SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
MAKALAH
AQIDAH ISLAMIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2018/2019
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ ii
BAB I .................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................1
BAB II................................................................................................................................2
PEMBAHASAN .................................................................................................................2
A. Pengertian Aqidah Islam.....................................................................................2
B. Sumber Dan Ruang Lingkup Aqidah Islam.............................................................3
Ruang Lingkup Aqidah Islam.........................................................................................4
C. Dasar-Dasar Aqidah Islam.........................................................................................6
D. Bahaya Penyimpangan Aqidah................................................................................11
‫و‬َ‫إ‬ ِ‫ن‬ ُ‫ط‬َ‫ع‬ۡ ِ‫ك‬ِ‫ث‬ُ‫ر‬َِ ‫م‬ِ‫ن‬ ‫ف‬َ‫ي‬ ‫ٱ‬ ََ ُِۡ ُِ ِ‫ض‬ِ‫ل‬ُّ َ‫ك‬َ ‫ِم‬‫ن‬ َ‫ِب‬َ‫ل‬ِِ ‫ٱ‬َّ ‫ه‬ِۚ ‫و‬َ‫إ‬ ِ‫و‬َِِ‫ل‬‫ه‬‫ن‬َِ ‫ه‬‫ّل‬َ‫إ‬ ‫ٱ‬‫ه‬‫م‬‫ه‬ َّ ُ‫و‬َ‫إ‬ِ‫ن‬ ُ‫م‬ۡ ‫ه‬‫ّل‬َ‫إ‬ ِ‫و‬ُِ‫ك‬ ُ‫ِن‬َ١١٦...................12
E. Pengaruh Aqidah terhadap Kehidupan Seorang Muslim ..................................12
BAB III.............................................................................................................................15
PENUTUPAN...................................................................................................................15
A. Kesimpulan........................................................................................................15
B. Saran .................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................16
ii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ilmiah tentang Aqidah Islamiyah.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat melancarkan pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada banyak
kekurangan baik dari segi susunan kalimat, isi, maupun tata bahasa. Oleh karena itu,
dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ilmiah tentang Aqidah Islamiyah ini
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Bogor, 20 Oktober 2018
Penyusun
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Segala sesuatu yang Allah SWT ciptakan bukan tanpa sebuah tujuan. Manusia
diciptakan memiliki maksud dan tujuan di bumi ini. Dalam menjalani kehidupan sehari-
hari pastilah manusia harus memiliki pedoman agar selalu dijalan yang benar, yaitu di
jalan Allah SWT. Aqidah merupakan salah satu ajaran Islam yang memiliki kedudukan
sangat penting di dalam diri seorang muslim. Aqidah adalah fondasinya, dan ajaran
Islam adalah sesuatu yang dibangun di atasnya. Suatu bangunan tanpa sebuah fondasi
adalah bangunan yang rapuh. Oleh karena itu, manusia harus mempunyai aqidah yang
lurus agar tidak menyimpang dari apa yang diperintahkan Allah SWT.
Penyempurnaan aqidah yang lurus kepada Allah SWT tidak luput dari aqidah yang
benar kepada malaikat-malaikat Allah, dan kitab-kitab yang diturunkan oleh Allah
kepada rasul-rasul Allah untuk disampaikan kepada kita, para umat manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Aqidah Islamiyah?
2. Apa saja sumber-sumber dan ruang lingkup Aqidah Islamiyah?
3. Apa dasar-dasar Aqidah Islamiyah?
4. Bagaimana bahaya dari penyimpangan aqidah?
5. Apa pengaruh Aqidah dalam kehidupan seorang muslim?
C. Tujuan Penulisan
Makalah ini ditulis dengan tujuan agar kita lebih memahami tentang apa itu aqidah
Islamiyah dan apa saja sumber-sumber, dasar-dasar aqidah, bahaya penyimpangan
aqidah, dan pengaruh aqidah dalah kehidupan seorang muslim agar selalu berada di
jalan yang benar.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Aqidah Islam
Aqidah menurut bahasa berasal dari kata ‫يدة‬ ‫ق‬ ‫قدا,ع‬ ‫,ع‬ ‫قد‬ ‫ع‬ ‫قد,ي‬ ‫,ع‬ yang artinya
simpul, ikatan, perjanjian dan kokoh. Sedangkan menurut Istilah Aqidah adalah
keyakinan teguh yang tidak tercampur keraguan dengan sesuatu apapun.
Aqidah menurut istilah adalah unsur-unsur yang harus dibenarkan dengan hati dan
diterima dengan rasa puas serta terhujam kuat dalam lubuk jiwa yang tidak dapat
digoncangkan oleh keragu-raguan.
Dalam definisi yang lain disebutkan aqidah adalah suatu pokok atau dasar
keyakinan yang harus dipegang oleh orang yang mempercayainya.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa
aqidah Islam adalah dasar-dasar pokok keyakinan atau kepercayaan yang harus diyakini
kebenarannya oleh orang Islam. Dasar-dasar tersebut harus dipegang teguh oleh orang
Islam. Dalam beraqidah tidak boleh setengah hati harus mantap dan sepenuh hati tanpa
ada keraguan sedikitpun di dalam hatinya.
Dalam al-Quran kata aqidah disebutkan, antara lain dalam QS Al-Maidah : 1 yang
artinya :
“Wahai orang-orang yang beriman penuhilah akad-akad (janji) itu (QS. Al- Maidah / 5 :
1)
Inti dari aqidah adalah syahadat tauhid (satu idola yaitu Allah) yang ditandai
dengan perilaku :
1. Pemujaan hanya kepada Allah sebagai ekspresi cinta dan ketaatan;
2. Pengabdian hanya kepada Allah sebagai bukti cinta dan ketaatan;
3
3. Penyerahan dan ketundukan pada sistem nilai yang berasal dari Allah sebagai bukti
cinta dan ketaatan (iradah-Mu adalah iradahku).
Aqidah seorang muslim sejati selalu mengambil contoh dari perbuatan Nabi
Muhammad saw, mulai dari hal-hal kecil seperti makan, minum, mandi, tidur dan tidak
mengambil panutan dari figur yang lain. Islam adalah agama yang paling sempurna dan
hanya agama Islamlah agama yang diridhai Allah swt:
“Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-sempurnakan
kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhoi Islam sebagai agama bagimu.”(QS : Al
Maidah : 3)
B. Sumber Dan Ruang Lingkup Aqidah Islam
Sumber Aqidah Islam
a. Al-Qur’an sebagai Sumber Aqidah
Al-Qur’an adalah firman Allah yang diwahyukan kepada Rasulullah SAW melalui
perantara malaikat Jibril. Bahkan jika dicermati, akan ditemui banyak ayat dalam Al
Qur’an yang menjelaskan tentang aqidah, baik secara tersurat maupun secara tersirat.
Oleh karena itu, menjadi hal yang wajib jika kita mengetahui dan memahami aqidah
yang bersumber dari Al Qur’an karena kitab mulia ini merupakan penjelasan langsung
dari Rabb manusia, yang haq dan tidak pernah sirna ditelan masa.
b. As-Sunnah
Sama seperti halnya Al Qur’an, As Sunnah adalah satu jenis wahyu yang datang
dari Allah swt walaupun lafadznya bukan dari Allah tetapi maknanya datang dari-Nya.
Hal ini dapat diketahui dari firman Allah:
(4). ِ‫و‬َ‫إ‬ ِِۡ ‫ه‬‫ّل‬َ‫إ‬ َ‫ِف‬‫ي‬ِ‫ن‬ ُ‫و‬ِ‫ي‬َِ (3). ‫و‬ِ‫ن‬ِ‫ن‬ ‫ن‬َ‫ع‬ِ‫ق‬َِ َ‫ِم‬‫ن‬ ََُِِِِّْٰ
“Dan dia (Muhammad) tidak berkata berdasarkan hawa nafsu, ia tidak lain kecuali
wahyu yang diwahyukan”(Q.S An Najm : 3-4)
4
c. Ijma’ Para Ulama
Ijma’ adalah sumber aqidah yang berasal dari kesepakatan para mujtahid umat
Muhammad sholallohu ‘alaihi wassalam setelah beliau wafat, tentang urusan pada suatu
masa. Mereka bukanlah orang yang sekedar tahu tentang masalah ilmu tetapi juga
memahami dan mengamalkan ilmu.
d. Akal Sehat Manusia
Selain ketiga sumber aqidah di atas, akal juga menjadi sumber hukum aqidah dalam
Islam. Hal ini merupakan bukti bahwa Islam sangat memuliakan akal serta memberikan
haknya sesuai dengan kedudukannya. Termasuk pemuliaan terhadap akal juga bahwa
Islam memberikan batasan dan petunjuk kepada akal agar tidak terjebak ke dalam
pemahaman-pemahaman yang tidak benar. Hal ini sesuai dengan sifat akal yang
memiliki keterbatasan dalam memahami suatu ilmu atau peristiwa.
Ruang Lingkup Aqidah Islam
Ruang lingkup aqidah Islam menurut Hasan al-Banna meliputi Ilahiyat, Nubuwat,
Ruhaniyat, dan Sam’iyyat:
1. Ilahiyah
Ilahiyah adalah pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Ilah
(Tuhan, Allah SWT) seperti wujud Allah SWT, nama dan sifat-sifat Allah SWT,
perbuatan Allah SWT, dan sebagainya. Allah SWT, berfirman dalam Q.S. Al-Ankabut:
44:
َ‫ل‬َ‫ق‬ََ ‫ّلل‬ َ‫ُه‬ ‫ل‬‫س‬ ََّ ََّ َ‫ت‬ ُ َ‫ٱ‬ ‫ْل‬‫أ‬َ ‫ْل‬ُْ ََ ‫ل‬‫ٱ‬‫ل‬َ‫ح‬‫ْل‬ ‫ل‬ِّ َ‫ن‬‫ل‬َّ ‫ف‬‫ل‬‫ى‬ ََٰ‫ل‬ َََّ َ‫ء‬َ‫ي‬‫ا‬َ‫ة‬ًَ َِّ‫ي‬‫ل‬‫م‬‫ل‬‫ؤ‬‫مْل‬‫ّلل‬ ‫ْل‬‫ق‬‫ل‬‫ٱ‬
Artinya: “Allah menciptakan langit dan bumi dengan hak. Sesungguhnya pada yang
demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang mu’min.”
(Q.S. Al-Ankabut:44).
2. Nubuwat
5
Nubuwat adalah pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
Nabi dan Rasul. Termasuk pembicaraan mengenai kitab-kitab Allah SWT, mu’jizat, dan
sebagainya.
‫ْل‬‫ي‬َََُ ‫ل‬ِّ‫ي‬‫ل‬‫ٱ‬‫ل‬ ‫ا‬ َِّ‫ل‬‫ٱ‬‫ؤ‬ ‫إ‬‫ّلل‬‫س‬َ ‫ّلل‬‫ل‬‫ّلل‬‫ق‬‫ْل‬ََ‫أ‬ ‫ن‬‫ل‬‫ٱ‬‫ي‬َ‫أ‬ ‫ْل‬‫إ‬‫ّلل‬‫س‬‫ل‬‫ٱ‬َِّ‫أ‬ ِّ‫ل‬‫ٱ‬‫ؤ‬ ‫آ‬‫ء‬َ‫ي‬ٍ‫ل‬ِّ ‫إ‬‫ّلل‬‫س‬‫ّلل‬َّ‫ْل‬ ‫ل‬‫ك‬ ‫ْل‬‫د‬َ‫أ‬ ‫ن‬‫ل‬‫ٱ‬‫ي‬َ‫أ‬ َْ‫ي‬‫ل‬‫ق‬‫ا‬َ‫ل‬‫ْل‬‫ك‬‫ل‬َّ ‫ن‬‫ل‬‫م‬َِّ ‫ف‬َ ‫ل‬َّ َِ ‫ّلل‬‫ك‬ َ‫أ‬ ََ‫ل‬‫ء‬َ ‫ا‬َ‫ْلل‬‫ي‬َِ ‫ّلل‬‫ن‬ ‫ّلل‬‫س‬َ‫ي‬َ‫ى‬ ‫ل‬ِ‫ي‬‫ل‬‫ى‬ ‫ّلل‬َ‫ّلل‬َ‫ي‬َ‫و‬َ‫ى‬ ‫ل‬‫ْلل‬‫ي‬َ‫ل‬ ‫ا‬
َ‫ن‬ ‫ّلل‬‫ق‬‫ّلل‬ُ‫ْل‬‫و‬َ‫ه‬ َ ‫ل‬ِّ ‫إ‬‫ّلل‬‫س‬‫ّلل‬ ‫ل‬‫ٱ‬‫ْل‬َ‫ي‬‫ّلل‬‫أ‬ ََ ‫ل‬ َ‫اه‬ ‫ل‬‫ن‬‫ْل‬َ‫ل‬‫ر‬‫ل‬ِّ ‫ف‬َ‫ه‬ ‫ْل‬ َ ‫ْل‬ ‫ا‬ ‫ن‬‫ل‬‫ي‬‫ْل‬َ‫ّلل‬‫أ‬ ََ َ‫ب‬ َ‫ْلل‬َِّ ‫ْل‬ْ‫ا‬ ََ ََِ ‫ْل‬َُ ‫ْل‬ْ‫ا‬ ‫ّلل‬ُ ‫ل‬‫ْلل‬ِّ‫ّلل‬‫أ‬ ََ ‫ل‬ َ‫اه‬ ‫ل‬‫ن‬‫ْل‬َ‫ل‬‫ر‬‫ل‬ِّ َ‫ء‬َ‫ي‬ َ‫ت‬ ََٰ‫ل‬ ََ ‫ن‬‫ل‬‫ى‬ َ‫ن‬‫ل‬َّ ‫ْل‬‫إ‬‫ّلل‬‫س‬‫ل‬‫ه‬ ‫ّلل‬‫ي‬‫ّلل‬ِّ ‫ن‬‫ل‬‫ى‬ َ‫َن‬‫ّلل‬‫ل‬ ‫ل‬ََ‫د‬َ‫ه‬ َ‫ؤ‬ ََ
‫ل‬‫ؤ‬‫مْل‬ْ‫ؤ‬ ‫إ‬‫ّلل‬َّ‫م‬‫ّلل‬ُ ‫ن‬‫ل‬َّ ‫ْل‬‫إ‬‫ّلل‬‫س‬َ َِّ‫ي‬‫ل‬‫م‬
Artinya: “Dan (sebagian) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka):
Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mu’jizat)
dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah sebagai bentuk burung;
kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan izin Allah; dan aku
menyembuhkan orang yang buta sejenak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit
sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan apa
yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang
demikian itu adalah suatu tanda (kebesaran kerasulan) bagimu, jika kamu sungguh-
sungguh beriman.” (Q.S. Ali Imran: 49).
3. Ruhaniyat
Ruhaniyat adalah pembahasan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan alam
metafisik seperti malaikat, jin, iblis, setan, roh, dan sebagainya.
4. Sam’iyyat
Sam’iyyat adalah pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya dapat diketahui
lewat sam’i, yakni dalil naqli berupa Al-Qur’an dan As-Sunnah, seperti alam barzah,
akhirat, azab kubur, tanda-tanda kiamat, surga, neraka dan sebagainya.
‫آ‬‫و‬‫ل‬ َ‫ؤ‬ ‫ْل‬ َ‫ي‬ ‫ّلل‬‫أ‬‫ّلل‬‫د‬‫ْل‬‫ر‬َ‫ي‬ ‫ّلل‬‫ن‬ َ‫م‬ ‫ا‬ َ‫ه‬ ََّ‫ْل‬‫ت‬َ‫أ‬ ‫ا‬ ‫ْل‬َ َ‫ل‬‫ّلل‬‫ي‬‫ل‬ ‫ْل‬‫إ‬‫ّلل‬ََ َ ‫ْل‬‫ع‬َ‫أ‬
Artinya: “Pada hari itu manusia keluar dari kuburanya dalam keadaan yang bermacam-
macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka.” (Q.S. Az-
Zalzalah: 6).
6
C. Dasar-Dasar Aqidah Islam
1. Tauhid dan Macamnya
Tauhid artinya mengesakan Allah dalam semua bentuk ibadah yang khusus dan
wajib bagi-Nya. Firnan Allah dalam QS. Adz-Dzariyat: 56 yang artinya “Dan Aku tidak
menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.”
Tauhid terdiri dari tiga macam:
a) Tauhid Rububiyyah
Yaitu mengimani keesaan Allah sebagai Pencipta dan Pengatur alam raya. Dia-lah
Pemberi rezeki, Yang Menghidupkan, Yang Mematikan, dan Yang Menguasai
langit dan bumi.
b) Tauhid Uluhiyyah
Yaitu mengesakan Allah dalam segala macam bentuk ibadah dengan tidak
menjadikan sesuatu pun yang disembah bersama-Nya. Karena tauhid inilah, Allah
mmenciptakan makhluk-Nya
c) Tauhid Asma wa Sifat
Yaitu beriman kepada nama-nama Allah dan sifat-sifat-Nya, baik yang Ia tetapkan
sendiri untuk-Nya maupun yang ditetapkan oleeh Rasul-Nya. Mengimaninya dalam
arti yang sebenarnya sesuai dengan keagungan-Nya, tanpa tahrif (penyelewengan),
ta’thil (penghapusan), takyif (menanyakan bagaimana), dan tamtsil (penyerupaan).
Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah menjelaskan, “Aqidah
tauhid ini merupakan asas agama. Semua perintah dan larangan, segala bentuk
ibadah dan ketaatan, semuanya harus dilandasi dengan aqidah tauhid. Tauhid inilah
yang menjadi kandungan dari syahadat laa ilaha illallah wa anna Muhammadar
rasulullah. Dua kalimat syahadat yang merupakan rukun Islam yang pertama. Maka,
tidaklah sah suatu amal atau ibadah apapun, tidaklah ada orang yang bisa selamat
dari neraka dan bisa masuk surga, kecuali apabila dia mewujudkan tauhid ini dan
meluruskan aqidahnya.”
2. Makna La ilaha illallah
La ilaha illallah adalah dasar agama yang memiliki kedudukan yang amat besar
dalam Islam. Ia merupakan rukun Islam yang pertama dan cabang iman yang paling
7
tinggi. Penerimaan seluruh amal perbuatan tergantung kepada pengucapan kalimat ini
dan pengamalan segala konsekuensinya.
3. Keutamaan kalimat La ilaha illallah
a) Mengutamakan orang-orang bertauhid yang berhak masuk neraka agar tidak
kekal di dalamnya.
b) Manusia dan jon diciptakan karena kalimat ini.
c) Diutusnya para rasul dan diturunkannya kitab-kitab juga karena kalimat ini.
d) Kalimat ini adalah kunci dakwah para rasul, mereka semua mengajak kepada
kalimat ini dan menyerukan kepada kaumnya untuk menyembah Allah.
e) Kalimat ini adalah kalimat zikir yang paling utama.
4. Syarat kalimat La ilaha illallah
Kalimat La ilaha illallah memiliki syarat-syarat yang ucapan kalimat tersebut tidak
sah kecuali harus terpenuhi syarat-syarat tersebut.
a) Al-‘Ilmu (pengetahuan)
Yaitu mengetahui makna kalimat La ilaha illallah dari segi naïf (peniadaan)
dan itsbat (penetapan) dan mengetahui semua konsekuensinya.
b) Al-Yaqin (keyakinan)
Yaitu mengucapkan La ilaha illallah dengan keyakinan dan kemantapan hati,
tanpa adanya keraguan yang dihembuskan setan, jin dan manusia.
c) Al-Qabul (penerimaan)
Yaitu menerima semua konsekuensi kalimat La ilaha illallah dengan hati lisan,
membenarkan dan mempercayai semua yang dissampaikan Rasulullah, serta
menerimanya tanpa penolakan sedikit pun
d) Al-Inqiyad (tunduk)
Yaitu pasrah dan tunduk terhadap apa yang terkandung dalam kalimat ikhlas
ini.
e) As-Shidqu (jujur)
8
Yaitu jujur kepada Allah, maksudnya jujur dalam keimanan dan aqidahnya.
Apabila seseorang mengucapkan La ilaha illallah dengan jujur dari dalam
hatinya maka ia masuk surga.
f) Al-ikhlas (ikhlas)
Yaitu penyucian amal perbuatan manusia dengan niat yang baik dari segala
noda syirik. Hal itu dengan cara mengikhlaskan semua perkataan dan
perbuatan hanya untuk Allah dan demi mencari ridha-Nya.
g) Al-Mahabbah (kecintaan)
Yaitu mencintai kalimat yang agung ini, tuntunan dan petunjuknya. Ia
mencintai Allah dan rasul-Nya. Cintanya kepada keduanya melebihi segala
cinta.
5. Makna kalimat Muhammadurrasulullah
Maknanya ialah mengakui secara lahir dan batin bahwa Muhammad adalah hamba
Allah dan Rasul-Nya (yang diutus) kepada seluruh manusia dan mengamalkan segala
konsekuensinya, yaitu menaati perintahnya, membenarkan semua yang disampaikannya,
menjauhi larangannya dan tidak menyembah Allah kecuali sesuai dengan yang
disyariatkannya.
Kesaksian bahwa Muhammad adalah utusan Allah memiliki dua rukun, yaitu
Abduhu (hamba-Nya) dan Rasuluhu (utusan-Nya). Kedua sifat ini menafikan sikap
berlebihan dan pengabdian terhadap pribadi Rasulullah. Beliau adalah hamba dan rasul-
Nya dan makhluk yang paling sempurna dengan kedua sifat mulia ini.
Kata al-‘Abdu di sini berarti seorang hamba yang loyal. Artinya, beliau adalah
seorang manusia biasa yang diciptakan seperti lazimnya manusia lainnya. Sedangkan
makna ar-Rasul adalah yang diutus kepada seluruh manusia untuk mengajak mereka ke
jalan Allah dengan membawa kabar gembita sekaligus peringatan.
6. Rukun Iman
Dalil-dalil al-Qur’an dan as-Sunnah menjelaskan bahwa perkataan dan perbuatan
yang diterima adalah yang berdasarkan aqidah yang benar. Apabila aqidah tidak benar
9
maka seluruh amal perbuatan menjadi sia-sia. Al-Qur’an dan as-Sunnah menjelaskan
bahwa aqidah yang benar secara ringkas terhimpun di dalam enam hal, yaitu:
a) Beriman Kepada Allah
Beriman kepada Allah artinya beriman bahwa Dia-lah Tuhan yang benar dan
yang berhak disembah, bukan selain-Nya. Karena, Dia-lah Pencipta manusia
sebahai hamba_nya, Yang melimpahkan segala kebaikan kepada mereka,
Mengatur rezeki mereka, Mengetahui urusan mereka yang teersembunyi dan
yang tampak, dan Dia-lah yang member pahala kepada hamba-Nya yang taat
dan menimpakan siksa kepada yang durhaka. Oleh karena itu, jin dan manusia
diciptakan untuk beribadah kepada-Nya
b) Beriman Kepada Malaikat
Beriman kepada malaikat mencakup keimanan secara global dan terperinci.
Seorang muslim wajib beriman bahwa Allah memiliki para malaikat yang
diciptakan untuk berbuat taat kepada-Nya. Mereka terdiri atas beberapa
kelompok, diantaranya ada yang ditugasi memikul ‘Arsy, menjadi penjaga
surga dan neraka, serta yang ditugasi untuk mencatat perbuatan hamba-hamba-
Nya.
c) Beriman Kepada Kitab
Wajib beriman secara global bahwa Allah telah menurunkan beberapa kitab
kepad para nabi dan rasul untuk menjelaskan kebenatan-Nya dan untuk
berdakwan kepada-Nya. Dan wajib pula beriman secara rinci kepada nama-
nama kitab yang telah Allah turunkan, yaitu Taurat, Injil, Zabur, dan Al-
Qur’an. Al-Qur’an adalah kitab yang paling utama dan penutup semua kitab.
Al-Qur’an merupakan pengawas dan pembenar terhadap kitab-kitab terdahulu.
d) Beriman Kepada Para Rasul
Beriman kepada rasul adalah wajib. Maka, kita harus mempercayai bahwa
Allah telah mengutus para rasul kepada hamba-hamba-Nya sebagai pembawa
kabar gembira, pemberi peringatan, dan penyeru kebenaran.
e) Beriman Kepada Hari Akhir
Beriman dengan semua yang disampaikan Allah dan Rasul-Nya tentang apa
yang akan terjadi setelah kematian, seperti fitnah kubur, siksa dan
10
kenikmatannya, goncangan dan kedahsyatan hari kiamat, shirat (titian),
timbangan dan perhitungan amal, pembagian catatan amal manusia; ada yang
menerima dengan tangan kanannya dan ada yang menerima dengan tangan kiri
atau dari belakang punggungnya. Begitu pula dengan beriman kepada telaga
yang akan diberikan kepada Nabi Muhammad SAW. Beriman kepada surga
dan neraka, beriman bahwa orang-orang yang beriman akan melihat Allah dan
bahwa Allah akan berbicara kepada mereka. Dan beriman deengan hal-hal lain
yang dijelaskan dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah yang sahih.
f) Beriman Kepada Qadha dan Qadar
Beriman bahwa Allah telah mengetahui semua yang telah dan akan terjadi,
mengetahui keadaan semua makhluk-Nya, mengetahui rezeki, ajal, amal, dan
semua persoalan mereka, tanpa ada sesuatu pun yang luput dari-Nya. Beriman
bahwa Allah telah menulis semua ketetapan-Nya, beriman bahwa kehendak
Allah adalah mutlak, dan beriman bahwa Allah pencipta semua yang ada di
alam raya, dan tidak ada pencipta selainnya.
7. Hal-hal yang membatalkan keislaman
Seseorang bisa keluar dari agama Islam (murtad) karena melakukan hal-hal yang
dapat membatalkan keislamannya. Di antaranya:
a) Menyekutukan Allah.
b) Orang yang menjadikan perantara antara dirinya dan Allah dengan beroda,
memohon pertologan dan berserah diri kepada mereka, maka ia telah kafir.
c) Orang yang tidak mengkafirkan orang-orang musyrik, meragukan kekafiran
mereka, dan membenarkan keyakinan mereka, maka ia telah kafir.
d) Orang yang meyakini bahwa selain petunjuk dan hokum yang disampaikan
oleh Rasulullah lebih sempurna atau lebih baik, maka ia telah kafir.
e) Barangsiapa membenci apa yang disampaikan oleh Rasulullah, maka ia telah
kafit sekalipun ia mengamalkannya.
11
f) Barangsiapa yang memperolok-olokkan sebagian ajaran islam yang
disampaikan oleh Rasulullah, baik yang menyangkut pahala maupun ancaman,
maka ia telah kafir.
g) Sihir. Barangsiapa yang melakukan perbuatan sihir, atau rela dengannya, maka
ia telah kafir.
h) Membantu orang-orang musyrik dan menolong mereka dalam memerangi
kaum muslimin.
i) Barangsiapa meyakini bahwa sebagian manusia dapat terbebas dari hukum
Allah, maka ia telah kafir.
j) Berpaling dari agama Allah dengan tidak mau mempelajari dan
mengamalkannya.
D. Bahaya Penyimpangan Aqidah
Aqidah adalah sesuatu yang sangat penting karena Aqidah Islamiyyah artinya
keimanan yang teguh dan bersifat pasti kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan
segala pelaksanaan kewajiban dari-Nya. Artinya, bila aqidah ini rusak maka amalan
yang terbangun di atasnya akan ikut rusak pula.
Aqidah yang benar adalah aqidah yang terambil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah
sesuai dengan apa yang dimaukan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dan Rasul-Nya
shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Bahaya kerusakan aqidah bersifat laten baik terhadap individu, jamaah, maupun
umat di dunia dan di akhirat. Di antara bahaya-bahayanya adalah:
1. Menjerumuskan seseorang atau jamaah ke dalam lubang kesyirikan dan kekufuran
serta pengingkaran terhadap aqidah yang benar yang telah diturunkan oleh Allah
SWT dan dibawa oleh Rasul-Nya.
2. Menolak ketentuan-ketentuan syariat dan mengutamakan ajaran nenek moyang,
fanatisme akal, dan sebagainya daripada ketentuan-ketentuan syariat tersebut.
12
3. Mengakibatkan seseorang jauh dari jalan Allah SWT, kehinaan, keterbe-lakangan,
dan kerendahan umat Islam sepanjang masa dan tempat.
4. Memecah-belah persatuan umat, menghancurkan kejayaan mereka serta
kemenangan demi kemenangan yang telah mereka raih.
5. Menjauhkan kaum muslimin dari pertolongan Allah subhanahu wa ta’ala.
6. Menyebabkan terjatuh ke dalam neraka dan kekal di dalamnya.
‫و‬َ‫إ‬ ِ‫ن‬ َ‫ع‬ۡ ُ‫ط‬ ِ‫ك‬ِ‫ث‬ُ‫ر‬َِ ‫م‬ِ‫ن‬ ‫ف‬َ‫ي‬ ََ ُِۡ ُِ‫ٱ‬ ِ‫ِض‬‫ل‬ُّ َ‫ك‬َ ‫ِم‬‫ن‬ َ‫ب‬َِ‫ل‬ِِ َّ ‫ه‬ِۚ‫ٱ‬ ‫و‬َ‫إ‬ ِ‫ِو‬َِ‫ل‬‫ه‬‫ن‬َِ ‫ه‬‫ّل‬َ‫إ‬ ‫ه‬‫م‬‫ه‬ َّ‫ٱ‬ ُ‫و‬َ‫إ‬ ِ‫ن‬ ُ‫م‬ۡ ‫ه‬‫ّل‬َ‫إ‬ ِ‫ِو‬ُ‫ك‬ ُ‫ن‬َِ١١٦
“Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya
mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti
prasangka belaka dan mereka tidak lain hanyalah berdusta.” (al-An’am: 116)
E. Pengaruh Aqidah terhadap Kehidupan Seorang Muslim
Demikianlah aqidah kita yang luhur, yang mencakup prinsip-prinsip utama
sebagaimana diuraikan di atas. Bila hal ini diyakini dengan benar akan memberikan
banyak hasil dan manfaat yang besar, antara lain :
1. Menanamkan pribadi seorang hamba kecintaan dan pengagungan kepada Allah
yang menuntutnya untuk senantiasa melaksanakan segala perintah Allah dan
menjauhi segala larangan-Nya. Hal ini terdapat dalam firman Allah pada Q.S. An-
Nahl: 97 yang berbunyi:
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan
dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya
kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka
dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (Q.S. An-
Nahl: 97)
2. Mengetahui kebesaran, kekuatan, dan kekuasaan Allah.
13
3. Bersyukur kepada Allah atas perhatian-Nya kepada hamba-hamba-Nya dengan
menugaskan di antara malaikat-malaikat itu ada yang menjaga mereka, mencatat
amal perbuatan mereka dan kepentingan-kepentingan lainnya. Selain itu, Allah juga
telah menurunkan bagi setiap umat suatu kitab untuk menunjuki mereka, mengutus
kepada mereka para rasul yang mulia untuk memberi petunjuk dan bimbingan.
4. Mencintai para malaikat karena mereka beribadah dengan sebaik-baiknya kepada
Allah dan memohon ampunan untuk orang-orang mu’min.
5. Berusaha dengan sungguh-sungguh untuk taat kepada Allah dengan penuh harap
akan pahala di hari akhirat.
6. Memberikan kegembiraan kepada orang yang beriman bahwa kenikmatan dan
kesenangan yang belum diperolehnya di dunia akan diterimanya di akhirat.
7. Bertawakkal kepada Allah setiap melakukan suatu usaha karena percaya bahwa
semua itu terjadi dengan qada dan qadar Allah.
8. Memperoleh ketenangan.
9. Tidak bersikap sombong dan membanggakan diri karena apa yang diperolehnya itu
adalah karunia yang diberikan Allah melalui sebab-sebab kebaikan dan kesuksesan
yang telah ditakdirkan bagi dirinya.
10. Tidak merasa sedih dan kesal hati di saat apa yang diinginkan tidak tercapai atau
apa yang tidak disenangi menimpa dirinya.
14
15
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Dalam keseluruhan bangunan Islam, aqidah dapat diibaratkan sebagai fondasi di mana seluruh komponen ajaran Islam tegak di
atasnya. Aqidah merupakan beberapa prinsip keyakinan. Dengan keyakinan itulah seseorang termotivasi untuk menunaikan
kewajiban-kewajiban agamanya. Karena sifatnya keyakinan maka materi aqidah sepenuhnya adalah informasi yang disampaikan oleh
Allah SWT. melalui wahyu kepada nabi-Nya, Muhammad SAW.
B. Saran
Semoga apa yang telah kami sajikan tadi dapat diambil intisarinya yang kemudian diamalkan juga semoga berguna bagi
kehidupan kita di masa yang akan datang.
16
DAFTAR PUSTAKA
Department of Jaliyat in Zulfi. 2015. Dasar-Dasar Aqidah Islam. Riyadh: Department
of Jaliyat in Zulfi.
Muhammad, Syaikh. 1995. Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah. Jakarta: Yayasan Al-
Sofwa.
Wahyudi, Ari. Buku Saku Aqidah Islam: Sembahlah Rabb Kalian!. Yogyakarta: Al
Mubarok.
https://www.google.co.id/amp/asysyariah.com/penyimpangan-akidah-disekitar-
kita/amp/ (diakses tanggal 21 September 2018)
http://cintai-ulama.blogspot.com/2014/10/aqidah-islam.html?m=1 (diakses tanggal 21
September 2018)
http://ndocfile.blogspot.com/2012/09/materi-aqidah-akhlak-7-part-1.html?m=1 (diakses
tanggal 21 September 2018)
http://prisai114.blogspot.com/2017/04/ada-empat-sumber-aqidah-islam.html?m=1
(diakses tanggal 21 September 2018)
1
1 http://prisai114.blogspot.com/2017/04/ada-empat-sumber-aqidah-islam.html?m=1
2. https://www.google.co.id/amp/asysyariah.com/penyimpangan-akidah-disekitar-
kita/amp/

More Related Content

What's hot

PPT QURDIS KELAS XII SEMESTER GASAL -E
PPT QURDIS KELAS XII SEMESTER GASAL -EPPT QURDIS KELAS XII SEMESTER GASAL -E
PPT QURDIS KELAS XII SEMESTER GASAL -ERigenMaulana
 
Makalah Al-Qur'an II
Makalah Al-Qur'an IIMakalah Al-Qur'an II
Makalah Al-Qur'an IINur Rohmah
 
Tafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogss
Tafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogssTafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogss
Tafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogssarfian kurniawan
 
makalah Pendidikan Agama Islam - syari'at Islam
makalah Pendidikan Agama Islam - syari'at Islammakalah Pendidikan Agama Islam - syari'at Islam
makalah Pendidikan Agama Islam - syari'at IslamKartika Dwi Rachmawati
 
konsep akidah dalam pandangan islam
konsep akidah dalam pandangan islamkonsep akidah dalam pandangan islam
konsep akidah dalam pandangan islamUlfa Nurajizah
 
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhDaftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhSuya Yahya
 
Bab 1 memahami akidah islam
Bab 1 memahami akidah islamBab 1 memahami akidah islam
Bab 1 memahami akidah islammarisaphega
 
Kedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan dan Fungsi HaditsKedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan dan Fungsi HaditsFakhri Cool
 
sejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhidsejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhidRoisMansur
 
MAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’ANMAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’ANAmalia Damayanti
 
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalamPertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalamIsa Ansori
 
Kedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’an
Kedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’anKedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’an
Kedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’anRobet Saputra
 
Bab v-sumber-hukum-islam
Bab v-sumber-hukum-islamBab v-sumber-hukum-islam
Bab v-sumber-hukum-islamharis budi
 
Iman dan Pengaruhnya Bagi Kehidupan
Iman dan Pengaruhnya Bagi KehidupanIman dan Pengaruhnya Bagi Kehidupan
Iman dan Pengaruhnya Bagi Kehidupanananovia99
 
Sumber dan Karakteristik Islam
Sumber dan Karakteristik IslamSumber dan Karakteristik Islam
Sumber dan Karakteristik Islamhepiayunita
 
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARITAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARIarfian kurniawan
 
Kelompok surat dan ayat makkiyah, tanda – tanda surat makkiyah, macam macamny...
Kelompok surat dan ayat makkiyah, tanda – tanda surat makkiyah, macam macamny...Kelompok surat dan ayat makkiyah, tanda – tanda surat makkiyah, macam macamny...
Kelompok surat dan ayat makkiyah, tanda – tanda surat makkiyah, macam macamny...Nur Alfiyatur Rochmah
 

What's hot (20)

Tanya jawab iman, islam & ihsan
Tanya jawab iman, islam & ihsanTanya jawab iman, islam & ihsan
Tanya jawab iman, islam & ihsan
 
PPT QURDIS KELAS XII SEMESTER GASAL -E
PPT QURDIS KELAS XII SEMESTER GASAL -EPPT QURDIS KELAS XII SEMESTER GASAL -E
PPT QURDIS KELAS XII SEMESTER GASAL -E
 
Makalah Al-Qur'an II
Makalah Al-Qur'an IIMakalah Al-Qur'an II
Makalah Al-Qur'an II
 
Tafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogss
Tafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogssTafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogss
Tafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogss
 
Modul Tauhid
Modul TauhidModul Tauhid
Modul Tauhid
 
makalah Pendidikan Agama Islam - syari'at Islam
makalah Pendidikan Agama Islam - syari'at Islammakalah Pendidikan Agama Islam - syari'at Islam
makalah Pendidikan Agama Islam - syari'at Islam
 
konsep akidah dalam pandangan islam
konsep akidah dalam pandangan islamkonsep akidah dalam pandangan islam
konsep akidah dalam pandangan islam
 
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhDaftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
 
Bab 1 memahami akidah islam
Bab 1 memahami akidah islamBab 1 memahami akidah islam
Bab 1 memahami akidah islam
 
Kedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan dan Fungsi HaditsKedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan dan Fungsi Hadits
 
sejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhidsejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhid
 
Asbabun nuzul
Asbabun nuzulAsbabun nuzul
Asbabun nuzul
 
MAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’ANMAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
 
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalamPertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
 
Kedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’an
Kedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’anKedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’an
Kedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’an
 
Bab v-sumber-hukum-islam
Bab v-sumber-hukum-islamBab v-sumber-hukum-islam
Bab v-sumber-hukum-islam
 
Iman dan Pengaruhnya Bagi Kehidupan
Iman dan Pengaruhnya Bagi KehidupanIman dan Pengaruhnya Bagi Kehidupan
Iman dan Pengaruhnya Bagi Kehidupan
 
Sumber dan Karakteristik Islam
Sumber dan Karakteristik IslamSumber dan Karakteristik Islam
Sumber dan Karakteristik Islam
 
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARITAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
 
Kelompok surat dan ayat makkiyah, tanda – tanda surat makkiyah, macam macamny...
Kelompok surat dan ayat makkiyah, tanda – tanda surat makkiyah, macam macamny...Kelompok surat dan ayat makkiyah, tanda – tanda surat makkiyah, macam macamny...
Kelompok surat dan ayat makkiyah, tanda – tanda surat makkiyah, macam macamny...
 

Similar to Makalah akidah islamiyah

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAMMAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAMHerry Rachmat Safi'i
 
Rpp 1 akidah islam
Rpp 1 akidah islamRpp 1 akidah islam
Rpp 1 akidah islamopik13
 
186677588 modul-pim-3112-pengajian-akidah
186677588 modul-pim-3112-pengajian-akidah186677588 modul-pim-3112-pengajian-akidah
186677588 modul-pim-3112-pengajian-akidahNurul Fatin
 
Corak aqidah-dalam-kehidupan-1
Corak aqidah-dalam-kehidupan-1Corak aqidah-dalam-kehidupan-1
Corak aqidah-dalam-kehidupan-1Yuli Yanti
 
Materi ajar agama islam ui
Materi ajar agama islam uiMateri ajar agama islam ui
Materi ajar agama islam uiCIkumparan
 
Aqidah agama.islam-1 a-pbi
Aqidah agama.islam-1 a-pbiAqidah agama.islam-1 a-pbi
Aqidah agama.islam-1 a-pbiHendun Budiyani
 
MEMAHAMI DASAR DAN TUJUAN AKIDAH ISLAM
MEMAHAMI DASAR DAN TUJUAN AKIDAH ISLAMMEMAHAMI DASAR DAN TUJUAN AKIDAH ISLAM
MEMAHAMI DASAR DAN TUJUAN AKIDAH ISLAMMANSORI
 
Cbr keimanan dalam agama islam
Cbr keimanan dalam agama islamCbr keimanan dalam agama islam
Cbr keimanan dalam agama islamLinda Rosita
 
perkara membatalkan iman dan cara mengatasinya
perkara membatalkan iman dan cara mengatasinyaperkara membatalkan iman dan cara mengatasinya
perkara membatalkan iman dan cara mengatasinyaKamariah Sahalihudin
 
Hubungan agama dan manusia
Hubungan agama dan manusiaHubungan agama dan manusia
Hubungan agama dan manusiaafkarunia
 
Makalah agama islam
Makalah agama islamMakalah agama islam
Makalah agama islamMJM Networks
 

Similar to Makalah akidah islamiyah (20)

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAMMAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
 
Makalah tugas tik
Makalah tugas tikMakalah tugas tik
Makalah tugas tik
 
Makalah tugas tik
Makalah tugas tikMakalah tugas tik
Makalah tugas tik
 
Rpp 1 akidah islam
Rpp 1 akidah islamRpp 1 akidah islam
Rpp 1 akidah islam
 
Studi Islam
Studi IslamStudi Islam
Studi Islam
 
186677588 modul-pim-3112-pengajian-akidah
186677588 modul-pim-3112-pengajian-akidah186677588 modul-pim-3112-pengajian-akidah
186677588 modul-pim-3112-pengajian-akidah
 
pendidikan islam
pendidikan islampendidikan islam
pendidikan islam
 
Modul pim 3112
Modul pim 3112Modul pim 3112
Modul pim 3112
 
Msi kelompok 5 ppt
Msi kelompok 5 pptMsi kelompok 5 ppt
Msi kelompok 5 ppt
 
Corak aqidah-dalam-kehidupan-1
Corak aqidah-dalam-kehidupan-1Corak aqidah-dalam-kehidupan-1
Corak aqidah-dalam-kehidupan-1
 
Materi ajar agama islam ui
Materi ajar agama islam uiMateri ajar agama islam ui
Materi ajar agama islam ui
 
Menyeimbangkan Iman, Ilmu dan Amal dalam Ialam
Menyeimbangkan Iman, Ilmu dan Amal dalam IalamMenyeimbangkan Iman, Ilmu dan Amal dalam Ialam
Menyeimbangkan Iman, Ilmu dan Amal dalam Ialam
 
Aqidah agama.islam-1 a-pbi
Aqidah agama.islam-1 a-pbiAqidah agama.islam-1 a-pbi
Aqidah agama.islam-1 a-pbi
 
MEMAHAMI DASAR DAN TUJUAN AKIDAH ISLAM
MEMAHAMI DASAR DAN TUJUAN AKIDAH ISLAMMEMAHAMI DASAR DAN TUJUAN AKIDAH ISLAM
MEMAHAMI DASAR DAN TUJUAN AKIDAH ISLAM
 
Cbr keimanan dalam agama islam
Cbr keimanan dalam agama islamCbr keimanan dalam agama islam
Cbr keimanan dalam agama islam
 
Pengertian islam
Pengertian islamPengertian islam
Pengertian islam
 
Modul PIM 3123 SEM6
Modul PIM 3123 SEM6Modul PIM 3123 SEM6
Modul PIM 3123 SEM6
 
perkara membatalkan iman dan cara mengatasinya
perkara membatalkan iman dan cara mengatasinyaperkara membatalkan iman dan cara mengatasinya
perkara membatalkan iman dan cara mengatasinya
 
Hubungan agama dan manusia
Hubungan agama dan manusiaHubungan agama dan manusia
Hubungan agama dan manusia
 
Makalah agama islam
Makalah agama islamMakalah agama islam
Makalah agama islam
 

Recently uploaded

pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehBISMIAULIA
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 

Recently uploaded (9)

pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 

Makalah akidah islamiyah

  • 1. MAKALAH AQIDAH ISLAMIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR 2018/2019
  • 2. i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR........................................................................................................ ii BAB I .................................................................................................................................1 PENDAHULUAN...............................................................................................................1 A. Latar Belakang....................................................................................................1 B. Rumusan Masalah...............................................................................................1 C. Tujuan Penulisan.................................................................................................1 BAB II................................................................................................................................2 PEMBAHASAN .................................................................................................................2 A. Pengertian Aqidah Islam.....................................................................................2 B. Sumber Dan Ruang Lingkup Aqidah Islam.............................................................3 Ruang Lingkup Aqidah Islam.........................................................................................4 C. Dasar-Dasar Aqidah Islam.........................................................................................6 D. Bahaya Penyimpangan Aqidah................................................................................11 ‫و‬َ‫إ‬ ِ‫ن‬ ُ‫ط‬َ‫ع‬ۡ ِ‫ك‬ِ‫ث‬ُ‫ر‬َِ ‫م‬ِ‫ن‬ ‫ف‬َ‫ي‬ ‫ٱ‬ ََ ُِۡ ُِ ِ‫ض‬ِ‫ل‬ُّ َ‫ك‬َ ‫ِم‬‫ن‬ َ‫ِب‬َ‫ل‬ِِ ‫ٱ‬َّ ‫ه‬ِۚ ‫و‬َ‫إ‬ ِ‫و‬َِِ‫ل‬‫ه‬‫ن‬َِ ‫ه‬‫ّل‬َ‫إ‬ ‫ٱ‬‫ه‬‫م‬‫ه‬ َّ ُ‫و‬َ‫إ‬ِ‫ن‬ ُ‫م‬ۡ ‫ه‬‫ّل‬َ‫إ‬ ِ‫و‬ُِ‫ك‬ ُ‫ِن‬َ١١٦...................12 E. Pengaruh Aqidah terhadap Kehidupan Seorang Muslim ..................................12 BAB III.............................................................................................................................15 PENUTUPAN...................................................................................................................15 A. Kesimpulan........................................................................................................15 B. Saran .................................................................................................................15 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................16
  • 3. ii KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang Aqidah Islamiyah. Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat melancarkan pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat, isi, maupun tata bahasa. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata saya berharap semoga makalah ilmiah tentang Aqidah Islamiyah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca. Bogor, 20 Oktober 2018 Penyusun
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Segala sesuatu yang Allah SWT ciptakan bukan tanpa sebuah tujuan. Manusia diciptakan memiliki maksud dan tujuan di bumi ini. Dalam menjalani kehidupan sehari- hari pastilah manusia harus memiliki pedoman agar selalu dijalan yang benar, yaitu di jalan Allah SWT. Aqidah merupakan salah satu ajaran Islam yang memiliki kedudukan sangat penting di dalam diri seorang muslim. Aqidah adalah fondasinya, dan ajaran Islam adalah sesuatu yang dibangun di atasnya. Suatu bangunan tanpa sebuah fondasi adalah bangunan yang rapuh. Oleh karena itu, manusia harus mempunyai aqidah yang lurus agar tidak menyimpang dari apa yang diperintahkan Allah SWT. Penyempurnaan aqidah yang lurus kepada Allah SWT tidak luput dari aqidah yang benar kepada malaikat-malaikat Allah, dan kitab-kitab yang diturunkan oleh Allah kepada rasul-rasul Allah untuk disampaikan kepada kita, para umat manusia. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari Aqidah Islamiyah? 2. Apa saja sumber-sumber dan ruang lingkup Aqidah Islamiyah? 3. Apa dasar-dasar Aqidah Islamiyah? 4. Bagaimana bahaya dari penyimpangan aqidah? 5. Apa pengaruh Aqidah dalam kehidupan seorang muslim? C. Tujuan Penulisan Makalah ini ditulis dengan tujuan agar kita lebih memahami tentang apa itu aqidah Islamiyah dan apa saja sumber-sumber, dasar-dasar aqidah, bahaya penyimpangan aqidah, dan pengaruh aqidah dalah kehidupan seorang muslim agar selalu berada di jalan yang benar.
  • 5. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Aqidah Islam Aqidah menurut bahasa berasal dari kata ‫يدة‬ ‫ق‬ ‫قدا,ع‬ ‫,ع‬ ‫قد‬ ‫ع‬ ‫قد,ي‬ ‫,ع‬ yang artinya simpul, ikatan, perjanjian dan kokoh. Sedangkan menurut Istilah Aqidah adalah keyakinan teguh yang tidak tercampur keraguan dengan sesuatu apapun. Aqidah menurut istilah adalah unsur-unsur yang harus dibenarkan dengan hati dan diterima dengan rasa puas serta terhujam kuat dalam lubuk jiwa yang tidak dapat digoncangkan oleh keragu-raguan. Dalam definisi yang lain disebutkan aqidah adalah suatu pokok atau dasar keyakinan yang harus dipegang oleh orang yang mempercayainya. Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa aqidah Islam adalah dasar-dasar pokok keyakinan atau kepercayaan yang harus diyakini kebenarannya oleh orang Islam. Dasar-dasar tersebut harus dipegang teguh oleh orang Islam. Dalam beraqidah tidak boleh setengah hati harus mantap dan sepenuh hati tanpa ada keraguan sedikitpun di dalam hatinya. Dalam al-Quran kata aqidah disebutkan, antara lain dalam QS Al-Maidah : 1 yang artinya : “Wahai orang-orang yang beriman penuhilah akad-akad (janji) itu (QS. Al- Maidah / 5 : 1) Inti dari aqidah adalah syahadat tauhid (satu idola yaitu Allah) yang ditandai dengan perilaku : 1. Pemujaan hanya kepada Allah sebagai ekspresi cinta dan ketaatan; 2. Pengabdian hanya kepada Allah sebagai bukti cinta dan ketaatan;
  • 6. 3 3. Penyerahan dan ketundukan pada sistem nilai yang berasal dari Allah sebagai bukti cinta dan ketaatan (iradah-Mu adalah iradahku). Aqidah seorang muslim sejati selalu mengambil contoh dari perbuatan Nabi Muhammad saw, mulai dari hal-hal kecil seperti makan, minum, mandi, tidur dan tidak mengambil panutan dari figur yang lain. Islam adalah agama yang paling sempurna dan hanya agama Islamlah agama yang diridhai Allah swt: “Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-sempurnakan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhoi Islam sebagai agama bagimu.”(QS : Al Maidah : 3) B. Sumber Dan Ruang Lingkup Aqidah Islam Sumber Aqidah Islam a. Al-Qur’an sebagai Sumber Aqidah Al-Qur’an adalah firman Allah yang diwahyukan kepada Rasulullah SAW melalui perantara malaikat Jibril. Bahkan jika dicermati, akan ditemui banyak ayat dalam Al Qur’an yang menjelaskan tentang aqidah, baik secara tersurat maupun secara tersirat. Oleh karena itu, menjadi hal yang wajib jika kita mengetahui dan memahami aqidah yang bersumber dari Al Qur’an karena kitab mulia ini merupakan penjelasan langsung dari Rabb manusia, yang haq dan tidak pernah sirna ditelan masa. b. As-Sunnah Sama seperti halnya Al Qur’an, As Sunnah adalah satu jenis wahyu yang datang dari Allah swt walaupun lafadznya bukan dari Allah tetapi maknanya datang dari-Nya. Hal ini dapat diketahui dari firman Allah: (4). ِ‫و‬َ‫إ‬ ِِۡ ‫ه‬‫ّل‬َ‫إ‬ َ‫ِف‬‫ي‬ِ‫ن‬ ُ‫و‬ِ‫ي‬َِ (3). ‫و‬ِ‫ن‬ِ‫ن‬ ‫ن‬َ‫ع‬ِ‫ق‬َِ َ‫ِم‬‫ن‬ ََُِِِِّْٰ “Dan dia (Muhammad) tidak berkata berdasarkan hawa nafsu, ia tidak lain kecuali wahyu yang diwahyukan”(Q.S An Najm : 3-4)
  • 7. 4 c. Ijma’ Para Ulama Ijma’ adalah sumber aqidah yang berasal dari kesepakatan para mujtahid umat Muhammad sholallohu ‘alaihi wassalam setelah beliau wafat, tentang urusan pada suatu masa. Mereka bukanlah orang yang sekedar tahu tentang masalah ilmu tetapi juga memahami dan mengamalkan ilmu. d. Akal Sehat Manusia Selain ketiga sumber aqidah di atas, akal juga menjadi sumber hukum aqidah dalam Islam. Hal ini merupakan bukti bahwa Islam sangat memuliakan akal serta memberikan haknya sesuai dengan kedudukannya. Termasuk pemuliaan terhadap akal juga bahwa Islam memberikan batasan dan petunjuk kepada akal agar tidak terjebak ke dalam pemahaman-pemahaman yang tidak benar. Hal ini sesuai dengan sifat akal yang memiliki keterbatasan dalam memahami suatu ilmu atau peristiwa. Ruang Lingkup Aqidah Islam Ruang lingkup aqidah Islam menurut Hasan al-Banna meliputi Ilahiyat, Nubuwat, Ruhaniyat, dan Sam’iyyat: 1. Ilahiyah Ilahiyah adalah pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Ilah (Tuhan, Allah SWT) seperti wujud Allah SWT, nama dan sifat-sifat Allah SWT, perbuatan Allah SWT, dan sebagainya. Allah SWT, berfirman dalam Q.S. Al-Ankabut: 44: َ‫ل‬َ‫ق‬ََ ‫ّلل‬ َ‫ُه‬ ‫ل‬‫س‬ ََّ ََّ َ‫ت‬ ُ َ‫ٱ‬ ‫ْل‬‫أ‬َ ‫ْل‬ُْ ََ ‫ل‬‫ٱ‬‫ل‬َ‫ح‬‫ْل‬ ‫ل‬ِّ َ‫ن‬‫ل‬َّ ‫ف‬‫ل‬‫ى‬ ََٰ‫ل‬ َََّ َ‫ء‬َ‫ي‬‫ا‬َ‫ة‬ًَ َِّ‫ي‬‫ل‬‫م‬‫ل‬‫ؤ‬‫مْل‬‫ّلل‬ ‫ْل‬‫ق‬‫ل‬‫ٱ‬ Artinya: “Allah menciptakan langit dan bumi dengan hak. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang mu’min.” (Q.S. Al-Ankabut:44). 2. Nubuwat
  • 8. 5 Nubuwat adalah pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Nabi dan Rasul. Termasuk pembicaraan mengenai kitab-kitab Allah SWT, mu’jizat, dan sebagainya. ‫ْل‬‫ي‬َََُ ‫ل‬ِّ‫ي‬‫ل‬‫ٱ‬‫ل‬ ‫ا‬ َِّ‫ل‬‫ٱ‬‫ؤ‬ ‫إ‬‫ّلل‬‫س‬َ ‫ّلل‬‫ل‬‫ّلل‬‫ق‬‫ْل‬ََ‫أ‬ ‫ن‬‫ل‬‫ٱ‬‫ي‬َ‫أ‬ ‫ْل‬‫إ‬‫ّلل‬‫س‬‫ل‬‫ٱ‬َِّ‫أ‬ ِّ‫ل‬‫ٱ‬‫ؤ‬ ‫آ‬‫ء‬َ‫ي‬ٍ‫ل‬ِّ ‫إ‬‫ّلل‬‫س‬‫ّلل‬َّ‫ْل‬ ‫ل‬‫ك‬ ‫ْل‬‫د‬َ‫أ‬ ‫ن‬‫ل‬‫ٱ‬‫ي‬َ‫أ‬ َْ‫ي‬‫ل‬‫ق‬‫ا‬َ‫ل‬‫ْل‬‫ك‬‫ل‬َّ ‫ن‬‫ل‬‫م‬َِّ ‫ف‬َ ‫ل‬َّ َِ ‫ّلل‬‫ك‬ َ‫أ‬ ََ‫ل‬‫ء‬َ ‫ا‬َ‫ْلل‬‫ي‬َِ ‫ّلل‬‫ن‬ ‫ّلل‬‫س‬َ‫ي‬َ‫ى‬ ‫ل‬ِ‫ي‬‫ل‬‫ى‬ ‫ّلل‬َ‫ّلل‬َ‫ي‬َ‫و‬َ‫ى‬ ‫ل‬‫ْلل‬‫ي‬َ‫ل‬ ‫ا‬ َ‫ن‬ ‫ّلل‬‫ق‬‫ّلل‬ُ‫ْل‬‫و‬َ‫ه‬ َ ‫ل‬ِّ ‫إ‬‫ّلل‬‫س‬‫ّلل‬ ‫ل‬‫ٱ‬‫ْل‬َ‫ي‬‫ّلل‬‫أ‬ ََ ‫ل‬ َ‫اه‬ ‫ل‬‫ن‬‫ْل‬َ‫ل‬‫ر‬‫ل‬ِّ ‫ف‬َ‫ه‬ ‫ْل‬ َ ‫ْل‬ ‫ا‬ ‫ن‬‫ل‬‫ي‬‫ْل‬َ‫ّلل‬‫أ‬ ََ َ‫ب‬ َ‫ْلل‬َِّ ‫ْل‬ْ‫ا‬ ََ ََِ ‫ْل‬َُ ‫ْل‬ْ‫ا‬ ‫ّلل‬ُ ‫ل‬‫ْلل‬ِّ‫ّلل‬‫أ‬ ََ ‫ل‬ َ‫اه‬ ‫ل‬‫ن‬‫ْل‬َ‫ل‬‫ر‬‫ل‬ِّ َ‫ء‬َ‫ي‬ َ‫ت‬ ََٰ‫ل‬ ََ ‫ن‬‫ل‬‫ى‬ َ‫ن‬‫ل‬َّ ‫ْل‬‫إ‬‫ّلل‬‫س‬‫ل‬‫ه‬ ‫ّلل‬‫ي‬‫ّلل‬ِّ ‫ن‬‫ل‬‫ى‬ َ‫َن‬‫ّلل‬‫ل‬ ‫ل‬ََ‫د‬َ‫ه‬ َ‫ؤ‬ ََ ‫ل‬‫ؤ‬‫مْل‬ْ‫ؤ‬ ‫إ‬‫ّلل‬َّ‫م‬‫ّلل‬ُ ‫ن‬‫ل‬َّ ‫ْل‬‫إ‬‫ّلل‬‫س‬َ َِّ‫ي‬‫ل‬‫م‬ Artinya: “Dan (sebagian) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mu’jizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah sebagai bentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan izin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejenak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebesaran kerasulan) bagimu, jika kamu sungguh- sungguh beriman.” (Q.S. Ali Imran: 49). 3. Ruhaniyat Ruhaniyat adalah pembahasan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan alam metafisik seperti malaikat, jin, iblis, setan, roh, dan sebagainya. 4. Sam’iyyat Sam’iyyat adalah pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya dapat diketahui lewat sam’i, yakni dalil naqli berupa Al-Qur’an dan As-Sunnah, seperti alam barzah, akhirat, azab kubur, tanda-tanda kiamat, surga, neraka dan sebagainya. ‫آ‬‫و‬‫ل‬ َ‫ؤ‬ ‫ْل‬ َ‫ي‬ ‫ّلل‬‫أ‬‫ّلل‬‫د‬‫ْل‬‫ر‬َ‫ي‬ ‫ّلل‬‫ن‬ َ‫م‬ ‫ا‬ َ‫ه‬ ََّ‫ْل‬‫ت‬َ‫أ‬ ‫ا‬ ‫ْل‬َ َ‫ل‬‫ّلل‬‫ي‬‫ل‬ ‫ْل‬‫إ‬‫ّلل‬ََ َ ‫ْل‬‫ع‬َ‫أ‬ Artinya: “Pada hari itu manusia keluar dari kuburanya dalam keadaan yang bermacam- macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka.” (Q.S. Az- Zalzalah: 6).
  • 9. 6 C. Dasar-Dasar Aqidah Islam 1. Tauhid dan Macamnya Tauhid artinya mengesakan Allah dalam semua bentuk ibadah yang khusus dan wajib bagi-Nya. Firnan Allah dalam QS. Adz-Dzariyat: 56 yang artinya “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” Tauhid terdiri dari tiga macam: a) Tauhid Rububiyyah Yaitu mengimani keesaan Allah sebagai Pencipta dan Pengatur alam raya. Dia-lah Pemberi rezeki, Yang Menghidupkan, Yang Mematikan, dan Yang Menguasai langit dan bumi. b) Tauhid Uluhiyyah Yaitu mengesakan Allah dalam segala macam bentuk ibadah dengan tidak menjadikan sesuatu pun yang disembah bersama-Nya. Karena tauhid inilah, Allah mmenciptakan makhluk-Nya c) Tauhid Asma wa Sifat Yaitu beriman kepada nama-nama Allah dan sifat-sifat-Nya, baik yang Ia tetapkan sendiri untuk-Nya maupun yang ditetapkan oleeh Rasul-Nya. Mengimaninya dalam arti yang sebenarnya sesuai dengan keagungan-Nya, tanpa tahrif (penyelewengan), ta’thil (penghapusan), takyif (menanyakan bagaimana), dan tamtsil (penyerupaan). Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah menjelaskan, “Aqidah tauhid ini merupakan asas agama. Semua perintah dan larangan, segala bentuk ibadah dan ketaatan, semuanya harus dilandasi dengan aqidah tauhid. Tauhid inilah yang menjadi kandungan dari syahadat laa ilaha illallah wa anna Muhammadar rasulullah. Dua kalimat syahadat yang merupakan rukun Islam yang pertama. Maka, tidaklah sah suatu amal atau ibadah apapun, tidaklah ada orang yang bisa selamat dari neraka dan bisa masuk surga, kecuali apabila dia mewujudkan tauhid ini dan meluruskan aqidahnya.” 2. Makna La ilaha illallah La ilaha illallah adalah dasar agama yang memiliki kedudukan yang amat besar dalam Islam. Ia merupakan rukun Islam yang pertama dan cabang iman yang paling
  • 10. 7 tinggi. Penerimaan seluruh amal perbuatan tergantung kepada pengucapan kalimat ini dan pengamalan segala konsekuensinya. 3. Keutamaan kalimat La ilaha illallah a) Mengutamakan orang-orang bertauhid yang berhak masuk neraka agar tidak kekal di dalamnya. b) Manusia dan jon diciptakan karena kalimat ini. c) Diutusnya para rasul dan diturunkannya kitab-kitab juga karena kalimat ini. d) Kalimat ini adalah kunci dakwah para rasul, mereka semua mengajak kepada kalimat ini dan menyerukan kepada kaumnya untuk menyembah Allah. e) Kalimat ini adalah kalimat zikir yang paling utama. 4. Syarat kalimat La ilaha illallah Kalimat La ilaha illallah memiliki syarat-syarat yang ucapan kalimat tersebut tidak sah kecuali harus terpenuhi syarat-syarat tersebut. a) Al-‘Ilmu (pengetahuan) Yaitu mengetahui makna kalimat La ilaha illallah dari segi naïf (peniadaan) dan itsbat (penetapan) dan mengetahui semua konsekuensinya. b) Al-Yaqin (keyakinan) Yaitu mengucapkan La ilaha illallah dengan keyakinan dan kemantapan hati, tanpa adanya keraguan yang dihembuskan setan, jin dan manusia. c) Al-Qabul (penerimaan) Yaitu menerima semua konsekuensi kalimat La ilaha illallah dengan hati lisan, membenarkan dan mempercayai semua yang dissampaikan Rasulullah, serta menerimanya tanpa penolakan sedikit pun d) Al-Inqiyad (tunduk) Yaitu pasrah dan tunduk terhadap apa yang terkandung dalam kalimat ikhlas ini. e) As-Shidqu (jujur)
  • 11. 8 Yaitu jujur kepada Allah, maksudnya jujur dalam keimanan dan aqidahnya. Apabila seseorang mengucapkan La ilaha illallah dengan jujur dari dalam hatinya maka ia masuk surga. f) Al-ikhlas (ikhlas) Yaitu penyucian amal perbuatan manusia dengan niat yang baik dari segala noda syirik. Hal itu dengan cara mengikhlaskan semua perkataan dan perbuatan hanya untuk Allah dan demi mencari ridha-Nya. g) Al-Mahabbah (kecintaan) Yaitu mencintai kalimat yang agung ini, tuntunan dan petunjuknya. Ia mencintai Allah dan rasul-Nya. Cintanya kepada keduanya melebihi segala cinta. 5. Makna kalimat Muhammadurrasulullah Maknanya ialah mengakui secara lahir dan batin bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan Rasul-Nya (yang diutus) kepada seluruh manusia dan mengamalkan segala konsekuensinya, yaitu menaati perintahnya, membenarkan semua yang disampaikannya, menjauhi larangannya dan tidak menyembah Allah kecuali sesuai dengan yang disyariatkannya. Kesaksian bahwa Muhammad adalah utusan Allah memiliki dua rukun, yaitu Abduhu (hamba-Nya) dan Rasuluhu (utusan-Nya). Kedua sifat ini menafikan sikap berlebihan dan pengabdian terhadap pribadi Rasulullah. Beliau adalah hamba dan rasul- Nya dan makhluk yang paling sempurna dengan kedua sifat mulia ini. Kata al-‘Abdu di sini berarti seorang hamba yang loyal. Artinya, beliau adalah seorang manusia biasa yang diciptakan seperti lazimnya manusia lainnya. Sedangkan makna ar-Rasul adalah yang diutus kepada seluruh manusia untuk mengajak mereka ke jalan Allah dengan membawa kabar gembita sekaligus peringatan. 6. Rukun Iman Dalil-dalil al-Qur’an dan as-Sunnah menjelaskan bahwa perkataan dan perbuatan yang diterima adalah yang berdasarkan aqidah yang benar. Apabila aqidah tidak benar
  • 12. 9 maka seluruh amal perbuatan menjadi sia-sia. Al-Qur’an dan as-Sunnah menjelaskan bahwa aqidah yang benar secara ringkas terhimpun di dalam enam hal, yaitu: a) Beriman Kepada Allah Beriman kepada Allah artinya beriman bahwa Dia-lah Tuhan yang benar dan yang berhak disembah, bukan selain-Nya. Karena, Dia-lah Pencipta manusia sebahai hamba_nya, Yang melimpahkan segala kebaikan kepada mereka, Mengatur rezeki mereka, Mengetahui urusan mereka yang teersembunyi dan yang tampak, dan Dia-lah yang member pahala kepada hamba-Nya yang taat dan menimpakan siksa kepada yang durhaka. Oleh karena itu, jin dan manusia diciptakan untuk beribadah kepada-Nya b) Beriman Kepada Malaikat Beriman kepada malaikat mencakup keimanan secara global dan terperinci. Seorang muslim wajib beriman bahwa Allah memiliki para malaikat yang diciptakan untuk berbuat taat kepada-Nya. Mereka terdiri atas beberapa kelompok, diantaranya ada yang ditugasi memikul ‘Arsy, menjadi penjaga surga dan neraka, serta yang ditugasi untuk mencatat perbuatan hamba-hamba- Nya. c) Beriman Kepada Kitab Wajib beriman secara global bahwa Allah telah menurunkan beberapa kitab kepad para nabi dan rasul untuk menjelaskan kebenatan-Nya dan untuk berdakwan kepada-Nya. Dan wajib pula beriman secara rinci kepada nama- nama kitab yang telah Allah turunkan, yaitu Taurat, Injil, Zabur, dan Al- Qur’an. Al-Qur’an adalah kitab yang paling utama dan penutup semua kitab. Al-Qur’an merupakan pengawas dan pembenar terhadap kitab-kitab terdahulu. d) Beriman Kepada Para Rasul Beriman kepada rasul adalah wajib. Maka, kita harus mempercayai bahwa Allah telah mengutus para rasul kepada hamba-hamba-Nya sebagai pembawa kabar gembira, pemberi peringatan, dan penyeru kebenaran. e) Beriman Kepada Hari Akhir Beriman dengan semua yang disampaikan Allah dan Rasul-Nya tentang apa yang akan terjadi setelah kematian, seperti fitnah kubur, siksa dan
  • 13. 10 kenikmatannya, goncangan dan kedahsyatan hari kiamat, shirat (titian), timbangan dan perhitungan amal, pembagian catatan amal manusia; ada yang menerima dengan tangan kanannya dan ada yang menerima dengan tangan kiri atau dari belakang punggungnya. Begitu pula dengan beriman kepada telaga yang akan diberikan kepada Nabi Muhammad SAW. Beriman kepada surga dan neraka, beriman bahwa orang-orang yang beriman akan melihat Allah dan bahwa Allah akan berbicara kepada mereka. Dan beriman deengan hal-hal lain yang dijelaskan dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah yang sahih. f) Beriman Kepada Qadha dan Qadar Beriman bahwa Allah telah mengetahui semua yang telah dan akan terjadi, mengetahui keadaan semua makhluk-Nya, mengetahui rezeki, ajal, amal, dan semua persoalan mereka, tanpa ada sesuatu pun yang luput dari-Nya. Beriman bahwa Allah telah menulis semua ketetapan-Nya, beriman bahwa kehendak Allah adalah mutlak, dan beriman bahwa Allah pencipta semua yang ada di alam raya, dan tidak ada pencipta selainnya. 7. Hal-hal yang membatalkan keislaman Seseorang bisa keluar dari agama Islam (murtad) karena melakukan hal-hal yang dapat membatalkan keislamannya. Di antaranya: a) Menyekutukan Allah. b) Orang yang menjadikan perantara antara dirinya dan Allah dengan beroda, memohon pertologan dan berserah diri kepada mereka, maka ia telah kafir. c) Orang yang tidak mengkafirkan orang-orang musyrik, meragukan kekafiran mereka, dan membenarkan keyakinan mereka, maka ia telah kafir. d) Orang yang meyakini bahwa selain petunjuk dan hokum yang disampaikan oleh Rasulullah lebih sempurna atau lebih baik, maka ia telah kafir. e) Barangsiapa membenci apa yang disampaikan oleh Rasulullah, maka ia telah kafit sekalipun ia mengamalkannya.
  • 14. 11 f) Barangsiapa yang memperolok-olokkan sebagian ajaran islam yang disampaikan oleh Rasulullah, baik yang menyangkut pahala maupun ancaman, maka ia telah kafir. g) Sihir. Barangsiapa yang melakukan perbuatan sihir, atau rela dengannya, maka ia telah kafir. h) Membantu orang-orang musyrik dan menolong mereka dalam memerangi kaum muslimin. i) Barangsiapa meyakini bahwa sebagian manusia dapat terbebas dari hukum Allah, maka ia telah kafir. j) Berpaling dari agama Allah dengan tidak mau mempelajari dan mengamalkannya. D. Bahaya Penyimpangan Aqidah Aqidah adalah sesuatu yang sangat penting karena Aqidah Islamiyyah artinya keimanan yang teguh dan bersifat pasti kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan segala pelaksanaan kewajiban dari-Nya. Artinya, bila aqidah ini rusak maka amalan yang terbangun di atasnya akan ikut rusak pula. Aqidah yang benar adalah aqidah yang terambil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah sesuai dengan apa yang dimaukan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bahaya kerusakan aqidah bersifat laten baik terhadap individu, jamaah, maupun umat di dunia dan di akhirat. Di antara bahaya-bahayanya adalah: 1. Menjerumuskan seseorang atau jamaah ke dalam lubang kesyirikan dan kekufuran serta pengingkaran terhadap aqidah yang benar yang telah diturunkan oleh Allah SWT dan dibawa oleh Rasul-Nya. 2. Menolak ketentuan-ketentuan syariat dan mengutamakan ajaran nenek moyang, fanatisme akal, dan sebagainya daripada ketentuan-ketentuan syariat tersebut.
  • 15. 12 3. Mengakibatkan seseorang jauh dari jalan Allah SWT, kehinaan, keterbe-lakangan, dan kerendahan umat Islam sepanjang masa dan tempat. 4. Memecah-belah persatuan umat, menghancurkan kejayaan mereka serta kemenangan demi kemenangan yang telah mereka raih. 5. Menjauhkan kaum muslimin dari pertolongan Allah subhanahu wa ta’ala. 6. Menyebabkan terjatuh ke dalam neraka dan kekal di dalamnya. ‫و‬َ‫إ‬ ِ‫ن‬ َ‫ع‬ۡ ُ‫ط‬ ِ‫ك‬ِ‫ث‬ُ‫ر‬َِ ‫م‬ِ‫ن‬ ‫ف‬َ‫ي‬ ََ ُِۡ ُِ‫ٱ‬ ِ‫ِض‬‫ل‬ُّ َ‫ك‬َ ‫ِم‬‫ن‬ َ‫ب‬َِ‫ل‬ِِ َّ ‫ه‬ِۚ‫ٱ‬ ‫و‬َ‫إ‬ ِ‫ِو‬َِ‫ل‬‫ه‬‫ن‬َِ ‫ه‬‫ّل‬َ‫إ‬ ‫ه‬‫م‬‫ه‬ َّ‫ٱ‬ ُ‫و‬َ‫إ‬ ِ‫ن‬ ُ‫م‬ۡ ‫ه‬‫ّل‬َ‫إ‬ ِ‫ِو‬ُ‫ك‬ ُ‫ن‬َِ١١٦ “Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka dan mereka tidak lain hanyalah berdusta.” (al-An’am: 116) E. Pengaruh Aqidah terhadap Kehidupan Seorang Muslim Demikianlah aqidah kita yang luhur, yang mencakup prinsip-prinsip utama sebagaimana diuraikan di atas. Bila hal ini diyakini dengan benar akan memberikan banyak hasil dan manfaat yang besar, antara lain : 1. Menanamkan pribadi seorang hamba kecintaan dan pengagungan kepada Allah yang menuntutnya untuk senantiasa melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Hal ini terdapat dalam firman Allah pada Q.S. An- Nahl: 97 yang berbunyi: “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (Q.S. An- Nahl: 97) 2. Mengetahui kebesaran, kekuatan, dan kekuasaan Allah.
  • 16. 13 3. Bersyukur kepada Allah atas perhatian-Nya kepada hamba-hamba-Nya dengan menugaskan di antara malaikat-malaikat itu ada yang menjaga mereka, mencatat amal perbuatan mereka dan kepentingan-kepentingan lainnya. Selain itu, Allah juga telah menurunkan bagi setiap umat suatu kitab untuk menunjuki mereka, mengutus kepada mereka para rasul yang mulia untuk memberi petunjuk dan bimbingan. 4. Mencintai para malaikat karena mereka beribadah dengan sebaik-baiknya kepada Allah dan memohon ampunan untuk orang-orang mu’min. 5. Berusaha dengan sungguh-sungguh untuk taat kepada Allah dengan penuh harap akan pahala di hari akhirat. 6. Memberikan kegembiraan kepada orang yang beriman bahwa kenikmatan dan kesenangan yang belum diperolehnya di dunia akan diterimanya di akhirat. 7. Bertawakkal kepada Allah setiap melakukan suatu usaha karena percaya bahwa semua itu terjadi dengan qada dan qadar Allah. 8. Memperoleh ketenangan. 9. Tidak bersikap sombong dan membanggakan diri karena apa yang diperolehnya itu adalah karunia yang diberikan Allah melalui sebab-sebab kebaikan dan kesuksesan yang telah ditakdirkan bagi dirinya. 10. Tidak merasa sedih dan kesal hati di saat apa yang diinginkan tidak tercapai atau apa yang tidak disenangi menimpa dirinya.
  • 17. 14
  • 18. 15 BAB III PENUTUPAN A. Kesimpulan Dalam keseluruhan bangunan Islam, aqidah dapat diibaratkan sebagai fondasi di mana seluruh komponen ajaran Islam tegak di atasnya. Aqidah merupakan beberapa prinsip keyakinan. Dengan keyakinan itulah seseorang termotivasi untuk menunaikan kewajiban-kewajiban agamanya. Karena sifatnya keyakinan maka materi aqidah sepenuhnya adalah informasi yang disampaikan oleh Allah SWT. melalui wahyu kepada nabi-Nya, Muhammad SAW. B. Saran Semoga apa yang telah kami sajikan tadi dapat diambil intisarinya yang kemudian diamalkan juga semoga berguna bagi kehidupan kita di masa yang akan datang.
  • 19. 16 DAFTAR PUSTAKA Department of Jaliyat in Zulfi. 2015. Dasar-Dasar Aqidah Islam. Riyadh: Department of Jaliyat in Zulfi. Muhammad, Syaikh. 1995. Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah. Jakarta: Yayasan Al- Sofwa. Wahyudi, Ari. Buku Saku Aqidah Islam: Sembahlah Rabb Kalian!. Yogyakarta: Al Mubarok. https://www.google.co.id/amp/asysyariah.com/penyimpangan-akidah-disekitar- kita/amp/ (diakses tanggal 21 September 2018) http://cintai-ulama.blogspot.com/2014/10/aqidah-islam.html?m=1 (diakses tanggal 21 September 2018) http://ndocfile.blogspot.com/2012/09/materi-aqidah-akhlak-7-part-1.html?m=1 (diakses tanggal 21 September 2018) http://prisai114.blogspot.com/2017/04/ada-empat-sumber-aqidah-islam.html?m=1 (diakses tanggal 21 September 2018) 1 1 http://prisai114.blogspot.com/2017/04/ada-empat-sumber-aqidah-islam.html?m=1 2. https://www.google.co.id/amp/asysyariah.com/penyimpangan-akidah-disekitar- kita/amp/