Materi kuliah tentang pendinginan. Cari lebih banyak lagi materi kuliah di: http://muhammadhabibielecture.blogspot.com/2014/12/kuliah-semester-1-thp-ftp-ub.html
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman HortiktulturaRozi Aziz
Materi Kuliah pertemuan 1 dan 2 pada Mata Kuliah Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura, Program studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu semester ganjil 2017/2018
Materi kuliah tentang pendinginan. Cari lebih banyak lagi materi kuliah di: http://muhammadhabibielecture.blogspot.com/2014/12/kuliah-semester-1-thp-ftp-ub.html
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman HortiktulturaRozi Aziz
Materi Kuliah pertemuan 1 dan 2 pada Mata Kuliah Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura, Program studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu semester ganjil 2017/2018
Materi metabolisme ini hanya sedikit membahas tentang katabolisme karbohidrat, untuk anabolisme karbohidrat tunggu postingan selanjutnya. Semoga bermanfaat.
Melalui serangkaian kuliah tatap muka, penugasan, dan diskusi mahasiswa Semester III program S-1 Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Mataram diharapkan dapat menjelaskan dasar - dasar Biokimia; Biomolekul : struktur - struktur dan fungsi protein, karbohidrat dan lipida; mekanisme enzim : sifat reaksi kinetika dan mekanisme katalitik dari enzim; metabolisme biomolekul : karbohidrat, lipida, dan asam amino dengan penekanan pada produk dan penggunaan energi serta karakteristik, fungsi, regulasi biokimia dan dampaknya terhadap produk pangan segar dan olahan terutama yang berasal dari tanaman.
PESANTREN KILAT
PERIODE 2021-2022
ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH
MASA JABATAN 2021-2022
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)
SMA BPPI Baleendah
Jalan Adipati Agung No.23 Baleendah, Bandung
Telp. (022) 5943340 Fax (022) 5945885
03 Maret 2022
Nomor : 012/OSIS SMA BPPI/III/2022
Lampiran : Proposal
Perihal : Pemberitahuan
Yth.
Kepala Yayasan BPPI
Melalui Kepala Sekolah SMA BPPI Baleendah
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan akan diselenggarakannya program “Pesantren Kilat”, kami selaku pengurus OSIS memberitahukan bahwa kegiatan tersebut akan diselenggarakan pada :
Hari, tanggal : Senin, 04 April 2022
Waktu : 07.00 s.d selesai
Tempat : Kampus SMA BPPI Baleendah
Acara : Pesantren Kilat
Demikian surat pemberitahuan ini kami sampaikan. Atas segala perhatian dan dukungannnya kami ucapkan terima kasih.
Ketua Pelaksana
Elsa Komala Sari
NIS : 2202110049 Sekretaris
Ayu Puspita
NIS : 2202110023
Penanggung Jawab
Aqbil Sabil Al-Haq
NIS : 2202110017
Menyetujui,
Kepala Sekolah
DR.Daeng Ramang, S.Pd., M.Si.
NIP : 196209191987031009 Mengetahui,
Pembina OSIS SMA
Windi Tri Noviani, S.Sos.
PROPOSAL KEGIATAN
1. Tema
Semarak Ramadhan di Tengah Pandemi dengan Saling Berbagi, Menambah Ilmu Islam, dan Mempererat Silaturahmi
2. Latar Belakang Kegiatan
Pembentukan akhlak siswa pada dasarnya dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan baik dari dalam maupun luar siswa.Tidak hanya pada satu faktor yang menentukan pembentukan akhlak siswa, beberapa masalah yang berkaitan dengan pembentukan akhlak siswa antara lain masih jaraknya kegiatan kerohanian Islam di sekolah, masih kurangnya akhlak kepada Allah. ataupun pada lingkungan. Pada pembelajaran akhlak di kelas tentunya masih belum cukup. Oleh karena itu, kami menyelenggarakan program ini.
3. Tujuan kegiatan
Tujuan kegiatan ini adalah :
1) Menjelaskan pengaruh kegiatan kerohanian Islam terhadap pembentukan ahlak siswa kepada Allah
2) Untuk menjelaskan pengaruh kerohanian Islam terhadap pembentukan ahlak siswa kepada lingkungan
3) Untuk menjelaskan pengaruh kegiatan kerohanian Islam terhadap pembentukan ahlak siswa kepada Allah dan lingkungan
4. Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan ini akan dilakukan pada :
Hari, Tanggal : Senin, 04 April 2022
Waktu : 07.00 s.d selesai
Tempat : Kampus SMA BPPI Baleendah
5. Peserta
Seluruh Siswa SMA BPPI Baleendah
6. Acara dan Kegiatan
1) Pesantren Kilat
Program pesantren kilat adalah salah satu agenda rutin tahunan SMA BPPI BALEENDAH yang biasanya digelar selama bulan Ramadhan. Pesantren kilat diadakan dengan tujuan memberi ruang kepada peserta didik agar bisa menjalankan ibadah puasa dengan suasana yang tenang, menyenangkan, dan bermanfaat. Melalui pesantren kilat, peserta didik dapat belajar menjalankan ibadah puasa dengan tepat, mendapatkan banyak ilmu agama
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
2. TRANSPIRASI
Transpirasi adalah proses kehilangan air dalam
bentuk gas dari jaringan hidup.
Kehilangan air dalam jumlah sedikit masih dapat
ditolerir. Namun jika menyebabkan bahan
menjadi layu, berkerut, susut berat, tekstur jelek
maka kualitasnya menjadi rendah.
Kehilangan air > 6% menyebabkan penampakan
menjadi jelek
3. Kecepatan transpirasi dapat dikurangi dengan
cara:
1. Meningkatkan kelembaban relatif (RH= 8595%)
2. Menurunkan suhu udara
3. Menurunkan kecepatan aliran udara
4. Pelapisan lilin
5. Pengemas protektif
4. Buah-buahan dan sayuran mempunyai kecepatan
kehilangan air yang tidak sama meskipun disimpan
pada kondisi yang sama.
1. Tipe kulit : semakin besar luas permukaan per
satua volume, semakin tinggi kecepatan kehilangan
air
2. Ketebalan kulit dan lapisan lilin yang melapisinya
6. • Jalur Respirasi dibagi dalam 4 tahap :
1. Molekul besar
(polisakarida)
molekul kecil
(glukosa)
pada tingkat ini tidak dihasilkan energi
2. Molekul kecil
(glukosa)
Tahap 1 dan 2
molekul lebih kecil
(piruvat & asetil KoA)
glikolisis (sitoplasma)
7. 3. Siklus Krebs
* senyawa intermediet yg dihasilkan pada tahap
sebelumnya dioksidasi sempurna menjadi CO2
* dihasilkan energi (2 ATP)
*terjadi di dalam mitokondria
4. Transport elektron dan fosforilasi oksidatif
* dihasilkan energi (34 ATP)
* terjadi di dalam mitokondria
14. • Perubahan pola respirasi yang mendadak
sebelum terjadinya sinesensi dikenal dengan
sebutan RESPIRASI KLIMAKTERIK
• Respirasi
umur simpan
• Umur simpan komoditi dapat diperpanjang
dengan cara :
– Pendinginan (aktivitas enzim)
– Penyimpanan dengan sistem atmosfer termodifikasi
dan terkendali (ketersediaan oksigen)
16. PENYEBAB KLIMAKTERIK
1. Perubahan Fisik
perubahan permeabilitas sel
(buah apel)
Menyebabkan enzim dan subtrat yg dalam keadaan normal
terpisah, akan bergabung dan bereaksi satu dgn yg lainnya
Memicu klimakterik
17. PENYEBAB KLIMAKTERIK
2. Perubahan Kimia
Selama pematangan
kegiatan sel
Diperlukan energi (ATP)
Mitokondria dipergiat untuk proses respirasi
Klimakterik
18. Pada buah klimakterik :
* Terjadi kenaikan respirasi
* Terjadi kenaikan kadar etilen
Pada buah non klimakterik :
* tidak terjadi kenaikan respirasi
* tidak terjadi peningkatan kadar etilen
19. Laju Respirasi
• Dalam pross respirasi dihasilkan beberapa senyawa
spt :
–
–
–
–
Gula (glukosa)
ATP
CO2
O2
Dapat digunakan untuk mengukur laju respirasi
20. Mengukur Respirasi
Mengukur substrat yang hilang, atau produk yang
dihasilkan.
• Karbohidrat yang hilang/digunakan (berat kering).
• Pengukuran pertukaran gas
Oksigen yang hilang (O2). Konsentrasi udara normal = ~21%
Karbon dioksida yang dihasilkan (CO2).
Konsentrasi udara normal = ~ 0,03%
• Produksi panas
21. Kehilangan berat kering
Laju kehilangan berat =
(g/kg-jam)
% Kehilangan berat / jam. =
Laju Respirasi
(mg CO2/kg-jam)
1000 mg/g
ATAU
X
180
264
Laju respirasi X 68,2 X 10-6
(mg CO2/kg-jam)
• mis bawang disimpan pada 30 0C (laju respirasi = 35 mg CO2/kg-jam)
Akan kehilangan berat 1,72% berat kering /bulan (30 hari)
22. Secara teoritis perubahan kandungan gula
dapat digunakan untuk mengukur laju
respirasi
Secara praktis sulit dilakukan krn gula dalam
bahan jumlahnya tidak tetap (pembentukan
gula hasil degradasi KH bersamaan dengan
degradasi gula oleh proses glikolisis)
23. Pengukuran pertukaran gas
Sistem statis.
• Jaringan ditempatkan dalam wadah tertutup rapat dan
O2 yang hilang atau peningkatan CO2 diukur.
• Pengukuran dilakukan
dalam waktu singkat shg CO2
tidak terakumulasi sampai
di atas 0,2 % (dapat meng hambat respirasi).
O2
CO2
24. Pengukuran pertukaran gas
Sistem statis.
• Mudah digunakan dan tidak tergantung laju aliran udara.
Meskipun demikian, setiap lubang (meskipun kecil) akan
berakibat kesalahan perhitungan yang besar.
25. Pengukuran pertukaran gas
Sistem udara mengalir (Flow-Through system).
• Jaringan ditempatkan dalam wadah dan aliran gas
(biasanya udara) dilewatkan melalui wadah.
O2
CO2
26. Pengukuran pertukaran gas
Sistem udara mengalir (Flow-Through system).
• O2 yang diserap dan CO2 yang dihasilkan dihitung dengan
cara mengukur perbedaan konsentrasi antara udara masuk &
keluar laju aliran udara tertentu.
• Lubang kecil tidak merupakan hambatan dan konsentrasi gas
tidak akan berubah jauh dari normal.