Dokumen tersebut membahas tentang konsep dan penerapan kelembagaan agribisnis itik di Korporasi Petani. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi kelembagaan dan organisasi, metode pengembangan kelembagaan agribisnis, contoh penerapan kelembagaan agribisnis itik di Korporasi Petani Karawang, dan potensi ekonomi dari agribisnis itik melalui kelembagaan tersebut.
1. KELEMBAGAAN AGRIBISNIS ITIK:
konsep dan aplikasinya di Korporasi Petani
DR. SYAHYUTI
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan - 4 Desember 2020
1
2. Materi:
1. Apa KELEMBAGAAN, apa ORGANISASI ?
2. Metode pengembangan kelembagaan
3. Dari DEMPLOT menuju Kelembagaan Agribisnis
4. Apa Korporasi Petani?
5. Rancangan bisnis dan kelembagaan agribisnis itik di korporasi petani
2
4. Meluruskan konsep:
4
“Kelembagaan petani” = SALAH.
Di google tidak ada “farmer
institution”
“Organisasi petani” = BENAR. Di
google ada “farmer organization”
Kelembagaan ....... = diikuti kata
kerja
kelembagaan penyediaan DOD,
kelembagaan penyediaan pakan,
kelembagaan budidaya itik pedaging,
dll
Organisasi ........ = diikuti kata
benda
kelompok peternak
koperasi peternak
asosiai peternak itik nasional
dll)
5. Definisi semestinya:
5
Lembaga (institution) =
“merupakan hal-hal yang menjadi penentu
dalam perilaku manusia dalam masyarakat
yakni berupa norma, nilai-nilai, aturan formal
dan nonformal, dan pengetahuan kultural.
Keseluruhan ini menjadi pedoman dalam
berperilaku aktor (individu dan organisasi),
memberi peluang (empower) namun sekaligus
membatasi (constraint) aktor”
Kelembagaan (institutional) =
“segala hal yang berkenaan dengan lembaga”
“are composed of cultured-cognitive, normative, and
regulative elements that, together with associated
activities and resources, provide stability and
meaning of social live” (Scott, 2008: 48).
Organisasi (organization) =
“adalah kelompok sosial yg sengaja
dibentuk oleh sekelompok orang, memiliki
anggota yang jelas, dibentuk untuk
mencapai tujuan tertentu, dan memiliki
aturan yang dinyatakan tegas (biasanya
tertulis). Organisasi adalah aktor sosial
dalam masyarakat sebagaimana individu.
Contoh: koperasi, kelompok tani, Gabungan
kelompok tani, dan kelompok wanita tani”
Keorganisasian (organizational) =
“hal-hal berkenaan dengan organisasi
misalnya perihal kepemimpinan dalam
organisasi, keanggotaan, manajemen,
keuangan organisasi, kapasitas organisasi,
serta relasi dengan organisasi lain”
6. Apa Social ORGANIZATION?
6
1. Dibentuk secara sengaja
2. Punya anggota yang dapat diidentifikasi secara jelas
3. Punya pengurus yang sengaja dibentuk
4. Organization border dapat diidentfikasi
5. Memiliki tujuan organisasi
6. Memiliki struktur internal (peran, otoritas, penggunaan SD, dll)
Contoh:
Kelompok Tani, Gapoktan, KWT, P3A, BPP, Kantor Dinas, BPTP,
Pemda, negara, dll
7. Jenis dan level organisasi petani:
7
oGabungan Kelompok Tani
(Gapoktan)
oGabungan Gapoktan
oKoperasi Sekunder
(Gabungan, Pusat Induk)
oInduk Perusahaan
(Holding/Corporate)
oKelompok Tani
oKelompok Wanita Tani
oKelompok Peternak
oP3A
oUPJA
oKoperasi Primer
oPerusahaan (PT)
Secondary level
organization (=
organisasi yang
anggotanya
individual
organization)
Individual
organization (=
organisasi yang
anggotanya
orang/individual)
Badan usaha TIDAK berbadan hukum
(“Kelembagaan Petani” menurut UU 19-2013
tentang P3)
Badan usaha BERBADAN hukum
(“Kelembagaan Ekonomi Petani/Badan
Usaha Milik Petani” menurut UU 19-2013
tentang P3)
8. MOU Kementan dengan Kemenkop 2020:
Ruang lingkup Kesepakatan:
a. Penguatan dan pengembangan kelompok petani ke dalam KOPERASI
b. Pendampingan untuk pengembangan koperasi
c. Pengembangan jejaring kerjasama kemitraan usaha KORPORASI PETANI
d. Fasilitasi akses teknologi, permodalan dan pemasaran
e. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia (petani, koperasi dan
f. korporasi)
8
10. LANGKAH-LANGKAH RANCANG BANGUN KELEMBAGAAN:
(3) Who
Siapa yang akan melakukan?
(2) How
Bagaimana akan dilakukan?
(1) What
Apa yang mau dilakukan ?
10
Pertimbangan:
1. Teknis
2. Finansial
3. Manajemen (sendiri,
relasi individual, relasi
kolektif)
1. Pemenuhan DOD
2. Pemenuhan
pakan
3. ….
4. Penjualan hasil
1. Individu
2. Grup non formal
3. Grup formal
(individual org,
secondary org)
12. Kerangka fikir:
DEMPLOT – diseminasi – rekayasa kelembagaan
Demplot
berhasil
Rencana adopsi
teknologi (paket
atau komponen)
oleh petani:
komponen
teknologi, skala,
lokasi
Analisis
kelembagaan:
1. teknis
2. Ekonomi
3. manajerial
Rancangan
kelembagaan:
1. APA yg akan
dilakukan
2. SIAPA yg
akan
melakukan
3. BAGAIMANA
melakukannya
12
13. Demfarm ke kelembagaan agribisnis:
DEMFARM
Analisis
kebutuhan
teknologi
Pelaksanaan
Demfarm
KELEMBAGAAN
Rencana
adopsi
teknologi
Analisis
kapasitas
kelembagaan
Uji persepsi
dan
preferensi
Rancangan/
kesepakatan
kelembagaan
13
15. Korporasi petani menurut Pa Presiden :
15
Presiden Jokowi (2017):
“Tidak bisa lagi kita biarkan petani berjalan
sendiri-sendiri. Tidak Bisa! .... Petani harus
diorganisir. ..... Kenapa korporasi bisa
menjual dengan harga murah. Karena
mereka memproduksi dalam jumlah besar”.
Presiden Jokowi (pembukaan Asian Agriculture
and Food Forum / ASAFF 28 Juni 2018):
“Saya selalu menyampaikan, marilah yang
namanya petani, jangan sampai jalan
sendiri-sendiri. Buatlah kelompok tani,
gabungan kelompok tani. ...... Tapi itu pun
belum cukup. Untuk menjadi kekuatan besar,
buatlah kelompok lebih besar lagi. Kelompok
besar gabungan kelompok tani seperti itu
sering saya sampaikan, namanya korporasi
petani. Harus ada korporasi petani dalam
jumlah besar. Kalau swasta bisa, saya
Permentan No.
18/Permentan/RC.040/4/2018 tentang
Pedoman Pengembangan Kawasan
Pertanian Berbasis Korporasi Petani:
Korporasi Petani adalah “Kelembagaan
Ekonomi Petani berbadan hukum berbentuk
koperasi atau badan hukum lain dengan
sebagian besar kepemilikan modal dimiliki
oleh petani”.
Kata kunci KORPORASI = business,
company, firm, enterprise, organization,
establishment, corporate body,
perusahaan yang besar, memiliki
banyak anak perusahaan, sudah
berdiri lama, terbukti tangguh, sukses
memberikan keuntungan yang besar.
18. KORPORASI PETANI = koperasi + kelompok tani + Gapoktan + petani
18
Koperasi
simpan
pinjam
19. Korporasi di Kecamatan:
19
Pembangunan pertanian periode
Kabinet INDONESIA MAJU (TA
2020- 2024) berisi berbagai
program program berbasis
KORPORASI petani dan berbasis
unit KECAMATAN
Dalam bentuk
Korporasi
Kecamatan sebagai
unit kegiatan
1. KOSTRATANI (5246 unit TA 2020) V V
2. MAJOR PROJECT Bapenas (350 unit dalam 5 tahun sesuai RPJM
2020-2024)
V
3. Pengembangan korporasi pada satuan 5.000 ha di seluruh
wilayah SERASI (total 500.000 ha)
V V
4. Inisiasi 1.000 unit KORPORASI (gabungan Bumdes dan Gapoktan
se kecamatan) oleh BUMN dan Kemendagri melalui PT MBN (Mitra
Bumdes Nusantara)
V V
4. Kawasan Pertanian Maju, Modern dan Mandiri (KAPET M3) V Lebih besar dari
kecamatan
5. Sapira Kawasan
21. CONTOH: RANCANGAN KORPORASI PETANI (DI KEC. JAYAKERTA, KAB KARAWANG)
21
Koperasi
#1: Sri
Jaya
Permata
Koperasi
#2: Sri
Asih
Mandiri
Koperasi
#3: Sri
Nyi
Pohaci
Koperasi
#4:
Berkah
Tani
Jaya
Koperasi
#5:
Medang
Asih Tani
Mandiri
Bisnis 1: Produksi
benih unggul
berlabel
Bisnis 10: Produksi
dan pemasaran
hortikultura
Bisnis 7:
Pengolahan hasil
itik
Bisnis 8: budidaya
itik intensif
Bisnis 9: produksi
Pakan dan DOD
itik
Bisnis 6: produksi
Beras Premium
(RMU)
Bisnisn 5:
Pelayanan Simpan
pinjam
Bisnis 4:
penyaluran pupuk
bersubsidi
Bisnis 3:
pengelolaan Irigasi
Bisnis 2: Jasa
Alsintan
22. 22
On farm itik:
Usaha ternak itik – telur (on farm)
per tahun:
50.000 ekor x 70% telur x (Rp.1600-
1.200) x 365 hari = Rp 5.110.000.000
Off farm hulu itik:
Usaha pembuatan pakan :
50.000 ekor x 80 gr/hari x Rp 1.000/kg
x 365 hari = Rp 1.460.000.000
Usaha produksi DOD
9.000 telur x 10 x (Rp 6.000-4.200) =
Rp 162.000.000
4.500 telur x 10 x (Rp 6.000-4.200) =
Rp 81.000.000
Off farm hilir itik:
Usaha pembuatan dan penjualan
telur asin :
50.000 ekor x 70% telur x (rp 2500-
1600) x 365 hari = Rp.
11.497.500.000
Potensi ekonomi “agribisnis itik petelur intensif” di Demfarm
Karawang:
23. CONTOH: potensi nilai bisnis pertanian Kec Jayakerta
23
Komoditas On farm (Rp) Off farm hulu (Rp) Off farm hilir (Rp)
1. Padi 152 milyar 16,3 milyar 36,9 milyar
2. Itik 5,1 milyar 1,7 milyar 11,5 milyar
3. Hortikultura …. …. …
Total pendapatan (per
tahun)
157, 1 milyar 18,0 milyar 48,4 milyar
Rata-rata pendapatan
petani (Rp/orang/bulan)
1,39 juta 0,27 juta 0,73 juta
Data dasar:
Luas sawah = 3.018 ha
IP padi = 200%
Produktivitas = 6 ton/ha
Harga GKP = Rp 4.200/kg
Jumlah petani pemilik dan penggarap = 4000
orang
Buruh tani = 1.500 orang
total petani = 5.500 orang
24. CONTOH: Kondisi kelembagaan agribisnis itik eksisting dan rancangan kelembagaan
di Demfarm Kec Jayakerta, Kab Karawang:
24
Aktifitas agribisnis Kelembagaan eksisting Rancangan kelembagaan DEMFARM KARAWANG
M RI RK M RI RK
1. Penyediaan DOD Petani menetaskan
sendiri
Beli DOD dari
tetangga
Penetasan oleh koperasi
2. Penyediaan pakan Petani mencampur
bahan2 lokal dan
sisa rumah tangga
Beli dari kios Produksi pakan lokal oleh koperasi
3. Penyediaan obat-
obatan
Beli dari kios Koperasi menjual obat-obatan
4. Penyediaan modal
usaha
Modal sendiri Pinjam dari “bank
ilegal”
Peternak dapat
menggunakan
modal sendiri
Peternak
menggunakan KUR
umum
•Penyediaan pinjaman dari koperasi
Sri Asih Mandiri
•Koperasi menggunakan KUR
Khusus
5. Pemeliharaan /
budidaya itik
Menggunakan TK
dalam keluarga
Peternak
mengelola itik
sendiri
Koperasi punya usaha budidaya
menggunakan kandang (kap 1.200
ekor)
6. Pengolahan hasil
(telur)
7. Pemasaran Peternak menjual
langsung ke
pengumpul telur
Koperasi membeli telur segar dari
peternak
8. Penyediaan informasi
(teknologi dan pasar)
searching sendiri bertanya ke petani
maju, tetangga
PPL di KT searching sendiri bertanya ke petani
maju, tetangga
BPTP, PPL melalui KT dan
Gapoktan
*) M= dilakukan sec mandiri, RI = melalui relasi individual, RK =melalui relasi