Dokumen tersebut membahas tentang kimia hasil pertanian (KHP), yang mencakup sifat kimia bahan hasil pertanian seperti air, karbohidrat, lemak, protein, dan proses perubahan zat-zat tersebut dalam pengolahan dan penyimpanan. Tujuan mempelajari KHP antara lain untuk memahami sifat bahan, pengaruhnya terhadap kualitas, dan teknologi pengolahan yang tepat.
3 bakteri thermofil, mesofil dan psikrofiliinmashar
Dokumen tersebut membahas tiga jenis bakteri berdasarkan suhu optimum pertumbuhannya, yaitu psikrofil (suhu rendah), mesofil (suhu ruang), dan termofil (suhu tinggi). Bakteri-bakteri ini memiliki karakteristik dan pengaruh berbeda terhadap pengawetan makanan. Bakteri psikrofil dan mesofil dapat menyebabkan pembusukan makanan, sementara bakteri termofil membutuhkan sterilisasi yang lebih intens unt
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya air bagi manusia dan bahan pangan, struktur molekul air dan es, sifat fisik dan kimia air, peran air dalam bahan pangan, aktivitas air, dan pengawetan pangan dengan pengendalian kadar air.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan tujuan dari penyimpanan pangan, serta beberapa teknik penyimpanan pangan yang umum digunakan seperti penyimpanan suhu rendah, penyimpanan kedap udara, dan penyimpanan dengan manipulasi atmosfer untuk memperlambat proses kerusakan pangan selama penyimpanan dan memperpanjang masa simpan pangan. Teknik-teknik tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan penerapan yang
3 bakteri thermofil, mesofil dan psikrofiliinmashar
Dokumen tersebut membahas tiga jenis bakteri berdasarkan suhu optimum pertumbuhannya, yaitu psikrofil (suhu rendah), mesofil (suhu ruang), dan termofil (suhu tinggi). Bakteri-bakteri ini memiliki karakteristik dan pengaruh berbeda terhadap pengawetan makanan. Bakteri psikrofil dan mesofil dapat menyebabkan pembusukan makanan, sementara bakteri termofil membutuhkan sterilisasi yang lebih intens unt
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya air bagi manusia dan bahan pangan, struktur molekul air dan es, sifat fisik dan kimia air, peran air dalam bahan pangan, aktivitas air, dan pengawetan pangan dengan pengendalian kadar air.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan tujuan dari penyimpanan pangan, serta beberapa teknik penyimpanan pangan yang umum digunakan seperti penyimpanan suhu rendah, penyimpanan kedap udara, dan penyimpanan dengan manipulasi atmosfer untuk memperlambat proses kerusakan pangan selama penyimpanan dan memperpanjang masa simpan pangan. Teknik-teknik tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan penerapan yang
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian lemak dan minyak, sifat kimia mereka, penyebab kerusakan seperti ketengikan pada lemak dan minyak, serta cara mencegah ketengikan. Lemak dan minyak penting sebagai sumber energi dan berfungsi sebagai penghantar panas dalam makanan, namun mudah rusak akibat oksidasi yang menimbulkan bau busuk. Penyimpanan dan penambahan antioksidan dapat mencegah kerusakan
Daya kembang pati (swelling power) didefinisikan sebagai pertambahan pertambahan volume dan berat maksimum yang dialami pati dalam air (Balagopan et al., 1988).
1. Pertumbuhan mikroba diartikan sebagai bertambahnya jumlah sel karena sebagian besar mikroba adalah organisme bersel tunggal.
2. Terdapat 5 fase pertumbuhan bakteri yaitu fase adaptasi, perbanyakan, pengaruh pertumbuhan, statis, dan kematian.
3. Pertumbuhan mikroba dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan seperti temperatur, kelembapan, pH, dan zat toks
Pendinginan dan pembekuan merupakan metode pengawetan bahan pangan dengan menurunkan suhu untuk menghambat aktivitas mikroba dan reaksi kimia. Pendinginan menyimpan pangan pada suhu di atas titik beku, sedangkan pembekuan menyimpan pangan dalam keadaan beku. Kedua metode ini dapat memperlambat proses pembusukan dan memperpanjang masa simpan pangan.
Penetapan kadar gula dalam suatu sampel menggunakan metode Luff-Schrool dimana sampel dihidrolisis dengan asam untuk membentuk monosakarida pereduksi yang kemudian direaksikan dengan larutan Luff berlebih menghasilkan endapan Cu2O merah dan CuI2 yang diukur dengan titrasi Na2S2O3 untuk menentukan kadar gula sebelum dan sesudah inversi, yang digunakan untuk menghitung kadar gula total se
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah tepung tapioka, ikan asin, dan kopi. Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui cara analisis kadar abu bahan pangan dan hasil pertanian serta mengukur kadar abunya menggunakan metode pengabuan kering. Hasilnya menunjukkan nilai kadar abu tepung tapioka jauh berbeda dengan nilai RSD-nya, menandakan adanya penyimpangan. Sedangkan kad
Pengenalan aktivitas air dan pertumbuhan mikroba by ItsDanicaPutrysPrincess is Ntxhais
1. Aktivitas air (Aw) merupakan parameter penting dalam menganalisis stabilitas bahan pangan karena berhubungan dengan pertumbuhan mikroba.
2. Isoterm sorpsi menunjukkan hubungan antara keseimbangan kadar air dengan kelembaban relatif pada suhu tertentu, meliputi proses adsorpsi dan desorpsi molekul air.
3. Model GAB dianggap paling akurat untuk menentukan fenomena penyerapan air karena deviasinya kurang dari
1. Percobaan membuat dan mengukur pH tiga jenis larutan buffer: sitrat, fosfat, dan borat-NaOH.
2. Hasilnya menunjukkan pH larutan buffer sitrat berkisar antara 2-5, fosfat antara 6-8, dan borat-NaOH antara 9-10.
3. pH terukur mendekati pH teoritis pada literatur, menunjukkan buffer berfungsi menstabilkan pH.
Perubahan pada pati terjadi sebelum dan sesudah proses pengolahan yang meliputi gelatinisasi, retrogradasi, esterifikasi, hidrolisis, dan isomerisasi. Faktor-faktor seperti jenis pati, kandungan amilosa dan amilopektin, bentuk granula, dan suhu mempengaruhi perubahan tersebut. Perubahan pada pati berdampak pada sifat fisik produk akhir seperti tekstur, rasa, dan daya simpan.
Pengasaman bahan makanan memiliki dua sifat antimikroba: 1) pengaruh pH yang rendah dapat membunuh mikroorganisme, dan 2) hasil uraian asam menghasilkan zat toksik bagi mikroba. Berbagai jenis asam seperti asam asetat, benzoat, propionat, dan sorbat digunakan sebagai pengawet makanan karena mampu menghambat pertumbuhan bakteri, khamir dan kapang.
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilikAgnescia Sera
Bakteri dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuk sel, sumber energi, kebutuhan gizi, kemampuan tumbuh, suhu pertumbuhan, kebutuhan oksigen, dan struktur dinding sel. Bakteri termofilik dapat tumbuh pada suhu tinggi, menghasilkan enzim tahan panas yang berguna untuk PCR. Bakteri mesofilik digunakan dalam produksi makanan seperti keju dan yogurt. Bakteri psikrofilik menghasilkan enzim
Laporan mikrobiologi daya kerja antimikrobaMifta Rahmat
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui cara kerja pengujian zat antimikroba seperti antibiotik, disinfektan, dan pengaruh oligodinamik. Metode yang digunakan adalah modifikasi uji Kirby-Bauer dengan meletakkan zat uji pada lubang yang dibuat pada media agar yang telah ditanam bakteri. Hasilnya berupa diameter zona bening yang diukur. Dari hasil percobaan diketahui bahwa ampisilin lebih efektif dari
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan TradisionalErnalia Rosita
Laporan praktikum ini membahas tiga cara pembuatan minyak kelapa yaitu secara modern, tradisional dan kering. Cara modern melibatkan penambahan asam asetat untuk memisahkan minyak dan memberikan hasil sebesar 26,8%. Cara tradisional menggunakan bubur santan dan memberikan hasil 37,33%. Cara kering melibatkan proses pengeringan buah kelapa menjadi kopra terlebih dahulu.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian lemak dan minyak, sifat kimia mereka, penyebab kerusakan seperti ketengikan pada lemak dan minyak, serta cara mencegah ketengikan. Lemak dan minyak penting sebagai sumber energi dan berfungsi sebagai penghantar panas dalam makanan, namun mudah rusak akibat oksidasi yang menimbulkan bau busuk. Penyimpanan dan penambahan antioksidan dapat mencegah kerusakan
Daya kembang pati (swelling power) didefinisikan sebagai pertambahan pertambahan volume dan berat maksimum yang dialami pati dalam air (Balagopan et al., 1988).
1. Pertumbuhan mikroba diartikan sebagai bertambahnya jumlah sel karena sebagian besar mikroba adalah organisme bersel tunggal.
2. Terdapat 5 fase pertumbuhan bakteri yaitu fase adaptasi, perbanyakan, pengaruh pertumbuhan, statis, dan kematian.
3. Pertumbuhan mikroba dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan seperti temperatur, kelembapan, pH, dan zat toks
Pendinginan dan pembekuan merupakan metode pengawetan bahan pangan dengan menurunkan suhu untuk menghambat aktivitas mikroba dan reaksi kimia. Pendinginan menyimpan pangan pada suhu di atas titik beku, sedangkan pembekuan menyimpan pangan dalam keadaan beku. Kedua metode ini dapat memperlambat proses pembusukan dan memperpanjang masa simpan pangan.
Penetapan kadar gula dalam suatu sampel menggunakan metode Luff-Schrool dimana sampel dihidrolisis dengan asam untuk membentuk monosakarida pereduksi yang kemudian direaksikan dengan larutan Luff berlebih menghasilkan endapan Cu2O merah dan CuI2 yang diukur dengan titrasi Na2S2O3 untuk menentukan kadar gula sebelum dan sesudah inversi, yang digunakan untuk menghitung kadar gula total se
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah tepung tapioka, ikan asin, dan kopi. Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui cara analisis kadar abu bahan pangan dan hasil pertanian serta mengukur kadar abunya menggunakan metode pengabuan kering. Hasilnya menunjukkan nilai kadar abu tepung tapioka jauh berbeda dengan nilai RSD-nya, menandakan adanya penyimpangan. Sedangkan kad
Pengenalan aktivitas air dan pertumbuhan mikroba by ItsDanicaPutrysPrincess is Ntxhais
1. Aktivitas air (Aw) merupakan parameter penting dalam menganalisis stabilitas bahan pangan karena berhubungan dengan pertumbuhan mikroba.
2. Isoterm sorpsi menunjukkan hubungan antara keseimbangan kadar air dengan kelembaban relatif pada suhu tertentu, meliputi proses adsorpsi dan desorpsi molekul air.
3. Model GAB dianggap paling akurat untuk menentukan fenomena penyerapan air karena deviasinya kurang dari
1. Percobaan membuat dan mengukur pH tiga jenis larutan buffer: sitrat, fosfat, dan borat-NaOH.
2. Hasilnya menunjukkan pH larutan buffer sitrat berkisar antara 2-5, fosfat antara 6-8, dan borat-NaOH antara 9-10.
3. pH terukur mendekati pH teoritis pada literatur, menunjukkan buffer berfungsi menstabilkan pH.
Perubahan pada pati terjadi sebelum dan sesudah proses pengolahan yang meliputi gelatinisasi, retrogradasi, esterifikasi, hidrolisis, dan isomerisasi. Faktor-faktor seperti jenis pati, kandungan amilosa dan amilopektin, bentuk granula, dan suhu mempengaruhi perubahan tersebut. Perubahan pada pati berdampak pada sifat fisik produk akhir seperti tekstur, rasa, dan daya simpan.
Pengasaman bahan makanan memiliki dua sifat antimikroba: 1) pengaruh pH yang rendah dapat membunuh mikroorganisme, dan 2) hasil uraian asam menghasilkan zat toksik bagi mikroba. Berbagai jenis asam seperti asam asetat, benzoat, propionat, dan sorbat digunakan sebagai pengawet makanan karena mampu menghambat pertumbuhan bakteri, khamir dan kapang.
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilikAgnescia Sera
Bakteri dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuk sel, sumber energi, kebutuhan gizi, kemampuan tumbuh, suhu pertumbuhan, kebutuhan oksigen, dan struktur dinding sel. Bakteri termofilik dapat tumbuh pada suhu tinggi, menghasilkan enzim tahan panas yang berguna untuk PCR. Bakteri mesofilik digunakan dalam produksi makanan seperti keju dan yogurt. Bakteri psikrofilik menghasilkan enzim
Laporan mikrobiologi daya kerja antimikrobaMifta Rahmat
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui cara kerja pengujian zat antimikroba seperti antibiotik, disinfektan, dan pengaruh oligodinamik. Metode yang digunakan adalah modifikasi uji Kirby-Bauer dengan meletakkan zat uji pada lubang yang dibuat pada media agar yang telah ditanam bakteri. Hasilnya berupa diameter zona bening yang diukur. Dari hasil percobaan diketahui bahwa ampisilin lebih efektif dari
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan TradisionalErnalia Rosita
Laporan praktikum ini membahas tiga cara pembuatan minyak kelapa yaitu secara modern, tradisional dan kering. Cara modern melibatkan penambahan asam asetat untuk memisahkan minyak dan memberikan hasil sebesar 26,8%. Cara tradisional menggunakan bubur santan dan memberikan hasil 37,33%. Cara kering melibatkan proses pengeringan buah kelapa menjadi kopra terlebih dahulu.
Mata kuliah ini membahas tentang pengertian dan teknologi pasca panen, meliputi 2 SKS teori dan 1 SKS praktikum. Penilaian didasarkan pada kuis, UTS, dan presentasi. Perkuliahan menggunakan metode ceramah dan diskusi serta membahas berbagai topik seperti kerusakan hasil pertanian dan penanganan pasca panen berbagai komoditas.
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buahagronomy
Tiga perubahan utama yang terjadi pada buah selama pematangan dan penyimpanan adalah perubahan kimiawi, perubahan fisik, dan perubahan rasa. Perubahan kimiawi meliputi peningkatan gula dan penurunan asam, serta sintesis protein dan degradasi klorofil. Perubahan fisik termasuk perubahan warna, tekstur, dan berat. Perubahan rasa disebabkan oleh rasio gula dan asam serta produk aroma.
Dokumen tersebut membahas komposisi karbohidrat pada berbagai buah, sayuran, dan produk olahan. Juga menjelaskan proses pembuatan berbagai jenis gula seperti gula aren, pasir, jawa, dan merah. Selanjutnya menyebutkan mengapa sirup buatan sendiri lebih mudah mengkristal daripada sirup pabrik. Terakhir memberikan cara mengidentifikasi madu murni melalui kandungan, enzim, aroma, dan uji panas serta
Kimia pangan membahas komposisi kimia dan sifat pangan serta perubahannya selama pengolahan, penanganan, dan penyimpanan. Gizi pangan membahas fungsi komponen kimia pangan dalam tubuh dan pengaruh pengolahan terhadap nilai gizinya."
Materi perkuliahan kimia sekitar kita - kimia di bidang pertanianaditya rakhmawan
Materi ini merupakan salah satu materi yang diangkat dalam perkuliahan kimia sekitar kita di jurusan pendidikan IPA, UNTIRTA, Serang, Banten. Materi ini terkait dengan kimia, pertanian dan berbagai potensi sumber daya alam Indonesia
Dokumen ini membahas perubahan pati pada berbagai tahap, mulai dari pascapanen, selama proses pengolahan, hingga penyimpanan. Perubahan-perubahan tersebut meliputi swelling, retrogradasi, gelatinisasi, esterifikasi, hidrolisis, dan isomerisasi pati. Dokumen ini juga menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan pati serta manfaat dari setiap perubahan tersebut.
To meet challenging sound abatement needs, sound proofing drywall has become the go-to NextGen solution.
As an acoustically enhanced multi layered gypsum board, it is used in the construction of high STC wall assemblies that are thinner, extremely cost competitive and more reliable than all other traditional methods for constructing these types of assemblies, which include, among others, resilient channel, hat track, concrete block, multiple Type-X layers, staggered & double wall assemblies, etc.
Success starts with proper education and the setting of realistic expectations. That’s where www.soundproofdrywall.ca comes in.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur periode ketiga dalam tabel periodik yaitu Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl, dan Ar. Menguraikan sifat-sifat fisik dan kimia masing-masing unsur, proses pembuatan, sumber alam, dan kegunaannya.
Analisis gravimetri melibatkan pemisahan komponen yang akan ditentukan dari sampel, pengendapannya, dan penimbangan endapan untuk menghitung kadar komponen tersebut berdasarkan beratnya. Metode ini memerlukan endapan yang mudah terbentuk dan disaring serta stabil.
Teks tersebut merupakan ringkasan tentang analisis karbohidrat yang mencakup definisi, jenis-jenis, sifat umum, dan analisis kualitatif dan kuantitatif karbohidrat. Secara khusus membahas tentang monosakarida, oligosakarida, polisakarida, pati, glikogen, serat pangan, dan metode-metode analisis kualitatif dan penetapan kadar karbohidrat dapat dicerna.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang bioteknologi konvensional dengan fokus pada proses pembuatan makanan fermentasi seperti tempe, tape, dan kecap menggunakan jamur seperti Rhizopus sp., Saccharomyces cerevisiae, dan Aspergillus wentii. Dokumen juga menjelaskan ciri-ciri mikroorganisme tersebut dan tahapan proses pembuatan makanan fermentasi.
Lipid di definisikan sebagai senyawa yang tak larut dalam air yang diekstrak dari organisme hidup menggunakan pelarut yang kepolarannya lemah atau pelarut nonpolar.
Kerusakan bahan pangan dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti mikroorganisme, serangga, aktivitas enzim, dan kerusakan fisik. Jenis kerusakan mencakup kerusakan mikrobiologis, mekanis, fisik, biologis, dan kimia. Faktor-faktor seperti suhu, kelembaban, oksigen, dan nutrisi mempengaruhi laju kerusakan.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang lipid. Lipid didefinisikan sebagai senyawa yang tak larut dalam air yang diekstrak dari organisme hidup menggunakan pelarut nonpolar. Lipid memiliki berbagai fungsi seperti sebagai komponen membran sel, pelindung sel, sumber energi, dan komponen hormon. Ada berbagai jenis lipid seperti asam lemak, gliserida, fosfolipid, steroid, dan lainnya. Dokumen ini juga menjelaskan sif
Analisis kadar air merupakan analisis penting untuk menentukan kualitas dan stabilitas bahan pangan serta untuk memenuhi standar komposisi dan peraturan. Terdapat berbagai metode untuk menentukan kadar air, baik metode langsung seperti pengeringan oven maupun metode tidak langsung seperti spektroskopi inframerah.
Dokumen tersebut membahas tentang air dalam bahan pangan. Air memiliki peran penting dalam bahan pangan karena berperan sebagai pelarut, medium pindah panas, dan memungkinkan aktivitas enzim. Ada berbagai jenis air dalam bahan pangan dan berbagai metode untuk mengukur kadar air seperti pengeringan, destilasi, titrasi Karl Fischer, dan metode fisika. Aktivitas air juga penting untuk menentukan kestabilan bahan pangan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengawetan hijauan pakan ternak dan pengolahan jerami padi. Pengawetan hijauan dapat dilakukan secara basah (silase) atau kering (hay) dengan memanfaatkan proses fermentasi. Pengolahan jerami padi bertujuan meningkatkan nilai gizinya dengan melarutkan kristal silika, menghancurkan ikatan lignoselulosa, dan memecahkan ikatan hidrogen.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi materi, sifat materi, perubahan materi, dan alat ukur. Materi diklasifikasikan berdasarkan wujud, komposisi, dan cara pemisahannya. Sifat materi terdiri atas sifat fisika dan kimia. Perubahan materi dapat berupa perubahan fisika, kimia, dan biologi. Pengukuran materi melibatkan penggunaan berbagai alat ukur seperti jangka sorong,
Selulase adalah enzim yang dapat menguraikan ikatan selulosa. Enzim ini diproduksi oleh beberapa mikroorganisme seperti jamur Trichoderma reesei dan digunakan dalam berbagai industri seperti tekstil, pangan, kertas, serta konversi bahan lignoselulosa menjadi biofuel. Indonesia memiliki potensi sumber daya untuk produksi selulase komersial mengingat ketersediaan limbah pertanian yang kaya akan selulosa.
1. KIMIA HASIL PERTANIAN(KHP)
• SILABUS:
• Membahas sifat kimia penyusun bahan
hasil pertanian seperti: air, karbohidrat,
lemak, protein, zat warna, vitamin, enzim,
zat aditif, dll.
• Membahas proses perubahan masingmasing zat tersebut dalam pengolahan
dan penyimpanan.
2. TUJUAN MEMPELAJARI KHP:
• 1. Dapat mengetahui sifat-sifat bahan tsb.
• 2. Sifat-sifat dari bahan tsb.sangat berpengaruh
thd. Ketahanan, kualitas, dan peralatan yg.
Digunakan.
• 3. Dapat menggunakan bahan tsb. Setepat
mungkin, karena telah diketahui sifat-sifatnya.
• 4. Dapat mengetahui komposisi kimia dari bh.tsb
dan sifat fisiknya yg. berkaitan dg. Kenampakan,
kekerasan, elastisitas, dsb.
3. DIAGRAM ALIR PENGOLAHAN
HASIL PERT/PERKEBUNAN
•
•
•
•
Fisik
Kimia
Biokimia
Bahan baku Pros Prodks Hasil Olah:
- ½ jadi
- jadi
•
•
•
Alat-perlt,d mesin
4. KESIMPULAN:
• Ada 4 faktor yg selalu berkaitan erat dan
berjalan bersamaan dl.pengolahan hasil
pertanian/perkeb., sbb:
• 1. Hasil pert/perkeb.sbg bh.mentah/baku
pengolahan.
• 2. Terjadinya proses shg terjadi perubahan bh.,
baik secara fisik,kimiawi, maupun biokimiawi.
• 3. Terdptnya peristiwa perubahan yg. dibantu dg
alat bantu/peralatan, dsb.
• 4. Produk-produk yg. dihasilkan sbg.hasil
perubahan.
5. LINGKUNGAN
Perubahan diharapkan : - citarasa
(aroma & rasa)
BAHAN
PANGAN
Perubahan tak diharapkan
- busuk, warna, dll.
- Nilai gizi
REAKSI
KIMIA
SISTEM PANGAN YANG
MANTAP
(3 sistem) :
• PRODUKSI
• PENGADAAN
• KONSUMSI
TEKNOLOGI
PANGAN
PENANGANAN BAIK &
TUNTAS
KUALITAS
KEHIDUPAN
MANUSIA
GAMBAR : PERAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN
6. II. AIR
• Air mrpk. Komponen penting dl.bh. Pangan,
karena air dpt. Mempengaruhi/menentukan:
• - Penampakan
• - Tekstur
• - Citarasa(flavor)
• - Acceptability
• - Kesegaran
• - Daya tahan.
7. TABEL KANDUNGAN AIR BBRP
KOMODITI
•
•
•
•
•
•
Tomat
94 %
Semangka 93
Kol
92
Nanas
85
Kacanghijau 90
Susu sapi 88
Ikan teri kering
Daging sapi
Roti
Buah kering
Susu bubuk
Tepung terigu
38%
66
36
28
14
12
8. TIPE MOL AIR:
• Berdasarkan derajat keterikatan air dl. Bahan,
maka secara konvensional dibagi atas 4 tipe
molekul air:
• Tipe I: mol.air yg.terikat scr. Kimia dg.mol2 lain
melalui suatu ikatan hidrogen
• Yg.berenergi basar, shg.tak dpt membeku dan
sangat sukar dihilangkan dari bahan.
• Tipe II.: mol.air yg. terikat secara kimia membtk.
Ikatan hidrogen dg. Mol.air lainnya. Jenis ini tdp.
Pada mikro kapiler dan sukar dihilangkan dari
bahan. Jika tipe ini dihilangkan seluruhnya,
ka. Bh.: 3 – 7 %.
9. TIPE MOL.AIR
• Tipe III. Mol. Air terikat secara fisik dl.
Jaringan2 matrik bh(membran, kapiler,
serat,dll). Air tipe ini bisa dikeluarkan dari
bahan, bila diuapkan seluruhnya utk.
Pertbhn: jasad renik(mikrobia),
merpk.medium bagi reaksi kimia.
• Tipe IV: air bebas, yg.tak terikat dl.
Jaringan bahan air murni, dg. Sifat2 air
biasa dan keaktifan penuh.
10. PERANAN AIR
• Peranan air dalam berbagai produk hasil
pertanian dapat dinyatakan sebagai:
• - Kadar air
• - Aw = water activity = aktivitas air.
• - Kelembaban relatif(kelengasan nisbi) = RH
apabila diudara(atm).
• Kandungan air dl. Bahan daya tahan bahan
thd. serangan m.o.
Aw : jumlah air bebas yg. dpt. Digunakan oleh
m.o. untuk pertumbuhan.Aw min. M.O.: Bakteri:
• 0,90; Khamir : 0,80 – 0,90 ; Kapang : 0,60 –
0,70
11. KERUSAKAN BH.PANGAN
Pada umumnya mrpkan :
• Proses mikrobiologis
• Proses kimiawi
• Proses enzimatik
airbebas
• Kombinasi ketiga Prosestsb.
perlu air
12. KERUSAKAN
• Besarnya kadar air suatu bh., bukan merupakan
parameter yg.absolut utk.dpt.dipakai meramalkan
kecepatan terjadinya kerusakan, karena: sebag.air
yg.dikandung oleh bh.tidak dlm.keadaan
bebas,melainkan terikat dlm.berbagai banyak ikatanoleh
komponen2penyusunya
• Pengaruh Aw: nilai praktisdl.usaha penga
wetan.
membuat formulasi utk pengawe
tan bh.tanpa pemanasan dan refrigerator
penyimpanan
13. Tipe-tipe air lain:
• Air imbibisi :air yg.masuk kedl.bh dan
akan menyebabkan penambahan vol., air
ini tidak mrpknkomponen penyusun bhn.
• Contoh : air dg. Beras nasi.
• Air kristal: air yg terikat dl semua bhn, baik
pangan maupun non pangan.
• Contoh: gula, garam, CuSO4.
Air kristal: xH2O
14. Gb. Kurva ISL dari dua jenis bahan pangan yang berbeda
20
15
10
Ka%
5
0
0
0,2
0,4
Aw
0,6
0,8
1,0
Lempeng
jagung
Gelatin
15. Gb. Bentuk umum kurva Isoterm Sorpsi Lembab
IL-1
IL-2
20
IL-3
15
10
Ka%
5
0
0
0,2
0,4
0,25
Aw
0,6
0,8
0,75
1,0
Desorbsi
Asorbsi
16. III.KARBOHIDRAT
MACAM MACAM KARBOHIDRAT
• I. MONOSAKARIDA:
• Suatu mol yg terdr dari 5-6 atom C(I unit
• sakarida).Contoh:
• Aldosa:ribosa(C5)
Ketosa:ribulosa
•
xylosa(C5)
xylulosa
•
Eritrosa(C4)
eritrulosa
•
glukosa(C6) levulosa(fruktosa)
• Aldosa:jika ggs karbonil pada ujung rant at c
• Ketosa:jika ggs karbonil pd urutan kedua rant at
c.
17. KARBOHIDRAT
• II.OLIGOSAKARIDA :2-10 unit monosakarida
• Disakarida:sukrosa:gula tebu(glukosa
&fruktosa);Laktosa:gula susu(glukosa
&galaktosa)
• Trisakarida:rafinosa.
• III. POLISAKARIDA:> 10 unit monosakarida.
• Fungsinya:
• Pol.cadangan:pati, glikogen
• Pol.strukturil:sbg.kerangkaddg sel
&pelindung,pengisi antar sel jar
pengikat:kitin,selulosa,pektin,gum.
18. OLIGOSAKARIDA
•
•
•
•
•
•
•
•
•
2-10 unit sakarida:sukrosa(sakarosa)
Sukrose(sakarosa):glukosa + fruktosa
Laktosa
:glukosa + galaktosa
Ikatan antr 2 mol monosakarida: ikatan glikosidik: ikt ini tbtk antr ggs
hidroksil dari at C no 1(Anomerik) dg ggs dan at C pdmol gula yg
lain(biasanya terjadi pd antr at C no 1 dg at C no 4 atau dg
melepaskan 1 mol air).
Ada tidaknya sifat pereduksi dr suatu gula ditentukan :ada tidaknya
ggs OH bebas yg reaktif
Ggs hidroksil yg reaktif pd glukosa(aldosa) biasanya terletak pd at C
no 1,sedangkan pd fruktosa(ketosa) hidroksil reaktifnya pd at C no 2
Sukrosa(sakarosa) tak memp ggs OH bebas yg reaktif, krn
keduanya sdh saling terikat non pereduktif.
Sukrosa adl oligosakarida yg penting dl pengol mak., banyak terdpt
pd: tebu, nira kelapa(nira palmae)
19. OLIGOSAKARIDA
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
air
Sukrosa(Sakarosa) Glukosa + Fruktosa
panas
asam
inversi Gula invert
Gula reduksi
Gula reduksi: tak dpt bbtk kristal, karena kelarutannya sangat besar.
Oligosakarida dpt juga diperoleh dari hasil hidrolisis polisakarida dg
bantuan enzim ttt.atau hidrolisis dg asam.
Pati Maltosa
amilase
Kegunaan Sukrosa: bahan pemanis
bahan pengwet
21. OLIGOSAKARIDA
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Beras berdasar kandungan amilosanya:
1.amilosa tinggi:25 – 33%
2.amilosa menengah:20–25% disenangi
3.amilosa rendah :9 – 20%
4.amilosa sangat rendah:<9%
Gelatinasi:
Pati + air dingin granula pati nyerap air(30%)
membengkak(terbatas).
airpanas(55-65oc)
Pati vol gran.pati naik pembengkakan sesungguhnya gran
pati dpt kembali pd kondisi semula.
Gelatinasi:granula pati yg membengkak luar biasa yg tak dpt
kembali lagi pd kondisi semula.
Suhu gelatinisasi: suhu pd saat granula pati pecah
22. GELATINASI
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Suspensi pati dl air dipanaskan(cooking),perubhan:
-suspensi pati keruh jernih pd suhu tt(tgt jenis pati).
-diikuti pembengkaan granula.
-terjadi peningkatan viskositas.
Pati tergelatinasi dpt dikeringkan,tapi mol2 tsb tak dpt kembali lagi
kesifat2 sbl gelatinasi masih mampu menyerap air kembali dl jml
besar instant rice, instant puding
Suhu gelatinasi tgt pd konsentrasi pati
Konsentrasi naik suhu turun(lambat tercapai),sampai suhu ttt
kekentalan tak bertambah kadang2 turun
Konsentrasi terbaik utk membuat gel : 20%.
Konsentrasi naik gel < kental, setelah bbrp waktu viskositas
turun.
23. GELATINASI
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Suhu gelatinasi berbeda2 bagi tiap jnis pati: jagung
:62 0 70oc gel
beras
: 68 – 78
gandum : 54,5- 64
kentang : 58 – 66
tapioka : 52 – 64
Kisaran suhu yg menyebabkan 90% butir pati dl air panas membengkak
sdmk rupa shg tak lagi kembali kebentuk normalnya:BEPT :Birefringent End
Point Temperature. beras: 55 – 69oc; 70 – 74oc ; 75 – 77oc
Pembentukan gel juga dipeng oleh pH, gel optimum pd pH 4—7.
pH naik pemb gel makin cepat tercapai(tapi cepat turun lagi)
pH turun pemb gel lambat,bila pemanasan diteruskan viskositas turun.
pH 4—7, kecept pemb gel lebih lambat pH 10, tapi bila pemanasan
diteruskan viskositas tetap. .
Gula gel lebih tahan thd kerusakan mekanik
Penambahan gula kekentalan gel yg tbtk kekentalan turun(gula
mengikat air) pemebengkaan > lambat suhu gelatinasi tinggi.
24. RETROGRADASI
• Merupakan proses kristalisasi kembali pati yg
telah mengalami gelatinasi.
• Terjadinya retrogradasi secara kimia karena
terjadinya ik hidrogen antara mol yg satu dg yg
lain air yg tdp diantara mol akan terextrak
keluar keras.
• Sebag besar pati yg telah jadi gel bila disimpan
atau didinginkan bbrp hari membtk endapan
kristal didasar wadahnya.
• Sineresis: keluarnya air atau merembesnya
cairan dari suatu gel dari pati.
26. RETROGRADASI
• Akibat Retrogradasi:
• 1.Opaque: tak tembus sinar
menurunkan transparansi.
• 2.Synerisis: keluarnya air.
• 3.Keras
• 4.Resisten thd.enzim(tidak dpt dipecah
oleh enzim nilai cerna turun.
27. Retrogradasi
• Untuk mengetahui telah mengetahui
Retrogradasi:
• Pati+Yod(biru)Gel+Yod(biru)0oc+Yod
(tak biru= -).
• Retrogradasi:
• -Reversible:amilopektin kembali
semula
• -Irreversible:amilosa /
28. Pemecahan Pati oleh enzim
• Enzim yg menghidrolisis pati:
• -@ Amilase, B-Amilase dan Fosforilase.
• Pati
gol.glukosa(6-7 unit glukosa)
hidrolisis(oleh e.@amilase).
• Pati Maltosa(60-70%)
•
hidrolisis(oleh e.B-amilase)
• Bagi pati yg tak terurai menjadi residu disebut:Bamilase limit dekstrin(karena B-amilase tak
mampu menghidrolisis amilopektin.
29. Lanjutan
• Enzim fosforilase mampu memecah ikatan 1-4 glukosidik
pati dg bantuan :asam,ion posfat prosesnya fosforilasi
•
Fosforilase
• Selulosa
•
selobiase
• Selulosa 2 mol glukosa(selobiosa)
• Pati + ion Po4 @-Dglukosa-1-fosfat
• Merupakan serat
panjang:hemiselulosa,pektin,protein(penyususn
st.jar.kuat pd dinding sel).
• Merupakan polimer berantai lurus
• Turunannya:CarboxymethylCellulosa(CMC):
• Untuk industri makanan tekstur baik,mencegah
retrogradasi.
31. BROWNING(PENCOKLATAN)
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Proses pencoklatan sering terjadi pd buah2an atau pd bahan pangan yg
lain.
Pencoklatan ada 2 gol:
1. B.Enzimatis
2. B.Non enzimztis
Ad.1.B.Enzimztis
Syarat terjadinya b.enzimatis,harus ada:
a.Substrat senyawa fenolik: katekhin,dan turunannya tirosin,asam
kafeat,as.klorogenat,leukoantosianidin. Ortodihidroksi/trihidroksi.
b.Enzim fenoloksidase dan oksigen yg harus berhubungan dg.substrat tsb.
Enzim yg mengkatalisis oksidasi: fenol oksidase,polifenol
oksidase,fenolase,polifenolase; masing2 bekerjasama spesifik utk substrat
tertentu.
Terjadinya pencoklatan:
-2H
Kuinol
Kuinon
OKSIDASI
32. Ad.2.B.Non enzimatik
• Reaksi ini blm diketahui dg pasti.
• Pada umumnya ada 3 macam reaksi pencoklatan non
enzimatik yaitu:a.Reaksi karamelisasi b.Reaksi
Maillard,c.Pencoklatan akibat vit C.
• a.Reaksi Karamelisasi:
• Lart sukrosa diuapkankonsentrasi/ttk didih meningkat
seluruh air menguap semuapemanasan terus(160
oC)sukrosa lebur panaskan terus(170 oC)
karamelisasi.
• Gula karamel sbg bahan pemberi citarasa mak.
• Reaksinya:Setiap mol sukrosa mol glukosan + mol
fruktosan(fruktosa yg – 1mol air) polimerisasi timbul bbrp
jenis asam.
• Bila soda + gula karamel gelembung CO2 cairan karamel
mengembang dinginkan benda yg kropos dan rapuh.
33. b.Reaksi Maillard
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Reaksi antr karbohidrat(gula pereduksi) + gug.amina primer
warna coklat :
Dikendaki pembakaran sate.
Tak dikehendaki:pertanda mutu turun susu bubuk
Tahapan reaksinya:
1.Aldosa bereaksi bolak balik dg as.amino basa schiif.
2.Terjadi perubahan menurut reaksi Amadori amino keton.
3.Dehidrasi dari reaksi Amadori turunan2 furfuraldehida,mis.:dari
heksose hidroksi metil furfural.
4.Dehidrasi lanjutan hasil antara reduktor2:diasetil
5.Aldehid 2 aktif dari 3) dan 4) mengalami polimerisasi
melanoidin (warna coklat).
Reaksi non enzimatik browning = reaksi maillard = reaksi Karbonil
amino
Glukosa(karbonil) + glisin(amino) coklat.
34. FAKTOR2 BERPENG PD REAKSI
MAILLARD
•
•
•
•
•
•
•
•
•
1. Suhu/panas:
Suhu naik kec.browning naik.
2. pH : linier ; naiknya sejalan linier:ampai pH:3 – 8
3. Aw: Aw naik kec. Browning naik(max mencapai
pengenceran 40 – 70 %).
Akibatnya:
1.Gula/as amino rusakkualitas turun.
2.Membentuk senyawa2 tk diinginkan : antigizi,
toxis(racun).
3.Membentuk senyawa yg menguntungkan: aroma dan
rasa jadi enak.
Ditinjau dari sudut gizi: reaksi browning merugikan,dari
segi teknologi pangan: menguntungkan(diperlukan):
aroma dan rasa enak.
35. c.Pencoklatan akibat vit.C
• Vit C(as askorbat) : sny. Reduktor, sbg
pekursor pembentuk warna coklat non
enzimatik.
• Dalam suasana asam :
• Cincin Lakton As Dehidroaskorbat
•
irrev
• As Diketogulonat maillard(pencoklatan)
36. LIPIDA
• Lemak :padat pd suhu kamar
• Minyak : cair pd suhu kamar.
• Lipida adalah sustu seny.organik yg larut dl zat2
pelarut tertt,misal: dlm eter,petroleum
eter,kloroform,ttp tak larut dlm air.
• Ada lemak yg sedikit larut dl air:Fosfolipid
disebut polar lipid(lipid yg memp.ggs
polar).Lipida yg tak larut dl air:lipida non polar.
37. KLASIFIKASI LEMAK(Bloor)
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
1. Lemak sederhana(Lemak netral).
Suatu ester as.lemak dan alkohol:
A.Fat(lemak/minyak): ester as.lemak dan alkohol bervalensi 3
(gliserol).
b.Waxes(lilin):ester as.lemak dan alkohol selain gliserol.
2. Lemak majemuk(Compound lipid):
Lemak yg sering berupa ester dan alkohol + gugus lain:
a.Fosfolipid:ester dan alkohol+ggs fosfat+ggs N.
b.Glikolipid(serebrosid):selain as.lemak juga seny.gula(karbohidrat)
+N,tak ada ggs fosfat.
C.Lipid campuran lainnya:
Sulfolipid,sphingolipid,amino lipid,lipo protein.
3. Lipida turunan(derivat Lipid):
Turunan lipid yg masih memp.sifat spt lemak.:
Contoh: as.lemak,alkohol,sterol,hidrokarbon.
38. Beberapa lipida
• Bbrp lipda dari tan.bersifat cair pd suhu
kamar,shg disebut sbg minyak. Ada lipida
tan yg bersifat padat p suhu kamar yi:lipid
biji kakao(lemak kakao)= 37o c ttk
cair,berfungsi utk kosmetika,dll.
• Dari hewani:berupa zat padat
lemak:sapi(tallow),babi(lard),tetapi kuda
cair : minyak.
40. Ad.b.Sintesis Asam lemak
• Seny. Mengandung
karbon(as.asetat,asetaldehid,etanol) hasil
respirasi.
• C2H5OH + CH3COOH(c.Klyuveri;anaerobe)
CH3(CH2)2COOH(as.butirat) + H2O.
• Ad.c.Kondensasi as.Lemak dg.gliserol:
• Terjadi reaksi esterifikasi gliserol dg
as.lemak,dikatalisis lipase.
• Gliserol + 3 RCOOH Tripalmitin(TG) + 3H2O
41. SIFAT LEMAK-MINYAK
•
1.Lemak: padat pd suhu kamar,minyak:cair pd suhu kamar. Terdiri
dari mol2 Trigliserida(TG).
• 2.Lemak:padat kand.as.lemak jenuh >tinggittk.lebur tinggi
as.palmitat,stearat.
• Minyak:cair as.lemak jenuh<,tak jenuh>ttk lebur rendah.
• 3.Lemak utk shortening roti empuk:
Adanya lemak yg tak larut dl.air terbentuknya masa serabut
gluten dari gandum yg padat dpt dicegah.
• Lemak bersifat plastis(mudah dibentuk/dicetak) dilunakkan dg
pencampuran udara.
• 4.Titik lebur: makin kuat ikatan antar mol.as.lemak panas
tinggi(utk pencairan) ttk lebur tinggi.Ttk lebur dipeng.:
• Daya tarik antar as.lemak:
• -panjang rantai C: C tinggi ttk cair tinggi(C4 ; -7,9o c; C18:64,6o c
• -Jumlah ikatan rangkap.
• -bentuk cis,trans.
• Ikatan rangkap banyak ttk lebur rendah,ikatan lemah, ttk lebur
rendah.
• Cis ttk lebur rendah(ik.tak lurus).
• Trans ttk lebur tinggi.
42. •
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Gol lipid berdasar angka yodin
1.Drying oil
: > 130
2.Semi drying oil:90-130
3.Non drying oil:< 90
Lemak ini sebetulnya adalh ester dari gliserol.
Gliserol + 3 RCOOH Trigliserida(TG) + 3H2O.
Jika as.lemaknya sama lemaknya: TG.
Jika diantara ggs R yg mengalamiesterifikasi:
Jumlah R=1 disebut monogliserida
R=2
digliserida
R=3
trigliserida(TG).
Asam lemak:
-Jenuh(tak punya ikatan rangkap).
-Tak jenuh(memp.satu atau lebih ik.rangkap):
C18:1 asam oleat
C18:2 as.linoleat
C18:3 as.linolenat
C20:4 as.Arakidonat
43. Fraksi non minyak
•
•
1.malam dan Fosfolipida.
Malam: ester as.lemak dg.alkohol yg BM tinggi. Asam
lemaknya:palmitat stearat,oleat. Malam tdpt pd lemak kasar.
• Fosfolipida: ester as.lemakdan gliserol yg mngandung ion fosfat.
• 2.Pigmen:
lemak/minyak berwarna
tergantung macam pigmen.Karotenoid kuning kemerahan,larut
dl.minyak,merpkan hidrokarbon ikatan tak jenuh tinggi.
• Untuk mengurangi warna merah pd minyak:
• Hidrogenasi dan pemanasan. karotenoid tak stabil pd suhu tinggi
minyak teroksidasi tengik.
• Cara lain: dg adsorben(arang aktif).
• 3.Asam Lemak:
• Di alam : as.monokarboksilat,dg rantai tak bercabang, jml atom C
genap.
• Asam Lemak:
• -Jenuh(bentuk trans)
• -tak jenuh(Cis)
• Asam lemak jenuh :paling banyak dl.pangan: as.palmitat(C16) : 15
– 50%
• Asam stearat(C18): pd biji2an tan tropis,pd lemak cadangan hewan.
44. Fraksi non minyak
• Asam lemk : dg at.C>12 : tak larut dl air
dingin/panas,
• C4,C6,C8,C10: dapat menguap.
• C12,C14: sedikit menguap.
• Garam2 dari asam lemak dg BM rendah dan tak
jenuh: mudah larut dalam alkohol.
• 4. Gliserida:
• Merupakan reaksi esterifikasi satu mol as.lemak
dg satu mol gliserol monogliserida + air.
• TG akan terbentuk bila tiga as lemak
beresterifikasi dg satu mol gliserol.
45. POLYUNSATURATED FAT
• Merupakan minyak/lemak yg mengandung as lemak
tidak jenuh tinggi dl jumlah banyak. Contoh:
• - As linoleat( C18:2 = ikatan rangkap 2).
• - As linolenat(C18:3 = ikatan rangkap 3).
• - As Arakhidonat(C20:4 =ikatan rangkap 4)
• Terdapat pd minyak jagung,kedele,minyak biji matahari.
• Susunan TG:
•
Palmitat(C16)
Palmitat(C16)
•
Oleat (C18:1)
Palmitat(C16)
•
Palmitat(C16)
Oleat(C18:1)
•
Simetrik
Asimetrik
46. Pembagian radikal as lemak
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Dalam mol TG sifat fisik lemak
Lemak Cacao:
Lemak Domba:
Keras dan rapuh
Plastis,
Titik cair rendah
Proses mencairnya
(30-40oC)
lama(45-50oC),
Cepat meleleh
Susunan TG beraSusunan TG:J-T-J
nekaragam:
J-J-J (28%),T-T-J;J-T-J;
T-J-J
Pada lemak nabati:
As lemak jenuh tdpt tempat no:1, susunan yg sering
ditemukan:J-T-J dan J-T-T.Lemak babi: J-T-T dan T-J-T.
47. Campuran TG
• Campuran TG yg banyak terdapat:
• Palmitil diolin, Oleil dipalmitin, dan
Dipalmitil stearin.
• Ada 3 macam penulisan susunan TG:
• a. Ke 3 radikal as lemak memp.arah
sama(bentuk lurus)
• b. Bentuk garputala
• c. Bentuk kursi
48. KERUSAKAN LEMAK/MINYAK
• 1. Penyerapan Bau(tainting)
• Lemak bersifat mudah menyerap bau.
• Bungkus lemak menyerap lemak, oksidasi
rusak/bau diserap lemak seluruh lemak
rusak.
• 2.Hidrolisis
• Lemak gliserol + as lemak
• Ketengikan yg disebabkan hidrolisis: hidrolitic
rancidity
• Reaksi dipercepat oleh: basa, asam, enzim2
• Lemak (e.lipase) a.l.b. > 10%.
• Hidrolisis mudah terjadi dlm lemak dg as lemak
rendah(<C14): mentega,kelapa sawit,mjnyak
kelapa.
• Akibat hidrolisis: smoke point turun, bh jadi
coklat,mutu turun
49. 3.OKSIDASI
Kerusakan lemak yg utama:
•
• Timbul bau dan rasa tengik proses
ketengikan(rancidity), disebabkn: reaksi oksidasi
oksidative rancidity, oksidasi enzimatis,
autooksidasi,fotooksidasi.
• Enzim Lipoksigenase = e.Lipoksidase: enzim yg
mengkatalisis reaksi oksidasi dari as lemak, syarat:
• Enzim ini dpt mengkatalisis a lemak tak jenuh yg
memp.sistem ik. Ganda: cis-cis 1-4 pentadiena(mis.as
linoleat).
• Autooksidasi dapat berjalan dg beberapa fase:
• 1.Permulaan(Initiation).
• RH R*(radikal bebas) + H*(radikal bebas)
• Faktor yg berpengaruh thd pembentukan radikal bebas:
cahaya/panas, peroksida lemak/hidroperoksida,
logam2(Cu,Fe, Co,Mn), dan enzim(lipoksidase).
• Radikal: suatu atom/gab dari atom yg memp elektron
tidak berpasangan(unpaired electron) shg keadaannya
tak stabil.
50. Perkembangan(Propagation)
• R*(radikal bebas) + O2 ROO*(peroksi radikal)
• ROO*(peroksi radikal) +RH ROOH +R*(radikl
bebas)
• ROOH: hidroperoksida > tidak stabil
• Hidroperoksida penentuan angka peroksida
derajat oksidasi lemak
• ROOH seny karbonil(aldehid,keton, as lemak)
sekali tbtk R*(radikal bebas), reaksi ini berjaln
terus dan bereaksi dg O2 secara spontan
autooksidasi.
51. 3.TERMINASI(REAKSI BERHENTI
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
R*(radikal bebas) + R*(radikal bebs) RR
ROO*(r.bebas) + R*(r.bebas) ROR
ROO + ROO ROOR + O2
Autuoksidasi inimudah terjadi pd as lemak tak
jenuh(memp ikatan rangkap)
Logam Fe dan Cu sbg katalisator dlm peristiwa oksidasi
as lemak. Dengan adanya logam memperbanyak
radikal bebas.
Pencegahan Ketengikan:
Ketengikan dipengaruhi: prooksidan dan antioksidan ,
Prooksidan: mempercepat terjadinya oksidasi.
Antioksidan: menghambat terjadinya oksidasi.
Penyimpanan lemak/minyak sebaiknya dl tempat
tertutup yg gelap dan dingin; wadah dari
aluminium/stainless steel(hindari dari logam
besi/tembaga)
Dengan antioksidan.
52. ANTIOKSIDAN
•
•
•
•
Antioksidan primer: dapat menghentikan reaksi berantai pembtk.
Radikal yg melepaskan hidrogen. Antioksidan primer dibedakan
menjadi:
1.Antioksidan primer Alam: tokoferol(minyak nabati);lesitin dan
fosfatida(kacang2an);sesamol(wijen); gosipol(kapas) dan
as.askorbat.Tokoferol dl minyak nabati memp.keaktifan vit.E dan
tdp dl tdp dl bentuk:@(alfa),B(Beta),G(Gama),dan a(teta).Tokoferol
memp ikatn rangkap banyak yg mudah dioksidasi akan
melindungi lemak/minyak darioksidasi.
2.Antioksidan primer sintetik: dibuat oleh pabrik secara kimia.
Contoh:BHA(Butylated Hidroxy Anisole); BHT(ButylatedHidroxy
Toluene); PG(Propylgalate),sudah jarang dipakai;
NDGA(Nordihidroquaiaretic Acid));TBHQ(Tert-Butyl-Hydro-Quinone)
Antioksidan sekunder : dpt mencegah kerja prooksidan shg dpt
digolongkan sbg seny.sinergis(mrpk seny yg dpt memperpanjang
umur simpan pd minyak yg sudah ditambah antioksidan, contoh:
as.sitrat;as.askorbat; as.fosfat.
53. Antioksidan
• Antioksidan sekunder: Suatu zat yg dpt
mencegah kerja prooksidan shg dpt digolkan
sbg sny synergis.Contoh:bbrp as organik,as.di
atau trikarboksilat dapat mengikat logam.
• Untuk mengecek seberapa jauh proses oksidasi:
dg uji ketengikan derajat ketengikan dg
mengukur senyawa2 hasil oksidasi:
bil.peroksida,jml karbonil, oksigen aktif,dsb.
Metode Kreist test pink/merah jambu.
54. Asam Lemak Omega-3(O3)
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Merupakan asam lemak tak jenuh rantai panjang dg ik rangkap banyak
mulai rantai atom C no.3 dari rantai terujung,yg disebut rantai omega.
Omega-3: C-C-C=C-C=
Omega-6: CH3(CH2)4 – CH=CH – CH2-CH=CHAsam lemak tak jenuh:
1. Ikatan rangkap tunggal(Monounsaturated fatty acid=MUFA).
2. Ikatan rangkap banyak(Polyunsaturated fatty acid=PUFA). Asam lemak
Omega-6:ikatan rangkapnya mulai gugus atom C no:6, sedangkan as.lemak
Omega-3: ik rangkapnya mulai gugus at C no.3 dari rantai omega.
Merupakan asam lemak tak jenuh rantai panjang dg ik rangkap banyak
mulai rantai atom C no.3 dari rantai terujung,yg disebut rantai omega.
As lemak omega-3 fungsinya sbg regulator(pengatur) kerja dari as lemak O6.
Keduanya mrpkan asam lemak esensial yg harus didapat dari luar tbuh.
As lemak O-6 didlm tubuh mengalami metabolisme asam
arakhidonat(C20:4).
As lemak O-3 masuk dlm tubuh dpt berupa as lemak Linolenat
(metabolisme) as eksopentanoat(as lemak O-3 dari ikan laut).
55. PROTEIN
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Terdiri dari as amino yg antar as aminonya terikat dg ikatan peptida.
Unsur2nya : C, H, O, dan N.
Ada 24 macam as amino: as amino eksogen dan endogen.
Sbg s amino eksogen tak dapat dibentuk oleh tubuh manusia as
amino esensial:harus didapat dari makanan sehari2.Contoh: lisin,
leusin, isoleusin,treonin, metionin,valin,fenil alanin,histidin,arginin.
Protein(secara kimia) dibedakan :sederhana dan komplek. Protein
sederhana: terdiri dari Polipeptida, sedangkan protein komplek:
mengandung zat2 tambahan(karbohidrat,lipid,asam nukleat,dll).
Bag. Polipeptida:
Apoprotein,sedangkankeseluruhannya:Holoprotein.
Pada Lipoprotein(protein + lemak) Klasifikasi berdasar densitas
hidratnya:
1.Kilomikron(densitas:0,94 g/ml)
2.VLDL(Very Low Density Lipoprotein): D=0,94 – 1,006.
3.LDL(Low Density Lipoprotein)=kolesterol jahat: D=1,006 – 1,063.
4.HDL(Heigh Density Lipoprotein)=koleterol baik: D=1,063 – 1,21.
5.VHDL(Very High Density Lipoprotein):D=> atau =1,21.
Terdapat pada: serum darah, drah, kuning telur, susu.
56. Protein
•
NH2
NH2
•
• H - C-COOH
•
•
+ H - C – COOH
R1
R2
H
O
H
H
• H2N – C – C – N – C – COOH
R1
R2
+ H2O
57. KLASIFIKASI PROTEIN
• 1. Struktur susunn molekul:
• a.Protein Fibriler/skleroprotein: protein bbtk serabut, sifat
: tak larut dl pelarut encer, baik larutan
garam,asam,basa atau alkohol.. Contoh: Kolagen pd
tulang rawan,miosin otot,keratin rambut.
• b.Protein globuler/sferoprotein: protein berbtk bola pd
pangan,misal: susu,telur,daging. Sifat: larut dl
garam,asam encer,mudah berubah(suhu),konsentrasi
garam,pelarut asam/basa,mudah terdenaturasi.
• 2. Kelarutan:
• PROTEIN GLOBULER DIBAGI:
• a. Albumin: larut dl air,terkoagulasi oleh
panas.Contoh:albumin telur,serum, laktalbumin susu.
• b. Globulin:tak larut dl air,terkoagulasi panas,larut dl lart
garam encer,mengendap dl lart garam konsentrasi
tinggi: Salting out.Contoh:Ovoglobulin dl kuning telur,
Legumin dl kacang2an.
• C. Glutelin: tak larut dl pelarut netral, larut dl asam/basa
encer..Contoh glutetenin dl gandum,Orizenin dl beras.
58. KLASIFIKASI PROTEIN
• d. Prolamin atau Gliadin :larut dlalkohol 70-80%,tak larut dl
•
•
•
•
•
•
•
•
•
air,alkohol absolut.Contoh:gliadin dl gandum,zein dl jagung.
e. Histon : larut dl air, tak larut dl amonia encer,mengendap dl
pelarut protein lainnya.
f. Protamin: protein paling sederhana,lebih komplek dp pepton dan
peptida: larut dl air,tak terkoagulasi oleh panas,bersifat basa kuat.
Dg asam kuat garam kuat.Contoh Salmin dl ikan salmon.
3. Protein Konyugasi:
Protein yg mengandung seny lain yg non protein. Protein yg tak
mengandung seny nonprotein=protein sederhana.
Contoh:
1.Nukleoprotein: protein + as nukleat. Terdapat: inti sel,kecambah
biji2n.
2.Glikoprotein: protein+karbohidrat.Terdapat:hati,kelenjar ludah.
3.Fosfoprotein:Protein+fosfat(menganung Lesitin).Terdapat:kasein
susu,kuning telur.
4.Kromoprotein:protein+pigmen(ion logam).
Terdapat:hemoglobin.
• 5.Lipoprotein:protein+lemak.Terdapat:serum
darah,kuning telur,susu,darah.
59. 4.Tingkat Degradasi
• Degradasi merupakan tingkat permulaan
denaturasi(terbukanya lipatan alamiah struktur protein
shg sifat khemis,physis dan nilai biologis berubah dari
semula).
• a.Protein alami.
• b.Turunan protein:hasil degradasi protein pd tingkat
permulaan denaturasi:
• 1.Protein turunan primer: merupakan hasil hidrolisis yg
ringan:protean,metaprotein.
• 2.Protein turunan sekender:hasil hidrolisis yg
berat:proteosa,pepton,peptida.
• Denaturasi: blum lanjut dan denaturasi lanjut
• Denaturasi blm lanjut:polimer bisa melipat kembali pd
struktur alamiahnya.
• Denaturasi lanjut: akan menggumpal.
• Denaturasi disebabkan: panas/suhu,pH,logam
bert/garam2,mekanik
60. Denaturasi
• Denaturasi diartikan pula suatu perubhn
atu modifikasi thd struktur
sekunder,tertier,kuartener thd mol
protein,tanpa terjadinya pemecahan
ikatan2 kovalen.
• Atau suatu proses terpecahnya ik
hidrogen,interaksi hidrofobik,ikatan garam,
dan terbukanya lipatan mol.
61. •
•
•
•
•
•
•
•
Sifat fisiko kimia Asam amino & Protein
Setiap protein tak sama tgt dari jenis asam aminonya.
BM protein amat besar dilarutkan dl air membentuk
dispersi koloidal.
Ada prot yg larut dl air dan ada yg tak larut dl air. Tapi
semua prot tak larut dl pelarut lemak: etil eter, dll.
Larutan prot + garam daya larut prot turun
mengendap prot terpisah. salting out.
Lart prot + garam netral tinggi mengendap.
Yang dpt mengendapkan prot selain garam2: logam
berat,asam2 mineral kuat prinsip ini utk mengobati
orang keracunan logam berat dg minum susu atu
telur mentah.
Protein + alkohol dipanaskan menggumpal.
Adanya gugus amino dan karboksil bebas pd
ujungnya prot memp banyak muatan(polyelektrolit)
sifat amfoter( bereaksi asam/basa).
62. V.ENZYM
• Adalah katalis biologis yg dpt mempercepat terjadinya
keseimbangan reaksi kimia.
• Seny tsb merpkn suatu protein, karena enzym juga protein
faktor2 yg berpeng pd protein = pd enzym.
• Enzym disintsa dan dibentuk dl sel hidup, dl kadar rendah
dpt mempeng jalannya reaksi.
• Enzym tertt hanya dpt mengkatalisis reaksi tertt pula
Specificitas dari enzym.
• Aktifitas enzym dipengaruhi oleh:
• 1.Temperarur
• 2.Ka, Aw
• 3.Asam, basa(pH)
• 4.Pelarut2 organik
• Logam2/garam.
• Kecepatan enzym utk mengkatalisis suatu reaksi dipeng
langsung oleh kadar substrat enzym dl larutan.
63. Hub antra waktu dan subtrat yg
ditransfer
• Dlm waktu yg sama jumlah substrat yg
ditransfer akan > jika banyaknya
/konsentrasi enzym meningkat.
• Bila enzym pd kadar tertt, + substrat
mula2 reaksi cepat berlangsung, tapi bila
+ substrat tertt kecept reaksi turun.
• Pada suatu saat kecept max,
penambahan substrat tak akan
mempercepat reaksi lebih lanjut.
64. Lanjutan
• Pada kadar substrat turun tempat2 yg
aktif pd enzym belum terisi shg enzym
belum bekerja dg max.
65. Temperatur
• Sangat berpeng thd aktifitas enzym.
• Enzym(protein) dg temp tinggi denaturasi kadar
enzym yg aktif turun.
• Suhu tinggi inaktifasi enzym semakin tinggi
mempercepat pemecahan/perusakan enzym.
• Dalam batas tertt semakin aktif enzym tsb.
• Suhu naik terus laju kerusakan enzym melampaui
katalisis enzym.
• Pada suhu rendah laju inaktifasi lambat/sangat kecil.
• Suhu pembatas tidak aktifnya enzym : 55 oc
• Contoh:pd pengol hasil perkeb/pert.
66. Peng. KA dan Aw
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Ka mempeng laju reaksi enzymatik.
Ka rendah difusi enzym/substrat terhambat hidrolisis hanya
terjadi pd bag substrat yg lngsung berhub dg enzym.
Pada biji2an, enzym dan substrat terpisah oleh bbrp sekat pemisah
biologis.
Biji2an pd KA: 13% disimpan tahan lama. Biji2an yg telah rusak
mekanis cepat rusak.
Dalam sistem reaksi kimia, KA mutlak bukan merpkn faktor penting,
tapi jenis keterikatan air lebih penting thd keaktifan enzym Aw.
Aw rendah hanya sebag kecil substrat larut dl air
bebas.
substrat habis dihidrolisis reaksi berhenti.
Kelembaban udara tinggi jumlah air bebas banyak melarutkan
substrat baru reaksi dimulai lagi.
67. Pengaruh Garam
• Kadar elektrolit tinggi mempeng kelarutan
protein salting in.
• Sebaliknya larutan garam juga dpt digunakan
untuk membuat protein/enzym tidak larut
salting out. untuk mengisolasi enzym.
• Garam amonium sulfat : utk fraksinasi dan
isolasi enzym. sebab kelarutan dl air tinggi,
tak mengganggu bentuk dan fungsi enzym.
68. Pengaruh pH
• Enzym bersifat amfolitik : punya konstanta disosiasi pd
gugus asam/basa.
• Perubahan keaktifan enzym akibat perubahan pH,
karena : perubahan ionisasi enzym, substrat, atau
komplk enzym substrat.
• Aktifitas enzym max pd kisaran yg disebut : pH optimum:
4,5 – 8,0. stabilitas enzym tinggi.
• Beberapa enzym yg memp.pH opt ekstrem:pepsin= 1,8 ;
arginin= 10,0.
• Pada enzym yg sama sering pH opt berbeda, tgt asal
enzymnya. Esterase dari kapang, pH opt: 5,0.; dari
kacang pHopt: 8,5.
69. Peng pH
• Pengendalian pH mempeng aktifitas enzym
perlu dl teknologi pangan keaktifan enzym
max.
• Kadang2 keaktifan enzym tak
dikehendaki/dicegah, misal pada pengolahan
buah2an,dll.
• Terjadinya browning(enzym fenolase) dihambat
dg menurunkan pH larutan sampai 3,0.(sebab
pH opt fenolase: 6,5) dg + asam sitrat
•
asam malat
•
asam fosfat
70. Kerja enzym
• Enzym yg menghidrolisis pd Karbohidrat:
• -Amilase, Invertase, Laktase, Selulase, enzym
yg bekerja pd pektin:pektinase.
• Enzym yg bekerja pd Lemak/minyak:
• -Lipase, Lipoksigenase(Lipoksidase)
• Enzym pengurai protein:
• -Eksopeptidase:dari gugus karboksil dan gugus
amino.
• -Endopeptidase: memecah protein/ikatan
peptida dari luar.
71. Klasifikasi Enzym
•
•
•
•
•
•
•
•
I.Gol.Oxidoreduktase: termasuk enzym yg mengkatalisis prose
oksidasi dan reduksi.
II. Transferase: enzym yg dpt mengkatalisis pmindahan/transfer
gugusan ttt., mis : ATP.
III. Hydrolase: mengkatalisis reaksi hidrolisa sny.tertt dg
menggunakan mol H2O.
IV. Lyase: mengkatalisis reaksi pemindahan gugus ttt dari substrat
non hidrolisis, misal: Fumerase, dpt mengkatalisis pemindahan mol
air pd reaksi: asam malat asam fumarat.
V. Isomerase: mengkatalisis perubahan isomer:
A. l Alanine dg e.racemase d.Alanine.
B. Ribulose-5p. Dg e.epimerase Xylase-5p.
VI. Ligase: mengkatalisis reaksi pengikatan dua macam seny. Dg
menggunakan reaksi pemecahan ikatan pyrophosphate.
72. Regenerasi Enzym
• Enzym yg sudah diinaktifkan kembali aktif
selama penyimpanan. Contoh; E. peroksidase
pd susu(tahan panas). Mekipun dipanaskan 125
oc e.tsb masih akan mengalami regenerasi dl
waktu 24 jam.
• Proses pemanasan dg High Temp and Short
Time(HTST) pd derajat inaktifasi yg sama
cenderung mengakibatkan regenerasi.
Regenerasi enzym masalahpd industri
pangan.
73. Daya Tahan E. thd Panas
• Perbedaan sumber/asal enzym
perbedaan daya tahan panas.
• Enzym serupa(Amilase) dihasilkan oleh
bakteri > tahan dp amilase dari kapang.
• Pada suhu rendah(pembekuan) masih
aktif(Lipase) alb(santan): -29 oc.
• Pada umumnya e.bekerja sangat lambat
pd suhu < ttk beku
74. VI.WARNA BAHAN PANGAN
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Penentuan mutu bahan pangan tgt pd: citarasa, warna*, tekstur,
nilai gizi, dan sifat mikrobiologis.
Warna tidak sedap dipandang tak akan dimakan meskipun
memp nilai gizi,enak,tekstur baik.
Penerimaan warna berbeda2 tgt: faktor alam, geografis, dan aspek
sosial.
Warna menentukan: mutu, indikator kesegaran/kematangan, baik
tidaknya cara pencampuran.
Diukur dg alat ukur: kolorimeter,spektrofotometer, alat lain yg
dirancang khusus utk warna.
Cara pengukuran warna: komponen warna dlm besaran:
-Value gelap terangnya warna.
-Hue panjang gelombang yg dominan.
-Chroma intensitas warna.
75. Sebab suatu bahan berwarna:
• 1. Pigmen alami yg tdp pd tanaman/hewan,misal:
khlorofil(hijau),karoten(Jingga), mioglobin(merah pd
daging).
• 2. Reaksi Karamelisasi yg timbul bila gula dipanaskan
warna coklat.Misal:pd kembang gula karamel, roti
ygdibakar,dll.
• 3. Warna gelap yg timbul karena adanya Reaksi
Maillard(antara ggs amino dg karbonil). Misal:susu
bubuk yg disimpan lama warna gelap.
• 4. Reaksi antara seny.organik dg udara warna coklat
gelap/hitam. Misal: warna gelap permukaan
apel/kentang/pisang yg dikupas/dipotong.
• 5. Penambahan zat warna , warna alam maupun warna
sintetik bahan aditif pangan.
76. Pigmen
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Sebagai bahan pewarna bh Mpangan:
-daun suji warna kue.
-kunyit warna nasi kuning,dll.
-sombo keling kerupuk.
-cabai warna nasi goreng,dll.
Dg ditemukan warna sintetik penggunaan pigmen menurun.
Beberapa pigmen penting: khlorofil, karotenoid, antosianin,
antoxantin, tanin.
KHLOROFIL
Merupakan pigmen berwarna hijau.
Terdpt dl khloroplast berasama2 karoten dan xantofil.
Ada dua jenis: khlorofil a dan b, dg perbandingan 3 : 1.
Khlorofil a disebut porfirin: hemoglobin.
Mol Khlorofil sangat besar,terdiri dari 4 cincin pirol ygdihubkan oleh
gugs metena: -CH= membentuk molekul yg pipih.
77. Pigmen
• Sampai sekarang mol khlo blm dpt disintesis, dan
merupkan seny yg tak stabil.
• Dalam daun yg masih hidup berikatan dg protein. Pada
pemanasan protein terdenaturasi khlo dilepaskan
hijau kecoklatan/coklat(akibat substitusi Mg oleh
hidrogen feofitin(khlorofil kehilangan Mg). Reaksi ini
berjalan cepat pd kondisi asam.
• Selama pemasakan sayuran hijau:
terbentuk asam2 organik pH rendah(suasana
asam) utk menurunkan keasaman maka tutup harus
dibuka asam2 keluar. warna hijau dpt
dipertahankan.
78. Kerusakan Khlorofil
•
•
Khlorofil( - fitol) khlorofilid
-Mg
-Mg
•
Feofitin(- fitol) Feoforbid
•
•
•
•
•
•
•
Mioglobin dan Hemoglobin:
Hemoglobin memp.
Zat kimia warna daging adalah pigmen heme atau mioglobin.
Mioglobin bukan satu2nya pigmen yg tdp dlm daging,pigmen
lain:sitokrom, flavin.
Mioglobin mirip hemoglobin, hanya > kecil bentuknya(1/4 dari
hemoglobin).
Mioglobin dg BM: 17000, bersifat larut dl air, larutan garam encer,
warna BM:68.000,terdiri dari protein globin.
Pada mol terikat guguan heme abu2.
79. Curing pd daging
• Prosesnya melibatkan pemberian nitrat dan
garam dapur, hal ini terjadi karena:
• A. Reaksi biologis yg dpt mereduksi nitrat
nitrit + NO yg mampu merubah/mereduksi feri
fero.
• B. Terjadi denaturasi globin oleh panas. Daging
(curing dg suhu 150 oF) denaturasi
pigmen nitrosil mioglobin(warna pink:tak
dimasak),
nitrosil hemoglobin(pink:bila telah dimasak).
80. Karotenoid
• Merupakan kelompok pigmen berwarna
kuning,orange,merah orange.
• Larut dl minyak/lipid.
• Terdapat dl khloroplast(0,5%), bersama2 dg
khlorofil(9,3%).
• Terdapat dl buah pepaya,kulit pisang,tomat,cabai
merah,mangga,wortel,ubijalar,pd bbrp bunga yg
berwarna kuning/merah; mirip dg karoten.
• Beberapa jenis karotenoid yg banyak tdp di alam dan bh
makanan:B-karoten(buah2an kuning/merah;
likopen(tomat);kapxantin(cabai merah).
81. TANIN
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Tanin terdiri:
-Condensed tannin: ikatan dimer eter dari seny katekhin.
-Hydrolized tannin:galotanin,elogitanin.
Senyawa2 tsb biasanya digunakan utk menyamak kulit dan
masing2 merupakan polimer asam galat dan asam elagat(ellagic
acid)
Disebut juga asam tanat dan asam galotanat.
Tak berwarna sampai berwarna kuning/coklat, digunakan utk
menyamak kulit merpkn polimer asam galat dan asam elagat.
Terdiri dari: katekhin,leukoantosianin dan asam hidroksi, yg
masing2 dpt menimbulkan warna bila bereaksi dg logam.
Dalam the tdp katekhin dan epikatekhin yg teresterifikasi dg asam
galat,sedang katekhin dan leukoantosianin banyak tdp pd jaringan
tanaman apel,anggur,dll.
Dapat menentukan citarasa makanan sepet. Dl bir tanin
berasal dari malt dan hop. tanin dl bir:25 – 55 ppm.
Tanin the pedoman mutu kemantapan rasa.
Jenis senyawa tanin the:epikatekol, katekolgalat, 5-hidroksi katekol
82. Tanin
• Dalam Fermentasi the hitam terjadi perubahan2:
• Seny katehin (oksidasi)
Orthoquinon(dimerisasi)
Bisflavanol(kondensasi) Thea flavin(kuning,
kondensasi) Thea rubigin(kecoklatan,
pengendapan dg protein) seny.tak larut.
• Thea flavin dan thea rubigin warna dan rasa
the hitam