SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Download to read offline
Disusun sebagai tugas terstruktur Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah
Pendidikan Agama Islam
Dosen Pengampu:
Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Disusun Oleh:
Nama : Shohibul Sydqy
NIM : L1B021073
Prodi/Kelas : Ilmu Komunikasi/B
PROGRAM STUDI ILMU KOMUKASI
FAKULTAS DIBAWAH REKTOR
UNIVERSITAS MATARAM
2021
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT , yang telah memberikan saya
nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini ,
dan terus dapat menuntut ilmu di UNIVERSITAS MATARAM.
Penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas dari dosen pengampu mata
kuliah Pendidikan Agama Islam bapak : Dr.Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos , tujuan
penulisan Makalah ini ialah untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang materi
yang sudah dipelajari sebelum UTS ini dimulai, agar kami semua menjadi mahasiswa
yang lebih bertanggung jawab dan tentunya berguna bagi agama, Nusa dan bangsa.
Dengan tersusunnya makalah ini saya berterima kasih kepada sumber-sumber
materi dan juga saya meminta maaf atas kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena
itu, demi kesempurnaan makalah ini saya berharap perbaikan , kritik dan saran yang
sifatnya membangun apabila terdapat kesalahan.
Demikian , semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk semua orang termasuk
saya sendiri dan pembaca makalah yang saya susun.
Sekian dan Terima kasih , wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
BAB I .................................................................................................................. 1
A. Pengertian Istidraj .................................................................................. 1
B. Konsep-konsep ........................................................................................ 1
C. Dalil-Dalil Tentang Istidraj ........................................................................ 4
BAB II ................................................................................................................ 6
A. Dalil-Dalil ................................................................................................. 6
B. Penjelasan ................................................................................................ 6
C. Contoh Kasus ........................................................................................... 7
BAB III ............................................................................................................... 8
A. Kitab Weda .............................................................................................. 8
B. Taurat dan Injil ......................................................................................... 9
BAB IV .............................................................................................................. 11
A. Hasil Penelitian dan Pembahasan ........................................................... 11
B. Kesimpulan ............................................................................................. 20
BAB V ................................................................................................................ 22
A. Pengertian Salafus Shalih ........................................................................ 22
B. Generasi Salafus Shalih ........................................................................... 23
C. Sifat-Sifat Salifus Shalih .......................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 30
1
BAB I
PENGERTIAN ISTIDRAJ, KONSEP-KONSEP DAN DALIL-DALIL
A. Pengertian Istidraj
Ditinjau dari segi bahasa, istidraj diambil dari kata ‘daraja’ yang dalam
bahasa Arab berarti naik dari satu tingkatan ke tingkatan berikutnya. Namun
secara istilah, istidraj memiliki makna azab berwujud kenikmatan.
Ketika seorang muslim banyak melakukan maksiat dan jarang beribadah,
namun hidupnya terus dilimpahi kenikmatan, ini adalah tanda istidraj dari Allah
SWT. Ia terjebak dalam kenikmatan hidup, padahal dia semakin lalai
menunaikan ibadah serta kewajiban lainnya
B. Konsep-Konsep
1. Ciri-ciri istidraj
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ciri-ciri istidraj:
a. Diberi kenikmatan duniawi yang melimpah, tetapi keimanan terus
menurun
Kenikmatan duniawi yang dirasakan oleh seseorang yang
beriman dengan yang tidak beriman rasanya akan berbeda. Seseorang
yang beriman akan senantiasa bersyukur dan mendapati ketenangan
yang sangat menentramkan dalam hidupnya akan tetapi hal tersebut
tidak akan dirasakan oleh orang yang tidak beriman, mereka hanya
akan merasa kurang dan gelisah walaupun tengah menikmati semua
kemudahan dan kebahagiaan yang Allah berikan.
b. Rejeki lancar, ibadah diabaikan
Tidak semua orang terlahir dalam keadaan yang serba
berkecukupan. Sebagian orang harus berusaha keras untuk
mendapatkan penghasilan dan mendekatkan diri kepada Allah agar
Allah membantu melancarkan pintu rejekinya. Namun ketika
seseorang yang selalu meninggalkan ibadahnya secara sengaja
namun rejekinya terus mengalir lancar maka hal tersebut termasuk ke
dalam ciri-ciri dari istidraj. Dimana kelancaran rejeki yang didapat
2
tentunya disertai dengan tanggung jawab yang besar semakin banyak
rejeki yang didapat, semakin kita mengabaikan ibadah dan perintah
Allah maka akan semakin berat juga dosa yang kita tanggung.
Ibnu Athaillah berkata : “Hendaklah engkau takut jika selalu
mendapat karunia Allah, sementara engkau tetap dalam perbuatan
maksiat kepada-Nya, jangan sampai karunia itu semata-mata istidraj
oleh Allah”.
c. Hidupnya sukses padahal selalu bermaksiat
Ali Bin Abi Thalib rhadiyallahu’anhu berkata : “Hai anak Adam
ingat dan waspadalah bila kau lihat Tuhanmu terus menerus
melimpahkan nikmat atas dirimu sementara engkau terus-menerus
melakukan maksiat
kkepadaNya”.(https://kalam.sindonews.com/read/338712/72/hati-
hati-dengan-istidraj-dan-ini-5-ciri-cirinya-1613602964)
2. Terdapat lima tahapan yang akan dialami oleh hamba yang tidak
mengindahkan ajaran Islam sebagai sebuah istidraj.
a. Falamma nasuu maa dzukkiru (ketika hamba melupakan peingatan-
peringatan agama). Al Thabari dalam tafsirnya berkomentar
melupakan perintah agama adalah meninggalkan perintah Allah yang
disampaikan Rasulnya. AlRaghib al-Asfahani menjelaskan,
melupakan itu timbul ada kalanya disebabkan oleh hati yang lemah
disertai dengan kelalaian yang disengaja. Artinya, melupakan itu
bukan berarti tidak tahu, tidak ingat atau tidak sadar, tapi juga dalam
bentuk kesengajaan, mungkin karena dianggap ajaran Islam itu tidak
sesuai dengan konteks masyarakat modern atau alasan-alasan
sejenisnya.
b. Fatahna ‘alaihim abwaba kulli syai’ (Kami pun membuka semua
pintu kesenangan untuk mereka hamba). Diantara bentuk-bentuk
kesenangan duniawi yang hamba dapatkan adalah dimudahkan
mendapatkan rezeki melimpah di dunia. Hamba tersebut akan
dimudahkan mendapatkan kesenangan duniawi apa saja yang
diinginkannya. Dengan kesenangan-kesenanga tersebut, si hamba
3
selalu berbuat maksiat, tidak memiliki keinginan bertaubat dan
kembali ke jalan yang benar.
c. Hatta idza farihu bima utu (Hingga bila mereka gembira dengan apa
yang diberikan). Ketika hamba sedang dalam puncak kebahagiaan
menikmati kesenangan duniawinya berupa harta benda, anak banyak,
dan kedudukan tinggi di kalangan manusia, namun hidupnya masih
jauh dari ketaatan, jauh dari rasa empati pada orang lain, jauh dari
masjid dan jauh dari majelis ilmu.
d. Akhadznahum baghtatan (Kami siksa mereka dengan sekonyong-
konyong). Artinya Allah akan menyiksa hamba tersebut di saat lalai.
Qatadah berkomentar, bahwa siksaan yang menimpa suatu kaum
secara tiba-tiba adalah urusan Allah. Dan tidak sekali-kali Allah
menyiksa suatu kaum, melainkan di saat mereka tidak menyadarinya
dan dalam keadaan lalai serta tenggelam dalam kesenangan.
e. Fa idza hum mublisun (ketika itu mereka terdiam putus asa).
Maksudnya, mereka akan putus harapan dari semua kebaikan.
Hamba tersebut telah terperdaya dengan kesenangan duniawi dimana
Hasan al-Basri mengatakan, siapa yang diberi keluasan oleh Allah,
lalu ia tidak menyadari hal itu merupakan ujian baginya, maka dia
terperdaya. Sama halnya seorang yang disempitkan oleh Allah, lalu
ia tidak menyadari dirinya sedang diperhatikan oleh Allah, maka dia
juga terperdaya.
3. Cara menghindari istidraj
Ada 3 cara yang bisa dilakukan untuk menghindari istidraj. Dan berikut
penjelasanya.
a. Peningkatan keberhasilan dan ketakwaan
Cara menghindari istidraj yang pertama adalah meningkatkan
keberhasilan dan ketakqaan kepada Allah. Jadikan arah dan
ketakwaan kepada Allah sebagai landasan bagi kita dalam
menjalankan kehidupan di dunia ini. Karena dengan dasar iman dan
taqwa inilah kebahagiaan yang sesungguhnya bisa kita dapatkan.
4
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya :“Jika
sekiranya penduduk negeri-negeri itu percaya dan bertaqwa, pasti
kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan
bumi.” (QS al-a’raf ayat 96)
b. Mengerjakan amal sholeh dan hubungan baik dengan semua mahkluk
Tidak hanya hubungan dengan Allah subhanahu wa ta’ala saja.
Islam juga mengajarkan kita untuk berhubungan baik terhadap semua
makhluk ciptaanNya. Karena yang kita berikan kepada sesama akan
dibalas kebaikan.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya:“Barangsiapa
yang mengerjakan amal sholeh baik laki-laki maupun perempuan
dalam keadaan percaya. Maka sesungguhnya akan kami berikan
kepadanya kehidupan yang baik dan sungguh-sungguh akan kami
beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa
yang telah mereka kerjakan.” (QS An-nahl ayat 97)
c. Berdoa
Terakhir agar terhindar dari istidraj yaitu dengan melakukan
berdoa. Doa merupakan senjata yang paling ampuh bagi kaum
muslimin. Berdoa dengan sungguh-sungguh merupakan cara kita
meminta kepada Allah secara langsung agar diberikan harta harta,
waktu, keluarga dan juga kenikmatan dunia yang lainnya
C. Dalil dalil tentang istidraj
Adapun dalil dalam Alquran yang menjelaskan tentang Istidraj adalah
adanya Surah Al-An’am ayat 44: Artinya: “Maka tatkala mereka melupakan
peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua
pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga bila mereka bergembira dengan
apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-
konyong, maka ketika mereka terdiam berputus
asa.”(https://www.popmama.com/big-kid/10-12-years-old/amelia-putri/apa-itu-
arti-istidraj-dalam-agama-islam)
5
Artinya: “Maka serahkanlah (ya Muhammad) kepada-Ku (urusan)
orang-orang yang mendustakan perkataan ini (Al Quran). Nanti Kami akan
menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang
tidak mereka ketahui,” (QS. Al-Qalam: 44)
6
BAB II
DALIL-DALIL HADIST QUDSITENTANG HUKUMAN YANG
DISEGERAKAN SEBAGAI BENTUK KASIH SAYANG ALLAH TERHADAP
HAMBANYA
A. Dalil-dalil
1. Tidaklah menimpa mukmin berupa rasa rasa sakit yang terus menerus, rasa
sedih, kelelahan (pada pikiran), karena sesuatu yang hilang, atau sesuatu
yang merusak, sampai pun duri yang akan menghapuskan dosa-dosanya .”
(Riwayat Bukhari no.5641 dan Muslim no.2573)
2. Selain itu, musibah merupakan hukuman yang disegerakan dalam rangka
membersihkan dosa seorang hamba. Dari Anas bin Malik, Nabi ‫ﷺ‬ bersabda;
‫ا‬ ‫ا‬
‫القيامة‬ ‫افي‬ ‫الشر‬ ‫اد‬ ‫ا‬ ‫الدنيا‬ ‫العقوبة‬ ‫له‬ ‫ل‬ ‫الخير‬ ‫هللا‬ ‫د‬
“Jika Allah menghargai nikmat pada hamba, Dia akan segerakan
hukumannya di dunia. Jika Allah menginginkan kejelekan Anda, Dia akan
mengakhirkan balasan atas dosa yang ia buat hingga ditunaikan pada hari
hari.” (Riwayat Tirmidzi).
B. Penjelasan
Hadits pertama yang diatas ialah sebagai pendorong bagi umat Muslim
agar mengharapkan pahala, ketika tertimpa musibah-musibah kecil seperti
tertusuk duri, terkena ringan (flu, batuk), ataupun saat mereka lelah karena
bekerja seharian.
Seringkali, kebanyakan manusia lalai ketika tertimpa musibah. Bukannya
mengharap pahala dari Allah, tapi malah tak terima dengan apa yang
dialaminya. Padahal, dalam semua hal, setiap orang memiliki kesempatan
memperoleh keuntungan. Bagi orang percaya yang tertimpa musibah, sekecil
apapun, maka Allah akan menghapuskan kesalahan-kesalahannya.
Bahkan, apabila mereka mampu mengharapkan dan mengharapkan pahala
dari musibah itu, sesungguhnya akan mendapat bantuan tambahan.
Karenanya, setiap orang percaya harus selalu menghadirkan niat serta
7
mengharapkan pahala pada setiap musibah yang dialami, baik kecil maupun
besar. Salah satu bukti rasa sayang Allah SWT adalah memberikan
hambanya musibah untuk membersihkan dosa-dosanya dan juga agar
hamba-Nya selalu ingat akan kebesaran-Nya
C. Contoh kasus
Saya mengambil contoh dari yang terjadi di wilayah NTB pada Agustus
2018 lalu, dalam musibah yang terjadi Allah SWT memberikan kita gempa bumi
agar senantiasa ingat kepada-Nya. Itu juga sebagai teguran pada kita yang sudah
mulai lalai dengan ketentuan Allah SWT. Pada konteks yang lebih kecil seperti
para pendaki gunung Rinjani yang seenaknya dan merusak alam, Allah SWT
menegurnya dengan gempa agar berhenti merusak alam, terbukti setelah gempa
gunung Rinjani lebih bersih dan asri.
8
BAB III
BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT DI DALAM
KITAB-KITAB AGAMA LAIN
A. Kitab Weda
Di dalam kitab agama Hindu terdapat hal yang mengarah kepada berita
kemuliaan Rasulullah Saw adalah Pundit Vaid Parkash professor bahasa dari
Allahabad University di India yang juga menjadi pandita besar kaum Brahmana,
dalam salah satu bukunya berjudul “Kalky Autar” atau Avatar (Petunjuk Yang
Maha Agung) yang baru diumumkan berisi pernyataan yang sangat menarik
perhatian kalangan intelektual Hindu. Sang profesor secara terbuka dan dengan
alasan-alasan ilmiah, mengajak para Penganut Hindu untuk segera memeluk agama
Islam dan sekaligus mengimani risalah yang dibawa oleh Rasulullah saw, karena,
sebenarnya Muhammad Rasulullah saw adalah sosok yang dinanti-nantikan sebagai
sosok pembaharu spiritual.
Prof. Pundit Vaid Parkash (penulis buku) yang menjadi para pendeta besar kaum
Brahmana dan ahli bahasa Sansekerta itu mengatakan bahwa ia telah menyerahkan
hasil kajiannya kepada delapan pendeta besar kaum Hindu dan mereka menyetujui
kesimpulan dan ajakan yang telah dinyatakan dalam buku. Semua Kriteria yang
disebutkan dalam buku suci kaum Hindu (Wedha) tentang ciri-ciri “Kalky Autar”
sama dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh Rasulullah Saw yang lahir di Makkah. Prof.
Parkash memperkuat pernyatannya itu dengan beberapa kutipan dari kitab Veda
(Weda), kitab suci agama Hindu.
Menurutnya, dalam kitab Weda, sosok ‘Kalki autar’ akan menjadi Pembawa
Risalah Terakhir atau Nabi Bhagwan (Allah) untuk membimbing seluruh dunia. Itu
hanya terjadi dalam kasus Nabi Muhammad Saw. Menurut ramalan Hindu, ‘Kalki
autar’ akan lahir di sebuah Jazeerah (Island) dan itu di wilayah Arab yang dikenal
sebagai ‘jazeeratul Arab’.
Dalam kitab ‘suci’ Hindu, menurut Prof. Parkash, bapaknya bernama “Vishnu
Bhagat” dan ibunya bernama “Somanib”. Dalam bahasa Sansekerta, ‘Wisnu’ berarti
9
Allah (swt) dan arti harfiah dari kata ‘Bhagat’ adalah hamba atau budak, dalam
bahasa Arab berarti “Abdun”. Oleh karena itu, ‘Wisnu Bhagat’ dalam bahasa Arab
berarti Abdullah (hamba Allah). Sedangkan, ‘Somanib’ dalam bahasa Sansekerta
berarti damai (aman) dan tentram yang dalam bahasa Arab berarti kata ‘Aminah’.
Dan sebagaimana diketahui bahwa ayah Nabi Muhammad bernama Abdullah dan
ibundanya bernama Aminah. Dalam kitab Wedha juga disebutkan bahwa ‘Kalky
autar’ akan lahir di kaum yang dan mulia ditanahnya.
B. Taurat dan Injil
Seperti dikutip dari buku berjudul “Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad,
Volume 1” oleh Moenawar Khalil, disebutkan bahwa datangnya Nabi Muhammad
SAW kepada umat manusia telah disebutkan dan dinyatakan dalam kitab Taurat dan
Injil. Hal demikian sebagaimana disebutkan dalam Alquran surah al-A’raaf ayat 157
yang berbunyi, “(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi yang
(namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil”. Salah satunya
disebutkan dalam kitab Ulangan, 18:15, yang berbunyi, “Bahwa seorang Nabi dari
antara kamu dari antara segala saudaramu dan yang seperti aku ini yaitu akan
dibangkitkan oleh Tuhan Allahmu bagi kamu maka dia haruslah kamu dengar.”
Di beberapa ayat dalam Kitab Ulangan itu disebutkan akan diutusnya Nabi
Muhammad SAW dengan semua yang dikatakannya membawa atau menyebut
Nama Tuhan dan bukan nama dewa. Nabi Muhammad SAW juga wafat tidak
karena dibunuh orang. Selain itu, apa yang dikatakan oleh Nabi Muhammad tentu
terjadi, meski baru terjadi pada masa beberapa abad sesudah wafatnya dan yang
terjadi pada masa hidupnya. “Bahwa kalau Nabi itu berkata atas Nama Tuhan, lalu
barang yang dikatakannya itu tak jadi atau tak datang, itulah perkataan yang bukan
sabda Tuhan, melainkan Nabi itu berkata dengan angkaranya: jangan kamu takut
akan dia.” (Ulangan, 18:22).
Kemudian dalam Injil Yahya juga disebutkan ayat yang mengarah pada akan
kedatangan Nabi Muhammad. Seperti dalam Yahya, 14:26, yang berbunyi, “Tetapi
penghibur, yaitu Ruhul Kudus, yang akan disuruh oleh Bapa sebab namaku, yaitu
10
akan mengajarkan segala perkara itu kepadamu dan mengingatkan kamu segala
perkara yang telah kukatakan kepadamu itu.” “Maka sekarang sudah kukatakan
kepadamu sebelum jadinya, supaya apabila ia jadi kelak, boleh kamu percaya”
(Yahya, 14:29).
Dari ayat itu dijelaskan, bahwa Nabi Muhammad SAW akan datang dan
diperintah oleh Tuhan dan akan mengajarkan segala perkara kepada manusia. Hal
demikian juga telah dinyatakan dalam Al-Qur’an.
11
BAB IV
AL-QUR’AN SEBAGAI SUMBER SAINS DAN TEKNOLOGI
A. Hasil penelitian dan pembahasan
1. Perkembangan Sains dan Teknologi Dalam Islam
Keutamaan orang-orang yang berilmu dan beriman sekaligus,
Diungkapkan Allah dalam ayat-ayat berikut : Katakanlah: “Adakah sama orang-
orang yang mengetahui Dengan orang-orang yang tidak mengetahui?”
Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (QS.
AzZum)
Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-
lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka
berdirilah, niscaya Allah akan Meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orangorang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Mujadilah (58) : 11)
Maksud dari ayat tersebut adalah Allah SWT akan mengangkat Derajat
(martabat) orang-orang yang melaksanakan perintahNya dan RasulNya dan
orang-orang yang berilmu pengetahuan. Selanjutnya ayat ini mendorong kita
mengadakan kegiatan di bidang ilmu Pengetahuan, dengan cara mengunjungi
dan menghadiri majelis ilmu. Pada ayat tersebut terkandung juga motivasi yang
amat kuat Agar orang giat menuntut ilmu pengetahuan, yaitu dengan
memberikan Kedudukan yang tinggi dalam pandangan Allah SWT. Namun
dalam Perkembangannya motivasi tersebut mengalami pasang surut. Ada
Kalanya umat Islam giat mengembangkan ilmu pengetahuan Sebagaimana yang
telah penulis uraikan di atas, dan ada pula umat Islam yang mengalami kelesuan
bahkan menjauhkan diri dari ilmu Pengetahuan sebagaimana kita menyimak
sejarah Islam pada abad Pertengahan.
a. Kemajuan Sains dan Teknologi Di Dunia Islam
Selama beberapa abad, dari abad kesembilan hingga abad kelima
belas kaum muslimin merupakan pemimpin kaum intelektual di bidang
sains dan teknologi. Sebagai orang muslim, tentunya merasa bangga
12
akan lintasan-lintasan yang gemilang dalam peradaban sejarah Islam
itu. Namun, memandang kembali kegemilangan kebudayaan atau
peradaban masa silam seseorang bisa menjadi sesuatu yang baik atau
buruk tergantung pada maksud yang dikandungnya. Jika gagasan
untuk menggunakan potensi-potensi masa lalu semata demi
pengagungan diri atau menenggelamkan diri dari realitas masalah-
masalah kaum muslimin dewasa ini, maka itu tidak akan ada gunanya
bagi perkembangan masyarakat muslim kontemporer. Tetapi jika
gagasan itu adalah untuk mengilhami kaum muslimin agar bangkit lagi
mencapai kehebatan itu dengan mengikuti langkah-langkah positif
para pendahulu mereka dalam barisan mereka menuju kemajuan, maka
itu adalah tindakan yang bermanfaat.
Berbeda dengan keadaan di Eropa, pengetahuan di negara Islam
bahkan berkembang pesat pada masa antara abad ke-7 hingga abad ke-
15. Kegiatan intelektual dalam berbagai bidang pengetahuan berawal
dari kota Bagdad, yang pada masa pemerintahan raja Harun al-Rasyid
menjadi pusat dunia yang amat makmur dan mempunyai arti
internasional, karena merupakan pusat perdagangan. Di samping itu
juga ada kegiatan penerjemahan tulisan-tulisan para ahli dari Persi,
Sanskerta, Siria, Yunani, dan India ke dalam bahasa Arab.30 Dengan
adanya penerjemahan itu orang arab dengan mudah mempelajari
pengetahuan dan mengembangkannya. Perkembangan pengetahuan
pada masa itu meliputi ilmu kimia, fisika, astronomi, kedokteran dan
farmasi. Ilmuwan muslim yang mempunyai sumbangan dalam ilmu
kimia antara lain adalah Jabir Ibny Hayyan, al-Khindi, dan al-Razi.31
Saham kaum muslimin terhadap perkembangan ilmu pada umumnya,
dan ilmu sejarah, geografi, filsafat, ilmu ukur, ilmu hisab dan
kedokteran pada khususnya sungguh besar sekali dan tidak banyak
dibantah. Demikianlah pengakuan sebagian besar para penyelidik
Eropa saat ini.32Dengan mempelajari keadaan muslimin di masa
lampau, di mana mereka mendorong umatnya untuk mencari ilmu dan
mengembangkannya, dapatlah diambil kesimpulan bahwa al-Qur‟an
13
tidak bertentangan dengan ilmu pengetahuan, malah menjunjung tinggi
ilmu pengetahuan.
b. Kemunduran Sains dan Teknologi Di Dunia Islam.
Dalam mempelajari periode keemasan di atas dapat
diketahuifaktor-faktor positif yang membantu untuk menghadirkan
peningkatan dan kemajuan dalam sains dan teknologi serta
menumbuhkan pemikiran-pemikiran ilmiah yang kreatif dan orisinil.
Jika faktorfaktor ini sudah diketahui, maka harus menerapkannya ke
situasi masa kini, agar dapat juga diketahui faktor-faktor penyebab
kemunduran dan stagnasi sains dan teknologi Islam. Keterbelakangan
umat Islam dalam sains dan teknologi saat ini menurut Dr. Ahmad
Amin hanya karena satu sebab, yaitu terletak pada umat Islam sendiri.
Dengan kata lain dalam 7 abad pertama sejarah umat Islam dapat
dibanggakan, sedangkan di abad-abad terakhir ini, tidak ada dan/atau
belum ada yang dapat dibanggakan perkembangan sains dan teknologi
dari umat Islam. Tetapi tetap dan wajib kita banggakan akan agama
Islam dan ajarannya itu sendiri. Buktinya meskipun umat Islam
termasuk umat yang terbodoh, termelarat dan terbelakang, namun
agama Islam tetap berkembang ke timur dan ke barat sampai saat ini
bahkan telah merambah di pusatpusat perkembangan ilmu seperti di
Eropa, Amerika dan Jepang.
Berbeda dengan Ahmad Amin, Prof. Dr. Abdus Salam dalam
bukunya "Sains dan Dunia Islam" yang diterjemahkan oleh Prof. Dr.
Achmad Baiquni, mengatakan bahwa: "pada hemat saya, matinya
kegiatan sains dipersemakmuran Islam itu lebih banyak disebabkan
oleh faktor-faktor internal". Walaupun beliau juga mengatakan bahwa
faktor eksternal juga ikut mempengaruhinya, seperti kehancuran yang
ditimbulkan oleh bangsa Mongol.34 Sering didengar dari ungkapan
cendekiawan muslim maupun ulama' bahwa penemuan-penemuan
ilmiah yang paling mutakhir ada dan diungkap di dalam al-Qur'an
dengan bahasa simbolik atau dengan bahasa isyarat ilmiah, seperti
penemuan teori atom maupun teori kosmologi. Tetapi fakta yang
14
berbicara bahwa yang menemukan itu bukan kaum muslimin, akan
tetapi orang-orang Barat lah yang menemukannya.35 Kaum muslimin
baru sadar bahwa prinsip ilmu itu ada di dalam al-Qur'an, setelah ilmu
itu dikemukakan oleh orang non muslim. Kenyataan ini menunjukkan
bahwa kaum muslimin senantiasa tertinggal dalam perkembangan
sains dan teknologi dan datang terlambat menafsirkan kebenaran ilmu
yang sudah tersirat dan tersurat di dalam al-Qur'an.Dengan mengikuti
paparan di atas dapat diketahui bahwa ada beberapa hal yang mungkin
menjadi sebab kemunduran atau kesuraman sains dan teknologi Islam
pada masa sekarang ini, sebagaimana pendapat Abdus Salam yang
dikutip oleh Muhammad Ansorudin Sidik sebagai berikut :
a) Generasi ilmuwan terdahulu kurang mempersiapkan generasi
berikutnya untuk mengkondisikan asana ilmiah sebagai bagian dari
kehidupan umat.
b) Generasi berikutnya merasa cepat puas terhadap hasil dari ilmuwan-
ilmuwan terdahulu, tanpa berusaha menciptakan inovasi yang baru.
c) Para penguasa di Negara-negara Islam kurang mendukung
perkembangan sains dan teknologi, sehingga suasana perkembangan
sains dan teknologi di kalangan muslimin menjadi kering.
Demikian sekedar gambaran tentang perkembangan sains dan teknologi
khususnya di dunia Islam, baik pada masa kemajuan maupun masa
kemundurannya.
2. Sains dan Teknologi Dalam Perspektif Al-Qur’an
Al-Qur'an adalah kitab suci yang diturunkan bagi seluruh umat manusia
yang mau menggunakan akal pikirannya dalam memahami penciptaan alam
semesta. Apabila diperhatikan dengan cermat ayat-ayat Al-Qur'an banyak
sekali yang menyinggung masalah ilmu pengetahuan, sehingga Al-Qur'an
sering kali disebut sebagai sumber segala ilmu pengetahuan.Selain itu, Al-
Qur'an merupakan landasan pertama bagi hal-hal yang bersifat konstan
dalam Islam. Oleh karena itu, telah banyak dilakukan studi yang menyoroti
sisi kemukjizatan al-Qur'an, antara lain dari segi sains yang pada era ilmu
15
dan teknologi ini banyak mendapat perhatian dari kalangan ilmuwan.
Penggalian ajaran-ajaran yang ada di dalam al-Qur'an sangat menarik sekali
kalau dilihat dengan kacamata ilmiah. Makin digali makin terlihat
kebenarannya dan makin terasa begitu kecil dan sedikitnya ilmu manusia
yang menggalinya. Hal ini karena begitu maha luasnya pengetahuan dan
pelajaran-pelajaran yang ada di dalamnya.
Al-Qur‟an, sebagai kalam Allah, diturunkan bukan untuk tujuan-tujuan
yang bersifat praktis. Oleh sebab itu, secara obyektif, al-Qur‟an bukanlah
ensiklopedi sains dan teknologi apalagi al-Qur‟an tidak menyatakan hal itu
secara gamblang. Al-Quran al-Karim, yang terdiri atas 6.236 ayat itu,
menguraikan berbagai persoalan hidup dan kehidupan, antara lain
menyangkut alam raya dan fenomenanya. Uraian-uraian sekitar persoalan
tersebut sering disebut ayat-ayat kauniyyah. Tidak kurang dari 750 ayat yang
secara tegas menguraikan hal-hal di atas, Jumlah ini tidak termasuk ayat-ayat
yang menyinggungnya secara tersirat. Bukan sesuatu yang aneh dan
mengherankan jika al-Qur‟an sebagai mukjizat terbesar membawa segala
persesuaian dan keserasian terhadap konklusi yang dicapai oleh para ilmuan
modern dan studi pembahasan dan meditasi yang dicapai oleh para ilmuan
setelah beratus-ratus tahun, karena al-Qur‟an adalah firman Allah Yang
Maha Tahu terhadap rahasia alam, dan tidak mengherankan jika al-Qur‟an
mengandung mukjizat yang lebih banyak.Tetapi, kendati demikian, bukan
berarti bahwa Al-Quran sama dengan kitab ilmu pengetahuan, atau bertujuan
untuk menguraikan hakikat-hakikat ilmiah. Ketika al-Quran
memperkenalkan dirinya sebagai tibyanan likulli syay‟i, bukan maksudnya
menegaskan bahwa ia mengandung segala sesuatu, tetapi bahwa dalam al-
Quran terdapat segala pokok petunjuk menyangkut kebahagiaan hidup
duniawi dan ukhrawi. Al-Quran memerintahkan atau menganjurkan kepada
manusia untuk memperhatikan dan mempelajari alam raya dalam rangka
memperoleh manfaat dan kemudahan-kemudahan bagi kehidupannya, serta
untuk mengantarkannya kepada kesadaran akan keEsaan dan
keMahakuasaan Allah SWT. Alam dan segala isinya beserta hukumhukum
yang mengaturnya, diciptakan, dimiliki, dan di bawah kekuasaan Allah SWT
16
serta diatur dengan sangat teliti. Alam raya tidak dapat melepaskan diri dari
ketetapan ketetapan tersebut kecuali jika dikehendaki oleh Tuhan. Dari sini
tersirat bahwa:
a) Alam raya atau elemen-elemennya tidak boleh disembah, dipertuhankan
atau dikultuskan.
b) Manusia dapat menarik kesimpulan-kesimpulan tentang adanya
ketetapan-ketetapan yang bersifat umum dan mengikat bagi alam raya
dan fenomenanya (hukum-hukum alam).
c) Redaksi ayat-ayat kawniyyah bersifat ringkas, teliti lagi padat, sehingga
pemahaman atau penafsiran terhadap ayat-ayat tersebut dapat menjadi
sangat bervariasi, sesuai dengan tingkat kecerdasan dan pengetahuan
masing-masing penafsirnya.Kembali kepada masalah keterkaitan al-
Quran dengan ilmu pengetahuan, Quraish Shihab mengatakan : Menurut
hemat kami, membahas hubungan al-Quran dan ilmu pengetahuan bukan
dinilai dengan banyaknya cabang-cabang ilmu pengetahuan yang
tersimpul di dalamnya, dan bukan pula dengan menunjukkan kebenaran
teori-teori ilmiah. Tetapi pembahasan hendaknya diletakkan pada
proporsi yang lebih sesuai dengan kemurnian dan kesucian al-Quran dan
sesuai dengan logika ilmu pengetahuan itu sendiri.
Kandungan yang dapat diambil dari ayat al-Quran di atas adalah adanya
petunjuk, landasan dan motivasi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan
bagi manusia. Kita perlu ingat kembali juga kepada surat al-Quran yang
pertama kali diturunkan kepada Rasulullah adalah menunjuk pada perintah
mencari ilmu pengetahuan, yaitu dengan memerintahkan untuk membaca,
sebagai kunci ilmu pengetahuan, dan menyebut qalam sebagai alat
transformasi ilmu pengetahuan. Allah SWT berfirman : Bacalah dengan
(menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan
manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha
pemurah.Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar
kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS al-„Alaq, 96 : 1-5)
Kata iqra‟, menurut Quraish Shihab, diambil dari akar kata yang berarti
menghimpun. Dari menghimpun lahir aneka makna seperti menyampaikan,
17
menelaah, mendalami, meneliti, mengetahui ciri sesuatu, dan membaca baik
yang tertulis maupun tidak. Sedangkan dari segi obyeknya, perintah iqra‟ itu
mencakup segala sesuatu yang dapat dijangkau oleh manusia. Dalam Q.S. al-
„Alaq ini Allah menyebutkan nikmat-Nya dengan mengajarkan manusia apa
yang tidak ia ketahui. Hal itu menunjukkan akan kemuliaan belajar dan ilmu
pengetahuan. Allah SWT mengawali surat dengan menganjurkan membaca
yang timbul sifat tahu, lalu menyebutkan penciptaan manusia secara khusus
dan umum. Sebenarnya penjelasan diatas dapat kita jadikan sebagai landasan
mengapa kita harus menguasai sains dan teknologi. Di dalam al-Qur’an
banyak sekali ayat-ayat yang menjelaskan tentang dasar-dasar ilmu
pengetahuan dan teknologi agar dapat digali dan dikembangkan oleh
manusia yang suka berfikir untuk keperluan dalam hidupnya, Seperti
tersebut dalam surat al-Isyra‟ ayat 70 Yang berbunyi : Dan sesungguhnya
telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan
di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan
mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang
telah Kami ciptakan. (QS al-Isra‟,17: 70).
Namun di sisi lain Allah menjelaskan bahwa yang paling mulia di sisi
Allah ialah yang paling bertakwa diantaranya. Hal ini tersebut dalam surat
al-Hujurat, 49 ayat 13. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara
kamu disisi Allah Ialah orang yang paling takwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS al-
Hujurat, 49: 13). Dari ayat-ayat di atas dapat difahami, bahwa manusia perlu
melengkapi dirinya dengan sains dan teknologi karena mereka adalah
pengelola sumber daya alam yang ada di bumi akan tetapi mereka juga harus
memiliki landasan keimanan dan ketakwaan. Diantara ayat-ayat al-Qur‟an
yang juga membahas dasar-dasar sains dan teknologi adalah surat al-
Mu'minuun ayat 12-13 yang berbunyi : Dan sesungguhnya kami telah
menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah, kemudian kami
jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(rahim). (QS. Al-Mu'minuun, 23: 12-13).
18
Dalam Tafsir Al-Maraghi, dijelaskan bahwa air mani lahir dari tanah
yang tejadi dari makanan, baik yang bersifat hewani maupun nabati.
Makanan yang bersifat hewani akan berakhir pada makanan yang bersifat
nabati, dan tumbuh-tumbuhan lahir dari saripati tanah dan air. Jadi, pada
hakikatnya manusia lahir dari saripati tanah, kemudian saripati itu
mengalami perkembangan kejadian hingga menjadi air mani. Dari
keterangan di atas dapat dipetik suatu pelajaran tentang asal kejadian wujud
manusia dari mana ia berasal, dan dari hal inilah manusia dapat mempelajari
bagian dari ilmu biologi maupun ilmu kedokteran. Demikian pula dalam
surat al-Nahl ayat 66-67 Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-
benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari apa yang
berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang
mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya. Dan dari buah kurma
dan anggur, kamu buat minuman yang memabukkan dan rezeki yang baik.
Sesungguhnya yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran
Allah) bagi orang yang memikirkan. (QS. An-Nahl, 16 : 66-67)
Dalam Tafsir Al-Misbah, disebutkan mengenai bagaimana proses
terjadinya susu yang ada pada binatang ternak (unta, sapi, kambing, dan
domba). Di dalam diri hewan betina yang menyusui, terdapat kelenjar yang
memproduksi air susu. Selain menguraikan tentang susu, dalam ayat di atas
juga disebutkan tentang buah-buahan yang selain dapat dimakan, buahnya
juga bisa diproses untuk dijadikan minuman. Dari hal tersebut, seseorang
dapat belajar tentang proses terjadinya susu, dan proses pembuatan minuman
yang dapat dihasilkan dari buah-buahan. Untuk dapat memahami sunnatullah
yang beraturan di alam semesta ini, manusia telah dibekali oleh Allah SWT
dua potensi penting, yaitu potensi fitriyah (di dalam diri manusia) dan
potensi sumber daya alam (di luar diri manusia). Di samping itu, al-Qur‟an
juga memberikan tuntunan praktis bagi manusia berupa langkahlangkah
penting bagaimana memahami alam agar dicapai manfaat yang maksimal.
Suatu cara penghampiran yang sederhana dalam mempelajari ilmu
pengetahuan ditunjukkan al-Qur‟an dalam surat al Mulk ayat 3-4 yang
19
intinya mencakup proses kagum, mengamati, dan memahami. Dalam
konteks sains, al-Qur‟an mengembangkan beberapa langkah/proses sebagai
berikut.
Pertama, al-Qur‟an memerintahkan kepada manusia untuk mengenali
secara seksama alam sekitarnya seraya mengetahui sifatsifat dan proses-
proses alamiah yang terjadi di dalamnya. Perintah ini, misalnya, ditegaskan
di dalam surat Yunus ayat 101. Katakanlah (wahai Muhammad): Perhatikan
(dengan nazhor) apa yang ada di langit dan di bumi (QS Yunus, 10 : 101).
Dalam kata unzhuru (perhatikan), Baiquni memahaminya tidak sekedar
memperhatikan dengan pikiran kosong, melainkan dengan perhatian yang
seksama terhadap kebesaran Allah SWT dan makna dari gejala alam yang
diamati.51 Perintah ini tampak lebih jelas lagi di dalam firman Allah di surat
al-Ghasyiyah ayat 17-20: Maka apakah mereka tidak memperhatikan
(dengan nazhor) onta bagaimana ia diciptakan. Dan langit bagaimana ia
diangkat. Dan gunung-gunung bagaimana mereka ditegakkan. Dan bumi
bagaimana ia dibentangkan.(QS al-Ghasyiyah, 88 : 17-20)
Kedua, al-Qur‟an mengajarkan kepada manusia untuk mengadakan
pengukuran terhadap gejala-gejala alam. Hal ini diisyaratkan di dalam surat
al-Qamar ayat 49. “Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu dengan
ukuran.” (QS al-Qomar, 54 : 49)
Ketiga, al-Qur‟an menekankan pentingnya analisis yang mendalam
terhadap fenomena alam melalui proses penalaran yang kritis dan sehat
untuk mencapai kesimpulan yang rasional. Persoalan ini dinyatakan dalam
surat al-Nahl ayat 11- 12. Dia menumbuhkan bagimu, dengan air hujan itu,
tanamantanaman zaitun, korma, anggur, dan segala macam buah- buahan.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
kekuasaan Allah bagi mereka yang mau berpikir. Dan dia menundukkan
malam dan siang, matahari dan bulan untukmu; dan bintang-bintang itu
ditundukkan (bagimu) dengan perintahNya. Sebenarnya pada yang demikian
itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang menalar.(QS al-
Nahl, 16 : 11-12)
20
Tiga langkah yang dikembangkan oleh al-Qur‟an itulah yang
sesungguhnya yang dijalankan oleh sains hingga saat ini, yaitu observasi
(pengamatan), pengukuran-pengukuran, lalu menarik kesimpulan (hukum-
hukum) berdasarkan observasi dan pengukuran Itu.Meskipun demikian,
dalam perspektif al-Qur‟an, kesimpulankesimpulan ilmiah rasional bukanlah
tujuan akhir dan kebenaran mutlak dari proses penyelidikan terhadap gejala-
gejala alamiah di alam semesta. Sebab, seperti pada penghujung ayat yang
menjelaskan gejala-gejala alamiah, kesadaran adanya Allah dengan sifat-
sifat-Nya Yang Maha Sempurna menjadi tujuan hakiki di balik fakta-fakta
alamiah yang dinampakkan.
B. Kesimpulan
Al-Qur‟an jelas mendukung bahkan memerintahkan dengan tegas
kepada manusia agar selalu mengembangkan pola pikirnya untuk berinovasi
terhadap alam yang sudah disediakan oleh Allah Yang Maha Pencipta sebagai
obyeknya, sehingga menghasilkan sains dan teknologi yang tepat guna bagi
kesejahteraan hidup manusia di dunia, sebagai bekal beribadah kepada Allah
untuk mencapai kebahagiaan di akhirat kelak. Menurut al-Qur‟an, sains
hanyalah alat untuk mencapai tujuan akhir. Pemahaman seseorang terhadap
alam harus mampu membawa kesadarannya kepada Allah Yang Maha sempurna
dan Maha Tak Terbatas. Sebagai produk budaya, sains dan teknologi tidak
terlepas dari subyektivitas sang penemu atau sang pengembang. Dengan kata
lain sains dan teknologi tidak bebas nilai, bahkan sarat dengan nilai. Oleh karena
itu perkembangan sains dan teknologi tentu akan memberikan dampak yang
positif sekaligus yang negatif, tergantung bagaimana cara dan apa tujuan
manusia dalam menciptakan dan mengembangkannya.
Manusia yang diberi amanah oleh Allah sebagai khalifah di muka bumi
ini harus pandai-pandai memanfaatkan kemajuan sains dan teknologi agar tidak
terjebak justru manusialah yang akan diperbudak oleh kemajuan sains dan
teknologi. Bagi umat Muslim, sungguhpun belum mampu menciptakan
epistemologi alternatif sebagai tandingan orang Barat, dalam kapasitas
kemampuan masing-masing umat harus kembali kepada al-Qur‟an seraya
21
mencermati pesan-pesan ilahiyah yang terkandung dalam fenomena alam
semesta.
22
BAB V
PENGERTIAN DAN ORANG-ORANG SALAFUSSALIH YANG
SESUNGGUHNYA
A. Pengertian Salafus Shalih
Secara bahasa, salafus shalih berasal dari tiga huruf, yaitu sim, lam, dan
fa. Tiga huruf ini menunjukkan makna “yang terdahulu atau orang-orang yang
telah lampau”. Para ulama membagi salafus shalih menjadi tiga golongan, yaitu
para sahabat nabi, tabi’in, dan tabi’ut tabi’in. Ketiga golongan ini diyakini
sebagai orang-orang terbaik yang hidup setelah Rasulullah SAW.
ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫ي‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ،ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫ي‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ،‫ِي‬‫ن‬ ْ
‫ر‬َ‫ق‬ ِ
‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ُ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬
»
“Sebaik-baik manusia adalah yang hidup pada masaku, kemudian manusia yang
hidup pada masa berikutnya, kemudian manusia yang hidup pada masa
berikutnya.” (HR. Bukhari (2652), Muslim (2533))
Sebagai seorang Muslim, kita hendaknya mengikuti jejak salafus shalih.
Sebab mereka adalah golongan orang-orang yang beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya. Mereka banyak membantu Rasulullah dengan harta benda dan jiwa
raganya dalam menyebarkan Agama Allah SWT.
Pengertian Salafus Shalih Lengkap dengan Dalil Anjuran untuk Mengikutinya
Salafus Shalih adalah sebaik-baiknya generasi. Perjalanan hidup mereka
dipenuhi dengan teladan yang baik, karena sanad keilmuan mereka begitu dekat
dengan Nabi Muhammad SAW.Karena itu, setiap Muslim dianjurkan untuk
selalu mengikuti mereka dan menyandarkan perkara agama kepada mereka. Ini
dijelaskan dalam beberapa dalil berikut ini:
Surat An-Nisa ayat 115:
ِ‫ق‬ِ‫ق‬‫َا‬‫ش‬ُ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬
ِ‫ه‬ِِّ‫ل‬ َ‫و‬ُ‫ن‬ َ‫ِين‬‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ِ‫يل‬ِ‫ب‬َ‫س‬ َ‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬ ْ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ‫ى‬َ‫د‬ُ‫ه‬ْ‫ال‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫َّن‬‫ي‬َ‫ب‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ْ‫مِن‬ َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َّ‫الر‬
‫ا‬ ً‫ير‬ ِ
‫ص‬َ‫م‬ ْ‫ت‬َ‫ء‬‫ا‬َ‫س‬َ‫و‬ َ‫م‬َّ‫ن‬َ‫ه‬َ‫ج‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬ْ‫ص‬ُ‫ن‬ َ‫و‬ ‫ى‬َّ‫ل‬ َ‫َو‬‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬
23
Artinya: “Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas
kebenaran bainya dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin.
Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami
masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat
kembali.”
Surat At-Taubah ayat 100:
َ‫ِن‬‫م‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬ َّ‫األو‬ َ‫ون‬ُ‫ق‬ِ‫ب‬‫َّا‬‫س‬‫ال‬ َ‫و‬
َّ‫د‬َ‫ع‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ‫ُوا‬‫ض‬ َ‫ر‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ َّ
‫َّللا‬ َ‫ي‬ ِ
‫ض‬ َ‫ر‬ ٍ‫ان‬َ‫س‬ْ‫ح‬ِ‫إ‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫و‬ُ‫ع‬َ‫ب‬َّ‫ت‬‫ا‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ ِ
‫ار‬َ‫ص‬ْ‫ن‬‫األ‬ َ‫و‬ َ‫ين‬ ِ
‫ر‬ ِ‫اج‬َ‫ه‬ُ‫م‬ْ‫ال‬
ُ‫م‬‫ي‬ِ‫ظ‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ ُ‫ز‬ ْ‫َو‬‫ف‬ْ‫ال‬ َ‫ِك‬‫ل‬َ‫ذ‬ ‫ًا‬‫د‬َ‫ب‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ِي‬‫ف‬ َ‫ِين‬‫د‬ِ‫ل‬‫َا‬‫خ‬ ُ‫ار‬َ‫ه‬ْ‫ن‬‫األ‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ت‬ْ‫َح‬‫ت‬ ‫ي‬ ِ
‫ْر‬‫ج‬َ‫ت‬ ‫ا‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬
Artinya: “Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di
antara orang-orang muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti
mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada
Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-
sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah
kemenangan yang besar.”
Hadis Rasulullah SAW:
َ‫ُون‬‫د‬َ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫ي‬ ‫ا‬ً‫م‬ ْ‫و‬َ‫ق‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ،ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫ي‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ،ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫ي‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ،‫ِي‬‫ن‬ ْ‫ر‬َ‫ق‬ ‫ِي‬‫ت‬َّ‫م‬ُ‫أ‬ ُ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬
َ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫ت‬ْ‫س‬ُ‫ي‬ َ‫ال‬ َ‫و‬
َ‫ون‬ُ‫ن‬‫و‬ُ‫خ‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ، َ‫ُون‬‫د‬
ُ‫ن‬َ‫م‬ِِّ‫س‬‫ال‬ ُ‫م‬ِ‫ه‬‫ِي‬‫ف‬ ُ‫ر‬َ‫ه‬ْ‫ظ‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ،َ‫ون‬ُ‫ف‬َ‫ي‬ َ‫ال‬ َ‫و‬ َ‫ون‬ُ‫ر‬ُ‫ذ‬ْ‫ن‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ،َ‫ون‬ُ‫ن‬َ‫م‬َ‫ت‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬ َ‫ال‬ َ‫و‬
“Sebaik-baik manusia adalah yang hidup pada masaku, kemudian manusia yang
hidup pada masa berikutnya, kemudian manusia yang hidup pada masa
berikutnya, kemudian akan datang suatu kaum persaksian salah seorang dari
mereka mendahului sumpahnya, dan sumpahnya mendahului persaksiannya.”
(HR Bukhari (3650), Muslim (2533)
B. Generasi salafus shalih
a. Generasi sahabat Rasul
24
Generasi ini adalah orang-orang beriman, sahabat-sahabat
Rasulullah Saw yang sempat bertemu dengan Rasulullah, berikut
contohnya:
1) Abu Bakar As-Siddiq (573-634 M)
Sahabat Nabi Muhammad SAW yang dijamin masuk
surga pertama yaitu Abu Bakar As-Siddiq. Abu Bakar diberi
gelar “As Siddiq” atau “(Pemberi Kebenaran). Dia dua setengah
tahun lebih muda dari nabi Muhammad dan orang pertama yang
masuk Islam. Abu Bakar, menjadi sahabat terdekat Nabi
sallallahu ‘alayhi wa sallam , dan mengambil bagian dalam
semua pertempuran yang telah diperjuangkan Nabi Muhammad
SAW.
2) Umar bin Khattab (584-644 M)
Sahabat Nabi Muhammad SAW yang dijamin masuk
surga berikutnya adalah Umar bin Khattab. Ia memerintah dari
Quraisy, suku Banu Adi, dan hidup sebagai salah satu khalifah
Muslim paling kuat dan paling berpengaruh yang dikenal dalam
sejarah dan penghargaan Abu Bakar sebagai khalifah kedua.
Umar adalah salah satu dari empat Khalifah yang dibimbing
dengan benar. Bahkan hari ini, dia terus menjadi teladan untuk
kekuatan, keadilan, cinta, dan belas kasihan. Pertobatannya ke
Islam awal dari fase baru panggilan tersebut.
3) Utsman bin Affan (577-656 M)
Sahabat Nabi Muhammad SAW yang dijamin masuk
surga selanjutnya adalah Utsman bin Affan. Utsman bin Affan
lahir di Taif, dekat Mekah kira-kira enam tahun setelah Tahun
Gajah dari sebuah keluarga kaya Quraisy. Sepanjang hidupnya
dia adalah pria yang baik, murah hati dan bahkan sebelum dia
masuk Islam dia akan dengan bebas memberikan uang untuk
membantu mereka yang membutuhkan.
25
Utsman adalah seorang mualaf awal dan dikatakan telah
menghabiskan sejumlah besar kekayaannya untuk amal.
Pernikahannya dengan dua putri Nabi telah membuat Utsman
mendapat julukan Dhun-Noorayn (yang memiliki dua cahaya).
4) Ali bin Abi Thalib (600-661 M)
Sahabat Nabi Muhammad SAW yang dijamin masuk
surga berikutnya yaitu Ali bin Abi Thalib. Ali lahir pada tanggal
13 Rajab bulan Gajah. Ali dan Nabi Muhammad sama-sama
memiliki kakek yang sama, Abdul Mutalib. Ali menjadi sangat
terikat dalam gerakan Islam di Madinah, di mana dia menjabat
sebagai wakil dan utusan Nabi Muhammad SAW, dan menjadi
salah satu bawahannya yang paling tepercaya. Ali sangat dipuji
karena kebijaksanaan pepatahnya, seperti terkenal dengan nama
Bab ul-Ilm (gerbang menuju pengetahuan). Belajar dari Nabi, dia
menjadi salah satu orang penting untuk menjawab pertanyaan
teologis.
5) Abdurrahman bin Auf (580-652 M)
6) Sa’ad bin Abi Waqqas (600-675 M)
Dan masih banyak lagi sahabat-sahabat Rasulullah yang menjadi
generasi pertama salafusshalih
b. Generasi Tabiin
Generasi Tabiin adalah generasi setelah para sahabat Rasulullah
Saw dan sempat bertemu dengan para sahabat, berikut contohnya:
1) Abdurrahman al-Ghafiqi
2) Abu Hanifah
Abu Hanifah juga merupakan seorang Tabi’in, generasi
setelah Sahabat nabi, karena dia pernah bertemu dengan salah
seorang sahabat Rasulullah SAW bernama Anas bin Malik dan
26
beberapa peserta Perang Badar yang dimuliakan Allah SWT yang
merupakan generasi terbaik islam, dan meriwayatkan hadits
darinya serta sahabat Rasulullah SAW lainnya.
3) Abu Muslim al-Khaulani
4) Abu Suhail an-Nafi’ bin ‘Abdul Rahman
5) Al-Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar
6) -Rabi’ bin Khutsaim
7) Ali Akbar
8) Ali bin Abu Talha
9) Ali bin Husayn (Zain al-‘Abidin)
10) Alqamah bin Qais an-Nakha’i
11) Amir bin Syurahbil asy-Sya’bi
12) Atha bin Abi Rabah
13) Hasan al-Bashri
14) Iyas bin Muawiyah al-Muzani
15) Masruq bin al-Ajda’
16) Muhammad bin al-Hanafiyah
17) Muhammad bin Sirin
18) Muhammad al-Baqir bin Ali
19) Muhammad bin Muslim bin Ubaidullah az-Zuhri
20) Muhammad bin al-Munkadir
21) Musa bin Nushair
22) Qatadah
23) Rabi’ah ar-Ra’i
24) Raja’ bin Haiwah
25) Sa’id bin Jubair
26) Said bin al-Musayyib
27) Salamah bin Dinar (Abu Hazim Al-A’raj)
28) Salih bin Ashyam al-Adawi
29) Salim bin Abdullah bin Umar bin al-Khattab
30) Syuraih al-Qadhi
31) Thawus bin Kaisan
27
32) Umar bin Abdul-Aziz
33) Ummu Kultsum binti Abu Bakar
34) Urwah bin az-Zubair
35) Uwais al-Qarani
c. Generasi Tabiut Tabiin
Generasi Tabiut Tabiin adalah generasi salafus shalih setelah para
Tabiin, dan juga pernah bertemu dengan salah satu Tabiin, berikut
contohnya:
1) Malik bin Anas
Mālik ibn Anas bin Malik bin ‘Āmr al-Asbahi atau Malik
bin Anas (lengkapnya: Malik bin Anas bin Malik bin `Amr,
al-Imam, Abu `Abd Allah al-Humyari al-Asbahi al-Madani),
(Bahasa Arab: ‫مالك‬ ‫بن‬ ‫)أنس‬, lahir di (Madinah pada tahun 711
M / 90H), dan meninggal pada tahun 795M / 174H). Ia
adalah pakar ilmu fikih dan hadis, serta pendiri Mazhab
Maliki. Juga merupakan guru dari Muhammad bin Idris
pendiri Madzhab Syafi’i. Al-Auza’iy
2) Sufyan Ats-Tsauriy
3) Sufyan bin Uyainah Al-Hilaliy
4) Al-Laits bin Saad
5) Abdullah bin Al-Mubaarok
6) Waki’
7) Asy Syafi’i
8) Abdurrahman bin Mahdiy
9) Yahya bin Said Al-Qathan
10) Yahya bin Ma’in
C. Sifat-sifat salafusshalih
Adapun sifat-sifat terpuji yang dimiliki para Salafus Shalih yang dapat
diteladani kaum Muslim dalam kehidupan sehari-hari adalah:
a. Adil dan Amanah
28
Salafus Shalih tidak menyukai akhlak tercela seperti dusta dan
khianat. Mereka bersikap adil dan amanah sebagaimana yang dilakukan
Rasulullah SAW. Diriwayatkan bahwa suku Quraisy diresahkan oleh
wanita Makhzumiyah yang gemar mencuri. Kemudian mereka meminta
pertolongan kepada Usamah bin Zaid RA agar meminta keringanan
kepada Rasullah SAW.
Usamah RA berkata: “Maukah Anda memberi pertolongan dalam
hukum had (pidana) ini? Lalu Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya
orang-orang sebelum kalian binasa disebabkan ketika orang terhormat di
kalangan mereka mencuri, maka mereka membiarkannya; namun jika
orang lemah yang mencuri, maka mereka memberi hukuman had
(pidana). Demi Allah, seandainya Fatimah binti Muhammad mencuri,
nisacaya akan aku potong tangannya.”
b. Menegakkan Kebenaran
Salafus Shalih saling berlomba-lomba untuk menegakkan
kebenaran dan bersungguh-sungguh menjalankan tugas untuk
kepentingan masyarakat. Mereka mau mengakui kesalahan jika mereka
memang salah. Mereka juga tidak pernah malu untuk mengakui
kesalahan dan kekurangan.
Al Zubair ibn Bakar RA meriwayatkan bahwasannya Mu’awiyah
RA berpendapat tentang keutamaan Abu Bakar RA, Umar RA, dan para
sahabat lain. “Adapun Abu Bakar, maka beliau tidak menghendaki dunia
dan dunia tidak menghendaki kesalahan. Karena sesungguhnya
kepahlawanan sejati adalah menahan amarah; memaafkan kesalahan;
sabar dalam menghadapi berbagai kesakitan dalam upaya melaksanakan
kewajiban dan memerangi nafsu yang senantiasa memerintahkan
kejelekan.”
c. Mengutamakan Orang Lain
Sifat kepahlawanan Salafus Shalih berikutnya adalah
mengutamakan kepentingan orang lain. Mereka rela mengalahkan dan
mengorbankan sikap mementingkan diri sendiri meski sebenarnya
mereka juga sedang membutuhkan.
29
Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Surat Al Hasyr
ayat 9 yang berbunyi: “Dan orang-orang (Ansar) yang telah menempati
kota Madinah dan telah beriman sebelum (kedatangan) mereka
(Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah ke tempat mereka.
Dan mereka tidak menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa
yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan
(Muhajirin), atas dirinya sendiri, meskipun mereka juga memerlukan.
Dan siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang-
orang yang beruntung.”
d. Memberi Ampunan dan Gemar Menolong
Salafus Shalih memiliki sifat terpuji memberi kasih sayang
kepada orang yang lemah, mengampuni orang yang salah, serta bersikap
belas kasih terhadap pihak yang serba kekurangan. Diriwayatkan
bahwasannya Umar Ibn Khathab RA mau memaafkan Raja Hurmuzan,
Raja Persia yang sering melanggar janji dan menyakiti kaum Muslimin.
Padahal jika mau, beliau dapat melampiaskan kemarahannya dengan cara
membunuh Raja Hurmuzan.
30
DAFTAR PUSTAKA
https://www.idntimes.com/life/inspiration/dian-arthasalina/arti-istidraj-dan-
tanda-tandanya
https://www.republika.co.id/berita/qd73x6366/terjebak-istidraj-kenikmatan
https://hafiziazmi.com/pengertian-istidraj/_
https://news.detik.com/berita/d-5599775/ini-arti-istidraj-dalam-islam-hati-hati-
dengan-nikmat-dunia
https://www.hidayatullah.com/none/read/2020/04/03/181036/musibah-bentuk-
kasih-sayang-allah.html
https://www.steikassi.ac.id/berita/detail/kenabian-muhammad-saw-telah-
diramalkan-dalam-kitab-weda
https://www.republika.co.id/berita/q0a6df320/ternyata-kehadiran-
muhammad-saw-disebut-taurat-dan-injil
https://kumparan.com/berita-hari-ini/pengertian-salafus-shalih-lengkap-dengan-
dalil-anjuran-untuk-mengikutinya-1v4Wenp4Emp
https://m.merdeka.com/sumut/10-sahabat-nabi-muhammad-yang-dijamin-
masuk-surga-penuh-teladan-kln.html?page=5
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Istimewa:MobileLanguages/Abu_Hanifah
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Salaf
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Malik_bin_Anas
https://kumparan.com/hijab-lifestyle/mengenal-tabiin-dan-tabiut-tabiin-
1540298896607695377
https://m.kumparan.com/berita-hari-ini/mengenal-salafus-shalih-generasi-
beriman-di-zaman-rasulullah-saw-1v9CSBn2RFF
31

More Related Content

What's hot

Tugas pendidikan agama islam uas
Tugas pendidikan agama islam   uasTugas pendidikan agama islam   uas
Tugas pendidikan agama islam uasSiKholis1
 
Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)
Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)
Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)amri30
 
Pasya rama hidayat l1 b021063_uts_pai
Pasya rama hidayat l1 b021063_uts_paiPasya rama hidayat l1 b021063_uts_pai
Pasya rama hidayat l1 b021063_uts_paiPasyaRama
 
Kumpulan Artikel Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam oleh Lalu Teguh Atma Wijaya
Kumpulan Artikel Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam oleh Lalu Teguh Atma WijayaKumpulan Artikel Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam oleh Lalu Teguh Atma Wijaya
Kumpulan Artikel Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam oleh Lalu Teguh Atma WijayaLalu Teguh Atma Wijaya
 
Tugas makalah agama islam muhammad firdaus julianda putra
Tugas makalah agama islam muhammad firdaus julianda putraTugas makalah agama islam muhammad firdaus julianda putra
Tugas makalah agama islam muhammad firdaus julianda putramuhammad furdaus
 
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sosAllif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sosAllifNasri
 
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sosAllif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sosAllifNasri
 
Uts agama widia aprilia l1_b021021
Uts agama widia aprilia l1_b021021Uts agama widia aprilia l1_b021021
Uts agama widia aprilia l1_b021021WidiaAprilia3
 
Uas agama islam aulia putri sifani 2021
Uas agama islam aulia putri sifani 2021Uas agama islam aulia putri sifani 2021
Uas agama islam aulia putri sifani 2021Auliaputri298047
 
Agama uts teknik elektro a_lalu sirdi zunistira
Agama uts teknik elektro a_lalu sirdi zunistiraAgama uts teknik elektro a_lalu sirdi zunistira
Agama uts teknik elektro a_lalu sirdi zunistiraLaluSirdiZunistira
 
Noversa mas wilananda, agama islam, teknik elektro, dr. taufiq ramdani, s.th....
Noversa mas wilananda, agama islam, teknik elektro, dr. taufiq ramdani, s.th....Noversa mas wilananda, agama islam, teknik elektro, dr. taufiq ramdani, s.th....
Noversa mas wilananda, agama islam, teknik elektro, dr. taufiq ramdani, s.th....NoversaWila1
 
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....dinda396631
 
Modul pembelajaran pai kelas x
Modul pembelajaran pai kelas xModul pembelajaran pai kelas x
Modul pembelajaran pai kelas xMoezzt Licha
 
Rasulullah menjelaskan-thaifah-al-manshurah-memiliki-sifat-sifat-beliau-dan-p...
Rasulullah menjelaskan-thaifah-al-manshurah-memiliki-sifat-sifat-beliau-dan-p...Rasulullah menjelaskan-thaifah-al-manshurah-memiliki-sifat-sifat-beliau-dan-p...
Rasulullah menjelaskan-thaifah-al-manshurah-memiliki-sifat-sifat-beliau-dan-p...Ra Hardianto
 
Lembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMP
Lembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMPLembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMP
Lembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMPruangkuliahpai6f
 

What's hot (17)

Tugas pendidikan agama islam uas
Tugas pendidikan agama islam   uasTugas pendidikan agama islam   uas
Tugas pendidikan agama islam uas
 
Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)
Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)
Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)
 
Pasya rama hidayat l1 b021063_uts_pai
Pasya rama hidayat l1 b021063_uts_paiPasya rama hidayat l1 b021063_uts_pai
Pasya rama hidayat l1 b021063_uts_pai
 
Kumpulan Artikel Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam oleh Lalu Teguh Atma Wijaya
Kumpulan Artikel Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam oleh Lalu Teguh Atma WijayaKumpulan Artikel Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam oleh Lalu Teguh Atma Wijaya
Kumpulan Artikel Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam oleh Lalu Teguh Atma Wijaya
 
M Alfandiansyah kumpulan artikel
M Alfandiansyah kumpulan artikelM Alfandiansyah kumpulan artikel
M Alfandiansyah kumpulan artikel
 
Tugas makalah agama islam muhammad firdaus julianda putra
Tugas makalah agama islam muhammad firdaus julianda putraTugas makalah agama islam muhammad firdaus julianda putra
Tugas makalah agama islam muhammad firdaus julianda putra
 
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sosAllif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
 
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sosAllif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
 
Uts agama widia aprilia l1_b021021
Uts agama widia aprilia l1_b021021Uts agama widia aprilia l1_b021021
Uts agama widia aprilia l1_b021021
 
Uas agama islam aulia putri sifani 2021
Uas agama islam aulia putri sifani 2021Uas agama islam aulia putri sifani 2021
Uas agama islam aulia putri sifani 2021
 
Agama uts teknik elektro a_lalu sirdi zunistira
Agama uts teknik elektro a_lalu sirdi zunistiraAgama uts teknik elektro a_lalu sirdi zunistira
Agama uts teknik elektro a_lalu sirdi zunistira
 
Noversa mas wilananda, agama islam, teknik elektro, dr. taufiq ramdani, s.th....
Noversa mas wilananda, agama islam, teknik elektro, dr. taufiq ramdani, s.th....Noversa mas wilananda, agama islam, teknik elektro, dr. taufiq ramdani, s.th....
Noversa mas wilananda, agama islam, teknik elektro, dr. taufiq ramdani, s.th....
 
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....
 
Tugas uas agama islam 2021
Tugas uas agama islam 2021Tugas uas agama islam 2021
Tugas uas agama islam 2021
 
Modul pembelajaran pai kelas x
Modul pembelajaran pai kelas xModul pembelajaran pai kelas x
Modul pembelajaran pai kelas x
 
Rasulullah menjelaskan-thaifah-al-manshurah-memiliki-sifat-sifat-beliau-dan-p...
Rasulullah menjelaskan-thaifah-al-manshurah-memiliki-sifat-sifat-beliau-dan-p...Rasulullah menjelaskan-thaifah-al-manshurah-memiliki-sifat-sifat-beliau-dan-p...
Rasulullah menjelaskan-thaifah-al-manshurah-memiliki-sifat-sifat-beliau-dan-p...
 
Lembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMP
Lembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMPLembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMP
Lembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMP
 

Similar to Uts agama shohibul sydqy

Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uas_PAI
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uas_PAILalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uas_PAI
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uas_PAILaluGilangRahmadiHam1
 
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uts_pai
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uts_paiLalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uts_pai
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uts_paiLaluGilangRahmadiHam
 
Makalah akida akhlak man 2021
Makalah akida akhlak man 2021Makalah akida akhlak man 2021
Makalah akida akhlak man 2021andreanapulu
 
Makalah Materi 1 kelompok 1
Makalah Materi 1 kelompok 1 Makalah Materi 1 kelompok 1
Makalah Materi 1 kelompok 1 Habibatutthoyibah
 
Makalah Materi 1 kelompok 1
Makalah Materi 1 kelompok 1 Makalah Materi 1 kelompok 1
Makalah Materi 1 kelompok 1 Habibatutthoyibah
 
Portofolio Pendidikan Agama Islam
Portofolio Pendidikan Agama IslamPortofolio Pendidikan Agama Islam
Portofolio Pendidikan Agama IslamYossrizal Ramadhan
 
Makalah Agama Menjamin Kebahagiaan.docx
Makalah Agama Menjamin Kebahagiaan.docxMakalah Agama Menjamin Kebahagiaan.docx
Makalah Agama Menjamin Kebahagiaan.docxjhoni azwar
 
Makalah merelasasikan agama dalam kehidupan seorang muslim
Makalah merelasasikan agama dalam kehidupan seorang muslimMakalah merelasasikan agama dalam kehidupan seorang muslim
Makalah merelasasikan agama dalam kehidupan seorang muslimSentra Komputer dan Foto Copy
 
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAMMAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAMHerry Rachmat Safi'i
 
Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...
Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...
Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...Putrybq
 
Manhaj hidup muslim kompilasi karangan sayyid qutb dan al-maududi
Manhaj hidup muslim   kompilasi karangan sayyid qutb dan al-maududiManhaj hidup muslim   kompilasi karangan sayyid qutb dan al-maududi
Manhaj hidup muslim kompilasi karangan sayyid qutb dan al-maududiRahmat Hidayat
 
Bab 1 tilawah ting 2
Bab 1 tilawah ting 2Bab 1 tilawah ting 2
Bab 1 tilawah ting 2Adi Amz
 
Makalah pendidikan agama islam iman islam ihsan
Makalah pendidikan agama islam iman islam ihsanMakalah pendidikan agama islam iman islam ihsan
Makalah pendidikan agama islam iman islam ihsanElsashania26
 
Makalah akidah islamiyah
Makalah akidah islamiyahMakalah akidah islamiyah
Makalah akidah islamiyahfarasyaa
 

Similar to Uts agama shohibul sydqy (20)

Makalah merelasasikan agama
Makalah merelasasikan agama Makalah merelasasikan agama
Makalah merelasasikan agama
 
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uas_PAI
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uas_PAILalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uas_PAI
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uas_PAI
 
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uts_pai
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uts_paiLalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uts_pai
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uts_pai
 
Makalah akida akhlak man 2021
Makalah akida akhlak man 2021Makalah akida akhlak man 2021
Makalah akida akhlak man 2021
 
Makalah Materi 1 kelompok 1
Makalah Materi 1 kelompok 1 Makalah Materi 1 kelompok 1
Makalah Materi 1 kelompok 1
 
Makalah materi 1 kelompok 1
Makalah materi 1 kelompok 1Makalah materi 1 kelompok 1
Makalah materi 1 kelompok 1
 
Makalah Materi 1 kelompok 1
Makalah Materi 1 kelompok 1 Makalah Materi 1 kelompok 1
Makalah Materi 1 kelompok 1
 
Portofolio Pendidikan Agama Islam
Portofolio Pendidikan Agama IslamPortofolio Pendidikan Agama Islam
Portofolio Pendidikan Agama Islam
 
Uts agama islam 2021
Uts agama islam 2021Uts agama islam 2021
Uts agama islam 2021
 
Makalah Agama Menjamin Kebahagiaan.docx
Makalah Agama Menjamin Kebahagiaan.docxMakalah Agama Menjamin Kebahagiaan.docx
Makalah Agama Menjamin Kebahagiaan.docx
 
Makalah merelasasikan agama dalam kehidupan seorang muslim
Makalah merelasasikan agama dalam kehidupan seorang muslimMakalah merelasasikan agama dalam kehidupan seorang muslim
Makalah merelasasikan agama dalam kehidupan seorang muslim
 
Pribadi yang bersyukur (Makalah)
Pribadi yang bersyukur (Makalah)Pribadi yang bersyukur (Makalah)
Pribadi yang bersyukur (Makalah)
 
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAMMAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
 
Menurunkan Konsep Tazkiyatun Nafs
Menurunkan Konsep Tazkiyatun NafsMenurunkan Konsep Tazkiyatun Nafs
Menurunkan Konsep Tazkiyatun Nafs
 
Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...
Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...
Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...
 
Manhaj hidup muslim al maududi
Manhaj hidup muslim   al maududiManhaj hidup muslim   al maududi
Manhaj hidup muslim al maududi
 
Manhaj hidup muslim kompilasi karangan sayyid qutb dan al-maududi
Manhaj hidup muslim   kompilasi karangan sayyid qutb dan al-maududiManhaj hidup muslim   kompilasi karangan sayyid qutb dan al-maududi
Manhaj hidup muslim kompilasi karangan sayyid qutb dan al-maududi
 
Bab 1 tilawah ting 2
Bab 1 tilawah ting 2Bab 1 tilawah ting 2
Bab 1 tilawah ting 2
 
Makalah pendidikan agama islam iman islam ihsan
Makalah pendidikan agama islam iman islam ihsanMakalah pendidikan agama islam iman islam ihsan
Makalah pendidikan agama islam iman islam ihsan
 
Makalah akidah islamiyah
Makalah akidah islamiyahMakalah akidah islamiyah
Makalah akidah islamiyah
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 

Uts agama shohibul sydqy

  • 1. Disusun sebagai tugas terstruktur Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Pendidikan Agama Islam Dosen Pengampu: Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos Disusun Oleh: Nama : Shohibul Sydqy NIM : L1B021073 Prodi/Kelas : Ilmu Komunikasi/B PROGRAM STUDI ILMU KOMUKASI FAKULTAS DIBAWAH REKTOR UNIVERSITAS MATARAM 2021
  • 2. ii KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT , yang telah memberikan saya nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini , dan terus dapat menuntut ilmu di UNIVERSITAS MATARAM. Penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas dari dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Agama Islam bapak : Dr.Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos , tujuan penulisan Makalah ini ialah untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang materi yang sudah dipelajari sebelum UTS ini dimulai, agar kami semua menjadi mahasiswa yang lebih bertanggung jawab dan tentunya berguna bagi agama, Nusa dan bangsa. Dengan tersusunnya makalah ini saya berterima kasih kepada sumber-sumber materi dan juga saya meminta maaf atas kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, demi kesempurnaan makalah ini saya berharap perbaikan , kritik dan saran yang sifatnya membangun apabila terdapat kesalahan. Demikian , semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk semua orang termasuk saya sendiri dan pembaca makalah yang saya susun. Sekian dan Terima kasih , wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
  • 3. iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii BAB I .................................................................................................................. 1 A. Pengertian Istidraj .................................................................................. 1 B. Konsep-konsep ........................................................................................ 1 C. Dalil-Dalil Tentang Istidraj ........................................................................ 4 BAB II ................................................................................................................ 6 A. Dalil-Dalil ................................................................................................. 6 B. Penjelasan ................................................................................................ 6 C. Contoh Kasus ........................................................................................... 7 BAB III ............................................................................................................... 8 A. Kitab Weda .............................................................................................. 8 B. Taurat dan Injil ......................................................................................... 9 BAB IV .............................................................................................................. 11 A. Hasil Penelitian dan Pembahasan ........................................................... 11 B. Kesimpulan ............................................................................................. 20 BAB V ................................................................................................................ 22 A. Pengertian Salafus Shalih ........................................................................ 22 B. Generasi Salafus Shalih ........................................................................... 23 C. Sifat-Sifat Salifus Shalih .......................................................................... 27 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 30
  • 4. 1 BAB I PENGERTIAN ISTIDRAJ, KONSEP-KONSEP DAN DALIL-DALIL A. Pengertian Istidraj Ditinjau dari segi bahasa, istidraj diambil dari kata ‘daraja’ yang dalam bahasa Arab berarti naik dari satu tingkatan ke tingkatan berikutnya. Namun secara istilah, istidraj memiliki makna azab berwujud kenikmatan. Ketika seorang muslim banyak melakukan maksiat dan jarang beribadah, namun hidupnya terus dilimpahi kenikmatan, ini adalah tanda istidraj dari Allah SWT. Ia terjebak dalam kenikmatan hidup, padahal dia semakin lalai menunaikan ibadah serta kewajiban lainnya B. Konsep-Konsep 1. Ciri-ciri istidraj Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ciri-ciri istidraj: a. Diberi kenikmatan duniawi yang melimpah, tetapi keimanan terus menurun Kenikmatan duniawi yang dirasakan oleh seseorang yang beriman dengan yang tidak beriman rasanya akan berbeda. Seseorang yang beriman akan senantiasa bersyukur dan mendapati ketenangan yang sangat menentramkan dalam hidupnya akan tetapi hal tersebut tidak akan dirasakan oleh orang yang tidak beriman, mereka hanya akan merasa kurang dan gelisah walaupun tengah menikmati semua kemudahan dan kebahagiaan yang Allah berikan. b. Rejeki lancar, ibadah diabaikan Tidak semua orang terlahir dalam keadaan yang serba berkecukupan. Sebagian orang harus berusaha keras untuk mendapatkan penghasilan dan mendekatkan diri kepada Allah agar Allah membantu melancarkan pintu rejekinya. Namun ketika seseorang yang selalu meninggalkan ibadahnya secara sengaja namun rejekinya terus mengalir lancar maka hal tersebut termasuk ke dalam ciri-ciri dari istidraj. Dimana kelancaran rejeki yang didapat
  • 5. 2 tentunya disertai dengan tanggung jawab yang besar semakin banyak rejeki yang didapat, semakin kita mengabaikan ibadah dan perintah Allah maka akan semakin berat juga dosa yang kita tanggung. Ibnu Athaillah berkata : “Hendaklah engkau takut jika selalu mendapat karunia Allah, sementara engkau tetap dalam perbuatan maksiat kepada-Nya, jangan sampai karunia itu semata-mata istidraj oleh Allah”. c. Hidupnya sukses padahal selalu bermaksiat Ali Bin Abi Thalib rhadiyallahu’anhu berkata : “Hai anak Adam ingat dan waspadalah bila kau lihat Tuhanmu terus menerus melimpahkan nikmat atas dirimu sementara engkau terus-menerus melakukan maksiat kkepadaNya”.(https://kalam.sindonews.com/read/338712/72/hati- hati-dengan-istidraj-dan-ini-5-ciri-cirinya-1613602964) 2. Terdapat lima tahapan yang akan dialami oleh hamba yang tidak mengindahkan ajaran Islam sebagai sebuah istidraj. a. Falamma nasuu maa dzukkiru (ketika hamba melupakan peingatan- peringatan agama). Al Thabari dalam tafsirnya berkomentar melupakan perintah agama adalah meninggalkan perintah Allah yang disampaikan Rasulnya. AlRaghib al-Asfahani menjelaskan, melupakan itu timbul ada kalanya disebabkan oleh hati yang lemah disertai dengan kelalaian yang disengaja. Artinya, melupakan itu bukan berarti tidak tahu, tidak ingat atau tidak sadar, tapi juga dalam bentuk kesengajaan, mungkin karena dianggap ajaran Islam itu tidak sesuai dengan konteks masyarakat modern atau alasan-alasan sejenisnya. b. Fatahna ‘alaihim abwaba kulli syai’ (Kami pun membuka semua pintu kesenangan untuk mereka hamba). Diantara bentuk-bentuk kesenangan duniawi yang hamba dapatkan adalah dimudahkan mendapatkan rezeki melimpah di dunia. Hamba tersebut akan dimudahkan mendapatkan kesenangan duniawi apa saja yang diinginkannya. Dengan kesenangan-kesenanga tersebut, si hamba
  • 6. 3 selalu berbuat maksiat, tidak memiliki keinginan bertaubat dan kembali ke jalan yang benar. c. Hatta idza farihu bima utu (Hingga bila mereka gembira dengan apa yang diberikan). Ketika hamba sedang dalam puncak kebahagiaan menikmati kesenangan duniawinya berupa harta benda, anak banyak, dan kedudukan tinggi di kalangan manusia, namun hidupnya masih jauh dari ketaatan, jauh dari rasa empati pada orang lain, jauh dari masjid dan jauh dari majelis ilmu. d. Akhadznahum baghtatan (Kami siksa mereka dengan sekonyong- konyong). Artinya Allah akan menyiksa hamba tersebut di saat lalai. Qatadah berkomentar, bahwa siksaan yang menimpa suatu kaum secara tiba-tiba adalah urusan Allah. Dan tidak sekali-kali Allah menyiksa suatu kaum, melainkan di saat mereka tidak menyadarinya dan dalam keadaan lalai serta tenggelam dalam kesenangan. e. Fa idza hum mublisun (ketika itu mereka terdiam putus asa). Maksudnya, mereka akan putus harapan dari semua kebaikan. Hamba tersebut telah terperdaya dengan kesenangan duniawi dimana Hasan al-Basri mengatakan, siapa yang diberi keluasan oleh Allah, lalu ia tidak menyadari hal itu merupakan ujian baginya, maka dia terperdaya. Sama halnya seorang yang disempitkan oleh Allah, lalu ia tidak menyadari dirinya sedang diperhatikan oleh Allah, maka dia juga terperdaya. 3. Cara menghindari istidraj Ada 3 cara yang bisa dilakukan untuk menghindari istidraj. Dan berikut penjelasanya. a. Peningkatan keberhasilan dan ketakwaan Cara menghindari istidraj yang pertama adalah meningkatkan keberhasilan dan ketakqaan kepada Allah. Jadikan arah dan ketakwaan kepada Allah sebagai landasan bagi kita dalam menjalankan kehidupan di dunia ini. Karena dengan dasar iman dan taqwa inilah kebahagiaan yang sesungguhnya bisa kita dapatkan.
  • 7. 4 Allah subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya :“Jika sekiranya penduduk negeri-negeri itu percaya dan bertaqwa, pasti kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.” (QS al-a’raf ayat 96) b. Mengerjakan amal sholeh dan hubungan baik dengan semua mahkluk Tidak hanya hubungan dengan Allah subhanahu wa ta’ala saja. Islam juga mengajarkan kita untuk berhubungan baik terhadap semua makhluk ciptaanNya. Karena yang kita berikan kepada sesama akan dibalas kebaikan. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya:“Barangsiapa yang mengerjakan amal sholeh baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan percaya. Maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sungguh-sungguh akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS An-nahl ayat 97) c. Berdoa Terakhir agar terhindar dari istidraj yaitu dengan melakukan berdoa. Doa merupakan senjata yang paling ampuh bagi kaum muslimin. Berdoa dengan sungguh-sungguh merupakan cara kita meminta kepada Allah secara langsung agar diberikan harta harta, waktu, keluarga dan juga kenikmatan dunia yang lainnya C. Dalil dalil tentang istidraj Adapun dalil dalam Alquran yang menjelaskan tentang Istidraj adalah adanya Surah Al-An’am ayat 44: Artinya: “Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga bila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong- konyong, maka ketika mereka terdiam berputus asa.”(https://www.popmama.com/big-kid/10-12-years-old/amelia-putri/apa-itu- arti-istidraj-dalam-agama-islam)
  • 8. 5 Artinya: “Maka serahkanlah (ya Muhammad) kepada-Ku (urusan) orang-orang yang mendustakan perkataan ini (Al Quran). Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui,” (QS. Al-Qalam: 44)
  • 9. 6 BAB II DALIL-DALIL HADIST QUDSITENTANG HUKUMAN YANG DISEGERAKAN SEBAGAI BENTUK KASIH SAYANG ALLAH TERHADAP HAMBANYA A. Dalil-dalil 1. Tidaklah menimpa mukmin berupa rasa rasa sakit yang terus menerus, rasa sedih, kelelahan (pada pikiran), karena sesuatu yang hilang, atau sesuatu yang merusak, sampai pun duri yang akan menghapuskan dosa-dosanya .” (Riwayat Bukhari no.5641 dan Muslim no.2573) 2. Selain itu, musibah merupakan hukuman yang disegerakan dalam rangka membersihkan dosa seorang hamba. Dari Anas bin Malik, Nabi ‫ﷺ‬ bersabda; ‫ا‬ ‫ا‬ ‫القيامة‬ ‫افي‬ ‫الشر‬ ‫اد‬ ‫ا‬ ‫الدنيا‬ ‫العقوبة‬ ‫له‬ ‫ل‬ ‫الخير‬ ‫هللا‬ ‫د‬ “Jika Allah menghargai nikmat pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di dunia. Jika Allah menginginkan kejelekan Anda, Dia akan mengakhirkan balasan atas dosa yang ia buat hingga ditunaikan pada hari hari.” (Riwayat Tirmidzi). B. Penjelasan Hadits pertama yang diatas ialah sebagai pendorong bagi umat Muslim agar mengharapkan pahala, ketika tertimpa musibah-musibah kecil seperti tertusuk duri, terkena ringan (flu, batuk), ataupun saat mereka lelah karena bekerja seharian. Seringkali, kebanyakan manusia lalai ketika tertimpa musibah. Bukannya mengharap pahala dari Allah, tapi malah tak terima dengan apa yang dialaminya. Padahal, dalam semua hal, setiap orang memiliki kesempatan memperoleh keuntungan. Bagi orang percaya yang tertimpa musibah, sekecil apapun, maka Allah akan menghapuskan kesalahan-kesalahannya. Bahkan, apabila mereka mampu mengharapkan dan mengharapkan pahala dari musibah itu, sesungguhnya akan mendapat bantuan tambahan. Karenanya, setiap orang percaya harus selalu menghadirkan niat serta
  • 10. 7 mengharapkan pahala pada setiap musibah yang dialami, baik kecil maupun besar. Salah satu bukti rasa sayang Allah SWT adalah memberikan hambanya musibah untuk membersihkan dosa-dosanya dan juga agar hamba-Nya selalu ingat akan kebesaran-Nya C. Contoh kasus Saya mengambil contoh dari yang terjadi di wilayah NTB pada Agustus 2018 lalu, dalam musibah yang terjadi Allah SWT memberikan kita gempa bumi agar senantiasa ingat kepada-Nya. Itu juga sebagai teguran pada kita yang sudah mulai lalai dengan ketentuan Allah SWT. Pada konteks yang lebih kecil seperti para pendaki gunung Rinjani yang seenaknya dan merusak alam, Allah SWT menegurnya dengan gempa agar berhenti merusak alam, terbukti setelah gempa gunung Rinjani lebih bersih dan asri.
  • 11. 8 BAB III BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT DI DALAM KITAB-KITAB AGAMA LAIN A. Kitab Weda Di dalam kitab agama Hindu terdapat hal yang mengarah kepada berita kemuliaan Rasulullah Saw adalah Pundit Vaid Parkash professor bahasa dari Allahabad University di India yang juga menjadi pandita besar kaum Brahmana, dalam salah satu bukunya berjudul “Kalky Autar” atau Avatar (Petunjuk Yang Maha Agung) yang baru diumumkan berisi pernyataan yang sangat menarik perhatian kalangan intelektual Hindu. Sang profesor secara terbuka dan dengan alasan-alasan ilmiah, mengajak para Penganut Hindu untuk segera memeluk agama Islam dan sekaligus mengimani risalah yang dibawa oleh Rasulullah saw, karena, sebenarnya Muhammad Rasulullah saw adalah sosok yang dinanti-nantikan sebagai sosok pembaharu spiritual. Prof. Pundit Vaid Parkash (penulis buku) yang menjadi para pendeta besar kaum Brahmana dan ahli bahasa Sansekerta itu mengatakan bahwa ia telah menyerahkan hasil kajiannya kepada delapan pendeta besar kaum Hindu dan mereka menyetujui kesimpulan dan ajakan yang telah dinyatakan dalam buku. Semua Kriteria yang disebutkan dalam buku suci kaum Hindu (Wedha) tentang ciri-ciri “Kalky Autar” sama dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh Rasulullah Saw yang lahir di Makkah. Prof. Parkash memperkuat pernyatannya itu dengan beberapa kutipan dari kitab Veda (Weda), kitab suci agama Hindu. Menurutnya, dalam kitab Weda, sosok ‘Kalki autar’ akan menjadi Pembawa Risalah Terakhir atau Nabi Bhagwan (Allah) untuk membimbing seluruh dunia. Itu hanya terjadi dalam kasus Nabi Muhammad Saw. Menurut ramalan Hindu, ‘Kalki autar’ akan lahir di sebuah Jazeerah (Island) dan itu di wilayah Arab yang dikenal sebagai ‘jazeeratul Arab’. Dalam kitab ‘suci’ Hindu, menurut Prof. Parkash, bapaknya bernama “Vishnu Bhagat” dan ibunya bernama “Somanib”. Dalam bahasa Sansekerta, ‘Wisnu’ berarti
  • 12. 9 Allah (swt) dan arti harfiah dari kata ‘Bhagat’ adalah hamba atau budak, dalam bahasa Arab berarti “Abdun”. Oleh karena itu, ‘Wisnu Bhagat’ dalam bahasa Arab berarti Abdullah (hamba Allah). Sedangkan, ‘Somanib’ dalam bahasa Sansekerta berarti damai (aman) dan tentram yang dalam bahasa Arab berarti kata ‘Aminah’. Dan sebagaimana diketahui bahwa ayah Nabi Muhammad bernama Abdullah dan ibundanya bernama Aminah. Dalam kitab Wedha juga disebutkan bahwa ‘Kalky autar’ akan lahir di kaum yang dan mulia ditanahnya. B. Taurat dan Injil Seperti dikutip dari buku berjudul “Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad, Volume 1” oleh Moenawar Khalil, disebutkan bahwa datangnya Nabi Muhammad SAW kepada umat manusia telah disebutkan dan dinyatakan dalam kitab Taurat dan Injil. Hal demikian sebagaimana disebutkan dalam Alquran surah al-A’raaf ayat 157 yang berbunyi, “(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil”. Salah satunya disebutkan dalam kitab Ulangan, 18:15, yang berbunyi, “Bahwa seorang Nabi dari antara kamu dari antara segala saudaramu dan yang seperti aku ini yaitu akan dibangkitkan oleh Tuhan Allahmu bagi kamu maka dia haruslah kamu dengar.” Di beberapa ayat dalam Kitab Ulangan itu disebutkan akan diutusnya Nabi Muhammad SAW dengan semua yang dikatakannya membawa atau menyebut Nama Tuhan dan bukan nama dewa. Nabi Muhammad SAW juga wafat tidak karena dibunuh orang. Selain itu, apa yang dikatakan oleh Nabi Muhammad tentu terjadi, meski baru terjadi pada masa beberapa abad sesudah wafatnya dan yang terjadi pada masa hidupnya. “Bahwa kalau Nabi itu berkata atas Nama Tuhan, lalu barang yang dikatakannya itu tak jadi atau tak datang, itulah perkataan yang bukan sabda Tuhan, melainkan Nabi itu berkata dengan angkaranya: jangan kamu takut akan dia.” (Ulangan, 18:22). Kemudian dalam Injil Yahya juga disebutkan ayat yang mengarah pada akan kedatangan Nabi Muhammad. Seperti dalam Yahya, 14:26, yang berbunyi, “Tetapi penghibur, yaitu Ruhul Kudus, yang akan disuruh oleh Bapa sebab namaku, yaitu
  • 13. 10 akan mengajarkan segala perkara itu kepadamu dan mengingatkan kamu segala perkara yang telah kukatakan kepadamu itu.” “Maka sekarang sudah kukatakan kepadamu sebelum jadinya, supaya apabila ia jadi kelak, boleh kamu percaya” (Yahya, 14:29). Dari ayat itu dijelaskan, bahwa Nabi Muhammad SAW akan datang dan diperintah oleh Tuhan dan akan mengajarkan segala perkara kepada manusia. Hal demikian juga telah dinyatakan dalam Al-Qur’an.
  • 14. 11 BAB IV AL-QUR’AN SEBAGAI SUMBER SAINS DAN TEKNOLOGI A. Hasil penelitian dan pembahasan 1. Perkembangan Sains dan Teknologi Dalam Islam Keutamaan orang-orang yang berilmu dan beriman sekaligus, Diungkapkan Allah dalam ayat-ayat berikut : Katakanlah: “Adakah sama orang- orang yang mengetahui Dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (QS. AzZum) Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang- lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan Meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orangorang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Mujadilah (58) : 11) Maksud dari ayat tersebut adalah Allah SWT akan mengangkat Derajat (martabat) orang-orang yang melaksanakan perintahNya dan RasulNya dan orang-orang yang berilmu pengetahuan. Selanjutnya ayat ini mendorong kita mengadakan kegiatan di bidang ilmu Pengetahuan, dengan cara mengunjungi dan menghadiri majelis ilmu. Pada ayat tersebut terkandung juga motivasi yang amat kuat Agar orang giat menuntut ilmu pengetahuan, yaitu dengan memberikan Kedudukan yang tinggi dalam pandangan Allah SWT. Namun dalam Perkembangannya motivasi tersebut mengalami pasang surut. Ada Kalanya umat Islam giat mengembangkan ilmu pengetahuan Sebagaimana yang telah penulis uraikan di atas, dan ada pula umat Islam yang mengalami kelesuan bahkan menjauhkan diri dari ilmu Pengetahuan sebagaimana kita menyimak sejarah Islam pada abad Pertengahan. a. Kemajuan Sains dan Teknologi Di Dunia Islam Selama beberapa abad, dari abad kesembilan hingga abad kelima belas kaum muslimin merupakan pemimpin kaum intelektual di bidang sains dan teknologi. Sebagai orang muslim, tentunya merasa bangga
  • 15. 12 akan lintasan-lintasan yang gemilang dalam peradaban sejarah Islam itu. Namun, memandang kembali kegemilangan kebudayaan atau peradaban masa silam seseorang bisa menjadi sesuatu yang baik atau buruk tergantung pada maksud yang dikandungnya. Jika gagasan untuk menggunakan potensi-potensi masa lalu semata demi pengagungan diri atau menenggelamkan diri dari realitas masalah- masalah kaum muslimin dewasa ini, maka itu tidak akan ada gunanya bagi perkembangan masyarakat muslim kontemporer. Tetapi jika gagasan itu adalah untuk mengilhami kaum muslimin agar bangkit lagi mencapai kehebatan itu dengan mengikuti langkah-langkah positif para pendahulu mereka dalam barisan mereka menuju kemajuan, maka itu adalah tindakan yang bermanfaat. Berbeda dengan keadaan di Eropa, pengetahuan di negara Islam bahkan berkembang pesat pada masa antara abad ke-7 hingga abad ke- 15. Kegiatan intelektual dalam berbagai bidang pengetahuan berawal dari kota Bagdad, yang pada masa pemerintahan raja Harun al-Rasyid menjadi pusat dunia yang amat makmur dan mempunyai arti internasional, karena merupakan pusat perdagangan. Di samping itu juga ada kegiatan penerjemahan tulisan-tulisan para ahli dari Persi, Sanskerta, Siria, Yunani, dan India ke dalam bahasa Arab.30 Dengan adanya penerjemahan itu orang arab dengan mudah mempelajari pengetahuan dan mengembangkannya. Perkembangan pengetahuan pada masa itu meliputi ilmu kimia, fisika, astronomi, kedokteran dan farmasi. Ilmuwan muslim yang mempunyai sumbangan dalam ilmu kimia antara lain adalah Jabir Ibny Hayyan, al-Khindi, dan al-Razi.31 Saham kaum muslimin terhadap perkembangan ilmu pada umumnya, dan ilmu sejarah, geografi, filsafat, ilmu ukur, ilmu hisab dan kedokteran pada khususnya sungguh besar sekali dan tidak banyak dibantah. Demikianlah pengakuan sebagian besar para penyelidik Eropa saat ini.32Dengan mempelajari keadaan muslimin di masa lampau, di mana mereka mendorong umatnya untuk mencari ilmu dan mengembangkannya, dapatlah diambil kesimpulan bahwa al-Qur‟an
  • 16. 13 tidak bertentangan dengan ilmu pengetahuan, malah menjunjung tinggi ilmu pengetahuan. b. Kemunduran Sains dan Teknologi Di Dunia Islam. Dalam mempelajari periode keemasan di atas dapat diketahuifaktor-faktor positif yang membantu untuk menghadirkan peningkatan dan kemajuan dalam sains dan teknologi serta menumbuhkan pemikiran-pemikiran ilmiah yang kreatif dan orisinil. Jika faktorfaktor ini sudah diketahui, maka harus menerapkannya ke situasi masa kini, agar dapat juga diketahui faktor-faktor penyebab kemunduran dan stagnasi sains dan teknologi Islam. Keterbelakangan umat Islam dalam sains dan teknologi saat ini menurut Dr. Ahmad Amin hanya karena satu sebab, yaitu terletak pada umat Islam sendiri. Dengan kata lain dalam 7 abad pertama sejarah umat Islam dapat dibanggakan, sedangkan di abad-abad terakhir ini, tidak ada dan/atau belum ada yang dapat dibanggakan perkembangan sains dan teknologi dari umat Islam. Tetapi tetap dan wajib kita banggakan akan agama Islam dan ajarannya itu sendiri. Buktinya meskipun umat Islam termasuk umat yang terbodoh, termelarat dan terbelakang, namun agama Islam tetap berkembang ke timur dan ke barat sampai saat ini bahkan telah merambah di pusatpusat perkembangan ilmu seperti di Eropa, Amerika dan Jepang. Berbeda dengan Ahmad Amin, Prof. Dr. Abdus Salam dalam bukunya "Sains dan Dunia Islam" yang diterjemahkan oleh Prof. Dr. Achmad Baiquni, mengatakan bahwa: "pada hemat saya, matinya kegiatan sains dipersemakmuran Islam itu lebih banyak disebabkan oleh faktor-faktor internal". Walaupun beliau juga mengatakan bahwa faktor eksternal juga ikut mempengaruhinya, seperti kehancuran yang ditimbulkan oleh bangsa Mongol.34 Sering didengar dari ungkapan cendekiawan muslim maupun ulama' bahwa penemuan-penemuan ilmiah yang paling mutakhir ada dan diungkap di dalam al-Qur'an dengan bahasa simbolik atau dengan bahasa isyarat ilmiah, seperti penemuan teori atom maupun teori kosmologi. Tetapi fakta yang
  • 17. 14 berbicara bahwa yang menemukan itu bukan kaum muslimin, akan tetapi orang-orang Barat lah yang menemukannya.35 Kaum muslimin baru sadar bahwa prinsip ilmu itu ada di dalam al-Qur'an, setelah ilmu itu dikemukakan oleh orang non muslim. Kenyataan ini menunjukkan bahwa kaum muslimin senantiasa tertinggal dalam perkembangan sains dan teknologi dan datang terlambat menafsirkan kebenaran ilmu yang sudah tersirat dan tersurat di dalam al-Qur'an.Dengan mengikuti paparan di atas dapat diketahui bahwa ada beberapa hal yang mungkin menjadi sebab kemunduran atau kesuraman sains dan teknologi Islam pada masa sekarang ini, sebagaimana pendapat Abdus Salam yang dikutip oleh Muhammad Ansorudin Sidik sebagai berikut : a) Generasi ilmuwan terdahulu kurang mempersiapkan generasi berikutnya untuk mengkondisikan asana ilmiah sebagai bagian dari kehidupan umat. b) Generasi berikutnya merasa cepat puas terhadap hasil dari ilmuwan- ilmuwan terdahulu, tanpa berusaha menciptakan inovasi yang baru. c) Para penguasa di Negara-negara Islam kurang mendukung perkembangan sains dan teknologi, sehingga suasana perkembangan sains dan teknologi di kalangan muslimin menjadi kering. Demikian sekedar gambaran tentang perkembangan sains dan teknologi khususnya di dunia Islam, baik pada masa kemajuan maupun masa kemundurannya. 2. Sains dan Teknologi Dalam Perspektif Al-Qur’an Al-Qur'an adalah kitab suci yang diturunkan bagi seluruh umat manusia yang mau menggunakan akal pikirannya dalam memahami penciptaan alam semesta. Apabila diperhatikan dengan cermat ayat-ayat Al-Qur'an banyak sekali yang menyinggung masalah ilmu pengetahuan, sehingga Al-Qur'an sering kali disebut sebagai sumber segala ilmu pengetahuan.Selain itu, Al- Qur'an merupakan landasan pertama bagi hal-hal yang bersifat konstan dalam Islam. Oleh karena itu, telah banyak dilakukan studi yang menyoroti sisi kemukjizatan al-Qur'an, antara lain dari segi sains yang pada era ilmu
  • 18. 15 dan teknologi ini banyak mendapat perhatian dari kalangan ilmuwan. Penggalian ajaran-ajaran yang ada di dalam al-Qur'an sangat menarik sekali kalau dilihat dengan kacamata ilmiah. Makin digali makin terlihat kebenarannya dan makin terasa begitu kecil dan sedikitnya ilmu manusia yang menggalinya. Hal ini karena begitu maha luasnya pengetahuan dan pelajaran-pelajaran yang ada di dalamnya. Al-Qur‟an, sebagai kalam Allah, diturunkan bukan untuk tujuan-tujuan yang bersifat praktis. Oleh sebab itu, secara obyektif, al-Qur‟an bukanlah ensiklopedi sains dan teknologi apalagi al-Qur‟an tidak menyatakan hal itu secara gamblang. Al-Quran al-Karim, yang terdiri atas 6.236 ayat itu, menguraikan berbagai persoalan hidup dan kehidupan, antara lain menyangkut alam raya dan fenomenanya. Uraian-uraian sekitar persoalan tersebut sering disebut ayat-ayat kauniyyah. Tidak kurang dari 750 ayat yang secara tegas menguraikan hal-hal di atas, Jumlah ini tidak termasuk ayat-ayat yang menyinggungnya secara tersirat. Bukan sesuatu yang aneh dan mengherankan jika al-Qur‟an sebagai mukjizat terbesar membawa segala persesuaian dan keserasian terhadap konklusi yang dicapai oleh para ilmuan modern dan studi pembahasan dan meditasi yang dicapai oleh para ilmuan setelah beratus-ratus tahun, karena al-Qur‟an adalah firman Allah Yang Maha Tahu terhadap rahasia alam, dan tidak mengherankan jika al-Qur‟an mengandung mukjizat yang lebih banyak.Tetapi, kendati demikian, bukan berarti bahwa Al-Quran sama dengan kitab ilmu pengetahuan, atau bertujuan untuk menguraikan hakikat-hakikat ilmiah. Ketika al-Quran memperkenalkan dirinya sebagai tibyanan likulli syay‟i, bukan maksudnya menegaskan bahwa ia mengandung segala sesuatu, tetapi bahwa dalam al- Quran terdapat segala pokok petunjuk menyangkut kebahagiaan hidup duniawi dan ukhrawi. Al-Quran memerintahkan atau menganjurkan kepada manusia untuk memperhatikan dan mempelajari alam raya dalam rangka memperoleh manfaat dan kemudahan-kemudahan bagi kehidupannya, serta untuk mengantarkannya kepada kesadaran akan keEsaan dan keMahakuasaan Allah SWT. Alam dan segala isinya beserta hukumhukum yang mengaturnya, diciptakan, dimiliki, dan di bawah kekuasaan Allah SWT
  • 19. 16 serta diatur dengan sangat teliti. Alam raya tidak dapat melepaskan diri dari ketetapan ketetapan tersebut kecuali jika dikehendaki oleh Tuhan. Dari sini tersirat bahwa: a) Alam raya atau elemen-elemennya tidak boleh disembah, dipertuhankan atau dikultuskan. b) Manusia dapat menarik kesimpulan-kesimpulan tentang adanya ketetapan-ketetapan yang bersifat umum dan mengikat bagi alam raya dan fenomenanya (hukum-hukum alam). c) Redaksi ayat-ayat kawniyyah bersifat ringkas, teliti lagi padat, sehingga pemahaman atau penafsiran terhadap ayat-ayat tersebut dapat menjadi sangat bervariasi, sesuai dengan tingkat kecerdasan dan pengetahuan masing-masing penafsirnya.Kembali kepada masalah keterkaitan al- Quran dengan ilmu pengetahuan, Quraish Shihab mengatakan : Menurut hemat kami, membahas hubungan al-Quran dan ilmu pengetahuan bukan dinilai dengan banyaknya cabang-cabang ilmu pengetahuan yang tersimpul di dalamnya, dan bukan pula dengan menunjukkan kebenaran teori-teori ilmiah. Tetapi pembahasan hendaknya diletakkan pada proporsi yang lebih sesuai dengan kemurnian dan kesucian al-Quran dan sesuai dengan logika ilmu pengetahuan itu sendiri. Kandungan yang dapat diambil dari ayat al-Quran di atas adalah adanya petunjuk, landasan dan motivasi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan bagi manusia. Kita perlu ingat kembali juga kepada surat al-Quran yang pertama kali diturunkan kepada Rasulullah adalah menunjuk pada perintah mencari ilmu pengetahuan, yaitu dengan memerintahkan untuk membaca, sebagai kunci ilmu pengetahuan, dan menyebut qalam sebagai alat transformasi ilmu pengetahuan. Allah SWT berfirman : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah.Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS al-„Alaq, 96 : 1-5) Kata iqra‟, menurut Quraish Shihab, diambil dari akar kata yang berarti menghimpun. Dari menghimpun lahir aneka makna seperti menyampaikan,
  • 20. 17 menelaah, mendalami, meneliti, mengetahui ciri sesuatu, dan membaca baik yang tertulis maupun tidak. Sedangkan dari segi obyeknya, perintah iqra‟ itu mencakup segala sesuatu yang dapat dijangkau oleh manusia. Dalam Q.S. al- „Alaq ini Allah menyebutkan nikmat-Nya dengan mengajarkan manusia apa yang tidak ia ketahui. Hal itu menunjukkan akan kemuliaan belajar dan ilmu pengetahuan. Allah SWT mengawali surat dengan menganjurkan membaca yang timbul sifat tahu, lalu menyebutkan penciptaan manusia secara khusus dan umum. Sebenarnya penjelasan diatas dapat kita jadikan sebagai landasan mengapa kita harus menguasai sains dan teknologi. Di dalam al-Qur’an banyak sekali ayat-ayat yang menjelaskan tentang dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi agar dapat digali dan dikembangkan oleh manusia yang suka berfikir untuk keperluan dalam hidupnya, Seperti tersebut dalam surat al-Isyra‟ ayat 70 Yang berbunyi : Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. (QS al-Isra‟,17: 70). Namun di sisi lain Allah menjelaskan bahwa yang paling mulia di sisi Allah ialah yang paling bertakwa diantaranya. Hal ini tersebut dalam surat al-Hujurat, 49 ayat 13. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu disisi Allah Ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS al- Hujurat, 49: 13). Dari ayat-ayat di atas dapat difahami, bahwa manusia perlu melengkapi dirinya dengan sains dan teknologi karena mereka adalah pengelola sumber daya alam yang ada di bumi akan tetapi mereka juga harus memiliki landasan keimanan dan ketakwaan. Diantara ayat-ayat al-Qur‟an yang juga membahas dasar-dasar sains dan teknologi adalah surat al- Mu'minuun ayat 12-13 yang berbunyi : Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah, kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). (QS. Al-Mu'minuun, 23: 12-13).
  • 21. 18 Dalam Tafsir Al-Maraghi, dijelaskan bahwa air mani lahir dari tanah yang tejadi dari makanan, baik yang bersifat hewani maupun nabati. Makanan yang bersifat hewani akan berakhir pada makanan yang bersifat nabati, dan tumbuh-tumbuhan lahir dari saripati tanah dan air. Jadi, pada hakikatnya manusia lahir dari saripati tanah, kemudian saripati itu mengalami perkembangan kejadian hingga menjadi air mani. Dari keterangan di atas dapat dipetik suatu pelajaran tentang asal kejadian wujud manusia dari mana ia berasal, dan dari hal inilah manusia dapat mempelajari bagian dari ilmu biologi maupun ilmu kedokteran. Demikian pula dalam surat al-Nahl ayat 66-67 Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar- benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya. Dan dari buah kurma dan anggur, kamu buat minuman yang memabukkan dan rezeki yang baik. Sesungguhnya yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang memikirkan. (QS. An-Nahl, 16 : 66-67) Dalam Tafsir Al-Misbah, disebutkan mengenai bagaimana proses terjadinya susu yang ada pada binatang ternak (unta, sapi, kambing, dan domba). Di dalam diri hewan betina yang menyusui, terdapat kelenjar yang memproduksi air susu. Selain menguraikan tentang susu, dalam ayat di atas juga disebutkan tentang buah-buahan yang selain dapat dimakan, buahnya juga bisa diproses untuk dijadikan minuman. Dari hal tersebut, seseorang dapat belajar tentang proses terjadinya susu, dan proses pembuatan minuman yang dapat dihasilkan dari buah-buahan. Untuk dapat memahami sunnatullah yang beraturan di alam semesta ini, manusia telah dibekali oleh Allah SWT dua potensi penting, yaitu potensi fitriyah (di dalam diri manusia) dan potensi sumber daya alam (di luar diri manusia). Di samping itu, al-Qur‟an juga memberikan tuntunan praktis bagi manusia berupa langkahlangkah penting bagaimana memahami alam agar dicapai manfaat yang maksimal. Suatu cara penghampiran yang sederhana dalam mempelajari ilmu pengetahuan ditunjukkan al-Qur‟an dalam surat al Mulk ayat 3-4 yang
  • 22. 19 intinya mencakup proses kagum, mengamati, dan memahami. Dalam konteks sains, al-Qur‟an mengembangkan beberapa langkah/proses sebagai berikut. Pertama, al-Qur‟an memerintahkan kepada manusia untuk mengenali secara seksama alam sekitarnya seraya mengetahui sifatsifat dan proses- proses alamiah yang terjadi di dalamnya. Perintah ini, misalnya, ditegaskan di dalam surat Yunus ayat 101. Katakanlah (wahai Muhammad): Perhatikan (dengan nazhor) apa yang ada di langit dan di bumi (QS Yunus, 10 : 101). Dalam kata unzhuru (perhatikan), Baiquni memahaminya tidak sekedar memperhatikan dengan pikiran kosong, melainkan dengan perhatian yang seksama terhadap kebesaran Allah SWT dan makna dari gejala alam yang diamati.51 Perintah ini tampak lebih jelas lagi di dalam firman Allah di surat al-Ghasyiyah ayat 17-20: Maka apakah mereka tidak memperhatikan (dengan nazhor) onta bagaimana ia diciptakan. Dan langit bagaimana ia diangkat. Dan gunung-gunung bagaimana mereka ditegakkan. Dan bumi bagaimana ia dibentangkan.(QS al-Ghasyiyah, 88 : 17-20) Kedua, al-Qur‟an mengajarkan kepada manusia untuk mengadakan pengukuran terhadap gejala-gejala alam. Hal ini diisyaratkan di dalam surat al-Qamar ayat 49. “Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu dengan ukuran.” (QS al-Qomar, 54 : 49) Ketiga, al-Qur‟an menekankan pentingnya analisis yang mendalam terhadap fenomena alam melalui proses penalaran yang kritis dan sehat untuk mencapai kesimpulan yang rasional. Persoalan ini dinyatakan dalam surat al-Nahl ayat 11- 12. Dia menumbuhkan bagimu, dengan air hujan itu, tanamantanaman zaitun, korma, anggur, dan segala macam buah- buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi mereka yang mau berpikir. Dan dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu; dan bintang-bintang itu ditundukkan (bagimu) dengan perintahNya. Sebenarnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang menalar.(QS al- Nahl, 16 : 11-12)
  • 23. 20 Tiga langkah yang dikembangkan oleh al-Qur‟an itulah yang sesungguhnya yang dijalankan oleh sains hingga saat ini, yaitu observasi (pengamatan), pengukuran-pengukuran, lalu menarik kesimpulan (hukum- hukum) berdasarkan observasi dan pengukuran Itu.Meskipun demikian, dalam perspektif al-Qur‟an, kesimpulankesimpulan ilmiah rasional bukanlah tujuan akhir dan kebenaran mutlak dari proses penyelidikan terhadap gejala- gejala alamiah di alam semesta. Sebab, seperti pada penghujung ayat yang menjelaskan gejala-gejala alamiah, kesadaran adanya Allah dengan sifat- sifat-Nya Yang Maha Sempurna menjadi tujuan hakiki di balik fakta-fakta alamiah yang dinampakkan. B. Kesimpulan Al-Qur‟an jelas mendukung bahkan memerintahkan dengan tegas kepada manusia agar selalu mengembangkan pola pikirnya untuk berinovasi terhadap alam yang sudah disediakan oleh Allah Yang Maha Pencipta sebagai obyeknya, sehingga menghasilkan sains dan teknologi yang tepat guna bagi kesejahteraan hidup manusia di dunia, sebagai bekal beribadah kepada Allah untuk mencapai kebahagiaan di akhirat kelak. Menurut al-Qur‟an, sains hanyalah alat untuk mencapai tujuan akhir. Pemahaman seseorang terhadap alam harus mampu membawa kesadarannya kepada Allah Yang Maha sempurna dan Maha Tak Terbatas. Sebagai produk budaya, sains dan teknologi tidak terlepas dari subyektivitas sang penemu atau sang pengembang. Dengan kata lain sains dan teknologi tidak bebas nilai, bahkan sarat dengan nilai. Oleh karena itu perkembangan sains dan teknologi tentu akan memberikan dampak yang positif sekaligus yang negatif, tergantung bagaimana cara dan apa tujuan manusia dalam menciptakan dan mengembangkannya. Manusia yang diberi amanah oleh Allah sebagai khalifah di muka bumi ini harus pandai-pandai memanfaatkan kemajuan sains dan teknologi agar tidak terjebak justru manusialah yang akan diperbudak oleh kemajuan sains dan teknologi. Bagi umat Muslim, sungguhpun belum mampu menciptakan epistemologi alternatif sebagai tandingan orang Barat, dalam kapasitas kemampuan masing-masing umat harus kembali kepada al-Qur‟an seraya
  • 24. 21 mencermati pesan-pesan ilahiyah yang terkandung dalam fenomena alam semesta.
  • 25. 22 BAB V PENGERTIAN DAN ORANG-ORANG SALAFUSSALIH YANG SESUNGGUHNYA A. Pengertian Salafus Shalih Secara bahasa, salafus shalih berasal dari tiga huruf, yaitu sim, lam, dan fa. Tiga huruf ini menunjukkan makna “yang terdahulu atau orang-orang yang telah lampau”. Para ulama membagi salafus shalih menjadi tiga golongan, yaitu para sahabat nabi, tabi’in, dan tabi’ut tabi’in. Ketiga golongan ini diyakini sebagai orang-orang terbaik yang hidup setelah Rasulullah SAW. ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫ي‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ،ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫ي‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ،‫ِي‬‫ن‬ ْ ‫ر‬َ‫ق‬ ِ ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ُ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ » “Sebaik-baik manusia adalah yang hidup pada masaku, kemudian manusia yang hidup pada masa berikutnya, kemudian manusia yang hidup pada masa berikutnya.” (HR. Bukhari (2652), Muslim (2533)) Sebagai seorang Muslim, kita hendaknya mengikuti jejak salafus shalih. Sebab mereka adalah golongan orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka banyak membantu Rasulullah dengan harta benda dan jiwa raganya dalam menyebarkan Agama Allah SWT. Pengertian Salafus Shalih Lengkap dengan Dalil Anjuran untuk Mengikutinya Salafus Shalih adalah sebaik-baiknya generasi. Perjalanan hidup mereka dipenuhi dengan teladan yang baik, karena sanad keilmuan mereka begitu dekat dengan Nabi Muhammad SAW.Karena itu, setiap Muslim dianjurkan untuk selalu mengikuti mereka dan menyandarkan perkara agama kepada mereka. Ini dijelaskan dalam beberapa dalil berikut ini: Surat An-Nisa ayat 115: ِ‫ق‬ِ‫ق‬‫َا‬‫ش‬ُ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ِِّ‫ل‬ َ‫و‬ُ‫ن‬ َ‫ِين‬‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ِ‫يل‬ِ‫ب‬َ‫س‬ َ‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬ ْ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ‫ى‬َ‫د‬ُ‫ه‬ْ‫ال‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫َّن‬‫ي‬َ‫ب‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ْ‫مِن‬ َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َّ‫الر‬ ‫ا‬ ً‫ير‬ ِ ‫ص‬َ‫م‬ ْ‫ت‬َ‫ء‬‫ا‬َ‫س‬َ‫و‬ َ‫م‬َّ‫ن‬َ‫ه‬َ‫ج‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬ْ‫ص‬ُ‫ن‬ َ‫و‬ ‫ى‬َّ‫ل‬ َ‫َو‬‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬
  • 26. 23 Artinya: “Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran bainya dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin. Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” Surat At-Taubah ayat 100: َ‫ِن‬‫م‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬ َّ‫األو‬ َ‫ون‬ُ‫ق‬ِ‫ب‬‫َّا‬‫س‬‫ال‬ َ‫و‬ َّ‫د‬َ‫ع‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ‫ُوا‬‫ض‬ َ‫ر‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ َّ ‫َّللا‬ َ‫ي‬ ِ ‫ض‬ َ‫ر‬ ٍ‫ان‬َ‫س‬ْ‫ح‬ِ‫إ‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫و‬ُ‫ع‬َ‫ب‬َّ‫ت‬‫ا‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ ِ ‫ار‬َ‫ص‬ْ‫ن‬‫األ‬ َ‫و‬ َ‫ين‬ ِ ‫ر‬ ِ‫اج‬َ‫ه‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬‫ي‬ِ‫ظ‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ ُ‫ز‬ ْ‫َو‬‫ف‬ْ‫ال‬ َ‫ِك‬‫ل‬َ‫ذ‬ ‫ًا‬‫د‬َ‫ب‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ِي‬‫ف‬ َ‫ِين‬‫د‬ِ‫ل‬‫َا‬‫خ‬ ُ‫ار‬َ‫ه‬ْ‫ن‬‫األ‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ت‬ْ‫َح‬‫ت‬ ‫ي‬ ِ ‫ْر‬‫ج‬َ‫ت‬ ‫ا‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ Artinya: “Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai- sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.” Hadis Rasulullah SAW: َ‫ُون‬‫د‬َ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫ي‬ ‫ا‬ً‫م‬ ْ‫و‬َ‫ق‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ،ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫ي‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ،ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫ي‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ،‫ِي‬‫ن‬ ْ‫ر‬َ‫ق‬ ‫ِي‬‫ت‬َّ‫م‬ُ‫أ‬ ُ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ َ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫ت‬ْ‫س‬ُ‫ي‬ َ‫ال‬ َ‫و‬ َ‫ون‬ُ‫ن‬‫و‬ُ‫خ‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ، َ‫ُون‬‫د‬ ُ‫ن‬َ‫م‬ِِّ‫س‬‫ال‬ ُ‫م‬ِ‫ه‬‫ِي‬‫ف‬ ُ‫ر‬َ‫ه‬ْ‫ظ‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ،َ‫ون‬ُ‫ف‬َ‫ي‬ َ‫ال‬ َ‫و‬ َ‫ون‬ُ‫ر‬ُ‫ذ‬ْ‫ن‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ،َ‫ون‬ُ‫ن‬َ‫م‬َ‫ت‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬ َ‫ال‬ َ‫و‬ “Sebaik-baik manusia adalah yang hidup pada masaku, kemudian manusia yang hidup pada masa berikutnya, kemudian manusia yang hidup pada masa berikutnya, kemudian akan datang suatu kaum persaksian salah seorang dari mereka mendahului sumpahnya, dan sumpahnya mendahului persaksiannya.” (HR Bukhari (3650), Muslim (2533) B. Generasi salafus shalih a. Generasi sahabat Rasul
  • 27. 24 Generasi ini adalah orang-orang beriman, sahabat-sahabat Rasulullah Saw yang sempat bertemu dengan Rasulullah, berikut contohnya: 1) Abu Bakar As-Siddiq (573-634 M) Sahabat Nabi Muhammad SAW yang dijamin masuk surga pertama yaitu Abu Bakar As-Siddiq. Abu Bakar diberi gelar “As Siddiq” atau “(Pemberi Kebenaran). Dia dua setengah tahun lebih muda dari nabi Muhammad dan orang pertama yang masuk Islam. Abu Bakar, menjadi sahabat terdekat Nabi sallallahu ‘alayhi wa sallam , dan mengambil bagian dalam semua pertempuran yang telah diperjuangkan Nabi Muhammad SAW. 2) Umar bin Khattab (584-644 M) Sahabat Nabi Muhammad SAW yang dijamin masuk surga berikutnya adalah Umar bin Khattab. Ia memerintah dari Quraisy, suku Banu Adi, dan hidup sebagai salah satu khalifah Muslim paling kuat dan paling berpengaruh yang dikenal dalam sejarah dan penghargaan Abu Bakar sebagai khalifah kedua. Umar adalah salah satu dari empat Khalifah yang dibimbing dengan benar. Bahkan hari ini, dia terus menjadi teladan untuk kekuatan, keadilan, cinta, dan belas kasihan. Pertobatannya ke Islam awal dari fase baru panggilan tersebut. 3) Utsman bin Affan (577-656 M) Sahabat Nabi Muhammad SAW yang dijamin masuk surga selanjutnya adalah Utsman bin Affan. Utsman bin Affan lahir di Taif, dekat Mekah kira-kira enam tahun setelah Tahun Gajah dari sebuah keluarga kaya Quraisy. Sepanjang hidupnya dia adalah pria yang baik, murah hati dan bahkan sebelum dia masuk Islam dia akan dengan bebas memberikan uang untuk membantu mereka yang membutuhkan.
  • 28. 25 Utsman adalah seorang mualaf awal dan dikatakan telah menghabiskan sejumlah besar kekayaannya untuk amal. Pernikahannya dengan dua putri Nabi telah membuat Utsman mendapat julukan Dhun-Noorayn (yang memiliki dua cahaya). 4) Ali bin Abi Thalib (600-661 M) Sahabat Nabi Muhammad SAW yang dijamin masuk surga berikutnya yaitu Ali bin Abi Thalib. Ali lahir pada tanggal 13 Rajab bulan Gajah. Ali dan Nabi Muhammad sama-sama memiliki kakek yang sama, Abdul Mutalib. Ali menjadi sangat terikat dalam gerakan Islam di Madinah, di mana dia menjabat sebagai wakil dan utusan Nabi Muhammad SAW, dan menjadi salah satu bawahannya yang paling tepercaya. Ali sangat dipuji karena kebijaksanaan pepatahnya, seperti terkenal dengan nama Bab ul-Ilm (gerbang menuju pengetahuan). Belajar dari Nabi, dia menjadi salah satu orang penting untuk menjawab pertanyaan teologis. 5) Abdurrahman bin Auf (580-652 M) 6) Sa’ad bin Abi Waqqas (600-675 M) Dan masih banyak lagi sahabat-sahabat Rasulullah yang menjadi generasi pertama salafusshalih b. Generasi Tabiin Generasi Tabiin adalah generasi setelah para sahabat Rasulullah Saw dan sempat bertemu dengan para sahabat, berikut contohnya: 1) Abdurrahman al-Ghafiqi 2) Abu Hanifah Abu Hanifah juga merupakan seorang Tabi’in, generasi setelah Sahabat nabi, karena dia pernah bertemu dengan salah seorang sahabat Rasulullah SAW bernama Anas bin Malik dan
  • 29. 26 beberapa peserta Perang Badar yang dimuliakan Allah SWT yang merupakan generasi terbaik islam, dan meriwayatkan hadits darinya serta sahabat Rasulullah SAW lainnya. 3) Abu Muslim al-Khaulani 4) Abu Suhail an-Nafi’ bin ‘Abdul Rahman 5) Al-Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar 6) -Rabi’ bin Khutsaim 7) Ali Akbar 8) Ali bin Abu Talha 9) Ali bin Husayn (Zain al-‘Abidin) 10) Alqamah bin Qais an-Nakha’i 11) Amir bin Syurahbil asy-Sya’bi 12) Atha bin Abi Rabah 13) Hasan al-Bashri 14) Iyas bin Muawiyah al-Muzani 15) Masruq bin al-Ajda’ 16) Muhammad bin al-Hanafiyah 17) Muhammad bin Sirin 18) Muhammad al-Baqir bin Ali 19) Muhammad bin Muslim bin Ubaidullah az-Zuhri 20) Muhammad bin al-Munkadir 21) Musa bin Nushair 22) Qatadah 23) Rabi’ah ar-Ra’i 24) Raja’ bin Haiwah 25) Sa’id bin Jubair 26) Said bin al-Musayyib 27) Salamah bin Dinar (Abu Hazim Al-A’raj) 28) Salih bin Ashyam al-Adawi 29) Salim bin Abdullah bin Umar bin al-Khattab 30) Syuraih al-Qadhi 31) Thawus bin Kaisan
  • 30. 27 32) Umar bin Abdul-Aziz 33) Ummu Kultsum binti Abu Bakar 34) Urwah bin az-Zubair 35) Uwais al-Qarani c. Generasi Tabiut Tabiin Generasi Tabiut Tabiin adalah generasi salafus shalih setelah para Tabiin, dan juga pernah bertemu dengan salah satu Tabiin, berikut contohnya: 1) Malik bin Anas Mālik ibn Anas bin Malik bin ‘Āmr al-Asbahi atau Malik bin Anas (lengkapnya: Malik bin Anas bin Malik bin `Amr, al-Imam, Abu `Abd Allah al-Humyari al-Asbahi al-Madani), (Bahasa Arab: ‫مالك‬ ‫بن‬ ‫)أنس‬, lahir di (Madinah pada tahun 711 M / 90H), dan meninggal pada tahun 795M / 174H). Ia adalah pakar ilmu fikih dan hadis, serta pendiri Mazhab Maliki. Juga merupakan guru dari Muhammad bin Idris pendiri Madzhab Syafi’i. Al-Auza’iy 2) Sufyan Ats-Tsauriy 3) Sufyan bin Uyainah Al-Hilaliy 4) Al-Laits bin Saad 5) Abdullah bin Al-Mubaarok 6) Waki’ 7) Asy Syafi’i 8) Abdurrahman bin Mahdiy 9) Yahya bin Said Al-Qathan 10) Yahya bin Ma’in C. Sifat-sifat salafusshalih Adapun sifat-sifat terpuji yang dimiliki para Salafus Shalih yang dapat diteladani kaum Muslim dalam kehidupan sehari-hari adalah: a. Adil dan Amanah
  • 31. 28 Salafus Shalih tidak menyukai akhlak tercela seperti dusta dan khianat. Mereka bersikap adil dan amanah sebagaimana yang dilakukan Rasulullah SAW. Diriwayatkan bahwa suku Quraisy diresahkan oleh wanita Makhzumiyah yang gemar mencuri. Kemudian mereka meminta pertolongan kepada Usamah bin Zaid RA agar meminta keringanan kepada Rasullah SAW. Usamah RA berkata: “Maukah Anda memberi pertolongan dalam hukum had (pidana) ini? Lalu Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian binasa disebabkan ketika orang terhormat di kalangan mereka mencuri, maka mereka membiarkannya; namun jika orang lemah yang mencuri, maka mereka memberi hukuman had (pidana). Demi Allah, seandainya Fatimah binti Muhammad mencuri, nisacaya akan aku potong tangannya.” b. Menegakkan Kebenaran Salafus Shalih saling berlomba-lomba untuk menegakkan kebenaran dan bersungguh-sungguh menjalankan tugas untuk kepentingan masyarakat. Mereka mau mengakui kesalahan jika mereka memang salah. Mereka juga tidak pernah malu untuk mengakui kesalahan dan kekurangan. Al Zubair ibn Bakar RA meriwayatkan bahwasannya Mu’awiyah RA berpendapat tentang keutamaan Abu Bakar RA, Umar RA, dan para sahabat lain. “Adapun Abu Bakar, maka beliau tidak menghendaki dunia dan dunia tidak menghendaki kesalahan. Karena sesungguhnya kepahlawanan sejati adalah menahan amarah; memaafkan kesalahan; sabar dalam menghadapi berbagai kesakitan dalam upaya melaksanakan kewajiban dan memerangi nafsu yang senantiasa memerintahkan kejelekan.” c. Mengutamakan Orang Lain Sifat kepahlawanan Salafus Shalih berikutnya adalah mengutamakan kepentingan orang lain. Mereka rela mengalahkan dan mengorbankan sikap mementingkan diri sendiri meski sebenarnya mereka juga sedang membutuhkan.
  • 32. 29 Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Surat Al Hasyr ayat 9 yang berbunyi: “Dan orang-orang (Ansar) yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah ke tempat mereka. Dan mereka tidak menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (Muhajirin), atas dirinya sendiri, meskipun mereka juga memerlukan. Dan siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang- orang yang beruntung.” d. Memberi Ampunan dan Gemar Menolong Salafus Shalih memiliki sifat terpuji memberi kasih sayang kepada orang yang lemah, mengampuni orang yang salah, serta bersikap belas kasih terhadap pihak yang serba kekurangan. Diriwayatkan bahwasannya Umar Ibn Khathab RA mau memaafkan Raja Hurmuzan, Raja Persia yang sering melanggar janji dan menyakiti kaum Muslimin. Padahal jika mau, beliau dapat melampiaskan kemarahannya dengan cara membunuh Raja Hurmuzan.
  • 33. 30 DAFTAR PUSTAKA https://www.idntimes.com/life/inspiration/dian-arthasalina/arti-istidraj-dan- tanda-tandanya https://www.republika.co.id/berita/qd73x6366/terjebak-istidraj-kenikmatan https://hafiziazmi.com/pengertian-istidraj/_ https://news.detik.com/berita/d-5599775/ini-arti-istidraj-dalam-islam-hati-hati- dengan-nikmat-dunia https://www.hidayatullah.com/none/read/2020/04/03/181036/musibah-bentuk- kasih-sayang-allah.html https://www.steikassi.ac.id/berita/detail/kenabian-muhammad-saw-telah- diramalkan-dalam-kitab-weda https://www.republika.co.id/berita/q0a6df320/ternyata-kehadiran- muhammad-saw-disebut-taurat-dan-injil https://kumparan.com/berita-hari-ini/pengertian-salafus-shalih-lengkap-dengan- dalil-anjuran-untuk-mengikutinya-1v4Wenp4Emp https://m.merdeka.com/sumut/10-sahabat-nabi-muhammad-yang-dijamin- masuk-surga-penuh-teladan-kln.html?page=5 https://id.m.wikipedia.org/wiki/Istimewa:MobileLanguages/Abu_Hanifah https://id.m.wikipedia.org/wiki/Salaf https://id.m.wikipedia.org/wiki/Malik_bin_Anas https://kumparan.com/hijab-lifestyle/mengenal-tabiin-dan-tabiut-tabiin- 1540298896607695377 https://m.kumparan.com/berita-hari-ini/mengenal-salafus-shalih-generasi- beriman-di-zaman-rasulullah-saw-1v9CSBn2RFF
  • 34. 31