Tugas akhir mata kuliah Pendidikan Agama Islam membahas tiga bab utama, yaitu pengertian dan dalil istidroj, dalil-dalil hadis qudsi tentang hukuman yang disegerakan sebagai bentuk kasih sayang Allah, serta berita kenabian Nabi Muhammad SAW dalam kitab-kitab suci agama lain. Tulisan ini bertujuan untuk memenuhi tugas kuliah dan menambah wawasan tentang agama.
1. 0
Disusun sebagai tugas terstruktur Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah
Pendidikan Agama Islam
Dosen Pengampu:
Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Disusun Oleh:
Nama : Muhammad Alfandiansyah
NIM : L1C020061
Prodi/Kelas : SOSIOLOGI/B
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MATARAM
2021
2. 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
KUMPULAN ARTIKEL ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas akhir
dari bapak Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos pada Mata Kuliah Pendidikan
Agama Islam. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
situasi politik Indonesia saat ini bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Taufiq, selaku Dosen yang mengajar
Mata Kuliah ini yang telah memberikan tugas sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Sumbawa, 2 Juni 2021
4. 3
BAB I
PENGERTIAN, KONSEP, SERTA DALIL-DALIL TENTANG
ISTIDROJ
A. Pengertian Istidroj
Istidroj adalah berasal dari kata 'daraja' dalam bahasa Arab yang berarti naik satu
tingkatan ke tingkatan berikutnya. Namun, Istidraj lebih dikenal sebagai istilah azab
yang berupa kenikmatan yang diberikan pada seseorang. Jadi, Allah SWT menguji
hamba-hambanya yang lalai dalam batas dengan melimpahkan mereka kenikmatan
dunia. Padahal, segala hal yang dinikmati tersebut adalah suatu jebakan.
Istidraj adalah tipuan yang diberikan oleh Allah SWT terhadap orang - orang yang
membangkang terhadap-Nya. Dalam hal ini Allah SWT mengabulkan segala keinginan
manusia dengan membukakan pintu - pintu kesenangan, yang mana hal itu sebenarnya
adalah kehancuran, kenistaan, dan kesengsaraan kenangan.
Arti Istidraj, yaitu suatu jebakan berupa kelapangan rezeki padahal yang diberi
keadaan terus menerus bermaksiat pada Allah. Jadi, ketika Allah membiarkan kita
sengaja meninggalkan shalat, meninggalkan puasa, tidak ada perasaan berdosa ketika
bermaksiat, berat untuk bershadaqah, merasa bangga dengan apa yang dimiliki,
mengabaikan semua atau mungkin sebagian perintah Allah, menganggap enteng
perintah- perintah Allah, merasa umurnya panjang dan to do-nunda taubat, and not want
to demand science syar'i tetapi Allah tetap memberikan mereka harta yang, senang,
hidup aman, tidak sakit dan tidak juga tertimpa musibah Bersiaplah untuk menantikan
konsekuensinya, karena janji Allah itu Maha Benar.
5. 4
Pada saat seseorang tertimpa istidrāj, ia sangat terlena dengan semua yang dia
punya, sehingga lupa bahwa semuanya hanyalah titipan sementara. Dia lupa bersyukur
atas nikmat yang diberikan, begitu juga ia melakukan kemaksiatan tanpa merasa
berdosa. Dan mengangggap nikmat yang Allah Swt berikan sebuah sebuah isian. Ketika
hal ini terjadi, maka akan berakibat pada akhirnya mendapatkan siksaan dari arah yang
tidak disangka-sangka. Maka dari itu, perlu meminta pertolongan kepada Allah Swt dan
juga mengasah keimanan agar terus meningkat sehingga menyadari bahwa hakikat
nikmat dan siksaan.
Hal seperti ini biasanya memang diberikan Allah kepada orang-orang kafir dan ahli
maksiat. Seperti keterangan berikut:
“Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka, bahwa
mempersembahkan tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik bagi
mereka. Sesungguhnya Kami memberi tanggapan kepada mereka. dan bagi mereka azab
yang menghinakan. ” (Ali 'Imran: 178)
“Mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka
itu (berarti bahwa), Kami bersegera memberikan-apakah kepada mereka tidak,
sebenarnya mereka tidak sadar.” (Al Mu'minun: 55-56)
“Maka serahkanlah (ya Muhammad) kepada-Ku (urusan) orang-orang yang
mendustakan Perkataan ini (Alquran). kemudian Kami akan menarik mereka dengan
beransur-ansur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui, ”
(Al Qalam: 44)
Jadi, ketika ada orang yang tidak shalat, tidak puasa Ramadhan, gemar bermaksiat,
tetapi hidupnya makmur, sejahtera, dan bergelimang kemewahan, ini adalah tanda-
tanda istidraj.
Ketika seseorang meraih pangkat dan jabatan atau kemenangan dengan cara-cara yang
zalim dan menghalalkan segala cara, sebenarnya hal ini juga pengertian istidraj dalam
Islam.
6. 5
Demikian pula, kalau ada negara yang kufur kepada Allah, menghalalkan apa yang
diharamkan oleh Allah, melegalkan beragam bentuk maksiat, menambahkan orang-
orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya, melarang larangan atau berbagai aktivitas
dakwah. Negara itu bisa saja secara zahir tampak maju di berbagai aspek
kehidupan. Namun, kemajuan itu tidak lain adalah istidroj.
B. Konsep Istidroj
a.) Ciri ciri Istidroj
1. Ibadah Kita Semakin Turun, Namun Kesenangan Makin Melimpah
Ibnu Athaillah berkata : “Hendaklah engkau takut jika selalu mendapat karunia
Allah, selama engkau tetap dalam perbuatan yang maksiat kepada-Nya, jangan sampai
karunia itu sendiri-mata istidraj oleh Allah”
2. Kita melakukan Maksiat, Tapi Malah Makin Banyak Kesenangan
Ali Bin Abi Thalib ra berkata: “ Hai anak Adam ingat dan waspadalah bila kau
lihat Tuhanmu yang terus menerus melimpahkan nikmat atas dirimu selama engkau
terus-terus melakukan maksiat kepadaNya ” (Mutiara Nahjul Balaghoh Hal 121)
3. Semakin Kita Kikir, Namun Semakin Banyak
Kita ketahui bahwa sebetulnya Sodaqoh dapat membuat harta kita semakin
banyak. Ketika kita dihinggapi sifat kikir, tak pernah zakat, infak, shadaqah ataupun
mengulurkan bantuan orang lain. Namun justru justru harta semakin melimpah
ruah. menjadi salah satu ciri khas istidraj dalam islam.
4. Jarang Sakit
Imam Syafi'I pernah menyebut: Setiap orang pasti pernah mengalami sakit suatu
saat dalam hidupnya, jika Anda tidak pernah sakit maka tengoklah ke belakang
mungkin ada yang salah dengan dirimu.
7. 6
b.) Cara menghindari Istidroj
1. Meningkatkan Keimanan
Jadikan keimanan kita kepada Allah SWT sebagai dasar bagi kita dalam
menjalankan kehidupan di dunia. Karena dengan iman yang kuat keberkahan yang sejati
akan kita dapatkan dalam hidup.
2. Mengerjakan Amal Sholeh
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman yang artinya: “Barangsiapa yang
mengerjakan amal sholeh baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan
beriman. sesungguhnya kami akan memberikan kehidupan yang baik dan sungguh-
sungguh kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang
telah mereka kerjakan. ” (QS An-nahl ayat 97).
3. Berdoa
Doa merupakan obat yang paling ampuh bagi umat muslim. Berdoa dengan
sungguh-sungguh merupakan cara kita meminta kepada Allah secara langsung agar
diberikan keberkahan harta, waktu, keluarga dan juga kenikmatan dunia yang
lainnya. Namun jangan sampai nikmat tersebut melalaikan kita, menjadikan kita malas
untuk mengisi, berbangga diri dan menyepelekan orang lain. Bahkan membuat kita
semakin jauh dari Allah subhanahu wa ta'ala. Ingatlah bahwa sebaik-baiknya
kenikmatan yang akan kita dapatkan di akhirat kelak kenikmatan yang kekal selama-
nya.
4. memperbanyak Intropeksi Diri
Senantiasa intropeksi diri adalah hal terbaik untuk mengukur dan mengingatkan
diri sendiri agar terhindar dari perbuatan yang tidak memperhatikan Allah SWT. Ketika
hati diingatkan untuk memohon ampun, maka “perahu” yang menyelamatkan dari
arus istidraj. Agar sinyal taubat itu ada, seorang pelayannya menjaga diri dari harta
yang haram dan selalu konsisten dalam menjalankan perintah-perintah Allah SWT.
8. 7
C. Dalil- dalil tentang Istidroj
Adapun dalil dalam Alquran yang menjelaskan tentang Istidraj ialah Surah Al-
An'am ayat 44:
فلما
نسوا
ما
ذكروا
به
فتحنا
عليهم
ابواب
كل
شىء
حتى
اذا
فرحوا
بما
اوتوا
اخذنهم
بغتة
فاذا
هم
مبلسون
Fa lammaa nasuu maa zukkiruu bihii fatahnaa 'alaihim abwaaba kulli syaii', hattaaa
izaa farihuu bimaaa uutuuu akhoznaahum baghtatang fa izaa hum mublisuun
Artinya: “Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada
mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga
ramah-tamah mereka dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa
mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. ”
Semoga Kita dan keluarga bukan golongan, penerima istiraj, azab berupa
kenikmatan dari Allah SWT.
Biasanya, Istidraj terjadi pada umat Islam yang lalai dalam jalan. Namun, mereka
selalu merasakan kenikmatan di dunia.
Misalnya, seorang umat yang tidak pernah menunaikan salat dan mengerjakan amalan
lain, tetapi dilimpahkan rezeki begitu banyak. Namun, kenikmatan yang membuat
mereka terlena adalah sebuah jebakan atau azab dari Allah SWT.
Sebagaimana yang diterangkan dalam Alquran Surah Ali Imran ayat 178:
وال
يحسبن
الذين
كفروا
انما
نملي
لهم
خير
النفسهم
انما
نملي
لهم
ليزدادوا
اثما
ولهم
عذاب
مهين
Wa laa yahsabannallaziina kafaruuu annamaa numlii lahum khoirul li 'angfusihim,
innamaa numlii lahum liyazdaaduuu ismaa, wa lahum azaabum muhiin
Artinya: “Dan jangan sekali-kali orang-orang kafir itu mengira bahwa tenggang
waktu yang Kami berikan kepada mereka lebih baik. Sesungguhnya tenggang waktu
yang Kami berikan kepada mereka hanyalah bahwa dosa semakin bertambah, dan
mereka akan mendapat azab yang menghinakan. ”
9. 8
BAB II
DALIL-DALIL HADITS QUDSI TENTANG HUKUMAN YANG
DISEGERAKAN SEBAGAI BENTUK KASIH SAYANG ALLAH
TERHADAP HAMBANYA., (DALIL, TERJEMAHAN,
PENJELASAN, SERTA CONTOH KASUS).
A. Dalil-dalil yang Mendasarinya
Terdapat 3 dosa yang balasannya akan disegerakan Allah SWT di dunia
Terdapat 3 dosa yang balasannya akan disegerakan Allah SWT di dunia.
نَع
يِبَأ
َة َرْكَب
َي ِ
ض َر
ه ّ
َللا
،ههْنَع
ِنَع
ِيِبّنال
صلى
هللا
عليه
وسلم
قال
:
كل
ذنوب
هر ِيؤخ
ههللا
منها
ما
َءشا
إلى
ِيوم
ِةالقيام
ّ
إال
،َغيَبال
َوعقوق
،َِيندالوال
أو
َةقطيع
،ِحمّالر
هل ِهعجي
هاِبلصاح
في
نياالد
َلقب
ِتوَمال
Hal ini sesuai dalam hadist dari Abu Bakrh RA, Rasulullah SAW bersabda,”
Setiap dosa akan di akhirkan (ditunda) balasannya oleh Allah SWT hingga hari kiamat,
kecuali al-baghy (zalim), durhaka kepada orang tua dan memutuskan silaturahim, Allah
akan menyegerakan di dunia sebelum kematian menjemput.” (HR Al Hakim, Al
Mustadrak No 7345).
Pertama, dosa orang yang berbuat zalim balasannya akan disegerakan. Zalim
adalah perbuatan melampaui batas dalam melakukan keburukan. Perbuatan zalim dapat
mengotori hati, seperti sombong, dengki, ghibah, fitnah, dusta, dan lain sebagainya.
Karena itu zalim termasuk dari dosa besar.
Manusia yang zalim akan mendapatkan balasan di dunia dan siksa pedih di akhirat.
Sebagaimana yang dijelaskan dalam Alquran:
اَمّنِإ
هليِبّسال
ىَلَع
َِينذّلا
َونهمِلْظَي
َاسّنال
َونهغْبَي َو
ِيف
ِ
ض ْرَ ْ
اْل
ِ
ْريَغِب
ِقَحْال
ۚ
َِكئََٰلوهأ
ْمههَل
ابَذَع
ِيملَأ “Sesungguhnya
dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di
muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih.” (QS Asy-Syura: 42)
10. 9
Kedua, orang yang durhaka kepada orang tua. Sikap buruk dan tidak menghormati
serta tidak menyayangi kedua orang tua, adalah sikap yang sangat tercela, karena
merekalah penyebab keberadaan kita di dunia ini.
Jika sikap ini dilakukan, maka akan mengundang kemurkaan dari Allah SWT di
dunia ini, antara lain dalam bentuk pembangkangan sikap yang dilakukan anak-anak
mereka.
Karena itu, sikap ihsan baik dalam ucapan maupun perbuatan merupakan suatu
kewajiban agama sekaligus merupakan suatu kebutuhan. Seperti yang dijelaskan dalam
firman Allah SWT:
َٰ
ىَضَقَو
َكب َر
ّ
الَأ
هوادهبْعَت
ّ
الِإ
ههّايِإ
ِْنيَدِلاَوْالِبَو
ًاناَسْحِإ
ۚ
اّمِإ
َّنغهلْبَي
ََكدْنِع
َرَبِكْال
اَمهههدَحَأ
ْوَأ
اَمهه َ
َِلك
َ
ََلف
ْلهقَت
اَمههَل
فهأ
َ
الَو
اَمهه ْرَهْنَت
ْلهقَو
اَمههَل
ً
ال ْوَق
ِ
َرك
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia
dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu-bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah
seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka
ucapan yang mulia.” (QS Al-Isra: 23).
Ketiga, dosa orang yang memutuskan silaturahim. Islam tidak menyukai orang-
orang yang memutuskan tali persaudaraan.
Islam mengancam dan mengecam secara tegas orang-orang yang memutuskan tali
persaudaraan. Dalam hal ini, Rasulullah SAW bersabda dari Abu Muhammad Jubiar
bin Muth’im RA:
عن
بيَأ
محمد
ِ
ْريَبهج
ِبن
ِمعْطهم
رضي
هللا
عنه
ّنَأ
َلرسو
ّ
َللا
ﷺ
َلاَق
:
ال
هلهخْدَي
َةّنَجال
عِاطَق “Tidak akan masuk
surga orang yang memutus (silaturahim)." (HR Bukhari dan Muslim).
11. 10
Islam begitu tegas terhadap hubungan baik sesama manusia. Oleh karena itu, orang
yang tidak mau berbuat baik dan justru memutus persaudaraan, Islam pun memberikan
ancaman yang keras, yakni tidak akan masuk surga sebagai balasannya. Sungguh
mengerikan.
B. Penjelasan
Dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
هرهشال ِهِدْبَعِب ُ ه
َّللا َداَرَأ اَذِإَو اَيْنُّدال ِىف َةَبوُقُعْال ُهَل َلهجَع َْريَخْال ِهِدْبَعِب ُ ه
َّللا َداَرَأ اَذِإ
َم ْوَي ِهِب ىهفَُوي ىهتَح ِهِبْنَذِب ُهْنَع َكَسْمَأ
ِةَماَيِقْال
“
Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya
n
di dunia. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasa
atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari kiamat kelak.” (HR
.
hasan shahih kata Syaikh Al Albani
Tirmidzi no. 2396,
.(
Juga dari hadits Anas bin Malik, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
َض ِِّ
الر ُهَلَف َى ِ
ض َر ْنَمَف ْمُهَالَتْبا اًم ْوَق بهَحَأ اَذِإ َ ه
َّللا نهِإَو ِءَالَبْال ِمَظِع َعَم ِاءَزَجْال َمَظِع نهِإ
ِخَس ْنَمَو ا
ُطَخهسال ُهَلَف َط
“
Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika
Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka
.
Barangsiapa yang ridho, maka ia yang akan meraih ridho Allah. Barangsiapa siapa
ng tidak suka, maka Allah pun akan murka.” (HR. Ibnu Majah no. 4031, hasan kata
ya
.(Syaikh Al Albani
12. 11
Penjelasan dari dua hadits di atas:
1. Musibah yang berat (dari segi kualitas dan kuantitas) akan mendapat balasan pahala
yang besar.
2. Tanda Allah cinta, Allah akan menguji hamba-Nya. Dan Allah yang lebih
mengetahui keadaan hamba-Nya. Kata Lukman -seorang sholih- pada anaknya,
بالبالء يختبر والمؤمن بالنار يختبران والفضة الذهب بني يا
“
n api
Wahai anakku, ketahuilah bahwa emas dan perak diuji keampuhannya denga
sedangkan seorang mukmin diuji dengan ditimpakan musibah
.
”
3. Siapa yang ridho dengan ketetapan Allah, ia akan meraih ridho Allah dengan
mendapat pahala yang besar.
4. Siapa yang tidak suka dengan ketetapan Allah, ia akan mendapat siksa yang pedih.
5. Cobaan dan musibah dinilai sebagai ujian bagi wali Allah yang beriman.
6. Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di
dunia dengan diberikan musibah yang ia tidak suka sehingga ia keluar dari dunia dalam
keadaan bersih dari dosa.
7. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasan atas
dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari kiamat kelak. Ath Thibiy
berkata, “Hamba yang tidak dikehendaki baik, maka kelak dosanya akan dibalas hingga
ia datang di akhirat penuh dosa sehingga ia pun akan disiksa
karenanya.” (Lihat Faidhul Qodir, 2: 583, Mirqotul Mafatih, 5: 287, Tuhfatul Ahwadzi,
7: 65)
8. Dalam Tuhfatul Ahwadzi disebutkan, “Hadits di atas adalah dorongan untuk bersikap
sabar dalam menghadapi musibah setelah terjadi dan bukan maksudnya untuk meminta
musibah datang karena ada larangan meminta semacam ini.”
13. 12
C. Contoh kasus
Saya mengambil contoh dari seseorang yang pernah mengalami masalah hidup yang
sangat berat,terlilit hutang, sakit yang sangat langka dengan kwmungkinan hidup yang
sangat tipis,namun Allah begitu mencintainya. Entah dia pernah berbuat dosa atau apa
pun sebelumnya ,hanya Allah yang tahu namun setelah semua kejadian yang sulit itu
dia menjadi sangat dekat dengan Allah SWT.
Begitu hebatnya kepiawaian Dewa Eka Prayoga dalam bidang pemasaran digital hingga
ia mendapat julukan 'Dewa Selling'. Namun, pria yang juga akrab disapa Kang Dewa ini
mengalami serentetan ujian yang mungkin membuat banyak orang menyerah.
Keterpurukan pertama sudah dirasakan saat usia muda, tepatnya ketika ia masih
menjalani semester tujuh perkuliahan. Nilai utang yang harus ditanggung pun tidak
sepele, yakni mencapai Rp7,7 miliar.
Ya, nilai uang yang besar memang sudah didapatkannya sejak kuliah karena saat itu
sudah bisa membentuk personal branding yang cukup terkenal. "Waktu itu saya bawa
uang banyak karena saya sudah punya personal branding lantaran sering diundang
seminar di luar kampus. Sampai sampai ada teman yang nawarin saya proyek
pengadaan laptop dan lain-lain untuk keperluan kantor," papar Dewa yang kala itu
berhasil mengumpulkan puluhan investor.
Nahas, teman yang dipercaya nyatanya hanya penipu yang menjual proyek bodong. Saat
mengetahui sang teman kabur, Dewa yang saat itu merupakan mahasiswa Universitas
Pendidikan Indonesia segera melapor ke polisi. Meski dengan kasus itu pada awalnya
masih ada 40 investor bertahan, kemudian hanya tersisa dua orang.
Untuk membayar utang, Dewa yang kala itu baru beberapa hari menikah pun mencoba
berjualan jajanan dari berkeliling menjual ceker pedas, krupuk, hingga seblak. Ia
beruntung karena sang istri, Wiwin Supiyah, rela membanting tulang bersama meski
masih menjadi pengantin baru.
Kemudian jalan mulai membaik saat ia ditawari menulis buku oleh seorang teman.
Berbekal laptop jadul, Dewa berhasil menulis kisahnya hanya dalam tujuh hari ke dalam
buku berjudul 7 Kesalahan Pengusaha Pemula. Buku itu tidak disangka laris hingga
Dewa bisa berpendapatan Rp120 juta per bulan.
14. 13
Namun, di tengah masa perbaikan dalam melunasi utangnya, ujian baru datang lagi.
Dewa terdiagnosis menderita GBS (guillain barre syndrome), yaitu sebuah gangguan
saraf yang mengakibatkan seluruh badanya lumpuh total. Ia pun terpaksa harus dirawat
secara intensif selama dua bulan akibat penyakit tersebut hingga menelan biaya
perawatan sebesar Rp700 juta.
Meski terpuruk, Dewa tetap bersyukur karena dapat sembuh dalam waktu empat bulan.
Penulis buku Melawan Kemustahilan itu juga merasa ujian yang ia alami telah
menjadikannya sebagai pribadi yang lebih baik.
Kini, pada usia 30 tahun, Dewa tidak hanya tetap gencar berbisnis dan menjadi
motivator, tetapi juga berbagi kepada sesama dengan mendirikan pesantren bagi
kalangan tidak mampu. "Saat ini saya sedang membangun sebuah pondok Qur'an
Digitalpreneur di Cirebon. Semoga tahun depan selesai dan sedang berkampanye
mengajak teman-teman di Indonesia berwakaf dan bersedekah secara gila-gilaan,
sesering mungkin, sesempat mungkin, dengan hashtag #SedekahBrutal," pungkas
Dewa.
15. 14
BAB III
BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT DI
DALAM KITAB-KITAB SUCI AGAMA LAIN (Kristen, Hindu,
Yahudi, dll)
A . Kitab Weda (Hindu)
Agama hindu termasuk agama tua di dunia. Meski tidak ada kejelasan kapan
lahirnya namun dalam sejarah dikenal ada 3 periodesasi, yaitu:
1. pertama: Perkembangan agama hindu di India pada zaman Veda tahun(6000-
2000SM)
2. kedua: Perkembangan zaman Brahmana tahun(2000-1500SM)
3. Ketiga : Zaman Upanisad tahun (1500-500 SM)
Jadi diperkirakan hinduisme sudah ada kira2 6500 tahun sebelum kedatang Islam.
Adalah Pundit Vaid Parkash professor bahasa dari Allahabad University di India
yang juga menjadi pandita besar kaum Brahmana, dalam salah satu bukunya berjudul
"Kalky Autar" atau Avatar (Petunjuk Yang Maha Agung) yang baru diterbitkan
memuat sebuah pernyataan yang sangat mengagetkan kalangan intelektual Hindu.
Sang professor secara terbuka dan dengan alasan-alasan ilmiah,mengajak para
penganut Hindu untuk segera memeluk agama Islam dan sekaligus mengimani risalah
yang dibawa oleh Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam, karena menurutnya,
sebenarnya Muhammad Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam adalah sosok yang
dinanti-nantikan sebagai sosok pembaharu spiritual.
Prof. Pundit Vaid Parkash (penulis buku) yang masih berstatus pendeta besar
kaum Brahmana dan ahli bahasa Sansekerta itu mengatakan bahwa ia telah
16. 15
menyerahkan hasil kajiannya kepada delapan pendeta besar kaum Hindu dan mereka
semuanya menyetujui kesimpulan dan ajakan yang telah dinyatakan di dalam buku.
Semua kriteria yang disebutkan dalam buku suci kaum Hindu (Wedha) tentang ciri-ciri
"Kalky Autar" sama persis dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh Rasulullah Sallallahu
alaihi wasallam yang lahir di Makkah.
Prof. Parkash menguatkan pernyatannya itu dengan mengutip beberapa hal dari
kitab Veda (Weda), kitab suci agama Hindu. Menurutnya, dalam kitab Weda, sosok
'Kalki autar' akan menjadi Pembawa Risalah Terakhir atau Prophet of Bhagwan
(Allah) untuk menuntun seluruh dunia. Itu hanya terjadi dalam kasus Nabi Muhammad
Sallallahu alaihi wasallam. Menurut ramalan Hindu, 'Kalki autar' akan lahir di sebuah
Jazeerah (Island) dan itu di wilayah Arab yang dikenal sebagai 'jazeeratul Arab'.
Dalam kitab 'suci' Hindu, menurut Prof.Parkash, bapaknya bernama
"VishnuBhagat" dan ibunya bernama "Somanib". Dalam bahasa Sansekerta, 'Vishnu'
berarti Allah (swt) dan arti harfiah dari kata 'Bhagat' adalah hamba atau budak,dalam
bahasa Arab berarti "Abdun". Oleh karena itu, 'WisnuBhagat' dalam bahasa Arab
berarti Abdullah (hambaAllah).
Sedangkan, 'Somanib' dalam bahasa Sansekerta berarti damai(aman) dan tentram
yang dalam bahasa Arab berarti kata 'Aminah'. Dan sebagaimana diketahui bahwa
ayah Nabi Muhammad bernama Abdullah dan ibundanya bernama Aminah.
Dalam kitab Wedha juga disebutkan bahwa 'Kalky autar' akan lahir di kaum yang
dihormati dan mulia ditanahnya. Dan ini juga berlaku dalam kasus Nabi Muhammad
(Sallallahu alaihi wasallam) karena ia lahir di suku Quraisy yang dihormati di Makkah.
Disebutkan pula bahwa 'Kalki Autar' akan diajarkan dalam sebuah gua oleh
Bhagwan melalui utusan-Nya sendiri. Hal itu mengingatkan kisah Nabi Muhammad
Sallallahu alaihi wasallam dalam gua Hira' saat didatangi oleh malaikat Jibril dan
mengajarkannya tentang wahyu Islam pertama kali.
17. 16
Tertulis dalam buku-buku Hindu bahwa Bhagwan akan memberikan 'Kalky autar'
dengan kuda tercepat dan dengan bantuan kuda itu, ia akan naik di seluruh dunia dan
tujuh langit. Ini isyarat tentang 'Buraq' dalam peristiwa Isra' Mi'raj Nabi Muhammad
Sallallahu alaihi wasallam.
Selain itu, ditulis pula bahwa 'Kalkyautar' akan diperkuat dan dibantu oleh
Bhagwan. Dalam kasus Nabi Muhammad (Sallallahu alaihi wasallam), beliau dibantu
dan diperkuat oleh Allah (subhanahu wataallah) melalui malaikat-Nya dalam
perangBadar. Sebagai Kutipan Kutipan Dari ayatnya
Dalam kitab agama Hindu yaitu Atharvaveda, terdapat nubuat:
“Hai orang banyak,dengarlah ini dengan sungguh-sungguh, Narashanga (Yang
terpuji) akan dibangkitkan di antara orang banyak. Kita mengambil orang Kaurum
(Muhajirin) itu di dalam perlindungan kita dari 60.000 dan 90 musuh-musuh; yang
kendaraannya adalah 20 unta dan 2 unta betina, memiliki 12 orang istri, dan naik ke
langit dengan kendaraan tercepat (Bouraq)…” (Atharvaveda Kanda 20 Saukata 127,
Mantra1-2).
Narashangsa = Yang terpuji = Muhammad. kata “Kauram” berarti “emigran”
yaitu orang yang meninggalkan negerinya sendiri, dalam bahasa Arabnya:
“Muhajirin”. Muhammad dan pengikutnya ketika hijrah dari Mekah ke Madinah untuk
menghindari serangan kaum kafir.
Mekah yang berjumlah 60.000 orang dan 90 kepala sukunya, dikenal sebagai
“Kaum Muhajirin”, sedangkan orang-orang Madinah yang menyambutnya dikenal
sebagai “Kaum Anshar”. Dari sinilah tonggak dimulainya Tahun Hijriyah (hijrah =
pindah). Kendaraan yang dipakai Muhammad adalah unta dan kuda. Muhammad
memiliki 12 orang istri yaitu: Khadijah, Saudah, Aisyah, Hafsah, Zainah, Ummu
Salamah, Zainab, Juwairiah,Raihanah, Ummu Habibah, Shafiah, dan Maimunah.
Ketika melakukan Mi’raj dari Masjid Al-Aqsha di Palestina ke langit ke-7,
Muhammad mengendarai Bouraq yang merupakan kendaraan tercepatnya.
18. 17
Dalam kitab agama Hindu yaitu Atharvaveda,terdapat nubuat:
“Tuhan akan memberikan kepada Mamaha Rishi seratus keping emas, sepuluh
kalung,tiga ratus ekor kuda, dan10.000 ekor sapi.” (Atharvaveda Kanda 20 Saukata
127,Mantra3).
Kata “Mamaha” secara etimologis berasal dari bahasa Arab: “Muhammad” yang
berarti “yang terpuji”, sedangkan “Mamaha Rishi” adalah julukan bagi Narashangsa,
sehingga Mamaha Rishi = Narashangsa = Muhammad = Yang Terpuji. Adapun
“seratus keping emas” maksudnya seratus orang pengikut Muhammad penyebar agama
Allah yang disebut “Ash-Shabus Shuffah”. “Sepuluh kalung” maksudnya sepuluh
orang yang selalu membantu Muhammad dalam peperangan yang disebut “Asy-Syara
Mubasysyara”. “Tiga ratus ekor kuda” maksudnya 300 tentara pimpinan Muhammad
ketika menghadapi 700 tentara kafir Mekah dalam Perang Badar . “10.000 ekor sapi”
maksudnya 10.000 pengikut Muhammad ketika memasuki kota Mekah (630M) dalam
keadaan aman dan damai,yang dikenal dengan peristiwa“FathuMakkah”(Stanley
LanePoole, Speeches and Table Talksof the Prophet Mohammed, 1882).
Dalam beberapa literatur tertentu, terdapatk esamaan keterangan yang mengarah
kepada Muhammad, antara lain:
– “Mamaha adalah penunggang unta dari daerah padang pasir” (Atharvaveda 20:9:31);
-“Mamaha terkenal dengan 10.000 pengikutnya” (Rigveda 5:27:1);
-“Pada masa Mamaha , himne baru (syariat baru) akan disusun dan dibacakan selama
kebaktian sebagai pengganti Weda yaitu Jamat (berjamaah) dan Salat (doa)” (Rigveda
1:109:2);
-“Musa berprediksi:‘…kelihatanlah ia dengan gemerlap cahayanya (Al-Quran) dari
gunung Paran (Mekah), dan datang bersama 10.000 orang yang
kudus…”(Ulangan33:2);
19. 18
-“Kekasihku adalah putih dan kemerah-merahan, pemimpin terkemuka di kalangan
10.000 manusia” (Kidung Agung 5:10);
-“Lihatlah, orang mulia ini datang bersama 10.000 pengikutnya yang kudus (Yudas
1:14);
-“Nabi Muhammad berangkat bersama dengan 10.000 orang pada saat yang
menentukan ini” (Washington Irving, Life of Muhammad, Hal. 17);
-“…dan Muhammad membawa10.000 pengikutnya ke Mekah”(Stanley Lane
Poole,Speeches and Table Talks of the Prophet Mohammed,1882).
Jadi, jelaslah bahwa yang dimaksud dengan “Mamaha” atau “Orang Mulia” tidak
lain adalah Muhammad.
Dalam kitab agama Hindu yaitu Bhagabat-Purana, terdapat nubuat:
“Dia dihiasi dengan delapan sifat dan kekayaan, menunggang kuda cepat
(Bouraq) yang diberikan kepadanya oleh para malaikat dan memegang pedang
ditangannya, penyelamat dunia akan menumpas segala kebatilan.” (Bhagabat-
Purana12:2:19). “Kuda cepat” adalah Bouraq (lihat butir 1 di atas) dan Muhammad
selalu membawa pedang dan/atau panah ketika berperang. Dalam kitab Shahih Imam
Bukhari, dari Anas katanya: “Aku pernah melihat Rasulullah (Muhammad)
menunggang kuda dengan sebilah pedang tergantung di sampingnya.” (H.R. Bukhari).
Dalam kitab agama Hindu yaitu Kalki-Purana, terdapat nubuat:
“Wahai Tuhan, bersama dengan empat orang sahabat, aku akan menghancurkan
kebatilan.” (Kalki-Purana2:5).
20. 19
Muhammad memiliki 4 orang sahabat yang terkenal sampai sekarang yang
disebut “Khulafaur Rasyidin” yaitu: Abu Bakar ash-Shidiq, Umar bin Khatab, Utsman
bin ‘Affan, dan Ali bin Abu Thalib. Untuk membandingkan kata “kebatilan”, lihat
kembali butir 4 di atas dan periksa butir 6 di bawah ini.
Dalam kitab agama Hindu yaitu Kalki-Purana dan Bhagat-Purana ,terdapat
nubuat:
“Kalki Avatar akan dilahirkan dikota Shambal, ibunya bernama Sumati, bersama
empat orang temannya akan mengalahkan kali (setan/kebatilan)….Dia akan dibantu
oleh para malaikat di medan pertempuran.” (Kalki-Purana2:4-7).
“Ayahnya bernama Vishnu-Yash.” (Bhagabat-Purana 12:2:18).
“Dia lahir pada hari ke-12 yang cerah, pada pertengahan bulan Madhav.” (Kalki-Purana
2:15).
Kata “Shambhal” berarti: rumah perdamaian dan keamanan. Muhammad lahir di
kota Mekah yang dikenal sebagai “DarulAman” yang juga berarti :rumah perdamaian
dan keamanan. Ibunya bernama “Sumati” yang berarti: lemah lembut dan cerdas. Ibu
Muhammad bernama “Aminah”yang jugaberarti: lemah lembut. Ayahnya bernama
“Vishnu-Yash” yang berarti:hamba Tuhan (Vishnu = Tuhan). Ayah Muhammad
bernama “Abdullah” yang berarti juga: hamba Allah/Tuhan. “Empat orang temannya”
adalah Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali (lihat butir 5 di atas). Kalki Avatar dibantu
oleh para malaikat di medan pertempuran. Ketika Perang Badar, Muhammad dibantu
oleh para malaikat (QS. Al Imran : 123-125), juga dalam Perang Khandaq, Muhammad
dibantu oleh para malaikat (QS.Al-Ahazab:9)
.Kalki Avatar lahir pada hari ke-12 bulan Madhav.Muhammad juga lahir pada hari
ke-12 tepatnya tanggal 12 Rabiul AwwalTahun Gajah (Sebelum Hijriyah). Jadi, Kalki
Avatar tidak lain adalah Muhammad, sedangkan “Kalki Avatar”sendiri berarti:
pembersih dosa yang datang ke dunia.
21. 20
Dalam kitab agama Hindu terdapat Ramalan Mahabharata, antara lain:
“…Dia akan lahir di sebuah kota yang bernama Shambhal (Mekah)….Dia pergi
berperang untuk mengalahkan lawan….Menghancurkan penjahat(berhala),kemudian
melaksanakan ziarah terakhir (Haji Wada‘)….Rumah (Ka’bah) yang diisi oleh penjahat,
dengan tuhan-tuhan buatan tangan mereka (patung/berhala); Sekarang dibersihkan
untuk tempat penyembahan kebenaran. Dengan ketundukannya,seorang
raja(Muhammad)berdiri menghadap-Nya….Kemudian mereka mempersembahkan doa
(sholat) dan korban (qurban). Dan berpegang pada enam prinsip utama…”
(Mahabharata Bag. Hutan Bab190).
Pada waktu itu (630 M) terdapat 360 buah berhala mengelilingi Ka’bah. Kemudian
oleh Muhammad seluruh berhala tersebut dihancurkan dan Ka’bah dibersihkan (Prof.
Hitti, History of the Arab, Bag. I Bab 8 Hal. 118). Muhammad memang menjadi
pemimpin umat Islam. Ketika Muhammad melaksanakan Haji Wada’’ (haji perpisahan),
sekitar 100.000 umat muslim menghadirinya untuk melaksanakan ibadah haji bersama-
sama dengan Muhammad serta Sholat Ied bersama-sama yang dilanjukan dengan
penyembelihan hewan qurban. Sedangkan “enam prinsip utama” adalah Syahadat,
Sholat, Zakat, Puasa, Haji, dan Jihad fi Sabilillah.
Dalam kitab agama Hindu yaitu Bhavishwa-Purana, terdapat nubuat:
“Kemudian seorang dengan julukan ‘orang yang tak berilmu’, Muhammad
namanya….Hai orang yang tak berdosa, Roh Kebenaran, dan tuan yang semata-mata,
kepadamulah persembahanku…”(Bhaviswha-Purana 3, Khand 3, Aditya 3, Shalob 3 , 7,
8).
Ayat di atas sudah sangat jelas karena menunjuk langsung kepada Nabi
Muhammad Shalallahu alaihi wasallam.
22. 21
B . Kitab Budha (Budha)
Kitab Budha, Gautama Budha berkata:
“Wahai Nanda,aku bukanlah Budha yang pertama didunia, bukan pula yang
terakhir.Pada suatu masa, akan lahir seorang Budha di dunia ini yang akan memberikan
ajaran tentang kebenaran dan kebatilan….Dia akan menjadi pemimpin dan penuntun
seluruh umat manusia….namanya ialah Maitreya.” (Kitab Budha, Carus, hal.217).
“Maitrea” artinya “yang penyayang”, demikian juga dengan Muhammad, beliau
mendapat gelar “Rahmatan lil ‘Alamin” yang artinya “yang penyayang untuk alam
semesta” (QS Al- Anbiya’:107). Sedangkan Yesus bukanlah Maitreya, karena Yesus
datang bukan untuk alam semesta melainkan hanya untuk umat Israel (Matius 15:24:
“Aku diutus hanya kepada domba- domba yang hilang dari umat Israel” dan dalam
Matius 10:5-6 Yesus berpesan kepada 12 orang muridnya: “Janganlah kamu
menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria; melainkan
pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel”).
23. 22
BAB IV
NAHI MUNKAR (DALIL, KUTAMAANNNYA, CONTOH
KASUSNYA)
A. Dalil-dalil tentang amar makruf nahi mungkar
Amar makruf nahi mungkar dalam istilah fiqh disebut dengan al Hisbah. Perintah
yang ditujukan kepada semua masyarakat untuk mengajak atau menganjurkan perilaku
kebaikan dan mencegah perilaku buruk. Bagi umat Islam, amar makruf nahi mungkar
adalah wajib, sebab syariat Islam memang menempatkannya pada hukum dengan level
wajib. Dan siapa pun dari kita yang meninggalkannya, maka kita akan berdosa dan
mendapatkan hukuman berupa siksa yang sangat pedih dan menyakitkan. Sebagaimana
dijelaskan dalam sebuah hadits berikut:
"Hendaklah kamu beramar makruf (menyuruh berbuat baik) dan benahi mungkar
(melarang berbuat jahat). Kalau tidak, maka Allah akan menguasakan atasmu orang-
orang yang paling jahat di antara kamu, kemudian orang-orang yang baik-baik di antara
kamu berdoa dan tidak dikabulkan (doa mereka)." (HR. Abu Dzar).
Selain itu, amar makruf nahi mungkar merupakan prinsip dasar agama Islam yang
harus dilakukan oleh setiap muslim.
Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT dalam al-Qur'an:
نهكَتْلَو
ْمهكنِم
ةّمهأ
َهونعْدَي
ىَلِإ
ِ
ْريَخْٱل
َونهرهمْأَي َو
ِوفهرْعَمْٱلِب
َن ْوَهْنَي َو
ِنَع
ِ
َركنهمْٱل
ۚ
َِكئ
َََٰٰٓل ۟
وهأَو
همهه
َهونحِلْفهمْٱل
Artinya: "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar;
merekalah orang-orang yang beruntung." (QS. Ali Imran: 104)
Dalam ayat lain, Allah SWT juga memerintahkan amar makruf nahi mungkar,
karena perilaku ini merupakan perbuatan yang dapat memberikan keuntungan bagi
pelakunya. Allah SWT berfirman:
24. 23
َِينذّلٱ
ّتَي
َونهعِب
َلهوس ّٱلر
ّىِبّنٱل
ّىِمه ْ
ٱْل
ِىذّلٱ
ۥ
ههَنهود ِجَي
ًابوهتْكَم
ْمههَدِنع
ِىف
ِةَٰى َر ْوّتٱل
ِلي ِنجِ ْ
ٱْلَو
همههرهمْأَي
ِوفهرْعَمْٱلِب
ْمههَٰىَهْنَي َو
ِنَع
ِ
َركنهمْٱل
ل ِهحي َو
همههَل
ِتََٰبِيّطٱل
هم ِ
رَحهي َو
همِهْيَلَع
َثِئَََٰٰٓبَخْٱل
هعَضَي َو
ههْنَع
ْم
ْمهه َْرصِإ
َلََٰلْغَ ْ
ٱْلَو
ِىتّلٱ
َْتنَاك
ْمِهْيَلَع
ۚ
َِينذّلَٱف
۟هوانَماَء
ۦ
ِهِب
ههوهر ّزَعَو
ههوهرَصَن َو
۟واهعَبّتٱَو
َورٱلن
َِٰٓىذّلٱ
َل ِ
نزهأ
َٰٓۥ
ههَعَم
ۙ
َِكئ
َََٰٰٓل ۟
وهأ
همهه
َهونحِلْفهمْٱل
Artinya: "(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang
(namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka,
yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari
mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan
mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-
beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman
kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang
diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS al-
A'raaf: 157).
Perintah amar makruf nahi mungkar juga banyak dijelaskan dalam hadits. Salah
satunya adalah hadits dari Abi Said al-Khudri:
"Siapa yang melihat kemungkaran maka ubahlah dengan tangannya, jika tidak
mampu maka ubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah) dengan
hatinya dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman." (HR. Muslim).
25. 24
B. Keutamaan Nahi Mungkar
Dalam hadits lain, dalam Shahih Muslim dari Abdullah bin Mas'ud Ra, Rasulullah
SAW bersabda:
"Tidaklah seorang Nabi pun yang Allah Ta'ala utus di suatu umat sebelumku,
kecuali memiliki pengikut-pengikut setia dan sahabat-sahabat. Mereka mengambil
sunnahnya dan mengikuti perintahnya. Kemudian, datang generasi-generasi setelahnya
yang mengatakan hal yang tidak mereka ketahui dan tidak diperintahkan. Maka, barang
siapa memerangi mereka dengan tangannya maka ia adalah mukmin. Dan, barang siapa
memerangi mereka dengan lisannya maka ia adalah mukmin. Dan, barang siapa
memerangi mereka dengan hatinya maka ia adalah mukmin. Dan, tidak pernah ada di
belakang itu semua keimanan sebesar biji zara."
Pada hakikatnya amar ma’ruf nahi munkar merupakan bagian dari upaya
menegakkan agama dan kemaslahatan di tengah-tengah umat. Secara spesifik amar
ma’ruf nahi munkar lebih dititiktekankan dalam mengantisipasi maupun menghilangkan
kemunkaran, dengan tujuan utamanya menjauhkan setiap hal negatif di tengah
masyarakat tanpa menimbulkan dampak negatif yang lebih besar. Menerapkan amar
ma’ruf mungkin mudah dalam batas tertentu tetapi akan sangat sulit apabila sudah
terkait dengan konteks bermasyarakat dan bernegara.
Oleh karena itu orang yang melakukan amar ma’ruf nahi mungkar harus mengerti
betul terhadap perkara yang akan ia tindak, agar tidak salah dan keliru dalam bertindak.
Syekh an-Nawawi Banten di dalam kitab beliau, Tafsir Munir berkata, “Amar ma’ruf
nahi munkar termasuk fardlu kifayah. Amar ma’ruf nahi munkar tidak boleh dilakukan
kecuali oleh orang yang tahu betul keadaan dan siasat bermasyarakat agar ia tidak
tambah menjerumuskan orang yang diperintah atau orang yang dilarang dalam
perbuatan dosa yang lebih parah. Karena sesungguhnya orang yang bodoh terkadang
malah mengajak kepada perkara yang batil, memerintahkan perkara yang munkar,
melarang perkara yang ma’ruf, terkadang bersikap keras di tempat yang seharusnya
bersikap halus dan bersikap halus di dalam tempat yang seharusnya bersikap keras.”
(Syekh an-Nawawi al-Jawi, Tafsir Munir, Beirut, Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 2005,
cetakan ketiga, jilid II, halaman 59)
26. 25
Terlebih dalam persoalan yang berpotensi menimbulkan problematika sosial
keamanan yang lebih besar.
Dalam kemungkaran seperti ini kewenangan amar ma’ruf nahi mungkar tidak
diserahkan pada perseorangan ataupun kelompok, akan tetapi hanya diserahkan kepada
pemerintah. Dan pemerintah harus menerapkan kebijakan atas dasar prinsip maslahat
dengan tetap dilandasi nilai-nilai agama yang benar. Tahapan Amar Ma’ruf Nahi
Munkar Selain itu, beberapa tahapan atau prosedur harus dilakukan dalam realisasi
pelaksanaan amar ma’ruf. Tidak semudah kita menaiki tangga, akan tetapi harus melalui
tahapan yang paling ringan, baru kemudian melangkah pada hal yang agak berat.
Baginda Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
ْنَم
ىَأَر
ْمهكْنِم
اًَركْنهم
هه ْرَِيغهيَْلف
ِهِدَيِب
ْنِإَف
ْمَل
ْعِطَتْسَي
ِهِناَسِلِبَف
ْنَمَو
ْمَل
ْعِطَتْسَي
ِهِبْلَقِبَف
َِكلَذَو
هفَعْضَأ
ِانَمْيِ ْ
اْل
“Barangsiapa diantara kalian melihat kemungkaran, maka hendaknya ia
menghilangkannya dengan tangannya. Jika ia tidak mampu, maka dengan lisannya.
Orang yang tidak mampu _dengan lisannya_, maka dengan hatinya. Dan dengan hati ini
adalah lemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim)
Maksud dari hadits ini bukanlah seperti yang banyak disalahpahami oleh orang-
orang yang beranggapan bahwa kalau mampu menghilangkan dengan tangan maka
harus langsung dengan tangan. Anggapan seperti ini salah besar dan bertentangan
dengan nilai rahmat (belas kasih) di dalam Islam. Akan tetapi pemahaman yang benar
dari hadits di atas adalah, seseorang yang melihat kemunkaran dan ia mampu
menghilangkan dengan tangan, maka ia tidak boleh berhenti dengan lisan jika
kemungkaran tidak berhenti dengan lisan, dan orang yang mampu dengan lisan, maka ia
tidak boleh berhenti hanya dengan hati. Imam Muhyiddin an-Nawawi berkata di
dalam kitab Raudlatut Thâlibîn:
وال
يكفي
الوعظ
لمن
أمكنه
إزالته
،باليد
وال
تكفي
كراهة
القلب
لمن
قدر
على
النهي
باللسان
“Tidak cukup memberi nasihat bagi orang yang mampu menghilangkan kemunkaran
dengan tangan. Dan tidak cukup ingkar di dalam hati bagi orang yang mampu mencegah
kemunkaran dengan lisan.” (Muhyiddin Abu Zakariya an-Nawawi, Raudlatut Thâlibîn,
27. 26
Beirut, Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 2005, cetakan kelima, jilid V, halamann 123).
Dalam proses amar ma’ruf nahi munkar, tetap harus mendahulukan tindakan yang
paling ringan sebelum bertindak yang lebih berat.
Syekh Abdul Hamid asy-Syarwani berkata di dalam kitabnya, Hasyiyah asy-
Syarwani:
والواجب
على
اآلمر
والناهي
أن
يأمر
وينهى
باْلخف
ثم
اْلخف
.
فإذا
حصل
التغيير
بالكَلم
اللين
فليس
له
التكلم
بالكَلم
الخشن
وهكذا
كما
قاله
العلماء
“Wajib bagi orang yang melakukan amar ma’ruf nahi mungkar untuk bertindak
yang paling ringan dulu kemudian yang agak berat. Sehingga, ketika kemungkaran
sudah bisa hilang dengan ucapan yang halus, maka tidak boleh dengan ucapan yang
kasar. Dan begitu seterusnya).” (Syekh Abdul Hamid asy-Syarwani, Hasyiyah asy-
Syarwani ala Tuhfahtil Muhtaj, Beirut, Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 2003 cetakan keempat,
jilid 7, halaman 217) Dalam melakukan amar ma’ruf nahi munkar, seseorang harus
lebih arif dan bijak karena terkadang dalam menghasilkan tujuan amar ma’ruf nahi
mungkar, seseorang harus menghilangkannya sedikit demi sedikit, tidak memaksakan
harus hilang seluruhnya dalam waktu seketika itu.
Sayyid Abdullah ibn Husain ibn Tohir berkata:
ينبغي
لمن
أمر
بمعروف
أو
نهى
عن
منكر
أن
يكون
برفق
وشفقة
على
الخلق
يأخذهم
بالتدريج
فإذا
رآهم
تاركين
ْلشياء
من
الواجبات
فليأمرهم
باْلهم
ثم
اْلهم
فإذا
فعلوا
ما
أمرهم
به
انتقل
إلى
غيره
وأمرهم
وخوفهم
برفق
وشفقة
مع
عدم
النظر
منه
لمدحهم
وذمهم
وعطاءهم
ومنعهم
وإال
وقعت
المداهنة
وكذا
إذا
ارتكبوا
منهيات
كثيرة
ولم
ينتهوا
بنهيه
عنها
كلها
فليكلمهم
في
بعضها
حتى
ينتهوا
ثم
يتكلم
في
بعضها
حتى
ينتهوا
ثم
يتكلم
في
غيرها
وهكذا .
“Bagi orang yang melakukan amar ma’ruf nahi mungkar harus bersikap lembut
dan belas kasih kepada manusia, ia harus bertindak pada mereka dengan bertahap.
Ketika ia melihat mereka meninggalkan beberapa kewajiban, maka hendaknya ia
memerintahkan pada mereka dengan perkara wajib yang paling penting kemudian
perkara yang agak penting. Kemudian ketika mereka telah melaksanakan apa yang ia
perintahkan, maka ia berpindah pada perkara wajib lainnya. Hendaknya ia
memerintahkan pada mereka dan menakut-nakuti mereka dengan lembut dan belas
28. 27
kasih... begitu juga ketika mereka melakukan larangan-larangan agama yang banyak
dan mereka tidak bisa meninggalkan semuanya, maka hendaknya ia berbicara kepada
mereka di dalam sebagiannya saja hingga mereka menghentikannya kemudian baru
berbicara sebagian yang lain, begitu seterusnya.” (al-Habib Zain bin Sumith, al-Minhaj
as-Sawi, Jeddah, Dar al-Minhaj, 2006 cetakan ketiga, halaman 316-317)
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa: Amar ma’ruf nahi munkar
hukumnya fardlu kifayah. Pada kemunkaran tingkat tertentu, hak amar ma’ruf hanya
bisa dimiliki pemerintah bukan perseorangan atau kelompok. Dilakukan semampunya
tanpa memaksakan di atas kemampuan. Pelaksanaannya harus bertahap dari hal yang
paling ringan kemudian hal yang agak berat, dan seterusnya. Tidak menimbulkan fitnah
yang lebih besar bagi diri maupun orang lain. Ketika kita lihat amar ma’ruf yang ada di
Indonesia, mayoritas persyaratan tidak bisa terpenuhi dengan baik. Karena terkadang
pelaksanaan yang seharusnya menjadi tugas pemerintah, secara sewenang-wenang
dilakukan oleh oknum individu maupun kelompok. Belum cukup sampai di situ, cara,
sasaran maupun media yang digunakan tidak mencerminkan amar ma’ruf yang beretika
Islam. Dengan realita seperti ini, amar ma’ruf tidak akan menjadi kemashlahatan,
namun justru menimbulkan dampak negatif yang lebih besar dan menjadi momok yang
menakutkan bagi masyarakat.
29. 28
C. Contoh Kasus
Saya mengambil contoh ketika ada seorang pria yang taat hidup di lingkungan
yang penuh dengan kemungkaran ,disitu banyak sekali kemaksiatan yang terjadi. Judi,
minum minuman, dan lain sebagainya , lalu bagaimana pemuda itu menyikapinya?. Dia
berusaha dengan hatinya untuk tidak melakukan hal hal maksiat yang ada di
lingkungannya,kemudian dia menolak dengan lisannya begitu di tawarkan atau pun di
cemooh oleh orang orang yang bermaksiat tersebut ,dan ketika dipaksa untuk
melakukan hal yang sama maka dia menolak dengan tegass bahwa dia tidak ingin
melakukan dosa seperti itu , sehingga lama kelamaan pemuda itu meninggalkan wilayah
itu di karenakan Sudah tidak tahan dengan keadaan demi menjaga keimanannya.
30. 29
BAB V
FITNAH AKHIR ZAMAN (DALIL-DALILNYA,
PENJELASANNYA, TANDA-TANDANYA: BAIK YANG SUDAH
NAMPAK ATAUPUN YANG BELUM NAMPAK), KEMUNCULAN
DUKHON, DAJJAL, IMAM MAHDI, NABI ISA A.S, YAKJUJ-
MAKJUJ, KIAMAT QUBRO)
A. Dalil Dalil yang Menerangkan Tentang Hari Kiamat Beserta Penjelasannya
Al -Quran Surat Al Araaf ayat 187 yang berbunyi:
َ
َل ۖ يِِّب َر َدْنِع اَهُمِْلع اَمهنِإ ْلُق ۖ َاهاَس ْرُم َهانيَأ ِةَعهاسال ِنَع ََكنوُلَأْسَي
ِتاَاوَمهسال ِيف ْتَلُقَث ۚ َُوه ه
َلِإ اَهِتْقَِول اَهِيِّلَجُي
ِ ه
َّللا َدْنِع اَهُمِْلع اَمهنِإ ْلُق ۖ اَهْنَع ٌّيِفَح َكهنَأَك ََكنوُلَأْسَي ۗ ًةَتْغَب ه
َلِإ ْمُكِيتَْأت َ
َل ۚ ِ
ض ْرَ ْ
اْلَو
َونُمَلْعَي َ
َل ِ
اسهنال َرَثْكَأ نهِكََٰلَو
Artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang Kiamat, ‘Kapankah terjadinya?’
Katakanlah, ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu adalah pada sisi Rabb-ku;
tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu
amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak
akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba.’ Mereka bertanya kepadamu
seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah, ‘Sesungguhnya
pengetahuan tentang hari Kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia
tidak mengetahui.’” [Al-A’raaf: 187]
Quran Surat Al-Ahzaab Ayat 63 yang berbunyi:
ِ
رَق ُونُكَت َةَعهاسال هلَعَل َيك ِ
ْردُي اَمَو ۚ ِ ه
َّللا َدْنِع اَهُمِْلع اَمهنِإ ْلُق ۖ ِةَعهاسال ِنَع ُاسهنال َكُلَأْسَي
ًابي
“
kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah, ‘Sesungguhnya
Manusia bertanya
ahukah kamu (hai
pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah.’ Dan t
Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya.” [Al
- Ahzaab: 63]
31. 30
Juga sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam Surat An Naziat Ayat 42-44,
yang berbunyi:
َاهاَهَتْنُم َكِِّب َر َٰ
ىَلِإ َاهاَرْكِذ ْمِن َتْنَأ َِيمف َاهاَس ْرُم َهانيَأ ِةَعهاسال ِنَع ََكنوُلَأْسَي
“(Orang-orang kafir) bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari berbangkit,
kapankah terjadinya? Siapakah kamu (sehingga) dapat menyebutkan (waktunya)?
Kepada Rabb-mulah dikembalikan kesudahannya (ketentuan waktunya).” [An-
Naazi’aat: 42-44]
32. 31
A.) Nama-nama Hari Akhir atau Hari Kiamat & Artinya
Dalam Al-Quran, ada disebutkan nama-nama lain untuk hari akhir ini. Di antara
nama-nama yang disebutkan oleh al-Quran tentang hari akhir ini adalah:
1. Yaumul Qiyamah atau hari kiamat,
2. Yaumul Mahsyar atau hari berkumpul (bagi semua manusia),
3. Yaumul Hisab atau hari perhitungan (amal manusia),
4. Yaumuz Zilzalah atau hari kegempaan (goncangan),
5. Yaumul Waqi’ah atau hari kejatuhan,
6. Yaumul Qari’ah atau hari keributan,
7. Yaumul Ghasyiyah atau hari pembalasan,
8. Yaumul Haqqah atau hari kepastian,
9. Yaumut Tammah atau hari bencana agung,
10. Yaumul Jaza’ atau hari pembalasan,
11. Yaumul Wa’id atau hari ancaman,
12. Yaumul Mizan atau hari pertimbangan,
13. Yaumul Jami’ atau hari pengumpulan,
14. Yaumut Taghabun atau hari terbukanya segala kecurangan,
15. Yaumul Ba’ts atau hari kebangkitan,
16. Yaumud Din atau hari perhitungan, dan
17. Yaumul Khulud atau hari yang kekal.
33. 32
Dalil tentang Hari Akhir Umat Islam wajib percaya dan yakin bahwa hari akhir
atau hari kiamat itu pasti akan datang, karena kelak manusia akan dibangkitkan kembali
dari kubur untuk menerima pengadilan dari Allah SWT. Ada beberapa surah di Al-
qur'an yang membahas tentang hari akhir atau hari kiamat, di antaranya seperti
disebutkan berikut ini. Allah SWT berfirman: َّناّو
َةَعّاسال
ةَيِتَٰا
ّ
ال
َبۡي َر
اَهِۡيف
ۙ
َّناَو
َ ٰ
َللا
هثَعۡـبَي
ۡ
نَم
ِىف
ِ
ر ۡ
هوبهقۡال
Wa annas Saa'ata aatiya tul laa raiba fiiha wa annal laaha yab'asuman fil qubuur
Artinya: "Dan sungguh, (hari) Kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya; dan
sungguh, Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur".(QS. Al-Hajj: 7)
Masih banyak lagi ayat-ayat lainnya di Alquran yang membahas tentang hari kiamat,
mulai dari menceritakan kejadian saat hari kiamat hingga tanda-tanda hari kiamat.
Dua Macam Kiamat Dikutip laman Kemendikbud, ada dua macam
pengelompokan hari kiamat seperti yang disebutkan para ulama, yaitu:
1. Kiamat Sugra (Kiamat Kecil) Yaitu terjadinya kematian yang menimpa sebagian
umat manusia. Misalnya: matinya seseorang karena sakit, kecelakaan, musibah tsunami,
banjir, tanah longsor, dan sebagainya.
2. Kiamat Kubra (Kiamat Besar) Yaitu terjadinya kematian dan kehancuran yang
menimpa seluruh alam semesta. Dunia porak-poranda, rusak, dan hancur. Kehidupan
manusia akan berganti dengan alam yang baru yakni alam akhirat. Tanda-Tanda Hari
Kiamat Meski hari kiamat sudah pasti datangnya, tetapi tidak ada yang mengetahui
kapan waktu itu akan datang, sebagai umat Islam hanya wajib mengimaninya sesuai
dengan rukum iman yang kelima.
34. 33
Berikut ini tanda-tanda hari kiamat dari Allah SWT:
1. Tanda-tanda kiamat Kubra
Jibril bertanya kepada Rasulullah SAW kapankah hari kiamat? Beliau menjawab:
"Yang ditanya tentang hari kiamat tidak lebih mengetahui dari yang bertanya, tetapi
saya akan memberitahukanmu tentang tanda-tandanya, yaitu: jika budak wanita telah
melahirkan tuannya, jika para penggembala unta berlomba-lomba dalam meininggikan
bangunan". (HR Bukhari I/20 dan Muslim I/39)
2. Keluarnya Dajjal Rosulullah menyebut keluarnya Dajjal sebagai fitnah terbesar
yang terjadi semenjak penciptaan Nabi Adam SAW hingga hari Kiamat.
3. Munculnya matahari dari barat Hal ini seperti firman Allah SWT: “Yang mereka
nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk mencabut
nyawa mereka), atau kedatangan Tuhanmu, atau kedatangan sebagian tanda-tanda
Tuhanmu. Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Tuhanmu tidaklah bermanfaat lagi
iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia belum
mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah ”Tunggulah olehmu karena
sesungguhnya kamipun menunggu (pula).” (QS. Al-An'am: 158)
35. 34
• Selain tiga tanda di atas, berikut ini tanda-tanda kiamat lainnya:
• Hamba sahaya perempuan dikawini oleh tuannya,
• Ilmu agama dianggap sudah tidak penting lagi,
• Tersebarnya perzinaan karena memperoleh izin dari penguasa,
• Minuman keras merajalela,
• Jumlah wanita lebih banyak daripada laki-laki,
• Adanya dua golongan besar yang saling membunuh, tetapi sama-sama
mengaku dirinya memperjuangkan agama Islam,
• Banyak terjadi gempa bumi,
• Fitnah muncul di mana-mana,
• Pembunuhan merajalela,
• Banyak manusia yang menginginkan dirinya mati,
• Munculnya binatang ajaib yang bisa berbicara,
• Turunnya Nabi Isa As.,
• Rusaknya Ka’bah,
• Lenyapnya Al-Quran,
• Seluruh manusia menjadi kafir,
• Munculnya Yakjut Makjut.
36. 35
DAFTAR PUSTAKA
• https://tirto.id/iman-kepada-hari-akhir-pengertian-dalil-tandanya-menurut-
islam-gaD3
• https://today.line.me/id/v2/amp/article/Z5NYgN
• https://penaungu.com/dalil-naqli-tentang-hari-kiamat/
• https://www.idntimes.com/life/inspiration/dian-arthasalina/arti-istidraj-dan-
tanda-tandanya
• https://islam.nu.or.id/post/read/84166/memahami-amar-maruf-nahi-munkar-
secara-benar
• https://www.republika.co.id/berita/peojie313/menegakkan-amar-makruf-
nahi-mungkar
• https://www.popbela.com/career/inspiration/romi-subhan/pengertian-istidraj
• Berita kenabian Tugas Muhammad Alfandiansyah