SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
1
KUMPULAN ARTIKEL
1. PENGERTIAN, KONSEP, SERTA DALIL-DALIL TENTANG ISTIDROJ
2. DALIL-DALIL HADIST QUDSI TENTANG HUKUM YANG
DISEGERAKAN SEBAGAI BENTUK KASIH SAYANG ALLAH
TERHADAP HAMBANYA (DLIL, TERJEMAHAN, PENJELASAN, SERTA
CONTOH KASUS)
3. BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT DALAM
KITAB-KITAB SUCI AGAMA LAIN(Kristen, Hindu,Yahudi, dll)
4. AL-QURAN SEBAGAI SUMBER SAINS DAN TEKNOLOGI
5.PENGERTIAN DAN ORANG-ORANG SALAFUSSALIH YANG
SESUNGGUHNYA: GENERASI SAHABAT, TABIIN, DAN TABIITTABIIN)
Disusun sebagai tugas terstruktur Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Pendidikan
Agama Islam
Dosen Pengampu:
Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Disusun Oleh:
Nama : Amilia Damayanti Purba
NIM : L1B021027
Prodi/Kelas : Ilmu Komunikasi 1A
2
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MATARAM
2021
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................................1
BAB 1.................................................................................................................................3
PENGERTIAN, KONSEP, SERTA DALIL-DALILTENTANG ISTIDROJ.............................3
A. Pengertian Istidroj........................................................................................................3
B. Konsep Istidroj.............................................................................................................4
C. Dalil- dalil tentang Istidroj............................................................................................5
BAB 2...............................................................................................................................11
DALIL DALIL QUDSI ......................................................................................................11
A. Dalil-dalil yang Mendasarinya ....................................................................................11
B. Penjelasan..................................................................................................................12
C. Contoh kasus .............................................................................................................14
BAB 3...............................................................................................................................16
BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANGDIMUAT DALAM KITAB-KITAB
SUCI AGAMA LAIN (Kristen, Hindu,Yahudi)....................................................................16
A. Hindu .......................................................................................................................16
B. Yahudi.......................................................................................................................18
C. Kristen......................................................................................................................20
BAB 4...............................................................................................................................30
ALQURAN SEBAGAI SUMBER SAINS DAN TEKNOLOGI ............................................30
A. Fungsi Al-Quran yang Terkait Dengan Saintek ............................................................30
B. Obyek Ilmu Pengetahuan (Sains)................................................................................31
C. Al-Quran Sebagai Wujud Produk Saintek Allah SWT..................................................31
BAB 5...............................................................................................................................34
PENGERTIAN DAN ORANGORANGSALAFUSSALIHYANGSESUNGGUHNYA:
GENERASI SAHABAT, TABI`IN DAN TABI`UT TABI`IN ..............................................34
A. Yang Dimaksud dengan Salafush Shalih.....................................................................34
2
B. Pengertian Sahabat...................................................................................................35
C. Pengertian Tabi’in .....................................................................................................36
D. Pengertian Tabi'ut tabi'in...........................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................37
3
BAB 1
PENGERTIAN, KONSEP, SERTA DALIL-DALILTENTANG ISTIDROJ
A. Pengertian Istidroj
Mengutip dari jurnal berjudul Istidraj dalam Alquran Perspektif Imam Al-Qurthubi karya
Diana Fitri Febriani, Istidraj adalah nikmat yang diberikan Allah kepada orang-orang
yang membangkang terhadap-Nya. Ini merupakan hukuman dari Allah agar orang
tersebut terus terjerumus dalam kesesatan.
Nikmat yang diberikan bukanlah bentuk kasih sayang Allah, melainkan murka Allah
terhadap mereka. Nikmat tersebut hanyalah alat untuk menghukum mereka, baik di dunia
maupun di akhirat kelak. Banyak ayat Alquran yang menyebutkan istilah istidraj. Istilah
tersebut diterjemahkan oleh ahli tafsir dengan beberapa pengertian. Salah satunya Surat
Al-A’raf ayat 18 2.
َ‫لٱ‬َّ‫ذ‬ِ‫ي‬‫ن‬ ََ َ‫بَّذ‬ُِ‫ذ‬َ۟ ‫َب‬‫ـ‬َّ‫ا‬‫ي‬َ‫ل‬‫ب‬ِ‫ن‬َُّ ‫س‬‫ب‬‫ن‬‫ب‬‫س‬ َّ‫َت‬‫د‬َ‫ا‬َ‫ج‬َ‫ـ‬َ‫م‬ َ‫ٱ‬َّْ ‫ب‬‫َي‬‫ث‬َُ َ
‫ا‬ َ‫َّع‬‫ب‬َََُ‫ن‬َ‫ل‬
Artinya: Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan menarik
mereka dengan berangaur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka
ketahui.
Ayat ini ditafsirkan oleh Imam Al-Qurthubi dalam Tafsir Al-Jami’ Li’ Ahkami sebagai
pesan tersirat bahwa Allah akan menghukum hamba-Nya yang durhaka dan maksiat
dengan cara istidraj.
Ia mengatakan bahwa saat orang melakukan kemaksiatan, seketika itu pula Allah
memberikan mereka nikmat sebagai hukuman. Allah SWT berfirman bahwa orang yang
mendustakan ayat-ayat-Nya akan dibinasakan, yaitu dibinasakan dengan cara istidraj.
berasal dari kata 'daraja' dalam bahasa Arab yang berarti naik satu tingkatan ke tingkatan
berikutnya. Namun, Istidraj lebih dikenal sebagai istilah azab yang berupa kenikmatan
yang sengaja diberikan pada seseorang. Jadi, Allah SWT menguji hamba-hambanya yang
lalai dalam beribadah dengan melimpahkan mereka kenikmatan dunia. Padahal, segala
hal yang dinikmati tersebut adalah suatu jebakan.
4
Adapun dalil dalam Alquran yang menjelaskan tentang Istidraj ialah Surah Al-An'am ayat
44:
‫ب‬َََُِ‫ا‬ ‫ذ‬ َ
َّ‫ب‬‫ج‬َ‫ا‬ ‫ب‬َْ ‫ذ‬ َ
َ‫ب‬َِّّ۟‫ب‬‫ا‬ ِ‫ه‬َُّ َ‫ا‬‫َب‬‫ـ‬ َ‫ن‬َ‫ا‬ َ‫س‬َّ‫ن‬َ‫ث‬ََُۡ َ‫ذب‬ ََََُّ‫ذ‬ َّ ‫ب‬۟ َ‫ى‬ َ‫َء‬ٍ ‫ء‬َ‫ت‬‫ا‬َُ ‫ذ‬َ‫ا‬َّ‫ذ‬ ‫ذ‬ َ
َّ‫ب‬ُ ََِّّ‫ا‬ ِ‫ب‬َََُّ ‫ذ‬ َِ
َّ‫ب‬ُ َ
َ‫ب‬‫ذ‬ َ‫س‬‫ب‬‫ن‬‫ي‬‫ا‬َ‫َذ‬‫م‬َ‫ذ‬ َ‫غ‬َ‫ا‬َ‫ة‬َُ ‫ذ‬َ‫ا‬َّ‫ب‬َ‫ا‬ َ‫س‬‫ب‬ۡ ‫ب‬‫ج‬ََُّ‫س‬َْ‫ع‬ َ
َّ
Fa lammaa nasuu maa zukkiruu bihii fatahnaa ‘alaihim abwaaba kulli syaii’, hattaaa izaa
farihuu bimaaa uutuuu akhoznaahum baghtatang fa izaa hum mublisuun
Artinya: “Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada
mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga
apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa
mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.”
Semoga Mama dan keluarga bukan golongan penerima istiraj, azab berupa kenikmatan
dari Allah SWT.
B. Konsep Istidroj
 Beberapa mungkin tidak akan sadar bahwa ini adalah ciri istidraj. Bila kamu
mendapati dirimu jarang beribadah, namun nyatanya pekerjaan kamu terasa
sangat lancar, bisa jadi itu merupakan istidraj yang diberikan kepadamu.
 Pekerjaan dan rezeki yang berlimpah yang kamu dapatkan merupakan ujian
sesungguhnya dari Allah SWT. Karena, Allah SWT ingin melihat, apakah dengan
rezeki yang kamu dapatkan itu akan membuat kamu semakin lalai dan
meninggalkan ibadah, atau dapat membuatmu ingat kepada Allah SWT sebagai
Sang Maha Pemberi Rezeki.
 Ciri lain kamu mengalami istidraj adalah merasakan ketenangan. Di sini,
ketenangan yang dimaksud di sini adalah kamu merasa baik-baik saja dan tidak
merasa bersalah atau gelisah saat lalai menjalankan ibadah atau melakukan
kegiatan yang sifatnya maksiat. Kamu bahkan tidak merasakan penyesalan sedikit
pun dalam hati setelah melakukan hal yang telah disebutkan di atas. Sungguh itu
5
adalah cobaan hidup yang berat apabila kamu merasa tenang jika benar kamu
mengalami hal seperti ini dalam hidup.
 Sakit merupakan nikmat yang diberikan Allah SWT. Saat sakit, dosa-dosa
berguguran dan doa dikabulkan. Namun, jika kamu merasa jarang sakit dan sering
melakukan maksiat atau kurang beribadah, bisa jadi itu juga merupakan istidraj.
Karena sesungguhnya, sakit merupakan ujian dari Allah SWT agar hambanya
selalu mengingat-Nya dan memohon kesembuhan pada-Nya.
 Agar kita dijauhkan dari istidraj, tobat dan rutin beribadah menjadi salah satu
caranya. Minta ampun kepada Allah SWT dan selalu mengingat-Nya di kala
senang maupun susah, menjadi cara terbaik untuk menghindarkan diri dari
istidraj. Jangan lupa juga untuk selalu beribadah, salat lima waktu, dan membaca
Alquran, agar kita selalu dekat dengan Allah SWT.
 Itulah tadi pengertian, ciri dan cara menghindari istidraj. Semoga kita termasuk
dalam orang-orang yang beriman dan dijauhkan dari istidraj.
C. Dalil- dalil tentang Istidroj
Adapun dalil dalam Alquran yang menjelaskan tentang Istidraj ialah Surah AlAn'am ayat
44: ‫سس‬ ُ ‫م‬ َّ ‫ا‬ ‫ْه‬ ‫ذاذف‬ ‫ةب‬ ُ‫ة‬ ‫ـذمب‬ ‫ْن‬ ‫َّذ‬ َُ‫ذ‬ ‫ذْب‬ ‫ذَُِّف‬ ‫ذاذ‬ ‫اح‬ ‫ى‬ ‫ش‬ ‫ىى‬ ‫ك‬ ‫ي‬ ‫ب‬ ُ‫ب‬ َُ ‫ع‬ُ ‫ث‬ ‫ْن‬ ‫اف‬ ‫ن‬ ‫ذا‬ ‫ۡب‬
‫ذ‬ ۟‫ذَت‬ ‫ذم‬ ‫مٱ‬ َ‫ذ‬ ‫ُف‬ ْ‫ذ‬
Fa lammaa nasuu maa zukkiruu bihii fatahnaa 'alaihim abwaaba kulli syaii', hattaaa izaa
farihuu bimaaa uutuuu akhoznaahum baghtatang fa izaa hum mublisuun
Artinya: “Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada
mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga
ramah-tamah mereka dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka
dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. ”
Semoga Kita dan keluarga bukan golongan, penerima istiraj, azab berupa kenikmatan dari
Allah SWT. Biasanya, Istidraj terjadi pada umat Islam yang lalai dalam jalan. Namun,
mereka selalu merasakan kenikmatan di dunia.
6
Misalnya, seorang umat yang tidak pernah menunaikan salat dan mengerjakan amalan
lain, tetapi dilimpahkan rezeki begitu banyak. Namun, kenikmatan yang membuat mereka
terlena adalah sebuah jebakan atau azab dari Allah SWT.
Sebagaimana yang diterangkan dalam Alquran Surah Ali Imran ayat 178:
‫ثنس‬ ‫ا‬ ‫باع‬ ُ َُّ ‫ْن‬ ‫ثب‬ ْ‫ذ‬ ‫ذَدذدزل‬ ‫ْن‬ ‫َُٱ‬ ‫ل‬ ‫ـب‬ ْ‫ذ‬ ‫ـال‬ ‫ف‬ ‫ج‬ ‫ْن‬ ‫خ‬ ‫تل‬ ‫ْن‬ ‫َُٱ‬ ‫ل‬ ‫ـب‬ ْ‫ذ‬ ‫ك‬ ‫ذَتا‬ ‫ا‬‫ثذ‬ ‫ا‬ ‫ي‬‫جن‬ ‫س‬ ‫ا‬
َ ‫ا‬
Wa laa yahsabannallaziina kafaruuu annamaa numlii lahum khoirul li 'angfusihim,
innamaa numlii lahum liyazdaaduuu ismaa, wa lahum azaabum muhiin Artinya: “Dan
jangan sekali-kali orang-orang kafir itu mengira bahwa tenggang waktu yang Kami
berikan kepada mereka lebih baik. Sesungguhnya tenggang waktu yang Kami berikan
kepada mereka hanyalah bahwa dosa semakin bertambah, dan mereka akan mendapat
azab yang menghinakan. ”
1. QS AL ANAM:44
Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka,
Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila
mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka
dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.
2. QS AL ARAF:95
7
Kemudian Kami ganti kesusahan itu dengan kesenangan hingga keturunan dan harta
mereka bertambah banyak, dan mereka berkata: “Sesungguhnya nenek moyang kamipun
telah merasai penderitaan dan kesenangan“, maka Kami timpakan siksaan atas mereka
dengan sekonyong-konyong sedang mereka tidak menyadarinya.
3. QS AL ARAF:182
Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan menarik mereka
dengan berangaur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui.
4. QS AL ARAF:183
Dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku amat teguh.
5. QS AL ANFAL:48
8
Dan ketika syaitan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan mereka dan
mengatakan: “Tidak ada seorang manusiapun yang dapat menang terhadapmu pada hari
ini, dan sesungguhnya saya ini adalah pelindungmu“. Maka tatkala kedua pasukan itu
telah dapat saling lihat melihat (berhadapan), syaitan itu balik ke belakang seraya berkata:
“Sesungguhnya saya berlepas diri daripada kamu, sesungguhnya saya dapat melihat apa
yang kamu sekalian tidak dapat melihat; sesungguhnya saya takut kepada Allah“. Dan
Allah sangat keras siksa-Nya.
6. QS AN NAML:4
Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat, Kami jadikan
mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka, maka mereka bergelimang
(dalam kesesatan).
7. QS AL ANKABUT:38
Dan (juga) kaum ´Aad dan Tsamud, dan sungguh telah nyata bagi kamu (kehancuran
mereka) dari (puing-puing) tempat tinggal mereka. Dan syaitan menjadikan mereka
9
memandang baik perbuatan-perbuatan mereka, lalu ia menghalangi mereka dari jalan
(Allah), sedangkan mereka adalah orang-orang berpandangan tajam
10
11
BAB 2
DALIL DALIL QUDSI
A. Dalil-dalil yang Mendasarinya
Terdapat 3 dosa yang balasannya akan disegerakan Allah SWT di dunia
‫َّْي‬ ‫إل‬ ‫ى‬ ‫ىذش‬ ‫ذم‬ ‫ذۡـس‬ ‫هللا‬ ‫تمؤي‬ ‫ذ‬ ‫َّا‬ ُ ‫ل‬ : ‫ك‬ ‫ق‬‫ا‬ َّ‫ج‬ ُ ْ ‫ع‬ُ ‫ث‬ ۡ ‫هللا‬ ‫ُص‬ ‫ى‬ ‫ـال‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ا‬ ،‫ـه‬ ۡ َ ‫ذي‬ ِّ‫ض‬ ‫ل‬
‫ب‬ ۟‫ةت‬ ‫سأ‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ا‬
‫َّْال‬ ُ ‫سق‬ ‫ي‬ ‫ا‬‫ـد‬ ‫ذل‬ ‫ف‬ ‫ل‬ ‫ص‬ ‫سنب‬ ۡ‫ذ‬ ‫ني‬ ‫ج‬ ‫ي‬ ،‫ذيُِّس‬ ‫ثطق‬ ۡ‫ة‬ ‫َأ‬ ،‫دلٱ‬ ‫َّذي‬ ‫ذي‬ َّ‫قَّقن‬ َ ،‫ةي‬ ‫س‬ ‫ذي‬ ‫إ‬‫ا‬ ‫قال‬ ‫ةْبل‬
Hal ini sesuai dalam hadist dari Abu Bakrh RA, Rasulullah SAW bersabda,” Setiap dosa
akan di akhirkan (ditunda) balasannya oleh Allah SWT hingga hari kiamat, kecuali al-
baghy (zalim), durhaka kepada orang tua dan memutuskan silaturahim, Allah akan
menyegerakan di dunia sebelum kematian menjemput.” (HR Al Hakim, Al Mustadrak
No 7345).
Pertama, dosa orang yang berbuat zalim balasannya akan disegerakan. Zalim adalah
perbuatan melampaui batas dalam melakukan keburukan. Perbuatan zalim dapat
mengotori hati, seperti sombong, dengki, ghibah, fitnah, dusta, dan lain sebagainya.
Karena itu zalim termasuk dari dosa besar.
Manusia yang zalim akan mendapatkan balasan di dunia dan siksa pedih di akhirat.
Sebagaimana yang dijelaskan dalam Alquran:
‫ثأل‬ ْ ‫باع‬ ُ ‫ْن‬ ‫َُّأ‬ ‫ئ‬ ۟ ‫ق‬ ‫ال‬ُ ‫ةب‬ ‫تل‬ َ
‫اِّا‬ ‫ف‬ ‫ل‬ َّ‫ث‬ ‫س‬ ‫َّغ‬ ‫ا‬ ‫ال‬ ‫مبا‬ ‫ُظي‬ َّْ ‫ا‬ ‫ا‬‫ثذ‬ ‫ا‬ ‫ع‬ُ ‫ى‬ ‫جال‬ ‫س‬ ‫ث‬ ‫ي‬ ‫ـإ‬ ْ‫ذ‬
“Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan
melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih.” (QS
Asy-Syura: 42)
Kedua, orang yang durhaka kepada orang tua. Sikap buruk dan tidak menghormati serta
tidak menyayangi kedua orang tua, adalah sikap yang sangat tercela, karena merekalah
penyebab keberadaan kita di dunia ini.
Jika sikap ini dilakukan, maka akan mengundang kemurkaan dari Allah SWT di dunia
ini, antara lain dalam bentuk pembangkangan sikap yang dilakukan anak-anak mereka.
12
Karena itu, sikap ihsan baik dalam ucapan maupun perbuatan merupakan suatu kewajiban
agama sekaligus merupakan suatu kebutuhan. Seperti yang dijelaskan dalam firman Allah
SWT:
َ ‫ا‬ ‫أ‬ ‫ا‬ ‫ذْن‬ ‫قت‬ ‫ي‬ ‫ف‬َ‫ي‬ ‫ك‬َُ‫ذْن‬ ‫َأ‬ ‫ذْندُأ‬ ‫كال‬ ُ‫ت‬ ‫ع‬ ‫دا‬ ۟ ‫سي‬ ُ ‫ة‬ ‫ا‬ ‫إ‬ْ‫ذ‬ ‫ذ‬ ‫منإ‬ ‫ب‬ ‫ا‬ َّ ُ‫ثداَا‬ ‫ا‬ ‫إ‬ ‫بل‬ۡ ‫إ‬‫ا‬ ‫نت‬ ُ‫ذَد‬
‫أ‬‫ا‬ ِّ‫س‬ ۟ َّ‫ق‬ ‫ض‬ ‫ى‬
‫تك‬ ‫ق‬َ‫ا‬ ‫ذْن‬ َّ‫ق‬ ‫ي‬ ‫ـت‬ِّۡ‫ذْن‬
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu-bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah
seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka
ucapan yang mulia.” (QS Al-Isra: 23).
Ketiga, dosa orang yang memutuskan silaturahim. Islam tidak menyukai orangorang yang
memutuskan tali persaudaraan.
Islam mengancam dan mengecam secara tegas orang-orang yang memutuskan tali
persaudaraan. Dalam hal ini, Rasulullah SAW bersabda dari Abu Muhammad Jubiar bin
Muth’im RA:
‫ۡطبق‬ ‫جال‬ ‫ةا‬ ‫خدي‬ ‫ي‬ : ‫ا‬ ‫ق‬‫ا‬ ‫ﷺ‬ َ ‫ذي‬ ِّ‫م‬ َّ ‫ي‬ ‫أ‬ ‫ا‬ ‫ع‬‫ـ‬ۡ ‫هللا‬ ِّ‫ض‬ ‫ل‬ ‫ْنطس‬ ‫ب‬ ‫ا‬ ‫سج‬ ‫تل‬ ‫دْنس‬ ‫سأ‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ا‬ “Tidak
akan masuk
surga orang yang memutus (silaturahim)." (HR Bukhari dan Muslim).
Islam begitu tegas terhadap hubungan baik sesama manusia. Oleh karena itu, orang yang
tidak mau berbuat baik dan justru memutus persaudaraan, Islam pun memberikan
ancaman yang keras, yakni tidak akan masuk surga sebagai balasannya. Sungguh
mengerikan.
B. Penjelasan
Dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
13
‫َّْي‬ ‫ۡب‬ ‫فَّي‬ ‫ى‬ ‫اح‬ ‫ى‬ ‫ـذب‬ ‫س‬ ۡ ‫ع‬‫ـ‬ۡ ‫جَأ‬ ۟ ‫ٍال‬ ‫ت‬ ‫نب‬ ُ‫ۡد‬ ِ ‫ذي‬ ‫دذتأ‬ َ‫ذاإ‬ ‫ا‬‫ـد‬ ‫ذل‬ ‫ف‬ ‫ى‬ ‫نال‬ ‫َّق‬ ُ‫ة‬ ۡ ‫ع‬‫ج‬ ‫ي‬
‫خال‬ ‫تل‬ ‫نب‬ ُ‫ۡد‬ ِ ‫ذي‬ ‫دذتأ‬ ‫ذاإ‬
‫قال‬ ‫ةْبل‬
Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di
dunia. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasan atas
dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari kiamat kelak.” (HR
Tirmidzi no. 2396, hasan shahih kata Syaikh Al Albani
Juga dari hadits Anas bin Malik, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‫جال‬ ‫طخ‬ ‫ُف‬ ۡ ‫طخس‬ ََّ ‫ا‬ ‫ا‬ِّ‫ا‬ ‫ذ‬ ‫ُف‬ ۡ ِّ‫ض‬ ‫ى‬ ‫َف‬ ‫ا‬ ‫سب‬ ُ‫ْنال‬ ‫ذَّْق‬ ‫نأ‬ ُ ‫ذاإ‬ ِ ‫ذي‬ َ‫إ‬ ‫ا‬ ‫ال‬ ُ‫ىا‬ ‫ع‬‫ْظ‬ ‫ۡس‬ ‫ال‬‫ىذزس‬
‫ع‬‫ْظ‬ ‫إ‬ ‫ا‬
Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah
mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka Barangsiapa yang
ridho, maka ia yang akan meraih ridho Allah. Barangsiapa siapa yang tidak suka, maka
Allah pun akan murka.” (HR. Ibnu Majah no. 4031, hasan kata. (Syaikh Al Albani).
Penjelasan dari dua hadits di atas:
1. Musibah yang berat (dari segi kualitas dan kuantitas) akan mendapat balasan pahala
yang besar.
2. Tanda Allah cinta, Allah akan menguji hamba-Nya. Dan Allah yang lebih mengetahui
keadaan hamba-Nya. Kata Lukman -seorang sholih- pada anaknya,
‫الب‬ ُ‫ىا‬ ‫اخي‬ ُ‫ت‬ َ‫َؤْال‬ ‫ا‬ ‫الب‬ ‫تذا‬ ‫اخي‬ ُ‫بت‬ ‫ا‬ َ‫فال‬ ‫ا‬ ‫ة‬ ‫ا‬‫نذ‬ ُ ‫ـب‬ ‫ل‬ ‫ذي‬
Wahai anakku, ketahuilah bahwa emas dan perak diuji keampuhannya dengan api
sedangkan seorang mukmin diuji dengan ditimpakan musibah
3. Siapa yang ridho dengan ketetapan Allah, ia akan meraih ridho Allah dengan mendapat
pahala yang besar.
4. Siapa yang tidak suka dengan ketetapan Allah, ia akan mendapat siksa yang pedih.
5. Cobaan dan musibah dinilai sebagai ujian bagi wali Allah yang beriman.
14
6. Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di
dunia dengan diberikan musibah yang ia tidak suka sehingga ia keluar dari dunia dalam
keadaan bersih dari dosa.
7. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasan atas dosa
yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari kiamat kelak. Ath Thibiy berkata,
“Hamba yang tidak dikehendaki baik, maka kelak dosanya akan dibalas hingga ia datang
di akhirat penuh dosa sehingga ia pun akan disiksa karenanya.” (Lihat Faidhul Qodir, 2:
583, Mirqotul Mafatih, 5: 287, Tuhfatul Ahwadzi, 7: 65)
8. Dalam Tuhfatul Ahwadzi disebutkan, “Hadits di atas adalah dorongan untuk bersikap
sabar dalam menghadapi musibah setelah terjadi dan bukan maksudnya untuk meminta
musibah datang karena ada larangan meminta semacam ini.”
C. Contoh kasus
Saya mengambil contoh dari seseorang yang pernah mengalami masalah hidup yang
sangat berat,terlilit hutang, sakit yang sangat langka dengan kwmungkinan hidup yang
sangat tipis,namun Allah begitu mencintainya. Entah dia pernah berbuat dosa atau apa
pun sebelumnya ,hanya Allah yang tahu namun setelah semua kejadian yang sulit itu dia
menjadisangat dekat dengan Allah SWT.
Begitu hebatnya kepiawaian Dewa Eka Prayoga dalam bidang pemasaran digital hingga
ia mendapat julukan 'Dewa Selling'. Namun, pria yang juga akrab disapa Kang Dewa ini
mengalami serentetan ujian yang mungkin membuat banyak orang menyerah.
Keterpurukan pertama sudah dirasakan saat usia muda, tepatnya ketika ia masih
menjalani semester tujuh perkuliahan. Nilai utang yang harus ditanggung pun tidak
sepele, yakni mencapai Rp7,7 miliar.
Ya, nilai uang yang besar memang sudah didapatkannya sejak kuliah karena saat itu sudah
bisa membentuk personal branding yang cukup terkenal. "Waktu itu saya bawa uang
banyak karena saya sudah punya personal branding lantaran sering diundang seminar di
luar kampus. Sampai sampai ada teman yang nawarin saya proyek pengadaan laptop dan
lain-lain untuk keperluan kantor," papar Dewa yang kala itu berhasil mengumpulkan
puluhan investor.
15
Nahas, teman yang dipercaya nyatanya hanya penipu yang menjual proyek bodong. Saat
mengetahui sang teman kabur, Dewa yang saat itu merupakan mahasiswa Universitas
Pendidikan Indonesia segera melapor ke polisi. Meski dengan kasus itu pada awalnya
masih ada 40 investor bertahan, kemudian hanya tersisa dua orang.
Untuk membayar utang, Dewa yang kala itu baru beberapa hari menikah pun mencoba
berjualan jajanan dari berkeliling menjual ceker pedas, krupuk, hingga seblak. Ia
beruntung karena sang istri, Wiwin Supiyah, rela membanting tulang bersama meski
masih menjadi pengantin baru.
Kemudian jalan mulai membaik saat ia ditawari menulis buku oleh seorang teman.
Berbekal laptop jadul, Dewa berhasil menulis kisahnya hanya dalam tujuh hari ke dalam
buku berjudul 7 Kesalahan Pengusaha Pemula. Buku itu tidak disangka laris hingga Dewa
bisa berpendapatan Rp120 juta per bulan.
Namun, di tengah masa perbaikan dalam melunasi utangnya, ujian baru datang lagi. Dewa
terdiagnosis menderita GBS (guillain barre syndrome), yaitu sebuah gangguan saraf yang
mengakibatkan seluruh badanya lumpuh total. Ia pun terpaksa harus dirawat secara
intensif selama dua bulan akibat penyakit tersebut hingga menelan biaya perawatan
sebesar Rp700 juta.
Meski terpuruk, Dewa tetap bersyukur karena dapat sembuh dalam waktu empat bulan.
Penulis buku Melawan Kemustahilan itu juga merasa ujian yang ia alami telah
menjadikannya sebagai pribadi yang lebih baik.
Kini, pada usia 30 tahun, Dewa tidak hanya tetap gencar berbisnis dan menjadi motivator,
tetapi juga berbagi kepada sesama dengan mendirikan pesantren bagi kalangan tidak
mampu. "Saat ini saya sedang membangun sebuah pondok Qur'an Digitalpreneur di
Cirebon. Semoga tahun depan selesai dan sedang berkampanye mengajak teman-teman
di Indonesia berwakaf dan bersedekah secara gila-gilaan, sesering mungkin, sesempat
mungkin, dengan hashtag #SedekahBrutal," pungkas Dewa.
16
BAB 3
BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT DALAM KITAB-
KITAB SUCI AGAMA LAIN (Kristen, Hindu,Yahudi)
A. Hindu
Kenabian Muhammad SAW Telah Diramalkan dalam Kitab Weda
Jika dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Nabi yang ditunggu umat Yahudi
dan umat Kristen, mungkin banyak dari kalangan umat Islam akan setuju, mengingat
dalam Al-Qur’an memang terdapat ayat-ayat yang menyatakan kalau kedatangan Nabi
Muhammad SAW sebenarnya sudah diberitakan dalam kitab-kitab suci pendahulunya,
seperti Taurat & Injil. Sebagaimana tersebut dalam surat As Shaf (61) ayat 6 “Dan
(ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah
utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi
khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang
namanya Ahmad (Muhammad)". Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan
membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata".
Tapi jika dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Nabi yang juga ditunggu umat
Hindu? Kalimat itu pasti mengejutkan bagi kebanyakan umat Islam maupun umat Hindu,
bahkan mungkin bagi umat di luar kedua agama itu. Betapa tidak, syariat dari dua agama
itu sangat jauh berbeda.
Ternyata berita kedatangan nabi Muhammad SAW tidak saja diberitakan dalam kitab
Taurat & Injil, bahkan ramalan (berita) kenabian Muhammad SAW juga terdapat dalam
kitab suci umat Hindu, Kitab Weda. Benarkah?
Agama hindu termasuk agama tua di dunia. Meski tidak ada kejelasan kapan lahirnya
namun dalam sejarah dikenal ada 3 periodesasi, yaitu:
pertama: Perkembangan agama hindu di India pada zaman Veda tahun (6000-2000 SM)
kedua: Perkembangan zaman Brahmana tahun (2000-1500 SM)
Ketiga : Zaman Upanisad tahun (1500-500 SM)
17
Jadi diperkirakan hinduisme sudah ada kira2 6500 tahun sebelum kedatang Islam.
Adalah Pundit Vaid Parkash professor bahasa dari Allahabad University di India yang
juga menjadi pandita besar kaum Brahmana, dalam salah satu bukunya berjudul "Kalky
Autar" atau Avatar (Petunjuk Yang Maha Agung) yang baru diterbitkan memuat sebuah
pernyataan yang sangat mengagetkan kalangan intelektual Hindu.
Sang professor secara terbuka dan dengan alasan-alasan ilmiah, mengajak para penganut
Hindu untuk segera memeluk agama Islam dan sekaligus mengimani risalah yang dibawa
oleh Rasulullah saw, karena menurutnya, sebenarnya Muhammad Rasulullah saw adalah
sosok yang dinanti-nantikan sebagai sosok pembaharu spiritual.
Prof. Pundit Vaid Parkash (penulis buku) yang masih berstatus pendeta besar kaum
Brahmana dan ahli bahasa Sansekerta itu mengatakan bahwa ia telah menyerahkan hasil
kajiannya kepada delapan pendeta besar kaum Hindu dan mereka semuanya menyetujui
kesimpulan dan ajakan yang telah dinyatakan di dalam buku. Semua kriteria yang
disebutkan dalam buku suci kaum Hindu (Wedha) tentang ciri-ciri "Kalky Autar" sama
persis dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh Rasulullah Saw yang lahir di Makkah.
Prof. Parkash menguatkan pernyatannya itu dengan mengutip beberapa hal dari kitab
Veda (Weda), kitab suci agama Hindu.
Menurutnya, dalam kitab Weda, sosok 'Kalki autar' akan menjadi Pembawa Risalah
Terakhir atau Prophet of Bhagwan (Allah) untuk menuntun seluruh dunia. Itu hanya
terjadi dalam kasus Nabi Muhammad Saw. Menurut ramalan Hindu, 'Kalki autar' akan
lahir di sebuah Jazeerah (Island) dan itu di wilayah Arab yang dikenal sebagai 'jazeeratul
Arab'.
Dalam kitab 'suci' Hindu, menurut Prof. Parkash, bapaknya bernama "Vishnu Bhagat"
dan ibunya bernama "Somanib". Dalam bahasa Sansekerta, 'Vishnu' berarti Allah (swt)
dan arti harfiah dari kata 'Bhagat' adalah hamba atau budak, dalam bahasa Arab berarti
"Abdun". Oleh karena itu, 'Wisnu Bhagat' dalam bahasa Arab berarti Abdullah (hamba
Allah). Sedangkan,'Somanib' dalam bahasa Sansekerta berarti damai (aman) dan tentram
yang dalam bahasa Arab berarti kata 'Aminah'. Dan sebagaimana diketahui bahwa ayah
Nabi Muhammad bernama Abdullah dan ibundanya bernama Aminah.
18
Dalam kitab Wedha juga disebutkan bahwa 'Kalky autar' akan lahir di kaum yang
dihormati dan mulia ditanahnya. Dan ini juga berlaku dalam kasus Nabi Muhammad
(saw) karena ia lahir di suku Quraisy yang dihormati di Makkah. Disebutkan pula bahwa
'Kalki Autar' akan diajarkan dalam sebuah gua oleh Bhagwan melalui utusan-Nya sendiri.
Hal itu mengingatkan kisah Nabi Muhammad Saw dalam gua Hira' saat didatangi oleh
malaikat Jibril dan mengajarkannya tentang wahyu Islam pertama kali.
Tertulis dalam buku-buku Hindu bahwa Bhagwan akan memberikan 'Kalky autar' dengan
kuda tercepat dan dengan bantuan kuda itu, ia akan naik di seluruh dunia dan tujuh langit.
Ini isyarat tentang 'Buraq' dalam peristiwa Isra' Mi'raj Nabi Muhammad Saw.
Selain itu, ditulis pula bahwa 'Kalky autar' akan diperkuat dan dibantu oleh Bhagwan.
Dalam kasus Nabi Muhammad (saw), beliau dibantu dan diperkuat oleh Allah (SWT)
melalui malaikat-Nya dalam perang Badar. (diolah dari berbagaisumber).
B. Yahudi
Kedatangan Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para nabi telah disebutkan jauh
sebelum beliau lahir. Kitab-kitab agama terdahulu dikatakan telah menyebut akan
lahirnya Muhammad yang membawa ajaran kenabian dari Allah.
Seperti dikutip dari buku berjudul "Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad, Volume 1"
oleh Moenawar Khalil, disebutkan bahwa datangnya Nabi Muhammad SAW kepada
umat
manusia telah disebutkan dan dinyatakan dalam kitab Taurat dan Injil. Hal demikian
sebagaimana disebutkan dalam Alquran surah al-A'raaf ayat 157 yang berbunyi, "(Yaitu)
orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati
tertulis di dalam Taurat dan Injil."
Perjanjian Lama dalam bahasa Arab disebut al-‘Ahdu al-Qadim dan dalam bahasa
Belanda disebut Ould Testament, atau yang dianggap sebagai kitab Taurat oleh kaum
Yahudi dan Nasrani.
Sedangkan Perjanjian Baru dalam bahasa Arab disebut al-‘Ahdu al-Jadid dan dalam
bahasa Belanda disebut Niew Testament, dan itulah yang dianggap kitab Injil oleh kaum
19
Nasrani. Perjanjian Lama berisi himpunan kitab suci dari nabi-nabi sebelum Nabi Isa AS,
dan Perjanjian Baru adalah yang berisi himpunan kitab suci yang dibawa Nabi Isa AS.
Di dalam buku tersebut disebutkan beberapa ayat dari kitab-kitab agama terdahulu, yang
menjelaskan tentang akan datangnya Nabi Muhammad SAW. Buku tersebut mengutip
bunyi kalimat bahasa Indonesia dari ayat Bibel, yang disalin dari Bibel yang
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Nederlandsch Bibel
Genootschap di Amsterdam pada 1916.
Salah satunya disebutkan dalam kitab Ulangan, 18:15, yang berbunyi, "Bahwa seorang
Nabi dari antara kamu dari antara segala saudaramu dan yang seperti aku ini yaitu akan
dibangkitkan oleh Tuhan Allahmu bagi kamu maka dia haruslah kamu dengar."
Di beberapa ayat dalam Kitab Ulangan itu disebutkan akan diutusnya Nabi Muhammad
SAW dengan semua yang dikatakannya membawa atau menyebut Nama Tuhan dan
bukan nama dewa. Nabi Muhammad SAW juga wafat tidak karena dibunuh orang. Selain
itu, apa yang dikatakan oleh Nabi Muhammad tentu terjadi, meski baru terjadi pada masa
beberapa abad sesudah wafatnya dan yang terjadi pada masa hidupnya.
"Bahwa kalau Nabi itu berkata atas Nama Tuhan, lalu barang yang dikatakannya itu tak
jadi atau tak datang, itulah perkataan yang bukan sabda Tuhan, melainkan Nabi itu
berkata dengan angkaranya: jangan kamu takut akan dia." (Ulangan, 18:22).
Kemudian dalam Injil Yahya juga disebutkan ayat yang mengarah pada akan kedatangan
Nabi Muhammad. Seperti dalam Yahya, 14:26, yang berbunyi, "Tetapi penghibur, yaitu
Ruhul Kudus, yang akan disuruh oleh Bapa sebab namaku, yaitu akan mengajarkan segala
perkara itu kepadamu dan mengingatkan kamu segala perkara yang telah kukatakan
kepadamu itu." "Maka sekarang sudah kukatakan kepadamu sebelum jadinya, supaya
apabila ia jadi kelak, boleh kamu percaya" (Yahya, 14:29).
Dari ayat itu dijelaskan, bahwa Nabi Muhammad SAW akan datang dan diperintah oleh
Tuhan dan akan mengajarkan segala perkara kepada manusia. Hal demikian juga telah
dinyatakan dalam Alquran.
Kemudian dalam ayat lainnya di Kitab Injil Yahya, Nabi Muhammad digambarkan
sebagai penghibur (Rahul Kudus) dan yang akan memuliakan Nabi Isa karena ia akan
20
mengambil beberapa keterangan dari apa yang telah diterangkan oleh Nabi Isa kepada
kaumnya.
Di dalam Kitab Injil Barnabas, kedatangan Nabi Muhammad SAW lebih jelas dinyatakan.
Barnabas sendiri adalah nama seorang sahabat atau pembela Nabi Isa. Karenanya, Injil
Barnabas ditulisnya sendiri dari wasiat yang didengarnya dari Nabi Isa AS. Di dalam
kitab itu memberitakan kedatangan Nabi SAW, bahkan dijelaskan pula tentang peristiwa
disalibnya Nabi Isa, bukanlah Nabi Isa yang disalib, melainkan Yahuda. Injil Barnabas
termasuk injil yang kuno, yang tertulis pada abad pertama Masehi.
Dalam ayat di kitab Injil Barnabas, misalnya, disebutkan bahwa saat Nabi Isa AS
memberitahu para hawari (penolong) bahwa beliau akan berpaling meninggalkan alam.
Saat itu, Isa berkata agar hati mereka tidak bergoncang dan tidak takut. Sebab, Isa
bukanlah yang menjadikan mereka, tetapi Allah yang menjadikan dan memelihara
mereka.
"Adapun tentang ketentuan tugasku, sesungguhnya aku datang untuk menyediakan jalan
bagi Rasulullah yang akan datang dengan membawa tugas kelepasan alam ini."
(Barnabas, 72:10).
C. Kristen
Maulana Ataullah Kaleem
Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an:
َّ‫ي‬َّ‫س‬ِ‫ـ‬‫ذي‬ َّ‫ي‬َّْ‫ب‬ ‫ذ‬ ‫ذي‬ِ‫ي‬‫ذ‬ ‫ب‬‫ٱ‬َّْ‫بؤ‬‫ل‬ َّ ِ‫بّلل‬َُّ َّ‫ه‬َُّ‫َب‬ََُّ۟ ََ ‫ب‬‫ا‬َّ‫ن‬َّ‫س‬ُِ‫ذ‬ ََ ‫س‬‫ب‬‫ك‬َُِ‫ن‬َ‫ي‬ َ‫دَع‬َ‫ا‬‫ن‬َُ
“Yaitu orang-orang yang mengikuti Rasul. Nabi Ummi, yang mereka dapati tercantum
di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka.” (Al-Qur’an 7: 158)
Tidak diragukan lagi terdapat banyak nubuatan mengenai kedatangan Nabi Muhammad
saw. dalam Alkitab, namun dalam kutipan ayat Al-Qur’an di atas, Taurat dan Injil telah
disebutkan secara khusus; karena Nabi Musa as dan Isa as adalah tokoh-tokoh yang
terkemuka di antara semua nabi-nabi Bani Israil.
Umat Islam memandang Alkitab sebagai kitab suci dan wahyu Ilahi dan sang
pembawanya adalah orang yang benar. Dan berikut ini adalah ayat Al-Qur’an yang
menegaskan pernyataan tersebut:
21
“Katakanlah olehmu, “Kami beriman kepada Allah swt. dan kepada apa yang diturunkan
kepada kami dan kepada apa yang diturunkan kepada Ibrahim dan Ismail dan Ishak dan
Ya’kub dan Keturunannya, dan kepada yang diberikan kepada Musa dan Isa, dan kepada
apa yang diberikan kepada sekalian nabi dari Tuhan mereka; kami tidak membedakan
seorang pun di antara mereka, dan hanya kepada-Nya kami menyerahkan diri.” (Al Al-
Qur’an 2: 137)
Tentu saja, umat Islam menganggap Kitab Suci Kristen sudah mengalami penyisipan
(interpolasi), namun interpolasi masih menyiratkan bahwa Bible masih mengandung
beberapa kebenaran yang asli.
Prinsip bahwa Nabi Muhammad saw memberi kesaksian kepada kebenaran semua wahyu
sebelumnya, memberikan landasan yang kuat bagi keharmonisan antara berbagai agama
di dunia, sekaligus bagi persatuan umat manusia. Dan fakta bahwa nabi-nabi sebelumnya
memberi kesaksian kepada kebenaran Nabi Muhammad saw menjadi kesaksian yang
lebih kuat lagi bagi kebenaran Islam dan bagi Persatuan agama-agama.
Nabi Musa as Menubuwatkan tentang Nabi Muhammad saw
Dalam Ulangan 18: 17-19, Nabi Musa a.s. menubuatkan:
“Lalu berkatalah TUHAN kepadaku: Apa yang dikatakan mereka itu baik; seorang nabi
akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan
menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang
Kuperintahkan kepadanya. Orang yang tidak mendengarkan segala firman-Ku yang akan
diucapkan nabi itu demi nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban.”
Nabi yang dinubuatkan dalam nubuatan ini bukanlah Yesus Kristus, maupun nabi Israel
lainnya, karena tidak satupun dari mereka yang pernah mengaku sebagai nabi yang
dijanjikan di sini. Kita membaca dalam Injil Yohanes (1: 19-21) bahwa di zaman Yesus,
orang-orang Yahudi mengharapkan munculnya tiga nabi. Pertama Elias, kedua Kristus,
ketiga nabi yang kemasyhurannya mendunia hingga dalam kasusnya tidak ada spesifikasi
lain yang diperlukan. Kata-kata “Nabi itu” telah cukup untuk menyampaikan apa yang
dimaksud. Yesus telah menyatakan diri sebagai Kristus dan beliau telah menganggap
Yohanes Pembaptis sebagai Elias (Matius 11:14, 17: 10-13). Lebih lanjut, beliau
22
menubuatkan tentang kedatangan dirinya kedua kali di akhir zaman ketika iman yang
benar akan menghilang dari bumi (Lukas 18: 8).
Nabi Muhammad Datang Sebelum Kedatangan Yesus Kedua Kali
Petrus memberikan gambaran tentang waktu kedatangan “Nabi Itu”:
“Agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari semula
diuntukkan bagimu sebagai Kristus. Kristus itu harus tinggal di sorga sampai waktu
pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-
Nya yang kudus di zaman dahulu. Bukankah telah dikatakan Musa: Tuhan Allah akan
membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku:
Dengarkanlah dia dalam segala sesuatu yang akan dikatakannya kepadamu.” (Kisah 3:
20-22)
Kata-kata Petrus jelas menyiratkan bahwa munculnya “nabi itu” akan berlangsung
sebelum munculnya Yesus Kristus yang kedua. Yesus menunjukkan dalam perumpamaan
kebun anggur bahwa setelah dia akan datang Pemilik kebun anggur dan menambahkan:
“Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan
akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.” (Matius
21:43)
Jadi Yesus as telah menjelaskan bahwa Nabi yang akan datang setelahnya bukan berasal
dari Bani Israel, tetapi dari bangsa lain yakni saudara-saudara mereka, Bani Ismail.
Nubuatan ini telah digenapi dalam pribadi Nabi Muhammad saw, Pendiri Suci Islam. Hal
ini karena, pertama, beliau datang dari kalangan keturunan Ismail sebagai, saudara-
saudara dari Bani Israel; sehingga janji Allah tentang Ismail as terpenuhi:
“Aku telah memberkatinya … dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar.”
(Kejadian 17:20)
Kedua, beliau adalah nabi yang datang dengan syariat baru – syariat Al-Qur’an. Tidak
ada nabi-nabi Israel termasuk Yesus dari Nazaret, dengan pengecualian Musa, membawa
23
syariat atau sistem baru; tidak pula seorangpun dari mereka telah mengaku seperti Musa
as. Di sisi lain, secara tegas telah ditulis tentang nabi Muhammad dalam Al-Qur’an
bahwa beliau adalah nabi seperti Musa.
Sesungguhnya, Kami telah mengirimkan kepada kamu seorang rasul, yang menjadi saksi
atasmu, sebagaimana Kami telah mengirimkan seorang rasul kepada Firaun” (73:16).
Sekali lagi, ayat ini mengundang perhatian orang-orang Yahudi pada nubuatan di dalam
Ulangan 18:18 dalam kata-kata berikut:
“Seorang saksi dari antara Bani Israil terhadap kedatangan seseorang semisalnya.” (Al-
Qur’an 46:11)
Bukti ketiga adalah bahwa Nabi Muhammad saw tidak berbicara atas dirinya sendiri
seperti yang tertulis dalam nubuatan tersebut (apapun yang ia dengar, itulah yang akan ia
katakan atas namaku). Di dalam Al-Qur’an, semua surah dimulai dengan ayat: “Dengan
nama Allah yang Maha Pengasih, Maha Penyayang”.
Tuhan Muncul Di Gunung Paran:
Ada nubuatan penting di dalam Alkitab:
“Berkatalah ia: “TUHAN datang dari Sinai dan terbit kepada mereka dari Seir; Ia tampak
bersinar dari pegunungan Paran dan datang dari tengah-tengah puluhan ribu orang yang
kudus; di sebelah kanan-Nya tampak kepada mereka api yang menyala.” (Ulangan 33: 2)
Datang dari Sinai mengacu pada kemunculan Nabi Musa as dan naik dari Seir mengarah
kepada Yesus. Nabi yang bersinar dari Gunung Paran tidak lain adalah Nabi dari Arabia,
karena Paran adalah nama kuno dari bagian Arabia di mana keturunan Ismail, nenek
moyang Nabi Muhammad saw menetap. Bentuk bahasa Arab kata Paran adalah Faran
atau Pharan. Dalam buku Jacut’s Geographishes Worterbuch (F. Westenfielt, Leipzig,
1862, Vol. III, P834) dijelaskan bahwa Faran adalah nama dari Mekkah. Kata Faran
tampaknya merupakan bahasa Arab Farran. Yang berarti dua pengungsi. Tampaknya
tempat tersebut diambil dari nama Hajar dan Ismail as, yang datang ke sana sebagai
pengungsi. Dr. A. Benisch menyebutnya dalam terjemahan Pentateukh sebagai gurun
Paran.
24
Poin yang tidak diragukan lagi sebagai identitas Nabi Muhammad saw. adalah kalimat:
“Ia datang dengan sepuluh ribu orang kudus” dan “dari tangan kanannya keluar hukum
yang berapi-api untuk mereka.” Pada saat penaklukan Mekah, sepuluh ribu orang suci
ikut di belakangnya dan beliau adalah pembawa hukum Al-Qur’an. Oleh karena itu,
nubuatan itu secara mengagumkan telah terpenuhi dalam wujud Nabi Muhammad,
(Shollallahu ‘alaihi wa sallam).
Arabia adalah Tanah Kelahiran Sosok yang Dijanjikan
Nubuat ketiga adalah:
“Ucapan ilahi terhadap Arabia. Di belukar di Arabia kamu akan bermalam, hai kafilah-
kafilah orang Dedan! Hai penduduk tanah Tema, keluarlah, bawalah air kepada orang
yang haus, pergilah, sambutlah orang pelarian dengan roti! Sebab mereka melarikan diri
terhadap pedang, ya terhadap pedang yang terhunus, terhadap busur yang dilentur, dan
terhadap kehebatan peperangan. Sebab beginilah firman Tuhan kepadaku: “Dalam
setahun lagi, menurut masa kerja prajurit upahan, maka segala kemuliaan Kedar akan
habis. Dan dari pemanah-pemanah yang gagah perkasa dari bani Kedar, akan tinggal
sejumlah kecil saja, sebab TUHAN, Allah Israel, telah mengatakannya.” (Yesaya 21: 13-
17)
Poin pertama yang perlu diingat sehubungan dengan nubuatan ini adalah bahwa Arabia
adalah tempat yang disebut Nubuatan itu. Ini adalah yang paling penting. Nabi
Muhammad saw muncul di Arabia.
Kedua, nubuatan itu berbicara tentang “Dia yang melarikan diri”. Hijrah Nabi
Muhammad saw adalah peristiwa penting dalam sejarah dunia, dimana berdasarkan
peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw dari Mekkah itulah kalender Islam dimulai.
Ketiga, “melarikan diri dari pedang terhunus” secara meyakinkan telah terbukti
perwujudannya pada wujud Nabi Muhammad saw yang menyelamatkan diri dari Mekah
ketika rumah beliau dikelilingi oleh musuh-musuh berbahaya yang telah menunggu
dengan pedang terhunus, hendak membunuhnya.
25
Keempat, keterangan yang kuat lainnya yang mendukung Nabi Muhammad saw kita
dapati juga sebagai berikut:
“Dalam waktu satu tahun … semua kemuliaan Kedar akan runtuh … orang-orang Kedar
yang berkuasa akan berkurang.” Ini digenapi dalam perang Badar yang terjadi satu tahun
setelah hijrah Nabi Muhammad saw, di dalam pertempuran tersebut Quraisy Mekah
(Kedar) menderita kekalahan telak; banyak dari pembesar mereka yang berjatuhan.
Pdt C. Forster menempatkan Kedar di Hijaz dan menyebut mereka dengan Koraish. Lihat:
The Historical Geography of Arabia oleh Rev. C. Forster, hal. 244-265.
Nama Muhammad Disebutkan dalam Alkitab
Terdapat nubuatan penting dalam Kidung Agung (5: 9-16). Dalam nubuat ini, sosok yang
dibicarakan di sini adalah kekasih Allah. Salah satu nama sifat dari Nabi Muhammad saw
adalah Habibullah – orang yang dicintai Allah. Kedua: “Kekasihku putih dan
kemerahan”. Ini adalah warna kulit Nabi Muhammad saw, Ketiga, “Pemimpin diantara
sepuluh ribuan”. Kami telah menunjukkan bahwa Nabi Muhammad saw adalah
pemimpin sepuluh ribu pengikut beliau pada saat penaklukan Mekah. Poin keempat dan
yang paling mencolok dalam nubuatan ini adalah nama Nabi Muhammad saw dalam ayat
16. Bunyinya: “Yea, he is altogether lovely” (Segala sesuatu padanya menarik) dalam
Alkitab bahasa Inggris. Dalam Alkitab Ibrani, kata ini tertulis “Muhammad-im“. Lihat
Hebrew Bible printed for the British and Foreign Bible Society by Trowitzsch & Sons,
Berlin, P. 1159.
Penghibur yang dijanjikan dari Injil
Nubuatan selanjutnya adalah:
“Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta
kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia
menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran.” (Yohanes 14: 15-17)
“…tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku,
Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu …” (Yohanes 14:26)
Lagi:
26
“Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku
pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi
jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.” (Yohanes 16: 7)
“Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat
menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin
kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri,
tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan
memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku …”
(Yohanes 16: 12-14)
Yohanes 14:26 menerangkan bahwa Roh Kudus adalah Penghibur. Keterangan ini
bertentangan dengan kalimat jelas dan tidak ambigu di Yohanes 16: 7, dimana Yesus
mengatakan bahwa ia akan pergi, yaitu maksudnya adalah kewafatan Yesus as pasti akan
terjadi untuk kedatangan Sang Penghibur. Perjanjian Baru menjelaskan bahwa Yohanes
dipenuhi Roh Kudus bahkan sebelum ia dilahirkan (Lukas 1:14), dan Yesus sendiri
mengatakan bahwa dirinya menemui Roh Kudus dalam bentuk burung merpati (Matius
3:16)
Dengan demikian, Roh Kudus tidak akan mendatangi orang-orang sebelum masa Yesus
as begitu juga pada masa Yesus sendiri. Lalu apa maksud kata-kata, “Jika aku tidak pergi
Penghibur tidak akan datang kepadamu.” Tentunya bukanlah ditujukan kepada Roh
Kudus; karena sudah umum diketahui bahwa Roh Kudus ada bersama dengan Yesus,
tentu akan mencemarkan beliau jika kita berpikir sedikit saja bahwa Yesus tanpa Roh
Kudus. Jadi, Penghibur adalah sosok lain selain Roh Kudus.
Ini juga mendukung pernyataan kami bahwa ada banyak interpolasi dalam Alkitab
Kristen yang ada sekarang. Hal ini sangat jelas bahwa Penghibur tidak dapat berarti Roh
Kudus, karena Yesus menggunakan kata ganti “dia” bukan “itu” sehubungan dengan
Penghibur.
Sang Penghibur akan Membawa Ajaran yang Sempurna
Menurut nubuatan: Sang Penghibur, yaitu Roh Kebenaran, “akan memandu Anda ke
dalam seluruh kebenaran”. Nabi Muhammad saw adalah satu-satunya nabi yang mengaku
27
telah membawa ajaran yang lengkap melalui Al-Qur’an yang mengenainya Devenport
mengatakan:
“Al-Qur’an adalah aturan umum bagi dunia Islam, sebuah aturan sosial, sipil, perniagaan,
militer, peradilan, tindak kejahatan, hukum pidana dan tentu juga aturan agama; olehnya
itu semua diatur, mulai dari ritual agama hingga masalah kehidupan sehari-hari mereka,
dari permasalahan keselamatan rohani sampai pada kesehatan jasmani; dari hak-hak
masyarakat yang umum sampai pada hak-hak masyarakat mereka, dari moralitas hingga
kejahatan, dari hukuman di dunia hingga hukuman di kehidupan yang akan datang.”
Menurut nubuatan: Sang Penghibur tidak akan berbicara dari dirinya sendiri, tetapi “apa
pun dia dengar, itulah yang ia sampaikan“. Roh Kudus yang turun kepada para Rasul pada
hari Pantekosta bukanlah Penghibur yang berbicara dari dirinya sendiri, karena Roh
Kudus ini berbicara sesuai dengan tubuh yang ia diami. “Aku, saya, punyaku, kita, diri
kita sendiri” adalah kata-kata yang diucapkan oleh Petrus, Yohanes, Phillip, James, dan
oleh dua belas murid Yesus as ketika mereka berkumpul bersama-sama. Oleh karena itu,
kata-kata nubuatan ini tidak dapat ditujukan kepada Roh Kudus, yang telah diberikan
kepada mereka seperti jelas dari Yohanes 20:22 – “Dan sesudah berkata demikian, Ia
menghembusi mereka dan berkata: “Terimalah Roh Kudus.“
Selain itu, Roh Kudus, menjadi orang ketiga dari Trinitas, sebagai pasangan dalam Tuhan
Bapa dan memiliki kedudukan yang setara setidaknya sepertiga dari itu. Mengapa,
kemudian ia direduksi statusnya menjadi penerima, mendengar apa pun dari orang lain.
Hal ini, di satu sisi, menjadi agen aktif yang menyampaikan pesan kata-kata kepada orang
lain yang harus berkomunikasi kepada umat manusia. Jelas, hal ini mengacu pada seorang
manusia yang telah diilhami oleh Tuhan, yang akan menyampaikan kepada orang lain
dengan tidak melampaui apa yang diwahyukan kepadanya. “Dan, ia tidak berkata-kata
menurut kehendak nafsu-nya, Itu tidak lain melainkan wahyu yang diwahyukan.” (Al-
Qur’an (53: 4-5).
Sang Penghibur yang berulang kali dibicarakan dalam Alkitab sebagai “Roh Kebenaran”
dan dapat diamati di sini bahwa kata Penghibur tidak bisa dengan sesuka hati, dipelintir
menyesuaikannya dengan Roh Kudus, tidak ada dimanapun di dalam Alkitab Roh Kudus
28
disebut Roh Kebenaran. Ditambah lagi, Yesus berbicara tentang Dia sebagai Penghibur
lain. Yesus sendiri, tentu saja, adalah salah seorang Penghibur. Seorang Penghibur
lainnya yang dinubuatkan, oleh karena itu, juga haruslah seorang manusia seperti dirinya.
Gambaran Al-Qur’an adalah sama dalam pembahasan ini ketika menjelaskan tentang
kedatangan Nabi Muhammad “Qul Jaa’al Haqqu Wa Zahaqal Baatila, Innal Baatila
Kaana Zahuuqa” – katakanlah, Kebenaran telah datang dan kebatilan telah lenyap.
Sesungguhnya kebatilan itu pasti akan lenyap. (Al-Qur’an 17:82)
Adalah sia-sia untuk mengajukan keberatan bahwa Nabi adalah seorang manusia dan
bukan “Roh”. Alkitab sendiri telah menggunakan kata “Roh” dalam banyak sekali variasi
makna, seperti misalnya: “Roh yang bersedia tetapi daging lemah” di mana itu
menujukkan bagian spiritual manusia. Dan juga digunakan untuk menunjukan Tuhan,
baik dalam Al-Qur’an maupun Alkitab, seperti Ia turun ke atas orang-orang benar, dan
juga ia mengacu kepada orang suci: “Apa yang dilahirkan dari ruh adalah ruh”. Oleh
karena itu, keberatan pihak Kristen bahwa kata “roh” tidak berlaku untuk makhluk fisik
adalah tanpa dasar.
Nabi Muhammad saw Membersihkan Yesus dari Semua Tuduhan Palsu
Pekerjaan lain dari Sang Penghibur adalah: “Ia akan memuliakan Aku,” mengisyaratkan
tentang kehadiran seorang manusia untuk membawa kesaksian. Hal paling tinggi yang
dapat dilakukan oleh Roh Kudus adalah tidak lebih dari turun ke dalam jiwa manusia.
Bagimanapun ini adalah sesuatu yang memuliakan. Tetapi untuk pembenaran, demi
kepentingan argumen, bahwa Roh Kudus memang benar-benar bersaksi melalui manusia,
pertanyaan yang muncul adalah apakah ia dapat memurnikan Yesus dari tuduhan palsu
yang kepadanya.
Orang-orang Yahudi telah melemparkan sumpah serapah kepada beliau dan menuduh
Yesus telah wafat di kayu salib, sesuatu yang mereka anggap sebagai kematian terkutuk
seperti tertera dari Kitab Suci. Apakah orang-orang Kristen yang telah terilhami oleh Roh
Kudus, telah membersihkan beliau dari hal ini? Belum! Sebaliknya, mereka telah
membantu orang-orang Yahudi dalam propaganda penghujatan mereka, dengan
mengakui kematiannya di kayu salib. Selain itu, mereka menuduhkan kepadanya
29
pelanggaran yang paling keji, yaitu, bahwa ia menyebut dirinya anak Tuhan dalam arti
harfiah.
Hanya Nabi Muhammad saw saja yang telah memenuhi kata-kata nubuwatan dari Injil
ini. Dia itulah yang tegas mengucapkan kata-kata wahyu: “Aku akan membersihkan
engkau (Wahai Yesus) dari semua tuduhan palsu yang dituduhkan kepadamu oleh orang-
orang kafir.” (Al-Qur’an, 3:56). Seberapa jauh Nabi Muhammad berhasil mencapai hal
ini dapat dinilai dari fakta bahwa setiap Muslim memandang Yesus (saw) sebagai hamba
Tuhan yang benar, sebagai Nabi Allah. Percaya Kepada Yesus merupakan bagian dari
keimanan seorang Muslim.
Karakteristik lain dari Sang Penghibur yang Dijanjikan, sebagaimana telah ditetapkan
dalam Injil, telah terbukti menjadi sandungan lain untuk orang-orang Kristen. “Bahwa
dia (Penghibur) akan terus bersamamu selama-lamanya” memberi mereka kesan yang
salah bahwa Sang Penghibur, agar abadi, haruslah berupa “roh” dan bukan manusia,
sesuatu yang menyingkapkan ketidaktahuan mereka kepada Alkitab itu sendiri .
Kata-kata Yesus sendiri dalam kaitan dengan ini akan cukup untuk menghapus pemikiran
yang salah ini: “Dia akan memberikanmu Penghibur lain yang akan menyertaimu selama-
lamanya“, jelas menunjukkan bahwa Sang Penghibur akan menyertai selamanya dalam
arti tertentu di mana Yesus sendiri tidak bisa lakukan.
Kenyataannya, ketika Yesus berbicara tentang akhir hidupnya sendiri dan
keberlangsungan dari Sang Penghibur, ia secara implisit mengacu pada masa eksistensi
mereka melalui ajaran dan pengaruh rohani mereka pada umat manusia.
Ketika seorang Nabi dibangkitkan untuk mereformasi suatu bangsa, ia dilengkapi dengan
dua senjata – aturan hukum-hukum yang dengannya mengatur kehidupan manusia, dan
daya tarik rohani yang memberi pengaruh meninggikan derajat kepada siapapun yang
menjalin hubungan dengannya. Dalam kedua hal ini, Yesus sudah tidak ada lagi sejak
lama, sedangkan Nabi Muhammad saw hidup sampai hari ini dan akan hidup selama-
lamanya.
Yesus datang dengan satu perangkat hukum dan kekuatan rohaniah, dimana ia telah
memberikan perubahan di kalangan pengikut-pengikut beliau sendiri untuk beberapa saat.
30
Tetapi, sesudah itu, hukum yang sebelumnya cocok untuk tingkat masyarakat tertentu
tidak lagi menjadi perangkat yang praktis saat dihadapkan kepada masyarakat yang telah
mengalami pertumbuhan dan perkembangan berikutnya, dan kekuatan rohaniah yang
telah dimakan oleh waktu, akan kehilangan kemanjurannya dan lenyap. Sehingga muncul
kebutuhan akan keberadaan Sang Penghibur lain yang membawa serta hukum yang
sempurna, bukan untuk sebuah klan tertentu atau iklim tertentu tetapi untuk seluruh umat
manusia.
Peradaban, saat ini, telah cukup memadai, untuk menerima ajaran-ajaran yang jauh
melampaui kapasitas mental dari orang-orang Yahudi pada zamannya. Sebuah hukum
yang sempurna untuk mengatur seluruh masyarakat dunia yang diperlukan untuk
mengganti ajaran Yesus yang tidak lagi memadai. Nabi Muhammad saw. telah
dibangkitkan untuk memenuhi kebutuhan itu yang mengacu kepada hal tersebut Al-
Qur’an mengatakan:
“Dan tidaklah Kami mengutus engkau melainkan sebagai rahmat bagi semesta alam
(yaitu, untuk semua bangsa dan semua masa)”. (Al-Qur’an 21: 108)
BAB 4
ALQURAN SEBAGAI SUMBER SAINS DAN TEKNOLOGI
A. Fungsi Al-Quran yang Terkait Dengan Saintek
Ummat Islam meyakini bahwa agama lslam itu adalah agama Allah yang sempurna. al-
Qur’an adalah kitabullah yang berisi petunjuk dan pedoman yang lengkap untuk
memimpin seluruh segi kehidupan manusia ke arah kebahagiaan yang hakiki dan abadi.
Kita yakini bahwa al-Qur’an juga mengandung ayat-ayat yang dapat dijadikan pedoman
(meskipun hanya secara garis besar) dalam pengembangan ilmu pengetahuan (sains) dan
teknologi dalam rangka mempertebal keimanan dan meningkatkan kesejahteraan
manusia.
Al Quran sebagai petunjuk/pedoman hidup manusia, mengajarkan dasar-dasar dan
mengarahkan perkembangan Saintek menuju muaranya yang hakiki. Yaitu yang dapat
31
membawa kemanfaatan dan kemudahan dalam hidup dan kehidupan manusia serta dapat
membawa kepada ketaatan dan kepatuhannya kepada Kholiknya.
Perkembangan Saintek dewasa ini sangat cepat. Perkembangan menyangkut kebutuhan
manusia sehari-hari, sehingga perkembangannya membawa perubahan pola hidup
manusia dengan cepat pula.
B. Obyek Ilmu Pengetahuan (Sains)
Semua makhluk merupakan obyek yang layak untuk diriset. Jumlah makhluk Allah yang
tersebar di alam semesta tidak dapat dihitung. Jika masing-masing makhluk tekandung di
dalamnya ilmu pengetahuan tentang makhluk itu berarti jumIah ilmu pengetahuan juga
tak dapat dihitung.
Jika jumlah ilmu pengetahuan yang ada sejak dulu sampai sekarang masih dapat dihitung
berarti manusia masih memiliki peluang yang sangar besar untuk memperoleh ilmu
pengetahuan baru sebanyak makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT. Demikian pula
karena teknologi bersifat selalu mengiringi dan mengimbangi terhadap ilmu pengetahuan,
maka jumlah teknologi yang perlu ada juga tak dapat dihitung.
C. Al-Quran Sebagai Wujud Produk Saintek Allah SWT
Al-Quran merupakan produk Saintek Allah yang diturunkan kepada manusia untuk
menuntun manusia akan jalur-jalur riset yang perlu ditempuh, sehingga manusia
memperoleh hasil yang benar. Di sini fungsi al-Quran sebagai hudan memberikan
kecerahan pada akal manusia, sehingga manusia merasa lapang di hadapan Allah yang
Maha Luas. Kebenaran hasil riset ini dapat diukur dari kesesuaian antara akal dengan
naql. Kerja akal yang sesuai dengan naql ini dapat dikategorikan sebagai ibadah kepada
Allah SWT dan sekaligus turut mengisi definisi ijtihad dalam arti umum yang memiliki
nilai yang sangat besar sebagaimana yang dikatakan oleh Ali R.A.
“Berpikir satu saat lebih baik daripada beribadah selama 1 tahun”.
Oleh sebab itu, usaha terus menerus untuk mengkaji al-Quran perlu dilakukan dan bahkan
hukumnya menjadi fardlu 'ain bagi setiap ilmuwan yang akan meriset terhadap alam
32
semesta, menciptakan produk teknologi merupakan hasil kerja dari orang-orang yang taat
kepada tata tertib al-Quran. Al-Quran juga merupakan sumber permasalahan yang layak
untuk diriset. Yang dimaksud di sini bukan al-Qurannya itu sendiri yang diriset, namun
permasalahan riset dapat saja muncul setelah orang membaca dan mengkaji al-Quran.
Metode ini termasuk jenis induktif. Selain itu Islam juga mempersilakan kepada para
periset untuk menggunakan metode deduktif (yang sesungguhnya dalam ayat lain hal ini
termasuk juga pada deduksi al-Quran). Oleh sebab itu jika periset merupakan orang yang
beriman maka tidak ada masalah untuk menggunakan metode riset, apakah itu induktif
atau deduktif.
Di atas dijelaskan bahwa al-Quran merupakan karya Allah. Saintek ini dalam
tingkatannya dapat dikategorikan sebagai teknologi tingkat I. Teknologi yang diciptakan
manusia beriman merupakan derivasi dari teknologi pertama dan disebut sebagai
teknologi tingkat II. Ilmuwan tidak beriman menciptakan alat teknologi, dan
menempatkannya dalam urutan teknologi tingkat I. Ini merupakan kekeliruan karena akan
memberikan akibat lain pada model ilmuwan. Orang yang tak beriman akan
mengagungkan teknologi, bersikap arogan dan jika diteruskan akan bermuara kepada
penuhanan kepada diri sendiri. Jelaslah bahwa hasil teknologi yang demikian itu tidak
dapat dimasukkan dalam wilayah ibadah kepada Allah swT. Firman Allah dalam surat al-
A'raf (7) ayat 146:
“Aku akan memalingkan orang-orang yang memalingkan diri di muka bumi tanpa alasan
yang benar dari ayat-ayat-Ku”.
Berikut ini beberapa integrasi ayat-ayat al-Quran dalam ilmu Sains dan Teknologi:
Ilmu sains dan teknologi dimulai dengan pengembangan Budaya Baca (“Iqra”), kajilah
Kitab Bacaan “al-Quran” surah al-Alaq (96): 1-5
Al-Quran diturunkan untuk menjelaskan segala sesuatu (secara global), kajilah QS.
................ (Tibyanu li kulli syain)
33
Penciptaan langit dan bumi tidak main-main/ sia-sia, ada hikmah di antara keduanya,
kajilah QS. 21:16, 38:27, 3:190-191.
Perintah mengadakan penelitian/mengamati apa yang ada di langit dan di bumi, kajilah
QS. Yunus (10):101.
Ekosistem alam rusak akibat perbuatan manusia QS. 30:40, ada yang membantah tentang
(keesaan) Allah QS. 31:20.
Al-Quran mendorong saintis dan teknokrat untuk meneliti, mengamati dan menemukan
suatu yang belum pernah ditemukan para ahli sebelumnya, QS. 18:109, 50:6.
Fisika: QS. 13:12, 10:5 kilat, cahaya, sinar dan hisab
Perkapalan: QS. 17:66-67; 42:32-34; 45:12
Kelautan QS. 55:19-20; 25:53; 10:22; 38:37; 52:6; 35:12; 24:40; 82:3; 81:6
Awan/ meteorologi& geofisika QS. 2:164
Geografi/geologi QS. 13:3; 21:31; 74:17; 88:19-20; 27:88
Luar angkasa QS. 55:33; 71:15; 6:125.
Teori Big Bang QS. 21:30
Teori Atom QS. 10:61
Embriologi QS. 23:14; 39:6; 52:6
Biologi Laut: -Bangkainya pun halal QS. 5:96, -Ikan QS. 20:77
Orang yang berilmu dapat memahami perumpamaan-perumpamaan dari Allah QS.
29:43.
Astrologi QS. 15:16-18; 85:1; 86:3; 6:97
Pertanian QS. 7:57; 87:2-5; 6:59
Gravitasi QS. 22:65
Perikanan QS. 16:14
Pengairan QS. 67:30; 23:18
34
Farmasi/obat-obatan QS. 16:68-69
Peternakan QS. 16:66; 24:45
Penciptaan langit tujuh lapis dan seimbang QS. 67:3-4
Penciptaan segala sesuatu dan pertumbuhannya dengan ukuran-ukuran yang tepat QS.
25:2; 15:
Setelah mempelajari/ mendapatkan ilmu, mengucapkan “AlhamdulilLah” QS. 27:15
BAB 5
PENGERTIAN DAN ORANG ORANG SALAFUSSALIH YANG
SESUNGGUHNYA: GENERASI SAHABAT, TABI`IN DAN TABI`UT TABI`IN
A. Yang Dimaksud dengan Salafush Shalih
a. Etimologi (secara bahasa):
Ibnul Faris berkata, “Huruf sin, lam, dan fa’ adalah pokok yang menunjukkan ‘makna
terdahulu’. Termasuk salaf dalam hal ini adalah ‘orang-orang yang telah lampau’, dan arti
dari ‘al-qoumu as-salaafu’ artinya mereka yang telah terdahulu.” (Mu’jam Maqayisil
Lughah: 3/95)
b. Terminologi (secara istilah)
Ada beberapa pendapat dari para ulama dalam mengartikan istilah “Salaf” dan terhadap
siapa kata itu sesuai untuk diberikan. Pendapat tersebut terbagi menjadi 4 perkataan :
Di antara para ulama ada yang membatasi makna Salaf yaitu hanya para Sahabat Nabi
saja. Di antara mereka ada juga yang berpendapat bahwa Salaf adalah para Sahabat Nabi
dan Tabi’in (orang yang berguru kepada Sahabat). Dan di antara mereka ada juga yang
berkata bahwa Salaf adalah mereka adalah para Sahabat Nabi, Tabi’in, dan Tabi’ut
Tabi’in. (Luzumul Jama’ah (hal: 276-277)). Dan pendapat yang benar dan masyhur, yang
mana sebagian besar ulama ahlussunnah berpendapat adalah pendapat ketiga ini.
35
Yang dimaksud Salaf dari sisi waktu adalah masa utama selama tiga kurun waktu/periode
yang telah diberi persaksian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam hadits beliau
Shallallahu ‘alaihi wasallam. Mereka itulah yang berada di tiga kurun/periode, yaitu para
sahabat, Tabi’in dan Tabi’ut Tabi’in.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
«‫ب‬َِّ‫ث‬َ‫م‬ َّ
‫بن‬ِ‫ـ‬‫ذي‬ ‫ي‬َّ‫ا‬ََِّ‫ق‬، ِ‫س‬‫ب‬َّ َ‫لٱ‬َّ‫ذ‬ِ‫ي‬‫ذ‬ َ‫س‬‫ب‬‫ن‬َ‫ا‬َّ‫ب‬َُ‫ل‬، ِ‫س‬‫ب‬َّ َ‫لٱ‬َّ‫ذ‬ِ‫ي‬‫ذ‬ َ‫س‬‫ب‬‫ن‬َ‫ا‬َّ‫ب‬َُ‫ل‬»
Artinya,“Sebaik-baik manusia adalah yang hidup pada masaku, kemudian manusia yang
hidup pada masa berikutnya, kemudian manusia yang hidup pada masa berikutnya.” (HR.
Bukhari (2652), Muslim (2533))
Maka dari itu, setiap orang yang mengikuti jalan mereka, dan menempuh sesuai
manhaj/metode mereka, maka dia termasuk salafi, karena menisbahkan/menyandarkan
kepada mereka.
B. Pengertian Sahabat
Kata sahabat menurut lughah jamak dari sahib artinya yang menyertai. Menurut para
ulama yang disebut "sahabat" adalah orang yang bertemu dengan Nabi SAW dalam
keadaan beriman dan meninggal dunia sebagai pemeluk Islam. Maka, orang yang
bertemu dengan Nabi sedang dia belum memeluk agama Islam, maka tidaklah dipandang
sahabat. Orang yang menemui masa Nabi dan beriman kepadanya tetapi tidak
menjumpainya, seperti Najasi, atau menjumpai Nabi setelah Nabi wafat, seperti Abu
Dzu'aib, yang pergi dari rumahnya setelah ia beriman untuk menjumpai Nabi di Madinah.
Setiba di Madinah, Nabi telah wafat. Maka, baik Najasi dan Abu Dzu'aib, mereka berdua
termasuk sahabat Nabi.
Ditandaskan oleh al-Hafidl, bahwa pendapat yang paling shahih yang telah
diketemukannya bahwa arti sahabat adalah orang yang berjumpa dengan Nabi dalam
keadaan dia beriman dan meninggal dalam islam, baik lama ia bergaul dengan Nabi atau
tidak, baik dia turut berperang bersama Nabi atau tidak, baik dia dapat melihat Nabi
36
meskipun tidak dalam satu majelis dengan Nabi, atau dia tidak dapat melihat Nabi karena
buta.
Menurut Usman ibnu Shalih, yang dikatakan sahabat adalah orang yang menemui masa
Nabi, walaupun dia tidak dapat melihat Nabi dan ia memeluk Islam semasa Nabi masih
hidup.
Sebagian 'ulama Ushul berpendapat bahwa yang dimaksud sahabat adalah orang yang
berjumpa dengan Rasul dan lama pula persahabatannya dengan beliau walaupun tidak
meriwayatkan hadits dari beliau.
Menurut al-Khudlari menerangkan dalam Ushul Fiqhnya: "tidak dipandang seseorang,
menjadi sahabat, melainkan orang yang berkediaman bersama Nabi satu tahun atau dua
tahun". Tetapi an-Nawawi membantah faham ini dengan alasan kalau yang dmaksud
sahabi yaitu orang yang menyertai Nabi satu atau dua tahun, tentulah tidak boleh kita
katakan Jarir al-Bajali seorang sahabat.
C. Pengertian Tabi’in
Tabi’in menurut bahasa adalah jama’ dari kata tabi’ yang artinya pengikut. Menurut
istilah, tabi’in adalah orang yang pernah bertemu dengan sahabat, iman kepada Nabi saw
dan meninggal dalam keadaan Islam. Tentang hal ini al-Khatib al-Baghdadi
mensyaratkan adanya persahabatan dengan sahabat, jadi bukan hanya bertemu
D. Pengertian Tabi'ut tabi'in
Tabi'ut tabi'in atau Atbaut Tabi'in (bahasa Arab: ‫ع‬ ُ‫ب‬ ُ ‫ثٱ‬ ‫ن‬ ُ‫اب‬ ‫)ذي‬ adalah generasi setelah
Tabi'in, artinya pengikut Tabi'in, adalah orang Islam teman sepergaulan dengan para
Tabi'in dan tidak mengalami masa hidup Sahabat Nabi. Tabi'ut tabi'in adalah di antara
tiga kurun generasi terbaik dalam sejarah Islam, setelah Tabi'in dan Shahabat. Tabi'ut
tabi'in disebut juga murid Tabi'in. Menurut banyak literatur Hadits : Tab'ut Tabi'in adalah
orang Islam dewasa yang pernah bertemu atau berguru pada Tabi'in dan sampai wafatnya
beragama Islam. Dan ada juga yang menulis bahwa Tabi'in yang ditemui harus masih
dalam keadaan sehat ingatannya. Karena Tabi'in yang terahir wafat sekitar 110-120
Hijriah.
37
DAFTAR PUSTAKA
https://kumparan.com/berita-hari-ini/pengertian-istidraj-lengkap-dengan-ciri-cirinya-
1vBe1EkNH6F/4#:~:text=mereka%20dengan%20berangaur,Ahkami%20sebagai%20pe
san
https://www.popbela.com/career/inspiration/romi-subhan/pengertian-
istidraj/5#:~:text=kamu%20merasa%20jarang-,sakit%20dan,-
sering%20melakukan%20maksiat
https://www.steikassi.ac.id/berita/detail/kenabian-muhammad-saw-telah-diramalkan-
dalam-kitab-weda
https://issuu.com/dannilroikhan/docs/artikel_agama_islam/s/12452859
https://ahmadiyah.id/pustaka/artikel/nubuatan-tentang-nabi-muhammad-dalam-bible
38
https://blendist.blogspot.com/2015/02/al-quran-dalam-pengembangan-sains-dan-
teknologi.html
https://muslim.or.id/18935-siapakah-salafus-shalih.html
https://semuamakalahpembelajaran.blogspot.com/2017/06/makalah-sahabat-tabiin-dan-
tabiit-tabiin.html
https://www.popmama.com/big-kid/10-12-years-old/amelia-putri/apa-itu-arti-istidraj-
dalam-agama-islam/3#:~:text=berasal%20dari%20kata,dari%20Allah%20SWT.

More Related Content

What's hot

Uts agama widia aprilia l1_b021021
Uts agama widia aprilia l1_b021021Uts agama widia aprilia l1_b021021
Uts agama widia aprilia l1_b021021WidiaAprilia3
 
Tugas pendidikan agama islam uas
Tugas pendidikan agama islam   uasTugas pendidikan agama islam   uas
Tugas pendidikan agama islam uasSiKholis1
 
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....dinda396631
 
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sosAllif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sosAllifNasri
 
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sosAllif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sosAllifNasri
 
Kumpulan Artikel Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam oleh Lalu Teguh Atma Wijaya
Kumpulan Artikel Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam oleh Lalu Teguh Atma WijayaKumpulan Artikel Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam oleh Lalu Teguh Atma Wijaya
Kumpulan Artikel Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam oleh Lalu Teguh Atma WijayaLalu Teguh Atma Wijaya
 
Uts agama shohibul sydqy
Uts agama shohibul sydqyUts agama shohibul sydqy
Uts agama shohibul sydqyShoofiAssaudah
 
Noversa mas wilananda, agama islam, teknik elektro, dr. taufiq ramdani, s.th....
Noversa mas wilananda, agama islam, teknik elektro, dr. taufiq ramdani, s.th....Noversa mas wilananda, agama islam, teknik elektro, dr. taufiq ramdani, s.th....
Noversa mas wilananda, agama islam, teknik elektro, dr. taufiq ramdani, s.th....NoversaWila1
 
Kumpulan Artikel-UTS agama Islam
Kumpulan Artikel-UTS agama IslamKumpulan Artikel-UTS agama Islam
Kumpulan Artikel-UTS agama IslamShoofiAssaudah
 
Agama uts teknik elektro a_lalu sirdi zunistira
Agama uts teknik elektro a_lalu sirdi zunistiraAgama uts teknik elektro a_lalu sirdi zunistira
Agama uts teknik elektro a_lalu sirdi zunistiraLaluSirdiZunistira
 
Mengenal Diri Mengenal Pencipta Terbukalah Rahasia Hidup
Mengenal Diri Mengenal Pencipta Terbukalah Rahasia HidupMengenal Diri Mengenal Pencipta Terbukalah Rahasia Hidup
Mengenal Diri Mengenal Pencipta Terbukalah Rahasia Hidupandrew gromiko
 
Mahendra ananda putra l1 c020053_uas pai
Mahendra ananda putra l1 c020053_uas paiMahendra ananda putra l1 c020053_uas pai
Mahendra ananda putra l1 c020053_uas paiMahendraAnandaPutra
 
Nurin Handayani, Agama Islam, Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos.
Nurin Handayani, Agama Islam, Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos.Nurin Handayani, Agama Islam, Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos.
Nurin Handayani, Agama Islam, Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos.NurinHandayani
 
Fatima zahara, agama islam, pendidikan bahasa inggris, dr. taufiq ramdani, s....
Fatima zahara, agama islam, pendidikan bahasa inggris, dr. taufiq ramdani, s....Fatima zahara, agama islam, pendidikan bahasa inggris, dr. taufiq ramdani, s....
Fatima zahara, agama islam, pendidikan bahasa inggris, dr. taufiq ramdani, s....FatimaZahara5
 
Amalan menambah cahaya aura diwajah cahaya kalau bahasa
Amalan menambah cahaya aura diwajah cahaya kalau bahasaAmalan menambah cahaya aura diwajah cahaya kalau bahasa
Amalan menambah cahaya aura diwajah cahaya kalau bahasaTanpa Nama
 

What's hot (18)

Uts agama widia aprilia l1_b021021
Uts agama widia aprilia l1_b021021Uts agama widia aprilia l1_b021021
Uts agama widia aprilia l1_b021021
 
Tugas pendidikan agama islam uas
Tugas pendidikan agama islam   uasTugas pendidikan agama islam   uas
Tugas pendidikan agama islam uas
 
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....
 
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sosAllif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
 
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sosAllif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
 
Kumpulan Artikel Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam oleh Lalu Teguh Atma Wijaya
Kumpulan Artikel Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam oleh Lalu Teguh Atma WijayaKumpulan Artikel Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam oleh Lalu Teguh Atma Wijaya
Kumpulan Artikel Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam oleh Lalu Teguh Atma Wijaya
 
Uts agama shohibul sydqy
Uts agama shohibul sydqyUts agama shohibul sydqy
Uts agama shohibul sydqy
 
Noversa mas wilananda, agama islam, teknik elektro, dr. taufiq ramdani, s.th....
Noversa mas wilananda, agama islam, teknik elektro, dr. taufiq ramdani, s.th....Noversa mas wilananda, agama islam, teknik elektro, dr. taufiq ramdani, s.th....
Noversa mas wilananda, agama islam, teknik elektro, dr. taufiq ramdani, s.th....
 
Kumpulan Artikel-UTS agama Islam
Kumpulan Artikel-UTS agama IslamKumpulan Artikel-UTS agama Islam
Kumpulan Artikel-UTS agama Islam
 
Agama uts teknik elektro a_lalu sirdi zunistira
Agama uts teknik elektro a_lalu sirdi zunistiraAgama uts teknik elektro a_lalu sirdi zunistira
Agama uts teknik elektro a_lalu sirdi zunistira
 
M Alfandiansyah kumpulan artikel
M Alfandiansyah kumpulan artikelM Alfandiansyah kumpulan artikel
M Alfandiansyah kumpulan artikel
 
Tugas uas agama islam 2021
Tugas uas agama islam 2021Tugas uas agama islam 2021
Tugas uas agama islam 2021
 
Mengenal Diri Mengenal Pencipta Terbukalah Rahasia Hidup
Mengenal Diri Mengenal Pencipta Terbukalah Rahasia HidupMengenal Diri Mengenal Pencipta Terbukalah Rahasia Hidup
Mengenal Diri Mengenal Pencipta Terbukalah Rahasia Hidup
 
Mahendra ananda putra l1 c020053_uas pai
Mahendra ananda putra l1 c020053_uas paiMahendra ananda putra l1 c020053_uas pai
Mahendra ananda putra l1 c020053_uas pai
 
Ruqyah syariah-isnad-tadawi
Ruqyah syariah-isnad-tadawiRuqyah syariah-isnad-tadawi
Ruqyah syariah-isnad-tadawi
 
Nurin Handayani, Agama Islam, Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos.
Nurin Handayani, Agama Islam, Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos.Nurin Handayani, Agama Islam, Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos.
Nurin Handayani, Agama Islam, Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos.
 
Fatima zahara, agama islam, pendidikan bahasa inggris, dr. taufiq ramdani, s....
Fatima zahara, agama islam, pendidikan bahasa inggris, dr. taufiq ramdani, s....Fatima zahara, agama islam, pendidikan bahasa inggris, dr. taufiq ramdani, s....
Fatima zahara, agama islam, pendidikan bahasa inggris, dr. taufiq ramdani, s....
 
Amalan menambah cahaya aura diwajah cahaya kalau bahasa
Amalan menambah cahaya aura diwajah cahaya kalau bahasaAmalan menambah cahaya aura diwajah cahaya kalau bahasa
Amalan menambah cahaya aura diwajah cahaya kalau bahasa
 

Similar to Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. Th. I., M.Sos

Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_pai
Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_paiLale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_pai
Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_paiLalesekarIdamanperti
 
Mochamad Iqbal Ramanda, Agama Islam, Teknik Elektro, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th...
Mochamad Iqbal Ramanda, Agama Islam, Teknik Elektro, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th...Mochamad Iqbal Ramanda, Agama Islam, Teknik Elektro, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th...
Mochamad Iqbal Ramanda, Agama Islam, Teknik Elektro, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th...personal person
 
Mizan pujaisna, Agama Islam Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani S.Th.I., M. Sos.
Mizan pujaisna, Agama Islam Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani S.Th.I., M. Sos.Mizan pujaisna, Agama Islam Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani S.Th.I., M. Sos.
Mizan pujaisna, Agama Islam Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani S.Th.I., M. Sos.MizanPujaisna1
 
Tugas uas AGAMA ISLAM_ m.yamin_L1C020068
Tugas uas AGAMA ISLAM_ m.yamin_L1C020068Tugas uas AGAMA ISLAM_ m.yamin_L1C020068
Tugas uas AGAMA ISLAM_ m.yamin_L1C020068MYamin4
 
F1B021019_NUR HABIIBURRAHMAN_AGAMA ISLAM_TEKNIK ELEKTRO_Dr Taufik Ramdani, S....
F1B021019_NUR HABIIBURRAHMAN_AGAMA ISLAM_TEKNIK ELEKTRO_Dr Taufik Ramdani, S....F1B021019_NUR HABIIBURRAHMAN_AGAMA ISLAM_TEKNIK ELEKTRO_Dr Taufik Ramdani, S....
F1B021019_NUR HABIIBURRAHMAN_AGAMA ISLAM_TEKNIK ELEKTRO_Dr Taufik Ramdani, S....Habib171
 
Tugas makalah agama islam muhammad firdaus julianda putra
Tugas makalah agama islam muhammad firdaus julianda putraTugas makalah agama islam muhammad firdaus julianda putra
Tugas makalah agama islam muhammad firdaus julianda putramuhammad furdaus
 
Terapi pengobatan-dengan-ruqyah-syariyyah
Terapi pengobatan-dengan-ruqyah-syariyyahTerapi pengobatan-dengan-ruqyah-syariyyah
Terapi pengobatan-dengan-ruqyah-syariyyahRS-Pengobatan-Qurani
 
Lalu Teguh Atma Wijaya, Agama Islam, Ilmu Hukum, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I.,...
Lalu Teguh Atma Wijaya, Agama Islam, Ilmu Hukum, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I.,...Lalu Teguh Atma Wijaya, Agama Islam, Ilmu Hukum, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I.,...
Lalu Teguh Atma Wijaya, Agama Islam, Ilmu Hukum, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I.,...LaluTeguh2
 
Beni Nungroho Sudiantoro, Agama Islam, Teknik Elektro, Dr. Taufiq Ramdani, S....
Beni Nungroho Sudiantoro, Agama Islam, Teknik Elektro, Dr. Taufiq Ramdani, S....Beni Nungroho Sudiantoro, Agama Islam, Teknik Elektro, Dr. Taufiq Ramdani, S....
Beni Nungroho Sudiantoro, Agama Islam, Teknik Elektro, Dr. Taufiq Ramdani, S....NoversaWila
 
2. kandungan surah fatihah
2. kandungan surah fatihah2. kandungan surah fatihah
2. kandungan surah fatihahRusli Harby
 
Uas agama islam aulia putri sifani 2021
Uas agama islam aulia putri sifani 2021Uas agama islam aulia putri sifani 2021
Uas agama islam aulia putri sifani 2021Auliaputri298047
 
KELOMPOK 2 (Mengatasi Berbagai Macam Ujian dan Cobaan.pdf
KELOMPOK 2 (Mengatasi Berbagai Macam Ujian dan Cobaan.pdfKELOMPOK 2 (Mengatasi Berbagai Macam Ujian dan Cobaan.pdf
KELOMPOK 2 (Mengatasi Berbagai Macam Ujian dan Cobaan.pdfashyfafebriandhita
 

Similar to Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. Th. I., M.Sos (20)

Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_pai
Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_paiLale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_pai
Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_pai
 
Mochamad Iqbal Ramanda, Agama Islam, Teknik Elektro, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th...
Mochamad Iqbal Ramanda, Agama Islam, Teknik Elektro, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th...Mochamad Iqbal Ramanda, Agama Islam, Teknik Elektro, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th...
Mochamad Iqbal Ramanda, Agama Islam, Teknik Elektro, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th...
 
Tugas uts agama islam 2021
Tugas uts agama islam 2021Tugas uts agama islam 2021
Tugas uts agama islam 2021
 
Mizan pujaisna, Agama Islam Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani S.Th.I., M. Sos.
Mizan pujaisna, Agama Islam Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani S.Th.I., M. Sos.Mizan pujaisna, Agama Islam Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani S.Th.I., M. Sos.
Mizan pujaisna, Agama Islam Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani S.Th.I., M. Sos.
 
Tugas uas AGAMA ISLAM_ m.yamin_L1C020068
Tugas uas AGAMA ISLAM_ m.yamin_L1C020068Tugas uas AGAMA ISLAM_ m.yamin_L1C020068
Tugas uas AGAMA ISLAM_ m.yamin_L1C020068
 
Uas pai
Uas paiUas pai
Uas pai
 
F1B021019_NUR HABIIBURRAHMAN_AGAMA ISLAM_TEKNIK ELEKTRO_Dr Taufik Ramdani, S....
F1B021019_NUR HABIIBURRAHMAN_AGAMA ISLAM_TEKNIK ELEKTRO_Dr Taufik Ramdani, S....F1B021019_NUR HABIIBURRAHMAN_AGAMA ISLAM_TEKNIK ELEKTRO_Dr Taufik Ramdani, S....
F1B021019_NUR HABIIBURRAHMAN_AGAMA ISLAM_TEKNIK ELEKTRO_Dr Taufik Ramdani, S....
 
UJIAN AKHIR SEMESTER
UJIAN AKHIR SEMESTERUJIAN AKHIR SEMESTER
UJIAN AKHIR SEMESTER
 
Tugas makalah agama islam muhammad firdaus julianda putra
Tugas makalah agama islam muhammad firdaus julianda putraTugas makalah agama islam muhammad firdaus julianda putra
Tugas makalah agama islam muhammad firdaus julianda putra
 
Terapi pengobatan-dengan-ruqyah-syariyyah
Terapi pengobatan-dengan-ruqyah-syariyyahTerapi pengobatan-dengan-ruqyah-syariyyah
Terapi pengobatan-dengan-ruqyah-syariyyah
 
Pribadi yang bersyukur (Makalah)
Pribadi yang bersyukur (Makalah)Pribadi yang bersyukur (Makalah)
Pribadi yang bersyukur (Makalah)
 
Lalu Teguh Atma Wijaya, Agama Islam, Ilmu Hukum, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I.,...
Lalu Teguh Atma Wijaya, Agama Islam, Ilmu Hukum, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I.,...Lalu Teguh Atma Wijaya, Agama Islam, Ilmu Hukum, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I.,...
Lalu Teguh Atma Wijaya, Agama Islam, Ilmu Hukum, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I.,...
 
Beni Nungroho Sudiantoro, Agama Islam, Teknik Elektro, Dr. Taufiq Ramdani, S....
Beni Nungroho Sudiantoro, Agama Islam, Teknik Elektro, Dr. Taufiq Ramdani, S....Beni Nungroho Sudiantoro, Agama Islam, Teknik Elektro, Dr. Taufiq Ramdani, S....
Beni Nungroho Sudiantoro, Agama Islam, Teknik Elektro, Dr. Taufiq Ramdani, S....
 
2. kandungan surah fatihah
2. kandungan surah fatihah2. kandungan surah fatihah
2. kandungan surah fatihah
 
Uas agama islam aulia putri sifani 2021
Uas agama islam aulia putri sifani 2021Uas agama islam aulia putri sifani 2021
Uas agama islam aulia putri sifani 2021
 
mujahadah
mujahadah mujahadah
mujahadah
 
KELOMPOK 2 (Mengatasi Berbagai Macam Ujian dan Cobaan.pdf
KELOMPOK 2 (Mengatasi Berbagai Macam Ujian dan Cobaan.pdfKELOMPOK 2 (Mengatasi Berbagai Macam Ujian dan Cobaan.pdf
KELOMPOK 2 (Mengatasi Berbagai Macam Ujian dan Cobaan.pdf
 
Tugas agama
Tugas agamaTugas agama
Tugas agama
 
Rezeki dari Allah
Rezeki dari AllahRezeki dari Allah
Rezeki dari Allah
 
Tugas tik(makalah)
Tugas tik(makalah)Tugas tik(makalah)
Tugas tik(makalah)
 

Recently uploaded

Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 

Recently uploaded (20)

Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 

Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. Th. I., M.Sos

  • 1. 1 KUMPULAN ARTIKEL 1. PENGERTIAN, KONSEP, SERTA DALIL-DALIL TENTANG ISTIDROJ 2. DALIL-DALIL HADIST QUDSI TENTANG HUKUM YANG DISEGERAKAN SEBAGAI BENTUK KASIH SAYANG ALLAH TERHADAP HAMBANYA (DLIL, TERJEMAHAN, PENJELASAN, SERTA CONTOH KASUS) 3. BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT DALAM KITAB-KITAB SUCI AGAMA LAIN(Kristen, Hindu,Yahudi, dll) 4. AL-QURAN SEBAGAI SUMBER SAINS DAN TEKNOLOGI 5.PENGERTIAN DAN ORANG-ORANG SALAFUSSALIH YANG SESUNGGUHNYA: GENERASI SAHABAT, TABIIN, DAN TABIITTABIIN) Disusun sebagai tugas terstruktur Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Pendidikan Agama Islam Dosen Pengampu: Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos Disusun Oleh: Nama : Amilia Damayanti Purba NIM : L1B021027 Prodi/Kelas : Ilmu Komunikasi 1A
  • 2. 2 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MATARAM 2021
  • 3. 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI.......................................................................................................................1 BAB 1.................................................................................................................................3 PENGERTIAN, KONSEP, SERTA DALIL-DALILTENTANG ISTIDROJ.............................3 A. Pengertian Istidroj........................................................................................................3 B. Konsep Istidroj.............................................................................................................4 C. Dalil- dalil tentang Istidroj............................................................................................5 BAB 2...............................................................................................................................11 DALIL DALIL QUDSI ......................................................................................................11 A. Dalil-dalil yang Mendasarinya ....................................................................................11 B. Penjelasan..................................................................................................................12 C. Contoh kasus .............................................................................................................14 BAB 3...............................................................................................................................16 BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANGDIMUAT DALAM KITAB-KITAB SUCI AGAMA LAIN (Kristen, Hindu,Yahudi)....................................................................16 A. Hindu .......................................................................................................................16 B. Yahudi.......................................................................................................................18 C. Kristen......................................................................................................................20 BAB 4...............................................................................................................................30 ALQURAN SEBAGAI SUMBER SAINS DAN TEKNOLOGI ............................................30 A. Fungsi Al-Quran yang Terkait Dengan Saintek ............................................................30 B. Obyek Ilmu Pengetahuan (Sains)................................................................................31 C. Al-Quran Sebagai Wujud Produk Saintek Allah SWT..................................................31 BAB 5...............................................................................................................................34 PENGERTIAN DAN ORANGORANGSALAFUSSALIHYANGSESUNGGUHNYA: GENERASI SAHABAT, TABI`IN DAN TABI`UT TABI`IN ..............................................34 A. Yang Dimaksud dengan Salafush Shalih.....................................................................34
  • 4. 2 B. Pengertian Sahabat...................................................................................................35 C. Pengertian Tabi’in .....................................................................................................36 D. Pengertian Tabi'ut tabi'in...........................................................................................36 DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................37
  • 5. 3 BAB 1 PENGERTIAN, KONSEP, SERTA DALIL-DALILTENTANG ISTIDROJ A. Pengertian Istidroj Mengutip dari jurnal berjudul Istidraj dalam Alquran Perspektif Imam Al-Qurthubi karya Diana Fitri Febriani, Istidraj adalah nikmat yang diberikan Allah kepada orang-orang yang membangkang terhadap-Nya. Ini merupakan hukuman dari Allah agar orang tersebut terus terjerumus dalam kesesatan. Nikmat yang diberikan bukanlah bentuk kasih sayang Allah, melainkan murka Allah terhadap mereka. Nikmat tersebut hanyalah alat untuk menghukum mereka, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Banyak ayat Alquran yang menyebutkan istilah istidraj. Istilah tersebut diterjemahkan oleh ahli tafsir dengan beberapa pengertian. Salah satunya Surat Al-A’raf ayat 18 2. َ‫لٱ‬َّ‫ذ‬ِ‫ي‬‫ن‬ ََ َ‫بَّذ‬ُِ‫ذ‬َ۟ ‫َب‬‫ـ‬َّ‫ا‬‫ي‬َ‫ل‬‫ب‬ِ‫ن‬َُّ ‫س‬‫ب‬‫ن‬‫ب‬‫س‬ َّ‫َت‬‫د‬َ‫ا‬َ‫ج‬َ‫ـ‬َ‫م‬ َ‫ٱ‬َّْ ‫ب‬‫َي‬‫ث‬َُ َ ‫ا‬ َ‫َّع‬‫ب‬َََُ‫ن‬َ‫ل‬ Artinya: Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan menarik mereka dengan berangaur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui. Ayat ini ditafsirkan oleh Imam Al-Qurthubi dalam Tafsir Al-Jami’ Li’ Ahkami sebagai pesan tersirat bahwa Allah akan menghukum hamba-Nya yang durhaka dan maksiat dengan cara istidraj. Ia mengatakan bahwa saat orang melakukan kemaksiatan, seketika itu pula Allah memberikan mereka nikmat sebagai hukuman. Allah SWT berfirman bahwa orang yang mendustakan ayat-ayat-Nya akan dibinasakan, yaitu dibinasakan dengan cara istidraj. berasal dari kata 'daraja' dalam bahasa Arab yang berarti naik satu tingkatan ke tingkatan berikutnya. Namun, Istidraj lebih dikenal sebagai istilah azab yang berupa kenikmatan yang sengaja diberikan pada seseorang. Jadi, Allah SWT menguji hamba-hambanya yang lalai dalam beribadah dengan melimpahkan mereka kenikmatan dunia. Padahal, segala hal yang dinikmati tersebut adalah suatu jebakan.
  • 6. 4 Adapun dalil dalam Alquran yang menjelaskan tentang Istidraj ialah Surah Al-An'am ayat 44: ‫ب‬َََُِ‫ا‬ ‫ذ‬ َ َّ‫ب‬‫ج‬َ‫ا‬ ‫ب‬َْ ‫ذ‬ َ َ‫ب‬َِّّ۟‫ب‬‫ا‬ ِ‫ه‬َُّ َ‫ا‬‫َب‬‫ـ‬ َ‫ن‬َ‫ا‬ َ‫س‬َّ‫ن‬َ‫ث‬ََُۡ َ‫ذب‬ ََََُّ‫ذ‬ َّ ‫ب‬۟ َ‫ى‬ َ‫َء‬ٍ ‫ء‬َ‫ت‬‫ا‬َُ ‫ذ‬َ‫ا‬َّ‫ذ‬ ‫ذ‬ َ َّ‫ب‬ُ ََِّّ‫ا‬ ِ‫ب‬َََُّ ‫ذ‬ َِ َّ‫ب‬ُ َ َ‫ب‬‫ذ‬ َ‫س‬‫ب‬‫ن‬‫ي‬‫ا‬َ‫َذ‬‫م‬َ‫ذ‬ َ‫غ‬َ‫ا‬َ‫ة‬َُ ‫ذ‬َ‫ا‬َّ‫ب‬َ‫ا‬ َ‫س‬‫ب‬ۡ ‫ب‬‫ج‬ََُّ‫س‬َْ‫ع‬ َ َّ Fa lammaa nasuu maa zukkiruu bihii fatahnaa ‘alaihim abwaaba kulli syaii’, hattaaa izaa farihuu bimaaa uutuuu akhoznaahum baghtatang fa izaa hum mublisuun Artinya: “Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” Semoga Mama dan keluarga bukan golongan penerima istiraj, azab berupa kenikmatan dari Allah SWT. B. Konsep Istidroj  Beberapa mungkin tidak akan sadar bahwa ini adalah ciri istidraj. Bila kamu mendapati dirimu jarang beribadah, namun nyatanya pekerjaan kamu terasa sangat lancar, bisa jadi itu merupakan istidraj yang diberikan kepadamu.  Pekerjaan dan rezeki yang berlimpah yang kamu dapatkan merupakan ujian sesungguhnya dari Allah SWT. Karena, Allah SWT ingin melihat, apakah dengan rezeki yang kamu dapatkan itu akan membuat kamu semakin lalai dan meninggalkan ibadah, atau dapat membuatmu ingat kepada Allah SWT sebagai Sang Maha Pemberi Rezeki.  Ciri lain kamu mengalami istidraj adalah merasakan ketenangan. Di sini, ketenangan yang dimaksud di sini adalah kamu merasa baik-baik saja dan tidak merasa bersalah atau gelisah saat lalai menjalankan ibadah atau melakukan kegiatan yang sifatnya maksiat. Kamu bahkan tidak merasakan penyesalan sedikit pun dalam hati setelah melakukan hal yang telah disebutkan di atas. Sungguh itu
  • 7. 5 adalah cobaan hidup yang berat apabila kamu merasa tenang jika benar kamu mengalami hal seperti ini dalam hidup.  Sakit merupakan nikmat yang diberikan Allah SWT. Saat sakit, dosa-dosa berguguran dan doa dikabulkan. Namun, jika kamu merasa jarang sakit dan sering melakukan maksiat atau kurang beribadah, bisa jadi itu juga merupakan istidraj. Karena sesungguhnya, sakit merupakan ujian dari Allah SWT agar hambanya selalu mengingat-Nya dan memohon kesembuhan pada-Nya.  Agar kita dijauhkan dari istidraj, tobat dan rutin beribadah menjadi salah satu caranya. Minta ampun kepada Allah SWT dan selalu mengingat-Nya di kala senang maupun susah, menjadi cara terbaik untuk menghindarkan diri dari istidraj. Jangan lupa juga untuk selalu beribadah, salat lima waktu, dan membaca Alquran, agar kita selalu dekat dengan Allah SWT.  Itulah tadi pengertian, ciri dan cara menghindari istidraj. Semoga kita termasuk dalam orang-orang yang beriman dan dijauhkan dari istidraj. C. Dalil- dalil tentang Istidroj Adapun dalil dalam Alquran yang menjelaskan tentang Istidraj ialah Surah AlAn'am ayat 44: ‫سس‬ ُ ‫م‬ َّ ‫ا‬ ‫ْه‬ ‫ذاذف‬ ‫ةب‬ ُ‫ة‬ ‫ـذمب‬ ‫ْن‬ ‫َّذ‬ َُ‫ذ‬ ‫ذْب‬ ‫ذَُِّف‬ ‫ذاذ‬ ‫اح‬ ‫ى‬ ‫ش‬ ‫ىى‬ ‫ك‬ ‫ي‬ ‫ب‬ ُ‫ب‬ َُ ‫ع‬ُ ‫ث‬ ‫ْن‬ ‫اف‬ ‫ن‬ ‫ذا‬ ‫ۡب‬ ‫ذ‬ ۟‫ذَت‬ ‫ذم‬ ‫مٱ‬ َ‫ذ‬ ‫ُف‬ ْ‫ذ‬ Fa lammaa nasuu maa zukkiruu bihii fatahnaa 'alaihim abwaaba kulli syaii', hattaaa izaa farihuu bimaaa uutuuu akhoznaahum baghtatang fa izaa hum mublisuun Artinya: “Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga ramah-tamah mereka dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. ” Semoga Kita dan keluarga bukan golongan, penerima istiraj, azab berupa kenikmatan dari Allah SWT. Biasanya, Istidraj terjadi pada umat Islam yang lalai dalam jalan. Namun, mereka selalu merasakan kenikmatan di dunia.
  • 8. 6 Misalnya, seorang umat yang tidak pernah menunaikan salat dan mengerjakan amalan lain, tetapi dilimpahkan rezeki begitu banyak. Namun, kenikmatan yang membuat mereka terlena adalah sebuah jebakan atau azab dari Allah SWT. Sebagaimana yang diterangkan dalam Alquran Surah Ali Imran ayat 178: ‫ثنس‬ ‫ا‬ ‫باع‬ ُ َُّ ‫ْن‬ ‫ثب‬ ْ‫ذ‬ ‫ذَدذدزل‬ ‫ْن‬ ‫َُٱ‬ ‫ل‬ ‫ـب‬ ْ‫ذ‬ ‫ـال‬ ‫ف‬ ‫ج‬ ‫ْن‬ ‫خ‬ ‫تل‬ ‫ْن‬ ‫َُٱ‬ ‫ل‬ ‫ـب‬ ْ‫ذ‬ ‫ك‬ ‫ذَتا‬ ‫ا‬‫ثذ‬ ‫ا‬ ‫ي‬‫جن‬ ‫س‬ ‫ا‬ َ ‫ا‬ Wa laa yahsabannallaziina kafaruuu annamaa numlii lahum khoirul li 'angfusihim, innamaa numlii lahum liyazdaaduuu ismaa, wa lahum azaabum muhiin Artinya: “Dan jangan sekali-kali orang-orang kafir itu mengira bahwa tenggang waktu yang Kami berikan kepada mereka lebih baik. Sesungguhnya tenggang waktu yang Kami berikan kepada mereka hanyalah bahwa dosa semakin bertambah, dan mereka akan mendapat azab yang menghinakan. ” 1. QS AL ANAM:44 Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. 2. QS AL ARAF:95
  • 9. 7 Kemudian Kami ganti kesusahan itu dengan kesenangan hingga keturunan dan harta mereka bertambah banyak, dan mereka berkata: “Sesungguhnya nenek moyang kamipun telah merasai penderitaan dan kesenangan“, maka Kami timpakan siksaan atas mereka dengan sekonyong-konyong sedang mereka tidak menyadarinya. 3. QS AL ARAF:182 Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan menarik mereka dengan berangaur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui. 4. QS AL ARAF:183 Dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku amat teguh. 5. QS AL ANFAL:48
  • 10. 8 Dan ketika syaitan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan mereka dan mengatakan: “Tidak ada seorang manusiapun yang dapat menang terhadapmu pada hari ini, dan sesungguhnya saya ini adalah pelindungmu“. Maka tatkala kedua pasukan itu telah dapat saling lihat melihat (berhadapan), syaitan itu balik ke belakang seraya berkata: “Sesungguhnya saya berlepas diri daripada kamu, sesungguhnya saya dapat melihat apa yang kamu sekalian tidak dapat melihat; sesungguhnya saya takut kepada Allah“. Dan Allah sangat keras siksa-Nya. 6. QS AN NAML:4 Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat, Kami jadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka, maka mereka bergelimang (dalam kesesatan). 7. QS AL ANKABUT:38 Dan (juga) kaum ´Aad dan Tsamud, dan sungguh telah nyata bagi kamu (kehancuran mereka) dari (puing-puing) tempat tinggal mereka. Dan syaitan menjadikan mereka
  • 11. 9 memandang baik perbuatan-perbuatan mereka, lalu ia menghalangi mereka dari jalan (Allah), sedangkan mereka adalah orang-orang berpandangan tajam
  • 12. 10
  • 13. 11 BAB 2 DALIL DALIL QUDSI A. Dalil-dalil yang Mendasarinya Terdapat 3 dosa yang balasannya akan disegerakan Allah SWT di dunia ‫َّْي‬ ‫إل‬ ‫ى‬ ‫ىذش‬ ‫ذم‬ ‫ذۡـس‬ ‫هللا‬ ‫تمؤي‬ ‫ذ‬ ‫َّا‬ ُ ‫ل‬ : ‫ك‬ ‫ق‬‫ا‬ َّ‫ج‬ ُ ْ ‫ع‬ُ ‫ث‬ ۡ ‫هللا‬ ‫ُص‬ ‫ى‬ ‫ـال‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ا‬ ،‫ـه‬ ۡ َ ‫ذي‬ ِّ‫ض‬ ‫ل‬ ‫ب‬ ۟‫ةت‬ ‫سأ‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ا‬ ‫َّْال‬ ُ ‫سق‬ ‫ي‬ ‫ا‬‫ـد‬ ‫ذل‬ ‫ف‬ ‫ل‬ ‫ص‬ ‫سنب‬ ۡ‫ذ‬ ‫ني‬ ‫ج‬ ‫ي‬ ،‫ذيُِّس‬ ‫ثطق‬ ۡ‫ة‬ ‫َأ‬ ،‫دلٱ‬ ‫َّذي‬ ‫ذي‬ َّ‫قَّقن‬ َ ،‫ةي‬ ‫س‬ ‫ذي‬ ‫إ‬‫ا‬ ‫قال‬ ‫ةْبل‬ Hal ini sesuai dalam hadist dari Abu Bakrh RA, Rasulullah SAW bersabda,” Setiap dosa akan di akhirkan (ditunda) balasannya oleh Allah SWT hingga hari kiamat, kecuali al- baghy (zalim), durhaka kepada orang tua dan memutuskan silaturahim, Allah akan menyegerakan di dunia sebelum kematian menjemput.” (HR Al Hakim, Al Mustadrak No 7345). Pertama, dosa orang yang berbuat zalim balasannya akan disegerakan. Zalim adalah perbuatan melampaui batas dalam melakukan keburukan. Perbuatan zalim dapat mengotori hati, seperti sombong, dengki, ghibah, fitnah, dusta, dan lain sebagainya. Karena itu zalim termasuk dari dosa besar. Manusia yang zalim akan mendapatkan balasan di dunia dan siksa pedih di akhirat. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Alquran: ‫ثأل‬ ْ ‫باع‬ ُ ‫ْن‬ ‫َُّأ‬ ‫ئ‬ ۟ ‫ق‬ ‫ال‬ُ ‫ةب‬ ‫تل‬ َ ‫اِّا‬ ‫ف‬ ‫ل‬ َّ‫ث‬ ‫س‬ ‫َّغ‬ ‫ا‬ ‫ال‬ ‫مبا‬ ‫ُظي‬ َّْ ‫ا‬ ‫ا‬‫ثذ‬ ‫ا‬ ‫ع‬ُ ‫ى‬ ‫جال‬ ‫س‬ ‫ث‬ ‫ي‬ ‫ـإ‬ ْ‫ذ‬ “Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih.” (QS Asy-Syura: 42) Kedua, orang yang durhaka kepada orang tua. Sikap buruk dan tidak menghormati serta tidak menyayangi kedua orang tua, adalah sikap yang sangat tercela, karena merekalah penyebab keberadaan kita di dunia ini. Jika sikap ini dilakukan, maka akan mengundang kemurkaan dari Allah SWT di dunia ini, antara lain dalam bentuk pembangkangan sikap yang dilakukan anak-anak mereka.
  • 14. 12 Karena itu, sikap ihsan baik dalam ucapan maupun perbuatan merupakan suatu kewajiban agama sekaligus merupakan suatu kebutuhan. Seperti yang dijelaskan dalam firman Allah SWT: َ ‫ا‬ ‫أ‬ ‫ا‬ ‫ذْن‬ ‫قت‬ ‫ي‬ ‫ف‬َ‫ي‬ ‫ك‬َُ‫ذْن‬ ‫َأ‬ ‫ذْندُأ‬ ‫كال‬ ُ‫ت‬ ‫ع‬ ‫دا‬ ۟ ‫سي‬ ُ ‫ة‬ ‫ا‬ ‫إ‬ْ‫ذ‬ ‫ذ‬ ‫منإ‬ ‫ب‬ ‫ا‬ َّ ُ‫ثداَا‬ ‫ا‬ ‫إ‬ ‫بل‬ۡ ‫إ‬‫ا‬ ‫نت‬ ُ‫ذَد‬ ‫أ‬‫ا‬ ِّ‫س‬ ۟ َّ‫ق‬ ‫ض‬ ‫ى‬ ‫تك‬ ‫ق‬َ‫ا‬ ‫ذْن‬ َّ‫ق‬ ‫ي‬ ‫ـت‬ِّۡ‫ذْن‬ “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu-bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka ucapan yang mulia.” (QS Al-Isra: 23). Ketiga, dosa orang yang memutuskan silaturahim. Islam tidak menyukai orangorang yang memutuskan tali persaudaraan. Islam mengancam dan mengecam secara tegas orang-orang yang memutuskan tali persaudaraan. Dalam hal ini, Rasulullah SAW bersabda dari Abu Muhammad Jubiar bin Muth’im RA: ‫ۡطبق‬ ‫جال‬ ‫ةا‬ ‫خدي‬ ‫ي‬ : ‫ا‬ ‫ق‬‫ا‬ ‫ﷺ‬ َ ‫ذي‬ ِّ‫م‬ َّ ‫ي‬ ‫أ‬ ‫ا‬ ‫ع‬‫ـ‬ۡ ‫هللا‬ ِّ‫ض‬ ‫ل‬ ‫ْنطس‬ ‫ب‬ ‫ا‬ ‫سج‬ ‫تل‬ ‫دْنس‬ ‫سأ‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ا‬ “Tidak akan masuk surga orang yang memutus (silaturahim)." (HR Bukhari dan Muslim). Islam begitu tegas terhadap hubungan baik sesama manusia. Oleh karena itu, orang yang tidak mau berbuat baik dan justru memutus persaudaraan, Islam pun memberikan ancaman yang keras, yakni tidak akan masuk surga sebagai balasannya. Sungguh mengerikan. B. Penjelasan Dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
  • 15. 13 ‫َّْي‬ ‫ۡب‬ ‫فَّي‬ ‫ى‬ ‫اح‬ ‫ى‬ ‫ـذب‬ ‫س‬ ۡ ‫ع‬‫ـ‬ۡ ‫جَأ‬ ۟ ‫ٍال‬ ‫ت‬ ‫نب‬ ُ‫ۡد‬ ِ ‫ذي‬ ‫دذتأ‬ َ‫ذاإ‬ ‫ا‬‫ـد‬ ‫ذل‬ ‫ف‬ ‫ى‬ ‫نال‬ ‫َّق‬ ُ‫ة‬ ۡ ‫ع‬‫ج‬ ‫ي‬ ‫خال‬ ‫تل‬ ‫نب‬ ُ‫ۡد‬ ِ ‫ذي‬ ‫دذتأ‬ ‫ذاإ‬ ‫قال‬ ‫ةْبل‬ Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di dunia. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari kiamat kelak.” (HR Tirmidzi no. 2396, hasan shahih kata Syaikh Al Albani Juga dari hadits Anas bin Malik, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‫جال‬ ‫طخ‬ ‫ُف‬ ۡ ‫طخس‬ ََّ ‫ا‬ ‫ا‬ِّ‫ا‬ ‫ذ‬ ‫ُف‬ ۡ ِّ‫ض‬ ‫ى‬ ‫َف‬ ‫ا‬ ‫سب‬ ُ‫ْنال‬ ‫ذَّْق‬ ‫نأ‬ ُ ‫ذاإ‬ ِ ‫ذي‬ َ‫إ‬ ‫ا‬ ‫ال‬ ُ‫ىا‬ ‫ع‬‫ْظ‬ ‫ۡس‬ ‫ال‬‫ىذزس‬ ‫ع‬‫ْظ‬ ‫إ‬ ‫ا‬ Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka Barangsiapa yang ridho, maka ia yang akan meraih ridho Allah. Barangsiapa siapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka.” (HR. Ibnu Majah no. 4031, hasan kata. (Syaikh Al Albani). Penjelasan dari dua hadits di atas: 1. Musibah yang berat (dari segi kualitas dan kuantitas) akan mendapat balasan pahala yang besar. 2. Tanda Allah cinta, Allah akan menguji hamba-Nya. Dan Allah yang lebih mengetahui keadaan hamba-Nya. Kata Lukman -seorang sholih- pada anaknya, ‫الب‬ ُ‫ىا‬ ‫اخي‬ ُ‫ت‬ َ‫َؤْال‬ ‫ا‬ ‫الب‬ ‫تذا‬ ‫اخي‬ ُ‫بت‬ ‫ا‬ َ‫فال‬ ‫ا‬ ‫ة‬ ‫ا‬‫نذ‬ ُ ‫ـب‬ ‫ل‬ ‫ذي‬ Wahai anakku, ketahuilah bahwa emas dan perak diuji keampuhannya dengan api sedangkan seorang mukmin diuji dengan ditimpakan musibah 3. Siapa yang ridho dengan ketetapan Allah, ia akan meraih ridho Allah dengan mendapat pahala yang besar. 4. Siapa yang tidak suka dengan ketetapan Allah, ia akan mendapat siksa yang pedih. 5. Cobaan dan musibah dinilai sebagai ujian bagi wali Allah yang beriman.
  • 16. 14 6. Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di dunia dengan diberikan musibah yang ia tidak suka sehingga ia keluar dari dunia dalam keadaan bersih dari dosa. 7. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari kiamat kelak. Ath Thibiy berkata, “Hamba yang tidak dikehendaki baik, maka kelak dosanya akan dibalas hingga ia datang di akhirat penuh dosa sehingga ia pun akan disiksa karenanya.” (Lihat Faidhul Qodir, 2: 583, Mirqotul Mafatih, 5: 287, Tuhfatul Ahwadzi, 7: 65) 8. Dalam Tuhfatul Ahwadzi disebutkan, “Hadits di atas adalah dorongan untuk bersikap sabar dalam menghadapi musibah setelah terjadi dan bukan maksudnya untuk meminta musibah datang karena ada larangan meminta semacam ini.” C. Contoh kasus Saya mengambil contoh dari seseorang yang pernah mengalami masalah hidup yang sangat berat,terlilit hutang, sakit yang sangat langka dengan kwmungkinan hidup yang sangat tipis,namun Allah begitu mencintainya. Entah dia pernah berbuat dosa atau apa pun sebelumnya ,hanya Allah yang tahu namun setelah semua kejadian yang sulit itu dia menjadisangat dekat dengan Allah SWT. Begitu hebatnya kepiawaian Dewa Eka Prayoga dalam bidang pemasaran digital hingga ia mendapat julukan 'Dewa Selling'. Namun, pria yang juga akrab disapa Kang Dewa ini mengalami serentetan ujian yang mungkin membuat banyak orang menyerah. Keterpurukan pertama sudah dirasakan saat usia muda, tepatnya ketika ia masih menjalani semester tujuh perkuliahan. Nilai utang yang harus ditanggung pun tidak sepele, yakni mencapai Rp7,7 miliar. Ya, nilai uang yang besar memang sudah didapatkannya sejak kuliah karena saat itu sudah bisa membentuk personal branding yang cukup terkenal. "Waktu itu saya bawa uang banyak karena saya sudah punya personal branding lantaran sering diundang seminar di luar kampus. Sampai sampai ada teman yang nawarin saya proyek pengadaan laptop dan lain-lain untuk keperluan kantor," papar Dewa yang kala itu berhasil mengumpulkan puluhan investor.
  • 17. 15 Nahas, teman yang dipercaya nyatanya hanya penipu yang menjual proyek bodong. Saat mengetahui sang teman kabur, Dewa yang saat itu merupakan mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia segera melapor ke polisi. Meski dengan kasus itu pada awalnya masih ada 40 investor bertahan, kemudian hanya tersisa dua orang. Untuk membayar utang, Dewa yang kala itu baru beberapa hari menikah pun mencoba berjualan jajanan dari berkeliling menjual ceker pedas, krupuk, hingga seblak. Ia beruntung karena sang istri, Wiwin Supiyah, rela membanting tulang bersama meski masih menjadi pengantin baru. Kemudian jalan mulai membaik saat ia ditawari menulis buku oleh seorang teman. Berbekal laptop jadul, Dewa berhasil menulis kisahnya hanya dalam tujuh hari ke dalam buku berjudul 7 Kesalahan Pengusaha Pemula. Buku itu tidak disangka laris hingga Dewa bisa berpendapatan Rp120 juta per bulan. Namun, di tengah masa perbaikan dalam melunasi utangnya, ujian baru datang lagi. Dewa terdiagnosis menderita GBS (guillain barre syndrome), yaitu sebuah gangguan saraf yang mengakibatkan seluruh badanya lumpuh total. Ia pun terpaksa harus dirawat secara intensif selama dua bulan akibat penyakit tersebut hingga menelan biaya perawatan sebesar Rp700 juta. Meski terpuruk, Dewa tetap bersyukur karena dapat sembuh dalam waktu empat bulan. Penulis buku Melawan Kemustahilan itu juga merasa ujian yang ia alami telah menjadikannya sebagai pribadi yang lebih baik. Kini, pada usia 30 tahun, Dewa tidak hanya tetap gencar berbisnis dan menjadi motivator, tetapi juga berbagi kepada sesama dengan mendirikan pesantren bagi kalangan tidak mampu. "Saat ini saya sedang membangun sebuah pondok Qur'an Digitalpreneur di Cirebon. Semoga tahun depan selesai dan sedang berkampanye mengajak teman-teman di Indonesia berwakaf dan bersedekah secara gila-gilaan, sesering mungkin, sesempat mungkin, dengan hashtag #SedekahBrutal," pungkas Dewa.
  • 18. 16 BAB 3 BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT DALAM KITAB- KITAB SUCI AGAMA LAIN (Kristen, Hindu,Yahudi) A. Hindu Kenabian Muhammad SAW Telah Diramalkan dalam Kitab Weda Jika dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Nabi yang ditunggu umat Yahudi dan umat Kristen, mungkin banyak dari kalangan umat Islam akan setuju, mengingat dalam Al-Qur’an memang terdapat ayat-ayat yang menyatakan kalau kedatangan Nabi Muhammad SAW sebenarnya sudah diberitakan dalam kitab-kitab suci pendahulunya, seperti Taurat & Injil. Sebagaimana tersebut dalam surat As Shaf (61) ayat 6 “Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)". Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata". Tapi jika dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Nabi yang juga ditunggu umat Hindu? Kalimat itu pasti mengejutkan bagi kebanyakan umat Islam maupun umat Hindu, bahkan mungkin bagi umat di luar kedua agama itu. Betapa tidak, syariat dari dua agama itu sangat jauh berbeda. Ternyata berita kedatangan nabi Muhammad SAW tidak saja diberitakan dalam kitab Taurat & Injil, bahkan ramalan (berita) kenabian Muhammad SAW juga terdapat dalam kitab suci umat Hindu, Kitab Weda. Benarkah? Agama hindu termasuk agama tua di dunia. Meski tidak ada kejelasan kapan lahirnya namun dalam sejarah dikenal ada 3 periodesasi, yaitu: pertama: Perkembangan agama hindu di India pada zaman Veda tahun (6000-2000 SM) kedua: Perkembangan zaman Brahmana tahun (2000-1500 SM) Ketiga : Zaman Upanisad tahun (1500-500 SM)
  • 19. 17 Jadi diperkirakan hinduisme sudah ada kira2 6500 tahun sebelum kedatang Islam. Adalah Pundit Vaid Parkash professor bahasa dari Allahabad University di India yang juga menjadi pandita besar kaum Brahmana, dalam salah satu bukunya berjudul "Kalky Autar" atau Avatar (Petunjuk Yang Maha Agung) yang baru diterbitkan memuat sebuah pernyataan yang sangat mengagetkan kalangan intelektual Hindu. Sang professor secara terbuka dan dengan alasan-alasan ilmiah, mengajak para penganut Hindu untuk segera memeluk agama Islam dan sekaligus mengimani risalah yang dibawa oleh Rasulullah saw, karena menurutnya, sebenarnya Muhammad Rasulullah saw adalah sosok yang dinanti-nantikan sebagai sosok pembaharu spiritual. Prof. Pundit Vaid Parkash (penulis buku) yang masih berstatus pendeta besar kaum Brahmana dan ahli bahasa Sansekerta itu mengatakan bahwa ia telah menyerahkan hasil kajiannya kepada delapan pendeta besar kaum Hindu dan mereka semuanya menyetujui kesimpulan dan ajakan yang telah dinyatakan di dalam buku. Semua kriteria yang disebutkan dalam buku suci kaum Hindu (Wedha) tentang ciri-ciri "Kalky Autar" sama persis dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh Rasulullah Saw yang lahir di Makkah. Prof. Parkash menguatkan pernyatannya itu dengan mengutip beberapa hal dari kitab Veda (Weda), kitab suci agama Hindu. Menurutnya, dalam kitab Weda, sosok 'Kalki autar' akan menjadi Pembawa Risalah Terakhir atau Prophet of Bhagwan (Allah) untuk menuntun seluruh dunia. Itu hanya terjadi dalam kasus Nabi Muhammad Saw. Menurut ramalan Hindu, 'Kalki autar' akan lahir di sebuah Jazeerah (Island) dan itu di wilayah Arab yang dikenal sebagai 'jazeeratul Arab'. Dalam kitab 'suci' Hindu, menurut Prof. Parkash, bapaknya bernama "Vishnu Bhagat" dan ibunya bernama "Somanib". Dalam bahasa Sansekerta, 'Vishnu' berarti Allah (swt) dan arti harfiah dari kata 'Bhagat' adalah hamba atau budak, dalam bahasa Arab berarti "Abdun". Oleh karena itu, 'Wisnu Bhagat' dalam bahasa Arab berarti Abdullah (hamba Allah). Sedangkan,'Somanib' dalam bahasa Sansekerta berarti damai (aman) dan tentram yang dalam bahasa Arab berarti kata 'Aminah'. Dan sebagaimana diketahui bahwa ayah Nabi Muhammad bernama Abdullah dan ibundanya bernama Aminah.
  • 20. 18 Dalam kitab Wedha juga disebutkan bahwa 'Kalky autar' akan lahir di kaum yang dihormati dan mulia ditanahnya. Dan ini juga berlaku dalam kasus Nabi Muhammad (saw) karena ia lahir di suku Quraisy yang dihormati di Makkah. Disebutkan pula bahwa 'Kalki Autar' akan diajarkan dalam sebuah gua oleh Bhagwan melalui utusan-Nya sendiri. Hal itu mengingatkan kisah Nabi Muhammad Saw dalam gua Hira' saat didatangi oleh malaikat Jibril dan mengajarkannya tentang wahyu Islam pertama kali. Tertulis dalam buku-buku Hindu bahwa Bhagwan akan memberikan 'Kalky autar' dengan kuda tercepat dan dengan bantuan kuda itu, ia akan naik di seluruh dunia dan tujuh langit. Ini isyarat tentang 'Buraq' dalam peristiwa Isra' Mi'raj Nabi Muhammad Saw. Selain itu, ditulis pula bahwa 'Kalky autar' akan diperkuat dan dibantu oleh Bhagwan. Dalam kasus Nabi Muhammad (saw), beliau dibantu dan diperkuat oleh Allah (SWT) melalui malaikat-Nya dalam perang Badar. (diolah dari berbagaisumber). B. Yahudi Kedatangan Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para nabi telah disebutkan jauh sebelum beliau lahir. Kitab-kitab agama terdahulu dikatakan telah menyebut akan lahirnya Muhammad yang membawa ajaran kenabian dari Allah. Seperti dikutip dari buku berjudul "Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad, Volume 1" oleh Moenawar Khalil, disebutkan bahwa datangnya Nabi Muhammad SAW kepada umat manusia telah disebutkan dan dinyatakan dalam kitab Taurat dan Injil. Hal demikian sebagaimana disebutkan dalam Alquran surah al-A'raaf ayat 157 yang berbunyi, "(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil." Perjanjian Lama dalam bahasa Arab disebut al-‘Ahdu al-Qadim dan dalam bahasa Belanda disebut Ould Testament, atau yang dianggap sebagai kitab Taurat oleh kaum Yahudi dan Nasrani. Sedangkan Perjanjian Baru dalam bahasa Arab disebut al-‘Ahdu al-Jadid dan dalam bahasa Belanda disebut Niew Testament, dan itulah yang dianggap kitab Injil oleh kaum
  • 21. 19 Nasrani. Perjanjian Lama berisi himpunan kitab suci dari nabi-nabi sebelum Nabi Isa AS, dan Perjanjian Baru adalah yang berisi himpunan kitab suci yang dibawa Nabi Isa AS. Di dalam buku tersebut disebutkan beberapa ayat dari kitab-kitab agama terdahulu, yang menjelaskan tentang akan datangnya Nabi Muhammad SAW. Buku tersebut mengutip bunyi kalimat bahasa Indonesia dari ayat Bibel, yang disalin dari Bibel yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Nederlandsch Bibel Genootschap di Amsterdam pada 1916. Salah satunya disebutkan dalam kitab Ulangan, 18:15, yang berbunyi, "Bahwa seorang Nabi dari antara kamu dari antara segala saudaramu dan yang seperti aku ini yaitu akan dibangkitkan oleh Tuhan Allahmu bagi kamu maka dia haruslah kamu dengar." Di beberapa ayat dalam Kitab Ulangan itu disebutkan akan diutusnya Nabi Muhammad SAW dengan semua yang dikatakannya membawa atau menyebut Nama Tuhan dan bukan nama dewa. Nabi Muhammad SAW juga wafat tidak karena dibunuh orang. Selain itu, apa yang dikatakan oleh Nabi Muhammad tentu terjadi, meski baru terjadi pada masa beberapa abad sesudah wafatnya dan yang terjadi pada masa hidupnya. "Bahwa kalau Nabi itu berkata atas Nama Tuhan, lalu barang yang dikatakannya itu tak jadi atau tak datang, itulah perkataan yang bukan sabda Tuhan, melainkan Nabi itu berkata dengan angkaranya: jangan kamu takut akan dia." (Ulangan, 18:22). Kemudian dalam Injil Yahya juga disebutkan ayat yang mengarah pada akan kedatangan Nabi Muhammad. Seperti dalam Yahya, 14:26, yang berbunyi, "Tetapi penghibur, yaitu Ruhul Kudus, yang akan disuruh oleh Bapa sebab namaku, yaitu akan mengajarkan segala perkara itu kepadamu dan mengingatkan kamu segala perkara yang telah kukatakan kepadamu itu." "Maka sekarang sudah kukatakan kepadamu sebelum jadinya, supaya apabila ia jadi kelak, boleh kamu percaya" (Yahya, 14:29). Dari ayat itu dijelaskan, bahwa Nabi Muhammad SAW akan datang dan diperintah oleh Tuhan dan akan mengajarkan segala perkara kepada manusia. Hal demikian juga telah dinyatakan dalam Alquran. Kemudian dalam ayat lainnya di Kitab Injil Yahya, Nabi Muhammad digambarkan sebagai penghibur (Rahul Kudus) dan yang akan memuliakan Nabi Isa karena ia akan
  • 22. 20 mengambil beberapa keterangan dari apa yang telah diterangkan oleh Nabi Isa kepada kaumnya. Di dalam Kitab Injil Barnabas, kedatangan Nabi Muhammad SAW lebih jelas dinyatakan. Barnabas sendiri adalah nama seorang sahabat atau pembela Nabi Isa. Karenanya, Injil Barnabas ditulisnya sendiri dari wasiat yang didengarnya dari Nabi Isa AS. Di dalam kitab itu memberitakan kedatangan Nabi SAW, bahkan dijelaskan pula tentang peristiwa disalibnya Nabi Isa, bukanlah Nabi Isa yang disalib, melainkan Yahuda. Injil Barnabas termasuk injil yang kuno, yang tertulis pada abad pertama Masehi. Dalam ayat di kitab Injil Barnabas, misalnya, disebutkan bahwa saat Nabi Isa AS memberitahu para hawari (penolong) bahwa beliau akan berpaling meninggalkan alam. Saat itu, Isa berkata agar hati mereka tidak bergoncang dan tidak takut. Sebab, Isa bukanlah yang menjadikan mereka, tetapi Allah yang menjadikan dan memelihara mereka. "Adapun tentang ketentuan tugasku, sesungguhnya aku datang untuk menyediakan jalan bagi Rasulullah yang akan datang dengan membawa tugas kelepasan alam ini." (Barnabas, 72:10). C. Kristen Maulana Ataullah Kaleem Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an: َّ‫ي‬َّ‫س‬ِ‫ـ‬‫ذي‬ َّ‫ي‬َّْ‫ب‬ ‫ذ‬ ‫ذي‬ِ‫ي‬‫ذ‬ ‫ب‬‫ٱ‬َّْ‫بؤ‬‫ل‬ َّ ِ‫بّلل‬َُّ َّ‫ه‬َُّ‫َب‬ََُّ۟ ََ ‫ب‬‫ا‬َّ‫ن‬َّ‫س‬ُِ‫ذ‬ ََ ‫س‬‫ب‬‫ك‬َُِ‫ن‬َ‫ي‬ َ‫دَع‬َ‫ا‬‫ن‬َُ “Yaitu orang-orang yang mengikuti Rasul. Nabi Ummi, yang mereka dapati tercantum di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka.” (Al-Qur’an 7: 158) Tidak diragukan lagi terdapat banyak nubuatan mengenai kedatangan Nabi Muhammad saw. dalam Alkitab, namun dalam kutipan ayat Al-Qur’an di atas, Taurat dan Injil telah disebutkan secara khusus; karena Nabi Musa as dan Isa as adalah tokoh-tokoh yang terkemuka di antara semua nabi-nabi Bani Israil. Umat Islam memandang Alkitab sebagai kitab suci dan wahyu Ilahi dan sang pembawanya adalah orang yang benar. Dan berikut ini adalah ayat Al-Qur’an yang menegaskan pernyataan tersebut:
  • 23. 21 “Katakanlah olehmu, “Kami beriman kepada Allah swt. dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan kepada apa yang diturunkan kepada Ibrahim dan Ismail dan Ishak dan Ya’kub dan Keturunannya, dan kepada yang diberikan kepada Musa dan Isa, dan kepada apa yang diberikan kepada sekalian nabi dari Tuhan mereka; kami tidak membedakan seorang pun di antara mereka, dan hanya kepada-Nya kami menyerahkan diri.” (Al Al- Qur’an 2: 137) Tentu saja, umat Islam menganggap Kitab Suci Kristen sudah mengalami penyisipan (interpolasi), namun interpolasi masih menyiratkan bahwa Bible masih mengandung beberapa kebenaran yang asli. Prinsip bahwa Nabi Muhammad saw memberi kesaksian kepada kebenaran semua wahyu sebelumnya, memberikan landasan yang kuat bagi keharmonisan antara berbagai agama di dunia, sekaligus bagi persatuan umat manusia. Dan fakta bahwa nabi-nabi sebelumnya memberi kesaksian kepada kebenaran Nabi Muhammad saw menjadi kesaksian yang lebih kuat lagi bagi kebenaran Islam dan bagi Persatuan agama-agama. Nabi Musa as Menubuwatkan tentang Nabi Muhammad saw Dalam Ulangan 18: 17-19, Nabi Musa a.s. menubuatkan: “Lalu berkatalah TUHAN kepadaku: Apa yang dikatakan mereka itu baik; seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya. Orang yang tidak mendengarkan segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban.” Nabi yang dinubuatkan dalam nubuatan ini bukanlah Yesus Kristus, maupun nabi Israel lainnya, karena tidak satupun dari mereka yang pernah mengaku sebagai nabi yang dijanjikan di sini. Kita membaca dalam Injil Yohanes (1: 19-21) bahwa di zaman Yesus, orang-orang Yahudi mengharapkan munculnya tiga nabi. Pertama Elias, kedua Kristus, ketiga nabi yang kemasyhurannya mendunia hingga dalam kasusnya tidak ada spesifikasi lain yang diperlukan. Kata-kata “Nabi itu” telah cukup untuk menyampaikan apa yang dimaksud. Yesus telah menyatakan diri sebagai Kristus dan beliau telah menganggap Yohanes Pembaptis sebagai Elias (Matius 11:14, 17: 10-13). Lebih lanjut, beliau
  • 24. 22 menubuatkan tentang kedatangan dirinya kedua kali di akhir zaman ketika iman yang benar akan menghilang dari bumi (Lukas 18: 8). Nabi Muhammad Datang Sebelum Kedatangan Yesus Kedua Kali Petrus memberikan gambaran tentang waktu kedatangan “Nabi Itu”: “Agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus. Kristus itu harus tinggal di sorga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi- Nya yang kudus di zaman dahulu. Bukankah telah dikatakan Musa: Tuhan Allah akan membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku: Dengarkanlah dia dalam segala sesuatu yang akan dikatakannya kepadamu.” (Kisah 3: 20-22) Kata-kata Petrus jelas menyiratkan bahwa munculnya “nabi itu” akan berlangsung sebelum munculnya Yesus Kristus yang kedua. Yesus menunjukkan dalam perumpamaan kebun anggur bahwa setelah dia akan datang Pemilik kebun anggur dan menambahkan: “Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.” (Matius 21:43) Jadi Yesus as telah menjelaskan bahwa Nabi yang akan datang setelahnya bukan berasal dari Bani Israel, tetapi dari bangsa lain yakni saudara-saudara mereka, Bani Ismail. Nubuatan ini telah digenapi dalam pribadi Nabi Muhammad saw, Pendiri Suci Islam. Hal ini karena, pertama, beliau datang dari kalangan keturunan Ismail sebagai, saudara- saudara dari Bani Israel; sehingga janji Allah tentang Ismail as terpenuhi: “Aku telah memberkatinya … dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar.” (Kejadian 17:20) Kedua, beliau adalah nabi yang datang dengan syariat baru – syariat Al-Qur’an. Tidak ada nabi-nabi Israel termasuk Yesus dari Nazaret, dengan pengecualian Musa, membawa
  • 25. 23 syariat atau sistem baru; tidak pula seorangpun dari mereka telah mengaku seperti Musa as. Di sisi lain, secara tegas telah ditulis tentang nabi Muhammad dalam Al-Qur’an bahwa beliau adalah nabi seperti Musa. Sesungguhnya, Kami telah mengirimkan kepada kamu seorang rasul, yang menjadi saksi atasmu, sebagaimana Kami telah mengirimkan seorang rasul kepada Firaun” (73:16). Sekali lagi, ayat ini mengundang perhatian orang-orang Yahudi pada nubuatan di dalam Ulangan 18:18 dalam kata-kata berikut: “Seorang saksi dari antara Bani Israil terhadap kedatangan seseorang semisalnya.” (Al- Qur’an 46:11) Bukti ketiga adalah bahwa Nabi Muhammad saw tidak berbicara atas dirinya sendiri seperti yang tertulis dalam nubuatan tersebut (apapun yang ia dengar, itulah yang akan ia katakan atas namaku). Di dalam Al-Qur’an, semua surah dimulai dengan ayat: “Dengan nama Allah yang Maha Pengasih, Maha Penyayang”. Tuhan Muncul Di Gunung Paran: Ada nubuatan penting di dalam Alkitab: “Berkatalah ia: “TUHAN datang dari Sinai dan terbit kepada mereka dari Seir; Ia tampak bersinar dari pegunungan Paran dan datang dari tengah-tengah puluhan ribu orang yang kudus; di sebelah kanan-Nya tampak kepada mereka api yang menyala.” (Ulangan 33: 2) Datang dari Sinai mengacu pada kemunculan Nabi Musa as dan naik dari Seir mengarah kepada Yesus. Nabi yang bersinar dari Gunung Paran tidak lain adalah Nabi dari Arabia, karena Paran adalah nama kuno dari bagian Arabia di mana keturunan Ismail, nenek moyang Nabi Muhammad saw menetap. Bentuk bahasa Arab kata Paran adalah Faran atau Pharan. Dalam buku Jacut’s Geographishes Worterbuch (F. Westenfielt, Leipzig, 1862, Vol. III, P834) dijelaskan bahwa Faran adalah nama dari Mekkah. Kata Faran tampaknya merupakan bahasa Arab Farran. Yang berarti dua pengungsi. Tampaknya tempat tersebut diambil dari nama Hajar dan Ismail as, yang datang ke sana sebagai pengungsi. Dr. A. Benisch menyebutnya dalam terjemahan Pentateukh sebagai gurun Paran.
  • 26. 24 Poin yang tidak diragukan lagi sebagai identitas Nabi Muhammad saw. adalah kalimat: “Ia datang dengan sepuluh ribu orang kudus” dan “dari tangan kanannya keluar hukum yang berapi-api untuk mereka.” Pada saat penaklukan Mekah, sepuluh ribu orang suci ikut di belakangnya dan beliau adalah pembawa hukum Al-Qur’an. Oleh karena itu, nubuatan itu secara mengagumkan telah terpenuhi dalam wujud Nabi Muhammad, (Shollallahu ‘alaihi wa sallam). Arabia adalah Tanah Kelahiran Sosok yang Dijanjikan Nubuat ketiga adalah: “Ucapan ilahi terhadap Arabia. Di belukar di Arabia kamu akan bermalam, hai kafilah- kafilah orang Dedan! Hai penduduk tanah Tema, keluarlah, bawalah air kepada orang yang haus, pergilah, sambutlah orang pelarian dengan roti! Sebab mereka melarikan diri terhadap pedang, ya terhadap pedang yang terhunus, terhadap busur yang dilentur, dan terhadap kehebatan peperangan. Sebab beginilah firman Tuhan kepadaku: “Dalam setahun lagi, menurut masa kerja prajurit upahan, maka segala kemuliaan Kedar akan habis. Dan dari pemanah-pemanah yang gagah perkasa dari bani Kedar, akan tinggal sejumlah kecil saja, sebab TUHAN, Allah Israel, telah mengatakannya.” (Yesaya 21: 13- 17) Poin pertama yang perlu diingat sehubungan dengan nubuatan ini adalah bahwa Arabia adalah tempat yang disebut Nubuatan itu. Ini adalah yang paling penting. Nabi Muhammad saw muncul di Arabia. Kedua, nubuatan itu berbicara tentang “Dia yang melarikan diri”. Hijrah Nabi Muhammad saw adalah peristiwa penting dalam sejarah dunia, dimana berdasarkan peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw dari Mekkah itulah kalender Islam dimulai. Ketiga, “melarikan diri dari pedang terhunus” secara meyakinkan telah terbukti perwujudannya pada wujud Nabi Muhammad saw yang menyelamatkan diri dari Mekah ketika rumah beliau dikelilingi oleh musuh-musuh berbahaya yang telah menunggu dengan pedang terhunus, hendak membunuhnya.
  • 27. 25 Keempat, keterangan yang kuat lainnya yang mendukung Nabi Muhammad saw kita dapati juga sebagai berikut: “Dalam waktu satu tahun … semua kemuliaan Kedar akan runtuh … orang-orang Kedar yang berkuasa akan berkurang.” Ini digenapi dalam perang Badar yang terjadi satu tahun setelah hijrah Nabi Muhammad saw, di dalam pertempuran tersebut Quraisy Mekah (Kedar) menderita kekalahan telak; banyak dari pembesar mereka yang berjatuhan. Pdt C. Forster menempatkan Kedar di Hijaz dan menyebut mereka dengan Koraish. Lihat: The Historical Geography of Arabia oleh Rev. C. Forster, hal. 244-265. Nama Muhammad Disebutkan dalam Alkitab Terdapat nubuatan penting dalam Kidung Agung (5: 9-16). Dalam nubuat ini, sosok yang dibicarakan di sini adalah kekasih Allah. Salah satu nama sifat dari Nabi Muhammad saw adalah Habibullah – orang yang dicintai Allah. Kedua: “Kekasihku putih dan kemerahan”. Ini adalah warna kulit Nabi Muhammad saw, Ketiga, “Pemimpin diantara sepuluh ribuan”. Kami telah menunjukkan bahwa Nabi Muhammad saw adalah pemimpin sepuluh ribu pengikut beliau pada saat penaklukan Mekah. Poin keempat dan yang paling mencolok dalam nubuatan ini adalah nama Nabi Muhammad saw dalam ayat 16. Bunyinya: “Yea, he is altogether lovely” (Segala sesuatu padanya menarik) dalam Alkitab bahasa Inggris. Dalam Alkitab Ibrani, kata ini tertulis “Muhammad-im“. Lihat Hebrew Bible printed for the British and Foreign Bible Society by Trowitzsch & Sons, Berlin, P. 1159. Penghibur yang dijanjikan dari Injil Nubuatan selanjutnya adalah: “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran.” (Yohanes 14: 15-17) “…tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu …” (Yohanes 14:26) Lagi:
  • 28. 26 “Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.” (Yohanes 16: 7) “Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku …” (Yohanes 16: 12-14) Yohanes 14:26 menerangkan bahwa Roh Kudus adalah Penghibur. Keterangan ini bertentangan dengan kalimat jelas dan tidak ambigu di Yohanes 16: 7, dimana Yesus mengatakan bahwa ia akan pergi, yaitu maksudnya adalah kewafatan Yesus as pasti akan terjadi untuk kedatangan Sang Penghibur. Perjanjian Baru menjelaskan bahwa Yohanes dipenuhi Roh Kudus bahkan sebelum ia dilahirkan (Lukas 1:14), dan Yesus sendiri mengatakan bahwa dirinya menemui Roh Kudus dalam bentuk burung merpati (Matius 3:16) Dengan demikian, Roh Kudus tidak akan mendatangi orang-orang sebelum masa Yesus as begitu juga pada masa Yesus sendiri. Lalu apa maksud kata-kata, “Jika aku tidak pergi Penghibur tidak akan datang kepadamu.” Tentunya bukanlah ditujukan kepada Roh Kudus; karena sudah umum diketahui bahwa Roh Kudus ada bersama dengan Yesus, tentu akan mencemarkan beliau jika kita berpikir sedikit saja bahwa Yesus tanpa Roh Kudus. Jadi, Penghibur adalah sosok lain selain Roh Kudus. Ini juga mendukung pernyataan kami bahwa ada banyak interpolasi dalam Alkitab Kristen yang ada sekarang. Hal ini sangat jelas bahwa Penghibur tidak dapat berarti Roh Kudus, karena Yesus menggunakan kata ganti “dia” bukan “itu” sehubungan dengan Penghibur. Sang Penghibur akan Membawa Ajaran yang Sempurna Menurut nubuatan: Sang Penghibur, yaitu Roh Kebenaran, “akan memandu Anda ke dalam seluruh kebenaran”. Nabi Muhammad saw adalah satu-satunya nabi yang mengaku
  • 29. 27 telah membawa ajaran yang lengkap melalui Al-Qur’an yang mengenainya Devenport mengatakan: “Al-Qur’an adalah aturan umum bagi dunia Islam, sebuah aturan sosial, sipil, perniagaan, militer, peradilan, tindak kejahatan, hukum pidana dan tentu juga aturan agama; olehnya itu semua diatur, mulai dari ritual agama hingga masalah kehidupan sehari-hari mereka, dari permasalahan keselamatan rohani sampai pada kesehatan jasmani; dari hak-hak masyarakat yang umum sampai pada hak-hak masyarakat mereka, dari moralitas hingga kejahatan, dari hukuman di dunia hingga hukuman di kehidupan yang akan datang.” Menurut nubuatan: Sang Penghibur tidak akan berbicara dari dirinya sendiri, tetapi “apa pun dia dengar, itulah yang ia sampaikan“. Roh Kudus yang turun kepada para Rasul pada hari Pantekosta bukanlah Penghibur yang berbicara dari dirinya sendiri, karena Roh Kudus ini berbicara sesuai dengan tubuh yang ia diami. “Aku, saya, punyaku, kita, diri kita sendiri” adalah kata-kata yang diucapkan oleh Petrus, Yohanes, Phillip, James, dan oleh dua belas murid Yesus as ketika mereka berkumpul bersama-sama. Oleh karena itu, kata-kata nubuatan ini tidak dapat ditujukan kepada Roh Kudus, yang telah diberikan kepada mereka seperti jelas dari Yohanes 20:22 – “Dan sesudah berkata demikian, Ia menghembusi mereka dan berkata: “Terimalah Roh Kudus.“ Selain itu, Roh Kudus, menjadi orang ketiga dari Trinitas, sebagai pasangan dalam Tuhan Bapa dan memiliki kedudukan yang setara setidaknya sepertiga dari itu. Mengapa, kemudian ia direduksi statusnya menjadi penerima, mendengar apa pun dari orang lain. Hal ini, di satu sisi, menjadi agen aktif yang menyampaikan pesan kata-kata kepada orang lain yang harus berkomunikasi kepada umat manusia. Jelas, hal ini mengacu pada seorang manusia yang telah diilhami oleh Tuhan, yang akan menyampaikan kepada orang lain dengan tidak melampaui apa yang diwahyukan kepadanya. “Dan, ia tidak berkata-kata menurut kehendak nafsu-nya, Itu tidak lain melainkan wahyu yang diwahyukan.” (Al- Qur’an (53: 4-5). Sang Penghibur yang berulang kali dibicarakan dalam Alkitab sebagai “Roh Kebenaran” dan dapat diamati di sini bahwa kata Penghibur tidak bisa dengan sesuka hati, dipelintir menyesuaikannya dengan Roh Kudus, tidak ada dimanapun di dalam Alkitab Roh Kudus
  • 30. 28 disebut Roh Kebenaran. Ditambah lagi, Yesus berbicara tentang Dia sebagai Penghibur lain. Yesus sendiri, tentu saja, adalah salah seorang Penghibur. Seorang Penghibur lainnya yang dinubuatkan, oleh karena itu, juga haruslah seorang manusia seperti dirinya. Gambaran Al-Qur’an adalah sama dalam pembahasan ini ketika menjelaskan tentang kedatangan Nabi Muhammad “Qul Jaa’al Haqqu Wa Zahaqal Baatila, Innal Baatila Kaana Zahuuqa” – katakanlah, Kebenaran telah datang dan kebatilan telah lenyap. Sesungguhnya kebatilan itu pasti akan lenyap. (Al-Qur’an 17:82) Adalah sia-sia untuk mengajukan keberatan bahwa Nabi adalah seorang manusia dan bukan “Roh”. Alkitab sendiri telah menggunakan kata “Roh” dalam banyak sekali variasi makna, seperti misalnya: “Roh yang bersedia tetapi daging lemah” di mana itu menujukkan bagian spiritual manusia. Dan juga digunakan untuk menunjukan Tuhan, baik dalam Al-Qur’an maupun Alkitab, seperti Ia turun ke atas orang-orang benar, dan juga ia mengacu kepada orang suci: “Apa yang dilahirkan dari ruh adalah ruh”. Oleh karena itu, keberatan pihak Kristen bahwa kata “roh” tidak berlaku untuk makhluk fisik adalah tanpa dasar. Nabi Muhammad saw Membersihkan Yesus dari Semua Tuduhan Palsu Pekerjaan lain dari Sang Penghibur adalah: “Ia akan memuliakan Aku,” mengisyaratkan tentang kehadiran seorang manusia untuk membawa kesaksian. Hal paling tinggi yang dapat dilakukan oleh Roh Kudus adalah tidak lebih dari turun ke dalam jiwa manusia. Bagimanapun ini adalah sesuatu yang memuliakan. Tetapi untuk pembenaran, demi kepentingan argumen, bahwa Roh Kudus memang benar-benar bersaksi melalui manusia, pertanyaan yang muncul adalah apakah ia dapat memurnikan Yesus dari tuduhan palsu yang kepadanya. Orang-orang Yahudi telah melemparkan sumpah serapah kepada beliau dan menuduh Yesus telah wafat di kayu salib, sesuatu yang mereka anggap sebagai kematian terkutuk seperti tertera dari Kitab Suci. Apakah orang-orang Kristen yang telah terilhami oleh Roh Kudus, telah membersihkan beliau dari hal ini? Belum! Sebaliknya, mereka telah membantu orang-orang Yahudi dalam propaganda penghujatan mereka, dengan mengakui kematiannya di kayu salib. Selain itu, mereka menuduhkan kepadanya
  • 31. 29 pelanggaran yang paling keji, yaitu, bahwa ia menyebut dirinya anak Tuhan dalam arti harfiah. Hanya Nabi Muhammad saw saja yang telah memenuhi kata-kata nubuwatan dari Injil ini. Dia itulah yang tegas mengucapkan kata-kata wahyu: “Aku akan membersihkan engkau (Wahai Yesus) dari semua tuduhan palsu yang dituduhkan kepadamu oleh orang- orang kafir.” (Al-Qur’an, 3:56). Seberapa jauh Nabi Muhammad berhasil mencapai hal ini dapat dinilai dari fakta bahwa setiap Muslim memandang Yesus (saw) sebagai hamba Tuhan yang benar, sebagai Nabi Allah. Percaya Kepada Yesus merupakan bagian dari keimanan seorang Muslim. Karakteristik lain dari Sang Penghibur yang Dijanjikan, sebagaimana telah ditetapkan dalam Injil, telah terbukti menjadi sandungan lain untuk orang-orang Kristen. “Bahwa dia (Penghibur) akan terus bersamamu selama-lamanya” memberi mereka kesan yang salah bahwa Sang Penghibur, agar abadi, haruslah berupa “roh” dan bukan manusia, sesuatu yang menyingkapkan ketidaktahuan mereka kepada Alkitab itu sendiri . Kata-kata Yesus sendiri dalam kaitan dengan ini akan cukup untuk menghapus pemikiran yang salah ini: “Dia akan memberikanmu Penghibur lain yang akan menyertaimu selama- lamanya“, jelas menunjukkan bahwa Sang Penghibur akan menyertai selamanya dalam arti tertentu di mana Yesus sendiri tidak bisa lakukan. Kenyataannya, ketika Yesus berbicara tentang akhir hidupnya sendiri dan keberlangsungan dari Sang Penghibur, ia secara implisit mengacu pada masa eksistensi mereka melalui ajaran dan pengaruh rohani mereka pada umat manusia. Ketika seorang Nabi dibangkitkan untuk mereformasi suatu bangsa, ia dilengkapi dengan dua senjata – aturan hukum-hukum yang dengannya mengatur kehidupan manusia, dan daya tarik rohani yang memberi pengaruh meninggikan derajat kepada siapapun yang menjalin hubungan dengannya. Dalam kedua hal ini, Yesus sudah tidak ada lagi sejak lama, sedangkan Nabi Muhammad saw hidup sampai hari ini dan akan hidup selama- lamanya. Yesus datang dengan satu perangkat hukum dan kekuatan rohaniah, dimana ia telah memberikan perubahan di kalangan pengikut-pengikut beliau sendiri untuk beberapa saat.
  • 32. 30 Tetapi, sesudah itu, hukum yang sebelumnya cocok untuk tingkat masyarakat tertentu tidak lagi menjadi perangkat yang praktis saat dihadapkan kepada masyarakat yang telah mengalami pertumbuhan dan perkembangan berikutnya, dan kekuatan rohaniah yang telah dimakan oleh waktu, akan kehilangan kemanjurannya dan lenyap. Sehingga muncul kebutuhan akan keberadaan Sang Penghibur lain yang membawa serta hukum yang sempurna, bukan untuk sebuah klan tertentu atau iklim tertentu tetapi untuk seluruh umat manusia. Peradaban, saat ini, telah cukup memadai, untuk menerima ajaran-ajaran yang jauh melampaui kapasitas mental dari orang-orang Yahudi pada zamannya. Sebuah hukum yang sempurna untuk mengatur seluruh masyarakat dunia yang diperlukan untuk mengganti ajaran Yesus yang tidak lagi memadai. Nabi Muhammad saw. telah dibangkitkan untuk memenuhi kebutuhan itu yang mengacu kepada hal tersebut Al- Qur’an mengatakan: “Dan tidaklah Kami mengutus engkau melainkan sebagai rahmat bagi semesta alam (yaitu, untuk semua bangsa dan semua masa)”. (Al-Qur’an 21: 108) BAB 4 ALQURAN SEBAGAI SUMBER SAINS DAN TEKNOLOGI A. Fungsi Al-Quran yang Terkait Dengan Saintek Ummat Islam meyakini bahwa agama lslam itu adalah agama Allah yang sempurna. al- Qur’an adalah kitabullah yang berisi petunjuk dan pedoman yang lengkap untuk memimpin seluruh segi kehidupan manusia ke arah kebahagiaan yang hakiki dan abadi. Kita yakini bahwa al-Qur’an juga mengandung ayat-ayat yang dapat dijadikan pedoman (meskipun hanya secara garis besar) dalam pengembangan ilmu pengetahuan (sains) dan teknologi dalam rangka mempertebal keimanan dan meningkatkan kesejahteraan manusia. Al Quran sebagai petunjuk/pedoman hidup manusia, mengajarkan dasar-dasar dan mengarahkan perkembangan Saintek menuju muaranya yang hakiki. Yaitu yang dapat
  • 33. 31 membawa kemanfaatan dan kemudahan dalam hidup dan kehidupan manusia serta dapat membawa kepada ketaatan dan kepatuhannya kepada Kholiknya. Perkembangan Saintek dewasa ini sangat cepat. Perkembangan menyangkut kebutuhan manusia sehari-hari, sehingga perkembangannya membawa perubahan pola hidup manusia dengan cepat pula. B. Obyek Ilmu Pengetahuan (Sains) Semua makhluk merupakan obyek yang layak untuk diriset. Jumlah makhluk Allah yang tersebar di alam semesta tidak dapat dihitung. Jika masing-masing makhluk tekandung di dalamnya ilmu pengetahuan tentang makhluk itu berarti jumIah ilmu pengetahuan juga tak dapat dihitung. Jika jumlah ilmu pengetahuan yang ada sejak dulu sampai sekarang masih dapat dihitung berarti manusia masih memiliki peluang yang sangar besar untuk memperoleh ilmu pengetahuan baru sebanyak makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT. Demikian pula karena teknologi bersifat selalu mengiringi dan mengimbangi terhadap ilmu pengetahuan, maka jumlah teknologi yang perlu ada juga tak dapat dihitung. C. Al-Quran Sebagai Wujud Produk Saintek Allah SWT Al-Quran merupakan produk Saintek Allah yang diturunkan kepada manusia untuk menuntun manusia akan jalur-jalur riset yang perlu ditempuh, sehingga manusia memperoleh hasil yang benar. Di sini fungsi al-Quran sebagai hudan memberikan kecerahan pada akal manusia, sehingga manusia merasa lapang di hadapan Allah yang Maha Luas. Kebenaran hasil riset ini dapat diukur dari kesesuaian antara akal dengan naql. Kerja akal yang sesuai dengan naql ini dapat dikategorikan sebagai ibadah kepada Allah SWT dan sekaligus turut mengisi definisi ijtihad dalam arti umum yang memiliki nilai yang sangat besar sebagaimana yang dikatakan oleh Ali R.A. “Berpikir satu saat lebih baik daripada beribadah selama 1 tahun”. Oleh sebab itu, usaha terus menerus untuk mengkaji al-Quran perlu dilakukan dan bahkan hukumnya menjadi fardlu 'ain bagi setiap ilmuwan yang akan meriset terhadap alam
  • 34. 32 semesta, menciptakan produk teknologi merupakan hasil kerja dari orang-orang yang taat kepada tata tertib al-Quran. Al-Quran juga merupakan sumber permasalahan yang layak untuk diriset. Yang dimaksud di sini bukan al-Qurannya itu sendiri yang diriset, namun permasalahan riset dapat saja muncul setelah orang membaca dan mengkaji al-Quran. Metode ini termasuk jenis induktif. Selain itu Islam juga mempersilakan kepada para periset untuk menggunakan metode deduktif (yang sesungguhnya dalam ayat lain hal ini termasuk juga pada deduksi al-Quran). Oleh sebab itu jika periset merupakan orang yang beriman maka tidak ada masalah untuk menggunakan metode riset, apakah itu induktif atau deduktif. Di atas dijelaskan bahwa al-Quran merupakan karya Allah. Saintek ini dalam tingkatannya dapat dikategorikan sebagai teknologi tingkat I. Teknologi yang diciptakan manusia beriman merupakan derivasi dari teknologi pertama dan disebut sebagai teknologi tingkat II. Ilmuwan tidak beriman menciptakan alat teknologi, dan menempatkannya dalam urutan teknologi tingkat I. Ini merupakan kekeliruan karena akan memberikan akibat lain pada model ilmuwan. Orang yang tak beriman akan mengagungkan teknologi, bersikap arogan dan jika diteruskan akan bermuara kepada penuhanan kepada diri sendiri. Jelaslah bahwa hasil teknologi yang demikian itu tidak dapat dimasukkan dalam wilayah ibadah kepada Allah swT. Firman Allah dalam surat al- A'raf (7) ayat 146: “Aku akan memalingkan orang-orang yang memalingkan diri di muka bumi tanpa alasan yang benar dari ayat-ayat-Ku”. Berikut ini beberapa integrasi ayat-ayat al-Quran dalam ilmu Sains dan Teknologi: Ilmu sains dan teknologi dimulai dengan pengembangan Budaya Baca (“Iqra”), kajilah Kitab Bacaan “al-Quran” surah al-Alaq (96): 1-5 Al-Quran diturunkan untuk menjelaskan segala sesuatu (secara global), kajilah QS. ................ (Tibyanu li kulli syain)
  • 35. 33 Penciptaan langit dan bumi tidak main-main/ sia-sia, ada hikmah di antara keduanya, kajilah QS. 21:16, 38:27, 3:190-191. Perintah mengadakan penelitian/mengamati apa yang ada di langit dan di bumi, kajilah QS. Yunus (10):101. Ekosistem alam rusak akibat perbuatan manusia QS. 30:40, ada yang membantah tentang (keesaan) Allah QS. 31:20. Al-Quran mendorong saintis dan teknokrat untuk meneliti, mengamati dan menemukan suatu yang belum pernah ditemukan para ahli sebelumnya, QS. 18:109, 50:6. Fisika: QS. 13:12, 10:5 kilat, cahaya, sinar dan hisab Perkapalan: QS. 17:66-67; 42:32-34; 45:12 Kelautan QS. 55:19-20; 25:53; 10:22; 38:37; 52:6; 35:12; 24:40; 82:3; 81:6 Awan/ meteorologi& geofisika QS. 2:164 Geografi/geologi QS. 13:3; 21:31; 74:17; 88:19-20; 27:88 Luar angkasa QS. 55:33; 71:15; 6:125. Teori Big Bang QS. 21:30 Teori Atom QS. 10:61 Embriologi QS. 23:14; 39:6; 52:6 Biologi Laut: -Bangkainya pun halal QS. 5:96, -Ikan QS. 20:77 Orang yang berilmu dapat memahami perumpamaan-perumpamaan dari Allah QS. 29:43. Astrologi QS. 15:16-18; 85:1; 86:3; 6:97 Pertanian QS. 7:57; 87:2-5; 6:59 Gravitasi QS. 22:65 Perikanan QS. 16:14 Pengairan QS. 67:30; 23:18
  • 36. 34 Farmasi/obat-obatan QS. 16:68-69 Peternakan QS. 16:66; 24:45 Penciptaan langit tujuh lapis dan seimbang QS. 67:3-4 Penciptaan segala sesuatu dan pertumbuhannya dengan ukuran-ukuran yang tepat QS. 25:2; 15: Setelah mempelajari/ mendapatkan ilmu, mengucapkan “AlhamdulilLah” QS. 27:15 BAB 5 PENGERTIAN DAN ORANG ORANG SALAFUSSALIH YANG SESUNGGUHNYA: GENERASI SAHABAT, TABI`IN DAN TABI`UT TABI`IN A. Yang Dimaksud dengan Salafush Shalih a. Etimologi (secara bahasa): Ibnul Faris berkata, “Huruf sin, lam, dan fa’ adalah pokok yang menunjukkan ‘makna terdahulu’. Termasuk salaf dalam hal ini adalah ‘orang-orang yang telah lampau’, dan arti dari ‘al-qoumu as-salaafu’ artinya mereka yang telah terdahulu.” (Mu’jam Maqayisil Lughah: 3/95) b. Terminologi (secara istilah) Ada beberapa pendapat dari para ulama dalam mengartikan istilah “Salaf” dan terhadap siapa kata itu sesuai untuk diberikan. Pendapat tersebut terbagi menjadi 4 perkataan : Di antara para ulama ada yang membatasi makna Salaf yaitu hanya para Sahabat Nabi saja. Di antara mereka ada juga yang berpendapat bahwa Salaf adalah para Sahabat Nabi dan Tabi’in (orang yang berguru kepada Sahabat). Dan di antara mereka ada juga yang berkata bahwa Salaf adalah mereka adalah para Sahabat Nabi, Tabi’in, dan Tabi’ut Tabi’in. (Luzumul Jama’ah (hal: 276-277)). Dan pendapat yang benar dan masyhur, yang mana sebagian besar ulama ahlussunnah berpendapat adalah pendapat ketiga ini.
  • 37. 35 Yang dimaksud Salaf dari sisi waktu adalah masa utama selama tiga kurun waktu/periode yang telah diberi persaksian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam hadits beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam. Mereka itulah yang berada di tiga kurun/periode, yaitu para sahabat, Tabi’in dan Tabi’ut Tabi’in. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, «‫ب‬َِّ‫ث‬َ‫م‬ َّ ‫بن‬ِ‫ـ‬‫ذي‬ ‫ي‬َّ‫ا‬ََِّ‫ق‬، ِ‫س‬‫ب‬َّ َ‫لٱ‬َّ‫ذ‬ِ‫ي‬‫ذ‬ َ‫س‬‫ب‬‫ن‬َ‫ا‬َّ‫ب‬َُ‫ل‬، ِ‫س‬‫ب‬َّ َ‫لٱ‬َّ‫ذ‬ِ‫ي‬‫ذ‬ َ‫س‬‫ب‬‫ن‬َ‫ا‬َّ‫ب‬َُ‫ل‬» Artinya,“Sebaik-baik manusia adalah yang hidup pada masaku, kemudian manusia yang hidup pada masa berikutnya, kemudian manusia yang hidup pada masa berikutnya.” (HR. Bukhari (2652), Muslim (2533)) Maka dari itu, setiap orang yang mengikuti jalan mereka, dan menempuh sesuai manhaj/metode mereka, maka dia termasuk salafi, karena menisbahkan/menyandarkan kepada mereka. B. Pengertian Sahabat Kata sahabat menurut lughah jamak dari sahib artinya yang menyertai. Menurut para ulama yang disebut "sahabat" adalah orang yang bertemu dengan Nabi SAW dalam keadaan beriman dan meninggal dunia sebagai pemeluk Islam. Maka, orang yang bertemu dengan Nabi sedang dia belum memeluk agama Islam, maka tidaklah dipandang sahabat. Orang yang menemui masa Nabi dan beriman kepadanya tetapi tidak menjumpainya, seperti Najasi, atau menjumpai Nabi setelah Nabi wafat, seperti Abu Dzu'aib, yang pergi dari rumahnya setelah ia beriman untuk menjumpai Nabi di Madinah. Setiba di Madinah, Nabi telah wafat. Maka, baik Najasi dan Abu Dzu'aib, mereka berdua termasuk sahabat Nabi. Ditandaskan oleh al-Hafidl, bahwa pendapat yang paling shahih yang telah diketemukannya bahwa arti sahabat adalah orang yang berjumpa dengan Nabi dalam keadaan dia beriman dan meninggal dalam islam, baik lama ia bergaul dengan Nabi atau tidak, baik dia turut berperang bersama Nabi atau tidak, baik dia dapat melihat Nabi
  • 38. 36 meskipun tidak dalam satu majelis dengan Nabi, atau dia tidak dapat melihat Nabi karena buta. Menurut Usman ibnu Shalih, yang dikatakan sahabat adalah orang yang menemui masa Nabi, walaupun dia tidak dapat melihat Nabi dan ia memeluk Islam semasa Nabi masih hidup. Sebagian 'ulama Ushul berpendapat bahwa yang dimaksud sahabat adalah orang yang berjumpa dengan Rasul dan lama pula persahabatannya dengan beliau walaupun tidak meriwayatkan hadits dari beliau. Menurut al-Khudlari menerangkan dalam Ushul Fiqhnya: "tidak dipandang seseorang, menjadi sahabat, melainkan orang yang berkediaman bersama Nabi satu tahun atau dua tahun". Tetapi an-Nawawi membantah faham ini dengan alasan kalau yang dmaksud sahabi yaitu orang yang menyertai Nabi satu atau dua tahun, tentulah tidak boleh kita katakan Jarir al-Bajali seorang sahabat. C. Pengertian Tabi’in Tabi’in menurut bahasa adalah jama’ dari kata tabi’ yang artinya pengikut. Menurut istilah, tabi’in adalah orang yang pernah bertemu dengan sahabat, iman kepada Nabi saw dan meninggal dalam keadaan Islam. Tentang hal ini al-Khatib al-Baghdadi mensyaratkan adanya persahabatan dengan sahabat, jadi bukan hanya bertemu D. Pengertian Tabi'ut tabi'in Tabi'ut tabi'in atau Atbaut Tabi'in (bahasa Arab: ‫ع‬ ُ‫ب‬ ُ ‫ثٱ‬ ‫ن‬ ُ‫اب‬ ‫)ذي‬ adalah generasi setelah Tabi'in, artinya pengikut Tabi'in, adalah orang Islam teman sepergaulan dengan para Tabi'in dan tidak mengalami masa hidup Sahabat Nabi. Tabi'ut tabi'in adalah di antara tiga kurun generasi terbaik dalam sejarah Islam, setelah Tabi'in dan Shahabat. Tabi'ut tabi'in disebut juga murid Tabi'in. Menurut banyak literatur Hadits : Tab'ut Tabi'in adalah orang Islam dewasa yang pernah bertemu atau berguru pada Tabi'in dan sampai wafatnya beragama Islam. Dan ada juga yang menulis bahwa Tabi'in yang ditemui harus masih dalam keadaan sehat ingatannya. Karena Tabi'in yang terahir wafat sekitar 110-120 Hijriah.