan alsintan Pembibitan, menyiang, memupuk, menyemprot, Pengolahan lahan dan memanen (TK manusia) Pengolahan lahan (traktor) dan panen (combine harvester) milik UPJA yang dikelola korporasi 5.Penyediaan air irigasi MT I (Asep ) = butuh pompa utk pembuangan air, P3A MT II (Okmar) = Sept butuh pompa utk pengolahan lahan, dan poma untuk pembuangan (Tipe B)P3A 6.Pengolahan hasil panen dan pemasaran hasil Pedagang pemilik huller Koperasi dan BUMdes 7.Penyediaan informasi pasar dan teknologi Dari media massa, elektronik Bertanya ke petani lain Diksusi di KT dan Gapoktan, Posluhdes (pelayanan 1 x sebulan)
  • 78. Peran organisasi petani dalam agribisnis padi: Aktivitas agribisnis Kelompok Tani Gapoktan P3A UPJA Koperasi Tani (KORPORASI) Bumdes 1. Penyediaan benih Penyediaan benih padi unggul 2. Penyediaan saprodi (kapur, pupuk, obat- obatan,) Penyediaan kapur dan pupuk kandang, penyalur pupuk anorganik 3. Penyediaan modal Simpan pinjam Simpan pinjam (yarnen) 4.Penyediaan TK dan alsintan Jasa traktor dan combine harvester 5.Penyediaan air irigasi Supali air, terutama MT II (dari sungai dan polder) 6.Pengolahan hasil panen dan pemasaran hasil Pembelian dan pengolahan gabah Pemasaran beras 7.Penyediaan informasi pasar dan teknologi Penyediaan sumber dan diskusi Penyediaan sumber dan diskusi 78
  • 79. Action plan peningkatan kapasitas ORGANISASI petani: Organisasi petani Kebutuhan (manajerial dan sarana prasarana) 1. Kelompok tani dan Gapoktan -Pembenahan administrasi -Regenerasi pengurus, -Pelatihan -Pendampingan pengurus 2. UPJA -Optimalisasi Alsintan yang dimiliki -Peningkatan jumlah Alsintan -,Penepatan besar dan sistem pembayaran jasa Alsintan -Kebutuhan pemeliharaan dan perawatan -Pengelolaan keuangan dan keuntungan UPJA (pelaporan) -Pendampingan 3. P3A -Manajemen alat dan prasarana yang dikelola -Besar dan sistem pembayaran jasa air -Peningkatan kapasitas pengurus -Pemeliharaan dan perawatan -Rencana pengembangan -Pengelolaan keuangan dan keuntungan 4. Koperasi -Kebutuhan untuk koperasi (bentuk dan jenis usaha) -Pembentukan -Pendaftaran -Pendampingan (manajerial) 5. BUMDES -Pengembangan jenis usaha yang akan dijalankan -Peran dalam sistem agribisnis -Penguatan modal (dari Dana Desa) - Pendampingan (manajerial) 79