SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
DASAR-DASAR
PENYULUHAN PERTANIAN
OLEH: SUGINO, SP, M.Si
Batu, 17 Februari 2024
TUJUAN
PEMBELAJARAN
Kompetensi Dasar Peserta Mampu Memahami
Dasar-Dasar Penyuluhan
Pertanian
INDIKATOR
PEMBELAJARAN
Peserta dapat menjelaskan pengertian,
tujuan, prinsip dan filosofi penyuluhan
pertanian
Peserta dapat memahami sasaran
penyuluh pertanian
Peserta dapat memahami strategi
penyuluhan pertanian
Peserta dapat memahami ruang lingkup
penyuluhan pertanian
Pertanian adalah Seluruh kegiatan usaha
hulu, usaha tani, agroindustri, pemasaran
dan jasa penunjang pengelolaan
sumberdaya alam hayati dalam
agroekosistem yang sesuai dan
berkelanjutan, dengan bantuan teknologi,
modal tenaga kerja dan manajemen untuk
mendapatkan manfaat sebesar besarnya
bagi kesejahteraan masyarakat
PENGERTIAN
Penyuluhan Pertanian
adalah proses
pembelajaran bagi pelaku
utama dan pelaku usaha
agar mereka mau dan
mampu menolong dan
mengorganisasikan dirinya
dalam
mengakses informasi
pasar, teknologi,
permodalan dan sumber
daya lainnya, sebagai upaya
untuk meningkatkan
produktivitas, effisiensi
usaha, pendapatan dan
kesejahteraan , serta
meningkatkan kesadaran
dalam pelestarian
lingkungan hidup
UU SP3K No.16 Tahun 2006
UU SP3K No.16 Tahun 2006
PENGERTIAN TERSEBUT MENGANDUNG MAKNA ADANYA PROSES:
a. Proses komunikasi persuasif,
yang dilakukan oleh penyuluh dalam memfasilitasi sasaran (pelaku utama
dan pelaku usaha) beserta keluarganya guna membantu mencari
pemecahan masalah berkaitan dengan perbaikan dan pengembangan
usaha mereka, komunikasi ini sifatnya mengajak dengan menyajikan
alternatif-alternatif pemecahan masalah, namun keputusan tetap pada
2.Proses pemberdayaan,
maknanya adalah memberikan
“kuasa dan wenang” kepada pelaku
utama dan pelaku usaha serta
mendudukkannya sebagai “subyek”
dalam proses pembangunan
pertanian, bukan sebagai “obyek”,
sehingga setiap orang pelaku utama
dan pelaku usaha (laki-laki dan
perempuan) mempunyai kesempatan
yang sama untuk :
1). Berpartisipasi;
2). Mengakses teknologi, sumberdaya,
pasar dan modal;
3). Melakukan kontrol terhadap setiap
pengambilan keputusan;
4). Memperoleh manfaat dalam setiap
lini proses dan hasil pembangunan
pertanian.
c. Proses pertukaran
Proses pertukaran
informasi timbal-balik ini
mengenai berbagai
alternatif yang dilakukan
dalam upaya pemecahan
masalah berkaitan dengan
perbaikan dan
pengembangan usahanya,
antara penyuluh dan
sasaran(pelaku utama
maupun pelaku usaha).
PARADIGMA PENYULUHAN
• Pendekatan
= farmer last – top down
(petani terakhir)
• Peran Penyuluh
= pengajar dan pembina
= transfer of technology
(menyampaikan tek.)
• Kedudukan Petani
= Penerima Pesan
= Pengguna Teknologi
• Sumber Pembiayaan
= Pemerintah Pusat dan
Daerah
 Pendekatan
= farmer firs – bottom up
(petani pertama)
 Peran Penyuluh
= pemandu, fasilitator, mediator
= technology mastery
(menguasai tek.)
 Kedudukan Petani
= Mitra Aktif Keg. Penyuluhan
= Pengkaji dan Pengembang
Teknologi.
 Sumber Pembiayaan
= Tanggungjawab bersama
(Petani, swasta & Pemerintah)
Paradigma Lama Paradigma Baru
Pergeseran
adalah mengubah perilaku pelaku utama dan pelaku usaha
melalui peningkatan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap.
TUJUAN
TUJUAN JANGKA PENDEK
TUJUAN JANGKA PANJANG
Menumbuhkan perubahan perilaku petani dan keluarganya.
1.Perbaikan Teknis Bertani (Better farming)
2.Perbaikan Usaha (Better Business)
3.Perbaikan Kehidupan (Better Living)
4.Berkelompok dengan Baik ( Better Community)
PERUBAHAN PERILAKU
1. Bertambahnya perbendaharaan pengetahuan dan
informasi yang berguna bagi petani
2. Tumbuhnya keterampilan, kemampuan, dan kebiasaan
baru atau yang bertambah baik
3. Tumbuhnya sikap mental dan motivasi yang lebih kuat
untuk mengembangkan daya saing dan kemandirian
petani sesuai dengan yang dikehendaki
FILOSOFI
”bekerja bersama masyarakat dalam
melakukan usahanya untuk meningkatkan
kesejahteraan dan kesadarannya dalam
pelestarian lingkungan hidup”
Prinsip adalah suatu pernyataan tentang kebijakan yang
dijadikan pedoman dalam pengambilan keputusan dan
melaksanakan kegiatan secara konsisten
PRINSIP
Prinsip sudah merupakan pedoman atau pegangan kerja
dalam penyelenggaraan kegiatan penyuluhan pertanian
PRINSIP Penyuluhan Pertanian
1. Asas Demokrasi ( Dari, Oleh dan Untuk Masyarakat Tani )
2. Asas Manfaat ( Nilai Manfaat Terkait Produksi, Pendapatan dan Kesejahteraan)
3. Asas Kesetaraan ( Penyuluh, Pelaku Utama dan Pelaku Usaha Mitra Sejajar)
4. Asas Keterpaduan ( Keterpaduan peran dalam pembangunan )
5. Asas Keseimbangan ( Penyelenggaraan penyuluhan pertanian )
6. Asas Keterbukaan ( Proses penyelenggaraan penyuluhan pertanian)
7. Asas Kerjasama ( Sinergitas program pembangunan pertanian )
8. Asas Partisipatif ( Proses perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pemantauan )
9. Asas Kemitraan ( Saling menghargai, menguntungkan dan memperkuat)
10. Asas Berkelanjutan ( Tujuan pembangunan pertanian)
11. Berkeadilan ( Pelayanan yang sama antara pelaku utama dan pelaku usaha)
12. Pemerataan ( Program tersebar di seluruh Indonesia)
13. Bertanggung Gugat ( Evaluasi kinerja penyuluh )
FALSAFAH
suatu pandangan hidup atau landasan pemikiran yang
bersumber kepada kebijakan moral tentang segala sesuatu
yang akan dan harus diterapkan di dalam segala aktivitas
FALSAFAH PENYULUHAN
“menolong orang agar dapat menolong
dirinya, keluarga dan masyarakatnya”
SASARAN PENYULUHAN
1. Sasaran utama penyuluhan pertanian meliputi petani,
pekebun, peternak, baik individu maupun kelompok (Pelaku
utama dan pelaku usaha) ;
2. Sasaran utama penyuluhan perikanan meliputi nelayan,
pembudidaya ikan, pengolah ikan, baik individu maupun
kelompok yang melakukan kegiatan perikanan;
3. Sasaran utama penyuluhan kehutanan meliputi masyarakat
didalam dan di sekitar kawasan hutan, kelompok, atau individu
masyarakat pengelola komoditas yang dihasilkan dari
kawasan hutan.
SASARAN PENYULUHAN
• Petani adalah perorangan WNI beserta keluarganya atau korporasi yang mengolah
usaha di bidang usahatani tanaman, ternak atau ikan
• Undang-Undang No. 16 Tahun 2006 mengartikan Petani sebagai perorangan WNI
beserta keluarganya atau koorporasi yang mengelola usaha di bidang pertanian
wanatani, minatani, agropasture, penangkaran satwa dan tumbuhan, di dalam dan di
sekitar hutan, yang meliputi usaha hulu, usahatani, agroindustri, pemasaran, dan
jasa penunjang
• Pekebun adalah perorangan WNI atau korporasi yang melakukan usaha perkebunan
• Peternak adalah perorangan WNI atau korporasi yang melakukan usaha peternakan
• Pembudidaya ikan adalah perorangan WNI atau korporasi yang melakukan usaha
pembudidayaan ikan
• Nelayan adalah perorangan WNI atau korporasi yang mata pencahariannya atau
kegiatan usahanya melakukan penangkapan ikan
HAL-HAL PADA DIRI PETANI YANG HARUS DIPERHATIKAN
1. Mereka sehari-hari mempunyai kesibukan dan kegiatan dalam rangka
mencari nafkah
2. Mereka mempunyai pikiran, pandangan, keinginan dan kebiasaan yang
terutama dipengaruhi oleh lingkungan pedesaan
3. Perubahan-perubahan apapun yang terjadi, mempunyai akibat/dampak
langsung terhadap penghidupan dan kehidupan mereka sendiri maupun
masyarakat pedesaan umumnya
4. Mereka sudah mempunyai pengetahuan, keterampilan dan sikap tertentu
yang seringkali sudah membudaya dalam diri mereka, sehingga tidak
mudah untuk menggerakkan terjadinya perubahan perilaku baru mereka
5. Umumnya mereka mau belajar karena terdorong oleh rasa tidak puas lagi
terhadap perilakunya yang sudah ada
DASAR PENDEKATAN SASARAN
1. Karakteristik dan Keadaan Sosial Budaya Sasaran
2. Perilaku dan Kebutuhan Sasaran
3. Kelompok dan Organisasi Sasaran
a.Kegiatan Agribisnis
b.Kegiatan Keluarga Tani
c.Bagian dari Pembangunan
d.Upaya Berkelanjutan
e.Upaya Pengembangan SDM
RUANG LINGKUP PENYULUHAN PERTANIAN
PENYULUH PERTANIAN SEBAGAI KEGIATAN AGRIBISNIS
Efisiensi
Kombinasi penggunaan tanah, tenaga, modal
dan kemampuan manajerial utk hasilkan produk
Kemampuan
manajerial
pemasaran
• Mengurangi biaya pemasaran
• Memperluas jangkauan pemasaran
• Membantu masy pahami sistem pemasaran
Agribisnis Hulu
(Up stream
Agribusiness)
Usahatani
(On-farm
Agribusiness)
Agribisnis Hilir
(Down Stream
Agribusiness)
Jasa Penunjang
(Agro Support
Institutions)
Usaha industri
dan perdagangan
menghasilkan
saproditan
primer
Pupuk, bibit, dll
Kegiatan ekonomi
menggunakan
saproditan primer
menghasilkan
komoditas primer
pertanian
Kegiatan ekonomi
mengolah komoditas
pertanian primer
jadi produk olahan
serta perdagangan
dan distribusinya
Kegiatan
menyediakan
jasa bagi
agribusines
Bank,
BSIP, dll
Sub-sektor
Kebutuhan > yang dpt diraih
• Sumberdaya apa yg hrs diraih
• Bagaimana menggunakan
Kemampuan
manajerial
Membuat
keputusan utk
meraih tujuan
seefisien
mungkin
Keluarga
tani
• Produksi, barang dan jasa
yg ada
• Pekerjaan
• Kependudukan
Selalu mengalami perubahan
Memerlukan perhatian
penyuluh pertanian
PENYULUH PERTANIAN SEBAGAI AKTIVITAS KELUARGA TANI
Penyuluh
Sumber Daya Manusia Kelembagaan
Tujuan
• Meningkatnya standar kehidupan masyarakat
• Berkembangnya kesejahteraan serta solidaritas masyarakat
• Terjadinya kerjasama dan gotong royong kearah tercapainya masyarakat
pedesaan yang berdiri sendiri
• Terciptanya kestabilan sosial ekonomi dan politik krn berkurangnya kemiskinan,
kebodohan dan kejahatan
• Terjadinya perubahan organisasi sosial
PENYULUH PERTANIAN SEBAGAI BAGIAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT
Kekayaan bangsa adalah SDA
Memelihara dan mengembangkan
• Praktek usahatani yg berkelanjutan
• Proses belajar praktek usahatani tsb
• Kegiatan fasilitasi proses belajar tsb
• Kelembagaan yg mendukung kegiatan fasilitasi meliputi
pasar, ilmu pengetahuan, penyuluhan, jaringan inovasi, dll
• Kerangka kebijaksanaan yg menunjang berupa peraturan, subsidi, dll
kelestarian
PENYULUH PERTANIAN SEBAGAI UPAYA BERKELANJUTAN
• Perubahan tdk hanya dr penelitian, tapi memerlukan proses belajar bersama dan perubahan
sosial
• Perubahan tdk hanya dr hasil rekayasa teknis, tapi juga hasil kesepakatan ttg kerangka pikir,
kelembagaan, dan kebijakan
• Pembangunan tdk sekedar memperkenalkan metoda dan teknologi, tapi perubahan
menyeluruh dr sistem pertanian
• Perubahan memerlukan manajemen interaksi semua pihak yg berkepentingan
Sistem pertanian berkelanjutan
Sistem pengelolaan pertanian yg pd jangka panjang dpt
bersaing, produktif, menguntungkan secara ekonomis,
mengkonservasi SDA, melindungi lingkungan dan
meningkatkan kesehatan masyarakat, kualitas pangan
serta keselamatan manusia
Aspek
kuantitatif
Aspek
kualitatif
Aspek
pemanfaatan
personalia
Penggabungan
aspek-2
Jumlah kebutuhan menurut jenjang pendidikan/
latihan dan bid keahlian
Materi pendidikan/ latihan dan kemampuan orang utk
melaksanakan tugas tertentu
Faktor yg mempengaruhi penggunaan personalia secara efektif
dan kemampuan utk melaksanakan tugas yg dibebankan
Penggabungan aspek-2 tsb menjadi strategi pengembangan SDM
sesuai dng kebijakan pembangunan pertanian dlm jangka waktu
tertentu
PENYULUH PERTANIAN SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN SDM
STRATEGI PENDEKATAN PENYULUHAN
1. PENDEKATAN KOMODITAS
2. PENDEKATAN PROYEK
3. PENDEKATAN PENGEMBANGAN SISTEM AGRIBISNIS
4. PENDEKATAN KELOMPOK DAN PROYEK
5. PENDEKATAN PEMBERDAYAAN KELOMPOK DAN BANSOS
6. PENDEKATAN PARTISPATIF
STRATEGI PENYULUHAN
1. Pemetaan wilayah penyuluhan yang akan di layani, khususnya pemetaan
wilayah berdasarkan keadaan keragaman ekologi pertaniannya.
2. Upaya melibatkan seluruh lapisan masyarakat, baik yang berkaitan dengan
kategori petani berdasarkan tingkat inovasi, kemampuannya menyediakan
sumberdaya, jenis kelamin, dan umurnya dalam kegiatan penyuluhan
pertanian.
3. Pengembangan rekomendasi teknologi yang tepat guna.
STRATEGI PENYELENGGARAAN PENYULUHAN
a. Petani belajar dari petani dengan metode pendidikan orang dewasa
b. Menjadikan penyuluhan pertanian sebagai gerakan masyarakat
c. Meningkatkan peran penyuluh pertanian swakarsa dan swasta
d. Menumbuhkembangkan dinamika organisasi dan kepemimpinan petani dan
pelaku usaha pertanian lainnya
e. Memberdayakan wanita tani dan pemuda tani dalam pembangunan pertanian
yang responsif gender
f. Meningkatkan kapasitas kelembagaan pendidikan dan pelatihan pertanian
untuk mempersiapkan calon petani dan pelaku usaha pertanian lainnya yang
tangguh.
UPAYA AKTIF PENYELENGGARAAN PENYULUHAN
1.Medayagunakan BPP sbg basis kegiatan penyuluhan.
2.Menjadikan penyuluhan sbg kebutuhan Pemkab/Pemkot dan gerakan masyarakat yg dinamis
dan bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat umumnya.
3.Meningkatkan peran penyuluh swadaya dr petani dan keluarganya beserta masyarakat pelaku
agribisnis
4.Mengembangkan pendekatan penyuluhan dng perspektif sistem dan usaha agribisnis dan
ketahanan pangan berdasar kepentingan petani.
5.Mendorong adanya diferensiasi tugas dan fungsi antara dinas pengaturan dan pelayanan dng
kelembagaan penyuluhan.
6.Menggunakan petani belajar dr petani sbg pendekatan utama kegiatan penyuluhan
7.Menggunakan metoda POD dng pendekatan belajar sambil bekerja, bekerja sambil belajar, dan
belajar untuk menemukan
8. Memberdayakan wanita dan generasi muda pertanian dlm pembangunan agribisnis dan
ketahanan pangan yg responsif gender.
9. Menumbuhkembangkan dinamika organisasi dan kepemimpinan petani dan keluarganya
beserta masyarakat pelaku agribisnis.
10. Mengembangkan sekolah-2 pertanian dan lembaga PT utk mempersiapkan pengusaha
agribisnis masa depan dan penyuluh ahli, memberikan konsultasi dan mengembangkan
penyuluhan.
11. Mengembangkan Balai Diklat Pertanian/ Agribisnis yg berfungsi utk memberdayakan
penyuluh secara berkesinambungan melalui kegiatan diklat.
12. Mengembangkan inkubator agribisnis di lembaga-2 pendidikan pertanian
13. Mengembangkan dan memanfaatkan sumber-2 informasi ilmiah dan teknologi lokal spesifik
yg cakupannya diperluas dng informasi sosial ekonomi khususnya informasi pasar yg
dikembangkan oleh petani dan keluarganya beserta masyarakat pelaku agribisnis.
14. Mendorong Pemda, LSM, masyarakat pelaku agribisnis dan keluarga petani utk membiayai
penyelenggaraan penyuluhan
4 HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :
 Penyuluh harus bekerjasama dengan masyarakat, dan bukan bekerja
untuk masyarakat
 Penyuluh tidak boleh menciptakan ketergantungan, tetapi justru harus
mampu mendorong kemandirian
 Penyuluhan harus selalu mengacu pada terwujudnya kesejahteraan hidup
masyarakat
 Penyuluhan harus mengacu pada peningkatan harkat dan martabat
manusia sebagai individu, kelompok, dan masyarakat umumnya.
1. Meningkatnya produktivitas, mutu hasil, effisiensi usaha dan daya
saing usaha petani
2. Meningkatnya jumlah dan kualitas kelembagaan ekonomi petani;
3. Meningkatnya jaringan kerjasama kemitraan antara petani dengan
masyarakat pelaku agribisnis dan kelembagaan terkait lainnya;
4. Meningkatnya jumlah dan kualitas kelembagaan penyuluhan dan
penyuluh,baik PNS, swasta maupun swadaya/swakarsa.
INDIKATOR KEBERHASILAN
PENYULUHAN PERTANIAN
5. Meningkatnya kemampuan petani untuk menyesuaikan diri
dengan perubahan;
6. Meningkatnya penerapan metode penyuluhan pertanian
partisipatif;
7. Meningkatnya peran serta lembaga penelitian, dunia usaha,
lembaga pendidikan dan lembaga diklat, baik milik
pemerintah maupun milik swasta dan petani dalam
penyelenggaan penyuluhan pertanian.
Tugas
1. Pengertian Penyuluhan Pertanian
- Nurul (16): luar Negeri
- Nanda (14), Ika (27) , Putu 17, Silvi
12 : dalam negeri
1. Filosofi / Filsafat penyuluhan
- Beny (04)
- Afnita (01)
1. Prinsip Penyuluhan Pertanian
Ada 13
1. (2) (suginoenam2@gmail.com)
TERIMA
KASIH

More Related Content

Similar to DASAR -DASAR PENYULUHAN AHLI DI PENYULUH PERTANIAN

Kelembagaan petani 1
Kelembagaan petani 1Kelembagaan petani 1
Kelembagaan petani 1Bbpp Ketindan
 
PAPARAN RAKER Kepala desa dan bupati di kabupatrn PERAN PENYULUH.pptx
PAPARAN RAKER Kepala desa dan bupati di kabupatrn PERAN PENYULUH.pptxPAPARAN RAKER Kepala desa dan bupati di kabupatrn PERAN PENYULUH.pptx
PAPARAN RAKER Kepala desa dan bupati di kabupatrn PERAN PENYULUH.pptxHarrySetiawan45
 
Sukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanianSukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanianSukma Wijaya
 
Arti dan tujuan penyuluhan Pertanian & Peternakan
Arti dan tujuan penyuluhan Pertanian & PeternakanArti dan tujuan penyuluhan Pertanian & Peternakan
Arti dan tujuan penyuluhan Pertanian & PeternakanHerry Mulyadie
 
Selasa 27 april am1 strategi promkes batch 17
Selasa 27 april am1 strategi promkes batch 17Selasa 27 april am1 strategi promkes batch 17
Selasa 27 april am1 strategi promkes batch 17BidangTFBBPKCiloto
 
Metode penyuluhan pertanian seri 1.
Metode penyuluhan pertanian seri 1.Metode penyuluhan pertanian seri 1.
Metode penyuluhan pertanian seri 1.wika_wibowo
 
Forest Incentives for Non Timber Forest Product
Forest Incentives for Non Timber Forest ProductForest Incentives for Non Timber Forest Product
Forest Incentives for Non Timber Forest ProductSidi Rana Menggala
 
Penyuluhan baru unand (yuti) - #2
Penyuluhan baru   unand (yuti) - #2Penyuluhan baru   unand (yuti) - #2
Penyuluhan baru unand (yuti) - #2Syahyuti Si-Buyuang
 
MODEL PENYULUHAN DI FOOD ESTATE SECARA BERKELANJUTAN
MODEL PENYULUHAN DI FOOD ESTATE SECARA BERKELANJUTANMODEL PENYULUHAN DI FOOD ESTATE SECARA BERKELANJUTAN
MODEL PENYULUHAN DI FOOD ESTATE SECARA BERKELANJUTANNazaruddin Margolang
 
11. Kelembagaan Ekonomi Pertanian di Indonesia-UPLOAD.ppt
11. Kelembagaan Ekonomi Pertanian di Indonesia-UPLOAD.ppt11. Kelembagaan Ekonomi Pertanian di Indonesia-UPLOAD.ppt
11. Kelembagaan Ekonomi Pertanian di Indonesia-UPLOAD.pptFauzy16
 
UU SP3K NO .16 TAHUN 2006
UU SP3K NO .16 TAHUN 2006 UU SP3K NO .16 TAHUN 2006
UU SP3K NO .16 TAHUN 2006 vinasiringoringo
 
TUJUAN DAN PERANAN PENYULUHAN DALAM PEMBANGUAN.pptx
TUJUAN DAN PERANAN PENYULUHAN DALAM PEMBANGUAN.pptxTUJUAN DAN PERANAN PENYULUHAN DALAM PEMBANGUAN.pptx
TUJUAN DAN PERANAN PENYULUHAN DALAM PEMBANGUAN.pptxSulaiman649790
 
Pertemuan ke 1 dan 2 manajemen strategi agrisbisnis
Pertemuan ke 1 dan 2 manajemen strategi agrisbisnisPertemuan ke 1 dan 2 manajemen strategi agrisbisnis
Pertemuan ke 1 dan 2 manajemen strategi agrisbisnisIr. Zakaria, M.M
 
Menyusun materi penyuluhan
Menyusun materi penyuluhanMenyusun materi penyuluhan
Menyusun materi penyuluhanwika_wibowo
 

Similar to DASAR -DASAR PENYULUHAN AHLI DI PENYULUH PERTANIAN (20)

Bahan ajar dpkp 2015
Bahan ajar dpkp 2015Bahan ajar dpkp 2015
Bahan ajar dpkp 2015
 
Kelembagaan petani 1
Kelembagaan petani 1Kelembagaan petani 1
Kelembagaan petani 1
 
PAPARAN RAKER Kepala desa dan bupati di kabupatrn PERAN PENYULUH.pptx
PAPARAN RAKER Kepala desa dan bupati di kabupatrn PERAN PENYULUH.pptxPAPARAN RAKER Kepala desa dan bupati di kabupatrn PERAN PENYULUH.pptx
PAPARAN RAKER Kepala desa dan bupati di kabupatrn PERAN PENYULUH.pptx
 
Jadi kel afinitas
Jadi kel afinitasJadi kel afinitas
Jadi kel afinitas
 
Sukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanianSukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanian
 
Ff bermartabat (yuti) - 5
Ff   bermartabat (yuti) - 5Ff   bermartabat (yuti) - 5
Ff bermartabat (yuti) - 5
 
Arti dan tujuan penyuluhan Pertanian & Peternakan
Arti dan tujuan penyuluhan Pertanian & PeternakanArti dan tujuan penyuluhan Pertanian & Peternakan
Arti dan tujuan penyuluhan Pertanian & Peternakan
 
Strategi Promkes batch 15
Strategi Promkes batch 15Strategi Promkes batch 15
Strategi Promkes batch 15
 
Selasa 27 april am1 strategi promkes batch 17
Selasa 27 april am1 strategi promkes batch 17Selasa 27 april am1 strategi promkes batch 17
Selasa 27 april am1 strategi promkes batch 17
 
Kader Lingkungan
Kader LingkunganKader Lingkungan
Kader Lingkungan
 
Metode penyuluhan pertanian seri 1.
Metode penyuluhan pertanian seri 1.Metode penyuluhan pertanian seri 1.
Metode penyuluhan pertanian seri 1.
 
Forest Incentives for Non Timber Forest Product
Forest Incentives for Non Timber Forest ProductForest Incentives for Non Timber Forest Product
Forest Incentives for Non Timber Forest Product
 
Penyuluhan baru unand (yuti) - #2
Penyuluhan baru   unand (yuti) - #2Penyuluhan baru   unand (yuti) - #2
Penyuluhan baru unand (yuti) - #2
 
MODEL PENYULUHAN DI FOOD ESTATE SECARA BERKELANJUTAN
MODEL PENYULUHAN DI FOOD ESTATE SECARA BERKELANJUTANMODEL PENYULUHAN DI FOOD ESTATE SECARA BERKELANJUTAN
MODEL PENYULUHAN DI FOOD ESTATE SECARA BERKELANJUTAN
 
KOMUNIKASI PERTANIAN
KOMUNIKASI PERTANIANKOMUNIKASI PERTANIAN
KOMUNIKASI PERTANIAN
 
11. Kelembagaan Ekonomi Pertanian di Indonesia-UPLOAD.ppt
11. Kelembagaan Ekonomi Pertanian di Indonesia-UPLOAD.ppt11. Kelembagaan Ekonomi Pertanian di Indonesia-UPLOAD.ppt
11. Kelembagaan Ekonomi Pertanian di Indonesia-UPLOAD.ppt
 
UU SP3K NO .16 TAHUN 2006
UU SP3K NO .16 TAHUN 2006 UU SP3K NO .16 TAHUN 2006
UU SP3K NO .16 TAHUN 2006
 
TUJUAN DAN PERANAN PENYULUHAN DALAM PEMBANGUAN.pptx
TUJUAN DAN PERANAN PENYULUHAN DALAM PEMBANGUAN.pptxTUJUAN DAN PERANAN PENYULUHAN DALAM PEMBANGUAN.pptx
TUJUAN DAN PERANAN PENYULUHAN DALAM PEMBANGUAN.pptx
 
Pertemuan ke 1 dan 2 manajemen strategi agrisbisnis
Pertemuan ke 1 dan 2 manajemen strategi agrisbisnisPertemuan ke 1 dan 2 manajemen strategi agrisbisnis
Pertemuan ke 1 dan 2 manajemen strategi agrisbisnis
 
Menyusun materi penyuluhan
Menyusun materi penyuluhanMenyusun materi penyuluhan
Menyusun materi penyuluhan
 

Recently uploaded

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 

DASAR -DASAR PENYULUHAN AHLI DI PENYULUH PERTANIAN

  • 1. DASAR-DASAR PENYULUHAN PERTANIAN OLEH: SUGINO, SP, M.Si Batu, 17 Februari 2024
  • 2. TUJUAN PEMBELAJARAN Kompetensi Dasar Peserta Mampu Memahami Dasar-Dasar Penyuluhan Pertanian
  • 3. INDIKATOR PEMBELAJARAN Peserta dapat menjelaskan pengertian, tujuan, prinsip dan filosofi penyuluhan pertanian Peserta dapat memahami sasaran penyuluh pertanian Peserta dapat memahami strategi penyuluhan pertanian Peserta dapat memahami ruang lingkup penyuluhan pertanian
  • 4. Pertanian adalah Seluruh kegiatan usaha hulu, usaha tani, agroindustri, pemasaran dan jasa penunjang pengelolaan sumberdaya alam hayati dalam agroekosistem yang sesuai dan berkelanjutan, dengan bantuan teknologi, modal tenaga kerja dan manajemen untuk mendapatkan manfaat sebesar besarnya bagi kesejahteraan masyarakat
  • 5. PENGERTIAN Penyuluhan Pertanian adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama dan pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumber daya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, effisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraan , serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian lingkungan hidup UU SP3K No.16 Tahun 2006
  • 6. UU SP3K No.16 Tahun 2006 PENGERTIAN TERSEBUT MENGANDUNG MAKNA ADANYA PROSES: a. Proses komunikasi persuasif, yang dilakukan oleh penyuluh dalam memfasilitasi sasaran (pelaku utama dan pelaku usaha) beserta keluarganya guna membantu mencari pemecahan masalah berkaitan dengan perbaikan dan pengembangan usaha mereka, komunikasi ini sifatnya mengajak dengan menyajikan alternatif-alternatif pemecahan masalah, namun keputusan tetap pada
  • 7. 2.Proses pemberdayaan, maknanya adalah memberikan “kuasa dan wenang” kepada pelaku utama dan pelaku usaha serta mendudukkannya sebagai “subyek” dalam proses pembangunan pertanian, bukan sebagai “obyek”, sehingga setiap orang pelaku utama dan pelaku usaha (laki-laki dan perempuan) mempunyai kesempatan yang sama untuk : 1). Berpartisipasi; 2). Mengakses teknologi, sumberdaya, pasar dan modal; 3). Melakukan kontrol terhadap setiap pengambilan keputusan; 4). Memperoleh manfaat dalam setiap lini proses dan hasil pembangunan pertanian.
  • 8. c. Proses pertukaran Proses pertukaran informasi timbal-balik ini mengenai berbagai alternatif yang dilakukan dalam upaya pemecahan masalah berkaitan dengan perbaikan dan pengembangan usahanya, antara penyuluh dan sasaran(pelaku utama maupun pelaku usaha).
  • 9. PARADIGMA PENYULUHAN • Pendekatan = farmer last – top down (petani terakhir) • Peran Penyuluh = pengajar dan pembina = transfer of technology (menyampaikan tek.) • Kedudukan Petani = Penerima Pesan = Pengguna Teknologi • Sumber Pembiayaan = Pemerintah Pusat dan Daerah  Pendekatan = farmer firs – bottom up (petani pertama)  Peran Penyuluh = pemandu, fasilitator, mediator = technology mastery (menguasai tek.)  Kedudukan Petani = Mitra Aktif Keg. Penyuluhan = Pengkaji dan Pengembang Teknologi.  Sumber Pembiayaan = Tanggungjawab bersama (Petani, swasta & Pemerintah) Paradigma Lama Paradigma Baru Pergeseran
  • 10. adalah mengubah perilaku pelaku utama dan pelaku usaha melalui peningkatan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap. TUJUAN TUJUAN JANGKA PENDEK TUJUAN JANGKA PANJANG Menumbuhkan perubahan perilaku petani dan keluarganya. 1.Perbaikan Teknis Bertani (Better farming) 2.Perbaikan Usaha (Better Business) 3.Perbaikan Kehidupan (Better Living) 4.Berkelompok dengan Baik ( Better Community)
  • 11. PERUBAHAN PERILAKU 1. Bertambahnya perbendaharaan pengetahuan dan informasi yang berguna bagi petani 2. Tumbuhnya keterampilan, kemampuan, dan kebiasaan baru atau yang bertambah baik 3. Tumbuhnya sikap mental dan motivasi yang lebih kuat untuk mengembangkan daya saing dan kemandirian petani sesuai dengan yang dikehendaki
  • 12. FILOSOFI ”bekerja bersama masyarakat dalam melakukan usahanya untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesadarannya dalam pelestarian lingkungan hidup”
  • 13. Prinsip adalah suatu pernyataan tentang kebijakan yang dijadikan pedoman dalam pengambilan keputusan dan melaksanakan kegiatan secara konsisten PRINSIP Prinsip sudah merupakan pedoman atau pegangan kerja dalam penyelenggaraan kegiatan penyuluhan pertanian
  • 14. PRINSIP Penyuluhan Pertanian 1. Asas Demokrasi ( Dari, Oleh dan Untuk Masyarakat Tani ) 2. Asas Manfaat ( Nilai Manfaat Terkait Produksi, Pendapatan dan Kesejahteraan) 3. Asas Kesetaraan ( Penyuluh, Pelaku Utama dan Pelaku Usaha Mitra Sejajar) 4. Asas Keterpaduan ( Keterpaduan peran dalam pembangunan ) 5. Asas Keseimbangan ( Penyelenggaraan penyuluhan pertanian ) 6. Asas Keterbukaan ( Proses penyelenggaraan penyuluhan pertanian) 7. Asas Kerjasama ( Sinergitas program pembangunan pertanian ) 8. Asas Partisipatif ( Proses perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pemantauan ) 9. Asas Kemitraan ( Saling menghargai, menguntungkan dan memperkuat) 10. Asas Berkelanjutan ( Tujuan pembangunan pertanian) 11. Berkeadilan ( Pelayanan yang sama antara pelaku utama dan pelaku usaha) 12. Pemerataan ( Program tersebar di seluruh Indonesia) 13. Bertanggung Gugat ( Evaluasi kinerja penyuluh )
  • 15. FALSAFAH suatu pandangan hidup atau landasan pemikiran yang bersumber kepada kebijakan moral tentang segala sesuatu yang akan dan harus diterapkan di dalam segala aktivitas FALSAFAH PENYULUHAN “menolong orang agar dapat menolong dirinya, keluarga dan masyarakatnya”
  • 16. SASARAN PENYULUHAN 1. Sasaran utama penyuluhan pertanian meliputi petani, pekebun, peternak, baik individu maupun kelompok (Pelaku utama dan pelaku usaha) ; 2. Sasaran utama penyuluhan perikanan meliputi nelayan, pembudidaya ikan, pengolah ikan, baik individu maupun kelompok yang melakukan kegiatan perikanan; 3. Sasaran utama penyuluhan kehutanan meliputi masyarakat didalam dan di sekitar kawasan hutan, kelompok, atau individu masyarakat pengelola komoditas yang dihasilkan dari kawasan hutan.
  • 17. SASARAN PENYULUHAN • Petani adalah perorangan WNI beserta keluarganya atau korporasi yang mengolah usaha di bidang usahatani tanaman, ternak atau ikan • Undang-Undang No. 16 Tahun 2006 mengartikan Petani sebagai perorangan WNI beserta keluarganya atau koorporasi yang mengelola usaha di bidang pertanian wanatani, minatani, agropasture, penangkaran satwa dan tumbuhan, di dalam dan di sekitar hutan, yang meliputi usaha hulu, usahatani, agroindustri, pemasaran, dan jasa penunjang • Pekebun adalah perorangan WNI atau korporasi yang melakukan usaha perkebunan • Peternak adalah perorangan WNI atau korporasi yang melakukan usaha peternakan • Pembudidaya ikan adalah perorangan WNI atau korporasi yang melakukan usaha pembudidayaan ikan • Nelayan adalah perorangan WNI atau korporasi yang mata pencahariannya atau kegiatan usahanya melakukan penangkapan ikan
  • 18. HAL-HAL PADA DIRI PETANI YANG HARUS DIPERHATIKAN 1. Mereka sehari-hari mempunyai kesibukan dan kegiatan dalam rangka mencari nafkah 2. Mereka mempunyai pikiran, pandangan, keinginan dan kebiasaan yang terutama dipengaruhi oleh lingkungan pedesaan 3. Perubahan-perubahan apapun yang terjadi, mempunyai akibat/dampak langsung terhadap penghidupan dan kehidupan mereka sendiri maupun masyarakat pedesaan umumnya 4. Mereka sudah mempunyai pengetahuan, keterampilan dan sikap tertentu yang seringkali sudah membudaya dalam diri mereka, sehingga tidak mudah untuk menggerakkan terjadinya perubahan perilaku baru mereka 5. Umumnya mereka mau belajar karena terdorong oleh rasa tidak puas lagi terhadap perilakunya yang sudah ada
  • 19. DASAR PENDEKATAN SASARAN 1. Karakteristik dan Keadaan Sosial Budaya Sasaran 2. Perilaku dan Kebutuhan Sasaran 3. Kelompok dan Organisasi Sasaran
  • 20. a.Kegiatan Agribisnis b.Kegiatan Keluarga Tani c.Bagian dari Pembangunan d.Upaya Berkelanjutan e.Upaya Pengembangan SDM RUANG LINGKUP PENYULUHAN PERTANIAN
  • 21. PENYULUH PERTANIAN SEBAGAI KEGIATAN AGRIBISNIS Efisiensi Kombinasi penggunaan tanah, tenaga, modal dan kemampuan manajerial utk hasilkan produk Kemampuan manajerial pemasaran • Mengurangi biaya pemasaran • Memperluas jangkauan pemasaran • Membantu masy pahami sistem pemasaran Agribisnis Hulu (Up stream Agribusiness) Usahatani (On-farm Agribusiness) Agribisnis Hilir (Down Stream Agribusiness) Jasa Penunjang (Agro Support Institutions) Usaha industri dan perdagangan menghasilkan saproditan primer Pupuk, bibit, dll Kegiatan ekonomi menggunakan saproditan primer menghasilkan komoditas primer pertanian Kegiatan ekonomi mengolah komoditas pertanian primer jadi produk olahan serta perdagangan dan distribusinya Kegiatan menyediakan jasa bagi agribusines Bank, BSIP, dll Sub-sektor
  • 22. Kebutuhan > yang dpt diraih • Sumberdaya apa yg hrs diraih • Bagaimana menggunakan Kemampuan manajerial Membuat keputusan utk meraih tujuan seefisien mungkin Keluarga tani • Produksi, barang dan jasa yg ada • Pekerjaan • Kependudukan Selalu mengalami perubahan Memerlukan perhatian penyuluh pertanian PENYULUH PERTANIAN SEBAGAI AKTIVITAS KELUARGA TANI
  • 23. Penyuluh Sumber Daya Manusia Kelembagaan Tujuan • Meningkatnya standar kehidupan masyarakat • Berkembangnya kesejahteraan serta solidaritas masyarakat • Terjadinya kerjasama dan gotong royong kearah tercapainya masyarakat pedesaan yang berdiri sendiri • Terciptanya kestabilan sosial ekonomi dan politik krn berkurangnya kemiskinan, kebodohan dan kejahatan • Terjadinya perubahan organisasi sosial PENYULUH PERTANIAN SEBAGAI BAGIAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT
  • 24. Kekayaan bangsa adalah SDA Memelihara dan mengembangkan • Praktek usahatani yg berkelanjutan • Proses belajar praktek usahatani tsb • Kegiatan fasilitasi proses belajar tsb • Kelembagaan yg mendukung kegiatan fasilitasi meliputi pasar, ilmu pengetahuan, penyuluhan, jaringan inovasi, dll • Kerangka kebijaksanaan yg menunjang berupa peraturan, subsidi, dll kelestarian PENYULUH PERTANIAN SEBAGAI UPAYA BERKELANJUTAN
  • 25. • Perubahan tdk hanya dr penelitian, tapi memerlukan proses belajar bersama dan perubahan sosial • Perubahan tdk hanya dr hasil rekayasa teknis, tapi juga hasil kesepakatan ttg kerangka pikir, kelembagaan, dan kebijakan • Pembangunan tdk sekedar memperkenalkan metoda dan teknologi, tapi perubahan menyeluruh dr sistem pertanian • Perubahan memerlukan manajemen interaksi semua pihak yg berkepentingan Sistem pertanian berkelanjutan Sistem pengelolaan pertanian yg pd jangka panjang dpt bersaing, produktif, menguntungkan secara ekonomis, mengkonservasi SDA, melindungi lingkungan dan meningkatkan kesehatan masyarakat, kualitas pangan serta keselamatan manusia
  • 26. Aspek kuantitatif Aspek kualitatif Aspek pemanfaatan personalia Penggabungan aspek-2 Jumlah kebutuhan menurut jenjang pendidikan/ latihan dan bid keahlian Materi pendidikan/ latihan dan kemampuan orang utk melaksanakan tugas tertentu Faktor yg mempengaruhi penggunaan personalia secara efektif dan kemampuan utk melaksanakan tugas yg dibebankan Penggabungan aspek-2 tsb menjadi strategi pengembangan SDM sesuai dng kebijakan pembangunan pertanian dlm jangka waktu tertentu PENYULUH PERTANIAN SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN SDM
  • 27. STRATEGI PENDEKATAN PENYULUHAN 1. PENDEKATAN KOMODITAS 2. PENDEKATAN PROYEK 3. PENDEKATAN PENGEMBANGAN SISTEM AGRIBISNIS 4. PENDEKATAN KELOMPOK DAN PROYEK 5. PENDEKATAN PEMBERDAYAAN KELOMPOK DAN BANSOS 6. PENDEKATAN PARTISPATIF
  • 28. STRATEGI PENYULUHAN 1. Pemetaan wilayah penyuluhan yang akan di layani, khususnya pemetaan wilayah berdasarkan keadaan keragaman ekologi pertaniannya. 2. Upaya melibatkan seluruh lapisan masyarakat, baik yang berkaitan dengan kategori petani berdasarkan tingkat inovasi, kemampuannya menyediakan sumberdaya, jenis kelamin, dan umurnya dalam kegiatan penyuluhan pertanian. 3. Pengembangan rekomendasi teknologi yang tepat guna.
  • 29. STRATEGI PENYELENGGARAAN PENYULUHAN a. Petani belajar dari petani dengan metode pendidikan orang dewasa b. Menjadikan penyuluhan pertanian sebagai gerakan masyarakat c. Meningkatkan peran penyuluh pertanian swakarsa dan swasta d. Menumbuhkembangkan dinamika organisasi dan kepemimpinan petani dan pelaku usaha pertanian lainnya e. Memberdayakan wanita tani dan pemuda tani dalam pembangunan pertanian yang responsif gender f. Meningkatkan kapasitas kelembagaan pendidikan dan pelatihan pertanian untuk mempersiapkan calon petani dan pelaku usaha pertanian lainnya yang tangguh.
  • 30. UPAYA AKTIF PENYELENGGARAAN PENYULUHAN 1.Medayagunakan BPP sbg basis kegiatan penyuluhan. 2.Menjadikan penyuluhan sbg kebutuhan Pemkab/Pemkot dan gerakan masyarakat yg dinamis dan bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat umumnya. 3.Meningkatkan peran penyuluh swadaya dr petani dan keluarganya beserta masyarakat pelaku agribisnis 4.Mengembangkan pendekatan penyuluhan dng perspektif sistem dan usaha agribisnis dan ketahanan pangan berdasar kepentingan petani. 5.Mendorong adanya diferensiasi tugas dan fungsi antara dinas pengaturan dan pelayanan dng kelembagaan penyuluhan. 6.Menggunakan petani belajar dr petani sbg pendekatan utama kegiatan penyuluhan 7.Menggunakan metoda POD dng pendekatan belajar sambil bekerja, bekerja sambil belajar, dan belajar untuk menemukan
  • 31. 8. Memberdayakan wanita dan generasi muda pertanian dlm pembangunan agribisnis dan ketahanan pangan yg responsif gender. 9. Menumbuhkembangkan dinamika organisasi dan kepemimpinan petani dan keluarganya beserta masyarakat pelaku agribisnis. 10. Mengembangkan sekolah-2 pertanian dan lembaga PT utk mempersiapkan pengusaha agribisnis masa depan dan penyuluh ahli, memberikan konsultasi dan mengembangkan penyuluhan. 11. Mengembangkan Balai Diklat Pertanian/ Agribisnis yg berfungsi utk memberdayakan penyuluh secara berkesinambungan melalui kegiatan diklat. 12. Mengembangkan inkubator agribisnis di lembaga-2 pendidikan pertanian 13. Mengembangkan dan memanfaatkan sumber-2 informasi ilmiah dan teknologi lokal spesifik yg cakupannya diperluas dng informasi sosial ekonomi khususnya informasi pasar yg dikembangkan oleh petani dan keluarganya beserta masyarakat pelaku agribisnis. 14. Mendorong Pemda, LSM, masyarakat pelaku agribisnis dan keluarga petani utk membiayai penyelenggaraan penyuluhan
  • 32. 4 HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :  Penyuluh harus bekerjasama dengan masyarakat, dan bukan bekerja untuk masyarakat  Penyuluh tidak boleh menciptakan ketergantungan, tetapi justru harus mampu mendorong kemandirian  Penyuluhan harus selalu mengacu pada terwujudnya kesejahteraan hidup masyarakat  Penyuluhan harus mengacu pada peningkatan harkat dan martabat manusia sebagai individu, kelompok, dan masyarakat umumnya.
  • 33. 1. Meningkatnya produktivitas, mutu hasil, effisiensi usaha dan daya saing usaha petani 2. Meningkatnya jumlah dan kualitas kelembagaan ekonomi petani; 3. Meningkatnya jaringan kerjasama kemitraan antara petani dengan masyarakat pelaku agribisnis dan kelembagaan terkait lainnya; 4. Meningkatnya jumlah dan kualitas kelembagaan penyuluhan dan penyuluh,baik PNS, swasta maupun swadaya/swakarsa. INDIKATOR KEBERHASILAN PENYULUHAN PERTANIAN
  • 34. 5. Meningkatnya kemampuan petani untuk menyesuaikan diri dengan perubahan; 6. Meningkatnya penerapan metode penyuluhan pertanian partisipatif; 7. Meningkatnya peran serta lembaga penelitian, dunia usaha, lembaga pendidikan dan lembaga diklat, baik milik pemerintah maupun milik swasta dan petani dalam penyelenggaan penyuluhan pertanian.
  • 35. Tugas 1. Pengertian Penyuluhan Pertanian - Nurul (16): luar Negeri - Nanda (14), Ika (27) , Putu 17, Silvi 12 : dalam negeri 1. Filosofi / Filsafat penyuluhan - Beny (04) - Afnita (01) 1. Prinsip Penyuluhan Pertanian Ada 13 1. (2) (suginoenam2@gmail.com)