SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Dosen Pengampu:
Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Disusun Oleh:
Nama : Aulia Putri Sifani
NIM : L1B021087
Prodi/Kelas : Ilmu Komunikasi/C
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS DI BAWAH REKTOR
UNIVERSITAS MATARAM
2021
2
Daftar Isi
Cover:................................................................................................................................1
Daftar Isi.............................................................................................................................2
1. ISTIDRAJ...................................................................................................................4
A. Pengertian.................................................................................................................4
B. Konsep.....................................................................................................................4
C. Dalil-Dalil ................................................................................................................6
2. DALIL HADIS QUDSI TENTANG HUKUMAN YANG DISEGERAKAN................8
3. DOSA DAN KRITERIA RIBA BESERTA DALIL-DALILNYA...................................................11
A. Dosa Riba ...............................................................................................................11
1.Mendapat Dosa Besar..............................................................................................11
2. Dibangkitkan Pada Hari Kiamat Dalam Keadaan Gila............................................12
3. Disiksa Didalam Api Neraka................................................................................12
4. Do’a Tidak Dikabulkan........................................................................................12
5. Hilangnya Keberkahan Pada Harta........................................................................12
6. Allah SWT Menutup Hati Pemakan Harta Riba .....................................................13
7. Sedekah, Infaq dan Zakat dari Harta Riba Tidak Diterima Allah SWT ....................13
8. Riba Bisa Menyebabkan Krisis Ekonomi...............................................................13
9. Karena Riba Hubungan Persaudaraan Menjadi Retak.............................................13
10. Tidak Termasuk Golongan Orang yang Beriman................................................13
B. Kriteria Riba ...........................................................................................................14
1. Riba karena penundaan=nasi’ah (‫سيئه‬ّ‫ن‬‫)ال‬.................................................................14
2. Riba karena selisih=riba fadhl ((‫)الفضل‬ ..................................................................14
C. Dalil-dalilnya..........................................................................................................15
4. KEUTAMAAN SHODAQOH BERSERTA DALIL-DALILNYA.................................................18
A. Keutumaan dan Manfaat Sedekah...........................................................................18
1. Sedekah dapat Menghapus Dosa...........................................................................18
2. Sedekah Tidak Mengurangi Harta.........................................................................19
3. Mendapat Naungan di Hari Akhir .........................................................................20
4. Keutamaan Sedekah untuk Membuat Hati Tenang.................................................20
5. Sedekah untuk Menyembuhkan Orang Sakit..........................................................20
6. Memadamkan Murka Allah..................................................................................21
7. Terhindar dari Keburukan ....................................................................................21
3
8. Keutamaan Sedekah untuk Memperpanjang Umur .................................................22
5. SIFAT TAKDIR KEMATIAN BESERTA DALIL-DALILNYA....................................................22
Surat Al-A’raf ayat 34..................................................................................................22
Surat Al-An’am Ayat 61:.............................................................................................23
Surat Al-Waqiah Ayat 60:............................................................................................23
Surat Al-Imran Ayat 145: ............................................................................................24
6. KEWAJIBAN AMAR MAKRUF – NAHI MUNKAR BESERTA DALIL-DALILNYA ....................25
Daftar Pustaka...................................................................................................................27
4
1. ISTIDRAJ
A. Pengertian
Ditijau secara etimologi, Istidraj merupakan kosa kata yang berasal dari
bahasa Arab.Istilah ini berasal dari akar kata daraja ( َ‫ر‬َ‫ج‬ََ) yang artinya berjalan
perlahan-lahan, yang berkembang menjadi istiraja (َ‫ر‬َ‫َج‬‫د‬َ‫ر‬َ‫ج‬َ) berarti menipu.Kata
ini kemudian diklasifikasikan kedalam nomina, menjadi Istidraj (ِ‫ر‬ََ‫َج‬‫د‬‫ر‬َ‫ج‬َ) yang
memiliki arti pemberian kemewahan pada orang yang tidak taat terhadap Tuhan
sebagai ujian baginya; tipuan'. Istidraj kemudian diserap kedalam bahasa
Indonesia yang memiliki arti hal atau keadaan luar biasa yang diberikan Allah
Swt kepada orang kafir sebagai ujian sehingga mereka takabur dan lupa diri
kepada Tuhan. Istidraj adalah semacam perangkap bagi manusia di mana mereka
yang durhaka kepada Allah SWT dengan tidak menjalankan kewajiban serta
syariatnya tampak semakin makmur, sehat dan sejahtera.
B. Konsep
1. Falamma nasuu maa dzukkiru (ketika hamba melupakan
peringatan-peringatan agama)
Al Thabari dalam tafsirnya berkomentar melupakan perintah
agama adalah meninggalkan perintah Allah yang disampaikan
Rasulnya. AlRaghib al-Asfahani menjelaskan, melupakan itu
timbul ada kalanya disebabkan oleh hati yang lemah disertai
dengan kelalaian yang disengaja. Artinya, melupakan itu bukan
berarti tidak tahu, tidak ingat atau tidak sadar, tapi juga dalam
bentuk kesengajaan, mungkin karena dianggap ajaran Islam itu
tidak sesuai dengan konteks masyarakat modern atau alasan-
alasan sejenisnya.
2. atahna ‘alaihim abwaba kulli syai’ (Kami pun membuka semua
pintu kesenangan untuk mereka hamba).
Diantara bentuk-bentuk kesenangan duniawi yang hamba
dapatkan adalah dimudahkan mendapatkan rezeki melimpah di
dunia. Hamba tersebut akan dimudahkan mendapatkan
kesenangan duniawi apa saja yang diinginkannya. Dengan
5
kesenangan-kesenanga tersebut, si hamba selalu berbuat maksiat,
tidak memiliki keinginan bertaubat dan kembali ke jalan yang
benar.
3. Hatta idza farihu bima utu (Hingga bila mereka gembira dengan
apa yang diberikan).
Ketika hamba sedang dalam puncak kebahagiaan menikmati
kesenangan duniawinya berupa harta benda, anak banyak, dan
kedudukan tinggi di kalangan manusia, namun hidupnya masih
jauh dari ketaatan, jauh dari rasa empati pada orang lain, jauh dari
masjid dan jauh dari majelis ilmu.
4. Akhadznahum baghtatan (Kami siksa mereka dengan sekonyong-
konyong).
Artinya Allah akan menyiksa hamba tersebut di saat lalai.
Qatadah berkomentar, bahwa siksaan yang menimpa suatu kaum
secara tiba-tiba adalah urusan Allah. Dan tidak sekali-kali Allah
menyiksa suatu kaum, melainkan di saat mereka tidak
menyadarinya dan dalam keadaan lalai serta tenggelam dalam
kesenangan
5. Fa idza hum mublisun (ketika itu mereka terdiam putus asa).
mereka akan putus harapan dari semua kebaikan. Hamba tersebut
telah terperdaya dengan kesenangan duniawi dimana Hasan al-
Basri mengatakan, siapa yang diberi keluasan oleh Allah, lalu ia
tidak menyadari hal itu merupakan ujian baginya, maka dia
terperdaya. Sama halnya seorang yang disempitkan oleh Allah,
lalu ia tidak menyadari dirinya sedang diperhatikan oleh Allah,
maka dia juga terperdaya
Ketika Allah membiarkan seorang hamba sengaja meninggalkan
shalat, meninggalkan puasa, tidak ada perasaan berdosa ketika
bermaksiat seperti saat membuka aurat, berat untuk bersedekah,
merasa bangga dengan apa yang dimiliki dan mengabaikan
6
semua atau mungkin sebagian perintah Allah, benci terhadap
aturan Allah, merasa umurnya panjang dan menunda-nunda
taubat, enggan menuntut dan menambah pengetahuan (khususnya
agama) serta lupa akan kematian, tapi Allah tetap memberikan
hamba tersebut rezeki melimpah, kesenangan terus menerus,
dikagumi dan dipuja puji banyak orang, tidak pernah diberikan
sakit, tidak pernah diberikan musibah, prestasi akademiknya
tambah sukses, hidupnya aman-aman saja, maka hamba tersebut
harus berhati-hati karena semuanya itu adalah istidraj. Keadaan
tersebut adalah bentuk kesengajaan dan pembiaran oleh Allah
pada hamba yang sengaja berpaling dari perintah-Nya dan Allah
menunda segala bentuk azab-Nya. Allah membiarkan hamba
tersebut semakin lalai dan diperbudak dunia. Semoga kita
dihindarkan dari jenis hamba seperti ini dan digolongkan oleh
Allah sebagai hamba yang bisa menggunakan kenikmatan
duniawi dalam ketaatan.
C. Dalil-Dalil
 Dalil Berdasarkan Al-Quran
1. Qs Al-Qalam: 44
َ‫ْع‬‫ل‬َََُ‫ن‬ََ ََ ‫ل‬‫َي‬‫ث‬َُ َ‫ن‬ْ َ‫ن‬‫ل‬‫س‬‫ل‬‫ت‬‫َج‬‫د‬َ‫ر‬َ‫ه‬َ‫م‬َ‫ج‬ ....
Artinya: “.... . Nanti Kami akan menghukum mereka dengan
berangsurangsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka
ketahui.”
2. QS.Ali ‘Imran: 178
ِ‫ل‬ْ‫م‬ُ‫ن‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ۚ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ ِ
‫ِل‬ ٌ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ‫ي‬ِ‫ل‬ْ‫م‬ُ‫ن‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬َ‫أ‬ ‫وا‬ُ‫ر‬َ‫ف‬َ‫ك‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َّ‫ن‬َ‫ب‬َ‫س‬ْ‫ح‬َ‫ي‬ َ
‫َل‬ َ‫و‬
ٌ‫ين‬ِ‫ه‬ُ‫م‬ ٌ‫اب‬َ‫ذ‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫و‬ ۚ ‫ا‬ً‫م‬ْ‫ث‬ِ‫إ‬ ‫ُوا‬‫د‬‫ا‬َ‫د‬ْ‫ز‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ‫ي‬
Artinya: “Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka,
bahwa pemberian tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik
bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka
7
hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka
azab yang menghinakan.”
3. QS.Al An’am: 44
َ‫أ‬ ۟‫ا‬ ٰٓ‫و‬ُ‫ت‬‫و‬ُ‫أ‬ ٰٓ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ۟‫وا‬ُ‫ح‬ ِ‫ر‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ َٰٰٓ
‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ ٍ‫ء‬ْ‫ى‬َ‫ش‬ ِّ‫ل‬ُ‫ك‬ َ‫ب‬ ََٰ‫ْو‬‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ح‬َ‫ت‬َ‫ف‬ ‫ۦ‬
ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ۟‫وا‬ُ‫ر‬ِّ‫ك‬ُ‫ذ‬ ‫ا‬َ‫م‬ ۟‫وا‬ُ‫س‬َ‫ن‬ ‫ا‬َّ‫م‬َ‫ل‬َ‫ف‬
ْ‫ب‬‫ب‬‫م‬ ‫م‬ُُ ‫ا‬َ‫ذ‬َِِ‫ف‬ ًًَ‫ت‬َْْ‫ب‬ ‫م‬ُ‫ه‬ََٰ‫ن‬ْ‫ذ‬َ‫خ‬
ُ‫س‬ِ‫ل‬
ََ‫و‬
Artinya: “Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah
diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu
kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira
dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka
dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam
berputus asa.”
4. QS. Al Mu’minun: 55-56
َ‫ين‬ِ‫ن‬َ‫ب‬ َ‫و‬ ٍ‫ل‬‫ا‬َّ‫م‬ ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ۦ‬
ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ‫م‬ُُ‫ب‬‫د‬ِ‫م‬ُ‫ن‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬َ‫أ‬ ََ‫ُو‬‫ب‬َ‫س‬ْ‫ح‬َ‫ي‬َ‫أ‬
Artinya: “Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang
Kami berikan kepada mereka itu (berarti bahwa),
5. QS.Al A’raf: 95
َ‫ف‬ ُ‫ء‬‫ا‬َّ‫ر‬َّ‫س‬‫ال‬ َ‫و‬ ُ‫ء‬‫ا‬َّ‫ر‬َّ‫ض‬‫ال‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ء‬‫ا‬َ‫ب‬‫آ‬ َّ‫س‬َ‫م‬ ْ‫د‬َ‫ق‬ ‫وا‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫و‬ ‫ا‬ ْ‫و‬َ‫ف‬َ‫ع‬ َٰ
‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ ًََ‫ن‬َ‫س‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ ًَِ‫ئ‬ِّ‫ي‬َّ‫س‬‫ال‬ ََ‫ا‬َ‫ك‬َ‫م‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ل‬َّ‫د‬َ‫ب‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬
ْ‫م‬ُُ‫َا‬‫ن‬ْ‫ذ‬َ‫خ‬َ‫أ‬
ْ‫ش‬َ‫ي‬ َ
‫َل‬ ْ‫م‬ُُ َ‫و‬ ًًَ‫ت‬َْْ‫ب‬
ََ‫و‬ُ‫ر‬ُ‫ُع‬
Artinya: “Kemudian Kami ganti kesusahan itu dengan kesenangan
hingga keturunan dan harta mereka bertambah banyak, dan mereka
berkata: “Sesungguhnya nenek moyang kamipun telah merasai
penderitaan dan kesenangan“, maka Kami timpakan siksaan atas
mereka dengan sekonyong-konyong sedang mereka tidak
menyadarinya.”
 Dalil Berdasarkan Hadis
َ َ‫َه‬ َ‫َي‬َََ َ‫ج‬ ََ‫ذ‬‫ا‬: “ َ‫ا‬‫ل‬ََ َ‫ن‬ََُ‫ج‬ ََ ‫َل‬‫ث‬ََُِ ‫ل‬ َ‫َه‬ ‫ص‬ََُ‫ى‬ ‫ن‬ََِّ‫م‬ َ ‫ن‬َِ ، ‫ل‬‫ل‬َ‫م‬َِ ‫ل‬ َ‫َه‬ ََّ‫ي‬ َ‫ج‬ َ‫ا‬ْ‫ل‬َِ ‫َن‬ِ َ‫ن‬ََِ‫ة‬ََِ‫ن‬‫ل‬ِ
،” ‫ل‬‫ل‬َ‫م‬َِ‫ت‬ََ‫َج‬‫د‬‫ر‬َ‫ج‬َ َ‫ل‬ َ‫ذ‬ ‫ل‬َََ‫ن‬‫م‬َ‫ا‬ ‫ثل‬‫لى‬َ‫ن‬َْ ‫ص‬ََُِ ِ‫ن‬‫ث‬‫ن‬‫ل‬ْ ََ َْ‫ل‬َُ‫ح‬‫لب‬َ َ َ ‫ل‬َ‫ث‬َ‫ن‬ُ‫د‬ َ َ‫ن‬ْ َ‫د‬ََِ‫ن‬َ َ َّ‫ع‬َ‫ن‬‫ل‬َ ‫ص‬ ‫ل‬َ‫ن‬َ‫ى‬
‫ن‬ ‫ل‬ِّ َ‫َب‬ ََََِْ َ‫ن‬‫َس‬‫ث‬ََُِ ‫َل‬‫م‬َ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ا‬ ‫ل‬ِ ََ‫ل‬‫ا‬‫ن‬ِّ‫ل‬‫ذ‬ ‫ل‬َْ َْ‫ل‬‫ه‬َ‫ن‬ ‫ل‬ََََُ‫ا‬):َ‫ن‬ََُ‫ج‬ ََ ‫َل‬‫ث‬ََُِ ‫ل‬ َ‫َه‬ ‫ص‬ََُ‫ى‬ َ‫َه‬ ‫ل‬‫ا‬ْ‫ل‬‫ج‬ َ‫ج‬ َ
‫ل‬َ‫ى‬ َ‫ن‬‫ل‬َّ
(‫ََُد‬ ‫جََه‬ ) َ‫ن‬‫ل‬‫س‬َ‫ن‬ْ‫ل‬‫ه‬َُِ‫ل‬ْ ََ‫ذ‬‫م‬َ‫ا‬ َ‫ة‬َ‫ر‬َ‫ة‬َِ َ‫ن‬‫ل‬َ‫َل‬‫ن‬َ‫ه‬َ‫م‬ََ َْ‫ل‬‫ى‬َ‫ل‬َ ‫ل‬ََِ َْ‫ل‬ُ‫ا‬َ‫ا‬ ََ‫ذ‬‫ا‬ ‫ص‬َ‫ر‬َُ َ‫ي‬ٍَََّ
8
Dari ‘Uqbah bin ‘Amir ra, Rasulullah saw bersabda: “Bila kamu
melihat Allah memberi pada hamba (perkara) dunia yang
diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-
Nya, maka (ketahuilah) bahwa hal itu adalah istidraj (jebakan berupa
nikmat yang disegerakan) dari Allah.” Kemudian Rasulullah saw
membaca ayat yang berbunyi, “Maka tatkala mereka melupakan
peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun
membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga
apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada
mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka
ketika itu mereka terdiam berputus asa (HR. Ahmad)
2. DALIL HADIS QUDSI TENTANG HUKUMAN YANG DISEGERAKAN
Setiap pribadi manusia akan ditangguhkan dosa yang diperbuatnya hingga hari
kiamat. Namun terdapat tiga dosa besar yang balasannya akan disegeraka Allah
SWT di dunia.
‫ن‬ََِّ‫م‬ َ ‫ن‬َِ ،‫ل‬‫ل‬َ‫م‬َِ ‫ل‬ َ‫َه‬ ََّ‫ي‬ َ‫ج‬ َ، َ‫ا‬َ‫ن‬َِ َََِّ ‫ن‬َِ ‫َلا‬ ‫َجُن‬ ‫ُِثل‬ ‫م‬ ‫ىُص‬ : ْ ‫ْمسل‬ ‫ل‬‫م‬ ‫ل‬‫ا‬‫َرم‬ َ‫ب‬ْ‫ذن‬ ُ ِّ َْ ‫ص‬ ‫ا‬ َ‫ي‬‫ٍل‬ ‫ل‬
‫ْق‬ََ َ َ َِ ‫ُنثل‬‫د‬ َ َّ‫ا‬ ‫سل‬ُِ‫ول‬ ‫ل‬ ‫لنن‬َ ،‫ُن‬َ‫ا‬ َ َ‫ة‬‫َعثن‬ ََ ،‫َن‬َ‫د‬ َْ َ َ‫َِنْه‬ ،ََّ‫ة‬َِ َ َ
َ‫ا‬ ‫نثلْة‬ َ
Hal ini sesuai dalam hadist dari Abu Bakrah RA, Rasulullah SAW bersabda,”
Setiap dosa akan di akhirkan (ditunda) balasannya oleh Allah SWT hingga hari
kiamat, kecuali al-baghy (zalim), durhaka kepada orang tua dan memutuskan
silaturahim, Allah akan menyegerakan di dunia sebelum kematian menjemput.”
(HR Al Hakim, Al Mustadrak No 7345).
Pertama, dosa orang yang berbuat zalim balasannya akan disegerakan. zalim
adalah perbuatan melampaui batas dalam melakukan keburukan.
Perbuatan zalim dapat mengotori hati, seperti sombong, dengki, ghibah, fitnah,
dusta, dan lain sebagainya. Karena itu zalim termasuk dari dosa besar.
9
Manusia yang zalim akan mendapatkan balasan di dunia dan siksa pedih di
akhirat. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Alquran:
ِّ‫ق‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ْر‬‫ي‬َِْ‫ب‬ ِ
‫ض‬ ْ‫ر‬َ ْ
‫اِل‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ََ‫و‬ُْْ‫ب‬َ‫ي‬ َ‫و‬ َ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ََ‫و‬ُ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫ظ‬َ‫ي‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫ل‬‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫س‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬
ۚ
ٌ‫م‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫أ‬ ٌ‫اب‬َ‫ذ‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ََِ‫ئ‬ََٰ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬
“Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia
dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang
pedih. ”(QS Asy-Syura: 42)
Kedua, orang yang durhaka kepada orang tua. Sikap buruk dan tidak
menghormati serta tidak menyayangi kedua orang tua, adalah sikap yang sangat
tercela, karena merekalah penyebab keberadaan kita di dunia ini.
Jika sikap ini dilakukan, maka akan mengundang kemurkaan dari Allah SWT di
dunia ini, antara lain dalam bentuk pembangkangan sikap yang dilakukan anak-
anak mereka.
Karena itu, sikap ihsan baik dalam ucapan maupun perbuatan merupakan suatu
kewajiban agama sekaligus merupakan suatu kebutuhan. Seperti yang dijelaskan
dalam firman Allah SWT:
َ‫ح‬َ‫أ‬ َ‫ر‬َ‫ب‬ِ‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ك‬َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ َّ‫َن‬ُْ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ي‬ ‫ا‬َّ‫م‬ِ‫إ‬ ۚ ‫ا‬ً‫ن‬‫ا‬َ‫س‬ْ‫ح‬ِ‫إ‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫د‬ِ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬‫َّا‬‫ي‬ِ‫إ‬ َّ
‫َل‬ِ‫إ‬ ‫ُوا‬‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ُع‬َ‫ت‬ َّ
‫َل‬َ‫أ‬ ََ‫ب‬‫ب‬َ‫ر‬ َٰ
‫ى‬َ‫ض‬َ‫ق‬ َ‫و‬
َ‫ت‬ َ
‫َل‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫م‬ُُ َ
‫َل‬ِ‫ك‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ُُُ‫د‬
ٍٍّّ ُ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ْ‫ل‬ُ‫ُق‬
ِ‫ر‬َ‫ك‬ ً
‫َل‬ ْ‫و‬َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫م‬ُُْ‫ر‬َ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ت‬ َ
‫َل‬ َ‫و‬
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain
Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu-bapakmu dengan sebaik-
baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai
berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu
mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak
mereka, dan ucapkanlah kepada mereka ucapan yang mulia. ”(QS Al-Isra: 23).
Ketiga, dosa orang yang memutuskan silaturahim. Islam tidak menyukai orang-
orang yang memutuskan tali persaudaraan.
10
Islam mengancam dan mengecam secara tegas orang-orang yang memutuskan
tali persaudaraan. Dalam hal ini, Rasulullah SAW bersabda dari Abu
Muhammad Jubiar bin Muth’im RA:
َّ‫اَّلل‬ َ‫ل‬‫رسو‬ َََّ‫أ‬ ‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ ٍ‫م‬ِ‫ُع‬ْ‫ط‬ُ‫م‬ ِ‫بن‬ ِ‫ْر‬‫ي‬َ‫ب‬ُ‫ج‬ ‫محمد‬ ‫بي‬َ‫أ‬ ‫عن‬
‫ﷺ‬
ْ‫د‬َ‫ي‬ ‫َل‬ :َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬
ٌ‫ع‬ِ‫اط‬َ‫ق‬ ًََّ‫ن‬َ‫ج‬‫ال‬ ُ‫ل‬ُ‫خ‬ “Tidak akan
masuk surga orang yang memutus (silaturahim)." (HR Bukhari dan Muslim).
Islam begitu tegas terhadap hubungan baik sesama manusia. Oleh karena itu,
orang yang tidak mau berbuat baik dan justru memutus persaudaraan, Islam pun
memberikan ancaman yang keras, yakni tidak akan masuk surga sebagai
balasannya. Sungguh mengerikan.
ُ‫ه‬َ‫ب‬ ْ‫ُو‬‫ي‬ُ‫ع‬ ُ‫ه‬ َ‫ر‬َّ‫ص‬َ‫ب‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ن‬‫ب‬‫د‬‫ال‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ُ‫ه‬َ‫د‬ََُّ‫ز‬ َ‫و‬ ِ‫ْن‬‫ي‬ِّ‫د‬‫ال‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ُ‫ه‬َ‫ه‬َّ‫ُق‬َ‫ف‬ ‫ا‬ً‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ ِِِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ُع‬ِ‫ب‬ ُ ‫اَّلله‬ َ‫د‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫ا‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫ا‬
Apabila Alloh menghendaki kebaikan pada hambaNya, maka Dia memahamkan
agama dan membuatnya berzuhud terhadap duniawi, lalu Dia memperlihatkan
kepadanya aib-aib dirinya. (Riwayat Baihaqi dari Anas ra)
Penjelasan:
Apabila Alloh menghendaki kebaikan bagi seorang hamba, maka Alloh
menjadikannya faham/ pandai agama karena agama akan membawanya kepada
kebaikan di dunia dan di akhirat. Dan Alloh menjadikannya orang yang zuhud
(dunianya untuk akhirat) . Hal ini tidaklah heran mengingat pemahaman
agamanya yang mendalam sehingga harta duniawi menurut pandangannya tiada
artinya dibandingkan dengan pahala ukhrowi.. Alloh juga menjadikan dia dapat
melihat aib dan kekurangan-kekurangan yang ada pada dirinya, lalu segera ia
bertaubat dan memperbaiki dirinya.
Hukuman yang disegerakan
َ‫د‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫ا‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫ا‬
ْ‫ن‬َ‫ع‬ َََ‫س‬ْ‫م‬َ‫ا‬ َّ‫ر‬َّ‫ش‬‫ال‬ ِ‫ه‬ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ُع‬ِ‫ب‬ ُ ‫اَّلله‬ َ‫د‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫ا‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫ا‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ن‬‫ب‬‫د‬‫ال‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ًََ‫ب‬ ْ‫و‬ُ‫ُق‬ُ‫ُع‬‫ال‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ل‬َّ‫ج‬َ‫ع‬ َ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬‫ال‬ ِ‫ه‬ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ُع‬ِ‫ب‬ ُ ‫اَّلله‬
ُ‫ي‬ ‫ى‬‫ه‬‫ت‬َ‫ح‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ْ‫ن‬َ‫ذ‬ِ‫ب‬ ُ‫ه‬
ََ  ْ‫و‬َ‫ي‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ‫ى‬ِ‫ف‬‫ا‬ َ‫و‬
ًَِ‫م‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ُق‬‫ال‬
11
Apabila Alloh menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya, maka Dia
menyegerakan hukuman untuknya di dunia, dan apabila Dia menghendaki
keburukan bagi hamba-Nya, maka Dia memenuhi atau menepati hukuman
dosanya itu di hari kiamat nanti. (Riwayat Thabrani dari Ammar Ibnu Yaasir ra)
Penjelasan:
Musibah yang ditimpakan Alloh pada hambaNya merupakan hukuman yang
disegerakan di dunia untuk menghapus dosanya, sehingga ketika dia mati,
dirinya bersih dari dosa dan dimasukkan ke dalam surga. Apabila Alloh
menghendaki keburukan bagi seorang hamba, maka Dia membiarkannya
bersenang-senang menuruti keinginan nafsunya di dunia ini. Semakin lama
hidup di dunia semakin banyak dosa-dosa yang dikerjakannya sehingga kelak di
akhirat ia akan menerima pembalasannya yang setimpal. Maka tidak ada jalan
selamat baginya, dan tempat kembalinya adalah neraka.
Alloh telah berfirman:
ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫ل‬َ‫ج‬ْ‫ُع‬َ‫ت‬ َ
‫َل‬َ‫ف‬
ِ
‫ًّا‬‫د‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ‫ب‬‫د‬ُ‫ُع‬‫َـ‬‫ن‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬
ۚ
ِ
"maka janganlah engkau (Muhammad) tergesa-gesa (memintakan azab) terhadap
mereka, karena Kami menghitung dengan hitungan teliti (dosa2nya untuk
dibalas kelak) ." (QS. Maryam : 84)
3. DOSA DAN KRITERIA RIBA BESERTA DALIL-DALILNYA
Riba (‫َبج‬ ‫)َبجي‬ secara bahasa artinya bertambah/tambahan, bisa juga diartikan
mengembang atau lebih banyak. Menurut syariat, pengertian riba lebih luas, yaitu
penambahan atau penundaan (meskipun tidak ada penambahan).
A. Dosa Riba
1. Mendapat Dosa Besar
12
seseorang dalam keadaan mengetahui bahwa itu adalah uang riba dosanya
lebih besar dari pada berzina sebanyak 36 kali.
2. Dibangkitkan Pada Hari Kiamat Dalam Keadaan Gila
Pada hari kiamat nanti seluruh umat manusia dari zaman Nabi Adam
sampai akhir zaman akan dibangkitkan kembali. Tentu saja dengan keadaan
yang berbeda-beda menurut amal ibadah semasa di dunia. Di hari kiamat,
pemakan harta riba akan dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan gila.
Allah SWT menghinakannya di hari pembangkitan dengan keadaan seperti
berdirinya orang yang kerasukan dan dikuasai setan. Na’udzubillahimin
dzalik.
3. Disiksa Didalam Api Neraka
Neraka adalah tempat peristirahatan terburuk yang pernah ada. Ia akan disiksa
oleh para Malaikat Allah SWT yang selalu patuh terhadap Perintah-Nya.
Terkecuali ketika telah bertaubat dan memohon ampun kepada Allah SWT.
4. Do’a Tidak Dikabulkan
Selain adzab di akhirat, Allah SWT juga memberikan adzab di dunia bagi
pemakan harta riba. Salah satunya adalah do’a pelaku riba tidak akan
dikabulkan oleh Allah SWT. Betapa merugi ketika setiap hari sholat
menjalankan Perintah-Nya justru do’a tidak akan diterima dan dikabulkan
Allah SWT. Dimana lagi kita akan meminta? Sedangkan sesungguhnya hanya
Allah SWT tempat kita memohon dan berserah diri.
5. Hilangnya Keberkahan Pada Harta
Tidak akan berkah harta yang diperoleh dari jalan riba. Itulah kenapa Rasul
mengingatkan kita untuk mencari rezeki dari cara yang baik. Bayangkan
ketika harta hasil riba dibelikan makanan, pakaian,beli rumah dan keperluan
lainnya dan semua itu tiada keberkahan.
13
6. Allah SWT Menutup Hati Pemakan Harta Riba
Hati pemakan riba akan tertutup sehingga pelaku riba tidak lagi memikirkan
mana yang baik dan buruk
7. Sedekah, Infaq dan Zakat dari Harta Riba Tidak Diterima Allah SWT
Tidak akan diterima di Sisi Allah SWT harta yang disedekahkan yang
didapatkan dari hasil riba
8. Riba Bisa Menyebabkan Krisis Ekonomi
Juga akan menjadi penyebab krisis ekonomi dikarenakan merugikan pihak-
pihak korban riba. Seperti contoh seorang rentenir yang meminjamkan uang
dan memberikan bunga yang sangat tinggi untuk dikembalikan. Ini akan
merugikan peminjam. Karena ketika uang yang dihasilkan dari jerih payah
untuk keperluan sehari-hari justru harus dibayarkan bunga pinjaman.Karena
banyak sekali rentenir yang meminjamkan uang dengan syarat
mengembalikan dengan bunga tinggi. Apalagi jika melakukan pinjaman
untuk beli rumah mewah dan mahal. Berapa banyak bunga yang akan kita
bayar? Alangkah baiknya kita kondisikan dengan ekonomi yang ada. Seperti
halnya beli rumah murah dan properti sederhana sesuai kebutuhan.
9. Karena Riba Hubungan Persaudaraan Menjadi Retak
Jika riba marak dilakukan, hubungan persaudaraan antar manusia menjadi
retak. Hubungan menjadi renggang dikarenakan ada pihak yang dirugikan.
Bukankah baiknya jika hubungan persaudaraan dilandasi dengan sifat saling
tolong-menolong? Alangkah mulianya jika sebuah negeri tertentu
membudayakan sesuatu dengan cara syariah. Ini akan menjadi salah satu
negeri yang damai dan tenteram. Dikarenakan hubungan antar manusia yang
erat persaudaraannya. Saling tolong-menolong dan bergotong-royong demi
membangun negeri yang harmonis.
10. Tidak Termasuk Golongan Orang yang Beriman
Allah SWT Berfirman didalam kitab suci Al-Qur’an bahwa orang-orang
pelaku riba dianggap orang-oang yang tidak beriman. Dalil tersebut
menerangkan sampai-sampai pelaku riba diperangi oleh Allah SWT dan
14
Rasul-Nya. Tentu saja terkecuali bagi Hamba-Nya yang bertaubat nasuha dan
bersungguh-sungguh tidak akan mengulanginya lagi.
B. Kriteria Riba
1. Riba karena penundaan=nasi’ah (‫سيئه‬ّ‫ن‬‫ال‬)
Riba ini dapat diartikan dengan tambahan yang disyaratkan yang
diambil/diterima dari orang yang diutangi sebagai kompensasi dari penundaan
pelunasan (termasuk di dalamnya riba jahiliyah). Riba ini bisa terjadi karena
penundaan saja atau penundaan sekaligus dengan tambahan.
 Riba jahiliyah adalah salah satu model riba, yaitu ketika jatuh tempo, tidak
bisa melunasi, lalu jatuh tempo ini diundur, dengan syarat ada penambahan
pembayaran. Namun, jika dapat dilunasi pada saat jatuh tempo yang pertama,
maka tidak ada penambahan. Ini model rentenir jahiliyah.
 Riba modern lebih kejam daripada riba jahiliyahnya orang jahiliyah. Riba
modern, dari jatuh tempo pertama sudah diwajibkan membayar tambahan.
Kalau riba jahiliyah, jatuh tempo pertama gratis dari uang administrasi dan
semacamnya. Riba modern, belum terima uang sudah harus bayar. Misal,
pinjam lima juta rupiah, dapatnya empat juta lima ratus ribu. Baru menerima,
sudah langsung terkena ribanya, dianggapnya utang lima juta rupiah.
2. Riba karena selisih=riba fadhl (( ‫الفض‬
‫ل‬ )
Terdapat dalam dunia perdagangan, tepatnya pada barter,akan tetapi tidak
semua barter, hanya barter pada barang-barang tertentu saja (komoditas ribawi).
Yakni barter uang dengan uang atau bahan makanan dengan ada penambahan.
Riba ini haram berdasarkan hadits dan ijma’. Pada awalnya ada ikhtilaf, yakni
Ibnu Abbas membolehkannya, tetapi akhirnya beliau rujuk dan meralat
pendapatnya, dan hasilnya ulama sepakat bahwa ini tidak boleh, riba ini dinilai
menjadi sarana menuju riba nasi’ah.
Tidak terjadi riba dalam dunia barter kecuali dengan enam benda ribawi. Dalam
hadits hanya ada enam benda ribawi. Ada perselisihan apakah riba hanya pada
enam benda tersebut atau bisa dilebarkan ke benda yang lainnya. Pendapat yang
15
lebih kuat adalah enam benda tersebut bisa dilebarkan kepada benda yang
sejenis dan semisal.
Dari enam benda ribawi tadi dapat dikelompokkan menjadi dua.
Kelompok pertama terdiri dari emas dan perak. Kelompok kedua terdiri
dari bahan makanan. Beda kelompok dalam istilah fiqih dikenal dengan
beda illat.
Kelompok 1:
 Emas
 Perak
Kelompok 2:
 Gandum bur
 Gandum sya’ir
 Kurma
 Garam
C. Dalil-dalilnya
 Dalil Al-Qur’an
QS. Al-Baqarah: 275-276
َّ‫ن‬َ‫أ‬ِ‫ب‬ ََِ‫ل‬َ‫ذ‬ ّ ِ
‫س‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ َُ‫ا‬َ‫ط‬ْ‫ي‬َّ‫ش‬‫ال‬ ُ‫ه‬ُ‫ط‬َّ‫ب‬َ‫خ‬َ‫ت‬َ‫ي‬ ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َُ ‫و‬ُ‫ُق‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ك‬ ‫َل‬ِ‫إ‬ ََ‫و‬ُ‫م‬‫و‬ُ‫ُق‬َ‫ي‬ ‫َل‬ ‫ا‬َ‫ب‬ِّ‫الر‬ ََ‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬
ْ‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ‫وا‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬
‫ا‬َ‫ب‬ِّ‫الر‬ ُ‫ل‬ِْْ‫م‬ ُ‫ع‬
ِّ‫ب‬َ‫ر‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ًٌَ‫ظ‬ِ‫ع‬ ْ‫و‬َ‫م‬ ُ‫ه‬َ‫ء‬‫ا‬َ‫ج‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ب‬ِّ‫الر‬ ََ َّ‫ر‬َ‫ح‬ َ‫و‬ َ‫ع‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ َّ‫اَّلل‬ َّ‫ل‬َ‫ح‬َ‫أ‬ َ‫و‬
ِ‫ئ‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬َ‫ف‬ َ‫د‬‫ا‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ ِ َّ‫اَّلل‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ُ‫ه‬ ُ‫ر‬ْ‫م‬َ‫أ‬ َ‫و‬ َ‫ف‬َ‫ل‬َ‫س‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫ف‬ ‫ى‬َ‫ه‬َ‫ت‬ْ‫ن‬‫ا‬َ‫ف‬ ِ‫ه‬
ُ‫اب‬َ‫ح‬َْْ‫أ‬ ََ
‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُُ ِ‫ار‬َّ‫ن‬‫ال‬
.ٍ‫يم‬ِ‫ث‬َ‫أ‬ ٍ‫ار‬َّ‫ف‬َ‫ك‬ َّ‫ل‬ُ‫ك‬ ‫ب‬‫ب‬ ِ‫ُح‬‫ي‬ َ
‫َل‬ ُ َّ‫اَّلل‬ َ‫و‬ ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫د‬َّ‫ص‬‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ب‬ْ‫ُر‬‫ي‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ب‬ ِّ‫الر‬ ُ َّ‫اَّلل‬ ُ‫ق‬َ‫ح‬ْ‫م‬َ‫ي‬ .َ‫ُو‬‫د‬ِ‫ل‬‫َا‬‫خ‬
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan
seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit
16
gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata
(berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah
telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang
telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari
mengambil riba), Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum
datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang
kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni
neraka; mereka kekal di dalamnya. Allah memusnahkan riba dan
menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap
dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.”
Q.S. Al Baqarah: 278
َ‫ين‬ِ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬ َِْ‫إ‬ ‫ا‬َ‫ب‬ ِّ‫الر‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ي‬ِ‫ُق‬َ‫ب‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ر‬َ‫ذ‬ َ‫و‬ َ َّ‫اَّلل‬ ‫وا‬ُ‫ُق‬َّ‫ت‬‫ا‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ب‬‫ي‬َ‫أ‬ ‫يا‬ ‫ء‬
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan
sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang benar benar
beriman
Q.S. Al Baqarah: 279
َ
‫َل‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ْ‫م‬َ‫أ‬ ُ‫وس‬ُ‫ء‬ُ‫ر‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬َ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ب‬ُ‫ت‬ َِْ‫إ‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ َ‫و‬ ِ َّ‫اَّلل‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫ب‬ْ‫ر‬َ‫ح‬ِ‫ب‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫ذ‬ْ‫أ‬َ‫ف‬ ‫وا‬ُ‫ل‬َ‫ُع‬ْ‫ف‬َ‫ت‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ََِِْ‫ف‬
‫و‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ظ‬ُ‫ت‬ َ
‫َل‬ َ‫و‬ ََ‫و‬ُ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫ظ‬َ‫ت‬
ََ
Jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah,
bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat
(dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak
Menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.
 Dalil Al-hadis
H.R. Muslim
ِ َّ‫اَّلل‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ َ‫ن‬َ‫ُع‬َ‫ل‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ٍ‫ر‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ج‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬
-
‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫ْلى‬
-
ٌ‫ء‬‫ا‬ َ‫و‬َ‫س‬ ْ‫م‬ُُ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫د‬ُِ‫َا‬‫ش‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬َ‫ب‬ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ك‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ِ‫ك‬‫و‬ُ‫م‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ب‬ ِّ‫الر‬ َ‫ل‬ِ‫ك‬‫آ‬
17
Dari Jabir, Rasulullah melaknat orang yang memakan riba, nasabah riba,
juru tulis dan dua saksi transaksi riba. Nabi bersabda, “Mereka itu sama
H.R. Bukhari
ٍ‫ل‬َ‫ج‬َ‫أ‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ٍّ‫ي‬ِ‫د‬‫و‬ُ‫ه‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬ً‫م‬‫ا‬َ‫ُع‬َ‫ط‬ ‫ى‬َ‫ر‬َ‫ت‬ْ‫ش‬ِ‫ا‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ َّ‫اَّلل‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َْ َّ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ َََّ‫أ‬
ُ‫ه‬َ‫ع‬ْ‫ر‬ِ‫د‬ ُ‫ه‬َ‫ن‬ََُ‫ر‬ َ‫و‬ .
Bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam membeli makanan (yakni gandum)
dari seorang Yahudi dengan (pembayaran) tempo, dan beliau menggadaikan
baju perangnya kepadanya.
H.R. Abu Dawud
،ًَِّ‫ض‬ِ‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ ِ‫ب‬ََُّ‫ذ‬‫ال‬ ِ‫ْع‬‫ي‬َ‫ب‬ِ‫ب‬ َ‫س‬ْ‫أ‬َ‫ب‬ َ‫َل‬ َ‫و‬
َّ‫ش‬‫ال‬ِ‫ب‬ ِّ‫ُر‬‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ْع‬‫ي‬َ‫ب‬ِ‫ب‬ َ‫س‬ْ‫أ‬َ‫ب‬ َ‫َل‬ َ‫و‬ ,َ‫َل‬َ‫ف‬ ًَُ‫ئ‬ْ‫ي‬ِ‫س‬َ‫ن‬ ‫ا‬َّ‫م‬َ‫أ‬ ,ٍ‫د‬َ‫ي‬ِ‫ب‬ ‫ًا‬‫د‬َ‫ي‬ ,‫ا‬َ‫م‬ُُُ‫ر‬َْْ‫ك‬َ‫أ‬ ًَُّ‫ض‬ِ‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬
‫ا‬َ‫م‬ُُُ‫ر‬َْْ‫ك‬َ‫أ‬ ُ‫ْر‬‫ي‬ِ‫ُع‬َّ‫ش‬‫ال‬ َ‫و‬ ، ِ‫ْر‬‫ي‬ِ‫ُع‬
َ‫َل‬َ‫ف‬ ًَُ‫ئ‬ْ‫ي‬ِ‫س‬َ‫ن‬ ‫ا‬َّ‫م‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ،ٍ‫د‬َ‫ي‬ِ‫ب‬ ‫ًا‬‫د‬َ‫ي‬.
Tidak mengapa menjual emas dengan perak dengan jumlah perak lebih
banyak (apabila) langsung serah terima/kontan, adapun dengan cara nasi’ah
(ditangguhkan serah terimanya), maka tidak boleh. Dan tidak mengapa
menjual gandum bur dengan sya’ir dengan jumlah sya’ir lebih banyak
(apabila) langsung serah terima, adapun dengan cara nasi’ah maka tidak
boleh
H.R. Ibnu Majah
َ‫ع‬ ََ‫ا‬َ‫ك‬ َّ
‫َل‬ِ‫إ‬ ‫ا‬َ‫ب‬ ِّ‫الر‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ر‬َْْ‫ك‬َ‫أ‬ ٌ‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ َّ‫اَّلل‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َْ ِّ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ٍ‫د‬‫و‬ُ‫ُع‬ْ‫س‬َ‫م‬ ِ‫ْن‬‫ب‬‫ا‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬
ًٍَّ‫ل‬ِ‫ق‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ِ‫ه‬ ِ‫ر‬ْ‫م‬َ‫أ‬ ًَُ‫ب‬ِ‫ق‬‫ا‬
Dari Ibnu Mas’ud, Nabi bersabda, “Tidaklah seorang itu memperbanyak harta
dari riba kecuali kondisi akhirnya adalah kekurangan/kemiskinan
HR Ahmad
ِ َّ‫اَّلل‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ًَِ‫ك‬ِ‫ئ‬َ‫َل‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ل‬‫ي‬ِ‫س‬َ‫غ‬ ًََ‫ل‬َ‫ظ‬ْ‫ن‬َ‫ح‬ ِ‫ْن‬‫ب‬ ِ َّ‫اَّلل‬ ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬
-
‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫ْلى‬
-
«
َّ‫الر‬ ُ‫ه‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ً‫ا‬‫ب‬ ِ‫ر‬ ُ‫م‬َُْ‫ر‬ِ‫د‬
ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ُع‬َ‫ي‬ َ‫و‬ُُ َ‫و‬ ُ‫ل‬ُ‫ج‬
ًًَ‫ي‬ْ‫ن‬َ‫ز‬ َ‫ين‬ِ‫ث‬َ‫َل‬َ‫ث‬ َ‫و‬ ًٍَّ‫ت‬ِ‫س‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ب‬‫د‬َ‫ش‬َ‫أ‬
18
Dari Abdullah bin Hanzholah[2], Rasulullah bersabda, “Satu dirham uang
riba yang dinikmati seseorang dalam keadaan tahu bahwa itu riba dosanya
lebih jelek dari pada berzina 36 kali
Dari Abu Hurairah
َ‫ة‬ َ‫ْر‬‫ي‬َ‫ر‬ُُ ‫ى‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬– ‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫–رضى‬ ِّ‫ى‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬– ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫–ْلى‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬
«
ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ُق‬ِ‫ب‬‫و‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ع‬ْ‫ب‬َّ‫س‬‫ال‬ ‫ُوا‬‫ب‬ِ‫ن‬َ‫ت‬ْ‫ج‬‫ا‬
. »
‫وا‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬
‫ا‬َ‫ي‬
َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َّ‫ن‬ُُ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ ، ِ َّ‫اَّلل‬ َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬
«
ِ‫ب‬ ُ‫ك‬ْ‫ر‬ِّ‫ش‬‫ال‬
‫ا‬َ‫ب‬ ِّ‫الر‬ ُ‫ل‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ، ِّ‫ق‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ َّ‫َل‬ِ‫إ‬ ُ َّ‫اَّلل‬ ََ َّ‫ر‬َ‫ح‬ ‫ى‬ِ‫ت‬َّ‫ل‬‫ا‬ ِ
‫س‬ْ‫ف‬َّ‫ن‬‫ال‬ ُ‫ل‬ْ‫ت‬َ‫ق‬ َ‫و‬ ، ُ‫ر‬ْ‫ح‬ِّ‫س‬‫ال‬ َ‫و‬ ، ِ َّ‫اَّلل‬
ِ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ ُ‫ل‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ،
ِ‫ت‬َ‫َل‬ِ‫ف‬‫َا‬ْْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ت‬‫َا‬‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ت‬‫َا‬‫ن‬َ‫ص‬ْ‫ح‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ٍُّ ْ‫ذ‬َ‫ق‬ َ‫و‬ ، ِ‫ف‬ْ‫ح‬َّ‫الز‬ ََ  ْ‫و‬َ‫ي‬ ‫ى‬ِّ‫ل‬ َ‫و‬َّ‫ت‬‫ال‬ َ‫و‬ ، ِ‫يم‬ِ‫ت‬َ‫ي‬ْ‫ل‬‫ا‬ » .
Dari Abu Hurairah, Nabi bersabda, “Jauhilah tujuh dosa yang
membinasakan!”. Para shahabat bertanya, “Apa saja tujuh dosa itu wahai
rasulullah?”Jawaban Nabi, “Menyekutukan Allah, sihir, menghabisi nyawa
yang Allah haramkan tanpa alasan yang dibenarkan, memakan riba,
memakan harta anak yatim, meninggalkan medan perang setelah perang
berkecamuk dan menuduh berzina wanita baik baik(yang menjaga dirinya)”
[Muttafaq ‘alaih]
4. KEUTAMAAN SHODAQOH BERSERTA DALIL-DALILNYA
A. Keutumaan dan Manfaat Sedekah
1. Sedekah dapat Menghapus Dosa
Keutamaan sedekah yang pertama adalah dapat menghapus dosa. Setiap
manusia pasti tidak bisa lepas dari dosa. Sedekah adalah cara termudah
yang Allah berikan untuk menghapus dosa-dosa kita. Akan tetapi,
sedekah yang kita berikan menurut sebagian ulama hanya dapat
menghapus dosa kecil. Sedangkan untuk menghapus dosa besar harus
diikuti dengan taubat.
19
Dalilnya-dalilnya
‫ملج‬ َ ‫َلي‬ َ ‫فصي‬ ‫ع‬ ‫ى‬ ‫َل‬ ِّ ‫ئة‬ ‫ث‬ ‫خع‬ َ ‫فصي‬ ‫ع‬ ‫ى‬ ‫ة‬ َ‫ود‬ ََ
Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api. (HR.
Tirmidzi)
2. Sedekah Tidak Mengurangi Harta
Berbeda dengan konsep keuangan manusia, di mana semakin banyak
uang keluar semakin berkurang harta kita. Justru dalam konsep islam,
barangsiapa yang sering mengeluarkan uang untuk sedekah maka ia akan
semakin kaya. Allah berjanji akan melipat gandakan harta orang yang
gemar bersedekah dengan niat tulus.
َ‫ل‬ُ‫ب‬ْ‫ن‬ُ‫س‬ ِّ‫ل‬ُ‫ك‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ل‬ِ‫ب‬‫َا‬‫ن‬َ‫س‬ َ‫ع‬ْ‫ب‬َ‫س‬ ْ‫ت‬َ‫ت‬َ‫ب‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ًٍَّ‫ب‬َ‫ح‬ ِ‫ل‬ََْ‫م‬َ‫ك‬ ِ َّ‫اَّلل‬ ِ‫ل‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫س‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ْ‫م‬َ‫أ‬ ََ‫و‬ُ‫ُق‬ِ‫ف‬ْ‫ن‬ُ‫ي‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ل‬ََْ‫م‬
ًَُ‫ئ‬‫ا‬ِ‫م‬ ًٍ
ُ‫ف‬ِ‫ع‬‫ا‬َ‫ض‬ُ‫ي‬ ُ َّ‫اَّلل‬ َ‫و‬ ًٍَّ‫ب‬َ‫ح‬
‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ ٌ‫ع‬ِ‫س‬‫ا‬ َ‫و‬ ُ َّ‫اَّلل‬ َ‫و‬ ُ‫ء‬‫َا‬‫ش‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ِ‫ل‬
ٌ‫م‬
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang
menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih
yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah
melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah
Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 261)
Dalam haditsnya, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam juga
bersabda mengenai keutamaan sedekah adalah tidak akan mengurangi
harta, yaitu:
ْ‫ن‬ِ‫م‬ ًٌَ‫ق‬َ‫د‬َْ ْ‫ت‬َ‫ص‬َ‫ُق‬َ‫ن‬ ‫ا‬َ‫م‬
ُ َّ‫اَّلل‬ ُ‫ه‬َ‫ُع‬َ‫ف‬َ‫ر‬ َّ
‫َل‬ِ‫إ‬ ِ َّ ِ
‫َّلل‬ ٌ‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ َ‫ع‬َ‫ض‬‫ا‬ َ‫و‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ ‫ا‬ًّ‫ز‬ِ‫ع‬ َّ
‫َل‬ِ‫إ‬ ٍ‫و‬ْ‫ف‬َ‫ُع‬ِ‫ب‬ ‫ًا‬‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ُ َّ‫اَّلل‬ َ‫د‬‫ا‬َ‫ز‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ ٍ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬
20
Sedekah itu tidak akan mengurangi harta. Tidak ada orang yang memberi
maaf kepada orang lain, melainkan Allah akan menambah kemuliaannya.
Dan tidak ada orang yang merendahkan diri karena Allah, melainkan
Allah akan mengangkat derajatnya. (HR. Muslim)
3. Mendapat Naungandi Hari Akhir
Manfaat besar sedekah selain pahala adalah diberi naungan di hari akhir.
Nabi Muhammad menjelaskan bahwa salah satu golongan yang mendapat
naungan di hari kiamat adalah orang-orang yang gemar bersedekah.
Orang yang diberi naungan adalah orang yang bersedekah dengan tangan
kanan, namun tangan kirinya tidak tahu. Artinya, orang tersebut
bersedekah secara diam-diam tanpa diketahui orang lain (tidak riya).
4. Keutamaan Sedekahuntuk Membuat Hati Tenang
Ketika bersedekah, hati akan tenang karena mengetahui hartanya sudah
bersih. Hak-hak orang lain yang ada di dalam harta kita sudah diberikan,
oleh karena itu terbebaslah tanggung jawab kita kepada harta di depan
Allah kelak. Selain itu, keutamaan sedekah adalah bisa membuat hati
senang karena bisa membantu orang yang membutuhkan
5. Sedekah untuk Menyembuhkan Orang Sakit
Sedekah adalah penyembuh untuk orang sakit. Tidak hanya bisa
menyembuhkan penyakit orang lain, namun juga bisa menyembungkan
sakit kita. Rasullah bersabda bahwa barang siapa yang memelihara harta
bendanya dengan cara mengeluarkan zakat, obatilah penyakitmu dengan
sedekah. Saat membantu orang yang sedang sakit dengan cara
21
memberinya uang untuk membeli obat, juga akan membantu mereka
sembuh dan kita terbebas dari penyakit berbahaya. Rasulullah bersabda:
ً‫بالصدق‬ ‫مرضاكم‬ ‫داووا‬
Sembuhkanlah orang-orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah.
(HR. Al-Dailami)
6. Memadamkan Murka Allah
Nabi Muhammad bersabda bahwa barang siapa yang suka bersedekah,
maka akan memadamkan murka Allah Ta’ala. Selain itu, sedekah juga
akan menghindari seseorang dari kematian yang buruk. Untuk itu,
keutamaan dan manfaat sedekah adalah bisa memadamkan amarah Allah
sehingga akan aman di dunia dan akhirat.
‫م‬ ‫وتدفع‬ ‫الرب‬ ‫غضب‬ ‫تطفئ‬ ً‫الصدق‬
‫السوء‬ ً‫يت‬
Sesungguhnya sedekah itu memadamkan murka Allah dan
menolak mati jelek (su’ul khotimah). (HR. Tirmidzi)
7. Terhindar dari Keburukan
Keutamaan sedekah yang besar untuk kehidupan kita adalah bisa melindungi
dari musibah. Sedekah yang diberikan akan melindungi kita dari musibah
yang akan datang kepada kita. Keburukan yang ditimpa bisa berupa penyakit,
kehilangan barang berharga, kesulitan dalam bekerja, dan lainnya. Oleh
karena itu, seringkali sedekah disarankan untuk dilakukan orang yang sedang
berikhtiar atau mengusahakan sesuatu hal dalam hidup.
‫السوء‬ ‫من‬ ‫بابا‬ ‫سبُعين‬ ‫ب‬‫د‬ُ‫س‬‫ت‬ ً‫الصدق‬
22
Sedekah menutup 70 pintu keburukan. (HR. Thabrani)
8. Keutamaan Sedekah untuk Memperpanjang Umur
Keutamaan dan manfaat sedekah lainnya adalah dapat mempanjang umur.
Dalam sebuah riwayat Rasulullah bersabda sedekah akan mengilangkan bala’
(musibah) dan menambah umur. Oleh karena itu, buat kamu yang ingin
panjang umur, kuncinya bukan hanya menjaga kesehatan dan pola makan,
namun juga rajin bersedekah.
5. SIFAT TAKDIR KEMATIAN BESERTA DALIL-DALILNYA
Takdir kematian bersifat mubram atau ketentuan mutlak dari Allah SWT yang pasti
berlaku dan manusia tidak diberi peran untuk mewujudkannya dan manusia tidak
bisa merubahnya. Tentunya tidak ada yang tahu kapan kamu akan dilahirkan dan
kapan akan mati. Semua menjadi rahasia Allah SWT dan terjadi sesuai dengan
ketetapan-Nya.
Dalilnya
Surat Al-A’raf ayat 34
ٌ‫ل‬َ‫ج‬َ‫ا‬ ًٍَّ‫م‬ُ‫ا‬ ِّ‫ل‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬ َ‫و‬
ۚ
ِ
ََ ْ‫و‬ُ‫م‬ِ‫د‬ْ‫ُق‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ي‬ َ
‫َل‬ َّ‫و‬ ًًَ‫ع‬ ‫ا‬َ‫س‬ ََ ْ‫و‬ُ‫ر‬ ِ‫خ‬ۡ‫ئ‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ي‬ َ
‫َل‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ل‬َ‫ج‬َ‫ا‬ َ‫ء‬ٰٓ‫ا‬َ‫ج‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ ِ‫ا‬َ‫ف‬
Artinya:
23
Dan setiap umat mempunyai ajal. Maka apabila ajalnya telah tiba mereka tidak
bisa meminta penundaan atau di percepat sesaat pun.
Surat Al-Qaf Ayat 19:
ِّ‫ـق‬َ‫ح‬ْ‫ل‬ ‫ا‬ِ‫ب‬ ِ‫ت‬ ْ‫و‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ُ‫ة‬ َ‫ر‬ْ‫ك‬َ‫س‬ ْ‫ت‬َ‫ء‬ٰٓ‫ا‬َ‫ج‬ َ‫و‬
ِ
ُ‫د‬ْ‫ي‬ ِ‫ح‬َ‫ت‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ ََِ‫ل‬َٰ‫ذ‬
Artinya:
Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang dahulu
pernah kamu hindari.
Surat Al-An’am Ayat 61:
ًًَ‫ظ‬َ‫ف‬َ‫ح‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫ل‬ِ‫س‬ ْ‫ُر‬‫ي‬ َ‫و‬ ٖ‫ه‬ِ‫د‬ ‫ا‬َ‫ب‬ِ‫ع‬ َ‫ق‬ ْ‫و‬َ‫ف‬ ُ‫ر‬ُِ‫ا‬َ‫ُق‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ُُ َ‫و‬
ِ
ُ‫م‬ُ‫ك‬َ‫د‬َ‫ح‬َ‫ا‬ َ‫ء‬ٰٓ‫ا‬َ‫ج‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫ا‬ ‫ى‬
ّٰۤ‫ه‬‫ت‬َ‫ح‬
َ
‫َل‬ ْ‫م‬ُُ َ‫و‬ ‫َا‬‫ن‬‫ـ‬ُ‫ل‬ُ‫س‬ ُ‫ر‬ ُ‫ه‬ْ‫ت‬َّ‫ف‬ َ‫و‬َ‫ت‬ ُ‫ت‬ ْ‫و‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬
ََ ْ‫و‬ُ‫ط‬ ِّ‫ر‬َ‫ف‬ُ‫ي‬
Artinya:
Dialah penguasa mutlak atas semua hambanya, kemudian diutus kepadamu
malaikat-malaikat penjaga. Sehingga apabila kematian datang kepada salah
seorang di antara kamu, malaikat akan mencabut nyawanya, dan mereka tidak
melalaikan tugasnya.
Surat Al-Waqiah Ayat 60:
َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ق‬ ْ‫ُو‬‫ب‬ْ‫س‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ُ‫ن‬ْ‫ح‬َ‫ن‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ َ‫ت‬ ْ‫و‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫َّر‬‫د‬َ‫ق‬ ُ‫ن‬ْ‫ح‬َ‫ن‬
Artinya:
kami telah menentukan kematian masing-masing kamu, dan kami tidak lemah.
24
Surat Al-Imran Ayat 145:
َّ
‫َِل‬‫ا‬ َ‫ت‬ ْ‫و‬ُ‫م‬َ‫ت‬ ََْ‫ا‬ ٍ
‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ِ‫ل‬ ََ‫ا‬َ‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬
ً
‫َل‬َّ‫ج‬َ‫ؤ‬‫ب‬‫م‬ ‫ًا‬‫ب‬َٰ‫ت‬ِ‫ك‬ ِ ‫اَّلله‬ َِْ‫ذ‬ِ‫ا‬ِ‫ب‬
Artinya:
Setiap yang bernyawa tidak akan mati kecuali dengan izin Allah, sebagai
ketetapan yang telah ditentukan waktunya.
adapun hadist tentang mengingat kematian diantaranya sebagai berikut.
 Hadist Dari Abu Hurairah
Artinya:
Apabila manusia meninggal maka terputus semua amal ibadahnya kecuali tiga.
Shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang sholeh yang
mendoakannya.
 Hadist Kedua
Artinya:
Kematan itu jembatan yang akan menghubungkan antara kekasih kepada
kekasih.
Hadist ini dijelaskan oleh Imam An-Nawawi, tapi dalam mensyarah hadist ini
tidak menyebutkan perowi hadist.
 Hadist Ketiga
Artinya:
Sebaik-baiknya kematian adalah istirahatnya orang Muslim
25
6. KEWAJIBAN AMAR MAKRUF – NAHI MUNKAR BESERTA DALIL-
DALILNYA
Amar ma’ruf nahi munkar termasuk fardlu kifayah. Amar ma’ruf nahi
munkar tidak boleh dilakukan kecuali oleh orang yang tahu betul keadaan
dan siasat bermasyarakat agar ia tidak tambah menjerumuskan orang yang
diperintah atau orang yang dilarang dalam perbuatan dosa yang lebih parah.
Karena sesungguhnya orang yang bodoh terkadang malah mengajak kepada
perkara yang batil, memerintahkan perkara yang munkar, melarang perkara
yang ma’ruf, terkadang bersikap keras di tempat yang seharusnya bersikap
halus dan bersikap halus di dalam tempat yang seharusnya bersikap keras.
(Syekh an-Nawawi al-Jawi, Tafsir Munir, Beirut, Dar al-Kutub al-Ilmiyyah,
2005, cetakan ketiga, jilid II, halaman 59)
Dalilnya
ْ‫م‬َ‫ل‬ ََِِْ‫ف‬ ِ‫ه‬ِّ‫د‬َ‫ي‬ِ‫ب‬ ُ‫ه‬ ْ‫ر‬ِّ‫ي‬َُْ‫ي‬ْ‫ل‬َ‫ف‬ ‫ا‬ً‫ر‬َ‫ك‬ْ‫ن‬ُ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ى‬َ‫أ‬َ‫ر‬ ْ‫ن‬َ‫م‬
ْ‫ي‬ِ ْ
‫اْل‬ ُ‫ف‬َ‫ُع‬ْ‫ض‬َ‫أ‬ ََِ‫ل‬َ‫ذ‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫ُق‬ِ‫ب‬َ‫ف‬ ْ‫ع‬ِ‫ط‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ن‬‫ا‬َ‫س‬ِ‫ل‬ِ‫ب‬َ‫ف‬ ْ‫ع‬ِ‫ط‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ي‬
َِ‫ا‬َ‫م‬
Barangsiapa diantara kalian melihat kemungkaran, maka hendaknya ia
menghilangkannya dengan tangannya. Jika ia tidak mampu, maka dengan
lisannya. Orang yang tidak mampu dengan lisannya, maka dengan hatinya. Dan
dengan hati ini adalah lemah-lemahnya iman. (HR. Muslim)
Maksud dari hadits tersebut adalah seseorang yang melihat kemunkaran dan ia
mampu menghilangkan dengan tangan, maka ia tidak boleh berhenti dengan
mengingatkan lewat lisan saja. Sedangkan dengan lisan, jika kemungkaran dapat
berhenti dengan lisan dan orang tersebut mampu menumpas kemunkaran dengan
lisan, maka ia tidak boleh berhenti hanya dengan hati.
26
Dalam proses amar ma’ruf nahi munkar, tetap harus mendahulukan tindakan
yang paling ringan sebelum bertindak yang lebih berat. Seseorang harus lebih
arif dan bijak karena terkadang dalam menghasilkan tujuan amar ma’ruf nahi
mungkar, seseorang harus menghilangkannya sedikit demi sedikit, bukan malah
memaksakan harus hilang seluruhnya dalam waktu seketika itu.
Dari serangkaian penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa amar ma’ruf nahi
munkar bukan hanya soal niat untuk memberantas kebathilan, tetapi juga harus
memerhatikan kearifan serta cara dalam menegakkan kebaikan. Hal ini tentu
agar amar ma’ruf nahi munkar yang diusahakan dapat diikuti oleh banyak orang
dan menjadikan manfaat seperti tujuannya.
27
Daftar Pustaka
 Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul
Istidraj Adalah Apa? Berasal dari Kosa Kata Bahasa Arab, Ini
Arti dan Ciri-Cirinya Perlu
Dipahami, https://sumsel.tribunnews.com/2021/05/02/istidraj-
adalah-apa-berasal-dari-kosa-kata-bahasa-arab-ini-arti-dan-
ciri-cirinya-perlu-dipahami.
Penulis: Novaldi Hibaturrahman | Editor: Wawan Perdana
 https://republika.co.id/berita/qd73x6366/terjebak-istidraj-
kenikmatan
 https://www.republika.co.id/berita/qm4fk9320/3-dosa-yang-
balasannya-akan-disegerakan-allah-swt-di-dunia
 https://shariagreenland.co.id/blog/10-macam-bahaya-dosa-
riba/
 https://sef.feb.ugm.ac.id/mengenal-riba-dan-bahayanya/
 https://islamkita.co/keutamaan-sedekah/
 https://duniapondok.com/ayat-tentang-kematian/
 https://sdit.alhasanah.sch.id/pengetahuan-umum/memahami-
makna-amar-maruf-nahi-munkar/

More Related Content

What's hot

Noversa mas wilananda, agama islam, teknik elektro, dr. taufiq ramdani, s.th....
Noversa mas wilananda, agama islam, teknik elektro, dr. taufiq ramdani, s.th....Noversa mas wilananda, agama islam, teknik elektro, dr. taufiq ramdani, s.th....
Noversa mas wilananda, agama islam, teknik elektro, dr. taufiq ramdani, s.th....NoversaWila1
 
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....dinda396631
 
Agama uts teknik elektro a_lalu sirdi zunistira
Agama uts teknik elektro a_lalu sirdi zunistiraAgama uts teknik elektro a_lalu sirdi zunistira
Agama uts teknik elektro a_lalu sirdi zunistiraLaluSirdiZunistira
 
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sosAllif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sosAllifNasri
 
Allah dalam aqidah islamiah hasan al banna
Allah dalam aqidah islamiah hasan al bannaAllah dalam aqidah islamiah hasan al banna
Allah dalam aqidah islamiah hasan al bannaregi oka
 
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sosAllif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sosAllifNasri
 
Tugas pendidikan agama islam uas
Tugas pendidikan agama islam   uasTugas pendidikan agama islam   uas
Tugas pendidikan agama islam uasSiKholis1
 
Pasya rama hidayat l1 b021063_uts_pai
Pasya rama hidayat l1 b021063_uts_paiPasya rama hidayat l1 b021063_uts_pai
Pasya rama hidayat l1 b021063_uts_paiPasyaRama
 
Yanuar rizki,agama islam, ilmu komunikasi, dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Yanuar rizki,agama islam, ilmu komunikasi, dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sosYanuar rizki,agama islam, ilmu komunikasi, dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Yanuar rizki,agama islam, ilmu komunikasi, dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sosYanuarRizki4
 
Kumpulan Artikel Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam oleh Lalu Teguh Atma Wijaya
Kumpulan Artikel Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam oleh Lalu Teguh Atma WijayaKumpulan Artikel Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam oleh Lalu Teguh Atma Wijaya
Kumpulan Artikel Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam oleh Lalu Teguh Atma WijayaLalu Teguh Atma Wijaya
 
Lembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMA
Lembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMALembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMA
Lembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMAruangkuliahpai6f
 

What's hot (18)

Ringkasan Materi PAI Kelas 8 Bab 4 Akhlak Mazmumah
Ringkasan Materi PAI Kelas 8 Bab 4 Akhlak MazmumahRingkasan Materi PAI Kelas 8 Bab 4 Akhlak Mazmumah
Ringkasan Materi PAI Kelas 8 Bab 4 Akhlak Mazmumah
 
Noversa mas wilananda, agama islam, teknik elektro, dr. taufiq ramdani, s.th....
Noversa mas wilananda, agama islam, teknik elektro, dr. taufiq ramdani, s.th....Noversa mas wilananda, agama islam, teknik elektro, dr. taufiq ramdani, s.th....
Noversa mas wilananda, agama islam, teknik elektro, dr. taufiq ramdani, s.th....
 
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....
 
Agama uts teknik elektro a_lalu sirdi zunistira
Agama uts teknik elektro a_lalu sirdi zunistiraAgama uts teknik elektro a_lalu sirdi zunistira
Agama uts teknik elektro a_lalu sirdi zunistira
 
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sosAllif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
 
Allah dalam aqidah islamiah hasan al banna
Allah dalam aqidah islamiah hasan al bannaAllah dalam aqidah islamiah hasan al banna
Allah dalam aqidah islamiah hasan al banna
 
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sosAllif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
 
Tugas pendidikan agama islam uas
Tugas pendidikan agama islam   uasTugas pendidikan agama islam   uas
Tugas pendidikan agama islam uas
 
Pasya rama hidayat l1 b021063_uts_pai
Pasya rama hidayat l1 b021063_uts_paiPasya rama hidayat l1 b021063_uts_pai
Pasya rama hidayat l1 b021063_uts_pai
 
Yanuar rizki,agama islam, ilmu komunikasi, dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Yanuar rizki,agama islam, ilmu komunikasi, dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sosYanuar rizki,agama islam, ilmu komunikasi, dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Yanuar rizki,agama islam, ilmu komunikasi, dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
 
Kumpulan Artikel Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam oleh Lalu Teguh Atma Wijaya
Kumpulan Artikel Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam oleh Lalu Teguh Atma WijayaKumpulan Artikel Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam oleh Lalu Teguh Atma Wijaya
Kumpulan Artikel Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam oleh Lalu Teguh Atma Wijaya
 
Id cara pengobatan_dengan_quran
Id cara pengobatan_dengan_quranId cara pengobatan_dengan_quran
Id cara pengobatan_dengan_quran
 
Tugas uas agama islam 2021
Tugas uas agama islam 2021Tugas uas agama islam 2021
Tugas uas agama islam 2021
 
UJIAN AKHIR SEMESTER
UJIAN AKHIR SEMESTERUJIAN AKHIR SEMESTER
UJIAN AKHIR SEMESTER
 
Akhlak Madzmumah
Akhlak MadzmumahAkhlak Madzmumah
Akhlak Madzmumah
 
Lembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMA
Lembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMALembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMA
Lembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMA
 
M Alfandiansyah kumpulan artikel
M Alfandiansyah kumpulan artikelM Alfandiansyah kumpulan artikel
M Alfandiansyah kumpulan artikel
 
MAKALAH Materi 2 Kelompok 6
MAKALAH Materi 2 Kelompok 6MAKALAH Materi 2 Kelompok 6
MAKALAH Materi 2 Kelompok 6
 

Similar to Uas agama islam aulia putri sifani 2021

Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uas_PAI
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uas_PAILalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uas_PAI
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uas_PAILaluGilangRahmadiHam1
 
Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...
Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...
Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...Putrybq
 
F1B021019_NUR HABIIBURRAHMAN_AGAMA ISLAM_TEKNIK ELEKTRO_Dr Taufik Ramdani, S....
F1B021019_NUR HABIIBURRAHMAN_AGAMA ISLAM_TEKNIK ELEKTRO_Dr Taufik Ramdani, S....F1B021019_NUR HABIIBURRAHMAN_AGAMA ISLAM_TEKNIK ELEKTRO_Dr Taufik Ramdani, S....
F1B021019_NUR HABIIBURRAHMAN_AGAMA ISLAM_TEKNIK ELEKTRO_Dr Taufik Ramdani, S....Habib171
 
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uts_pai
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uts_paiLalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uts_pai
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uts_paiLaluGilangRahmadiHam
 
Kumpulan Artikel Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam
Kumpulan Artikel Mata Kuliah Pendidikan Agama IslamKumpulan Artikel Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam
Kumpulan Artikel Mata Kuliah Pendidikan Agama IslamFebyAuliaRizki
 
Mizan pujaisna, Agama Islam Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani S.Th.I., M. Sos.
Mizan pujaisna, Agama Islam Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani S.Th.I., M. Sos.Mizan pujaisna, Agama Islam Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani S.Th.I., M. Sos.
Mizan pujaisna, Agama Islam Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani S.Th.I., M. Sos.MizanPujaisna1
 
Agama Islam Grade 8 (Zuhud)
Agama Islam Grade 8 (Zuhud)Agama Islam Grade 8 (Zuhud)
Agama Islam Grade 8 (Zuhud)Cynthia Eka
 
Makalah Materi 1 kelompok 1
Makalah Materi 1 kelompok 1 Makalah Materi 1 kelompok 1
Makalah Materi 1 kelompok 1 Habibatutthoyibah
 
Makalah Materi 1 kelompok 1
Makalah Materi 1 kelompok 1 Makalah Materi 1 kelompok 1
Makalah Materi 1 kelompok 1 Habibatutthoyibah
 
Muh.Taufiq Hidayat(D1A021045) Ujian Akhir Semester Agama Islam, Ilmu Hukum, D...
Muh.Taufiq Hidayat(D1A021045) Ujian Akhir Semester Agama Islam, Ilmu Hukum, D...Muh.Taufiq Hidayat(D1A021045) Ujian Akhir Semester Agama Islam, Ilmu Hukum, D...
Muh.Taufiq Hidayat(D1A021045) Ujian Akhir Semester Agama Islam, Ilmu Hukum, D...MuhTaufiqHidayat2
 
Muh.Tufiq Hidayat uas agama islam
Muh.Tufiq Hidayat uas agama islamMuh.Tufiq Hidayat uas agama islam
Muh.Tufiq Hidayat uas agama islamMuhTaufiqHidayat2
 
Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_pai
Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_paiLale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_pai
Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_paiLalesekarIdamanperti
 
Makalah Implementasi iman dan taqwa dalam kehidupan modern
Makalah Implementasi iman dan taqwa dalam kehidupan modernMakalah Implementasi iman dan taqwa dalam kehidupan modern
Makalah Implementasi iman dan taqwa dalam kehidupan modernAchmad Syarief
 
Purification Of The Heart 04
Purification Of The Heart 04Purification Of The Heart 04
Purification Of The Heart 04Radio Pengajian
 
Purification Of The Heart 04
Purification Of The Heart 04Purification Of The Heart 04
Purification Of The Heart 04guest50c377b
 
Beramal dengan apa yang disampaikan
Beramal dengan apa yang disampaikanBeramal dengan apa yang disampaikan
Beramal dengan apa yang disampaikanAizira Aizuddin
 

Similar to Uas agama islam aulia putri sifani 2021 (20)

Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uas_PAI
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uas_PAILalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uas_PAI
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uas_PAI
 
Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...
Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...
Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...
 
F1B021019_NUR HABIIBURRAHMAN_AGAMA ISLAM_TEKNIK ELEKTRO_Dr Taufik Ramdani, S....
F1B021019_NUR HABIIBURRAHMAN_AGAMA ISLAM_TEKNIK ELEKTRO_Dr Taufik Ramdani, S....F1B021019_NUR HABIIBURRAHMAN_AGAMA ISLAM_TEKNIK ELEKTRO_Dr Taufik Ramdani, S....
F1B021019_NUR HABIIBURRAHMAN_AGAMA ISLAM_TEKNIK ELEKTRO_Dr Taufik Ramdani, S....
 
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uts_pai
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uts_paiLalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uts_pai
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uts_pai
 
Kumpulan Artikel Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam
Kumpulan Artikel Mata Kuliah Pendidikan Agama IslamKumpulan Artikel Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam
Kumpulan Artikel Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam
 
Mizan pujaisna, Agama Islam Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani S.Th.I., M. Sos.
Mizan pujaisna, Agama Islam Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani S.Th.I., M. Sos.Mizan pujaisna, Agama Islam Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani S.Th.I., M. Sos.
Mizan pujaisna, Agama Islam Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani S.Th.I., M. Sos.
 
Agama Islam Grade 8 (Zuhud)
Agama Islam Grade 8 (Zuhud)Agama Islam Grade 8 (Zuhud)
Agama Islam Grade 8 (Zuhud)
 
Makalah Materi 1 kelompok 1
Makalah Materi 1 kelompok 1 Makalah Materi 1 kelompok 1
Makalah Materi 1 kelompok 1
 
Makalah materi 1 kelompok 1
Makalah materi 1 kelompok 1Makalah materi 1 kelompok 1
Makalah materi 1 kelompok 1
 
Makalah Materi 1 kelompok 1
Makalah Materi 1 kelompok 1 Makalah Materi 1 kelompok 1
Makalah Materi 1 kelompok 1
 
Tugas uts agama islam 2021
Tugas uts agama islam 2021Tugas uts agama islam 2021
Tugas uts agama islam 2021
 
Muh.Taufiq Hidayat(D1A021045) Ujian Akhir Semester Agama Islam, Ilmu Hukum, D...
Muh.Taufiq Hidayat(D1A021045) Ujian Akhir Semester Agama Islam, Ilmu Hukum, D...Muh.Taufiq Hidayat(D1A021045) Ujian Akhir Semester Agama Islam, Ilmu Hukum, D...
Muh.Taufiq Hidayat(D1A021045) Ujian Akhir Semester Agama Islam, Ilmu Hukum, D...
 
Muh.Tufiq Hidayat uas agama islam
Muh.Tufiq Hidayat uas agama islamMuh.Tufiq Hidayat uas agama islam
Muh.Tufiq Hidayat uas agama islam
 
Ilmu dan belajar
Ilmu dan belajarIlmu dan belajar
Ilmu dan belajar
 
Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_pai
Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_paiLale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_pai
Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_pai
 
Makalah Implementasi iman dan taqwa dalam kehidupan modern
Makalah Implementasi iman dan taqwa dalam kehidupan modernMakalah Implementasi iman dan taqwa dalam kehidupan modern
Makalah Implementasi iman dan taqwa dalam kehidupan modern
 
Buletin lds 01
Buletin lds 01Buletin lds 01
Buletin lds 01
 
Purification Of The Heart 04
Purification Of The Heart 04Purification Of The Heart 04
Purification Of The Heart 04
 
Purification Of The Heart 04
Purification Of The Heart 04Purification Of The Heart 04
Purification Of The Heart 04
 
Beramal dengan apa yang disampaikan
Beramal dengan apa yang disampaikanBeramal dengan apa yang disampaikan
Beramal dengan apa yang disampaikan
 

Recently uploaded

Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanTitaniaUtami
 
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxMekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxEkoPoerwantoe2
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikNegustinNegustin
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxiwidyastama85
 
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakPWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakOcieocietralalatrilili Tharigan
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarAureliaAflahAzZahra
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)Ammar Ahmad
 
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8RiniWulandari49
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuKhiyaroh1
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanaji guru
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxFipkiAdrianSarandi
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxAmmar Ahmad
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurDoddiKELAS7A
 

Recently uploaded (20)

Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxMekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
 
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakPWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
 
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 

Uas agama islam aulia putri sifani 2021

  • 1. Dosen Pengampu: Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos Disusun Oleh: Nama : Aulia Putri Sifani NIM : L1B021087 Prodi/Kelas : Ilmu Komunikasi/C PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS DI BAWAH REKTOR UNIVERSITAS MATARAM 2021
  • 2. 2 Daftar Isi Cover:................................................................................................................................1 Daftar Isi.............................................................................................................................2 1. ISTIDRAJ...................................................................................................................4 A. Pengertian.................................................................................................................4 B. Konsep.....................................................................................................................4 C. Dalil-Dalil ................................................................................................................6 2. DALIL HADIS QUDSI TENTANG HUKUMAN YANG DISEGERAKAN................8 3. DOSA DAN KRITERIA RIBA BESERTA DALIL-DALILNYA...................................................11 A. Dosa Riba ...............................................................................................................11 1.Mendapat Dosa Besar..............................................................................................11 2. Dibangkitkan Pada Hari Kiamat Dalam Keadaan Gila............................................12 3. Disiksa Didalam Api Neraka................................................................................12 4. Do’a Tidak Dikabulkan........................................................................................12 5. Hilangnya Keberkahan Pada Harta........................................................................12 6. Allah SWT Menutup Hati Pemakan Harta Riba .....................................................13 7. Sedekah, Infaq dan Zakat dari Harta Riba Tidak Diterima Allah SWT ....................13 8. Riba Bisa Menyebabkan Krisis Ekonomi...............................................................13 9. Karena Riba Hubungan Persaudaraan Menjadi Retak.............................................13 10. Tidak Termasuk Golongan Orang yang Beriman................................................13 B. Kriteria Riba ...........................................................................................................14 1. Riba karena penundaan=nasi’ah (‫سيئه‬ّ‫ن‬‫)ال‬.................................................................14 2. Riba karena selisih=riba fadhl ((‫)الفضل‬ ..................................................................14 C. Dalil-dalilnya..........................................................................................................15 4. KEUTAMAAN SHODAQOH BERSERTA DALIL-DALILNYA.................................................18 A. Keutumaan dan Manfaat Sedekah...........................................................................18 1. Sedekah dapat Menghapus Dosa...........................................................................18 2. Sedekah Tidak Mengurangi Harta.........................................................................19 3. Mendapat Naungan di Hari Akhir .........................................................................20 4. Keutamaan Sedekah untuk Membuat Hati Tenang.................................................20 5. Sedekah untuk Menyembuhkan Orang Sakit..........................................................20 6. Memadamkan Murka Allah..................................................................................21 7. Terhindar dari Keburukan ....................................................................................21
  • 3. 3 8. Keutamaan Sedekah untuk Memperpanjang Umur .................................................22 5. SIFAT TAKDIR KEMATIAN BESERTA DALIL-DALILNYA....................................................22 Surat Al-A’raf ayat 34..................................................................................................22 Surat Al-An’am Ayat 61:.............................................................................................23 Surat Al-Waqiah Ayat 60:............................................................................................23 Surat Al-Imran Ayat 145: ............................................................................................24 6. KEWAJIBAN AMAR MAKRUF – NAHI MUNKAR BESERTA DALIL-DALILNYA ....................25 Daftar Pustaka...................................................................................................................27
  • 4. 4 1. ISTIDRAJ A. Pengertian Ditijau secara etimologi, Istidraj merupakan kosa kata yang berasal dari bahasa Arab.Istilah ini berasal dari akar kata daraja ( َ‫ر‬َ‫ج‬ََ) yang artinya berjalan perlahan-lahan, yang berkembang menjadi istiraja (َ‫ر‬َ‫َج‬‫د‬َ‫ر‬َ‫ج‬َ) berarti menipu.Kata ini kemudian diklasifikasikan kedalam nomina, menjadi Istidraj (ِ‫ر‬ََ‫َج‬‫د‬‫ر‬َ‫ج‬َ) yang memiliki arti pemberian kemewahan pada orang yang tidak taat terhadap Tuhan sebagai ujian baginya; tipuan'. Istidraj kemudian diserap kedalam bahasa Indonesia yang memiliki arti hal atau keadaan luar biasa yang diberikan Allah Swt kepada orang kafir sebagai ujian sehingga mereka takabur dan lupa diri kepada Tuhan. Istidraj adalah semacam perangkap bagi manusia di mana mereka yang durhaka kepada Allah SWT dengan tidak menjalankan kewajiban serta syariatnya tampak semakin makmur, sehat dan sejahtera. B. Konsep 1. Falamma nasuu maa dzukkiru (ketika hamba melupakan peringatan-peringatan agama) Al Thabari dalam tafsirnya berkomentar melupakan perintah agama adalah meninggalkan perintah Allah yang disampaikan Rasulnya. AlRaghib al-Asfahani menjelaskan, melupakan itu timbul ada kalanya disebabkan oleh hati yang lemah disertai dengan kelalaian yang disengaja. Artinya, melupakan itu bukan berarti tidak tahu, tidak ingat atau tidak sadar, tapi juga dalam bentuk kesengajaan, mungkin karena dianggap ajaran Islam itu tidak sesuai dengan konteks masyarakat modern atau alasan- alasan sejenisnya. 2. atahna ‘alaihim abwaba kulli syai’ (Kami pun membuka semua pintu kesenangan untuk mereka hamba). Diantara bentuk-bentuk kesenangan duniawi yang hamba dapatkan adalah dimudahkan mendapatkan rezeki melimpah di dunia. Hamba tersebut akan dimudahkan mendapatkan kesenangan duniawi apa saja yang diinginkannya. Dengan
  • 5. 5 kesenangan-kesenanga tersebut, si hamba selalu berbuat maksiat, tidak memiliki keinginan bertaubat dan kembali ke jalan yang benar. 3. Hatta idza farihu bima utu (Hingga bila mereka gembira dengan apa yang diberikan). Ketika hamba sedang dalam puncak kebahagiaan menikmati kesenangan duniawinya berupa harta benda, anak banyak, dan kedudukan tinggi di kalangan manusia, namun hidupnya masih jauh dari ketaatan, jauh dari rasa empati pada orang lain, jauh dari masjid dan jauh dari majelis ilmu. 4. Akhadznahum baghtatan (Kami siksa mereka dengan sekonyong- konyong). Artinya Allah akan menyiksa hamba tersebut di saat lalai. Qatadah berkomentar, bahwa siksaan yang menimpa suatu kaum secara tiba-tiba adalah urusan Allah. Dan tidak sekali-kali Allah menyiksa suatu kaum, melainkan di saat mereka tidak menyadarinya dan dalam keadaan lalai serta tenggelam dalam kesenangan 5. Fa idza hum mublisun (ketika itu mereka terdiam putus asa). mereka akan putus harapan dari semua kebaikan. Hamba tersebut telah terperdaya dengan kesenangan duniawi dimana Hasan al- Basri mengatakan, siapa yang diberi keluasan oleh Allah, lalu ia tidak menyadari hal itu merupakan ujian baginya, maka dia terperdaya. Sama halnya seorang yang disempitkan oleh Allah, lalu ia tidak menyadari dirinya sedang diperhatikan oleh Allah, maka dia juga terperdaya Ketika Allah membiarkan seorang hamba sengaja meninggalkan shalat, meninggalkan puasa, tidak ada perasaan berdosa ketika bermaksiat seperti saat membuka aurat, berat untuk bersedekah, merasa bangga dengan apa yang dimiliki dan mengabaikan
  • 6. 6 semua atau mungkin sebagian perintah Allah, benci terhadap aturan Allah, merasa umurnya panjang dan menunda-nunda taubat, enggan menuntut dan menambah pengetahuan (khususnya agama) serta lupa akan kematian, tapi Allah tetap memberikan hamba tersebut rezeki melimpah, kesenangan terus menerus, dikagumi dan dipuja puji banyak orang, tidak pernah diberikan sakit, tidak pernah diberikan musibah, prestasi akademiknya tambah sukses, hidupnya aman-aman saja, maka hamba tersebut harus berhati-hati karena semuanya itu adalah istidraj. Keadaan tersebut adalah bentuk kesengajaan dan pembiaran oleh Allah pada hamba yang sengaja berpaling dari perintah-Nya dan Allah menunda segala bentuk azab-Nya. Allah membiarkan hamba tersebut semakin lalai dan diperbudak dunia. Semoga kita dihindarkan dari jenis hamba seperti ini dan digolongkan oleh Allah sebagai hamba yang bisa menggunakan kenikmatan duniawi dalam ketaatan. C. Dalil-Dalil  Dalil Berdasarkan Al-Quran 1. Qs Al-Qalam: 44 َ‫ْع‬‫ل‬َََُ‫ن‬ََ ََ ‫ل‬‫َي‬‫ث‬َُ َ‫ن‬ْ َ‫ن‬‫ل‬‫س‬‫ل‬‫ت‬‫َج‬‫د‬َ‫ر‬َ‫ه‬َ‫م‬َ‫ج‬ .... Artinya: “.... . Nanti Kami akan menghukum mereka dengan berangsurangsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui.” 2. QS.Ali ‘Imran: 178 ِ‫ل‬ْ‫م‬ُ‫ن‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ۚ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ ِ ‫ِل‬ ٌ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ‫ي‬ِ‫ل‬ْ‫م‬ُ‫ن‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬َ‫أ‬ ‫وا‬ُ‫ر‬َ‫ف‬َ‫ك‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َّ‫ن‬َ‫ب‬َ‫س‬ْ‫ح‬َ‫ي‬ َ ‫َل‬ َ‫و‬ ٌ‫ين‬ِ‫ه‬ُ‫م‬ ٌ‫اب‬َ‫ذ‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫و‬ ۚ ‫ا‬ً‫م‬ْ‫ث‬ِ‫إ‬ ‫ُوا‬‫د‬‫ا‬َ‫د‬ْ‫ز‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ‫ي‬ Artinya: “Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka, bahwa pemberian tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka
  • 7. 7 hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan.” 3. QS.Al An’am: 44 َ‫أ‬ ۟‫ا‬ ٰٓ‫و‬ُ‫ت‬‫و‬ُ‫أ‬ ٰٓ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ۟‫وا‬ُ‫ح‬ ِ‫ر‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ َٰٰٓ ‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ ٍ‫ء‬ْ‫ى‬َ‫ش‬ ِّ‫ل‬ُ‫ك‬ َ‫ب‬ ََٰ‫ْو‬‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ح‬َ‫ت‬َ‫ف‬ ‫ۦ‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ۟‫وا‬ُ‫ر‬ِّ‫ك‬ُ‫ذ‬ ‫ا‬َ‫م‬ ۟‫وا‬ُ‫س‬َ‫ن‬ ‫ا‬َّ‫م‬َ‫ل‬َ‫ف‬ ْ‫ب‬‫ب‬‫م‬ ‫م‬ُُ ‫ا‬َ‫ذ‬َِِ‫ف‬ ًًَ‫ت‬َْْ‫ب‬ ‫م‬ُ‫ه‬ََٰ‫ن‬ْ‫ذ‬َ‫خ‬ ُ‫س‬ِ‫ل‬ ََ‫و‬ Artinya: “Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” 4. QS. Al Mu’minun: 55-56 َ‫ين‬ِ‫ن‬َ‫ب‬ َ‫و‬ ٍ‫ل‬‫ا‬َّ‫م‬ ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ۦ‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ‫م‬ُُ‫ب‬‫د‬ِ‫م‬ُ‫ن‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬َ‫أ‬ ََ‫ُو‬‫ب‬َ‫س‬ْ‫ح‬َ‫ي‬َ‫أ‬ Artinya: “Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (berarti bahwa), 5. QS.Al A’raf: 95 َ‫ف‬ ُ‫ء‬‫ا‬َّ‫ر‬َّ‫س‬‫ال‬ َ‫و‬ ُ‫ء‬‫ا‬َّ‫ر‬َّ‫ض‬‫ال‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ء‬‫ا‬َ‫ب‬‫آ‬ َّ‫س‬َ‫م‬ ْ‫د‬َ‫ق‬ ‫وا‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫و‬ ‫ا‬ ْ‫و‬َ‫ف‬َ‫ع‬ َٰ ‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ ًََ‫ن‬َ‫س‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ ًَِ‫ئ‬ِّ‫ي‬َّ‫س‬‫ال‬ ََ‫ا‬َ‫ك‬َ‫م‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ل‬َّ‫د‬َ‫ب‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ْ‫م‬ُُ‫َا‬‫ن‬ْ‫ذ‬َ‫خ‬َ‫أ‬ ْ‫ش‬َ‫ي‬ َ ‫َل‬ ْ‫م‬ُُ َ‫و‬ ًًَ‫ت‬َْْ‫ب‬ ََ‫و‬ُ‫ر‬ُ‫ُع‬ Artinya: “Kemudian Kami ganti kesusahan itu dengan kesenangan hingga keturunan dan harta mereka bertambah banyak, dan mereka berkata: “Sesungguhnya nenek moyang kamipun telah merasai penderitaan dan kesenangan“, maka Kami timpakan siksaan atas mereka dengan sekonyong-konyong sedang mereka tidak menyadarinya.”  Dalil Berdasarkan Hadis َ َ‫َه‬ َ‫َي‬َََ َ‫ج‬ ََ‫ذ‬‫ا‬: “ َ‫ا‬‫ل‬ََ َ‫ن‬ََُ‫ج‬ ََ ‫َل‬‫ث‬ََُِ ‫ل‬ َ‫َه‬ ‫ص‬ََُ‫ى‬ ‫ن‬ََِّ‫م‬ َ ‫ن‬َِ ، ‫ل‬‫ل‬َ‫م‬َِ ‫ل‬ َ‫َه‬ ََّ‫ي‬ َ‫ج‬ َ‫ا‬ْ‫ل‬َِ ‫َن‬ِ َ‫ن‬ََِ‫ة‬ََِ‫ن‬‫ل‬ِ ،” ‫ل‬‫ل‬َ‫م‬َِ‫ت‬ََ‫َج‬‫د‬‫ر‬َ‫ج‬َ َ‫ل‬ َ‫ذ‬ ‫ل‬َََ‫ن‬‫م‬َ‫ا‬ ‫ثل‬‫لى‬َ‫ن‬َْ ‫ص‬ََُِ ِ‫ن‬‫ث‬‫ن‬‫ل‬ْ ََ َْ‫ل‬َُ‫ح‬‫لب‬َ َ َ ‫ل‬َ‫ث‬َ‫ن‬ُ‫د‬ َ َ‫ن‬ْ َ‫د‬ََِ‫ن‬َ َ َّ‫ع‬َ‫ن‬‫ل‬َ ‫ص‬ ‫ل‬َ‫ن‬َ‫ى‬ ‫ن‬ ‫ل‬ِّ َ‫َب‬ ََََِْ َ‫ن‬‫َس‬‫ث‬ََُِ ‫َل‬‫م‬َ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ا‬ ‫ل‬ِ ََ‫ل‬‫ا‬‫ن‬ِّ‫ل‬‫ذ‬ ‫ل‬َْ َْ‫ل‬‫ه‬َ‫ن‬ ‫ل‬ََََُ‫ا‬):َ‫ن‬ََُ‫ج‬ ََ ‫َل‬‫ث‬ََُِ ‫ل‬ َ‫َه‬ ‫ص‬ََُ‫ى‬ َ‫َه‬ ‫ل‬‫ا‬ْ‫ل‬‫ج‬ َ‫ج‬ َ ‫ل‬َ‫ى‬ َ‫ن‬‫ل‬َّ (‫ََُد‬ ‫جََه‬ ) َ‫ن‬‫ل‬‫س‬َ‫ن‬ْ‫ل‬‫ه‬َُِ‫ل‬ْ ََ‫ذ‬‫م‬َ‫ا‬ َ‫ة‬َ‫ر‬َ‫ة‬َِ َ‫ن‬‫ل‬َ‫َل‬‫ن‬َ‫ه‬َ‫م‬ََ َْ‫ل‬‫ى‬َ‫ل‬َ ‫ل‬ََِ َْ‫ل‬ُ‫ا‬َ‫ا‬ ََ‫ذ‬‫ا‬ ‫ص‬َ‫ر‬َُ َ‫ي‬ٍَََّ
  • 8. 8 Dari ‘Uqbah bin ‘Amir ra, Rasulullah saw bersabda: “Bila kamu melihat Allah memberi pada hamba (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada- Nya, maka (ketahuilah) bahwa hal itu adalah istidraj (jebakan berupa nikmat yang disegerakan) dari Allah.” Kemudian Rasulullah saw membaca ayat yang berbunyi, “Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa (HR. Ahmad) 2. DALIL HADIS QUDSI TENTANG HUKUMAN YANG DISEGERAKAN Setiap pribadi manusia akan ditangguhkan dosa yang diperbuatnya hingga hari kiamat. Namun terdapat tiga dosa besar yang balasannya akan disegeraka Allah SWT di dunia. ‫ن‬ََِّ‫م‬ َ ‫ن‬َِ ،‫ل‬‫ل‬َ‫م‬َِ ‫ل‬ َ‫َه‬ ََّ‫ي‬ َ‫ج‬ َ، َ‫ا‬َ‫ن‬َِ َََِّ ‫ن‬َِ ‫َلا‬ ‫َجُن‬ ‫ُِثل‬ ‫م‬ ‫ىُص‬ : ْ ‫ْمسل‬ ‫ل‬‫م‬ ‫ل‬‫ا‬‫َرم‬ َ‫ب‬ْ‫ذن‬ ُ ِّ َْ ‫ص‬ ‫ا‬ َ‫ي‬‫ٍل‬ ‫ل‬ ‫ْق‬ََ َ َ َِ ‫ُنثل‬‫د‬ َ َّ‫ا‬ ‫سل‬ُِ‫ول‬ ‫ل‬ ‫لنن‬َ ،‫ُن‬َ‫ا‬ َ َ‫ة‬‫َعثن‬ ََ ،‫َن‬َ‫د‬ َْ َ َ‫َِنْه‬ ،ََّ‫ة‬َِ َ َ َ‫ا‬ ‫نثلْة‬ َ Hal ini sesuai dalam hadist dari Abu Bakrah RA, Rasulullah SAW bersabda,” Setiap dosa akan di akhirkan (ditunda) balasannya oleh Allah SWT hingga hari kiamat, kecuali al-baghy (zalim), durhaka kepada orang tua dan memutuskan silaturahim, Allah akan menyegerakan di dunia sebelum kematian menjemput.” (HR Al Hakim, Al Mustadrak No 7345). Pertama, dosa orang yang berbuat zalim balasannya akan disegerakan. zalim adalah perbuatan melampaui batas dalam melakukan keburukan. Perbuatan zalim dapat mengotori hati, seperti sombong, dengki, ghibah, fitnah, dusta, dan lain sebagainya. Karena itu zalim termasuk dari dosa besar.
  • 9. 9 Manusia yang zalim akan mendapatkan balasan di dunia dan siksa pedih di akhirat. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Alquran: ِّ‫ق‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ْر‬‫ي‬َِْ‫ب‬ ِ ‫ض‬ ْ‫ر‬َ ْ ‫اِل‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ََ‫و‬ُْْ‫ب‬َ‫ي‬ َ‫و‬ َ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ََ‫و‬ُ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫ظ‬َ‫ي‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫ل‬‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫س‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ۚ ٌ‫م‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫أ‬ ٌ‫اب‬َ‫ذ‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ََِ‫ئ‬ََٰ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬ “Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih. ”(QS Asy-Syura: 42) Kedua, orang yang durhaka kepada orang tua. Sikap buruk dan tidak menghormati serta tidak menyayangi kedua orang tua, adalah sikap yang sangat tercela, karena merekalah penyebab keberadaan kita di dunia ini. Jika sikap ini dilakukan, maka akan mengundang kemurkaan dari Allah SWT di dunia ini, antara lain dalam bentuk pembangkangan sikap yang dilakukan anak- anak mereka. Karena itu, sikap ihsan baik dalam ucapan maupun perbuatan merupakan suatu kewajiban agama sekaligus merupakan suatu kebutuhan. Seperti yang dijelaskan dalam firman Allah SWT: َ‫ح‬َ‫أ‬ َ‫ر‬َ‫ب‬ِ‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ك‬َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ َّ‫َن‬ُْ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ي‬ ‫ا‬َّ‫م‬ِ‫إ‬ ۚ ‫ا‬ً‫ن‬‫ا‬َ‫س‬ْ‫ح‬ِ‫إ‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫د‬ِ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬‫َّا‬‫ي‬ِ‫إ‬ َّ ‫َل‬ِ‫إ‬ ‫ُوا‬‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ُع‬َ‫ت‬ َّ ‫َل‬َ‫أ‬ ََ‫ب‬‫ب‬َ‫ر‬ َٰ ‫ى‬َ‫ض‬َ‫ق‬ َ‫و‬ َ‫ت‬ َ ‫َل‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫م‬ُُ َ ‫َل‬ِ‫ك‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ُُُ‫د‬ ٍٍّّ ُ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ْ‫ل‬ُ‫ُق‬ ِ‫ر‬َ‫ك‬ ً ‫َل‬ ْ‫و‬َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫م‬ُُْ‫ر‬َ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ت‬ َ ‫َل‬ َ‫و‬ “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu-bapakmu dengan sebaik- baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka ucapan yang mulia. ”(QS Al-Isra: 23). Ketiga, dosa orang yang memutuskan silaturahim. Islam tidak menyukai orang- orang yang memutuskan tali persaudaraan.
  • 10. 10 Islam mengancam dan mengecam secara tegas orang-orang yang memutuskan tali persaudaraan. Dalam hal ini, Rasulullah SAW bersabda dari Abu Muhammad Jubiar bin Muth’im RA: َّ‫اَّلل‬ َ‫ل‬‫رسو‬ َََّ‫أ‬ ‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ ٍ‫م‬ِ‫ُع‬ْ‫ط‬ُ‫م‬ ِ‫بن‬ ِ‫ْر‬‫ي‬َ‫ب‬ُ‫ج‬ ‫محمد‬ ‫بي‬َ‫أ‬ ‫عن‬ ‫ﷺ‬ ْ‫د‬َ‫ي‬ ‫َل‬ :َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ٌ‫ع‬ِ‫اط‬َ‫ق‬ ًََّ‫ن‬َ‫ج‬‫ال‬ ُ‫ل‬ُ‫خ‬ “Tidak akan masuk surga orang yang memutus (silaturahim)." (HR Bukhari dan Muslim). Islam begitu tegas terhadap hubungan baik sesama manusia. Oleh karena itu, orang yang tidak mau berbuat baik dan justru memutus persaudaraan, Islam pun memberikan ancaman yang keras, yakni tidak akan masuk surga sebagai balasannya. Sungguh mengerikan. ُ‫ه‬َ‫ب‬ ْ‫ُو‬‫ي‬ُ‫ع‬ ُ‫ه‬ َ‫ر‬َّ‫ص‬َ‫ب‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ن‬‫ب‬‫د‬‫ال‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ُ‫ه‬َ‫د‬ََُّ‫ز‬ َ‫و‬ ِ‫ْن‬‫ي‬ِّ‫د‬‫ال‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ُ‫ه‬َ‫ه‬َّ‫ُق‬َ‫ف‬ ‫ا‬ً‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ ِِِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ُع‬ِ‫ب‬ ُ ‫اَّلله‬ َ‫د‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫ا‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫ا‬ Apabila Alloh menghendaki kebaikan pada hambaNya, maka Dia memahamkan agama dan membuatnya berzuhud terhadap duniawi, lalu Dia memperlihatkan kepadanya aib-aib dirinya. (Riwayat Baihaqi dari Anas ra) Penjelasan: Apabila Alloh menghendaki kebaikan bagi seorang hamba, maka Alloh menjadikannya faham/ pandai agama karena agama akan membawanya kepada kebaikan di dunia dan di akhirat. Dan Alloh menjadikannya orang yang zuhud (dunianya untuk akhirat) . Hal ini tidaklah heran mengingat pemahaman agamanya yang mendalam sehingga harta duniawi menurut pandangannya tiada artinya dibandingkan dengan pahala ukhrowi.. Alloh juga menjadikan dia dapat melihat aib dan kekurangan-kekurangan yang ada pada dirinya, lalu segera ia bertaubat dan memperbaiki dirinya. Hukuman yang disegerakan َ‫د‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫ا‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫ا‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ َََ‫س‬ْ‫م‬َ‫ا‬ َّ‫ر‬َّ‫ش‬‫ال‬ ِ‫ه‬ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ُع‬ِ‫ب‬ ُ ‫اَّلله‬ َ‫د‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫ا‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫ا‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ن‬‫ب‬‫د‬‫ال‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ًََ‫ب‬ ْ‫و‬ُ‫ُق‬ُ‫ُع‬‫ال‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ل‬َّ‫ج‬َ‫ع‬ َ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬‫ال‬ ِ‫ه‬ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ُع‬ِ‫ب‬ ُ ‫اَّلله‬ ُ‫ي‬ ‫ى‬‫ه‬‫ت‬َ‫ح‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ْ‫ن‬َ‫ذ‬ِ‫ب‬ ُ‫ه‬ ََ ْ‫و‬َ‫ي‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ‫ى‬ِ‫ف‬‫ا‬ َ‫و‬ ًَِ‫م‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ُق‬‫ال‬
  • 11. 11 Apabila Alloh menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya, maka Dia menyegerakan hukuman untuknya di dunia, dan apabila Dia menghendaki keburukan bagi hamba-Nya, maka Dia memenuhi atau menepati hukuman dosanya itu di hari kiamat nanti. (Riwayat Thabrani dari Ammar Ibnu Yaasir ra) Penjelasan: Musibah yang ditimpakan Alloh pada hambaNya merupakan hukuman yang disegerakan di dunia untuk menghapus dosanya, sehingga ketika dia mati, dirinya bersih dari dosa dan dimasukkan ke dalam surga. Apabila Alloh menghendaki keburukan bagi seorang hamba, maka Dia membiarkannya bersenang-senang menuruti keinginan nafsunya di dunia ini. Semakin lama hidup di dunia semakin banyak dosa-dosa yang dikerjakannya sehingga kelak di akhirat ia akan menerima pembalasannya yang setimpal. Maka tidak ada jalan selamat baginya, dan tempat kembalinya adalah neraka. Alloh telah berfirman: ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫ل‬َ‫ج‬ْ‫ُع‬َ‫ت‬ َ ‫َل‬َ‫ف‬ ِ ‫ًّا‬‫د‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ‫ب‬‫د‬ُ‫ُع‬‫َـ‬‫ن‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬ ۚ ِ "maka janganlah engkau (Muhammad) tergesa-gesa (memintakan azab) terhadap mereka, karena Kami menghitung dengan hitungan teliti (dosa2nya untuk dibalas kelak) ." (QS. Maryam : 84) 3. DOSA DAN KRITERIA RIBA BESERTA DALIL-DALILNYA Riba (‫َبج‬ ‫)َبجي‬ secara bahasa artinya bertambah/tambahan, bisa juga diartikan mengembang atau lebih banyak. Menurut syariat, pengertian riba lebih luas, yaitu penambahan atau penundaan (meskipun tidak ada penambahan). A. Dosa Riba 1. Mendapat Dosa Besar
  • 12. 12 seseorang dalam keadaan mengetahui bahwa itu adalah uang riba dosanya lebih besar dari pada berzina sebanyak 36 kali. 2. Dibangkitkan Pada Hari Kiamat Dalam Keadaan Gila Pada hari kiamat nanti seluruh umat manusia dari zaman Nabi Adam sampai akhir zaman akan dibangkitkan kembali. Tentu saja dengan keadaan yang berbeda-beda menurut amal ibadah semasa di dunia. Di hari kiamat, pemakan harta riba akan dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan gila. Allah SWT menghinakannya di hari pembangkitan dengan keadaan seperti berdirinya orang yang kerasukan dan dikuasai setan. Na’udzubillahimin dzalik. 3. Disiksa Didalam Api Neraka Neraka adalah tempat peristirahatan terburuk yang pernah ada. Ia akan disiksa oleh para Malaikat Allah SWT yang selalu patuh terhadap Perintah-Nya. Terkecuali ketika telah bertaubat dan memohon ampun kepada Allah SWT. 4. Do’a Tidak Dikabulkan Selain adzab di akhirat, Allah SWT juga memberikan adzab di dunia bagi pemakan harta riba. Salah satunya adalah do’a pelaku riba tidak akan dikabulkan oleh Allah SWT. Betapa merugi ketika setiap hari sholat menjalankan Perintah-Nya justru do’a tidak akan diterima dan dikabulkan Allah SWT. Dimana lagi kita akan meminta? Sedangkan sesungguhnya hanya Allah SWT tempat kita memohon dan berserah diri. 5. Hilangnya Keberkahan Pada Harta Tidak akan berkah harta yang diperoleh dari jalan riba. Itulah kenapa Rasul mengingatkan kita untuk mencari rezeki dari cara yang baik. Bayangkan ketika harta hasil riba dibelikan makanan, pakaian,beli rumah dan keperluan lainnya dan semua itu tiada keberkahan.
  • 13. 13 6. Allah SWT Menutup Hati Pemakan Harta Riba Hati pemakan riba akan tertutup sehingga pelaku riba tidak lagi memikirkan mana yang baik dan buruk 7. Sedekah, Infaq dan Zakat dari Harta Riba Tidak Diterima Allah SWT Tidak akan diterima di Sisi Allah SWT harta yang disedekahkan yang didapatkan dari hasil riba 8. Riba Bisa Menyebabkan Krisis Ekonomi Juga akan menjadi penyebab krisis ekonomi dikarenakan merugikan pihak- pihak korban riba. Seperti contoh seorang rentenir yang meminjamkan uang dan memberikan bunga yang sangat tinggi untuk dikembalikan. Ini akan merugikan peminjam. Karena ketika uang yang dihasilkan dari jerih payah untuk keperluan sehari-hari justru harus dibayarkan bunga pinjaman.Karena banyak sekali rentenir yang meminjamkan uang dengan syarat mengembalikan dengan bunga tinggi. Apalagi jika melakukan pinjaman untuk beli rumah mewah dan mahal. Berapa banyak bunga yang akan kita bayar? Alangkah baiknya kita kondisikan dengan ekonomi yang ada. Seperti halnya beli rumah murah dan properti sederhana sesuai kebutuhan. 9. Karena Riba Hubungan Persaudaraan Menjadi Retak Jika riba marak dilakukan, hubungan persaudaraan antar manusia menjadi retak. Hubungan menjadi renggang dikarenakan ada pihak yang dirugikan. Bukankah baiknya jika hubungan persaudaraan dilandasi dengan sifat saling tolong-menolong? Alangkah mulianya jika sebuah negeri tertentu membudayakan sesuatu dengan cara syariah. Ini akan menjadi salah satu negeri yang damai dan tenteram. Dikarenakan hubungan antar manusia yang erat persaudaraannya. Saling tolong-menolong dan bergotong-royong demi membangun negeri yang harmonis. 10. Tidak Termasuk Golongan Orang yang Beriman Allah SWT Berfirman didalam kitab suci Al-Qur’an bahwa orang-orang pelaku riba dianggap orang-oang yang tidak beriman. Dalil tersebut menerangkan sampai-sampai pelaku riba diperangi oleh Allah SWT dan
  • 14. 14 Rasul-Nya. Tentu saja terkecuali bagi Hamba-Nya yang bertaubat nasuha dan bersungguh-sungguh tidak akan mengulanginya lagi. B. Kriteria Riba 1. Riba karena penundaan=nasi’ah (‫سيئه‬ّ‫ن‬‫ال‬) Riba ini dapat diartikan dengan tambahan yang disyaratkan yang diambil/diterima dari orang yang diutangi sebagai kompensasi dari penundaan pelunasan (termasuk di dalamnya riba jahiliyah). Riba ini bisa terjadi karena penundaan saja atau penundaan sekaligus dengan tambahan.  Riba jahiliyah adalah salah satu model riba, yaitu ketika jatuh tempo, tidak bisa melunasi, lalu jatuh tempo ini diundur, dengan syarat ada penambahan pembayaran. Namun, jika dapat dilunasi pada saat jatuh tempo yang pertama, maka tidak ada penambahan. Ini model rentenir jahiliyah.  Riba modern lebih kejam daripada riba jahiliyahnya orang jahiliyah. Riba modern, dari jatuh tempo pertama sudah diwajibkan membayar tambahan. Kalau riba jahiliyah, jatuh tempo pertama gratis dari uang administrasi dan semacamnya. Riba modern, belum terima uang sudah harus bayar. Misal, pinjam lima juta rupiah, dapatnya empat juta lima ratus ribu. Baru menerima, sudah langsung terkena ribanya, dianggapnya utang lima juta rupiah. 2. Riba karena selisih=riba fadhl (( ‫الفض‬ ‫ل‬ ) Terdapat dalam dunia perdagangan, tepatnya pada barter,akan tetapi tidak semua barter, hanya barter pada barang-barang tertentu saja (komoditas ribawi). Yakni barter uang dengan uang atau bahan makanan dengan ada penambahan. Riba ini haram berdasarkan hadits dan ijma’. Pada awalnya ada ikhtilaf, yakni Ibnu Abbas membolehkannya, tetapi akhirnya beliau rujuk dan meralat pendapatnya, dan hasilnya ulama sepakat bahwa ini tidak boleh, riba ini dinilai menjadi sarana menuju riba nasi’ah. Tidak terjadi riba dalam dunia barter kecuali dengan enam benda ribawi. Dalam hadits hanya ada enam benda ribawi. Ada perselisihan apakah riba hanya pada enam benda tersebut atau bisa dilebarkan ke benda yang lainnya. Pendapat yang
  • 15. 15 lebih kuat adalah enam benda tersebut bisa dilebarkan kepada benda yang sejenis dan semisal. Dari enam benda ribawi tadi dapat dikelompokkan menjadi dua. Kelompok pertama terdiri dari emas dan perak. Kelompok kedua terdiri dari bahan makanan. Beda kelompok dalam istilah fiqih dikenal dengan beda illat. Kelompok 1:  Emas  Perak Kelompok 2:  Gandum bur  Gandum sya’ir  Kurma  Garam C. Dalil-dalilnya  Dalil Al-Qur’an QS. Al-Baqarah: 275-276 َّ‫ن‬َ‫أ‬ِ‫ب‬ ََِ‫ل‬َ‫ذ‬ ّ ِ ‫س‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ َُ‫ا‬َ‫ط‬ْ‫ي‬َّ‫ش‬‫ال‬ ُ‫ه‬ُ‫ط‬َّ‫ب‬َ‫خ‬َ‫ت‬َ‫ي‬ ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َُ ‫و‬ُ‫ُق‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ك‬ ‫َل‬ِ‫إ‬ ََ‫و‬ُ‫م‬‫و‬ُ‫ُق‬َ‫ي‬ ‫َل‬ ‫ا‬َ‫ب‬ِّ‫الر‬ ََ‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ْ‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ‫وا‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ ‫ا‬َ‫ب‬ِّ‫الر‬ ُ‫ل‬ِْْ‫م‬ ُ‫ع‬ ِّ‫ب‬َ‫ر‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ًٌَ‫ظ‬ِ‫ع‬ ْ‫و‬َ‫م‬ ُ‫ه‬َ‫ء‬‫ا‬َ‫ج‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ب‬ِّ‫الر‬ ََ َّ‫ر‬َ‫ح‬ َ‫و‬ َ‫ع‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ َّ‫اَّلل‬ َّ‫ل‬َ‫ح‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ِ‫ئ‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬َ‫ف‬ َ‫د‬‫ا‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ ِ َّ‫اَّلل‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ُ‫ه‬ ُ‫ر‬ْ‫م‬َ‫أ‬ َ‫و‬ َ‫ف‬َ‫ل‬َ‫س‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫ف‬ ‫ى‬َ‫ه‬َ‫ت‬ْ‫ن‬‫ا‬َ‫ف‬ ِ‫ه‬ ُ‫اب‬َ‫ح‬َْْ‫أ‬ ََ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُُ ِ‫ار‬َّ‫ن‬‫ال‬ .ٍ‫يم‬ِ‫ث‬َ‫أ‬ ٍ‫ار‬َّ‫ف‬َ‫ك‬ َّ‫ل‬ُ‫ك‬ ‫ب‬‫ب‬ ِ‫ُح‬‫ي‬ َ ‫َل‬ ُ َّ‫اَّلل‬ َ‫و‬ ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫د‬َّ‫ص‬‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ب‬ْ‫ُر‬‫ي‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ب‬ ِّ‫الر‬ ُ َّ‫اَّلل‬ ُ‫ق‬َ‫ح‬ْ‫م‬َ‫ي‬ .َ‫ُو‬‫د‬ِ‫ل‬‫َا‬‫خ‬ “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit
  • 16. 16 gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.” Q.S. Al Baqarah: 278 َ‫ين‬ِ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬ َِْ‫إ‬ ‫ا‬َ‫ب‬ ِّ‫الر‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ي‬ِ‫ُق‬َ‫ب‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ر‬َ‫ذ‬ َ‫و‬ َ َّ‫اَّلل‬ ‫وا‬ُ‫ُق‬َّ‫ت‬‫ا‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ب‬‫ي‬َ‫أ‬ ‫يا‬ ‫ء‬ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang benar benar beriman Q.S. Al Baqarah: 279 َ ‫َل‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ْ‫م‬َ‫أ‬ ُ‫وس‬ُ‫ء‬ُ‫ر‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬َ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ب‬ُ‫ت‬ َِْ‫إ‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ َ‫و‬ ِ َّ‫اَّلل‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫ب‬ْ‫ر‬َ‫ح‬ِ‫ب‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫ذ‬ْ‫أ‬َ‫ف‬ ‫وا‬ُ‫ل‬َ‫ُع‬ْ‫ف‬َ‫ت‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ََِِْ‫ف‬ ‫و‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ظ‬ُ‫ت‬ َ ‫َل‬ َ‫و‬ ََ‫و‬ُ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫ظ‬َ‫ت‬ ََ Jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak Menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.  Dalil Al-hadis H.R. Muslim ِ َّ‫اَّلل‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ َ‫ن‬َ‫ُع‬َ‫ل‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ٍ‫ر‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ج‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ - ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫ْلى‬ - ٌ‫ء‬‫ا‬ َ‫و‬َ‫س‬ ْ‫م‬ُُ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫د‬ُِ‫َا‬‫ش‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬َ‫ب‬ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ك‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ِ‫ك‬‫و‬ُ‫م‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ب‬ ِّ‫الر‬ َ‫ل‬ِ‫ك‬‫آ‬
  • 17. 17 Dari Jabir, Rasulullah melaknat orang yang memakan riba, nasabah riba, juru tulis dan dua saksi transaksi riba. Nabi bersabda, “Mereka itu sama H.R. Bukhari ٍ‫ل‬َ‫ج‬َ‫أ‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ٍّ‫ي‬ِ‫د‬‫و‬ُ‫ه‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬ً‫م‬‫ا‬َ‫ُع‬َ‫ط‬ ‫ى‬َ‫ر‬َ‫ت‬ْ‫ش‬ِ‫ا‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ َّ‫اَّلل‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َْ َّ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ َََّ‫أ‬ ُ‫ه‬َ‫ع‬ْ‫ر‬ِ‫د‬ ُ‫ه‬َ‫ن‬ََُ‫ر‬ َ‫و‬ . Bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam membeli makanan (yakni gandum) dari seorang Yahudi dengan (pembayaran) tempo, dan beliau menggadaikan baju perangnya kepadanya. H.R. Abu Dawud ،ًَِّ‫ض‬ِ‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ ِ‫ب‬ََُّ‫ذ‬‫ال‬ ِ‫ْع‬‫ي‬َ‫ب‬ِ‫ب‬ َ‫س‬ْ‫أ‬َ‫ب‬ َ‫َل‬ َ‫و‬ َّ‫ش‬‫ال‬ِ‫ب‬ ِّ‫ُر‬‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ْع‬‫ي‬َ‫ب‬ِ‫ب‬ َ‫س‬ْ‫أ‬َ‫ب‬ َ‫َل‬ َ‫و‬ ,َ‫َل‬َ‫ف‬ ًَُ‫ئ‬ْ‫ي‬ِ‫س‬َ‫ن‬ ‫ا‬َّ‫م‬َ‫أ‬ ,ٍ‫د‬َ‫ي‬ِ‫ب‬ ‫ًا‬‫د‬َ‫ي‬ ,‫ا‬َ‫م‬ُُُ‫ر‬َْْ‫ك‬َ‫أ‬ ًَُّ‫ض‬ِ‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫م‬ُُُ‫ر‬َْْ‫ك‬َ‫أ‬ ُ‫ْر‬‫ي‬ِ‫ُع‬َّ‫ش‬‫ال‬ َ‫و‬ ، ِ‫ْر‬‫ي‬ِ‫ُع‬ َ‫َل‬َ‫ف‬ ًَُ‫ئ‬ْ‫ي‬ِ‫س‬َ‫ن‬ ‫ا‬َّ‫م‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ،ٍ‫د‬َ‫ي‬ِ‫ب‬ ‫ًا‬‫د‬َ‫ي‬. Tidak mengapa menjual emas dengan perak dengan jumlah perak lebih banyak (apabila) langsung serah terima/kontan, adapun dengan cara nasi’ah (ditangguhkan serah terimanya), maka tidak boleh. Dan tidak mengapa menjual gandum bur dengan sya’ir dengan jumlah sya’ir lebih banyak (apabila) langsung serah terima, adapun dengan cara nasi’ah maka tidak boleh H.R. Ibnu Majah َ‫ع‬ ََ‫ا‬َ‫ك‬ َّ ‫َل‬ِ‫إ‬ ‫ا‬َ‫ب‬ ِّ‫الر‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ر‬َْْ‫ك‬َ‫أ‬ ٌ‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ َّ‫اَّلل‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َْ ِّ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ٍ‫د‬‫و‬ُ‫ُع‬ْ‫س‬َ‫م‬ ِ‫ْن‬‫ب‬‫ا‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ًٍَّ‫ل‬ِ‫ق‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ِ‫ه‬ ِ‫ر‬ْ‫م‬َ‫أ‬ ًَُ‫ب‬ِ‫ق‬‫ا‬ Dari Ibnu Mas’ud, Nabi bersabda, “Tidaklah seorang itu memperbanyak harta dari riba kecuali kondisi akhirnya adalah kekurangan/kemiskinan HR Ahmad ِ َّ‫اَّلل‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ًَِ‫ك‬ِ‫ئ‬َ‫َل‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ل‬‫ي‬ِ‫س‬َ‫غ‬ ًََ‫ل‬َ‫ظ‬ْ‫ن‬َ‫ح‬ ِ‫ْن‬‫ب‬ ِ َّ‫اَّلل‬ ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ - ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫ْلى‬ - « َّ‫الر‬ ُ‫ه‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ً‫ا‬‫ب‬ ِ‫ر‬ ُ‫م‬َُْ‫ر‬ِ‫د‬ ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ُع‬َ‫ي‬ َ‫و‬ُُ َ‫و‬ ُ‫ل‬ُ‫ج‬ ًًَ‫ي‬ْ‫ن‬َ‫ز‬ َ‫ين‬ِ‫ث‬َ‫َل‬َ‫ث‬ َ‫و‬ ًٍَّ‫ت‬ِ‫س‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ب‬‫د‬َ‫ش‬َ‫أ‬
  • 18. 18 Dari Abdullah bin Hanzholah[2], Rasulullah bersabda, “Satu dirham uang riba yang dinikmati seseorang dalam keadaan tahu bahwa itu riba dosanya lebih jelek dari pada berzina 36 kali Dari Abu Hurairah َ‫ة‬ َ‫ْر‬‫ي‬َ‫ر‬ُُ ‫ى‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬– ‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫–رضى‬ ِّ‫ى‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬– ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫–ْلى‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ « ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ُق‬ِ‫ب‬‫و‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ع‬ْ‫ب‬َّ‫س‬‫ال‬ ‫ُوا‬‫ب‬ِ‫ن‬َ‫ت‬ْ‫ج‬‫ا‬ . » ‫وا‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ي‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َّ‫ن‬ُُ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ ، ِ َّ‫اَّلل‬ َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ « ِ‫ب‬ ُ‫ك‬ْ‫ر‬ِّ‫ش‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫ب‬ ِّ‫الر‬ ُ‫ل‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ، ِّ‫ق‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ َّ‫َل‬ِ‫إ‬ ُ َّ‫اَّلل‬ ََ َّ‫ر‬َ‫ح‬ ‫ى‬ِ‫ت‬َّ‫ل‬‫ا‬ ِ ‫س‬ْ‫ف‬َّ‫ن‬‫ال‬ ُ‫ل‬ْ‫ت‬َ‫ق‬ َ‫و‬ ، ُ‫ر‬ْ‫ح‬ِّ‫س‬‫ال‬ َ‫و‬ ، ِ َّ‫اَّلل‬ ِ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ ُ‫ل‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ، ِ‫ت‬َ‫َل‬ِ‫ف‬‫َا‬ْْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ت‬‫َا‬‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ت‬‫َا‬‫ن‬َ‫ص‬ْ‫ح‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ٍُّ ْ‫ذ‬َ‫ق‬ َ‫و‬ ، ِ‫ف‬ْ‫ح‬َّ‫الز‬ ََ ْ‫و‬َ‫ي‬ ‫ى‬ِّ‫ل‬ َ‫و‬َّ‫ت‬‫ال‬ َ‫و‬ ، ِ‫يم‬ِ‫ت‬َ‫ي‬ْ‫ل‬‫ا‬ » . Dari Abu Hurairah, Nabi bersabda, “Jauhilah tujuh dosa yang membinasakan!”. Para shahabat bertanya, “Apa saja tujuh dosa itu wahai rasulullah?”Jawaban Nabi, “Menyekutukan Allah, sihir, menghabisi nyawa yang Allah haramkan tanpa alasan yang dibenarkan, memakan riba, memakan harta anak yatim, meninggalkan medan perang setelah perang berkecamuk dan menuduh berzina wanita baik baik(yang menjaga dirinya)” [Muttafaq ‘alaih] 4. KEUTAMAAN SHODAQOH BERSERTA DALIL-DALILNYA A. Keutumaan dan Manfaat Sedekah 1. Sedekah dapat Menghapus Dosa Keutamaan sedekah yang pertama adalah dapat menghapus dosa. Setiap manusia pasti tidak bisa lepas dari dosa. Sedekah adalah cara termudah yang Allah berikan untuk menghapus dosa-dosa kita. Akan tetapi, sedekah yang kita berikan menurut sebagian ulama hanya dapat menghapus dosa kecil. Sedangkan untuk menghapus dosa besar harus diikuti dengan taubat.
  • 19. 19 Dalilnya-dalilnya ‫ملج‬ َ ‫َلي‬ َ ‫فصي‬ ‫ع‬ ‫ى‬ ‫َل‬ ِّ ‫ئة‬ ‫ث‬ ‫خع‬ َ ‫فصي‬ ‫ع‬ ‫ى‬ ‫ة‬ َ‫ود‬ ََ Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api. (HR. Tirmidzi) 2. Sedekah Tidak Mengurangi Harta Berbeda dengan konsep keuangan manusia, di mana semakin banyak uang keluar semakin berkurang harta kita. Justru dalam konsep islam, barangsiapa yang sering mengeluarkan uang untuk sedekah maka ia akan semakin kaya. Allah berjanji akan melipat gandakan harta orang yang gemar bersedekah dengan niat tulus. َ‫ل‬ُ‫ب‬ْ‫ن‬ُ‫س‬ ِّ‫ل‬ُ‫ك‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ل‬ِ‫ب‬‫َا‬‫ن‬َ‫س‬ َ‫ع‬ْ‫ب‬َ‫س‬ ْ‫ت‬َ‫ت‬َ‫ب‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ًٍَّ‫ب‬َ‫ح‬ ِ‫ل‬ََْ‫م‬َ‫ك‬ ِ َّ‫اَّلل‬ ِ‫ل‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫س‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ْ‫م‬َ‫أ‬ ََ‫و‬ُ‫ُق‬ِ‫ف‬ْ‫ن‬ُ‫ي‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ل‬ََْ‫م‬ ًَُ‫ئ‬‫ا‬ِ‫م‬ ًٍ ُ‫ف‬ِ‫ع‬‫ا‬َ‫ض‬ُ‫ي‬ ُ َّ‫اَّلل‬ َ‫و‬ ًٍَّ‫ب‬َ‫ح‬ ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ ٌ‫ع‬ِ‫س‬‫ا‬ َ‫و‬ ُ َّ‫اَّلل‬ َ‫و‬ ُ‫ء‬‫َا‬‫ش‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ِ‫ل‬ ٌ‫م‬ Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 261) Dalam haditsnya, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam juga bersabda mengenai keutamaan sedekah adalah tidak akan mengurangi harta, yaitu: ْ‫ن‬ِ‫م‬ ًٌَ‫ق‬َ‫د‬َْ ْ‫ت‬َ‫ص‬َ‫ُق‬َ‫ن‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ َّ‫اَّلل‬ ُ‫ه‬َ‫ُع‬َ‫ف‬َ‫ر‬ َّ ‫َل‬ِ‫إ‬ ِ َّ ِ ‫َّلل‬ ٌ‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ َ‫ع‬َ‫ض‬‫ا‬ َ‫و‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ ‫ا‬ًّ‫ز‬ِ‫ع‬ َّ ‫َل‬ِ‫إ‬ ٍ‫و‬ْ‫ف‬َ‫ُع‬ِ‫ب‬ ‫ًا‬‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ُ َّ‫اَّلل‬ َ‫د‬‫ا‬َ‫ز‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ ٍ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬
  • 20. 20 Sedekah itu tidak akan mengurangi harta. Tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan Allah akan menambah kemuliaannya. Dan tidak ada orang yang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya. (HR. Muslim) 3. Mendapat Naungandi Hari Akhir Manfaat besar sedekah selain pahala adalah diberi naungan di hari akhir. Nabi Muhammad menjelaskan bahwa salah satu golongan yang mendapat naungan di hari kiamat adalah orang-orang yang gemar bersedekah. Orang yang diberi naungan adalah orang yang bersedekah dengan tangan kanan, namun tangan kirinya tidak tahu. Artinya, orang tersebut bersedekah secara diam-diam tanpa diketahui orang lain (tidak riya). 4. Keutamaan Sedekahuntuk Membuat Hati Tenang Ketika bersedekah, hati akan tenang karena mengetahui hartanya sudah bersih. Hak-hak orang lain yang ada di dalam harta kita sudah diberikan, oleh karena itu terbebaslah tanggung jawab kita kepada harta di depan Allah kelak. Selain itu, keutamaan sedekah adalah bisa membuat hati senang karena bisa membantu orang yang membutuhkan 5. Sedekah untuk Menyembuhkan Orang Sakit Sedekah adalah penyembuh untuk orang sakit. Tidak hanya bisa menyembuhkan penyakit orang lain, namun juga bisa menyembungkan sakit kita. Rasullah bersabda bahwa barang siapa yang memelihara harta bendanya dengan cara mengeluarkan zakat, obatilah penyakitmu dengan sedekah. Saat membantu orang yang sedang sakit dengan cara
  • 21. 21 memberinya uang untuk membeli obat, juga akan membantu mereka sembuh dan kita terbebas dari penyakit berbahaya. Rasulullah bersabda: ً‫بالصدق‬ ‫مرضاكم‬ ‫داووا‬ Sembuhkanlah orang-orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah. (HR. Al-Dailami) 6. Memadamkan Murka Allah Nabi Muhammad bersabda bahwa barang siapa yang suka bersedekah, maka akan memadamkan murka Allah Ta’ala. Selain itu, sedekah juga akan menghindari seseorang dari kematian yang buruk. Untuk itu, keutamaan dan manfaat sedekah adalah bisa memadamkan amarah Allah sehingga akan aman di dunia dan akhirat. ‫م‬ ‫وتدفع‬ ‫الرب‬ ‫غضب‬ ‫تطفئ‬ ً‫الصدق‬ ‫السوء‬ ً‫يت‬ Sesungguhnya sedekah itu memadamkan murka Allah dan menolak mati jelek (su’ul khotimah). (HR. Tirmidzi) 7. Terhindar dari Keburukan Keutamaan sedekah yang besar untuk kehidupan kita adalah bisa melindungi dari musibah. Sedekah yang diberikan akan melindungi kita dari musibah yang akan datang kepada kita. Keburukan yang ditimpa bisa berupa penyakit, kehilangan barang berharga, kesulitan dalam bekerja, dan lainnya. Oleh karena itu, seringkali sedekah disarankan untuk dilakukan orang yang sedang berikhtiar atau mengusahakan sesuatu hal dalam hidup. ‫السوء‬ ‫من‬ ‫بابا‬ ‫سبُعين‬ ‫ب‬‫د‬ُ‫س‬‫ت‬ ً‫الصدق‬
  • 22. 22 Sedekah menutup 70 pintu keburukan. (HR. Thabrani) 8. Keutamaan Sedekah untuk Memperpanjang Umur Keutamaan dan manfaat sedekah lainnya adalah dapat mempanjang umur. Dalam sebuah riwayat Rasulullah bersabda sedekah akan mengilangkan bala’ (musibah) dan menambah umur. Oleh karena itu, buat kamu yang ingin panjang umur, kuncinya bukan hanya menjaga kesehatan dan pola makan, namun juga rajin bersedekah. 5. SIFAT TAKDIR KEMATIAN BESERTA DALIL-DALILNYA Takdir kematian bersifat mubram atau ketentuan mutlak dari Allah SWT yang pasti berlaku dan manusia tidak diberi peran untuk mewujudkannya dan manusia tidak bisa merubahnya. Tentunya tidak ada yang tahu kapan kamu akan dilahirkan dan kapan akan mati. Semua menjadi rahasia Allah SWT dan terjadi sesuai dengan ketetapan-Nya. Dalilnya Surat Al-A’raf ayat 34 ٌ‫ل‬َ‫ج‬َ‫ا‬ ًٍَّ‫م‬ُ‫ا‬ ِّ‫ل‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬ َ‫و‬ ۚ ِ ََ ْ‫و‬ُ‫م‬ِ‫د‬ْ‫ُق‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ي‬ َ ‫َل‬ َّ‫و‬ ًًَ‫ع‬ ‫ا‬َ‫س‬ ََ ْ‫و‬ُ‫ر‬ ِ‫خ‬ۡ‫ئ‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ي‬ َ ‫َل‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ل‬َ‫ج‬َ‫ا‬ َ‫ء‬ٰٓ‫ا‬َ‫ج‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ ِ‫ا‬َ‫ف‬ Artinya:
  • 23. 23 Dan setiap umat mempunyai ajal. Maka apabila ajalnya telah tiba mereka tidak bisa meminta penundaan atau di percepat sesaat pun. Surat Al-Qaf Ayat 19: ِّ‫ـق‬َ‫ح‬ْ‫ل‬ ‫ا‬ِ‫ب‬ ِ‫ت‬ ْ‫و‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ُ‫ة‬ َ‫ر‬ْ‫ك‬َ‫س‬ ْ‫ت‬َ‫ء‬ٰٓ‫ا‬َ‫ج‬ َ‫و‬ ِ ُ‫د‬ْ‫ي‬ ِ‫ح‬َ‫ت‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ ََِ‫ل‬َٰ‫ذ‬ Artinya: Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang dahulu pernah kamu hindari. Surat Al-An’am Ayat 61: ًًَ‫ظ‬َ‫ف‬َ‫ح‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫ل‬ِ‫س‬ ْ‫ُر‬‫ي‬ َ‫و‬ ٖ‫ه‬ِ‫د‬ ‫ا‬َ‫ب‬ِ‫ع‬ َ‫ق‬ ْ‫و‬َ‫ف‬ ُ‫ر‬ُِ‫ا‬َ‫ُق‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ُُ َ‫و‬ ِ ُ‫م‬ُ‫ك‬َ‫د‬َ‫ح‬َ‫ا‬ َ‫ء‬ٰٓ‫ا‬َ‫ج‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫ا‬ ‫ى‬ ّٰۤ‫ه‬‫ت‬َ‫ح‬ َ ‫َل‬ ْ‫م‬ُُ َ‫و‬ ‫َا‬‫ن‬‫ـ‬ُ‫ل‬ُ‫س‬ ُ‫ر‬ ُ‫ه‬ْ‫ت‬َّ‫ف‬ َ‫و‬َ‫ت‬ ُ‫ت‬ ْ‫و‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ََ ْ‫و‬ُ‫ط‬ ِّ‫ر‬َ‫ف‬ُ‫ي‬ Artinya: Dialah penguasa mutlak atas semua hambanya, kemudian diutus kepadamu malaikat-malaikat penjaga. Sehingga apabila kematian datang kepada salah seorang di antara kamu, malaikat akan mencabut nyawanya, dan mereka tidak melalaikan tugasnya. Surat Al-Waqiah Ayat 60: َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ق‬ ْ‫ُو‬‫ب‬ْ‫س‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ُ‫ن‬ْ‫ح‬َ‫ن‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ َ‫ت‬ ْ‫و‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫َّر‬‫د‬َ‫ق‬ ُ‫ن‬ْ‫ح‬َ‫ن‬ Artinya: kami telah menentukan kematian masing-masing kamu, dan kami tidak lemah.
  • 24. 24 Surat Al-Imran Ayat 145: َّ ‫َِل‬‫ا‬ َ‫ت‬ ْ‫و‬ُ‫م‬َ‫ت‬ ََْ‫ا‬ ٍ ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ِ‫ل‬ ََ‫ا‬َ‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ ً ‫َل‬َّ‫ج‬َ‫ؤ‬‫ب‬‫م‬ ‫ًا‬‫ب‬َٰ‫ت‬ِ‫ك‬ ِ ‫اَّلله‬ َِْ‫ذ‬ِ‫ا‬ِ‫ب‬ Artinya: Setiap yang bernyawa tidak akan mati kecuali dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. adapun hadist tentang mengingat kematian diantaranya sebagai berikut.  Hadist Dari Abu Hurairah Artinya: Apabila manusia meninggal maka terputus semua amal ibadahnya kecuali tiga. Shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang sholeh yang mendoakannya.  Hadist Kedua Artinya: Kematan itu jembatan yang akan menghubungkan antara kekasih kepada kekasih. Hadist ini dijelaskan oleh Imam An-Nawawi, tapi dalam mensyarah hadist ini tidak menyebutkan perowi hadist.  Hadist Ketiga Artinya: Sebaik-baiknya kematian adalah istirahatnya orang Muslim
  • 25. 25 6. KEWAJIBAN AMAR MAKRUF – NAHI MUNKAR BESERTA DALIL- DALILNYA Amar ma’ruf nahi munkar termasuk fardlu kifayah. Amar ma’ruf nahi munkar tidak boleh dilakukan kecuali oleh orang yang tahu betul keadaan dan siasat bermasyarakat agar ia tidak tambah menjerumuskan orang yang diperintah atau orang yang dilarang dalam perbuatan dosa yang lebih parah. Karena sesungguhnya orang yang bodoh terkadang malah mengajak kepada perkara yang batil, memerintahkan perkara yang munkar, melarang perkara yang ma’ruf, terkadang bersikap keras di tempat yang seharusnya bersikap halus dan bersikap halus di dalam tempat yang seharusnya bersikap keras. (Syekh an-Nawawi al-Jawi, Tafsir Munir, Beirut, Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 2005, cetakan ketiga, jilid II, halaman 59) Dalilnya ْ‫م‬َ‫ل‬ ََِِْ‫ف‬ ِ‫ه‬ِّ‫د‬َ‫ي‬ِ‫ب‬ ُ‫ه‬ ْ‫ر‬ِّ‫ي‬َُْ‫ي‬ْ‫ل‬َ‫ف‬ ‫ا‬ً‫ر‬َ‫ك‬ْ‫ن‬ُ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ى‬َ‫أ‬َ‫ر‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ْ‫ي‬ِ ْ ‫اْل‬ ُ‫ف‬َ‫ُع‬ْ‫ض‬َ‫أ‬ ََِ‫ل‬َ‫ذ‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫ُق‬ِ‫ب‬َ‫ف‬ ْ‫ع‬ِ‫ط‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ن‬‫ا‬َ‫س‬ِ‫ل‬ِ‫ب‬َ‫ف‬ ْ‫ع‬ِ‫ط‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ي‬ َِ‫ا‬َ‫م‬ Barangsiapa diantara kalian melihat kemungkaran, maka hendaknya ia menghilangkannya dengan tangannya. Jika ia tidak mampu, maka dengan lisannya. Orang yang tidak mampu dengan lisannya, maka dengan hatinya. Dan dengan hati ini adalah lemah-lemahnya iman. (HR. Muslim) Maksud dari hadits tersebut adalah seseorang yang melihat kemunkaran dan ia mampu menghilangkan dengan tangan, maka ia tidak boleh berhenti dengan mengingatkan lewat lisan saja. Sedangkan dengan lisan, jika kemungkaran dapat berhenti dengan lisan dan orang tersebut mampu menumpas kemunkaran dengan lisan, maka ia tidak boleh berhenti hanya dengan hati.
  • 26. 26 Dalam proses amar ma’ruf nahi munkar, tetap harus mendahulukan tindakan yang paling ringan sebelum bertindak yang lebih berat. Seseorang harus lebih arif dan bijak karena terkadang dalam menghasilkan tujuan amar ma’ruf nahi mungkar, seseorang harus menghilangkannya sedikit demi sedikit, bukan malah memaksakan harus hilang seluruhnya dalam waktu seketika itu. Dari serangkaian penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa amar ma’ruf nahi munkar bukan hanya soal niat untuk memberantas kebathilan, tetapi juga harus memerhatikan kearifan serta cara dalam menegakkan kebaikan. Hal ini tentu agar amar ma’ruf nahi munkar yang diusahakan dapat diikuti oleh banyak orang dan menjadikan manfaat seperti tujuannya.
  • 27. 27 Daftar Pustaka  Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Istidraj Adalah Apa? Berasal dari Kosa Kata Bahasa Arab, Ini Arti dan Ciri-Cirinya Perlu Dipahami, https://sumsel.tribunnews.com/2021/05/02/istidraj- adalah-apa-berasal-dari-kosa-kata-bahasa-arab-ini-arti-dan- ciri-cirinya-perlu-dipahami. Penulis: Novaldi Hibaturrahman | Editor: Wawan Perdana  https://republika.co.id/berita/qd73x6366/terjebak-istidraj- kenikmatan  https://www.republika.co.id/berita/qm4fk9320/3-dosa-yang- balasannya-akan-disegerakan-allah-swt-di-dunia  https://shariagreenland.co.id/blog/10-macam-bahaya-dosa- riba/  https://sef.feb.ugm.ac.id/mengenal-riba-dan-bahayanya/  https://islamkita.co/keutamaan-sedekah/  https://duniapondok.com/ayat-tentang-kematian/  https://sdit.alhasanah.sch.id/pengetahuan-umum/memahami- makna-amar-maruf-nahi-munkar/