Daya kembang pati (swelling power) didefinisikan sebagai pertambahan pertambahan volume dan berat maksimum yang dialami pati dalam air (Balagopan et al., 1988).
Daya kembang pati (swelling power) didefinisikan sebagai pertambahan pertambahan volume dan berat maksimum yang dialami pati dalam air (Balagopan et al., 1988).
Teori asas penyaman udara by Muhrif IKBN DT Selangor. MalaysiaMuhrif Maharoff
Asas penyaman Udara:
- Bagaimana penyaman udara tercipta. teori
- Jenis Pemampat
- Jenis Gas penyejukan
- Cara Sistem bekerja
- Masalah kerosakan Penyaman udara
1. Bagaimana struktur benih Kedelai (Glycine max), Jagung (Zea mays), Kacang Tanah (Arachis hypogaea), dan Padi (Oryza sativa)?
2. Apa saja tipe perkecambahan benih Kedelai (Glycine max), Jagung (Zea mays), Kacang Tanah (Arachis hypogaea), dan Padi (Oryza sativa)?
Hasil dari #INC4 #TraktatPlastik, #plastictreaty masih saja banyak reaksi ketidak puasan, tetapi seluruh negara anggota PBB bertekad melanjutkan putaran negosiasi
berikutnya: #INC5 di bulan November 2024 di Busan Korea Selatan
Cerita sukses desa-desa di Pasuruan kelola sampah dan hasilkan PAD ratusan juta adalah info inspiratif bagi khalayak yang berdiam di perdesaan
.
#PartisipasiASN dalam #bebersihsampah nyata biarpun tidak banyak informasinya
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...d1051231039
Lahan gambut merupakan salah satu ekosistem yang unik dan penting secara global. Terbentuk dari endapan bahan organik yang terdekomposisi selama ribuan tahun, lahan gambut memiliki peran yang sangat signifikan dalam menjaga keanekaragaman hayati, menyimpan karbon, serta mengatur siklus air. Kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya habitat, degradasi lingkungan, dan penurunan kesuburan tanah. Kerusakan lahan gambut di Indonesia telah meningkat seiring waktu, dengan laju deforestasi dan degradasi lahan gambut yang signifikan. Menurut data, sekitar 70% dari lahan gambut di Indonesia telah rusak, dan angka tersebut terus meningkat. Kerusakan lahan gambut memiliki dampak yang luas dan serius, tidak hanya secara lokal tetapi juga global. Selain menyebabkan hilangnya habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang khas bagi ekosistem gambut, kerusakan lahan gambut juga melepaskan jumlah karbon yang signifikan ke atmosfer, berkontribusi pada perubahan iklim global.Kerusakan lahan gambut memiliki dampak negatif yang luas pada masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Dalam jangka panjang, kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya sumber daya alam, penurunan kesuburan tanah, dan peningkatan risiko bencana alam.
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...muhammadnoorhasby04
Gas rumah kaca memainkan peran penting dalam mempengaruhi iklim Bumi melalui mekanisme efek rumah kaca. Fenomena ini alami dan esensial untuk menjaga suhu Bumi tetap hangat dan layak huni. Namun, peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik pertanian intensif, telah memperkuat efek ini, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang signifikan.Pemanasan global membawa dampak luas pada berbagai aspek lingkungan, termasuk suhu rata-rata global, pola cuaca, kenaikan permukaan laut, serta frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti badai dan kekeringan. Dampak ini juga meluas ke ekosistem alami, menyebabkan gangguan pada habitat, distribusi spesies, dan interaksi ekologi, yang berdampak pada keanekaragaman hayati.
Untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan gas rumah kaca dan perubahan iklim, upaya mitigasi dan adaptasi menjadi sangat penting. Langkah-langkah mitigasi meliputi transisi ke sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Di sisi lain, langkah-langkah adaptasi mencakup pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem, pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, dan perlindungan terhadap wilayah pesisir.Selain itu, mengurangi konsumsi daging, memanfaatkan metode kompos, dan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim adalah beberapa tindakan konkret yang dapat diambil untuk mengurangi dampak gas rumah kaca.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dan dampak dari efek rumah kaca, serta melalui kolaborasi global yang kuat dan langkah-langkah konkret yang efektif, kita dapat melindungi planet kita dan memastikan kesejahteraan bagi generasi mendatang.
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfBrigittaBelva
Berada dalam kerangka Mata Kuliah Riset Periklanan, tim peneliti menganalisis penggunaan pendekatan "fear appeal" atau memicu rasa takut dalam kampanye #TogetherPossible yang dilakukan oleh World Wide Fund (WWF) untuk mengedukasi masyarakat tentang isu lingkungan.
Analisis dilakukan dengan metode kualitatif, meliputi analisis konten media sosial WWF, observasi, dan analisis naratif. Tidak hanya itu, penelitian ini juga memberikan strategi nyata untuk meningkatkan keterlibatan dan dampak kampanye serupa di masa depan.
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistemd1051231041
Pirit merupakan zat di dalam tanah yang terbawa karena adanya arus pasang surut. Zat ini dapat membahayakan ekosistem sekitar apabila mengalami reaksi oksidasi dan penyebab utama mengapa tanah menjadi masam, karena mengandung senyawa besi dan belerang. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan, dampak, peran, pengaruh, hingga upaya pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah ekosistem yang terjadi.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...d1051231072
Lahan gambut adalah salah satu ekosistem penting di dunia yang berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat efisien. Di Asia Tenggara, lahan gambut memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Namun, seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap lahan untuk aktivitas pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, degradasi lahan gambut telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Degradasi lahan gambut terjadi ketika lahan tersebut mengalami penurunan kualitas, baik secara fisik, kimia, maupun biologis, yang pada akhirnya mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.
Lahan gambut di Asia Tenggara, khususnya di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia, menyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Diperkirakan bahwa lahan gambut di wilayah ini menyimpan sekitar 68,5 miliar ton karbon, yang jika terlepas, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global.
2. A. Pengelolaan Suhu
Pengelolaan suhu dapat dibagi menjadi dua fase. Pertama
adalah fase pendinginan untuk melepaskan panas lapang, dan
kedua adalah menjaga produk pada suhu optimum selama
penyimpanan dan pendistribusiannya.
3. 1. Prinsip Pendinginan
Pada dasarnya kita menginginkan laju pendingiann yang cepat dan laju
penghangatan yang lambat bila menangani produk segar. Energi panas bergerak
dari daerah dengan tingkat energi tinggi (panas) ke tingkat energi rendah (dingin).
Gambar 5.1 Prinsip pertukaran panas. Saat bahan berubah dari padat ke cair atau dari cair ke gas, panas diserap.
Bila bahan berubah dari gas ke cair atau cair ke padat, panas dilepaskan.
4. Selama pendinginan, air dalam produk berubah dari cair menjadi gas
(uap air), menyerap panas dari produk. Laju pendinginan sangat
ditentukan oleh:
- Perbedaan suhu produk dan pendingin atau coolant.
- Luasnya kontak yang terjadi antara produk dan coolant.
- Konduktivitas termal dari produk dan pengemas
5. 2. Sistem Refrigerasi Mekanis
Udara hangat dalam ruang pendingin bergerak melalui refrigeran cair dalam evaporator. Refrigeran
cair menyerap panas ruang pendingin (yang datang dari produk dan sumber panas lainnya),
merubah refrigeran ke dalam bentuk gas. Gas refrigeran kemudian bergerak ke luar menuju
kompresor, di mana gas tersebut dikondensasikan lagi ke dalam bentuk cairan, melepaskan panas ke
luar ruang pendingin.
7. Room Cooling
Di dalam room cooling, ditempatkan produk yang dikemas atau curah. Pendinginan dicapai melalui
konduktivitas termal. Panas di dalam produk dan di dalam kemasan harus dialirkan melalui sel-sel
yang saling berhubungan dalam produk ke luar produk dan selanjutnya melalui permukaan-
permukaan produk dalam kemasan ke permukaan kemasan. Panas kemudian harus melalui dinding
kemasan sebelum dapat diambil keluar oleh udara dingin yang tersirkulasi dalam ruang pendingin.
8. Force - Air Cooling
Cara umum forced-air cooling (Gambar A dan B) yang digunakan adalah forced-air tunnel. Dua barisan kemasan
di atas palet disusun sejajar dan pada salah satu ujung tunnel ditempatkan exhaust fan. Udara dingin dihisap
oleh fan kemudian dihembuskan melalui tumpukan-tumpukan kemasan sehingga ke luar dari kemasan. Udara
yang ke luar dari kemasan ini dalam kondisi hangat karena mengambil panas produk yang dilalui sebelumnya.
Udara hangat ini ditarik oleh kipas selanjutnya disirkulasikan melalui evaporator untuk kembali didinginkan.
Udara dingin ini kembali dihisap oleh exhaust fan dan dihembuskan melalui tumpukan- tumpukan kemasan
untuk mengambil panas dari produk.
9. Hydrocooling
Cara ini menggunakan air dingin sebagai coolant. Karena air sebagai konduktor panas
yang sangat baik, sistem ini mampu menurunkan suhu produk (35oC) menjadi
mendekati suhu penyimpanan (5oC) secara cepat (15-45 menit).
Gambar 5.5 menunjukkan dua tipe hydrocooler. Pertama, produk yang sudah di dalam peti dimasukkan
ke dalam ruang dan dihujani dengan air dingin (tipe batch). Kedua, produk ditempatkan di atas konveyor
yang berjalan dalam air dingin (tipe kontinyu). Air dingin diatur suhunya oleh koil pendingin.
10. Vacuum Cooling
Pendinginan dengan cara ini dicapai melalui penguapan air. Produk dikemas dan ditempatkan dalam ruang yang
kuat dengan bentuk umum seperti tangki minyak. Di dalam tangki tersebut terdapat koil yang
mengkondensasikan uap air dari produk menjadi air yang selanjutnya dikeluarkan melalui kran. Tangki ini
harus betul-betul kuat dan kedap udara.
11. Package Icing
Metode ini ditentukan oleh jumlah es yang digunakan dalam
kemasan. Jumlah es yang dibutuhkan untuk mendinginkan
produk beragam, tergantung pada produknya. Karena
perbedaan suhu antara es dengan produk adalah tinggi, maka
awalnya akan terjadi pendinginan yang cepat. Laju
pendinginan akan menurun nyata karena es mencair.
12. PENYIMPANAN DENGAN PENGENDALIAN
ATMOSFER
• Disebut juga Controlled Atmosphere Storage (CAS) =
mengatur konsentrasi atmosfer di sekeliling produk
• Prinsip kerja konsentrasi CO2 dinaikkan, konsentrasi
O2 diturunkan, udara di sekeliling produk dikontrol
terus-menerus dengan peralatan khusus
• Prinsip kerja konsentrasi CO2 dinaikkan, konsentrasi
O2 diturunkan, udara di sekeliling produk dikontrol
terus-menerus dengan peralatan khusus.gan peralatan
khusus.
13. PENYIMPANAN DENGAN MODIFIKASI
ATMOSFER/MAS
• Modified Atmosphere Storage (MAS) menggunakan
konsentrasi O2 lebih rendah dan konsentrasi CO2 lebih
tinggi dibandingkan dengan udara normal
• Prinsip penyimpanan ini adalah permeabilitas
memegang peranan penting karena pertukaran gas
terjadi lewat kemasan yang digunakan.
• Penyimpanan ini dilakukan dengan pengaturan melalui
kemasan yang dilakukan dengan 2 cara, penyimpanan
pasif dan aktif.
14. Perbedaan CAS dengan MAS
Perbedaannya : pada pengontrolan yang dilakukan
• Pada CAS, dilakukan pengontrolan udara di sekeliling
produk melalui ventilasi bahan pengemas, atau ruangan
penyimpanan atau dengan alat khusus.
• Pada MAS, tidak dilakukan pengontrolan udara di
sekeliling produk, karena susunan udara dibiarkan
berubah secara alami dengan bantuan ventilasi dari
bahan pengemas.
15. • Penyimpanan pasif adalah penyimpanan dengan
kesetimbangan CO2 dan O2 didapat melalui
pertukaran udara di dalam kemasan melalui film
kemasan.
• Penyimpanan aktif adalah penyimpanan dengan
memodifikasi atmosfer dimana udara dalam
kemasan dikeluarkan kemudian diisi kembali
dengan udara yang konsentrasinya sudah diatur
dengan menggunakan alat khusus, sehingga
kesetimbangan dapat dicapai.
16. Dalam memanipulasi gas lingkungan, yang umumnya dirubah
adalah konsentrasi oksigen (O2), karbondioksida (CO2), etilen
(C2H4) dan uap air (H2O). Dalam pengendalian dan
modifikasi gas dalam atmosfer lingkungan, yang menjadi
objek perubahan adalah penurunan gas oksigen dan
peningkatan gas karbondioksida dari kondisi normal udara
(78% Nitrogen, 21% O2 dan 0.03 % CO2)
17. Keuntungan :
• Menurunkan laju respirasi dan tentunya pula pemasakan (pelunakan dan
perubahan komposisi) dan pelayuan.
• Menurunkan aktivitas mikroorganisme pembusuk.
• Mengurangi produksi dan aktivitas etilen dalam jaringan tanaman.
• Mengurangi sensitivitas jaringan tanaman terhadap ekspose etilen.
• Untuk mendapatkan keuntungan lebih baik setelah periode panjang
transportasi.
• Memungkinkan akses pasar yang jauh melalui angkutan laut karena
meningkatnya masa simpan produk.
• Mengurangi kerusakan fisiologis tertentu (meliputi pengurangan
sensitivitas terhadap kerusakan chilling).
18. Atmosfer termodifikasi atau modified atmosphere (MA) dapat
dilakukan pada tiga tingkat:
• Tingkat produk (contohnya membungkus jeruk secara
individu dengan kertas atau plastik)
• Tingkat kemasan (contohnya menempatkan buah kiwi dalam
kemasan berlapis plastik)
• Tingkat palet (contohnya strawberry yang telah dikemas
dalam kotak karton ditumpuk dan ditutup dengan plastik di
atas palet).
19. Tingkat konsentrasi gas O2 dan CO2 sangat tergantung pada produk. Strawberry tahan dan
diuntungkan dengan konsentrasi CO2 tinggi, tetapi dalam kondisi konsentrasi gas yang sama selada
akan rusak. Karena itu, perlu untuk melihat rekomendasi penggunaan gas-gas tersebut untuk berbagai
produk.
Etilen dapat memberikan pengaruh menguntungkan dan juga merugikan. Etilen dapat dihilangkan dari
atmosfer sekitar produk dengan berbagai cara, yaitu dengan meminimalkan stres yang dialami produk,
tidak menyimpan produk penghasil etilen dan yang sensitif etilen di tempat yang sama, ventilasi yang
baik akan mengurangi konsentrasi etilen di atmosfer sekitar produk, dengan menggunakan
pengoksidasi kuat seperti potasium permanganat, tembaga tiosulfat dan titanium oksida.