SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
HUKUM PAJAK
1. PENGERTIAN HUKUM PAJAK
Pengertian Pajak & Hukum Pajak :
Pajak adalah peralihan kekayaan dari Sektor
Swasta ke Sektor Publik berdasarkan
Undang2 yg dapat dipaksakan dg tdk
mendapat imbalan secara langsung, yg
digunakan untuk membiayai pengeluaran
umum dan yg digunakan sebagai alat
pendorong, penghambat atau pencegah
untuk mencapai tujuan yg ada diluar bidang
keuangan Negara.
Pajak adalah iuran kepada Negara (yg dapat
dipaksanakan ) yg terutang oleh yg wajib
membayarnya, menurut peraturan2, dg. . . .
dengan tdk mendapat prestasi kembali, yg
langsung dpt ditunjuk dan yg gunanya adalah
untuk membiayai pengeluaran2 umum
berhubung dg tugas negara untuk
menyelenggarakan Pemerintahan (Prof.Dr.P.J.A.
Adrian Sutepi).
Pajak adalah bantuan, baik secara langsung
maupun tdk langsung yg dipaksakan oleh
kekuasaan publik dari penduduk/dari barang,
untuk menutup belanja Pemerintah (Definisi
Prancis, termuat dlm buku Leroy Beaulieu).
Pajak adalah bantuan uang secara insidental/
secara periodik (dg tdk ada kontraprestasinya),
yg dipungut oleh Badan yg bersifat umum/
Negara, untuk memperoleh pendapatan,
dimana terjadi suatu tatbestand / sasaran
pemajakan, yg karena Undang-undang telah
menimbulkan utang Pajak (Definisi Belanda).
Pajak adalah iuran Wajib, berupa uang atau
barang, yg dipungut oleh penguasa berdasar
kan norma2 Hukum, guna menutup biaya
produksi barang2 dan jasa2 kolektif dlm
mencapai Kesejahteran Umum (Dr. Soeparman
Soemahamidjaja)
Pajak adalah prestasi yg dipaksakan sepihak oleh
dan terutang kepada penguasa (menurut
norma2 yg ditetapkannya secara umum),
tanpa adanya kontraprestasi, dan semata2 di
gunakan untuk menutup pengeluaran2 umum
(Mr. Dr. N.J.Feldmann).
Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH :
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara
berdasarkan Undang-undang (yang dapat
dipaksakan) dg tdk mendapat jasa imbal
(kontraprestasi), yg langsung yg dpt
ditunjukkan dan yg digunakan u/ membayar
pengeluaran umum.
Prof.Dr. M.J.H.Smeets :
Pajak a/ prestasi kpd Pemerintah yg terutang melalui
norma2 umum, dan yg dpt dipaksakan tanpa ada
kalanya kontraprestasi yg dpt ditunjukkan dalam
hal yg individual; maksud nya a/ untuk membiayai
pengeluaran Pemerintah.
Definisi Hukum Pajak :
Hukum Pajak a/ suatu kumpulan peraturan2 yg
mengatur hubungan antara Pemerintah sebagai
pemungut Pajak dan rakyat sbg pembayar Pajak.
Dalam Hukum Pajak diatur mengenai :
1. Siapa2 yg menjadi subyek Pajak dan Wajib Pajak.
2. Obyek2 apa saja yg menjadi obyek Pajak
3. Kewajiban Wajib Pajak terhadap Pemerintah.
4. Timbul dan hapus nya utang Pajak.
5. Cara penagihan Pajak
6. Cara mengajukan keberatan dan banding.
Hukum Pajak sering juga disebut Hukum Fiskal, Istilah
Fiskal yg dimaksud sekarang adalah Kas Negara.
Ciri2 yg melekat pada pengertian Pajak :
1. Pajak peralihan kekayaan dari orang/Badan ke
Pemerintah.
2. Pajak dipungut berdasarkan/dg kekuatan UU serta
aturan pelaksanaannya, sehingga dpt dipaksakan.
3. Dalam pembayaran Pajak tdk dpt ditunjukkan adanya
kontraprestasi individual oleh Pemerintah.
4. Pajak dipungut o/ Negara, baik o/ Pemerintah Pusat
maupun o/ Pemerintah Daerah.
5. Pajak diperuntukan bagi pengeluaran2
Pemerintah, yg bila dari pemasukkannya masih
terdapat surplus, dipergunakan untuk membiayai
Public Investment.
6. Pajak dpt digunakan sebagai alat u/ mencapai
tujuan tertentu dari Pemerintah.
7. Pajak dpt dipungut secara langsung atau tidak
langsung.
Fungsi Pajak :
1. Fungsi Finansial (Budgeter) :
Yaitu memasukkan uang sebanyak2nya ke Kas
Negara, dg tujuan u/ membiayai pengeluaran2
Negara.
da
Penerimaan dari Sektor Pajak adalah tulang
punggung Penerimaan Negara.
Dalam upaya meningkatkan penerimaan
Perpajakan, Pemerintah secara konsisten
melakukan berbagai upaya pembenahan baik
aspek kebijaksanaan maupun aspek sistem &
administrasi Perpaajakan melalui :
a. Amandemen Undang2 Perpajakan.
b. Modernisasi Kantor Pajak.
c. Ekstensifikasi dan Intensifikasi.
d. Extra effort dlm pemeriksaan dan penagihan
Pajak  kelancaran
e. Pembangunan Data Base terintegrasi.
f. Penyediaan layanan melalui pemanfaatan
teknologi informasi.
g. Penegakan kode etik pegawai u/ meningkatkan
kedisiplinan dan good governance aparatur
Pajak.
2. Fungsi Mengatur (Regulerend) :
yaitu Pajak digunakan sebagai alat untuk
mengatur masyarakat baik di bidang Ekonomi,
Sosial maupun Politik dg tujuan tertentu.
Pajak digunakan sebagai alat u/ mencapai
tujuan tertentu a.l :
a. Pemberian insentif Pajak (misalnya Tax Holiday,
penyusunan dipercepat) dalam rangka
meningkatkan investasi (dalam negeri/asing).
b. Pengenaan Pajak Ekspor u/. produk2 tertentu
dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam
negeri.
c. Pengenaan bea masuk dan Pajak Penjualan atas
Barang Mewah u/ produk2 impor tertentu dalam
rangka melindungi produk2 dalam negeri.
Dasar Hukum Pemungutan Pajak :
- Setiap Pajak yg dipungut o/ Pemerintah harus
berdasarkan Undang-undang (bukan Keppres).
- Peraturan Pemerintah Pengganti UU mempunyai
kedudukan yg sama dengan UU.
- Pada Pemerintahan Orde Lama masih terdapat
beberapa Pajak yg pungutannya tidak
berdasarkan UU.
- Penambahan atau pengurangan Pajak tidak
mungkin berlaku sebelum hasil penambahan
atau hasil perubahan UU Pajak tsb dimasukkan
ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara tahun ybs (Pasal 16 ICW/Indische
Comptabiliteitswet).
Pengertian Pegawai Pajak :
Pegawai Pajak adalah setiap orang dalam
kedudukannya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS)
yang dipekerjakan pada Kantor Direktorat Jenderal
Pajak dalam Lingkungan Kementrian Keuangan.
Pegawai Pajak dalam melaksanakan tugas tidak
boleh melanggar Hukum, khusus nya Hukum Pajak
karena merupakan tanggung jawab yang
dipercayakan oleh Negara. Namun…. Tugas lain yang
berupa pencerminan dari sumpah/janji yang
diucapkan pada saat pelantikan tidak boleh dilanggar
 berpengaruh pd kedudukannya sebagai Pegawai
Negeri Sipil (PNS).
Pengertian Wajib Pajak :
Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan,
meliputi pembayar Pajak, pemotong Pajak, dan
pemungut Pajak yang mempunyai hak dan
kewajiban Perpajakan sesuai dg ketentuan
peraturan per-UU an Perpajakan (Pasal 1 angka 2
UU KUP/Ketentuan Umum dan tata cara
Perpajakan).
Wajib Pajak berdasarkan Pasal 1 angka 2 UUKUP
merupakan wajib Pajak dalam arti Normatif 
dikaji secara keilmuan dalam Bidang Hukum Pajak
ternyata ketiga nya terdapat perbedaan secara
prinsipil.
Pembayar Pajak :
Pembayar Pajak sbg wajib Pajak berada dalam
tataran kebenaran karena telah memenuhi
syarat2 subyektif dan syarat2 obyektif.
Pemotong Pajak dan Pemungut Pajak :
Pemotong Pajak dan Pemungut Pajak tidak boleh
dikategorikan sbg wajib Pajak karena syarat2
Obyektif tidak terpenuhi. Pajak yg
dipotong/dipungut tdk boleh dikategorikan
sebagai obyek Pajak yg dimiliki, melainkan adalah
Pajak dari pihak2 yg dikenakan pemotongan Pajak
atau pemungutan Pajak. Pemotong/Pemungut
Pajak a/.petugas Pajak bukan wajib Pajak.
Pengertian Pejabat Pajak :
Pejabat Pajak adalah petugas Pajak maupun
mereka yg melakaukan tugas di bidang
Perpajakan. Kaidah Hukum Pajak mempersama
kan antara petugas Pajak dg tenaga ahli yg
ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak/yg ditunjuk
oleh Gubernur Kepala Daerah/Bupati/Walikota
untuk membantu pelaksanaan Hukum Pajak.
Tenaga Ahli termaksud adalah :
- Ahli bahasa
- Akuntan
- Pengacara
Pihak2 yg tergolong sbg Pejabat Pajak adalah :
- Direktur Jederal Pajak
- Direktur Jenderal Bea dan Cukai
- Gubernur Kepala Daerah
- Bupati/Walikota Kepala Daerah
- Pejabat yg ditunjuk u/ melaksanakan peraturan
per-Uuan Perpajakan, seperti Kepala kantor
Pelayanan Pajak dan Kepala Dinas Pendapatan
Daerah.
- Tenaga Ahli yg ditunjuk oleh Direktur Jenderal
Pajak atau oleh Kepala Daerah.
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) :
Diatur dalam Pasal 2 KUP, setiap orang dan
badan yg memenuhi syarat2 untuk dikenakan
Pajak, wajib mendaftarkan diri dan wajin
mendapatkan NPWP  walaupun oleh Kantor
Inspeksi Pajak blm diberikan/tdk diberikan Surat
Ketetapan Pajak  inisiatif datang dari pihak
wajib Pajak sendiri.
Yang wajib mempunyai NPWP adalah wajib
Pajak (Penghasilan), orang/badan yg bertempat
tinggal/berkedudukan di Indonesia, yg menerima/
memperoleh penghasilan perorangan yg jumlah
nya setahun melampaui batas Pajak, yaitu…..
Orang/badan yg mempunyai penghasilan yang
melebihi Pendapatan Tidak Kena Pajak (PTKP), wajib
mempunyai NPWP, walaupun kepada nya
belum/tidak dikenakan Pajak atau belum/tidak
diberikan Surat Ketetapan Pajak (SKP).
Ancaman Sanksi Pidana :
Dalam Pasal 39 ayat 1a UU No.6 tahun 1983,
diberikan ancaman sanksi Pidana kpd or/badan yg tdk
mendaftarkan diri u/mendapatkan NPWP,
sedaangkan or/badan itu memenuhi syarat yg di
tentukan oleh UU u/dikenakan Pajak, sanksi Pidana yg
diancamkan adalah Pidana Penjara paling lama tiga
tahun dana atau Denda paling tinggi empat kali
jumlah Pajak yg terutang, yg kurang atau tidak
dibayar.

More Related Content

Similar to MATERI_PAJAK_1_PENGERTIAN_HUKUM_PAJAK.pptx

Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017Nanda Dwi Ferbiana
 
Materi pajak
Materi pajakMateri pajak
Materi pajakJogo Hera
 
slide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.ppt
slide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.pptslide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.ppt
slide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.pptLutfiAtmansyah
 
Tugas ekonomi xi mia 5 PAJAK
Tugas ekonomi xi mia 5 PAJAKTugas ekonomi xi mia 5 PAJAK
Tugas ekonomi xi mia 5 PAJAKNur An'nisa
 
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...dhanny deswita
 
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti Pusriana S.pd,Perpajakan Indonesia,SMA...
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti Pusriana S.pd,Perpajakan Indonesia,SMA...Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti Pusriana S.pd,Perpajakan Indonesia,SMA...
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti Pusriana S.pd,Perpajakan Indonesia,SMA...enggar fajri hasti
 
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017Nanda Dwi Ferbiana
 
Tugas Ekonomi Rahma Naulita Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
Tugas Ekonomi Rahma Naulita  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...Tugas Ekonomi Rahma Naulita  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
Tugas Ekonomi Rahma Naulita Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...Rahma Naulita
 
Tugas Ekonomi annez fathia Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi annez fathia  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...Tugas Ekonomi annez fathia  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi annez fathia Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...Annez Fathia
 
Sistem Perpajakan Indonesia
Sistem Perpajakan IndonesiaSistem Perpajakan Indonesia
Sistem Perpajakan IndonesiaPutri Shafira
 
2. ruang lingkup perpajakan
2. ruang lingkup perpajakan2. ruang lingkup perpajakan
2. ruang lingkup perpajakanEcho Media
 
pengantar perpajakan
 pengantar perpajakan pengantar perpajakan
pengantar perpajakanNurva_Sari95
 
Matakuliah Perpajakan 1
Matakuliah Perpajakan 1Matakuliah Perpajakan 1
Matakuliah Perpajakan 1DWIASTUTYARFAH
 
Pengantar Perpajakan pertemuan I
Pengantar Perpajakan pertemuan IPengantar Perpajakan pertemuan I
Pengantar Perpajakan pertemuan Isischayank
 

Similar to MATERI_PAJAK_1_PENGERTIAN_HUKUM_PAJAK.pptx (20)

Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
 
Materi pajak
Materi pajakMateri pajak
Materi pajak
 
slide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.ppt
slide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.pptslide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.ppt
slide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.ppt
 
Tgs pratikum
Tgs pratikumTgs pratikum
Tgs pratikum
 
Tugas ekonomi xi mia 5 PAJAK
Tugas ekonomi xi mia 5 PAJAKTugas ekonomi xi mia 5 PAJAK
Tugas ekonomi xi mia 5 PAJAK
 
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...
 
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti Pusriana S.pd,Perpajakan Indonesia,SMA...
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti Pusriana S.pd,Perpajakan Indonesia,SMA...Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti Pusriana S.pd,Perpajakan Indonesia,SMA...
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti Pusriana S.pd,Perpajakan Indonesia,SMA...
 
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
 
Tugas Ekonomi Rahma Naulita Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
Tugas Ekonomi Rahma Naulita  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...Tugas Ekonomi Rahma Naulita  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
Tugas Ekonomi Rahma Naulita Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
 
Tugas Ekonomi annez fathia Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi annez fathia  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...Tugas Ekonomi annez fathia  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi annez fathia Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
 
Sistem Perpajakan Indonesia
Sistem Perpajakan IndonesiaSistem Perpajakan Indonesia
Sistem Perpajakan Indonesia
 
HUKUM PAJAK
HUKUM PAJAKHUKUM PAJAK
HUKUM PAJAK
 
2. ruang lingkup perpajakan
2. ruang lingkup perpajakan2. ruang lingkup perpajakan
2. ruang lingkup perpajakan
 
Perpajakan
PerpajakanPerpajakan
Perpajakan
 
Makalah Pajak Penghasilan (PPh)
Makalah Pajak Penghasilan (PPh)Makalah Pajak Penghasilan (PPh)
Makalah Pajak Penghasilan (PPh)
 
pengantar perpajakan
 pengantar perpajakan pengantar perpajakan
pengantar perpajakan
 
perpajakan
perpajakanperpajakan
perpajakan
 
Hukum Pajak 10.pptx
Hukum Pajak 10.pptxHukum Pajak 10.pptx
Hukum Pajak 10.pptx
 
Matakuliah Perpajakan 1
Matakuliah Perpajakan 1Matakuliah Perpajakan 1
Matakuliah Perpajakan 1
 
Pengantar Perpajakan pertemuan I
Pengantar Perpajakan pertemuan IPengantar Perpajakan pertemuan I
Pengantar Perpajakan pertemuan I
 

Recently uploaded

Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 

Recently uploaded (20)

Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 

MATERI_PAJAK_1_PENGERTIAN_HUKUM_PAJAK.pptx

  • 2. Pengertian Pajak & Hukum Pajak : Pajak adalah peralihan kekayaan dari Sektor Swasta ke Sektor Publik berdasarkan Undang2 yg dapat dipaksakan dg tdk mendapat imbalan secara langsung, yg digunakan untuk membiayai pengeluaran umum dan yg digunakan sebagai alat pendorong, penghambat atau pencegah untuk mencapai tujuan yg ada diluar bidang keuangan Negara. Pajak adalah iuran kepada Negara (yg dapat dipaksanakan ) yg terutang oleh yg wajib membayarnya, menurut peraturan2, dg. . . .
  • 3. dengan tdk mendapat prestasi kembali, yg langsung dpt ditunjuk dan yg gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran2 umum berhubung dg tugas negara untuk menyelenggarakan Pemerintahan (Prof.Dr.P.J.A. Adrian Sutepi). Pajak adalah bantuan, baik secara langsung maupun tdk langsung yg dipaksakan oleh kekuasaan publik dari penduduk/dari barang, untuk menutup belanja Pemerintah (Definisi Prancis, termuat dlm buku Leroy Beaulieu).
  • 4. Pajak adalah bantuan uang secara insidental/ secara periodik (dg tdk ada kontraprestasinya), yg dipungut oleh Badan yg bersifat umum/ Negara, untuk memperoleh pendapatan, dimana terjadi suatu tatbestand / sasaran pemajakan, yg karena Undang-undang telah menimbulkan utang Pajak (Definisi Belanda). Pajak adalah iuran Wajib, berupa uang atau barang, yg dipungut oleh penguasa berdasar kan norma2 Hukum, guna menutup biaya produksi barang2 dan jasa2 kolektif dlm mencapai Kesejahteran Umum (Dr. Soeparman Soemahamidjaja)
  • 5. Pajak adalah prestasi yg dipaksakan sepihak oleh dan terutang kepada penguasa (menurut norma2 yg ditetapkannya secara umum), tanpa adanya kontraprestasi, dan semata2 di gunakan untuk menutup pengeluaran2 umum (Mr. Dr. N.J.Feldmann). Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH : Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang-undang (yang dapat dipaksakan) dg tdk mendapat jasa imbal (kontraprestasi), yg langsung yg dpt ditunjukkan dan yg digunakan u/ membayar pengeluaran umum.
  • 6. Prof.Dr. M.J.H.Smeets : Pajak a/ prestasi kpd Pemerintah yg terutang melalui norma2 umum, dan yg dpt dipaksakan tanpa ada kalanya kontraprestasi yg dpt ditunjukkan dalam hal yg individual; maksud nya a/ untuk membiayai pengeluaran Pemerintah. Definisi Hukum Pajak : Hukum Pajak a/ suatu kumpulan peraturan2 yg mengatur hubungan antara Pemerintah sebagai pemungut Pajak dan rakyat sbg pembayar Pajak. Dalam Hukum Pajak diatur mengenai : 1. Siapa2 yg menjadi subyek Pajak dan Wajib Pajak. 2. Obyek2 apa saja yg menjadi obyek Pajak
  • 7. 3. Kewajiban Wajib Pajak terhadap Pemerintah. 4. Timbul dan hapus nya utang Pajak. 5. Cara penagihan Pajak 6. Cara mengajukan keberatan dan banding. Hukum Pajak sering juga disebut Hukum Fiskal, Istilah Fiskal yg dimaksud sekarang adalah Kas Negara. Ciri2 yg melekat pada pengertian Pajak : 1. Pajak peralihan kekayaan dari orang/Badan ke Pemerintah. 2. Pajak dipungut berdasarkan/dg kekuatan UU serta aturan pelaksanaannya, sehingga dpt dipaksakan. 3. Dalam pembayaran Pajak tdk dpt ditunjukkan adanya kontraprestasi individual oleh Pemerintah. 4. Pajak dipungut o/ Negara, baik o/ Pemerintah Pusat maupun o/ Pemerintah Daerah.
  • 8. 5. Pajak diperuntukan bagi pengeluaran2 Pemerintah, yg bila dari pemasukkannya masih terdapat surplus, dipergunakan untuk membiayai Public Investment. 6. Pajak dpt digunakan sebagai alat u/ mencapai tujuan tertentu dari Pemerintah. 7. Pajak dpt dipungut secara langsung atau tidak langsung. Fungsi Pajak : 1. Fungsi Finansial (Budgeter) : Yaitu memasukkan uang sebanyak2nya ke Kas Negara, dg tujuan u/ membiayai pengeluaran2 Negara.
  • 9. da Penerimaan dari Sektor Pajak adalah tulang punggung Penerimaan Negara. Dalam upaya meningkatkan penerimaan Perpajakan, Pemerintah secara konsisten melakukan berbagai upaya pembenahan baik aspek kebijaksanaan maupun aspek sistem & administrasi Perpaajakan melalui : a. Amandemen Undang2 Perpajakan. b. Modernisasi Kantor Pajak. c. Ekstensifikasi dan Intensifikasi. d. Extra effort dlm pemeriksaan dan penagihan Pajak  kelancaran e. Pembangunan Data Base terintegrasi.
  • 10. f. Penyediaan layanan melalui pemanfaatan teknologi informasi. g. Penegakan kode etik pegawai u/ meningkatkan kedisiplinan dan good governance aparatur Pajak. 2. Fungsi Mengatur (Regulerend) : yaitu Pajak digunakan sebagai alat untuk mengatur masyarakat baik di bidang Ekonomi, Sosial maupun Politik dg tujuan tertentu. Pajak digunakan sebagai alat u/ mencapai tujuan tertentu a.l :
  • 11. a. Pemberian insentif Pajak (misalnya Tax Holiday, penyusunan dipercepat) dalam rangka meningkatkan investasi (dalam negeri/asing). b. Pengenaan Pajak Ekspor u/. produk2 tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam negeri. c. Pengenaan bea masuk dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah u/ produk2 impor tertentu dalam rangka melindungi produk2 dalam negeri. Dasar Hukum Pemungutan Pajak : - Setiap Pajak yg dipungut o/ Pemerintah harus berdasarkan Undang-undang (bukan Keppres). - Peraturan Pemerintah Pengganti UU mempunyai kedudukan yg sama dengan UU.
  • 12. - Pada Pemerintahan Orde Lama masih terdapat beberapa Pajak yg pungutannya tidak berdasarkan UU. - Penambahan atau pengurangan Pajak tidak mungkin berlaku sebelum hasil penambahan atau hasil perubahan UU Pajak tsb dimasukkan ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun ybs (Pasal 16 ICW/Indische Comptabiliteitswet).
  • 13. Pengertian Pegawai Pajak : Pegawai Pajak adalah setiap orang dalam kedudukannya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang dipekerjakan pada Kantor Direktorat Jenderal Pajak dalam Lingkungan Kementrian Keuangan. Pegawai Pajak dalam melaksanakan tugas tidak boleh melanggar Hukum, khusus nya Hukum Pajak karena merupakan tanggung jawab yang dipercayakan oleh Negara. Namun…. Tugas lain yang berupa pencerminan dari sumpah/janji yang diucapkan pada saat pelantikan tidak boleh dilanggar  berpengaruh pd kedudukannya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
  • 14. Pengertian Wajib Pajak : Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar Pajak, pemotong Pajak, dan pemungut Pajak yang mempunyai hak dan kewajiban Perpajakan sesuai dg ketentuan peraturan per-UU an Perpajakan (Pasal 1 angka 2 UU KUP/Ketentuan Umum dan tata cara Perpajakan). Wajib Pajak berdasarkan Pasal 1 angka 2 UUKUP merupakan wajib Pajak dalam arti Normatif  dikaji secara keilmuan dalam Bidang Hukum Pajak ternyata ketiga nya terdapat perbedaan secara prinsipil.
  • 15. Pembayar Pajak : Pembayar Pajak sbg wajib Pajak berada dalam tataran kebenaran karena telah memenuhi syarat2 subyektif dan syarat2 obyektif. Pemotong Pajak dan Pemungut Pajak : Pemotong Pajak dan Pemungut Pajak tidak boleh dikategorikan sbg wajib Pajak karena syarat2 Obyektif tidak terpenuhi. Pajak yg dipotong/dipungut tdk boleh dikategorikan sebagai obyek Pajak yg dimiliki, melainkan adalah Pajak dari pihak2 yg dikenakan pemotongan Pajak atau pemungutan Pajak. Pemotong/Pemungut Pajak a/.petugas Pajak bukan wajib Pajak.
  • 16. Pengertian Pejabat Pajak : Pejabat Pajak adalah petugas Pajak maupun mereka yg melakaukan tugas di bidang Perpajakan. Kaidah Hukum Pajak mempersama kan antara petugas Pajak dg tenaga ahli yg ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak/yg ditunjuk oleh Gubernur Kepala Daerah/Bupati/Walikota untuk membantu pelaksanaan Hukum Pajak. Tenaga Ahli termaksud adalah : - Ahli bahasa - Akuntan - Pengacara
  • 17. Pihak2 yg tergolong sbg Pejabat Pajak adalah : - Direktur Jederal Pajak - Direktur Jenderal Bea dan Cukai - Gubernur Kepala Daerah - Bupati/Walikota Kepala Daerah - Pejabat yg ditunjuk u/ melaksanakan peraturan per-Uuan Perpajakan, seperti Kepala kantor Pelayanan Pajak dan Kepala Dinas Pendapatan Daerah. - Tenaga Ahli yg ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak atau oleh Kepala Daerah.
  • 18. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) : Diatur dalam Pasal 2 KUP, setiap orang dan badan yg memenuhi syarat2 untuk dikenakan Pajak, wajib mendaftarkan diri dan wajin mendapatkan NPWP  walaupun oleh Kantor Inspeksi Pajak blm diberikan/tdk diberikan Surat Ketetapan Pajak  inisiatif datang dari pihak wajib Pajak sendiri. Yang wajib mempunyai NPWP adalah wajib Pajak (Penghasilan), orang/badan yg bertempat tinggal/berkedudukan di Indonesia, yg menerima/ memperoleh penghasilan perorangan yg jumlah nya setahun melampaui batas Pajak, yaitu…..
  • 19. Orang/badan yg mempunyai penghasilan yang melebihi Pendapatan Tidak Kena Pajak (PTKP), wajib mempunyai NPWP, walaupun kepada nya belum/tidak dikenakan Pajak atau belum/tidak diberikan Surat Ketetapan Pajak (SKP). Ancaman Sanksi Pidana : Dalam Pasal 39 ayat 1a UU No.6 tahun 1983, diberikan ancaman sanksi Pidana kpd or/badan yg tdk mendaftarkan diri u/mendapatkan NPWP, sedaangkan or/badan itu memenuhi syarat yg di tentukan oleh UU u/dikenakan Pajak, sanksi Pidana yg diancamkan adalah Pidana Penjara paling lama tiga tahun dana atau Denda paling tinggi empat kali jumlah Pajak yg terutang, yg kurang atau tidak dibayar.