tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
STRATEGI MANAJEMEN
1. MAKALAH
MANAJEMEN STRATEGIK
Dosen: Ade Fauji SE,MM
DI SUSUN OLEH :
NAMA : RINAH PUSPITASARI
N I M : 11150965
KELAS : 5X-MA
RUANG : C.3.4
UNIVERSITAS BINA BANGSA
Kampus Jl. Raya Serang – Jakarta Km. 03 No 1B (Pakupatan) Telp. 0254220
2. i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................................4
B. RUMUS MASALAH………………………………………………………………………………………………….…5
C. TUJUAN PENULISAN………………………………………………………………………………………………….5
BAB II PEMBAHASAN………………..…………………………………………………………………………………………6
A. KONSEP DAN TUJUAN MANAJEMEN STRATEJIK………………………………………………………..6
B. VISI, MISI DAN TUJUAN PERUSAHAAN………………………………………………………………………9
C. MODEL DESKRIPTIF MANAJEMEN STRATEJIK……………………………………………………….….14
D. PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KONSEP, METODE KASUS & AUDIT STRATEJIK…..…18
E. MANAJER STRATEJIK…………………………………………………………………………………………….…25
F. LINGKUNGAN INTERNAL DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL………………………………….….…26
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………………………………………….….36
A. KESIMPULAN…………………………………………………………………………………………………………..36
B. SARAN…………………………………………………………….……………………………………………………...36
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………………………37
3. ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat allah yang maha esa, karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan baik
dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini saya membahas mengenai “MANAJEMEN
STRATEJIK”.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai
pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah
ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam menyusun makalah ini terutama kepada Bapak Ade
Fauji,SE,MM.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu saya mengundang pembaca untuk memberikah saran serta kritik yng dapat
membangun saya. Kritik yang konstruktif dari pembaca sangat saya harapkan untuk
menyempurnakan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Penulis
15 November 2017
4. iii
A. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Manajemen Stratejik?
2. Apa Tujuan Manajemen Stretejik ?
3. Bagaimana cara membuat Visi dan Misi yang benar ?
4. Apa itu Analisis SWOT ?
B. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui definisi Manajemen Stretejik
2. Untuk mengetahui tujuan Manajemen Stratejik
3. Untuk mengetahui cara membuat Visi dan Misi yang benar
4. Untuk memahami apa itu Analisis SWOT
5. 1
BAB I
PENDAHULUAN
C. LATAR BELAKANG
Manajemen Stratejik adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan
pengevaluasian keputusan – keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu
perusahaan mencapai sasarannya. Manajemen Stratejik adalah proses penetapan tujuan
organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut,
serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan
pencapaian tujuan organisasi. Manajemen Stratejik pengkombinasikan aktivitas –
aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajamen Stratejik berbicara tentang gambaran besar. Inti dari Manajemen Stratejik
adalah mengidentifikasikan tujuan organisasi, sumber daya nya, dan bagaimana sumber
daya yang ada tersebut dapat digunakan secara paling efektif untuk memenuhi tujuan
stratejik. Manajamen Stratejik disaat ini harus memberikan fondasi dasar atau pedoman
untuk pengambilan keputusan dalam organisasi. Ini adalah proses yang
berkesinambungan dan terus menerus. Rencana strategis organisasi merupakan dokumen
hidup yang selalu dikunjungi dan kembali dikunjungi.
Menurut Thomas L. Wheelen – J. David Hunger, Manajemen Stratejik adalah
serangkaian daripada keputusan manejerial dan kegiatan – kegiatan yang menentukan
keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang. Kegiatan tersebut terdiri dari perumusan
atau perencanaan strategi, pelaksanaan atau implementasi, dan evaluasi
6. 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP DAN TUJUAN MANAJEMEN STRATEJIK
Manajemen strategi adalah seni dan pengetahuan dalam
merumuskan,mengimplementasikan,serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas
fungsional yang memungkinkan sebuah organisasi untuk mencapai tujuan (David,2011:6).
Manajemen strategik berfokus pada proses penetapan tujuan organisasi,pengembangan
kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran,serta mengalokasikan sumber daya untuk
menerapkan kebijakan dan merencanakan mencapai tujuan organisasi. Manajemen strategis
mengkombinasikadarn aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk
mencapai tujuan organisasi.
Berikut ini adalah beberapa pengertian manajemen strategi dari beberapa ahli:
1. Menurut Thomas Wheelen dkk (2010:105),manajemen strategi adalah serangkaian
dari pada keputusan manajerial dan kegiatan-kegiatan yang menentukan keberhasilan
perusahaan dalam jangka panjang. Kegiatan tersebut terdiri dari
perumusaan/perencannaan strategi,melaksanakan/implementasi dan evaluasi.
2. Menurut Bangbang Haryadi (2003:3),strategi manajemen adalah suatui proses yang
dirancang secara sistematis oleh manajemen untuk merumuskan strategi,menjalankan
strategi dan mengevaluasikan strategi dalam rangka menyediakan nilai-nilai yang
terbaik bagi seluruh pelanggan untuk mewujudkan visi organisasi.
7. 3
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut,dapat disimpulkan bahwa manajemen strategi
adalah seni dan ilmu untuk formulasi,implementasi dan evaluasi keputusan-keputusan yang
bersifat lintas fungsional,yaang digunakan sebagai panduaan tindakan bagi fungsi
SDM,pemasaran keuangan,produksi,dan lain-lain,agar organisasi dapat mencapai tujuan.
Menurut Swandiyanto (2010:02),terdapat empat tujuan manajemen strategi,yaitu :
1. Memberikan arah pencapaian tujuan organisasi/perusahaan
Dalam hal ini,manajer strategi harus mampu menunjuikan kepada semua pihak
kemana arah tujuan organisasi/perusahaan. Karena arah yang jelas akan dapat
dijadikan landasan untuk mengendalikan dan megevaluasi keberhasilan.
2. Membantu memikirkan kepentingan berbagai pihak
Organisasi/perusahaan harus mempertemukan kebutuhan berbagai
pihak,pemasok,karyawan,pemegang saham,pihak perbankan,dan masayarakat luas
lainnya yang memegang peranan terhadap sukses atau gagalnya perusahaan.
3. Mengantisipasi setiap perubahan kembali secara merrata
Manajemen strategi memungkinkan esekutif punck untuk megantisipasi perubahan
dan penyiapan pedoman dan pengendalian,sehingga dapat memperluas kerangka
waktu/berfikir mereka secara perspektif dan memahami konstribusi yang baik untuk
hari ini dan hari esok.
4. Berhubungan dengan efesiensi dan efektivitas
Tanggung jawb seorang manajer bukan hanya mengkonsentrasikan terhadap
kemampuan atas kepentingan efesiemsi,akan tetapi hendaknya juga mempunyai
perhatiaan yang serius agar bekerja keras melakaukan sesuatu secara lebih baik dan
efektif.
8. 4
David (2011:6) menjelaskan bahwa proses manajemen strategi terdiri dari tiga tahapan, yaitu:
1. Perumusan strategi ( stratey formulation)
Perumusan strategi adalah tahap awal pada manajemen strategi,yang mencangkup
mengembangkan visi dan misi,mengidentifikasi peluang ekternal organisasi dan
ancaman,mementukan kekuatan dam kelemahan internal,menetapkan tujuan
jangka panjang,menghasilkanstrategi alternatif,dan memilih strategi tertentu untuk
mencapai tujuan.
2. Implementasi strategi ( strategy implemented)
Implementasi strategi adalah tahap selanjutnya sesudah perumusan strategi yang
ditetapkan. Penerapan strategi ini memerlukan satu keputusan dari pihak yang
berwenang dalam mengambil keputusan untuk menetapkan tujuan
tahunan,menyusun kebijakan,memotivasi karyawan,dan mengalokasikan sumber
daya.
3. Evaluasi strategy ( strategy evaluation )
Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategi. Manajer sangat
membutuhkan untuk tahu kapan strategi tertentu tidak bekerja dengan baik;
evaluasi strategi adalah alat utama untuk memperoleh informasi ini. Hal tersebuat
dapat dilakukan dengan penilaian atau melakukan proses evaluasi strategi. Dalam
penilaian strategi terdapat tiga aktivitas penilaian yang mendasar, yaitu : penijau
ulaang faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi landasan bagi strategi
saat ini,pengukuran kinerja,dan pengambilan langkah korelatif. Penilaian strategi
sangat diperlukan oleh suatu perusahaan karena strategi yang berhasil untuk saat
ini tidak selalu berhasil u tuk dimasa yang akan datang.
9. 5
B. VISI, MISI DAN TUJUAN PERUSAHAAN
Sebuah bisnis tidak hanya didefinisikan berdasarkan namanya, deklarasi atau ayat-ayat
pendirian perusahaan. Identintas sebuah bisnis dapat dengan jelas diliat dari visi dan misi
bisnis tersebut. Visi dan misi yang jelas dari sebuah perusahaan akan menuntun perusahaan
tersebut kearah tujuan yang jelas dan juga objektif. Visi perusahaan dapat mengarahkan,
memutuskan, memotivasi, menyatuhkan bahkan menginspirasi seluruh komponen dalam
perusahaan untuk mencapai kinerja yang superior. Beberapa hal inilah yang membuat
pembahasan tentang visi dan misi penting untuk dilakukan, terutama ketika meliahat bahwa
setiap perusahaan harus mempunyai tujuan dan menjalankan usahanya.
Ada banyak sekali definisi tentang visi dan misi yang di kemukakan oleh para ahli.
Namun,definisi-definisi tersebut merujuk pada suatu pengertian yang dapat diterima bersama
secara sederhana ,visi suatu perusahaan harus menjawab satu pertanyaan mendasar. Apa yang
ingin dicapai oleh perusahaan anda ? Itulah pertanyaan yang menjadi dasar dalam
mendefinisikan apa itu visi. Beberapa definisi visi antara lain :
a. J.B. whitttaker
Menurut J.B. Whittaker dalam bukunya “strategic planning managment”, visi
perusahaan didefinisikan sebagai gambaran masa depan yang akan dipilih dan yang
akan diwujudkan pada suatu saat yang ditentukan.
b. Philip Kotler
Menurut kotler, visi adalah peryataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan
dalam produk dan pelayanan yang ditawarkan,kelompok masyarakat yang
dilayani,nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita-cita masa depan.
10. 6
c. Dr.A.B.Susanto
Menurut Dr.A.B.Susanto dalam bukunya “visi dan misi”, visi adalah sebuah
gambaran mengenai tujuan dan cita-cita dimasa depan yang harus dimiliki organisasi
sebelum disusun rencana bagaimana menciptainya.
Berdasarkan beberapa definisi diatas,dapat disimpulkan bahwa visi adalah
pandangan jauh kedepan tentang kearah mana perusahaan anda dibawa atau
gambaran cita-cita apa yang ingin dicapai oleh perusahaan. Visi perusahaan akan
menunjukan suatu kondisi ideal tentang masa depan yang realitas,meyakinkan, serta
mengandung daya tarik. Adapun tujuan penetapan visi,yaitu:
a. Mencerminkan susuatu yang akan dicapai perusahaan
b. Memiliki orientasi pada masa depan perusahaan
c. Menimbulkan komitemen tinggi dari seluruh jajaran dan lingkungan perusahaan
d. Menentukan arah dan fokus strategi perusahaan yang jelas
e. Menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi perusahaan
Visi juga mempunyai beberapa manfaat,diantaranya:
a. Menumbuhkan komitmen dan semangat kerja karyawan.
Karyawan tidak akan bekerja dengan penuh antusias jika dia tidak tahu untuk apa dia
bekerja. Namun, jika dia tahu apa kontribusi perusahaan pada masyarakat dia akan
termotivasi bahwa dia bekerja bukan hanya untuk perusahaan, tetapi juga untuk
masyarakat.
b. Menumbuhkan rasa kebermaknaan
Salah satu temppat karyawan mencari makna kehidupan adalah lingkungan
pekerjaannya.
11. 7
c. Menumbuhkan standar kerja yang prima
Jika seorang karyawan memahami dia bekerja untuk suatu tujuan yang sangat mulia,
dia akan bekerja penuh semangat dan meletakan standar prima.
Jika kita sudah mengerti tentang visi atau gasmbaran tentang cita-cita suatu
perusahaan dimassa yang alkan datang,maka kita harus memikirkan pula bagaimana visi
tersebut dapat dicapai. Serangkaian langkah yang ditempuh perusahaan dalam mencapai
visinya dijabarkan dalam misi perusahaan.
Misi suatu perusahaan merujuk pada suatu pertanyaan mendasar yang pernah
dianjukan oleh peter Drucker. Apa bisnis kita ? jawab dari pertanyaan ini merupakan
gambaran besar tentang apa saja akan dilakukan oleh perusahaan dalam upaya mencapi
tujuannya. Keberadaan perusahaan sangat penting untuk perumusan tujuan perusahaan dan
formulasi strategi yang efektif. Ada bayak devinisi misi, diantaranya:
a. Peter Drucker
Pada dasarnya,misi merupakan alasan mendasari eksistensi suatu organisasi.
Pernyataan misi organisasi,terutama di tingkat unit bisnis menentukan batas dan
maksud aktifitas bisnis perusahaan. Jadi perrumusan misi merupakan realisasi
yang akan menjadikan suatu organisasi mampu menghasilkan produk dan jasa
berkualitas yang memenuhi kebutuhan,keinginan,dan harapan pelanggannya.
b. Wibisono
Misi merupakai rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi
organisasi yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan kepada
masyarakat,baik berupa produk ataupun jasa.
12. 8
c. Dr.A.B.Susanto
Misi adalah bagaimana untuk menghadirkan impian perusahaan atau organisasi
menjadi kenyataan.
Berdasarkan beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan mahwa misi adalah
pertanyaan tentang apa yang harus dikerjakan oleh perusahaan dalam usahanya
mewududkan visi. Misi merupakan sesuatu yang nyata untuk dituju seta dapat pula
memberikan petunjuk garis besar cara pencapaian visi. Adapun manfaat misi antara lain:
a. Memastikan tujuan dasar organisasi
b. Memberikan basis atau standar untuk mengalokasikan organisasi
c. Menciptakan kondisi atau iklim organisasi yang umum
d. Menjadi titik utama bagi individu dalam mengidentifikasikan tujuan dan arah
organisasi
e. Memfasilitasi penerjemahaan tujuan menjadi struktur kerja yang melibatkan
penugasan hingga elemen tanggung jawab dalam organisasi
f. Memberikan tujuan dasar organisasi dan kemungkinan untuk menterjemahkan
tujuan dasar ini menjadi tujuan dalam bentuk sedemikian rupa hingga paramenter
waktu,biaya,dan kinerja dapat dievaluasi dikontrol.
Ada beberapa karakterlistik misi perusahaan,diantaranya :
Deklarasasi sikap
Berorientasi pada pelanggan
Deklarasi kebijakan sosial
13. 9
Tujuan perusahaan pada umumnya ialah untuk memuaskan kebutuhan dari konsumen
dengan nilai-nilai tertentu. Tujuan perusahaan dapat digolongkan sebagai berikut:
Tujuan pelayanan primer
Tujuan primer adalah pembuatan barang/jasa yang dijual untuk memenuhi kebutuhan
konsumen. Tiujuan organisasi adalah nilai-nilai yang harus disumbangkan oleh
masing-masing atau kelompok individu oprasional adalah nilai-nilai yang
disumbangkan oleh masing-masing tahap dalam suatu unit prosedur kerja secara
keseluruhan.
Tujuan pelayanan kolateral
Tujuan kolateral pribadi adalah nilai-nilai yang ingin dicapai oleh individu atau
kelompok individu dalam perusahaan. Tujuan kolateral sosial ialah nilai-nilai
ekonomi yang lebih luas/umum yang diperlukan bagi kesejahteraan masyarakat dan
yang dapat secara langsung dihasilkan dari kegiatan perusahaan. Tujuan kolateral
sosial bersifat lebih luas untuk kepentingan masyarakat,misalnya: membayar pajak
Tujuan pelayanan sekunder
Merupakan nilai-nilai yang diperlukan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan
primer.
Namun secara umum, tujuan perusahaan dapat berupa :
Mencapai keuntungan maksimal
Mempertahankan kelangsungan hidup
Mengejar pertumbuhan
Menampung tenaga kerja
14. 10
C. MODEL DESKRIPTIF MANAJEMEN STRATEJIK
Tahap manajemen strategik :
1. Tahap strategy formulation (perencanaan)
Proses ini mencangkup dari mualai penentuan tujuan hingga penyusunan strategi.
Pada tahap ini perusahaan secara berkala mengkaji kembali misi dan tujuan
perusahaan serta merumuskan strategi yang sesuai dengan misi dan tujuan
perusahaan. Misi dan tujuan perusahaan dapat mengalami perubahan sesuai
dengan strategi yang dipilih oleh perusahaan.
2. Tahap strategi implementation (pelaksanaan)
Proses ini mencakup implementasi yang dijalankan berdasarkan strategi yang
dipilih dan juga pengendalian atas implementasi yang dilakukan.
Tujuan dan strategi perusahaan yang telah dibuat akan dapat diimplementasikan
dengan baik apabila tujuan dan strategi tersebut dituangkan kedalam rangkaian
kegiatan dalam bentuk program yang terjadwal dengan jelas serta memperoleh
alokasi sumber daya yang memadai yang telah dituangkan dalam bentuk anggaran
(butget) yang akan mendukung setiap program. Selain itu perusahaan harus
mengembangkan struktur organisasi yang akan memudahkan implementasi
strategi yang telah dipilih.
3. Tahap evaluation and control
Pada tahap evaluasi perusahaan akan membandingkan kinerja aktual (actual
performance) yang dicapai perusahaan dengan standar kinerja. Hasil evaluasi akan
dijadikan dasar bagi perusahaan dalam melakukan pengendalian,yakni apakah
kesenjangan yang terjadi antara actual performance denga strandard sudah
menyimpang sangat jauh sehingga perlu dilakukan tindakan korelasi.
15. 11
Hasil evaluasi dan pengendalian selanjutnya akan menjadi umpan balik (feedback)
bagi perusahaan sehingga memungkinkan merumuskan melakukan perbaikan
dalam setiap langkah-langkah proses manajemen strategi mulai dari
formulasi,implementasi,hingga sampai ketahap evaluasi dan pengendali.
Lingkungan Internalmerupakan hal yang berkaitan secara langsung dengan kegiatan
sehari-hari organisasi dan pempengaruhi langsu ng terhadap setiap program dan kebijakan
organisasi. Beberapa pihak yang termasuk dalam lingkungan internal organisasi adlah:
a. Pemilik organisasi, adalah para pemillik yang meyertakan modal,ide,ataupun
berdasarkan ketentuan lainnya dinyatakan sebagai pemilik organisasi.
b. Tim manajemen, adalah orang-orang yang ditunjuk sebagai pengelola organisasi
dalam aktivitas sehari-hari.
c. Para anggota atau para para pekerja, adalah orang yang bekerja sebagai karyawan
pada perusahaan.
d. Sumber daya perusahaan lainnya seperti bahan baku,keuangan,termasuk informasi.
Lingkungan Eksternal merupakan beberapa hal yang berada diluar organisasi turut
mempengaruhi jalannya organisasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan
eksternal terbagi menjadi dua yaitu lingkunga mikro dan makro.
Lingkungan mikro perusahaan terdiri dari
Pelanggan, adalah mereka yang secara langsung menggunakan barang dan jasa yang
dihasilkan perusahaan
Pesaing, adalah organisasi lain yang menjalankan bisnis yang sama dengan bisnis
yang kita jalankan.
Pemasok, adalah perusahaan atau organisasi lain yang menyediakan bahan baku bagi
perusahaan.
16. 12
Lingkungan makro perusahaan terdiri dari
Pembuat peraturn, adalah pihak-pihak yang menciptakan peraturan agar kegitan bisnis
adil dan aman bagi semua pihak.
Pemerintah, adalah pihak yang atas legitimasi polotik tertentu disuatu negara,diangkat
dan bertugas untuk mewujudkan masyarakat kearah yang lebih baik.
Masyarakat,adalah keseluruhan pihak yang terkait baik secara langsung maupun tidak
langsug terhadap perusahaan.
Ciri-ciri utama organisasi berkinerja tinggi, antara lain sebagai berikut:
1. Mempu nyai arah dan tujuan yang jelas untuk ditempah
2. Didalam organisasi tersedia tenaga-tenaga berpengetahuan dan keterampilan
tinggi disertai oleh ssemangat kewirausahaan
3. Para manajer membuat komitmen yang kuat pada suatu rencana aksi stratejik
4. Organisasi suatu perusahaan berkinerja tinggi
5. Kesediaan membuat komitmen yang mendalam pada strategi yang telah
ditentukan
Jadi, kesimpulannya adalah bahwa manajer yang efektif dan behasil adalah
mereka yang mampuh berperan selaku penentu strategi yang tangguh, wirausahawan
yang handal dan pemimpin yang efektif bagi para bawahannya.
17. 13
Menurut sondang P.siagian dalam bukunya manajemen stratejik, proses
manajemen stratejik terdiri dari berbagai tahap,di antaranya ada dilalui dalam proses
manajemen stratejik yaitu:
a. Perumusan misi organisasi/perusahaan
b. Penentuan profil organisasi
c. Analisis dan pilihan stratejik
d. Penetapan sasaran jangka panjang
e. Penentuan stratejik induk
f. Penentuan stratejik oprasional
g. Penentuan sasaran jangka pendek
h. Perumusan kebijaksanaan
i. Pelembagaan strategi
j. Penciptaan sistem pengawasan
k. Penciptaan sistem penilaian
l. Penciptaan sistem umpan balik
18. 14
D. PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KONSEP, METODE KASUS DAN AUDIT
STRATEGI
Kemampuan konsep dalam bisnis pada abad ke-20 industri-industri raksasa menguasai
pasar dunia dan zaman dimana peluang datang dan pergi dengan cepat, kebutuhan akan
inovasi dalam strategi/konsep bisnis perusahaan perlumenimbangi kecepatan zaman.
Konsep bisnis continuous improvement yang digunakan pada era abad ke-20 dinilai tidak
dapat mengimbangi dengan perkembangan zaman. Hal ini ditunjukan pada tahun 1991
hingga 2001, dari 284 perusahaan hanya 25 perusahaan saja yang dapat menghasilkan top-
quartile returns untuk 5 tahun selama kurun waktu 10 tahun. Hal ini dikarenakan
strategi/konsep bisnis yang digunakan sudah usang.
Inovasi non-linier diperlukan sebagai satu-satunya jalan untuk melepaskan diri dari
keadaan ini. Inovasi ini disebut juga inovasi radikal. Inovasi ini berpondassi pada peningkat
kompentensi inti bisnis dan strategy fisik (aset). Inovasi dalam strategi/konsep bisnis
menandai masuknya era revolusi dalampasar dunia. Era revolusi pasar dunia membawa
harapan dan peluang bisnis yang baru bagi perusahaan. Perkembangan teknologi
memungkinkan bagi perusahaan kini untuk bekerja berdasaarkan visi/imajinasi mereka akan
masa depan dan bukan lagi merefrerensi ke masa lalu. Realitas vertual dan global seach
engine telah mewujudkan timeless dream bagi semua pelaku bisnis.
19. 15
Menurut Gary Hamel dalam bukunya’Leading the revolution’ (2002) mengatakan inovasi
konsep bisnis meliputi 4 komponen utama yaitu:
a. Strategi inti (core strategy)
Komponen dimana perusahaan memilih strategi untuk bersaing dipasar bisnia.
Kompone ini terdiri dari misi bisnis,lingkup dasar/produk,dan dasar untuk
direferensi. Contoh: misi bisnis Rip Curl International adalah untuk merancang
produk dan layanan yang memenuhi kebutuhan sipelancar diseluruh dunia. Lingkup
passar/produk Rip Curl International adalah produk-produk yang digunakan oleh
para pemakai selancar. Model bisnis ini berusaha untuk memastikan hal tersebut
kompetentif dalam memenuhi misi ini.
b. Sumber Daya Strategik ( strategic resource)
Sumber daya yang spesifik, keterampilan dan proses yang tersedia hanya untuk
perusahaan tersebut merupakan apa yang disebut sebagai sumber daya strategik.
Sumber daya sering kali pentining untuk pelaksanaan strategi inti.
Sumber daya strategik juga mencangkup keterampilan khusus (kopentensi inti),
proses sumber daya dan kemampuan yang perusahaan pegang. sebuah sumber daya
strategis juga harus unik, berharga kepada pelaggan dan dialihkan kepada peluang
baru.
20. 16
c. Antarmuka pelanggan (cuscomer interface)
Antar muka pelanggan mengacu pada bangian perusahaan berinteraksi dengan
pelanggan dan terdiri dari emapat omponen :
Fulfilment and support
Fulfilment and inisght
Relationship dynamics
Pricing strukture
Semua interaksi komponen diatas mementukan bagaimana pelanggan mengunakan
produk dan layanan yang diberikan.
d. Jaringan nilai (value network)
Sebuah jaringan nilai adalah sekelompok pemasok, mitra dan asosiasi independen
yang sangat penting untuk perusahaan. Seringkali penciptaan produk atau jasa.
Dalamperekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa secara
bebas diantara berbagai negara, perusahaan-perusahaan terus ditantang untuk semakin
kompetentif. Bayak dari perusahaan yang telah meingkatkan tingkat kopentensinya ini
menawarkan produk kepada konsumen dengan nilai yang lebih tinggi, dan hal yang sering
menghassilkan laba diatass rata-rata (Michael A.Hitt,R.Duane Ireland, dan Robert
E.Hoslisson,1997). Memiliki daya saing strategis dan laba diats rata-rata adalah tantangan
utuk perusahaan.
Michael A.Gitt,R.Duane Ireland E.Holisisson,(1997) mengatakan,terdapat beberapa
model penting yang ditunjukan untuk menggambarkan imput strategis bagi langkah suatu
perusahaan,dan salah satu diantaranya adlah model berbaris sumber daya untuk
profibilitass tinggi.
21. 17
1. Mengidentifikasikan sumber daya perusahaan.Mempelajari kekuatan &
kelemahan.
2. Menentukan kemampuan perusahaan apa yang dimiliki sehingga memungkinkan
perusahaan Untuk lebih baik daripada pesaingnya.
3. Tentukan sumber daya dan kemampuan perusahaan dalam hal keunggukan
bersaing
yang berkesniambungan.
4. Memilih srategi yang terbaik yang memungkinkan perusahaan mengesplotasi
sumber daya &kemampuan relatif terhadap peluang dalamlingkungan external.
Model berbasis sumber daya untuk probabilitas tinggi. Model ini mengansumsikan
bahwa tiap organisasi merupakan kumpulan sumber daya dan kemampuan unik yang
merupakan dasar untuk strategi dan sumber utama untuk profitabilitas. Juga diasumsikan
bahwa perusahaan memperoleh sumber daya yang berbeda serta mengembangkan
kemampuannya yang unik. Karenanya seluruh perusahaan bersaing dalam industri tertentu
mungkin tidak memiliki sumber daya atau kemampuan strategis yang sama. Model ini juga
mengansumsikan bahwa sumber daya tidak terlalu mudah berpindah antar perusahaan.
Perbedaan dari sumber daya, yang tidak dapat didapatkan atau ditiru perusahaan lain, serta
cara penggunaannnya merupakan dasar keunggulan bersaing.
Sumber daya adalah input proses produksi perusahaan, seperti barang, modal,
kemampuan para pekerjanya, paten, keuangan dan manajer yang terbakat. Umumnya sumber
daya perusahaan dapat diklarifikasikan menjadi tiga katagori, yaitu modal fisik, sumber daya
manusia dan organisasi.
22. 18
Bagian akhir dari proses manajemen strategik adalah proses evaluasi strategi (audit
manajemen). Komponen ini memberikan umpan balik (feedback) kepada pengambil
keputusan mengenai apakah semua rencana kerja dapat diimplementasikan sesuai
rencana,atau mungkin perlu adanya perubahan rencana.
Penekanan audit manajemen adalah pada proses manajemennya, khususnya pada
prosedur perencanaan,organisasi dan pengendalian aktifitas yang dipilih untuk diaudit.
Penyelidikan yang akan dilakukan,data yang akan diuji,dan teknik yang akan diterapkan
tergantung organisasinya. Meskipundemikian, pekerjaan ini perlu dilakukan secara
perofesional. Tahapan pelaksanaan pemeriksaan strategis (audit) pada umumnya meliputi hal-
hal berikut ini :
a. Usulan dan pengenalan
b. Survei pendahuluan
c. Penilaian yang lebih rinci
d. Pengujian detail
e. Pengembangan dan penilaian temuan audit
f. Pelaporan
g. Tidak lanjut setelah audit
Metode pemecahan kasus audit manajemen yang sering digunakan dalam perusahaan
disebut metode matriks SWOT. Matriks SWOT (stratengths-weakness-oppotunities-threats)
merupakan metode pencocokan (matching tool) yang penting untuk membantu para manager
mengembangkan tipe strategi. Keempat tipe strategi adlah:
a. Strategi SO (strength-opportunity)
b. Strategi WO (weakness-threat)
c. Strategi ST (strenght-threat)
23. 19
d. Strategi WT (weakness-opportunity)
Matriks SWOT merupakan key success factors. Pada matriks ini, menentukan key success
factors untuk lingkungan external merupakan bagian yang sulit sehingga dibutuhkan
keputusan yang baik. Sementara itu, tidak ada satu pun matching tool yang dianggap paling
baik.
Reprerensi skematis dari matriks SWOT dapat diliat pada gambar dibawah ini.
SW
OT
STRENGTHS (S) WEAKNESS (W)
Tentukan 5-10
faktor-faktor
kkuatan
internal
Tentukan 5-10
faktor-faktor
kelemahan
internal
OPPORTUNITY (O) STRATEGI SO STRATEGI WO
Tentukan 5-
10 Fktor-
faktor
peluang
ekternal
ciptakan strategi yang
menggunakan
kekuatan untuk
memanfaatkan
peluang
Ciptakan strategi yang
meminilmalkan
kelemahan untuk
memanfaatkan
peluang
TREATHS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT
24. 20
Tentukan 5-
10 faktor-
faktor
ancaman
ekternal
Ciptakan strategi yang
menggunakan
kekuatan untuk
mengatasi ancaman
Ciptakan strategi yang
meminimalkan
kelemahan dan
menghindari ancaman
Matriks SWOT terdiri dari 9 sel. Ada 4 sel untuk key success factors, 4 sel untuk
strategi san suatu sel yang kosong (terletak di sebelah kiri atas). Keemapat sel strategi
berlabelkan SO,WO,ST,dan WT untuk resultant strategy yang dikembangkan melalui key
success factors pada sel yang berlabelkan S,W,O,dan T.
Secara lebih jelas, berikut ini adalah delapan tahap bagaimana penentuan strategi
dibangun melalui matriks SWOT. Tahap yang dimaksud adalah:
1. Buat daftar peluang (opportunity) ekternal perusahaan
2. Buat daftar ancaman (threat) ekternal perusahaan
3. Buat daftar kekuatan (strength) kunci internal perusahaan
4. Buat daftar kelemahan (weakness) kenci internal perusahaan
5. Cocokan kekuatan-kekuatan (strenght) internal dan peluang-peluang (opportunity)
ekternal dan cacat hasil strateginya dalam sel strategi SO.
6. Cocokan kelemahan-kelemahan (weaksness) internal dan peluang-peluang
(opportunity) ekternal dan catat hasil strateginya dalam sel strategi WO
7. Cocokan kekuatan-kekuatan (strenght) internal dan ancaman-ancaman (threat)
ekternal dan cacat hasil strateginya dalam sel strategi ST
25. 21
8. Cocokan kelemahan-kelemahan (weakness) intrnal dan ancaman-ancaman (threat)
ekternal dan cacat strateginya dalam sel strategi WT
Perlu diketahui bahwa kegunaan dari setiap alat pada matching stage adalah untuk
membandingkan strategi alternatif yang fisibel untuk dilaksanakan, bukan untuk memilih
atau menentukan strategi mana yang terbaik. Jadi, tidak semua strategi dikembangkan
didalam matriks SWOT.
E. MANAJER STRATEJIK
Seorang manager adalah pilihan dari top management dalam mengelola orang,
mengendalikan pekerjaan dan menczpai target. Manager harus mempunyai kopetensi yang
baik, pengetahuan yang luas serta keterampiln yang lengkap. Bagaimana mungkin seorang
marketing manager tidak paham mengenai pricing atau boosting program yang akan
dijualnya kepada rekan, kolega atau pelanggan. Apakah anda seorang marketing manager
tidak tahu cara negosiasi harga kepada calon vendor rekannya? Keterampilan dan
pengetahuan adalah pengejawantahan dari kopetensi dan sebagai seorang manager, anda akan
dituntut sebagai master dalam bidangnya. Berikut ini adalah konsep mengenai tugas utama
seorang manager
1. Planning and decision (perencnaan dan keputusan)
Planning atau perencanaan adalah fundamental atau pondasi dasar dalam manajemen
strategi. Dan tanpa adanya perencanaan yang matang, maka fungsi lainnya tidak akan
berjalan efektif. Perencanaan adalah cara untuk antisipasi potensi masalah, panduan
untuk pengambilan keputusan.
26. 22
2. Organizing tasks (organisasi tugas)
Manager harus mengatur untuk meliat rencana mereka membuahkan hasil, sehingga
memetapkan tugas kepada individu dan mengatur mereka dalam sebuah kerangka
kerja yang memungkinkan pengambilan keputusan yang tepat.
3. Staffing rooles (peran staf0
Organisasi yang kuat akan berisikan orang-orang yang berda pada posisi yang tepat,
right man on the right place. Peran penting seorang manager adalah mampu
menepatkan anak buah mereka pada posisi dan kopetensi yang sesuai. Memberi peran
pada staff adalah tugas yang krusial seorang manager, untuk membuat proses bisnis
berjalan lancar. Jangan ampai seorang admin fail ditempatkan pada posisi call
center,misalnya.
4. Leading teams (pemimpin tim)
Manager tidak hanya memberikan arahan dan petunjuk kerja yang jelas, dan meminta
hasil akhir yang optimal. Manager yang baik akan menjadi pemimoin tim dalam
bekerja, sesuai aturan dari prosedur yang tetap, sehingga tujuan akhir tim akan
tercapai secara bersama-sama. Pemimpin tim akan menjalankan proses sesuai
perencanaan awal, dan membangun evektifitas masing-masing individu dalaam tim
5. Controlling activitas (kontrol aktivitas)
Tujuan seorang manageer agar melakukan kontrol terhadap pekerjaan anak buahnya
adalah agar organisasi bisnis bergerak sesuai perencanaan dan melakukan tiap-tiap
bagian proses kerja secara baik dan benar. Aturan SOP yang dibuat perlu dijalankan
secara konsisten. Kontrol bertujuan membuat kinerja perusahaan tidak melewati target
yang dicanangkan, menghadapi resiko yang toleran serta kualitas yang baik
27. 23
6. Customer experience management (manajemen kepuasan pelanggan)
Pada akhirnya sebuah produk atau jasa pereusahaan perlu dinikmati pelanggan
individual. Dan pelanggan adalah penilaian akhir bagi sebuah prestasi kerja tim.
Manager yang baik akan fokus pada oprasional dan prioses bisnis yang berpangku
pada kepentingan pelanggan atau konsumen. Jadi tujuan akhirnya adalah membuat
konsumen menjadi pelanggan, dan pelanggan menjadi loyal.
Konsep dasar tugas pokok seorang manager ini akan berkembang lebih jauh dan lebih
dalam, dalam kondisi akktual yang dihadapi. Pada akhirnya seorang manager yang
baik akan menjelma menjadi seorang pemimpin tim yang handal.
F. LINGKUNGAN INTERNAL DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL
Definisi yang populer mengidentifikasi lingkungan sebagai segala sesuatu yang
berada di luar batas organisasi. Secara garis besar sebuah perusahaan akan dipengaruhi
oleh lingkungan perusahaan dimana lingkungan tersebut dapat dibagi kedalam dua bagian
besar, yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal.
Faktor internal mencakup kekuatan dan kelemahan di dalam internal perusahaan itu
sendiri. Penyusunan strategi perusahaan yang tepat harus memperhatikan betul-betul apa
kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya selain memperhatikan faktor eksternal.
Analisis lingkungan internal perusahaan merupakan analisis yang berguna dalam
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan atas dasar sumber daya dan
kapabilitas yang dimilikinya.
Lingkungan internal memiliki dua variabel yakni kekuatan (strength) dan kelemahan
(weakness). Mencakup semua unsur bisnis yang ada di dalam perusahaan seperti struktur
organisasi perusahaan, budaya perusahaan dan sumber daya.
28. 24
Tujuan analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan memahami lingkungan
organisasi sehingga manajemen akan dapat melakukan reaksi secara tepat terhadap setiap
perubahan, selain itu agar manajemen mempunyai kemampuan merespon berbagai isu
kritis mengenai lingkungan yang mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap
perusahaan.
Lingkungan Internal, ialah lingkungan dalam perusahaan yang perlu diidentifikasi
kekuatan dan kelemahannya, yang meliputi:
Relationships among the functional areas of business
Management
Marketing
Finance/Acounting
Production/operation
Research and development
Computer information system
Human Resources
Disamping faktor-faktor di atas, faktor internal lainnya adalah budaya organisasi,
yang meliputi:
Menjunjung nilai-nila luhur standar etka moral, ilmu pengetahuan, dan profesi.
Membantu pengembangan manusai secara optimal, baik dilingkungan
pendidikan maupun amsyarakat.
29. 25
Mengembangkan ilmu secara bertangung jawab dan berkesinambngan serta
menjadikan budaya belajar (learning culture) da peningkatan mutu diri yang
berkesinambungan (continuous quality improvement) sebagai falsafah hidup.
Mengembangkan ilmu bagi kepentingan dan kesejahteraan umat manusia
tanpa membedakan agama dan suku bangsa.
Memperlakukan manusia sesuai dengan martabat dan harkatnya.
Analisa lingkungan internal dilakukan untuk mengetahui tingkat daya saing
perusahaan berdasarkan kondisi internal perusahaan berdasarkan kondisi internal
perusahaan. Faktor internal perusahaan sepenuhnya dapat dikendalikan sehingga
kelemahan yang diketahuinya dapat diperbaiki.
Analisa internal menurut Porter yang dikenal dengan rantai nilai yang
memposisikan perusahaan pada matriks strategi generik dan menemukan
keunggulan bersaing perusahaan melalui analisa kompetensi inti. Rantai nilai ini
mensyaratkan bahwa untuk mencapai suatu margin, perusahaan harus didukung
oleh kegiatan utama dan penunjang.
Kegiatan utama merupakan aktivitas utama perusahaan, meliputi fungsi :
Logistik Kedalam . Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan
penerimaan, penyimpanan, informasi mengenani : Gudang, persediaan
atau jadwal pengiriman.
Operasi . Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan transformasi
input produksi menjadi produk akhir, yang meliputi : permesinan,
perakitan, pengetesan, pengepakan, dan pemeliharaan mesin/peralatan.
Logistik Keluar . Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan
pengumpulan, penyimpanan, dan distribusi produk ke konsumen.
30. 26
Pemasaran dan Penjualan. Menyediakan fasilitas sehingga konsumen
dapat membeli produk, dan mencakup pula kegiatan seperti :
periklanan, penjualan, penentuan harga, jalur distribusi, dan promosi.
Pelayanan . Menyediakan pelayanan untuk memelihara dalam hal ini
nilai dari produk yang mencakup : instalasi, pelatihan, penyediaan
suku cadang, perbaikan dan pemeliharaan.
Fungsi penunjang merupakan aktivitas pendukung perusahaan yang meliputi :
Pengadaan . Merupakan fungsi dari bagian pengadaan, yang mencakup semua
prosedur pembelian dengan pemasok, yang melibatkan antar perusahaan.
Pengembangan Teknologi. Tidak hanya pengembangan teknologi dalam hal mesin
dan proses saja tetapi juga pengetahuan / keahlian, prosedur dan sistem.
Manajemen Sumber Daya Manusia . Termasuk didalamnya semua aktivitas
perekrutan, pelatihan, pengembangan, dan penilaian karyawan.
Infrastruktur Perusahaan . Meliputi manajemen secara umum, perencanaan dan
keuangan, pengendalian kualitas, dan sistem informasi. Infrastruktur perusahaan
mendukung semua aktivitas rantai nilai, yang dapat membantu perusahaan dalam
mencapai keunggulan bersaing.
Komponen utama untuk mencapai keunggulan bersaing adalah kompetensi inti
perusahaan yang mengandalkan asset atau skill. Prahalad menggambarkan kompetensi inti
sebagai akar pendukung sebuah pohon, dahannya adalah produk inti dan rantainya adalah
bisnis. Dengan kompetensi inti yang merepresentasikan kesatuan asset dan teknologi,
perusahaan akan mampu membentuk nilai optimal bagi konsumen maupun perusahaan,
memposisikan diri secara khas atas pesaing, kemampuan memperluas pasar, dan antisipasi
proaktif terhadap perusahaan.
31. 27
Langkah 1 : Identifikasi faktor-faktor Strategik Intern
Apa saja faktor-faktor strategik itu, dimana dan dari mana berasal, mana yang perlu
dievaluasi secara teliti, karena merupakan kekuatan dan kelemahan dan sebagai landasan bagi
strategi y.a.d.
Faktor-faktor kekuatan dan kelemahan potensial itu menurut Robinson (1997:238-230),
mencakup:
Pemasaran
Keuangan dan Akunting
Produksi, Operasi dan Teknik
Personalia
Manajemen Mutu
Sistem Informasi
Organisasi dan Manajemen Umum
Layanan
Pengembangan Teknologi
Manajemen Sumberdaya Manusia
Logistik kedalam
32. 28
Langkah 2-3 : Evaluasi Faktor-faktor Strategik Intern
Membandingkan kinerja dengan masa lalu
Perubahan dalam tahap-tahap evolusi organisaisi/perusahaan
Perbandingan dengan pesaing
Perbandingan dengan fakgtor-faktor kunci sukses dalam industri
Menganalisis dan Memilih Strategi ( StrategyAnalysis and Choice )
ST strategi yaitu menggunakan kekuatan untuk mengatasi tantangan eksternal.
WT strategi merupakan taktik defensi yang langsung dimaksudkan untuk mengurangi
kelemahan dan menghindari tantangan lingkungan.
Untuk menentukan dan memilih setrategi yang paling tepat perlu dilakukan analisis
situasi sebagai beriktut:
Internal Situation Analisys
Internal Strategic Factors
Weighted Rating Weighte Score
Lingkungan Eksternal Organisasi
Lingkungan eksternal merupakan factor penting yang perlu dikaji dalam penentuan
pengambilan suatu keputusan. Pengenalan dan pemahaman tentang berbagai kondisi serta
dampaknya menjadi hal mutlak yang harus ditelaah lebih lanjut dikarenakan oleh beberapa
hal diantranya :
Jumlah dari faktor yang berpengaruh tidak constant melainkan selalu berubah-
ubah.
Intensitas dampaknya beraneka ragam.
33. 29
Faktor tersebut bisa menajadi suatu kejutan yang tidak dapat diperhitungkan
sebelumnya betapa pun cermatnya analisis “SWOT” yang dilakukan.
Kondisi eksternal yang berada di luar kemampuan organisasi untuk
mengendalikannya
Teori manajemen strategic mengatakan bahwa faktor-faktor lingkungan yang
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan strategik tentang arah yang hendak ditempuh,
dapat di kategorikan dalam 2 kategori yaitu :
1. Faktor –faktor eksternal yang “Jauh”
2. Faktor-faktor eksternal; yang “Dekat”
Lingkungan Eksternal Yang “ Jauh”
Faktor-faktor lingkungan eksternal yang “Jauh” pada intinya merupakan faktor-faktor yang
bersumber dari luar organisasi dan biasanya timbul terlepas dari situasi operasional yang
dihadapi oleh perusahaan yang bersangkutan, akan tetapi mempunyai dampak pada proses
manajerial dan operasional dalam organisasi ( perusahaan) tersebut. Faktor-faktor lingkungan
eksternal yang “Jauh” meliputi beberpa faktor yaitu :
a. Pertimbangan-pertimbangan Ekonomi
Pertimbangan ekonomi yang perlu dianalisa dalam pengambilan suatu kebijakan/
keputusan adalah berbagai faktor di bidang ekonomi dalam lingkungan mana suatu
perusahaan bergerak atau beroperasi. Adapun hal-hal yang perlu diperhitu ngkan dan
dipertimbangkan dalam pengambilan suatu keputusan yaitu :
Perkembangan global di bidang ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan
Kehadiran korporasi multinasional
“Kejutan” di bidang energi
34. 30
Pendanaan .
b. Faktor-faktor Politik
Faktor-faktor politik yang berpengaruh pada pengelolaan suatu bisnis antara
lain berarti adalah para pengambil keputusan stratejik perlu memahami percaturan
kekuatan dan pengaruh yang terjadi dalam suatu masyarakat bangsa di lingkungan
mana ia bergerak, termasuk percaturan kekuasaan dan kekuatan yang terjadi di
kalangan para politisi dan para negarawan. Hal ini berkaitan dengan kebijkan-
kebijakan yang menyangkut hajat hidup rakyat banyak, serta penentuan kebijakan-
kebijakan dalam suatu sistem-sistem tertentu yang diambil oleh para pemegang
kekuasaan pada suatu periode tertentu.
Indonesia yang menganut paham demokrasi dengan ciri utamanya antara lain
ialah bahwa kedaulatan nasional berada di tangan rakyat secara berkala di
selenggarakan pemilihan umum yang merupakan mekanisme politik bagi rakyat untuk
menentukan pilihan kekuatan sosial yang akan dipercaya untuk menjalankan roda
pemerintahan pada kurun waktu tertentu. Hasil dari pemilihan umum tersebut dapat
mengakibatkan dua situasi yang dilematis yakni :
1. Partai politik yang sedang berkuasa memperoleh kepercayaan lagi
untuk memegang kendali pemerintahan negara untuk kurun waktu
berikutnya, atau,
2. Terjadi pergantian partai yang yang dipercayakan menjalankan roda
pemerintahannegara untuk periode berikutnya.
Selain pengenalan terhadap dampak dari faktor-faktor politik domestik,
tentunya penting pula untuk mengetahui dan mengenal dampak dari
faktor-faktor politik yang timbul secara regional, bahkan global.
Pemahaman tersebut mutlak diperhitungkan dan diperlukan karena
35. 31
mempunyai implikasi yang harus diperhitungkan terhadap berbagai
segi perekonomian secara domestik. Contohnya seperti hal-hal yang
menyangkut kegiatan ekspor-impor, penanaman modal asing,
pemanfaatan teknologi, kebijaksanaan tarif, penggunaan tenaga kerja
asing, serta persyaratan mutu produk yang dihasilkan dan dipasarkan
secara regional dan internasional .
3. Faktor-faktorSosial
Dalam berbagai interaksi yang terjadi antara satu perusahaan dengan
aneka ragam kelompok masyarakat yang dilayaninya, dampak dari
faktor-faktor sosial sangat penting untuk di sadari oleh para pengambil
keputusan. stratejik. Berbagai faktor seperti keyakinan, system nilai
yang dianut, sikap, opini dan bahkan gaya hidup harus dikenali secara
tepat. Kondisi sosial yang selalu berubah-ubah menjadi suatu hal
penting yang harus di respon sedemikian rupa oleh para pengambil
keputusan guna memanfaatkan peluang-peluang yang muncul maupun
mengendalikan resiko usaha yang terjadi.
36. 32
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manajemen Stratejik adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan
pengevaluasian keputusan – keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu
perusahaan mencapai sasarannya. Manajemen Stratejik adalah proses penetapan tujuan
organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut,
serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan
pencapaian tujuan organisasi. Manajemen Stratejik pengkombinasikan aktivitas –
aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.
B. SARAN
1. Diharapkan makalah ini dapat berguna bagi kita semua dalam pembelajaran
manajemen stratejik
2. Diharapkan makalah ini dapat menjadi pembelajaran bagi teman-teman semua
karena masih banyak hal yang perlu kita pelajari dalam proses pentingnya
manajemen strategi dalam suatu perusahaan