3. Selalu perhatikan tanda pasti telah terjadi cidera
pada Medula Spinalis Servikalis
1.Tanda vital (syok neurogenic hipotensi dan
bradikardi). Perhatian : syok hipovolemik sudah
dapat disingkirkan
2.Inspeksi Pernafasan diafragma, posisi
ekstremitas superior keadaan fleksi curiga
terjadinya cidera servikal tinggi, fasikulasi spontan
pada otot, priapismus.
3.Hasil pemeriksaan
Kelemahan otot, kelemahan/menurunnya sensasi
sensoris
4. Patofisiologi…….
Mekanisme terjadi cedera cedera servikal dibagi atas
fleksi, fleksi rotasi, ekstensi, ekstensi rotasi, kompresi
vertical, fleksi lateral.
Cedera medulla spinalis terjadi beberapa menit setelah
cedera. Secara histologis medulla spinalis masih normal 24-
48 jam kemudian terjadi nekrosis fokal & inflamasi.
Kecacatan pada cedera medulla spinalis tergantung berat
cedera. Destruksi serabut saraf membawa sinyal motorik ke
tubuh & ekstremitas mengakibatkan kelumpuhan (paralysis).
Begitu juga dengan serabut sensorik.
Konsekuensi lain meningkatnya refleks, hilangnya BAB dan
BAK, disfungsi seksual, menurunnya kapasitas bernapas,
kegagalan refleks batuk.
5. Penatalaksanaan
1. Prioritas penanganan CAB
2. Jangan lupa dokumentasikan temuan deficit neurologis
3. Pemeriksaan radiologis, infus intravena hindari pemberian
cairan berlebihan bisa oedema paru. Pada lesi servikal bagian
atas, ventilasi spontan akan hilang mungkin perlu intubasi.
4. Atasi syok lakukan pemeriksaan teliti, apakah ada cedera
medulla spinalis.
5. Bila dicurigai cedera servikal lakukan imobilisasi, posisi netral
berikan backboard, cervical ortosis, bantal pasir.
• Ada 2 jenis collar neck, yaitu soft collars dan reinforced
(Philadelphia type) collar.
– Soft collar membatasi pergerakan leher. Biasanya hanya
digunakan pada spinal yang stabil, spt spasme otot servikal.
– Hard collar bentuk mirip soft collar, memberikan tambahan
sokongan, minimal membatasi pergerakan leher.
6.
7. Lanjutan…….
6. Pemberian steroid (Metilprednisolon menghambat peroksidase &
meningkatkan asam arakidonat. Pada edema medulla spinalis tx manitol 0,25-1,0
gr/kgBB.
7. Lesi medulla spinalis setinggi servikal & torakal terjadi vasodilatasi perifer
akibat putusnya intermediolateral kolumna medulla spinalis terjadi hipotensi
(simpatomimetik agents Dopamine/Dobutamin. Bradikardi simptomatis
berikan atropine). Gangguan pernapasan pada cedera servikal, indikasi perawatan
di ICU (karena dapat terjadi beraneka ragam komplikasi).
8. Tromboemboli Imobilitas. Insidens >70 % penderita cedera spinal.
American College of Chest Psysician sebagai profilaksis pneumatic stocking
(kompresi intermitten) & terapi koagulan di mulai setelah 72 jam, heparin 5000 u
(2x/hr) SC/antikoagulan oral.
9. Profilaksis ulkus peptikum, insiden sampai 29% tanpa profilaksis diberikan
H2 reseptor antagonis/antasid.
10. Tonus kandung kencing bisa menghilang pada cedera spinal karena syok
spinal (pasang kateter Foley) monitor cairan, bila terjadi syok neurogenic
pertimbangkan pemberian vasopressor, bila tensi tetap rendah setelah pemberian
cukup cairan.
8. Indikasi operasi cedera medulla
spinalis
1. Perburukan progresif karena retropulsi tulang
diskus atau hematoma epidural
2. Untuk restorasi dan realignment kolumna
vertebralis
3. Dekompresi struktur saraf untuk
penyembuhan
4. Vertebra yang tidak stabil
9. Diagnosa Keperawatan…..
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik.
2. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan
kerusakan muskuloskeletal dan neuromuskuler.
3. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan
kerusakan sensori motorik.
4. Inkontinensia usus berhubungan dengan kerusakan
saraf motorik bawah.
5. Resiko kerusakan integritas kulit, faktor resiko
perubahan sensasi.
10. PUSTAKA
1. Basic trauma life support (pertolongan hidup dasar
rauma), 2014. Malang trauma services IGD RSUD
Dr. Saifulanwar Malang
2. Nanda 2015, NIC 2016, NOC 2016
3. Batricaca. 2008. Asuhan Keperawatan Klien Dengan
Gangguan Sistem Persyarafan. Jakarta: Salemba
Medika
4. Mutaqim Arif. 2008. Asuhan Keperawatan Klien
Dengan Gangguan Sistem Persyarafan. Jakarta:
Salemba Medika
5. Jannis J. Emergensi cedera Medula spinalis. Neurona
2004