SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
AKTOR DAN STRUKTUR
PELAKU SAWIT
NASIONAL:
sebagai enabling environments untuk
pengembangan koperasi petani
sawit
SYAHYUTI
Pusat Riset Koperasi, Korporasi dan Ekonomi Kerakyatan, BRIN
RCS #9: MEMBANGUN EKONOMI KERAKYATAN MELALUI
KOPERASI PETANI SAWIT
26 Oktober 2023
1
Peran sawit pada ekonomi nasional sangat besar:
kini dan nanti
• Indonesia menyumbang 59 % sawit dunia (35 dari 64 juta
ton)
• Luas kebun sawit nasional berkembang pesat:
• Tahun 1980 = 0,3 juta ha
• Tahun 1990 = 1,1 juta ha
• Tahun 2015 = 14,03 juta ha
• Tahun 2022 = 16,38 juta ha
• Sawit menjadi kontributor ekonomi utama setidaknya 31
kabupaten dan kota di Indonesia,
• Nilai ekspor hasil sawit tertinggi dibanding komoditas lain
• Pada tahun 2050 = dunia memerlukan tambahan 60-170 juta
ton minyak nabati
• Jika dipenuhi dari kedelai = butuh 120-340 juta ha
• Jika dari swawit = hanya perlu tambahan 12-34 juta hektar.
SDM di industri sawit (hulu – hilir):
• Menyerap 8,2 juta orang TK (12 atau 16 juta orang TK ?) vs
TK pertanian 38,23 juta orang, TK total 128,45 juta orang
• Petani sawit rakyat = 4,2 juta orang
• Petani swadaya = 4 juta orang
• Menjadi sumber penghidupan bagi 1,5 juta keluarga petani
kecil
• Menyerap tenaga kerja, mengurangi kemiskinan
2
Berapa luas lahan sawit?
Data luas sawit nasional masih
misteri:
• Menurut GAPKI = 16,1 juta ha
• Luas perizinan = lebih dari 14 juta ha
• Tutupan lahan = lebih dari 16,3 juta ha.
• Perkebunan rakyat = 9 juta ha
• Kebun petani swadaya = 6,04 juta ha
• Kebun sawit BUMN = 515 ha
• Putusan Mahkamah Konstitusi No
138/PUU-XIII/2015 agar BPN
membuka data HGU lahan sawit ke
publik, BPN belum mematuhinya
• Sawit di lahan hutan, bahkan Taman
Nasional, di lahan masyarakat
• Konsorsium Pembaruan Agraria = 80
persen kejadian konflik agraria di
sektor perkebunan (tahun 2022 =
276.162 ha)
• Debat sawit apakah “tanaman hutan”
atau tidak
3
Kebun sawit: masalah agraria dan lingkungan
• Sawit menggunakan sumber daya alam secara
luas
• Sesuai pasal 33 UUD 45 = melekat tanggung
jawab sosial
• 1,7 juta ha lahan sawit rakyat saat ini belum
berstatus clean and clear, baik dari status
hukum penguasaan maupun peruntukan
lahannya.
• Ada 1,5 juta ha lahan sawit berada di lokasi
lahan gambut
• BPN menolak membuka data HGU ke publik.
• 3,47 juta hektare (ha) kebun sawit berada di
dalam kawasan hutan
• lebih dari 800 ribu ha ditanam di lahan konsesi
tambang
• Konflik lahan, dengan BUMN, masyarakat
adat, dll
• Kebijakan moratorium (Inpres No. 8 Tahun
2018 tentang Penundaan dan Evaluasi
Perizinan Perkebunan Kelapa Sawit )
• Penolakan Eropa terkait aspek lingkungan
• Penerapan ISPO (Permentan No 11/2015) =
terdiri 7 prinsip, 34 kriteria, dan 141 indikator
• Mancakup aspek ekonomi, sosial, lingkungan
• Ramah ingkungan, penerimaan sawit di pasar
internasional, penurunan emisi rumah kaca,
4
Kondisi petani sawit:
• Petani sawit = petani mitra +
swadaya
• Produktivitas sawit petani
swadaya rendah (2-3 ton TBS per
ha per tahun).
• Penyebabnya:
• penggunaan bibit illegitimate,
• kurangnya informasi dan
pengetahuan terhadap Good
Agricultural Practice
• ketiadaan sarana dan prasarana
• akses pekebun ke pabrik kelapa
sawit.
• Petani = pemilik + pemilik
penggarap + buruh tani
• Upah rendah, jam kerja berlebih,
tempat tinggal tidak layak, pekerja
anak, hak berserikat dilarang, dll
• Buruh tani = bukan “petani” sesuai
dengan UU 19 tahun 2013
• Bukan “buruh” sesuai dengan UU
perburuhan (UU 13 tahun 2003
tentang Ketenagkerjaan)
5
KORPORASI pada sistem sawit nasional:
• Korporasi di sawit =
• pengusaha kebun
• pemilik pabrik pengolahan,
produsen minyak goreng
• pelaku distribusi
• dll
• Dugaan kartel sesuai UU No
5 tahun 1999 ttg Praktik
Monopoli Dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat
• Produsen migor = 27 perusahaan
terlapor
• Tahun 2010 terbukti melanggar,
denda Rp 299 M
• Menurut KPK (Maret 2019) =
ada potensi kehilangan pajak Rp 20 T
akibat lahan tidak terdata, tidak dikenai
pajak, “perusahan cangkang”
6
Historik perkembangan organisasi-organisasi petani dan pengusaha di
bidang kelapa sawit:
Petani Korporasi
1970-an Perusahaan Inti Rakyat (PIR) Sawit
27 Feb 1981 Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI)
12 Feb 1989 Gabungan Pengusaha Perkebunan Indonesia (GPPI)
2000 APKASINDO, disahkan dan dibina oleh Kementerian
Pertanian dan Badan Eksekutif Gabungan Asosiasi Petani
Perkebunan Republik Indonesia (GAPPERINDO), dan
Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI). 22 prop, 144
kab/kota
2000 Asosiasi Petani Kelapa Sawit PIR (ASPEKPIR). Anggota =
koperasi-koperasi
2005 Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS). Anggota = 58 ribu
orang
2009 Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO). Target maksimal
tahun 2025 semua kebun bersertifikat
2011 Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI). Anggota = Apkasindo, GPPI,
MAKSI, GAPKI, GIMNI, APOLIN, APROBI, dan AIMMI
28 Sept 2016 Asosiasi Sawit Masa Depanku (SAMADE), tersebar di
Riau, Sumatera Utara, Jambi, Aceh, dan Sumatera Selatan
2015 Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS)
12 Juli 2019 Persatuan Organisasi Petani Kelapa Sawit Indonesia
(POPSI). Dibentuk oleh 4 organisasi = Apkasindo, SPKS,
Aspekpir, dan Samade
2019 Masyarakat Perkelapa-Sawitan Indonesia (MAKSI). Didirikan 7 Pusat
Antar Universitas. Anggota = akademisi, peneliti, dll. 31 orang
profesor, 135 orang DR, 121 orang master, 189 orang sarjana.
7
Karakter “bipolar” (sebagai tool analysis) pelaku industri sawit nasional:
PETANI (dan PEKERJA) KORPORASI
JENIS DAN
JUMLAH AKTOR
• 4,2 juta orang petani sawit rakyat
• 4 juta orang = petani swadaya
• 8,2 juta orang TK (12 juta, 16 juta ?)
• Total 2.892 unit perusahaan (tahun 2021)
• 163 unit perusahaan negara
• Wilmar group = 232.053 ha lahan sawit, 450
pabrik, jaringan distribusi, produksi
minyak goreng domestik 99,26 juta liter
EKSISTENSI
ORGANISASI
• Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia
(Apkasindo) berdiri tahun 2000
• 454 unit koperasi sawit
• Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS)
• Asosiasi Petani Kelapa Sawit PIR (ASPEKPIR),
dan Asosiasi Sawit Masa Depanku (SAMADE)
• Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit
Indonesia (GAPKI) berdiri 1981
• Gabungan Industri Minyak Nabati
Indonesia (GIMNI)
ALOKASI DANA
BPDPKS (tahun
2021 = Rp 57 T)
• Alokasi untuk petani kecil (tahun 2021 = hanya
Rp 4 T)
• Petani kesulitan untuk replanting
• Alokasi untuk pengusaha jauh lebih besar
(83%)
• Untuk program biodiesel tahun 2021 = Rp
51,86 T
8
Bagaimana relasi petani – korporasi?
• TEORI STRUKTURASI - Anthony Giddens
• teori ilmu sosial tentang penciptaan dan
reproduksi sistem sosial yang berbasis pada
analisis struktur dan agen, tanpa memberi
keunggulan pada keduanya
• kritik atas dua kutub aliran dalam sosiologi,
terutama terkait dengan pemahaman atas
struktur dan tindakan (action) manusia.
• merupakan tanggapan terhadap klaim post-
strukturalis
• Strukturasi menyatakan manusia memiliki
kemampuan membuat struktur dan secara
sukarela menentukan struktur untuk mereka
sendiri,
• Struktur bukan hanya medium, tetapi juga
hasil dari tingkah laku (conduct) yang
diorganisasikan secara berulang
• Struktur bersifat constraint (unenabling),
sehingga Perubahan struktural yang terjadi
bukan memberdayakan melainkan bersifat
mereproduksi dan melanggengkan
kemiskinan kaum nelayan
• Apakah petani bisa memanfaatkan struktur
yang ada atau “terjebak ?
• Dimungkinkan merubah struktur?
• Bagaimana kuasa petani terlibat dalam
perubahan tersebut?
9
Variabel dan indikator dalam sistem sawit di dunia (analisis > 200 jurnal):
10
Posisi petani dalam rantai pasok sawit:
11
Berapa kadar “ekonomi kerakyatan” (EK) pada industri sawit?
APA sih “EKONOMI KERAKYATAN”?
• Istilah “ekonomi rakyat” pertama dirintis Bung Hatta, =
menunjuk kepada sektor kegiatan ekonomi orang
kecil (wong cilik)
• Bung Hatta dalam Daulat Rakyat (1931) menulis artikel
“Ekonomi Rakyat dalam Bahaya”
• Bung Karno (Agustus 1930) dalam pembelaan di
Landraad Bandung = “Ekonomi Rakyat oleh sistem
monopoli disempitkan, sama sekali didesak dan
dipadamkan” [3].
• Tambahan “sektor informal” lalu dihapus
• Ekonomi rakyat = suatu bentuk ekonomi yang
pelakunya adalah masyarakat banyak yang dicirikan
dengan pemilikan sumber daya dan keterampilan yang
rendah, namun harus dimanajemen secara efisien,
menguntungkan, dan berdaya saing.
• Cirinya adalah masyarakat banyak sebagai pelakunya,
bukan sebagai tenaga kerja, tapi sebagai pemilik,
menggunakan sumber daya ekonomi setempat, dan
nilai tambahnya pun kembali kepada masyarakat
tersebut.
• Prinsip = kemandirian, kemerataan, dan keswadayaan.
• Ekonomi Rakyat adalah kancah kegiatan ekonomi
orang kecil (wong cilik), yang karena merupakan
kegiatan keluarga, tidak merupakan usaha formal
berbadan hukum, tidak secara resmi diakui sebagai
sektor ekonomi yang berperanan penting dalam
perekonomian nasional.
• Dalam literatur ekonomi pembangunan ia disebut
sektor informal, “underground economy”, atau
“ekstralegal sector”.
• Pada awalnya istilah “ekonomi rakyat” sudah lama
muncul, namun karena dianggap berkonotasi
komunis diganti menjadi “ekonomi kerakyatan”.
• Istilah “ekonomi kerakyatan” secara resmi
dicantumkan dalam Ketetapan MPR yaitu Tap
Ekonomi Kerakyatan No. XVI tahun 1998. Istilah ini
semakin mantap dengan masuk pada berbagai
produk hukum dan kebijakan, misalnya dalam UU
No. 25/2000 tentang Propenas
12
“Ekonomi Kerakyatan” =
• Mubyarto = memilih istilah “ekonomi rakyat” karena
dirasa lebih jelas dan tak akan membingungkan.
• Istilah “EK” lalu bertransformasi menjadi “UKM”
(Usaha Kecil dan Menengah) (Small and Medium
Enterprises / SME).
• Pada prinsipnya, “EK” = sistem ekonomi yang
demokratis yang melibatkan seluruh kekuatan
ekonomi rakyat.
• “EK” menunjuk pada sila ke-4 Pancasila, yang
menekankan pada sifat demokratis sistem ekonomi
Indonesia.
• Dimana produksi tidak hanya dikerjakan oleh sebagian
warga tetapi oleh semua warga masyarakat, dan
hasilnya dibagikan kepada semua anggota masyarakat
secara adil dan merata (penjelasan pasal 33 UUD 194).
•
• “Artinya, ekonomi kerakyatan” memegang kunci kemajuan
ekonomi nasional di masa depan, dan sistem “ekonomi
Pancasila” merupakan “aturan main etik” bagi semua
perilaku ekonomi di semua bidang kegiatan ekonomi
(Mubyarto, 2002)
• Cara memberdayakan “EK” = hapuskan sistem
monopoli, pemihakan pemerintah kepada petani dan
pelaku ekonomi lemah lain.
• Tekanan dalam “EK” adalah pada kegiatan produksi,
bukan konsumsi. Maka, buruh pabrik tidak masuk
dalam profesi atau kegiatan ekonomi rakyat, karena
buruh adalah bagian dari unit produksi perusahaan.
• Kegiatan ekonomi rakyat belum bisa disebut sebagai
sebagai ”usaha” atau ”perusahaan” (firm)
• EK = relatif sejalan dengan konsep dan gerakan Family
Farming (pertanian keluarga), Fair Trade (perdagangan
adil
13
Ceklist indikator “ekonomi kerakayatan” pada industri sawit:
INDIKATOR Yes / No
1. Menggunakan sumber daya sendiri (domestik) –
lahan
YES
2. Melibatkan sebagian besar rakyat YES
3. Petani sebagai pemilik usaha, bukan buruh NO
4 Nilai tambahnya dikembalikan kepada rakyat
secara adil dan merata
NO
5. Dijalankan secara demokratis NO
14
Kebijakan yang sudah digulirkan:
• Kewajiban kepada korporasi, keharusan
membangun kebun untuk petani plasma (Permentan
No 26 Tahun 2007)minimal 20 persen dari total luas
areal kebun yang diusahakan
• Pembangunannya dapat dilakukan dengan pola
kredit, hibah atau bagi hasil.
• Oktober 2013 = pemerintah mewajibkan perusahaan
pengolahan sawit untuk memberi kesempatan
kepada petani, melalui koperasi, memiliki saham
minimal 30% atas pabrik kelapa sawit (PKS) yang
dikelolanya (pasal 14 Permentan No 98 tahun 2013
tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan
• Tujuan Permentan No 98 Tahun 2013 = menciptakan
keadilan dan keseimbangan antara petani dan
korporasi
• Pemerintah berencana agar koperasi memiliki
industri pengolahan minyak sawit sendiri (kapasitas
produksi 15 ton/jam = Rp 100 M)
• Juni 2009 = BUMN Masuk Industri Minyak Goreng
PTPN Bangun Pabrik, Bulog Distribusi. Juni 2009
• Kementerian BUMN akan membangun pabrik
minyak goreng yang melibatkan PT Perkebunan
Nusantara (PT PN) yang memproduksi kelapa sawit
bersama Perum Bulog.
• Keharusan penjualan saham kepada koperasi
perkebunan setempat paling rendah 30%
• Mei 2022 = rencana pendirian pabrik untuk petani
• Kementerian Koperasi dan UKM tengah
mempersiapkan sejumlah koperasi petani sawit
untuk membangun pabrik minyak sawit merah
• 2022 = produksi dan pengolahan minyak makan
merah melalui skema korporatisasi pangan berbasis
koperasi
15
Ke depan:
Untuk petani sawit:
1. Penguatan organisasi petani = kelompok
tani, Gapoktan, koperasi
2. Pengembangan kemitraan = pemasaran,
bibit unggul, pupuk, dan permodalan
usaha
3. Peningkatan produksi = bantuan teknologi,
pendampingan
4. Peningkatan mutu = penerapan good
agricultural practices (GAP)
5. Regulasi pola kemitraan dan distribusi
rantai pasok
Untuk korporasi:
• APAKAH telah terjadi CORPORATOCRACY
?
• CORPORATOCRACY adalah is a term used
to refer to an economic, political and judicial
system controlled by corporations or
corporate interests.
• Case = relation power pada tata kelola minyak
goreng tahun 2020-2021
• Share power sebagai solusi
16
Cara meningkatkan power petani sawit
melalui pendekatan “ekonomi kerakayatan” :
INDIKATOR Kondisi
eksisting
Ke depan
1. Menggunakan sumber daya sendiri (domestik) –
lahan
YES • Penyelesaian konflik lahan sawit di kawasan kehutanan
• Penyelesaian konflik lahan antara swasta dan petani
2. Melibatkan sebagian besar rakyat YES • Komposisi yang sehat antara jumlah petani dan pengusaha
• Reforma agraria
3. Petani sebagai pemilik usaha, bukan buruh NO • Kemitraan petani (koperasi) dengan pengusaha (PKS)
• Melegalkan status buruh tani kebun
4 Nilai tambahnya dikembalikan kepada rakyat secara
adil dan merata
NO • Koperasi buruh tani kebun, mendapat saham Perusahaan
• Petani memiliki pabrik pengolahan sendiri
5. Dijalankan secara demokratis NO • Meningkatkan posisi petani melalui organisasi yang
representative
• Membentuk “Dewan Sawit Nasional” yang berisikan seluruh
komponen, power seimbang, terbuka, demokratis
18
https://linktr.ee/yutisyahyuti

More Related Content

Similar to RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx

Kedaulatan Pangan Melalui Benih Open Source (BOS)
Kedaulatan Pangan Melalui Benih Open Source (BOS)Kedaulatan Pangan Melalui Benih Open Source (BOS)
Kedaulatan Pangan Melalui Benih Open Source (BOS)Widjaja B. Mulia
 
Rancangan korporasi petani cikedung (yuti)
Rancangan korporasi petani cikedung (yuti)Rancangan korporasi petani cikedung (yuti)
Rancangan korporasi petani cikedung (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Presentasi tim kep 10 des 2020 (yuti)
Presentasi tim kep   10 des 2020 (yuti)Presentasi tim kep   10 des 2020 (yuti)
Presentasi tim kep 10 des 2020 (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Potensi bisnis dan kelembagaaan klaster ii (yuti) 4 des 2020
Potensi bisnis dan kelembagaaan klaster ii (yuti) 4 des 2020Potensi bisnis dan kelembagaaan klaster ii (yuti) 4 des 2020
Potensi bisnis dan kelembagaaan klaster ii (yuti) 4 des 2020Syahyuti Si-Buyuang
 
Webbinar pendidikan petani 4 mei 2020 (yuti)
Webbinar   pendidikan petani 4 mei 2020 (yuti)Webbinar   pendidikan petani 4 mei 2020 (yuti)
Webbinar pendidikan petani 4 mei 2020 (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Korporasi petani lp3 es 11 nov 2020 (yuti)
Korporasi petani   lp3 es 11 nov 2020 (yuti)Korporasi petani   lp3 es 11 nov 2020 (yuti)
Korporasi petani lp3 es 11 nov 2020 (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxghaibgp
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxghaibgp
 
Masalah Perkebunan di Indonesia
Masalah Perkebunan di IndonesiaMasalah Perkebunan di Indonesia
Masalah Perkebunan di IndonesiaHeri Saputra
 
Pengembangan Bioekonomi di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi di IndonesiaPengembangan Bioekonomi di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi di IndonesiaTogar Simatupang
 
Analisa usaha tani_perkebunan_kelapa_sawit_rakyat
Analisa usaha tani_perkebunan_kelapa_sawit_rakyatAnalisa usaha tani_perkebunan_kelapa_sawit_rakyat
Analisa usaha tani_perkebunan_kelapa_sawit_rakyatOckto Traigani
 
Chalid Muhammad : Arah Kebijakan Lingkungan Hidup Pemerintahan Jokowi-JK
Chalid Muhammad : Arah Kebijakan Lingkungan Hidup Pemerintahan Jokowi-JKChalid Muhammad : Arah Kebijakan Lingkungan Hidup Pemerintahan Jokowi-JK
Chalid Muhammad : Arah Kebijakan Lingkungan Hidup Pemerintahan Jokowi-JKseptianm
 
Petani Indonesia Yang Modern Dan Profesional
Petani Indonesia Yang Modern Dan ProfesionalPetani Indonesia Yang Modern Dan Profesional
Petani Indonesia Yang Modern Dan ProfesionalHikmat Hikmatullah
 
Kelembagaan agb itik balitnak 4 des 2020 (yuti)
Kelembagaan agb itik   balitnak 4 des 2020 (yuti)Kelembagaan agb itik   balitnak 4 des 2020 (yuti)
Kelembagaan agb itik balitnak 4 des 2020 (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Korporasi petani - HORTI Yogya (yuti).pptx
Korporasi petani  - HORTI Yogya (yuti).pptxKorporasi petani  - HORTI Yogya (yuti).pptx
Korporasi petani - HORTI Yogya (yuti).pptxsyahyuti2
 
Korporasi petani - HORTI Yogya (yuti).pptx
Korporasi petani  - HORTI Yogya (yuti).pptxKorporasi petani  - HORTI Yogya (yuti).pptx
Korporasi petani - HORTI Yogya (yuti).pptxSyahyuti Si-Buyuang
 

Similar to RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx (20)

Kedaulatan Pangan Melalui Benih Open Source (BOS)
Kedaulatan Pangan Melalui Benih Open Source (BOS)Kedaulatan Pangan Melalui Benih Open Source (BOS)
Kedaulatan Pangan Melalui Benih Open Source (BOS)
 
Rancangan korporasi petani cikedung (yuti)
Rancangan korporasi petani cikedung (yuti)Rancangan korporasi petani cikedung (yuti)
Rancangan korporasi petani cikedung (yuti)
 
Project kpk pt psi
Project kpk pt psiProject kpk pt psi
Project kpk pt psi
 
Presentasi tim kep 10 des 2020 (yuti)
Presentasi tim kep   10 des 2020 (yuti)Presentasi tim kep   10 des 2020 (yuti)
Presentasi tim kep 10 des 2020 (yuti)
 
Potensi bisnis dan kelembagaaan klaster ii (yuti) 4 des 2020
Potensi bisnis dan kelembagaaan klaster ii (yuti) 4 des 2020Potensi bisnis dan kelembagaaan klaster ii (yuti) 4 des 2020
Potensi bisnis dan kelembagaaan klaster ii (yuti) 4 des 2020
 
Ilmu Usahatani
Ilmu UsahataniIlmu Usahatani
Ilmu Usahatani
 
Webbinar pendidikan petani 4 mei 2020 (yuti)
Webbinar   pendidikan petani 4 mei 2020 (yuti)Webbinar   pendidikan petani 4 mei 2020 (yuti)
Webbinar pendidikan petani 4 mei 2020 (yuti)
 
Korporasi petani lp3 es 11 nov 2020 (yuti)
Korporasi petani   lp3 es 11 nov 2020 (yuti)Korporasi petani   lp3 es 11 nov 2020 (yuti)
Korporasi petani lp3 es 11 nov 2020 (yuti)
 
LMCP1552 Projek Bandar Mampan
LMCP1552 Projek Bandar MampanLMCP1552 Projek Bandar Mampan
LMCP1552 Projek Bandar Mampan
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
 
Masalah Perkebunan di Indonesia
Masalah Perkebunan di IndonesiaMasalah Perkebunan di Indonesia
Masalah Perkebunan di Indonesia
 
Pengembangan Bioekonomi di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi di IndonesiaPengembangan Bioekonomi di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi di Indonesia
 
Analisa usaha tani_perkebunan_kelapa_sawit_rakyat
Analisa usaha tani_perkebunan_kelapa_sawit_rakyatAnalisa usaha tani_perkebunan_kelapa_sawit_rakyat
Analisa usaha tani_perkebunan_kelapa_sawit_rakyat
 
Chalid Muhammad : Arah Kebijakan Lingkungan Hidup Pemerintahan Jokowi-JK
Chalid Muhammad : Arah Kebijakan Lingkungan Hidup Pemerintahan Jokowi-JKChalid Muhammad : Arah Kebijakan Lingkungan Hidup Pemerintahan Jokowi-JK
Chalid Muhammad : Arah Kebijakan Lingkungan Hidup Pemerintahan Jokowi-JK
 
Petani Indonesia Yang Modern Dan Profesional
Petani Indonesia Yang Modern Dan ProfesionalPetani Indonesia Yang Modern Dan Profesional
Petani Indonesia Yang Modern Dan Profesional
 
Lkin
LkinLkin
Lkin
 
Kelembagaan agb itik balitnak 4 des 2020 (yuti)
Kelembagaan agb itik   balitnak 4 des 2020 (yuti)Kelembagaan agb itik   balitnak 4 des 2020 (yuti)
Kelembagaan agb itik balitnak 4 des 2020 (yuti)
 
Korporasi petani - HORTI Yogya (yuti).pptx
Korporasi petani  - HORTI Yogya (yuti).pptxKorporasi petani  - HORTI Yogya (yuti).pptx
Korporasi petani - HORTI Yogya (yuti).pptx
 
Korporasi petani - HORTI Yogya (yuti).pptx
Korporasi petani  - HORTI Yogya (yuti).pptxKorporasi petani  - HORTI Yogya (yuti).pptx
Korporasi petani - HORTI Yogya (yuti).pptx
 

More from Syahyuti Si-Buyuang

My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat airMy lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat airSyahyuti Si-Buyuang
 
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpoint
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpointLukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpoint
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpointSyahyuti Si-Buyuang
 
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...Syahyuti Si-Buyuang
 
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...Syahyuti Si-Buyuang
 
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...Syahyuti Si-Buyuang
 
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdf
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdfBuku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdf
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdfSyahyuti Si-Buyuang
 
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptx
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptxGOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptx
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi (YUTI) .pptx
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi  (YUTI) .pptxPKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi  (YUTI) .pptx
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi (YUTI) .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptxRancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptxKPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptxMBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptxPKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptxPKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptxPendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).pptFamily farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).pptSyahyuti Si-Buyuang
 
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptxPoint-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)Syahyuti Si-Buyuang
 
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptxBumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptxKuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Kuliah DASNYUL 14 - 21 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 14 - 21 Nov 2022 (yuti).pptxKuliah DASNYUL 14 - 21 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 14 - 21 Nov 2022 (yuti).pptxSyahyuti Si-Buyuang
 

More from Syahyuti Si-Buyuang (20)

My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat airMy lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
 
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpoint
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpointLukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpoint
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpoint
 
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
 
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...
 
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...
 
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdf
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdfBuku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdf
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdf
 
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptx
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptxGOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptx
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptx
 
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi (YUTI) .pptx
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi  (YUTI) .pptxPKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi  (YUTI) .pptx
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi (YUTI) .pptx
 
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptxRancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
 
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptxKPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
 
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptxMBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
 
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptxPKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
 
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptxPKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
 
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptxPendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
 
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).pptFamily farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
 
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptxPoint-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
 
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
 
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptxBumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
 
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptxKuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
 
Kuliah DASNYUL 14 - 21 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 14 - 21 Nov 2022 (yuti).pptxKuliah DASNYUL 14 - 21 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 14 - 21 Nov 2022 (yuti).pptx
 

RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx

  • 1. AKTOR DAN STRUKTUR PELAKU SAWIT NASIONAL: sebagai enabling environments untuk pengembangan koperasi petani sawit SYAHYUTI Pusat Riset Koperasi, Korporasi dan Ekonomi Kerakyatan, BRIN RCS #9: MEMBANGUN EKONOMI KERAKYATAN MELALUI KOPERASI PETANI SAWIT 26 Oktober 2023 1
  • 2. Peran sawit pada ekonomi nasional sangat besar: kini dan nanti • Indonesia menyumbang 59 % sawit dunia (35 dari 64 juta ton) • Luas kebun sawit nasional berkembang pesat: • Tahun 1980 = 0,3 juta ha • Tahun 1990 = 1,1 juta ha • Tahun 2015 = 14,03 juta ha • Tahun 2022 = 16,38 juta ha • Sawit menjadi kontributor ekonomi utama setidaknya 31 kabupaten dan kota di Indonesia, • Nilai ekspor hasil sawit tertinggi dibanding komoditas lain • Pada tahun 2050 = dunia memerlukan tambahan 60-170 juta ton minyak nabati • Jika dipenuhi dari kedelai = butuh 120-340 juta ha • Jika dari swawit = hanya perlu tambahan 12-34 juta hektar. SDM di industri sawit (hulu – hilir): • Menyerap 8,2 juta orang TK (12 atau 16 juta orang TK ?) vs TK pertanian 38,23 juta orang, TK total 128,45 juta orang • Petani sawit rakyat = 4,2 juta orang • Petani swadaya = 4 juta orang • Menjadi sumber penghidupan bagi 1,5 juta keluarga petani kecil • Menyerap tenaga kerja, mengurangi kemiskinan 2
  • 3. Berapa luas lahan sawit? Data luas sawit nasional masih misteri: • Menurut GAPKI = 16,1 juta ha • Luas perizinan = lebih dari 14 juta ha • Tutupan lahan = lebih dari 16,3 juta ha. • Perkebunan rakyat = 9 juta ha • Kebun petani swadaya = 6,04 juta ha • Kebun sawit BUMN = 515 ha • Putusan Mahkamah Konstitusi No 138/PUU-XIII/2015 agar BPN membuka data HGU lahan sawit ke publik, BPN belum mematuhinya • Sawit di lahan hutan, bahkan Taman Nasional, di lahan masyarakat • Konsorsium Pembaruan Agraria = 80 persen kejadian konflik agraria di sektor perkebunan (tahun 2022 = 276.162 ha) • Debat sawit apakah “tanaman hutan” atau tidak 3
  • 4. Kebun sawit: masalah agraria dan lingkungan • Sawit menggunakan sumber daya alam secara luas • Sesuai pasal 33 UUD 45 = melekat tanggung jawab sosial • 1,7 juta ha lahan sawit rakyat saat ini belum berstatus clean and clear, baik dari status hukum penguasaan maupun peruntukan lahannya. • Ada 1,5 juta ha lahan sawit berada di lokasi lahan gambut • BPN menolak membuka data HGU ke publik. • 3,47 juta hektare (ha) kebun sawit berada di dalam kawasan hutan • lebih dari 800 ribu ha ditanam di lahan konsesi tambang • Konflik lahan, dengan BUMN, masyarakat adat, dll • Kebijakan moratorium (Inpres No. 8 Tahun 2018 tentang Penundaan dan Evaluasi Perizinan Perkebunan Kelapa Sawit ) • Penolakan Eropa terkait aspek lingkungan • Penerapan ISPO (Permentan No 11/2015) = terdiri 7 prinsip, 34 kriteria, dan 141 indikator • Mancakup aspek ekonomi, sosial, lingkungan • Ramah ingkungan, penerimaan sawit di pasar internasional, penurunan emisi rumah kaca, 4
  • 5. Kondisi petani sawit: • Petani sawit = petani mitra + swadaya • Produktivitas sawit petani swadaya rendah (2-3 ton TBS per ha per tahun). • Penyebabnya: • penggunaan bibit illegitimate, • kurangnya informasi dan pengetahuan terhadap Good Agricultural Practice • ketiadaan sarana dan prasarana • akses pekebun ke pabrik kelapa sawit. • Petani = pemilik + pemilik penggarap + buruh tani • Upah rendah, jam kerja berlebih, tempat tinggal tidak layak, pekerja anak, hak berserikat dilarang, dll • Buruh tani = bukan “petani” sesuai dengan UU 19 tahun 2013 • Bukan “buruh” sesuai dengan UU perburuhan (UU 13 tahun 2003 tentang Ketenagkerjaan) 5
  • 6. KORPORASI pada sistem sawit nasional: • Korporasi di sawit = • pengusaha kebun • pemilik pabrik pengolahan, produsen minyak goreng • pelaku distribusi • dll • Dugaan kartel sesuai UU No 5 tahun 1999 ttg Praktik Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat • Produsen migor = 27 perusahaan terlapor • Tahun 2010 terbukti melanggar, denda Rp 299 M • Menurut KPK (Maret 2019) = ada potensi kehilangan pajak Rp 20 T akibat lahan tidak terdata, tidak dikenai pajak, “perusahan cangkang” 6
  • 7. Historik perkembangan organisasi-organisasi petani dan pengusaha di bidang kelapa sawit: Petani Korporasi 1970-an Perusahaan Inti Rakyat (PIR) Sawit 27 Feb 1981 Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) 12 Feb 1989 Gabungan Pengusaha Perkebunan Indonesia (GPPI) 2000 APKASINDO, disahkan dan dibina oleh Kementerian Pertanian dan Badan Eksekutif Gabungan Asosiasi Petani Perkebunan Republik Indonesia (GAPPERINDO), dan Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI). 22 prop, 144 kab/kota 2000 Asosiasi Petani Kelapa Sawit PIR (ASPEKPIR). Anggota = koperasi-koperasi 2005 Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS). Anggota = 58 ribu orang 2009 Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO). Target maksimal tahun 2025 semua kebun bersertifikat 2011 Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI). Anggota = Apkasindo, GPPI, MAKSI, GAPKI, GIMNI, APOLIN, APROBI, dan AIMMI 28 Sept 2016 Asosiasi Sawit Masa Depanku (SAMADE), tersebar di Riau, Sumatera Utara, Jambi, Aceh, dan Sumatera Selatan 2015 Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) 12 Juli 2019 Persatuan Organisasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (POPSI). Dibentuk oleh 4 organisasi = Apkasindo, SPKS, Aspekpir, dan Samade 2019 Masyarakat Perkelapa-Sawitan Indonesia (MAKSI). Didirikan 7 Pusat Antar Universitas. Anggota = akademisi, peneliti, dll. 31 orang profesor, 135 orang DR, 121 orang master, 189 orang sarjana. 7
  • 8. Karakter “bipolar” (sebagai tool analysis) pelaku industri sawit nasional: PETANI (dan PEKERJA) KORPORASI JENIS DAN JUMLAH AKTOR • 4,2 juta orang petani sawit rakyat • 4 juta orang = petani swadaya • 8,2 juta orang TK (12 juta, 16 juta ?) • Total 2.892 unit perusahaan (tahun 2021) • 163 unit perusahaan negara • Wilmar group = 232.053 ha lahan sawit, 450 pabrik, jaringan distribusi, produksi minyak goreng domestik 99,26 juta liter EKSISTENSI ORGANISASI • Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) berdiri tahun 2000 • 454 unit koperasi sawit • Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) • Asosiasi Petani Kelapa Sawit PIR (ASPEKPIR), dan Asosiasi Sawit Masa Depanku (SAMADE) • Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) berdiri 1981 • Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) ALOKASI DANA BPDPKS (tahun 2021 = Rp 57 T) • Alokasi untuk petani kecil (tahun 2021 = hanya Rp 4 T) • Petani kesulitan untuk replanting • Alokasi untuk pengusaha jauh lebih besar (83%) • Untuk program biodiesel tahun 2021 = Rp 51,86 T 8
  • 9. Bagaimana relasi petani – korporasi? • TEORI STRUKTURASI - Anthony Giddens • teori ilmu sosial tentang penciptaan dan reproduksi sistem sosial yang berbasis pada analisis struktur dan agen, tanpa memberi keunggulan pada keduanya • kritik atas dua kutub aliran dalam sosiologi, terutama terkait dengan pemahaman atas struktur dan tindakan (action) manusia. • merupakan tanggapan terhadap klaim post- strukturalis • Strukturasi menyatakan manusia memiliki kemampuan membuat struktur dan secara sukarela menentukan struktur untuk mereka sendiri, • Struktur bukan hanya medium, tetapi juga hasil dari tingkah laku (conduct) yang diorganisasikan secara berulang • Struktur bersifat constraint (unenabling), sehingga Perubahan struktural yang terjadi bukan memberdayakan melainkan bersifat mereproduksi dan melanggengkan kemiskinan kaum nelayan • Apakah petani bisa memanfaatkan struktur yang ada atau “terjebak ? • Dimungkinkan merubah struktur? • Bagaimana kuasa petani terlibat dalam perubahan tersebut? 9
  • 10. Variabel dan indikator dalam sistem sawit di dunia (analisis > 200 jurnal): 10
  • 11. Posisi petani dalam rantai pasok sawit: 11
  • 12. Berapa kadar “ekonomi kerakyatan” (EK) pada industri sawit? APA sih “EKONOMI KERAKYATAN”? • Istilah “ekonomi rakyat” pertama dirintis Bung Hatta, = menunjuk kepada sektor kegiatan ekonomi orang kecil (wong cilik) • Bung Hatta dalam Daulat Rakyat (1931) menulis artikel “Ekonomi Rakyat dalam Bahaya” • Bung Karno (Agustus 1930) dalam pembelaan di Landraad Bandung = “Ekonomi Rakyat oleh sistem monopoli disempitkan, sama sekali didesak dan dipadamkan” [3]. • Tambahan “sektor informal” lalu dihapus • Ekonomi rakyat = suatu bentuk ekonomi yang pelakunya adalah masyarakat banyak yang dicirikan dengan pemilikan sumber daya dan keterampilan yang rendah, namun harus dimanajemen secara efisien, menguntungkan, dan berdaya saing. • Cirinya adalah masyarakat banyak sebagai pelakunya, bukan sebagai tenaga kerja, tapi sebagai pemilik, menggunakan sumber daya ekonomi setempat, dan nilai tambahnya pun kembali kepada masyarakat tersebut. • Prinsip = kemandirian, kemerataan, dan keswadayaan. • Ekonomi Rakyat adalah kancah kegiatan ekonomi orang kecil (wong cilik), yang karena merupakan kegiatan keluarga, tidak merupakan usaha formal berbadan hukum, tidak secara resmi diakui sebagai sektor ekonomi yang berperanan penting dalam perekonomian nasional. • Dalam literatur ekonomi pembangunan ia disebut sektor informal, “underground economy”, atau “ekstralegal sector”. • Pada awalnya istilah “ekonomi rakyat” sudah lama muncul, namun karena dianggap berkonotasi komunis diganti menjadi “ekonomi kerakyatan”. • Istilah “ekonomi kerakyatan” secara resmi dicantumkan dalam Ketetapan MPR yaitu Tap Ekonomi Kerakyatan No. XVI tahun 1998. Istilah ini semakin mantap dengan masuk pada berbagai produk hukum dan kebijakan, misalnya dalam UU No. 25/2000 tentang Propenas 12
  • 13. “Ekonomi Kerakyatan” = • Mubyarto = memilih istilah “ekonomi rakyat” karena dirasa lebih jelas dan tak akan membingungkan. • Istilah “EK” lalu bertransformasi menjadi “UKM” (Usaha Kecil dan Menengah) (Small and Medium Enterprises / SME). • Pada prinsipnya, “EK” = sistem ekonomi yang demokratis yang melibatkan seluruh kekuatan ekonomi rakyat. • “EK” menunjuk pada sila ke-4 Pancasila, yang menekankan pada sifat demokratis sistem ekonomi Indonesia. • Dimana produksi tidak hanya dikerjakan oleh sebagian warga tetapi oleh semua warga masyarakat, dan hasilnya dibagikan kepada semua anggota masyarakat secara adil dan merata (penjelasan pasal 33 UUD 194). • • “Artinya, ekonomi kerakyatan” memegang kunci kemajuan ekonomi nasional di masa depan, dan sistem “ekonomi Pancasila” merupakan “aturan main etik” bagi semua perilaku ekonomi di semua bidang kegiatan ekonomi (Mubyarto, 2002) • Cara memberdayakan “EK” = hapuskan sistem monopoli, pemihakan pemerintah kepada petani dan pelaku ekonomi lemah lain. • Tekanan dalam “EK” adalah pada kegiatan produksi, bukan konsumsi. Maka, buruh pabrik tidak masuk dalam profesi atau kegiatan ekonomi rakyat, karena buruh adalah bagian dari unit produksi perusahaan. • Kegiatan ekonomi rakyat belum bisa disebut sebagai sebagai ”usaha” atau ”perusahaan” (firm) • EK = relatif sejalan dengan konsep dan gerakan Family Farming (pertanian keluarga), Fair Trade (perdagangan adil 13
  • 14. Ceklist indikator “ekonomi kerakayatan” pada industri sawit: INDIKATOR Yes / No 1. Menggunakan sumber daya sendiri (domestik) – lahan YES 2. Melibatkan sebagian besar rakyat YES 3. Petani sebagai pemilik usaha, bukan buruh NO 4 Nilai tambahnya dikembalikan kepada rakyat secara adil dan merata NO 5. Dijalankan secara demokratis NO 14
  • 15. Kebijakan yang sudah digulirkan: • Kewajiban kepada korporasi, keharusan membangun kebun untuk petani plasma (Permentan No 26 Tahun 2007)minimal 20 persen dari total luas areal kebun yang diusahakan • Pembangunannya dapat dilakukan dengan pola kredit, hibah atau bagi hasil. • Oktober 2013 = pemerintah mewajibkan perusahaan pengolahan sawit untuk memberi kesempatan kepada petani, melalui koperasi, memiliki saham minimal 30% atas pabrik kelapa sawit (PKS) yang dikelolanya (pasal 14 Permentan No 98 tahun 2013 tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan • Tujuan Permentan No 98 Tahun 2013 = menciptakan keadilan dan keseimbangan antara petani dan korporasi • Pemerintah berencana agar koperasi memiliki industri pengolahan minyak sawit sendiri (kapasitas produksi 15 ton/jam = Rp 100 M) • Juni 2009 = BUMN Masuk Industri Minyak Goreng PTPN Bangun Pabrik, Bulog Distribusi. Juni 2009 • Kementerian BUMN akan membangun pabrik minyak goreng yang melibatkan PT Perkebunan Nusantara (PT PN) yang memproduksi kelapa sawit bersama Perum Bulog. • Keharusan penjualan saham kepada koperasi perkebunan setempat paling rendah 30% • Mei 2022 = rencana pendirian pabrik untuk petani • Kementerian Koperasi dan UKM tengah mempersiapkan sejumlah koperasi petani sawit untuk membangun pabrik minyak sawit merah • 2022 = produksi dan pengolahan minyak makan merah melalui skema korporatisasi pangan berbasis koperasi 15
  • 16. Ke depan: Untuk petani sawit: 1. Penguatan organisasi petani = kelompok tani, Gapoktan, koperasi 2. Pengembangan kemitraan = pemasaran, bibit unggul, pupuk, dan permodalan usaha 3. Peningkatan produksi = bantuan teknologi, pendampingan 4. Peningkatan mutu = penerapan good agricultural practices (GAP) 5. Regulasi pola kemitraan dan distribusi rantai pasok Untuk korporasi: • APAKAH telah terjadi CORPORATOCRACY ? • CORPORATOCRACY adalah is a term used to refer to an economic, political and judicial system controlled by corporations or corporate interests. • Case = relation power pada tata kelola minyak goreng tahun 2020-2021 • Share power sebagai solusi 16
  • 17. Cara meningkatkan power petani sawit melalui pendekatan “ekonomi kerakayatan” : INDIKATOR Kondisi eksisting Ke depan 1. Menggunakan sumber daya sendiri (domestik) – lahan YES • Penyelesaian konflik lahan sawit di kawasan kehutanan • Penyelesaian konflik lahan antara swasta dan petani 2. Melibatkan sebagian besar rakyat YES • Komposisi yang sehat antara jumlah petani dan pengusaha • Reforma agraria 3. Petani sebagai pemilik usaha, bukan buruh NO • Kemitraan petani (koperasi) dengan pengusaha (PKS) • Melegalkan status buruh tani kebun 4 Nilai tambahnya dikembalikan kepada rakyat secara adil dan merata NO • Koperasi buruh tani kebun, mendapat saham Perusahaan • Petani memiliki pabrik pengolahan sendiri 5. Dijalankan secara demokratis NO • Meningkatkan posisi petani melalui organisasi yang representative • Membentuk “Dewan Sawit Nasional” yang berisikan seluruh komponen, power seimbang, terbuka, demokratis